Salinan terjemahan suci 1.pdf

Tersedia online di www.sciencedirect.com 
1877-0428 © 2015 The Authors. Diterbitkan oleh Elsevier Ltd Ini adalah artikel akses terbuka di bawah CC BY-NC-ND lisensi 
(http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/). Peer-review di bawah tanggung jawab Panitia 2 GCBSS-2015 doi: 10,1016 
/ j.sbspro.2015.11.045 

ScienceDirect 
Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355 

2 Konferensi Global Bisnis 2015, dan Bali Sosial , Ilmu-2015, Indonesia 
GCBSS-2015, 17-18 September 

Pengaruh Kinerja Lingkungan Dan perusahaan Pengungkapan Tanggung 
Jawab Sosial Menuju Kinerja Keuangan (Studi Kasus untuk Industri, 
perusahaan Infrastruktur, Dan Layanan Itu Terdaftar di Bursa Efek 
Indonesia) 
Dessy Angeliaa, Rosita Suryaningsihb 

sebuah Universitas Multimedia Nusantara, Scientia Garden, Jl Boulevard Gading Serpong, 15811, Tangerang, Indonesia, b 
Fakultas, Universitas Multimedia Nusantara, Scientia Garden, Jl Boulevard Gading Serpong, 15811, Tangerang, Indonesia, 
Abstrak 
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kinerja lingkungan dan pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan. 

Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang mengambil bagian dalam PROPER dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia 
(BEI). Secara total, ada 17 perusahaan yang memenuhi persyaratan. Hasil penelitian ini adalah kinerja lingkungan memiliki 
pengaruh yang signifikan pada kedua ROA dan ROE untuk peringkat emas. Pengungkapan CSR memiliki pengaruh yang 
signifikan terhadap ROE, namun tidak berpengaruh pada ROA. Kinerja lingkungan dan Corporate Social Responsibility (CSR) 
pengungkapan secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA dan ROE. © © 2015 2015 The Authors. 
Penulis. Diterbitkan Diterbitkan oleh oleh Elsevier Elsevier Ltd Ltd 
Ini adalah artikel akses terbuka di bawah CC BY-NC-ND lisensi 
(http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/). 
Peer-review di bawah tanggung jawab Panitia 2 GCBSS-2015. Peer-review di bawah tanggung jawab Panitia GCBSS-2015-2: 
Katakunci  Kinerja Lingkungan; Pengungkapan CSR; Kinerja keuangan; Return on Asset; Return on Equity. 
1. Pendahuluan 
Sebuah perusahaan adalah bentuk organisasi di mana operasi dan semua faktor yang mendukung kegiatan operasional 
berkumpul. Tujuan perusahaan untuk membuat keuntungan harus didukung dengan dana yang cukup untuk menjalankan 
operasionalperusahaan. 
* Penulis Sesuai  Tel .: 08111098639, Fax: (021) 54220800, 
alamat E-mail: rosita@umn.ac.id 
 

349 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355 
kegiatan.  Untuk  perusahaan  go-public, salah satu dari banyak cara untuk mendapatkan dana adalah untuk perdagangan sahamnya 

di  Bursa  Efek.  Meningkatkan  kompetisi  di  perusahaan  mendorong  dunia  usaha,  terutama  perusahaan  go-public,  untuk  lebih 
menunjukkan  keunggulan  kompetitif  mereka  bahwa  investor  tertarik  untuk  berinvestasi  di  perusahaan-perusahaan  ini.  Laporan 
keuangan  adalah  sumber  pengukuran  kinerja  keuangan  perusahaan.  Jenis  analisis  laporan keuangan yang akan digunakan dalam 
penelitian ini adalah analisis rasio keuangan yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). 
Wisner,  et.al.  (2009)  mendefinisikan  ROA  sebagai  rasio  keuangan  laba  bersih  perusahaan  dalam  kaitannya dengan total aset 
perusahaan.  Sugiono  (2009)  menyatakan  bahwa  ROE  adalah  rasio  yang mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh 
modal yang ada 
Mengingat  pentingnya  kinerja  keuangan  perusahaan,  penelitian  ini  menggambarkan  faktor-faktor  yang  berdampak  terhadap 
kinerja  keuangan  dan  penekanan  dalam  faktor  non-moneter  yang  kinerja  lingkungan  dan  tanggung  jawab  sosial  perusahaan 
(CSR).  Kinerja  lingkungan  adalah  usaha  yang  dilakukan  oleh  perusahaan  dalam  menciptakan  lingkungan  yang  baik  atau  hijau. 
Kinerja  lingkungan  dapat  diukur  dengan menggunakan PROPER (Program PENILAIAN KINERJA Peringkat Perusahaan hearts 
Pengelolaan  Lingkungan  Hidup)  yang  menghasilkan  peringkat  yang  mewakili  oleh  warna:  emas,  hijau,  biru,  merah,  dan hitam. 
Perusahaan  dinilai  emas  dalam  Kinerja  Lingkungan  adalah  perusahaan  yang  menunjukkan  Lingkungan Mulia. Perusahaan yang 
dinilai  warna  emas  Kinerja  Lingkungan  akan  mendapatkan  apresiasi  yang  tinggi  dari  masyarakat.  Meningkatkan  apresiasi  dan 
loyalitas  masyarakat  membawa  peningkatan  penjualan  produk  dan  /  atau  jasa  yang  diproduksi  oleh  perusahaan.  Dari  sisi  lain, 
perusahaan  menerima  emas  peringkat  kinerja  lingkungan  telah  menerapkan  konsep  ecoefficiency.  Ecoefficiency  adalah  konsep 
menciptakan  lebih  banyak  barang  dan  jasa  dengan  menggunakan  sumber  daya  yang  lebih  sedikit dan menciptakan limbah lebih 
sedikit  dan  polusi  mungkin.  Peningkatan  penjualan  diikuti  oleh  efisiensi  biaya  akan  meningkatkan  laba  bersih  perusahaan. 
Dampak  berikutnya dari peningkatan laba bersih perusahaan meningkat Return on Assets (ROA). Selain konsumen, investor juga 
menilai  perusahaan  berdasarkan  kinerja  lingkungan  dilakukan.  Perusahaan  yang  memiliki  kinerja  lingkungan  dengan  emas  dan 

peringkat  hijau  akan  dihargai  lebih  oleh  orang-orang.  Peningkatan  apresiasi  masyarakat  dan  hasilnya  loyalitas  peningkatan 
penjualan  produk  dan  /  atau  jasa  dari  perusahaan.  Dengan  meningkatnya  penjualan,  bersama  dengan  penerapan  konsep 
ecoefficiency,  laba  bersih  perusahaan  akan  meningkat.  Seiring  dengan  keuntungan  meningkatnya  perusahaan,  laba ditahan juga 
meningkat.  Peningkatan  laba  ditahan  perusahaan  dapat  meningkatkan  kepemilikan  perusahaan  (ekuitas)  di  masa  depan.  Saldo 
laba  di  sebagian  besar  perusahaan  digunakan  untuk  diinvestasikan  kembali  dalam  segmen  yang  berpotensi  menghasilkan 
keuntungan  bagi  perusahaan.  Saldo  laba  yang  digunakan  untuk  diinvestasikan  kembali  dalam  bagian  tersebut,  maka  akan 
menghasilkan  keuntungan  dari  peningkatan pendapatan atau meningkat pendapatan. Dampak berikutnya adalah pendapatan yang 
terus-menerus  meningkat.  Sehingga  meningkatkan  laba  bersih  perusahaan  akan  berdampak  pada  peningkatan  ROE.Perusahaan 
yang  melakukan  dan  mengungkapkan  CSR  dalam  laporan  keuangannya  akan  mendapatkan  respon  yang  lebih  baik  dari 
masyarakat.  Salah  satu  indikator  penilaian  CSR  adalah  keselamatan  dan  kesehatan  konsumen  dalam  penggunaan  produk. 
Pengungkapan  CSR meyakinkan publik bahwa perusahaan menghasilkan produk yang berkualitas dan melakukan operasi dengan 
sikap  etis  dan  bertanggung  jawab.  Seiring  dengan  peningkatan  kepercayaan  dari  masyarakat, tingkat penjualan perusahaan akan 
meningkat.  Dalam  hal  biaya,  perusahaan  dapat  melakukan  CSR  dengan  menggunakan  tenaga  kerja  lokal  sebagai  bentuk 
perluasan  lapangan  kerja  di  masyarakat.  Bentuk  CSR  secara  tidak  langsung  mengurangi  biaya  tenaga  kerja  yang  harus 
dikeluarkan  oleh  perusahaan karena tenaga kerja lokal lebih murah dibandingkan dengan tenaga kerja asing. Tingkat peningkatan 
penjualan bersama dengan penurunan biaya akan meningkatkan laba bersih perusahaan dan efek positif pada ROA. 
Investor  juga  dapat  melihat  kinerja  suatu  perusahaan  dari  kinerja  sosial  yang  dilakukan  oleh  perusahaan.  Dengan 
pengungkapan  CSR,  pemegang  saham  belajar  bahwa  karyawan  perusahaan  dilatih  dan  dididik  melalui  program  pelatihan  yang 
telah  dirancang  oleh  perusahaan.  Selain  itu,  pemegang  saham  juga  menerima  pemahaman  bahwa  perusahaan  terus  melakukan 
peninjauan  kinerja  dan  karir  pengembangan  karyawannya.  Jenis  pengungkapan  CSR maka akan menyebabkan rasa kepercayaan 

dari  berbagai  pihak  bahwa  perusahaan yang memproduksi barang dan / atau jasa dengan pekerja berkualitas baik. Seiring dengan 
kepercayaan  pemangku kepentingan meningkat, tingkat penjualan akan meningkat. Dalam hal biaya, perusahaan melakukan CSR 
dengan  penghematan  energi  melalui  konservasi  dan  peningkatan  efisiensi,  dapat  menjadi  indikator penurunan beban yang harus 
dikeluarkan  oleh  perusahaan.  Peningkatan  penjualan  perusahaan  disertai  dengan  penurunan  biaya  operasi  akan  meningkatkan 
laba  bersih  perusahaan.  Peningkatan  laba  perusahaan  akan  berdampak  pada  ekuitas  perusahaan  dengan  cara  meningkatkan laba 
ditahan.  Peningkatan  laba  ditahan,  perusahaan  dapat  meningkatkan  kepemilikan  perusahaan  (ekuitas) di masa depan. Saldo laba 
di  sebagian  besar  perusahaan  digunakan  untuk  diinvestasikan  kembali dalam segmen yang berpotensi menghasilkan keuntungan 

bagi perusahaan. Saldo 
350 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355 
laba  yang  digunakan  untuk diinvestasikan kembali dalam bagian tersebut, maka akan menghasilkan keuntungan dari peningkatan 
pendapatan  atau  meningkat  pendapatan.  Dampak  berikutnya  adalah  peningkatan  laba  bersih  terus-menerus.  Sehingga 
meningkatkan  laba  bersih  perusahaan  akan  berdampak  pada  peningkatan  ROE.  Penelitian  sebelumnya menyatakan bahwa lebih 
pengungkapan  kegiatan  tanggung  jawab  sosial  dalam  laporan  tahunan  perusahaan  akan  lebih  meningkatkan  kinerja  keuangan 
perusahaan (Syahnaz, 2013). 
2. Tubuh 
2.1 Pengaruh Kinerja Lingkungan untuk ROA 
Djuitaningsih (2011) menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan kinerja lingkungan yang lebih baik akan mendapatkan 
respon yang baik dari para pemangku kepentingan yang dapat menghasilkan peningkatan pendapatan dalam jangka panjang. 
Semakin baik perusahaan melakukan kinerja lingkungan, akan berdampak baik pada perkembangan keuangan perusahaan jangka 

panjang. Hipotesis alternatif untuk pengaruh kinerja lingkungan terhadap ROA: Ha 
1:Kinerja lingkungan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA 
2,2 Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Untuk ROA 
Penelitian yang dilakukan oleh Syahnaz (2013) menemukan signifikan hubungan positif antara CSR dan ROA. Hipotesis 
alternatif dengan efek CSR pada ROA: Ha 
2:Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan 
dengan ROA. 
2.3 Pengaruh kinerja lingkungan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) secara bersamaan pada kinerja 
keuangan perusahaan yang proksi olehROA 
Penelitianyang dilakukan oleh Fitriani (2013) menyatakan bahwa kinerja lingkungan dan biaya lingkungan secara bersamaan 
berdampak pada kinerja keuangan. Berdasarkan paparan piagam, hipotesis alternatif untuk efek kinerja lingkungan dan 
pengungkapan simultan CSR terhadap kinerja keuangan adalah: Ha 
3:kinerja lingkungan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility 
(CSR) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA. 
2.4 Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap ROE 
Djuitaningsih dan Ristiawati (2011) juga menyatakan bahwa kinerja lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif 
terhadap kinerja keuangan karena perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik akan mendapatkan respon yang baik dari para 
pemangku kepentingan dan juga berdampak pada peningkatan jangka panjang dalam pendapatan perusahaan. Hipotesis alternatif 
untuk pengaruh kinerja lingkungan terhadap ROE: Ha 
4:Kinerja lingkungan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROE. 

2,5 Pengaruh CSR Disclosure Terhadap ROE 
Perusahaan akan mengungkapkan informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai pemegang saham. Dengan 
menerapkan CSR, diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam 
jangka panjang (Kiroyan 2006 di Haryati 2013). Bird (2006) dan St. Georgen (2002) dalam Wijayanti, et al. (2011) menyatakan 
bahwa pengungkapan efek CSR ROE. Anwar (2010) dan Wijayanti, et al. (2011) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa 
pengaruh pengungkapan CSR dari kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan menggunakan ROE. Hipotesis 
alternatif dengan efek CSR pada ROE: Ha 
5:Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan 
dengan ROE. 
 

351 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355 
2.6 Pengaruh Kinerja Lingkungan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Bersamaan Terhadap Kinerja 
Keuangan yang ditunjukkan oleh ROE 
Penelitian yang dilakukan oleh Fitriani (2013) menyatakan bahwa kinerja lingkungan dan biaya lingkungan secara bersamaan 
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Haryati (2013) menyatakan bahwa 
tanggung jawab sosial perusahaan, kinerja lingkungan, dan struktur tata kelola perusahaan secara simultan mempengaruhi kinerja 
keuangan perusahaan dengan nilai yang signifikan dari 0,009. Berdasarkan paparan hipotesis alternatif pengaruh kinerja 
lingkungan dan pengungkapan simultan CSR terhadap kinerja keuangan adalah: Ha 
6:kinerja lingkungan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) secara simultan berpengaruh terhadapperusahaan 

kinerja keuangan  yang diproksikan dengan ROE. 
2,7 Sekilas Research Object 
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur, infrastruktur, dan jasa yang tercantum dalam periode 
Bursa Efek Indonesia 2012-2013 dan peserta PROPER untuk periode 2012-2013. 
2.8 Variabel Penelitian 
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kausal. Variabel tergantung 1. Return on Assets(ROA) 
perhitunganROA menurut Weygandt, et al. (2013) adalah: 
 
ܱ݁ ฀ ฀ ݁฀฀‫݊ܣ‬฀݊฀ ฀฀ ฀฀ ฀ ‫ܣ‬ 
2. Return onEquity (ROE) 
metodePerhitungan dirumuskan oleh Subramanyam, et al. (2009), yaitu: 
 
ܱ݁ ฀฀ ݂ ฀ ฀‫݊ܧ‬฀݊฀ ฀฀ ฀฀ ‫ܣ‬ 
Variabel Independen 1. Kinerja Lingkungan Menurut Suratno (2006) dalam Fitriani (2013), kinerja lingkungan adalah kinerja 
perusahaan dalam menciptakan baik atau hijau lingkungan Hidup. Secara umum, peringkat kinerja dengan PROPER dibagi 
menjadi 5 warna dengan definisi berikut: (http://proper.menlh.go.id) a) Emas, diberikan kepada orang yang bertanggung jawab 
usaha dan / atau kegiatan yang telah secara konsisten menunjukkan lingkungan mulia dalam proses produksi dan / atau jasa, 
melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab kepada masyarakat; b) Hijau, diberikan kepada orang yang 
bertanggung jawab operasi dan / atau kegiatan yang memiliki pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam 
peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumber daya yang efisien 

melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, mendaur ulang dan Recovery), dan melakukan upaya tanggung jawab sosial (CSR / 
Community Development) juga; c) Biru, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan / atau kegiatan yang telah membuat 
upaya  lingkungan hidup 
pengelolaansesuai dengan aturan dan / atau peraturan; d) Merah, diberikan kepada orang yang bertanggung jawab operasi dan 
/ atau kegiatan pengelolaan lingkungan yang usaha 
tidak memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam undang-undang; dan 
 

352 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355 
e)  Hitam,  diberikan  kepada  penanggung  jawab  usaha  dan  /  atau kegiatan yang sengaja melakukan perbuatan atau kelalaian yang 
mengakibatkan  pencemaran  dan  /  atau  kerusakan  lingkungan  serta  pelanggaran  hukum  atau  tidak  melaksanakan  sanksi 
administrasi. 
2. Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang menerapkan dan mengungkapkan item CSR yang ada dalam laporan 
keuangan atau laporan keberlanjutan diberi nomor 1, sementara tidak ada pengungkapan CSR diberikan angka 0. Pengukuran 
kemudian dilakukan dengan menggunakan Indeks CSR (CSRI ). CSRI dirumuskan sebagai berikut: 
െ◌ൗ σ ݂ܺ݃  ݊݃
݃‫ܥܱܲܫ‬ 
(Sumber: Almar, et al, 2012) 
2,9 Penelitian Objek 
Objek  penelitian  ini  adalah  17  perusahaan  yang  telah  dipilih  dengan  menggunakan  metode  perpetual  sampling.  Kriteria  yang 

manufaktur,  perusahaan  infrastruktur,  dan  jasa  yang  terdaftar  di  Bursa  Efek  Indonesia,  peserta  PROPER  secara  konsisten,  dan 
menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode 2012 - 2013. 
2.10 Analisis dan Pembahasan 
Penelitian ini telah memenuhi uji normalitas dan semua uji asumsi klasik yang terdiri uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan 
uji heteroskedastisitas. 
Pengujian Hipotesis Untuk Model Penelitian Pertama (Pengaruh Kinerja Lingkungan dan CSR Disclosure untuk ROA) 
Berikut adalah koefisien determinasi dari hasil tes: 
Model RR persegi Adjusted Rsquare 
Std. Kesalahan dari Estimate1 .654a 0,428 0,349 0,0876664 
Prediktor: (Constant), CSR, HJ, MR, EM 
Dependent Variable: ROA 
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa koefisien korelasi (R) dari 0,654. Hal ini menunjukkan korelasi positif yang kuat antara 
CSR dan kinerja lingkungan dengan ROA sebagai nilai R terletak antara 0,5-1,0. Koefisien determinasi (Adjusted R Square) 
adalah sekitar 0.349. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR variabel dan kinerja lingkungan dapat menjelaskan ROA 
sebesar 34,9%. Signifikansi Simultan Test (Uji Statistik F) hasil: 
ANOVAa 
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 
1 Regression 0,167 4 0,042 5,421 .002b 
Residual 0,223 29 0,008 
Jumlah 0,390 33 

a. Dependent Variable: ROA b. Prediktor: (Constant), CSR, HJ, MR, EM 
 

353 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355 
Berdasarkan  tabel,  dapat  dilihat  bahwa  nilai  F  dari  5,421  dengan  tingkat  signifikansi  0,002  dibawah  0,05. Hal ini menunjukkan 
bahwa  model  regresi  dapat  digunakan  untuk  memprediksi  variabel  dependen,  yaitu  ROA.  Selain  itu,  dapat  disimpulkan  bahwa 
Ha 

diterima atau dengan kata lain kinerja lingkungan dan pengungkapan CSR secara bersamaan mempengaruhi ROA. 
Uji signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) menghasilkan: 
Coefficientsa 
Model unstandardixed 
Koefisien Standardized Coefficientst Sig.B Std. Kesalahan Beta 
(Constant) 0,099 0,023 4,308 0,000 
EM 0,275 0,081 1,088 3,410 0,002 
HJ 0,058 0,065 0,127 0,883 0,384 
MR 0,002 0,048 0,005 0,036 0,972 
CSR -.262 0,157 - 0,523 -1,663 0,107 
a. Dependent Variable:ROA 
tingkat  signifikansiEmas  di  bawah  0,05,  sedangkan  tingkat  signifikansi  hijau  dan  merah  berada  di  atas  0,05.  Hasil  ini 

menunjukkan  bahwa  kinerja  lingkungan  berpengaruh  terhadap  ROA  bagi  perusahaan  yang  memperoleh  peringkat  emas. 
Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa Ha 
1 diterima untuk perusahaan yang memperoleh kinerja lingkungan dengan peringkat emas, sementara Ha 
1 ditolak bagi perusahaan yang memperoleh kinerja lingkungan dengan peringkat hijau dan merah. Hasil statistik uji t untuk 
pengungkapan CSR, diperoleh nilai t dari -1663 dengan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,107. 
Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa Ha 
2 ditolak. Jelas bahwa pengungkapan CSR tidak berpengaruh pada kinerja keuangan yang diproksikan dengan menggunakan 
ROA. Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: 
ROA = 1,088EM + 0,127HJ + 0,005MR-0,523CSRI 
Pengujian Hipotesis untuk Kedua Model Penelitian (Pengaruh Kinerja Lingkungan dan CSR Disclosure terhadap ROE) 
Berikut adalah koefisien determinasi dari hasil tes: 
Model RR persegi Adjusted R 
square Std. Kesalahan dari Estimate1 .622a 0,386 0,302 0,2598238 
Prediktor: (Constant), CSR, HJ, MR, EM 
Dependent Variable: ROE 
Berdasarkan  tabel,  dapat  dilihat  bahwa  koefisien  korelasi  (R)  dari  0,622.  Hal  ini  menunjukkan  korelasi  positif yang kuat antara 
CSR  dan  kinerja  lingkungan  dengan  ROE  karena  nilai  R  terletak  antara  0,5-1,0.  Koefisien  determinasi  (Adjusted  R  Square) 
adalah  sekitar  0.302.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  pengungkapan  CSR  variabel  dan  kinerja  lingkungan  dapat  dijelaskan  ROE 
sebesar 30,2%, sedangkan sisanya, sebesar 69,8%, dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini. 
Berikut adalah hasil uji F statistik: 
Hal ini menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen, yaitu ROE. Selain itu, dapat 
disimpulkan bahwa Ha 
6 diterima atau dengan kata lain kinerja lingkungan dan pengungkapan CSR secara bersamaan 

 

354 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355 
mempengaruhi ROE. 
ANOVAa 
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1,232 4 0,308 4,564 .006b 
Residual 1,958 29 0,068 
Jumlah 3,190 33 
a. Dependent Variable: ROE b. Prediktor: (Constant), CSR, HJ, MR, EM 
Berikut adalah hasil dari uji t statistik: 
Coefficientsa 
Model unstandardixed Koefisien Standardized Coefficients t Sig. B Std. Kesalahan Beta (Constant) 0,220 0,068 3,216 0,003 
EM 0,898 0,239 1,243 3,762 0,001 
HJ 0,109 0,194 0,084 0,565 0,577 
MR -.007 0,142 -.007 -.047 0,963 
CSR -1,178. 467 -.822 -2,524 0,017 
a. Dependent Variable:ROE 
tingkat  signifikansiEmas  di  bawah  0,05,  sedangkan  tingkat  signifikansi  hijau  dan  merah  berada  di  atas  0,05.  Hasil  ini 
menunjukkan  bahwa  kinerja  lingkungan  mempengaruhi  ROE  ketika  perusahaan  memperoleh  peringkat emas. Berdasarkan hasil 
ini, dapat disimpulkan bahwa Ha 
4 diterima untuk perusahaan yang memperoleh kinerja lingkungan dengan peringkat emas, sementara Ha 
4 ditolak bagi perusahaan yang memperoleh kinerja lingkungan dengan peringkat hijau dan merah. Adapun perusahaan yang 
memperoleh hasil rendah PROPER, misalnya merah dan bahkan perusahaan dengan hasil PROPER hijau, ROE tidak 
berpengaruh terhadap perusahaan charter. Hasil statistik uji t untuk pengungkapan CSR, diperoleh nilai t dari -2,524 dengan 
tingkat signifikansi kurang dari 0,05, sebesar 0,017. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa HA5 diterima. Jelas bahwa 
pengungkapan CSR mempengaruhi kinerja keuangan yang diproksikan dengan menggunakan ROE. Berdasarkan tabel tersebut 
dapat diperoleh persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut: 
ROE = 1,243EM + 0,084HJ- 0,007MR-0,822CSRI 
3. Kesimpulan 
Kesimpulan  dari  penelitian  ini  adalah  kinerja  lingkungan  memiliki  pengaruh  yang  signifikan  pada  kedua  ROA  dan  ROE  untuk 
peringkat  emas.  Pengungkapan  CSR  memiliki  pengaruh  yang  signifikan  terhadap  ROE,  namun  tidak  berpengaruh  pada  ROA. 
Kinerja  lingkungan  dan  Corporate  Social  Responsibility  (CSR)  pengungkapan  secara  simultan  memiliki  pengaruh  yang 
signifikan terhadap ROA dan ROE. 
Referensi 
Aktas, Rabia, Koray Kayalidere, Dan Mahmut Kargin. 2013. “Sustainability Reporting Perusahaan dan Analisis Laporan 
Keberlanjutan di Turki”. 
Internasional Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Vol 5 No 3. 2013. Almar, Multafia, Rima Rachmawati, dan Asfia Murni. 2012. 
“Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap 
Profitabilitas Perusahaan”. Prosiding Seminar Nasional Akuntansi - Bisnis (SNAB) 2012, ISSN: 2252-3936, 27 Maret 2012. 
Amaliyah, Siti Dan Awal Armein Thahar, SE, MM 2013. “Analisis KINERJA Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap harga 
Saham PT United Tractor 
(Persero), Tbk Periode 2009-2011” . Jurnal KINERJA Keuangan: Warta Warga, 6 Juni 2013. Djuitaningsih, Tita Dan Erista 
Eka Ristiawati. 2011. “Pengaruh KINERJA Lingkungan Dan Kepemilikan Asing Terhadap KINERJA Finansial 

355 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355 
Perusahaan”. Jurnal Bakrie. Vol. 9 No. 2, Desember 2011. Fitriani, Anis. 2013. “Pengaruh KINERJA Lingkungan Dan 
BIAYA Lingkungan Terhadap KINERJA Keuangan PADA BUMN”. Jurnal Ilmu Manajemen. 
Vol. 1 No. 1, Januari: 137-148. Ghozali, Imam. 2012. Program DENGAN Aplikasi Analisis Multivariate IMB SPSS 20. Edisi 
Ke 6. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Haryati, Rima Dan Shiddiq Nur Rahardjo. 2013. “Tanggung Jawab 
Pengaruh Corporate Social, KINERJA Lingkungan, Corporate Governance Dan Struktur Terhadap KINERJA Keuangan 
Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Diponegoro Jurnal Akuntansi. Vol. 2 No 2. http://proper.menlh.go.id 
Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2011 TENTANG Pedoman PENILAIAN KINERJA Peringkat 
Perusahaan hearts Pengelolaan 
Lingkungan. Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2013. Metode Penelitian untuk Bisnis. Edisi Ke 5. Amerika Serikat: John 
Wiley and Sons. Subramanyam, KR dan John J.Wild. 2014.Financial Analisis Laporan: Kesepuluh Edition. Singapore: 
McGraw-Hill. Sugiono, Arief dan Edy Untung. 2008. PANDUAN Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan: Pengetahuan Dasar 
Bagi Mahasiswa Dan praktisi 
Perbankan. Jakarta: Grasindo. Syahnaz, Melisa. 2013. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap KINERJA 
Keuangan Perusahaan Perbankan”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa 
Februari Vol.1 No 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 TENTANG Pengelolaan Lingkungan Hidup 
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 TENTANG Perseroan Terbatas. Weygandt, Jerry J., Paul D.Kimmel, 
Dan Donald E.Kieso. 2013. Akuntansi Keuangan: IFRS Edition.USA: Wiley. Wijayanti, Februari Tri, Sutaryo, dan Muhammad 
Agung Prabowo. 2011. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap KINERJA Keuangan 
Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi XIV 2011. Wisner, Joel D., Keah-Choon Tan, Dan G.Keong Leong. 2009. 
Prinsip Supply Chain Management: A Seimbang