Aspek Pembiayaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Kabupaten Kerinci
Aspek Pembiayaan
Pembangunan Bidang Cipta Karya Kabupaten KerinciPemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum Sesuai PP no. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, diamanatkan bahwa kewenangan pembangunan bidang Cipta Karya merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten/Kota terus didorong untuk meningkatkan belanja pembangunan prasarana Cipta Karya agar kualitas lingkungan permukiman di daerah meningkat. Di samping membangun prasarana baru, pemerintah daerah perlu juga mengalokasikan anggaran belanja untuk pengoperasian, pemeliharaan dan rehabilitasi prasarana yang telah terbangun.
Namun, seringkali pemerintah daerah memiliki keterbatasan fiskal dalam mendanai pembangunan infrastruktur permukiman. Pemerintah daerah cenderung meminta dukungan pendanaan pemerintah pusat, namun perlu dipahami bahwa pembangunan yang dilaksanakan Ditjen Cipta Karya dilakukan sebagai stimulan dan pemenuhan standar pelayanan minimal. Oleh karena itu, alternatif pembiayaan dari masyarakat dan sektor swasta perlu dikembangkan untuk mendukung pembangunan bidang Cipta Karya yang dilakukan pemerintah daerah. Dengan adanya pemahaman mengenai keuangan daerah, diharapkan dapat disusun langkah-langkah peningkatan investasi pembangunan bidang Cipta Karya di daerah
Pembahasan aspek pembiayaan dalam RPI2-JM bidang Cipta Karya pada dasarnya bertujuan untuk: a.
Mengidentifikasi kapasitas belanja pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya, b.
Mengidentifikasi alternatif sumber pembiayaan antara lain dari masyarakat dan sektor swasta untuk mendukung pembangunan bidang Cipta Karya, c. Merumuskan rencana tindak peningkatan investasi bidang Cipta Karya.
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
9.1. Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya
Pembiayaan pembangunan bidang Cipta Karya perlu memperhatikan arahan dalam peraturan dan perundangan terkait, antara lain:
1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah: Pemerintah daerah diberikan hak otonomi daerah, yaitu hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan. Dalam hal ini, Pemerintah Daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah Pusat yaitu politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, serta agama.
2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah: untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah, pemerintah daerah didukung sumber- sumber pendanaan meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pendapatan Lain yang Sah, serta Penerimaan Pembiayaan. Penerimaan daerah ini akan digunakan untuk mendanai pengeluaran daerah yang dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan: Dana Perimbangan terdiri dari Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, dan Dana Alokasi Khusus. Pembagian DAU dan DBH ditentukan melalui rumus yang ditentukan Kementerian Keuangan. Sedangkan DAK digunakan untuk mendanai kegiatan khusus yang ditentukan Pemerintah atas dasar prioritas nasional. Penentuan lokasi dan besaran DAK dilakukan berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.
4. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota: Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib yang menjadi kewenangan
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota merupakan urusan yang berskala kabupaten/kota meliputi 26 urusan, termasuk bidang pekerjaan umum. Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib yang berpedoman pada standar pelayanan minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah. Urusan wajib pemerintahan yang merupakan urusan bersama diserahkan kepada daerah disertai dengan sumber pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana, serta kepegawaian sesuai dengan urusan yang didesentralisasikan.
5. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah: Sumber pinjaman daerah meliputi Pemerintah, Pemerintah Daerah Lainnya, Lembaga Keuangan Bank dan Non-Bank, serta Masyarakat. Pemerintah Daerah tidak dapat melakukan pinjaman langsung kepada pihak luar negeri, tetapi diteruskan melalui pemerintah pusat. Dalam melakukan pinjaman daerah Pemda wajib memenuhi persyaratan: a. total jumlah pinjaman pemerintah daerah tidak lebih dari 75% penerimaan APBD tahun sebelumnya; b. memenuhi ketentuan rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman yang ditetapkan pemerintah paling sedikit
2,5; c. persyaratan lain yang ditetapkan calon pemberi pinjaman; d. tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang bersumber dari pemerintah; e. pinjaman jangka menengah dan jangka panjang wajib mendapatkan persetujuan DPRD.
6. Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (dengan perubahan Perpres 13/2010 & Perpres 56/2010): Menteri atau Kepala Daerah dapat bekerjasama dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur. Jenis infrastruktur permukiman yang dapat dikerjasamakan dengan badan usaha adalah infrastruktur air minum, infrastruktur air limbah permukiman dan prasarana persampahan.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah (dengan perubahan Permendagri 59/2007 dan Permendagri 21/2011). Struktur APBD terdiri dari: a.
Pendapatan daerah yang meliputi: Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Pendapatan Lain yang Sah.
b.
Belanja Daerah meliputi: Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung.
c.
Pembiayaan Daerah meliputi: Pembiayaan Penerimaan dan Pembiayaan Pengeluaran.
8. Peraturan Menteri PU No. 15 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur: Kementerian PU menyalurkan DAK untuk pencapaian sasaran nasional bidang Cipta Karya, Adapun ruang lingkup dan kriteria teknis DAK bidang Cipta Karya adalah sebagai berikut: a.
Bidang Infrastruktur Air Minum DAK Air Minum digunakan untuk memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan. Adapun kriteria teknis alokasi DAK diutamakan untuk program percepatan pengentasan kemiskinan dan memenuhi sasaran/ target Millenium Development Goals (MDGs) yang mempertimbangkan: Jumlah masyarakat berpenghasilan rendah; Tingkat kerawanan air minum.
b.
Bidang Infrastruktur Sanitasi DAK Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air limbah, persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan masyarakat. DAK Sanitasi diutamakan untuk program peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan memenuhi sasaran/target MDGs yang dengan kriteria teknis: kerawanan sanitasi; cakupan pelayanan sanitasi.
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
9. Peraturan Menteri PU No. 14 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri: Dalam menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai dana APBN, Kementerian PU membentuk satuan kerja berupa Satker Tetap Pusat, Satker Unit Pelaksana Teknis Pusat, dan Satuan Non Vertikal Tertentu. Rencana program dan usulan kegiatan yang diselenggarakan Satuan Kerja harus mengacu pada RPI2-JM bidang infrastruktur ke-PU-an yang telah disepakati. Gubernur sebagai wakil Pemerintah mengkoordinasikan penyelenggaraan urusan kementerian yang dilaksanakan di daerah dalam rangka keterpaduan pembangunan wilayah dan pengembangan lintas sektor.
Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkup sumber dana kegiatan pembangunan bidang Cipta Karya yang dibahas dalam RPI2-JM bidang Cipta Karya meliputi: 1.
Dana APBN, meliputi dana yang dilimpahkan Ditjen Cipta Karya kepada Satuan Kerja di tingkat provinsi (dana sektoral di daerah) serta Dana Alokasi Khusus bidang Air Minum dan Sanitasi.
2. Dana APBD Provinsi, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah provinsi untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala provinsi/regional.
3. Dana APBD Kabupaten/Kota, meliputi dana daerah untuk urusan bersama (DDUB) dan dana lainnya yang dibelanjakan pemerintah kabupaten untuk pembangunan infrastruktur permukiman dengan skala kabupaten/kota.
4. Dana Swasta meliputi dana yang berasal dari skema kerjasama pemerintah dan swasta (KPS), maupun skema Corporate Social Responsibility (CSR).
5. Dana Masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat.
6. Dana Pinjaman, meliputi pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.
Dana-dana tersebut digunakan untuk belanja pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun, serta rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah ada. Oleh karena itu, dana-
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum dana tersebut perlu dikelola dan direncanakan secara terpadu sehingga optimal dan memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi peningkatan pelayanan bidang Cipta Karya.
9.2. Profil Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kerinci
Secara umum, peningkatan pendapatan Kabupaten Kerinci dan realisasinya melampui proyeksi yang ditargetkan dalam APBD. Peningkatan pendapatan Kabupaten Kerinci seiring dengan peningkatan pendapatan yang diperoleh semua pos pendapatan baik melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Kontribusi terbesar pendapatan dalam pendapatan APBD Kabupaten Kerinci selama lima tahun bersumber dari pos dana perimbangan yang setiap tahunnya mengalami trend naik. Begitu juga dengan belanja daerah APBD Kabupaten Kerinci setiap tahun mengalami trend kenaikan. Belanja terbesar APBD Kabupaten Kerinci selama lima tahun adalah Belanja Tidak Langsung.
Untuk lebih Jelasnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Tabel. 9.1.
Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Kerinci dalam 5 Tahun Terakhir
PENDAPATAN Tahun DAERAH 2011 2012 2013 2014 2015 Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % Rp. %
TOTAL 633.399.288.265,49 100,00 712.596.600.939,83 100,00 941.483.353.323,81 100,00 744.149.387.321,80 100,00 926.363.649.264,00 100,00
PENDAPATAN DAERAHPAD 34.938.998.837,66 5,52 32.017.316.681,33 4,49 80.201.122.274,86 8,52 40.802.500.000,00 5,48 59.877.570.740,00 6,46
Pajak Daerah 3.956.736.916,05 0,62 6.163.363.978,84 0,86 18.351.665.626,00 1,95 8.883.700.000,00 1,19 10.952.500.000,00 1,18
Restribusi Daerah 2.588.417.923,00 0,41 3.163.056.904,00 0,44 5.360.407.171,00 0,57 4.815.085.933,00 0,65 3.532.100.000,00 0,38
Hasil Pengolahan 5.860.652.682,87 0,93 3.127.570.558,24 0,44 3.895.734.057,37 0,41 5.860.000.000,00 0,79 7.542.202.465,00 0,81
Kekayaan Daerah yang dipisahkanLain-lain PAD 22.533.191.315,74 3,56 19.563.325.240,25 2,75 52.593.315.420,49 5,59 21.243.714.067,00 2,85 37.850.768.275,00 4,09
PENDAPATAN 595.792.311.887,83 94,06 671.687.802.778,50 94,26 856.915.157.318,95 91,02 703.346.887.321,80 94,52 866.486.078.524,00 93,54
TRANSFERTransfer 498.122.506.258,83 78,64 590.445.961.018,00 82,86 714.327.809.235,00 75,87 666.485.907.407,80 89,56 679.584.608.062,00 73,36
Pemerintah Pusat- - Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil 19.679.571.903,00 3,11 19.391.340.941,00 2,72 58.409.352.815,00 6,20 70.634.342.407,80 9,49 67.341.011.062,00 7,27
0,00 0,00 - - Dana Bagi Hasil 60.477.873.355,83 9,55 71.903.292.077,00 10,09 77.910.276.420,00 8,28Bukan Pajak (SDA)
Dana Alokasi 369.050.561.000,00 58,27 442.627.808.000,00 62,11 523.680.270.000,00 55,62 545.365.585.000,00 73,29 550.843.627.000,00 59,46
UmumDana Alokasi 48.914.500.000,00 7,72 56.523.520.000,00 7,93 54.327.910.000,00 5,77 50.485.980.000,00 6,78 61.399.970.000,00 6,63
Khusus Transfer 80.121.771.160,00 12,65 58.380.474.000,00 8,19- - 75.203.903.000,00 7,99 0,00 170.901.470.462,00 18,45 Pemerintah Pusat - Lainnya
Dana Otonomi 0,00 - 0,00 0,00 0,00 141.096.190.700,00 15,23 - - - Khusus
Dana Penyesuaian 80.121.771.160,00 12,65 58.380.474.000,00 8,19 75.203.903.000,00 - 7,99 0,00 29.805.279.762,00 3,22
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Bab 9 - 8
PENDAPATAN Tahun DAERAH 2011 2012 2013 2014 2015 Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % Rp. %
Transfer 17.548.034.469,00 2,77 22.861.367.760,50 3,21 67.383.445.083,95 7,16 36.860.979.914,00 4,95 16.000.000.000,00 1,73
Pemerintah ProvinsiPendapatan Bagi 17.548.034.469,00 2,77 22.861.367.760,50 3,21 30.310.926.000,00 3,22 20.860.979.914,00 2,80 16.000.000.000,00 1,73
Hasil Pajak Pendapatan Bagi100,00 0,00 0,00 -
37.072.519.083,95
- 3,94 16.000.000.000,00 2,15 -
Hasil Lainnya 0,00
LAIN-LAIN 2.667.977.540,00 0,42 8.891.481.480,00 1,25 4.367.073.730,00 0,46 0,00 - - PENDAPATAN YAN SAH Pendapatan Hibah 2.667.977.540,00 0,42
- 0,00 4.367.073.730,00 0,46 0,00 -
0,00 Pendapatan Dana 0,00 0,00 0,00 -
0,00 - - - 0,00 -
Darurat Pendapatan 0,00 8.891.481.480,00 - 1,25 0,00 0,00 0,00 - - - Lainnya
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Bab 9 - 9
Tahun 2016-2020 1.
Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kerinci yang bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah dan penerimaan hasil perusahaan selama kurun waktu Tahun 2011
- – 2015 secara umum mengalami peningkatan dari awal tahun 2011 sebesar Rp. 633.399.288.265,49 dan pada tahun 2015 sebesar Rp. 926.363.649.264,00.
2. Dana Perimbangan Proporsi dana perimbangan terhadap APBD Kabupaten Kerinci dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015 berkisar di antara angka 73,36
- – 89,56 %.
3. Lain-lain Pendapatan yang Sah Jenis lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk dalam jenis pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dirinci menurut obyek pendapatan yang mencakup seperti berikut : a. hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan; b. jasa giro; c. pendapatan bunga; d. penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah; e. penerimaan komisi, potongan ataupun bentuk lain dari akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah; f. penerimaan keuntungan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing; g. pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan; h. pendapatan denda pajak; i. pendapatan denda retribusi; j. pendapatan hasil eksekusi atas jaminan; k. pendapatan dari pengembalian; l. fasilitas sosial dan fasilitas umum; m. pendapatan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Tahun 2016-2020 Tabel. 9.2.
Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Kerinci dalam 5 Tahun Terakhir BELANJA DAERAH Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % TOTAL BELANJA DAERAH 651.638.048.600,21 100,00 720.505.099.980,29 100,00 796.337.130.989,66 100,00 941.533.229.188,84 100,00 976.909.911.410,00 100,00 Belanja Tidak Langsung 479.232.087.666,21 73,54 528.578.826.139,29 73,36 596.445.790.750,66 74,90 547.201.487.533,00 58,12 559.163.505.233,00 57,24
Belanja Pegawai 331.693.061.687,14 50,90 383.139.259.701,00 53,18 403.798.607.296,00 50,71 490.047.433.533,00 52,05 490.047.433.533,00 50,16 Belanja Barang 102.540.075.701,20 15,74 110.760.393.380,75 15,37 118.879.554.212,91 14,93 0,00 0,00
- Belanja Bunga 117.194.001,27 0,02 0,00 0,00 0,00
Belanja Subsidi 588.225.319,00 0,09 1.320.000.000,00 0,18 0,00 0,00 Belanja Hibah 14.792.435.695,00 2,27 1.866.543.500,00 0,26 33.458.069.584,70 4,20 11.040.600.000,00 1,17 6.125.000.000,00 0,63 Belanja Bansos 6.584.300.000,00 1,01 1.530.750.000,00 0,21 3.597.500.000,00 0,45 4.939.993.200,00 0,52 5.174.250.000,00 0,53 Belanja Bagi Hasil 0,00 0,00 36.662.059.657,05 - 4,60
- 0,00 0,00 -
- Bantuan Keuangan 22.681.858.362,60 3,48 29.961.879.557,54 4,16 0,00 41.172.460.800,00 4,37 57.316.821.700,00
- Belanja Tidak Terduga 234.936.900,00 0,04 0,00 50.000.000,00 0,01 1.000.000,00 0,00 500.000.000,00 0,05
Belanja Langsung 172.405.960.934,00 26,46 191.926.273.841,00 26,64 199.891.340.239,00 25,10 394.331.741.655,84 41,88 417.746.406.177,00 42,76 Belanja Pegawai 0,00 0,00 0,00 34.309.526.639,00 3,64 43.709.178.195,00 4,47 - -
Belanja Barang dan Jasa 172.405.960.934,00 26,46 191.926.273.841,00 26,64 199.891.340.239,00 25,10 150.730.784.534,45 16,01 190.758.498.508,00 19,53 Belanja Modal 0,00 0,00 0,00 209.291.430.482,39 22,23 183.278.729.474,00 18,76 Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Bab 9 - 11
Tahun 2016-2020
Struktur belanja dalam APBD Kabupaten Kerinci pada tahun anggaran 2011
- – 2015 struktur belanja terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung.
1. Belanja Tidak Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, seperti berikut.
a.
Belanja Pegawai dalam bentuk gaji dan tunjangan, tambahan
penghasilan pegawai, penerimaan lainnya pimpinan dan Anggota DPRD serta Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan Biaya Pemungutan Pajak Daerah.
b.
Belanja Bunga digunakan untuk pembayaran bunga atas pinjaman Pemerintah Daerah kepada pihak lainnya.
c.
Subsidi, digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi kepada
perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat banyak.
d.
Belanja Hibah, yaitu pemberian hibah untuk penyelenggaraan program dan kegiatan yang bersifat cross cutting issue.
e.
Bantuan Sosial, yaitu bantuan sosial organisasi kemasyarakatan antara
lain bantuan keagamaan, pendidikan, kemasyarakatan, pengadaan pangan dan bantuan partai politik.
f.
Belanja tak Terduga, untuk kegiatan yang sifatnya tidak bisa atau diharapkan tidak terulang.
Untuk Belanja Tidak Langsung APBD Kabupaten Kerinci dari Periode tahun 2011-2015 mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 Belanja Tidak Langsung APBD Kabupaten Kerinci sebesar Rp. 479.232.087.666,21 dan pada tahun 2015 sebesar Rp . 559.163.505.233,00.
2. Belanja Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait langsung
dengan program dan kegiatan, seperti berikut.a.
Belanja Pegawai, belanja pegawai, untuk pengeluaran honorarium PNS,
honorarium non PNS dan uang lembur
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Tahun 2016-2020 b.
Belanja Barang dan Jasa, belanja barang dan jasa, untuk pengeluaran
bahan habis pakai, bahan material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak dan penggandaan, sewa alat berat, sewa perlengkapan, sewa perlengkapan dan alat kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus, perjalanan dinas, beasiswa pendidikan PNS, kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis perjalanan pindah tugas dan lain sebagainya.
c.
Belanja Modal, untuk pengeluaran pengadaan tanah, alat-alat berat,
alat-alat angkutan di darat bermotor, alat-alat angkutan darat tidak bermotor, alat-alat angkutan di air bermotor, alat-alat angkutan di air tidak bermotor, alat-alat bengkel, alat-alat pengolahan pertanian dan peternakan, peralatan kantor, perlengkapan kantor, komputer dan lain- lain.
Untuk Belanja Langsung APBD Kabupaten Kerinci dari Periode tahun 2011-2015 mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 Belanja Langsung APBD Kabupaten Kerinci sebesar Rp. 172.405.960.934,00 dan pada tahun 2015 sebesar Rp. 417.746.406.177,00.
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Tahun 2016-2020
Tabel. 9.3.
Perkembangan Pembiayaan Daerah Kabupaten Kerinci dalam 5 Tahun Terakhir
PEMBIAYAAN DAERAH
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 Rp. % Rp. % Rp. % Rp. % Rp. %
Penerimaan 89.162.398.346,69 100,00 64.351.389.964,75 100,00 50.595.890.924,29 100,00 55.305.508.702,77 100,00 58.088.464.600,00 100,00
PembiayaanPenggunaan SILPA 89.098.798.346,69 99,93 64.351.389.964,75 100,00 50.595.890.924,29 100,00 55.305.508.702,77 100,00 58.088.464.600,00 100,00
- Pencairan Dana 0,00 0,00 0,00 -
0,00 0,00 - - - Cadangan
- Hasil Penjualan 0,00 0,00
0,00 - -
- 0,00 -
0,00 Kekayaan Daerah Penerimaan Pinjaman 0,00 0,00 -
0,00 0,00 - - - - 0,00
Daerah Penerimaan Kembali 0,00 - 0,00 - 0,00 -
0,00 - 0,00 - Pemberian Pinjaman
- Penerimaan Piutang 63.600.000,00 0,07 0,00 0,00 0,00 -
- 0,00 -
Daerah
Pengeluaran 6.572.248.047,22 100,00 5.847.000.000,00 100,00 11.709.000.000,00 100,00 5.860.000.000,00 100,00 7.542.202.465,00 100,00
Pembiayaan- Pembentukan Dana 0,00 - 0,00 0,00
- 0,00 - 0,00 -
Cadangan
Penyertaan Modal 5.860.000.000,00 89,16 5.847.000.000,00 100,00 11.709.000.000,00 100,00 5.860.000.000,00 77,70 7.542.202.465,00 100,00
Investasi Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok712.248.047,22
- 10,84 0,00 0,00 0,00 0,00
Utang
- Pemberian Pinjaman 0,00 0,00 0,00 -
0,00 0,00 - - - Daerah Pemerintah Kabupaten Kerinci
Dinas Pekerjaan Umum
Bab 9 - 14
Tahun 2016-2020
Pembiayaan daerah, semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan sebagai berikut : a.
SILPA tahun anggaran sebelumnya; b. pencairan dana cadangan; c. hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan; d. penerimaan pinjaman daerah; e. penerimaan kembali pemberian pinjaman;
f. penerimaan piutang daerah; g. penerimaan kembali penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah; dan h. penerimaan kembali dana talangan.
Dari periode tahun 2011-2015 penerimaan pembiayaan Kabupaten Kerinci pada tahun 2011 sebesar Rp. 89.162.398.346,69 dan pada tahun 2015 sebesar Rp. 58.088.464.600,00.
Pengeluaran pembiayaan sebagai berikut : a. pembentukan dana cadangan; b. penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah; c. pembayaran pokok utang; d. pemberian pinjaman daerah; e. pembayaran utang belanja;
f. pemberian dana talangan; dan g.
SILPA tahun berkenaan.
Dari periode tahun 2011-2015 penerimaan pembiayaan Kabupaten Kerinci pada tahun 2011 sebesar Rp. 6.572.248.047,22 dan pada tahun 2015 sebesar Rp. 7.542.202.465,00.
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
9.3. Profil Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya
Setelah APBD secara umum dibahas, maka perlu dikaji berapa besar investasi pembangunan khusus bidang Cipta Karya di daerah tersebut selama 3-5 tahun terakhir yang bersumber dari APBN, APBD, perusahaan daerah dan masyarakat/swasta.
9.3.1. Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber
Dari APBN dalam 5 Tahun TerakhirMeskipun pembangunan infratruktur permukiman merupakan tanggung jawab Pemda, Ditjen Cipta Karya juga turut melakukan pembangunan infrastruktur sebagai stimulan kepada daerah agar dapat memenuhi SPM. Setiap sektor yang ada di lingkungan Ditjen Cipta Karya menyalurkan dana ke daerah melalui Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) sesuai dengan peraturan yang berlaku (Permen PU No. 14 Tahun 2011). Data dana yang dialokasikan pada suatu kabupaten/kota perlu dianalisis untuk melihat trend alokasi anggaran Ditjen Cipta Karya dan realisasinya di daerah tersebut. Berikut ditampilkan Tabel Alokasi Dana APBN Bidang Cipta Karya 5 tahun terakhir:
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Tabel. 9.4.
APBN Cipta Karya di Kabupaten Kerinci dalam 5 Tahun Terakhir Tahun 2010 - 2014
Sektor Tahun (Rp.)
2010 2011 2012 2013 2014 Pengembangan Air Minum
- 8.990.775.000,00 6.269.405.000,00
Pengembangan PPLP
- 759.852.000,00 801.400.000,00
- Pengembangan Permukiman 750.000.000,00
7.000.000.000,00 3.633.389.000,00 Penataan Bangunan dan Lingkungan
- 2.630.109.000,00 486.900.000,00
Total 3.380.109.000,00 10.237.527.000,00 6.269.405.000,00 7.801.400.000,00 3.633.389.000,00
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan UmumBab 9 - 17
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Alokasi dana APBN Bidang Cipta Karya pada tahun 2010 sebesar Rp. 3.380.109.000,00 dengan alokasi terbesar pada Sektor Pengembangan Permukiman sebesar Rp. 750.000.000,00; dan pada Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan sebesar Rp. 2.630.109.000,00.
Alokasi dana APBN Bidang Cipta Karya pada tahun 2011 sebesar Rp. 10.237.527.000,00 dengan alokasi terbesar pada Sektor Air Minum sebesar Rp. 8.990.775.000,00; pada sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman sebesar Rp. 759.852.000,00; dan pada Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan sebesar Rp. 486.900.000,00.
Pada Tahun 2012 Alokasi dana APBN Bidang Cipta Karya mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp. 6.269.405.000,00 dengan alokasi hanya pada Sektor Air Minum sebesar Rp. 6.269.405.000,00.
Pada Tahun 2013 Kabupaten Kerinci mendapat Alokasi dana APBN Bidang Cipta Karya sebesar Rp. 7.801.400.000,00 yang jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami kenaikan dengan alokasi terbesar pada Sektor Pengembangan Permukiman sebesar Rp. 7.000.000.000,00; pada sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman sebesar Rp. 801.400.000,00.
Jika dilihat dari Tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 alokasi APBN Bidang Cipta Karya yang diperoleh Kabupaten Kerinci mengalami penurunan 2011 ke 2012, kembali mengalami kenaikan pada tahun 2013 dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2014 yang hanya sebesar Rp. 3.633.389.000,00 yang dialokasikan hanya untuk 1 Sektor yaitu hanya untuk sektor Pengembangan Permukiman.
Di samping Alokasi APBN yang disalurkan Ditjen Cipta Karya kepada Kabupaten/Kota melalui Satker-satker di Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk mendukung pendanaan pembangunan infrastruktur permukiman juga dilakukan melalui penganggaran Dana Alokasi Khusus. DAK merupakan dana
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum APBN yang dialokasikan ke daerah tertentu dengan tujuan mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional.
Prioritas nasional yang terkait dengan bidang Cipta Karya adalah pembangunan air minum dan sanitasi.
DAK Air Minum digunakan untuk
memberikan akses pelayanan sistem penyediaan air minum kepada masyarakat berpenghasilan rendah di kawasan kumuh perkotaan dan di perdesaan termasuk daerah pesisir dan permukiman nelayan. Sedangkan
DAK
Sanitasi digunakan untuk memberikan akses pelayanan sanitasi (air limbah,
persampahan, dan drainase) yang layak skala kawasan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan yang diselenggarakan melalui proses pemberdayaan masyarakat. Besar DAK ditentukan oleh Kementerian Keuangan berdasarkan Kriteria Umum, Kriteria Khusus dan Kriteria Teknis. Dana DAK ini perlu dilihat alokasi dalam 5 tahun terakhir sehingga bisa dianalisis perkembangannya. Perkembangan DAK Bidang Cipta Karya 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Bab 9 - 20 Tabel. 9.5. Perkembangan DAK Bidang Cipta Karya Kabupaten Kerinci dalam 5 Tahun Terakhir Tahun 2010 - 2014 Jenis DAK Tahun (Rp.) 2010 2011 2012 2013 2014
DAK Air Minum 846.333.000,00 916.100.000,00 1.417.312.000,00 1.102.800.000,00 1.341.267.000,00
DAK Sanitasi 687.556.000,00 736.100.000,00 878.730.000,00 855.000.000,00 1.335.867.000,00
Total 1.533.889.000,00 1.652.200.000,00 2.296.042.000,00 1.957.800.000,00 2.677.134.000,00
Jika dilihat dari tabel diatas Kabupaten Kerinci dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 selalu mendapatkan alokasi DAK Bidang Cipta Karya sub bidang air minum dan sub bidang sanitasi. Secara umum alokasi DAK Bidang Cipta Karya yang dianggarkan untuk Kabupaten Kerinci dari tahun 2010 sampai dengan 2014 bisa dikatakan terjadi peningkatan, hanya pada tahun 2013 terjadi penurunan namun meningkat kembali pada tahun 2014.
Pada tahun 2010 Kabupaten Kerinci mendapatkan alokasi DAK Bidang Cipta Karya sebesar Rp. 1.533.889.000,00, dari besaran tersebut pembagian untuk sub bidang air minum sebesar Rp. 846.333.000,00 dan sub bidang sanitasi sebesar Rp. 687.556.000,00. Untuk tahun 2011 alokasi DAK Bidang Cipta Karya yang dianggarkan untuk Kabupaten Kerinci mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp.
1.652.200.000,00. Dari besaran tersebut terbagi menjadi sebesar Rp. 916.100.000,00 untuk sub bidang air minum dan Rp. 736.100.000,00 untuk sub bidang sanitasi.
Alokasi anggaran DAK Bidang Cipta Karya sebesar Rp. 2.296.042.000,00 untuk tahun 2012 yang terbagi Rp. 1.417.312.000,00 untuk sub bidang air minum dan Rp. 878.730.000,00 untuk sub bidang sanitasi. Untuk tahun 2013 alokasi anggaran DAK Bidang Cipta Karya terjadi penurunan dari tahun sebelumnya menjadi Rp. 1.957.800.000,00 dengan pembagian Rp. 1.102.800.000,00 untuk sub bidang air minum dan Rp. 855.000.000,00 untuk sub bidang sanitasi. Pada tahun 2014 alokasi DAK Bidang Cipta Karya kembali meningkat menjadi sebesar 2.677.134.000,00 dengan pembagian Rp. 1.341.267.000,00 untuk sub bidang air minum dan Rp. 1.335.867.000,00 untuk sub bidang sanitasi.
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
9.3.2. Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber
dari APBD dalam 4 Tahun TerakhirPemerintah Kabupaten/Kota memiliki tugas untuk membangun prasarana permukiman di daerahnya. Untuk melihat upaya pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya perlu dianalisis proporsi belanja pembangunan Cipta Karya terhadap total belanja daerah dalam 3-5 tahun terakhir. Proporsi belanja Cipta Karya meliputi pembangunan infrastruktur baru, operasional dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada. Untuk melihat Proporsi belanja Cipta Karya di Kerinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Tabel. 9.6.
Perkembangan Alokasi APBD II untuk Pembangunan Bidang Cipta Karya Kabupaten Kerinci dalam 4 Tahun Terakhir SEKTORTahun 2011 2012 2013 2014 Rp. % Rp. % Rp. % Rp. %
Pengembangan Air - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00
MinumPengembangan PPLP 10.427.990.000,00 1,60 5.478.440.000,00 0,76 6.707.170.000,00 0,84 1.923.780.000,00 0,00
Pengembangan - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00
PermukimanPenataan Bangunan dan - 0,00 - 0,00 - 0,00 - 0,00
Lingkungan Total Belanja APBD 651.638.048.600,21 720.505.099.980,29 796.337.130.989,66 941.533.229.188,84Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Bab 9 - 23
Dari tabel diatas dapat pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 total APBD
II Kabupaten Kerinci berturut-turut sebesar Rp. 651.638.048.600,21, Rp. 720.505.099.980,29, Rp. 796.337.130.989,66 dan 941.533.229.188,84; dengan alokasi dana selama 4 tahun berturut-turut hanya untuk sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman yaitu sebesar Rp.
10.427.990.000,00 untuk tahun 2011, Rp. 5.478.440.000,00 untuk tahun 2012, Rp. 6.707.170.000,00 untuk tahun 2013 dan Rp. 1.923.780.000,00 untuk tahun 2014.
Dari data diatas dapat disimpulkan Anggaran Keciptakaryaan yang dialokasi oleh APBD II untuk 4 sektor yang terkait dengan pendanaan yang bersumber dari APBN yaitu sektor Air Minum, Penyehatan Lingkungan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan dan Pengembangan Permukiman masih sangat kecil sekali. Jika diambil rata-rata pertahun hanya berkisar 0,5
- – 2 %.
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Tabel. 9.7. Perkembangan Alokasi APBD I untuk Pembangunan Bidang Cipta Karya Kabupaten Kerinci dalam 4 Tahun Terakhir SEKTOR Tahun 2011 2012 2013 2014 Rp. Rp. Rp. Rp.
Pengembangan Air Minum 830.000.000,00 1.550.000.000,00 4.582.000.000,00 4.555.000.000,00 Pengembangan PPLP
- 35.000.000,00
- Pengembangan
Permukiman Penataan Bangunan dan 100.000.000,00
- 837.500.000,00 -
Lingkungan Total 930.000.000,00 1.585.000.000,00 4.582.000.000,00 5.392.500.000,00
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Bab 9 - 25
Dari Tabel diatas dapat dilihat dari rentang tahun 2011 sampai dengan 2014 Anggaran yang bersumber dari APBD I yang dialokasikan untuk Bidang Cipta Karya di Kabupaten Kerinci sangat minim sekali, yang selalu ada hanya untuk sektor Air Minum dengan rincian sebesar Rp. 830.000.000,00 pada tahun 2011, sebesar Rp. 1.550.000.000,00 pada tahun 2012, sebesar Rp. 4.582.000.000,00 pada tahun 2013. dan sebesar Rp. 4.555.000.000,00 pada tahun 2014. Sedangkan untuk sektor lainnya hanya pada sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan yaitu pada tahun 2011 sebesar Rp. 100.000.000,00 dan Rp. 837.500.000,00 pada tahun 2014. Serta sektor Pengembangan Permukiman sebesar Rp. 35.000.000,00 pada tahun 2012.
Selain itu, pemerintah daerah juga didorong untuk mengalokasikan Dana Daerah untuk Urusan Bersama (DDUB) sebagai dana pendamping kegiatan APBN di kabupaten/kota. DDUB ini menunjukan besaran komitmen pemerintah daerah dalam melakukan pembangunan bidang Cipta Karya. Mengenai hal tersebut untuk Kabupaten Kerinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Tabel. 9.8.
Perkembangan DDUB Kabupaten Kerinci dalam 4 Tahun Terakhir
SEKTOR Tahun 2011 2012 2013 2014 Alokasi APBN DDUB Alokasi APBN DDUB Alokasi APBN DDUB Alokasi APBN DDUB
Pengembangan 830.000.000,00
- 8.990.775.000,00 6.269.405.000,00 1.550.000.000,00 4.582.000.000,00 - 4.555.000.000,00
Air Minum
Pengembangan 759.852.000,00 10.427.990.000,00 - 5.478.440.000,00 801.400.000,00 6.707.170.000,00 - 1.923.780.000,00
PPLP- 35.000.000,00 7.000.000.000,00 -
3.633.389.000,00 - - Pengembangan Permukiman
- 486.900.000,00 100.000.000,00
837.500.000,00 - - - - Penataan Bangunan dan Lingkungan
Total 10.237.527.000,00 11.357.990.000,00 6.269.405.000,00 7.063.440.000,00 7.801.400.000,00 11.289.170.000,00 3.633.389.000,00 5.394.423.780,00
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Bab 9 - 27
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2011 dari total alokasi APBN untuk Kabupaten Kerinci sebesar Rp. 10.237.527.000,00 yang terdiri dari; Rp. 8.990.775.000,00 sektor Air Minum, Rp. 759.852.000,00 dari sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman dan sebesar Rp. 486.900.000,00 dari sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan. DDUB yang dialokasikan untuk tahun ini sebesar Rp. 830.000.000,00 untuk sektor Air Minum, Rp. 10.427.990.000,00 untuk Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman, dan Rp. 100.000.000,00 untuk Penataan Bangunan dan Lingkungan.
Pada tahun 2012 dari total alokasi APBN untuk Kabupaten Kerinci sebesar Rp. 6.269.405.000,00 yang hanya dialokasi untuk sektor Air Minum. Namun DDUB yang dialokasikan melebihi alokasi yang diberikan oleh APBN dan dialokasi untuk 3 (tiga) Sektor yaitu Rp. 1.550.000.000,00 untuk sektor Air Minum, Rp. 5.478.440.000,00 untuk Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman, dan Rp. 35.000.000,00 untuk Pengembangan Permukiman.
Pada tahun 2013 dari total alokasi APBN untuk Kabupaten Kerinci sebesar Rp. 7.801.400.000,00 yang hanya dialokasikan untuk 2 (dua) Sektor yaitu: Rp. 801.400.000,00 untuk sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman dan Rp. 7.000.000.000,00 untuk sektor Pengembangan Permukiman. DDUB yang dialokasikan juga terdiri dari 2 (dua) sektor yaitu Rp. 4.582.000.000,00 untuk sektor Air Minum dan Rp. 6.707.170.000,00 untuk sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman.
Dan Pada tahun 2014 dari total alokasi APBN untuk Kabupaten Kerinci sebesar Rp. 3.633.389.000,00 yang hanya dialokasi untuk sektor Pengembangan Permukiman. Namun DDUB yang dialokasikan dari 3 (tiga) sektor yaitu Rp. 4.555.000.000,00 untuk sektor Air Minum, Rp. 1.923.780.000,00 untuk sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman, dan Rp. 837.500.000,00 untuk sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan.
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
9.4. Proyeksi dan Rencana Investasi Bidang Cipta Karya
Untuk melihat kemampuan keuangan daerah dalam melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan (sesuai jangka waktu RPI2-JM) maka dibutuhkan analisis proyeksi perkembangan APBD.
9.4.1. Proyeksi APBD Kabupaten Kerinci 5 tahun ke depan
Proyeksi APBD Kabupaten Kerinci dalam lima tahun ke depan dilakukan dengan melakukan perhitungan regresi terhadap kecenderungan APBD dalam lima tahun terakhir menggunakan asumsi atas dasar trend historis. Setelah diketahui pendapatan dan belanja maka diperkirakan alokasi APBD terhadap bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan dengan asumsi proporsinya sama dengan rata-rata proporsi tahun-tahun sebelumnya.
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Tabel. 9.9.
Proyeksi APBD Kabupaten Kerinci 5 tahun ke depan
Komponen Realisasi Persentase Proyeksi APBD
Pertumbuhan Y-2 Y-1 Y-0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Pendapatan 80.201.122.274,86 40.802.500.000,00 59.877.570.740,00 -0,01 59.877.570.739,99 59.877.570.739,98 59.877.570.739,96 59.877.570.739,95 59.877.570.739,94
Asli DaerahDana 856.915.157.318,95 703.346.887.321,80 866.486.078.524,00 0,03 866.486.078.524,03 866.486.078.524,05 866.486.078.524,08 866.486.078.524,11 866.486.078.524,13
PerimbanganDBH 58.409.352.815,00 70.634.342.407,80 29.805.279.762,00 -0,18 29.805.279.761,82 29.805.279.761,63 29.805.279.761,45 29.805.279.761,26 29.805.279.761,08
DAU 523.680.270.000,00 545.365.585.000,00 550.843.627.000,00 0,03 550.843.627.000,03 550.843.627.000,05 550.843.627.000,08 550.843.627.000,10 550.843.627.000,13
DAK 54.327.910.000,00 50.485.980.000,00 61.399.970.000,00 0,07 61.399.970.000,07 61.399.970.000,15 61.399.970.000,22 61.399.970.000,29 61.399.970.000,36
Lain-Lain 30.310.926.000,00 20.860.979.914,00 16.000.000.000,00 -0,27 15.999.999.999,73 15.999.999.999,46 15.999.999.999,18 15.999.999.998,91 15.999.999.998,64
Pendapatan Yang SahTotal APBD 967.427.205.593,81 765.010.367.235,80 942.363.649.264,00 0,01 942.363.649.263,74 942.363.649.263,48 942.363.649.263,23 942.363.649.262,97 942.363.649.262,71
Perkiraan Alokasi Kemampuan APBD untuk Bidang Cipta Karya 18.847.272.985,27 18.847.272.985,27 18.847.272.985,26 18.847.272.985,26 18.847.272.985,25
Pemerintah Kabupaten Kerinci Dinas Pekerjaan Umum
Bab 9 - 30
Berdasar tabel hitungan Proyeksi Proyeksi Pendapatan APBD Kabupaten Kerinci dalam 5 Tahun ke Depan diatas dan trend peningkatan alokasi dana untuk Bidang Cipta Karya dari APBD Kabupaten Kerinci dapat diketahui perkiraan kemampuan APBD Kabupaten Kerinci dalam pendanaan Bidang Cipta Karya untuk 5 tahun kedepan berkisar antara Rp. 18.000.000.000,00 sampai Rp. 19.000.000.000,00 pertahunnya.
9.5. Analisis Keterpaduan Strategi Peningkatan Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya
Sebagai kesimpulan dari analisis aspek pembiayaan, dilakukan analisis tingkat ketersediaan dana yang ada untuk pembangunan bidang infrastruktur Cipta Karya yang meliputi sumber pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan daerah, serta dunia usaha dan masyarakat. Kemudian, perlu dirumuskan strategi peningkatan investasi pembangunan bidang Cipta Karya dengan mendorong pemanfaatan pendanaan dari berbagai sumber.
9.5.1. Analisis Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Kerinci