Pengaruh Suplementasi Vitamin D Terhadap Indeks Massa Tubuh (IMT) Pada Perempuan di Desa Aman Damai Kec. Sirapit Kab. Langkat Tahun 2016

ABSTRAK

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa rendah serum 25(OH)D
dapat menyebabkan peningkatan mortalitas dan morbiditas, terutama pada wanita.
Banyak faktor yang berhubungan dengan kekurangan vitamin D di negara-negara
tropis. Kami bertujuan untuk menentukan kadar vitamin D pada wanita di
Indonesia menggunakan desain cross - sectional. Kami juga memeriksa faktor
yang terkait dengan serum 25(OH)D, gaya hidup (termasuk paparan sinar
matahari, pekerjaan, asupan vitamin D, aktivitas fisik), dan lemak tubuh
persentase.
Hasil : Berarti serum 25(OH)D yang 18,8 ± 7,0 ng / mL. Sebanyak 99
subjek dikategorikan iklan kekurangan / tidak memadai, dan satu dikategorikan
sebagai 25(OH)D yang cukup. Namun, tak satu pun dari subjek mencapai yang
normal 25(OH)D nilai (value yang normal di negara-negara yang cerah : 54-90 ng
/ mL). Ada perbedaan yang signifikan dalam 25 tingkat (OH) D antara kelompok
pedesaan. Kekurangan vitamin D / insufisiensi dikaitkan dengan gaya hidup
seperti pekerjaan dalam ruangan (p < 0,05), paparan sinar matahari kurang dari
satu jam per hari (p < 0,05), aktivitas fisik yang rendah (p < 0,05), rendah asupan
vitamin D (p < 0,05), terlepas dalam kelompok pedesaan atau perkotaan.
Kesimpulan : Vitamin D Kekurangan - kekurangan bisa terjadi pada wanita yang
sehat di pedesaan. Ada polimorfisme reseptor gen vitamin D Taql dan Bsml di

semua wanita dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Vitamin D, Polimorfisme, Lemak Tubuh, Wanita

ii
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
Previous studies have shown that low serum 25(OH)D levels may lead to
an increase in mortality and morbidity, especially in women. Many factors are
linked to vitamin D deficiency in tropical countries. We aimed to determine
vitamin D levels in women in Indonesia using a cross – sectional design. We also
examined factors associated with serum 25(OH)D level s, such as single
nucleotide polymorphisms of vitamin D receptor genes (Taql and Bsml),lifestyle
(including sun exposure, occupation, intake vitamin D, physical activity), and
body fat percentage.
Results: Mean serum 25(OH)D levels were 18.8 ± 7.0 ng/mL. A total of 99
subjects were categorized ad deficient/ insufficient, and one were categorized as
sufficient 25(OH)D levels. However, none of the subjects achieved normal
25(OH)D values (normal value in sunny countries : 54-90 ng/mL). There was
significant difference in 25(OH)D levels between the rural and urban group. All

subject were heterozygous (TC for Taql and AG for Bsml) and homozygous
mutant. Vitamin D deficiency/ insufficiency was associated with lifestyle such as
indoor occupation (p