Mobilitas Sosial Keluarga Ibu Tunggal (Single Mother) : Dari Buruh Tani Ke Buruh Tani di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga merupakan suatu tempat dimana anak bersosialisasi paling awal,
keluarga juga tempat dimana anak diajarkan paling awal untuk bergaul dengan orang lain.
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Keluarga mempunyai fungsi dan tanggung
jawab yang harus dijalani seperti memberikan kasih sayang, pendidikan, dan serta kebutuhan
ekonomi terhadap anak. Sedangkan tidak selamanya kehidupan keluarga akan selalu
membaik, karena bisa saja berpisah dengan suami yang di tinggal pergi atau meninggal
dunia. Sedangkan semua wanita idealnya tidak ada yang mau jadi orang tua tunggal (single
mother). Karena hal ini bukan lah pilihan melainkan suatu kondisi yang tidak mudah di
hadapi. Namun, pada akhirnya status itu bisa menimpa siapa saja. Apakah itu ibu rumah
tangga atau wanita karier yang sedang di posisi puncak. Status itu bisa terjadi akibat
pasangan yang meninggal dunia, atau perceraian akibat faktor ekonomi. Sedangkan
kehidupan terus berjalan. Jika seorang ibu tidak kuat dan kokoh maka anak- anaknya akan
mederita dan terpuruk baik dalam pedidikan maupun ekonomi. Siap atau tidak siap menjadi
orang tua (single mother) harus dijalani untuk bisa melanjutkan kehidupan.
Orang tua tunggal (single mother) adalah gambaran seorang perempuan tangguh,
Segala masalah berkenaan rumah tangga di tanggung sendiri. Mulai membereskan rumah,
menafkahi keluarga, dan memenuhi kebutuhan pendidikan anak - anaknya. Hal ini yang
harus membuat orang tua tunggal menjadi berperan ganda, menjadi ibu sekaligus ayah bagi

anak - anaknya. Tugas pun semakin besar, seperti mengasuh, membesarkan, dan mendidik
anak - anaknya, juga harus menjadi tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah. Semua
ini bukan hal yang mudah, terlebih ketika ia belum pernah menjalani kehidupan yang berat,

1
Universitas Sumatera Utara

karena selama ini sudah terpenuhi oleh suaminya ketika masih bersama. Pertumbuhan
orangtua tunggal saat ini merupakan fenomena yang berlangsung terus menerus, ini banyak
terjadi akibat ketidak cocokan disebabkan faktor perekonomian keluarga yang tidak terpenuhi
oleh suami menyebabkan perceraian ataupun karena seorang suami meninggal dunia.
Jumlah tingkat peceraian yang terjadi di beberapa negara :


Amerika Serikat: ”Jumlah ibu tanpa suami meningkat antara tahun 1970 dan tahun
2000, dari 3 juta menjadi 10 juta; selama periode yang sama, jumlah ayah tanpa istri
juga meningkat, dari 393.000 menjadi 2 juta.” (Biro Sensus AS).




Irlandia: Tingkat pertambahan keluarga dengan ibu tanpa suami meningkat dari 5,7
persen pada tahun 1981 menjadi 7,9 persen pada tahun 1991. ”Kehancuran
perkawinan masih merupakan faktor signifikan yang menghasilkan ibu tanpa suami.”
(Single Mothers in International Context, 1997).



Inggris: ”Proporsi keluarga yang dikepalai oleh orang tua tunggal telah melampaui 25
persen untuk pertama kalinya, mencerminkan pertumbuhan yang sangat besar dalam
jumlah ibu yang tidak pernah menikah dan peningkatan yang signifikan dalam tingkat
perceraian selama 30 tahun terakhir ini.” (The Times, London, 2 Maret 2000).
Dari data di atas dapat menjelaskan bahwa di Amerika Serikat, Irlandkia dan

Inggris orang tua tunggal semakin tahun semakin meningkat. Sejak tahun 1970an sudah
terjadi ibu tanpa suami, ini disebabkan banyak faktor seperti di atas. Jadi akibat perpisahan
tersebut orang tua tunggal harus berjuang sendiri untuk memenuhi kebutuhan keluarga baik
kebutuhan sehari – hari maupun biaya sekolah anaknya. Hal ini harus dilakuan tanpa rasa
mengeluh dan lelah. Semua itu dilakukan demi anak – anak mereka agar tidak terlantar dan
tidak berputus asa akibat tidak ada seorang ayah. Orang tua tunggal harus pandai membagi
waktu, melengkapi statusnya sebagi ibu sekaligus ayah dan merangkap menjadi pemimpin


2
Universitas Sumatera Utara

juga sebagai pecari nafkah, juga sebagai pengambil keputusan dan membuat kebijakan untuk
anak – anaknya di dalam keluarga.
Peran sebagai ibu yaitu menjalankan kodratnya sebagai perempuan, meliputi
mengasuh, membesarkan, dan mendidik anak – anaknya serta hal - hal yang ada di dalam
rumah. Walaupun kondisi bekerja sebagai buruh harus tetap memonitor apa yang terjadi
dalam keluarga dan mempersiapkan kemandirian mental anak itu juga sangat perlu. Kuncinya
adalah kasih sayang, memberikan pengertian kepada anak - anaknya pelan - pelan
menyesuaikan usianya. Karena perilaku anak tergantung pada pendidikan yang diajarkan
dirumah dan akan berpengaruh di masyarakat. Menumbuhkan kepercayaan dirinya dan
meningkatkan rasa nyaman merupakan tugas utama orangtua. Anak merupakan skala proritas
karena tanpa itu semua karir dan peran yang dijalakannya tersebut itu sia - sia.
Di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat secara kuantitatif
didapati Orang tua Tunggal (single mother) hampir 90% bekerja sebagai buruh tani di sektor
pertanian seperti petani padi, petani gambir, petani nilam, petani sawit dan kopi. Pendapatan
tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga baik untuk kebutuhan sehari - hari
maupun pendidikan anak – anaknya. Penghasilan mereka sebagai buruh tani rata – rata

sebesar Rp 50.000 per hari. Walaupun memiliki lahan pertanian, tetapi masih banyak
masyarakat yang miskin karena tidak memiliki modal untuk mengelola lahan pertanian dan
mereka memilih bekerja mejadi buruh tani. Walaupun ada juga masyarakat yang mengola
lahan mereka sendiri di saat tidak melakukan pebekerjaan ditempat orang lain. Sebagian
orang tua tunggal di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe bekerja sebagai buruh tani untuk
menghidupi keluarganya, juga pendidikan anak – anaknya. Ekonomi keluarga orang tua
tunggal sangat fenomena dimana kehidupnya sangatlah berat untuk dijalankan karena harus
berperan tunggal untuk memenuhi kebutuhan anak – anaknya.

3
Universitas Sumatera Utara

Tujuan mereka bekerja sebagai buruh adalah agar dapat memberikan pendidikan
untuk anak – anak mereka dapat bersekolah dan mengecap pendidikan yang lebih tinggi, agar
tidak seperti mereka yang kehidupannya secara pas-pasan. Mereka mengharapakan agar anak
- anaknya menjadi orang yang sukses dan dapat membantu perekonomi keluarganya. Tetapi
yang terlihat, anak – anak orang tua tunggal di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe rata – rata
sama seperti orangtuanya yang bekerja sebagai buruh tani. Walaupun pendidikan anak anaknya sudah tamatan SMP (Sekolah Menengah Pertama) atau SMA (Sekolah Menengah
Atas) yang lebih tinggi pedidikannya dari pendidikan orangtuanya. Hal ini disebabkan karena
orang tua tidak bisa memberikan pendidikan yang lebih tinggi kepada anak – anaknya. Jadi

anak – anaknya harus bekerja sebagai buruh tani juga, dan membantu mengelola lahan
pertanian orangtuanya, agar bisa melanjutkan kehidupan mereka dan membantu beban
orangtua untuk mencari nafkah, dan bisa membantu adik – adiknya yang masih sekolah.
Tabel 1 : Angka Partisipasi Sekolah Penduduk Kabupaten Pakpak Bharat Menurut Kelompok
Umur Tahun 2008 – 2010 :
Kelompok Umur

2008

2009

2010

(1)

(2)

(3)

(4)


7 – 12
98.80
99.00
13 – 15
93.93
97.07
16 – 18
61.12
73.99
19 – 24
10.02
10.69
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pakpak Bharat

99.58
95.99
71.21
10.88


Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa setiap tahunnya tingkat partisipasi
orang tua untuk memberikan pendidikan kepada anak – anaknya mulai meningkat. Hanya
saja pada umur 13 – 15 tahun dan 16 – 18 tahun di tahun 2010 terlihat angka yang menurun.
Hal ini diakibatkan oleh masalah ekonomi orang tua yang kurang mencukupi, terutama

4
Universitas Sumatera Utara

terhadap orang tua tunggal (single mother) yang bekerja sebagai buruh tani di Kecamatan
Sitellu Tali Urang Jehe.
Kondisi orang tua tunggal mengalami perubahan, ini semua sangat dipengaruhi
oleh sterotipe peran gender yng sangat memisahkan peran ibu sebagai pengasuh anak yang
utama dan peran ayah adalah mencari nafkah keluarga. Peran dan tantangan wanita yang
bekerja sebagai buruh tani

akan sangat kompleks ketika berstatus janda atau orangtua

tunggal. Tantangan yang lebih merugikan cenderung menimpa kehidupan janda terutama
yang berpenghasilan rendah. Para janda berkerja dengan upah cenderung tidak sesuai dengan
pendapatan yang layak, dan tidak mendapatkan tunjangan yang memiliki flekbilitas yang baik

(Bernstein 2004; Heyman.2002). Sementara disisi lain para janda memiliki tanggung jawab
untuk merawat anak – anaknya namun memiliki sumber daya yang terbatas (Mason 2003).
Di Kabupaten Pakpak Bharat tersebar beberapa Kecamatan salah satunya adalah
Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe. Dan di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe tersebar juga
beberapa desa yang Penghasilan terbesar mereka adalah dari pertanian.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana anak – anak dari keluarga ibu tunggal (single mother) yang bekerja
sebagai buruh tani juga sedangkan pendidikannya lebih tinggi dari orangtuanya yang bekerja
sebagai buruh tani ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas tujuan penulisan penelitian ini adalah.
Untuk mengetahui bagaimana anak – anak keluarga ibu tunggal (single mother)
yang bekerja sebagai buruh tani juga sedangkan pendidikannya lebih tinggi dari
orangtuanya yang memiliki pekerjaan yang sama.
5
Universitas Sumatera Utara

1.4. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitan ini adalah :
1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kajian ilmiah bagi
mahasiswa terkhusus fakultas ilmu sosial dan ilmu politik (sosiologi) serta dapat memberikan
sumbangsih dan kontribusi bagi ilmu sosial dimasyarakat. Dan dapat menambah wawasan
baru terhadap keluarga single parent di masyarakat. Dan juga sebagi informasi mengenai
single parent dimasyarakat luas.
2.

Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi dari hasil penelitian dan

dapat dijadi sebagai bahan bagi peneliti berikutnya yang ingin mengetahui lebih dalam
penelitian sebelumnya. Serta dapat menambah wawasan peneliti tentang keluarga orang tua
tunggal (single mother) dari buruh tani ke buruh tani.
1.5. Defenisi Konsep
Dalam hal ini digunakan beberapa konsep yang relevan dengan penelitian yang nantinya akan
dilakukan. konsep – kosep tersebut adalah sebagai berikut.
1. Keluarga
Keluarga adalah unit atau kelompok terkecil di dalam suatu masyarakat yang
terdiri dari ayah, ibu dan anak – anak yang disatukan oleh ikatan – ikatan perkawinan, ikatan
sedarah dan adopsi.


6
Universitas Sumatera Utara

2. Single Parents
Single parent adalah seorang ayah atau seorang ibu yang memikul tugasnya
sendiri sebagai kepala keluarga sekaligus ibu rumah tangga. Orangtua tunggal atau biasa
disebut dengan istilah single parent adalah orang tua yang hanya terdiri dari satu orang saja,
dimana didalam rumah tangga ia berperan sebagai ibu dan juga berperan sebagai ayah. Saat
ini keluarga orangtua tunggal memiliki serangkaian masalah khusus. Hal ini disebabkan
karena hanya ada satu orang tua yang membesarkan anak. Bila di ukur dengan angka
mungkin lebih sedikit sifat positif yang ada dalam diri suatu keluarga dengan satu orang tua
dibandingkan dengan keluarga dengan orang tua utuh. Orang tua tunggal ini menjadi lebih
penting bagi anak dan perkembangannya karena orang tua tunggal ini tidak mempunyai
pasangan untuk saling menopang.
Pilihan untuk menjadi orang tua tunggal adalah pilihan yang sangat berat,
walaupun demikian daripada aborsi dan menambah beban dosa, mereka lebih ikhlas menjadi
orang tua tunggal. Untuk itu mereka juga harus siap menerima reaksi dari orangtua, keluarga
dan dikucilkan


untuk sementara atau untuk selamanya. Belum lagi menjadi gunjingan

maupun dicibirkan oleh teman, tetangga maupun rekan kerja. Untuk menjalani semua itu
dibutuhkan kekuatan hati dan daya juang yang tinggi, termasuk mengikis perasaan dendam
kepada silelaki notabene ayah dari anaknya sendiri. Sedangkan bagi perempuan yang sudah
menikah siap atau tidak predikat sebagai janda dengan anak yang dikandungnya untuk
menjadi orang tua tunggal itu tidaklah mudah dilakukan.

7
Universitas Sumatera Utara

3. Single mother
Dimana dalam suatu keluarga hanya seorang ibu yang berperan tanpa dukungan dan
bantuan dari seorang suami, atau wanita yang ditinggalkan o;eh suami atau pasangan
hidupnya baik karena perpisahaan, bercerai ataupun meninggal dunia dan memutuskan untuk
tidak menikah melainkah fokus untuk membesarkan anak - anaknya seorang diri.
4. Buruh tani
Buruh tani adalah seseorang yang bekerja di bidang pertanian dengan cara melakukan
pengelolaan tanah yang bertujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman dengan
harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendihri atau
menjualnya kepada orang lain. Buruh tani bekerja untuk lahan pertanian milik orang lain
dengan upah dari sang tuan tanah.
5. Pemilik lahan
Pemilik lahan adalah seseorang yang mempunyai atau menguasai hak atas tanah
pemilik lahan yang di maksud peneliti adalah masyarakat yang memiliki lahan tanah untuk
dikerjakan oleh buruh tani untuk dijadikan lahan pertanian ataupun mengambil hasil si
pemilik pertanian tersebut.
3. Majikan adalah pemilik lahan petani yang memperkerjakan buruh dengan
memberikan upah sebagai imbalan atas jasanya.

8
Universitas Sumatera Utara