Peraturan Perundangan PP NO 76 TH 1992

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 6 TAHUN 1 9 9 2
TENTANG
DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun
1992 t ent ang Dana Pensiun diperlukan adanya ket ent uan yang
mengat ur mengenai pembent ukan Dana Pensiun Pemberi Kerj a dan
penyelenggaraan Program Pensiun;
b. bahwa unt uk penyelenggaraan Program Pensiun oleh Dana Pensiun
Pemberi Kerj a diperlukan ket ent uan mengenai kepengurusan,
pengelolaan kekayaan Dana Pensiun, penyediaan Manf aat Pensiun
secara berkesinambungan, dan j aminan at as hak-hak Pesert a
t ermasuk dalam hal t erj adi penangguhan pemupukan Manf aat
Pensiun, pemisahan dan penggabungan sert a likuidasi Dana Pensiun
Pemberi Kerj a;

c. bahwa sehubungan dengan it u, dipandang perlu unt uk menet apkan
Perat uran Pemerint ah t ent ang Dana Pensiun Pemberi Kerj a;

Mengingat

: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 t ent ang Dana Pensiun
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 37, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3477);
MEMUTUSKAN :

Menet apkan : PERATURAN PEMERINTAH
PENSIUN PEMBERI KERJA.

REPUBLIK

INDONESIA

TENTANG


DANA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan:
1. Dana Pensiun adalah Dana Pensiun Pemberi Kerj a sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 t ent ang Dana
Pensiun;
2. Penerima Tit ipan adalah bank umum sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 t ent ang Perbankan;
3. Janda/ Duda

adalah

ist ri/ suami

yang

sah


dari

Pesert a

at au

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

2

-

pensiunan yang meninggal dunia, yang t elah t erdaf t ar pada Dana
Pensiun sebelum Pesert a mcninggal dunia at au pensiun;
4. Anak adalah semua anak yang sah dari Pesert a at au pensiunan, yang
t elah t erdaf t ar pada Dana Pensiun sebelum Pesert a meninggal dunia

at au pensiun;
5. Ment eri adalah Ment eri Keuangan Republik Indonesia.
BAB II
PENGESAHAN DANA PENSIUN
Bagian Pert ama
Persyarat an Dan Tat a Cara Pengesahan
Pasal 2
Set iap pembent ukan Dana Pensiun ol eh Pemberi Kerj a waj ib mendapat
pengesahan Ment eri.
Pasal 3
(1)

Permohonan pengesahan Dana Pensiun diaj ukan oleh Pendiri
dengan menggunakan f ormulir yang dit et apkan Ment eri, dengan
melampirkan:
a. Perat uran Dana Pensiun;
b. pernyat aan t ert ulis Pendiri dan Mit ra Pendiri bila ada;
c. surat penunj ukan Pengurus, Dewan Pengawas, dan Penerima
Tit ipan;
d. arahan invest asi;

e. laporan akt uaris, apabila Dana Pensiun menyelenggarakan
Program Pensiun Manf aat Past i;
f . surat perj anj ian ant ara Pengurus dengan Penerima Tit ipan.

(2)

Ket ent uan pelaksanaan mengenai t at a cara permohonan
pengesahan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dit et apkan Ment eri.

Bagian Kedua
Perat uran Dana Pensiun
Pasal 4
Perat uran Dana
sebagai berikut :

Pensiun

a. nama Dana Pensiun;
b. nama Pendiri;


sekurang-kurangnya

memuat

ket ent uan

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

3

-

c. karyawan at au kelompok karyawan yang berhak menj adi Pesert a;
d. nama Mit ra Pendiri, apabila ada;
e. t anggal pembent ukan Dana Pensiun;
f . maksud dan t uj uan pembent ukan Dana Pensiun;

g. pembent ukan kekayaan Dana Pensiun yang t erpisah dari kekayaan
Pemberi Kerj a;
h. t at a cara penunj ukan, penggant ian
Pengurus dan Dewan Pengawas;

dan

penunj ukan

kembali

i. masa j abat an Pengurus dan Dewan Pengawas,
j . pedoman penggunaan j asa Penerima Tit ipan;
k. syarat unt uk menj adi Pesert a;
l. hak, kewaj iban dan t anggung j awab Pengurus, Dewan Pengawas,
Pesert a dan Pcmberi Kerj a, t ermasuk kewaj iban Pcmberi Kerj a
unt uk membayar iuran;
m. besar iuran unt uk Program Pcnsiun;
n. rumus Manf aat Pensiun dan f akt or-f akt or yang mempengaruhi
perhit ungannya;

o. t at a cara pembayaran Manf aat Pensiun dan manf aat lainnya;
p. t at a cara penunj ukan dan penggant ian pihak yang berhak at as
Manf aat Pensiun apabila Pesert a meninggal dunia;
q. biaya yang merupakan beban Dana Pensiun;
r. t at a cara perubahan Perat uran Dana Pensiun;
s. t at a cara pembubaran dan penyelesaian Dana Pensiun.
Pasal 5
Perat uran Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 hanya
dapat menj adi dasar penyelenggaraan 1 (sat u) j enis Program Pensiun.
Bagian Ket iga
Pernyat aan Tert ulis Pendiri
Dan Mit ra Pendiri
Pasal 6
Pernyat aan t ert ulis Pendiri dan pernyat aan t ert ulis Mit ra Pendiri
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b harus diset uj ui
oleh pemilik perusahaan, at au rapat umum pemegang saham, at au
yang set ara dengan it u, sert a memuat :
a. ringkasan Perat uran Dana Pensiun;
b. kesediaan unt uk membiayai penyelenggaraan Dana Pensiun sesuai


PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

4

-

dengan ket ent uan Undang-undang Dana Pensiun dan perat uran
pelaksanaannya sert a Perat uran Dana Pensiun.
Bagian Keempat
Penit ipan Kekayaan Dana Pensiun
Pasal 7
(1)

Perj anj ian penit ipan kekayaan Dana Pensiun ant ara Pengurus dan
Penerima Tit ipan sekurang-kurangnya memuat ket ent uan sebagai
berikut :
a. t ugas, wewenang dan t anggung j awab Penerima Tit ipan;

b. biaya penit ipan yang dibebankan kepada Dana Pensiun;
c. pernyat aan Penerima Tit ipan unt uk memberikan inf ormasi dan
menyediakan buku, cat at an, dan dokumen yang berkenaan
dengan kekayaan Dana Pensiun yang dit it ipkan
dalam
rangka pemeriksaan, baik yang dilakukan oleh Ment eri, at au
oleh akunt an publik dan at au oleh akt uaris yang dit unj uk
Ment eri at au oleh Dewan Pengawas maupun oleh audit or yang
dit unj uk Dewan Pengawas.

(2)

Perubahan perj anj ian penit ipan dan at au perubahan penunj ukan
Penerima
Tit ipan
waj ib
dilaporkan
kepada
Ment eri
selambat -lambat nya 30 (t iga puluh) hari kerj a sebelum

berlakunya perubahan.

Pasal 8
(1)

Penerima Tit ipan bert anggung j awab at as pengamanan kekayaan
Dana Pensiun sesuai dengan ket ent uan Undang-undang Dana
Pensiun dan perat uran perundang-undangan yang berlaku.

(2)

Penerima Tit ipan waj ib mencat at dan membukukan kekayaan
Dana Pensiun secara t erpisah dari kekayaan Penerima Tit ipan.

(3)

Kekayaan Dana Pensiun yang dit it ipkan dikecualikan dari set iap
t unt ut an hukum t erhadap kekayaan Penerima Tit ipan.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

5

-

Bagian Kelima
Perubahan Perat uran Dana Pensiun
Pasal 9
(1)

Perubahan Perat uran Dana Pensiun dilakukan oleh Pendiri, dan
harus mendapat pengesahan Ment eri.

(2)

Pengesahan Ment eri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) t idak
diperlukan dalam hal penangguhan dan pengakhiran penangguhan
kepesert aan karyawan Mit ra Pendiri.

(3)

Perubahan Perat uran Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), pemberlakuannya harus dinyat akan dalam pernyat aan
t ert ulis Pendiri.

(4)

Dalam
hal perubahan Perat uran Dana Pensiun dimaksud
mengakibat kan perubahan at as pendanaan dan at au besarnya
Manf aat Pensiun, maka pernyat aan Pendiri sebagaimana
dimaksud dalam ayat (3) harus mendapat perset uj uan pemilik
perusahaan at au rapat umum pemegang saham at au yang set ara
dengan it u.
Pasal 10

(1)

Unt uk mendapat pengesahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 ayat (1), Pendiri mengaj ukan permohonan t ert ulis kepada
Ment eri yang memuat uraian t ent ang lat ar belakang dan t uj uan
perubahan Perat uran Dana Pensiun, sert a dilengkapi dengan
a. Perat uran Dana Pensiun yang baru;
b. pernyat aan t ert ulis Pendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal
9 ayat (3) alau ayat (4);
c. laporan akt uaris, apabila perubahan Perat uran Dana Pensiun
mengakibat kan perubahan dalam pendanaan dan Manf aat
Pensiun, bagi Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program
Pensiun Manf aat Past i.

(2)

Dalam j angka wakt u paling lama 3 (t iga) bulan t erhit ung sej ak
dit erimanya permohonan pengesahan perubahan Perat uran Dana
Pensiun secara lengkap dan memenuhi ket ent uan Undang-undang
Dana Pensiun dan Perat uran Pemerint ah ini sert a perat uran
pelaksanaannya, maka Perat uran Dana Pensiun t ersebut waj ib
disahkan Ment eri dan dicat at dalam Buku Daf t ar Umum yang
disediakan unt uk it u.

(3)

Dalam hal permohonan dit olak, Ment eri waj ib menyampaikan
surat pemberit ahuan penolakan yang disert ai alasan penolakan,
dalam j angka wakt u sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).

(4)

Pcrubahan

Perat uran

Dana

Pensiun

berlaku

sej ak

t anggal

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

6

-

pengesahan Ment eri.
(5)

Pengurus waj ib mengumumkan pengesahan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) dengan penempat annya dalam Berit a
Negara Republik Indonesia.
Bagian Keenam
Penangguhan Pembayaran Iuran
Pasal 11

(1)

At as permohonan
Pendiri,
Ment eri
dapat
memberikan
perset uj uan unt uk menangguhkan pembayaran iuran dalam
j angka wakt u paling lama 1 (sat u) t ahun t erhit ung sej ak t anggal
perset uj uan.

(2)

At as permohonan Pendiri, Ment eri dapat menet apkan t anggal
mulai berlakunya penangguhan sebelum t anggal perset uj uan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), paling lama sej ak t anggal
pengiriman permohonan.

(3)

Penangguhan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat
dilakukan apabila Pendiri mengal ami kerugian selama 3 (t iga)
t ahun bert urut -t urut .

(4)

Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)
diaj ukan secara t ert ulis kepada Ment eri dan dilampiri bukt i-bukt i
yang mendukung adanya kerugian sebagaimana dimaksud dalam
ayat (3).
Pasal 12

(1)

Iuran sampai dengan t anggal mulai berlakunya penangguhan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) at au ayat (2)
harus t et ap dibayarkan kepada Dana Pensiun.

(2)

Selama masa penangguhan, ket ent uan-ket ent uan lain dari
Perat uran
Dana
Pensiun,
t ermasuk
ket ent uan
t ent ang
pembayaran Manf aat Pensiun, t et ap berlaku.
Pasal 13

(1)

Pada masa penangguhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
ayat (1) at au ayat (2), Pendiri dapat mengakhiri penangguhan
pembayaran iuran dengan cara menyet or iuran kepada Dana
Pensiun.

(2)

Berakhimya penangguhan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilaporkan
kepada Ment eri
dengan
melampirkan
bukt i
pembayaran iuran.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

7

-

Pasal 14
Apabila masa penangguhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat
(1) at au ayat (2) berakhir, t ernyat a Pendiri t et ap t idak dapat
membayar iuran, maka Dana Pensiun dimaksud harus dibubarkan
dengan memenuhi ket ent uan t ent ang pembubaran sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang Dana Pensiun dan perat uran
pelaksanaannya.
BAB III
KEPENGURUSAN
Bagian Pert ama
Pengurus
Pasal 15
(1)

Dalam rangka pengelolaan Dana Pensiun, Pendiri menunj uk
Pengurus.

(2)

Pengurus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bert anggung
j awab kepada Pendiri.

(3)

Pengurus dit unj uk unt uk masa j abat an paling lama 5 (lima) t ahun
dan dapat dit unj uk kembali.
Pasal 16

(1)

Penunj ukan Pengurus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat
(1) dit et apkan dengan surat penunj ukan.

(2)

Surat penunj ukan sebagaimana
sekurang- kurangnya memuat :

dimaksud

dalam

ayat

(1)

a. nama orang at au badan usaha yang dit unj uk sebagai Pengurus;
b. masa j abat an Pengurus.
(3)

Surat penunj ukan Pengurus sebagaimana dimaksud dalam ayat (l)
dilampiri
dengan pemyat aan t ert ulis Pengurus t ent ang
kesediaannya unt uk dit unj uk sebagai Pengurus, dan mengelola
Dana Pensiun sesuai dengan Perat uran Dana Pensiun dan
Undang-undang Dana Pensiun sert a perat uran pelaksanaannya.
Pasal 17

(1)

Pengurus waj ib mengelola Dana Pensiun dengan mengut amakan
kepent ingan Pesert a dan pihak lain yang berhak at as Manf aat
Pensiun.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

8

-

(2)

Pengurus waj ib memelihara buku, cat at an dan dokumen yang
diperlukan dalam rangka pengelolaan Dana Pensiun.

(3)

Pengurus waj ib bert indak t elit i, t erampil, bij aksana dan cermat
dalam melaksanakan t anggung j awabnya mengelola Dana
Pensiun.

(4)

Pengurus waj ib merahasiakan ket erangan
menyangkut masing-masing Pesert a.

pribadi

yang

Pasal 18
(1)

Pengurus waj ib menyampaikan secara berkala kepada Ment eri:
a. laporan keuangan yang t elah diaudit oleh akunt an publik;
b. laporan t eknis yang disusun oleh Pengurus at au oleh Pengurus
dan akt uaris sesuai ket ent uan yang dit et apkan Ment eri;
c. laporan akt uaris sekurang-kurangnya 3 (t iga) t ahun sekali.

(2)

Pengurus waj ib
mengenai :

menyampaikan

ket erangan

kepada

Pesert a

a. neraca dan perhit ungan hasil usaha mcnurut bent uk, susunan
dan wakt u yang dit et apkan Ment eri;
b. hal-hal yang t imbul dalam rangka kepesert aan dalam bent uk
dan wakt u yang dit et apkan Ment eri;
c. set iap perubahan Perat uran Dana Pensiun.
Pasal 19
Perubahan Pengurus dilakukan sesuai dengan ket ent uan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 dan waj ib dilaporkan kepada Ment eri
selambat -lambat nya 30 (t iga puluh) hari kerj a sebelum berlakunya
perubahan.
Pasal 20
Jabat an anggot a Pengurus berakhir apabila:
a. masa j abat an berakhir; at au
b. meninggal dunia; at au
c. mengundurkan diri; at au
d. diberhent ikan oleh Pendiri; at au
e. dij at uhi hukuman pidana yang t elah mempunyai kekuat an hukum
t et ap.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

9

-

Pasal 21
Pengurus, masing-masing at au bersama-sama, bert anggung j awab
secara pribadi at as segala kerugian yang t imbul pada kekayaan Dana
Pensiun akibat t indakan Pengurus yang melanggar at au melalaikan
t ugas dan/ at au kewaj ibannya sebagaimana dit et apkan dalam
Perat uran Dana Pensiun dan perat uran perundang-undangan t ent ang
Dana Pensiun, sert a waj ib mengembalikan kepada Dana Pensiun segala
kenikmat an yang diperoleh at as at au dari kekayaan Dana Pensiun
secara melawan hukum.
Bagian Kedua
Dewan Pengawas
Pasal 22
(1)

Dalam rangka pengawasan pengelolaan Dana Pensiun, Pendiri
menunj uk anggot a Dewan Pengawas.

(2)

Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud
bert anggungj awab kepada Pendiri.

(3)

Anggot a Dewan Pengawas dit unj uk unt uk masa j abat an paling
lama 5 (lima) t ahun dan dapat dit unj uk kembali.

dalam

ayat

(1)

Pasal 23
(1)

Penunj ukan anggola Dcwan Pengawas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 ayat ( l ), dit et apkan dengan surat penunj ukan.

(2)

Surat penunj ukan sebagaimana
sekurang-kurangnya memuat :

dimaksud

dalam

ayat

(1),

a. nama dan alamat anggot a Dewan Pengawas;
b. masa j abat an anggot a Dewan Pengawas
(3)

Surat penunj ukan anggot a Dewan Pengawas sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dilampiri dengan pernyat aan t ert ulis
anggot a Dewan Pengawas t ent ang kesediaannya unt uk dit unj uk
sebagai anggot a Dewan Pengawas guna melakukan pengawasan
pengelolaan Dana Pensiun.
Pasal 24

(1)

Anggot a Dewan Pengawas yang mewakili Pesert a
karyawan yang menj adi Pesert a dan at au pensiunan.

adalah

(2)

Dalam hal anggot a Dewan Pengawas yang mewakili Pesert a lebih
dari 1 (sat u) orang, sekurang-kurangnya 1 (sat u) orang
diant aranya adalah pensiunan, apabila j umlah pensiunan lebih

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

10

-

dari 50 (lima puluh) orang.
(3)

Direksi at au pej abat yang set ingkat dengan it u dari Pemberi
Kerj a, t idak dapat dit unj uk sebagai wakil Pesert a dalam Dewan
Pengawas.

(4)

Anggot a Dewan Pengawas yang mewakili Pemberi Kerj a dapat
berasal dari karyawan alau bukan karyawan.

(5)

Wakil Pesert a sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diaj ukan
olch Pesert a.
Pasal 25

Tugas dan wewenang Dewan Pengawas:
a. melakukan
Pengurus;

pengawasan

at as pengelolaan

Dana

Pensiun

oleh

b. menyampaikan laporan t ahunan secara t ert ulis at as hasil
pengawasannya kepada Pendiri dan salinannya diumumkan kepada
Pesert a;
c. menunj uk akunt an publik unt uk mengaudit laporan keuangan Dana
Pensiun;
d. menunj uk akt uaris unt uk menyusun laporan akt uaris bagi Dana
Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i;
e. menet apkan arahan invest asi bersama Pendiri, dalam hal Dana
Pensiun menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Past i.
Pasal 26
Perubahan anggot a Dewan Pengawas dilakukan sesuai dengan
ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 dan Pasal 24 sert a
waj ib
dilaporkan
kepada
Ment eri
dalam
j angka
wakt u
selambat -lambat nya 30 (t iga puluh) hari kerj a set elah t anggal
perubahan.
Pasal 27
Jabat an anggot a Dewan Pengawas berakhir apabila:
a. masa j abat an berakhir; at au
b. meninggal dunia; at au
c. mengundurkan diri; at au
d. diberhent ikan oleh Pendiri; at au
e. dij at uhi hukuman pidana yang t elah mempunyai kekuat an hukum
t et ap; at au
f . wakil Pesert a yang bersangkut an berhent i bekerj a bukan karena

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

11

-

pensiun.
BAB IV
HAK PESERTA
Pasal 28
(1)

Pesert a berhak at as Manf aat Pensiun berdasarkan Perat uran Dana
Pensiun.

(2)

Pesert a sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) t erdiri dari
karyawan, pensiunan dan bekas karyawan yang masih berhak at as
Manf aat Pensiun.
Pasal 29

(1)

Dalam hal Pesert a meninggal dunia, Manf aat Pensiun dibayarkan
kepada Janda/ Duda at au Anak.

(2)

Manf aat Pensiun bagi Janda/ Duda dibayarkan seumur hidup.

(3)

Dalam hal t idak ada Janda/ Duda yang sah, at au Janda/ Duda
meninggal dunia, at au Janda/ Duda kawin lagi, Manf aat Pensiun
dibayarkan kepada Anak.

(4)

Manf aat Pensiun kepada Anak waj ib dibayarkan sampai Anak
t ersebut mencapai usia sekurang-kurangnya 21 (dua puluh sat u)
t ahun.
Pasal 30

(1)

Dalam hal Pesert a meninggal dunia dan t idak ada Janda/ Duda
at au Anak, maka dana yang merupakan hak Pesert a dibayarkan
kepada pihak yang dit unj uk oleh Pesert a.

(2)

Pembayaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan
secara sekaligus.
Pasal 31

(1)

Pengurus Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun
Iuran Past i, at as permint aan dan pilihan Pesert a, membeli
anuit as seumur hidup dari Perusahaan Asuransi Jiwa, dengan
syarat :
a. anuit as yang dipilih menyediakan Manf aat Pensiun bagi Janda/
Duda at au Anak sekurang-kurangnya 60 % dan sebanyakbanyaknya 100 % dari Manf aat Pensiun yang dit erima Pesert a;
b. anuit as yang dipilih memenuhi ket ent uan-ket ent uan dalam
Undang-undang Dana Pensiun dan perat uran pelaksanaannya

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

12

-

sert a Perat uran Dana Pensiun.
(2)

Persyarat an sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a t idak
berlaku bagi pembelian anuit as berdasarkan permint aan dan
pilihan Janda/ Duda at au Anak.
Pasal 32

(1)

Pada Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun
Manf aat Past i, apabila pembayaran Manf aat Pensiun berakhir,
dan t ernyat a j umlah seluruh Manf aat Pensiun yang t elah
dibayarkan kurang dari himpunan iuran Pesert a besert a hasil
pengembangannya sampai dengan saat dimulainya pembayaran
Manf aat Pensiun, maka Pengurus waj ib membayarkan selisihnya
sekaligus kepada ahli waris yang sah dari Pesert a.

(2)

Pada Program Pensiun Iuran Past i, apabila pembayaran Manf aat
Pensiun berakhir, dan t ernyat a j umlah seluruh Manf aat Pensiun
yang t elah dibayarkan kurang dari j umlah haknya pada saat
dimulainya pembayaran Manf aat Pensiun, maka Perusahaan
Asuransi Jiwa waj ib membayarkan selisihnya sekaligus kepada
ahli waris yang sah dari Pesert a.
BAB V
PENANGGUHAN ATAU PENGAKHIRAN
KEPESERTAAN KARYAWAN MITRA PENDIRI
Pasal 33

(1)

Penangguhan kepesert aan karyawan Mit ra f endiri dapat dilakukan
olch Pendiri unt uk j angka wakt u paling lama 1 (sat u) t ahun
t erhit ung sej ak Mit ra Pendiri t elah 3 (t iga) bulan bert urut -t urut
t idak membayar iuran, dengan melakukan perubahan Perat uran
Dana Pensiun.

(2)

Perubahan Perat uran Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam
ayat (l) waj ib dilaporkan kepada Ment eri dengan melampirkan
pernyat aan t ert ulis Pendiri t ent ang penangguhan kepesert aan
Mit ra Pendiri dan bukt i yang menunj ukkan bahwa Mit ra Pendiri
t idak membayar iuran.

(3)

Apabila sebelum j angka wakt u penangguhan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) berakhir t ernyat a Mit ra Pendiri t elah
membayar iurannya, maka Pendiri mengakhiri penangguhan
kepesert aan karyawan Mit ra Pendiri dengan melakukan
perubahan Perat uran Dana Pensiun.

(4)

Perubahan Perat uran Dana Pensiun dalam rangka pengakhiran
penangguhan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), waj ib
dilaporkan kepada Ment eri dengan melampirkan pernyat aan
t ert ulis Pendiri t ent ang pengakhiran penangguhan kepesert aan

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

13

-

Mit ra Pendiri dan bukt i pembayaran iuran Mit ra Pendiri.
(5)

Selama masa penangguhan, ket ent uan-ket ent uan lain dari
Perat uran
Dana
Pensiun,
t ermasuk
ket ent uan
t ent ang
pembayaran Manf aat Pensiun, t et ap berlaku.
Pasal 34

Dalam hal j angka wakt u penangguhan kepesert aan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) berakhir dan t ernyat a Mit ra Pendiri
t et ap t idak membayar iuran, Pendiri waj ib mengakhiri kepesert aan
karyawan Mit ra Pendiri dengan melakukan perubahan Perat uran Dana
Pensiun.
Pasal 35
(1)

Dalam hal Pendiri mengakhiri
Pendiri, Pendiri waj ib :

kepesert aan karyawan Mit ra

a. mengaj ukan permohonan pengesahan perubahan Perat uran
Dana Pensiun; dan
b. memerint ahkan Pengurus mengalihkan kekayaan, kewaj iban,
dan kelompok karyawan Mit ra Pendiri, berdasarkan pilihan
Pesert a kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan at au Dana
Pensiun Pemberi Kerj a lain.
(2)

Bagi pensiunan, Janda/ Duda at au Anak yang t elah menerima
pembayaran Manf aat Pensiun dan bagi Pesert a yang t elah berhak
menerima pembayaran Manf aat Pensiun, pengalihan pembayaran
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus dilakukan dengan
membeli anuit as dari Perusahaan Asuransi Jiwa.

(3)

Permohonan sebagaimana
dilengkapi pula dengan :

dimaksud

dalam

ayat

(1)

harus

a. pernyat aan t ert ulis Pendiri t ent ang berakhirnya kepesert aan
karyawan Mit ra Pendiri;
b. bukt i yang menunj ukkan bahwa Mit ra Pendiri t idak membayar
iuran;
c. laporan keuangan sebelum dan sesudah berakhirnya
kepesert aan karyawan Mit ra Pendiri, yang t elah diaudit oleh
akunt an publik;
d. laporan
akt uaris sebelum
dan
sesudah
berakhirnya
kepesert aan karyawan Mit ra Pendiri, apabila Dana Pensiun
menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i.
(4)

Biaya yang t imbul sebagai akibat pengalihan kekayaan dan
kewaj iban sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) dan
ayat (3) huruf c dan huruf d menj adi t anggung j awab, Mit ra
Pendiri.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

14

-

BAB VI
PENGGABUNGAN ATAU PEMISAHAN
DANA PENSIUN
Pasal 36
(1)

Penggabungan Dana Pensiun hanya dapat
ket ent uan sebagai berikut :

dilakukan dengan

a. Dana Pensiun yang melakukan penggabungan memiliki Program
Pensiun yang sama, dan
b. harus ada Pemberi Kerj a yang bert anggung j awab at as
kewaj iban yang berkait an dengan masa kerj a Pesert a,
sebagaimana dit et apkan dalam Perat uran Dana Pensiun
sebelum berlakunya penggabungan.
(2)

Penggabungan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) harus mendapat pengesahan at au perset uj uan Ment eri.
Pasal 37

(1)

Dalam hal penggabungan Dana Pensiun menyebabkan perubahan
Perat uran Dana Pensiun dari Dana Pensiun yang menerima
penggabungan, maka Pendiri Dana Pensiun yang menerima
penggabungan mengaj ukan permohonan pengesahan perubahan
Perat uran Dana Pensiun dan Pendiri Dana Pensiun yang
menggabungkan diri mengaj ukan permohonan pembubaran Dana
Pensiun, yang diaj ukan secara bersama-sama.

(2)

Dalam hal penggabungan Dana Pensiun t idak menyebabkan
perubahan Perat uran Dana Pensiun dari Dana Pensiun yang
menerima penggabungan, maka Pendiri Dana Pensiun yang
menerima penggabungan mengaj ukan permohonan perset uj uan
at as penggabungan Dana Pensiun dan Pendiri Dana Pensiun yang
menggabungkan diri mengaj ukan permohonan pembubaran Dana
Pensiun, yang diaj ukan secara bersama-sama.

(3)

Permohonan
perset uj uan
penggabungan
Dana
Pensiun
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus dilengkapi dengan:
a. pernyat aan t ert ulis Pendiri dari Dana Pensiun yang menerima
penggabungan
t ent ang kesediaannya unt uk
menerima
kepesert aan, kekayaan dan kewaj iban dari Dana Pensiun yang
menggabungkan diri;
b. laporan keuangan dari Dana Pensiun yang menerima
penggabungan sebelum dan sesudah penggabungan sert a
laporan keuangan dari Dana Pensiun yang menggabungkan diri
pada saat penggabungan, yang t elah diaudit oleh akunt an
publik;

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

15

-

c. laporan akt uaris dari Dana Pensiun yang menerima
penggabungan sebelum dan sesudah penggabungan sert a
laporan akt uaris dari Dana Pensiun yang menggabungkan diri
pada saat
penggabungan,
bagi
Dana Pensiun yang
menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i.
Pasal 38
(1)

Permohonan
pengesahan
penggabungan
Dana
Pensiun
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (1) dilakukan
berdasarkan t at a cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan
Pasal 10 sert a dilengkapi pula dengan dokumen sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 37 ayat (3).

(2)

Dalam rangka penggabungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
37 ayat (l) at au ayat (2), Ment eri menet apkan pada t anggal yang
sama keput usan pengesahan perubahan Perat uran Dana
Pensiun at au perset uj uan penggabungan Dana Pensiun dan
keput usan pembubaran Dana Pensiun yang menggabungkan diri.
Pasal 39

(1)

Pengurus Dana Pensiun
yang menerima penggabungan
mengumumkan pembubaran Dana Pensiun yang menggabungkan
diri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2) dengan
penempat annya dalam Berit a Negara Republik Indonesia.

(2)

St at us badan hukum Dana Pensiun yang menggabungkan diri
berakhir sej ak pengumuman sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1).
Pasal 40

Sej ak
t anggal
pengesahan
at au
perset uj uan
Ment eri
at as
penggabungan Dana Pensiun, maka seluruh kepesert aan, kekayaan dan
kewaj iban Dana Pensiun yang menggabungkan diri beralih ke Dana
Pensiun yang menerima penggabungan.

Pasal 41
(1)

Pemisahan Dana Pensiun hanya dapat dilakukan apabila ada
Pemberi Kerj a yang bert anggung j awab at as kewaj iban yang
berkait an dengan masa kerj a Pesert a sebagaimana dit et apkan
dalam Perat uran Dana Pensiun sebelum berlakunya pemisahan.

(2)

Pemisahan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
harus mendapat pengesahan at au perset uj uan Ment eri.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

16

-

Pasal 42
(1)

Dalam hal pemisahan Dana Pensiun menyebabkan perubahan
Perat uran Dana Pensiun dari Dana Pensiun yang melakukan
pemisahan, maka Pendiri Dana Pensiun yang melakukan
pemisahan mengaj ukan permohonan pengesahan perubahan
Perat uran Dana Pensiun dan Pendiri Dana Pensiun yang baru
mengaj ukan permohonan pendirian Dana Pensiun, yang diaj ukan
secara bersama-sama.

(2)

Dalam hal pemisahan Dana Pensiun t idak menyebabkan
perubahan Perat uran Dana Pensiun, maka pendiri Dana Pensiun
yang melakukan pemisahan mengaj ukan pennohonan perset uj uan
pemisahan Dana Pensiun dan Pendiri Dana Pensiun yang baru
mengaj ukan permohonan pendirian Dana Pensiun, yang diaj ukan
secara bersama-sama.

(3)

Permohonan perset uj uan pemisahan
dalam ayat (2) harus dilengkapi dengan:

sebagaimana

dimaksud

a. Pernyat aan t ert ulis Pendiri dari Dana Pensiun yang melakukan
pemisahan t ent ang kesediaannya unt uk memisahkan sebagian
kepesert aan, kekayaan, dan kewaj iban ke Dana Pensiun yang
baru;
b. Pernyat aan t ert ulis Pendiri dari Dana Pensiun baru t ent ang
kesediaannya
unt uk
menerima
sebagian
kepesert aan,
kekayaan dan kewaj iban dari Dana Pensiun yang melakukan
pemisahan, menj adi kepesert aan, kekayaan dan kewaj iban
awal Dana Pensiunnya;
c. laporan keuangan dari Dana Pensiun yang melakukan
pemisahan sebelum dan sesudah pemisahan sert a laporan
keuangan dari Dana Pensiun yang baru, yang t elah diaudit oleh
akunt an publik;
d. laporan akt uaris dari Dana Pensiun yang melakukan pemisahan
sebelum dan sesudah pemisahan sert a laporan akt uaris dari
Dana
Pensiun
yang
baru,
apabila
Dana
Pensiun
menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i.
Pasal 43
(1)

Permohonan pengesahan pemisahan Dana Pensiun sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) dilakukan berdasarkan t at a
cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10 dan
dilengkapi pula dengan dokumen sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 42 ayat (3). Dalam rangka pemisahan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) at au ayat (2), Ment eri
menet apkan pada t anggal yang sama keput usan pengesahan
perubahan Perat uran Dana Pensiun at au perset uj uan pemisahan
Dana Pensiun dan pengesahan at as pembent ukan Dana Pensiun

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

17

-

baru.
(3)

Pengurus waj ib mengumumkan pengesahan Ment eri at as
perubahan Perat uran Dana Pensiun dan pembent ukan Dana
Pensiun baru sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dengan
penempat annya dalam Berit a Negara Republik Indonesia.
Pasal 44

Sej ak t anggal pengesahan at au perset uj uan Ment eri at as pemisahan
Dana Pensiun, maka sebagian kepesert aan, kekayaan dan kewaj iban
dari Dana Pensiun yang melakukan pemisahan beralih ke Dana Pensiun
yang baru.
Pasal 45
Penggabungan dan pemisahan Dana Pensiun t idak boleh menyebabkan
berkurangnya hak Pesert a sampai pada saat pengesahan at au
perset uj uan Ment eri.
BAB VII
PENGALIHAN KEPESERTAAN
Pasal 46
(1)

Pengalihan Pesert a dari sat u Dana Pensiun ke Dana Pensiun lain,
yang merupakan kebij aksanaan Pemberi Kerj a, hanya dapat
dilakukan dengan ket ent uan:
a. kedua Dana Pensiun memiliki Program Pensiun yang sama;
b. harus ada Pemberi Kerj a yang bert anggung j awab at as
kewaj iban yang berkait an dengan masa kerj a kelompok
karyawan yang dialihkan sebagaimana dit et apkan dalam
Perat uran Dana Pensiun sebelum berlakunya pengalihan.

(2)

Dalam hal pengalihan Pesert a sebagaimana dimaksud dalam ayat
(l) merupakan pengalihan kelompok Pesert a yang dit et apkan
dalam Perat uran Dana Pensiun at au pengalihan Mit ra Pendiri,
maka pengalihan harus dilakukan dengan merubah Perat uran
Dana Pensiun.
Pasal 47

(1)

Pendiri Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat
(2) mengaj ukan permohonan pengesahan at as perubahan
Perat uran
Dana
Pensiun
dengan
memenuhi
ket ent uan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10.

(2)

Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilampiri
dengan:

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

18

-

a. pernyat aan t ert ulis Pendiri dari Dana Pensiun yang
mcngalihkan
t ent ang
kescdiaannya
unt uk
melakukan
pengalihan kelompok Pesert a at au Mit ra Pendiri;
b. pernyat aan t ert ulis Pendiri dari Dana Pensiun yang menerima
pengalihan t ent ang kesediaannya unt uk menerima pengalihan;
c. laporan keuangan sebelum dan sesudah pengalihan dari Dana
Pensiun yang melakukan pengalihan dan Dana Pensiun yang
mencrima pengalihan, yang t elah diaudit oleh akunt an publik;
d. laporan akt uaris sebelum dan sesudah pengalihan dari Dana
Pensiun yang melakukan pengalihan dan Dana Pensiun yang
menerima
pengalihan,
apabila
Dana
Pensiun
menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i.
(3)

Dalam hal Pemberi Kerj a dari kelompok Pesert a yang dialihkan
at au Mit ra Pendiri yang dialihkan menj adi Mit ra Pendiri dari Dana
Pensiun yang menerima pengalihan, maka permohonan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) harus dilengkapi dengan
pernyat aan t ert ulisnya selaku Mit ra Pendiri,
t ent ang
kesediaannya unt uk t unduk pada Perat uran Dana Pensiun dari
Dana Pensiun yang menerima pengalihan, sert a pemberian kuasa
penuh kepada Pendiri unt uk melaksanakan Perat uran Dana
Pensiun.
Pasal 48

(1)

Dalam hal pengalihan mengakibat kan perubahan Perat uran Dana
Pensiun yang melakukan pengalihan dan perubahan Perat uran
Dana Pensiun
yang menerima pengalihan, maka Ment eri
menet apkan pada t anggal yang sama keput usan pengesahan
perubahan Perat uran Dana Pensiun dari Dana Pensiun yang
menerima pengalihan dan perubahan Perat uran Dana Pensiun
dari Dana Pensiun yang melakukan pengalihan.

(2)

Dengan pengesahan Ment eri t ent ang perubahan Perat uran Dana
Pensiun, maka seluruh kepesert aan dan kewaj iban sert a
kekayaan dari kelompok pesert a yang dialihkan beralih ke Dana
Pensiun yang menerima pengalihan.
Pasal 49

Pengalihan kepesert aan t idak boleh menyebabkan berkurangnya hak
Pesert a sampai pada saat pengalihan.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

19

-

BAB VIII
PEMBAGIAN KEKAYAAN DANA PENSIUN
YANG DILIKUIDASI
Pasal 50
(1)

Pembagian kekayaan Dana Pcnsiun yang dilikuidasi dilakukan
dengan urut an sebagai berikut :
a. Pesert a, pensiunan, Janda/ Duda, Anak, dan pihak lain yang
berhak at as Manf aat Pensiun;
b. pihak-pihak selain pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a.

(2)

Pembagian kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dilakukan set elah dipenuhi kewaj iban kepada negara.
Pasal 51

(1)

Pada Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun
Manf aat Past i, dalam hal masih t erdapat kelebihan kekayaan
set elah seluruh kewaj iban kepada pihak-pihak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 50 diselesaikan, maka kelebihan dimaksud
waj ib dipergunakan unt uk meningkat kan Manf aat Pensiun bagi
Pesert a,
pensiunan, Janda/ Duda, Anak dan pihak lain yang
berhak sampai bat as maksimum yang dit et apkan Ment eri.

(2)

Dalam hal masih t erdapat kelebihan kekayaan set elah dilakukan
peningkat an Manf aat Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), maka kelebihan dimaksud waj ib dibagikan secara sekaligus
kepada Pesert a, pensiunan, Janda/ Duda, Anak dan pihak lain
yang berhak at as Manf aat Pensiun, secara berimbang st anding
dengan besar Manf aat Pensiun yang menj adi hak masing-masing
pihak.

(3)

Dalam rangka peningkat an Manf aat Pensiun sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), Pesert a yang rnemiliki masa
kepesert aan kurang dari 3 (t iga) t ahun berhak at as Manf aat
Pensiun berdasarkan rumus Manf aat Pensiun yang dit et apkan
dalam Perat uran Dana Pensiun.
Pasal 52

Pada Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat
Past i, dalam hal sisa kekayaan t idak cukup unt uk memenuhi kewaj iban
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1) huruf a, maka Manf aat
Pensiun bagi Pesert a, pensiunan, Janda/ Duda, Anak dan pihak lain
yang berhak dikurangi secara berimbang, sehingga j umlah seluruh
kewaj iban t erhadap pihak-pihak t ersebut sama dengan sisa kekayaan
Dana Pensiun.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

20

-

Pasal 53
(1)

Bagi Pesert a yang belum berhak mcnerima pembayaran Manf aat
Pensiun dari Dana Pensiun yang dilikuidasi, haknya dialihkan ke
Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

(2)

Bagi Pensiunan, Janda/ Duda alau Anak yang t elah
menerima
pembayaran Manf aat Pensiun dan bagi Pesert a yang t elah berhak
menerima pembayaran Manf aat Pensiun dari Dana Pensiun yang
dilikuidasi, haknya dibagikan dengan membeli anuit as dari
Perusahaan Asuransi Jiwa berdasarkan pilihan Pesert a at au pihak
yang berhak.

(3)

Dalam hal pembagian hak Pesert a, pensiunan, Janda/ Duda at au
Anak at au pihak lain yang berhak sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) menghasilkan Manf aat Pensiun yang lebih kecil dari
j umlah t ert ent u yang dit et apkan oleh Ment eri berdasarkan
ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (3)
Undang-undang Dana Pensiun, maka nilai sekarang Manf aat
Pensiun t ersebut dapat dibayarkan sekaligus.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 54

(1)

Set iap Yayasan Dana Pensiun yang dinyat akan t elah mendapat kan
pengesahan sebagai Dana Pensiun berdasarkan Undang-undang
Dana Pensiun, waj ib menyesuaikan diri dengan ket ent uan
Undang-undang Dana Pensiun dan perat uran pelaksanaannya.

(2)

Penyesuaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan
oleh Pendiri dengan mongaj ukan permohonan kepada Ment eri.

(3)

Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilampiri
dengan:
a. Perat uran Dana Pensiun yang baru;
b. Anggaran Dasar dan perat uran pensiun Yayasan Dana Pensiun
yang berlaku sampai dengan t anggal 20 April 1992;
c. pernyat aan t ert ulis Pendiri dan pernyat aan t ert ulis Mit ra
Pendiri bila ada;
d. surat penunj ukan Pengurus, Dewan Pengawas, dan Penerima
Tit ipan;
e. arahan invest asi,
f . Laporan akt uaris per t anggal 31 Desember 1991 apabila
Yayasan Dana Pensiun menyelenggarakan Program Pensiun
Manf aat Past i;
g. surat perj anj ian ant ara Pengurus dan Penerima Tit ipan;

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

21

-

h. Laporan Keuangan per t anggal 31 Desember 1991 yang t elah
diaudit oleh akunt an publik;
i. Rekapit ulasi
Pesert a
bagi
Dana
Pensiun
menyelenggarakan pembayaran uang secara sekaligus;

yang

j . Nomor Pokok Waj ib Paj ak Dana Pensiun.
(4)

Pernyat aan t ert ulis Pendiri dan Mit ra Pendiri sebagaimana
dimaksud dalam ayat (3) huruf c harus memenuhi ket ent uan
Pasal 6 dan memuat pernyat aan t ent ang pemberlakuan Perat uran
Dana Pensiun.
Pasal 55

(1)

Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 t et ap dapat
melanj ut kan Program Pensiun yang menj anj ikan pembayaran
uang sekaligus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (4)
Undang-undang Dana Pensiun bagi karyawan yang t elah menj adi
Pesert a sebelum t anggal 20 April 1992.

(2)

Dalam hal Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
menyelenggarakan Program Pensiun bagi karyawan yang menj adi
Pesert a set elah t anggal 20 April 1992, maka Program Pensiun
yang diselenggarakan harus berdasarkan Undang-undang Dana
Pensiun dan perat uran pelaksanaannya.

(3)

Pesert a Program Pensiun sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dapat beralih menj adi Pesert a ke Program Pensiun sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2).

(4)

Bagi Pesert a yang beralih kepesert aannya
sebagaimana
dimaksud dalam ayat (3), pada saat pensiun, dapat memilih unt uk
menerima pembayaran Manf aat Pensiun secara sekaligus sampai
sebanyak-banyak 20 % (dua puluh per serat us) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 ayat (4) Undang-undang Dana Pensiun,
at au sebesar yang seharusnya dit erima pada t anggal 20 April
1992 berdasarkan Program Pensiun sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1).
Pasal 56

Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, yang sebelum
t anggal 20 April 1992 t elah menet apkan Manf aat Pensiun secara
berkala melebihi Manf aat Pensiun maksimum sebagaimana dit et apkan
Ment eri berdasarkan ket ent uan Pasal 18 ayat (2) Undang-undang Dana
Pensiun, t et ap dapat melanj ut kan pembayaran dimaksud sampai
diselesaikannya seluruh kewaj iban bagi karyawan yang t elah menj adi
Pesert a sebelum t anggal 20 April 1992.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

22

-

BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 57
(1)

Set iap orang at au badan usaha yang t elah menj alankan program
yang menj anj ikan pembayaran sej umlah uang yang dikait kan
dengan pencapaian usia t ert ent u sebelum t anggal 20 April 1992,
dengan nama apapun baik dengan at au t anpa iuran, apabila t et ap
melanj ut kan program t ersebut waj ib mengaj ukan permohonan
pengesahan pembent ukan Dana Pensiun kepada Ment eri
selambat -lambat nya sebelum t anggal 20 April 1993.

(2)

Permohonan pengesahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diaj ukan oleh Pendiri dengan memenuhi persyarat an dan t at a
cara pengesahan dalam Perat uran Pemerint ah ini.

(3)

Persyarat an sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilengkapi
pula dengan:
a. dokumen yang menunj ukkan Program
Pensiun
diselenggarakan sebelum t anggal 20 April 1992;

t elah

b. rekapit ulasi Pesert a bagi yang menyelenggarakan pembayaran
uang secara sekaligus.
(4)

Ket ent uan mengenai penyesuaian invest asi, pembayaran Manf aat
Pensiun sekaligus, dan pembayaran Manf aat Pensiun maksimun
secara berkala, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (3)
Undang-undang Dana Pensiun, sert a ket ent uan Pasal 55 dan Pasal
56 Perat uran Pemerint ah ini berlaku pula bagi Dana Pensiun yang
mendapat pengesahan Ment eri berdasarkan ket ent uan dalam
ayat (1), ayat (2) dan ayat (3).
Pasal 58

Terhit ung sej ak t anggal 1 Januari 1993, Perusahaan Asuransi Jiwa
dilarang menj ual program yang didalamnya t erkandung j anj i Pemberi
Kerj a kepada karyawannya unt uk membayarkan sej umlah uang yang
pembayarannya dikait kan dengan pencapaian usia t ert ent u.
Pasal 59
Perusahaan Asuransi Jiwa yang t elah menj ual program sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 58 sebelum t anggal 1 Januari 1993 t et ap dapat
melanj ut kan program t ersebut sampai berakhirnya perj anj ian
pert anggungan dimaksud.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

23

-

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 60
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan
Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 30 Nopember 1992
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 30 Nopember 1992
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
MOERDIONO

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

24

-

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 76 TAHUN 1992
TENTANG
DANA PENSIUN PEMBERI KERJA
UMUM
Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 t ent ang Dana Pensiun mengat ur
berbagai aspek pembent ukan Dana Pensiun t ermasuk Dana Pensiun
Pemberi Kerj a sebagai badan hukum dan penyelenggaraan Program
Pensiun. Undang-undang Dana Pensiun mengat ur hal-hal yang pokok,
oleh karena it u berbagai ket ent uan yang bersif at t eknis dan prosedural
mengenai
kelembagaan
Dana Pensiun
Pemberi
Kerj a dan
penyelenggaraan program perlu diat ur lebih lanj ut dalam perat uran
pelaksanaannya, sehingga masyarakat lebih mudah memahami maksud
ket ent uan dalam Undang-undang t ersebut .
Perat uran Pemerint ah ini pada
ket ent uan yang berkait an dengan:

pokoknya

1. Pengesahan Dana Pensiun Pemberi
persyarat an dan t at a caranya;

mencakup

Kerj a,

yang

berbagai
mencakup

2. Tugas dan wewenang kepengurusan, yang mencerminkan adanya
t anggung j awab pengelolaan Dana Pensiun Pemberi Kerj a dalam
rangka penyediaan Manf aat Pensiun;
3. Iuran dan penangguhan pembayaran iuran;
4. Upaya unt uk menj amin hak-hak Pesert a at as Manf aat Pensiun,
bahkan sampai saat pembubaran Dana Pensiun Pemberi Kerj a, at au
apabila t erj adi pemisahan dan penggabungan Dana Pensiun Pemberi
Kerj a;
5. Ket ent uan peralihan bagi Yayasan Dana Pensiun dalam rangka
penyesuaian dengan ket ent uan Undang-Undang t ent ang Dana
Pensiun;
6. Ket ent uan lain-lain dalam rangka pelaksanaan ket ent uan
Undang-undang t ent ang Dana Pensiun bagi berbagai bent uk
penyelenggaraan program yang menj anj ikan sej umlah uang yang
dikait kan dengan pencapaian usia t ert ent u, baik dengan at au t anpa
sist im dana at aupun melalui sist im asuransi.
PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Angka 1
Cukup j elas

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

Angka 2
Cukup j elas
Angka 3
Cukup j elas
Angka 4
Cukup j elas
Angka 5
Cukup j elas

Pasal 2
Cukup j elas

Pasal 3
Ayat (1)
Huruf a
Cukup j elas
Huruf b
Cukup j elas
Huruf c
Cukup j elas
Huruf d
Cukup j elas
Huruf e
Cukup j elas
Huruf f
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas

Pasal 4
Huruf a
Cukup j elas
Huruf b
Cukup j elas
Huruf c

25

-

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

26

-

Cukup j elas
Huruf d
Cukup j elas
Huruf e
Cukup j elas
Huruf f
Pencant uman maksud dan t uj uan pembent ukan Dana Pensiun
agar
diket ahui
secara
j elas
bahwa
Dana
Pensiun
menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i at au Program
Pensiun luran Past i.
Huruf g
Pernyat aan sebagaimana t ert uang dalam but ir ini unt uk
menegaskan bahwa apabila t erj adi t unt ut an t erhadap kekayaan
Pemberi Kerj a, sebagai badan hukum t ersendiri, kekayaan Dana
Pensiun dikecualikan dari t unt ut an dimaksud sehingga hak
Pesert a t et ap t erlindungi.
Huruf h
Cukup j elas
Huruf i
Cukup j elas
Huruf j
Cukup j elas
Huruf k
Persyarat an unt uk menj adi Pesert a ant ara lain usia, st at us
kekaryawanan, masa kerj a dan persyarat an lain yang dianggap
perlu dit et apkan oleh Pemberi Kerj a.
Huruf l
Cukup j elas
Huruf m
Dalam Program Pensiun luran Past i, iuran Pesert a bila ada dan
iuran Pemberi Kerj a dit et apkan dalam Perat uran
Dana
Pensiun. Dalam Program Pensiun Manf aat Past i, iuran Pesert a
bila ada dit et apkan dalam Perat uran Dana Pensiun sedangkan
iuran Pemberi Kerj a dit et apkan berdasarkan perhit ungan
akt uaris.
Huruf n
Pada Program Pensiun Manf aat Past i rumus Manf aat Pensiun
ant ara lain berupa:
1. perkalian ant ara persent ase penghargaan per t ahun masa

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

27

-

kerj a, masa kerj a, dan Dasar Pensiun; at au,
2. perkalian ant ara sej umlah rupiah yang t et ap besarnya unt uk
set iap t ahun masa kerj a, dan masa kerj a.
Pada Program Pensiun luran Past i, Manf aat Pensiun bagi Pesert a
pada dasarnya adalah akumulasi seluruh iuran dan hasil
pengembangannya. Unt uk menget ahui besarnya Manf aat Pensiun
dalam bent uk pembayaran pensiun berkala (bulanan), maka
seluruh iuran dan hasil pengembangan dimaksud harus
dipergunakan unt uk membeli anuit as seumur hidup dari
perusahaan asuransi j iwa.
Huruf o
Termasuk di dalam t at a cara pembayaran Manf aat Pensiun dan
manf aat lainnya ant ara lain adalah ket ent uan mengenai dokumen
yang harus dilengkapi oleh penerima manf aat , t empat dan saat
pembayaran manf aat .
Huruf p
Di dalam Perat uran Dana Pensiun perlu dit et apkan t at a cara
penunj ukan dan penggant ian pihak yang berhak at as Manf aat
Pensiun.
Penunj ukan ini perlu dilakukan agar t erdapat kej elasan mengenai
pihak yang berhak at as pembayaran yang seharusnya menj adi hak
pesert a, yang sekurang-kurangnya adalah himpunan iuran Pesert a
sendiri besert a hasil pengembangannya.
Huruf q
Pengeluaran dari Dana Pensiun t erut ama adalah unt uk
pembayaran Manf aat Pensiun. Agar pengeluaran-pengeluaran lain
dari Dana Pensiun, yang merupakan bagian dari biaya
penyelenggaraan Program Pensiun, t et ap t erkendali dan t idak
mengurangi bagian yang diperunt ukkan bagi pembiayaan Manf aat
Pensiun, maka perlu dit et apkan biaya-biaya yang dapat
dikeluarkan dari Dana Pensiun.
Huruf r
Tat a cara perubahan Perat uran Dana Pensiun yang dit et apkan di
dalam Perat uran Dana Pensiun merupakan penj abaran dari t at a
cara perubahan yang t elah dit et apkan di dalam Undang-undang
Dana Pensiun dan perat uran pelaksanaannya.
Huruf s
Sepert i halnya anggaran dasar bent uk badan hukum lainnya,
Perat uran Dana Pensiun perlu menj abarkan t at a cara
pembubaran dan penyelesaian Dana Pensiun, yang t elah diat ur
dalam
Undang-undang
Dana
Pensiun
dan
perat uran
pelaksanaannya.
Pasal 5

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

28

-

Cukup j elas

Pasal 6
Yang dimaksud dengan pihak yang set ara dengan pemilik
perusahaan, at au rapat umum pemegang saham ant ara lain adalah
a. rapat anggot a t ahunan, unt uk koperasi;
b. pemilik, unt uk perusahaan perseorangan.
Perlunya perset uj uan dalam ayat ini dimaksudkan agar pemilik at au
pemegang saham dari masing-masing Pemberi Kerj a (Pendiri
maupun Mit ra Pendiri) menget ahui konsekuensi pendanaan yang
t imbul dalam rangka penyelenggaraan program pensiun.

Huruf a
Cukup j elas
Huruf b
Cukup j elas

Pasal 7
Ayat (1)
Huruf a
Cukup j elas
Huruf b
Cukup j elas
Huruf c
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas

Pasal 8
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan perat uran perundang-undangan yang
berlaku dalam ayat ini, misalnya adalah Kit ab Undang-undang
Hukum Perdat a dan Undang-undang t ent ang Perbankan.
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

29

-

Cukup j elas

Pasal 9
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Perubahan at as Perat uran Dana Pensiun yang mengakibat kan
perubahan dalam pendanaan dan at au besarnya Manf aat Pensiun
ant ara lain adalah pengubahan persent ase penghargaan per
t ahun masa kerj a, menambah j umlah masa kerj a yang
diperhit ungkan dalam penent uan besar Manf aat Pensiun,
besarnya iuran Pemberi Kerj a at au mempercepat usia
kepesert aan.

Pasal 10
Ayat (1)
Huruf a
Cukup j elas
Huruf b
Cukup j elas
Huruf c
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas
Ayat (5)
Sepert i halnya Perat uran Dana Pensiun yang disahkan pada saat
pendirian Dana Pensiun, pengesahan at as perubahan Perat uran
Dana Pensiun j uga dit empat kan dalam Berit a Negara Republik
Indonesia.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

30

-

Pasal 11
Ayat (1)
Dalam hal Pemberi Kerj a mengalami kesulit an keuangan, Pendiri
dapat menangguhkan pembayaran iuran, baik iuran Pemberi
Kerj a maupun iuran Pesert a. Hal ini dimaksudkan unt uk
menghindari kemungkinan kondisi keuangan Pemberi Kerj a yang
semakin memburuk.
Dengan t idak adanya iuran yang dibayarkan, maka masa kerj a
selama masa penangguhan, khususnya pada Dana Pensiun yang
menyelenggarakan Program Pensiun Manf aat Past i, t idak
diperhit ungkan dalam perhit ungan besar Manf aat Pensiun bagi
Pesert a yang masih berst at us karyawan akt if .
Pada Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun
Iuran Past i, penangguhan pembayaran iuran t idak berart i
t erhent inya pengembangan kekayaan Dana Pensiun dan
pemupukan hak Pesert a yang berasal dari himpunan iuran
sebelumnya.
Ayat (2)
Mengingat luasnya wilayah Negara Republik Indonesia dan
pengiriman surat membut uhkan wakt u, maka Ment eri dapat
menet apkan penangguhan berlaku surut sej ak t anggal pengiriman
surat .
Tanggal pengiriman surat adalah t anggal cap pos pengiriman,
at au t anggal dit erimanya permohonan oleh Ment eri dalam hal
pengiriman disampaikan secara langsung.
Ayat (3)
Cukup j elas
Ayat (4)
Bukt i-bukt i yang dimaksud dalam ayat ini adalah laporan
keuangan yang t elah diaudit oleh akunt an publik.

Pasal 12
Ayat (1)
Pemberi Kerj a t et ap berkewaj iban unt uk menyet or seluruh iuran
Pemberi Kerj a dan iuran Pesert a yang j at uh t empo sebelum
mulainya penangguhan.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan ket ent uan-ket ent uan lain dalam Pasal ini
adalah seluruh ket ent uan yang ada pada Perat uran Dana Pensiun,
kecuali ket ent uan mengenai pembayaran iuran dan ket ent uan

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

31

-

mengenai perhit ungan Manf aat Pensiun pada Program Pensiun
Manf aat Past i.
Penangguhan t idak berart i dit angguhkannya pembayaran Manf aat
Pensiun yang sedang dan akan dilakukan.

Pasal 13
Ayat (1)
Dengan adanya pembayaran iuran oleh Pemberi Kerj a kepada
Dana Pensiun dalam masa penangguhan maka dengan sendirinya
penangguhan berakhir.
Ayat (2)
Cukup j elas

Pasal 14
Cukup j elas

Pasal 15
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas

Pasal 16
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Huruf a
Cukup j elas
Huruf b
Cukup j elas
Ayat (3)
Cukup j elas

Pasal 17

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

32

-

Ayat (1)
Yang dimaksud pihak lain