Persepsi Masyarakat dan Pejabat Publik Tentang Fungsi Taman Kota di Kota Binjai

LAMPIRAN
A. Data Informan
Pada penelitian mengenai “Persepsi masyarakat dan pejabat publik tentang
fungsi taman kota di Kota Binjai” peneliti berhasil emwawancarai secara
langsung 82 informan, yakni Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Kepala
Seksi Penghijauan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Binjai serta 80
masyarakat yang berdomisili di Kota Binjai.
Berdasarkan pengambilan data di lapangan diperoleh identitas informan
pejabat publik di Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Binjai, yakni:
Tabel Data Informan Pejabat Publik Dinas Kebersihan dan Pertamanan
NAMA

JENIS KELAMIN

IDENTITAS PEKERJAAN

Irwansyah Nasution

Laki-laki

Kepala Dinas


Puji Asti P. Ren, ST

Perempuan

Kasi Penghijauan

Sumber: Penelitian lapangan, 2016
Peneliti juga berhasil mendapatkan identitaas 80 masyarakat yang berhasil
diwawancarai ketika penelitian di lapangan, yakni:
Tabel Data Informan Masyarakat Kota Binjai
NO

NAMA

JENIS KELAMIN

IDENTITAS

1


Asnawi

Perempuan

Warga Binjai Kota

2

Lailan Meliana

Perempuan

Warga Binjai Kota

3

Pradipta Ari Barus

Laki-laki


Warga Binjai Kota

4

Ismoyo

Laki-laki

Warga Binjai Kota

106
Universitas Sumatera Utara

5

Bayu

Laki-laki


Warga Binjai Kota

6

Sri Putri Tandi

Perempuan

Warga Binjai Kota

7

Dwi Retno Sari

Perempuan

Warga Binjai Kota

8


Tangkap Sitepu

Perempuan

Warga Binjai Kota

9

Apri

Laki-laki

Warga Binjai Kota

10

Fransiskus F. Sitompul

Laki-laki


Warga Binjai Kota

11

Ganda Yoga Pangestu

Laki-laki

Warga Binjai Kota

12

Rahmayani Siregar

Perempuan

Warga Binjai Kota

13


Dan Amirun Ali Sirait

Laki-laki

Warga Binjai Kota

14

I Ketut Dipta

Laki-laki

Warga Binjai Kota

15

Gentar Pamungkas

Laki-laki


Warga Binjai Kota

16

Iyah

Perempuan

Warga Binjai Selatan

17

Iwan

Laki-laki

Warga Binjai Selatan

18


Bambang

Laki-laki

Warga Binjai Selatan

19

Ari

Laki-laki

Warga Binjai Selatan

20

Prasetyo

Laki-laki


Warga Binjai Selatan

21

Budi

Laki-laki

Warga Binjai Selatan

22

Soesy

Perempuan

Warga Binjai Selatan

23


Hendro Susilo

Laki-laki

Warga Binjai Selatan

24

Danu Subrata

Laki-laki

Warga Binjai Selatan

25

Pujo

Laki-laki

Warga Binjai Selatan

26

Anhar Azwar

Laki-laki

Warga Binjai Selatan

107
Universitas Sumatera Utara

27

Priska

Perempuan

Warga Binjai Selatan

28

Deni Setiawan

Laki-laki

Warga Binjai Selatan

29

Yuni

Perempuan

Warga Binjai Selatan

30

Indry Suhalim

Perempuan

Warga Binjai Selatan

31

Paiman Budi Ismoyo

Laki-laki

Warga Binjai Selatan

32

Rudi

Laki-laki

Warga Binjai Selatan

33

Surya Ningrum

Perempuan

Warga Binjai Selatan

34

Andre Novaldika

Laki-laki

Warga Binjai Selatan

35

Agi Ismoyo

Laki-laki

Warga Binjai Selatan

36

Sri R. Nasution

Perempuan

Warga Binjai Selatan

37

Budian Sahitema

Laki-laki

Warga Binjai Selatan

38

Asma Laily Syahraini

Perempuan

Warga Binjai Selatan

39

Imron Ali

Laki-laki

Warga Binjai Selatan

40

Sofya Rahma Nst

Perempuan

Warga Binjai Selatan

41

Sekar Prunamswati

Perempuan

Warga Binjai Utara

42

Indah Amalia S

Perempuan

Warga Binjai Utara

43

Gek Chintia Auliani

Perempuan

Warga Binjai Utara

44

Raras Adiningrum

Perempuan

Warga Binjai Utara

45

Tongkat Sitepu

Laki-laki

Warga Binjai Utara

46

Barka Al Bararakah

Laki-laki

Warga Binjai Utara

47

Lisa

Perempuan

Warga Binjai Utara

48

Andira Ismi

Perempuan

Warga Binjai Utara

108
Universitas Sumatera Utara

49

Ari

Laki-laki

Warga Binjai Utara

50

Dani Iskandar Barus

Laki-laki

Warga Binjai Utara

51

Frans Ewin Simatupang

Laki-laki

Warga Binjai Utara

52

Tika Yasmin Hasmoyo

Perempuan

Warga Binjai Utara

53

Dinda Aulia Cantika

Perempuan

Warga Binjai Utara

54

Dera Maulidia

Perempuan

Warga Binjai Utara

55

Dara Nurhabibi Desha

Perempuan

Warga Binjai Barat

56

Griska Asri Setiawati

Perempuan

Warga Binjai Barat

57

Andini Pratiwi

Perempuan

Warga Binjai Barat

58

Deni Iskandar

Laki- laki

Warga Binjai Barat

59

Markus Maulana B. Pohan

Laki- laki

Warga Binjai Barat

60

Iin Tri Astari

Perempuan

Warga Binjai Barat

61

Winda S. Pnjaitan

Perempuan

Warga Binjai Barat

62

Prasetyo

Laki- laki

Warga Binjai Barat

63

Fani A. Pesatri

Perempuan

Warga Binjai Barat

64

Goyang Sembiring

Laki- laki

Warga Binjai Barat

65

Vivi Adila Putri

Perempuan

Warga Binjai Barat

66

Kartikawati Tri Hasti

Perempuan

Warga Binjai Barat

67

Dwi Putri Suhardi

Perempuan

Warga Binjai Barat

68

Rozak Radiman Sanusi

Laki- laki

Warga Binjai TImur

69

Adinda Syafira

Perempuan

Warga Binjai TImur

70

Ina Aulia Rahmi

Perempuan

Warga Binjai TImur

109
Universitas Sumatera Utara

71

Gus Sampurna Darmaji

Laki- laki

Warga Binjai TImur

72

Setyo Porsado

Laki- laki

Warga Binjai TImur

73

Fitri Arimbi Sukardi

Perempuan

Warga Binjai TImur

74

Handoko Putra Sulistio

Laki- laki

Warga Binjai TImur

75

Budi

Laki- laki

Warga Binjai TImur

76

Lily Syafitri Prihadi

Perempuan

Warga Binjai TImur

77

Vivia Risma Hani

Perempuan

Warga Binjai TImur

78

Suri

Perempuan

Warga Binjai TImur

79

Aldi

Laki- laki

Warga Binjai TImur

80

Ulfa K. Hafiz

Laki- laki

Warga Binjai TImur

Sumber: Penelitian lapangan, 2016

B. Script Interview Verbatim
Dalam wawancara langsung yang dilakukan terhadap 82 informan, maka
peneliti terfokus pada 5 aspek utama yang akan dijabarkan dalam penelitian ini,
yaitu:
1. Arti Taman Kota
2. Keberadaan Taman Kota di Kota Binjai
3. Manajemen terhadap Taman Kota
4. Kinerja Pemerintah dalam Kepengurusan Taman Kota
5. Keterlibatan Masyarakat dalam Pengelolaan Taman Kota
Peneliti tidak akan menjabarkan seluruh pandangan dari setiap informan
yang berhasil diwawancarai, peneliti hanya mengambil beberapa pandangan dari

110
Universitas Sumatera Utara

informan yang dianggap mampu mewakili pndangan informan lainnya. Berikut
script interview dari penelitian yang dilakukan berdasarkan pada kelima aspek
bahasan di atas, yakni :
1. Arti Taman Kota
Pada penelitian ini, peneliti memberikan pertanyaan kepada informan
berupa “Apakah arti taman kota menurut anda?”. Peneliti berkesempatan untuk
mewawancarai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Binjai seara
langsung, Bapak Irwansyah Nasution, S.Sos, kemudian beliau memberikan
jawaban berupa :
“Taman kota merupakan salah satu bagian dari ruang terbuka hijau di
daerah perkotaan, saya lebih tertarik memandang taman kota dari
sudut pandang masyarakat yag rindu pelayanan, yaitu taman kota juga
berarti bagaimana kota itu asri, indah dan enak di pandang. Ketika
pandangan telah enak, sejuk dan indah maka pola pikir akan terasa
tenang, sehingga berbagai aktifitas yang dilakukan akan dapat berjalan
dengan baik dan benar”
Dengan pertanyaan yang sama saya juga mewawancarai Kepala Seksi
Penghijauan, Ibu Puji Asti Purnamasari Ren, ST., beliau memberikan jawaban
berupa :
“Taman kota adalah sebidang lahan yang memliki unsur penghijauan
seperti rerumputan, tanaman, bunga dan lain sebagainya yang dapat
menjaddi solusi bagi kompleksitas kehidupan warga sehari-hari, unsur
refreshing saya rasa merupakan unsur yang dekat dengan taman kota”

Tidak hanya dari sudut pandang pejabat publik, saya juga memberikan
pertanyaan serupa kepada masyarakat, seperti yang saya lakukan pada Sri Putri
Tandi, seorag warga Binjai Kota. Sri memberikan pandangan berupa :

111
Universitas Sumatera Utara

“Taman adalah ruang terbuka hijau di perkotaan yang memiliki
berbagai fasilitas mulai dari olahraga, area bermain, tempat duduk,
jogging dan yang pastinya tempat konser kalau di Binjai, Taman
Merdeka lebih tepatnya”
Jawaban Sri yang sambil tertawa mengenai taman sebagai tempat konser
membuat saya menarik garis bahwa seperti konser merupakan rutinitas yaang
kerap di gelar di taman Merdeka Binjai. Untuk itu, saya juga memberikan
pertanyaan yang serupa kepada Bayu soerang warga Binjai Kota yang sedang
berada bersama Sri. Bayu memberikan jawaban berupa :
“Taman kota ialah tamn di kota, tempat yang indah, asyik untuk
nongkrong, tempat kumpul komunitas, dan taman merupakan tempat
penyelamat kota untuk mengurangi polusi udara”

Jawaban cukup unik saya dapattkan pada potongan jawaban ketika
mewawancarai Lailan, seorang warga Binjai Kota juga, lailan menjawab :
“Taman kota adalah ruang terbuka hijau yang difungsikan untuk
mewujdukan unsur asri pada perkotaan, taman kota berguna juga
untuk menjaga kualitas lingkungan kota dan juga menjaga kualitas
hubungan hati, seperti untuk pacaran”

2. Keberadaan Taman Kota di Kota Binjai
Berdasarkan amanat UU No. 26 tahun 2007, maka taman kota merupakan
salah satu langkah untuk mewujudkan 30% ruang terbuka hijau di daerah
perkotaan. Untuk itu, keberadaan taman kota merupakan hal yang meskinya
dimiliki oleh setiap kota di Indonesia, salah satunya kota Binjai. Untuk
mengetahui mengenai gambaran keberadaan taman kota di Kota Binjai, maka

112
Universitas Sumatera Utara

peneliti mengajukan pertanyaan kepada informan berupa : “Bagaimana
keberadaan dan kondisi taman kota hingga saat ini menurut anda?”. Pertanyaan
ini peneliti ajukan kepada dua sudut pandang, yaitu sudut pandang pejabat publik
dan juga sudut pandang masyarakat.
Pertanyaan tersebut peneliti ajukan pada Kasi Penghijauan DKP Kota
Binjai, Ibu Puji, ST. Beliau menjawab :
“Kondisi taman kota di Binjai saat ini bervariasi, ada yang telah
selasai dibenahi, ada juga yang sedang dalam proses pembenahan.
Pembangunan taman terus dilakukan sebagai upaya mewujudkan
Binjai yang berwawasan lingkungan seperti visi kota Binjai dan juga
untuk menciptakan kenyamanan warga, baik yang berdomisili di kota
Binjai maupun yang berasal dari luar kota Binjai”

Peneliti juga memberikan pertanyaan serupa pada Rini Rahmayani, salah
seorang warga Binjai Selatan yang berprofesi sebagai peawai di Inspektorat
Binjai, beliau memberikan jawaban berupa :
“Taman kota Binjai pada saat ini mulai terlihat “cantik” karena telah
dilakukan pembenahan di berbagai sisi oeh pemerintah daerah.
Contohnya, sekitaran taman kota dahulunya dipenuhi oleh berbagi
pedagang yang berjualan dan merusak pemandangan, namun saat ini
para pedagang telah direlokasikan ke suatu tempat pusat jajanan
(Pujasera) dan hal ini sangat baik karena pandangan mata lebih indah
terhadap taman kota serta kebersihan sekitaran taman semakin
membaik meski masih terdapat beberapa sampah namun tidak
sebanyak saat ada banyak pedagang dahulu”

Dari dua paparan jawaban di atas, peneliti mulai mendapat gambaran
bahwa saat ini taman kota di Binjai sedang masuki masa perenovasian dan
membuat wajah taman kota menajdi lebih cantik dari sebelumnya. Untuk lebih

113
Universitas Sumatera Utara

membuktikan hal tersebut, peneliti kembali memberikan pertanyaan serupa pada
seorang warga Binjai Utara, Dani Iskandar Barus. Dani menjawab :
“Kondisi taman kota sekarang keren, hijau orange warnanya jadi lebih
cerah, enak di pandang dan nyaman, fasilitas wifinya juga membantu
sekali dalam menyelesaikan tugas-tugas kampus”

Tidak cukup dengan jawaban Dani, peneliti juga mewawancarai Andini
Pratiwi, seorang warga Binjai Barat. Andini memberi jawaban berupa :
“Wah, taman kota saat ini jauh berbeda dengan taman kota
sebelumnya, lebih cerah, lengkap fasilitasnya, ada wifinya, cantik,
pokonya mateplah”

Peneliti juga memberikan pertanyaan serupa kepada Danu dan Priska yang
merupakan pengunjung taman Balita dan juga warga Kota Binjai. Priska
memberikan jawaban :
“Taman kota di Binjai saat ini baik, taman kota juga pernah dijadikan
tempat untuk perlombaan, peringatan hari ulang tahun kota Binjai,
pameran, dan berbagai kegiatan lainnya terlebih kegiatan konser yang
kerap dilakukan di salah satu taman kota, yaitu taman merdeka. Konser
merupakan kegiatan yang sering membuat hampir seuruh warga kota
berkumpul, namun sampah yang berserakan selepas acara konser
tersebut menjadi pekerjaan rumah yang meski diselesaikan baik bagi
masyarakat maupun pemerintah dan pihak lain yang terlibat”

Kemudian Danu menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban berupa :
“Taman kota di Binjai saat ini beberapa memiliki ciri taman tematik,
seperti taman Balita yang berada persis di dekat taman merdeka. Taman
balita memiliki fasilitas hiburan mainan yang ke dapat digunakan oleh
balita. Kenyamanan juga terasa pada taman tersebut. Para orang tua tak
jarang membawa balita mereka untuk bermain di taman ini”

114
Universitas Sumatera Utara

Peneliti juga berhasil mewawancarai salah satu anggota Komunitas Hijau
Indonesia Kota Binjai, yakni Bayu, Bayu memberikan jawaban berupa :
“Taman kota saat ini lebih indah, faktor keindahan dan fasilitas yang
disediakan taman kota di Binjai saat ini juga memicu peningkatan
jumlah kunjungan warga ke taman kota. Terlebih kampanye mengenai
sikap peduli lingkungan yang belakangan ini gencar-gencaranya
digaungkan oleh masyarakat Indonesiaa secara tidak langsung juga
mampu menjadi pemicu peningkatan tingkat kunjungan dan kesadaran
warga”

Dari berbagai jawaban di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi taman
kota di Binjai saat ini lebih baik dan lebih lengkap fasilitasnya untuk menjawab
berbagai kebutuhan masyarakat Kota Binjai.
Peneliti juga menemukan sisi buruk dari keberadaan taman kota di Kota
Binjai, seperti yang dijabarkan oleh Bapak Irwansyah Nst, S.Sos selaku Kepala
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Binjai, beliau memberikan pandangan
bahwa :
“Taman kota kita saat ini baik, indah, nyaman dan bersih dan terus
kita upayakan untuk pembenahan di sana sini, terutama penjagaan
fasilitas. Bunga dan fasilitas olahraga yang berada di taman, hingaa
saat ini belum mampu bertahan lama, hanya dalam hitungan bulan
sudah ada kerusakan di sana sini, inilah pekerjaan rumah DKP dan
juga masyarakat tentunya, pengunjung yang berkunjung di taman
diharapkan kerjasamanya untuk menjaga dan merawat berbagai hal
yang ada di taman kota, meski memang saat ini kesadaran masyarakat
mulai membaik untuk merawatnya, namun ada saja segelintir perusak
yang belum menyadari kesalahannya tersebut”

115
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan paparan tersebut, kesadaran merupakan pekerjaan rumah
yang jika dapat diwujudkan dengan baik, maka keindahan taman kota akan dapat
terawat dan bertahan lama.
3. Manajemen terhadap Taman Kota
Peneliti memiliki tiga gagasan inti yaitu perencanaan, implementasi, dan
juga evaluasi dari manajerial terhadap taman kota. Tiga gagasan tersebut
memunculkan beberapa pertanyaan. Pertama, peneliti memiliki pertanyaan
berupa: “Bagaimana perencanaan dan strategi pemerintah, dalam hal ini DKP
terhadap pembangunan ataupun manajerial taman kota di Kota Binjai?”. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, peneliti mendapatkan jawaban dari Kepala Dinas
dan juga Kepala Seksi Penghijauan DKP Kota Binjai, rangkuman jawban mereka
berupa :
“Perencanaan mengenai taman kota tentu kita masukkan ke dalam
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota
Binjai 2016 – 2021. Kita berharap setelah masuknya agenda yang lebih
serius mengenai taman kota, manajerial kedepannya dapat lebih baik.
Ada beberapa strategis yang kita rencanakan, diantaranya: 1)
Penanaman bunga yang cocok untuk daerah tropis yang sesuai dengan
kondisi iklim di Binjai. Hal ini dilakukan untuk memperindah taman
yang dahulunya hanya ditanami rerumputan saja; 2) Penyediaan
fasilitas wifi pada beberapa taman kota menjadi langkah untuk
menjawab kebutuhan masyarakat saat ini akan fasilitas internet,
sehingga warga terkhusus anak muda terpancing untuk menikmati
taman kota secara nyaman; 3) Penyediaan buruh, maksudnya untuk
melakukan perawatan terhadap berbagai kerusakan baik pada fasilitas
maupun tumbuhan dan bunga di taman kota; 4) Perenovasian dan
pembangunan taman, nah ada beberapa taman yang akan kita renovasi
seperti taman balita yang berada dekat dengan taman merdeka Binjai.
Kemudian, Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga melakukan
pembangunan Taman Idaman yang pembangunannya sedang berjalan.
Logo rambutan yang merupakan ikon kota Binjai akan di bangun pada
taman idaman tersebut. Pembangunan taman idaman ditargetkan

116
Universitas Sumatera Utara

selesai sebelum libur lebaran sehingga warga terkhusus para pemudik
dapat menikmati keindahan taman idaman ini, mengingat lokasi
pembangunan taman yang berada dekat dengan tugu selamat datang di
kota Binjai”

Peneliti juga mewawancarai warga terkait perencanaan yang dituangkan
oleh DKP untuk taman Kota Binjai, seperti yang peneliti lakukan pada Aldi,
seorang warga Binjai Timur. Peneliti memberikan pertanyaan “Bagaimana
tanggapan anda mengenai perencanaan dan strategi yang dicanangkan oleh DKP
tersebut?”. Aldi memberikan jawaban :
“Saya rasa cukup bagus, terutama kebijakan untuk perawatan fasilitas
taman, seperti yang kita tahu bahwa tidak sedikit fasilitas taman kota
yang rusak akibat ulah orang yang tidak bertanggung jawab, untuk itu
saya mendukung rencana perawatan yang akan dilakukan”

Peneliti juga meminta tanggapan dari seorang anggpta Komunitas Hijau
Indonesia yang juga warga Kota Binjai, yakni Suri. Suri memberikan jawban
berupa :
“Saya rasa niat dalam hal perencanaan beberapa point teresebut
sudah baik, namun kalau boleh menambahkan saya rasa pemerintah
perlu mengajak masyarakat umum dan juga komunitas baik yang fokus
pada lingkungan atau hal positif lain untuk secara bersama
mewujudkan taman kota yang lebh baik, baik dan baik lagi
kedepannya, namun saat ini sudah baik kok taman kotanya, maksud
saya agar bertambah lebih baik lagi kedepannya”

Aspek implementasi perencanaan juga menjadi perhatian dari peneliti,
sehingga muncul pertanyaan berupa : “Sejauh ini, bagaimanakah implementasi
dari berbagai perencanaan yang telah DKP buat tersebut?”. Pertanyaan ini

117
Universitas Sumatera Utara

mendapat jawaban dari Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Binjai,
berupa :
“Impelementasi tentu kita lakukan, seluruh bidang terkait di DKP kita
kerahkan untuk mewujudkan cita-cita Binjai yang Indah, Bersih dan
Nyaman. Terlebih ada kutipan pada visi Pak Wali Kota untuk
mewujudkan Binjai yang Berwawasan Lingkungan. Ini merupakan PR
bagi DKP untuk mewujudkan pembangunan tman kita. Bunga sudah
kita ganti dengan yang lebih sesuai, renovasi taman ada yang sudah
selesai seperti taman Merdeka, ada juga yang sedang dalam proses
pengerjaan seperti taman Idaman, kemudian pengecatan terus kita
lakukan seperti yang kita dapat lihat bersama, bahkan penyediaan
fasilitas layanan internet dengan bekerjasama dengan pihak PT.
Telkom Indonesia juga sudah kitaa wujudkan”

Sudut pandang masyarakat juga kembali peneliti sertakan pada penelitian
ini, dengan memberikan pertanyaan “Menurut anda, bagaimana implementasi
berbagai rencana pemerintah dalam hal taman kota?”. Lily Syafitri yang
merupakan warga Binjai Timur memberikan jawaban berupa :
“Perwujudan program pemerintah tersebut sudah mulai nampak
hingga saat ini, saya yang dahulunya tidak begitu tertarik dengan
taman di kota, saat ini menjadi tertarik karena saya lihat kondisinya
yang lebih cantik dan enak dinikmati. Saya harap konsistensi
pemerintah tetap terjaga dan terus meningkat tahun ke tahun”

Peneliti juga memberikan pertanyaan yang sama dalam hal implementasi
kepada Vivi Adila, seorang warga Binjai Barat. Vivi menjawab :
“Sudah lumayan bagus impelementasinya, lihat saja banyak juga saat
ini anak-anak muda yang mengabadikan moment kebahagiaan mereka
di taman-taman kota di Binjai, indah, bersih, nyaman, fasilitas enak,
lumayan lengkaplah. Tapi memang perawatan jadi hal yang tidak bisa
dihindari sebagai PR bersama, dan konsitensi berkelanjutan juga tentu
meski di jaga oleh seluruh lingkup masyarakat”

118
Universitas Sumatera Utara

Peneliti juga melihat sisi evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah, dalam
hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Binjai, dengan mangajukan
pertanyaan berupa : “Lantas, evaluasi terhadap taman kota sendiri bagaimana
perwujudannya?”. Hal ini peneliti tanyakan kepada Kepala Dinas, pak Irwansyah.
Beliau memebrikan jawaban :
“Jelas evaluasi kiita lakukan, setiap akhiir bulan kita adakan rapat
bersama pihak-pihak di DKP, termasuk bahasan taman kota. Setelah
rapat tentu evaluasi tersebut kita implementasikan, hasil evaluasi tidak
jauh dari bahasan mengenai fasilitas dan tanaman hingga saat ini. Dua
hal tereebut berulang kali menjadi bahasan yang muncul saat evaluasi.
Sehingga memang kesaadaran menjadi aspek penting bagi
keberlanjutan taman kota”

4. Kinerja Pemerintah dalam Kepengurusan Taman Kota
Pada bahasan mengenai kinerja pemerintah, peneliti lebih fokus untuk
menanyakan hal ini pada masyarakat sebagai objek pelayanan publik. Peneliti
memberikan pertanyaan berupa : “Bagaimana kinerja pemerintah hingga saat ini
dalam mengurus taman-taman kota di Kota Binjai?”.
Pertama, peneliti mewawancarai Ari, dan Ari menjawab dengan jawaban:
“Kinerja pemerintah daerah dan pihak terkait dalam memperindah dan
memperbaiki berbagai fasilitas taman cukup memuaskan, pungutanpungutan liar yang dahulu kerap terjadi ketika melakukan kegiatan di
taman pun sudah tidak terlihat lagi”

Selanjutnya, peneliti mewawancarai Prasetyo yang juga warga Kota
Binjai, jawaban yang diberikan Prasetyo, yaitu :
119
Universitas Sumatera Utara

“Sudah bagus ku rasa, seperti penataan lahan parkir yang menjadi
rapi juga turut memuaskan pengunjung, terlebih akses gerai wifi yang
tertera di beberapa sisi taman kota menjadikan pengunjung dapat
menikmati keindahan taman sekaligus menyelesaikan tugas sekolah dan
pekerjaan lainnya yang membutuhkan akses internet”

Pertanyaan yang sama juga peneliti berikan pada Budi, seorang warga
Binjai Timur, Budi menjawab :
“Bagus juga kinerja pemerintah samapai detik ini, kenapa? Lihat aja
saat ini mulai banyak pemuda memanfaatkan keindahan taman kota
saat ini untuk mengabadikannya dalam bentuk foto dan video. Taman
kota juga tidak jarang dijadikan sebagai tempat piknik singkat dengan
keluarga, sekedar melepas penat setelah beraktifitas seharian sekaligus
menikmati fasilitas yang tersedia”

5. Keterlibatan Masyarakat dalam Pengelolaan Taman Kota
Perkembangan teknologi dan reformasi birokrasi mendorong perubahan
pada segala aspek, termasuk aspek sosial dan pembangunan. Masyarakat yang
dahulunya hanya dijadikan objek penelitiaan saat ini berubah menjadi subjek dan
objek pembangunan. Masyarakt tidak lagi hanya menjadi penikmat, pelihat, dan
pihak yang duduk manis semata menanti hasil pembangunan, namun masyarakat
juga di beri hak untuk terlibat sebagai pelaku pembangunan, pengawas
pembangunan dan menyalurkan aspirasi yang dimiliki guna pembangunan yang
lebih baik.
Aspek pembangunan ruang terbuka hijau juga turut melibatkan masyarakat
sebagai subjek pembangunan, salah satunya adalah pada aspek taman kota. Pada
penelitian ini peneliti mencari tahu sejauh apa dan bagaimanakah keterlibatan

120
Universitas Sumatera Utara

masyarakat kota Binjai dalam pembangunan taman-taman kota di Kota Binjai.
Untuk menjawab hal tersebut peneliti memberikan pertanyaan berupa :
“Bagaimanakah

keterlibatan

masyarakat,

LSM

atau

komunitas

dalam

pembangunan taman kota selama ini?” pertanyaan tersebut peneliti ajukan
kepada pejabat publik, dalam hal ini kepada Kepala Dinas dan juga Kasi
Penghijauan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Binjai.
Pertama sekali, peneliti mendapatkan jawaban dari Kepala Dinas, Bapak
Irwansyah Nasution, S.Sos, beliau memberikan jawaban :
“Hingga saat ini kita belum pernah melakukan kerjasama secara
langsung dan rutin dengan warga asli kota Binjai, selain kita belum
pernah melakukan kegiatan yang mengundang masyarakat, dari
komunitas, LSM atau masyarakat sendiri juga belum pernah ada yang
datang untuk mengajak bekerjasama guna melakukan perawatan,
pembibitan dan kegiatan positif lain di taman kota, kecuali pernah
beberapa waktu lalu warga dari Kabupaten Langkat yang mengajukan
kerjasama guna mengadakan suatu kegiatan perlombaan di salah satu
taman kota kita. Selebihnya, kegiatan-kegiatan yang ada selama ini
dimanajerial sendiri oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan”
Kemudian peneliti juga mendapatkan jawaban yang mirip dengan Kepala
Dinas, yaitu dari Ibu Puji selaku Kasi Penghijauan, beliau memaparkan bahwa :
“Seperti yang dikatakan Pak Kadis, belum ada yang datang ke DKP
dan kita sedang fokus untuk menjalankan program-program seperti
penghijauan dan lain sebagaianya sehingga aspek mengajak
masyarakat untk bersama membangun taman belum pernah dilakukan”
Berdasarkan dua paparan di atas jelas terlihat bahwa hingga saat ini belum
ada kegiatan bersama yang di gagas dan dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini
DKP bersama dengan masyarakat untuk saling berkolaboraksi. Selanjutnya
ditambahkan oleh Pak Kadis dengan memberikan argumen berupa :

121
Universitas Sumatera Utara

“Dinas Kebersihan dan Pertamanan dalam amanah yang dimiliki
sebatas membangun taman, menyediakan fasilitas hingga melakukan
perawatan terhadap seagal hal di taman kota. Jadi, untuk fokus
mengadakan kegiatan memang bukan menajdi tanggung jawab pokok
DKP, namun DKP akan membuka diri jika ada masyarakat atau
komunitas yang datang ke DKP untuk berkolaboraksi bersama
melakuakn berbagai kegiatan postif di taman kota, bahkan DKP akan
mengerahkan anggota DKP untuk turut serta terlibat dalam acara
tersebut. Untuk kegiatan baik kita siap untuk melakukan”.
Peneliti

juga

melakukan

wawancara

dengan

masyarakat

terkait

keterlibatan masyarakat dengan pertanyaan serupa. Peneliti mendapatkan jawaban
dari salah seorang warga Binjai, Apri yakni :
“Belum ada sepengetahuan saya kerjasama yang dilakukan, namun
sebenarnya masyarakat bersedia dan bahkan senang jika kerjasama
seperti itu dilakukan, namun untuk sekarang, masyarakat belum merasa
ada wadah yang mampu menghubungkan anatara masyarakat dengan
pemerintah”
Berdasarkan paparan tersebut terlihat belum terbangun komunikasi yang
baik antara masyarakat dan pemerintah dalam hal berkolaboraksi bersama
melakukan pembangunan taman kota.
C. Foto Taman Kota di Kota Binjai
a. Taman Balita

122
Universitas Sumatera Utara

123
Universitas Sumatera Utara

b. Taman PKK

124
Universitas Sumatera Utara

c. Taman Remaja

d. Taman PGRI

125
Universitas Sumatera Utara

e. Taman Bundaran

f. Taman Segitiga

g. Taman Pinggir Lapangan Merdeka

126
Universitas Sumatera Utara

h. Taman Penghijauan

i. Taman Merdeka Binjai

127
Universitas Sumatera Utara

j. Taman Kancil Mas

128
Universitas Sumatera Utara

k. Taman Kantor DKP

l. Taman Simpang Irian

129
Universitas Sumatera Utara

m. Taman Pinggiran Sungai

130
Universitas Sumatera Utara

n. Taman Sudut Sisi Kanan – Kiri Jalan

o. Taman Idaman

131
Universitas Sumatera Utara