PENGARUH WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DI DESA BANYUROTO, KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006 SKRIPSI

  

PENGARUH WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA

TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR

DI DESA BANYUROTO, KECAMATAN SAWANGAN

KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.Pd.I)

  »

  

NANIK ERNAWATI

NIM. I l l 02 050

JURUSAN T ARBI YAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  

(STAIN) SALATIGA

DEPARTEMEN AGAMA

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 F ax 323433 Salatiga 50721 W ebsite :

  

D E K L A R A S I

Bismillahirrahmanirrahim

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosyah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, Agustus 2006 Peneliti

  NANIK ERNAWATI NIM. 111 02 050

  Drs. H. M. Banany Dosen STAIN Salatiga NOTA PEMBIMBING

  Lamp. : 3 eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Sdr. Nanik Emawati Salatiga, Agustus 2006 Kepada Yth.

  Ketua STAIN Salatiga di - SALATIGA Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi Saudari : Nama : Nanik Emawati

  NIM : 111 02 050 Jurusan : Tarbiyah Progdi : PAI

  Judul : PENGARUH WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DI DESA BANYUROTO, KECAMATAN SAWANGAN KABUP ATEN MAGELANG TAHUN 2006 Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasah.

  Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Drs. H. M. Banany

DEPARTEMEN AGAMA RI

  Jl. Stadion No. 2 Salatiga (0298) 323706

  

PENGESAHAN

  SKRIPSI Saudari : Nanik Emawati dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 02 050 yang beijudul PENGARUH WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DI DESA BANYUROTO, KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan

  Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Rabu,

  6 September 2006 yang bertepatan dengan tanggal 13 Sya’ban 1427 H. Dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  6 September 2006 M Salatiga,

  13Sya'banl427H Panitia Ujian

  Sekretaris Drs. Mansur. M.Ag Yedi Efriadi. M.An

  NIP: 150 267 027 NIP. 150 318 023 Drs. H. M. Bananv

  

MOTTO

  Dalam kehidupan akan selalu banyak amalan-amalan yang harus kita jalani. Tetapi semua itu akan segera beijalan dengan cepat seperti berjalannya awan, maka jangan menunda-nunda amalan dan selalu menghargai waktu.

  Jangan remehkan amalan-amalan kecil, karena jika kita mengabaikan amalan-amalan kecil bagaimana mungkin kita bisa melakukan amalan-amalan yang lebih besar?

  PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada orang-orang yang tercinta, kusayang dan yang telah membantu :

  1. Bapak dan ibu yang telah membimbing dan memberi dorongan sampai saat ini

  2. Kakak-kakakku, mbak Kartini, mas Waryoto, mas Yanto dan keponakan- keponakan Ifa dan Isna

  3. Buat keluarga besarku terima kasih atas dorongannya

  4. Buat pendamping hidupku terima kasih atas semuanya

  5. Imami, dek Ana, Naelis, dek Sita dan mbak Siti, dan Mufti Ali terima kasih atas bantuan dan pertolongan

  6. Teman-teman sepeijuangan KAMMI dan LDK “Darul Amal” STAIN Salatiga

  7. P.M. Zamrud, Safira, Walisanga, teman-teman masjid Darul Amal

  8. Ikhwan dan akhwat sepeijuangan 9. Teman-teman KKN dan teman-teman STAIN.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmad dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu tarbiyah STAIN Salatiga.

  Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Rasulullah saw beserta keluarganya, sahabatnya dan para pengikutnya.

  Dalam penyusunan skripsi beijudul PENGARUH WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DI DESA BANYUROTO, KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006, penulis ucapkan terima kasih kepada:

  1. Yang terhormat ketua STAIN Salatiga

  2. Yang terhormat Bapak Drs. H. M. Banany selaku pembimbing

  3. Yang terhormat kepada perpustakaan STAIN Salatiga, beserta staf-stafnya yang memberi layanan pustaka kepada penulis.

  4. Bapak, ibu dosen serta karyawan STAIN Salatiga

  5. Bapak, ibu, mas Yanto, ukhti Imami, teman sejati dan pak Yuli yang telah membantu demi terselesainya penulisan skripsi ini.

  Tidak ada yang penulis berikan kepada beliau yang tersebut di atas, selain iring do’a, mudah-mudahan amal baik mereka diterima oleh Allah SWT. Amin.

  Akhimya penulis menyadari bahwa skripsi ini dipaparkan dengan segala kekurangan dan kelebihannya, penulis berharap kritikan dan saran, yang Insya Allah akan memberi manfaat bagi kita semua. Amin.

  Salatiga, 10 Agustus 2006 Penulis

  

D A F T A R IS I

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTARPUSTAKA

  

DAFTAR TABEL

  TABELI TABEL II TABEL III TABEL IV TABEL V TABEL VI TABEL VII POPULASI KLASIFIKASI PENDIDIKAN ORANG TUA DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN

  

  

  

  

  

  

  

  TABEL VIII DATA TENTANG KEDISIPLINAN ANAK DALAM

  

  

  

  

  

  

  

  

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Orang tua merupakan teladan bagi anak-anak, dari mereka anak-anak

  belajar tentang kehidupan. Selain itu orang tua adalah pendidik yang utama bagi anak-anaknya. Mereka mempunyai peran penting terhadap pertumbuhan anak-anaknya. Setiap orang tua pasti berusaha untuk mewujudkan apa yang mereka cita-citakan, yaitu seorang anak yang cerdas dan berkepribadian yang mulia maka diperlukan ketelitian dan keseriusan dalam mendidik mereka.

  Bukan hanya perhatian ataupun hukuman bagi anak-anak, tetapi diperlukan contoh serta dukungan dari orang tua dalam mewuj udkannya.

  Banyak kejadian yang kita temui tentang merosotnya moral anak-anak, dimana mereka lebih suka melihat televisi, film ataupun bermain-main dari pada membaca atau belajar. Bahkan mereka disuruh belajar mereka mampu untuk membantah, itu dikarenakan kurang kedisiplinan orang tua dalam mendidik anak-anaknya atau mungkin karena pengaruh kemajuan teknologi dan media elektronik yang sudah maju seperti tayangan televisi yang begitu fullgar dan bebas, mulai dari tayangan khusus anak-anak seperti cartoon ataupun tayangan orang dewasa seperti M-TV, sinetron dan lain-lain. Dimana tayangan-tayangan tersebut begitu mudah diakses bagi mereka, ketika orang tua sekali saja lengah dapat memberi kesempatan yang merusak bagi anak- anak mereka. Sehingga banyak ketika anak-anak yang berlaku seperti orang

  2

  tua mulai dari bahasa gaya maupun pakaian. Hal-hal seperti itu sudah sistematis akan menghancurkan moral intelektual bahkan fisik mereka sekaligus.

  Berdasarkan dari semua itu, orang tua adalah yang paling bertanggung jawab atas pendidikan anak-anaknya, selain itu dorongan dan bimbingan orang tua sangat penting dalam mewujudkan kedisiplinan anak dalam belajar.

  Untuk itu dibutuhkan wawasan pendidikan bagi orang tua untuk mendidik anak-anak mereka, baik wawasan kependidikan umum maupun wawasan kependidikan yang Islam. Dengan wawasan kependidikan orang tua yang memadai itulah yang akan membantu terwujudnya kedisiplinan dalam belajar anak. Hal ini agar anak-anak terbiasa dalam kehidupan sehari-hari.

  Dalam A1 Qur'an surat A1 Munafiqun ayat 9 Allah berfirman : * I c. S * * -

  £■ ?/••? t~' ' o <1)1 ^ g J l

  Wahai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

  Dengan demikian maka penulis tertarik untuk mengambil judul “PENGARUH WAWASAN KEPENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELAJAR DI DESA BANYUROTO, KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006”.

  3 B. Penegasan Istilah

  Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan supaya terhindar dari timbulnya kesalahpahaman terhadap apa yang terkandung dalam skripsi ini, maka perlu kiranya dipeijelas dan dibatasi pengertian sebagai berikut:

  1. Pengaruh Data yang ada dari sesuatu (orang) yang ikut membentuk kepercayaan, watak atau perbuatan seseorang. 1 2

  2. Wawasan Kependidikan

  2 Wawasan menurut bahasa adalah cara pandang dalam suatu hal.

  Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, perbuatan, cara mendidik.3 Jadi dalam skripsi ini wawasan kependidikan adalah kemampuan untuk memahami cara mendidik.

  Adapun variabel penelitian dalam skripsi ini penulis mengambil dua variabel yaitu bebas dan terikat “wawasan kependidikan orang tua dalam keluarga” sebagai variabel bebas dengan indikator sebagai berikut:

  a. Memiliki pemahaman tentang tujuan pendidikan

  b. Memiliki pengetahuan tentang cara mendidik yang baik

  c. Memiliki pandangan positif tentang perlunya pendidikan anak

  'EM Zul Fajri, Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Difa Publisher, him. 638

  2Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. 1989, him. 1010

  4

  d. Memiliki wawasan tentang kejiwaan anak e. Memiliki pengetahuan tentang lingkungan pergaulan anak.

  3. Kedisiplinan belajar

  a. Kedisiplinan Kedisiplinan berasal dari kata disiplin yang berarti tata tertib, ketaatan kepada peraturan tata tertib. 4 Kedisiplinan dalam judul di atas difokuskan pada ketaatan dan kepatuhan anak kepada orang tua dalam melaksanakan kode etika yang diterapkan oleh orang tua.

  b. Belajar Secara etimologi berarti berusaha memperoleh kepandaian ilmu.5 Berdasarkan pengertian tersebut di atas maka kedisiplinan anak dalam belajar dapat diartikan ketaatan dan ketertiban anak dalam belajar dan mentaati peraturan-peraturan di rumah yang berlaku.

  Indikator kedisiplinan belajar anak antara lain :

  a. Senang belajar

  b. Senang melakukan penelitian

  c. Senang membaca

  d. Mencermati/menerapkan ilmu yang diperoleh

  e. Tekun mengulang dan menyiapkan pelajaran

  f. Menggunakan waktu sebaik-baiknya.6

  4Ibid., him. 13 M. Athiyah Abrosyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1984, him. 654

  5 C. Permasalahan

  Dalam penelitian ini akan penulis rumuskan berbagai pokok permasalahan sebagai basic question yaitu :

  1. Bagaimana variasi wawasan kependidikan orang tua dalam keluarga di wilayah Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang tahun 2006?

  2. Bagaimana variasi kedisiplinan anak dalam belajar di rumah di wilayah Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang tahun 2006?

  3. Apakah wawasan kependidikan orang tua dalam keluarga berpengaruh terhadap kedisiplinan anak dalam belajar di rumah di wilayah Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang tahun 2006?

  D. Tujuan Penelitian Dari berbagai pokok masalah di atas penulis menyusun tujuan penelitian sebagai berikut: . -

  1. Untuk mengetahui variasi wawasan kependidikan orang tua yang dilaksanakan dalam keluarga.

  2. Untuk mengetahui variasi kedisiplinan anak dalam belajar di rumah.

  3. Untuk mengetahui pengaruh wawasan kependidikan orang tua terhadap kedisiplinan anak dalam belajar.

  6 E. Hipotesis

  Hipotesis adalah kesimpulan yang temyata rendah karena belum dikaji oleh kenyataan empirik.7 Dalam konteks ini hipotesa adalah suatu jawaban yang sifatnya sementara permasalahan penelitiannya sampai terbukti melalui data yang terkumpul.8 Adapun hipotesa yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah : “Ada pengaruh positif antara wawasan kependidikan orang tua dengan kedisiplinan anak dalam belajar dari desa Banyuroto, kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang Tahun 2006.

F. Metode Penelitian

  Metode penelitian merupakan cara yang digunakan untuk melakukan proses penelitian lebih lanjut. Adapun komponennya terdiri atas populasi, sampel, teknik sampel, pengumpulan data dan analisis data. Berikut ini penjabaran dari keseluruhan komponen tersebut.

  1. Populasi Yaitu jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga.9 Populasinya yang mencakup warga yang berada di Kelurahan

  Banyuroto, Sawangan, Magelang tahun 2006. Dengan jumlah masyarakat sekitar menggunakan tabel yang sesuai dengan jumlah penduduk. Adapun jumlah populasi dalam tabel sebagai berikut:

  7Tatang M. Arifin, Menyusun R^najia Penelitian, CV. Rajawali, Jakarta, 1990, him. 82

  8Suharsimi Arikunto, ProsedurPenelitian suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, 1998, him. 67

  9Masri Singarimbul, Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Rasma Agung,

  TABELI POPULASI KLASIFIKASI PENDIDIKAN ORANG TUA DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006 No Klasifikasi Pendidikan Orang tua Jumlah

  42

  Suharsimi Arikunto untuk sekedar ancer-ancer, apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua. Selanjutnya jika jumlah subyek besar dapat diambil 10-15% atau 20 - 25%.

  2. Sampel Yaitu sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.10 Menurut

  80 157

  33

  47

  2 Anak (10-13)

  77

  35

  1 Pendidikan SD

  1 Anak pertama (6-9)

  No Klasifikasi Anak Putra Putri Jumlah

  35 Jumlah 130 TABEL II POPULASI KLASIFIKASI ANAK DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006

  3 Pendidikan SLTA

  45

  2 Pendidikan SLTP

  50

  Sampel dalam penelitian adalah sebagian dari pendidikan orang tua dan anak di desa Banyuroto, dalam hal ini pendidikan orang tua yang

  8

  beijumlah 130 orang dan anak yang berusia 6 - 2 1 tahun yang beijumlah 157 anak.

  Jumlah sampel yang akan penulis teliti adalah 25 - 35 orang dan 30 anak dengan rincian sebagai berikut: TABEL III SAMPEL PENELITIAN KLASIFIKASI PENDIDIKAN ORANG TUA DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006

  No Klasifikasi Pendidikan Orang tua Jumlah 25%

  1 Pendidikan SD

  50

  13

  2 Pendidikan SLTP

  45

  13

  3 Pendidikan SLTA

  35

  9 Jumlah 130

  35 TABEL IV SAMPEL PENELITIAN ANAK DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006

  Anak Klasifikasi Pendidikan

  No

  2 Jumlah

  Orang tua Pa Pi Pa Pi

  1 Pendidikan SD

  4

  3

  3

  3

  13

  2 Pendidikan SLTP

  2

  3

  4

  4

  13

  3 Pendidikan SLTA

  1

  2

  3

  3

  9 Jumlah

  35

  3. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dengan teknik stratifeld proportional random sampling artinya pengambilan sampel untuk

  9

  masing-masing tingkatan keluarga dan tingkatan anak diambil secara proporsional random sampling dan acak.

  4. Metode Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode teknik pengumpulan data, yaitu sebagai berikut:

  a. Teknik angket Angket adalah merupakan suatu dafitar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab atau dikeijakan oleh orang yang diselidiki/ responden.11

  Metode ini merupakan metode untuk mendapatkan data tentang bagiamana wawasan pendidikan orang tua dan bagaimana kedisiplinan anak dalam belajar di Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

  b. Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari sumber data mengenai sesuatu yang berupa catatan, buku, surat kabar, notulen, agenda dan sebagainya.

  Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang situasi umum Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang tahun 2006.

  

"W inamo Surahman, Dasar-Dasar Teknik Research, Tarsito, Bandung, 1989, him. 88

  10

  5. Analisis Data Ketika data telah tersusun, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan analisis data, maka penulis menggunakan analisis data secara deskriptif yaitu data dihimpun mula-mula disusun sistematis, sehingga muncul dapat terukur dengan tepat rumusan digunakan untuk menjawab pokok masalah tentang kedisiplinan anak dalam belajar.

  a. Analisa prosentasi Analisa prosentasi ini digunakan untuk mengetahui variasi wawasan kependidikan orang tua dan kedisiplinan anak dalam belajar dengan rum us:

  P = — xl00%

  N

  Keterangan: P : Prosentase

  F : Frekuensi N : Jumlah responden

  b. Analisis Koefisien Kontingensi Analisis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh wawasan kependidikan orang tua terhadap kedisiplinan anak dalam belajar di rumah, dengan rumusan:

  X 2 + N

  11 Keterangan

  C : Koefisien kontingensi X2 : Hargajumlah kuadrat N : Jumlah responden

  c. Dilanjutkan dengan mengubah harga C menjadi harga phi untuk memberi interpretasi terhadap indeks koefisien kontingensi dengan rumus : = C

  Keterangan 0 : harga phi C : harga koefisien kontingensi

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab dengan susunan sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN Yang terdiri dari : Latar Belakang Masalah, penegasan istilah, permasalahan, tujuan penulisan skripsi, hipotesis, metode penelitian dan sistematika penyusunan skripsi

  BAB II : LANDASAN TEORI Memuat tentang pengaruh wawasan kependidikan orang tua dan kedisiplinan anak dalam belajar di rumah yang menjelaskan pengertian dasar dan tujuan wawasan kependidikan

  12

  orang tua dan tanggung jawab orang tua terhadap anak, pengertian dan beberapa aspek kedisiplinan anak dalam belajar dan memuat tentang pengaruh wawasan kependidikan orang tua dan kedisiplinan anak dalam belajar.

  BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN Di dalam bab ini sebelum penulis menyampaikan laporan hasil penelitian secara rinci, terlebih dahulu kami sampaikan situasi dan kondisi dusun Goron Banyuroto yang meliputi kondisi obyektif dusun Garon yang meliputi situasi dan kondisi geografi, keadaan umum dusun Goron, situasi dan kondisi ekonomi, serta situasi kondisi sosial budaya dan keagamaan. Penyajian data yang meliputi data responden, data penyajian dan data matang.

  BAB IV : ANALISIS DATA Bab ini memuat analisis data pertama, analisis data kedua dan analisis data ketiga. BAB V : PENUTUP Bab kelima ini merupakan bab yang terakhir berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

  

BAB n

LANDASAN TEORI

A. Masalah Wawasan Kependidikan Orang Tua

  1. Pengertian Wawasan Kependidikan Pengertian wawasan kependidikan adalah kemampuan untuk memahami cara mendiik anak dan cara pandang dalam merubah proses sikap dan prilaku seseorang dalam usaha mendewasakan diri.

  a. Menurut Dewey Pendidikan adalah hidup, pertumbuhan, suatu rekonstruksi terns menerus dan pengalaman yang terkomunikasi dan suatu proses sosial.1

  b. Menurut KH. Ki Hajar Dewantara dalam kongres yang pertama pada tahun 1930 menyatakan : pendidikan umumnya berarti dayaupaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pemikiran intelektual dan tubuh anak.2 c. Menurut Prof. H.M. Arifin, M.Ed

  Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmaniahjuga haras berlangsung secara bertahap.

  14 Dari berbagai tokoh di atas didapatkan kesimpulan bahwa yang

  dimaksud wawasan kependidikan orang tua adalah orang tua yang memiliki cara pandang dal am membentuk kepribadian anak yang mempunyai sikap kedisiplinan dalam belajar.

  2. Dasar dan Tujuan Wawasan Kependidikan Orang tua

  a. Dasar Kependidikan Orang tua Setiap orang tua dalam mendidik anak untuk meraih keberhasilan dalam kedisiplinan belajar anak, maka orang tua haras memiliki wawasan pendidikan yang cukup.

  Dari Imam Ibnu Qoyyim r.a. “Barang siapa yang melalaikan pendidikan anaknya dengan hal-hal yang bermanfaat serta meninggal secara sia-sia, maka berarti telah berbuat keburukan pada anak seburuk-buruknya. Kebanyakan anak-anak menjadi rusak adalah disebabkan dari orang tuanya, karena tidak ada perhatian kepada mereka serta tidak diajarkan kewajiban-kewajiban agama dan sunah- sunahnya”

  Dari Hadits di atas bahwa wawasan kependidikan orang tua dalam mendidik anak sangat penting, karena kewajiban orang tua memberikan pendidikan yang bermanfaat bagi anak.

  Untuk memperoleh hasil pendidikan yang baik dari anak, maka orang tua harus memiliki wawasan pendidikan yang cukup untuk mendidik anak-anaknya.

  15 Karena itu, Islam telah membenahi para orang tua dengan

  tanggung jawab pendidikan dan mengingatkan bahwa Allah akan menanyakan kepada mereka pada hari kiamat tentang amanah sebagaimana diterangkan dalam A1 Qur’an :

  (AY— \ y £ i Z isjji

  Tuhanmu benar-benar akan menanyakan-mu semua tentang apa yang telah kamu lakukan (A1 Hijr : 92-93) 3 Jadi ayat di atas menerangkan bahwa bila orang tua melalaikan pengajaran anak niscaya tidak akan mendapatkan manfaat baginya dan sia-sia belaka.

  b. Tujuan Wawasan kependidikan Orang tua Adapun wawasan pendidikan bertujuan untuk bekal dalam membimbing atau mendidik anak, disamping itu dengan memiliki wawasan pendidik dalam mendidik anak akan meningkatkkan kedisiplinan anak.

  Dengan wawasan pendidikan pula orang tua bisa membentuk kepribadian anak dalam kedisiplinan serta memberikan pengajaran terhadap anak untuk menjadi manusia yang taat dan hidup teratur.

  Jadi orang tua harus sadar bahwa dirinya merupakan contoh bagi anak-anaknya, maka untuk itu orang tua harus memiliki wawasan kependidikan yang lebih baik. 3

  16 Dari Achmadi bahwa pendidikan memiliki tujuan umum dan tujuan khusus.

  1) Tujuan Umum Tujuan pendidikan berfungsi sebagai arah tarap pencapaian dapat diukur karena menyangkut perubahan sikap, prilaku dan kepribadian subjek didik. 2) Tujuan khusus

  Tujuan khusus bersifat relatif sehingga dimungkinkan untuk diadakan perubahan dimana perlu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan selama tetap berpijak pada kerangka.4

  Dari tujuan di atas bahwa wawasan kependidikan orang tua memiliki peran penting dalam pendidikan anak untuk mencapai kependidikan.

  3. Tugas dan Tanggung jawab Keluarga dalam Pendidikan Anak Secara kodrat orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula terdidik.

  Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga.

  Menurut Fuad Ihsan : “Perkataan A1 Qur'an surat At Tahrim ayat 8 adalah kata keija perintah fiil amar yaitu suatu kewajiban yang harus ditunaikan kedua orang tua terhadap anaknya. Kedua orang tua adalah

  17

  pendidik yang pertama dan utama bagi anaknya. Karena orang tua lain mendidik anak ini, kedua orang tua yang mendidik lebih dulu.5 6 Dalam hubungan tugas dan tanggung jawab orang tua haras dapat memberi bimbingan sesuai dengan ajaran Islam dan mendidik dengan suri tauladan yang baik terhadap anak-anaknya. Karena masalah ketauladanan orang tua menjadi faktor penting baik buraknya anak.

  Dalam hadits Nabi ditegaskan o \ a ^ S ' ^

  [

  Setiap kelahiran anak yang lahir berada dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tua yang mempengarahi anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi. 6 Berdasarkan hadits di atas sudah jelas bahwa orang tua mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap baik dan buraknya pendidikan anak. hal ini tergantung pada pendidikan orang tua yang diawali dari kecil.

  Sebagaimana dikatakan oleh Arnold Gesel dalam bukunya “The

  Childfrom Five to Ten” yang dikutip oleh : HM. Arifin yaitu :

  Hubungan anak dengan orang tuanya dalam kehidupan keluarga adalah merapakan suatu kepentingan yang dapat menentukan pola pertama pendidik anak, suatu rumah yang teratur rapi dan terpelihara secara normal dapat menjami dengan sebaik-baiknya bagi keselamatan mental dan pertumbuhan anak. Sedangkan sekolah hanya akan memperoleh hasil maksimal bila pekeija secara harmonis dengan keluarga.

  18 Demikianlah tugas dan tanggung jawab orang tua dalam

  pendidikan anaknya. Sebagai peran pendidik yang akan menentukan sikap akhir pada anaknya ketika dewasa.

B. Sikap Kedisiplinan Siswa dalam Belajar

  1. Pengertian Disiplin Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) pada pengaturan (tata tertib).7

  Kedisiplinan adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib karena didorong atau disebabkan oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya.8

  2. Ciri-ciri Disiplin Belajar adalah perbuatan yang dilakukan secara terns menerus sepanjang hayat manusia dan sekaligus merupakan suatu keseriusan bagi setiap manusia untuk melakukannya demi meningkatkan bobot dan kualitas hidupnya.9

  Dalam hal ini penulis hal-hal yang perlu diusahakan olehanak untuk disiplin dalam belajar : a. Mendengarkan dan memperhatikan perintah orang tua

  Agar anak semangat dalam belajamya, maka orang tua memberikan kesempatan anak untuk melepaskan kejenuhan dan mencarikan waktu yang tepat buat anak, supaya anak tidak bosen dan

  7Depdikbud, op. c it, him. 237 sSuharsimi Arikunto, Manajemett Pengajaran Secara Manusiawi, Rineka Cipta, Jakarta,

  19

  jenuh. Serta orang tua memantau dari jauh, dengan begitu konsentrasi belajar anak akan cepat menerima.

  b. Menanyakan sesuatu yang belum jelas Anak yang memiliki kedisiplinan belajar akan berusaha tekun dalam belajar dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan memiliki kesadaran akan tugas dan tanggung jawab sebagai pelajar.

  Pertanyaan adalah rangsangan yang dapat mendorong anak berpikir dan belajar dengan lebih baik sehingga anak dapat mengetahui apa yang telah didapatkan.

  c. Mengulangi pelajaran yang disampaikan guru Banyaknya materi yang disampaikan oleh guru dan buku pegangan yang harus dibaca tidak mungkin anak menguasai hanya dengan sekali belajar atau sekali baca. Maka perlu sekali orang tua memberikan perintah terhadap anak untuk mengulangi pelajaran yang telah diberikan guru di sekolah, serta orang tua mengingatkan pada anak. Dalam hal ini Ngalim Purwanto berpendapat: “Karena berlatih, karena sering kali mengulangi sesuatu maka kecakapan dan pengetahuan yang dimilikinya dapat menjadi semakin disukai dan makin mendalami, sebaliknya, tanpa latihan pengalaman-pengalaman yang telah dimilikinya dapat menjadi hilang dan berkurang” .10 d. Membaca buku pelajaran yang bersangkutan dengan materi pelajaran dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah

  20 Suatu aktivitas anak yang memiliki kesadaran belajar yang

  tinggi, maka anak akan memanfaatkan fasilitas yang ada yaitu untuk mengembangkan pengetahuan yang berkaitan dengan pelajaran/ menambah dari pengetahuan/ kumpulan buku untuk memberikan tambahan pengetahuan anak dan supaya membiasakan anak untuk membaca supaya mudah mengingat dan semakin dalam pengetahuan yang dimiliki.

  e. Mengeijakan tugas yang telah diberikan guru Anak yang memiliki kedisiplinan belajar akan berusaha melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan penuh kesadaran sebagai seorang pelajar yaitu dengan mengeijakan tugas yang diberikan oleh guru.

  3. Disiplin dalam Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang barn secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan.11

  Dalam belajar anak selalu dituntut untuk disiplin dalam proses belajar supaya beijalan dengan baik dan menghasilkan pelajaran yang optimal. Sebagaimana dikemukakan oleh Emile Durkhein bahwa disiplin sangat menentukan dalam pembentukan watak dan kepnbadian seseorang.

  Karena unsur paling hakiki dari watak adalah kemampuan mengendalikan diri yang memungkinkan kita mengendalikan nafsu, keinginan, dan kebiasaan-kebiasaan kita dan mengarahkannya sesuai dengan kaidah yang berlaku.12

  Jadi yang dimaksud dengan disiplin dalam belajar adalah usaha yang dilakukan siswa dengan bersungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang baik, baik itu dengan ketentuan dalam belajar, raj in mengikuti pelajaran, aktif dalam tugas sekolah, mentaati peraturan yang ada sehingga berperilaku (kebiasaan-kebiasaan) yang mana akan berpengaruh positif terhadap belajar anak.

  Dalam hal ini penulis akan menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses dan hasil belajar. Karena apabila faktor- faktor ini terwujud, maka akan sangat menentukan terciptanya kedisiplinan anak dalam belajar. Ngalim Purwanto yang mempengaruhi proses dan hasil belajar ada 2 (dua) yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar.13

  Adapun faktor tersebut akan penulis uraikan sebagai berikut.

  a. Faktor dari dalam Faktor dari dalam ini meliputi : kondisi fisiologi dan kondisi psikologi anak itu sendiri

  1) Kondisi Fisiologi Kondisi fisiologi pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam.

  21

  22

  keadaan sehat jasmaninya akan berbeda dengan orang yang dalam keadaan sakit. Disamping kondisi fisiologi yang umum itu, ada hal yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indera, terutama pengelihatan dan pendengaran. Karena yang dipelajari oleh anak yang belajar langsung dengan membaca, melihat contoh, melakukan observasi, mengamati hasil-hasil ekspenmen, mendengarkan keterangan dari orang lain dalam diskusi, maka semua akan jelas dengan pancaindera.

  2) Kondisi Psikologis Kondisi psikologi ini berkaitan dengan potensi yang ada pada anak. Adapun kondisi psikologi ini meliputi: a) Bakat

  Bakat merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Dan apabila anak belajar dengan pelajaran yang sesuai dengan bakat maka akan memperbesar kemungkinan berhasilnya suatu usaha yaitu belajar.

  b) Minat Minat yaitu daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda/kegiatan, ataupun bisa sutu pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.14

  23 Apabila seorang pelajar dengan penuh minat, maka

  akan menghasilkan hasil yang lebih baik. Begitu juga sebaliknya, kalau anak tidak memiliki minat kemungkinan keberhasilan itu akan semakin kecil.

  c) Kecerdasan Kecerdasan (intelegensi) ialah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu.15 Cepat tidaknya dan terpecahnya usatu masalah tergantung kepada kemampuan intelijensinya.

  Maka kecerdasan sangat berperan penting dalam keberhasilan dan tidaknya seseorang mempelajari sesuatu program pendidikan. Sehingga orang yang lebih cerdas pada umumnya akan lebih mampu belajar daripada orang yag kurang cerdas.

  d) Motivasi Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Dalam belajar motivasi sangat penting dan merupakan syarat mutlak untuk belajar.16

  Dalam rumah banyak sekali kendala buat anak dalam belajar. Sehingga anak malas belajar, maka dalam hal ini orang tua berarti tidak berhasil memberikan motivasi yang tepat untuk mendorong agar ia bekeija dengan segenap tenaga dan

  24

  pikirannya. Namun tidak semua kekurangan itu datang dari orang tua justru motivasi intrinsik lebih efektif dibandingkan dengan motivasi ekstrinsik dalam mendorong seseorang untuk belajar, artinya motivasi yang timbul dari dalam diri orang yang bersangkutan sangat berpengaruh. Jadi tidak mungkin seseorang mau berusaha mempelajari sesuatu dengan sebaik- baiknya, maka ia tidak mengetahui betapa penting faedahnya hasil yang akan dicapai dari belajamya itu bagi dirinya.

  e) Kemampuan Kognitif Dalam tujuan pendidikan meliputi 3 (tiga) aspek yaitu aspek afektif, aspek kognitif dan aspek psikomotorik. Namun demikian aspek kognitiflah yang lebih besar pengaruhnya terhadap hasil belajar dibandingkan dengan aspek yang lain.

  Pada umumnya orang sangat mengutamakan aspek kognitif, bahkan kadang-kadang terdapat praktek-praktek yang menunjukkan seakan-akan aspek kognitif saja yang sangat berlaku. Karena kemampuan kognitif yang berkenaan dengan persepsi, ingatan dan daya berpikir, sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar yang optimal sebab sangat berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam melakukan persepsi, mengingat dan berfikir. Dengan demikian kemampuan- kemampuan kognitif akan tetap merupakan faktor terpenting

  25

  b. Faktor dari luar Adapun faktor dari luar yang mempengaruhi akan proses dan hasil belajar yaitu:

  1) Faktor Lingkungan Faktor lingkungan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu lingkungan alam dan lingkungan sosial.

  Lingkungan alami seperti suhu keadaan suhu, kelembaban udara juga mempengaruhi terhadap proses dan hasil belajar. Maka ketika belajar pada keadaan udara yang segar akan menghasilkan yang lebih baik dari pada belajar dalam keadaan udara panas dan pengab. Maka pada biasanya orang yang belajar pada waktu pagi hari akan lebih baik hasilnya dari pada belajar di sore hari.

  2) Faktor instrumental Faktor instrumental adalah faktor yang pengadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor tersebut hams sesuai dengan kondisi orang tua yang akan mengatur dan memberikan bimbingan terhadap anak untuk senantiasa disiplin dalam belajar.

  Karena orang tua merupakan faktor yang paling penting. Bagaimana sikap dan kepribadian orang tua, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki orang tua dan bagaimana cara orang tua memberikan pengarahan terhadap anak.

  26 C. Pengaruh Wawasan Kependidikan Orang tua terhadap Kedisiplinan Anak dalam Belajar

  Pada dasamya wawasan kependidikan orang tua sangat berpengaruh kepada kedisiplinan anak. Maka wawasan orang tua itu penting dalam mendidik anak agar bisa mengajarkan dan membentuk anak dalam kedisiplinan.

  Pendidikan kedisiplinan berlangsung tidak semata-mata melalui pengajaran saja, tetapi dapat berlangsung dimana saja, terutama di lingkungan keluarga.

  Jadi wawasan kependidikan orang tua merupakan keberuntungan besar bagi pendidikan anak. Karena wawasan kependidikan orang tua merupakan sebuah awal dalam pembinaan dan pendidikan anak, serta dengan orang tua memiliki wawasan pendidikan bisa mengarahkan anak pada kegiatan positif yang berguna bagi anak.

  Dengan wawasan pula orang tua dapat mengatur kehidupan anak dan memberikan contoh dalam perkataan atau perbuatan dalam kehidupan anak di sekolah ataupun di rumah jelas anak menolak akan ketidak teraturan dalam mencari ilmu yaitu belajar.

  Dengan dimilikinya wawasan pendidikan orang tua akan memberikan contoh terhadap anak-anak. Dengan semangat anak karena adanya contoh dari orang tua, anak akan termotivasi untuk selalu disiplin dalam belajar, karena dalam kehidupannya sudah dibiasakan dengan hidup teratur.

  27

  « Jika dengan wawasan kependidikan orang tua yang akan memberikan dampak positif terhadap kedisiplinan anak dalam belajar, yaitu memberikan kontrol terhadap apa-apa yang hendak dikeijakan. Dengan kontrol dari orang tua jadi perilaku anak yang menyimpang atau tingkah laku yang dapat mengganggu proses belajar dan hasil belajar dapat dihindari, sehingga proses belajar di rumah akan beijalan dengan baik.

BAB III WAWASAN PENDIDIKAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN ANAK DALAM BELA JAR DI WILAYAH DESA BANYUROTO KECAMATAN SAWANGAN KABUPATEN DATIII MAGELANG A. Konsumsi Obyektif Desa Banyuroto

  1. Situasi dan Kondisi Biografi Desa Banyuroto adalah sebuah desa yang terletak di lereng gunung

  Merbabu dengan ketinggian 1300 m di atas permukaan laut, termasuk wilayah Kecamatan Sawangan, Kabupaten Dati II Magelang, 50 km dari kecamatan dan 25 km dari ibu kota Kabupaten Magelang dan berbatasan dengan: a. Sebelah Utara Desa Pogalan Kecamatan Pakis

  b. Sebelah Timur Gunung Merbabu

  c. Sebelah Selatan Desa Wonolelo Kecamatan Sawangan

  d. Sebelah Barat Desa Ketep Kecamatan Sawangan

  2. Keadaan Umum Desa Luas wilayah Jumlah penduduk 3615 orang Jumlah kepala keluarga : 1186 KK Jumlah dusun 6 dusun

  • a. Bp. Sutopo : Kepala Desa

  d. Bp. Suprapto : Ka. Urusan Pembangunan

  2

  ■

  Bp. Sutopo : Kepala Dusun Suwanting k. Bp. Jumadi

  h. Bp. Mangku Santosa : Kepala Dusun Garon i. Bp. Sardi : Kepala Dusun Sableman j-

  g- Bp. Suyanto : Kepala dusun Banyuroto

  Bp. Muh. Umar : Ka. Urusan Kesra

  e. Bp. Surata Slamet : Ka. Urusan Keuangan f.

  c. Bp. Suwardi : Ka. Urusan Pembangunan

  a) Dusun Banyuroto

  b. Bp. Maryono : Sekretaris Desa

  Jumlah RW : 10 RW2 Susunan Aparat Desa

  f) Dusun Suwanting : 18 RT

  e) Dusun Sableman Jumlah RT

  d) Dusun Grintingan

  c) Dusun Garon

  b) Dusun Kenayan

  : Kepala Dusun Grintingan

  30

  7 Pedagang 230

  12 Lain-lain -

  1

  11 Pensiun

  1

  10 TNI/Polri

  7

  9 PNS

  86

  8 Pengangkutan

  27

  3. Situasi dan Kondisi Sosial Ekonomi Jika ditinjau dari letak geografinya, masyarakat Desa Banyuroto menempati daerah lereng gunung dan perbukitan, serta jauh dari perkotaan sehingga dari segi kehidupan masyarakat baik dalam hal mata pencaharian, pendidikan, sosial budaya, dapat diperoleh suatu gambaran yang mempengaruhi maju dan tidaknya kehidupan masyarakat.

  6 Buruh bangunan

  5 Buruh industri -

  4 Pengusaha -

  3 Nelayan -

  79

  2 Buruh tani

  1 Petani mandiri 756

  No Jenis Mata Pencaharian Jumlah KK Keterangan

  a. Jumlah kepala keluarga menurut pencaharian4

  Dalam hal ini dapat dilihat dari beberapa data antara lain :

  Jumlah 1.187

  31

  b. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Pendidikan5

  Keterangan Jumlah Orang No Jenis Pendidikan

  11 Perguruan Tinggi

  1

  42 Tamat SLTA

  2 216

  3 Tamat SLTP 860

  4 Tamat SD 832

  Belum lulus SD

  5 Tidak sekolah 514

  6 Belum sekolah 140

  7

  c. Jumlah Penduduk Menurut Pemeluk Agama5

  6 Jumlah Orang Keterangan

  No Agama 3.602

  1 Islam -

  2 Kristen Protestan J> o

  13 Kristen Katolik

  • 4 Hindu -

5 Budha

  Jumlah 3615

  d. Sarana Perekonomian 1) Lembaga Keuangan 7

  Jenis Lembaga Keuangan Ada/Tidak Jumlah No

  • - 1 Bank Tidak

  2 Usaha bersama Ada

  1

  • - 3 Simpan Pinjam Tidak -

  4 BPR Tidak

  38 No Nama Pendidikan Alamat

  26 Yuono SD Garon

  Yaitu berkaitan wawasan kependidikan orang tua terdapat 15 item

  Berikut ini akan penulis sajikan hasil jawaban dari angket yang telah penulis peroleh dalam penyebaran angket. Dalam tersebut terdapat 2 bahasan pokok yaitu:

  35 Badarudin SD Grintingan

  34 Yanto SD Garon

  33 Mapyatun SD Garon

  32 Mulyono SD Garon

  31 Ngadi Nugroho SD Garon

  30 Wahyu Prianto SD Garon

  29 Eviliana SD Suwanting

  28 Pomo SD Sableman

  27 Paiju SD Sableman

  25 Dani SD Garon

  16 Yani SLTP

  24 Nurkholik SD Garon

  23 Priyadi SD Garon

  22 Heni SLTP Garon

  21 Slamet Daryanto SLTP Grintingan

  Garon

  20 Widato SLTP

  Suwanting

  19 Arif Widodo SLTP

  18 Giarti SLTP Suwanting

  17 Romlah SLTP Suwanting

  Suwanting

B. Penyajian Data Matang

  ! Yang berkaitan dengan kedisiplinan anak dalam belajar terdapat 12 item pertanyaan Masing-masing item terdapat 3 jawaban yang harus dipilih salah satu diantara jawaban, untnk penilaiannya sebagai berikut:

  42 A

  6 Pramudiono

  14

  1

  42

  2

  44 A

  7 Yatno

  13

  1

  1

  39

  2

  1

Dokumen yang terkait

ANALISIS KERJASAMA GURU DAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER KEDISIPLINAN ANAK KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI TUREN 01 KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG

10 55 26

PENGARUH KEADAAN EKONOMI DAN PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA KEDAMAIAN KECAMATAN KOTAAGUNG KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 16 62

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PENDIDIKAN TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI DESA HALANGAN RATU KECAMATAN NEGERI KATON KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2014

0 12 85

PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DASAR DI DESA SUMBER JAYA KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2015

5 19 60

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE DABIN I KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

3 28 277

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DESA SUNGAI ASAM KABUPATEN KUBU RAYA

0 0 11

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD KECAMATAN MAGELANG SELATAN

0 0 11

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD KECAMATAN MAGELANG SELATAN

0 0 15

PENGARUH KENAIKAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK DI DESA MANTRIANOM, KECAMATAN BAWANG, KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2005

0 0 99

HUBUNGAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN KELUARGA DENGAN SIKAP QONAAH ANAK DI DUSUN TEMU KIDUL, DESA JOGOYASAN, KECAMATAN NGABLAK, KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2006

0 0 84