Keterampilan Dasar Mengajar Matematika (1)

Sistem Belajar Mengajar

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Belajar Mengajar
Dosen Pengampu :

Nurul Husna, M.Pd
Disusun




Muhammad Sidiq Nur
Nadya Islami

11308502150046
11308502150050

Program Studi : Pendidikan Matematika

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Singkawang
Tahun Akademik : 2016/2017


Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “Keterampilan Dasar Mengajar Matematika ”. Makalah ini diajukan guna
untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Belajar Mengajar. Dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, yaitu kepada :
1.
2.
3.
4.

Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis,
Ibu Nurul Husna, M.Pd selaku dosen mata kuliah Sistem Belajar Mengajar,
Orang tua yang selalu mendukung setiap aktivitas penulis,
Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangankekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.


Singkawang, September 2016

Penulis

i

Daftar Isi
Kata Pengantar ..................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar ................................................................... 3
B. Macam-macam Keterampilan Dasar Mengajar ........................................................... 4
1.

Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran .......................................... 4


2.

Keterampilan Mengelola Kelas ............................................................................ 7

3.

Keterampilan Mengajar Perorangan dan Kelompok Kecil .................................. 7

C. Implementasi Dalam Pembelajaran Matematika ......................................................... 9
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 12
B. Saran .......................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................iii

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam pembelajaran ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai dan dimilki
oleh seorang guru termasuk mahasiswa program studi pendidikan matematika sebagai
calon guru, yakni (1) menguasai substansi materi atau bahan ajar yang akan
dibelajarkan (what to teach) dan (2) menguasai atau memiliki berbagai keterampilan
untuk membelajarkannya (how to teach). Bagi mahasiswa program studi pendidikan
termasuk pendidikan matematika sebagai calon guru matematika terdapat 8
keterampilan dasar mengajar yang harus dibentuk untuk dikuasai. Proses
pembentukan penguasaan 8 keterampilan dasar mengajar itu mula-mula melalui
latihan yang terbimbing dalam bentuk pembelajaran sesama teman (peer teaching).
Keterampilan dasar mengajar (teaching skills) sebagai kemampuan bersifat khusus
yang harus dimiliki oleh guru agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif,
efisien dan professional. Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan
dengan keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh
guru dalam melaksanakan tugas mengajarnya. Keterampilan dasar mengajar mutlak
dimiliki dan dikuasai oleh tenaga pengajar, karena dengan keterampilan dasar
mengajar memberikan pengertian lebih dalam tentang mengajar.
Ketika kegiatan belajar mengajar itu berproses, guru harus dengan ikhlas dalam
bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak didiknya dengan segala
konsekuensinya. Semua kendala yang terjadi dapat menjadi penghambat jalannya
proses belajar mengajar, baik yang berpangkal dari prilaku anak didik maupun yang

bersumber dari luar diri anak didik guru harus hilangkan dan bukan membiarkannya
karena keberhasilan belajar mengajar lebih banyak ditentukan oleh guru dalam
mengelola kelas.
Dalam mengajar guru harus pandai menggunakan pendekatan secara bijaksana,
bukan yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru terhadap anak akan
menentukan sikap dan perbuatan, setiap guru tidak mempunyai pandangan yang sama
dalam menilai anak didiknya. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru
ambil dalam pengajarannya. Guru yang memandang anak didik sebagai pribadi yang
berbeda dengan anak didik lainnya akan berbeda dalam guru yang memandang anak
didik sebagai makhluk yang mempunyai persamaan. Maka guru penting meluruskan
pandangan yang keliru dalam menilai anak didik sebagai individu yang berbeda,
sehingga mudah melakukan pendekatan dalam pengajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keterampilan dasar mengajar yang harus diterapkan atau dilaksanakan
oleh seorang guru ketika mengajar?
2. Bagaimana keterampilan dasar mengajar dalam membuka dan menutup
pembelajaran?
3. Bagaimana keterampilan dasar mengajar dalam mengelola kelas?

1


4.

Bagaimana keterampilan dasar mengajar dalam mengajarkan perorangan dan
kelompok kecil?

C. Tujuan
1. Untuk mempelajari keterampilan dasar mengajar yang harus diterapkan atau
dilaksanakan oleh seorang guru ketika mengajar.
2. Untuk mempelajari keterampilan membuka dan menutup pembelajaran yang
harus diterapkan atau dilaksanakan oleh seorang guru ketika mengajar.
3. Untuk mempelajari keterampilan mengelola kelas yang harus diterapkan atau
dilaksanakan oleh seorang guru ketika mengajar.
4. Untuk mempelajari keterampilan mengajar perorangan dan kelompok kecil yang
harus diterapkan atau dilaksanakan oleh seorang guru ketika mengajar.

2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Dasar Mengajar
Keterampilan dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau
keterampilan yang khusus yang harus dimiliki oleh tenaga pengajar terlepas dari
tingkat kelas dan bidang studi yang diajarkan, agar tenaga pengajar ini dapat
melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional. Dengan
demikan keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa kemampuan atau
keterampilan yang bersifat mendasar dengan beberapa kemampuan atau keterampilan
yang bersifat mendasar dan melekat harus dimiliki dan diaktualisasikan oleh setiap
tenaga pengajar dalam melaksanakan tugasnya.
Keterampilan Dasar Mengajar merupakan hal yang perlu dimiliki oleh guru dari
semua bidang studi. Jika dipertimbangkan bahwa bidang-bidang studi yang
bermacam-macam mempunyai ciri-ciri pengajaran yang khas, keterampilan mengajar
untuk bidang-bidang studi khusus perlu dikembangkan. Perkembangan dunia
pendidikan menggunakan media dan teknologi saat ini menyebabkan kekhasan ciri
pengajaran dari masing-masing studi makin tampak, dan perbedaannya dengan
pengajaran bidang studi lain makin nyata.
Dalam kegiatan belajar mengajar, begitu banyak hal yang harus diperhitungkan
oleh guru misalnya:
 Keadaan siswa
Aspek yang berkaitan dengan faktor siswa terutama pada aspek kesegaran mental

(faktor antusias dan kelelahan), jumlah siswa dan kemampuan siswa. Guru harus
bisa mengelola pembelajaran berdasarkan jumlah siswa dan harus mengatur
tempat duduk supaya sesuai dengan kondisi siswa dalam belajar. Posisi tempat
duduk tidak harus seperti kelas formal reguler, tetapi bersifat fleksibel dan
mendukung terhadap proses pembelajaran. Demikian pula dengan kemampuan
siswa dalam melakukan proses pembelajaran. Umpamanya dalam proses
pembelajaran, guru akan menggunakan metode eksperimen atau pemecahan
masalah maka siswa yang bersangkutan harus sudah memahami tentang cara
belajar eksperimen atau yang lainnya.
 Tujuan yang akan dicapai
Tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar merupakan pernyataan yang
diharapkan dapat diketahui, disikapi dan atau dilakukan siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran. Rumusan tersebut sebagai dasar acuan dalam melakukan
pembelajaran. Oleh karena itu, pemilihan metode mengajar harus berdasarkan
pada tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai siswa. Tujuan
institusional adalah tujuan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pendidikan,
misalnya SD, SMP, SMA, SMK dan seterusnya. Tujuan bidang studi adalah
tujuan yang harus dicapai oleh suatu mata pelajaran atau suatu bidang studi,
sedangkan tujuan pembelajaran yaitu tujuan yang harus dicapai dalam suatu
pokok bahasan.


3





Merumuskan tujuan pembelajaran khusus maupun merumuskan indikator hasil
belajar harus menggunakan kata kerja yang bersifat operasional, terukur dan
spesifik. Misalnya, mampu menyebutkan, mampu menjelaskan, mendefinisikan,
menunjukkan, membandingkan, membedakan, menguraikan, mengelompokkan,
mengerjakan, menyusun dan seterusnya. Sedangkan istilah (kata kerja) yang
perlu dihindari dalam rumusan tujuan pembelajaran khusus atau indikator hasil
belajar diantaranya adalah memahami, mengetahui, menguasai, dan sebagainya.
Indikator hasil belajar merupakan kompetensi dasar (spesifik) yang dapat
dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran.
Sifat materi yang akan menjadi bahan ajar
Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode mengajar
adalah karakteristik bahan pelajaran. Ada beberapa aspek yang terdapat dalam
materi pelajaran, aspek tersebut terdiri dari aspek konsep, prinsip, proses, nilai,

fakta, intelektual,dan aspek psikomotor.
Keadaan sarana
Supaya memperoleh hasil belajar yang optimal maka setiap peristiwa
pembelajaran harus dirancang secara sistematis dan sistemik. Prinsip-prinsip
belajar yang dijadikan landasan dalam pembelajaran diantaranya adalah
ketersediaan fasilitas, media, dan sumber belajar. Guru tidak akan memilih
metode mengajar yang memungkinkan menggunakan fasilitas atau alat belajar
yang beragam jika di sekolahnya tidak memiliki fasilitas dan alat belajar yang
lengkap. Dalam hal ini perlu diupayakan, apabila guru dan siswa akan
menggunakan alat atau fasilitas maka guru bersangkutan sebelum pembelajaran
harus mempersiapkan terlebih dahulu. Media pesan lisan (bahasa) harus dapat
dipahami siswa sehingga siswa tidak menimbulkan verbalisme.

B. Macam-macam Keterampilan Dasar Mengajar
1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran
a. Pengertiaan
Membuka pelajaran sebagai kegiatan awal yang dimaksudkan untuk
mengkondisikan peserta didik (siswa) sedemikian sehingga mereka
termotivasi secara pisik maupun psikhis dan siap melakukan aktivitas
pembelajaran, memberikan acuan terhadap kompetensi, menunjukkan kaitan

substansi materi pembelajaran.
Penutup pelajaran pada dasarnya sebagai aktivitas mengakhir
pembelajaran. Melalui kegiatan ini peserta didik dipastikan sudah memiliki
pengalaman belajar yang utuh sesuai dengan perencanaan pembelajaran. Jadi
menutup pembelajaran sebagai bagian integral dari pembelajaran yang
dimaksudkan untuk megecek capaian kompetensi, memberikan rangkuman,
kesimpulan, memberikan materi untuk pendalaman, dan mengingatkan
kompetensi selanjutnya.

4

b.

Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran.
1) Membuka Pembelajaran
Komponen keterampilan yang dikuasai guru dalam membuka pelajaran
adalah sebagai berikut :
a) Menarik Perhatian Siswa
Menarik perhatian siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain:
 Memvariasikan gaya mengajar,
 Mengunakan alat-alat bantu mengajar.
 Penggunaan pola interaksi yang bervariasi.
b) Menimbulkan Motivasi
Salah satu tujuan membuka pelajaran adalah membangkitkan
motivasi siswa untuk mempelajari atau memasuki topik/kegiatan
yang akan di bahas atau dikerjakan,cara memberikan motivasi ada
bermacam-macam cara,diantaranya:
 Sikap hangat dan antusias
 Menimbulkan rasa ungin tahu.
 Mengemukakan ide yang bertentangan.
 Memperhatikan minat siswa.
c) Memberi Acuan
Memberi acuan dalam usaha membuka pelajaran bertujuan untuk
memberikan gambaran singkat kepada siswa tentang berbagai topik
atau kegiatan yang akan di pelajari siswa. Acuan dapat diberikan
dengan berbagai cara seperti:
 Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas.
 Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan.
 Mengingatkan masalah pokok.
 Mengajukan pertayaan-pertanyaan.
d) Membuat Kaitan
Salah satu aspek yang membuat pelajaran menjadi bermakna adalah
jika pelajaran tersebut dikaitkan dengan pengetahuan yang telah
dimiliki siswa. Dalam hal ini guru berusaha mengaitkan materi baru
dengan pengetahuan, pengalaman, minat, serta kebutuhan siswa,
misalnya meninjau kembali pemahaman siswa tentang aspek-aspek
yang telah diketahui dari materi baru yang akan di jelaskan,memberi
kaitan materi baru dengan materi yang sudah diketahui siswa atau
apabila konsep yang akan dijelaskan terlebih dahulu.
2) Menutup Pembelajaran
Kegiatan menutup pelajaran dilakukan pada setiap akhir kegiatan. Agar
kegiatan menutup pelajaran dapat berlangsung secara efektif, guru
diharapkan menguasai cara menutup pelajaran sebagai bahan sebagai
berikut :

5

a) Meninjau Kembali
Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap inti pelajaran,pada
akhir penggal kegiatan guru hendaknya melakukan peninjauan
kembali tentang penguasaan siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan
2 cara, yaitu merangkum dan atau membuat ringkasan inti pelajaran.
(1) Merangkum inti pelajaran.
Kegiatan merangkum inti pelajaran pada dasarnya berlangsung
selama proses pembelajaran. Misalnya, ketika selesai menjelaskan suatu topik guru meminta siswa merangkum topik yang
telah dibahas.
(2) Membuat ringkasan
Membuat ringkasan merupakan satu cara untuk memantapkan
penguasaan siswa terhadap inti pelajaran.
b) Menilai
Penggal kegiatan atau akhir satu pelajaran dapat ditutup dengan
menilai penguasaan siswa tentang pelajaran yang telah
dibahas.Penilaian dapat dilakukan dengan cara berikut:
 Tanya-jawab secara lisan.
 Mendemostrasikan ketrampilan.
 Mengaplikasikan ide baru.
 Menyatakan pendapat tentang masalah yang di bahas.
 Memberikan soal-soal tertulis yang dikerjakan oleh siswa
secara tertulis.
c) Memberi Tinjak Lanjut
Agar siswa dapat memantapkan/mengembangkan kemampuan yang
baru dipelajari,guru perlu memberikan tindak lanjut yang dapat
berupa:
 Tugas-tugas dapat dikerjakan secar individual,seperti pekerjaan
rumah (PR)
 Tugas kelompok untuk merancang sesuatu atau memecahkan
masalah berdasarkan konsep yang baru dipelajari.
3) Prinsip-prinsip Penggunaan
Penerapan keterampilan membuka dan menutup pelajaran harus
mengikuti prinsip tertentu. Tanpa memperhatikan prinsip tersebut,
kegiatan membuka dan menutup pelajaran tidak akan berlangsung secara
efektif. Prinsip itu adalah:
a) Bermakna
Harus bermakana artinya harus relevan dengan materi yang akan
dibahas dan disesuaikan dengan karakteristik siswa sehingga
mampu mencapai tujuan yang diinginkan, seperti menarik
perhatian, meningkatkan motivasi, memberi acuan, membuat
kaitan, meninjau kembali atau menilai.

6

b) Berurutan dan Berkesinambungan
Membuka dan menutup pelajaran merupakan bagian yang utuh dari
kegiatan pembelajaran, dan bukan merupakan kegiatan yang lepaslepas dan berdiri itu sendiri. Dalam hal ini guru hendaknya berusaha
membuat susunan kegiatan yang tepat, yang sesuai dengan minat,
pengalaman, dan kemampuan siswa, serta jelas kaitanya antara yang
dengan yang lain.
2.

Keterampilan Mengelola Kelas
a. Pengertian
Ketrampilan mengelola kelas merupakan ketrampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan kekondisi yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara
mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial. Tujuan penggunaan
komponen dalam kelas, yaitu:
1) Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap
tingkah lakunya.
2) Membantu siswa untuk mengerti tingkah laku yang sesuai dengan tata
tertib kelas, dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu
peringatan, dan bukan kemarahan.
3) Menimbulkan rasa kewajiban melibatkan diri dalam tugas serta
bertingkah laku yang sesuai dengan aktivitas kelas.
4) Keterampilan yang berkaitan dengan pengembalian kondisi belajar yang
optimal.
b. Komponen Mengelola Kelas
1) Keterampilan yang berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan
kondisi belajar yang optimal.
2) Menunjukkan sikap tanggap, melalui perbuatan sikap tanggap ini siswa
merasakan bahwa “guru hadir bersama dengan mereka” dan “ tahu apa
yang mereka perbuat”. Kesan ini dapat ditunjukkan dengan cara
memandang kelas secara seksama, gerak mendekati, memberikan
pernyataan, dan memberikan reaksi terhadap gangguan serta kekacauan.
3) Membagi perhatian, pengelola kelas yang efektif ditandai dengan
pembagian perhatian yang efektif pula.
4) Memusatkan perhatian kelompok, perbuatan ini penting untuk
mempertahankan perhatian siswa dari waktu kewaktu dan dapat
dilaksanakan dengan cara menuntut tanggungjawab siswa.
5) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas.

3.

Keterampilan Mengajar Perorangan dan Kelompok Kecil
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar
antara 3- 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan.
Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan

7

perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara
guru dan siswa maupun antara siswa dengan siswa.
a. Ciri-ciri pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai berikut :
1) Terjadi hubungan (interaksi) yang akrab dan sehat antara guru dan siswa
serta siswa dengan siswa
2) Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara, kemempuan, dan minatnya
sendiri.
3) Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.
4) Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh,
materi dan alat yang akan digunakan, dan bahkan tujuan yang ingin
dicapai.
b. Peran guru dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai
berikut :
1) Organisator kegiatan pembelajaran
2) Sumber informasi bagi siswa
3) Pendorong bagi siswa untuk belajar/motivator
4) Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa
5) Orang yang mendiagnosis kesulitan siswa dan member bantuan yang
sesuai dengan kebutuhannya
6) Peserta kegiatan yang memepunyai hak dan kewajuban yang sama
dengan peserta lainnya
c. Prinsip-prinsip membimbing diskusi kelompok kecil atau perorangan:
1) Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan
2) Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab
permasalahan
3) Rencanakan diskusi kelompok dengan sistematis
4) Bimbinglah dan jadikanlah diri guru sebagai teman dalam diskusi
d. Komponen keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil yaitu:
1) Pemusatan perhatian
2) Memperjelas permasalahan
3) Menganalisis pandangan peserta didik
4) Meningkatkan urunan, pikiran psesrta didik
5) Menyebarkan kesempatan untuk berpartisipasi
6) Mengadakan pendekatan secara pribadi
7) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
8) Membimbing dan memudahkan belajar
9) Merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran
10) Menutup diskusi
e. Berbagai hal yang harus dihindari guru dalam membimbing diskusi
kelompok kecil adalah:
1) Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada
kaitannya dengan topic pembicaraan
2) Membiarkan diskusi dikuasai/dimonopoli oleh peserta didik tertentu
3) Membiarkan peserta didik tidak aktif

8

4) Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan peserta didik
5) Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk
memikirkan pemecahan masalah
6) Tidak merumuskan hasil diskusi dan tidak membentuk tindak lanjut
C. Implementasi Dalam Pembelajaran Matematika
1. Implementasi Membuka dan Menutup Pembelajaran dalam Matematika
a) Membuka Pembelajaran
 Memvariasi Gaya Mengajar
Contoh, seorang pengajar yang menggunakan metode ceramah dalam
menyampaikan materi di kelas, sebaiknya menggantinya dengan cara
mengajak siswa untuk belajar diluar kelas, membentuk kelompok
diskusi siswa, bertanya jawab dengan siswa atau menggunakan berbagai
metode mengajar yang lain.
 Menggunakan alat bantu pelajaran.
Contoh, guru Matematika yang hendak menerangkan topik Volume
Ruang, sebaiknya membawa alat bantu seperti air minum dalam
kemasan gelas atau botol. Ini akan memudahkan siswa dalam memahami
topik materi.
 Memberikan Motivasi
Dengan memberi salam, senyum, menanyakan kabar kesehatan semua
siswa, menyampaikan manfaat yang akan diperoleh siswa setelah
mempelajari materi yang akan disampaikan, bertanya dan memancing
rasa ingin tahu siswa.
Contoh, seorang guru bertanya,” Anak-anak, tahukah kalian, bagaimana
cara mencari luas segitiga?”.
 Menghubungkan Materi yang akan Dipelajari dengan Pengalaman
Siswa.
Contoh, seorang guru bertanya, “Anak-anak, materi kita kali ini
berkaitan dengan luas bangun datar. Coba kalian sebutkan apa saja
bangun datar yang ada di sekitar kita?”
b) Menutup Pembelajaran
 Membuat rangkuman pokok pelajaran yang telah dibahas.
Hal ini bertujuan agar siswa mengetahui gambaran ringkas tentang
materi.
 Melakukan refleksi (bertanya pada siswa tentang kesulitan mereka
dalam memahami materi yang telah dibahas).
Hal ini bertujuan untuk mengetahui kendala yang dihadapi siswa selama
menerima pelajaran. Dilanjutkan dengan pemberian solusi bersama.

9








Melakukan evaluasi.
Hal ini bertujuan untuk mengukur tingkat ketercapaian siswa. Evaluasi
dapat berupa pemberian soal-soal singkat pada 10 menit terakhir
pelajaran, atau berupa pemberian soal-soal latihan sebagai PR.
Mengingatkan siswa untuk mempelajari kembali materi di rumah.
Hal ini bertujuan untuk membantu siswa dalam menjaga daya ingat
mereka terhadap materi yang sudah dibahas.
Menyampaikan sebuah kalimat motivasi.
Menyampaikan permohonan maaf atas salah ucap selama penyampaian
materi.
Memberi salam dan senyum.

2.

Implementasi Mengelola Kelas
a) Mengatur tempat duduk, sehingga memudahkan siswa memandang ataupun
berpindah.
b) Menciptakan dan mempertahankan iklim belajar yang optimal. Contohnya,
seorang guru matematika memberikan pembelajaran yang dapat dipahami
oleh setiap siswa.
c) Mendorong siswa untuk bertanggung jawab dalam belajar untuk tidak
mengerjakan tugas-tugas siswa lainnya.
d) Mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
e) Menetapkan kegiatan rutin untuk mengumpulkan pekerjaan rumah
f) Memusatkan perhatian kelompok, perbuatan ini penting untuk
mempertahankan perhatian siswa dari waktu kewaktu dan dapat
dilaksanakan dengan cara menuntut tanggungjawab siswa.
g) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas.

3.

Implementasi Mengajarkan Perorangan dan Kelompok Kecil
a) Pelajaran diawali dengan pertemuan untuk memberikan informasi dasar,
menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan, serta hal-hal lain yang
daianggap perlu. Siswa diberikan kesempatan untuk bekerja secara
perorangan.
b) Pelajaraan diawali dengan pengarahan atau penjelasan materi, tugas, serta
cara menyelesaikan rumus-rumus matematika yang sulit dipahami. Setelah
itu langsung bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang diakhiri dengan
laporan dari setiap kelompok.
c) Mengupayakan proses belajar mengajar yang aktif dan efektif . Hal ini yang
diutamakan dalam pembelajaran, bukan bagaimana guru mengajar, tetapi
yang lebih penting adalah bagaimana guru mengajar agar murid melakukan
tindak belajar secara aktif adan efektif. Unuk mengaktifkan dan
mengefektifkan murid belajar dalam proses belajar mengajar, guru juga harus
berusaha secara aktif memberikan bimbingan belajar. Tidak seperti yang
dikonotasikan murid aktif guru pasif atau yang penting murid aktif sendiri

10

sedang aktivitas guru tidak dipersoalkan . Contoh, saat guru memberi tugas,
atau diskusi kelompok, guru selalu berada di tengah kelompok untuk
memberikan bimbingan atau bantuan kepada murid dan memperhatikan
kekompok atau murid yang mengalami kesulitan mengerjakan tugas.
d) Menggunakan berbagai variasi dalam pengorganisasiannya Variasi
pengorganisasian mencakup variasi pengelompokkan, variasi penataan ruang
dan variasi sumber belajar. Ketiga variasi tersebut perlu dilakukan dalam
pembelajaran kelas rangkap. Mengingat guru tidak dapat berperan dan
mengontrol secara terus menerus terhadap semua kelompok besar. Contoh
siswa tidak selalu dalam kelompok yang sama tetapi sekali-kali diminta
untuk memilih teman yang disukai untuk berada dalam kelompoknya.

11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan dasar mengajar yangperlu
dimiliki oleh guru dari semua bidang studi. Jika dipertimbangkan bahwa bidangbidang studi yang bermacam-macam mempunyai ciri-ciri pengajaran yang
khas,keterampilan mengajar untuk bidang-bidang studi khusus perlu
dikembangkan.Keterampilan dasar mengajar tersebut meliputi :
1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
2. Keterampilan Mengelola Kelas
3. Keterampilan Mengajarkan Perorangan dan Kelompok Kecil
Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin
menjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai substansi
bidang studi yang ia mampu, keterampilan dasar mengajar juga merupakan
keterampilan penunjang untuk keberhasilanya dalam proses belajar mengajar.
B. Saran
Jadikanlah makalah ini sebagai media untuk menambah wawasan dan
pembelajaran. Dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Maka
dari itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan dan konstruktif demi
kesempurnaan penulisan makalah.

12

DAFTAR PUSTAKA
Drs.Syaiful Bahri Djamarah (1997),”Strategi Belajar Mengajar ”,Jakarta:PT Rineka
Cipta,1997.
Bahri, Djamarah Syaiful.2010.”Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.”Jakarta:
PT.Rineka Cipta

http://edywant.blogspot.co.id/2014/11/makalah-keterampilandasar-mengajar.html,
diakses pada tanggal 25 September 2016
http://isminuruladillah.blogspot.co.id/2015/11/makalah-keterampilan-dasarmengajar.html, diakses pada tanggal 25 September 2016

iii