PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS KECERDASAN KINESTETIK- BADANIPADA SISWA BERPRESTASI RENDAH DI KELAS IV SD KANISIUS GAYAM I YOGYAKARTA SKRIPSI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN BELAJAR
MATEMATIKA BERBASIS KECERDASAN KINESTETIKBADANIPADA SISWA BERPRESTASI RENDAH DI KELAS IV
SD KANISIUS GAYAM I YOGYAKARTA
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Elisabeth Dwi Astuti
NIM: 101134165

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN JUDUL

PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN BELAJAR
MATEMATIKA BERBASIS KECERDASAN KINESTETIKBADANIPADA SISWA BERPRESTASI RENDAH DI KELAS IV
SD KANISIUS GAYAM I YOGYAKARTA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Elisabeth Dwi Astuti
NIM: 101134165

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Kedua orang tuaku tercinta
Cornelia Tri Astuti & Thomas Thukul;

kedua saudara kandungku Putri dan Tommy;

sahabat kecilku Erine;

Alamamater Universitas Sanata Dharma.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

MOTTO

Kehidupan ini seperti trampoline.
Kalau kita tahu caranya, bahkan saat kita jatuh pun,
kita akan melanting naik lebih tinggi.
Bukan jatuhku yang penting, tapi bangkitku!
- Mario Teguh –

“Selesaikan apa yang sudah kamu mulai.”
- Elisabeth Dwi Astuti -

Yang perlu disiapkan
(1) Ketenangan hati, (2) Belajar yang rajin,
(3) Berdoa, (4) Percaya diri yakin bisa,
(5) Ingat mimpi yang sebentar lagi
- Bernadus Budiyanto -

v


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN BELAJAR MATEMATIKA
BERBASIS KECERDASAN KINESTETIK-BADANIPADA SISWA
BERPRESTASI RENDAH DI KELAS IV SD KANISIUS GAYAM I
YOGYAKARTA
Elisabeth Dwi Astuti
Universitas Sanata Dharma
2014
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan hasil validasi kualitas
produk modul bimbingan belajar berbasis kecerdasan kinestetik-badani pada
siswa berprestasi rendah pada mata pelajaran Matematika di Kelas IV SD
Kanisius Gayam I Yogyakarta, (2) mengetahui produk modul bimbingan belajar
Matematika berbasis kecerdasan kinestetik-badani dapat meningkatkan prestasi

rendah siswa kelas IV SD Kanisius Gayam I Yogyakarta.
Metode yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian dan pengembangan
atau (Research and development/R and D). Penelitian dan pengembangan (R&D)
ini menggunakan model pengembangan bahan ajar menurut Sugiyono, tetapi
peneliti hanya mengambil 7 langkah-langkah penelitian R and D menurut
Sugiyono yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain
produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, dan (7) revisi
desain. Uji coba desain melibatkan sampel sebanyak 10 siswa kelas IV SD
Kanisius Gayam I Yogyakarta yang dilaksanakan pada bulan April 2014.
Hasil penelitian ini adalah modul bimbingan belajar berbasis kecerdasan
kinestetik-badani untuk mata pelajaran matematika kelas IV SD semester genap.
Modul bimbingan belajar yang dikembangkan mendapat kualitas baik dan layak
untuk digunakan dalam pembelajaran Matematika kelas IV SD semester genap
berdasarkan validasi dari empat pakar yaitu guru bidang studi Matematika, pakar
pembelajaran Matematika, pakar tata bahasa, dan pakar multiple inteligensi. Hal
itu ditunjukkan dengan rerata produk yang memperoleh skor 3,25 dan termasuk
kategori tinggi. Modul bimbingan belajar Matematika berbasis kecerdasan
kinestetik-badani dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Kata kunci: metode penelitian dan pengembangan, modul, kecerdasan kinestetikbadani, prestasi rendah

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

AN DEVELOPMENT OF MATHEMATICS COURSE MODULE BASED
ON BODY KINESTHETIC INTELLIGENCE
TOWARDUNDERACHIEVING STUDENTS IN GRADE 4 OF SD
KANISIUS GAYAM I YOGYAKARTA
Elisabeth Dwi Astuti
Sanata Dharma University
2014
The purposes of this research are to (1) describe the validation result on the
product’s quality of the course module based on body-kinestheticintelligence to students

who have underachievement on Mathematics subject in GradeIVof SD Kanisius Gayam I
Yogyakarta, (2) find outthat the product of mathematics course module based on
physical-kinesthetic is able to increase the underachievement of students in Grade 4 of
SD Kanisius Gayam I Yogyakarta.
The method which was used by the researcher was the Research and
Development (R and D) method. The Research and Development method used the
material developmentby Sugiyono, however, the researcher only took seven steps of R
and D research by Sugiyono, namely: (1) potency and problem, (2) data gathering, (3)
product design, (4) design validity, (5) design revision, (6) product trial, (7) design
revision. The design trial involved ten students in Grade 4 of SD Kanisius Gayam
Yogyakarta as sample. It was conducted on April 2014.
The result of this research was the course module based on body-kinesthetic
intelligence for Mathematics subject on the even semester of Grade 4. The course module
which was developed in this research acquired a good quality. Besides, it was suitable to
be applied in Mathematics learning in the even semester of Grade 4 based on the
validation from four experts, namely mathematics teacher, mathematics learning expert,
grammar expert, and multiple intelligences expert. This was pointed out by the average of
the product score which was 3.25, moreover, well category. The mathematics course
module based on the body kinesthetic could increase the students’ achievement.


Key words: research and development method, module, body-kinesthetic intelligence,
underachievement

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat serta kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan
Modul Bimbingan Belajar Matematika Berbasis Kecerdasan Kinestetik-Badani
Pada Siswa Berprestasi Rendah Di Kelas IV SD Kanisius Gayam I Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Karena itu, dengan segala kerendahan
hati, penulis pada kesempatan ini ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1.

Rohandi Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2.

Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A, selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3.

Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ., M.S.T,selaku dosen pembimbing I, terima
kasih atas bimbingan, dukungan, dan kesabaran yang telah diberikan selama
proses penyusunan skripsi ini.

4.

Brigitta Elita Tri Anggadewi, S. Psi., M. Psi., selaku dosen pembimbing II,
yang telah mengarahkan saya selama menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5.

Ibu Cristiyanti Aprinastuti, S. Si., M. A. dan Dr. Y. Karmin, M. Pd.selaku
validator yang telah memberikan saran untuk perbaikan kualitas produk
yang dikembangkan.

6.

Elisabeth Listriyani, S.Pd selaku kepala sekolah SD Kanisius Gayam I
Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

7.

Yunanto selaku guru bidang studi Matematika kelas IV yang telah
memberikan masukan dan saran sehingga penulis dapat melaksanakan
penelitian dengan baik.

8.

Siswa kelas IV SD Kanisius Gayam I tahun ajaran 2013/2014 yang telah
mendukung pelaksanaan penelitian.

9.

Para dosen PGSD, yang selalu mendampingi serta mendidik penulis selama
menempuh ilmu di PGSD.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10.

Sekretariat PGSD, yang telah ramah dalam memberikan informasi dan
kemudahan dalam berbagai urusan administrasi sehingga penulis tidak
menghadapi rintangan yang berarti.

11.

Orangtuaku Cornelia Tri Astuti dan Thomas Thukul, yang selalu
memberikan dukungan, doa maupun dukungan secara materiil demi
terselesaikannya skripsi ini.

12.

Saudara-saudaraku, adik Maria Putri Thalia dan kakak Andreas Tommy
Guntoro yang menjadi motivasiku untuk menyelesaikan skripsi ini,
terimakasih atas pengertian dan dukungannya.

13.

Sahabat kecilku Agustina Erine Sugiyanto, yang selalu memberiku kekuatan
saat ku lelah.

14.

Sahabat-sahabatku sejak duduk di bangku SMA, Ike, Feti, Santa, Dita,
Naomi, Amel, Windri, dan Suci, yang saling mendukung untuk tetap
berjuang menuntaskan kewajiban.

15.

Sahabat “MMC”, Tina, Koko, Resti, Terry, Okta, Marsel, Yuni, Bayu,
Agnes, Nurul, Anik, Candra, dan Cahyo, yang telah mewarnai perjalanan
persahabatan kita selama di bangku perkuliahan.

16.

Teman-teman seperjuangan skripsi, Huda, Candra, Resti, Sr. Nanda, Marsel,
dan Cahyo yang telah senantiasa bekerja sama dan saling mendukung satu
sama lain dalam menyelesaikan skripsi ini.

17.

Teman-teman “Bhe Better” yang selalu mewarnai selama 4 tahun
perkuliahan.
Semoga karya penelitian skripsi ini dapat memberikan manfaat dan

berguna bagi banyak pihak.Penulis menyadari karya ini masih banyak
kekurangan, untuk itu saran dan kritik membangun sangat penulis harapkan.

Penulis

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
LEMBAR PENYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................ vi
ABSTRAK .................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4
1. Bagi Guru ........................................................................................... 4
2. Bagi Siswa .......................................................................................... 5
3. Bagi Sekolah ...................................................................................... 5
4. Bagi Prodi PGSD ............................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 6
A. Kecerdasan (Intelligence) ....................................................................... 6
1. Pengertian Kecerdasan (Intelligence)................................................. 6
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kecerdasan ................................. 7
3. Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligence) ......................................... 9
a. Pengertian Kecerdasan Ganda .................................................... 9
b. Macam-Macam Kecerdasan ........................................................ 10
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1) Kecerdasan Linguistik-Verbal .............................................. 10
2) Kecerdasan Logis-Matematis................................................ 11
3) Kecerdasan Ruang-Visual ..................................................... 11
4) Kecerdasan Ritmik Musik..................................................... 12
5) Kecerdasan Kinestetik........................................................... 12
6) Kecerdasan Interpersonal ...................................................... 12
7) Kecerdasan Intrapersonal ...................................................... 13
8) Kecerdasan Naturalis ............................................................ 13
9) Kecerdasan Eksistensial ........................................................ 13
c. Prinsip Umum Pengembangan Inteligensi Ganda ...................... 14
B. Spesifikasi Kecerdasan Kinestetik-Badani ............................................. 15
1. Pengertian Kecerdasan Kinestetik-Badani ....................................... 15
2. Ciri-ciri Kecerdasan Kinestetik-Badani ........................................... 15
3. Pengembangan Kecerdasan Kinestetik-Badani ............................... 15
4. Strategi Pengajaran untuk Kecerdasan Kinestetik-Badani .............. 16
C. Bimbingan Belajar .................................................................................. 18
1. Pengertian Bimbingan Belajar ......................................................... 18
2. Tujuan Bimbingan Belajar ............................................................... 19
3. Fungsi Bimbingan Belajar ............................................................... 20
4. Peranan Guru dalam Bimbingan Belajar ......................................... 20
D. Prestasi Belajar ........................................................................................ 21
1.

Pengertian Prestasi Belajar .............................................................. 22

2.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........................ 22

E. Materi dalam Modul dan Hakekat Matematika ...................................... 23
F. Modul Bimbingan Belajar....................................................................... 24
1.

Pengertian Modul ............................................................................. 24

2.

Cara Menyusun Modul .................................................................... 24

3.

Evaluasi Modul ............................................................................... 25

G. Penelitian yang Revelan .......................................................................... 26
1.

Penelitian yang berhubungan dengan Kecerdasan Ganda ............... 26

2.

Penelitian yang berhubungan dengan Bimbingan Belajar ............... 27

3.

Penelitian yang berhubungan dengan Prestasi Belajar .................... 27

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 30
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 30
B. Jenis Penelitian ......................................................................................... 30
C. Prosedur Pengembangan ......................................................................... 30
D. Populasi dan Sampel ................................................................................ 35
E. Perlakuan (Treatment).............................................................................. 36
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 37
G. Instrumen Penelitian................................................................................. 37
1.

Wawancara ....................................................................................... 38

2.

Observasi.......................................................................................... 38

3.

Dokumentasi .................................................................................... 39

4.

Kuesioner ......................................................................................... 40

5.

Tes (pretest dan postest) .................................................................. 40

H. Validasi Modul ......................................................................................... 41
1. Data Validasi Guru Bidang StudiMatematika dan Revisi Produk ..... 41
2. Data Validasi Pakar Tata Bahasa dan Revisi Produk ......................... 42
3. Data Validasi Pakar Pembelajaran Matematika dan Revisi Produk .. 44
4. Data Validasi Pakar Multiple Inteligensi ........................................... 45
I. Teknik Analisis Data ................................................................................ 46
BAB IV DATA DAN DATA ANALISIS ..................................................... 50
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 50
1. Sebelum Penelitian ............................................................................. 50
2. Selama Penelitian ............................................................................... 52
B. Analisis Data ........................................................................................... 55
1. Hasil Belajar ...................................................................................... 55
2. Refleksi ............................................................................................. 57
3. Evaluasi ............................................................................................. 58
4. Tanggapan Siswa Terhadap Modul................................................... 59
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 61
A. Kesimpulan ............................................................................................. 61
B. Keterbatasan penulis .............................................................................. 61
C. Saran ....................................................................................................... 61

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 63
LAMPIRAN ................................................................................................... 66

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Matematika Pretest dan Posttest ............................ 41
Tabel 3.2 Komentar Guru Bidang Studi Matematika serta Revisinya ........... 42
Tabel 3.3 Komentar Pakar Tata Bahasa serta Revisinya ............................... 43
Tabel 3.4 Komentar Pakar Pembelajaran Matematika serta Revisinya ......... 44
Tabel 3.5 Komentar Pakar Multiple Inteligensi serta Revisinya ................... 45
Tabel 3.6 Konversi Skala Empat Berdasarkan Penelitian Acuan Patokan .... 46
Tabel 3.7 Resume Nilai dari Pakar/Validator ................................................ 48
Tabel 3.8 Perhitungan SBx atau Standar Devisisasi (SD) .............................. 48
Tabel 3.9 Hasil Konversi Nilai Skala Empat ................................................. 49
Tabel 3.10 Resume Nilai Kuesioner dari Para Ahli ....................................... 49
Tabel 4.1 Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas IV ..................................... 56
Tabel 4.2 Hasil Nilai Evaluasi Siswa ............................................................. 59

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Penelitian yang Relevan ................................................. 29
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian Menurut Sugiyono (2010) ........... 31
Gambar 3.2 Tahap-Tahap Penelitian Research and Development................. 32
Gambar 4.1 Frekuensi Nilai Pretest dan Posttest Secara Keseluruhan ......... 56

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Surat Izin Penelitian ............................................................... 66

Lampiran 2.

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ...................... 67

Lampiran 3.

Legger Penjasorkes Kelas IV Semester I ............................... 68

Lampiran 4.

Daftar Nilai Rapor Penjasorkes Kelas IV Semester I ............. 69

Lampiran 5.

Legger Seni Tari Kelas IV Semester I .................................... 70

Lampiran 6.

Daftar Nilai Matematika Kelas IV Semester Ganjil (1) ......... 71

Lampiran 7.

Daftar Nilai Matematika Kelas IV Semester Ganjil (2) ......... 72

Lampiran 8.

Resume Nilai Matematika Rapor Kelas IV Semester 1 ......... 73

Lampiran 9.

Silabus Pembelajaran.............................................................. 74

Lampiran 10. RPP Bimbingan Belajar Pertemuan 1 (Revisi) ....................... 78
Lampiran 11. RPP Bimbingan Belajar Pertemuan 2 (Revisi) ....................... 86
Lampiran 12. RPP Bimbingan Belajar Pertemuan 3 (Revisi) ....................... 94
Lampiran 13. Hasil Validasi Pakar Pembelajaran Matematika .................... 102
Lampiran 14. Hasil Validasi Pakar Tata Bahasa........................................... 115
Lampiran 15. Hasil Validasi Guru Bidang Studi Matematika ...................... 118
Lampiran 16. Rekapitulasi Hasil Validasi Guru Matematika Kelas IV ........ 121
Lampiran 17. Rekapitulasi Hasil Validasi Tata Bahasa ................................ 123
Lampiran 18. Rekapitulasi Hasil Validasi Pembelajaran Matematika ......... 125
Lampiran 19. Hasil Pretest Sampel 10 ........................................................ 127
Lampiran 20. Pekerjaan Sampel 8 di Modul Matematika ............................ 135
Lampiran 21. Pekerjaan Sampel 4 di Modul Matematika ............................ 141
Lampiran 22. Hasil Posttest Sampel 10 ........................................................ 147
Lampiran 23. Foto-Foto ................................................................................ 155

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini ada 2 bentuk pendidikan, yaitu pendidikan formal dan
pendidikan non formal.Pendidikan formal mulai dari TK, SD, SMP dan
SMA.Ambil contoh, pendidikan di SD yang menurut Bafadal (2006: 3)
sekolah dasar merupakan satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan enam tahun.Hal ini tercantum dalam Kurikulum Pendidikan Dasar
(1994; dalam Bafadal 2006: 6) dijelaskan bahwa pendidikan dasar bertujuan
memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan
kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan
anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti
pendidikan menengah.
Pendidikan non formal contohnya seperti home schoolling dan
bimbingan belajar. Tujuan bimbingan belajar menurut Hamalik (2009:195)
adalah agar semua potensi siswa berkembang secara optimal meliputi aspek
pribadinya sebagai individu yang potensial.Hal ini, dapat memberi dampak
positif bagi perkembangan belajar siswa sendiri dan raihan prestasi belajar
siswa tersebut.Bimbingan belajar yang ada hingga saat ini biasanya juga
menggunakan bahan ajar.Sukmadinata (2010:3) menyebutkan bahwa bahan
ajar menjadi salah satu komponen utama kurikulum.Bahan ajar yang
digunakan dalam bimbingan belajar masih dalam bentuk umum. Bentuk

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

umum ini artinya belum berbasis kecerdasan ganda (inteligensi ganda)
sehingga siswa menerima pengetahuan dengan cara yang sama yang
mengakibatkan perbedaan pencapaian prestasi belajar.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SD Kanisius Gayam I
Yogyakarta, para guru di sana masih menggunakan modul yang belum
memperhatikan kecerdasan ganda yang dimiliki oleh setiap siswa. Antara
guru dan siswa menggunakan modul yakni modul yang berisi penjelasan
materi dan soal latihan.Menurut David Wechsler dalam Nini Subini (2012:
11), kecerdasan adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir
rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif.Ada 9 kecerdasan
yang diungkap oleh Gardner.Kecerdasan itu adalah intelegensi linguistik,
intelegensi matematis-logis, intelegensi ruang-visual, intelegensi kinestetikbadani,

intelegensi

musikal,

intelegensi

interpersonal,

intelegensi

intrapersonal, intelegensi lingkungan, intelegensi eksistensial.
Wawancara yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa siswa kelas IV
SD Kanisius Gayam I yang berprestasi rendah memiliki kecerdasan
kinestetik-badani yang lebih dominan melihat dari hasil pretasi yang
ditunjukkan pada nilai rapor.Suparno (2004: 35) berpendapat bahwa siswa
yang mempunyai kecerdasan kinestetik-badani biasanya suka menari,
olahraga, dan suka bergerak.Siswa ini biasanya tidak suka diam, ingin selalu
menggerakan tubuhnya.Bila waktu luang dan tidak ada pelajaran, anak-anak
ini dengan cepat main di lapangan. Bila belajar menari, anak seperti ini
dengan cepat akan bisa dan tidak kaku karena tubuhnya fleksibel.

2

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru penjasorkes, seni tari
dan juga Matematika.Hasil wawancara ditemukannya 12 siswa yang memiliki
kecerdasan kinestetik-badani.Kedua belas siswa tersebut bagus dalam
kinestetik-badani dan mereka lemah dalam mata pelajaran Matematika. Untuk
memastikan hal tersebut, maka peneliti membuat pertanyaan sederhana
tentang hobi dan mata pelajaran yang dirasa sulit. Peneliti meminjam bukti
dokumentasi yaitu rapor dari guru bidang studi Matematika. Setelah angket
itu selesai diisi dan melihat bukti rapor, peneliti melihat bahwa dari 12 siswa
tersebut ada 10 siswa yang memiliki kecerdasan kinestetik-badani dan lemah
di bidang studi Matematika.
Peneliti memiliki keinginan untuk mengembangkan sebuah modul
bimbingan belajar Matematika dengan bertolak pada kecerdasan kinestetikbadani.Dari modul bimbingan belajar ini, diharapkan siswa mampu
memahami mata pelajaran Matematika yaitu materi “Sifat-sifat bangun ruang
sederhana” dengan baik.Penelitian ini hanya dibatasi pada permasalahan
modul bimbingan belajar, kecerdasan kinestetik-badani, dan prestasi rendah
dalam mata pelajaran Matematika. Materi Matematika yang akan dibahas
terletak pada kelas IV semester genap yaitu Standar Kompetensi 8.
Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar
Kompetensi Dasar 8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana.
Dengan demikian peneliti mengambil judul “Pengembangan Modul
Bimbingan Belajar Matematika Berbasis Kecerdasan Kinestetik-BadaniPada
Siswa Berprestasi Rendah di Kelas IV SD Kanisius Gayam I Yogyakarta.”

3

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Rumusan Masalah
1.

Bagaimana hasil validasi kualitas produk modul bimbingan belajar
Matematika berbasis kecerdasan kinestetik-badanipada siswa berprestasi
rendah di kelas IV SD Kanisius Gayam I Yogyakarta?

2.

Apakah

produk

modul

bimbingan belajar

Matematika

berbasis

kecerdasan kinestetik-badanidapat meningkatkan prestasi rendah siswa
kelas IV SD Kanisius Gayam I Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan hasil validasi kualitas produk modul bimbingan
belajar berbasis kecerdasan kinestetik-badani pada siswa berprestasi
rendah pada mata pelajaran Matematika di Kelas IV SD Kanisius Gayam
I Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui produk modul bimbingan belajar Matematika berbasis
kecerdasan kinestetik-badani dapat meningkatkan prestasi rendah siswa
kelas IV SD Kanisius Gayam I Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Guru bidang studi Matematika kelas IV SD Kanisius Gayam I
Yogyakarta mendapatkan inspirasi dari penelitian ini baik dari sisi
pengembangan modul bimbingan belajar Matematika berbasis kecerdasan
kinestetik-badani maupun produk yang dihasilkan dapat menambah bahan
sebagai pegangan guru dalam pembelajaran di sekolah.

4

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Bagi Siswa
Siswa kelas IV SD Kanisius Gayam I Yogyakarta dapat terbantu
prestasi belajarnya dengan adanya produk yang dikembangkan oleh
peneliti yaitu modul bimbingan belajar Matematika berbasis kecerdasan
kinestetik-badani.
3. Bagi Sekolah
SD Kanisius Gayam I Yogyakarta mendapatkan tambahan
referensi modul bimbingan belajar Matematika berbasis kecerdasan
kinestetik-badani dari hasil penelitian pengembangan (Research and
Development).
4. Bagi Prodi PGSD
Prodi PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta mendapatkan
tambahan referensi terkait dengan penelitian dan pengembangan (Research
and Development/ R & D) dan produk yang dihasilkan berupa modul
bimbingan belajar Matematika berbasis kecerdasan kinestetik-badani.

5

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kecerdasan (Intelligence)
1. Pengertian Kecerdasan (Intelligence)
Menurut

David

Wechsler

(dalam

Nini

Subini,

2012:11),

kecerdasan adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir
rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif.Kecerdasan secara
umum dapat juga diartikan sebagai suatu tingkat kemampuan dan
kecepatan otak mengolah suatu bentuk tugas atau keterampilan
tertentu.Kemampuan dan kecepatan kerja otak ini disebut juga dengan
efektifitas kerja otak. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa
kecerdasan adalah suatu kemampuan mentalyang melibatkan proses
berpikir rasional. Oleh karena itu, kecerdasan tidak dapat diamati secara
langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang
merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Penelitian Gardner telah menghasilkan suatu pengertian tentang
kecerdasan. Kecerdasan tidak diketahui berdasarkan ukuran nilai atau skor
tes, tetapi kecerdasan seseorang diketahui dan dinilai dari: (1)kemampuan
untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari;
(2) kemampuan untuk memproduksi persoalan baru dan diselesaikan
sendiri;

(3)

kemampuan

untuk

menciptakan

produk

mengandung nilai budaya (Campbell, Linda. dkk, 2006: 2).

6

baru

yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan
Kita ketahui bahwa kecerdasan masing-masing orang berbeda, ada
yang pintar sekali, sedang-sedang saja, dan ada juga yang bisa-biasa
saja.Namun tidak sedikit juga yang tingkat kecerdasannya dibawah ratarata. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor (Subini,2012:18-21), yakni:
a.

Faktor genetik (keturunan atau bawaan)
Pandangan umum mengatakan bahwa seseorang yang lahir dari
keluarga berpendidikan tinggi atau mempunyai tingkat intelektual
diatas rata-rata akan mempunyai keturunan yang tidak jauh berbeda.
Meskipun

bukan

faktor

utama,

namun

keturunan

terbukti

mempengaruhi kecerdasan seseorang.Oleh karena itu di dalam satu
kelas dapat dijumpai anak yang berbeda secara akademis.
b. Faktor lingkungan
Selain faktor genetik (keturunan), lingkungan juga dapat memberi
pengaruh besar terhadap kecerdasan anak. Jadi tidak perlu bingung
ketika ada seorang anak jalanan, yang orangtuanya tidak pernah
sekolah, mempunyai kepandaian yang luar biasa dibanding temannya.
Bisa jadi anak tersebut belajar dari kehidupannya yang susah dan
bertekat mengubah keadaan hidupnya dengan rajin belajar. Ia bisa
belajar kapanpun dan kepada siapapun yang mau mengajarinya. Oleh
karena itu walaupun pada dasarnya inteligensi sudah dibawa sejak
lahir,

ternyata

lingkungan

sanggup

menimbulkan

perubahan-

perubahan yang berarti.Tak dapat dipungkiri juga kalau stimulasi yang

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

benar

juga

berpengaruh

cerdas.Rangsangan-rangsangan

untuk
yang

menciptakan
bersifat

orang-orang

kognitif

seperti

emosional dari lingkungan juga memegang peranan penting.
c.

Faktor minat dan pembawaan yang khas
Minat merupakan suatu dorongan untuk mencapai sebuah
tujuan.Minat mengarahkan pernuatan kepada sesuatu. Dalam diri
manusia terdapat dorongan atau motif yang mendorongnya untuk
berinteraksi dengan dunia luar, sehingga apa yang diminati oleh
manusia dapat memberikan dorongan untuk berbuat lebih giat dan
lebih baik. Dengan belajar giat akan meningkatkan kecerdasan
seseorang.

d. Faktor gizi
Intelegensi tidak bisa lepas dari otak.Perkembangan otak
dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi.Otak cenderung dapat bekerja
dengan keras, lancar jika didukung dengan kandungan makanan yang
diserap.
e.

Faktor kematangan
Organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan setiap saat. Bagaimana seorang bayi yang mulanya
hanya bisa menangis kemudian dapat lari kesana ke mari, itu adalah
bagian dari proses tumbuh kembangnya.

f.

Faktor pembentukan
Pembentukan adalah segala keadaan diluar diri seseorang yang
mempengaruhi perkembangan inteligensi. Pembentukan ada dua

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

macam yakni: yang direncanakan dan yang tidak. Pembentukan yang
direncanakan seperti dilakukan disekolah atau pembentukan yang
tidak direncanakan, misalnya pengaruh alam semesta.
g.

Faktor kebebasan
Kebebasan yang dimaksud disini adalah dalam hal melakukan
pembelajaran.Seorang anak dapat memilih metode tertentu dalam
memecahkan masalah yang dihadapi.Misalnya untuk belajar ilmu
murni, anak cenderung memilih melakukan praktik langsung daripada
duduk diam mendengarkan guru berceramah.Biarkan anak melakukan
hal

yang

disukainya

asalkan

itu

baik,

berguna

dan

tidak

membahayakan dirinya.

3. Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences)
a.

Pengertian Kecerdasan Ganda
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 251) terdapat arti
kata dari kecerdasan ganda, kata “ganda” memiliki arti kali, lipat,
lebih banyak, dan tidak tunggal.Gagasan tentang teori intelegensi
ganda (multiple intelegence) pertama kali dikemukakan oleh Howard
Gardner pada tahun 1983.Menurut Gardner (dalam Suparno 2004:17)
Inteligensi merupakan kemampuan untuk memecahkan persoalan dan
menghasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan
dalam situasi yang nyata.
Menurut pendapat Suparno (2004: 19) penelitian yang telah
dilakukan oleh Gardner pada awalnya menghasilkan tujuh kecerdasan,

9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

kemudian ditambah lagi menjadi dua kecerdasan sehingga menjadi
sembilan kecerdasan anak, yaitu: (1) kecerdasan linguistik; (2)
kecerdasan

matematis-logis;

(3)

kecerdasan

ruang-visual;

(4)

kecerdasan musikal; (5) kecerdasan jinestetik-badani; (6) kecerdasan
interpersonal; (7) kecerdasan intrapersonal; (8) kecerdasan naturalis;
dan (9) kecerdasan eksistensial. Sembilan kecerdasan tersebut yang
disebut dengan multiple intelligences.

b. Macam-macam Kecerdasan
Menurut Gardner dalam Suparno (2013: 19) pada awal
penelitiannya Gardner mengumpulkan banyak sekali kemampuan
manusia yang kiranya dapat dimasukkan dalam pengertiannya tentang
kecerdasan.Setelah semua kemampuan itu dianalisis secara teliti,
akhirnya dia menerima adanya tujuhkecerdasan yang dimiliki manusia.
Pada bukunya Intelligence

Reframed, ia menambahkan adanya

duakecerdasan baru, yaitu kecerdasan lingkungan atau naturalis
(naturalist intelligence) dan
intelligence).

Ada

9

kecerdasan eksistensial (existential

kecerdasan

yang

diungkap

oleh

Gardner.Kecerdasan itu adalah intelegensi linguistik, intelegensi
matematis-logis, intelegensi ruang-visual, intelegensi kinestetikbadani, intelegensi musikal, intelegensi interpersonal, intelegensi
intrapersonal, intelegensi lingkungan, intelegensi eksistensial.
1) Kecerdasan Linguistik-Verbal

10

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Menurut Suparno (2004: 26) kecerdasan linguistik-verbal
merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan kata-kata
secara lisan maupun tertulis seperti pencipta puisi, pemain film,
jurnalis.Menurut Gardner dalam Campbell (2006:2) menambahkan
bahwa linguistic intelligence (kecerdasan linguistic), adalah
kemampuan

untuk

berpikir

dalm

bentuk

kata-kata

dan

menggunakan bahasa untuk mengekspresikan dan menghargai
makna yang kompleks.
2) Kecerdasan Logis-Matematis
Kecerdasan logis-matematis menurut pendapat Suparno
(2004: 28) adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengolah

angka

dan

perhitungan.Menurut

bilangan
Gardner

dalam

melakukan

dalam

Campbell

(2006:2)menambahkan bahwa logical–matehematical intelligence
(kecerdasan matematis-logis), merupakan kemampuan dalam
menghitung, mengukur, dan mempertimbangkan proposisi dan
hipotesis, serta menyelesaikan operasi-operasi matematis.
3) Kecerdasan Ruang-Visual
Kecerdasan selanjutnya yaitu kecerdasan ruang-visual,
adalah kecerdasan atau kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
melihat dan mengenal dunia melalui ruang-visualnya secara tepat
dan benar (Suparno, 2004: 32). Menurut Gardner dalam Campbell
(2006:2)menambahkan bahwa spatial intelligence (kecerdasan
spasial), adalah kemampuan untuk membangkitkan

11

kapasitas

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

untuk berpikir dalam tiga cara dimensi seperti yang dapat
dilakukan oleh pelaut, pilot, pemahat, pelukis, arsitek.
4) Kecerdasan Ritmik Musik
Kecerdasan ritmik-musik menurut Suparno (2004: 36)
adalah kecerdasan yang dimiliki seseorang dalam mengekspresikan
dan mengembangkan perasaan atau pikiran melalui lagu dan
musik.Menurut Gardner dalam Campbell (2006:2) menambahkan
bahwa musical intelligence (kecerdasan musik), kemampuan yang
sensitivitas pada pola titinada, melodi, ritme, dan nada.
5) Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan kinestetik menurut pendapat Suparno (2004: 34)
adalah kemampuan seseorang dalam mengkombinasikan pikiran
dan gerak tubuh sehingga menjadi suatu bentuk gerakan yang
indah seperti yang dilakukan pada penari, atlet, pemahat.Menurut
Gardner dalam Campbell (2006:2) menambahkan bahwa bodilykinestetic intelligence (kecerdasan kinestetik), adalah kemampuan
yang memungkinkan seseorang untuk menggerakan objek dan
keterampilan-keterampilan fisik yang halus.
6) Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan yang dimiliki
seseorang dalam melakukan hubungan komunikasi dengan orang
disekitarnya (Suparno: 40). Menurut Gardner dalam Campbell
(2006:2)

menambahkan

12

bahwa

interpersonal

intelligence

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

(kecerdasan interpersonal), adalah kemampuan untuk memahami
dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif.

7) Kecerdasan Intrapersonal
Menurut Suparno (2004: 41) memiliki pendapat tentang
kecerdasan

intrapersonal.Beliau

mengatakan

kecerdasan

intrapersonal adalah kecerdasan yang dimiliki seseorang untuk
melakukan refleksi dan penilaian terhadap diri sendiri dalam
merumuskan tujuan hidupnya.Menurut Gardner dalam Campbell
(2006:2)

menambahkan

bahwa

intrapersonal

inteliligence

(kecerdasan intrapersoal), merupakan kemampuan untuk membuat
persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan
pengetahuan tersebut dalam merencanakan dan mengarahkan
kehidupan seseorang.
8) Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan

naturalis adalah kemampuan seseorang untuk

mengenal lingkungan baik tumbuhan dan hewan (Suparno, 2004:
42).
9) Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan eksistensial ini memiliki kesamaan dengan
kecerdasan intrapersonal.Persamaan yang dimiliki oleh kedua
kecerdasan tersebut yaitu sama-sama tentang diri sendiri, tetapi
kecerdasan eksistensial lebih pada ke pertanyaan-pertanyaan
tentang diri sendiri.Kecerdasan eksistensial adalah kemampuan

13

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

seseorang dalam menjawab pertanyaan tentang masalah-masalah
manusia seperti mengapa aku ada, mengapa manusia mati, makna
dari tujuan hidup (Suparno, 2004: 44).
c.

Prinsip Umum Pengembangan Inteligensi Ganda
Haggerty (dalam Suparno, 2004: 65-66) ada beberapa prinsip
umum untuk membantu mengembangkan inteligensi ganda pada siswa,
adalah:
1) Pendidikan harus memperhatikan semua kemampuan intelektual;
2) Pendidikan seharusnya individual. Pendidikan harusnya lebih
personal, dengan memperhatikan inteligensi setiap siswa;
3) Pendidikan harus menyemangati siswa untuk dapat menentukan
tujuan dan program belajar mereka. Siswa perlu diberi kebebasan
untuk menggunakan cara belajar dan cara kerja berdasarkan minat
mereka;
4) Sekolah sendiri harus menyediakan fasilitas dan sarana yang
dapat dipergunakan oleh siswa untuk melatih kemampuan
intelektual mereka berdasarkan inteligensi ganda;
5) Evaluasi belajar harus lebih kontekstual dan bukan tes tertulis.
Evaluasi lebih harus berupa pengalaman lapangan langsung dan
dapat diamati bagaimana performa siswa, apakah sungguh maju
atau tidak;
6) Pendidikan sebaiknya tidak dibatasi di dalam gedung sekolah.
Inteligensi

ganda

memungkinkan

14

agar

pendidikan

juga

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

dilaksanakan di luar sekolah, lewat masyarakat, kegiatan ekstra,
serta kontak dengan orang luar dan para ahli.

B. Spesifikasi Kecerdasan Kinestetik-badani
1. Pengertian Kecerdasan Kinestetik-badani
Menurut Gardner (dalam Suparno, 2004: 34) kecerdasan
kinestetik-badani adalah kemampuan menggunakan tubuh atau gerak
tubuh untuk mengekspresikan gagasan dan perasaan seperti ada pada aktor,
atlet, penari, pemahat, dan ahli bedah. Definisi ini merujuk pada tulisan
yang mengatakan bahwa “… Sebuah keselarasan antara pikiran dan tubuh,
dimana pikiran dilatih untuk memanfaatkan tubuh sebagaimana mestinya
dan tubuh dilatih untuk dapat merespon ekspresi kekuatan dari pikiran”
(Linda C, Bruce C dan Dee D, 2002).
2. Ciri-ciri Kecerdasan Kinestetik-badani
Suparno (2004: 35) berpendapat bahwa siswa yang mempunyai
kecerdasan kinestetik-badani biasanya suka menari, olahraga, dan suka
bergerak.Siswa ini biasanya tidak suka diam, ingin selalu menggerakan
tubuhnya.Bila waktu luang dan tidak ada pelajaran, anak-anak ini dengan
cepat main di lapangan. Bila belajar menari, anak seperti ini dengan cepat
akan bisa dan tidak kaku karena tubuhnya fleksibel.
3. Pengembangan Kecerdasan Kinestetik-badani

15

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Menurut Lazear (dalam Suparno, 2013: 72-73) kapasitas yang
berkaitan dengan inteligensi kinestetik-badani ini perlu dilatih, misalnya
dengan hal-hal berikut.
a.

Bila sedang berjalan, baik bila secara sadar melatih bermacam-macam
model jalan. Misalnya, jalan pelan, jalan reflektif, tergesa-gesa,
semangat, jalan gembira, mau cepat sampai tujuan, dsb.

b.

Bila merasakan reaksi tubuh terhadap rangsangan dari luar. Misalnya,
merasakan reaksi tubuh terhadap suasana tegang, bingung, suasana
menyenangkan, dsb. Melatih dan menyadari reaksi ini misalnya, tubuh
menggigil waktu mengalami ketakutan; wajah menjadi merah ketika
sedang marah;dsb.

c.

Bila sedang berbicara dengan orang lain, cobalah perhatikan bahasa
tubuh mereka. Perhatikan postur tubuh, isyarat tubuh, ekspresi wajah,
gerak tubuh-nya.

d.

Baik bila sekali menyadari apa yang dilakukan dengan tubuh anda
sebelum melakukan sesuatu. Misalnya, bila ingin memakai sepatu,
lalu duduk, dan menggunakannya.

e.

Saat sibuk mengerjakan hal rutin, cobalah berhenti dan berpikir
sebentar, unuk menyadari serta merasakan bagaimana kaki, tangan,
dan tubuh kita melakukan dengan tugas itu.

4. Strategi Pengajaran untuk Kecerdasan Kinestetik-Badani
Menurut (Uno dan Masri, 2009:141-144) strategi-strategi dibawah
ini akan menunjukkan bahwa tidak sulit mengintegrasikan kegiatan yang

16

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

dipicu oleh gerak tubuhdan kinestetis ke dalam mata pelajaran akademis
tradisional seperti bahasa, matematika, dan ilmu pasti. Berikut uraiannya.
1) Respon Tubuh. Mintalah siswa menanggapi pelajaran menggunakan
tubuh mereka sebagai medium respons. Strategi ini dapat divariaskina
dengan beberapa cara, misalnya siswa dapat tersenyum, mengedipkan
mata, mengangkat kelima jari, meniru gerakan burung yang terbang
dengan merentangkan tangan, dan lain-lain.
2) Teater Kelas. Misalnya, siswa dapat mendramakan soal matematika
yang melibatkan tiga langkah pemecahan dengan memainkan drama
tiga langkah. Mereka dapat menciptakan pertunjukan boneka-boneka
prajurit mini di sebuah papan kayu dengan menggerak-gerakkannya
agar terlihat seperti gerakan pasukan.
3) Konsep kinestetis. Strategi konsep kinestetis dapat dilakukan, baik
dengan cara mengajarkan konsep kepada siswa mempantomimkan
konsep atau istilah mata pelajaran tertentu. Kegiatan ini menuntut
kemampuan siswa menerjemahkan informasi dari sistem linguistik
atau simbol logis menjadi ekspresi yang sepenuhnya kinestetisjasmani.
4) Hands On Thinking. Siswa yang memiliki kecerdasan kinestetis
seharusnya memperoleh kesempatan belajar melalui manipulasi objek
atau menciptakan sesuatu dengan tangan mereka. Pada tingkat
kognitif yang lebih tinggi, siswa dapat mengekspresikan konsep yang
abstrak, dengan membuat patung, kolase, atau bentuk-bentuk
kerajinan lain.

17

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5) Peta tubuh. Salah satu contoh paling umum dari pendekatan ini
adalah penggunaan jari untuk berhitung dan menghitung seperti
sempoa. Dalam geografi misalnya, badan dapat mempresentasikan
Indonesia (jika kepala mewakili Kalimantan, di manakah posisi
Sumatera?), badan juga dapat digunakan dalam memetakan strategi
pemecahan masalah dalam matematika. Misalnya, dalam perkalian
angka dua digit, kedua kaki dapat menjadi angka dua digit dan lutut
dapat menjadi angka satu digit.

C. Bimbingan Belajar
1.

Pengertian Bimbingan Belajar
Menurut Hamalik (2009:193), bimbingan dalam arti yang luas
inheren dengan pendidikan. Banyak ahli yang sependapat bahwa
pengertian tentang bimbingan pada pokonya hampir bersesuaian satu
sama lain. Berikut ini beberapa definisi bimbingan yang dikemukakan
oleh beberapa ahli yakni:
a.

Harol Alberty: bimbingan disekolah merupakan aspek program
pendidikan yang berkenan dengan bantuan terhadap para siswa agar
dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapinya dan untuk
merencanakan masa depannya sesuai dengan minat, kemampuan,
dan kebutuhan sosialnya.

b.

Chrisholm: bimbingan ialah penolong individu agar dapat mengenal
dirinya dan supaya individu itu dapat mengenal serta dapat
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupannya.

18

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

c.

Stikes dan Dorcy: bimbingan adalah suatu proses untuk menolong
individu dan kelompok supaya individu itu dapat menyesuaikan diri
dan memecahkan masalah-masalahnya. Definisi ini menekankan
pandangan pribadi.

d.

Stoops: bimbingan adalah suatu proses yang terus menerus untuk
membantu perkembangan individu dalam rangka mengembangkan
kemampuannya secara maksimal untuk memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.
Dari keempat definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan
merupakan suatu proses memberi bantuan kepada individu agar
individu itu dapat mengenal dirinya dan dapat memecahkan
masalah-masalah hidupnya sendiri sehingga ia dapat menikmati
hidup dengan bahagia.

2. Tujuan Bimbingan Belajar
Menurut Hamalik (2009: 195), bimbingan merupakan suatu proses
yang bertujuan agar:
1) Siswa bertanggungjawab menilai kemampuannya sendiri dan
menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya;
2) Siswa menjalani kehidupannya sekarang secara efektif dan
menyiapkan dasar kehidupan masa depannya sendiri;
3) Semua potensi siswa berkembang secara optimal meliputi aspek
pribadinya sebagai individu yang poetensial;

19

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Menurut Skiner dalam Hamalik (2009:195), bimbingan bertujuan
untuk menolong setiap individu dalam membuat pilihan dan
mnentukan sikap yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan
kesempatan yang ada yang sejalan dengan nilai-nilai sosialnya.

3. Fungsi Bimbingan Belajar
Menurut Hamalik (2009:195), fungsi bimbingan adalah:
a.

Membantu individu siswa untuk memperoleh gambaran yang
objektif dan jelas tentang potensi, watak, minat, sikap, dan
kebiasaannya agar ia dapat menghindarkan diri dari hal-hal yang
tidak diinginkan.

b.

Membantu individu siswa untuk mendapatkan pendidikan yang
sesuai dengan kebutuhan, minat, bakat, dan kemampuannya dan
membantu siswa itu untuk menentukan cara yang efektif dan
efisien dalam menyelesaikan bidang pendidikan yang telah
dipilihnya agar tercapai hasil yang diharapkan.

c.

Membantu individu siswa untuk memperoleh gambaran yang jelas
tentang

kemungkinan-kemungkinan

dan

kecenderungan-

kecenderungan dalam lapangan pekerjaan agar ia dapat melakukan
pi