Teknik Penerjemahan Dan Tingkat Kewajaran Buku Biology For Junior High School Bilingual: Bahasa Inggris – Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pada era globalisasi semua ilmu pengetahuan semakin berkembang. Untuk
dapat bersaing di tingkat global dituntut adanya sumber daya manusia yang
kreatif,
cerdas
dan
pendidikan.Pendidikan
produktif.
Hal
menjadisarana
ini
juga
mempengaruhi
peningkatan kreativitas
bagi
bidang
siswa
untukmeningkatkan ilmu pengetahuan. Begitu pula dengan dunia pendidikan di
bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
yang pada umumnya bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan siswa memahami alam sekitar secara ilmiah,
menanamkan keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,
keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya. Salah satu teknik pengembangan
kreativitas dalam dunia pendidikan khususnya di bidang Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) adalah dengan menyelenggarakan pembelajaran bilingual (penggunaan dua
bahasa). Pada umumnya bahasa yang dipakai adalah bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia.
Salah satu buku bilingual yang masih digunakan di sekolah adalah buku
pelajaran Biology for Junior High School Bilingual. Buku pelajaran Biology for
Junior HighSchool Bilingual yang digunakan menggunakan terjemahan
perhalaman yang artinya adalah materi yang disajikan menggunakan bahasa
Universitas Sumatera Utara
Inggris, kemudian diterjemahkan kebahasa Indonesia pada halaman berikutnya.
Oleh karena itu, kehadiran terjemahan yang baik dan benar sangat dibutuhkan.Hal
ini sejalan dengan pendapat Muchtar ( 2012:17) yang menyatakan bahwa
terjemahan menjadi sangat penting karena kebanyakan teks tentang berbagai
informasi ilmu pengetahuan dan teknologi berasal dari negara-negara maju ditulis
dalam bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Hanya dengan terjemahan yang
baik, orang dapat mengetahui dan memahami isi teks tersebut.
Buku pelajaran Biology for Junior HighSchool Bilingual yang ditulis oleh
Suyitno A. Sukirman diterbitkan Irama Yudhistira tahun 2009 dijadikan sumber
data dalam penelitian karena buku ini masih dipakai sebagai bahan pembelajaran
disekolah dan banyak digunakan di sekolah bertaraf internasional (SBI).
Ada dua istilah penting dalam penerjemahan yaitu: (1) terjemahan
(translation) yang mengacu pada produk penerjemahan (2) penerjemahan
(translating) yang mengacu pada proses penerjemahan. Penerjemahan bukanlah
kegiatan yang mudah dilakukan karena seorang penerjemah harus berusaha
menghasilkan karya terjemahan yang dapat dipahami oleh pembaca. Menurut
Machali (2009:26), penerjemahan adalah upaya mengganti teks bahasa sumber
dengan
teks
yang
sepadan
dalam
bahasa
sasaran.
Catford
(1965:20)
mendefinisikan penerjemahan sebagai replacement of textual material in one
language (source language by equivalent textual material in another language
(target language).
Larson (1989:6) menyatakan bahwa dalam memperoleh terjemahan yang
baik adalah terjemahan yang (1) memakai bentuk-bentuk bahasa sasaran yang
berterima, (2)menyampaikan makna atau pesan yang sama kepada penutur bahasa
Universitas Sumatera Utara
sasaran seperti yang dimengerti oleh penutur bahasa sumber, dan (3)
mempertahankan dinamika teks bahasa sumber, artinya menyajikan terjemahan
yang sedemikian rupa sehingga kesan dan respon yang diperoleh penutur asli
bahasa sumber sama dengan kesan dan respon penutur bahasa sasaran ketika
membaca atau mendengar teks terjemahan. Makna dalam bahasa sumber harus
disampaikan secara akurat dan tepat dalam bahasa sasaran. Ketepatan berkaitan
dengan kesesuaian antara pesan yang terdapat dalam bahasa sumber dengan pesan
yang terdapat di dalam terjemahannya.” Di dalam ketepatan,
penerjemah
mempertahankan dinamika BSu berarti terjemahan yang disajikan mengundang
respon pembaca BSa sama dengan respon pembaca BSu (Larson:1984:6).
Penerjemah harus setia pada BSu. Untuk melakukan hal ini, penerjemah harus
mengkomunikasikan bukan hanya informasi yang sama, tetapi juga respon
emosional yang sama dengan naskah asli.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penerjemahan adalah upaya
atau kegiatan mengganti teks bahasa sumber (BSu) dengan teks yang sepadan
dalam bahasa sasaran (BSa).Hal yang terpenting dalam penerjemahan adalah
pengalihan makna (rendering massage) baik secara leksikal, semantik dan secara
pragmatik. Dalam penerjemahan teks bahasa Inggris-Indonesia sering ditemukan
berbagai hambatan yang disebabkan ketidaktersediaan kosa-kata dalam bahasa
sasaran serta perbedaan sistem pada kedua bahasa tersebut.
Hasil terjemahan juga dipengaruhi oleh kompetensi penerjemah. Setiap
penerjemah mengalami pengalaman yang berbeda dalam menerjemahkan bahasa
sumber (BSu) ke dalam bahasa sasaran(BSa), contohnya, masalah yang ditemui
dan teknik penerjemahan (TP) yang tepat dalam memecahkan masalah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Kesalahan dalam pemilihan arti dalam penerjemahan akan berdampak sangat fatal
pada level yang berbeda-beda. Peristiwa pengeboman kota Hiroshima pada
tanggal 6 Agustus dan disusul dengan pengeboman yang terjadi di kota Nagasaki
pada tanggal 9 Agustus 1945 merupakan salah satu akibat buruk dari kesalahan
penerjemahan yang mengakibatkan ribuan manusia luka bahkan meninggal dunia.
Suzuki Kantarou, perdana menteri jepang pada saat itu, mengadakan pidato
kenegaraan di radio yang disiarkan diseluruh dunia. Dalam pidatonya, Ia
mengatakan “ Seifu wa kore o mokusatsu shi, aku made sensou kanchiku ni
mashin suru. Kantor
berita Doumei menerjemahkan menjadi Government is
ignoring the declaration and until then we still go forward with the war solution.
Pemerintah AS yang mendengarnya mengira kata ignoring memiliki makna yang
sama dengan rejecting dan 10 hari kemudian AS menjatuhkan bom atom di kota
Hiroshima yang mengakibatkan Jepang menyerah pada sekutu. Menurut Torikai
Kumiai, seorang ahli penerjemahan Jepang, kata mokusatsu memiliki makna yang
ambigu (bias) yakni dapat diartikan sebagai menolak dan tidak mau berkomentar
dulu atau ingin berdiam diri sejenak (www. kingtranz.com.Diakses tanggal 12
Agustus 2014; 20:09)
Terjemahan yang tidak wajar dapat dilihat dalam buku Biology for Junior High
School Bilingual:
No
Bahasa Sumber
Data ( Bahasa Inggris)
10
Itisqualitative,
marked by change in
function
or
the
ability to conduct
physiological
function.
Bahasa Sasaran
(Bahasa Indonesia)
Teknik
Penerjemahan
Gejala
perkembanganbersifatkualitatif,
yang ditandai dengan adanya
perubahanfungsi
atau
kemampuan
melakukan
aktivitas fisiologi.
Amplifikasi
Transposisi
Penambahan
Peminjaman
alamiah
Harafiah
Kreasi
Universitas Sumatera Utara
diskursif
Penerjemah menggunakan teknik amplifikasi dalam menerjemahkan kata
itmenjadi
gejala
perkembangan.Teknik
amplifikasi
adalah
teknik
yang
mengeksplisitkan atau memparafrase suatu informasi yang implisit dalam bahasa
sumber.Teknik amplifikasi yang digunakan penerjemah bertujuan untuk
memperjelas makna yang ingin disampaikan ke dalam bahasa sasaran.Teknik
peminjaman alamiah digunakan dalam menerjemahkan kata qualitative dan
function. Kata qualitative diterjemahkan menjadi kualitatif dan kata function
diterjemahkan
menjadi
fungsi.
Teknik
transposisi
digunakan
dalam
menerjemahkan kata is ke dalam bahasa sasaran. Kata is dari bahasa sumber
(BSu) memiliki kelas kata sebagai kata kerja bantu (auxiliary) yang diterjemahkan
menjadi bersifat yang memiliki kelas kata kerja (verb). Penerjemah menambah
kata adanya ke dalam bahasa sasaran. Teknik harafiah digunakan dalam
menerjemahkan marked by change in menjadi yang ditandai dengan, dan or the
ability to conductmenjadi atau kemampuan melakukan, sedangkan teknik kreasi
diskursif digunakan dalam menerjemahkan
aktivitas
fisiologi.
Oxford
Advanced
physiological function menjadi
Learners
Dictionary
(2003:547)
mendefinisikan kata function sebagai a special activity or purpose of person or
thing.Kata
functionyang
diterjemahkan
dengan
aktivitas
mengakibatkan
penyimpangan makna karena keduanya memiliki makna yang berbeda. Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2006:31) mendefinisikan kata aktivitas sebagai 1)
keaktifan, kegiataan, 2) kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan
dalam tiap bagian di dalam perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Dari contoh di atas, disimpulkan bahwa setiap penerjemah memiliki teknik
yang berbeda dalam proses penerjemahan yang berdampak pada kualitas
terjemahan. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan penelitian tentang tingkat
kewajaran terjemahan buku Biology bilingual karena buku ini sampai sekarang
masih digunakan di sekolah-sekolah.Penyimpangan makna dapat menyebabkan
pelajar sulit memahami makna yang terdapat dalam buku tersebut.Tingkat
kewajaran menitikberatkan bukan hanya pada makna yang akurat tetapi juga
bahasa yang alamiah, wajar dan sesuai dengan budaya bahasa sasaran.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti teknik
penerjemahan dan tingkat kewajaran terjemahan buku Biology for Junior High
School Bilingual. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul “ Teknik Penerjemahan
dan Tingkat Kewajaran Buku Biology for Junior High School Bilingual”.
1.2 Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian dilakukan agar penelitian ini
terarah dan teranalisis secara mendalam. Penelitian ini fokus pada kata, frasa,
klausa dan kalimat yang terdapat dalam Bab 1 buku Biology for Junior High
SchoolBilingual dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Buku ini terdiri dari
tiga Bab.
Bab1 mengkaji tentang pertumbuhan dan perkembangan mahluk
hidup, sedangkan Bab II mengkaji tentang manusia, dan Bab III mengkaji
tentang hewan. Bab 1 dalam buku ini sudah mencakup Bab II dan Bab III.
1.3 Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam pertanyaan sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Teknik-teknik penerjemahaan apakah yang diterapkan penerjemah dalam
menerjemahkan buku Biology for Junior High School Bilingual?
2. Bagaimanakah tingkat kewajaran terjemahan buku Biology for Junior High
School Bilingual?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan teknik-teknik penerjemahan yang digunakan penerjemah
dalam menerjemahkanbuku Biology for Junior High School Bilingual
2. Mendeskripsikan tingkat kewajaranterjemahan buku Biology for Junior
HighSchool Bilingual
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
Penelitian
ini
memberikan
pemahaman
mengenai
teknik-teknik
penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan buku Biology for Junior
High SchoolBilingual.Penelitian ini memberikan pemahan terhadap tingkat
kewajaranterjemahan dalam menerjemahkan buku Biology for Junior High School
Bilingual.Selain itu, memberikan sumbangan pengembangan ilmu kebahasaan dan
menambah pustaka tulisan tentang terjemahan.
1.5.2 Manfaat Praktis
Penelitian
ini
memberikanmanfaat
bagi
praktisi
penerjemah
dalam
menerjemahkan bahasa Inggris (BSu) ke dalam bahasa Indonesia (BSa).
Penelitian ini memberikan masukan bagi peneliti selanjutnya dalam memahami
Universitas Sumatera Utara
hubungan teknik penerjemahan dengan tingkat kewajaran terjemahan. Penelitian
ini juga memberikan informasi dan rujukan bagi peneliti lanjutan dan sebagai
bahan perbandingan untuk melakukan kajian lanjut sehingga dapat memperkaya
khazanah ilmu pengetahuan.
1.6 Klarafikasi Makna Istilah
Terdapat beberapa istilah penting dalam penelitian ini. Oleh karena itu, untuk
menghindari
terjadinya
kesalahpahaman,
makna
istilah
tersebut
perlu
diklarifikasi. Istilah-istilah penting yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Bahasa sumber (BSu) adalah bahasa yang diterjemahkan. Dalam
penelitian ini bahasa sumbernya adalah bahasa Inggris.
2. Bahasa sasaran (BSa) adalah bahasa terjemahan. Dalam penelitian ini
bahasa sasarannya adalah bahasa Indonesia.
3. Terjemahan adalah penggantian materi tekstual dalam suatu bahasa
sumber (BSu)
dengan padanan materi tekstual dalam bahasa sasaran
(BSa) (Catford, 1969:20).
4. Bilingual adalah orang yang mampu atau biasa memakai dua bahasa
dengan baik; bersangkutan dengan atau mengandung dua bahasa (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2008: 192).
5. Teknik
penerjemahan
adalah
teknik
untuk
menganalisis
dan
mengklasifikasikan bagaimana kesepadanan terjemahan berlangsung dan
dapat diterapkan pada berbagai satuan lingual (Molina dan Albir,
2002: 509).
6. Kewajaran (naturalness) adalah makna dalam BSu dikomunikasikan
dengan
akurat,
makna
yang
dikomunikasikan
ke
dalam
BSa
Universitas Sumatera Utara
menggunakan bentuk gramatika dan kosa kata yang alami atau wajar
(Larson,1984:485).
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pada era globalisasi semua ilmu pengetahuan semakin berkembang. Untuk
dapat bersaing di tingkat global dituntut adanya sumber daya manusia yang
kreatif,
cerdas
dan
pendidikan.Pendidikan
produktif.
Hal
menjadisarana
ini
juga
mempengaruhi
peningkatan kreativitas
bagi
bidang
siswa
untukmeningkatkan ilmu pengetahuan. Begitu pula dengan dunia pendidikan di
bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
yang pada umumnya bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan siswa memahami alam sekitar secara ilmiah,
menanamkan keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esa berdasarkan keberadaan,
keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya. Salah satu teknik pengembangan
kreativitas dalam dunia pendidikan khususnya di bidang Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) adalah dengan menyelenggarakan pembelajaran bilingual (penggunaan dua
bahasa). Pada umumnya bahasa yang dipakai adalah bahasa Inggris dan bahasa
Indonesia.
Salah satu buku bilingual yang masih digunakan di sekolah adalah buku
pelajaran Biology for Junior High School Bilingual. Buku pelajaran Biology for
Junior HighSchool Bilingual yang digunakan menggunakan terjemahan
perhalaman yang artinya adalah materi yang disajikan menggunakan bahasa
Universitas Sumatera Utara
Inggris, kemudian diterjemahkan kebahasa Indonesia pada halaman berikutnya.
Oleh karena itu, kehadiran terjemahan yang baik dan benar sangat dibutuhkan.Hal
ini sejalan dengan pendapat Muchtar ( 2012:17) yang menyatakan bahwa
terjemahan menjadi sangat penting karena kebanyakan teks tentang berbagai
informasi ilmu pengetahuan dan teknologi berasal dari negara-negara maju ditulis
dalam bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Hanya dengan terjemahan yang
baik, orang dapat mengetahui dan memahami isi teks tersebut.
Buku pelajaran Biology for Junior HighSchool Bilingual yang ditulis oleh
Suyitno A. Sukirman diterbitkan Irama Yudhistira tahun 2009 dijadikan sumber
data dalam penelitian karena buku ini masih dipakai sebagai bahan pembelajaran
disekolah dan banyak digunakan di sekolah bertaraf internasional (SBI).
Ada dua istilah penting dalam penerjemahan yaitu: (1) terjemahan
(translation) yang mengacu pada produk penerjemahan (2) penerjemahan
(translating) yang mengacu pada proses penerjemahan. Penerjemahan bukanlah
kegiatan yang mudah dilakukan karena seorang penerjemah harus berusaha
menghasilkan karya terjemahan yang dapat dipahami oleh pembaca. Menurut
Machali (2009:26), penerjemahan adalah upaya mengganti teks bahasa sumber
dengan
teks
yang
sepadan
dalam
bahasa
sasaran.
Catford
(1965:20)
mendefinisikan penerjemahan sebagai replacement of textual material in one
language (source language by equivalent textual material in another language
(target language).
Larson (1989:6) menyatakan bahwa dalam memperoleh terjemahan yang
baik adalah terjemahan yang (1) memakai bentuk-bentuk bahasa sasaran yang
berterima, (2)menyampaikan makna atau pesan yang sama kepada penutur bahasa
Universitas Sumatera Utara
sasaran seperti yang dimengerti oleh penutur bahasa sumber, dan (3)
mempertahankan dinamika teks bahasa sumber, artinya menyajikan terjemahan
yang sedemikian rupa sehingga kesan dan respon yang diperoleh penutur asli
bahasa sumber sama dengan kesan dan respon penutur bahasa sasaran ketika
membaca atau mendengar teks terjemahan. Makna dalam bahasa sumber harus
disampaikan secara akurat dan tepat dalam bahasa sasaran. Ketepatan berkaitan
dengan kesesuaian antara pesan yang terdapat dalam bahasa sumber dengan pesan
yang terdapat di dalam terjemahannya.” Di dalam ketepatan,
penerjemah
mempertahankan dinamika BSu berarti terjemahan yang disajikan mengundang
respon pembaca BSa sama dengan respon pembaca BSu (Larson:1984:6).
Penerjemah harus setia pada BSu. Untuk melakukan hal ini, penerjemah harus
mengkomunikasikan bukan hanya informasi yang sama, tetapi juga respon
emosional yang sama dengan naskah asli.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penerjemahan adalah upaya
atau kegiatan mengganti teks bahasa sumber (BSu) dengan teks yang sepadan
dalam bahasa sasaran (BSa).Hal yang terpenting dalam penerjemahan adalah
pengalihan makna (rendering massage) baik secara leksikal, semantik dan secara
pragmatik. Dalam penerjemahan teks bahasa Inggris-Indonesia sering ditemukan
berbagai hambatan yang disebabkan ketidaktersediaan kosa-kata dalam bahasa
sasaran serta perbedaan sistem pada kedua bahasa tersebut.
Hasil terjemahan juga dipengaruhi oleh kompetensi penerjemah. Setiap
penerjemah mengalami pengalaman yang berbeda dalam menerjemahkan bahasa
sumber (BSu) ke dalam bahasa sasaran(BSa), contohnya, masalah yang ditemui
dan teknik penerjemahan (TP) yang tepat dalam memecahkan masalah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Kesalahan dalam pemilihan arti dalam penerjemahan akan berdampak sangat fatal
pada level yang berbeda-beda. Peristiwa pengeboman kota Hiroshima pada
tanggal 6 Agustus dan disusul dengan pengeboman yang terjadi di kota Nagasaki
pada tanggal 9 Agustus 1945 merupakan salah satu akibat buruk dari kesalahan
penerjemahan yang mengakibatkan ribuan manusia luka bahkan meninggal dunia.
Suzuki Kantarou, perdana menteri jepang pada saat itu, mengadakan pidato
kenegaraan di radio yang disiarkan diseluruh dunia. Dalam pidatonya, Ia
mengatakan “ Seifu wa kore o mokusatsu shi, aku made sensou kanchiku ni
mashin suru. Kantor
berita Doumei menerjemahkan menjadi Government is
ignoring the declaration and until then we still go forward with the war solution.
Pemerintah AS yang mendengarnya mengira kata ignoring memiliki makna yang
sama dengan rejecting dan 10 hari kemudian AS menjatuhkan bom atom di kota
Hiroshima yang mengakibatkan Jepang menyerah pada sekutu. Menurut Torikai
Kumiai, seorang ahli penerjemahan Jepang, kata mokusatsu memiliki makna yang
ambigu (bias) yakni dapat diartikan sebagai menolak dan tidak mau berkomentar
dulu atau ingin berdiam diri sejenak (www. kingtranz.com.Diakses tanggal 12
Agustus 2014; 20:09)
Terjemahan yang tidak wajar dapat dilihat dalam buku Biology for Junior High
School Bilingual:
No
Bahasa Sumber
Data ( Bahasa Inggris)
10
Itisqualitative,
marked by change in
function
or
the
ability to conduct
physiological
function.
Bahasa Sasaran
(Bahasa Indonesia)
Teknik
Penerjemahan
Gejala
perkembanganbersifatkualitatif,
yang ditandai dengan adanya
perubahanfungsi
atau
kemampuan
melakukan
aktivitas fisiologi.
Amplifikasi
Transposisi
Penambahan
Peminjaman
alamiah
Harafiah
Kreasi
Universitas Sumatera Utara
diskursif
Penerjemah menggunakan teknik amplifikasi dalam menerjemahkan kata
itmenjadi
gejala
perkembangan.Teknik
amplifikasi
adalah
teknik
yang
mengeksplisitkan atau memparafrase suatu informasi yang implisit dalam bahasa
sumber.Teknik amplifikasi yang digunakan penerjemah bertujuan untuk
memperjelas makna yang ingin disampaikan ke dalam bahasa sasaran.Teknik
peminjaman alamiah digunakan dalam menerjemahkan kata qualitative dan
function. Kata qualitative diterjemahkan menjadi kualitatif dan kata function
diterjemahkan
menjadi
fungsi.
Teknik
transposisi
digunakan
dalam
menerjemahkan kata is ke dalam bahasa sasaran. Kata is dari bahasa sumber
(BSu) memiliki kelas kata sebagai kata kerja bantu (auxiliary) yang diterjemahkan
menjadi bersifat yang memiliki kelas kata kerja (verb). Penerjemah menambah
kata adanya ke dalam bahasa sasaran. Teknik harafiah digunakan dalam
menerjemahkan marked by change in menjadi yang ditandai dengan, dan or the
ability to conductmenjadi atau kemampuan melakukan, sedangkan teknik kreasi
diskursif digunakan dalam menerjemahkan
aktivitas
fisiologi.
Oxford
Advanced
physiological function menjadi
Learners
Dictionary
(2003:547)
mendefinisikan kata function sebagai a special activity or purpose of person or
thing.Kata
functionyang
diterjemahkan
dengan
aktivitas
mengakibatkan
penyimpangan makna karena keduanya memiliki makna yang berbeda. Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2006:31) mendefinisikan kata aktivitas sebagai 1)
keaktifan, kegiataan, 2) kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan
dalam tiap bagian di dalam perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Dari contoh di atas, disimpulkan bahwa setiap penerjemah memiliki teknik
yang berbeda dalam proses penerjemahan yang berdampak pada kualitas
terjemahan. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan penelitian tentang tingkat
kewajaran terjemahan buku Biology bilingual karena buku ini sampai sekarang
masih digunakan di sekolah-sekolah.Penyimpangan makna dapat menyebabkan
pelajar sulit memahami makna yang terdapat dalam buku tersebut.Tingkat
kewajaran menitikberatkan bukan hanya pada makna yang akurat tetapi juga
bahasa yang alamiah, wajar dan sesuai dengan budaya bahasa sasaran.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti teknik
penerjemahan dan tingkat kewajaran terjemahan buku Biology for Junior High
School Bilingual. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul “ Teknik Penerjemahan
dan Tingkat Kewajaran Buku Biology for Junior High School Bilingual”.
1.2 Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian dilakukan agar penelitian ini
terarah dan teranalisis secara mendalam. Penelitian ini fokus pada kata, frasa,
klausa dan kalimat yang terdapat dalam Bab 1 buku Biology for Junior High
SchoolBilingual dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Buku ini terdiri dari
tiga Bab.
Bab1 mengkaji tentang pertumbuhan dan perkembangan mahluk
hidup, sedangkan Bab II mengkaji tentang manusia, dan Bab III mengkaji
tentang hewan. Bab 1 dalam buku ini sudah mencakup Bab II dan Bab III.
1.3 Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam pertanyaan sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Teknik-teknik penerjemahaan apakah yang diterapkan penerjemah dalam
menerjemahkan buku Biology for Junior High School Bilingual?
2. Bagaimanakah tingkat kewajaran terjemahan buku Biology for Junior High
School Bilingual?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan teknik-teknik penerjemahan yang digunakan penerjemah
dalam menerjemahkanbuku Biology for Junior High School Bilingual
2. Mendeskripsikan tingkat kewajaranterjemahan buku Biology for Junior
HighSchool Bilingual
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoretis
Penelitian
ini
memberikan
pemahaman
mengenai
teknik-teknik
penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan buku Biology for Junior
High SchoolBilingual.Penelitian ini memberikan pemahan terhadap tingkat
kewajaranterjemahan dalam menerjemahkan buku Biology for Junior High School
Bilingual.Selain itu, memberikan sumbangan pengembangan ilmu kebahasaan dan
menambah pustaka tulisan tentang terjemahan.
1.5.2 Manfaat Praktis
Penelitian
ini
memberikanmanfaat
bagi
praktisi
penerjemah
dalam
menerjemahkan bahasa Inggris (BSu) ke dalam bahasa Indonesia (BSa).
Penelitian ini memberikan masukan bagi peneliti selanjutnya dalam memahami
Universitas Sumatera Utara
hubungan teknik penerjemahan dengan tingkat kewajaran terjemahan. Penelitian
ini juga memberikan informasi dan rujukan bagi peneliti lanjutan dan sebagai
bahan perbandingan untuk melakukan kajian lanjut sehingga dapat memperkaya
khazanah ilmu pengetahuan.
1.6 Klarafikasi Makna Istilah
Terdapat beberapa istilah penting dalam penelitian ini. Oleh karena itu, untuk
menghindari
terjadinya
kesalahpahaman,
makna
istilah
tersebut
perlu
diklarifikasi. Istilah-istilah penting yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Bahasa sumber (BSu) adalah bahasa yang diterjemahkan. Dalam
penelitian ini bahasa sumbernya adalah bahasa Inggris.
2. Bahasa sasaran (BSa) adalah bahasa terjemahan. Dalam penelitian ini
bahasa sasarannya adalah bahasa Indonesia.
3. Terjemahan adalah penggantian materi tekstual dalam suatu bahasa
sumber (BSu)
dengan padanan materi tekstual dalam bahasa sasaran
(BSa) (Catford, 1969:20).
4. Bilingual adalah orang yang mampu atau biasa memakai dua bahasa
dengan baik; bersangkutan dengan atau mengandung dua bahasa (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2008: 192).
5. Teknik
penerjemahan
adalah
teknik
untuk
menganalisis
dan
mengklasifikasikan bagaimana kesepadanan terjemahan berlangsung dan
dapat diterapkan pada berbagai satuan lingual (Molina dan Albir,
2002: 509).
6. Kewajaran (naturalness) adalah makna dalam BSu dikomunikasikan
dengan
akurat,
makna
yang
dikomunikasikan
ke
dalam
BSa
Universitas Sumatera Utara
menggunakan bentuk gramatika dan kosa kata yang alami atau wajar
(Larson,1984:485).
Universitas Sumatera Utara