PENGARUH PEMBELAJARAN PKn BERBASIS PROJECT CITIZEN TERHADAP PENGEMBANGAN KOMPETENSI WARGANEGARA DI ERA GLOBAL.

(1)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMA KASIH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GRAFIK ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Penelitian ... B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Metode Penelitian ... E. Manfaat penelitian ... F. Struktur Organisasi Tesis ... BAB II KAJIAN TEORI ...

A. Kerangka Teoritis ... 1. Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia ... a. Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia ... b. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan ... c. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ... d. Pengembangan Nilai-Nilai Pancasila dalam PKn ... 2. Pembelajaran PKn Berbasis Project Citizen ...

a. Pembelajaran PKn ... b. Teori Belajar Pendukung Model Pembelajaran Project

Citizen... c. Model pembelajaran Project Citizen... 3. Kompetensi Warganegara di Era Global ... a. Warganegara dan Kewarganegaraan ... b. Kompetensi Kewarganegaraan di Era Global... c. Kompetensi Siswa SMP dalam Ruang Lingkup

Globalisasi ... 4. Keterkaitan Pembelajaran PKn Berbasis Project Citizen

dengan Kompetensi Warganegara di Era Global... B. Hasil Penelitian Terdahulu...

ii iii iv vi viii xii xv xvii xviii xix 1 1 16 17 18 19 20 22 22 22 22 26 30 33 39 39 47 52 72 72 88 102 112 127


(2)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

xiii

C. Kerangka Berpikir dan Hipotesis ... 1. Kerangka Berpikir ... 2. Hipotesis ... BAB III.METODE PENELITIAN ... A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 1. Lokasi Penelitian ... 2. Subjek Populasi dan Sampel Penelitian... B. Desain Penelitian... C. Metode Penelitian... D. DefinisiOperasional ... 1. Pembelajaran PKn berbasis Project Citizen ... 2. Kompetensi Warganegara Global ... E. Instrumen Penelitian ... F. Proses Pengembangan Instrumen ... 1. Uji Validitas ... 2. Uji Reliabilitas ... 3. Uji Daya Beda ... 4. Uji Tingkat Kesukaran ... G. Teknik Pengumpulan Data ... H. Analisis Data ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 1. Identitas Sekolah ... 2. Visi, Misi dan Tujuan SMP Negeri 5 Tasikmalaya ... 3. Sumber Daya Manusia ... B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 1. Hasil Penelitian ... a. Kondisi Awal Kompetensi Warganegara di Era Global ...

1) Uji Normalitas ... 2) Uji Homogenitas ... 3) Uji Kesamaan Rataan Pretes ... b. Proses Pembelajaran ... 1) Kelas Kontrol ... 2) Kelas Eksperimen ... c. Kondisi Setelah Proses Pembelajaran (Postes) ... 1) Deskriptif Variabel Kelas Eksperimen ... 2) Deskriptif Pengembangan Kompetensi Warganegara di

Era Global Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 3) Uji Korelasi Pembelajaran PKn Berbasis Project Citizen

terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Global Kelas Eksperimen ... 4) Uji Normalitas terhadap Kelas Kontrol dan Kelas

139 139 141 143 143 143 144 146 151 152 152 153 161 162 162 163 166 167 168 170 174 174 174 175 178 182 182 182 182 186 189 196 196 196 206 206 220 221 222


(3)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

xiv

Eksperimen ... 5) Uji Homogenitas ... 6) Uji Kesamaan Rataan Postes ... 7) Uji Linieritas Postes Variabel X dan Y Kelas Eksperimen . 8) Uji Perbedaan Dua Rerata Kelas Eksperimen antara Pretes dan Postes ... 2. Pengujian Hipotesis ...

a. Hipotesis 1 ... b. Hipotesis 2 ... c. Hipotesis 3 ... d. Hipotesis 4 ... C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 1. Perbedaan kompetensi warganegara di era global pada siswa yang

melaksanakan pembelajaran PKn berbasis Project Citizen dengan kelas yang tidak melaksanakan pembelajaran PKn berbasis

Project Citizen ...

2. Perbedaan kompetensi pengetahuan warganegara di era global pada siswa yang melaksanakan pembelajaran PKn berbasis

Project Citizen dengan kelas yang tidak melaksanakan pembelajaran PKn berbasis Project Citizen. ... 3. Perbedaan kompetensi watak warganegara di era global pada siswa yang melaksanakan pembelajaran PKn berbasis Project Citizen dengan kelas yang tidak melaksanakan pembelajaran PKn berbasis Project Citizen ...

4. Perbedaan kompetensi keterampilan warganegara di era global pada siswa yang melaksanakan pembelajaran PKn berbasis

Project Citizen dengan kelas yang tidak melaksanakan pembelajaran PKn berbasis Project Citizen. ... D. Temuan Penelitian ...

1. Pembelajaran PKn berbasis Project Citizen merupakan paradigma baru menuju Pendidikan Kewarganegaraan Global. 2. Pembelajaran PKn berbasis Project Citizen mengembangkan

nilai-nilai karakter budaya bangsa... BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... A. Kesimpulan ...

1. Kesimpulan Umum ... 2. Kesimpulan Khusus ... B. Rekomendasi ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN-LAMPIRAN 226 228 234 237 240 240 243 244 245 247 247 257 260 267 269 269 272 277 277 277 278 281 284


(4)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

xv


(5)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

xvi 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20 4.21 4.22 4.23

Kategori Kewarganegaraan versi TH Marshall ... Kategori Kewarganegaraan versi Turner ... Kompetensi Kewarganegaraan Siswa SMP ... Kompetensi warganegara Global Siswa SMP ...

Core values of Peace, Human Rights, Democracy and Sustainable Development, and related Values which Support Them ...

Daftar jumlah siswa kelas IX SMP Negeri 5 Tasikmalaya... Tabel Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... Variabel dan Indikator Penelitian ... Reliability Variabel X ... Reliability Variabel Y1 ... Reliability Variabel Y2 ... Reliability Variabel Y3 ... Klasifikasi Koefisien Reliabilitas... Hasil Uji Daya Pembeda ... Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... Pedoman Penarikan Interpretasi Rata-rata Kualitas Variabel... Kriteria Nilai Gain... Pengembangan kompetensi/professional guru ... Prestasi Guru ... Guru yang mendapat reward studi banding ke luar negeri... Data Siswa ... Prestasi Akademik Nilai Ujian Akhir Nasional... Angka Kelulusan dan Melanjutkan ... Output Uji Normalitas Data Pretes Variabel Y1... Output Uji Normalitas Data Pretes Variabel Y2... Output Uji Normalitas Data Pretes Variabel Y3... Output Uji Homogenitas Data Pretes Variabel Y1... Output Uji Homogenitas Data Pretes Variabel Y2... Output Uji Homogenitas Data Pretes Variabel Y3... Tabel Statistik Deskriptif Variabel Y1... Output Uji Kesamaan Rerata Pretes Variabel Y1... Tabel Statistik Deskriptif Variabel Y2... Output Uji Kesamaan Rerata Pretes Variabel Y2... Tabel Statistik Deskriptif Variabel Y3 ... Output Uji Kesamaan Rerata Pretes Variabel Y3 ... Identifikasi Masalah Tahap 1 ... Identifikasi Masalah Tahap 2 ... Persepsi siswa terhadap Pembelajaran PKn Berbasis Project Citizen (X) ...

Persepsi siswa terhadap Pengetahuan Warganegara di Era Global (Y1)...

Persepsi siswa terhadap WatakWarganegara di Era Global(Y2) ... 84 85 103 111 118 145 147 155 164 164 164 165 165 167 168 171 171 178 179 180 181 181 182 183 184 185 187 188 189 190 191 192 193 194 195 197 198 207 212 213


(6)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

xvii 4.24 4.25 4.26 4.27 4.28 4.29 4.30 4.31 4.32 4.33 4.34 4.35 4.36 4.37 4.38 4.39 4.40 4.41 4.42 4.43 4.44 4.45 4.46 4.47 4.48 4.49 4.50 4.51

Persepsi siswa terhadap Keterampilan Warganegara di Era Global (Y3) ... Perolehan skor rata-rata pretes dan postes kelas eksperimen dan kelas kontrol ... Korelasi Variabel X terhadap Variabel Y1, Y2 dan Y3 Kelas Eksperimen ... Output Uji Normalitas Data Postes Variabel Y1... Output Uji Normalitas Data Postes Variabel Y2... Output Uji Normalitas Data Postes Variabel Y3... Output Uji Homogenitas Data Postes Variabel Y1... Output Uji Homogenitas Data Postes Variabel Y2... Output Uji Homogenitas Data Postes Variabel Y3... Tabel Statistik Deskriptif Variabel Y1... Output Uji Kesamaan Rerata Postes Variabel Y1... Tabel Statistik Deskriptif Variabel Y2... Output Uji Kesamaan Rerata Postes Variabel Y2... Tabel Statistik Deskriptif Variabel Y3... Output Uji Kesamaan Rerata Postes Variabel Y3 ... Output Linieritas Postes Variabel X terhadap Y1 Kelas

Eksperimen ... Output Linieritas Postes Variabel X terhadap Y2 Kelas

Eksperimen ... Output Linieritas Postes Variabel X terhadap Y3 Kelas

Eksperimen ... Uji Beda Dua Rerata Variabel Y1 Kelas Eksperimen

Antara Pretes dan Postes ... Uji Beda Dua Rerata Variabel Y2 Kelas Eksperimen

Antara Pretes dan Postes ... Uji Beda Dua Rerata Variabel Y3 Kelas Eksperimen

Antara Pretes dan Postes ... Output Uji Beda Variabel Y Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Output Uji Mann-Whitney U Variabel Y ... Output Uji Beda Variabel Y1 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Output Uji Mann-Whitney U Variabel Y1... Output Uji Beda Variabel Y2 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Output Uji Mann-Whitney U Variabel Y2... Output Uji Beda Variabel Y3 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Output Uji Mann-Whitney U Variabel Y3...

217 221 222 223 224 225 227 227 228 229 230 231 231 232 233 234 235 236 238 239 240 242 242 243 244 245 245 246 246


(7)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

xviii DAFTAR GRAFIK 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20

Output Uji Normalitas Data Pretes Variabel Y1 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... Output Uji Normalitas Data Pretes Variabel Y2Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... Output Uji Normalitas Data Pretes Variabel Y3Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... Data Identifikasi Masalah ... Data Memilih Masalah ... Data Mengumpulkan Informasi ... Data Mengembangkan Portofolio ... Data Menyajikan Portofolio ... Data Refleksi pengalaman Belajar... Data Ketuntasan Belajar ... Sikap terhadap globalisasi ... Memahami perbedaan budaya ... Mengubah gaya hidup konsumtif ... Bekerja sama dengan cara kooperatif ... Berpikir kritis dan sistematis ... Kemampuan bersikap sensitif dan melindungi HAM ... Keinginan dan kemampuan partisipasi politik ... Output Uji Normalitas Data Postes Variabel Y1 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... Output Uji Normalitas Data Postes Variabel Y2Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... Output Uji Normalitas Data Postes Variabel Y3Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...

184 185 186 208 209 209 210 211 212 213 214 215 216 218 219 219 220 223 225 226


(8)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

xix

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1

Gambar 3.1 Gambar 3.2

Rumus teori liberal individualis Prosedur Penelitian

Hubungan Antarvariabel

76 150 155


(9)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

xx

DAFTAR LAMPIRAN

1. Permohonan izin melakukan studi lapangan/observasi

2. Surat keputusan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan tentang pengangkatan Pembimbing penulisan tesis Program Magister SPs UPI

3. Kisi-kisi instrument penelitian 4. Instrumen Penelitian

5. Silabus dan Sistem Penilaian

6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

7. Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian Variabel X 8. Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian Variabel Y1 9. Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian Variabel Y2 10.Data Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian Variabel Y3

11.Hasil Pengolahan Data Uji Coba Instrumen untuk Validitas variabel Y1 12.Hasil Pengolahan Data Uji Coba Instrumen untuk Relibilitas variabel Y1 13.Hasil Pengolahan Data Uji Coba Instrumen untuk Validitas variabel Y2 14.Hasil Pengolahan Data Uji Coba Instrumen untuk Reliabilitas variabel Y2 15.Hasil Pengolahan Data Uji Coba Instrumen untuk Validitas variabel Y3 16.Hasil Pengolahan Data Uji Coba Instrumen untuk Reliabilitas variabel Y3 17.Data Hasil uji coba Instrumen Uji Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran 18.Analisis Tingkat Daya Pembeda dan Tingkat kesukaran Variabel Y1 19.Data Penelitian Hasil Pretes

20.Data Penelitian Hasil Postes 21.Data Nilai Gain Ternormalisasi

22.Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran PKn berbasis Project Citizen

23.Lembar Penilaian Kegiatan Show Case Project Citizen

24.Tanggapan/ Pendapat Dewan juri terhadap Pelaksanaan Show Case 25.Hasil wawancara terhadap Kepala Sekolah dan Komite Sekolah

26. Surat Keterangan telah melaksanakan penelitian dari Kepala SMP Negeri

5 Tasikmalaya


(10)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa karena melalui pendidikanlah sebuah bangsa akan mampu menjaga harkat dan martabatnya. Pendidikan di Indonesia dilaksanakan melalui suatu sistem pendidikan nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah. Hal ini diuraikan di dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Maka untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut dilaksanakan melalui visi pendidikan nasional, yaitu terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warganegara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Dengan visi pendidikan tersebut, pendidikan nasional mempunyai misi :1) mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; 2) membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; 3) meningkatkan kesiapan


(11)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral; 4) meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global; dan 5) memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.

Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 menyatakan bahwa dalam mencapai tujuan pendidikan nasional maka dilakukan pengembangan kurikulum yang mengacu pada standar nasional pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan : a) peningkatan iman dan takwa; b) peningkatan akhlak mulia; c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; f) tuntutan dunia kerja; g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; h) agama; i) dinamika perkembangan global; dan j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Selanjutnya pada pasal 37 UU Sisdiknas tersebut juga dinyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah diantaranya wajib memuat Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan (civic education) di Indonesia merupakan salah satu bidang kajian yang mengemban misi nasional untuk


(12)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

education”. Pendidikan berbasis nilai ini berdasarkan nilai-nilai karakter yang telah mempribadi dan terinternalisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yaitu tata nilai adat istiadat, kesusilaan, norma agama maupun peraturan perundangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat dan memiliki nilai-nilai budaya dan agama yang sangat kaya, maka selayaknya dikembangkan model pendidikan nilai yang mampu memperkokoh dan memperkuat jati diri bangsa Indonesia. Sebagaimana diungkapkan Sauri (2011) bahwa :

Pendidikan nilai dapat menjadi sarana ampuh dalam menangkal pengaruh-pengaruh negatif yang terjadi dalam kehidupan masyarakat global dewasa ini. Sejalan dengan derap laju pembangunan dan laju perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni,serta arus reformasi sekarang ini, pendidikan nilai semakin dirasa penting sebagai salah satu alat pengendali bagi tercapainya tujuan pendidikan nasional secara utuh.

Pendidikan nilai di Indonesia seyogyanya berpijak pada nilai-nilai keagamaan, nilai demokrasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, dan nilai sosial-kultural yang ber Bhinneka Tunggal Ika, seperti yang dijelaskan Djahiri (1985:21)

bahwa “pengajaran nilai moral menghendaki lahirnya generasi muda yang

memiliki sejumlah bekal sistem nilai baru yang positif sebagai landasan dan barometer kehidupan, dan lebih jauh lagi sebagai generasi pelurus dan pembaharu

nilai moral menuju nilai moral yang diinginkan, yaitu nilai moral Pancasila”.

Kerangka sistemik Pendidikan Kewarganegaraan menurut Budimansyah dan Suryadi (2008:180) dibangun atas dasar paradigma baru sebagai berikut:

1. Secara kurikuler bertujuan untuk mengembangkan potensi individu agar menjadi warganegara Indonesia yang berakhlak mulia, cerdas, partisipatif, dan bertanggungjawab.


(13)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

2. Secara teoretik memuat dimensi-dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik (civic knowledge, civic disposition, dan civic skills) yang bersifat konfluen atau saling berpenetrasi dan terintegrasi dalam konteks substansi ide, nilai, konsep, dan moral Pancasila, kewarganegaraan yang demokratis, dan bela negara.

3. Secara programatik menekankan pada isi yang mengusung nilai-nilai (content embedding values) dan pengalaman belajar (learning experiences) dalam bentuk berbagai perilaku yang perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan tuntunan hidup bagi warganegara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebagai penjabaran lebih lanjut dari ide, nilai, konsep, dan moral Pancasila, kewarganegaraan yang demokratis, dan bela negara.

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang memiliki fokus pembelajaran pada pembekalan pengetahuan, pembinaan sikap, perilaku dan pelatihan keterampilan sebagai warganegara yang demokratis, taat hukum dalam kehidupan bermasyarakat, mengacu pada kompetensi kewarganegaraan. Untuk dapat mencapai kompetensi kewarganegaaan tersebut, maka dalam pelaksanaannya terdapat empat hal yang harus jadi penekanan dalam Pendidikan kewarganegaran, yaitu :

1. Pendidikan Kewarganegaraan bukan merupakan indoktrinasi politik 2. Pendidikan Kewarganegaraan mengembangkan state of mind dalam

upaya pembentukan karakter warganegara yang cerdas dan bernalar tinggi

3. Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu proses pencerdasan dengan menekankan pada latihan menggunakan daya nalar dan logika

4. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai laboratorium demokrasi, sikap dan perilaku demokratis yang dikembangkan dengan pembelajaran yang demokratis.

(Suryadi dan Budimansyah : 2004)

Pendapat ini sesuai dengan misi mata pelajaran PKn itu sendiri, yakni sebagai mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi


(14)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Dalam memasuki era globalisasi, pendidikan harus bergeser ke arah pendidikan yang berwawasan global. Dari perspektif kurikuler pendidikan berwawasan global berarti menyajikan kurikulum yang bersifat interdisipliner, multidisipliner, dan transdisipliner. Hal ini dikarenakan dengan wawasan perspektif global kita dapat menghindarkan diri dari cara berpikir sempit dan terkotak-kotak oleh batas subyektif primordial (lokalitas) seperti perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, sehingga pemikiran kita lebih berkembang.

Sebagai langkah strategis, dunia pendidikan harus melakukan rekonstruksi pemikiran menuju pemikiran yang lebih transformatif dan berwawasan global, yakni sebuah pemikiran yang mampu membaca kondisi riil masyarakat di dunia global saat ini yang di antaranya peluang dan tantangannya dalam keberlangsungan hidup manusia serta mampu mengambil sikap yang berwawasan masa depan dengan tetap mengawali nilai-nilai humanis dalam pendidikan. Cita-cita pendidikan kita sekarang dapat menghasilkan manusia yang memiliki kesadaran kritis dengan membawa perubahan sosial di masyarakat begitu cepat. Tentunya pemikiran pendidikan kita bisa mengarah pada pendidikan yang bertranformatif dan berwawasan global. Realitanya, ternyata dunia pendidikan kita masih didominasi oleh proses pengalihan ilmu pengetahuan semata dengan menghasilkan produk manusia mekanik yang tidak memiliki kesadaran kritis terhadap kondisi riil yang terjadi di masyarakat, dan terkait dengan fitrah manusia sebagai sumber masalah, (Wijaya:2008).


(15)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Somantri (2001:190) menegaskan pentingnya pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang berorientasi global, dengan menampilkan pendidikan global (global education). Lebih lanjut beliau mengatakan,

…dinamika masyarakat dan globalisasi sangat dirasakan terutama bahan ajar yang selama ini terlalu menitikberatkan kepada teori-teori dan non-functional knowledge. Isi bahan ajar seperti itu, praktis tidak dapat memperkaya atau menyesuaikan diri dengan dinamika masyarakat dan derasnya globalisasi dalam teori maupun gejala dan masalah-masalah kemasyarakatan yang berhubungan satu sama lain.

Kecenderungan global menurut Wahab (2006) secara umum meliputi : “the global economy, technology and comunication dan population and environment.”

Fenomena global dalam Suriakusumah (2007), ditandai dengan hal-hal sebagai berikut: yaitu;

1. Revolusi dalam sistem komunikasi dan transportasi

2. Penggabungan perekonomian lokal, regional, nasional menjadi perekonomian global

3. Meningkatnya intensitas interaksi antar bangsa yang menciptakan budaya global sebagai paduan dari lokal dan nasional yang beragam

4. Munculnya sistem internasional yang mengikis batas politik nasional 5. Meningkatnya dampak dari aktivitas manusia terhadap ekosistem bumi

Berdasarkan pendapat di atas, kiranya dapat dikemukakan sejumlah tema atau isu global yang menjadi perhatian penting bagi pembaharuan konsep Pendidikan Kewarganegaraan. Sejumlah isu global tersebut antara lain: pasar bebas; korporasi internasional; teknologi komunikasi; ekosistem dan lingkungan hidup; isu kependudukan seperti kesehatan, pertumbuhan dan migrasi ; keragaman budaya (multikultural); nilai-nilai individualisme, konsumerisme dan


(16)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

materialisme; dan isu politik global seperti berakhirnya negara bangsa dan tumbuhnya organisasi internasional.

Adanya isu global ini tidak dapat dilepaskan dan menjadi bagian penting dari Pendidikan Kewarganegaraan dewasa ini. Sebagaimana dikatakan oleh Cogan

& Derricot (1998) bahwa “... that current modes of educating for citizenship will not be sufficient as we enter a new century. They require that citizen be able to focus upon many diverse elements, issues dan contexts simultaneously ...”. Hal ini mengandung makna bahwa konsep Pendidikan Kewarganegaraan sekarang ini dianggap tidak cukup bagi warganegara untuk memasuki abad baru. Warganegara memerlukan kemampuan untuk menanggapi dan menfokuskan diri pada elemen-elemen yang beragam, berbagai isu dan konteks global. Namun tetap memegang teguh jati diri bangsa, mempertahankan nilai-nilai kepribadian bangsa sebagai bangsa yang bermartabat. Selalu berupaya untuk meningkatkan kecintaannya terhadap tanah air dan bangsa dengan menunjukkan sikap dan karakter yang baik yang mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa. Maka di tengah-tengah kehidupan global ini diperlukan kompetensi warganegara yang unggul, yaitu kemampuan warganegara yang dapat mengangkat citra bangsa dan mengharumkan nama baik negaranya.

Selanjutnya Branson (1998: 8-25) menegaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dalam menghadapi era globalisasi hendaknya mengembangkan

civic competences (kompetensi kewarganegaran). Adapun aspek-aspek civic competences tersebut terdiri dari pengetahuan kewarganegaraan (civic


(17)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skills), dan watak atau karakter kewarganegaraan (civic disposition).

Budimansyah dan Suryadi (2008: 38-40) menjelaskan tentang penelitian lintas Negara yang dilakukan oleh Civic Education Policy Study (CEPS) yang

mengkaji “ ...the changing character of citizenship over the next twenty years and the implications of thexe changes for educational policy for nine participating nations and beyond”. Hal ini menjelaskan tentang perubahan karakter kewarganegaraan untuk lebih dari 25 tahun mendatang beserta implikasinya terhadap perubahan kebijakan pendidikan pada sembilan Negara yang terlibat dalam kajian itu serta Negara lainnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Civic Education Policy Study (CEPS) itu memberikan gambaran kewarganegaraan yang beraneka ragam yang muncul dari data tersebut, dengan menyimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan abad ke-21 membutuhkan satu pendekatan yang lebih holistik yang ditandai oleh kesempurnaan dan konsistensi pada isi maupun cakupannya dengan merumuskan satu model kewarganegaraan multidimensi ( Multy Dimentional Citizenship = MDC ). Hal ini menggambarkan konseptualisasi kewarganegaraan dan pendidikan kewarganegaraan yang kompleks, beraneka segi yang mungkin dibutuhkan jika warganegara harus mengatasi tantangan-tantangan yang akan dihadapi di awal dekade abad ke-21.

Namun dalam hidup berbangsa dan bernegara dewasa ini, bangsa Indonesia harus memiliki visi serta pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang ambing di tengah-tengah masyarakat Internasional. Maka bangsa


(18)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Indonesia harus memiliki nasionalisme serta rasa kebangsaan yang kuat berdasarkan nilai Pancasila yang memiliki nilai universal, yaitu nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, keadilan, kejujuran, kedamaian, kesetaraan.

Sebagaimana salah satu isi pidato Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno di muka Sidang Umum PBB ke-XV, 1960 yang menyatakan :

Akan tetapi saya sungguh-sungguh percaya bahwa Pancasila mengandung lebih banyak daripada arti nasional saja. Pancasila mempunyai arti universal

dan dapat digunakan secara internasional…Saya percaya, bahwa ada jalan

keluar daripada konfrontasi ideologi-ideologi ini. Saya percaya bahwa jalan keluar itu terletak pada dipakainya Pancasila secara universal !

( To Build the World A New-Pidato Ir.Soekarno di muka Sidang Umum PBB ke-XV, 1960, dalam Saragih, 2011)

Wahab (2006) menyatakan bahwa hal-hal yang dianggap berpengaruh terhadap konsep pendidikan kewarganegaraan diantaranya adalah 1) gagalnya konsep pendidikan kewarganegaraan di masa lalu, 2) terjadinya perubahan sistem politik, 3) perubahan atribut warganegara , 4) pengaruh kecenderungan global dan 5) kecenderungan global pendidikan kewarganegaraan untuk demokrasi.

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang mempunyai misi mewujudkan good and smart citizen sudah semestinya dapat mengembangkan kompetensi siswa secara terintegrasi baik itu knowledge, skills

maupun disposition (Branson, 1999). Namun, setelah sekian lama pembelajaran PKn maupun dengan nama lain yang berbeda dimasukan menjadi pelajaran wajib di persekolahan, pembelajaran PKn masih kurang mengembangkan aspek skills

dan disposition. Hal tersebut dapat dilihat dari kendala-kendala dan keterbatasan yang dihadapi pembelajaran PKn sebagaimana dikemukakan oleh Budimansyah


(19)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

(2009: 21) seperti: (1) masukan instrumental (instrumental input) terutama yang berkaitan dengan kualitas guru/dosen serta keterbatasan fasilitas dan sumber belajar, dan (2) masukan lingkungan (environmental input) terutama yang berkaitan dengan kondisi dan situasi kehidupan politik negara yang kurang demokratis. Dengan demikian, pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan tidak mengarah pada misi yang ideal. Argumentasi di atas sejalan dengan yang dikemukakan oleh Kerr (1999:5-7), bahwa pembelajaran PKn di Indonesia mencerminkan kategori minimal yang hanya mewadahi aspirasi tertentu, berbentuk pengajaran kewarganegaraan, bersifat formal, terikat oleh isi, berorientasi pada pengetahuan, menitikberatkan pada proses pengajaran dan hasilnya mudah diukur.

Dari pemaparan tersebut, dapat kita ketahui bahwa selama ini proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan lebih menekankan aspek kognitif dibandingkan dengan aspek afektif. Seharusnya pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi 3 (tiga) aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Jauhnya perilaku siswa dari isi pesan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Wahab (1999:2) menunjukkan kurang efektifnya pembinaan nilai-nilai moral di sekolah. Bahkan dalam kasus yang lebih besar, yakni berbagai krisis yang dialami Indonesia dewasa ini disebabkan adanya degradasi moral nampaknya bersumber pada kesalahan pendidikan di masa lalu. Banyak faktor penyebab pelajar melakukan pelanggaran dan tindak kejahatan, sehingga tidak dapat disebutkan karena lemahnya salah satu aspek saja yaitu aspek pendidikan (pendidikan


(20)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

formal). Secara terperinci krisis moral yang melanda bangsa Indonesia diungkapkan oleh Winataputra dan Budimansyah (2007: 166) sebagai berikut:

Kekerasan, pelanggaran lalu lintas, kebohongan publik, arogansi kekuasaan, korupsi kolektif, kolusi dengan baju profesionalisme, nepotisme lokal dan institusional, penyalahgunaan wewenang, konflik antar pemeluk agama, pemalsuan ijazah, konflik buruh dengan majikan, konflik antara rakyat dengan penguasa, demonstrasi yang cenderung merusak, koalisi antar partai secara kontekstual dan musiman, politik yang kecurangan dalam pelaksanaan pemilu dan pilkada, otonomi daerah yang berdampak tumbuhnya etnosentrisme dan lain-lain.

Kondisi yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tersebut perlu disikapi dengan bijak, terutama dalam pembinaan generasi muda di lingkungan persekolahan, termasuk dalam pembelajaran PKn terutama dalam penggunaan metode atau model pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran yang mengandung muatan tatanan nilai sehingga dapat diinternalisasikan pada diri siswa serta mengimplementasikan hakekat pendidikan nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Adanya kritik masyarakat terhadap materi pelajaran PKn yang kurang bermuatan nilai-nilai praktis namun hanya bersifat politis atau alat indoktrinasi untuk kepentingan kekuasaan pemerintah. Metode pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) terkesan sangat kaku, kurang fleksibel, kurang demokratis, dan guru cenderung lebih dominan one way method. Guru PKn mengajar lebih banyak mengejar target yang berorientasi pada kurikulum nasional, di samping masih menggunakan model konvensional yang monoton, aktivitas guru lebih dominan daripada siswa, akibatnya guru seringkali mengabaikan proses pembinaan tatanan nilai, sikap, dan tindakan; sehingga mata


(21)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pelajaran PKn tidak dianggap sebagai mata pelajaran pembinaan warganegara yang menekankan pada kesadaran akan hak dan kewajiban tetapi lebih cenderung menjadi mata pelajaran yang jenuh dan membosankan.

Maka dari itu dalam proses pembelajaran harus dirancang suatu model pembelajaran dimana siswa harus mampu mengembangkan seluruh potensinya agar menjadi warganegara yang berakhlak mulia, cerdas, partisipatif, demokratis dan bertanggung jawab, sehingga perlu dikembangkan suatu proses pembelajaran yang humanistik dimana suasana belajar mengajar bersifat kekeluargaan, hangat dan terbuka (Djahiri, 1985). Lebih lanjut Djahiri (2002:93) mengemukakan bahwa:

Salah satu pembaharuan dalam Pendidikan Kewarganegaraan ialah pola/strategi pembelajarannya, dimana siswa bukan hanya belajar tentang hal ihwal (materi pembelajaran) Pendidikan Kewarganegaraan melainkan juga belajar ber-Pendidikan Kewarganegaraan atau praktek, dilatih uji coba dan mahir serta mampu membakukan diri, bersikap perilaku sebagaimana isi pesan Pendidikan Kewarganegaraan.

Hal ini sejalan dengan pendapat Cheng dalam Winataputra dan Budimansyah (2007: 3) bahwa kurikulum dan pembelajaran yang perlu dikembangkan untuk abad ke-21 ini seyogyanya mengembangkan visi

globalization, localization, and individualization for multiple intelligence”. Visi tersebut pada dasarnya terpusat pada pengembangan “learning intelligence

dalam dimensi-dimensi “social, cultural, political, economic, and technological intelligences”, sebagaimana dikenal secara utuh dalam “Pentagon Theory of Contextualized Multiple Intelligence”. Sehingga Pendidikan Kewarganegaraan menjadi bersifat dan bermuatan multidimensional yang menuntut adanya upaya


(22)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pengembangan kurikulum dan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang

berorientasi pada konsep “contextual multiple intelligence” dalam nuansa lokal,

nasional dan global.

Guru memiliki peran untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran serta tersedianya media, sarana, dan prasarana pembelajaran. Pembelajaran harus mampu merencanakan dan melaksanakan program pembelajaran yang tepat, yang mencakup aspek tujuan, proses pembelajaran, materi, metode dan alat evaluasi atau penilaian. Sebagai mata pelajaran normatif, bidang studi PKn mengkaji tentang aspek etika, moral, norma dan budi pekerti berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan nilai luhur budaya bangsa Indonesia dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yang pada akhirnya menekankan pada pengetahuan, pemahaman dan sikap siswa akan hak dan kewajibannya sebagai warganegara, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan sikap peserta didik yang demokratis dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa dan Negara. Maka guru memegang peranan yang sangat penting, demikian pula guru PKn harus profesional dalam memilih metode yang bervariasi dalam penyelenggaraan pembelajaran yang inovatif, mulai dari persiapan dan perencanaan pembelajaran, bahan ajar, media pembelajaran, pendekatan dan model pembelajaran sampai pada tahap evaluasi, yang semuanya tentunya mengarah pada situasi dan kondisi pembelajaran yang demokratis, sehingga dapat membentuk budaya demokrasi di lingkungan sekolah.

Model pembelajaran yang dianggap mendukung dalam pembelajaran PKn, khususnya dalam upaya mengembangkan kompetensi siswa melalui pembelajaran


(23)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

berbasis project citizen, karena model ini bertujuan untuk memotivasi dan memberdayakan para siswa dalam menggunakan hak dan tanggung jawab kewarganegaraan yang demokratis, sehingga siswa dilatih untuk menerapkan sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi yang berlaku di masyarakat dan negara serta diharapkan siswa dapat melaksanakan segala aktivitasnya dengan baik.

Budimansyah (2009:1) menjelaskan bahwa “Project Citizen merupakan satu instructional treatment berupa kegiatan pembelajaran yang berbasis masalah (social issues or problems) bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), watak (disposition) warganegara yang demokratis danmemungkinkan untuk mendorong partisipasi dalam pemerintahan dan masyarakatsipil yang beradab.”

Project citizen sebagai suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik yang dapat mendorong kompetensi, tanggung jawab, dan partisipasi peserta didik, belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan publik (public policy), memberanikan diri untuk berperan serta dalam kegiatan antar siswa, antar sekolah, dan antar anggota masyarakat.

Program ini memberikan peluang yang menantang kepada siswa untuk melibatkan diri secara aktif dalam organisasi-organisasi pemerintahan dan kemasyarakatan, mengungkap berbagai permasalahan di sekolah maupun di masyarakat sekitar dan memperoleh sumber intelektual yang diperlukan untuk kewarganegaraan yang demokratis yangbertanggung jawab.


(24)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Budimansyah (2009: 23) mempertegas bahwa fokus perhatian dari model

Project Citizen ini adalah pengembangan “civic knowledge (pengetahuan kewarganegaraan), civic dispositions (kebajikan kewarganegaraan) civic skills

(keterampilan kewarganegaraan), civic confidence (kepercayaan diri kewarganegaraan), civic commitment (komitmen kewarganegaraan), civic competence (kompetensi kewarganegaraan)” yang bermuara pada berkembangnya “well-informed, reasoned, and responsible decision making

(kemampuan mengambil keputusan berwawasan, bernalar, dan bertanggung

jawab”.

Dengan demikian, penggunaan model project citizen, dapat lebih memotivasi belajar siswa, karena strategi instruksional yang digunakan dalam

model ini menurut Budimansyah (2009:23) bertolak dari strategi “inquiry learning, discovery learning, problem solving learning, research oriented learning”. Sehingga pembelajaran ini sesuai dengan pendapat Somantri (2001:225), bahwa “untuk meningkatkan keberhasilan dalam pendidikan moral hendaknya dalam topik-topik tertentu digunakan pendekatan metode penyampaian yang berorientasi pada field psychology, pendekatan pemecahan

masalah dan metode inkuiri.” Selanjutnya dijelaskan pula tentang perlunya

“hidden curriculum” agar seluruh program di sekolah dan masyarakat

memberikan sumbangan dalam meningkatkan keberhasilan pendidikan moral, dimana pembelajaran project citizen sebagai model adaptif paradigma baru dalam PKn yang memiliki muatan pendidikan nilai moral.


(25)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Lebih lanjut model pembelajaran ini dimaksudkan untuk mendorong dan memberdayakan para siswa melaksanakan hak dan tanggung jawab sebagai warganegara yang demokratis melalui pengkajian terhadap isu-isu kebijakan publik secara intensif baik di sekolah maupun di masyarakat. Bahan-bahanbelajar dirancang untuk membantu siswa belajar mengawasi dan mempengaruhi kebijakan publik, mengembangkan keterampilan yang diperlukan oleh seorang warganegara yang bertanggung jawab, dan menjadi percaya diri dalam melaksanakan hak dan tanggung jawab kewarganegaraan.

Dengan demikian anggapan siswa selama ini tentang pelajaran PKn yang tidak menarik dan membosankan sedikit demi sedikit menjadi hilang. Kesan tersebut tentunya bukan tanpa alasan, jika dipandang dari proses pembelajaran hal ini timbul mungkin diakibatkan secara substansif mata pelajaran PKn kurang menyentuh kebutuhan siswa atau cara penyajiannya tidak membangkitkan minat belajar siswa (Wahab,2006 : 26).

Berdasarkan pemikiran diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian mengenai pengaruh pembelajaran PKn berbasis project citizen

terhadap pengembangan kompetensi warganegara di era global. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Bagaimanaperbedaan kompetensi warganegara siswa di era global pada kelas pembelajaran PKn berbasis project citizen dengan kelas pembelajaran PKn tidak berbasis project citizen?”


(26)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Dari rumusan masalah tersebut selanjutnya masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan yang positif signifikan pengembangan kompetensi warganegara di era global antara pembelajaran PKn berbasis project citizen dengan pembelajaran PKn yang tidak berbasis

project citizen ?

2. Apakah terdapat perbedaan yang positif signifikan pengembangan kompetensi pengetahuan warganegara di era global antara pembelajaran PKn berbasis project citizen dengan pembelajaran PKn yang tidak berbasis project citizen ?

3. Apakah terdapat perbedaan yang positif signifikan pengembangan kompetensi watak warganegara di era global antara pembelajaran PKn berbasis project citizen dengan pembelajaran PKn yang tidak berbasis project citizen ?

4. Apakah terdapat perbedaan yang positif signifikan pengembangan kompetensi keterampilan warganegara di era global antara pembelajaran PKn berbasis project citizen dengan pembelajaran PKn yang tidak berbasis project citizen ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis dan mengkaji secara mendalam pengaruh Pembelajaran PKn berbasis Project Citizen

terhadap pengembangan kompetensi warganegara di era global. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dan menemukan :


(27)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

1. Perbedaan yang positif signifikan pengembangan kompetensi warganegara di era global dengan pembelajaran PKn berbasis project citizen dan pembelajaran PKn yang tidak berbasis project citizen. 2. Perbedaan yang positif signifikan pengembangan kompetensi

pengetahuan warganegara di era global antara pembelajaran PKn berbasis project citizen dengan pembelajaran PKn yang tidak berbasis

project citizen.

3. Perbedaan yang positif signifikan pengembangan kompetensi watak warganegara di era global antara pembelajaran PKn berbasis project citizen dengan pembelajaran PKn yang tidak berbasis project citizen .

4. Perbedaan yang positif signifikan pengembangan kompetensi keterampilan warganegara di era global antara pembelajaran PKn berbasis project citizen dengan pembelajaran PKn yang tidak berbasis

project citizen.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen, sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Gall dan Borg (2003:402) menegaskan

bahwa penelitian quasi eksperimen merupakan : “A type exsperiment in which research participants are not randomly assigned to the exsperimental and control groups”. Maksudnya bahwa dalam penelitian quasi eksperimen individu tidak dipilih secara acak untuk mempunyai peluang yang sama baik dalam kelompok uji coba maupun kelompok kontrol.


(28)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Tujuan penelitian dengan metode kuasi eksperimen adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat diperoleh melalui eksperimen sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Hal ini senada dengan pendapat Ali (1992:140):

Kuasi eksperimen hampir sama dengan eksperimen sebenarnya perbedaannya terletak pada penggunaan subjek yaitu kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada (intact group).

Adapun desain eksperimen yang peneliti lakukan adalah Pretest-Posttest, Non-Equivalent Control Group Design. Dengan merujuk pada pendapat Cresswell (1994:132), yaitu :

“In this design a popular approach to quasi exsperimental group A and the control B are selected without random assignment. Both groups take a pretest and posttest and only the exsperimental group received the treatment”.

Pendapat di atas mengandung makna bahwa dalam penelitian kuasi eksperimen dengan desain Pretest-Posttest, Non-Equivalent Control Group Design adalah baik grup A sebagai kelas eksperimen maupun grup B sebagai kelas kontrol dipilih tanpa acak, di mana masing-masing grup diberikan pretest dan posttest serta hanya kelas eksperimenlah yang diberikan perlakuan atau

treatment.

E. Manfaat Penelitian

Secara teoritis penelitian ini diharapkan berguna untuk memberikan sumbangan pemikiran atau bahan kajian dalam pendidikan terutama mengenai


(29)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

pengaruh pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis project citizen terhadap pengembangan kompetensi warganegara di era global.

Dari segi kebijakan formal penelitian ini berguna sebagai referensi untuk mempertegas bahwa pengembangan kompetensi warganegara di era global dapat dilakukan melalui Pembelajaran PKn berbasis project citizen.

Secara praktis hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam penelaahan secara kritis tentang pengaruh pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berbasis project citizen terhadap pengembangan kompetensi warganegara di era global. Sedangkan dari segi isu serta aksi sosial penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk menambah wawasan keilmuan sekaligus sebagai stimulus untuk menggugah kesadaran warganegara dalam mengembangkan kompetensi warganegara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di era global.

F. Stuktur Organisasi Tesis

Sebagai Pendahuluan, Bab I menyajikan latar belakang permasalahan yang memberi konteks munculnya masalah; identifikasi dan perumusan masalah ; tujuan penelitian; manfaat/signifikansi penelitian; dan struktur organisasi tesis.

Dalam Bab II disajikan kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesa penelitian. Kajian pustaka yang berisi deskripsi, analisis konsep, teori-teori, dan penelitian terdahulu yang relevan mengenai Pendidikan Kewarganegaraan, pembelajaran PKn berbasis project citizen, kompetensi kewarganegaraan, dan keterkaitan antara pembelajaran PKn berbasis project citizen terhadap pengembangan kompetensi warganegara di era global. Kerangka pemikiran


(30)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

merupakan tahapan yang harus ditempuh untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji teoritis antarvariabel penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan dalam penelitian atau submasalah yang diteliti.

Bab III mengenai metodologi menguraikan lokasi dan subjek populasi/ sampel penelitian, desain penelitian dan justifikasi pemilihan desain penelitian, metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode penelitian tersebut, definisi operasional yang dirumuskan dalam setiap indikator, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya, serta analisa data.

Dalam Bab IV, disajikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengolahan atau analisa data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, dan pembahasan atau analisis temuan.

Selanjutnya dalam Bab V disajikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Saran atau rekomendasi yang ditujukan kepada pembuat kebijakan, kepada pengguna hasil penelitian, dan kepada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.


(31)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu


(32)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 5 Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat, secara geografis sekolah ini terletak di tengah-tengah kota Tasikmalaya tepatnya terletak dijalur protokol jalan RE. Martadinata No. 85 di kelurahan Cipedes, kecamatan Cipedes kota Tasikmalaya.

Alasan pemilihan lokasi ini adalah dikarenakan SMP Negeri 5 Tasikmalaya merupakan salah satu sekolah unggulan di kota Tasikmalaya bahkan saat ini merupakan satu-satunya sekolah di wilayah kota Tasikmalaya yang telah ditetapkan menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional berdasarkan SK nomor 1739/C3/DS/2008 tanggal 3 November 2009.

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri 5 Tasikmalaya dengan mengembangkan 8 Standar Nasional Pendidikan ditambah faktor X yang meliputi; standar isi, standar proses, standar kelulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Sedangkan faktor X-nya adalah : a) penguatan, pendalaman, pengayaan , perluasan dan atau penambahan terhadap SNP ; b) pembelajaran berbasis ICT ( information communication technology); c) pembelajaran dengan bilingual Bahasa Asing ( Inggris, Arab); d) Pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar.


(33)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

SMP Negeri 5 Tasikmalaya sedang melaksanakan program pembelajaran yang berorientasi kepada link and match seperti; pembelajaran berbasis ICT, pembelajaran dengan bilingual, kewirausahaan, ekonomi syariah, serta pengembangan pada program pembiasaan bagi para siswa sesuai dengan bakat, minat dan potensinya diarahkan serta dikembangkan secara optimal, begitu juga mendapatkan pembekalan iman dan taqwa (imtaq) serta ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan intra kurikuler dan ekstra kurikuler.

Maka dengan situasi dan kondisi sekolah sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional ini diharapkan sesuai dengan kajian penelitian yang dilaksanakan yaitu mengenai pengembangan kompetensi warga negara global melalui pembelajaran PKn berbasis Project Citizen.

2. Subjek Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono (2009: 117) mengatakan “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Sehingga populasi dalam suatu penelitian adalah keseluruhan objek yang dijadikan sumber penelitian, mempunyai karakteristik tertentu sebagai objek, atau sasaran penelitian.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 5 Tasikmalaya. Dengan jumlah populasi sebanyak 841 siswa, dengan rincian kelas 7 terdiri dari laki-laki sebanyak 114, perempuan 147, sehingga jumlah siswa 261, kelas 8 laki-laki berjumlah 109, dan perempuan 140 maka jumlah siswa kelas 8 sebanyak 249, dan kelas 9 siswa laki-laki 129 sedangkan perempuan


(34)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

202 sehingga jumlah siswa kelas 9 sebanyak 331 orang. Subjek populasi dalam penelitian ini dilaksanakan di kelas 9, dengan pertimbangan bahwa kelas 9 merupakan kelas tertinggi di jenjang pendidikan dasar sehingga seluruh standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta standar kompetensi lulusan sebagian besar telah dikuasai siswa. Apalagi bahan kajian dalam penelitian ini mengenai kompetensi warga Negara global dipelajari di kelas sembilan dengan Standar Kompetensi : “Memahami dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.

Berikut ini data jumlah siswa kelas 9 SMP Negeri 5 Tasikmalaya tahun pelajaran 2011-2012.

Tabel 3.1

Daftar jumlah siswa kelas IX SMP Negeri 5 Tasikmalaya

NO KELAS JUMLAH SISWA

1 Kelas X A 30

2 Kelas X B 30

3 Kelas X C 27

4 Kelas X D 27

5 Kelas X E 30

6 Kelas X F 27

7 Kelas X G 38

8 Kelas X H 42

9 Kelas X I 40

10 Kelas X J 40

Jumlah 331

Pengambilan sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan karakteristik siswa di kelas yang setara dilihat dari aktivitas dan kreativitas dalam pembelajaran berdasarkan pengalaman peneliti dan guru-guru lain yang mengajar di kelas itu, serta jumlah siswa yang sama di masing-masing kelasnya yaitu 30


(35)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

siswa, maka yang menjadi sampelnya adalah kelas IX A sebagai kelas kontrol, dan kelas IX B sebagai kelas eksperimen.

B. Desain Penelitian

Adapun desain penelitian yang dilakukan adalah desain eksperimen dengan Pretest-Posttest, Non-Equivalent Control Group Design. Hal ini merujuk pada pendapat Cresswell (1994:132), yaitu : “In this design a popular approach

to quasi exsperimental group A and the control B are selected without random assignment. Both groups take a pretest and posttest and only the exsperimental group received the treatment”.

Pendapat tersebut di atas menyatakan bahwa dalam menggunakan pendekatan quasi eksperimen, untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen tanpa pemilihan secara acak , kedua kelas diberi pre test dan post tes dan hanya kelas eksperimen yang diberi perlakuan. Hal itu sejalan dengan pendapat Gall dan Borg (2003:402), yaitu sebagai berikut :

The most commonly used quasi-exsperimental design in educational research is the non-equivalent control-group design in this research participants are not randomly assigned to the experimental and control groups, and both groups take a pretest and a postest. Expect for random assignment, the steps involved in thes design are the same as for the pretest-postest experimental control-group design.

Desain penelitian yang dimaksud terdiri dari satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Penelitian ini dimulai dengan adanya pretest sebelum perlakuan diberikan. Karena adanya pretest, maka pada desain penelitian tingkat kesetaraan kelompok turut diperhitungkan. Pretest dalam desain penelitian ini juga dapat digunakan untuk pengontrolan secara statistik (statistical control) serta


(36)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

dapat digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap capaian skor (gain score). Post tes diberikan setelah pelaksanaan perlakuan diberikan pada kelas eksperimen, namun post tes diberikan juga pada kelas kontrol.

Dalam menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen Cresswell (1994:130) menjelaskan bahwa :

In quasi-experimental designs, control and experimental groups are use in the study, but subject design are not randomly assigned to the groups. A single subject design or N of 1 design involves observing the behavior of single individual (or individuals) over time. In a pure experiment the subjects are assigned randomly to the treatment groups.

Pendapat di atas dapat diartikan bahwa dalam merancang desain quasi eksperiment harus membentuk kelompok kontrol dan dan kelompok eksperimen yang dilakukan tanpa acak atau random. Hal tersebut dapat digambarkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Tabel Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

GROUP A O1 X O2

GROUP B O3 O4

Sumber : Creswell (1994) Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches Keterangan :

O = pre tes dan post tes

X = Perlakuan mengajar dengan pembelajaran berbasis project citizen A = kelas eksperimen

B = kelas kontrol

Pada bagan di atas terlihat bahwa kelompok eksperimen diberi perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan, keduanya diuji baik pre tes maupun post tes. Pre test dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat bahwa baik


(37)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

kelas kontrol maupun kelas eksperimen memiliki tingkat homogenitas yang sama terutama aspek tingkat akademis siswa sehari-hari dalam pembelajaran PKn. Sedangkan pengujian post tes dipergunakan untuk membuktikan bahwa kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan pembelajaran berbasis project citizen

berpengaruh signifikan terhadap pengembangan kompetensi warga Negara global. Langkah-langkah dalam melaksanakan desain penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Melakukan studi pendahuluan yang meliputi kajian teori tentang Pendidikan Kewarganegaraan, pembelajaran Project Citizen, dan kompetensi warga Negara global.

b. Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi analisis SK-KD, Desain Pembelajaran, Desain Penilaian, Silabus dan RPP.

c. Penyusunan Instrumen Penelitian dan pemberian skor instrument d. Melakukan uji coba instrumen penelitian

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Mengadakan pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen untuk mengetahui pengetahuan awal mengenai dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pelaksanaan penelitian.

b. Menerapkan model pembelajaran berbasis Project Citizen melalui langkah-langkah pembelajaran Project Citizen kelas eksperimen. Sedangkan pada kelas kontrol diterapkan model pembelajaran


(38)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

debat tanpa menggunakan materi pembelajaran berbasis Project Citizen.

c. Memberikan postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui tingkat sikap demokratis siswa setelah mendapat perlakuan.

d. Menyebarkan instrument penelitian dengan memberikan angket penelitian kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol .

e. Melakukan wawancara terhadap siswa dan dewan juri untuk meminta tanggapan terhadap penerapan pembelajaran Project Citizen.

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

a. Memilih dan memisahkan serta mentally data yang berasal dari responden, selanjutnya memberikan skor terhadap data yang berasal dari angket dan skala sikap, kemudian memasukan skor ke dalam tabel yang sudah disediakan.

b. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengembangan kompetensi warga Negara global antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dilakukan analisis kuantitatif melalui uji statistik non parametrik, dalam hal ini penulis menggunakan uji beda Mann Whitney.


(39)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Alur Penelitian

Studi Pendahuluan mengenai Pembelajaran PKn di SMP Negeri 5 Tasikmalaya

Merumuskan masalah dan menetapkan tujuan

Studi literatur tentang :

1. Buku-buku yang berkaitan dengan PKn dan kompetensi kewarganegaraan 2. Pembelajaran PKn berbasis Project Citizen

3. Warga Negara global (Global Citizen)

Penyusunan Instrumen Penelitian Pembelajaran PKn berbasis Project Citizen dan Kompetensi

Warga Negara global

Implementasi Pembelajaran PKn berbasis Project Citizen

Uji Coba, Validasi, Revisi

Kelompok Kontrol Pretest

Kelompok Eksperimen Model Pembelajaran

Konvensional Postest Pembelajaran

Project Citizen

Analisis

Temuan

Angket, Wawancara,

Observasi


(40)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu kuantitatif dan kualitatif dengan pola the dominant-less dominant design dari Cresswell (1994:177). Bagian pertama dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan langkah selanjutnya menggunakan paradigma tambahan dengan pendekatan kualitatif untuk pendalaman dalam penelitian ini. Pada tahap ini ditambahkan metode wawancara dan observasi.

Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk memperoleh pengaruh serta uji beda antar variabel, dengan cara menyebarkan angket tentang variabel yang diperlukan. Sebelum data yang sebenarnya diperoleh terlebih dahulu uji coba instrumen di kelas yang berbeda, untuk mendapatkan hasil validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Pendekatan kualitatif dilakukan untuk memperoleh data sejauhmana respon siswa dan guru tentang penerapan metode pembelajaran yang diteliti. Adapun data diperoleh melalui observasi dan wawancara terhadap guru dan siswa. Dalam pelaksanaannya, pendekatan kualitatif tidak terbatas hanya sampai interprestasi tentang arti data itu, akan tetapi meliputi analisa terhadap interprestasi arti data itu. Karena itulah dapat terjadi sebuah penyelidikan deskriptif, sebagaimana yang dikemukakan oleh Cresswell (1994:15), bahwa : “Qualitative research in an inquiry process of understanding

based on distinct methodological traditions of inquiry that explore on distinct or human problem. The researcher builds of informans and conduct the study in a natural setting”.


(41)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Untuk pendekatan kuantitatif dilakukan melalui metode quasi eksperimen, sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Gall dan Borg (2003:402) menegaskan bahwa penelitian quasi eksperimen merupakan : “A type exsperiment in which research participants are not randomly assigned to the exsperimental and control groups”. Maksudnya bahwa dalam penelitian quasi eksperimen individu tidak dipilih secara acak untuk mempunyai peluang yang sama baik dalam kelompok uji coba maupun kelompok kontrol.

Tujuan penelitian dengan metode kuasi eksperimen adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat diperoleh melalui eksperimen sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan.

D. Definisi Operasional

1. Pembelajaran PKn berbasis Project Citizen

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Pembelajaran PKn berbasis

Project Citizen ini sebagaimana yang dijelaskan Budimansyah (2009: 23) bahwa strategi instruksional yang digunakan dalam model ini pada dasarnya bertolak dari strategi “inquiry learning, discovery learning, problem solving learning, research-oriented learning,” yang dikemas dalam model “project” ala John

Dewey. Dalam hal ini ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi masalah kebijakan publik dalam masyarakat. b. Memilih suatu masalah untuk dikaji oleh kelas.


(42)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

d. Mengembangkan portofolio kelas. e. Menyajikan portofolio.

f. Melakukan refleksi pengalaman belajar. 2. Kompetensi Warganegara di Era Global

Adapun yang dimaksud dengan kompetensi warganegara di era global dalam penelitian ini adalah kemampuan dasar sebagai ciri atau karakteristik warga Negara dalam mengatasi tantangan-tantangan yang akan dihadapi di awal dekade abad ke-21. Dalam hal ini peneliti menggunakan indikator penelitian dengan melakukan modifikasi kompetensi kewarganegaraan dari pendapat Branson mengenai kompetensi kewarganegaraan (civic competence) yang meliputi dimensi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), kecakapan kewarganegaraan

(civic skill) dan watak kewarganegaraan (civic disposition). Kemudian diintegrasikan dengan karakteristik warganegara di era global menurut Cogan & Derricott,1998:116) dalam Budimansyah (2008:39) yang meliputi :

a. Kemampuan untuk melihat dan mendekati masalah sebagai anggota masyarakat global

b. Kemampuan bekerja sama dengan yang lain dengan cara yang kooperatif dan menerima tanggung jawab atas peran/tugasnya di dalam masyarakat

c. Kemampuan memahami, menerima, menghargai dan dapat menerima perbedaan budaya

d. Kapasitas berpikir dengan cara yang kritis dan sistematis


(43)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

f. Keinginan untuk mengubah gaya hidup dan kebiasaan konsumtifnya untuk melindungi lingkungan

g. Kemampuan bersikap sensitif dan melindungi hak asasi manusia

h. Keinginan dan kemampuan untuk ikut serta dalam politik pada tingkat lokal, nasional dan internasional

Selanjutnya disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang terdapat dalam Standar Isi berdasarkan Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 pada kelas IX semester 2, yaitu :

Standar Kompetensi : “Memahami dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.

Sedangkan Kompetensi Dasarnya adalah :

a. Menjelaskan pengertian dan pentingnya globalisasi bagi Indonesia b. Mendeskripsikan politik luar negeri Indonesia dalam hubungan

internasional di era global

c. Mendeskripsikan dampak globalisasi terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

d. Menentukan sikap terhadap dampak globalisasi

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merumuskan variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pembelajaran PKn berbasis project citizen (X), sedangkan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kompetensi warganegara di era global, dengan rincian pengetahuan warganegara (Y1), watak warganegara (Y2) dan keterampilan warganegara (Y3). Berdasarkan rumusan


(44)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

masalah dan identifikasi masalah maka pola hubungan antar variabel penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut :

Gambar 3.2 Hubungan Antar Variabel

Tabel 3.3.

Variabel dan Indikator Penelitian

VARIABEL INDIKATOR

Pembelajaran PKn Berbasis project citizen (X)

1. Mengidentifikasi Masalah

1.1 Membaca surat kabar berbagai masalah yang berkaitan dengan dampak globalisasi

1.2 Mengetahui masalah globalisasi dari televise 1.3 Mengetahui masalah globalisasi dari internet 1.4 Mendiskusikan berbagai masalah yang

berkaitan dengan dampak globalisasi

1.5 Menguraikan berbagai masalah yang berkaitan dengan dampak globalisasi

2. Memilih Masalah

2.1 Memberikan keyakinan pada teman bahwa masalah yang dipilih itu penting sebagai bahan kajian kelas.

2.2 Menuliskan daftar masalah yang berkaitan Watak warganegara

(Y2) Pembelajan PKn

Berbasis Project Citizen (X)

Pengetahuan warganegara

(Y1)

Keterampilan warganegara


(45)

Ai Tin Sumartini, 2012

Pengaruh Pembelajaran Pkn Berbasis Project Citizen

Terhadap Pengembangan Kompetensi Warganegara Di Era Global Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

VARIABEL INDIKATOR

dengan dampak globalisasi

2.3 Mendiskusikan masalah yang akan dijadikan bahan kajian kelas

2.4 Melakukan pemungutan suara (voting) tahap 1 untuk memilih masalah

2.5 Melakukan pemungutan suara (voting) tahap 2 dari 3 masalah suara terbanyak pada tahap 1 untuk menentukan masalah kelas

3. Mengumpulkan Informasi

3.1 Mengidentifikasi sumber-sumber informasi 3.2 Mencari informasi di perpustakaan. 3.3 Mencari informasi dari surat kabar 3.4 Mencari informasi dari majalah 3.5 Mencari informasi dari internet 3.6 Mencari informasi dari televise

3.7 Mencari informasi dari nara sumber/ wawancara

3.8 Mencari informasi dari instansi pemerintah 3.9 Mencari informasi dari organisasi

masyarakat

3.10Membuat dokumentasi photo/video selama kegiatan pengumpulan data

3.11Mengerjakan tugas pekerjaan rumah dengan mengumpulkan sumber-sumber informasi 4. Mengembangkan Portofolio Kelas

4.1 Membentuk kelompok yang tergabung dalam kelompok portofolio 1 – 4 secara heterogen / acak

4.2 Melakukan pembagian tugas dalam kelompok

4.3 Mengumpulkan berbagai informasi dalam map dokumentasi sesuai bidang kelompok portofolio

4.4 Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk mengembangkan portofolio tayangan seperti kardus bekas atau stereoform, gunting, lem, kertas warna, cutter dan lain-lain

4.5 Membuat desain pengembangan portofolio tayangan dengan media dasar kardus bekas atau stereoform


(1)

Desmita.(2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Panduan bagi orang tua dan guru dalam menghadapi psikologi anak usia SD, SMP dan SMA.Bandung : Rosdakarya

Diaz, C & Massialas, Xanthopaulus. 1999. Global Perspective for Educator. Boston : Allyn and Bacon

Djahiri, K. (1985). Value Clarification Technique, Bandung: Laboratorium PMPKN IKIP Bandung

Djahiri, K. (1995). Dasar-dasar Umum Metodologi dan Pengajaran Afektif – Nilai – Moral VCT dan Game dalam VCT.Bandung : IKIP Bandung. Djahiri, K. (2002). PKn sebagai Strategi Pembelajaran Demokrasi di Sekolah.

Makalah, Jurnal Civicus, Bandung: Jurusan PMPKN FPIPS UPI

Djahiri, K (2003). Pemilihan Strategi dan Media Pembelajaran dan Portofolio Learning and Evaluation Based. Jakarta: Depdiknas.

Djahiri, K. (2002). Hakekat Pembelajaran AJEL (Active, Joyfull EfektiveLearning) Model Portofolio terpadu multidimensional. Bandung : Lab. PKn –FPIPS UPI.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Douglas.L (2002). “Global Citizenship”. Citizenship Update Institute for

Citizenship. Available at: www.citizen.org.uk/education/resources/html (3 Maret 2012)

Faridl, E.M.(2010). Pengaruh Model Project Citizen Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Terhadap Penanaman Nilai-Nilai Anti Korupsi Siswa Sma Pada Konsep Sistem Hukum Dan Peradilan Nasional(Studi Kuasi Eksperimen Di Kelas X Sma I Cimahi).Tesis. UPI. Tidak diterbitkan.

Fathur. 2011. Karakteristik Warga Negara . tersedia http://fathur green. blogspot. com/2011/08/karakteristik-warga-negara-siapakah.html (2 Maret 2012) Gall, D.Meredith, et al.(2003) Educational Research. Boston : Allyn and Bacon Heywood, A. (1994). Political Ideas and Concepts: An Introduction. New York:

St. Martin’s Press.


(2)

Kerr, D. (1999) Citizenship Education : an International Comparisson, London : Nasional Foundation for Educational Researsh – NFER

Kymlicka, W. (2003). Multicultural States and Intercultural Citizens. In Theory and Research in Education 2003; 1; 147.

Komalasari, K. (2008) Pengaruh Pembelajaran kontekstual dalam Pendidikan Kewarganegaraan terhadap kompetensi kewarganegaraan siswa SMP. Disertasi. UPI. Tidak diterbitkan.

Korten, David. 1993. Getting to the Twenty First Century : Voluntary Action and The Global Agenda. Alih bahasa : Lilian Tejasudhana. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia & Pustaka Sinar Harapan

Kubow.P, David Grossman and Akira Ninomiya.1999 Multidimensional citizenship: educational policy for the 21st Century. p.115

Nasution.(2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif . Bandung: Tarsito Narnoatmodjo.W. ( 2009). Global Citizenship Education. Makalah. Tersedia :

http://winarno.staff.fkip.uns.ac.id/files/2009/07/gce.pdf (12 Juni2012) Owen. D.(2004). Citizenship Identity and Civic Education in the United States.

Associate Professor of Political Science Georgetown University Communication, Culture, and Technology Program .Washington,

Patricia G. Avery.(2007) Civic Education in Diverse Contexts: Challenges and Opportunities. University of Minnesota

Patrick, J.J. (1997). Global Trends in Civic Education for Democracy. ERIC Clearing for Social Studies/Social Science Education, tersedia : http://www.indiana.edu/ssdc/glotrdig

Patrick, J.J. (2002). Improving Civic Education in School. New York: ERIC Digest.

Quigley, C. N and C. F. Bahmueller. (1991). Civitas: A Framework for Civic Education. Calabasas: Center for Civic Education.

Charles N. Quigley.(2004). The Second Annual Congressional Conference on Civic Education. A Project of the Alliance for Representative Democracy . December 5, 2004 The Washington, D.C.


(3)

Quigley.CN(2000). Global Trends in Civic Education. A Speech given at the Seminar for the Needs for New Indonesian Civic Education Center for Indonesian Civic Education (CICED) March 29, 2000 Bandung, Indonesia Qualifications and Curriculum Authority. (1998). Education for Citizenship and the Teaching of Democracy in Schools: Final Report of the Advisory Group for Citizenship. (Chair: Bernard Crick). London: QCA.

Remy.R.(1979). Handbook of Basic Citizenship Competence. A Project of the Citizenship Development Program Mershon Center Ohio State University and teh Social Science Educatio Consortium Boulder, Colorado. Washington : National Institutional of Education

Ristina (2009) . Pengaruh pembelajaran PKn berbasis portofolio (project citizen terhadap pengetahuan warga negara (civic knowledge). Tesis pada SPs UPI : tidak diterbitkan

RMC Research Corporation.2007. Tersedia http://new.civiced.org /resources /research/researchevaluation/re-project-citizen (17 Mei 2012)

Root, S. and Northup, J. (2007). Evaluation Report Project Citizen. Calabasas California : Civiced .

Root, S. and Northup, J. (2006) .The Impacts of Project Citizen on U.S. Middle and High School Students: A 2005-2006 Study. California : RMC Research Corporation

Ruseffendi. (1994). Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta Lainnya. Semarang:IKIP Press.

Sagala. S (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Santrock. JW. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja.Alih Bahasa Shinto B. Adelar, Sherly Saragih. Jakarta : Erlangga

Sapriya, dan Winataputra, U.S.(2004). Pendidikan Kewarganegaraan : Model Pengembangan Materi dan Pembelajaran . Bandung : Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan PKn – FPIPS UPI.

Sapriya, dan Maftuh.(2005). Implementasi KBK Pendidikan Kewarganegaraan dalam Berbagai Konteks . Bandung : Jurusan PKn – FPIPS UPI.


(4)

Solihatin, E dan Raharjo. (2008). Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Somantri. N (1969), Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah, Bandung : Badan Penerbit IKIP Bandung.

Somantri. N (1975), Metode Pengajaran Civics, Jakarta : Erlangga Somantri. N (1976), Metode Mengajar Civics, Jakarta : Erlangga

Somantri, M.N.(2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suabuana,C.(2010). Pengembangan Pendidikan Nilai Bela Negara Dalam Pendidikan Kewarganegaraanpada Perguruan Tinggi Melalui Model Pembelajaranproject Citizen: Studi Analitik Tentang Pengembangan Nilai Dalam Rangka MKU Universitas Pendidikan Indonesia.Disertasi.UPI. Tidak diterbitkan.

Sugiyono.(1992). Metode Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sudjana.(1990). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sumaatmadja, Nursid. 1998. Manusia dalam Konteks Sosial, Budaya, dan Lingkungan Hidup. Bandung : Alfabeta

Sundayana, R. (2010). Komputasi Data Statistik . Garut:STKIP

Suparlan. Budimansyah. Meirawan (2008). PAKEM Pembelajaran Aktif Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Bandung : Genesindo

Supriatna. Y.(2011). Pengaruh Pembelajaran PKn Melalui Project Citizen terhadap Pengembangan Nilai-Nilai Antikorupsi. Tesis pada SPs UPI : tidak diterbitkan

Surakhman, W. (1982). Metodologi Penelitian dan Pendidikan, Yogyakarta : Adi Offset.

Suriakusumah.2007. PKn dan Kemasyarakatan. Modul. Jakarta: UT

Suryadi, A. dan Budimansyah. D. (2004). Pendidikan Nasional Menuju Masyarakat Indonesia Baru. Bandung: PT Genesindo.


(5)

Nancy Thomas. Global and Multicultural Studies. Engagement Through Civic Education Educating for Citizenship in a Diverse and Interdependent Society. University of Connecticut

Tye, B.B & Tye,K 1992. Global Education : A Study of Social Change. New York : SUNY Press

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Vontz, TS, Metcalf. K K, and Patrick. J J. (2000). Project Citizen and the Civic Development of Adolescent Students in Indiana, Latvia, and Lithuania . Wahington, DC: ERIC Publication

Wahab, A.A. (1999) Budi Pekerti Education : A Model of Teaching Code of Conduct for Good Indonesia Citizenship. Makalah pada Conference on Civic Education for Civil Society. Bandung 16-17 Maret 1999

Wahab. 2006. Pengembangan Konsep dan Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Baru Indonesia bagi Terbinanya Warganegara Multidimensional Indonesia. dalam Budimansyah & Syaifullah (ed). 2006. Pendidikan Nilai Moral dalam dimensi Pendidikan Kewarganegaraan . Bandung : Laboratorium PKn FIPS UPI

Wahab, A.A. dan Sapriya (2008) Teori dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan, Bandung : UPI Press Sekolah Pasca Sarjana UPI Walling,RD. ( 2007). The Return of Civic Education, Phi Delta Kappan, Vol. 89,

No. 04, December 2007, pp. 285-289.

Wijaya.2008. Transformation of Education in Perspective Global. Tersedia : http://bayutarawijaya.blogspot.com/2008/10/transformasi-pendidikan-dalam.html (25 Pebruari 2012)

Wikipedia.Pembelajaran dalam Dunia Pendidikan. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran#Pembelajaran_dalam_dunia_pe ndidikan (28 Pebruari 2012)

Winataputra, U.S. (2001). Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Sistemik Pendidikan Demokrasi: Suatu Kajian Konseptual Dalam Konteks Pendidikan IPS. Disertasi PPS UPI: tidak diterbitkan.

Winataputra, US. (2003) “Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Sistematik Perndidikan Demokrasi: Paradigma Baru Dalam Era


(6)

Winataputra, U.S. (2006). Konsep Dan Strategi Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah : Tinjauan Psiko-Pedagogis. Makalah disampaikan pada tanggal 8 Juni 2006-05 di Auditorium Depdiknas, Gd A, Lt 3 Senayan,Jakarta). Winataputra, U.S. dan Budimansyah, D. (2007). Civic Education : Konteks,

Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Kelas. Bandung : Program Studi PKn Sekolah Pascasarjana UPI

Winataputra, US, (2007), Pendidikan Kewarganegaraan dalam Perspektif Internasional. Acta Civicus Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan. 1,(1),179-198