Strategi Penerapan Penanggulangan Masalah Pendidikan pada Korban Bencana Erupsi Gunung Sinabung (Studi Kasus di Dinas Pendidikan Kabupaten Karo)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Dewasa ini adanya bencana alam yang menghiasai media komunikasi menjadi

masalah yang sangat fenomenal bagi seluruh masyarakat karena memiliki dampak yang
begitu besar terhadap aktivitas kehidupan sosial masyarakat yang terdampak dari bencana
alam itu sendiri. Dampak yang menggangu kehidupan sosial masyarakat di Indonesia
menjadi semakin maraknya dan menjadi masalah sosial yang sangat serius didalam segala
aspek kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan bencana alam merupakan suatu hal yang
tidak dapat dihindari oleh seluruh manusia dan terjadi tanpa mengenal waktu dan tempat
sehingga kapanpun dan dimanapun dapat terjadi begitu saja. Dengan demikian bencana
alam yang terjadi mengakibatkan kerusakan seluruh infrastruktur didalam suatu tempat
kejadian peristiwa dan menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi suatu negara
maupun bagi masyarakat yang terdampak bencana alam.
Salah satu provinsi yang terkena bencana alam saat ini yaitu provinsi Sumatera
Utara, tepatnya di Kabupaten Karo yang biasa dikenal dengan

sebutan Tanah Karo.


Kabupaten Karo merupakan dataran tinggi dengan ibukota Kabanjahe yang terletak 77 km
dari kota Medan. Luas daerah Kabupaten Karo sekitar 2.2127,25 kilometer persegi yang
terbentang didataran tinggi dengan ketinggian 120 sampai 1600 meter diatas permukaan
laut. Dikarenakan letak geografis tanah karo yang cukup tinggi dari permukaan laut
menyebabkan Kabupaten Karo menjadi tempat wisata dengan adanya udara yang sejuk
dengan penatapan yang dapat melihat kota Medan. Adanya bencana alam tersebut juga
berdampak pada keadaan geografis di tanah karo sehingga pada saat ini udara yang

1
Universitas Sumatera Utara

biasanya kita hirup dengan nyaman dan segar tidak lagi didapatkan pada darah Kabupaten
Karo beserta adanya kabut yang menghiasi menyebabkan pemandangan yang biasanya
terliat daerah Medan menjadi buram dan tidak enak dipandang.
Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Karo disebabkan oleh meletusnya Gunung
Sinabung. Gunung Sinabung adalah gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo,
gunung ini tidak pernah tercatat aktif sejak tahun 1600 tetapi mendadak aktif kembali
meletus pada tahun 2010. Letusan gunung ini terjadi sejak September 2013 dan
berlangsung hingga kini. Pada 27 Agustus 2010 gunung ini mengeluarkan asap dan abu

vulkanis. Pada tanggal 29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB (28 Agustus
210) Gunung Sinabung mengeluarkan lava. Status Gunung ini dinaikan menjadi awas dua
belas ribu warga disekitarnya dievakuasi dan ditampung di 8 lokasi. Abu Gunung
Sinabung cenderung meluncur dari arah barat daya menuju timur laut, sebagian Kota
Medan juga diselimuti abu dari Gunung Sinabung. Pada 7 September Gunung Sinabung
kembali meletus ini merupakan letusan terbesar sejak gunung ini menjadi aktif pada
tanggal 29 Agustus 2010. Suara letusan ini terdengar sampai jarak 8 kilometer, debu
vulkanis ini tersembur hingga 5000 meter di udara. Pada tahun 2013 Gunung Sinabung
meletus kembali sampai 18 September 2013 telah terjadi 4 kali letusan. Letusan pertama
terjadi pada tan ggal 15 Sebtember 2013 dini hari kemudian terjadi kembali pada sore
harinya pada 17 Sebtember 2013, terjadi 2 kali letusan pada siang dan sore hari letusan ini
melepasakan awan panas dan debu vulkanik. Hingga saat ini gunung sinabung masih
dikatakan aktif dan mengeluarkan erupsi abu vulkanik yang sangat meresahkan masyarakt
terdampak. Meletusnya gunung sinabung tersebut memiliki dampak yang sangat signifikan
terhadap masyarakat karo, terkhususnya pada masyarakat yang berada pada sekitar gunung
sinabung.

2
Universitas Sumatera Utara


Dampak yang terjadi oleh erupsi gunung sinabung yang ada di Kabupaten karo
merupakan masalah yang sangat serius, karena mempengaruhi seluruh kehidupan sosial
masyarakat yang terdampak erupsi gunung sinabung. Apalagi pada masyarakat yang
berada disekitar area erupsi gunung sinabung, menjadi masyarakat yang sangat sensitif
terhadap dampak erupsi gunung sinabung dan menjadi daerah yang rawan áwas. Dampak
negatif dari erupsi gunung sinabung terhadap area yang dekat dengan awan panas yaitu
perumahan masyarakat yang tidak dapat dihuni lagi sehingga masyarakat yang berada di
sekitar area kritis diharuskan mengungsi kekampung halaman lainnya.
Selain itu, terdapat dampak dari erupsi gunung sinabung yang mengganggu
aktivitas masyarakat yaitu mulai dari pertanian yang ada di kabupaten karo mengalami
penurunan produksi, sehingga bagi para petani karo hal ini sangat merugikan dan
menurunkan pendapatan mereka. Di tambah lagi dengan perumahan/tempat tinggal
masyarakat yang tidak layak huni lagi, pada daerah sekitar area kritis menyebabkan korban
harus segera mengungsi ke kampung halaman lainnya atau mengungsi ke posko-posko
yang di sediakan oleh lembaga pemerintah maupun yang disediakan oleh lembaga swasta.
Masalah kesehatan yang terjadi pada korban bencana alam erupsi gunung sinbung, yaitu
adanya korban yang mengalami gangguan pernapasan, serta kondisi tubuhnya yang tidak
stabil akibat dari abu vuklanik yang meluncur. Tidak lain dari ekonomi yang ada pada
masyarakat karo juga mengalami penurunann dimana adanya bencana tersebut,
menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu untuk melakukan pekerjaan mereka,

khususnya bagi para petani karena lahan mereka mengalami kerusakan tanaman yang
meresahkan masyarakat karo. Dari semua dampak yang ditimbulkan dari bencana alam
erupsi gunung sinabung hampir seluruhnya memiliki dampak yang sangat merugikan dan
meresahkan masyarakat.

3
Universitas Sumatera Utara

Adapun dari berbagai dampak yang ditimbulkan akibat erupsi gunung sinabung
yang terjadi saat ini di daerah Kabupaten Karo, dampak yang ditimbulkan memang sangat
meresahkan masyarakat dan mengganggu segala aspek kehidupan masyarakat karo itu
sendiri. Maka dari itu salah satu dampak negatif yang di timbulkan oleh erupsi gunung
sinabung yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat yaitu adanya masalah
pendidikan yang terhambat pada korban bencana erupsi gunung sinabung. Dimana adanya
kerusakan yang sangat parah pada fasilitas pendidikan di daerah yang terdampak sehingga
para korban kesulitan untuk melangsungkan proses kegiatan belajar-mengajar.
Gambar 1.1 : Kondisi Sekolah SMP N 1 NAMAN TERAN

Sumber : Penelitian Staf Lapangan Dinas Pendidikan Kabupaten Karo
Adapun kondisi fasilitas pendidikan yang terjadi akibat dampak erupsi gunung

sinabung mengalami kerusakan yang sangat signifikan dan tidak dapat digunakan sama
sekali. Seperti yang terlihat pada gambar diatas. Selain itu, masalah pendidikan yang
terjadi yaitu banyaknya korban yang tidak dapat membiayai anak-anak mereka yang
sedang berada pada masa sekolah akibat penurunan pendapatan yang dialami, serta
harusnya korban mengungsi ke posko-posko yang telah disediakan. Kerusakan
infrastruktur pendidikan yang terjadi akibat semburan awan panas memnyebabkan
terhambatnya para korban untuk melangsungkan kegiatan belajar mereka.

4
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan laporan terbaru yang diperoleh dari Ketua Moderamen Gereja Batak
Karo Protestan (GBKP), Pdt. Agustinus Purba, STh MA, mengatakan ada sejumlah 700
mahasiswa dari keluarga yang terdampak letusan Gunung Sinabung pada tahun 2010 dan
2012.

Mahasiswa

yang terdampak dari


letusan

gunung sinabung mengalami

keterhambahatan dalam melangsungkan proses pendidikan karena orangtua mereka
mengalami masalah biaya oleh kerusakan perumahan serta lahan yang ada.. Tidak hanya
mahasiswa yang mengalami dampak dari erupsi gunung sinabung akan tetapi tingkat para
siswa mulai dari tingkat SD sampai SMA mengalami keterhambatan dalam kelangsungkan
proses pendidikan. Hal ini dilihat dari sumber informasi yang didampingi Kepala
LPMP(Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) Sumut Bambang Winarji, Kadisdik Sumut M
Zein Siregar, dan Koordinator Kopertis Wilayah I Prof Dian Armanto, Mendikbud
meninjau langsung sekolah-sekolah yang terkena dampak letusan Sinabung. Sekolah yang
dikunjunginya yakni SMPN 1 Namanteran, SDN 043950 di Desa Sigaranggarang
Kecamatan Namanteran, dan SMAN 1 Simpang 4 Kecamatan Tiganderket. Sekolahsekolah tersebut berlokasi di wilayah yang terkena dampak erupsi paling parah.
Sayangnya, sekolah mereka kini sudah tak bisa dipakai sebagai tempat belajar karena
terkena dampak keganasan gunung Sinabung. Para siswa sekolah dari SD hingga SMA ini
harus memanfaatkan ruang seadanya untuk terus belajar. Menurut data yang diterima
kepala bidang pencitraan publik pusat informasi dan humas kementerian pendidikan dan
kebudayaan (kemedikbud), jumlah SD yang rusak sebanyak 114 sekolah, SMP 69 sekolah,
dan SMA 2 sekolah. Adapun laporan koordinator pengungsi, di Jambur Siabang-abang

(1.225 jiwa, 381 KK dan Losd Lau Gumba logistik masih banyak kekurangan dan sarana
tempat sekolah SMP/SMA belum ada sehingga para korban letusan gunung sinabung
mengalami keterpurukan berlangsungnya pendidikna di Kabupaten Karo.

5
Universitas Sumatera Utara

Maka dari itu, dilihat dari segi pentingnya pendidikan bagi seluruh umat manusia
yang mana seperti yang kita tahu bahwa pendidikan menjadikan manusia yang lebih baik,
berkarakter, membuat kita lebih beradab dan menunjang karir kehidupan manusia. Pada
umumnya Pendidikan adalah dasar dari budaya dan peradaban yang mampu membuat kita
sebagai manusia untuk berpikir, menganalisa, serta memutuskan segala sesuatu yang kita
hadapi dan yang terjadi disetiap aspek kehidupan masyarakat serta menumbuhkan karakter
pada diri sendiri juga merupakan tujuan dengan adanya pendidikan, demi terciptanya
Sumber Daya Manusia yang lebih baik. Pentingnya pendidikan bagi para korban letusan
gunung sinabung yang saat ini menjadi ancaman bagi mereka dalam mengecap pendidikan
yang sudah selayaknya mesti didapatkan oleh seluruh umat manusia, hal ini dikarenakan
karena adanya keluarga korban ada yang mengalami keterhambatan dalam masalah biaya,
maupun karena masalah kerusakan infrastruktur pendidikan yang ada sebelumnya kaibat
dari letusan gunung sinabung.

Dilihat dari dampak yang ditimbulkan oleh erupsi gunung sinabung terhadap
infrastruktur pendidikan yang menyebabkan para mahasiswa maupun siswa yang ada di
kabupaten karo mengalami keterhambatan dalam mengakses pendidikan, maka dari itu
diperlukan penanggulangan yang sangat serius oleh pemerintah daerah kabupaten karo
untuk memberikan sumbangan dalam penanganan masalah pendidikan melalui lembagalembaga pemerintah yang ada dan siap dalam memberikan kontribusi untuk menjaadikan
para korban menjadi lebih semangat dan dapat mendapatkan pendidikan sebagaimana
mestinya. Tidak hanya peran pemerintah daerah yang dapat membantu para korban
bencana dalam masalah pendidikan akan tetapi lembaga swata juga memiliki peran yang
dapat membantu korban dalam mempercepat akses pendidikan mereka. Adapun
penanganan yang telah di lakukan oleh lembaga swasta yaitu adanya kontribusi dari

6
Universitas Sumatera Utara

organisasi universitas yang ada di sekitar daerah erupsi gunung sinabung untuk membantu
korban benaca alam berupa pemberian sumbangan berupa materi terhadap korban, bahkan
hampir semua universitas yang ada di medan ibukota provinsi sumatera utara telah
memberikan sumbangan kepada korban bencana erupsi gunung sinabung sehingga dapat
membantu korban dalam mengatasi ancaman yang sedang melanda mereka.
Adapun lembaga pemerintah yang bergerak dalam bidang pendidikan dan

kebudayaan yang berfungsi untuk menjalankan sistem pendidikan yang baik maka
semestinya dari dinas pendidikan yang ada di kabupaten karo itu sendiri memiliki
kontribusi ataupun peran penting terhadap adanya keterhambatan masalah pendidikan yang
terjadi pada korban yang terkena erupsi gunung sinabung. Hal ini dikarenakan dalam
Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pedidikan Nasional yang mengatakan
bahwa adanya diberikan pendidikan jika suatu daerah terkena musibah ataupun bencana
alam. Berdasarkan peraturan tersebut maka dinas pendidikan yang ada di kabupaten karo
memberikan sistem pendidikan yang dapat membantu para korban untuk dapat
mendapatkan pendidikan sebagaimana mestinya. Maka dari itu peneliti tertarik untuk.
meneliti “Strategi Dari Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Karo Dalam
Menanggulangi Masalah Pendidikan Pada Korban Erupsi Gunung Sinabung”, apakah
pilihan dari strategi yang ditetapkan sudah dapat dikatakan membantu korban bencana
erupsi gunung sinabung di kabupaten karo.

1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penulis
menentukan apa yang menjadi perumusan masalah dari penelitian ini yaitu “Bagaimana


7
Universitas Sumatera Utara

strategi dari dinas pendidikan dan kebudayaan dalam menanggulangi masalah
keterhambatan masalah pendidikan pada korban bencana alam erupsi gunung sinabung?”

1.3

Tujuan Penelitian
Adapun tujuam dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimanakah strategi

dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Tanah Karo dalam menanggulangi masalahmasalah pendidikan yang terjadi pada korban bencana erupsi gunung sinabung. Dan untuk
mengetahui kelemahan eksternal maupun internal dari startegi yang digunakan dalam
mengatasi maslah pendidikan masyarakat yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung.
1.4

Manfaat Penelitian
1.


Secara

subjektif

:

penelitian

ini diharapkan

dapat

mengembangkan

pengetahuan serta wawasan dan melatih kemampuan penulis dalam pembuatan
karya ilmiah untuk selanjutnya
2.

Secara teoritis : penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah
dan menjadi sumber referensi bagi pembaca.

3.

Secara praktis : penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
pemerintah dalam daerah agar lebih memperhatikan masalah pendidikan yang
ada pada korban bencana alam erupsi gunung sinabung. Dan juga dapat
memberikan strategi yang baru dalam masalah pendidikan pada demi
terwujudnya strategi yang unggul dan dapat mengatasi masalah pendidikan
untuk kedepannya.

8
Universitas Sumatera Utara

1.5

Kerangka Teori
Secara umum, teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan

adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah
fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja
konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru untuk
melakukan beberapa tindakan selanjutnya.
Menurut Masri Singarimbun (1989 : 37) bahwa teori adalah serangkaian asumsi,
konsep, defenisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis
dengan cara merumuskan hubungan antara konsep.
Dalam Nazir (1983:19), Kerlinger mendefinisikan teori sebagai sebuah set konsep
atau construct yang berhubungan satu dengan lainnya, suatu set dari proporsi yang
mengandung suatu pandangan sistematis dari fenomena.
Untuk memperoleh pemahaman yang sama atas konsep-konsep yang digunakan
dalam penelitian ini dan menjadi kerangka berfikir bagi peneliti, maka berikut beberapa
konsep yang dianggap relevan dengan kasus penelitian yang dibahas.

1.5.1

Manajemen Publik

1.5.1.1 Pengertian Manajemen Publik
Secara etimologi, management di Indonesia diterjemahkan sebagai “Manajemen”
berasal dari kata “manus” (tangan) dan “agere” (melakukan), yang setelah digabung
menjadi kata “manage” (Bahasa Inggris) berarti mengurus atau “ managiere” (Bahasa
Latin) yang berarti melatih. Menurut Fraderick W Taylor dalam Inu Kencana Syafiie (1999
: 49) Ilmu Manajemen itu dapat diterjemahkan sebagai ilmu pengetahuan yang mandiri

9
Universitas Sumatera Utara

yang sebenarnya akan anda kerjakan. Selanjutnya mengkaji apakah sesuatu itu dikerjakan
dengan cara terbaik serta termudah.
Setiap organisasi membutuhkan manajemen untuk mengontrol segala aktivitas
yang ada didalam organisasi, baik itu organisasi publik maupun organisasi swasta.
Manajemen publik lebih berorientasi kepada pengabdian masyarakat, yang mana segala
sesuatu yang terjadi pada publik/masyarakat menjadi urusan oleh suatu instansi negara
maupun instansi swasta, karena publik pasti memiliki masasalah yang terjadi bahkan
secara individu juga ada. Banyak ahli mendefenisikan manajemen publik dengan berbagai
pendekatan dan pengertiannya masing-masing, akan tetapi menurut Barry Bozeman dalam
bukunya “all Organization are public Bridging Public and private Organizational Theiries”
berpendapat bahwa, hanya beberapa organisasi yang bersifat kepemerintahan, tetapi
seluruh organisasi bersifat publik (kerakyatan).
Jadi maksudnya kepublikan dipandang sebagai kunci dalam memahami perilaku
organisasi dan manajemen di semua organisasi, tidak hanya organisasi kepemerintahan.
Kepublikan yang dimaksud Barry bozemen adalah keabsahan di manajemen tersebut
terlegisimasi mempunyai kekuasaan politik. Dalam hal ini manajeman swasta dalam
derajat tertentu dipengaruhi oleh otoritas politik, dan persoalan-persoalan yang dihadapi
organisasi pemerintah.
Dalam bukunya Prof. Dr. Yeremis T . Keban, SU, MURP (2008;92) manajemen
publik adalah suatu studi interdisipliner dari aspek-aspek umum organisasi, dan merupakan
gabungan antara fungsi management seperti planning, organizing, dan controlling di satu
sisi, dengan sumber daya manusia, keuangan, phisik, informasi, dan politik di sisi lain.

10
Universitas Sumatera Utara

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen publik merupakan adanya
suatu organisasi pemerintahan maupun swasta yang memberikan kontribusi terhadap
masalah-masalah publik yang terjadi. Yang meimliki fungsi seperti manajemen dalam
mengontrol masalah yang dihadapi masyarakat. Dan memiliki tujuan untuk mengatur apa
yang sedang terjadi pada masyarakat. Biasanya manajemen publik itu dilakukan
dikarenakan adanya lingkungan eksternal yang mengalami ancaman untuk menyelesaikan
dan menemukan solusi dari persoalan publik dan manajemen publik.
1.5.1.2 Fungsi Manajemen Publik
Manajemen publik memiliki fungsi untuk mengatur masalah-masalah faktual
yang terjadi pada masyarakat, menurut Inu Kencana Syafie (1999:75) fungsi manajemen
publik adalah sebagai berikut :
1.

Public Planning
Menurut F.E Kast dan Jim Rosenzweig

dalam Inu Kencana Syafiie

(1999:75) mengatakan bahwa perencanaan adalah suatu kegiatan yang
terintegrasi, yang bertujuan untuk memaksimalkan efektivitas keseluruhan
usaha, sebagai suatu sistem sesuai dengan tujuan organisasi yang
bersangkutan. Dalam Prof. Buchari Zainun (1987:45) perencanaan adalah
persiapan bagi setiap perbuatan, dan juga meupakan proses peletakan dasar
bagi setiap perbuatan yang akan dilaksanakan. Jadi perencanaan pada
dasarnya terdapat pada setiap perbuatan manusia yang sadar, secara ilmiah
bergerak terus-menerus.
Dengan demikian public planning berarti pembuatan penetapan melalui
proses pengambilan keputusan mengenai kegiatan publik dan akan

11
Universitas Sumatera Utara

dilaksanakan untuk jangka waktu tertentu dimasa depan secara terarah
sesuai tujuan yang ditetapkan bersama sehinga perencanaan publik bersifat
kegiatan masyarakat umum serta keseluruhan dipimpin oleh pemerintah
dalam arti luas sebagai administrator publik.

2.

Public Actuating
Public actuating merupakan pelaksanaan kerja yang dilakukan dalam
mengatasi masalah-masalah publik. Pelaksanaan kerja merupakan hal yang
sangat penting dalam fungsi manajemen. Hal ini dikarenakan pelaksanaan
kerja merupakan tindakan nyata dari berbagai kelompok atau anggota
organisasi untuk mencapai tujuan sasaran organisasi. Prof. Terry
berpendapat bahwa : pelaksanaan kerja adalah suatu tindakan untuk
mengusahakan agar semua anggota kelompok berkenan berusaha untuk
mencapai sasaran agar sesuai dengan perencanaan manajerial dan usahausaha organisasi.
Dengan demikian pelaksanaan kerja masyarakat secara keseluruhan
(Public Actuating) sebaiknya dimusyawarahkan semua kepentingan
masyarakat (Artikulasi dan Agregasi) mulai dari arus bawah (secara top
down) sebagai administrator pelayanan kepentingan umum (publik).

3.

Public Controlling
Pengawasan adalah salah satu fungsi dalam manajemen untuk menjamin
agar pelaksanaan kerja berjalan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dalam perencanaan. Prof. Sondang Siagian mengatakan
pengawasan adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh

12
Universitas Sumatera Utara

kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Prof. Stephen Robein mengatakan pengawasan dapat didefenisikan sebagai
proses mengikuti perkembangan kegiatan untuk menjamin jalannya
pekerjaan : dengan demikian dapat selesai secara sempurna sebagaimana
yang direncanakan sebelumnya dengan pengkoreksian beberapa pemikiran
yang saling berhubungan.
Dengan demikian Public Controling dilakukan untuk mengamati dan
mengawasi seluruh aktivitas yang telah dilakukan oleh suatu organisasi
sebagaimana dengan yang telah direncanakan sebelumnya, apakah suatu
kegiatan tersebut berjalan dengan baik atau tidak sma sekali.
4.

Public Coordinating
Menurut George R Terry koordinasi adalah sinkronisasi yang teratur dari
usaha-usaha untuk menciptakan pengaturan waktu dan terpimpin, dalam
hasil pelaksanaan yang harmonis dan bersatu untuk menghasilkan tujuan
yang telah ditetapkan. Dengan demikian unsur-unsur koordinasi bagi terry
adalah sebagai berikutb :
a.

Sinkronisasi yang teratur

b.

Pengaturan waktu dan terpimpin

c.

Harmonis

d.

Tujuan yang ditetapkan Usaha-usaha

Menuryt James D. Mooney, koordinasi karenanya adalah susunan yang
teratur dari usaha kelompok, untuk menciptakan kesatuan tindakan dalam

13
Universitas Sumatera Utara

mengejar tujuan bersama. Jadi unsur-unsur koordinsi bagi James
D.Mooney adalah sebagai berikut:
a.

Susunan yang teratur dari usaha kelompok

b.

Kesatuan tindakan

c.

Tujuan bersama

Berdasarkan pengertian dari para ahli diatas mengenai koordinasi maka
dapat disimpulkan bahwa koordinasi memiliki unsur-unsur yang bersifat
mengikat satu sama lain, baik itu individu dengan individu, atasan dengan
bawahan dan dilakukan secara teratur dan sistematis sehingga terjadi
keharmonisan antara koordinasi yang telah dibentuk demi mewujudkan
tujuan bersama.yang telah ditetapkan.
5.

Public Leading
Dalam

Inu

Kencana

Syafiie

C.N

Cooley memberikan

defenisi

kepemimpinan sebagai berikut : pemimpin itu selalu merupakan titik pusat
dari suatu kecenderungan, dan pada kesempatan lain semua gerakan sosial
kalau diamati secara cermat akan ditemukan kecenderungan yang memiliki
titik pusat. Menurut Ordway Tead kepemimpinan sebagai perpaduan
perangi yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain
menyelesaikan tugasnya. Masih dalam Inu Kencana Syafiie kepemimpinan
menunjukkan kemampuan mempengaruhi orang-orang dan mencapai hasil
melalui himbauan emosional, bukan melalui penggunaan kekuasaan.
Dengan demikian kepemimpinan adalah seseorang yang memiliki status
tertingi didalam suatu organisasi dan selalu dijadikan patokan dalam

14
Universitas Sumatera Utara

melakukan

tindakan

terhadap

aktivitas

organisasi

dan

mampu

mempengarihi seluruh aspek yang ada didalam organisasi tersebut dalam
rangka menunjang tujuan organisasi.
6.

Public Motivating
Abraham H.Maslow mengemukakan teori tentang dorongan manusia, yang
lebih populer melalui bukunya “motivation personality” sebagai berikut :
Ada lima kebutuhan yang diketahui, mengapa manusia melakukan sesuatu;
dan ini perlu dipelajari untuk melihat bagaimanna manusia terdorong
bertindak (motivasi kepribadian) sebagai berikut ;
a.

Kebutuhan-kebutuhan fisik

b.

Kebutuhan-kebutuhan agar selalu aman

c.

Kebutuhan-kebutuhan cinta bermasyarakat

d.

Kebutuhan-kebutuhan untuk dihormat

e.

Kebutuhan-kebutuhan untuk diakui perwujudan dirinya

Setiap individu memiliki kebutuhan seperti yang telah ditetapkan diatas,
maka public motivating berperan penting dalam memotivasi bawahannya
sesuai dengan kebutuhannya. Karena jika seseorang dipenuhi sesuai dengan
kebutuhannya maka produktiviats kerja dari orang itu akan meningkat.
1.5.2

Manajemen Strategi

1.5.2.1 Pengertian Strategi

Hakikat pengertian strategi adalah penyesuaiaan, organisasi, atau badan
pemerintahan terhadap perubahan lingkungan eksternalnya. Ditinjau dari perspektif
manajemen, strategi adalah upaya pengembangan keunggulan organisasi atau institusi

15
Universitas Sumatera Utara

dalam lingkungan eksternal yang kompetitif untuk pencapain tujuan atau sasaran
organisasi. Dimana strategi berperan penting untuk mencapai sasaran yang dituju. RD.
Jatmiko (2003:4) Strategi dideskripsikan sebagai suatu cara dimana organisasi akan
mencapai tuhuan-tujuannya, sesuai dengan peluang-peluang dan ancaman-ancaman
lingkungan eksternal yang dihadapi oleh sumberdaya dan kemampuan internal organisasi.
Berdasarkan definisi tersebut, terdapat tiga faktor yang mempunyai pengaruh penting pada
strategi yaitu lingkungan eksternal, sumberdaya dan kemampuan internal, serta tujuan yang
akan dicapai.

Sedangkan Jauch dan Gleuck,

RD. Jatmiko (2003:5) mendefenisikan strategi

adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mangaitkan keunggulan
strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan
bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
perusahaan. Dengan kata lain defenisi strategi dapat disimpulkan sebagai tombak dalam
suatu organisasi yang memiliki peran yang sangat penting dalam pencapaian suatu tujuan
organisasi, yang meliputi lingkungan internal, lingkungan eksternal dan sumberdaya yang
ada dalam menunjang pencapaian tujuan organisasi. Dimana tujuan organisasi yang telah
ditetapkan terlebih dahulu dan dibutuhkan startegi yang jelas untuk pencapaiannya.
Biasanya strategi di buat berdasarkan apa yang telah terjadi bukan dimulai dari apa yang
terjadi.

1.5.2.2 Kalsifikasi Strategi

Secara umum strategi dikelompokan kedalam tiga kelompok/strata besar yaitu
strategi generic, strategi induk dan strategi fungsional. Strategi generik (generic strategy)
akan dijabarkan menjadi strategi utama/induk (grand strategy). Strategi induk ini

16
Universitas Sumatera Utara

selanjutnya dijabarkan menjadi strategi fungsional perusahaan, yang sering disebut dengan
strategi fungsional (Umar,2005).

Goldworthy dan Ashley (1996:98) mengusulkan tujuh aturan dasar dalam
merumuskan suatu strategi sebagai berikut :

a. Harus jelas dan mengintrepestasikan masa depan, tidak hanya masa
sekarang.
b. Arahan strategi harus bisa menentukan rencana dan bukan sebaliknya.
c. Strategi harus berfokus pada keunggulan kompetitif, tidak semata-mata
pada pertimbangan keuangan.
d. Harus diaplikasikan dari atas ke bawah, bukan dari bawah keatas
e. Strategi harus mempunyai orientasi eksternal.
f. Fleksibilitas adalah sangat esensial.
g. Strategi harus berpusat pada hasil jangka panjang.

Suatu strategi hendaknya mampu memberi referensi kepada pembacanya yang
sekaligus berarti mudah diperbaharui oleh setiap anggota manajemen puncak dan setiap
karyawan organisasi.

1.5.2.3

Peranaan Strategi

Dalam lingkungan organisasi atau perusahaan, strategi memiliki peranaan yang
sangat penting bagi pencapaian tujuan, karena strategi memberikan arah tindakan dan cara
bagaimana tindakan tersebut harus dilakukan agar tujuan yang diinginkan tercapai.
Menurut Grant (1999:21) strategi memiliki tiga peranaan penting dalam mengisi tujuan
manajeman, yaitu :

17
Universitas Sumatera Utara

a. Strategi sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan. Dalam hal ini
strategi sebagai suatu elemen untuk mencapai sukses. Strategi merupakan
suatu bentuk atau tema yang memberikan kesatuan hubungan antara
keputusan-keputusan yang diambil oleh individu atau organisasi.
b. Strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi untuk memberikan
kesamaan arah bagi perusahaan.
c. Strategi sebagai target. Konsep strategi akan digabungkan dengan misi dan
visi untuk menentukan dimana perusahaan berada dalam masa yang akan
datang. Penerapan tujuan tidak hanya dilakukan untuk memberikan arah
bagi penyusunan strategi, tetapi juga untuk membentuk aspirasi bagi
perusahaan.

1.5.2.4 Konsep Manajeman Strategi

Setiap strategi selalu memerlukan evaluasi atau peninjauan ulang dan bahkan
mungkin terjadinya perubahan strategi yang sebelumnya telah ditentukan dimasa depan.
Karena alasan utama mengapa penentuan strategi yang ditetapkan demikian terjadi karena
kondisi yang dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya internal maupun eksternal
selalu berubah-ubah pula. Dengan kata lain strategi manajemen dimaksudkan agar
organisasi menjadi satuan yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang
berhasil adalah organisasi yang tingkat efektifitas dan produktivitasnya makin lama makin
tinggi.

Manajeman startegi merupakan suatu proses yang dinamik karena berlangsung
secara terus-menerus dalam suatu organisasi. Manajeman startegi berkaitan dengan upaya
memutuskan persoalan strategi, kebijakan, perencanaan, dan bagaimana strategi tersebut

18
Universitas Sumatera Utara

dilaksanakan

dalam

rangka

upaya

maksimasi

sasaran-sasaran

organisasi

yang

bersangkutan. Manajemen strategi meliputi semua aktivitas yang menyebabkan timbulnya
perumusan sasaran-sasaran organisasi, strategi-strategi dan pengembangan rencanarencana, tindakan-tindakan dan kebijakan untuk mencapai sasaran-sasaran strategi tersebut
untuk organisasi yang bersangkutan secara total

Manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulating),
penerapan(implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar
fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang.
Menurut Lawrence R.Jauch dan William F.Gleuck (1999:70) manajeman strategis adalah
sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau
sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses
manajeman strategis adalah cara dengan jalan mana para pencari strategi menentukan
sasaran dan pengambilan keputusan.

Menurut Prof. Dr.Sondang P.Siagian dalam bukunya “Manajemen Strategi”
defenisi manajemen strategi adalah “serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang
dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut” dari defenisi diatas dapat
disimpulkan yaitu bahwa manajemen strategik terdiri atas tiga proses pembuatan strategi,
penerapan strategi, dan evaluasi strategi.

19
Universitas Sumatera Utara

1.5.2.5 Proses Manajeman Strategi

Proses manajeman strategi terdiri atas, yaitu :
1.

Perumusan/ Pembuatan Strategi
Tahapan manajemen strategi diawali dengan perumusan strategi. Perumusan strategi
adalah proses strategi untuk mewujudkan visi organisasi. Proses pengambilan
keputusan untuk menetapkan strategi dimulai dari penetapan visi, misi dan tujuan
jangka panjang. Perumusan strategi dapat dilakukan dengan menentukan strategi dan
kesesuaian dimana pilihan strategi harus sesuai dengan menentukan strategi dan
kesesuaian dimana pilihan strategi harus seuai dengan kekuatan dan kelemahan sebuah
organisasi dalam menghadapi peluang dan ancaman yang ada.
Kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dan tujuan (yang tercakup dalam visi, misi dan
tujuan) yang ingin dicapai dirumuskan melalui tahapan utama sebagai berikut :
a. Analisis arah, yaitu untuk menentukan visi, misi, tujuan dan jangka panjang
yang ingin dicapai organisasi
b. Analisis situasi, yaitu tahapan untuk membaca situasi dan menentukan
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan menjadi
dasar perumusan strategi.
c. Penetapan strategi, yaitu tahapan untuk identifikasi alternatif dan memilih
strategi yang akan dijalankan organisasi.
Untuk mencapai daya saing strategis dan memproleh hasil sesuai dalam rencana
organisasi, perusahaan harus menganalisa lingkungan eksternal, mengindentifikasi
peluang dan ancaman dalam lingkungan tersebut, menentukan mana diantara sumber

20
Universitas Sumatera Utara

daya internal dan kemampuan yang dimiliki yang merupakan kompetensi intinya, dan
memilih strategi merupakan sejumlah tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi
yang diambil untuk mendayagunakan kompetensi inti serta memproleh keunggulan
bersaing.
2.

Analisa Lingkungan
Analisis lingkungan adalah proses dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk
melihat lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan disini mencakup semua
faktor baik analisis mengenai lingkungan eksternal dan lingkungan internal yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan yang diinginkan. Lingkungan eksternal yaitu
komponen-komponen atau variabel lingkungan mencakup lingkungan umum dan
lingkungan industri, sedangkan lingkungan internal mencakup mengenaiaktivitas
organisasi atau bisa juga analisis mengenai sumber daya, kapabilitas serta kompetensi
inti yang dimiliki.
Hasil dari analisis lingkungan akan memberikan gambaran tentang keadaan
perusahaan yang biasanya disederhanakan dengan metode SWOT(Strengths,
Weakness Opportunities, Threats) yang dimilikinya. Analisis eksternal akan
memberikan gambaran tentang peluang dan ancaman (OT) sedangkan analisis
lingkungan internal akan memberikan tentang keunggulan dan kelemahan(SW) dari
organisasi.
Menetapkan visi dimaksudkan untuk memberikan arah tentang akan menjadi apa atau
seperti apa organisasi atau perusahaan dimasa yang akan datang, atau secara ringkas
suatu pandangan ke depan tentang perusahaan atau organisasi. Crown Dirgantoro
(2000:24) mendefenisikan visi adalah pandangan yang jauh tentang perusahaan atau

21
Universitas Sumatera Utara

organisasi, tujuan-tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut.
Misi secara spesifik menekankan tentang produk yang diproduksi, pasar yang
dilayani, dan hal-hal lain secara spesifik berhubungan langsung dengan bisnis. Secara
singkat visi memberi penjelasan tentang apa bisnis perusahaan. Objektif lebih kepada
penetapan target secara spesifik dan sedapat mungkin terukur yang ingin dicapai
perusahaan untuk jangka waktu tertentu atau target yang ingin dicapai.
3.

Formulasi Strategi
Formulasi strategi adalah menentukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan
pencapaian tujuan. Aktivitas tersebut dapat dikelompokkan kedalam tiga kelompok,
yaitu : analisis strategi, perencanaan strategi, pemilihan strategi. Untuk dapat
melakukan formulasi strategi yang baik, maka ada ketergantungan yang erat dengan
analisis lingkungan dimana formulasi strategi membutuhkan data dan informasi dari
analisis lingkungan. Setelah melakukan analisis lingkungan dan menentukan kemana
arah organisasi akan diarahkan berdasarkan visi, misi dan tujuan yang telah
ditetapkan, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa organisasi akan mencapai
misi dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk itulah maka perlu
diformulasikan berbagai strategi atau cara untuk mencapai arah yang diinginkan
tersebut.
Formulasi strategi dalam hal ini adalah proses merancang dan menyeleksi berbagai
strategi yang pada akhirnya menuntun pada pencapaian misi dan tujuan organisasi.
Setelah sebuah strategi diformulasikan, strategi tersebut harus dikembangkan secara
logis dalam bentuk tindakan.

22
Universitas Sumatera Utara

4.

Implementasi Strategi
Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan
kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.
Tindakan pengelolaan bermacam-macam sumberdaya organisasi dan manajeman yang
mengarahkan

dan mengendalikan pemanfaatan sumber-sumber daya perusahaan

(keuangan, manusia, peralatan dan lain-lain) melalui strategi yang dipilih.
Implementasi strategi diperlukan untuk memperinci secara lebih jelas dan tepat
bagaimana sesungguhnya pilihan strategi yang telah diambil dan direalisasikan.

5.

Evaluasi dan Pengendalian Strategi
Evaluasi dan pengendalian adalah proses yang melaluinya aktivitas-aktivitas
perusahaan dan hasil kinerja dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja
yang diinginkan. Para manajer di semua level menggunakan informasi hasil kinerja
untuk melakukan tindakan perbaikan dan memecahkan masalah. Walaupun evaluasi
dan pengendalian merupakan elemen akhir yang utama dari manajemen strategi
sebelumnya dan mendorong proses keseluruhan untuk dimulai kembali.
Pengendalian strategi merupakan pengendalian yang mengikuti strategi yang sedang
diimplementasikan, mendeteksi masalah atau perubahan yang terjadi pada landasan
pemikirannya, dan melakukan penyusuaian yang diperlukan. Tahap pengendalian
strategi ini merupakan suatu jenis khusus dari pengendalian organisasi yang berfokus
pada pemantauan dan pengevaluasian dari proses manajemen strategi, dengan maksud
untuk memperbaiki dan memastikan bahwa sistem tersebut berfungsi sebagaimana
mestinya. Dalam tahap ini akan dicoba dievaluasi apakah implementasi strategi benarbenar sesuai dengan formulasi strategi atau tidak.

23
Universitas Sumatera Utara

1.5.3

Analisis SWOT Sebagai Proses Manajemen Strategi
Agar strategi perusahaan atau organisasi disusun secara efektif, maka diperlukan

adanya dapat informasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang berkaitan
dengan kondisi dan situasi perusahaan atau organisasi tersebut. Salah satu metode untuk
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan atau organisasi adalah
analisis SWOT. Analisis SWOT terdiri atas :
a. Strenght yaitu kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh organisasi yang dapat
dimanfaatkan dalam mengatasi kelemahan organisasi.
b. Weakness yaitu kelemahan-kelemahan adalah kelemahan-kelemahan yang terdapat
dalam suatu organisasi yang dapat menghambat proses organisasi.
c. Opportunities yaitu peluang yang dapat digunakan perusahan untuk memperbaiki
kondisi perusahan.
d. Threats yaitu ancaman-ancaman yang akan menghambat proses organisasi yang
berasal dari luar organisasi.
Langkah-langkah membuat analisis SWOT :
1) Identifikasi kelemahan dan ancaman yang paling urgen untuk diatasi secara umum
pada semua komponen.
2) Identifikasi kekuatan dan peluang yang diperkirakan cocok untuk upaya mengatasi
kelemahan dan ancaman yang telah diidentifikasi lebih dahulu pada langkah 1.
3) Masukkan butir-butir hasil identifikasi(langkah 1 dan langkah 2) ke dalam bagan
deskripsi SWOT. Langkah ini dapat dilakukan secara keseluruhan, atau jika terlalu
banyak, dapat dipilah menjadi analisis SWOT untuk komponen masukan, proses,
dan keluaran.

24
Universitas Sumatera Utara

4) Rumuskan strategi atau strategi-strategi yang direkomendasikan untuk menangani
kelemahan dan ancaman, termasuk pemecahan masalah, perbaikan, dan
pengembangan lebih lanjut.
5) Tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman itu, dan susunlah suatu
rencana tindakan untuk melaksanakan program penanganan.
Dengan demikian, analisis SWOT merupakan salah satu langkah yang paling
penting dalam memformulasikan strategi. Dengan menggunakan misi organisasi sebagai
konteks, manajer mengukur kekuatan dan kelemahan internal (kompetensi unggulan),
demikian

juga

kesempatan

dan

ancaman

eksternal.

Tujuannya

adalah

untuk

mengembangkan strategi yang baik yang mengekspoitasi kesempatan dan kekuatan
menetralisisr ancaman, dan menghindari kelemahan. Dengan adanya rancangan
manajemen strategi, para manajer di semua tingkat dalam perusahaan berinteraksi dalam
perencanaan dan implementasi.
Berikut ini dapat di tuangkan dalam matriks SWOT
Tabel 1.1 : Matriks SWOT
S(Strenght)

W(Weakness)

Tentukan

faktor-faktor Tentukan

kekuatan internal
O( Opportunity)
Tentukan

Strategi

SO

:

faktor-faktor

kelemahan internal
ciptakan Strategi

WO

:

ciptakan

faktor-faktor strategi yang menggunakan strategi yang meminimalkan

peluang eksternal

kekuatan

untuk kelemahan

memanfaatkan peluang

untuk

memanfaatkan peluang

25
Universitas Sumatera Utara

T(Threats)
Tentukan

Strategi

ST

:

ciptakan Strategi

WT

:

ciptakan

faktor-faktor strategi yang menggunakan strategi yang menimbulkan

ancaman eksternal

kekuatan untuk mengatasi kelemahan dan menghindari
ancaman

ancaman

Sumber :Rangkuti 2002
SWOT matriks menggambarkan berbagai alternatif strategi yang dapat dilakukan
oleh organisasi yang didasarkan pada hasil analissi SWOT. Dalam analisa SWOT dapat
menghasilkan 4(empat) kemungkinanan strategi alternatif yang dikenal dengan strategi
strenght-opportunities (SO), strategi Weakness-opportunities (WO), strategi strenghtthreats(ST), strategi weakness-threats (WT) yaitu :
1.

Startegi SO adalah strategi yang digunakan organisasi dengan memanfaatkan atau
mengoptimalkan kekuatan/Strenght (S) yang dimiliki untuk memanfaatkan
berbagai peluang/opportunity (O).

2.

Pada strategi WO adalah strategi yang digunakan organisasi dengan seoptimal
mungkin minimalisisr kelemahanWeakness (W) yang ada untuk memanfaatkan
berbagai peluang/Opportunity (O)

3.

Pada strategi ST adalah strategi yang digunakan organisasi dengan memanfaatkan
atau

mengoptimalkan

kekuatan/Strenght

(S)

untuk

mengurangi

berbagai

ancaman/Threats (T) yang mungkin melingkupi organisasi
4.

Pada kuadran IV strategi WT; adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi
kelemahan/Weakness (W) dalam rangka meninimalisir ancaman/Threats (T).

26
Universitas Sumatera Utara

1.5.4

Dampak Bencana Erupsi Gunung Sinabung

1.5.4.1 Pengertian Dampak
Pengertian dampak menurut kamus besar bahasa indonesia adalah pengaruh yang
mendatangkan akibat baik positif maupun negatif. Pengaruh adalah daya yang ada dan
timbul dari sesuatu(orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau
perbuatan seseorang. Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik
atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi
(KBBI Online, 2010).
Dalam memperkirakan dampak yang terjadi akibat erupsi gunung sinabung yang
dirasakan oleh masyarakat kabupaten karo yaitu adanya dampak sosial ekonomi yang tidak
stabil, masyarakat yang kehilangan lahan untuk melakukan aktivitas dalam bidang
pertanian, kesehatan masyarakat yang tergangggu karena adanya debu vulkanik yang
mengharuskan masyarakat untuk memakai masker, perumahan masyarakat yang
mengalami kerusakan, pendidikan masyarakat yang mengalami keterhambatan karena
rusaknya infrastruktur pendidikan di desa sekitar bencana.
1.5.4.2 Pengertian Bencana Alam
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. (pasal 1 UU RI No 24 tahun
2007 tentang penanggulangan bencana).
Menurut Priyatin(2011) bencana alam yang menimpa suatu kawasan dapat
menimbulkan kerugian yang sangat besar baik dari kerusakan ekosistem, hilangnya

27
Universitas Sumatera Utara

kawasan pemukiman dan lokasi tanah garapan maupun kehilangan nyawa manusia dan
ternak peliharaan. Badan nasional penanggulangan bencana (BPNB) mengelompokkan
bencana alam yang ada di indonesia menjadi delapan hal, salah satunya bencana letusan
gunung berapi.
1.5.4.3 Dampak Erupsi Gunung Sinabung
1. Sosial Ekonomi
Menurut Gregory Grossan (1984) yang dimaksud dengan sistem ekonomi adalah
sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur terdiri atas unit-unit dan agen-agen
ekonomi serta lembaga-lembaga (institusi-institusi) ekonomi, yang bukan saja saling
berhubungan dan berinteraksi, melainkan juga sampai tingkat tertentu saling menopang
dan mempengaruhi. Dengan demikian, komponen-komponen tersebut memiliki hubungan
fungsional yang dapat menjadi alat koordinasi alokasi sumber daya ekonomi.
Perekonomian yang didalamnya individu-individu dan keluarga-keluarga memiliki
kesalingketergantungan disebut sosial ekonomi (sosial economy), (Rahardja dan
manurung, 2008). Kerugian ekonomi pada usaha tani akibat erupsi merapi dapat berupa
kerugian langsung karena tanaman dan ternak mati, penurunan produksi, dan turunnya
harga jual pada kondisi bencana. Kerugian pada tingkat petani mencapai puluhan juta
rupiah, sedangkan tingkat regional mencapai triliunan rupiah (Ilham, 2010).
2. Sumber Pangan
Pangan adalah makanan

sehari-hari untuk pertumbuhan dan

kesehatan

jasmaniah/rohaniah dalam membentuk keluarga yang sehat, cerdas dan kuat. Makanan
sehari-hari yang sehat, murah dan bergizi serta pengolahan yang sesuai dengan
kegunaannya, sangat penting. Kecukupan pangan merupakan salah satu syarat mutlak
28
Universitas Sumatera Utara

dalam menjamin terdapatnya gizi yang cukup. Gizi merupakan modal pokok yang
memiliki dampak ekonomi maupun sosial yang luas dalam pelaksanaan pembngunan
nasional. Kekurangan sumber pangan tenaga dalam makanan(nasi, jagung, sagu, ketela,
dan sebagainya) akan langsung menyebabkan menurunnya daya kerja seseorang.
Dampak erupsi gunung sinabung terhadap sumber pangan pada masyarakat karo
berupa sayur-sayuran, tomat, dan buah-buahan yang biasanya ditanam dengan baik ditanah
karo mengalami kerusakan dan diselimuti oleh abu vulkanik dari letusan gunung sinabung
sehingga menyebabkan harga jual dari sayur-mayur mengalami penurunan. Akan tetapi
walaupun demikian masih dapat terjual kepasaran, namun memiliki harga yang murah dan
merugikan para petani yang ada di Kabupaten Karo.
3. Perumahan
Rumah adalah bagian yang utuh dari pemukiman, bukan hasil fisik semata,
melainkan merupakan suatu proses yang terus berkembang dan terkait dengan obilitas
sosial ekonomi penghuninya dalam suatu kurun waktu. Yang terpenting dari rumah adalah
dampak terhadap penghuni, bukan wujud atau standar fisiknya (Turner, 1972).
Menurut Turner (1972), terdapat tiga fungsi yang terkandung dalam rumah, yaitu:
1) Rumah sebagai penunjang identitas keluarga, yang diwujudkan dalam kualitas hunian
atau perlindungan yang diberikan rumah. Kebutuhan tempat tinggal dimaksudkan agar
penghunu mempunyai tempat tinggal atau berteduh secukupnya untuk melindungi keluarga
dari iklim setempat.
2) Rumah sebagai penunjang kesempatan keluarga untuk berkembang dalam kehidupan
sosial, budaya, dan ekonomi atau fungsi pengembangan keluarga. Fungsi ini diwujudkan

29
Universitas Sumatera Utara

dalam lokasi tempat rumah itu didirikan. Kebutuhan berupa akses ini diterjemahkan dalam
pemenuhan kebutuhan sosial dan kemudahan ke tempat kerja guna mendapatkan sumber
penghasilan,
3) Rumah sebagai penunjang rasa aman dalam arti terjaminnya kehidupan keluarga di
masa depan setelah mendapatkan rumah, jaminan keamanan lingkungan perumahan yang
ditempati serta jaminan keamanan berupa kepemilikan rumah dan lahan. Rumah sebagai
kebutuhan dasar manusia, perwujudannya bervariasi menurut siapa penghuni

atau

pemiliknya.
Banyaknya perumahan dari korban dampak erupsi gunung sinabung yang
mengalami kehilangan tempat tinggal mereka apalagi pada daerah sekitar area gunung
sinabung yang dikatakan rawan ‘awas’. Korban yang kehilangan tempat tinggal diharuskan
mengungsi ketempat pengungsian yang telah disediakan oleh lembaga pemerintah maupun
lembaga swasta untuk melangsung kehidupan mereka. Ditempat pengungsian diberikan
bantuan dari pihak yang yang bersedia dalam membantu para korban erupsi gunung
sinabung, mulai dari pihak pemerintah daerah itu sendiri maupun dari organisasi yang
memiliki program dalam bakti sosial terhadap korban erupsi gunung sinabung. Para korban
yang berada di posko pengungsian merasa khawatir dengan perumahan serta lahan mereka
walaupun adanya bantuan yang datang, tetapi tetap saja adanya ketidaknyaman berada
dipengungsian.
4. Pendidikan
Dampak dari erupsi gunung sinabung yaitu adanya kerusakan infrastruktur
pendidikan di Kabupaten Karo yang memberikan kerugian kepada korban bencana.. Pada
korban yang terdampak dari erupsi gunung sinabung mengalami keterhambatan dalam

30
Universitas Sumatera Utara

mengakses pendidikan serta kurangnya dana akibat kerusakan infrastruktur dari dampak
bencana alam yang terjadi sehingga untuk meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan
sumber daya manusia dapat diawali dengan peningkatkan pendidikan, baik melalui jalur
pendidikan formal maupun non formal. Konsep pengembangan sumber daya manusia
melalui dua jalur yaitu yang pertama adalah jalur pendidikan formal dan kejuruan yaitu
mulai dari pendidikan TK sampai pada perguruan tinggi. Jalur ini menyediakan
pengetahuan dasar yang bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan lain di dalam
kehidupan sehari-hari, baik sektor formal maupun informal. Bagi mereka yang hanya
menamatkan pendidikan rendah mengalami kesulitan bekerja, tetapi tidak demikian untuk
lulusan di pendidikan tinggi.
Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dam negara.
Pendidikan menurut pengertian yunanai adalah ‘pedagogik” yaitu ilmu menuntun
anak, orang romawi memandang pendidikan sebagai “educare”, yaitu mengeluarkan dan
menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa dilahirkan di dunia. Bangsa
jerman melihat pendidikan sebagai “erzichung” yang setara dengan educare, yakni
membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak. Dalam
bahasa jawa pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan), mengolah, mengubah,
kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran dan watak, mengubah kepribadian sang anak.
Sedangkan menurut Herbart pendidikan merupakan pembentukan peserta didik kepada
yang diinginkan sipendidik yang diistilahkan dengan educere.
31
Universitas Sumatera Utara

Dalam kamus besar bahasa indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar “didik”
(mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran pimpinan) mengenai akhlak dan
kecerdasan pikiran.
Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian proses pengubahan dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan latihan, proses perluasan, dan cara mendidik.

Ki Hajar Dewantara, beliau telah menjelaskan tentang pengertian pendidikan
sebagai berikut :“Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun
maksudnya, pendidikan y