PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE DABIN I KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

(1)

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN PERHATIAN ORANG TUA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR SE-DABIN I KECAMATAN PITURUH

KABUPATEN PURWOREJO

SKRIPSI

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

Doni Fitrian Sulistyanto 1401412539

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PENDIDIKAN

UNNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016


(2)

(3)

Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

tempat : Tegal

hari, tanggal : Jumat, 17 Juni 2016

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dra. Sri Sami Asih, M.Kes. Dra. Umi Setijowati, M.Pd.


(4)

Skripsi dengan judul Pengaruh Kedisiplinan dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo oleh Doni Fitrian Sulistyanto 1401412539, telah dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada tanggal 29 Juni 2016.

PANITIA UJIAN

Sekretaris

Drs. Utoyo, M.Pd. 19620619 198703 1 001

Penguji Utama

Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. 19630923 198703 1 001

Penguji Anggota 1 Penguji Anggota 2

Dra. Umi Setijowati, M.Pd. Dra. Sri Sami Asih, M.Kes. 19570115 198403 2 001 19631224 198703 2 001


(5)

Motto

1. Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al Insyirah: 6). 2. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS At Tahrim: 6).

3. Kesuksesan ditentukan 99% kerja keras dan 1% kecerdasan (Albert Einsten).

4. Tidak ada yang tidak mungkin apabila kita mau berusaha dan belajar (penulis).

Persembahan

Untuk Ibu Sulistyowati, Bapak Rusyanto, Erland Ardi Sulistyanto, Andri Dwi Sulistyanto, dan Siti Dwi Listyarini yang tak henti-hentinya memberikan doa dan motivasi untuk terus berprestasi.

Untuk Sahabat-sahabatku serta teman-teman PGSD S1 angkatan 2012.


(6)

vi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga dapat

menyelesaikan pembuatan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kedisiplinan dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo”.

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah memenuhi sebagian syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari hambatan dan rintangan, tetapi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, kesulitan itu dapat teratasi. Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk belajar di Universitas Negeri Semarang.

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah mengizinkan dan mendukung dalam penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberikan kesempatan untuk memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi ini.

4. Drs. Utoyo, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian.

5. Dra. Sri Sami Asih, M.Kes., dosen pembimbing pertama yang telah membimbing, mengarahkan, memberi saran dan motivasi yang sangat bermanfaat bagi penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.


(7)

vii

6. Dra. Umi Setijowati, M.Pd., dosen pembimbing kedua yang telah membimbing, mengarahkan, memberi saran dan motivasi yang sangat bermanfaat bagi penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Drs. Akhmad Junaedi M.Pd., dosen penguji utama yang telah memberi masukan, arahan, saran dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 8. Kepala UPTD Dikbudpora Kecamatan Pituruh yang telah mengizinkan kepada

penulis untuk melaksanakan penelitian.

9. Kepala Sekolah Dasar Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh yang telah mengizinkan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

10.Guru Sekolah Dasar Ngeri kelas V se-Dabin I Kecamatan Pituruh yang telah memberi kesempatan dan bantuan dalam mengadakan penelitian.

11.Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Kemudian atas bantuan dan pengorbanan yang telah diberikan, semoga mendapat berkah dari Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.

Tegal, 29 Juni 2016


(8)

viii

ABSTRAK

Sulistyanto, Doni Fitrian. 2016. Pengaruh Kedisiplinan dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Dra. Sri Sami Asih, M.Kes., II. Dra. Umi Setijowati, M.Pd.

Kata Kunci: Kedisiplinan; Perhatian Orang Tua; Prestasi Belajar.

Keberhasilan guru dalam proses pembelajaran akan terlihat dalam bentuk prestasi belajar. Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya yaitu kedisiplinan dan perhatian orang tua. Perbedaan kedisiplinan dan perhatian orang tua pada tiap-tiap siswa memunculkan prestasi belajar yang berbeda-beda pula, seperti halnya kedisiplinan dan prestasi belajar kelas V Sekolah Dasar Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian ex post facto. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 133 siswa sekolah dasar. Variabel pada penelitian ini meliputi, kedisiplinan siswa (X1), perhatian orang tua (X2) dan prestasi belajar (Y). Pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling tipe simple random sampling. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dengan taraf kesalahan 5%, diperoleh sampel sebanyak 100 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket, observasi, dokumentasi dan wawancara. Uji prasyarat yaitu uji normalitas, uji liniearitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis menggunakan uji analisis korelasi sederhana, analisis korelasi ganda (R), analisis regresi linier sederhana, analisis regresi linier berganda, uji koefisien regresi secara bersama-sama (Uji F), dan analisis determinasi (R2). Semua penghitungan diolah menggunakan program SPSS versi 20.

Hasil penelitian yaitu dari hasil analisis data, menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena 0,000<0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa, terdapat pengaruh yang signifikan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa dan terdapat pengaruh yang signifikan kedisiplinan dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Besarnya sumbangan pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar adalah 16,7%. Besarnya sumbangan pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar adalah 18,6%. Besarnya sumbangan pengaruh kedisiplinan dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar adalah 23,8%. Hal ini menunjukkan bahwa 23,8% prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kedisiplinan dan perhatian orang tua, sedangkan 76,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian. Bertitik tolak pada hasil penelitian, maka semua pihak baik guru maupun orang tua hendaknya memperhatikan dan meningkatkan kedisiplinan siswa sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang lebih optimal.


(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... Pernyataan Keaslian Tulisan ... Persetujuan Pembimbing ... Pengesahan ... Motto dan Persembahan ...

Prakata ... vi

Abstrak ... viii

Daftar Isi... ix

Daftar Tabel ... xv

Daftar Gambar ... xvii

Daftar Lampiran ...xviii

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 10

1.3 Pembatasan Masalah ... 10

1.4 Rumusan Masalah ... 11

1.5 Tujuan Penelitian ... 12

1.5.1 Tujuan Umum ... 12

1.5.2 Tujuan Khusus ... 12


(10)

x

1.6.1 Manfaat Teoritis ... 13

1.6.2 Manfaat Praktis ... 14

2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori ... 15

2.1.1 Pengertian Belajar ... 15

2.1.2 Pengertian Prestasi Belajar ... 16

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 17

2.1.4 Pengertian Kedisiplinan ... 20

2.1.5 Aspek-aspek Kedisiplinan ... 21

2.1.5.1 Disiplin dalam Keluarga ... 21

2.1.5.2 Disiplin di Lingkungan Sekolah ... 22

2.1.6 Pentingnya Kedisiplinan ... 23

2.1.7 Fungsi Kedisiplinan ... 24

2.1.8 Faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Kedisiplinan ... 27

2.1.9 Indikator Kedisiplinan Siswa ... 28

2.1.10 Pengertian Perhatian... 29

2.1.11 Pengertian Perhatian Orang Tua ... 30

2.1.12 Pentingnya Perhatian Orang Tua ... 30

2.1.13 Faktor yang Mempengaruhi Perhatian Orang Tua ... 31

2.1.14 Macam-macam Perhatian Orang Tua... 32

2.1.15 Indikator Perhatian Orang Tua ... 33

2.1.16 Pengaruh Kedisiplinan Siswa terhadap Prestasi Belajar ... 34


(11)

xi

2.1.18 Pengaruh Kedisiplinan dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi

Belajar……….. 36

2.2 Kajian Empiris ... 36

2.3 Kerangka Berpikir ... 42

2.4 Hipotesis ... 44

3. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 46

3.2 Populasi dan Sampel ... 47

3.2.1 Populasi ... 47

3.2.2 Sampel ... 48

3.3 Variabel Penelitian ... 50

3.3.1 Variabel Bebas (Independen Variabel) ... 50

3.3.2 Variabel Terikat (Dependen Variabel) ... 51

3.4 Definisi Operasional ... 51

3.4.1 Prestasi Belajar (Y) ... 51

3.4.2 Kedisiplinan Siswa (X1) ... 51

3.4.3 Perhatian Orang Tua (X2) ... 52

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.5.1 Angket atau Kuesioner ... 52

3.5.2 Dokumentasi ... 53

3.5.3 Wawancara ... 54

3.5.4 Observasi ... 54

3.6 Instrumen Penelitian ... 55


(12)

xii

3.6.1.1 Uji Validitas Instrumen ... 59

3.6.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... 61

3.6.2 Lembar Observasi ... 63

3.6.3 Pedoman Wawancara ... 64

3.7 Teknik Analisis Data ... 65

3.7.1 Analisis Deskriptif ... 65

3.7.2 Uji Prasyarat Analisis ... 69

3.7.2.1 Uji Normalitas ... 69

3.7.2.2 Uji Linearitas ... 69

3.7.2.3 Uji Multikolinearitas ... 70

3.7.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 71

3.7.3 Analisis Akhir (Uji Hipotesis) ... 72

3.7.3.1 Analisis Korelasi Sederhana ... 72

3.7.3.2 Analisis Korelasi Ganda ... 73

3.7.3.3 Analisis Regresi Sederhana ... 74

3.7.3.4 Analisis Regresi Ganda ... 75

3.7.3.5 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama ... 75

3.7.3.6 Analisis Koefisien Determinasi ... 76

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 78

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 78

4.1.2 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 79

4.1.2.1 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kedisiplinan Siswa (X1) dengan Nilai Indeks ... 85


(13)

xiii

4.1.2.2 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Perhatian Orang Tua (X2)

dengan Nilai Indeks ... 93

4.1.2.3 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Prestasi Belajar (Y) ... 95

4.1.3 Hasil Uji Prasyarat Analisis ... 98

4.1.3.1 Uji Normalitas Data ... 98

4.1.3.2 Uji Linearitas Data ... 99

4.1.3.3 Uji Multikolinearitas ... 101

4.1.3.4 Uji Heteroskedastisitas ... 102

4.1.4 Hasil Analisis Akhir ... 103

4.1.4.1 Hasil Analisis Korelasi Sederhana dan Ganda ... 103

4.1.4.2 Persamaan Regresi Linier Sederhana dari Kedisiplinan Siswa (X1) terhadap Prestasi Belajar Siswa (Y) ... 106

4.1.4.3 Persamaan Regresi Linier Sederhana dari Perhatian Orang Tua (X2) terhadap Prestasi Belajar Siswa (Y) ... 108

4.1.4.4 Persamaan Regresi Linier Berganda dari Kedisiplinan Siswa (X1) dan Perhatian Orang Tua (X2) terhadap Prestasi Belajar (Y) ... 109

4.1.4.5 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) ... 112

4.1.4.6 Analisis Koefisien Determinasi ... 113

4.2 Pembahasan ... 115

4.2.1 Kedisiplinan Siswa (X1) ... 115

4.2.2 Perhatian Orang Tua (X2) ... 121

4.2.3 Prestasi Belajar (Y) ... 125


(14)

xiv

4.2.5 Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 129

4.2.6 Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 130

5. PENUTUP 5.1 Simpulan ... 134

5.2 Saran ... 136

Daftar Pustaka ... 139


(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Populasi Penelitian ... 48

3.2 Sampel Penelitian ... 50

3.3 Skala Likert ... 57

3.4 Populasi Siswa Uji Coba ... 58

3.5 Sampel Siswa Uji Coba ... 58

3.6 Hasil Uji Validitas Angket Kedisiplinan Siswa ... 60

3.7 Hasil Uji Validitas Angket Perhatian Orang Tua ... 61

3.8 Pedoman Konversi Skala-5 ... 68

3.9 Koefisien Korelasi ... 73

4.1 Deskriptive Statistics ... 81

4.2 Pedoman Konversi Skala-5 ... 85

4.3 Indeks Kedisiplinan Siswa ... 91

4.4 Indeks Perhatian Orang Tua ... 94

4.5 Pedoman Konversi Skala-5 ... 95

4.6 Kriteria Prestasi Belajar Siswa ... 96

4.7 Hasil Uji Normalitas ... 99

4.8 Hasil Uji Linieritas X1 dan Y ... 100

4.9 Hasi Uji Linieritas X2 dan Y ... 101

4.10 Hasil Uji Multikolinearitas ... 102


(16)

xvi

4.12 Koefisien Korelasi ... 104

4.13 Hasil Analisis Korelasi X1 terhadap Y ... 104

4.14 Hasil Analisis Korelasi X2 terhadap Y ... 105

4.15 Hasil Analisis Korelasi X1 dan X2 terhadap Y ... 105

4.16 Hasil Analisis Regresi Linier X1 terhadap Y ... 106

4.17 Hasil Perhitungan Nilai B Persamaan Regresi X1 terhadap Y ... 106

4.18 Hasil Analisis Regresi Linier X2 terhadap Y ... 108

4.19 Hasil Perhitungan Nilai B Persamaan Regresi X2 terhadap Y ... 108

4.20 Hasil Analisis Regresi linier X1 dan X2 terhadap Y ... 110

4.21 Hasil Nilai B Persamaan Regresi X1 dan X2 terhadap Y ... 110

4.22 Uji Koefisien Regresi secara Bersama-sama (Uji F) ... 112

4.23 Koefisien Determinasi X1 terhadap Y ... 113

4.24 Koefisien Determinasi X2 terhadap Y ... 113


(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Kerangka Berpikir ... 43 3.1 Desain Penelitian……….. 47


(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Populasi Penelitian ... 143

2 Daftar Nama Siswa Sampel Uji Coba Angket ... 151

3 Daftar Nama Siswa Sampel Penelitian ... 152

4 Kisi-kisi Angket Uji Coba Kedisiplinan Siswa (X1) ... 155

5 Kisi-kisi Angket Uji Coba Perhatian Orang Tua (X2) ... 156

6 Angket Uji Coba Kedisiplinan Siswa ... 157

7 Angket Uji Coba Perhatian Orang Tua ... 163

8 Lembar Validasi Butir Pernyataan Angket oleh Penilai Ahli ... 169

9 Kisi-kisi Angket Penelitian Kedisiplinan Siswa (X1) ... 181

10 Kisi-kisi Angket Penelitian Perhatian Orang Tua (X2) ... 182

11 Angket Penelitian Kedisiplinan Siswa ... 183

12 Angket Penelitian Perhatian Orang Tua ... 187

13 Tabel Pembantu Analisis Hasil Uji Coba Angket Kedisiplinan Siswa ... 191

14 Tabel Pembantu Analisis Hasil Uji Coba Angket Perhatian Orang Tua . 193 15 Rekapitulasi Uji Validitas Uji Coba Angket Kedisiplinan Siswa ... 195

16 Rekapitulasi Uji Validitas Uji Coba Angket Perhatian Orang Tua ... 197

17 Rekapitulasi Soal Angket Kedisiplinan Siswa yang Digunakan ... 199

18 Rekapitulasi Soal Angket Perhatian Orang Tua yang Digunakan ... 200

19 Hasil Uji Reliabilitas Angket Kedisiplinan Siswa ... 201

20 Hasil Uji Reliabilitas Angket Perhatian Orang Tua ... 203


(19)

xix

22 Lembar Observasi Kedisiplinan Siswa ... 206

23 Deskriptor Lembar Observasi Kedisiplinan Siswa ... 207

24 Tabel Pembantu Analisis Angket Penelitian Variabel Kedisiplinan Siswa ... 212

25 Tabel Pembantu Analisis Angket Penelitian Variabel Perhatian Orang Tua .………. 216

26 Rekap Skor Lembar Observasi Kedisiplinan Siswa ... 220

27 Pedoman Wawancara Pendahuluan ... 221

28 Pedoman Wawancara Perhatian Orang Tua ... 223

29 Rekapitulasi Nilai Hasil Ulangan Tengah Semester II ... 226

30 Hasil Uji Normalitas Data (Kolmogorov-Smirnov) ... 234

31 Hasil Uji Linearitas ... 235

32 Hasil Uji Multikolinearitas ... 236

33 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 237

34 Hasil Analisis Korelasi ... 238

35 Hasil Analisis Regresi Linier ... 239

36 Hasil Analisis Koefisien Regresi secara Bersama-sama (Uji F) ... 242

37 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) ... 243

38 Dokumentasi Penyebaran Angket ... 244

39 Dokumentasi Penyebaran Angket Uji Coba ... 246

40 Dokumentasi Observasi Kedisiplinan Siswa ... 247

41 Dokumentasi Wawancara Perhatian Orang Tua ... 248

42 Surat Izin Penelitian (UNNES) ... 249

43 Surat Izin Penelitian (KPMPT) ... 250


(20)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bagian ini dikemukakan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

1.1

LATAR BELAKANG

Manusia dalam perkembangannya ingin mencapai suatu kehidupan yang lebih baik. Manusia akan selalu berusaha untuk mendapatkan pengalaman-pengalaman baru untuk meningkatkan kehidupannya. Selama manusia berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, kepribadian serta kemampuan atau keterampilannya, secara sadar atau tidak sadar, selama itulah pendidikan sebetulnya berjalan terus. Usaha itu dapat kita sebut dengan pendidikan. Salah satu tujuan nasional Bangsa Indonesia yang tertera dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut dilakukan melalui pendidikan.

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 menyebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.


(21)

Pendidikan dimulai setelah anak lahir bahkan sebelum anak lahir (pendidikan pre natal), dan berlangsung sepanjang hayat. Proses pendidikan berlangsung dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat, karena pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah dan masyarakat.

Beberapa ahli telah menjelaskan pengertian tentang pendidikan antara lain

menurut Hamalik (2013: 79) menyatakan bahwa “pendidikan adalah suatu proses

dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkunganya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam

dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi dalam kehidupan masyarakat”.

Crow and Crow dalam Munib, dkk. (2015: 35), “pendidikan adalah proses yang berisi berbagai macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari generasi ke generasi”.

Dalam sistem pendidikan Indonesia, terdapat delapan standar nasional pendidikan Indonesia yang menjadi acuan pelaksanaan pendidikan yang diatur oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Delapan standar itu adalah standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan dan standar penilaian pendidikan. Pelaksanaan pendidikan yang baik adalah yang mampu memenuhi standar nasional pendidikan tersebut.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia secara sistematis agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat mengembangkan potensi


(22)

yang ada dalam dirinya dan berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan mempunyai peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa agar menghasilkan generasi yang berbudi luhur. Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan pendidikan dan untuk mewujudkan hal tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan salah satunya melalui pencapaian hasil pembelajaran.

Pembelajaran berlangsung melalui interaksi antara guru dengan siswa dan sumber belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999: 297) dalam Sagala (2013:

62), “pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada

penyediaan sumber belajar”. Gagne (1977) dalam Huda (2014: 3) menjelaskan bahwa “pembelajaran dapat diartikan sebagai proses modifikasi dalam kapasitas

manusia yang bisa dipertahankan dan ditingkatkan levelnya. Selama proses ini, seseorang bisa memilih untuk melakukan perubahan atau tidak terhadap apa yang

mereka lakukan”. Jadi pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh

guru agar terjadi proses belajar guna mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa.

Belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Syah (2012: 145-6) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah (1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa; (2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa; dan (3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar melalui strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran.


(23)

Salah satu faktor rohani yang mempengaruhi belajar adalah sikap. Sikap yang mempengaruhi belajar antara lain kedisiplinan. Kedisiplinan erat hubungannya dengan kegiatan belajar dan kepatuhan dalam menaati tata tertib sekolah. Banyak siswa yang tidak menyadari pentingnya kedisiplinan karena tidak ada sangsi yang tegas, yang mempengaruhi sikap siswa dalam belajar.

Pengertian tentang kedisiplinan menurut Prijodarminto (1994) dalam Tu‟u (2004: 31) adalah “disiplin sebagai suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau

keteraturan atau ketertiban”. Menurut Ekosiswoyo dan Rachman (2002: 97),

“disiplin merupakan kesadaran yang berkenaan dengan pengendalian seseorang

terhadap bentuk-bentuk aturan”.

Sikap atau perilaku yang diharapkan dari disiplin sekolah/kelas yaitu perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap berbagai nilai yang tertuang dalam tata tertib sekolah/kelas dan telah disepakati oleh semua pihak, baik siswa, guru, maupun karyawan. Menurut Murtini (2010: 12), “tata tertib di lingkungan sekolah meliputi tata tertib umum, tata tertib dalam kegiatan belajar mengajar,

tata tertib di luar pembelajaran, sanksi pelanggaran”.

Disiplin sekolah yang dapat dilakukan siswa antara lain adalah kehadiran tepat waktu, selalu bersikap hormat dan santun terhadap guru, melaksanakan tugas dari guru, melaksanakan disiplin dan tata tertib, menjaga nama baik sekolah, belajar dengan tekun, tanggung jawab, ikut serta aktif dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Tu‟u (2004: 91), dalam penelitiannya mengenai disiplin sekolah menemukan indikator yang menunjukkan pergeseran/perubahan hasil belajar siswa sebagai konstribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah.


(24)

Indikator tersebut meliputi: dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas, ketertiban diri saat belajar.

Selain pendapat tersebut, Arikunto (1993: 122-3) dalam Ekosiswoyo dan Rachman (2002: 113) menjelaskan bahwa disiplin merupakan hal penting yang harus ditanamkan pada anak didik sedini mungkin. Dengan peraturan dan tata tertib yang diterapkan setiap hari serta dengan kontrol secara terus menerus, anak

akan terbiasa berdisiplin”. Disiplin siswa di sekolah banyak digunakan untuk mengontrol tingkah laku siswa agar tugas-tugas di sekolah dapat berjalan dengan optimal.

Pembiasaan disiplin di sekolah mempunyai pengaruh positif bagi kehidupan siswa pada masa yang akan datang. Pada mulanya memang disiplin dirasakan sebagai suatu aturan yang mengekang kebebasan siswa. Akan tetapi, bila aturan dipatuhi secara sadar untuk kebaikan sendiri dan kebaikan bersama, lama-kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan yang baik menuju ke arah disiplin diri sendiri. Disiplin tidak lagi merupakan aturan-aturan yang datang dari luar yang memberikan keterbatasan tertentu, tetapi disiplin adalah aturan yang datang dari dalam dirinya sendiri dan merupakan suatu hal yang wajar dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain faktor kedisiplinan, belajar juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan

keluarga. Menurut Munib, dkk. (2015: 83), “keluarga adalah lembaga pendidikan

yang pertama dan utama karena manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir

bahkan sejak dalam kandungan pertama kali adalah dalam keluarga”. Situasi di dalam keluarga besar pengaruhnya terhadap emosi, penyesuaian sosial, minat,


(25)

sikap, tujuan, disiplin dan perbuatan siswa di sekolah.

Dalam keluarga, orang tua bertanggung jawab terhadap pendidikan anak. Ekosiswoyo dan Rachman (2002: 109), menjelaskan bahwa “orang tua siswa adalah pendidik pertama dan utama yang sangat besar pengaruhnya dalam pembinaan dan pengembangan para siswa. Orang tua mau memberikan perhatian yang sangat besar dalam menunjang kegiatan-kegiatan sekolah”. Tugas orang tua yang paling penting yaitu memberikan pengalaman kepada anak dalam berbagai bidang kehidupan.

Pemberian pengalaman ini menuntut perhatian orang tua. Menurut

Slameto (2013: 105), “perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam

hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya”. Jika orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anak, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anak, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anak dalam belajar, tidak mengatur waktu belajar, tidak melengkapi/menyediakan alat belajar, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah kemajuan belajar anak, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain, dapat menyebabkan motivasi belajar kurang optimal sehingga hasil belajar menurun dan bahkan gagal.

Hal tersebut dapat terjadi pada anak dari keluarga yang kedua orang tua biasanya sibuk mengurus pekerjaan sendiri atau kedua orang tua tidak mencintai dan tidak peduli terhadap kemajuan belajar anak. Orang tua tidak memiliki waktu untuk memperhatikan dan mengawasi anak-anaknya belajar atau bermain. Banyak orang tua yang beranggapan bahwa tugas mendidik hanya tugas sekolah. Para


(26)

orang tua seperti ini beranggapan bahwa tugas orang tua hanya mencukupi kebutuhan lahir anak seperti: makan, minum, pakaian, dan alat-alat yang bersifat kebendaan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui wawancara pada 9 Januari 2016 dengan beberapa guru kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo, para siswa kelas V memiliki tingkat kedisiplinan yang berbeda-beda, masih banyak siswa yang kurang disiplin dalam menaati peraturan sekolah, beberapa siswa persentase kehadirannya kurang, tidak memperhatikan tata tertib sekolah antara lain: bergurau dengan teman ketika pelajaran berlangsung, beberapa siswa kurang rapi dalam memakai baju seragam.

Selain itu, ada beberapa orang tua siswa kelas V di SD Negeri se-Dabin I yang kurang peduli terhadap prestasi belajar anak seperti tidak mengatur waktu belajar anak, tidak melengkapi alat belajar. Orang tua siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang, mereka berangkat pagi dan pulang sore hari, sehingga kurang memperhatikan perkembangan belajar anak. Dari hasil wawancara, prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatn Pituruh Kabupaten Purworejo tergolong rendah, nilai ulangan tengah semester belum seluruhnya mencapai KKM.

Terkait hasil Ujian Nasional SD Dabin I masih lebih rendah daripada dabin yang lain. Berdasarkan rekapitulasi hasil ujian nasional, dari 43 SD yang ada di Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo, SDN Tapen Rangking 18, SDN Tersidilor rangking 15, SDN Keburusan rangking 11, SDN Wonoyoso rangking 36, SDN Blekatuk rangking 4, SDN Tunjungtejo rangking 37, SDN Sumber


(27)

rangking 30, SDN Tasikmadu rangking 28.

Prestasi belajar siswa masih tergolong rendah karena dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain tidakdisiplinan. Beberapa siswa persentase kehadirannya kurang, tidak memperhatikan tata tertib sekolah antara lain: bergurau dengan teman ketika pelajaran berlangsung, beberapa siswa kurang rapi dalam memakai baju seragam. Selain faktor di atas juga ada faktor lain yaitu kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan belajar anak.

Orang tua juga harus lebih memperhatikan anaknya dengan menanamkan norma-norma untuk dikembangkan, sehingga tercipta suasana keakraban antara orang tua dengan anak. Di dalam rumah anak-anak memerlukan perhatian dan kasih sayang dari orang tua agar anak memiliki tanggung jawab. Pada dasarnya kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan berbagai persoalan seperti malas belajar, bertingkah laku liar dan sulit berkonsentrasi dalam belajar, akibatnya prestasi belajar anak menurun.

Keberhasilan guru dalam proses pembelajaran akan terlihat dalam bentuk

prestasi belajar siswa. Saefullah (2012: 171) menjelaskan bahwa “prestasi belajar

merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa, berupa kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu yang

dicatat pada setiap akhir semester di dalam buku laporan yang disebut rapor”. Selanjutnya menurut Djamarah (2012: 23), mengatakan “prestasi belajar

adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan

dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar”. Apabila perubahan

tingkah laku adalah tujuan yang mau dicapai dari aktivitas belajar, maka perubahan tingkah laku merupakan indikator yang dijadikan pedoman untuk


(28)

mengetahui kemajuan individu dalam segala hal yang diperolehnya di sekolah. Penelitian terdahulu terkait dengan prestasi belajar yang dipengaruhi oleh kedisiplinan dan perhatian orang tua sudah pernah dilakukan oleh Wibisono (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SD Negeri Ngajaran 03 Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar PAI siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Budiyono (2012) yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar”. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi siswa pada kelas IV MI Miftahul Falah Dusun Gayam Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012.

Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian di SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo karena terdapat permasalahan kurangnya kedisiplinan siswa dan perhatian orang tua terhadap perkembangan belajar anak, selain itu prestasi belajar siswa masih lebih rendah dibanding dengan daerah binaan yang lain. Penelitian dilakukan di kelas V, diharapkan melalui penelitian ini dapat memotivasi siswa untuk lebih disiplin sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya dan orang tua lebih peduli terhadap perkembangan belajar anak. Sesuai latar belakang, maka penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kedisiplinan dan Perhatian

Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar se-Dabin I


(29)

1.2

IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasi masalahnya sebagai berikut:

a. Kedisiplinan siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo meskipun berbeda-beda, namun tergolong kurang disiplin. Misalnya: sebagian siswa tidak menaati tata tertib kelas, membuat kegaduhan di kelas, tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, memakai baju tidak rapi, tidak memperhatikan penjelasan guru, bergurau ketika pelajaran.

b. Perhatian orang tua siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo kurang optimal terhadap masalah/kesulitan/kebutuhan belajar anak.

c. Prestasi belajar beberapa siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh masih tergolong rendah.

1.3

PEMBATASAN MASALAH

Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih fokus pada masalah yang akan diteliti. Peneliti membatasi masalah penelitian sebagai berikut:

a. Kedisiplinan Siswa (X1) dalam penelitian ini terbatas pada: 1) Disiplin berangkat sekolah, 2) Disiplin mengikuti pelajaran di sekolah, 3) Disiplin mengerjakan tugas, 4) Disiplin menaati tata tertib sekolah, 5) Disiplin belajar di rumah.

b. Perhatian Orang Tua (X2) dalam penelitian ini terbatas pada: 1) Memberikan dorongan belajar, 2) Membimbing anak, 3) Mengatur waktu belajar, 4)


(30)

Memberi penghargaan, 5) Menciptakan relasi yang baik antaranggota keluarga, 6) Menciptakan suasana rumah yang tentram, 7) Menyediakan kebutuhan alat belajar anak.

c. Prestasi Belajar Siswa Kelas V (Y) pada penelitian ini adalah nilai ulangan tengah semester genap tahun ajaran 2015/2016.

d. Populasi penelitian terbatas pada SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.

1.4

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimanakah kedisiplinan siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo?

b. Bagaimanakah perhatian orang tua terhadap siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo?

c. Bagaimanakah prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo?

d. Adakah pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo?

e. Adakah pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo?

f. Adakah pengaruh kedisiplinan dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo?


(31)

g. Seberapa besar pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo? h. Seberapa besar pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa

kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo? i. Seberapa besar pengaruh kedisiplinan dan perhatian orang tua terhadap prestasi

belajar siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo?

1.5

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus.

1.5.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.

1.5.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini yaitu:

1) Untuk mendeskripsi tingkat kedisiplinan siswa kelas V di SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.

2) Untuk mendeskripsi tingkat perhatian orang tua terhadap siswa kelas V di SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.

3) Untuk mendeskripsi tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.


(32)

belajar siswa kelas V di SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.

5) Untuk mendeskripsi adakah pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.

6) Untuk mendeskripsi adakah pengaruh kedisiplinan dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.

7) Untuk mendeskripsi seberapa besar pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.

8) Untuk mendeskripsi seberapa besar pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.

9) Untuk mendeskripsi seberapa besar pengaruh kedisiplinan dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri se-Dabin I Kecamatan Pituruh Kabupaten Pituruh.

1.6

MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis dan praktis.

1.6.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Memberikan gambaran tentang pengaruh kedisiplinan dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas V SD se-Dabin I Kecamatan Pituruh


(33)

Kabupaten Purworejo.

2) Menambah referensi bahan kajian penelitian yang relevan selanjutnya khususnya di bidang pendidikan.

1.6.1 Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.6.1.1Bagi Guru

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan kedisiplinan siswa di sekolah dan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

1.6.1.2Bagi Orang Tua

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan bagi orang tua siswa agar lebih memperhatikan anak-anak dalam kegiatan belajarnya. 1.6.1.3Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan membantu sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui kedisiplinan dan perhatian orang tua.

1.6.1.4Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan peneliti dalam bidang psikologi pendidikan.


(34)

15

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Pada bagian kajian pustaka akan membahas tentang kajian teori, kajian empiris, kerangka berpikir, hipotesis yang berhubungan dengan penelitian ini.

2.1

KAJIAN TEORI

Bagian ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu pengertian belajar, pengertian prestasi belajar, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, pengertian kedisiplinan, aspek-aspek kedisiplinan siswa, pentingnya kedisiplinan, fungsi kedisiplinan, faktor yang mempengaruhi dan membentukan kedisiplinan, indikator kedisiplinan siswa, pengertian perhatian, pengertian perhatian orang tua, pentingnya perhatian orang tua, faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua, macam perhatian orang tua, indikator perhatian orang tua, pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar, pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa, dan pengaruh kedisiplinan dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa.

2.1.1 Pengertian Belajar

Menurut Rifa‟i dan Anni (2012: 66), “belajar merupakan proses penting

bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang”. Belajar memegang peranan penting pada perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi orang. Gagne (1984) dalam Sagala (2013: 13) menyatakan

bahwa “belajar adalah sebagai suatu proses organisma berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman”.


(35)

Selain pendapat tersebut, Slameto (2013: 2) mengatakan “belajar ialah

suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya”. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut,

dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu interaksi yang dilakukan seseorang dengan lingkungannya untuk mendapatkan pengalaman sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Perubahan perilaku tersebut bisa meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

2.1.2 Pengertian Prestasi Belajar

Keberhasilan guru dalam proses pembelajaran akan terlihat dalam bentuk prestasi belajar siswa. Menurut Djamarah (2012: 23), “prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar”. Saefullah (2012: 171)

menjelaskan “prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa, berupa kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap akhir semester di dalam buku laporan yang disebut rapor”. Menurut Karwati dan Priansa (2014: 155), “prestasi belajar merupakan kemampuan yang meliputi segenap ranah psikologi (kognitif, afektif dan psikomotor) yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses

belajar peserta didik”.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah perubahan pada diri siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam kurun waktu tertentu. Perubahan tersebut meliputi aspek kognitif,


(36)

afektif dan psikomotor. Prestasi belajar berupa penilaian baik nilai angka maupun nilai huruf yang diperoleh siswa biasanya dicatat dalam buku atau rapor. Pada penelitian ini, prestasi belajar yang dimaksud yakni perolehan nilai ulangan tengah semester genap tahun pelajaran 2015/2016.

2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah perubahan pada diri siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam kurun waktu tertentu. Syah (2012: 145-6) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: (1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa; (2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa; dan (3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Selanjutnya menurut Ahmadi dan Supriyono (2013: 138-9), “prestasi belajar yang dicapai sesorang merupakan hasil dari beberapa faktor dari dalam diri

(faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal)”. Faktor internal meliputi faktor jasmaniah (fisiologis), faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, dan faktor kematangan fisik maupun psikis. Faktor jasmaniah meliputi penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. Sedangkan faktor psikologis terdiri dari faktor intelektif dan faktor non-intelektif. Faktor intelektif meliputi faktor potensial (kecerdasan dan bakat), dan faktor kecakapan nyata (prestasi yang telah dimiliki). Sedangkan faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.


(37)

Faktor eksternal meliputi faktor sosial yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

Faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung

dalam mencapai prestasi belajar. Tu‟u (2004: 78-81) menjelaskan “faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa meliputi faktor kecerdasan, faktor bakat, faktor minat dan perhatian, faktor motif, faktor cara belajar, faktor lingkungan keluarga dan faktor sekolah”.

Kecerdasan merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki seorang siswa sangat menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar, selain itu bakat, minat dan perhatian juga merupakan sesuatu yang penting. Selanjutnya bakat adalah kemampuan yang ada pada diri siswa, yang dibawanya sejak lahir dan diterima sebagai warisannya dari orang tua. Disamping itu minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu, sedangkan perhatian adalah melihat dan mendengar dengan baik dan teliti terhadap sesuatu.

Faktor motif adalah dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu. Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Apabila dalam belajar peserta didik mempunyai motif yang besar dan kuat, maka akan memperbesar usahanya untuk mencapai prestasi yang diharapkan.


(38)

Kemudian cara belajar yang efisien memungkinkan mencapai prestasi lebih tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien. Lingkungan keluarga sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa karena sebagian besar waktu seseorang berada di rumah. Sekolah adalah lingkungan kedua yang berperan besar memberi pengaruh pada prestasi belajar siswa. Kondisi lingkungan sekolah diharapkan kondusif agar siswa terdorong untuk giat belajar.

Selain pendapat tersebut menurut Suryabrata dalam Saefullah (2015:

233-6), “faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu faktor internal, faktor psikologis dan

faktor eksternal”. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini meliputi kesehatan badan dan panca indra. Kemudian faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, yaitu intelegensi, sikap, dan motivasi.

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Faktor-faktor tersebut, meliputi: (1) Faktor lingkungan keluarga, meliputi: sosial ekonomi keluarga, pendidikan orang tua, perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga; (2) Faktor lingkungan sekolah, meliputi: sarana dan prasarana, kompetensi guru dan siswa, kurikulum dan metode mengajar; (3) Faktor lingkungan masyarakat, meliputi: sosial budaya dan partisipasi terhadap pendidikan.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, peneliti menekankan pada faktor kedisiplinan siswa di sekolah dan perhatian orang tua sebagai faktor yang akan diteliti. Kedisiplinan dan


(39)

perhatian orang tua merupakan faktor penunjang yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar. Kedisiplinan memerlukan latihan secara rutin dan teratur sehingga siswa tidak memiliki rasa terpaksa dalam melakukan kegiatan belajar baik di sekolah maupun di rumah.

Perhatian orang tua merupakan suatu pemacu bagi siswa untuk berprestasi, perhatian orang tua bisa secara langsung berupa pujian atau nasihat, melengkapi alat penunjang belajar, membimbing kesulitan-kesulitan yang dihadapi anaknya, ataupun secara tidak langsung, seperti hubungan keluarga yang nyaman, tenang, dan harmonis.

2.1.4 Pengertian Kedisiplinan

Menurut Prijodarminto (1994) dalam Tu‟u (2004: 31), “disiplin sebagai suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau keteraturan atau

ketertiban”. Ekosiswoyo dan Rachman (2002: 97) mengatakan bahwa “disiplin hakikatnya adalah pernyataan sikap mental individu maupun masyarakat yang mencerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan”. Tu‟u (2004: 30) menjelaskan bahwa, istilah disiplin sangat dekat dengan istilah dalam bahasa

Inggris “Disciple” yang berarti mengikuti orang untuk belajar di bawah pengawasan seorang pemimpin.

Njoroge & Nyabuto (2014) menyatakan bahwa “Discipline is a vital ingredient for the success of students academic performance. Discipline at school plays a vital role in the achievement of expectations and goals. It also plays a


(40)

vital role in the acquisition of sense of responsibility in learners as well as educators”. Artinya disiplin adalah unsur yang sangat penting bagi keberhasilan prestasi akademik siswa. Disiplin di sekolah memainkan peran penting dalam pencapaian harapan dan tujuan pembelajaran. Hal ini juga memainkan peran penting dalam akuisisi rasa tanggung jawab pada peserta didik serta pendidik.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah suatu sikap atau perilaku seseorang yang mencerminkan kepatuhan terhadap peraturan dan tata tertib yang dilakukan secara teratur dan tanpa adanya paksaan atau tekanan dari pihak manapun. Kedisiplinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Kedisiplinan dapat menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga dapat membantu untuk mengoptimalkan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kedisiplinan dapat meningkatkan keberhasilan atau prestasi belajar siswa.

2.1.5 Aspek-aspek Kedisiplinan

Murtini (2010: 11) menyebutkan tiga aspek kedisiplinan siswa, yaitu disiplin dalam keluarga, disiplin di lingkungan sekolah, dan disiplin dalam masyarakat. Aspek kedisiplinan siswa yang akan diteliti pada penelitian ini mencakup disiplin dalam keluarga dan lingkungan sekolah. Penjelasan dari kedua aspek tersebut, antara lain:

2.1.5.1Disiplin dalam Keluarga

Keluarga merupakan tempat memulai menanamkan disiplin terhadap anak, apabila dalam keluarga telah ditanamkan disiplin, maka akan lebih mudah pula ditanamkan disiplin di sekolah maupun di masyarakat. Disiplin dalam keluarga misalnya, bangun pagi, melaksanakan sholat, merapikan tempat tidur,


(41)

membersihkan rumah, mandi, sarapan, berangkat ke sekolah tepat waktu. Apabila kebiasaan ini dilaksanakan oleh anak setiap hari, maka anak akan terbiasa tertib dan disiplin dalam menaati peraturan yang berlaku.

Sebagai siswa, hendaknya di rumah juga menerapkan disiplin dalam belajar, misalnya belajar dengan orang tua atau kakak, bahkan teman apabila menemui kesulitan. Contoh sikap disiplin belajar di rumah, antara lain: (1) menggunakan waktu belajar dengan baik; (2) mengerjakan tugas rumah dari guru; (3) belajar mengaji atau les di rumah; dan (4) menggunakan waktu untuk istirahat tidak hanya untuk bermain.

2.1.5.2Disiplin di Lingkungan Sekolah

Peraturan atau tata tertib di sekolah dimaksudkan untuk mengatur segala kehidupan di sekolah. Adanya tata tertib di lingkungan sekolah akan menjadikan kegiatan mengajar berjalan tertib dan lancar. Siswa yang tidak disiplin akan menghabiskan waktu belajarnya dengan bermain-main yang pada akhirnya ia akan menyesal, sedangkan siswa yang disiplin akan memanfaatkan waktu di sekolah dengan belajar, membaca buku di perpustakaan, atau hal-hal lain yang bermanfaat. Hal tersebut dapat kita bayangkan jika tata tertib di sekolah dilanggar oleh siswa itu sendiri, tentu saja akan menjadi kacau dan proses pembelajaran akan terhambat.

Adapun disiplin sekolah dapat dilakukan sebagai berikut: (1) berangkat sekolah tepat waktu; (2) melaksanakan tugas yang diberikan guru; (3) menegakkan disiplin dan tata tertib; (4) menjaga nama baik sekolah; (5) belajar dengan tekun dan penuh tanggung jawab; dan (6) menanyakan materi pelajaran yang belum jelas.


(42)

2.1.6 Pentingnya Kedisiplinan

Disiplin sangat diperlukan bagi siswa agar memiliki budi pekerti yang baik. Budi pekerti yang baik akan dimiliki siswa dengan latihan berdisiplin.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Tu‟u (2004: 37) juga menjelaskan bahwa

disiplin itu penting karena dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya, siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya. Kemudian tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran.

Secara positif, disiplin memberi dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran. Selain itu orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian, anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin. Selanjutnya disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang.

Selain pendapat tersebut, Maman Rachman (1999: 171-2) dalam Tu‟u (2004: 35) menjelaskan pentingnya disiplin bagi para siswa yaitu memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang, membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan, disiplin menjadi cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukkan peserta didik terhadap lingkungannya, untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lainnya, menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah,


(43)

mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar, dan peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif dan bermanfaat baginya dan lingkungannya. Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwa dan lingkungannya.

Selanjutnya Parker (2006: 144) menjelaskan pentingnya disiplin, yaitu untuk menjaga anak-anak tetap terjaga dan aman, mengajarkan anak untuk memikirkan orang lain termasuk orang tuanya, memberikan sebuah kondisi yang bisa diprediksi dan karenanya aman bagi mereka jika berada disana, membantu anak-anak mengembangkan kemandirian yang konstruktif, memperjelas perbedaan antara perilaku yang diterima dan yang tidak diterima, menunjukkan bahwa setiap perbuatan memiliki akibat, dan membantu agar anak dengan mudah berhadapan dengan beragam kelompok, misalnya keluarga atau sekolah.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa disiplin penting bagi kehidupan semua orang terutama siswa. Disiplin berperan penting terhadap keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajar. Disiplin dapat membentuk perilaku, sikap, tata kehidupan dan menuntun siswa melakukan hal yang baik dan benar sesuai dengan tata tertib yang berlaku sehingga dapat mencapai kesuksesan dalam belajar.

2.1.7 Fungsi Kedisiplinan

Disiplin sangat penting dan dibutuhkan setiap siswa. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku dan tata kehidupan berdisiplin yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja.

Tu‟u (2004: 38-42) menjelaskan fungsi disiplin sebagai berikut: (1) Menata kehidupan bersama, (2) Membangun kepribadian, (3) Melatih Kepribadian, (4)


(44)

Pemaksaan, (5) Hukuman, dan (6) Menciptakan lingkungan kondusif.

Disiplin dapat menata kehidupan bersama. Disiplin berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya perlu menghargai orang lain dengan cara menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku. Ketaatan dan kepatuhan itu membatasi dirinya merugikan pihak lain, tetapi hubungan dengan sesama menjadi baik dan lancar. Jadi, fungsi disiplin yaitu mengatur tata kehidupan manusia dalam kelompok tertentu atau masyarakat.

Kemudian disiplin dapat membentuk kepribadian siswa. Kepribadian merupakan keseluruhan sifat, tingkah laku dan pola hidup seseorang yang tercermin dalam penampilan, perkataan dan perbuatan sehari-hari. Pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan keluarga, pergaulan, masyarakat dan sekolah. Disiplin membuat seseorang terbiasa mengikuti, mematuhi, menaati aturan-aturan yang berlaku. Kebiasaan itu lama-kelamaan masuk ke dalam kesadaran dirinya sehingga akhirnya menjadi milik kepribadiannya. Jadi, lingkungan yang berdisiplin baik sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiaannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tenteram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.

Disiplin juga melatih kepribadian, meliputi sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk dalam waktu singkat. Kepribadian yang tertib, teratur, taat, patuh, perlu dibiasakan dan dilatih. Latihan yang berulang-ulang diperlukan agar kepribadian berdisiplin yang sudah terbentuk tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang kurang baik.


(45)

Disiplin mempunyai fungsi pemaksaan. Disiplin adalah sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi semua ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab. Disiplin dapat terjadi karena dua hal. Pertama, disiplin terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin dengan kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Kedua, disiplin terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar. Disiplin atas dasar paksaan akan cepat pudar dan memberi pengaruh kurang baik bagi anak. Akan tetapi, disiplin berfungsi sebagai pemaksaan kepada seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan itu. Walaupun disiplin yang terbentuk karena paksaan tersebut tidak tahan lama, namun dengan pendampingan guru di sekolah dan orang tua di rumah secara rutin melalui pembiasaan dan latihan disiplin dapat menyadarkan anak bahwa disiplin itu penting baginya.

Disiplin juga berfungsi sebagai suatu hukuman. Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Sanksi tersebut diharapkan mempunyai nilai pendidikan, tidak hanya bersifat menakut-nakuti siswa. Tata tertib yang sudah disusun dan disosialisasikan seharusnya diikuti dengan penerapan secara konsekuen dan konsisten. Siswa yang melanggar peraturan harus diberi sanksi disiplin agar tidak mengulangi perbuatannya lagi dan menyadari bahwa perbuatan yang salah akan membawa akibat yang tidak menyenangkan dan siswa harus bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya.

Disiplin dapat menciptakan lingkungan yang kondusif. Kondisi yang baik bagi proses pendidikan yaitu kondisi aman, tenteram, tertib, teratur, saling


(46)

menghargai dan hubungan pergaulan yang baik. Apabila kondisi itu terwujud, sekolah akan menjadi lingkungan kondusif bagi kegiatan dan proses pendidikan. Di tempat seperti itu, potensi dan prestasi siswa akan mencapai hasil optimal. Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksanakannya proses dan kegiatan pendidikan. Hal ini dapat dicapai dengan merancang peraturan sekolah kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen.

2.1.8 Faktor yang Mempengaruhi dan Membentuk Kedisiplinan

Disiplin tidak terbentuk secara spontanitas, akan tetapi dapat dibentuk melalui latihan berdisiplin. Dalam hal ini, Tu‟u (2004: 48-50) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi dan membentuk disiplin, yaitu kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Kesadaran diri menjadi motif sangat kuat terwujudnya disiplin. Kemudian pengikutan dan ketaatan sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individu. Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya kesadaran diri. Selain itu, alat pendidikan digunakan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan.

Hukuman juga mempengaruhi dan membentuk disiplin sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan yang salah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan. Selanjutnya, faktor teladan dalam disiplin sangat penting bagi disiplin siswa. Teladan adalah perbuatan dan tindakan kerap kali lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan kata-kata. Kemudian disiplin juga dipengaruhi lingkungan disekitar siswa. Lingkungan berdisiplin sangat mempengaruhi pembentukan disiplin seseorang. Apabila berada dalam


(47)

lingkungan berdisiplin, maka seseorang dapat terbawa oleh lingkungan tersebut. Dan yang terakhir yaitu dengan latihan berdisiplin. Disiplin dapat dicapai dan dibentuk melalui proses latihan dan kebiasaan. Artinya melakukan disiplin secara berulang-ulang dan membiasakannya dalam praktik-praktik disiplin sehari-hari. 2.1.9 Indikator Kedisiplinan Siswa

Dalam penelitian ini kedisiplinan terdiri dari beberapa indikator. Tu‟u (2004: 91) dalam penelitiannya mengenai disiplin sekolah menemukan indikator yang menunjukkan pergeseran/perubahan hasil belajar siswa sebagai konstribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah. Indikator tersebut meliputi: (1) Dapat mengatur waktu belajar di rumah; (2) Rajin dan teratur belajar; (3) Perhatian yang baik saat belajar di kelas; dan (4) Ketertiban diri saat belajar.

Sedangkan Murtini (2010: 12), menjelaskan “tata tertib di lingkungan sekolah meliputi tata tertib umum, tata tertib dalam kegiatan belajar mengajar, tata tertib di luar pembelajaran, sanksi pelanggaran”. Kedisiplinan siswa di sekolah yaitu berangkat sekolah tepat waktu, selalu bersikap hormat dan sopan santun terhadap guru, melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru, memperhatikan guru saat pembelajaran, menegakan disiplin dan tata tertib, menjaga nama baik sekolah, belajar dengan tekun dan tanggung jawab, dan menanyakan materi yang belum jelas.

Indikator kedisiplinan siswa yang digunakan dalam penelitian ini ada lima macam yang merupakan perpaduan antara pendapat Tu‟u dan Murtini yaitu sebagai berikut: (1) Disiplin berangkat sekolah; (2) Disiplin mengikuti pelajaran di sekolah; (3) Disiplin mengerjakan tugas; (4) Disiplin menaati tata tertib sekolah; (5) Disiplin belajar di rumah.


(48)

2.1.10 Pengertian Perhatian

Pengertian perhatian menurut Slameto (2013: 105) menyatakan bahwa

“perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan

pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya”. Slameto (2013: 106-7) menjelaskan arti perhatian ditinjau dari prinsip-prinsip perhatian, yaitu:

(1) Perhatian seseorang tertuju atau diarahkan pada hal-hal yang baru, hal-hal yang berlawanan dengan pengalaman yang baru saja diperoleh atau dengan pengalaman yang didapat selama hidupnya; (2) Perhatian seseorang tertuju dan tetap berada dan diarahkan atau tertuju pada hal-hal yang dianggap rumit, selama kerumitan tersebut tidak melampaui batas kemampuan orang tersebut; dan (3) Orang-orang mengarahkan perhatiannya pada hal-hal yang dikehendakinya, yaitu hal-hal yang sesuai dengan minat, pengalaman, dan kebutuhannya.

Selanjutnya menurut Sagala (2013: 131) berpendapat bahwa “perhatian dapat dilihat dari segi praktis adalah perhatian dipandang dari segi objek dan

subyek”. Perhatian dipandang dari segi objek yaitu perhatian merupakan hal yang

terjadi karena adanya rasa tertarik pada objek yang berbeda dengan objek yang lain. Sedangkan perhatian dipandang dari segi subjek yaitu perhatian merupakan hal yang terjadi karena adanya rasa tertarik pada diri subjek. Hal yang menarik tersebut biasanya memiliki hubungan dengan diri subjek.

Selain pendapat tersebut Suryabrata (2015: 14) berpendapat bahwa

“pengertian perhatian terdiri dari: (1) Perhatian merupakan pemusatan tenaga

psikis tertuju kepada suatu objek. (2) Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yan dilakukan”. Dua pengertian perhatian dapat digunakan sesuai dengan konteksnya.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam memfokuskan pada


(49)

suatu hal yang membuat tertarik dan memberi dukungan. Hal-hal yang dapat menarik perhatian seorang seperti minat, pengalaman, dan kebutuhan orang tersebut.

2.1.11 Pengertian Perhatian Orang Tua

Amanah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 10 juga disebutkan bahwa: “Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan”. Pendidikan informal misalnya pendidikan keluarga. Artinya, harapan menjadi bangsa yang berkualitas juga ditentukan jalur pendidikan informal berupa perhatian orang tua.

Selanjutnya menurut Munib, dkk. (2015: 83) berpendapat bahwa “orang tua atau pengganti orang tua yang menjadi pendidik dalam pendidikan keluarga. Orang tua dalam hal ini dikatakan sebagai pendidik karena kodrati. Hal ini karena

hubungan kependidikannya lebih bersifat cinta kasih azasi dan alamiah”. Menurut

Tu‟u (2004: 80-1), “Perhatian orang tua dapat berupa pemberian semangat dan teladan yang baik bagi anaknya”.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, perhatian orang tua adalah orang tua memfokuskan, memberi dukungan dan memperhatikan pendidikan anaknya dengan membimbing anaknya belajar di rumah, memberikan pengawasan, pengarahan belajar, dan memenuhi kebutuhan alat penunjang belajar anak.

2.1.12 Pentingnya Perhatian Orang Tua


(50)

Tu‟u (2004: 80-1) berpendapat bahwa “keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan memberi pengaruh positif pada prestasi siswa. Maka sudah sepatutnya keluarga mendorong, memberi semangat, membimbing, dan memberi

teladan yang baik bagi anaknya”.

Selanjutnya menurut Slameto (2013: 61) menyatakan “perhatian orang tua berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa”. Jika orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya, tidak melengkapi alat belajar, tidak memperhatikan anak belajar, dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajarnya. Anak yang pandai, tetapi kurang diperhatikan orang tua sehingga malas belajar dan mengalami kesukaran belajar.

Selain pendapat tersebut, menurut Purwanto (2006: 79), “pendidikan

keluarga adalah fundamen atau dasar dari pendidikan anak selajutnya. Hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak itu

selanjutnya, baik di sekolah maupun di masyarakat”.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran perhatian orang tua sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar baik di sekolah maupun di masyarakat sehingga prestasinya akan meningkat.

2.1.13 Faktor yang Mempengaruhi Perhatian Orang Tua

Perhatian orang tua dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Suryabrata (2015: 16-8), menyebutkan “faktor-faktor atau hal-hal yang mempengaruhi perhatian adalah faktor perhatian dipandang dari segi obyek, faktor perhatian dipandang dari subyek”.


(51)

Faktor perhatian dipandang dari segi obyek yaitu hal yang menarik perhatian yaitu hal yang keluar dari konteksnya. Contohnya yaitu saat kegiatan belajar mengajar di kelas, ada siswa yang berbicara dengan salah satu teman, padahal siswa yang lain memperhatikan pelajaran. Siswa yang berbicara sendiri tersebut menarik perhatian guru dan siswa lainnya.

Faktor perhatian dipandang dari subyek yang memperhatikan, yaitu hal yang menarik perhatian yaitu yang sangat bersangkut-paut dengan pribadi si subyek. Contohnya hal yang memiliki hubungan dengan sejarah hidup seseorang. Orang tua akan memperhatikan anaknya karena anaknya merupakan darah dagingnya.

Penelitian ini mengacu pada faktor perhatian dipandang dari segi subyek. Anak memiliki hubungan dengan sejarah hidup orang tuanya sehingga orang tua akan memperhatikannya. Orang tua bertanggung jawab terhadap kehidupan anaknya meskipun anak tersebut nakal atau memiliki kekurangan.

2.1.14 Macam-macam Perhatian Orang Tua

Ada beberapa macam perhatian orang tua. Menurut Suryabrata (2015: 14-6) menggolongkan perhatian menjadi 3, yaitu: (1) Atas dasar intensitasnya; (2) Atas dasar cara timbulnya; (3) Atas dasar besarnya objek yang dikenai perhatian. Penjelasan dari macam-macam perhatian orang tua. Perhatian atas dasar intensitasnya dibedakan menjadi perhatian intensif dan tidak intensif. Perhatian intensif merupakan perhatian yang diberikan secara fokus, terus-menerus dan penuh kesadaran. Perhatian tidak intensif, perhatian terbagi, artinya perhatian diberikan tidak secara fokus karena ada hal lain yang perlu diperhatikan.


(52)

Perhatian atas dasar cara timbulnya dibagi menjadi perhatian spontan dan perhatian sekehendak. Perhatian spontan merupakan perhatian yang timbul secara spontan, tidak disengaja, datang secara tiba-tiba karena adanya minat seseorang. Perhatian sekehendak atau disebut perhatian disengaja merupakan perhatian yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan kemauan secara sengaja.

Perhatian atas dasar besarnya objek yang dikenai perhatian dibagi menjadi perhatian terpencar dan perhatian terpusat. Perhatian terpencar merupakan perhatian yang tertuju kepada banyak objek tanpa batas. Perhatian terpusat merupakan perhatian yang tertuju kepada objek yang sangat terbatas atau hanya satu objek saja.

Perhatian orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu perhatian yang disengaja. Orang tua menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan anaknya sehingga orang tua memperhatikan pendidikan anaknya.

2.1.15 Indikator Perhatian Orang Tua

Ada beberapa bentuk perhatian orang tua. Menurut Ahmadi dan Supriyono (2013: 85-8) menyebutkan perhatian orang tua terhadap anaknya yaitu sebagai berikut: (1) Orang tua memberikan motivasi belajar kepada anak; (2) Orang tua memberikan penghargaan; (3) Orang tua membimbing anak dalam belajar; (4) Orang tua menciptakan suasana rumah yang tentram dan harmonis; (5) Orang tua menyediakan sarana prasarana sekolah yang dibutuhkan anak.

Kemudian Slameto (2013: 61-4) menyebutkan perhatian orang tua terhadap anaknya yaitu sebagai berikut: (1) Orang tua mendiskusikan kebutuhan anaknya; (2) Orang tua mengatur waktu belajar anaknya; (3) Orang tua


(53)

menyediakan/melengkapi alat belajarnya; (4) Orang tua menciptakan relasi antaranggota keluarga yang baik; (5) Orang tua menciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram; (6) Pengertian orang tua; (7) Latar belakang kebudayaan orang tua.

Indikator perhatian orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengacu pendapat Ahmadi dan Supriyono dan Slameto, yaitu: (1) Memberikan dorongan belajar; (2) Membimbing anak; (3) Mengatur waktu belajar; (4) Memberi penghargaan; (5) Menciptakan relasi yang baik antaranggota keluarga; (6) Menciptakan suasana rumah yang tentram; (7) Menyediakan kebutuhan alat belajar anak.

2.1.16 Pengaruh Kedisiplinan Siswa terhadap Prestasi Belajar

Prestasi belajar dipengaruhi oleh kedisiplinan siswa dalam belajar dan disiplin di sekolah. Secara teori, apabila siswa sudah mampu menanamkan disiplin belajar dengan baik, maka prestasi belajar akan meningkat. Hal ini sesuai

dengan pendapatnya Tu‟u (2004: 15) yang menyatakan bahwa “disiplin menjadi salah satu faktor dominan dalam mempengaruhi prestasi siswa”.

Kedisiplinan siswa dalam hal ini merupakan keadaan siswa yang taat dan teratur sesuai tata tertib. Dengan keadaan siswa yang disiplin akan mendukung terciptanya kelancaran dalam belajar. Dalam pembelajaran di kelas, disiplin akan membuat suasana belajar lebih kondusif dan tenang, karena siswa tidak malas dalam belajar, tidak mengganggu teman, fokus mendengarkan penjelasan guru, mengerjakan tugas dengan baik, dan lain-lain, maka dapat diharapkan siswa akan mendapat hasil yang optimal.


(54)

belajar merupakan sebuah paksaan atau tekanan bagi dirinya. Belajar yang berlandaskan paksaan tidak akan bertahan lama. Sebaliknya bagi siswa yang sudah menerapkan disiplin, mereka akan belajar dengan rajin setiap hari karena belajar merupakan kewajiban dan tanggung jawabnya. Hal ini dikarenakan mereka sudah menyadari akan pentingnya belajar. Akan tetapi, ada sebagian anak walaupun awalnya mendapat paksaan dalam menerapkan disiplin dan akhirnya anak menyadari pentingnya belajar dan kewajiban belajar untuk mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan.

Pengaruh kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa sangatlah besar dan sifatnya tidak sementara, tetapi akan dibawa terus sampai kapanpun. Orang tua harus mendukung anaknya dengan melakukan pendekatan untuk menanamkan kedisiplinan dalam diri anak. Salah satu caranya yakni memotivasi anak agar senantiasa belajar di rumah sehingga akan tercipta kesinambungan antara kedisiplinan di rumah dan sekolah.

2.1.17 Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh perhatian orang tua. Anak yang pandai, namun tidak mendapatkan perhatian dari orang tua akan menyebabkan anak menjadi malas dan menghadapi kesukaran dalam belajar. Orang tua yang memperhatikan anak dalam belajar, akan mendukung keberhasilan anak dalam belajar.

Perhatian orang tua memegang peranan penting dalam membimbing anak untuk belajar dan memotivasi anak agar dapat berhasil dalam belajar. Keterlibatan orang tua sangat membantu kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak. Dukungan dari orang tua merupakan pendorong semangat siswa untuk berprestasi.


(55)

2.1.18 Pengaruh Kedisiplinan dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar

Dalam penelitian ini memfokuskan tentang faktor lingkungan keluarga yaitu perhatian orang tua, dan faktor lingkungan sekolah yaitu kedisiplinan siswa. Orang tua yang memperhatikan anak dengan cara membimbing, mengawasi dan mengarahkan segala sesuatu yang dilakukan siswa, siswa dapat memiliki kedisiplinan yang tinggi. Siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi dan mendapat perhatian orang tua akan mencapai prestasi belajar yang optimal. Hal ini dapat terjadi karena dengan disiplin dapat menciptakan suasana yang kondusif dan nyaman.

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu prestasi belajar (Y), kedisiplinan siswa (X1), dan perhatian orang tua (X2). Prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siwa itu sendiri, misalnya kondisi jasmani dan rohani, minat, kepribadian, motivasi, dan lain sebagainya. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, misalnya lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan keluarga. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi satu sama lain. 2.2 KAJIAN EMPIRIS

Penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Rachel Pasternak (2013), mahasiswa dari COMAS (The College of Management Academic Studies Division), Sekolah Tinggi Divisi Manajemen Studi Akademik dengan judul “Discipline, learning skills and academic achievement”. Penelitian ini


(56)

menggunakan penelitian kuantitatif. Data dikumpulkan melalui survei kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh disiplin dan keterampilan mengajar terhadap prestasi akademik.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh O. Stanley Ehiane (2014), mahasiswa dari Lagos State Polytechnic, Nigeria dengan judul “Discipline and Academic Performance (A Study of Selected secondary Schools in Lagos, Nigeria)”. Penelitian yang digunakan penelitian survei cross-sectional desain di mana kuesioner merupakan instrumen utama pengumpulan data selain wawancara dan dokumentasi. Persentase sederhana dan metode statistik Chi–square

digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin belajar di sekolah efektif dalam mendorong dan mempengaruhi prestasi akademik. Ketiga, penelitian dari Atta dan Jamil (2012) dari Institute of Education & Research, Gomal University, Pakistan melakukan penelitian berjudul “Effects of Motivation and Parental Influence on The Educational Attainments of Students at Secondary Level” (Pengaruh Motivasi dan Pengaruh Orang Tua pada Pencapaian Pendidikan Siswa di Tingkat Menengah).

Penelitian ini difokuskan pada pengaruh motivasi dan pengaruh orang tua pada pencapaian pendidikan siswa ditingkat menengah. Sampel penelitian yaitu 400 siswa sekolah menengah dari delapan sekolah yang berbeda. Dua puluh item kuesioner digunakan untuk mengukur tingkat motivasi siswa dan pengaruh orang tua. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan korelasi sederhana. Korelasi antara pengaruh orang tua dan prestasi akademik adalah tinggi dan korelasi antara motivasi dan prestasi akademik adalah sedang.


(57)

Keempat, penelitian dari Kordi dan Baharudin (2010) dari Department of Human Development & Family Studies, Faculty of Human Ecology University Putra Malaysia, Selangor, Malaysia, melakukan penelitian yang berjudul “Parenting Attitude and Style and Its Effect on Children’s School Achievements” (Pengaruh perhatian dan pola asuh terhadap prestasi anak).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari perhatian dan pola asuh orang tua terhadap prestasi anak di sekolah. Terdapat hubungan yang kuat antara perhatian dan pola asuh orang tua terhadap prestasi anak di sekolah. Penelitian ini mengungkapkan bahwa gaya pengasuhan otoritatif dikaitkan dengan tingkat yang lebih tinggi dari prestasi sekolah anak-anak, meskipun temuan tetap konsisten di seluruh budaya dan masyarakat. Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi beberapa isu penting yang mendasari inkonsistensi dilaporkan dalam studi, khususnya hasil yang bertentangan antara anak-anak sekolah Amerika Asia dan Eropa.

Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Imam Alimaun (2015) yang

berjudul “Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar se-Daerah Binaan R. A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo”. Pengujian hipotesis dengan taraf signifikansi 5% diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa. Ditunjukkan oleh hasil koefisien korelasi (R) sebesar 0,790 dan koefisien determinasi (R2) 62,4%. Nilai signifikansinya sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa 62,4% hasil belajar dipengaruhi oleh kedisiplinan


(58)

siswa. Kesimpulan dari penelitian ada pengaruh yang signifikan kedisiplinan siswa terhadap hasil belajar siswa kelas V SD se-Daerah Binaan R.A. Kartini Kecamatan Kutoarjo Kabupaten Purworejo.

Keenam, penelitian yang dilakukan oleh Jarot Andri Wibisono (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa SD Negeri Ngajaran 03 Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah yang terkait disiplin yaitu terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar PAI siswa.

Ketujuh, jurnal oleh Muhammad Khafid dan Suroso (2007) Fakultas Ekonomi UNNES dengan judul penelitian “Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Ekonomi”. Kesimpulan dari penelitian sebagai berikut:

a. Berdasarkan analisis deskriptif persentase menunjukkan bahwa disiplin belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Jatinegara Kab. Tegal Tahun Pelajaran 2006/2007 dalam kategori tinggi dengan persentase sebesar 77,25%, lingkungan keluarga dalam kategori baik dengan persentase sebesar 71,02%, dan hasil belajar siswa dalam kategori cukup dengan rata-rata skor 69,58. b. Secara parsial disiplin belajar berpengaruh terhadap hasil belajar ekonomi

siswa kelas VIII SMPN 1 Jatinegara Kab.Tegal Tahun Pelajaran 2006/2007, besarnya pengaruh disiplin belajar adalah sebesar 8,17%, secara parsial lingkungan keluarga juga berpengaruh terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas VIII SMPN 1 Jatinegara Kab.Tegal Tahun Pelajaran 2006/2007, besarnya pengaruh lingkungan keluarga sebesar 8,76%.


(59)

c. Secara bersama-sama atau simultan disiplin belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas VIII SMPN 1 Jatinegara Kab.Tegal Tahun Pelajaran 2006/2007, besarnya pengaruh secara simultan adalah sebesar 14,8%, selebihnya sebesar 85,2 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini, misalnya faktor kecerdasan, motivasi belajar, metode pembelajaran, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Kedelapan, penelitian milik Lesy Puspita (2015) yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Dabin II Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil R sebesar 0,358 yang artinya terjadi hubungan kategori sedang antara perhatian orang tua dan motivasi belajar siswa, (2) koefisien determinasi (R2) 0,289 menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen sebesar 28,9%. Hal ini menunjukkan bahwa 28,9% motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh perhatian orang tua, sedangkan 71,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian. (3) nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa.

Kesembilan, penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2009) dengan judul penelitian “Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII SMP N 2 Temon Kulon Progo Tahun Pelajaran 2008/2009” menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa kelas VIII


(60)

SMPN 2 Temon Kulon Progo, sebab ro < rt (0,037 < 0,202). Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perhatian orang tua siswa kelas VIII SMPN 2 Temon berada pada kategori sedang dengan presentase sebesar 45,3% dan prestasi belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Temon Kulon Progo berada pada tingkat perhatian orang tua siswa kelas VIII SMPN 2 Temon Kulon Progo sebesar 45,3% sebesar 45,3%.

Kesepuluh, penelitian yang dilakukan oleh Budiyono (2012) yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar”. Penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi siswa pada kelas IV MI Miftahul Falah Dusun Gayam Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012.

Kesebelas, penelitian yang dilakukan oleh Zuhriyah yang berjudul “Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Islamiyah Kasiyan Sukolilo Kabupaten Pati”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrument kuesioner atau angket untuk mendapatkan data tentang perhatian orang tua (variabel X) dan data tentang kemandirian belajar siswa (variable Y). Populasi penelitian sebanyak 32 responden dengan menggunakan sampel jenuh.

Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi satu prediktor menunjukkan adanya pengaruh perhatian orang tua terhadap kemandirian belajar siswa kelas V di MI Tarbiyatul Islamiyah Kasiyan Sukolilo Pati. Hal ini dibuktikan dengan hasil penghitungan Fhitung = 39,835 lebih besar jika dibandingkan dengan angka pada nilai Ftabel dengan db = 1 lawan 30 baik pada taraf signifikasi 5% (39,835>4,17). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa

1 6 100

PENGARUH KEDISIPLINAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE DAERAH BINAAN R.A. KARTINI KECAMATAN KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO

84 491 117

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR DABIN IV KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

11 72 152

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN BUTUH PURWOREJO

2 22 162

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SDN SAREN 2 TAHUN Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi Sdn Saren 2 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 1 10

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Lingkungan Belajar Terhadap Kedisiplinan Belajar Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Mojosongo

0 3 14

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Vii Sekolah Menengah Pertama Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajar

0 1 18

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Vii Sekolah Menengah Pertama Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajar

0 1 14

PENGARUH PERBEDAAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 4 118

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN SIKAP SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ipi167493

0 1 6