Persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI Jurusan Akuntansi SMK N 1 Depok Yogyakarta 2008/2009 - USD Repository

  

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGELOLAAN KELAS

OLEH GURU MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI

  Studi Kasus Pada siswa-siswi kelas XI Jurusan Akuntansi SMK N 1 DEPOK YOGYAKARTA

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh :

ERTYN TYAS PRABANDARI

051334052

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGELOLAAN KELAS

OLEH GURU MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI

  Studi Kasus Pada siswa-siswi kelas XI Jurusan Akuntansi SMK N 1 DEPOK YOGYAKARTA

  

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi

  

Oleh :

ERTYN TYAS PRABANDARI

051334052

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

  1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkah Nya

  

2. Papa dan Mama yang selalu memberi dukungan dan doa

  3. Kakak ku tercinta Isdar dan Ishar

  4. Adik ku tersayang Erlinda Ratih Wulan Hapsari

  

5. Teman – teman ku tersayang Mas Eka, Rina, Andri, Ndari,

Galuh, Titek yang sudang memberikan motivasi dan bantuannya selama menyusun skripsi ini.

  

MOTTO

“Serahkan seluruh hidup kita dalam tangan Tuhan maka ia akan

tunjukkan jalan yang harus kita lalui dan dengan kerendahan

hati kita menjalaninya maka Tuhan akan mudahkan segalanya

bagi kita.”

  

“Marilah kepadaku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, aku

akan memberi kelegaan kepadamu.”

(Matius 11:28)

“Jangan mengkuatir akan hari besok, karena hari besok

mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah

untuk sehari.”

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 18 Agustus 2009 Penulis

  Ertyn Tyas Prabandari

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Ertyn Tyas Prabandari Nomor Mahasiswa : 051334052

  Demi kepentingan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU

MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 18 Agustus 2009 Yang menyatakan (Ertyn Tyas Prabandari)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : PERSEPSI

  

SISWA TERHADAP PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU MATA

PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI”. Skripsi ini diajukan untuk

  memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulisan skripsi ini mengalami banyak tantangan dan hambatan yang merupakan pelajaran yang berharga bagi penulis. Namun akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.d. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. Selaku Kepala Program Studi Pendidikan Akuntansi.

  4. Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing, yang dengan sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran, masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk semuanya.

  5. Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing, yang dengan sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran, masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk semuanya.

  6. Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Terima kasih untuk semuanya.

  7. Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Terima kasih untuk semuanya.

  8. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada penulis selama kuliah.

  9. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntansi atas segala keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.

  10. Papa dan Mama tercinta, kakak ku tersayang Isdar dan Ishar, Adik ku tersayang Erlinda, yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun material, serta semangat kepada penulis.

  11. Buat Pacar tersayang Eka yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun material, serta semangat kepada penulis. Allah Bapa beserta mu selalu.

  12. Seluruh keluarga Dhiyoto terima kasih atas dukungan, saran dan kepercayaan yang telah diberikan terima kasih yang sebesar-besarnya.

  13. Seluruh mahasiswa angkatan 2005 (Titek, Niken, Eka, Rina, Andri, Lilis, Titex, galuh, Asih, Widi, Villa, Rini, Dwi-wex, Dwi-Wox, Wika, Krismanto, Chop-chop, Rita, Katarina, Maya, Lilis, Madam, Mas Adi, Tia, Lilik, Yansen, Yanto, Itok, Budiman) dan Adik Ndari yang sudah membantu menyusun kata-kata dalam kuesioner. Terima kasih atas bantuannya selama ini.

  14. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.

  Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

  Yogyakarta, 18 Agustus 2009 Penulis

  

ABSTRAK

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGELOLAAN KELAS

OLEH GURU MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI

  Studi kasus pada siswa-siswi kelas XI jurusan akuntansi SMK N 1 DEPOK YOGYAKARTA

  Ertyn Tyas Prabandari Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2009

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi dengan guru mata pelajaran produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi.

  Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus pada siswa-siswi kelas XI jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Depok, Sleman, Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009. Populasi adalah siswa SMK Negeri 1 Depok yang berjumlah 793 siswa. Sampel penelitian adalah siswa-siswi kelas XI Jurusan Akuntansi SMK N 1 Depok yang berjumlah 73 siswa. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Juni 2009. Penarikan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode

  

purposive sampling . Teknik analisis data penelitian menggunakan uji satu sampel

dari Kolmogorov-Smirnov One Sample Tes dan Uji T.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi dengan guru mata pelajaran produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi (T hitung = 0,106<T tabel = 1,978).

  

ABSTRACT

STUDENTS’ PERCEPTION TOWARDS CLASS

MANAGEMENT BY TEACHERS OF

  

PRODUCTIVE SUBJECTS OF ACCOUNTING

A Case Study of XI Grade Student in Accounting Department

of 1 Depok State Vocational School Yogyakarta

  Ertyn Tyas Prabandari Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2009

  The research intends to know whether there is students’ different perception among students toward class management run by teacher of productive subjects of accounting and uncertified teachers of productive subjects of accounting.

  The research is a case study research on the eleventh grade students of Accounting Department of 1 Depok State Vocational School, Sleman, Yogyakarta, in academic period of 2008/2009. The population were 793 students of 1 Depok State Vocational School. The samples of the research ware 73 students of eleventh grade of Accounting Department of 1 Depok State Vocational School. The research was conducted from April to June 2009. The samples drawn by using purposive sampling method. The technique of data analysis was one sample test from Kolmogorov-Smirnov One Sample Test and T-test.

  The result of research shows that there is no different perception among students toward class management run by certified or uncertified teachers of productive subjects of accounting (T count = 0,06 < T table = 1,978).

  

DAFTAR ISI

Halaman

  HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv MOTTO ....................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi HALAMAN PERNYATAAN PESETUJUAN PUBLIKASI ..................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................. viii ABSTRAK ................................................................................................... xi ABSTRACT ................................................................................................. xii DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................... 1 B. Batasan Masalah .................................................................. 5 C. Rumusan Masalah ................................................................ 5 D. Tujuan Penelitian .................................................................. 6 E. Manfaat Penelitian ................................................................ 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan tentang Persepsi .................................................... 7

  1. Pengertian Persepsi .......................................................... 7

  2. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi .................... 8

  B. Tinjauan tentang Pengelolaan Kelas .................................... 9

  3. Bidang-bidang pengelolaan kelas .................................... 13

  C. Tinjauan tentang Guru .......................................................... 15

  1. Pengertian Guru ............................................................... 15

  2. Hak dan Kewajiban Guru ................................................ 16

  3. Peranan Guru ................................................................... 18

  4. Kode Etik Guru ................................................................ 18

  5. Prinsip Guru ..................................................................... 19

  D. Tinjauan tentang Sertifikasi .................................................. 20

  1. Pengertian Sertifikasi ....................................................... 20

  2. Program Sertifikasi .......................................................... 21

  3. Tujuan Sertifikasi ............................................................. 23

  4. Manfaat Sertifikasi ........................................................... 23

  5. Komponen portofolio ....................................................... 24

  6. Prosedur dan Mekanisme ................................................. 29

  E. Kerangka Berpikir ................................................................. 29

  F. Hipotesis Penelitian ............................................................... 30

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................ 32 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 32 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................ 32 D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 33 E. Operasionalisasi Variabel ..................................................... 35 F. Pengukuran Variabel Penelitian ........................................... 36 G. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 37 H. Teknik Pengujian Instrumen ................................................. 38 I. Teknik Analisis data ............................................................. 43 BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Sejarah SMK Negeri 1 Depok .............................................. 47

  1 Depok ................................................................................ 47

  C. Sistem Pendidikan SMK Negeri 1 Depok ............................ 49

  D. Kurikulum SMK Negeri 1 Depok ........................................ 50

  E. Organisasi Sekolah SMK N 1 Depok.................................... 52

  F. Sumber Daya Manusia SMK Negeri 1 Depok ..................... 66

  G. Siswa SMK Negeri 1 Depok ................................................ 67

  H. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah SMK Negeri 1 Depok .................................................................................

  67 I. Fasilitas Pendidikan .............................................................. 69

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ...................................................................... 71 B. Hasil Pengujian Normalitas Dan Homogenitas .................... 74 C. Pengujian Hipotesis .............................................................. 76 BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ........................................................................... 83 B. Keterbatasan penelitian ........................................................ 83 C. Saran ..................................................................................... 84 DAFTAR PUSTAKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Siswa-siswi SMK N 1 Depok Yogyakarta ................................ 33Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel .................................................................. 35Tabel 3.3 Bobot Alaternatif Jawaban ................................................................ 37Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Pertama untuk Butir Soal yang Tidak Valid ....... 39Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Kedua untuk Butir Soal yang Tidak Valid ......... 39Tabel 3.6 Rangkuman Uji Validitas Untuk Persepsi Siswa terhadap

  Pengelolaan Kelas oleh Guru Mata Pelajaran Produktif Akuntansi... 40

Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ................... 42Tabel 4.1 Daftar Nama Kepala Sekolah ............................................................ 66Tabel 4.2 Data Siswa-Siswi SMK N 1 Depok Yogyakarta ............................... 67Tabel 5.1 Sebaran responden penelitian untuk guru mata pelajaran

  produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi ............................... 71

Tabel 5.2 Persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata

  pelajaran produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi ............... 72

Tabel 5.3 Sebaran responden penelitian untuk guru mata pelajaran

  produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi ............................... 73

Tabel 5.4 Persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata

  pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi ................ 73

Tabel 5.5 Rangkuman pengujian normalitas persepsi siswa terhadap

  pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi....... 74

Tabel 5.6 Uji homogenitas persepsi siswa terhadap penerapan pengelolaanTabel 5.7 Persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata

  pelajaran produktif akuntansi ............................................................ 76

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah SMK N 1 Depok ............................. 52

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner untuk uji instrumen ................................................... 87

Lampiran 2 Kuesioner sesudah uji instrumen ............................................... 95

Lampiran 3 Uji validitas dan uji reliabilitas .................................................. 102

Lampiran 4 Data induk .................................................................................. 111

Lampiran 5 Uji normalitas dan homogenitas ................................................ 121

Lampiran 6 Nilai rata-rata ............................................................................. 123

Lampiran 7 Tabel R, T dan F ........................................................................ 126

Lampiran 8 Surat ijin ..................................................................................... 131

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru adalah salah satu bagian dalam kegiatan belajar mengajar dan

  memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, sebab fungsi utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Guru adalah jabatan profesional yang memerlukan berbagai keahlian khusus (Oemar Hamalik, 2002:36). Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

  Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulum, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal (Hamalik, 2002:36). Menurut

  E. Mulyasa (2007:518) kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Seorang guru wajib memiliki berbagai kompetensi keguruan supaya dapat melaksanakan tugas secara bertanggungjawab.

  Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen terdapat empat macam kompetensi profesi pendidik yang harus dimiliki seorang guru yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian adalah kepribadian pendidik yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

  Kompetensi profesional adalah kemamapuan pendidik dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memperoleh kompetensi yang ditetapkan. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat. Menurut Arikunto (1990:238), pengertian kompetensi profesional adalah guru harus memiliki pengetahuan yang luas serta dalam tentang subject matter (bidang studi) yang akan diajarkan serta penguasaan metodologis, dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, kemampuan memilih metode yang tepat, serta

  Keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas, hampir semua bangsa di dunia selalu mengembangkan kebijakan yang mendorong keberadaan guru yang berkualitas. Salah satu kebijakan yang dikembangkan oleh pemerintah di banyak negara adalah kebijakan intervensi langsung menuju peningkatan mutu dan memberikan jaminan dan kesejahteraan hidup guru yang memadai.

  Beberapa negara yang mengembangkan kebijakan ini antara lain Singapura, Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat. Negara-negara tersebut berupaya meningkatkan mutu guru dengan mengembangkan kebijakan yang langsung mempengaruhi dengan mutu dengan melaksanakan sertifikasi guru. Guru yang sudah ada harus mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat profesi guru.

  Di Indonesia perbaikan mutu guru dilakukan dengan uji sertifikasi. Uji sertifikasi pendidik merupakan kontrol kualitas calon pendidik, sehingga setiap orang yang memiliki sertifikat pendidik telah dinilai dan diyakini mampu melaksanakan tugas mendidik, mengajar dan melatih peserta didik.

  Sertifikasi ini akan menimbulkan dampak yang positif terhadap profesi guru di tanah air. Selain meningkatkan kualitas guru, sertifikasi menunjukkan pengakuan dari pemerintah terhadap profesi guru. Sertifikasi mengajar ini sangat penting dimiliki oleh para pendidik, karena berdasarkan sertifikasi ini guru dan dosen bisa mendapatkan berbagai fasilitas terutama yang berhubungan dengan tunjangan yang akan diperoleh.

  Tetapi kenyataannya, masih ada guru yang sudah lulus sertifikasi kurang bisa mengelola kelas dengan baik saat mengajar. Pada waktu proses belajar sedang berlangsung dan pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran sering terlihat siswa yang mengganggu di kelas, misalnya saja berbicara dengan teman sebangkunya, ada pula yang asyik bersolek di dalam kelas, dan ada juga yang asyik bermain telepon genggam. Hal itu diketahui guru, tetapi guru bersikap masa bodoh dan tidak segera menangani hal tersebut padahal hal itu jelas sekali mengganggu proses belajar mengajar.

  Berdasarkan kasus tersebut tampak dengan jelas bahwa guru yang sudah lulus sertifikasi belum tentu bisa menerapkan pengelolaan kelas yang efektif dan efisien ketika proses belajar mengajar berlangsung. Padahal tujuan dari sertifikasi adalah peningkatan mutu guru sebagai tenaga pendidik, yaitu mampu menerapkan pengelolaan kelas dengan baik. Sehingga ada perbedaan dalam hal mutu antara guru yang sudah lulus sertifikasi dengan guru yang belum lulus sertifikasi atau yang belum mengikuti uji sertifikasi.

  Berdasarkan gambaran di atas menurut peneliti perlu adanya suatu analisis, kajian, penelitian tentang pengelolaan kelas seorang guru yang sudah lulus sertifikasi. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata

  

pelajaran produktif akuntasi pada siswa-siswi kelas XI jurusan akuntansi

SMK N 1 Depok, Yogyakarta.

  B. Batasan Masalah

  Ketidakjelasan masalah dalam penelitian dapat menghambat jalannya penelitian itu sendiri. Di samping itu, ketidakjelasan masalah menyebabkan penelitian menjadi kabur. Untuk itu, penelitian ini hanya dibatasi pada permasalahan persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi.

  Sementara itu, cakupan pengelolaan kelas menurut Gilarso (1993:8-9) meliputi: (1) Bidang I: Menciptakan iklim kelas yang baik, (2) Bidang II: Menanggapi permulaan gangguan untuk mempertahankan keterlibatan siswa dalam kegiatan kelas, (3) Bidang III: Mengembalikan kondisi belajar yang baik dengan tindakan remedial/ kuratif/ represif bila terjadi gangguan yang berlangsung lama atau siswa tidak terlibat lagi dalam tugasnya.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan batasan masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi dengan guru mata pelajaran produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi?

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas dapat dirumuskan tujuan penelitian yang akan dicapai yaitu: Untuk mendeskripsikan perbedaan persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi yang sudah lulus sertifikasi dengan guru mata pelajaran produktif akuntansi yang belum lulus sertifikasi.

  E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian, antara lain:

  1. Bagi Sekolah Menengah Kejuruan Penelitian ini dapat memberikan masukan dan bahan pertimbangan bagi SMK dalam mempersiapkan tenaga pengajar yang handal dan melakukan evaluasi terhadap kompetensi guru.

  2. Bagi Peneliti Peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengelolaan kelas. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bekal pengetahuan untuk memasuki dunia pendidikan khususnya di bidang pendidikan.

  3. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini dapat digunakan sebagai alat pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan acuan bagi para peneliti yang membutuhkan kajian penelitian yang relevan.

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Tinjauan Tentang Persepsi

1. Pengertian Persepsi Siswa

  Perception is the process by which we organize and interpret these patterns of stimuli in the environment (Rita L. Atkinson, 1981:191). Rita L.

  Atkinson mengartikan persepsi sebagai proses dimana kita mengorganisasi atau mengatur dan menginterpretasikan pola-pola pada suatu lingkungan.

  Setiap individu memiliki kemampuan berpikir dan kepekaan yang berbeda-beda dalam menanggapi suatu rangsangan yang ada di sekitarnya.

  Rangsangan ini berupa obyek-obyek yang dapat diketahui melalui panca indera. Dengan demikian, pola apapun yang ada di sekitarnya dapat diolah dan diinterpretasikan menurut pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki individu tersebut. Linda L. Davidoff (1988:232) mengemukakan bahwa persepsi adalah proses yang mengorganisir dan menggabungkan data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari sekeliling kita termasuk sadar akan diri kita sendiri. Wirawan (1992:45) mengemukakan:

  Bermula dari adanya rangsangan dari luar individu (stimulus), individu menjadi sadar akan adanya stimuli ini melalui sel-sel syaraf reseptor (penginderaan) yang peka terhadap bentuk-bentuk energi tertentu (cahaya, suara, suhu). Bila sumber energi itu cukup kuat untuk merangsang sel-sel reseptor maka terjadilah penginderaan. Jika sejumlah penginderaan disatukan dan sehingga menusia bisa mengenali dan menilai obyek-obyek maka keadaan ini dinamakan persepsi. Jadi menurut penulis, persepsi adalah proses dimana seorang individu memiliki penilaian tersendiri mengenai suatu obyek berdasarkan pada kemampuan dan kepekaan yang dimiliki individu tersebut sehingga melahirkan pemahaman tersendiri pada obyek yang diketahuinya.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

  Menurut Linda L. Davidoff (1988:234), ada empat hal yang dapat mempengaruhi persepsi, yaitu: a. Kesadaran

  Suasana hati seseorang akan mempengaruhi pandangan terhadap suatu objek.

  b. Ingatan Dalam rangka memberikan arti secara terus menerus maka orang akan cenderung untuk terus menerus membanding-bandingkan penglihatan, suara, dan penginderaan lainnya dengan ingatan-ingatan masa lalu yang mirip.

  c. Proses Informasi Kita sudah dapat menentukan dan memutuskan data mana yang akan dihadapi berikutnya dibandingkan situasi lalu dan saat ini, lalu membuat interpretasi dan evaluasi.

  d. Bahasa Penggunaan bahasa adalah untuk menyampaikan maksud seseorang sehingga juga dapat menimbulkan persepsi bagi orang lain.

  Menurut Miftah Thoha (1988:145-152) ada macam-macam faktor perhatian yang berasal dari dalam dan luar yang dapat mempengaruhi proses seleksi, yaitu:

  a. Faktor dari luar yang terdiri dari pengaruh-pengaruh lingkungan luar, antara lain: 1) Intensitas

  Apabila stimulus dari luar intensitasnya besar maka besar pula hal-

  2) Ukuran Apabila semakin besar ukuran suatu obyek maka semakin mudah untuk bisa diketahui atau dipahami.

  3) Keberlawanan (kontras) Stimulus dari luar yang penampilannya berlawanan dengan obyek lain akan semakin menarik perhatian.

  4) Pengulangan Stimulus yang berasal dari luar yang diulang-ulang akan memberikan perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan obyek yang hanya satu kali dilihat. 5) Gerakan

  Orang akan memberikan banyak perhatian terhadap obyek yang bergerak dalam jangkauan pandangannya dibandingkan dengan obyek yang hanya diam saja. 6) Baru dan familier

  Situasi eksternal yang baru maupun yang sudah dikenal dapat dipergunakan sebagai penarik perhatian.

  b. Faktor dari dalam diri seseorang, antara lain: 1) Proses belajar (learning), semua faktor dari dalam yang membentuk adanya perhatian kepada sesuatu obyek sehingga menimbulkan adanya persepsi adalah didasarkan dari kekomplekan kejiwaan. Kekomplekan kejiwaan selaras dengan proses pemahaman atau belajar dan motivasi yang dipunyai oleh masing-masing individu.

  2) Motivasi, selain proses belajar dapat membentuk persepsi, faktor dari dalam lainnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan dari proses belajar tetapi keduanya juga mempunyai dampak yang amat penting dalam proses pemilihan persepsi. 3) Kepribadian, dalam membentuk persepsi unsur kepribadian sangat erat hubungannya dengan proses belajar dan motivasi yang mempunyai akibat tentang apa yang diperhatikan dalam menghadapi suatu situasi.

B. Tinjauan Tentang Pengelolaan Kelas

1. Pengertian Pengelolaan Kelas

  Menurut Winkel (1996:380), ruang kelas adalah lingkungan pedagogis dimana berlangsunglah komunikasi antara guru dengan siswa.

  Melalui komunikasi timbal balik itu, diusahakan dapat dicapainya tujuan mendapatkan porsi perhatian yang cukup besar. Dengan demikian diperlukan suasana yang mendukung proses belajar mengajar.

  Menciptakan dan mempertahankan suasana di kelas yang membantu siswa untuk dapat berkonsentrasi dalam belajarnya dan dengan demikian memperoleh hasil belajar yang optimal, dewasa ini dikenal dengan istilah menajemen kelas (class managemant), atau Gilarso menyebutnya dengan istilah pengelolaan kelas.

  Menurut Gilarso (1993:2-3) pengelolaan kelas menunjuk pada kegiatan yang menciptakan, mempertahankan atau mengembalikan kondisi yang optimal untuk berlangsungnya proses belajar mengajar, seperti pembinaan “iklim” yang baik di kelas, pembinaan hubungan baik antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa, menanggapi gangguan-gangguan yang timbul, menghentikan tingkah laku siswa yang mengganggu atau mengalihkan perhatian/keterlibatan kelas, memberi ganjaran/hukuman, penetapan norma kelakuan kelas, dsb. Dengan demikian, setiap masalah yang timbul di kelas perlu ditanggulangi sesuai dengan sifat masalah tersebut. Keterampilan pengelolaan kelas adalah keterampilan guru dalam hal (Gilarso, 1993:3-4):

  a. Menciptakan kondisi belajar yang optimal

  b. Memelihara dan mempertahankan kondisi belajar yang optimal tersebut.

  c. Mengembalikan kondisi belajar yang optimal tersebut bila terjadi gangguan dalam proses belajar dan mengajar (baik yang bersifat gangguan kecil dan sementara maupun yang besifat lama dan berkelanjutan).

  Menurut Hasibuan (1994:164), pengelolaan kelas meliputi manusia dan non manusia. Manusia yang dimaksud adalah siswa sedangkan non manusia adalah tempat belajar mengajar. Dengan demikian pengelolaan kelas menunjuk pada pengaturan orang (siswa) dan pengaturan fasilitas, yaitu bagaimana seorang guru mampu mengatur sarana belajar yang digunakan. Menurut Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G), pengelolaan kelas merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh guru, yang dirumuskan ke dalam Kemampuan Dasar Keguruan (KDK). Kemampuan guru dalam mengelola kelas ini dibagi ke dalam dua sub kemampuan yaitu mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran dan menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi.

2. Masalah-Masalah dalam Pengelolaan Kelas

  Terjadi masalah pengelolaan kelas apabila ada kesenjangan antara tingkat keterlibatan siswa yang seharusnya dalam proses belajar mengajar dengan keterlibatannya yang nyata-nyata terjadi. Kesenjangan ini dapat terjadi karena berbagai sumber atau sebab, yaitu orang (siswa, guru), sarana (media pengajaran dan fasilitas fisik), dan organisasi (perubahan jadwal, pergantian guru, dan struktur organisasi).

  Masalah pengelolaan kelas yang akan dibahas adalah masalah pengelolaan yang ditimbulkan oleh siswa, yang kemudian dikelompokkan ke dalam dua macam masalah, yaitu: a. Masalah Individual Ada empat macam siasat yang akan dilakukan oleh individu dimana tingkah laku tersebut sebenarnya merupakan dari upaya untuk mencapai tujuan pemenuhan suatu kebutuhan, khususnya kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan diterima oleh kelompoknya. Apabila kebutuhannya tersebut tidak bisa diterima oleh lingkungannya dengan cara biasa ataupun wajar maka individu yang bersangkutan akan berusaha mencapainya dengan menggunakan cara-cara lain. Empat macam siasat tersebut dirinci oleh Gilarso (1993:5-6), sebagai berikut: 1) Memancing perhatian, misalnya dengan membadut atau ramai di kelas (aktif) atau bekerja serba lamban sehingga perlu mendapat pertolongan (perhatian) ekstra (pasif). 2) Konfrontasi atau mencari kuasa, misalnya dengan membandel, membantah, bertindak emosional, bermalas-malasan

  (demonstratif) atau selalu “lupa” dengan aturan-aturan yang berlaku. 3) Balas dendam (mungkin karena pernah tersinggung atau merasa dipermalukan), misalnya dengan cara menyakiti atau mengejek orang lain (yang lebih lemah atau kecil). 4) Memboikot, berlagak menyerah atau tak berdaya, pasif, apatis, acuh tak acuh. Atau bahkan menolak sama sekali untuk melakukan apapun. Gilarso (1993:5-6) mengatakan bahwa berbagai masalah pengelolaan kelas tersebut dapat dipandang sebagai berbagai tingkat “intensi” siswa. Intensi pertama dan kedua masih menunjukkan adanya semangat atau gairah untuk belajar. Sedangkan intensi ketiga dan keempat sudah menunjukkan hilangnya semangat belajar. Dengan demikian, apabila timbul masalah individual maka guru dapat menghadapi intensi-intensi tersebut melalui kepekaan dan pengalamannya selama mengajar.

  b. Masalah Kelompok L. V. Johnson dan M. A. Bany (Gilarso, 1993:6) mengemukakan tujuh

  1) Kelas kurang kompak karena adanya perbedaan jenis kelamin/suku/status sosial/dan lain-lain sehingga menyebabkan timbulnya “klik-klik” dalam kelas. 2) Kelas “mbandel”, sukar diatur, suka berontak terhadap peraturan dan “kebal” terhadap norma-norma tingkah laku dan ketentuan yang berlaku, misalnya sengaja berbicara keras-keras di kelas, membolos, ramai, teriak-teriak, dsb. 3) Kelas berinteraksi negatif terhadap salah seorang anggotanya, misalnya dengan mengejek, memojokkan, mengkambinghitamkan, dsb. 4) Kelas justru “membombong” anggota kelas yang melanggar norma-norma kelompok, misalnya memberi dukungan kepada siswa yang melakukan pelanggaran atau kepada badut kelas. 5) Kelas mudah sekali dialihkan perhatiannya dari tugas yang sedang dikerjakan, tidak bisa konsentrasi atau mudah buyar perhatiannya. 6) Semangat kerja rendah, lamban dan malas, dan melakukan aksi protes terhadap guru karena menganggap tugas-tugas yang diberikan terlalu banyak, kurang adil, dsb. 7) Kelas sukar menyesuaikan diri dengan keadaan baru, misalnya perubahan jadwal, dan pergantian guru.

  Setiap permasalah memiliki penanganan yang berbeda-beda maka seorang guru perlu untuk mendiagnosis terlebih dahulu agar dalam melakukan tindakan korektif tidak terjadi kesalahan yang dapat menimbulkan masalah yang baru lagi. Dengan demikian, guru diharapkan peka terhadap situasi yang terjadi di dalam kelas serta mencoba untuk menanggapi sumber atau sebab masalahnya itu. Guru perlu untuk memperhatikan dan mengamati berbagai hal yang terjadi di dalam kelas.

3. Bidang-Bidang Pengelolaan Kelas

  Berdasarkan dengan adanya berbagai permasalahan di atas maka seorang guru perlu untuk menguasai berbagai pendekatan pengelolaan masalah yang terjadi. Pendekatan yang akan diajukan dalam mengghadapi masalah pengelolaan kelas tersebut adalah tiga bidang pengelolaan kelas sesuai dengan situasi yang dihadapi, yaitu:

  a. Bidang I: Menciptakan iklim kelas yang baik Cara ini disebut positif atau preventif. Apabila pengelolaan kelas dilakukan dengan cara efektif, pengaturan pelajaran luwes dan lancar maka akan dapat mempertahankan keterlibatan siswa sehingga dengan demikian dapat mencegah terjadinya gangguan. Unsur-unsur keterampilan guru adalah: 1) Sikap tanggap

  Guru diharapkan dapat memberikan perhatian kepada siswa, dalam hal ini guru harus tanggap dengan perhatian dan keterlibatan siswa juga terhadap ketidakperhatian dan ketidakterlibatan siswa dalam tugas kegiatan di kelas, misalnya dengan memandang siswa, mendekati siswa, memberikan pernyataan verbal, dan memberikan teguran. 2) Membagi perhatian

  Guru diharapkan mampu membagi-bagi perhatiannya kepada berbagai macam kegiatan yang berlangsung di kelas. Dengan kata lain, guru dapat memonitor setiap kegiatan di kelas, baik dengan cara visual maupun verbal. 3) Memusatkan perhatian kelompok/kelas

  Guru dapat tetap mempertahankan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar di kelas. Hal ini dapat dilakukan sewaktu-waktu, tetapi sangat perlu dilakukan pada saat peralihan dari kegiatan yang satu ke kegiatan yang lain. 4) Memberi petunjuk yang jelas

  Petunjuk-petunjuk dari guru yang disampaikan kepada siswa hendaknya jelas dan tidak membingungkan siswa serta dengan tuntutan yang wajar sehingga dapat dipenuhi siswa.

  b. Bidang II: Menanggapi permulaan gangguan untuk mempertahankan keterlibatan siswa dalam kegiatan kelas. Cara ini merupakan tindakan korektif, yang dapat dilakukan oleh guru dengan cara:

  5) Menegur siswa Teguran yang diberikan harus tegas dan jelas yang ditujukan kepada siswa yang mengganggu dan kepada tingkah lakunya yang harus dihentikan. Teguran yang diberikan jangan berupa

  6) Memberi bombongan/tanggapan/penguatan Guru memberikan tanggapan terhadap perilaku siswa yang baik sehingga perilaku tersebut diperkuat agar terulang kembali.

  7) Menghindari kesalahan dalam mengatur kelancaran proses belajar mengajar Dalam hal ini, kelancaran proses belajar mengajar perlu diatur, jangan sampai melakukan kesalahan seperti guru terlalu ikut campur tangan terhadap pekerjaan siswa, pelajaran terputus- putus, pelajaran meloncat-loncat, melakukan penyimpangan pelajaran. 8) Menghindari kesalahan dalam mengatur kecepatan proses belajar mengajar

  Dalam memberikan penjelasan guru tidak perlu bertele-tele maupun memberikan penjelasan yang berulang-ulang 9) Menghindari kesalahan-kesalahan lain

  Kesalahan-kesalahan lain yang tidak perlu terjadi adalah pilih kasih dalam memberikan nilai ulangan, menghukum siswa yang nakal dengan mengurangi nilainya, siswa yang cowok dikerasi sedangkan siswa yang cewek dikasihani, melakukan diskriminasi (kaya, miskin, suku, agama), dsb. 10) Sikap guru dalam berinteraksi

  Guru dapat bersikap hangat dan akrab kepada siswa, memberi tantangan pelajaran, melakukan variasi mengajar untuk menghindari kebosanan dan kejenuhan, luwes dalam mengajar misalnya lincah dalam mengubah strategi mengajar bila dianggap perlu, lebih menekankan hal-hal yang positif, menanamkan rasa tanggung jawab dan disiplin diri, menanamkan motivasi intrinsik agar dapat menarik perhatian dan minat siswa.

  c. Bidang III: Mengembalikan kondisi belajar yang baik dengan tindakan

  remidial/kuratif/represif bila terjadi gangguan yang berlangsung lama

  atau siswa tidak terlibat lagi dalam tugasnya. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara pendekatan, yaitu: 1) Modifikasi (membenahi) perilaku siswa 2) Menciptakan iklim sosio emosional 3) Pengelolaan proses kelompok 4) Kombinasi atau sintesa cara-cara tersebut

C. Tinjauan Tentang Guru

1. Pengertian guru

  Guru adalah salah satu bagian dalam kegiatan belajar mengajar dan fungsi utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Guru merupakan jabatan profesional yang memerlukan berbagai keahlian khusus.

  Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sedangkan profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Menurut Susanto (2002:28), profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang dipersiapkan khusus untuk melakukan pekerjaan tersebut dan guru profesional adalah orang yang memiliki kemampun khusus dalam bidang keguruan sehingga guru mampu melakukan tugas dan fungsinya dengan kemampun yang maksimal.

2. Hak dan Kewajiban Guru

  Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 14, dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak: a. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup menimum dan jaminan kesejahteraan sosial; b. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; c. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual; d. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi;

  e. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan; f. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan; g. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas; h. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi; i. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan; j. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; dan/atau k. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.

Dokumen yang terkait

Persepsi siswa terhadap profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, tingkat pendidikan orangtua, dan pekerjaan orang tua : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI di SMK YPKK 1 Sleman.

0 0 150

Persepsi siswa terhadap pengelolaan kelas oleh guru mata pelajaran produktif akuntansi : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI Jurusan Akuntansi SMK N 1 Depok Yogyakarta 2008/2009.

0 12 158

Upaya peningkatkan motivasi belajar siswa melalui metode pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) pada mata pelajaran akuntansi : studi kasus siswa kelas X Jurusan Akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta.

2 5 200

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus siswa-siswi kelas II pada mata pelajaran ekonomi akuntansi SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 0 144

Hubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi : studi kasus siswa-siswi kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan - USD Repository

0 0 111

Persepsi siswa terhadap kompetensi mengajar guru akuntansi sekolah menengah kejuruan : studi kasus pada siswa SMK se-Kabupaten Bantul - USD Repository

0 0 136

Persepsi siswa terhadap kompetensi mengajar guru akuntansi sekolah menengah kejuruan : studi kasus pada siswa SMK se-Kabupaten Bantul - USD Repository

0 0 136

Pola kesalahan pada operasi pembagian bilangan pecahan : studi kasus pada 4 siswa kelas VII B SMP N 3 Depok Sleman tahun pelajaran 2008/2009 - USD Repository

0 0 241

Kemampuan siswa mengerjakan soal kompleks secara sistematis : studi kasus pada SMA N 1 Depok kelas XI IPA.1 - USD Repository

0 0 109

Upaya peningkatkan motivasi belajar siswa melalui metode pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) pada mata pelajaran akuntansi : studi kasus siswa kelas X Jurusan Akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta - USD Repository

0 0 197