Berbagai pendekatan tentang psikologi ma

McGraw-Hill/Irwin

Copyright © 2008 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

Diajeng Putri
(1310411155)
Putri Dwi
(13104111)
Tirta Agung Pra
setyo
(130411192)

BERBAGAI PENDEKATAN
PSIKOLOGI TENTANG
PERILAKU MANUSIA

McGraw-Hill/Irwin

Copyright © 2008 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

5 TEORI UTAMA PSIKOLOGI

MODERN DALAM MEMANDANG
PERILAKU MANUSIA

McGraw-Hill/Irwin

Copyright © 2008 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.

5 TEORI UTAMA PSIKOLOGI
MODERN

• Pendekatan
• Pendekatan
• Pendekatan
• Pendekatan
• Pendekatan

neurobiologis
psikoanalisis
perilaku
kognitif

humanistis
1-5

ALIRAN
PSIKOANALISA
Sigmund Freud

 Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund
Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu
sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar.
Sehingga tingkah laku banyak didasari oleh hal-hal
yang tidak disadari, seperti keinginan, impuls, atau
dorongan. Keinginan atau dorongan yang ditekan
akan tetap hidup dalam alam bawah sadar dan
sewaktu-waktu akan menuntut untuk dipuaskan.

Lanjutan..
Dalam pandangan Freud, semua perilaku manusia
baik yang nampak (gerakan otot) maupun yang

tersembunyi (pikiran) adalah disebabkan oleh
peristiwa mental sebelumnya. Terdapat peristiwa
mental yang kita sadari dan tidak kita sadari namun
bisa kita akses (preconscious) dan ada yang sulit kita
bawa ke alam tidak sadar (unconscious). Di alam
tidak sadar inilah tinggal dua struktur mental yang
ibarat gunung es dari kepribadian kita, yaitu:
a.   Id, adalah berisi energi psikis, yang hanya
memikirkan kesenangan semata.
b.    Superego, adalah berisi kaidah moral dan
nilainilai sosial yang diserap individu dari
lingkungannya.
c.   Ego, adalah pengawas realitas.

Pengertian
Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian,
seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip
kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang
segera.
Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang

mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas
perilaku manusia. Superego, berkembang dari ego saat
manusia mengerti nilai baik buruk dan moral.
Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan
menyadarkan individu atas tuntuta moral. Apabila
terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego
dengan menimbulkan rasa salah.

Contoh Dalam Kehidupan Kita
Anda adalah seorang bendahara yang diserahi
mengelola uang sebesar 1 miliar Rupiah tunai. Id
mengatakan pada Anda: “Pakai saja uang itu sebagian,
toh tak ada yang tahu!”. Sedangkan ego berkata:”Cek
dulu, jangan-jangan nanti ada yang tahu!”. Sementara
superego menegur:”Jangan lakukan!”.
Sedangkan ego akan lebih berkembang pada masa
kanak-kanak yang lebih tua dan pada orang dewasa. Di
sini disebut sebagai tahap secondary process thinking.
Manusia sudah dapat menangguhkan pemuasan
keinginannya (sikap untuk memilih tidak jajan demi

ingin menabung misalnya). Walau begitu kadangkala
pada orang dewasa muncul sikap seperti primary
process thnking, yaitu mencari pengganti pemuas
keinginan (menendang tong sampah karena merasa

PSIKOLOGI
BEHAVIORISTIK

PANDANGAN BEHAVIORISTIK
TERHADAP MANUSIA & PENGETAHUAN
 Teori-teori behavioristik

proses belajar serta peranan lingkungan
yang merupakan kondisi langsung belajar
dalam menjelaskan perilaku
 Semua bentuk tingkah laku manusia  hasil belajar yang bersifat
mekanistik lewat proses penguatan.
 Pendekatan behavioristik terhadap kepribadian memiliki dua asumsi
dasar, yaitu:
1. Perilaku harus dijelaskan dalam pengaruh kausal lingkungan terhadap

diri individu
2. Pemahaman terhadap manusia harus dibangun berdasarkan riset ilmiah
objektif  dikontrol dengan seksama dalam eksperimen laboratorium

Teori Behavioristik
1. Mementingkan faktor
lingkungan
2. Menekankan pada faktor
bagian
3. Menekankan pada tingkah
laku yang nampak dengan
mempergunakan metode
obyektif.
4. Sifatnya mekanis
5. Mementingkan masa lalu

“Belajar merupakan peristiwa terbentuknya
asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang
disebut stimulus (S) dengan respon (R ). Stimulus
adalah suatu perubahan dari lingkungan eksternal

yang menjadi tanda untuk mengaktifkan
organisme untuk beraksi atau berbuat sedangkan
respon dari adalah sembarang tingkah laku yang
dimunculkan karena adanya perangsang.”

Edward Edward Lee Thorndike
(1874 - 1949): Teori Koneksionisme
kucing yang telah dilaparkan dan diletakkan di dalam sangkar yang tertutup dan pintunya dapat
dibuka secara otomatis apabila kenop yang terletak di dalam sangkar tersebut tersentuh. Percobaan
tersebut menghasilkan teori “trial and error” atau “selecting and conecting”, yaitu bahwa belajar itu
terjadi dengan cara mencoba-coba dan membuat salah. Dalam melaksanakan coba-coba ini, kucing
tersebut cenderung untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak mempunyai hasil. Setiap
response menimbulkan stimulus yang baru, selanjutnya stimulus baru ini akan menimbulkan
response lagi, demikian selanjutnya

a. Hukum Reaksi Bervariasi (multiple
response).
Hukum ini mengatakan bahwa pada individu
diawali oleh prooses trial dan error yang
menunjukkan adanya bermacam-macam respon

sebelum memperoleh respon yang tepat dalam
memecahkan masalah yang dihadapi.

Selanjutnya Thorndike
menambahkan hukum
tambahan sebagai berikut:
d. Hukum Respon by Analogy.
Hukum ini mengatakan bahwa individu dalam melakukan

b. Hukum Sikap ( Set/ Attitude).
Hukum ini menjelaskan bahwa perilakku belajar
seseorang tidak hanya ditentukan oleh hubungan
stimulus dengan respon saja, tetapi juga
ditentukan keadaan yang ada dalam diri individu
baik kognitif, emosi , sosial , maupun
psikomotornya.
c. Hukum Aktifitas Berat Sebelah
( Prepotency of Element).
Hukum ini mengatakan bahwa individu dalam
proses belajar memberikan respon pada stimulus

tertentu saja sesuai dengan persepsinya terhadap
keseluruhan situasi ( respon selektif).

respon pada situasi yang belum pernah dialami karena
individu sesungguhnya dapat menghubungkan situasi
yang belum pernah dialami dengan situasi lama yang
pernah dialami sehingga terjadi transfer atau
perpindahan unsur-unsur yang telah dikenal ke situasi
baru. Makin banyak unsur yang sama maka transfer
akan makin mudah.
e. Hukum perpindahan Asosiasi ( Associative
Shifting)
Hukum ini mengatakan bahwa proses peralihan dari
situasi yang dikenal ke situasi yang belum dikenal
dilakukan secara bertahap dengan cara menambahkan
sedikit demi sedikit unsur baru dan membuang sedikit
demi sedikit unsur lama.

“....bahwa dengan menggunakan
rangsangan-rangsangan tertentu,

perilaku manusia dapat berubah
sesuai dengan apa yang diinginan.”

Dari eksperimen Pavlov setelah pengkondisian atau pembiasaan dpat diketahui bahwa daging yang
menjadi stimulus alami dapat digantikan oleh bunyi lonceng sebagai stimulus yang dikondisikan.
Ketika lonceng dibunyikan ternyata air liur anjing keluar sebagai respon yang dikondisikan.

C. Burrhus Frederic Skinner (1904-1990).








Pada tahun 1938, bukunya
yang berjudul The Behavior
of Organism.
Dalam perkembangan

psikologi belajar, ia
mengemukakan teori operant
conditioning.
Buku itu menjadi inspirasi
diadakannya konferensi
tahunan yang dimulai tahun
1946 dalam masalah “The
Experimental an Analysis of
Behavior”.
Hasil konferensi dimuat
dalam jurnal berjudul Journal
of the Experimental
Behaviors yang disponsori
oleh Asosiasi Psikologi di

PSIKOL
OGI
KOGNIT

Pengertian
• Psikologi Kognitif adalah halhal seperti sikap, ide,
harapan dan sebagainya.
• Psikologi Kognitif
mempelajari bagaimana arus
informasi yang ditangkap
indera diproses dalam jiwa
seseorang sebelum di
endapkan dalam kesadaran
atau diwujudkan dalam
bentuk tingkah laku.

SEJARAH
• Berawal dari hijrahnya Kurt
Lewin ke Amerika Serikat
karena kejaran Nazi Jerman
menjelang Perang Dunia II.
• Teori Lapangan(teori gestalt)
atau teori S-R →S-O-R,
pembahasan tentang
O(Organisme)menjadi awal
perkembangan aliran kognitif.

Beberapa Tokoh Psikologi Kognitif
Heide
r

Festin
ger

Tannenba
um

Kurt
Lewin

Osgoo
d

Newco
mb



Pengertian Psikologi Humanistik

• Psikologi humanistik adalah suatu gerakan perlawanan
terhadap psikologi yang dominan mekanistik, reduksionistik,
atau ’psikologi robot” yang mereduksi manusia.
• Aliran ini memandang setiap orang mempunyai kemampuan
untuk menjadi lebih baik dan memiliki pandangan optimistic
dan bisa maju(berkembang).
Hakekat manusia itu pada dasarnya baik. Perbuatan perbuatan
manusia yang kejam dan mementingkan diri sendiri dipandang
sebagai tingkah laku patologik yang disebabkan oleh penolakan
dan frustasi dari sifat yang pada dasarnya baik itu. Seorang
manusia tidak dipandang sebagai mesin otomat yang pasif, tetapi
sebagi peserta yang aktif yang mempunyai kemerdekaan memilih
untuk menentukan nasibnya sendiri dan nasib orang lain.

 Kontradiksi
• Aliran ini muncul akibat reaksi atas psikoanalisis
pada tahun 1950-an. Psikoanalisis dianggap
merendahkan manusia menjadi sekelas mesin atau
makhluk yang rendah.
• Psikolog-psikolog Humanistik pun tidak menyetujui
pandangan pesismis terhadap hakekat manusia
yang dicerminkan oleh psikoanalisis.
• – Abraham Maslow – mengkritik Freud dengan
mengatakan bahwa Freud hanya meneliti mengapa
setengah jiwa itu sakit, bukannya meneliti mengapa
setengah jiwa yang lainnya bisa tetap sehat.

 HAL UTAMA HUMANISTIK DALAM KEPRIBADIAN
1. Holisme
Holisme mengaskan bahwa organisme selalu
bertingkahlaku
sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian
bagian /
komponen yang berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua unsur
yang
terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan, dan apa yang
terjadi di
bagian ssatu akan mempengaruhi bagian lain. Hukum
yang
berlaku umum mengatur fungsi setiap bagian. Hukum
inilah yang
mestinya ditemukan agar dapat dipahami berfungsinya
tiap
komponen.

3. Manusia Pada Dasarnya baik
Manusia mempunyai struktur psikologis yang analog dengan
struktur fisik : mereka memiliki “ kebutuhan, kemampuan, dan
kecenderungan yang sifat dasarnya genetik . Kebutuhan,
kemampuan dan kecenderungan itu secara esensial sesuatu
yang baik, atau paling tidak sesuatu yang netral. Sifat setan
yang jahat, destruktif dan kekerasan adalah hasil dari frustrasi
atau kegagalan memuaskan kebutuhan dasar, dan bukan
bagian dari hereditas. Manusia mempunyai struktur yang
potensial untuk berkembang positif.
4. Potensi Kreatif
Kreativitas merupakan ciri universal manusia, sejak dilahirkan.
Ini adalah sifat alami, sama dengan sifat biji yang
menumbuhkan daun, burung yang terbang, maka manusia
mempunyai sifat alami untuk menjadi kreatif. Sayangnya,
umumnya orang justru kehilangan kreativitas ini karena proses
pembudayaan (enculturated). Hanya sedikit orang yang
kemudian menemukan kembali potensi kreatif yan segar, naif,
dan langsung, dalam memandang segala sesuatu.

5. Menekankan Kesehatan Psikologik
Pendekatan humanistik mengarahkan perhatiannya kepada
manusia sehat, kreatif dan mampu mengaktualisasikan
diri. Ilmu jiwa seharusnya memusatkan analisisnya kepada
tema pokok kehidupan manusia, yakni aktualisasi diri. Jadi
pemahaman tentang manusia dalam psikologi humanistik
berdasarkan kepada keyakinan bahwa nilai-nilai etika
merupakan daya psikologi yang kuat dan ia merupakan
penentu asas kelakuan manusia. Keyakinan ini membawa
kepada usaha meningkatkan kualitas manusia seperti
pilihan, kreativitas, interaksi fisik, mental dan jiwa, dan
keperluan untuk menjadi lebih bebas Psikologi humanistik
juga didefinisikan sebagai sebuah sistem pemikiran yang
berdasarkan kepada berbagai nilai, sifat, dan tindak tanduk
yang dipercayai terbaik bagi manusia. Sehingga
terwujudlah satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk
memahami sifat dan keadaan manusia secara holistik.

Psikolog humanistik mencoba untuk melihat kehidupan
manusia sebagaimana manusia melihat kehidupan
mereka. Mereka cenderung untuk berpegang pada
prespektif optimistik tentang sifat alamiah manusia.
Mereka berfokus pada kemampuan manusia untuk berfikir
secara sadar dan rasional untuk dalam mengendalikan
hasrat biologisnya, serta dalam meraih potensi maksimal
mereka. Dalam pandangan humanistik, manusia
bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya
serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk
mengubah sikap dan perilaku mereka.

Adapun contoh psikologi humanistik di bawah :

• a. Ketika seseorang menemukan dirinya (selfdiscovery). Sa’di (seorang penyair besar dari Iran)
menggerutu karena kehilangan sepasang sepatunya di
sebuah masjid di Damaskus. Namun di tengah
kejengkelannya itu ia melihat bahwa ada seorang
penceramah yang berbicara dengan senyum gembira.
Kemudian tampaklah olehnya bahwa penceramah
tersebut tidak memiliki sepasang kaki. Maka tiba-tiba ia
disadarkan, bahwa mengapa ia sedih kehilangan
sepatunya sementara ada orang yang masih bisa
tersenyum walau kehilangan kedua kakinya.
• b. Makna muncul ketika seseorang menentukan
pilihan. seseorang yang mendapatkan tawaran kerja
bagus, dengan gaji besar dan kedudukan tinggi, namun
ia harus pindah dari Yogyakarta menuju Singapura.
mendapatkan kelimpahan materi namun di sisi lainnya
ia kehilangan waktu untuk berkumpul dengan anakanak dan istrinya. Dia menginginkan pekerjaan itu

C. Ketika seseorang merasa istimewa, unik dan tak
tergantikan. Misalnya: seorang rakyat jelata tiba-tiba
dikunjungi oleh presiden langsung di rumahnya. Ia
merasakan suatu makna yang luar biasa dalam
kehidupannya dan tak akan tergantikan oleh apapun.
Demikian juga ketika kita menemukan seseorang yang
mampu mendengarkan kita dengan penuh perhatian,
dengan begitu hidup kita menjadi bermakna.
D. Ketika kita dihadapkan pada sikap bertanggung
jawab. Seperti contoh di atas, seorang bendahara yang
diserahi pengelolaan uang tunai dalam jumlah sangat
besar dan berhasil menolak keinginannya sendiri untuk
memakai sebagian uang itu untuk memuaskan
keinginannya semata. Pada saat itu si bendahara
mengalami makna yang luar biasa dalam hidupnya.