SENI KRIYA LIMBAH KULIT KERANG DI DESA MEGU GEDE, KECAMATAN WERU, KABUPATEN CIREBON: Analisis Deskriptif Terhadap Karya Seni Kriya Kulit Kerang Pada “Kusuma Handycraft” di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.

(1)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ………... ii

DAFTAR ISI ………. v

DAFTAR TABEL ………. ix

DAFTAR GAMBAR ……… x

BAB I PENDAHULUAN ………... 1

A. Latar Belakang Masalah ……….. 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ………... 6

C. Tujuan Penelitian ………... 6

D. Metode Penelitian ………... 7

E. Manfaat Penelitian ………... 8

F. Lokasi dan Subjek Penelitian……….... 9

G. Struktur Organisasi Skripsi ……….. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….. 12

A. Pengertian Seni ……… 12

1. Pengertian Seni Rupa ………... 13 2. Prinsip Dasar Seni Rupa ………...

a. Komposisi ……… b. Keseimbangan (balance) ……… c. Proporsi/perbandingan ………. d. Kesatuan (unity) ………...

13 13 14 16 16


(2)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Unsur Seni Rupa ………... 17

B. Pengertian Seni Kriya ……….. 19

1. Unsur Karya Seni Kriya ………... 22

2. Fungsi dan Tujuan Pembuatan Seni Kriya ………... 23

3. Jenis-Jenis Seni Kriya ………..

a. Seni Kriya Logam ……….. b. Seni Kriya Ukir Kayu ………... c. Seni Kriya Anyam ……….. d. Seni Kriya Batik ………... e. Seni Kriya Keramik ……… f. Seni Kriya Kulit ………... g. Seni Kriya Limbah ………...

24 24 25 26 27 28 29 30 C. D.

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang ………... 1. Pengertian Kerang ……… 2. Ciri Umum Kerang ………... 3. Jenis Kerang ……….

Teknik Cetak Fiberglass ………..

1. Pengertian Fiberglass ………... 2. Bahan dan Alat Fiberglass ………... 3. Proses Teknik Cetak Fiberglass ………... a. Pembuatan Master Cetakan ……… b. Membuat Adonan Fiberglass ……….

31 33 35 36 45 45 46 49 50 50


(3)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E.

F.

c. Menyiapkan Master Cetakan ……….. d. Mencetak Bahan Fiberglass ………... e. Proses Finishing ………. Seni Mozaik ………. 1. Pengertian Mozaik ………... 2. Perbedaan Antara Seni Mozaik dan Seni Kolase ………. a. Ciri Seni Mozaik ……… b. Ciri Seni Kolase ………. 3. Bahan Mozaik ……….. 4. Peralatan dan Teknik Mozaik ……….. Ornamen ……….. 1. Pengertian Ornamen……….. 2. Jenis Motif (Ornamen) ………. a. Motif Hias Geometris ………. 1.) Mender ………. 2.) Pilin ………... 3.) Lereng ……….. 4.) Banji ………. 5.) Kawung ……… 6.) Tumpal ………. b. Motif Hias Tumbuhan ……… 1.) Motif Hias Bunga ……….

51 51 52 53 53 55 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70


(4)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……… 73

A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian ……….. 1. Lokasi Penelitian ……….. 2. Subjek Penelitian ……….. 73 73 75 B. C. Metode Penelitian ………. Langkah-Langkah Penelitian ………... 76 76 D. Teknik Pengumpulan Data ………... 77

E. Teknik Pengolahan Data ………... 80

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… A. Hasil Penelitian ………. 81 81 1. Lokasi Penelitian ……….. a. Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon ……… 81 81 B. Profil dan Sejarah Singkat Seniman Pengrajin Kriya Kulit Kerang di Desa Megu Gede Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon ………... 90

C. Alat dan Bahan Seni Kriya Kulit Kerang ………. 96

1. Alat Produksi Seni Kriya Kulit Kerang ………... 97

2. Bahan Produksi Seni Kriya Kulit Kerang ……… 104

D. Proses Produksi Seni Kriya Kulit Kerang ……… 109 1. Tahap Kegiatan Proses Produksi ………..

a. Proses Pencucian dan Penjemuran Cangkang Kerang ………...

111


(5)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Proses Pembakaran Cangkang Kerang ……….. c. Proses Pemotongan Cangkang Kerang ……….. d. Proses Pembuatan Rangka Bentuk dari Bahan Fiberglass

………... 113 113

117 E.

B.

Jenis-Jenis Bentuk, Motif, Ukuran, Fungsi dan Seni Kriya Kulit Kerang di Desa Megu Gede Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon... 1. Aneka Bentuk Pada Seni Kerajinan Kulit Kerang Dengan Berbagai Motif Yang Telah Dihasilkan ... Pembahasan Penelitian ...

121

125 162

BAB V KESIMPULAN ………... 196

A. Kesimpulan ………. 196

B. Saran-Saran ………. 199

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(6)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(7)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia memerlukan beraneka macam kebutuhan demi keberlangsungan hidupnya, baik secara pokok yaitu berupa makan, minum, serta kebutuhan lainnya seperti pakaian dan alat-alat rumah tangga. Namun seiring dengan perkembangan zaman, alat-alat kebutuhan rumah tangga tersebut tidak hanya sebatas pada fungsinya saja. Kini alat-alat kebutuhan rumah tangga tersebut juga telah memiliki nilai seni atau keindahan dari segi bentuknya. Dimana benda-benda itu juga biasa disebut dengan benda kerajinan atau kriya.

Menurut I Wayan Seriyoga Parta, yang mengutip dari Haryono, 2002 (dalam http://yogaparta.wordpress.com), ia mengemukakan bahwa seni kriya adalah cabang seni rupa yang menekankan pada keterampilan tangan yang tinggi dalam proses pengerjaannya. Seni kriya berasal dari kata “Kr” (Bahasa Sansekerta) yang berarti “mengerjakan”, dari akar kata tersebut kemudian menjadi karya, kriya dan kerja. Dalam arti khusus adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau objek yang bernilai seni.

Adapun pengertian lain kata kriya menurut Parta yang dikutip dari Bandem (2002) juga dalam situs yang sama yaitu http://yogaparta.wordpress.com, kata “kriya” dalam Bahasa Indonesia berarti pekerjaan (keterampilan tangan). Dalam Bahasa


(8)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Inggris disebut “craft” yang berarti energi atau kekuatan. Pada kenyataannya bahwa seni kriya sering dimaksudkan sebagai karya yang dihasilkan karena skill atau keterampilan seseorang. Sedangkan lain lagi menurut Soedarso (2002) yang juga dikutip oleh Parta, masih dalam situs yang sama, menurutnya bahwa perkataan kriya memang belum lama dipakai dalam Bahasa Indonesia. Perkataan kriya itu berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti pekerjaan, perbuatan, atau dapat diartikan juga sebagai “damel” atau membuat.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik satu kata kunci yang dapat menjelaskan tentang pengertian kriya yaitu adalah kerja, pekerjaan, perbuatan, yang dalam hal ini dapat diartikan sebagai penciptaan sebuah karya seni yang didukung oleh keterampilan (skill) yang tinggi.

Ada beragam jenis seni kriya yang terdapat di Indonesia, seperti kriya keramik, kriya kayu, kriya batik, kriya logam, kriya anyam, serta kriya kulit. Dimana kesemua jenis seni kriya tersebut di dalam proses penciptaannya tentunya memerlukan sebuah desain atau ide yang kreatif agar dapat menghasilkan bentuk yang indah dan menarik.

Ide yang kreatif tersebut juga tentunya dapat muncul dengan didukung pula oleh situasi atau pun keadaan alam yang ada di sekitarnya. Misalnya saja pada masyarakat di wilayah pantai atau pesisir yang bermata pencaharian dengan cara memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang bersumber dari wilayah perairan seperti laut dan sekitarnya.


(9)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Selain itu ide kreatif juga dapat muncul atau diperoleh dengan cara yang tidak disengaja, misalnya saja dengan cara melihat sesuatu kejadian atau pun hal tertentu. Seperti ide untuk membuat seni kriya dari bahan kulit kerang yang berawal dengan melihat banyaknya kulit kerang yang terbuang dengan percuma begitu saja. Sehingga memunculkan ide untuk membuat sesuatu yang lebih berguna dari limbah kulit kerang tersebut.

Adapun daerah yang juga menjadi salah satu tempat seni kriya atau kerajinan limbah kulit kerang yaitu di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon atau juga yang lebih dikenal dengan nama daerah Plered. Plered merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Weru, dimana Kecamatan Weru tersebut juga lebih dikenal dengan nama Plered daripada Weru itu sendiri. Sedangkan Megu Gede adalah nama sebuah desa di Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Di wilayah Plered ini terdapat sentra kerajinan atau kriya batik yang cukup tua, yaitu di Desa Trusmi. Selain itu juga terdapat sentra industri rotan yang sebagian besar hasil industrinya diekspor ke luar negeri. Daerah Plered atau Weru memang dikenal sebagai sentra berbagai jenis industri, baik makanan maupun benda-benda kerajinan, khususnya bagi wilayah Kabupaten Cirebon sendiri dan sekitarnya.

Di antara berbagai jenis industri yang terdapat di Plered, industri rotan dan batiklah yang paling maju, sehingga dua jenis industri tersebut pula yang paling dikenal di wilayah Plered Cirebon. Maka banyak masyarakat yang hanya mengenal daerah Plered Cirebon hanya sebagai sentra atau penghasil kerajinan batik dan rotan


(10)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

saja. Padahal disana juga terdapat kerajinan lain, yaitu kerajinan yang memanfaatkan limbah kulit kerang atau disebut pula dengan kriya kulit kerang, tepatnya yang ada di wilayah Astapada, Kecamatan Tengah Tani dan Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik rumah produksi “Kusuma

Handycraft” di Desa Megu Gede yang bernama Hedi Kurniawan, beliau mengatakan

bahwa di daerah Astapada tersebut telah terdapat satu home industry atau tempat kegiatan usaha yang pertama untuk wilayah Cirebon yang juga bergerak dibidang seni kerajinan berbahan kulit kerang yang sudah cukup maju, yaitu bernama “Multi

Dimensi Shell Craft” dengan nama pemiliknya yang bernama Nur Handiah Jaime

Taguba, dan dimana nama Jaime Taguba itu sendiri merupakan nama dari suaminya yang asli berasal dari negara Filipina.

Hingga saat ini perusahaan “Multi Dimensi Shell Craft” tersebut telah mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 500 orang pekerja. Adanya satu home industry yang cukup maju seperti “Multi Dimensi Shell Craft” ini juga dapat dikatakan sebagai sebuah perusahaan pelopor dari perkembangan seni kriya kulit kerang yang ada di wilayah Cirebon.

Seiring dengan semakin majunya perusahaan tersebut, maka melahirkan pula beberapa tempat atau pun usaha sejenis yang masih berkembang dengan hasil kerajinan yang lebih sederhana dari segi bahan, bentuk, fungsi, serta proses


(11)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

produksinya, salah satunya yaitu rumah produksi bernama “Kusuma Handycraft” yang berada di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon.

Meskipun daerah Cirebon memang dikenal dengan wilayah pesisir, namun pada kenyataannya daerah tersebut bukanlah sebagai penghasil cukup banyak berbagai jenis kerang, terutama yang cangkangnya banyak digunakan untuk seni kerajinan. Maka untuk pemenuhan bahan baku atau material kulit kerang yang digunakannya pun masih disuplai dari daerah-daerah lain sesuai dengan jenis kerang yang dihasilkan dari tiap daerah tersebut

Untuk proses kegiatan atau pengerjaan pada satu rumah produksi yang sedang berkembang disana, yaitu yang bernama “Kusuma Handycraft” juga masih menggunakan teknik, bahan baku, serta alat yang berbeda dari usaha sejenis yang telah ada dan cukup maju saat ini. Dimana pada perusahaan yang telah cukup maju biasanya lebih banyak menggunakan teknik mozaik saja pada penempelan jenis cangkang kerangnya, akan tetapi tentunya juga dengan mengunakan teknik yang modern, baik pada teknik pewarnaan, penempelan dan pemotongan bentuk cangkangnya. Dengan demikian maka dari segi bentuk serta ornamen yang dihasilkan pun sedikit berbeda, sehingga hal itu pun menjadi ciri khas tersendiri dari setiap home industry, walaupun mungkin dari segi fungsi dan juga bentuknya terdapat beberapa kesamaan.

Selain beberapa latar belakang seperti yang telah disebutkan di atas, adapun yang menjadi latar belakang lainnya atau yang juga menjadi alasan lain dari


(12)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pemilihan penelitian ini. Alasannya ialah dimana tempat penelitian tersebut lokasinya cukup dekat dengan tempat tinggal atau rumah peneliti yang berada di Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon dan juga yang memang asli kelahiran kota Cirebon. Selain itu juga peneliti ingin mengenalkan kepada seluruh masyarakat bahwa ternyata Cirebon itu tak hanya memiliki seni kerajinan atau industri batik dan rotan saja, . Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengangkat judul skripsi ini adalah :

“Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon (Analisis Deskriptif Terhadap Karya Seni Kriya Kulit Kerang Pada “Kusuma Handycraft” di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon).”

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti dengan jelas dan sistematis agar tujuannya dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Maka dapat dirumuskan dengan identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah proses, bahan dan teknik yang digunakan pada pembuatan kriya limbah kulit kerang di home industry Kusuma Handycraft?

2. Bagaimanakah bentuk dan fungsi dari seni kriya kulit kerang di home industry Kusuma Handycraft?


(13)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Ornamen atau motif hias apa saja yang tampak pada bentuk seni kriya kulit kerang di home industry Kusuma Handycraft?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ialah untuk mendapatkan deskripsi sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana proses, bahan dan teknik yang digunakan pada

pembuatan seni kriya limbah kulit kerang di home industry Kusuma Handycraft.

2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk dan fungsi dari seni kriya kulit kerang di home industry Kusuma Handycraft.

3. Untuk mengetahui ornamen atau motif hias apa saja yang tampak pada bentuk seni kriya kulit kerang di home industry Kusuma Handycraft.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam pembuatan skripsi ini adalah Metode Deskriptif Analisis, yaitu suatu metode yang menggambarkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan, menguraikan, menafsirkan, serta menganalisis data.

Pengumpulan data-data dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu merupakan suatu teknik pengumpulan data melalui dokumen-dokumen yang tertulis (Danim, 2002: 106).


(14)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Studi Lapangan (Field Research)

Adapun data-data yang diperoleh di lapangan didapat dengan menggunakan beberapa teknik seperti berikut ini :

1. Studi Dokumenter

Yaitu suatu teknik pengumpulan data melalui dokumen-dokumen berupa gambar-gambar atau foto dan bahan-bahan lainnya yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga diperoleh data-data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya (Danim, 2002: 122).

2. Wawancara (Interview)

Yaitu adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara atau responden. Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh suatu keterangan atau pengumpulan data untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab antara penulis dengan responden (Danim, 2002: 130).

3. Observasi

Yaitu suatu kegiatan untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar. Observasi dapat juga dikatakan sebagai usaha untuk melakukan suatu kegiatan pengamatan terhadap suatu objek secara langsung dengan tujuan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan serta informasi yang akurat dalam suatu penelitian (Danim, 2002: 123).


(15)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang penulis lakukan diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai proses, teknik, bahan, bentuk dan fungsi, serta motif hias atau ornamen yang dihasilkan pada seni kriya kulit kerang di Desa Megu Gede Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon khususnya.

2. Bagi Seniman dan Perajin

Diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan informasi mengenai eksistensi seni kriya dari bahan limbah kulit kerang, serta dapat memperkenalkan ataupun mempromosikan hasil produksinya kepada masyarakat banyak.

3. Bagi Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Diharapkan dapat memberikan referensi bagi dunia seni rupa dan kebudayaan, serta sebagai bahan pembelajaran dan apresiasi bagi Jurusan Pendidikan Seni Rupa, khususnya mengenai seni kriya berbahan limbah kulit kerang.


(16)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun yang menjadi lokasi atau tempat bagi penelitian skripsi ini adalah rumah produksi dari seni kriya kulit kerang bernama “Kusuma Handycraft” yang beralamat di Jl. Fatahillah Blok Kawung RT 19 RW 04 Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Tempat ini merupakan sebuah home industry atau industri rumahan yang berada di wilayah Kabupaten Cirebon, yang kegiatannya bergerak pada bidang produksi aneka bentuk dan juga dengan berbagai fungsi dari seni kerajinan atau seni kriya yang memanfaatkan limbah kulit kerang sebagai bahan bakunya.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam pembahasan skripsi ini terbagi menjadi empat bab, dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan pengantar bagi penulis dalam pembuatan skripsi. Bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, lokasi dan subjek penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

BAB II LANDASAN TEORITIK

Bab ini membahas teori-teori dasar tentang pengertian seni, pengertian seni rupa, prinsip dasar seni rupa, unsur seni rupa, pengertian seni kriya, unsur karya seni kriya, fungsi dan tujuan pembuatan seni kriya, jenis-jenis seni kriya, seni kriya


(17)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

limbah kulit kerang, pengertian kerang, ciri umum kerang, jenis kerang, teknik cetak fiberglass, pengertian fiberglass, bahan dan alat fiberglass, proses teknik cetak fiberglass, seni mozaik, pengertian mozaik, perbedaan antara seni mozaik dan seni kolase, bahan mozaik, peralatan dan teknik mozaik, ornamen, pengertian ornamen, motif dan pola ornamen, aneka motif hias (ornamen), motif hias geometris, jenis-jenis ornamen geometris, motif hias tumbuhan, motif hias manusia, motif hias binatang dan motif hias makhluk imajinatif.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan mengenai metodologi penelitian yang dilakukan untuk dapat menyusun penulisan skripsi. Yaitu tentang lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, langkah-langkah penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini dilakukan analisis data dan pembahasan hasil penelitian dari seni kriya kulit kerang yang ada di Jl. Fatahillah Blok Kawung RT 19 RW 04 Desa Megu Gede Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dan saran penulis berdasarkan data-data yang telah dianalisis sebelumnya sesuai dengan metodologi yang digunakan.


(18)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


(19)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Adapun sifat penelitian ini dapat ditentukan dengan melihat masalah dan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dan bahan, bentuk dan fungsi, serta ornamen yang tampak pada hasil karya seni kriya atau kerajinan kulit kerang di Desa Megu Gede Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. Adanya metode dalam sebuah proses penelitian tentunya sangat diperlukan agar mempermudah bagi penulis untuk melakukan penelitian yang sistematik dan sesuai dengan prosedur, serta dalam menghasilkan bentuk tulisan yang baik.

A. Lokasi Penelitian dan Subyek Penelitian

Di dalam sebuah penelitian, tentunya terlebih dahulu harus menentukan lokasi dan juga subjek yang akan dijadikan sebagai sumber penelitian.

1. Lokasi Penelitian

Desa Megu Gede merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, yang letaknya dapat dikatakan cukup jauh dari pesisir pantai Laut Jawa. Dimana sebagian besar wilayahnya juga merupakan tanah atau areal persawahan. Namun demikian, jenis pekerjaan yang dimiliki oleh penduduk setempat


(20)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pun bervariasi. Sebagian besar dari mereka ialah bekerja sebagai karyawan swasta, buruh industri, pedagang, buruh bangunan, supir, pengrajin, buruh tani, petani, dan lain-lain sebagainya.

Daerah Megu atau sekitar Plered sangat dikenal sebagai daerah industri kerajinan seperti rotan, batik, sandal, juga penghasil beraneka macam makanan ringan dan sebagainya. Namun tak cukup banyak yang tahu bahwa disana juga terdapat beberapa tempat sebagai penghasil benda-benda kerajinan berbahan kulit kerang.

Pada awalnya sentra industri kerajinan kerang ini berkembang di Desa Astapada Kecamatan Tengah Tani, yang wilayahnya cukup dekat dengan wilayah Desa Megu Gede. Dimana tercatat hanya ada satu unit usaha saja yang pada beberapa awal tahun berdirinya memiliki 180 tenaga kerja. Namun kini seiring dengan perkembangannya perusahaan tersebut telah mampu menyerap tenaga kerja kurang lebih sejumlah 500 orang dengan pangsa pasar luar negeri. Kemudian seiring berjalannya waktu pula terdapat usaha sejenis lainnya di sekitar wilayah Plered. Meskipun tidak sebesar perusahaan pelopor seni kriya kulit kerang yang telah maju seperti yang tadi telah disebutkan, namun hasil produksinya juga sama-sama mampu menembus pasar luar negeri.

Adapun lokasi yang dipilih sebagai tempat penelitian ini adalah rumah produksi seni kriya atau kerajinan kulit kerang bernama “Kusuma Handycraft” yang berada di Jl. Fatahillah Blok Kawung RT 19 RW 04 Desa Megu Gede Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. Lokasi ini dipilih karena pengrajin seni kriya kulit kerang


(21)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang memang sedikit sekali terdapat di Cirebon, atau dapat pula dikatakan hanya segelintir saja. Karena termasuk jenis perusahaan kecil, jumlah pekerja disana pun hanya terdiri dari beberapa orang saja. Selain itu, dari segi teknik serta bahan yang digunakannya pun berbeda dari seni kriya kulit kerang pada umumnya. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti produk yang dihasilkannya. Masalah yang akan diteliti yaitu proses dan bahan, bentuk dan fungsi, serta motif hias atau ornamen yang dihasilkan pada produk seni kriya kulit kerang tersebut.

2. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memilih subyek penelitian yaitu seputar karya seni kriya kulit kerang yang dihasilkan dari perusahaan yang telah dipilih tersebut. Data atau informasi yang diperoleh mengenai hasil karya seni kriya itu pun berdasarkan dari narasumber yang memiliki pengetahuan yang cukup terhadap persoalan yang diteliti dan dianggap paling tahu sehingga memungkinkan penulis untuk mengembangkan analisisnya sesuai dengan kebutuhan. Subyek penelitian penulis adalah pengrajin sekaligus pemilik atau pengelola dari rumah produksi (home industry) “Kusuma Handycraft” yang beralamatkan di Jl. Fatahillah Blok Kawung RT 19 RW 04 Desa Megu Gede Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. Penulis melakukan penelitian dengan datang secara langsung ke lokasi tersebut kemudian mengambil beberapa data yang sesuai dengan metode penelitian yang digunakan.


(22)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan karakteristik masalah yang dihadapi penulis, serta data yang diperoleh, maka metode yang digunakan penulis untuk mengungkapkan masalah yang ada dalam penelitian ini yaitu Metode Penelitian Deskriptif (Descriptive Research) dengan pendekatan kualitatif. Jenis metode penelitian deskriptif ini dipilih penulis agar dapat lebih banyak menangkap atau menyajikan berbagai informasi yang lebih bermanfaat.

Dalam penelitian ini penulis mendeskripsikan bagaimana mengenai seni kriya kerajinan berbahan limbah kulit atau cangkang kerang yang ada di Kabupaten Cirebon. Baik itu penggambaran mengenai bagaimana proses produksinya, motif atau ornamen yang dihasilkan, teknik serta material atau bahan yang digunakan di sana sehingga dapat membedakan dengan produksi seni kriya serupa yang menggunakan teknik lain seperti teknik kolase.

C. Langkah-Langkah Penelitian

Dalam langkah-langkah penelitian, pengolahan data merupakan salah satu bagian yang penting pada kegiatan penelitian ini. Pengolahan data adalah proses menyusun data yang sudah terkumpul dengan sistematik yang baik. Langkah ini dilakukan agar data menjadi sesuatu yang mempunyai arti dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan dari penelitian ini. Selain itu, pengolahan data ini dilakukan dengan jalan mengumpulkan data, yang selanjutnya dikelompokkan. Data-data yang


(23)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diperolah pun harus berkesinambungan antara data yang satu dengan data yang lainnya.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam proses penelitian ini adalah dengan mempersiapkan beberapa hal, antara lain seperti berikut ini :

1. Membuat proposal penelitian yang mengemukakan tentang permasalahan yang akan diangkat;

2. Mengajukan permohonan izin untuk penelitian kepada pihak-pihak yang terkait;

3. Mempersiapkan alat untuk memperoleh data, yaitu dengan cara mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk wawancara;

4. Menghubungi responden, yaitu pengrajin sekaligus pemilik dan pengelola dari rumah produksi seni kriya kulit kerang ”Kusuma Handycraft” yang berada di Jl. Fatahillah Blok Kawung RT 19 RW 04 Desa Megu Gede Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon;

5. Mengumpulkan data sesuai dengan teknik-teknik pengumpulan data yang sudah ditentukan sebelumnya; dan

6. Mengolah data yang sudah diperoleh.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data primer bagi keperluan penelitian, data yang dikumpulkan pun haruslah valid atau berlaku,


(24)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

agar mempermudah dalam proses pengumpulan data tersebut sehingga sesuai dengan metode penelitian yang digunakan. Seperti dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Observasi

Pengertian observasi ialah seperti yang dikatakan oleh Danim dalam bukunya yang berjudul ”Menjadi Peneliti Kualitatif” (2002: 123), ia mengatakan bahwa :

”...adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara pengamatan terhadap suatu objek secara langsung dengan tujuan untuk mendapatkan data-data dan informasi yang diperlukan serta akurat didalam suatu penelitian. terutama apabila melalui observasi partisipatif, peneliti harus banyak memainkan peran selayaknya yang dilakukan oleh subjek penelitian, pada situasi yang sama atau berbeda. Tidak jarang, peneliti kualitatif mengalami kesulitan karena subjek penelitian dapat saja merasa risih dengan hadirnya pihak kedua.”

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan terhadap satu home industry seni kriya atau kerajinan limbah kulit kerang yang bernama ”Kusuma Handycraft” di Kabupaten Cirebon. Penulis melihat secara langsung bagaimana proses produksi atau pembuatannya, alat dan bahan, serta teknik yang digunakan sehingga dapat menghasilkan beraneka macam motif atau ornamen lain yang lebih menarik sebagai hasil dari penempelan cangkang atau kulit kerang tersebut.

2. Wawancara

Pada saat pengumpulan data kualitatif, selain menggunakan teknik observasi partisipan, peneliti dapat juga menggunakan teknik wawancara. Menurut Danim dalam judul buku yang sama mengatakan bahwa ”wawancara merupakan sebuah


(25)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

percakapan antara dua orang atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau sekelompok subjek penelitian untuk dijawab” (2002: 130).

Wawancara atau interview juga dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memperoleh keterangan atau pengumpulan data demi tujuan penelitian dengan cara tanya jawab antara penulis dengan narasumber mengenai objek penelitian. Dalam hal wawancara ini, informasi atau keterangan diperoleh secara langsung dari narasumber dengan cara tatap muka dan berdialog.

Adapun wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kepada pengrajin sekaligus pemilik atau pengelola dari rumah produksi seni kerajinan kulit kerang yang ada di Cirebon, yaitu ”Kusuma Handycraft”. Dimana kegiatan wawancara tersebut dilakukan secara langsung, yaitu mengenai seni kriya atau kerajinan kulit kerang yang diproduksi di tempat tersebut.

3. Studi Pustaka dan Dokumentasi

Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data berupa dokumen-dokumen tertulis, gambar-gambar atau foto, serta bahan-bahan lainnya yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga diperoleh data-data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Menurut Danim juga dalam bukunya yang berjudul ”Menjadi Peneliti Kualitatif” mengatakan bahwa ”fotografi adalah alat perekam data yang hasilnya berupa gambar atau foto, baik berwarna atau hitam putih” (2002: 144). Pada


(26)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

penelitian kualitatif, gambar atau foto juga biasanya memberikan gambaran umum tentang situasi yang tampak dan partisipannya.

Di dalam penelitian ini membutuhkan banyak literatur atau kepustakaan, sehingga data yang diperoleh tidak hanya satu jenis data saja. Penulis mendapatkan data-data tersebut dari hasil observasi dengan cara memotret secara langsung atau juga foto-foto berupa dokumentasi yang dimiliki oleh pemilik usaha kerajinan seni kriya kulit kerang ”Kusuma Handycraft” di Cirebon. Selain itu ada pula beberapa data dan gambar yang diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian, juga hasil browsing pada internet.

E. Teknik Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul, agar proses pengolahan data yang sudah diperoleh dapat diungkapkan dengan baik, maka dilakukan beberapa langkah sebagai berikut :

1. Pengecekan data, yaitu kegiatan pemeriksaan ulang terhadap kelengkapan data yang telah terkumpul;

2. Seleksi data, yaitu kegiatan yang dilakukan terhadap data yang telah terkumpul dengan memilah-milah data yang dianggap paling penting untuk digunakan dalam penelitian;


(27)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Klasifikasi data, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mempermudah dalam proses pengolahan data dan analisis data yang diperlukan dalam penelitian; dan

4. Penafsiran data, yaitu kegiatan yang dilakukan setelah data diolah kemudian dilakukan penafsiran serta dihubungkan dengan kegiatan teori.


(28)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Seni kriya merupakan seni kerajinan yang berwujud tiga dimensi dan sering disebut dengan kerajinan tangan, karena memang dalam proses pembuatannya lebih mengutamakan keterampilan tangan. Seni kriya termasuk ke dalam seni rupa terapan, yaitu karya seni yang juga memiliki fungsi pakai dalam kehidupan sehari-hari selain juga dinikmati dari segi keindahannya. Bahan baku dalam pembuatan seni kriya ini bermacam-macam, seperti memanfaatkan bahan sisa yang sudah tidak terpakai lagi tetapi masih bisa dimanfaatkan pada karya seni kriya/ kerajinan atau biasa yang disebut dengan limbah.

Salah satunya ialah seni kriya yang memanfaatkan limbah kulit atau cangkang kerang yang ada di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Rumah produksi ini bernama “Kusuma Handycraft”, atau tepatnya sebuah industri rumahan yang beralamat di Jl. Fatahillah Blok Kawung RT 19 RW 04 Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Hasil karya produksi di tempat ini agak sedikit berbeda dengan tempat usaha sejenis yang biasa kita temui di daerah lain. Bahkan dengan tempat usaha sejenis bernama “Multi Dimensi Shell Craft” atau perusahaan yang pertama ada di wilayah Kabupaten Cirebon ini sendiri, meskipun dari segi fungsinya terdapat beberapa kesamaan yaitu sebagai benda hias yang juga berfungsi


(29)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebagai benda pakai. Dimana “Kusuma Handycraft” ini di dalam kegiatan produksinya lebih banyak memproduksi benda hias yang juga memiliki fungsi sebagai stand lamp maupun table lamp. Kemudian meskipun pada proses atau tahap awal pembuatan rangka bentuk fiberglassnya sama, namun hasil produksi seni kriya/ kerajinan yang terdapat di “Kusuma Handycraft” ini memiliki ciri khas tersendiri serta menjadi pembeda dengan hasil karya seni kriya sejenis yang dihasilkan di tempat lainnya.

Ciri khas yang paling utama adalah pada jenis bahan baku kulit atau cangkang kerang yang digunakan. Apabila pada umumnya di “Multi Dimensi Shell Craft” banyak menggunakan cangkang kerang jenis simping atau pun kerang mutiara, yang setelah diolah sedemikian rupa sehingga hasil akhirnya berwujud dua dimensi atau permukannya rata terutama bila dipegang. Maka berbeda dengan hasil produksi yang ada di “Kusuma Handycraft” ini, dimana rumah produksi tersebut menggunakan jenis cangkang kerang dengan bentuk tiga dimensi. Sehingga hasil akhir pada karya seni kriya kerajinannya setelah diolah sedemikian rupa permukaannya tidak rata bila dipegang/ tetap memiliki tekstur.

Berdasarkan teknik pewarnaan cangkang kerangnya pun berbeda. Bila di

“Multi Dimensi Shell Craft” menggunakan variasi teknik pewarnaan secara alami

dan kimia/ menggunakan bahan pewarna berupa cat khusus, maka di “Kusuma

Handycraft” bila diperlukan adanya pewarnaan pun hanya menggunakan teknik


(30)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kerang menggunakan oven/ alat pemanggang hingga diperoleh unsur gradasi warna yang diinginkan berupa warna kecoklatan/ warna yang lebih gelap pada cangkang kerang tersebut. Namun biasanya justru hanya menggunakan warna asli dari cangkang kerang itu sendiri yang didapat berdasarkan jenisnya.

Selain itu yang menjadi ciri khas lainnya adalah produk-produk seni kerajinan yang ada di “Kusuma Handycraft” ini lebih banyak memiliki motif dan sangat bervariatif, variasi tersebut dihasilkan oleh susunan dari potongan-potongan aneka jenis cangkang kerang yang digunakannya. Bila teknik menempel yang digunakan di

“Multi Dimensi Shell Craft” kebanyakkannya adalah teknik mozaik, maka teknik

menempel cangkang kerang yang digunakan di “Kusuma Handycraft” merupakan variasi antara teknik mozaik dengan teknik kolase. Dimana perbedaan dari kedua teknik tersebut adalah bila pada teknik mozaik bentuk asli material tidak terlihat, maka pada teknik kolase material yang ditempel tetap dapat terlihat bentuk aslinya.

Adapun macam-macam motif yang dihasilkan adalah karena beberapa faktor, yaitu seperti berikut:

1. Timbulnya variasi ornamen/ motif tergantung pada jenis cangkang kerang yang digunakan;

2. Macam-macam bentuk motif seperti bentuk geometris dan bentuk motif flora yang dihasilkan juga tergantung pada teknik pemotongan serta jenis cangkang kerang yang digunakan;


(31)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Irama dan kesan motif bunga yang berbeda-beda tergantung pada variasi penyusunan jenis cangkang kerang, baik itu dari bentuk, ukuran dan warnanya yang berbeda, maka akan memunculkan irama dan kesan motif bunga yang berbeda pula;

4. Adanya permainan komposisi melalui jenis, warna, bentuk, serta ukuran dari cangkang kerang yang digunakan;

5. Variasi irama atau alur yang tercipta pada motif juga karena adanya penyesuaian dengan bentuk dari rangka dasar fiberglassnya; dan

6. Secara keseluruhan, umumnya motif-motif yang dihasilkan merupakan bentuk-bentuk perulangan (repetisi), baik yang disusun secara teratur maupun yang secara tidak teratur seperti penempatan bentuk bunga yang terdapat pada beberapa hasil karya dengan bentuk rangka fiberglass tertentu.

B. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, berikut dikemukakan saran saran kepada :

1. Bagi mahasiswa seni rupa yang lain, diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan informasi mengenai eksistensi dari seni kriya berbahan limbah kulit kerang.

2. Memberikan masukkan bagi Jurusan Pendidikan Seni Rupa, terutama dalam memberikan referensi bagi dunia seni rupa dan kebudayaan, serta sebagai


(32)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bahan pembelajaran dan apresiasi bagi Jurusan Pendidikan Seni Rupa, khususnya mengenai seni kriya berbahan limbah kulit kerang.

3. Memberikan masukkan bagi para pendidik seni, khususnya seni rupa untuk dapat mengapresiasi bahan-bahan sisa/ limbah menjadi benda yang lebih bermanfaat lagi, serta memiliki nilai seni yang tinggi.


(33)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. (2007). Mengenal dan Membuat Kerajinan Keramik. Bandung : CV. Nuansa Citra Grafika

Bastomi, Suwadji. (2000). Seni Kriya Seni. Semarang : Unnes Press,

Dahidi, Ahmad. dkk. (2007). Apresiasi Bahasa dan Seni. Bandung : Basen Press, Danim, Sudarwan. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : CV. Pustaka

Setia,

Gustami, Sp. (1997). Seni Kerajinan Mebel Ukir Jepara. Yogyakarta : Institut Seni Indonesia,

Hidayat, Junaidi. (2008). Tesis : Pengembangan Produk Berbahan Sisa Cangkang Kerang Hijau. Bandung : FSRD-ITB

Margono. (2007). Apresiasi Seni : Seni Rupa dan Seni Teater 2. Jakarta : Yudhistira,

Nurhadiat, Dedi. (2004). Pendidikan Seni : Seni Rupa 2. Jakarta : PT. Grasindo, Sachari, Agus. (2007). Seni Rupa dan Desain. Jakarta : Penerbit Erlangga,

Sanggarang, D.L. (2006). Membuat Kerajinan Berbahan Fiberglass. Jakarta : Kawan Pustaka,

Suardi, Dedy. (2000). Ornamen Geometris. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, Sunaryo, Aryo. (2009). Ornamen Nusantara (Kajian Khusus Tentang Ornamen

Indonesia). Semarang : Dahara Prize,

Sukimin, A.W. (2005). Kesenian : Seni Rupa dan Desain. Solo : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,

Syafei, Mahmud. (1984). Batik dan Membatik. Jakarta : CV. Akadoma,

Yuliman, Sanento. (1983). Lingkup Seni Rupa. Bandung : Institut Teknologi Bandung,


(34)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sumber Internet Pengertian Seni Kriya

Tersedia: http://yogaparta.wordpress.com/2009/06/14/pengertian-seni-kriya/

(diunduh pada 26 Juni 2012, pukul 11:55:36 WIB) Prinsip Dasar Seni Rupa

Tersedia: http://eka.web.id/prinsip-dasar-dalam-seni-rupa.html (diunduh pada 26 Juni 2012, pukul 02:00:13 WIB)

Pengertian Komposisi Tersedia:

http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=ApdKsJKwWWAFxxt Kz_yzlFbJRAx.;_ylv=3?qid=20110819094600AAiMyuM

(diunduh pada 26 Juni 2012, pukul 14:12:34 WIB) Pengertian Seni Kriya Limbah

Tersedia: http://www.fsrd.itb.ac.id/?page_id=2308

(diunduh pada 26 Juni 2012, pukul 15:57:21 WIB)

Pengertian Kerang

Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kerang

(diunduh pada 26 Juni 2012, pukul 16:16:59 WIB) Pengertian Fiberglass

Tersedia: http://sutrawidanta.wordpress.com/entaertainment/cetakan-fiber-belajar-membuat-fiber/

(diunduh pada 27 Juni 2012, pukul 12:34:56 WIB)

Tersedia: http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_12_Fiberglass_Gunadi (diunduh pada 27 Juni 2012 pukul 12:48:12 WIB)

Pengertian Mozaik

Tersedia:

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2175181-seni-mosaik/

(diunduh pada 28 Juni 2012, pukul 16:59:38 WIB) Perbedaan Seni Mozaik dengan Seni Kolase

Tersedia:http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101127205 628AAto6V5

(diunduh pada 28 Juni 2012, pukul 16:51:17 WIB) Gambar Aneka Jenis Seni Kriya

Tersedia: http://mazgun.wordpress.com/2009/10/10/klasifikasi-karya-seni-rupa/


(35)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar Aneka Seni Kriya Kulit Kerang Tersedia:

http://www.facebook.com/multi.dimensi.shellcraft#!/photo.php?fbid (diunduh pada 28 Juni 2012, pukul 17:50:35 WIB)


(1)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kerang menggunakan oven/ alat pemanggang hingga diperoleh unsur gradasi warna yang diinginkan berupa warna kecoklatan/ warna yang lebih gelap pada cangkang kerang tersebut. Namun biasanya justru hanya menggunakan warna asli dari cangkang kerang itu sendiri yang didapat berdasarkan jenisnya.

Selain itu yang menjadi ciri khas lainnya adalah produk-produk seni kerajinan yang ada di “Kusuma Handycraft” ini lebih banyak memiliki motif dan sangat bervariatif, variasi tersebut dihasilkan oleh susunan dari potongan-potongan aneka jenis cangkang kerang yang digunakannya. Bila teknik menempel yang digunakan di

“Multi Dimensi Shell Craft” kebanyakkannya adalah teknik mozaik, maka teknik menempel cangkang kerang yang digunakan di “Kusuma Handycraft” merupakan variasi antara teknik mozaik dengan teknik kolase. Dimana perbedaan dari kedua teknik tersebut adalah bila pada teknik mozaik bentuk asli material tidak terlihat, maka pada teknik kolase material yang ditempel tetap dapat terlihat bentuk aslinya.

Adapun macam-macam motif yang dihasilkan adalah karena beberapa faktor, yaitu seperti berikut:

1. Timbulnya variasi ornamen/ motif tergantung pada jenis cangkang kerang yang digunakan;

2. Macam-macam bentuk motif seperti bentuk geometris dan bentuk motif flora yang dihasilkan juga tergantung pada teknik pemotongan serta jenis cangkang kerang yang digunakan;


(2)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Irama dan kesan motif bunga yang berbeda-beda tergantung pada variasi penyusunan jenis cangkang kerang, baik itu dari bentuk, ukuran dan warnanya yang berbeda, maka akan memunculkan irama dan kesan motif bunga yang berbeda pula;

4. Adanya permainan komposisi melalui jenis, warna, bentuk, serta ukuran dari cangkang kerang yang digunakan;

5. Variasi irama atau alur yang tercipta pada motif juga karena adanya penyesuaian dengan bentuk dari rangka dasar fiberglassnya; dan

6. Secara keseluruhan, umumnya motif-motif yang dihasilkan merupakan bentuk-bentuk perulangan (repetisi), baik yang disusun secara teratur maupun yang secara tidak teratur seperti penempatan bentuk bunga yang terdapat pada beberapa hasil karya dengan bentuk rangka fiberglass tertentu.

B. Saran-Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, berikut dikemukakan saran saran kepada :

1. Bagi mahasiswa seni rupa yang lain, diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan informasi mengenai eksistensi dari seni kriya berbahan limbah kulit kerang.

2. Memberikan masukkan bagi Jurusan Pendidikan Seni Rupa, terutama dalam memberikan referensi bagi dunia seni rupa dan kebudayaan, serta sebagai


(3)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bahan pembelajaran dan apresiasi bagi Jurusan Pendidikan Seni Rupa, khususnya mengenai seni kriya berbahan limbah kulit kerang.

3. Memberikan masukkan bagi para pendidik seni, khususnya seni rupa untuk dapat mengapresiasi bahan-bahan sisa/ limbah menjadi benda yang lebih bermanfaat lagi, serta memiliki nilai seni yang tinggi.


(4)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. (2007). Mengenal dan Membuat Kerajinan Keramik. Bandung : CV. Nuansa Citra Grafika

Bastomi, Suwadji. (2000). Seni Kriya Seni. Semarang : Unnes Press,

Dahidi, Ahmad. dkk. (2007). Apresiasi Bahasa dan Seni. Bandung : Basen Press, Danim, Sudarwan. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : CV. Pustaka

Setia,

Gustami, Sp. (1997). Seni Kerajinan Mebel Ukir Jepara. Yogyakarta : Institut Seni Indonesia,

Hidayat, Junaidi. (2008). Tesis : Pengembangan Produk Berbahan Sisa Cangkang

Kerang Hijau. Bandung : FSRD-ITB

Margono. (2007). Apresiasi Seni : Seni Rupa dan Seni Teater 2. Jakarta : Yudhistira,

Nurhadiat, Dedi. (2004). Pendidikan Seni : Seni Rupa 2. Jakarta : PT. Grasindo, Sachari, Agus. (2007). Seni Rupa dan Desain. Jakarta : Penerbit Erlangga,

Sanggarang, D.L. (2006). Membuat Kerajinan Berbahan Fiberglass. Jakarta : Kawan Pustaka,

Suardi, Dedy. (2000). Ornamen Geometris. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, Sunaryo, Aryo. (2009). Ornamen Nusantara (Kajian Khusus Tentang Ornamen

Indonesia). Semarang : Dahara Prize,

Sukimin, A.W. (2005). Kesenian : Seni Rupa dan Desain. Solo : PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri,

Syafei, Mahmud. (1984). Batik dan Membatik. Jakarta : CV. Akadoma,

Yuliman, Sanento. (1983). Lingkup Seni Rupa. Bandung : Institut Teknologi Bandung,


(5)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sumber Internet

Pengertian Seni Kriya

Tersedia: http://yogaparta.wordpress.com/2009/06/14/pengertian-seni-kriya/

(diunduh pada 26 Juni 2012, pukul 11:55:36 WIB)

Prinsip Dasar Seni Rupa

Tersedia: http://eka.web.id/prinsip-dasar-dalam-seni-rupa.html (diunduh pada 26 Juni 2012, pukul 02:00:13 WIB)

Pengertian Komposisi

Tersedia:

http://id.answers.yahoo.com/question/index;_ylt=ApdKsJKwWWAFxxt Kz_yzlFbJRAx.;_ylv=3?qid=20110819094600AAiMyuM

(diunduh pada 26 Juni 2012, pukul 14:12:34 WIB)

Pengertian Seni Kriya Limbah

Tersedia: http://www.fsrd.itb.ac.id/?page_id=2308

(diunduh pada 26 Juni 2012, pukul 15:57:21 WIB) Pengertian Kerang

Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kerang

(diunduh pada 26 Juni 2012, pukul 16:16:59 WIB)

Pengertian Fiberglass

Tersedia: http://sutrawidanta.wordpress.com/entaertainment/cetakan-fiber-belajar-membuat-fiber/

(diunduh pada 27 Juni 2012, pukul 12:34:56 WIB)

Tersedia: http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_12_Fiberglass_Gunadi (diunduh pada 27 Juni 2012 pukul 12:48:12 WIB)

Pengertian Mozaik

Tersedia:

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2175181-seni-mosaik/

(diunduh pada 28 Juni 2012, pukul 16:59:38 WIB)

Perbedaan Seni Mozaik dengan Seni Kolase

Tersedia:http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101127205 628AAto6V5

(diunduh pada 28 Juni 2012, pukul 16:51:17 WIB)

Gambar Aneka Jenis Seni Kriya

Tersedia: http://mazgun.wordpress.com/2009/10/10/klasifikasi-karya-seni-rupa/


(6)

Indah Syafrioktani Rizqina, 2012

Seni Kriya Limbah Kulit Kerang Di Desa Megu Gede, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar Aneka Seni Kriya Kulit Kerang

Tersedia:

http://www.facebook.com/multi.dimensi.shellcraft#!/photo.php?fbid (diunduh pada 28 Juni 2012, pukul 17:50:35 WIB)