PEMBERIAN MULSA JERAMI PADI (Oryza sativa) TERHADAP GULMA DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG KEDELAI (Glycine max (L.) Merr).

PEMBERIAN MULSA JERAMI PADI (Oryza sativa) TERHADAP GULMA
DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG KEDELAI (Glycine max (L.) Merr)

SKRIPSI SARJANA BIOLOGI

OLEH
YUWINDAH GUSTANTI
0910423085

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2014

ABSTRAK

Penelitian tentang Pemberian Mulsa Jerami Padi (Oryza sativa) Terhadap Gulma dan
Produksi Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr) telah dilaksanakan di Rumah
Kawat dan Laboratorium Ekologi Tumbuhan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang pada bulan Juni sampai
September 2013. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menentukan berapa

takaran mulsa jerami padi diberikan agar dapat menekan pertumbuhan gulma dan
meningkatkan produksi tanaman kacang kedelai. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan lima ulangan. Hasil
penenlitian menunjukan bahwa pemberian mulsa jerami padi dengan takaran 300 g/
polybag dapat menekan pertumbuhan gulma, dan pemberian mulsa jerami padi
dengan takaran 500 g/ polybag dapat meningkatkan produksi tanaman kedelai. Serta
berpengaruh nyata menurunkan berat basah dan berat kering gulma dan
meningkatkan berat biji tanaman kedelai.

Kata kunci : Mulsa, Jerami padi, Kedelai, Gulma

ABSTRACT

The research about The Giving Mulch of Rice Straw (Oryza sativa) Against Weeds
and Crop Production Soybean (Glycine max (L.) Merr) has been carried out at the
Laboratory of Wire and Plant Ecology, Department of Biology, Faculty of
Mathematics and Natural Sciences, Andalas University, Padang on June to
September 2013 . The purpose of this study was to determine and define how dose is
given to mulch of rice straw to suppress weed growth and increase the production of
soybean plants. This research used a Completely Randomized Design with five

treatments and five replications . The showed that rice straw mulching at a dose of
300 g/ polybag can suppress the growth of weeds, and rice straw mulching at a dose
of 500 g/ polybag could increase soybean production. As well as significantly
lowering the wet weight and dry weight of weeds and increase seed weight of
soybean plants.
Keyword: Mulch, Rice Straw, Soybean, Weeds

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tanaman kacang kedelai ( Glycine max (L.) Merr) ialah komoditas tanaman pangan
yang penting di Indonesia sebagai sumber utama protein nabati. Biji kedelai
umumnya mengandung sekitar 40 sampai 43 persen protein, cukup tinggi
dibandingkan protein kacang tanah yang hanya 20 persen, beras dan jagung
masing-masingnya 10 persen. Selain sebagai sumber protein nabati kedelai juga
mengandung kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan B yang berguna bagi pertumbuhan
tubuh manusia (Lamina, 1989). Tanaman kedelai (Glycine max) ini telah lama
diusahakan di Indonesia khususnya Pulau Jawa dan Bali, kedelai sudah lama ditanam
sejak tahun 1758. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun makin meningkat
sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk. Kenaikan konsumsi ini tidak dapat

dikejar oleh produksi dalam negeri sehingga masih ditutup dengan impor. Pada tahun
2011 konsumsi kedelai dalam negeri tercatat 14,31 juta ton. Sedangkan produksi
hanya mencapai 2,9 juta ton (Badan Pusat Statistik, 2011).
Permasalah yang timbul dari rendahnya produksi rata-rata kedelai di Indonesia
adalah belum adanya pengelolaan gulma yang baik (Dimyati dan Marwan, 1991).
Gangguan gulma terhadap tanaman budidaya menurut Sastroutomo (1990),
merupakan pengaruh kompetisi dan allelopati, sehingga gulma selalu bersaing
dengan tanaman budidaya bila tumbuh bersama. Pada areal pertanaman kacang
kedelai (Glycine max) gulma yang tumbuh antara lain adalah teki (Cyperus
rotundus), carulang (Eleusine indica), jajagoan leutik (Echinocloa colonum),
kakawatan (Cynodon dactylon), lamuran (Polytias amaura), alang- alang (Imperata
cylindrica), pahitan (Paspalum conjugatum), meniran (Phyllantus niruri), babadotan

(Ageratum conyzoides) gelang (Partulaca oleracea) dan bayam (Amaranthus sp)
(Rukmana dan Saputro, 1999). Pengaruh gulma pada tanaman ini tidak hanya dalam
bentuk persaingan tetapi juga merupakan penghambat pertumbuhan dan metabolisme
suatu tanaman akibat pelepasan zat-zat kimia yang dikeluarkan dari gulma (Alteri
dan Doll, 1978). Salah satu cara pengendalian gulma yang murah, mudah dan tidak
mencemari lingkungan adalah dengan pemberian mulsa. Mulsa adalah bahan-bahan
mati seperti jerami, batang atau kelobot jagung, sekam, serbuk gergaji, biomass

pupuk hijau, gulma yang telah mati, plastik dan bahan- bahan mati lain yang
ditutupkan ke permukaan tanah untuk mengendalikan gulma.
Pemakaian mulsa merupakan salah satu cara yang efektif dalam usaha
pengendalian gulma (Sukman, 1991). Mulsa merupakan bahan atau material organik
yang sengaja dihamparkan dipermukaan tanah atau lahan pertanian untuk melindungi
lapisan atas tanah dari cahaya matahari langsung dengan intensitas cahaya dan curah
hujan curah hujan yang tinggi, mengurangi kompetisi antara tanaman dengan gulma
dalam memperoleh sinar matahari, mencegah proses evaporasi sehingga penguapan
hanya melalui transpirasi yang normal dilakukan oleh tanaman. Menekan
pertumbuhan gulma, menyuburkan tanah dan meningkatkan hasil tanaman (Rukmana
dan Saputro, 1999).
Kendala budidaya tanaman kedelai dapat dikendalikan dengan pengolaan tanah
dan penggunaan mulsa yang tepat. Jerami padi dapat dijadikan sebagai mulsa yang
bermanfaat untuk mengendalikan dan menekan pertumbuhan gulma. Hasil penelitian
Suhartina dan Adisarwanto (1996) melaporkan bahwa penggunaan mulsa jerami padi
yang dihamparkan merata di atas permukaan tanah sebanyak 5 ton/ha dapat menekan
pertumbuhan gulma 37-61 persen dibandingkan tanpa diberi mulsa, sedangkan
apabila jerami padi dibakar maka pertumbuhan gulma hanya akan menurun 27-32
persen. Besar kecilnya pengaruh yang ditimbulkan akibat pemulsaan tersebut akan


bergantung pada takaran mulsa yang digunakan, sehingga diperlukan takaran mulsa
yang tepat.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Berapakah takaran mulsa jerami padi (Oryza sativa) diberikan agar dapat
menekan jenis dan jumlah individu gulma.
2. Berapakah takaran mulsa jerami padi (Oryza sativa) diberikan agar dapat
meningkatkan produksi tanaman kacang kedelai (Glycine max (L.) Merr).

1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian mengenai Pemberian Mulsa Jerami Padi (Oryza sativa) Terhadap
Pengendalian Gulma dan Produksi Tanaman Kacang Kedelai (Glycine max) ini
bertujuan untuk:
1. Mengetahui dan menentukan berapa takaran mulsa jerami padi (Oryza sativa)
dapat menekan pertumbuhan jenis dan jumlah individu gulma.
2. Mengetahui dan menentukan berapa takaran mulsa jerami padi (Oryza sativa)
dapat meningkatkan produksi tanaman kacang kedelai (Glycine max).

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:
1. Memberi informasi dalam pengelolaan gulma dan bidang pertanian, tentang
potensi jerami padi (Oryza sativa) sebagai mulsa yang dapat menekan
pertumbuhan gulma dan dapat meningkatkan produksi tanaman kedelai.

2. Dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
digunakan sebagai data informasi bagi penelitian lanjutan yang lebih intensif dan
menyeluruh.

1.5 Hipotesa Penelitian
Mulsa jerami padi (Oryza sativa) dapat menekan pertumbuhan gulma dan
meningkatkan hasil produksi tanaman kedelai (Glycine max).