Haji Indonesia yang Hilang di Arab Saudi

2 Haji Indonesia yang Hilang di Arab Saudi
Belum Ditemukan

Jemaah mengelilingi Kabah saat melaksanakan ibadah haji di Masjidil Haram, Makah, Arab
Saudi, Minggu (4/9). Seminggu jelang pelaksanaan Haji 2016, Masjidil Haram penuh sesak oleh
jemaah haji dari berbagai belahan dunia. (REUTERS/Ahmed Jadallah)
Liputan6.com, Mekah - Dua jemaah haji Indonesia hilang selama puluhan hari di Tanah Suci.
Petugas Haji Indonesia pun terus mencari keberadaan dua orang tersebut.
Keduanya adalah Atim Arta Ota (62), warga Bogor, Jawa Barat, dan Hadi Sukma Adsani (73),
warga Tulang Bawang, Lampung.
Kepala Satuan Operasional Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina), Kolonel Jaetul Muchlis,
menyatakan pihaknya terus mencari keduanya hingga waktu yang tidak ditentukan.
"Tidak ada batas waktunya, kalau sama PPIH sampai habis masa operasional, nanti lanjut sama
KUH dan KJRI," kata Jaetul Mukhlis kepada Liputan6.com, Mekah, Senin (2/10/2017).
Dia memastikan, setiap harinya, petugas haji akan terus mencari informasi, termasuk mendatangi
tempat-tempat yang dilalui jemaah saat beribadah dan rumah sakit setempat.
"Iya ini saya lakukan penyisiran dari awal lagi ke RSAS (Rumah Sakit Arab Saudi), mana tahu
ada data update termasuk ke kamar mayat lagi," ucap Jaetul Mukhlis.

Atim terpisah dari rombongannya, kelompok terbang (kloter) embarkasi 56 Jakarta-Bekasi (JKS
56) saat beribadah di Masjidil Haram pada Selasa, 15 Agustus 2017.

Adapun Hadi yang merupakan haji anggota kloter 37 embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 37),
hilang saat mabit (bermalam) di Mina untuk melempar jumrah pada Sabtu, 2 September 2017.

Jemaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci

Jemaah Haji melakukan thawaf di Kabah Masjidl Haram, Arab Saudi. (Liputan6.com/Taufiqurrohman)

Liputan6.com, Mekah - Masa operasional haji 1438H/2017 sudah hampir berakhir. Seluruh
jemaah haji di Mekah, Arab Saudi, juga sudah diberangkatkan menuju Madinah.
Fase pemulangan jemaah haji Indonesia gelombang kedua melalui Bandara Amir Muhammad
bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, ini tinggal delapan hari lagi.
Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat, hingga Rabu 27 September, total
jemaah wafat 615 orang.
Jumlah ini terdiri dari 10 jemaah wafat di Jeddah, 449 wafat di Mekah, 67 wafat di Madinah, 21
wafat di Arafah, dan 68 wafat di Mina. Sedangkan, 25 orang dari jumlah yang wafat adalah
jemaah haji khusus.

Sementara, petugas Haji Indonesia masih mencari keberadaan dua jemaah haji yang hilang di
Tanah Suci. Dua orang itu adalah Atim Arta Ota (62), warga Bogor, Jawa Barat, dan Hadi Sukma
Adsani (73), warga Tulang Bawang, Lampung.

Atim terpisah dari rombongannya, kelompok terbang (kloter) embarkasi 56 Jakarta-Bekasi (JKS
56), saat beribadah di Masjidil Haram pada Selasa, 15 Agustus 2017.
Adapun, Hadi yang merupakan jemaah haji anggota kloter 37 embarkasi Jakarta-Pondok Gede
(JKG 37) hilang saat mabit (bermalam) di Mina untuk melempar jamrah pada Sabtu, 2
September 2017.

Jemaah Haji Indonesia Banyak yang Setia
Pakai Provider Tanah Air

Suasana kepadatan tenda jemaah Haji di Mina. (Taufiqurrohman/Liputan6.com)
Liputan6.com, Mekah - Musim haji sudah selesai. Namun, selama berada di Tanah Suci,
banyak jemaah haji Indonesia yang tetap setia menggunakan layanan provider Tanah Air, salah
satunya Telkomsel.
Salah seorang jemaah haji asal Trenggalek, Jawa Timur, Nyaidi, mengatakan sama sekali tidak
ingin mengganti provider selama di Tanah Suci meskipun hanya sementara.
"Yang pasti tidak mau ribet, kan sama saja yang penting bisa telepon keluarga di Indonesia tetap
pakai Telkomsel di Arab Saudi," kata Nyaidi kepada Liputan6.com, Kamis (28/9/2017).

Pria yang berumur lebih dari setengah abad ini mengaku puas terhadap layanan Telkomsel.
Namun demikian, ia memberikan sedikit masukan meski secara keseluruhan sudah memuaskan.

"Puas sih puas, tapi kalau bisa sih bisa lebih murah," ujarnya sambil tersenyum.
Selain Nyaidi, banyak juga jemaah haji Indonesia yang tetap setia menggunakan provider Tanah
Air, selama melaksanakan ibadah di Tanah Suci untuk kelancaran komunikasi dengan keluarga di
Tanah Air.

Jemaah Haji Gelombang II Diberangkatkan

Jemaah haji dari Mekah bergerak ke Madinah. (Liputan6.com/Taufiqurrohman)
Liputan6.com, Mekah - Pergerakan jemaah haji dari Mekah menuju ke Madinah memasuki
babak akhir. Adalah jamaah embarkasi Ujung Pandang (UPG) Kloter 35 yang Selasa 26
September 2017 sore tadi waktu Arab Saudi (WAS) menuju Madinah.
Jumlah jemaah UPG berjumlah 450 orang. Bus telah bergerak sejak pukul 17.40 WAS atau pukul
21.40 WIB. Pemberangkatan ini maju 1 jam karena memang jemaah telah siap diberangkatkan.
Dari sisi transportasi dan akomodasi juga sudah siap.
"Ada satu jemaah yang tidak diberangkatkan ke Madinah, karena tanazul (pulang lebih cepat dari
yang ditentukan)," kata Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Mekah
Nasrullah Jasam, Selasa (26/9/2017).

Menurut Nasrullah, secara keseluruhan pergerakan jemaha haji dari Mekah ke Jeddah atau
Mekah ke Madinah berjalan baik. Kalaupun ada, hanya masalah kecil, yakni persoalan bagasi.

"Selain itu tidak ada masalah. Secara prinsip semua terangkut dengan baik," ujarnya.
Berdasarkan data Sistem Informasi Komputerisasi Haji Terpadu (Sikohat) per 26 September
2017, total jemaah haji yang diberangkatkan dari bandara Jeddah adalah 101.875 orang, bandara
Madinah sebanyak 38.127 orang.
Jumlah keseluruhan kepulangan jemaah haji sebanyak 140.002 orang. Sementara jemaah wafat
di Arab Saudi sebanyak 613 orang, terdiri dari 588 jemaah haji reguler dan 25 jemaah haji
khusus.

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia
Terbang Nanti Malam

Jemaah haji tiba di Bandara Adi Soemarmo (Liputan6.com/ Fajar Abrori)
Liputan6.com, Jakarta - Fase pemulangan jemaah haji Indonesia gelombang kedua akan segera
berakhir. Sebanyak 11 kloter dijadwalkan akan terbang ke Tanah Air pada hari terakkhir
operasional haji 1438H/2017M, yaitu Kamis malam nanti.
Kepala Daker Madinah Amin Handoyo mengatakan, jemaah haji Indonesia yang pulang paling
akhir adalah kloter 10 Embarkasi Lombok (LOP 10). Mereka dijadwalkan akan didorong dari
hotel menuju bandara pada pukul 14.25 waktu Arab Saudi (WAS).

"Rencananya, LOP 10 akan dilepas oleh Sekjen Kemenag Nur Syam," kata Amin, Rabu 4

Oktober 2017.
Menurut dia, LOP 10 dijadwalkan terbang ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin
Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada pukul 20.25 WAS dengan Garuda Indonesia.
Pemberangkatan LOP 10 sekaligus menandai berakhirnya operasional haji 1438H/2017M.
Rilis Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Daker Bandara mencatat sampai dengan hari
ini pukul 12.00 WAS, total 240 kloter dengan 94.812 jemaah dan 1.188 petugas kloter sudah
diterbangkan ke Indonesia melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA)
Madinah.
Sebelumnya, 251 kloter dengan 100.621 jemaah dan 1.255 petugas sudah lebih dulu pulang.
Mereka adalah jemaah gelombang pertama yang diberangkatkan dari Bandara Internasional King
Abdul Aziz Jeddah dari 6-21 September 2017.
Jadi, sampai hari ini total sudah 491 kloter jemaah haji Indonesia yang kembali ke Tanah Air.
Total ada 197.876 orang, terdiri dari 195.433 jemaah dan 2.443 petugas.