Perilaku Informasi Pemustaka dengan Menggunakan Model Niedzwiedzka di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Penelitian
Fungsi perpustakaan selalu dikaitkan dengan jenis perpustakaan dan

misi yang diembannya. Secara umum, fungsi dari perpustakaan yaitu
penyimpanan, pelestarian, pendidikan, menyediakan informasi, kultural, dan juga
sebagai fungsi mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat
melalui berbagai aktifitas. Selain fungsi secara umum, terdapat fungsi yang lebih
khusus misalnya perpustakaan perguruan tinggi yang berfungsi sebagai pusat
pelestarian ilmu pengetahuan, pusat belajar, pusat pengajaran, pusat penelitian,
dan juga sebagai pusat penyebaran informasi. Kesemua fungsi tersebut selalu
berkaitan

dengan

informasi


yang

disediakan

perpustakaan

untuk

para

pemustakanya. Bagi suatu perguruan tinggi, perpustakaan merupakan sarana yang
penting pada setiap program pendidikan dan pengajaran maupun penelitian.
Kegiatan mencari, menemukan, dan menggunakan informasi tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Para pemustaka suatu
perpustakaan

melaksanakan

kegiatan-kegiatan


tersebut

dalam

rangka

mendapatkan informasi. Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan mempunyai
peran yang besar dalam memenuhi kebutuhan informasi. Manusia membutuhkan
informasi karena adanya problematic situation (situasi yang penuh masalah).
Situasi ini mendorong manusia untuk menyelesaikannya dengan mengonsumsi
informasi.

1
Universitas Sumatera Utara

Setiap individu ataupun kelompok manusia sangat dimungkinkan
mempunyai perbedaan perilaku informasi. Setiap individu tidak selalu memakai
cara yang sama dan umum dalam setiap mencari, menemukan, dan menggunakan
informasi. Wilson (2000) menyatakan dalam jurnalnya yang berjudul Human
Information Behavior bahwa perilaku informasi adalah keseluruhan perilaku

manusia yang berkaitan dengan sumber dan saluran informasi termasuk dalam
mencari informasi baik secara aktif maupun pasif.
Pemustaka Perpustakaan USU terdiri dari mahasiswa, dosen, sekolah
pascasarjana, serta dari masyarakat umum yang terdaftar sebagai anggota
perpustakaan. Perpustakaan USU sebagai salah satu penyedia informasi
bertanggungjawab dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka sivitas
akademika USU. Kebutuhan ini didasarkan untuk mendukung aktivitas akademis
yang sedang berjalan, baik dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
dosen maupun tugas akhir sebagai syarat kelulusan.
Berbagai model umum perilaku informasi telah dirumuskan oleh para
ilmuan informasi. Salah satunya adalah model perilaku informasi yang
dirumuskan oleh Wilson pada tahun 1981 dan 1996. Model perilaku informasi
yang dipakai sebagai pijakan analisa peneliti adalah model yang dikemukakan
oleh Niedzwiedzka. Niedzwiedzka mengemukakan model umum perilaku
informasi yang dirumuskan berdasarkan koreksi-koreksi yang ditemukannya pada
model Wilson tahun 1996.
Dalam teori Wilson, model perilaku informasi menyajikan bagian
tertentu dari suatu kegiatan yaitu perilaku pencarian informasi sehingga pengguna

2

Universitas Sumatera Utara

memperoleh informasi yang dibutuhkan, mengolah dan menggunakan informasi
tersebut. Sedangkan teori Niedzwiedzka memasukkan semua proses perilaku
informasi baik pencarian, penemuan maupun penggunaan informasi. Selain itu,
Wilson membagi variabel perantara menjadi 5 yaitu; kondisi psikologi seseorang,
demografis, peran seseorang di masyarakat, lingkungan, dan karakteristik sumber
informasi. Sedangkan Niedzwiedzka membagi variabel perantara menjadi 3 yaitu;
individu, interpersonal/ peran seseorang di masyarakat, dan lingkungan.
Niedzwiedzka

memulai

model

perilaku

informasi

dengan


mengidentifikasi kebutuhan informasi terlebih dahulu, kemudian memutuskan
untuk mencari informasi yang dibutuhkan, lalu menerapkan strategi dalam
menemukan informasi, setelah ditemukan, pengguna menyeleksi informasi
tersebut hingga akhirnya informasi digunakan.
Pengamatan awal yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa para
pemustaka perpustakaan mencari atau menemukan informasi dengan aneka ragam
cara. Diantaranya, dengan langsung mendatangi rak-rak koleksi ataupun dengan
menanyakan koleksi yang dicari kepada petugas perpustakaan kemudian
menelusur lewat OPAC. Berdasarkan teori, seharusnya pemustaka mencari
informasi

terlebih dahulu dengan menggunakan OPAC, setelahnya barulah

pemustaka mencari koleksi tersebut di rak-rak koleksi yang tersedia. Jika tidak
juga menemukan koleksi pemustaka dapat bertanya kepada petugas perpustakaan.
Koleksi yang dicaripun beragam, mulai dari buku dasar perkuliahan, jurnal-jurnal,
maupun surat kabar.

3

Universitas Sumatera Utara

Selain mencari pada koleksi-koleksi tercetak, para pemustaka juga
mencari informasi melalui internet. Informasi yang dicari melalui internet pun
sangat beragam. Pemustaka memanfaatkan jaringan WiFi atau LAN untuk
mencari informasi tersebut dengan strategi penemuan informasi yang dipahami
masing-masing individu. Mereka mencari dan menemukan informasi seputar
tugas-tugas kuliah yang diberikan maupun tugas akhir yang sedang dikerjakan.
Namun demikian, juga terjadi diskusi tentang strategi penemuan yang digunakan
untuk mempermudah dalam penelusuran, baik sesama pemustaka ataupun
bertanya kepada pustakawan.
Setelah menemukan koleksi ataupun informasi yang dibutuhkan,
pemustaka menyeleksi dan menggunakan informasi tersebut dengan cara
meminjam, memfotokopi halaman buku yang dibutuhkan, membaca di tempat
yang tersedia atau jika informasi tersebut di temukan di internet, pemustaka
mengunduhnya terlebih dahulu.
Perilaku dari pencarian informasi yang berbeda ini mengakibatkan
sebagian dari pemustaka lebih lambat dalam mendapatkan informasi yang
dibutuhkannya baik dalam pengerjaan tugas akhir atau skripsi maupun tugas-tugas
perkuliahan. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya pengetahuan atau

keterampilan penelusuran informasi yang dibutuhkan sehingga membuat
pemustaka kekurangan bahan referensi untuk tugas akhir mereka maupun
kurangnya informasi-informasi pelengkap tugas-tugas kuliahnya. Namun ada juga
sebagian dari pemustaka cepat dalam melakukan penelusuran sesuai dengan

4
Universitas Sumatera Utara

kebutuhannya. Hal ini tentu berdampak pada kurang relevannya jawaban-jawaban
atas pertanyaan yang diberikan dalam tugas-tugas perkuliahan.
Penelitian ini memfokuskan tentang perilaku informasi yang
dikemukakan oleh Niedzwiedzka di Perpustakaan USU. Peneliti ingin mengetahui
bagaimana perilaku informasi pemustaka baik dalam mencari, menemukan,
maupun menggunakan informasi. Niedzwiedzka menunjukkan 2 strategi dalam
penemuan informasi yaitu: pengguna menemukan informasi secara pribadi dan
pengguna menggunakan bantuan atau jasa orang lain dalam menemukan
informasi (information spesialist). Untuk mengetahui lebih dalam tentang perilaku
informasi yang dikemukakan oleh Niedzwiedzka, maka dari itu penulis memilih
judul “Analisis Perilaku Informasi Pemustaka dengan Menggunakan Model
Niedzwiedzka di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara”.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah sekaligus pertanyaan penelitian ini yaitu bagaimanakah
perilaku informasi pemustaka di Perpustakaan USU?
1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku informasi

pemustaka di Perpustakaan USU.
1.4

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Perpustakaan USU, diharapkan penelitian ini bermanfaat
sebagai masukan kepada Perpustakaan USU untuk pengembangan


5
Universitas Sumatera Utara

perpustakaan dan dapat memenuhi kebutuhan informasi sivitas
akademika. Serta menjadi bahan pertimbangan guna meningkatkan
layanan yang disediakan di Perpustakaan USU.
2. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, diharapkan penelitian ini
dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu
pengetahuan di bidang ilmu perpustakaan dan informasi serta
bidang ilmu lain yang berkaitan.
3. Bagi peneliti lain, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai referensi dalam melakukan penelitian pada topik yang
berkaitan.
4. Bagi

peneliti,

penelitian

ini


diharapkan

dapat

menambah

pengetahuan dan wawasan tentang perilaku informasi pemustaka
serta dapat menambah pengetahuan peneliti mengenai apa yang
terjadi di lapangan.
1.5

Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian

ini

merupakan

kajian


mengenai

perilaku

informasi

pemustaka yang dinilai menggunakan model Niedzwiedzka yang meliputi:
identifikasi kebutuhan informasi; memutuskan untuk mencari informasi;
menerapkan strategi dalam menemukan informasi; menyeleksi informasi; dan
menggunakan informasi.

6
Universitas Sumatera Utara