Pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan menganalisis dan mengevaluasi pada pelajaran IPA kelas V SD Kanisius, Wirobrajan - USD Repository
PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP
KEMAMPUAN MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI PADA
PELAJARAN IPA KELAS V DI SD KANISIUS WIROBRAJAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: MARDIANI TITIK RAHAYU ANDAYANI 081134127
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI PADA PELAJARAN IPA KELAS V DI SD KANISIUS WIROBRAJAN SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: MARDIANI TITIK RAHAYU ANDAYANI 081134127 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2012HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus penopang dan pemberiku harapan.
2. Almarhum ayah, yang selalu memberikan semangat melalui mimpi-mimpiku.
3. Ibuku tercinta yang telah mengajariku arti kehidupan, dan senantiasa menyebutkan namaku disetiap doanya.
4. Kakak-kakakku tersayang.
5. Seseorang yang selalu membantu, mendukung dan memberiku semangat.
6. Para sahabat yang memberi dukungan dan penghiburan.
MOTTO
“Kita semua adalah guru, atau seharusnya menjadi
guru. Siapapun yang mengisahkan pengalaman pada
orang lain adalah guru. Tidak menularkan pengalaman
A nda berarti mengkhianatinya”.
~Elie Wiesel~
Chicken Soup for The Soul
“Sebab Tuhan menyelidiki segala hati, dan mengerti
segala niat dan cita- cita”.
(1 Tawarik 28: 9b)
ABSTRAK
Nama: Mardiani Titik Rahayu Andayani NIM: 081134127
Tahun: 2012 PENGARUH PENGGUNAAN MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS DAN MENGEVALUASI PADA PELAJARAN IPA KELAS V DI SD K WIROBRAJAN
Kata kunci : metode mind map, kemampuan kognitif menganalisis, kemampuan kognitif mengevaluasi, mata pelajaran IPA, peristiwa alam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode mind map terhadap 1) kemampuan kognitif menganalisis siswa, dan 2) kemampuan kognitif mengevaluasi siswa kelas V SD K Wirobrajan Yogyakarta pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 pada matapelajaran IPA materi peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia, baik peristiwa yang di darat, laut, maupun udara.
Desain penelitian ini adalah quasi-experimental design tipe non-equivalent
control group design . Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD K Wirobrajan
yang terdiri dari kelas VA sebanyak 32 siswa sebagai kelompok eksperimen, dan kelas VB sebanyak 35 siswa sebagai kelompok kontrol. Instrumen penelitian ini menggunakan 6 soal essai untuk mengukur kategori kognitif siswa. Instrumen tersebut telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas berdasarkan analisis statistik. Teknik pengumpulan datanya menggunakan pretest dan posttest pada kedua kelompok. Selanjutnya data ditabulasikan dalam excel, lalu dilakukan uji normalitas data, dilanjutkan uji perbedaan skor rata-rata pretest dan posttest, kemudian menguji perbedaan selisih rata-rata pada kelompok kontrol dan eksperimen.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1). penerapan metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan kognitif menganalisis siswa yang ditunjukkan dengan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (atau < 0,05, dan 2). penerapan metode
mind map berpengaruh terhadap kemampuan kognitif mengevaluasi siswa yang
ditunjukkan dengan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (atau < 0,05).ABSTRACT
Name: Mardiani Titik Rahayu Andayani NIM : 081134127
Year : 2012 THE INFLUENCE OF USING MIND MAP TO THE ABILITY OF ANALYZING AND EVALUATING SKILL ON SCIENCE SUBJECTS FOR FIFTH GRADE OF KANISIUS WIROBRAJAN ELEMENTARY SCHOOL
Keywords : Mind map method, analyzing cognitive ablity, evaluating cognitive ability, science subjects, nature insident.
The purpose of this research is to know the implementatiton of mind map method to 1). the cognitive ability of analyzing, and 2). the cognitive ability of evaluating of the fifth grade students at Kanisius Wirobrajan Elementary School in second semester 2011/2012 in science lesson with the matter about nature insident which have happened in Indonesia, whether in land, sea, or air.
The design of the research is quasi-experimental design with non- equivalent control group design type. The subject of this research are fifth grade students at Kanisius Wirobrajan Elementary School, which are 32 students in class A as experiment group, and 35 students in class B as control group. The instruments of this reserach are 6 essay questions to measure student’s cognitive category. Those instruments already completed the condition of validity and realibility based on the analyze of statistic. The technique of data gathering used pretest and posttest for thse groups of students. The data then was tabulated in excel, and the data normality was done. After that, the difference between pretest an posttest average score was tested. Then the last one, the difference of average dispute between control group and experiment group was tested.
The result showed that 1). there is an influence of mind map method implementation to the student’s cognitive ability of analyzing. It was showed by the price of Sig.(2-tailed), 0,000 (or < 0, 05), and 2). there is an influence of mind
map
method implementation to the student’s cognitive ability of evaluating. It was showed by the price of Sig.(2-tailed), 0,000 (or < 0, 05).
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa penyelenggara kehidupan yang telah menganugerahkan rahmat berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Mind map terhadap Kemampuan Menganalisis dan Mengevaluasi pad a Pelajaran IPA Kelas V di SD Kanisius Wirobrajan”. Penyusunan Skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat kelulusan program S-1 PGSD Universitas
Sanata Dharma.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu penulis dengan rendah hati mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
PGSD USD sekaligus sebagai dosen pembimbing I yang selalu meluangkan waktu pikiran dan tenaga, memberi perhatian serta berbagai kemudahan selama penyusunan skripsi ini. Elga Andriana, S.Psi.,M.Ed, selaku Wakil Kepala Program Studi dan 3. sebagai Pembimbing II yang memberikan bimbingan dan sumbang saran demi terwujudnya skripsi ini. Hr. Klidiatmoko, Kepala Sekolah SD Kanisius Wirobrajan beserta staf 4. yang telah memberikan kesempatan, dukungan, dan berbagai kemudahan bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian.
5. Agustina Wahyu Utami, guru mitra yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga demi kelancaran kegiatan penelitian.
Seluruh dosen Program Studi PGSD yang telah memberikan bekal ilmu 6. kepada penulis. Yustina Evi Dyah Ayu Cahyani, dan Susilawati, Sisilia Novi Putryana, 7. serta teman-teman yang tergabung dalam penelitian kolaboratif ini, yang telah bekerjasama demi kelancaran penelitian dan penyelesaian skripsi ini.
Ibu tersayang Sri Widi Hartati yang senantiasa selalu memberikan 8. dukungan spiritual, mental, dan finansial. Kekasih hati, kakak-kakakku tersayang, sepupu-sepupu, dan teman- 9. teman, yang selalu memberikan doa, semangat, perhatian, dan dukungan demi terselesainya skripsi ini.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Mengingat kemampuan penulis yang masih terbatas, dengan kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis
DAFTAR ISI Judul
Hal
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv HALAMAN MOTTO .................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................ vii ABSTRAK .................................................................................................. viii ABSTRACT .................................................................................................. ix PRAKATA .................................................................................................... x DAFTAR ISI ............................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................ 6
2.1.1 Metode Pembelajaran Mind map ..................................................... 6
2.1.1.1 Teori Perkembangan Kognitif Anak ........................................ 6
2.1.1.2 Alasan Penggunaan Mind map dalam Pembelajaran ............... 9
2.1.1.3 Pengertian Mind map ............................................................. 11
2.1.2 Proses Kognitif Menganalisis dan Mengevaluasi Anak ................. 14
2.1.2.1 Proses Kognitif Menganalisis ................................................ 14
2.1.3 Mata Pelajaran IPA ....................................................................... 16
2.1.3.1 Hakikat IPA ........................................................................... 16
2.1.3.2 Pentingnya IPA di SD ............................................................ 17
2.1.3.3 Materi Ajar ............................................................................. 18 2. 2 Penelitian-penelitian yang Relevan ...................................................... 20
2.2.1 Penelitian-penelitian Mind map ..................................................... 20
2.2.2 Penelitian-penelitian Proses Kognitif ............................................ 22
2.2.3 Literatur Map ................................................................................ 24
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................. 25
2.4 Hipotesis ................................................................................................ 26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 27
3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................. 28
3.3 Waktu Penelitian ................................................................................... 29
3.4 Variabel Penelitian ................................................................................ 30
3.5 Definisi Operasional .............................................................................. 31
3.6 Instrumen Penelitian .............................................................................. 32
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................ 33
3.8 Teknik Pengumpulan data ..................................................................... 36
3.9 Teknik Analisis Data ............................................................................. 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 41
4.1.1 Pengaruh Penggunaan Mind Map terhadap Kemampuan Menganalisis ............................................................. 41
4.1.2 Pengaruh Penggunaan Mind Map terhadap Kemampuan Mengevaluasi ............................................................ 48
4.1.3 Rangkuman Hasil Penelitian .......................................................... 55
4.2 Pembahasan ............................................................................................ 56
4.2.1 Pengaruh Penggunaan Mind Map terhadap Kemampuan Menganalisis ............................................................. 56
4.2.2 Pengaruh Penggunaan Mind Map terhadap Kemampuan Mengevaluasi ............................................................ 57
4.3 Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 60
5.2 Saran ....................................................................................................... 60 DAFTAR REFERENSI ............................................................................... 62
DAFTAR TABEL
Judul Hal
Tabel 1. Jadwal pelaksanaan penelitian .............................................................29 Tabel 2. Matriks pengembangan instrumen .......................................................33 Tabel 3. Hasil uji validitas 1 di SD K Sengkan .................................................34 Tabel 4. Hasil uji validitas 2 di SD K Sorowajan ..............................................35 Tabel 5. Kriteria koefisien reliabilitas .................................................................35 Tabel 6. Uji reliabilitas 1 dan 2 ..........................................................................36 Tabel 7. Pengumpulan data dan instrumen ........................................................36 Tabel 8.Uji normalitas kemampuan menganalis dengan
Kolmogorov Smirnov ...........................................................................42 Tabel 9.Perbandingan skor pretest pada kemampuan menganalisis ...................44 Tabel 10.Perbandingan skor pretest ke posttest pada kemampuan menganalisis .........................................................................................45 Tabel 11. Penghitungan skor selisih pada kemampuan menganalisis ................45 Tabel 12. Uji normalitas data selisih skor pada kemampuan menganalisis dengan Kolmogorov Smirnov .......................................46 Tabel 13. Uji perbedaan selisih skor antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada kemampuan menganalisis ......................47 Tabel 14. Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov .............................49 Tabel 15. Perbandingan skor pretest pada kemampuan mengevaluasi ...............50 Tabel 16. Perbandingan skor pretest ke posttest pada mengevaluasi ..................51 Tabel 17. Penghitungan skor selisih pada kemampuan mengevaluasi ...............52 Tabel 18. Uji normalitas data selisih skor dengan Kolmogorov Smirnov ..........53 Tabel 19. Uji perbedaan selisih skor antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen pada kemampuan mengevaluasi .....................54 Tabel 20. Rangkuman uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov ..................55 Tabel 21. Rangkuman skor pretest ......................................................................55 Tabel 22. Rangkuman perbandingan skor pretest ke posttest .............................55 Tabel 23. Rangkuman perhitungan selisih ..........................................................55 Tabel 24. Rangkuman uji normalitas selisih .......................................................55 Tabel 25. Rangkuman uji beda selisih ................................................................56
DAFTAR GAMBAR
Judul Hal
Gambar 1. Piramida Taksonomi Bloom ......................................................... 7 Gambar 2. Contoh bentuk mind map .............................................................. 14 Gambar 3. Bencana gunung meletus, tsunami, banjir ..................................... 18 Gambar 4. Bencana gempa bumi .................................................................... 19 Gambar 5. Bencana puting beliung ................................................................. 20 Gambar 6. Bencana tanah longsor .................................................................. 20 Gambar 7. Bentuk rangkaian literatur map ..................................................... 24 Gambar 8. Bentuk kerangka hipotesis ............................................................ 26 Gambar 9. Rangkaian variabel independen dan dependen ............................. 31 Gambar 10. Grafik perbandingan skor pretest-posttest kemampuan menganalisis ...................................................................................47 Gambar 11. Grafik perbandingan selisih skor pretest-posttest kemampuan menganalisis ...................................................................................47 Gambar 12. Grafik perbandingan skor pretest-posttest kemampuan mengevaluasi .................................................................................54 Gambar 13. Grafik perbandingan selisih skor pretest-posttest kemampuan mengevaluasi .............................................................................. ...54
DAFTAR LAMPIRAN
Judul Hal
Lampiran 1. Silabus kelompok kontrol ........................................................... 65 Lampiran 2. RPP Kelompok kontrol ............................................................... 67 Lampiran 3. Silabus kelompok eksperimen .................................................... 74 Lampiran 4. RPP Kelompok eksperimen ........................................................ 83 Lampiran 5. Instrumen pengumpul data (soal pretest-posttest) ...................... 97 Lampiran 6. Kunci jawaban ............................................................................ 100 Lampiran 7. Rubrik Penilaian .......................................................................... 102 Lampiran 8. Uji Validitas pertama ................................................................... 104 Lampiran 9. Uji Validitas kedua ..................................................................... 105 Lampiran 10. Uji Reliabilitas pertama ............................................................. 106 Lampiran 11. Uji Reliabilitas kedua ................................................................ 107 Lampiran 12. Tabulasi skor menganalisis kelompok kontrol .......................... 108 Lampiran 13. Tabulasi skor menganalisis kelompok eksperimen ................... 109 Lampiran 14. Rangkuman tabulasi skor menganalisis ..................................... 110 Lampiran 15. Tabulasi skor mengevaluasi kelompok kontrol ......................... 111 Lampiran 16. Tabulasi skor mengevaluasi kelompok eksperimen .................. 112 Lampiran 17. Rangkuman tabulasi skor mengevaluasi.................................... 113 Lampiran 18. Uji normalitas data menganalisis dengan
Kolmogorov Smirnov ............................................................... 114 Lampiran 19.Uji perbandingan skor pretest pada kemampuan menganalisis ............................................................................. 114 Lampiran 20.Uji perbandingan skor pretest ke posttest pada kemampuan menganalisis ......................................................... 115 Lampiran 21. Uji normalitas data selisih pada kemampuan menganalisis ............................................................................. 116 Lampiran 22. Uji beda selisih pada kemampuan menganalisis ....................... 116 Lampiran 23. Uji normalitas data mengevaluasi dengan
Kolmogorov Smirnov ............................................................... 117 Lampiran 24.Uji perbandingan skor pretest pada kemampuan mengevaluasi ............................................................................ 117
Lampiran 25.Uji perbandingan skor pretest ke posttest pada kemampuan mengevaluasi........................................................ 118 Lampiran 26. Uji normalitas data selisih pada kemampuan mengevaluasi ............................................................................ 119 Lampiran 27. Uji beda selisih pada kemampuan mengevaluasi ...................... 119 Lampiran 28. Rekapitulasi hasil koreksi soal pretest kelompok kontrol kemampuan menganalisis ......................................................... 120 Lampiran 29.Rekapitulasi hasil koreksi soal posttest kelompok kontrol kemampuan menganalisis ............................................ 120 Lampiran 30. Rekapitulasi hasil koreksi soal pretest kelompok eksperimen kemampuan menganalisis ..................................... 121 Lampiran 31. Rekapitulasi hasil koreksi soal posttest kelompok eksperimen kemampuan menganalisis ..................................... 121 Lampiran 32. Rekapitulasi hasil koreksi soal pretest kelompok kontrol kemampuan mengevaluasi........................................................ 122 Lampiran 33. Rekapitulasi hasil koreksi soal posttest kelompok kontrol kemampuan mengevaluasi ........................................... 122 Lampiran 34. Rekapitulasi hasil koreksi soal pretest kelompok eksperimen kemampuan mengevaluasi .................................... 122 Lampiran 35. Rekapitulasi hasil koreksi soal posttest kelompok eksperimen kemampuan mengevaluasi .................................... 123 Lampiran 36. Mind map hasil karya siswa....................................................... 124 Lampiran 37. Foto-foto penelitian ................................................................... 133 Lampiran 38. Surat ijin penelitian dari FKIP ................................................... 144 Lampiran 39. Surat keterangan telah melakukan penelitian ............................ 145 Lampiran 40. Daftar riwayat hidup .................................................................. 146
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan empat bagian, yaitu latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Keempat bagian tersebut akan diuraikan dalam subbab-subbab berikut.
1.1 Latar Belakang Seorang siswa didik mampu berkembang lebih baik dan semakin baik jika mendapatkan motivasi, baik itu dari keluarga, lingkungan sekitar, lingkungan sekolah, dan yang terpenting dari dirinya sendiri. Dalam hal ini, yang menjadi acuan penting adalah bentuk motivasi yang diberikan pihak sekolah terhadap siswanya. Yang dimaksudkan dengan pihak sekolah adalah bagaimana seorang guru memberikan pengajaran yang memacu perkembangan kognitif siswa didik.
Oleh karenanya, sangat ditekankan bagi seorang guru untuk memberikan kelonggaran bagi siswanya untuk mengembangkan kemampuan kognitifnya. Kelonggaran yang dimaksudkan tersebut dapat membuat suatu kegiatan belajar menjadi lebih nyaman, dan menuntut pengembangan kognitif siswa didik(mulai dari pengembangan kognitif yang paling sederhana hingga kompleks, yaitu dari kemampuan mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta). Tahap per tahap pengembangan kognitif tersebut harus diperhatikan sejak dini, karena dengan cara seperti ini siswa menjadi terbiasa untuk berpikir dengan tingkatan komplektisitas yang semakin tinggi atau rumit.
Dengan hal-hal tersebut di atas, tentu saja perkembangan kognitif siswa didik semakin berkembang, semakin mengerti apa yang mereka hadapi. Setiap tahapan kemampuan kognitif tersebut di atas, apabila mampu dicapai dengan maksimal, hasil yang diperoleh pun akan menjadi semakin maksimal. Dengan kemampuan kognitif yang semakin dan terus dikembangkan, siswa didik menjadi lebih mampu menerima hal-hal baru yang lebih kompleks. Misalnya dengan kemampuan menganalisis, siswa didik pasti menjadi lebih jeli dan teliti terhadap suatu hal, lebih mampu memerinci materi pelajaran, sehingga mudah untuk dipahami. Begitu pula dengan kemampuan mengevaluasi, apabila diasah, mampu membuat siswa memilih prioritas yang terbaik dari berbagai pertimbangan yang ada yang harus dilihat secermat mungkin.
Hal tersebut di atas ternyata berbanding terbalik dengan realita yang terjadi. Misalnya saat siswa didik dituntut untuk tenang mendengarkan ceramah dari gurunya. Siswa didik tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas mereka. Guru kurang begitu memperhatikan ketercapaian level kognitif secara maksimal, karena guru hanya cenderung berhenti saat siswa telah mencapai level kognitif mengingat dan menghafal. Bloom (1982:310) mengungkapkan bahwa very few learning tasks provided in the schools require
neurological or other capabilities which exceed that potentially avaiable to most
humans . Dari apa yang telah diungkapkan Bloom tersebut nampak jelaslah, bahwa
memang sangat memprihatinkan pembelajaran yang kurang memperhatikan perkembangan otak siswa, dalam hal ini adalah kemampuan kognitif siswa.
Dari apa yang dijelaskan di atas, nampak bahwa ketercapaian kognitif seorang siswa didik selain dipengaruhi oleh siswa didik itu sendiri, ternyata yang paling krusial adalah dari sisi guru pendidiknya. Seberapa mampu seorang guru memberikan peluang kepada siswa untuk bisa mengembangkan kognitif siswanya hingga taraf yang paling kompleks, yaitu mencipta. Hal yang dijelaskan seperti tersebut di atas apabila dibiarkan akan menimbulkan banyak dampak negatif terhadap kognitif siswa didik. Mengenai keseimbangan otak misalnya. Antara otak kanan dan kiri harus memiliki keseimbangan dan memiliki porsi yang seimbang dan proporsional, sehingga mampu berkembang dengan baik. Tetapi jika level kognitif anak hanya sampai pada level mengingat atau maksimal hanya mencapai level memahami, tentu keseimbangan otak tidak dapat tercapai dengan baik.
Karena itu, peneliti menawarkan untuk menerapkan yang disebut dengan metode mind map. Metode ini merupakan metode yang mampu mengembangkan kemampuan otak kanan dan kiri, yang membantu tercapainya kemampuan kognitif secara maksimal. Mind map merupakan metode yang mempermudah siswa dalam mempelajari sesuatu hal dengan menggunakan gambar berpola yang memiliki cabang-cabang bagian yang saling berkaitan antara satu cabang dengan cabang lainnya akan tetapi masih dalam satu tema. Dengan menerapkan metode
mind map ini, diduga kemampuan kognitif siswa dapat terwujud hingga jenjang
kemampuan kognitif yang terkompleks. Dengan demikian, mind map, mampu memacu baik dari sisi siswa maupun guru untuk menuju pada ketercapaian kemampuan kognitif siswa di level tertinggi, karena mind map merupakan satu kesatuan kategori utuh yang harus diterapkan secara bersamaan antara otak kanan dan kiri siswa didik.
Bloom dalam Anderson (2010:44-45) mengemukakan bahwa terdapat 6 kategori pada dimensi proses kognitif yaitu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Penelitian ini dibatasi untuk menganalisis dan mengamati tahapan kemampuan kognitif, yang sesuai dengan 6 aspek kemampuan kognitif yang dikemukakan oleh Bloom, yaitu yang meliputi kemampuan mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Detail yang akan dibahas dari keenam aspek tahapan kemampuan kognitif yaitu kemampuan menganalisis dan mengevaluasi.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: a. Apakah penggunaan metode mind mapberpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan kognitif menganalisis siswa kelas V SD Kanisius
Wirobrajan Tahun Ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran IPA?
b. Apakah penggunaan metode mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan kognitif mengevaluasi siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan Tahun Ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran IPA?
1.3 Tujuan Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan dalam rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk: a. Mengetahui pengaruh penggunaan metode mind mapterhadap kemampuan kognitif menganalisis siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan Tahun
Ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran IPA.
b. Mengetahui pengaruh penggunaan metode mind map terhadap kemampuan kognitif mengevaluasi siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan Tahun Ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran IPA.
1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
a. Guru Memberikan gambaran yang jelas mengenai pembelajaran dengan metode
mind map . Sehingga guru bisa mengusahakan agar kemampuan kognitif
siswanya dapat tercapai secara maksimal dengan menggunakan metode mind map ini.
b. Siswa Memahami metode mind map, dan timbul ketertarikan untuk selalu membuat mind map untuk memudahkan hidupnya, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya.
c. Sekolah Tuntunan langkah memajukan prestasi peserta didiknya dengan kemampuan kognitif maksimal melalui metode mind map.
d. Peneliti Melalui karya tulis ini penulis menjadi dapat lebih memahami intisari penelitian ini (cara penulisan, maksud penelitian, dan isinya), sehingga dapat dipraktekan dengan benar sesuai dengan prosedur.
e. Mahasiswa Memberikan motivasi untuk bisa menjadi pendidik yang berkarakter dan menjadi tauladan yang baik, serta mendapatkan pengetahuan baru mengenai bagaimana bentuk pembelajaran yang mampu mengaktifkan koordinasi otak kanan dan kiri serta kemampuan kognitif siswa didik hingga level tertinggi.
f. Universitas Sanata Dharma Dapat memberikan tambahan referensi bacaan mengenai pendidikan yang inovatif . berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka memuat teori-teori yang relevan, dan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang memberikan penguatan. Hal ini selanjutnya dirumuskan pada kerangka berpikir, dan hipotesis yang berisi dugaan sementara atau jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian.
2.1. Kajian Pustaka
2.1.1. Metode Pembelajaran Mind map Banyak hal yang akan mempengaruhi keberhasilan dalam suatu pembelajaran, di antaranya adalah metode yang digunakan. Berikut ini akan dijelaskan metode
Metode mind map ini sudah disesuaikan dengan tingkat perkembangan mind map. kognitif anak.
2.1.1.1. Teori Perkembangan Kognitif Anak Perkembangan anak menjadi acuan penting dalam pembelajaran. Karena itu, mind map merupakan pilihan yang telah disesuaikan dengan pertimbangan kognitif seorang anak, dalam hal ini adalah peserta didik. Sehingga metode yang akan digunakan merupakan metode yang tepat yang dapat digunakan untuk mempelajari suatu materi yang sesuai dengan perkembangan kognitif siswa.
Model taksonomi Bloom memetakan proses kognitif yang terjadi dalam pembelajaran ke dalam 6 level kategori dari yang paling kurang kompleks (remember, mengingat, menghafal) ke yang paling kompleks (create, mencipta) (Anderson, 2010: 100-102 ). Level tersebut meliputi level mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Level-level kognitif dalam taksonomi Bloom selalu menunjukan peningkatan kognitif siswa didik, sehingga mampu memacu siswa untuk dapat menyelesaikan masalah dengan berpikir kritis. Penggunaan mind map tentu saja juga sejalan dengan pernyataan tersebut, karena banyak sekali keuntungan yang dapat dipetik oleh anak atau peserta didik. Mind map dapat dibuat sesuai dengan perkembangan otak/kognitif anak, bahkan perubahan model dengan menggunakan
mind map ini dapat memacu perkembangan kognitif anak mulai dari level paling
sederhana hingga level kognitif yang paling rumit.Berikut ini adalah penjelasan dari apa yang telah disinggung di atas mengenai keenam level dalam model Taksonomi Bloom.
Gambar 1. Piramida Taksonomi Bloom
Perkembangan kognitif sengaja digambarkan dalam sebuah piramid, yang semakin lama semakin meruncing menuju puncak tertinggi. Piramida tersebut menampakkan bahwa semakin mengalami peningkatan dan pengerucutan, yakni tahap mencipta (create) yang merupakan tataran paling tinggi atau kompleks. That cognitive entry characteristics can be altered to a large
degree at many stages in the learning careers of individuals if appropriate
learning conditions are provided (Bloom, 1982:43). Dengan menggunakan
piramida tersebut, diharapkan rancangan pembelajaran menjadi semakin terarah yang selalu mengacu pada pengembangan intelektual dan kognitif siswa yang semakin kompleks. Seperti yang diungkapkan oleh Anderson (2010:158) bahwa taksonomi pendidikan dirancang dengan sebaik-baiknya sebagai kerangka pikir untuk merencanakan pembelajaran.
Mirip dengan apa yang telah diungkapkan oleh Bloom, Peter A. Facione (1990)juga mengatakan bahwa ada enam kecakapan dalam berpikir kritis dimensi kognitif sebagai berikut: ”The experts find CT to include cognitive skills in (1)
interpretation, (2) analysis, (3) evaluation, (4) inference, (5) explanation and (6)
self-regulation” (Facione, 1990: 4). Dari apa yang diungkapkan oleh Facione dan Bloom, dapat ditarik suatu kenyataan bahwa kemampuan menganalisis dan mengevaluasi dalam tahap pengembangan kognitif mempunyai andil yang sangat besar.
Sedangkan Piaget dalam Husdarta, (2010:166-168), menjelaskan proses- proses penting perkembangan jiwa, yaitu fungsi, struktur dan konten. Terdapat dua fungsi kognitif yaitu organisasi dan adaptasi. Yang dimaksud dengan organisasi yaitu pensistematisasian berbagai informasi yang didapat dan menempatkan informasi tersebut dalam suatu keteraturan. Pengorganisasian ini juga sangat membantu siswa dalam menganalisis suatu hal atau pengalaman atau ilmu pengetahuan yang diterimanya, karena pengklasifikasiannya pun menjadi semakin jelas. Sedangkan yang dimaksud dengan adaptasi yaitu merupakan proses mencari keseimbangan antara pengetahuan yang saat ini diketahui dengan pengalaman ataupun masalah yang akan dihadapi. Karena dalam mencari keseimbangan seperti itulah anak ataupun peserta didik sedang belajar untuk mengevaluasi dan mengolaborasikan pengetahuan-pengetahuan yang diketahuinya, yang negatif tentu saja dijadikan acuan agar dihindari, dan yang positif tentu saja akan terus dikembangkan dan dipadukan dengan pengetahuan- pengetahuan baru berikutnya.
Husdarta (2010:167) menjelaskan bahwa Piaget mengungkapkan adaptasi meliputi dua proses yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi yaitu merupakan suatu proses pembauran dan penyesuaian antara informasi yang baru didapatkan ke dalam struktur kognitif yang sudah ada. Sedangkan akomodasi, yaitu proses pembaharuan atau modifikasi informasi maupun struktur kognitif yang telah ada menjadi bentuk lain yang bisa jadi dalam bentuk persepsi, pengalaman, dan ide-ide yang lebih kompleks. Penstrukturan unit-unit pengetahuan atau informasi menurut Piaget ini sangat jelas adanya, unit skema- skema yang ada terkandung pada sebuah skemata yang sangat terstruktur.
Nur dalam Trianto (2010:70), menjelaskan bahwa Piaget mengungkapkan seorang anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa, yaitu tahap sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal. Berikut ini akan dijelaskan mengenai unit-unit a. Sensorimotor (0-2 tahun) Pemahaman diperoleh melalui pengalaman sensoris yang disertai dengan aksi motorik (tindakan fisik) sehingga tindakkannya bersifat refleksif dan instingtif.
b. Pra-Operasional (2-7 tahun) Pemahaman didapat dari gambar, kata, coretan. Dalam tahapan ini anak masih bersifat egosentrisme dan sentralisme.
c. Operasional-Konkret (7-11 tahun) Dalam Safitri (2012), Piaget mengungkapkan bahwa pada sekitar usia 7-11 tahun, anak mampu melakukan tindakan operatif, dan nalar logis menggantikan nalar intuitif sepanjang nalar tersebut bisa diterapkan pada contoh spesifik dan konkret. Anak mampu memahami suatu percakapan, dan berpikir logis mengenai kejadian-kejadian konkret, mengklasifikasikan, serta mampu mengurutkan suatu objek berdasarkan skala prioritas. Di dalam tahapan usia ini merupakan saat-saat seorang anak dalam tingkatan Sekolah Dasar, sangat nampak kemampuan kognitifnya untuk menganalisis yaitu dengan mengklasifikasikan, dan tingkatan kemampuan untuk mengevaluasi juga sangat ditonjolkan dalam fase ini karena anak mampu mengurutkan berdasarkan skala prioritas.
d. Operasional-Formal ( >11 tahun) Dalam tahapan ini anak mampu berpikir berdasarkan pengalaman konkret , idealis, dan lebih abstrak logis.
Berdasarkan perkembangan-perkembangan kognitif tersebut, yang akan menjadi landasan bagaimanakah bentuk pembelajaran yang seharusnya dilakukan, agar seluruh aspek kogitif anak mampu tercapai dengan maksimal.
2.1.1.2. Alasan Penggunaan Mind map dalam Pembelajaran Bloom (1982: 33) mengungkapkan bahwa where there is great variation
in the possession of prior requisite learning, there is likely to be great variation in
the level of achievement of the new task or in the time required to reach the
criteria of achievment. Terdapat variasi model pembelajaran yang mencakup
aspek kognitif secara kompleks dan juga yang berkaitan dengan seni. Aspek kognitif seperti yang telah dijelaskan di atas (baik menurut Bloom, Piaget maupun Facione). Model pembelajaran yang dimaksudkan adalah model pembelajaran
Mind map. Penggunaan model pembelajaran mind map seperti inilah yang
membuat keseluruhan aspek diri peserta didik mampu dibangun dengan baik.Karena dalam model pembelajaran ini peserta didik mampu memahami materi yang dipelajarinya, dan mengembangkan keenam tahapan kognitif (mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta), yaitu dengan cara menggambar peta konsep atau yang lebih dikenal dengan mind map. Hal ini secara langsung terlihat antara keselarasan perkembangan antara otak kanan dan otak kiri dengan baik.
Metode pembelajaran mind map seperti inilah yang seharusnya dikembangkan, selain agar peserta didik memahami materi yang dipelajari, serta menyeimbangkan kerja otak kanan dan kiri, metode mind map ini juga sangat sesuai untuk mengukur perkembangan tingkat kognitif para peserta didik. Padji (1992:31) menjelaskan perbedaan prinsip kerja antara otak kanan dan otak kiri manusia. Yang termasuk dalam kerja otak kiri antara lain menjelaskan dengan kata-kata, mengingat dengan bahasa, berpikir secara bertahap, bekerja dengan fakta, menganalisis, berpikir logis, tugas praktis, kegiatan terpola, organisasi. Sedangkan yang termasuk kerja otak kanan antara lain yaitu menjelaskan dengan gambar, mengingat dan bekerja dengan gambaran/bayangan, berpikir secara global, membuat sintesis/perpaduan, improvisasi.
Pada dasarnya, memori merupakan suatu peta pikiran yang merangkum segala informasi yang diterima yang saling berkaitan. Informasi-informasi acak tersebut yang semestinya dihubungkan dan diurutkan dalam suatu rangkaian untuk membantu mempermudah ingatan. Seperti yang telah dikemukakan oleh Harianti, (2010:16) bahwa menyusun atau mengurut sesuatu hal secara teratur dapat meningkatkan kinerja otak untuk mengakses informasi secara acak. Dalam hal ini adalah metode mind map-lah, yang mampu menstabilkan dan menyeimbangkan kinerja kedua otak.
Hal tersebut memperkuat penggunaan mind map sebagai metode pembelajaran. Bentuk pembelajaran dengan menggunakan mind map ini sangat efektif dan fleksibel untuk bisa diterapkan pada macam-macam mata pelajaran, tidak hanya Ilmu Pengetahuan Alam saja. Mind map mempermudah siswa untuk mengerti materi pembelajaranuntuk jangka panjang. Siswa dapat menganalisis dan mengevaluasi apa yang sebenarnya mereka tangkap dari materi yang dipelajarinya, hingga pada kesimpulan yang dapat diperoleh. Dengan seperti ini, semua bagian otak akan berkembang secara seimbang, yang akan berdampak pada perkembangan kognitif yang menjadi semakin pesat.
2.1.1.3. Pengertian Mind map Pada dasarnya mind map merupakan model pembelajaran dengan menggunakan gambar bercabang yang merupakan perkembangan dari suatu materi tertentu.
Mind map memiliki fungsi ganda, yaitu selain dapat membantu suatu
perencanaan, membantu pengingatan terhadap suatu hal (dalam hal ini adalah materi pelajaran), membantu pemecahan masalah, juga mampu mengembangkan kekuatan berpikir peserta didik.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa keseimbangan otak sangatlah diperlukan untuk bisa mengembangkan tingkat kognitif menjadi lebih baik, menuju tingkatan level yang semakin tinggi. Hal tersebut berarti mind map bersifat sangat fleksibel dan cukup mengambil peran dalam hal perkembangan otak. Semakin banyak jumlah mind map yang dibuat, semakin aktif dan berkembang pula otak, karena dilatih untuk terus membuat mind map, yang secara tidak langsung selalu mengaktifkan kedua belah otak, yaitu otak kanan dan otak kiri.
Mind map harus dilakukan mulai sejak dini, dalam hal ini adalah
tingkatan Sekolah Dasar. Karena proses pembentukan pada diri peserta didik menjadi lebih mudah untuk membiasakan menggunakan mind map untuk pemecahan masalah sehari-hari maupun untuk mempermudah pemahaman terhadap materi ajar yang dipelajarinya. Karena pada dasarnya, konsep tidak hanya tersebar secara independen, tetapi harus dihubungkan dan diatur (Boerce, 2009:85). Hal tersebutlah yang membuat mind map mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari karena dalam mind map mengandung unsur mengkaitkan dan mengatur yang dibantu dengan gambar dalam pemetaan memori.
Mind map adalah bentuk istimewa pencatatan dan perencanaan yang bekerja selaras dengan otak untuk memudahkan mengingat (Buzan, 2007:20).
Mind map merupakan alat otak yang sangat luar biasa. Karena secara langsung
maupun tidak, peserta didik diajak untuk berpikir lurus dan memencar, dan tentu saja ini merupakan kerja otak yang luar biasa, terlebih saat otak mampu membahasakan gambar maupun materi tertentu, dan menggambarkannya dalam suatu kata kunci yang akan dituangkannya pada mind map yang dibuatnya. Peserta didik menjadi lebih pandai untuk mencari kata kunci, dan meningkatkan memori fotografis mereka melalui gambar yang akan dicantumkannya pada mind
map .
Buzan (2006:60-61) mengungkapkan bahwa mind map adalah alat otak yang luar biasa, karena melibatkan kedua sisi otak, yaitu menggunakan gambar, warna, dan imajinasi (wilayah otak kanan), dan menggunakan kata, angka, dan logika (wilayah otak kiri).Menganalisis dapat menciptakan banyak ide dari setiap pemikiran yang akan dituangkan dalam mind map dan menggunakan imajinasi yang besar.
Mind map merupakan cara belajar praktis dan efisien, karena dengan