Analisis sikap konsumen terhadap dimensi kualitas produk sepeda motor Honda Supra X 125 : studi kasus Supra X 125 di daerah Baciro, Demangan Baru, Klitren, Kotabaru, Terban - USD Repository

  ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP DIMENSI KUALITAS PRODUK SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125

  Studi Kasus Supra X 125 Di Daerah Baciro, Demangan Baru, Klitren, Kotabaru, Terban

  SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen

  Oleh : Maria Novena Kristiastuti 032214096 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

  

Motto dan Persembahan

Jangan katakan tidak bisa apabila kamu belum mencobanya

karena kesuksesan tidak datang dengan sendirinya tetapi harus

di usahakan

  (James J )

Mintalah maka akan diberikan kepadamu, carilah, maka kamu

akan mendapat, ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu

“Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang

yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok,

baginya pintu akan dibukakan. (Matius 7:7 )    

    Skripsi ini kupersembahkan untuk:

  Tuhan Yesus dan Bunda Maria Bapak Ibu tercinta Adiku tersayang

  My dearest Mateus Anang Wahyu Eko Purwanto iv

 

   

  

ABSTRACT

  AN ANALYSIS ON CONSUMER’S ATTITUDE TOWARD THE DIMENTION QUALITY OF SUPRA X 125

  A Case Study on Supra X 125 User’s at Baciro, Demangan Baru, Klitren, Kotabaru and Terban, Yogyakarta

  Maria Novena Kristiastuti Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2008

  The purpose of this research was to know consumer’s attitude toward the dimention quality of Supra x 125. The type of this research was a case study and the number of sample taken was 100 respondents using Purposive Sampling technique.

  The analysis techniques used in this study were Percentage analysis, Multiattribute Attitude Model (MAM) Analysis, and Priority Interest Analysis. Based on the result of Percentage Analysis, the research concluded that most

  Supra X 125 consumers were man (55%) of the age of 17-22 (34%), were high school and university students (44%), had income less than Rp 500,000 (30%), had ridden Supra X 125 for more than a year (39%). Based on the result of Priority Interest Analysis, Reliability attribute achieved the highest point (2800), followed by Serviceability attribute (2700), then feature attribute (2460), and the least point, 2030, was the aesthetic attribute. Based on the result of MAM, the research concluded that consumer’s attitude toward the dimention quality of Supra X 125 was very good or positive. The value of consumer’s attitude toward Supra X 125 attribute was 17.20.

  

ABSTRAK

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP DIMENSI KUALITAS

PRODUK SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125

  Studi kasus Supra X 125 Di Daerah Baciro, Demangan Baru, Klitren, Kotabaru, Terban,

  

Maria Novena Kristiastuti

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2008 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap konsumen terhadap dimensi kualitas produk Supra X 125. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dan jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 responden dengan menggunakan teknik Purposive Sampling .

  Teknik analisis yang digunakan adalah analisis persentase, analisis Multiattribute Attitude Model (MAM), analisis prioritas kepentingan. Berdasarkan hasil analisis persentase, dapat disimpulkan bahwa konsumen

  Supra X 125 sebagian besar terdiri atas laki-laki 55%, dengan dominasi kelompok usia 17-22 tahun 34%, yang mempunyai pekerjaan pelajar atau mahasiswa 44%, yang mempunyai penghasilan kurang dari Rp 500.000,00 30%, yang berpendidikan tarakhir SMU atau sederajat 44%, dan yang sudah menggunakan Supra X 125 selama 6 bulan hingga 1 tahun 39%. Berdasarkan hasil analisis prioritas kepentingan, atribut kehandalan mempunyai nilai yang terbesar yaitu 2800, diikuti oleh atribut

  

serviceability dengan nilai sebesar 2700, atribut feature dengan nilai sebesar 2460,

  dan yang terkecil atribut estetika dengan nilai sebesar 2030. Berdasarkan hasil analisis MAM, dapat disimpulkan bahwa sikap konsumen terhadap dimensi kualitas Supra X 125 adalah sangat baik atau positif. Nilai sikap konsumen terhadap atribut dimensi kualitas Supra X 125 adalah sebesar 17,20. vi

  KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda

  Maria atas berkat dan rahmatNya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul ‘Analisis Sikap Konsumen terhadap dimensi kualitas produk Sepeda motor Honda Supra X 125’ telah dapat penulis selesaikan.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Selama pelaksanaan penelitian ini, penulis menerima banyak bantuan dari berbagai pihak yang memberikan dorongan, bimbingan, petunjuk, dan nasihat dari permulaan sampai selesainya skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. The Lord of Jesus Christ pelindung, penjaga, dan pembimbing jalanku selama ini. Dia yang tidak pernah merasa jenuh untuk menemaniku, mencintaiku, dan selalu mendengarkan keluh kesahku.

  2. Bapak Drs. Supardiyono, M.Si., Akt, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE, MBA selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. viii

  

 

 

  4. Ibu Dra. Diah Utari. BR. M.Si selaku Dosen Pembimbing I, yang dengan sabar telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan dari awal sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar telah berkenan memberikan pengarahan, bimbingan dan masukan dari awal sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  6. Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memperlancar jalannya proses belajar-mengajar dan kegiatan akademik.

  7. Kepala BAPPEDA Kepatihan Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan ijin dan bantuan selama penulis mengadakan penelitian .

  8. Kepala BAPPEDA Kota Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

  9. Bapak dan ibuku yang tercinta, terima kasih atas doa, perhatian dan cinta yang tak pernah berhenti aku terima… Maaf kalau aku sering bandel dan memberontak… Dukunganmu adalah motivasi terbesarku untuk menyelesaikan skripsi ini.

  10. Adexu tersayang Maria Yesuita Swastiastuti yang selalu memberikan doa dan dukungan serta sindiran.

  

ix

 

 

  11. Mas Anang, yang setia selalu mendampingiku dengan penuh kesabaran, suka duka telah kita rasakan bersama. Makasih atas kasih sayang, perhatian, dukungan dan omelan hingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini.

  12. Almarhum Eyang Kakung, Eyang Putri, dan Simbah Putri yang ada di surga, atas dukungan dan doa sehingga penulis dapat terus menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

  13. Keluarga Besar Daniel Barsuwolo dan Keluarga Besar Tondinomo yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu terima kasih atas doa dan dukungannya.

  14. Keluarga Bapak Purwanto, atas segala kehangatan keluarga, dukungan, keramahan, terimakasih sudah menjadi rumah ‘keduaku’.

  15. Sobat-sobatku Mevy, Silvi, Ivana, Asih, Sisca, Kameliya, Wika, Boring, Reta Mbak yeni, Mbak Lusy, Mbak Putri, Sigit, (makasih kalian semua setia menghiburku), Mas Wawan (Makasih atas bantuan dan dukungannya), dan tidak lupa buat temen-temen semua dan manajemen 03…yang tidak bisa saya sebut satu persatu terima kasih atas bantuan dan support yang juga mendorongku untuk selalu kuat menghadapi penyelesaian skripsi ini.

  16. Teman-teman kozt Gang Bromo, Narada Girls, Wizma Galaxy yang telah memberikan kisah baik suka maupun duka semuanya saya ucapkan banyak terima kasih atas kebersamaan, rasa kekeluargaan dan cinta yang telah diberikan selama kuliah. x

  

 

 

  17. Thanks untuk teman teman masa kecil, remaja, dan dewasa. Kalian memupukku sampai sebesar ini

  18. Semua pihak yang tak dapat disebut satu persatu dan telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsis ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis terbuka untuk segala kritik, saran serta usulan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

  Yogyakarta, Agustus 2008 Penulis

  xi    

  DAFTAR ISI

  Halaman Judul ................................................................................................. i Halaman Persetujuan Pembimbing ................................................................. ii Halaman Pengesahan ...................................................................................... iii Halaman Motto dan Persembahan .................................................................. iv Pernyataan Keaslian Karya ............................................................................. v Abstrak ............................................................................................................ vi Kata Pengantar ................................................................................................ viii Daftar Isi ......................................................................................................... xii Daftar Tabel .................................................................................................... xvi

  

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3 C. Batasan Masalah .............................................................................. 3 D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4 E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4 F. Sistematika Penulisan ...................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 7

A. Pengertian Manajemen Pemasaran .................................................. 7 B. Pengertian Pemasaran ...................................................................... 7 C. Konsep pemasaran ......................................................................... 8

  xii

  D. Perilaku Konsumen .......................................................................... 10 xi E. Faktor-faktor Yang mempengaruhi Perilaku Konsumen ................. 11

  F. Sikap Konsumen ............................................................................. 15 Karakteristik Sikap ........................................................................... 15 Komponen Sikap .............................................................................. 16 Fungsi Sikap ..................................................................................... 18 Sifat Sikap …………………………………………………………. 19 Hubungan Sikap dengan perilaku …………………………………... 20 Pembentukan Sikap …………………………………………………. 22 Faktor-faktor yang mempengaruhi Sikap Konsumen ……………….. 23

  G. Klasifikasi Produk ............................................................................ 24

  H. Dimensi Kualitas Produk ................................................................. 25

  

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 26

A. Jenis Penelitian ................................................................................. 26 B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ........................................................ 26 C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 26 D. Variabel Penelitian ........................................................................... 27 E. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 27 F. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 27 G. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 29

  xiii

  H. Populasi dan Sampel ........................................................................ 30

  I. Teknik Pengukuran Data …………………………………………... 31 J. Teknik Pengujian Instrumen ……………………………………….. 32 K. Teknik Analisis Data ……………………………………………….. 33

  

BAB IV GAMBARAN UMUM PRODUK ................................................. 38

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................... 41 A. Deskripsi penelitian .......................................................................... 41 B. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................. 42 C. Analisis Persentase............................................................................ 45 D. Analisis Prioritas Kepentingan ......................................................... 49 E. Analisis Multiatribute Attitude Model ............................................. 52

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ................... 63

A. Kesimpulan ....................................................................................... 63 B. Saran.................................................................................................. 65 C. Keterbatasan Penelitian..................................................................... 66 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN I. Lampiran Kuesioner II. Lampiran Out Put SPSS Reliabilitas dan Validitas

  xiv

  III. Lampiran Analisis Data: Analisis Prioritas Kepentingan, dan Analisis Ideal-Belief Rata-rata xv

  

DAFTAR TABEL

  Tabel V.1 Validitas Instrumen ideal belief ………………………………………. 43 Tabel V.2 Reliabilitas Instrumen Ideal Belief …………………………………… 44 Tabel V.3 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 45 Tabel V.4 Persentase Respoonden Berdasarkan Usia ............................................ 46 Tabel V.5 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ............................ 47 Tabel V.6 Persentase Responden Berdasarkan Pendapatan .................................. 47 Tabel V.7 Persentase responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....................... 48 Tabel V.8 Persentase Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Supra X 125 49 Tabel V.9 Urutan Kepentingan ………………………………………………….. 50 Tabel V.10 Perhitungan Bobot Rata-rata ………………………………………….. 50 Tabel V.11 Frekuensi dan Bobot Prioritas Kepentingan Konsumen .............. …… 52 Tabel V.12 Feature .................................................................................................. 53 Tabel V.13 Kehandalan …………………………………………………………… 54 Tabel V. 14 Serviceability ……………………………………………………… 55 Tabel V. 15 Estetika …………………………………………………………… 55 Tabel V.16 Selisih Nilai Ideal belief Rata-rata ………………………………… 56 Tabel V.17 Perhitungan Sikap Konsumen dengan MAM ……………………… 57 Tabel V.18 Menentukan Interval Skala Sikap ………………………………….. 58 xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi sudah menjadi bagian dari hidup manusia selama ini. Dengan adanya alat transportasi manusia dapat melakukan berbagai perjalanan

  dan aktivitas dalam kehidupannya sehari-hari. Alat transportasi dibagi menjadi tiga macam, yaitu alat transportasi udara seperti pesawat terbang, alat transportasi laut seperti kapal laut dan alat transportasi darat seperti mobil, sepeda motor. Saat ini alat transportasi darat sangat mendominasi dari ketiga jenis alat transportasi di atas. Dengan meningkatnya jumlah permintaan akan sarana transportasi oleh konsumen, berakibat banyak bermunculan perusahaan yang bergerak di bidang industri otomotif.

  Perusahaan-perusahaan otomotif banyak melakukan inovasi atau perubahan serta berbagai pengembangan produk dalam meningkatkan kapasitas penjualan produknya untuk menghadapi persaingan dengan para pesaingnya dengan tetap menjaga kualitas dari produk itu sendiri. Di samping untuk pengembangan produk, inovasi juga dilakukan oleh perusahaan agar perusahaan dapat bertahan, berkembang dan mempunyai suatu keunggulan. Dengan tetap menjaga kualitas produknya, maka setiap perusahaan yang bergerak dibidang otomotif tetap dapat menjaga jumlah angka penjualan.

  1 Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang banyak digemari oleh masyarakat. Masyarakat semakin menyadari pentingnya suatu alat transportasi khususnya sepeda motor, sehingga banyak masyarakat yang membeli sepeda motor sebagai alat transportasi mereka. Dibanding dengan alat transportasi yang lain yang dapat dimiliki oleh masyarakat seperti mobil, sepeda motor menjadi salah satu alternatif yang menarik, hal ini disebabkan oleh harga sepeda motor yang umumnya dapat terjangkau oleh masyarakat. Selain harga yang terjangkau, sepeda motor juga mudah untuk dioperasikan oleh setiap orang.

  Masyarakat dewasa ini semakin pandai dan semakin pintar dalam melakukan pemilihan produk. Mereka menginginkan produk dengan kualitas yang baik dengan tetap menginginkan harga yang terjangkau. Hal itulah yang menyebabkan pabrikan sepeda motor Jepang seperti Honda, Yamaha, Suzuki dan produk-produk motor Cina berinovasi memproduksi sepeda motor dengan harga yang terjangkau.

  Untuk mempertahankan positioning produknya, Honda banyak melakukan berbagai perubahan atau inovasi dan tentunya dengan tetap menjaga kualitas dari produknya. Berbagai jenis sepeda motor baru dibuat dan dipasarkan salah satunya Honda Supra. Dari mulai Honda Supra, Supra X, Supra XX, Supra V, Supra Fit dan yang terakhir dikeluarkan oleh Honda adalah Honda Supra X

  

125 . Semua itu dilakukan Honda untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam

pemenuhan sarana transportasi.

  Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis bermaksud meneliti dimensi kualitas dari sepeda motor Honda Supra X 125 dengan judul “Analisis

  Sikap Konsumen terhadap Dimensi Kualitas Produk Sepeda Motor Honda Supra X 125. Penelitian ini dilakukan agar perusahaan atau dealer dapat

  mengetahui urutan kepentingan dimensi kualitas dari Supra X 125 sehingga dari penilaian konsumen perusahaan dapat mengetahui dimensi mana yang dijadikan prioritas dalam keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana Karakteristik konsumen pengguna sepeda motor Supra X 125 ? 2.

   Bagaimana sikap konsumen terhadap kualitas produk sepeda motor Supra X 125 ? C. Batasan Masalah

  Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Sepeda motor yang diteliti adalah Honda Supra X 125.

  2. Penelitian dilakukan di Baciro, Demangan Baru, Klitren. Kotabaru, Terban.

  3. Responden yang diteliti adalah konsumen yang memilki dan menggunakan Honda Supra X 125 di Yogyakarta.

  4. Penilaian dimensi kualitas meliputi Feature, Kehandalan, Serviceability, Estetika.

  5. Karakteristik konsumen yang diteliti meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan, tingkat pendidikan , lama menggunakan.

  D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui karakteristik konsumen pengguna sepeda motor Honda Supra X 125.

  2. Untuk mengetahui sikap konsumen terhadap dimensi kualitas produk sepeda motor Honda Supra X 125.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perusahaan dan Dealer Sepeda Motor Honda Untuk menyusun berbagai strategi pemasaran, karena dengan penelitian ini perusahaan atau dealer dapat mengetahui sikap dan kepercayaan konsumen terhadap dimensi kualitas sepeda motor Honda Supra X 125. Perusahaan atau dealer juga dapat mengembangkan strategi promosi dengan lebih melakukan penekanan pada dimensi kualitas terpenting yang menjadi preference atau kesukaan konsumen.

  2. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan sarana penerapan ilmu dan teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada dilapangan serta sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengalaman.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil Penelitian ini dapat menambah referensi kepustakaan dan sebagai bahan bacaan bagi pembaca yang ingin mengetahui tentang sikap konsumen terhadap dimensi kualitas produk Honda Supra X 125.

F. Sistematika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar pembahasan masalah dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini memberikan penjelasan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, definisi operasional variabel, teknik pengujian kuesioner, serta teknik analisis data.

  BAB IV GAMBARAN UMUM Bab ini menjelaskan tentang Honda Indonesia dan data spesifikasi Honda Supra X 125. Bab V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang proses pengolahan data dan pembahasannya.

  `BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

  Bab ini berisi tentang kesimpulan, saran-saran dari penulis yang mungkin akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait, serta keterbatasan yang ada dalam penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Pemasaran Dalam pemasaran, perusahaan berusaha untuk memperoleh laba

  dari kegiatan penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi keinginan konsumen. Agar target penjualan dapat tercapai, perusahaan harus dapat memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut.

  Dalam perencanaan, pemasar harus membuat keputusan sebagai target pasar, pengembangan produk, penentuan harga, saluran distribusi, komunikasi, dan promosi. Sedangkan kegiatan mengkoordinir dan mengelola kegiatan pemasaran secara baik dikenal dengan istilah Manajemen Pemasaran.

  Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan organisasi (Kotler dan Armstrong, 2001 : 18)

B. Pengertian Pemasaran

  Pemasaran merupakan kekuatan yang sangat berpengaruh di dalam dunia usaha. Selain itu pemasaran juga merupakan faktor penting di dalam mendirikan dan membina perusahaan. Dengan pemasaran perusahaan atau

  8 industri dapat mempertahankan usahanya, berkembang dan mendapatkan laba. Untuk memahami arti pemasaran secara lebih jelas, dibawah ini penulis sajikan definisi-definisi mengenai pemasaran. Menurut Kotler (2004:7) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak-pihak lain. Sedangkan menurut Swastha ( 2002:10)Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

C. Konsep Pemasaran

   Menurut Swastha ( 2002:17) konsep pemasaran adalah sebuah

  falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuas kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

  Sedangkan menurut Kotler ( 2004:21) konsep pemasaran menyatakan bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar

  9 sasaran dan penyampaian kepuasaan yang didambakan itu lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing.

  Jadi dapat disimpulkan konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisinis yang mengatakan bahwa pemuas kebutuhan konsumen dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang telah terpilih secara lebih efektif dari para pesaing merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.

  Faktor pemuas kebutuhan konsumen sangat penting untuk tercapainya salah satu tujuan perusahaan. Dalam konsep pemasaran terdapat 3 unsur penting yang dipakai sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swastha 2002:18 ), yaitu :

  1. Orientasi Pada Konsumen Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen harus :

  a. Menentukan kebutuhan pokok (basic needs) dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

  b. Menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan.

  c. Menentukan produk dan program pemasarannya.

  d. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsir keinginan, sikap serta tingkah laku mereka.

  e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah akan menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.

  10

  2. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan Setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir.

  3. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen Laba itu sendiri merupakan pencerminan dari usaha-usaha perusahaan yang berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memberikan kepuasan tersebut, perusahaan dapat menyediakan atau menjual barang dan jasa yang paling baik dengan harga yang layak.

D. Perilaku Konsumen

  Perilaku konsumen merupakan kunci penting yang harus dipahami perusahaan guna mengetahui kesempatan yang ada dalam rangka memuaskan kebutuhan konsumen. Pengertian perilaku konsumen menurut Engel (1994:3) adalah sebagai tindakan yang langung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghasilkan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului tindakan ini. Sedangkan menurut Swastha dan Handoko (1997:10) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut. Dari kedua pengertian ini maka dapat disimpulkan bahwa mempelajari perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa yang dibeli dan

  11 dikonsumsi, tetapi juga dimana, bagaimana kebiasaannya, dan dalam kondisi apa barang-barang dan jasa-jasa dibeli.

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

  Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler (2000:223) yaitu:

  1. Faktor Budaya Faktor Budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen. Kita akan melihat peranan yang dimainkan oleh kultur, sub-klutur dan kelas sosial.

  a. Kultur Kultur (kebudayaan) adalah determinan paling fundamental dan keinginan serta perilaku seseorang. Seorang akan memperoleh nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui keluarganya. Seorang anak yang di Indonesia mendapatkan nilai-nilai seperti : komunal, religius, kenyamanan hidup, solidaritas, orientasi keseimbangan duniawi dan surgawi.

  b. Sub-Kultur Sub-kultur membentuk segmen pasar yang penting, dan para pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang khusus dibuat untuk kebutuhan mereka.

  12 c. Kelas Sosial

  Kelas sosial adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hirarkis dan anggota- anggotanya memiliki tata nilai , minat, dan perilaku yang mirip.

  2. Faktor sosial Perilaku Konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.

  a. Kelompok acuan Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku sosial.

  b. Keluarga Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting di dalam masyarakat dan telah di riset secara ekstensif.

  c. Peran dan Status Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya, yaitu : keluarga, klub, organisasi. Posisi orang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan dalam istilah peran dan status.

  3. Faktor Pribadi Keputusan seorang konsumen juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomis, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep pribadi hidup konsumen.

  13 a. Usia dan Tahap Siklus Hidup Konsumen

  Konsumen akan membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya sesuai dengan tahap usianya. Konsumsi juga dipengaruhi oleh tahap-tahap dalam siklus hidup mereka.

  b. Pekerjaan Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya, misalnya seorang manajer dalam melakukan kegiatan konsumsinya akan berbeda dengan tukang becak. Para pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok pekerjaan yang mempunyai minat lebih dan rata-rata pada produk dan jasa mereka.

  c. Keadaan Ekonomi Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang.

  Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkat pendapatan, stabilitas, dan pola waktunya), tabungan dan kekayaan, hutang, kekuatan untuk meminjam serta pendirian terhadap belanja dan menabung.

  d. Gaya hidup Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat dan pendapat seseorang.

  e. Kepribadian dan Konsep diri Kepribadian dapat didefinisikan sebagai karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif

  14 konsisten dan tetap terhjadap lingkungannya. Kepribadian dapat menjadi variabel yang berguna dalam menganalisa perilaku konsumen bila tipe-tipe kepribadian dapat dikelompokkan dan terdapat korelasi yang kuat antara tipe-tipe kepribadian denagn plihan produk atau merk.

  4. Faktor Psikologis

  a. Motivasi Motivasi adalah kekuatan internal yang berorientasi pada aktivitas individu dalam mencapai kepuasan atau pencapaian tujuan b. Persepsi

  Persepsi adalah proses menyeleksi, mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk membuat suatu pemahaman.

  c. Pengetahuan Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam suatu individu yang berasal dari pengalaman.

  d. Kepercayaan dan Sikap Pendirian Kepercayaan adalah pikiran deskriptif yang dianut sesorang mengenai suatu hal. Sikap pendirian menjelaskan evaluasi kognitif yang menguntungkan atau tidak menguntungkan, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang mapan dari seseorang terhadap suatu objek atau ide.

  15

F. Sikap Konsumen.

  1. Pengertian Sikap Menurut Engel (1994: 53), sikap adalah suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespon dengan menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan obyek atau alternatif yang diberikan.

  Dari definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa sikap berarti evaluasi dari suatu pengalaman langsung maupun tidak langsung terhadap suatu objek dari pengalamannya. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan cara membeli produk yang kita lihat dan menarik. Demikian halnya dengan penilitian ini, penulis memfokuskan sikap pada konsumen yang telah mempunyai pengalaman menggunakan produk sepeda motor Honda Supra X 125 sehingga konsumen dapat langsung merasakan apa yang digunakannya dan memberi nilai positif atau negatif atas produk tersebut.

  Sikap konsumen didasarkan pada pandangan terhadap produk dan proses belajar, baik dari pengalaman atau dari yang lainnya. Dalam pemasaran, perlu dipelajari jiwa dan cara berpikir dari sikap sesorang yang kemudian diharapkan dapat digunakan dalam menentukan perilaku seseorang.

  2. Karakteristik sikap Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor dari luar (ekstern) individu dan dari dalam (intern) individu. Faktor ekstern berupa pengaruh linkungan sekitar dan faktor-faktor intern meliputi motivasi, pengamatan,

  16 belajar, kepribadian dan sikap. Untuk dapat dibedakan dengan faktor intern, sikap memiliki karakteristik tertentu. Menurut Loudon dan Bitta (1993:211) ada empat karakteristik sikap, yaitu:

  a. Sikap mempunyai objek Sikap mempunyai objek, artinya selalu mempunyai hal yang dianggap penting. Objek sikap dapat berupa sesuatu yang nyata.

  b. Sikap mempunyai arah, tingkatan dan intensitas Sikap mempunyai arah, tingkatan dan intensitas artinya sikap seseorang terhadap objek akan menunjukkan perilaku seseorang, kecuali sikap seseorang mempunyai derajat tertentu, sampai orang merasa senang atau tidak senang terhadap suatu objek. Sedangkan tingkat intensitas seseorang ditentukan oleh pendiriannya.

  c. Sikap mempunyai struktur Sikap dikatakan mempunyai struktur karena ada bentuk yang jelas.

  d. Sikap merupakan sesuatu yang dapat dipelajari Sikap merupakan sesuatu yang dapat dipelajari, artinya sikap dibentuk dari pengalaman individu terhadap kenyataan. Pengalaman ini dapat bersifat langsung atau tidak langsung.

  3. Komponen sikap Sikap menurut Assael (1995:267-269) melibatkan tiga komponen yang saling berhubungan, antara lain:

  17 a. Cognitive (or thinking)

  Komponen cognitive berisi kesadaran dan pengetahuan seseorang terhadap objek atau fenomena. Komponen cognitive berisi kepercayaan seseorang mengenai objek sikap. Kepercayaan datang dari apa yang telah dilihat dan diketahui.

  b. Affective (or feeling) Komponen affective menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum disamakan dengan seseorang perasaan yang dimliki terhadap sesuatu. Respon affective mengarah pada preferensi dan terhadap suatu objek.

  c. Conative (or action) Komponen ini menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Asumsi dasar adalah bahwa kepercayaan dan perasaan mempengaruhi perilaku. Respon conative ini mengacu pada perilaku pembelian yang berupa “niat untuk membeli” dan “membeli”.

  Ketiga komponen ini konsisten satu sama lain. Jika salah satu komponen ini berubah maka yang lain juga kan terpengaruh. Masing- masing komponen mempunyai perwujudan tersendiri dan membentuk suatu sikap keseluruhan sebagai tanggpan terhadap rangsangan yang diterima.

  18

  4. Fungsi sikap Menurut Assael (1995:275-278) sikap mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Fungsi Penyesuaian

  Fungsi mengarahkan orang untuk menyukai atau menghargai objek terlepas dari rasa menyukai atau tidak menyukai produk tersebut.

  1) Fungsi ini membantu konsumen untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

  2) Sikap konsumen bergantung pada besarnya tingkatan persepsi konsumen terhadap suatu pemasaran.

  b. Fungsi Ego-defensif (Pertahanan Ego) 1) Sikap dibentuk untuk melindungi ego atau citra diri dari ancaman.

  2) Kenyataan bahwa banyak ekspresi-ekspresi sikap yang keluar merefleksikan kebalikan-kebalikan dari apa yang dipersepsikan orang tehadap dirinya.

  c. Fungsi Ekspresi Nilai 1) Konsumen mengambil sikap tertentu dalam usaha untuk menterjemahkan nilai-nilai mereka ke suatu yang lebih nyata dan lebih mudah. 2) Pemasar seharusnya memahami nialai-nilai dari konsumen yang ingin diekspresikan dan mendesain produk sesuai dengan nilai-nilai itu.

  19 `d. Fungsi Pengetahuan

  1) Manusia mempunyai kebutuhan dan lingkungan yang teratur sehingga mereka mencari konsistensi, definisi, stabilisasi, dan pemahaman. 2) Kebutuhan akan pengetahuan pada apa yang kita butuhkan diketahui.

  5. Sifat sikap Sifat yang penting dari sikap adalah kepercayaan dalam memegang sikap tersebut. Beberapa sikap mungkin dipegang dengan keyakinan kuat, namun ada kalanya dipegang dengan keyakinan yang minim. Menurut Engel (1994:338) memahami tingkat kepercayaan yang dihubungkan dengan sikap adalah penting karena : a. Dapat mempengaruhi kekuatan yang dihubungkan diantara sikap dan perilaku. Sikap yang dipegang dengan penuh kepercayaan biasanya akan jauh lebih diandalkan untuk membimbing perilaku. Bila kepercayaan konsumen rendah mungkin tidak merasa nyaman dengan bertindak berdasarkan sikap yang sudah ada. Sebagai gantinya , mereka mungkin mencari informasi tambahan sebelum meningkatkan diri mereka.

  b. Kepercayaan dapat mempengaruhi sikap terhadap perubahaan.

  Sikap menjadi lebih resisten terhadap perubahaan bila dipegang dengan kepercayaan yang lebih besar.

  20

  6. Hubungan sikap dengan perilaku Beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan hubungan antara sikap dengan perilaku menurut Engel, dkk (1994:341) adalah sebagai berikut: a. Faktor Pengukuran

  Pengukuran sikap terhadap suatu produk ini terbatas pada peramalan perilaku di masa datang. Yang menentukan daya ramal pengukuran tersebut adalah seberapa baik pengukuran tersebut menangkap empat elemen perilaku, yaitu 1) Tindakan

  Elemen ini mengacu pada perilaku spesifik, yaitu perilaku pembelian yang didasarkan pada ketenaran suatu merek.

  Misalnya seseorang ingin membeli sepeda motor, ia akan memilih produk sepeda motor yang memiliki kualitas yang bagus. 2) Target

  Elemen ini dapat menjadi sangat umum atau sangat spesifik bergantung pada perilaku konsumen terhadap suatu produk.

  3) Waktu Elemen ini berfokus pada kerangka waktu saat perilaku diharapkan terjadi.

  21 4) Konteks

  Konteks mengacu pada tempat atau situasi yang diharapkan terjadi, misalnya : dimana saya dapat membeli produk sepeda motor Honda Supra X 125.

  b. Interval Waktu Sikap diukur tepat sebelum pembelian aktual terjadi. Namun, pemasaran tertarik untuk mengungkapkan sikap sekarang ini untuk meramalkan perilaku pada waktu yang masih agak jauh. Potensi perubahan ini mengesankan bahwa kekuatan hubungan sikap dan perilaku akan dipengaruhi oleh interval waktu antara pengukuran sikap dan pelaksanaan perilaku.

  c. Pengalaman Sikap yang didasarkan pada pengalaman aktual mungkin berhubungan dengan perilaku dibandingkan dengan sikap yang didasarkan pada pengalaman tidak langsung sebagai akibatnya, sikap konsumen yang sudah membeli dan mengkonsumsi suatu produk seharusnya terbukti lebih dapat meramalkan perilaku pembelian masa datang. Oleh sebab itu penulis lebih mnemperhatikan sikap konsumen yang telah mempunyai suatu pengalaman dalam arti pengetahuan yang diperoleh setelah menggunakan produk sepeda motor Honda Supra X 125 sehingga

  22 hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam upaya perbaikan atau inovasi produk di masa datang.

  d. Pengaruh Sosial Perilaku seringkali dipengaruhi oleh tekanan dari lingkungan sosial daripada sikap pribadi.

  7. Pembentukan Sikap Menurut Engel (1994:340) pembentukan sikap dibagi ke dalam dua peranan, yaitu : a. Peranan Pengalaman Langsung

  Sikap seringkali terbentuk sebagai hasil kontak langsung dengan objek sikap. Karakteristik penting dari sikap yang didasarkan pada pengalaman langsung adalah sikap yang biasanya dianut dengan kepercayaan yang lebih besar. Konsisten dengan hal tersebut, penelitian memperlihatkan bahwa konsumen memiliki keyakinan yang jauh lebih kuat mengenai sikap terhadap produk bila didasarkan pada pemakaian produk aktual dibandingkan bila didasarkan pada iklan saja (Engel 1994:340).

  b. Peranan Pengalaman Tidak Langsung Sikap dapat dibentuk tanpa adanya pengalaman aktual dengan suatu objek. Sebagai contoh, banyak orang tidak pernah mengendarai Mercedes Benz atau pergi berlibur ke Hawai, tetapi mereka tetap mendukung mobil dan tempat berlibur tersebut. Begitu pula, sikap produk mungkin terbentuk bahkan bila pengalaman konsumen dengan

  23 produk yang bersangkutan terbatas pada apa yang mereka lihat di iklan-iklan (Engel 1994:340).

  8. Faktor-Faktor yang mempengaruhi sikap konsumen Pembentukan sikap tidak terjadi dengan sendirinya melainkan berlangsung dalam interaksi manusia dan berkenaan dengan objek tertentu.

  Dalam pembentukan dan perubahan sikap ini terdapat faktor-faktor intern dan ekstern pribadi individu yang memegang peranan.

  a. Faktor intern 1) Selektivitas Sendiri

  Selektivitas senantiasa berlangsung karena keterbatasan individu atau manusia untuk menerima semua rangsangan yang dating dari lingkungan dengan taraf perhatian yang sama. 2) Daya pilih sesuai dengan keinginannya

  Minat perhatiannya untuk menerima pengaruh yang datang dari luar dirinya.

  b. Faktor Ekstern Dalam pembentukan dan perubahan sikap selain faktor-faktor intern terdapat pula faktor-faktor ekstern, misalnya : pandangan baru ingin diberikan, dengan melihat siapa yang memberikan pandangan baru tersebut.

  24

G. Klasifikasi Produk Sepeda Motor Supra X 125

  Pemasar biasanya mengklasifikasikan produk berdasarkan macam- macam karakteristik produk, seperti daya tahan, wujud dan penggunaan. Tiap jenis produk memiliki satu strategi bauran pemasaran yang sesuai. Untuk motor Supra X 125 dapat dikategorikan sebagai produk yang tahan lama (durable goods ) dimana produk tersebut dapat digunakan berkali-kali dan biasanya memerlukan pelayanan dan garansi produk yang lebih baik.

  Disamping itu jika dilihat dari keterlibatan pembelian, motor Supra X

  125 termasuk dalam high involvement goods atau produk dengan keterlibatan

  tinggi. Dibutuhkan keterlibatan tinggi bagi konsumen untuk memutuskan membeli produk tersebut atau tidak. Hal tersebut terjadi karena membeli sepeda motor tidaklah sama dengan membeli makanan ringan atau barang- barang tidak tahan lama yang lain. Pengaruh keterlibatan yang tinggi ini juga ditunjang dengan harga sepeda motor yang mahal dan apabila produk tersebut telah dibeli tidak dapat dikembalikan lagi setelah dilakukan pembayaran.

  Sebagai barang konsumsi, motor Supra X 125 dapat dikategorikan sebagai produk spesial ( specialty goods ) karena untuk membeli sepeda motor konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya, misalnya dengan mencari informasi mengenai kualitas produk, garansi yang diberikan, servis dan spesifikasi-spesifikasi tertentu yang berhubungan dengan sepeda motor tersebut.

  25

H. Dimensi Kualitas Produk

  Ada delapan dimensi kualitas yang dikembangkan Garvin dan dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis, terutama untuk produk manufaktur (Tjiptono 2001:27) Dimensi-dimensi tersebut adalah :

  1. Kinerja (performance) karakteristik operasi pokok dari produk ini.

  2. Ciri-ciri keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.

  3. Kehandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.

  4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

  5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan lama produk tersebut dapat terus digunakan.

  6. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi; penanganan keluhan yang memuaskan.

  7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.

Dokumen yang terkait

Analisis sikap konsumen terhadap produk sepeda motor Yamaha Jupiter Z : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 119

Analisis sikap konsumen terhadap atribut produk Yamaha Mio : studi kasus Yamaha Mio di daerah Kota Baru, Mandala Krida, Malioboro, Alun-alun Selatan, dan Demangan Baru.

1 6 100

Analisis sikap konsumen terhadap bauran pemasaran sepeda motor Honda, Suzuki, dan Yamaha : studi kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus Mrican - USD Repository

0 0 76

Analisis sikap konsumen terhadap bauran pemasaran sepeda motor Honda, Suzuki, dan Yamaha : studi kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus Mrican - USD Repository

0 0 76

Analisis sikap konsumen terhadap kualitas pelayanan bengkel : studi kasus pada bengkel Citra Motor Yogyakarta - USD Repository

0 0 129

Analisis sikap konsumen terhadap atribut produk Yamaha Mio : studi kasus Yamaha Mio di daerah Kota Baru, Mandala Krida, Malioboro, Alun-alun Selatan, dan Demangan Baru - USD Repository

0 0 98

Analisis sikap konsumen terhadap atribut produk Yamaha Mio : studi kasus Yamaha Mio di daerah Kota Baru, Mandala Krida, Malioboro, Alun-alun Selatan, dan Demangan Baru - USD Repository

0 0 98

Analisis sikap konsumen terhadap produk sepeda motor Yamaha Jupiter Z : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 117

Analisis sikap konsumen terhadap produk sepeda motor Yamaha Jupiter Z : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 117

Analisis pembentukan brand equity untuk menentukan kekuatan dan kelemahan produk sepeda motor Honda : studi kasus pada konsumen sepeda motor Honda di POLLOS MOTORSPORT - USD Repository

0 0 120