Salinan terjemahan suci 1.pdf
Tersedia online di www.sciencedirect.com
1877-0428 © 2015 The Authors. Diterbitkan oleh Elsevier Ltd Ini adalah artikel akses terbuka di bawah CC BY-NC-ND lisensi
(http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/). Peer-review di bawah tanggung jawab Panitia 2 GCBSS-2015 doi: 10,1016
/ j.sbspro.2015.11.045
ScienceDirect
Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
2 Konferensi Global Bisnis 2015, dan Bali Sosial , Ilmu-2015, Indonesia
GCBSS-2015, 17-18 September
Pengaruh Kinerja Lingkungan Dan perusahaan Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial Menuju Kinerja Keuangan (Studi Kasus untuk Industri,
perusahaan Infrastruktur, Dan Layanan Itu Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia)
Dessy Angeliaa, Rosita Suryaningsihb
*
sebuah Universitas Multimedia Nusantara, Scientia Garden, Jl Boulevard Gading Serpong, 15811, Tangerang, Indonesia, b
Fakultas, Universitas Multimedia Nusantara, Scientia Garden, Jl Boulevard Gading Serpong, 15811, Tangerang, Indonesia,
Abstrak
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kinerja lingkungan dan pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan.
Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang mengambil bagian dalam PROPER dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Secara total, ada 17 perusahaan yang memenuhi persyaratan. Hasil penelitian ini adalah kinerja lingkungan memiliki
pengaruh yang signifikan pada kedua ROA dan ROE untuk peringkat emas. Pengungkapan CSR memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap ROE, namun tidak berpengaruh pada ROA. Kinerja lingkungan dan Corporate Social Responsibility (CSR)
pengungkapan secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA dan ROE. © © 2015 2015 The Authors.
Penulis. Diterbitkan Diterbitkan oleh oleh Elsevier Elsevier Ltd Ltd
Ini adalah artikel akses terbuka di bawah CC BY-NC-ND lisensi
(http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/).
Peer-review di bawah tanggung jawab Panitia 2 GCBSS-2015. Peer-review di bawah tanggung jawab Panitia GCBSS-2015-2:
Katakunci Kinerja Lingkungan; Pengungkapan CSR; Kinerja keuangan; Return on Asset; Return on Equity.
1. Pendahuluan
Sebuah perusahaan adalah bentuk organisasi di mana operasi dan semua faktor yang mendukung kegiatan operasional
berkumpul. Tujuan perusahaan untuk membuat keuntungan harus didukung dengan dana yang cukup untuk menjalankan
operasionalperusahaan.
* Penulis Sesuai Tel .: 08111098639, Fax: (021) 54220800,
alamat E-mail: rosita@umn.ac.id
349 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
kegiatan. Untuk perusahaan go-public, salah satu dari banyak cara untuk mendapatkan dana adalah untuk perdagangan sahamnya
di Bursa Efek. Meningkatkan kompetisi di perusahaan mendorong dunia usaha, terutama perusahaan go-public, untuk lebih
menunjukkan keunggulan kompetitif mereka bahwa investor tertarik untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan ini. Laporan
keuangan adalah sumber pengukuran kinerja keuangan perusahaan. Jenis analisis laporan keuangan yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis rasio keuangan yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE).
Wisner, et.al. (2009) mendefinisikan ROA sebagai rasio keuangan laba bersih perusahaan dalam kaitannya dengan total aset
perusahaan. Sugiono (2009) menyatakan bahwa ROE adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh
modal yang ada
Mengingat pentingnya kinerja keuangan perusahaan, penelitian ini menggambarkan faktor-faktor yang berdampak terhadap
kinerja keuangan dan penekanan dalam faktor non-moneter yang kinerja lingkungan dan tanggung jawab sosial perusahaan
(CSR). Kinerja lingkungan adalah usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik atau hijau.
Kinerja lingkungan dapat diukur dengan menggunakan PROPER (Program PENILAIAN KINERJA Peringkat Perusahaan hearts
Pengelolaan Lingkungan Hidup) yang menghasilkan peringkat yang mewakili oleh warna: emas, hijau, biru, merah, dan hitam.
Perusahaan dinilai emas dalam Kinerja Lingkungan adalah perusahaan yang menunjukkan Lingkungan Mulia. Perusahaan yang
dinilai warna emas Kinerja Lingkungan akan mendapatkan apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Meningkatkan apresiasi dan
loyalitas masyarakat membawa peningkatan penjualan produk dan / atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Dari sisi lain,
perusahaan menerima emas peringkat kinerja lingkungan telah menerapkan konsep ecoefficiency. Ecoefficiency adalah konsep
menciptakan lebih banyak barang dan jasa dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit dan menciptakan limbah lebih
sedikit dan polusi mungkin. Peningkatan penjualan diikuti oleh efisiensi biaya akan meningkatkan laba bersih perusahaan.
Dampak berikutnya dari peningkatan laba bersih perusahaan meningkat Return on Assets (ROA). Selain konsumen, investor juga
menilai perusahaan berdasarkan kinerja lingkungan dilakukan. Perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan dengan emas dan
peringkat hijau akan dihargai lebih oleh orang-orang. Peningkatan apresiasi masyarakat dan hasilnya loyalitas peningkatan
penjualan produk dan / atau jasa dari perusahaan. Dengan meningkatnya penjualan, bersama dengan penerapan konsep
ecoefficiency, laba bersih perusahaan akan meningkat. Seiring dengan keuntungan meningkatnya perusahaan, laba ditahan juga
meningkat. Peningkatan laba ditahan perusahaan dapat meningkatkan kepemilikan perusahaan (ekuitas) di masa depan. Saldo
laba di sebagian besar perusahaan digunakan untuk diinvestasikan kembali dalam segmen yang berpotensi menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan. Saldo laba yang digunakan untuk diinvestasikan kembali dalam bagian tersebut, maka akan
menghasilkan keuntungan dari peningkatan pendapatan atau meningkat pendapatan. Dampak berikutnya adalah pendapatan yang
terus-menerus meningkat. Sehingga meningkatkan laba bersih perusahaan akan berdampak pada peningkatan ROE.Perusahaan
yang melakukan dan mengungkapkan CSR dalam laporan keuangannya akan mendapatkan respon yang lebih baik dari
masyarakat. Salah satu indikator penilaian CSR adalah keselamatan dan kesehatan konsumen dalam penggunaan produk.
Pengungkapan CSR meyakinkan publik bahwa perusahaan menghasilkan produk yang berkualitas dan melakukan operasi dengan
sikap etis dan bertanggung jawab. Seiring dengan peningkatan kepercayaan dari masyarakat, tingkat penjualan perusahaan akan
meningkat. Dalam hal biaya, perusahaan dapat melakukan CSR dengan menggunakan tenaga kerja lokal sebagai bentuk
perluasan lapangan kerja di masyarakat. Bentuk CSR secara tidak langsung mengurangi biaya tenaga kerja yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan karena tenaga kerja lokal lebih murah dibandingkan dengan tenaga kerja asing. Tingkat peningkatan
penjualan bersama dengan penurunan biaya akan meningkatkan laba bersih perusahaan dan efek positif pada ROA.
Investor juga dapat melihat kinerja suatu perusahaan dari kinerja sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan
pengungkapan CSR, pemegang saham belajar bahwa karyawan perusahaan dilatih dan dididik melalui program pelatihan yang
telah dirancang oleh perusahaan. Selain itu, pemegang saham juga menerima pemahaman bahwa perusahaan terus melakukan
peninjauan kinerja dan karir pengembangan karyawannya. Jenis pengungkapan CSR maka akan menyebabkan rasa kepercayaan
dari berbagai pihak bahwa perusahaan yang memproduksi barang dan / atau jasa dengan pekerja berkualitas baik. Seiring dengan
kepercayaan pemangku kepentingan meningkat, tingkat penjualan akan meningkat. Dalam hal biaya, perusahaan melakukan CSR
dengan penghematan energi melalui konservasi dan peningkatan efisiensi, dapat menjadi indikator penurunan beban yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan. Peningkatan penjualan perusahaan disertai dengan penurunan biaya operasi akan meningkatkan
laba bersih perusahaan. Peningkatan laba perusahaan akan berdampak pada ekuitas perusahaan dengan cara meningkatkan laba
ditahan. Peningkatan laba ditahan, perusahaan dapat meningkatkan kepemilikan perusahaan (ekuitas) di masa depan. Saldo laba
di sebagian besar perusahaan digunakan untuk diinvestasikan kembali dalam segmen yang berpotensi menghasilkan keuntungan
bagi perusahaan. Saldo
350 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
laba yang digunakan untuk diinvestasikan kembali dalam bagian tersebut, maka akan menghasilkan keuntungan dari peningkatan
pendapatan atau meningkat pendapatan. Dampak berikutnya adalah peningkatan laba bersih terus-menerus. Sehingga
meningkatkan laba bersih perusahaan akan berdampak pada peningkatan ROE. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa lebih
pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan perusahaan akan lebih meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan (Syahnaz, 2013).
2. Tubuh
2.1 Pengaruh Kinerja Lingkungan untuk ROA
Djuitaningsih (2011) menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan kinerja lingkungan yang lebih baik akan mendapatkan
respon yang baik dari para pemangku kepentingan yang dapat menghasilkan peningkatan pendapatan dalam jangka panjang.
Semakin baik perusahaan melakukan kinerja lingkungan, akan berdampak baik pada perkembangan keuangan perusahaan jangka
panjang. Hipotesis alternatif untuk pengaruh kinerja lingkungan terhadap ROA: Ha
1:Kinerja lingkungan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA
2,2 Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Untuk ROA
Penelitian yang dilakukan oleh Syahnaz (2013) menemukan signifikan hubungan positif antara CSR dan ROA. Hipotesis
alternatif dengan efek CSR pada ROA: Ha
2:Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan
dengan ROA.
2.3 Pengaruh kinerja lingkungan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) secara bersamaan pada kinerja
keuangan perusahaan yang proksi olehROA
Penelitianyang dilakukan oleh Fitriani (2013) menyatakan bahwa kinerja lingkungan dan biaya lingkungan secara bersamaan
berdampak pada kinerja keuangan. Berdasarkan paparan piagam, hipotesis alternatif untuk efek kinerja lingkungan dan
pengungkapan simultan CSR terhadap kinerja keuangan adalah: Ha
3:kinerja lingkungan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility
(CSR) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA.
2.4 Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap ROE
Djuitaningsih dan Ristiawati (2011) juga menyatakan bahwa kinerja lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif
terhadap kinerja keuangan karena perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik akan mendapatkan respon yang baik dari para
pemangku kepentingan dan juga berdampak pada peningkatan jangka panjang dalam pendapatan perusahaan. Hipotesis alternatif
untuk pengaruh kinerja lingkungan terhadap ROE: Ha
4:Kinerja lingkungan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROE.
2,5 Pengaruh CSR Disclosure Terhadap ROE
Perusahaan akan mengungkapkan informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai pemegang saham. Dengan
menerapkan CSR, diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam
jangka panjang (Kiroyan 2006 di Haryati 2013). Bird (2006) dan St. Georgen (2002) dalam Wijayanti, et al. (2011) menyatakan
bahwa pengungkapan efek CSR ROE. Anwar (2010) dan Wijayanti, et al. (2011) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa
pengaruh pengungkapan CSR dari kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan menggunakan ROE. Hipotesis
alternatif dengan efek CSR pada ROE: Ha
5:Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan
dengan ROE.
351 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
2.6 Pengaruh Kinerja Lingkungan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Bersamaan Terhadap Kinerja
Keuangan yang ditunjukkan oleh ROE
Penelitian yang dilakukan oleh Fitriani (2013) menyatakan bahwa kinerja lingkungan dan biaya lingkungan secara bersamaan
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Haryati (2013) menyatakan bahwa
tanggung jawab sosial perusahaan, kinerja lingkungan, dan struktur tata kelola perusahaan secara simultan mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan dengan nilai yang signifikan dari 0,009. Berdasarkan paparan hipotesis alternatif pengaruh kinerja
lingkungan dan pengungkapan simultan CSR terhadap kinerja keuangan adalah: Ha
6:kinerja lingkungan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) secara simultan berpengaruh terhadapperusahaan
kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROE.
2,7 Sekilas Research Object
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur, infrastruktur, dan jasa yang tercantum dalam periode
Bursa Efek Indonesia 2012-2013 dan peserta PROPER untuk periode 2012-2013.
2.8 Variabel Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kausal. Variabel tergantung 1. Return on Assets(ROA)
perhitunganROA menurut Weygandt, et al. (2013) adalah:
ܱ݁ ݁݊ܣ݊ ܣ
2. Return onEquity (ROE)
metodePerhitungan dirumuskan oleh Subramanyam, et al. (2009), yaitu:
ܱ݁ ݂ ݊ܧ݊ ܣ
Variabel Independen 1. Kinerja Lingkungan Menurut Suratno (2006) dalam Fitriani (2013), kinerja lingkungan adalah kinerja
perusahaan dalam menciptakan baik atau hijau lingkungan Hidup. Secara umum, peringkat kinerja dengan PROPER dibagi
menjadi 5 warna dengan definisi berikut: (http://proper.menlh.go.id) a) Emas, diberikan kepada orang yang bertanggung jawab
usaha dan / atau kegiatan yang telah secara konsisten menunjukkan lingkungan mulia dalam proses produksi dan / atau jasa,
melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab kepada masyarakat; b) Hijau, diberikan kepada orang yang
bertanggung jawab operasi dan / atau kegiatan yang memiliki pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam
peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumber daya yang efisien
melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, mendaur ulang dan Recovery), dan melakukan upaya tanggung jawab sosial (CSR /
Community Development) juga; c) Biru, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan / atau kegiatan yang telah membuat
upaya lingkungan hidup
pengelolaansesuai dengan aturan dan / atau peraturan; d) Merah, diberikan kepada orang yang bertanggung jawab operasi dan
/ atau kegiatan pengelolaan lingkungan yang usaha
tidak memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam undang-undang; dan
352 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
e) Hitam, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan / atau kegiatan yang sengaja melakukan perbuatan atau kelalaian yang
mengakibatkan pencemaran dan / atau kerusakan lingkungan serta pelanggaran hukum atau tidak melaksanakan sanksi
administrasi.
2. Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang menerapkan dan mengungkapkan item CSR yang ada dalam laporan
keuangan atau laporan keberlanjutan diberi nomor 1, sementara tidak ada pengungkapan CSR diberikan angka 0. Pengukuran
kemudian dilakukan dengan menggunakan Indeks CSR (CSRI ). CSRI dirumuskan sebagai berikut:
െ◌ൗ σ ݂ܺ݃ ݊݃
݃ܥܱܲܫ
(Sumber: Almar, et al, 2012)
2,9 Penelitian Objek
Objek penelitian ini adalah 17 perusahaan yang telah dipilih dengan menggunakan metode perpetual sampling. Kriteria yang
manufaktur, perusahaan infrastruktur, dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, peserta PROPER secara konsisten, dan
menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode 2012 - 2013.
2.10 Analisis dan Pembahasan
Penelitian ini telah memenuhi uji normalitas dan semua uji asumsi klasik yang terdiri uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan
uji heteroskedastisitas.
Pengujian Hipotesis Untuk Model Penelitian Pertama (Pengaruh Kinerja Lingkungan dan CSR Disclosure untuk ROA)
Berikut adalah koefisien determinasi dari hasil tes:
Model RR persegi Adjusted Rsquare
Std. Kesalahan dari Estimate1 .654a 0,428 0,349 0,0876664
Prediktor: (Constant), CSR, HJ, MR, EM
Dependent Variable: ROA
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa koefisien korelasi (R) dari 0,654. Hal ini menunjukkan korelasi positif yang kuat antara
CSR dan kinerja lingkungan dengan ROA sebagai nilai R terletak antara 0,5-1,0. Koefisien determinasi (Adjusted R Square)
adalah sekitar 0.349. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR variabel dan kinerja lingkungan dapat menjelaskan ROA
sebesar 34,9%. Signifikansi Simultan Test (Uji Statistik F) hasil:
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 0,167 4 0,042 5,421 .002b
Residual 0,223 29 0,008
Jumlah 0,390 33
a. Dependent Variable: ROA b. Prediktor: (Constant), CSR, HJ, MR, EM
353 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa nilai F dari 5,421 dengan tingkat signifikansi 0,002 dibawah 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen, yaitu ROA. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa
Ha
3
diterima atau dengan kata lain kinerja lingkungan dan pengungkapan CSR secara bersamaan mempengaruhi ROA.
Uji signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) menghasilkan:
Coefficientsa
Model unstandardixed
Koefisien Standardized Coefficientst Sig.B Std. Kesalahan Beta
(Constant) 0,099 0,023 4,308 0,000
EM 0,275 0,081 1,088 3,410 0,002
HJ 0,058 0,065 0,127 0,883 0,384
MR 0,002 0,048 0,005 0,036 0,972
CSR -.262 0,157 - 0,523 -1,663 0,107
a. Dependent Variable:ROA
tingkat signifikansiEmas di bawah 0,05, sedangkan tingkat signifikansi hijau dan merah berada di atas 0,05. Hasil ini
menunjukkan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh terhadap ROA bagi perusahaan yang memperoleh peringkat emas.
Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa Ha
1 diterima untuk perusahaan yang memperoleh kinerja lingkungan dengan peringkat emas, sementara Ha
1 ditolak bagi perusahaan yang memperoleh kinerja lingkungan dengan peringkat hijau dan merah. Hasil statistik uji t untuk
pengungkapan CSR, diperoleh nilai t dari -1663 dengan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,107.
Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa Ha
2 ditolak. Jelas bahwa pengungkapan CSR tidak berpengaruh pada kinerja keuangan yang diproksikan dengan menggunakan
ROA. Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
ROA = 1,088EM + 0,127HJ + 0,005MR-0,523CSRI
Pengujian Hipotesis untuk Kedua Model Penelitian (Pengaruh Kinerja Lingkungan dan CSR Disclosure terhadap ROE)
Berikut adalah koefisien determinasi dari hasil tes:
Model RR persegi Adjusted R
square Std. Kesalahan dari Estimate1 .622a 0,386 0,302 0,2598238
Prediktor: (Constant), CSR, HJ, MR, EM
Dependent Variable: ROE
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa koefisien korelasi (R) dari 0,622. Hal ini menunjukkan korelasi positif yang kuat antara
CSR dan kinerja lingkungan dengan ROE karena nilai R terletak antara 0,5-1,0. Koefisien determinasi (Adjusted R Square)
adalah sekitar 0.302. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR variabel dan kinerja lingkungan dapat dijelaskan ROE
sebesar 30,2%, sedangkan sisanya, sebesar 69,8%, dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.
Berikut adalah hasil uji F statistik:
Hal ini menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen, yaitu ROE. Selain itu, dapat
disimpulkan bahwa Ha
6 diterima atau dengan kata lain kinerja lingkungan dan pengungkapan CSR secara bersamaan
354 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
mempengaruhi ROE.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1,232 4 0,308 4,564 .006b
Residual 1,958 29 0,068
Jumlah 3,190 33
a. Dependent Variable: ROE b. Prediktor: (Constant), CSR, HJ, MR, EM
Berikut adalah hasil dari uji t statistik:
Coefficientsa
Model unstandardixed Koefisien Standardized Coefficients t Sig. B Std. Kesalahan Beta (Constant) 0,220 0,068 3,216 0,003
EM 0,898 0,239 1,243 3,762 0,001
HJ 0,109 0,194 0,084 0,565 0,577
MR -.007 0,142 -.007 -.047 0,963
CSR -1,178. 467 -.822 -2,524 0,017
a. Dependent Variable:ROE
tingkat signifikansiEmas di bawah 0,05, sedangkan tingkat signifikansi hijau dan merah berada di atas 0,05. Hasil ini
menunjukkan bahwa kinerja lingkungan mempengaruhi ROE ketika perusahaan memperoleh peringkat emas. Berdasarkan hasil
ini, dapat disimpulkan bahwa Ha
4 diterima untuk perusahaan yang memperoleh kinerja lingkungan dengan peringkat emas, sementara Ha
4 ditolak bagi perusahaan yang memperoleh kinerja lingkungan dengan peringkat hijau dan merah. Adapun perusahaan yang
memperoleh hasil rendah PROPER, misalnya merah dan bahkan perusahaan dengan hasil PROPER hijau, ROE tidak
berpengaruh terhadap perusahaan charter. Hasil statistik uji t untuk pengungkapan CSR, diperoleh nilai t dari -2,524 dengan
tingkat signifikansi kurang dari 0,05, sebesar 0,017. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa HA5 diterima. Jelas bahwa
pengungkapan CSR mempengaruhi kinerja keuangan yang diproksikan dengan menggunakan ROE. Berdasarkan tabel tersebut
dapat diperoleh persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
ROE = 1,243EM + 0,084HJ- 0,007MR-0,822CSRI
3. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kinerja lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan pada kedua ROA dan ROE untuk
peringkat emas. Pengungkapan CSR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROE, namun tidak berpengaruh pada ROA.
Kinerja lingkungan dan Corporate Social Responsibility (CSR) pengungkapan secara simultan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap ROA dan ROE.
Referensi
Aktas, Rabia, Koray Kayalidere, Dan Mahmut Kargin. 2013. “Sustainability Reporting Perusahaan dan Analisis Laporan
Keberlanjutan di Turki”.
Internasional Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Vol 5 No 3. 2013. Almar, Multafia, Rima Rachmawati, dan Asfia Murni. 2012.
“Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Profitabilitas Perusahaan”. Prosiding Seminar Nasional Akuntansi - Bisnis (SNAB) 2012, ISSN: 2252-3936, 27 Maret 2012.
Amaliyah, Siti Dan Awal Armein Thahar, SE, MM 2013. “Analisis KINERJA Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap harga
Saham PT United Tractor
(Persero), Tbk Periode 2009-2011” . Jurnal KINERJA Keuangan: Warta Warga, 6 Juni 2013. Djuitaningsih, Tita Dan Erista
Eka Ristiawati. 2011. “Pengaruh KINERJA Lingkungan Dan Kepemilikan Asing Terhadap KINERJA Finansial
355 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
Perusahaan”. Jurnal Bakrie. Vol. 9 No. 2, Desember 2011. Fitriani, Anis. 2013. “Pengaruh KINERJA Lingkungan Dan
BIAYA Lingkungan Terhadap KINERJA Keuangan PADA BUMN”. Jurnal Ilmu Manajemen.
Vol. 1 No. 1, Januari: 137-148. Ghozali, Imam. 2012. Program DENGAN Aplikasi Analisis Multivariate IMB SPSS 20. Edisi
Ke 6. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Haryati, Rima Dan Shiddiq Nur Rahardjo. 2013. “Tanggung Jawab
Pengaruh Corporate Social, KINERJA Lingkungan, Corporate Governance Dan Struktur Terhadap KINERJA Keuangan
Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Diponegoro Jurnal Akuntansi. Vol. 2 No 2. http://proper.menlh.go.id
Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2011 TENTANG Pedoman PENILAIAN KINERJA Peringkat
Perusahaan hearts Pengelolaan
Lingkungan. Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2013. Metode Penelitian untuk Bisnis. Edisi Ke 5. Amerika Serikat: John
Wiley and Sons. Subramanyam, KR dan John J.Wild. 2014.Financial Analisis Laporan: Kesepuluh Edition. Singapore:
McGraw-Hill. Sugiono, Arief dan Edy Untung. 2008. PANDUAN Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan: Pengetahuan Dasar
Bagi Mahasiswa Dan praktisi
Perbankan. Jakarta: Grasindo. Syahnaz, Melisa. 2013. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap KINERJA
Keuangan Perusahaan Perbankan”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Februari Vol.1 No 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 TENTANG Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 TENTANG Perseroan Terbatas. Weygandt, Jerry J., Paul D.Kimmel,
Dan Donald E.Kieso. 2013. Akuntansi Keuangan: IFRS Edition.USA: Wiley. Wijayanti, Februari Tri, Sutaryo, dan Muhammad
Agung Prabowo. 2011. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap KINERJA Keuangan
Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi XIV 2011. Wisner, Joel D., Keah-Choon Tan, Dan G.Keong Leong. 2009.
Prinsip Supply Chain Management: A Seimbang
1877-0428 © 2015 The Authors. Diterbitkan oleh Elsevier Ltd Ini adalah artikel akses terbuka di bawah CC BY-NC-ND lisensi
(http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/). Peer-review di bawah tanggung jawab Panitia 2 GCBSS-2015 doi: 10,1016
/ j.sbspro.2015.11.045
ScienceDirect
Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
2 Konferensi Global Bisnis 2015, dan Bali Sosial , Ilmu-2015, Indonesia
GCBSS-2015, 17-18 September
Pengaruh Kinerja Lingkungan Dan perusahaan Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial Menuju Kinerja Keuangan (Studi Kasus untuk Industri,
perusahaan Infrastruktur, Dan Layanan Itu Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia)
Dessy Angeliaa, Rosita Suryaningsihb
*
sebuah Universitas Multimedia Nusantara, Scientia Garden, Jl Boulevard Gading Serpong, 15811, Tangerang, Indonesia, b
Fakultas, Universitas Multimedia Nusantara, Scientia Garden, Jl Boulevard Gading Serpong, 15811, Tangerang, Indonesia,
Abstrak
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kinerja lingkungan dan pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan.
Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang mengambil bagian dalam PROPER dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Secara total, ada 17 perusahaan yang memenuhi persyaratan. Hasil penelitian ini adalah kinerja lingkungan memiliki
pengaruh yang signifikan pada kedua ROA dan ROE untuk peringkat emas. Pengungkapan CSR memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap ROE, namun tidak berpengaruh pada ROA. Kinerja lingkungan dan Corporate Social Responsibility (CSR)
pengungkapan secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA dan ROE. © © 2015 2015 The Authors.
Penulis. Diterbitkan Diterbitkan oleh oleh Elsevier Elsevier Ltd Ltd
Ini adalah artikel akses terbuka di bawah CC BY-NC-ND lisensi
(http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0/).
Peer-review di bawah tanggung jawab Panitia 2 GCBSS-2015. Peer-review di bawah tanggung jawab Panitia GCBSS-2015-2:
Katakunci Kinerja Lingkungan; Pengungkapan CSR; Kinerja keuangan; Return on Asset; Return on Equity.
1. Pendahuluan
Sebuah perusahaan adalah bentuk organisasi di mana operasi dan semua faktor yang mendukung kegiatan operasional
berkumpul. Tujuan perusahaan untuk membuat keuntungan harus didukung dengan dana yang cukup untuk menjalankan
operasionalperusahaan.
* Penulis Sesuai Tel .: 08111098639, Fax: (021) 54220800,
alamat E-mail: rosita@umn.ac.id
349 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
kegiatan. Untuk perusahaan go-public, salah satu dari banyak cara untuk mendapatkan dana adalah untuk perdagangan sahamnya
di Bursa Efek. Meningkatkan kompetisi di perusahaan mendorong dunia usaha, terutama perusahaan go-public, untuk lebih
menunjukkan keunggulan kompetitif mereka bahwa investor tertarik untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan ini. Laporan
keuangan adalah sumber pengukuran kinerja keuangan perusahaan. Jenis analisis laporan keuangan yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis rasio keuangan yang diproksikan dengan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE).
Wisner, et.al. (2009) mendefinisikan ROA sebagai rasio keuangan laba bersih perusahaan dalam kaitannya dengan total aset
perusahaan. Sugiono (2009) menyatakan bahwa ROE adalah rasio yang mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh
modal yang ada
Mengingat pentingnya kinerja keuangan perusahaan, penelitian ini menggambarkan faktor-faktor yang berdampak terhadap
kinerja keuangan dan penekanan dalam faktor non-moneter yang kinerja lingkungan dan tanggung jawab sosial perusahaan
(CSR). Kinerja lingkungan adalah usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang baik atau hijau.
Kinerja lingkungan dapat diukur dengan menggunakan PROPER (Program PENILAIAN KINERJA Peringkat Perusahaan hearts
Pengelolaan Lingkungan Hidup) yang menghasilkan peringkat yang mewakili oleh warna: emas, hijau, biru, merah, dan hitam.
Perusahaan dinilai emas dalam Kinerja Lingkungan adalah perusahaan yang menunjukkan Lingkungan Mulia. Perusahaan yang
dinilai warna emas Kinerja Lingkungan akan mendapatkan apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Meningkatkan apresiasi dan
loyalitas masyarakat membawa peningkatan penjualan produk dan / atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Dari sisi lain,
perusahaan menerima emas peringkat kinerja lingkungan telah menerapkan konsep ecoefficiency. Ecoefficiency adalah konsep
menciptakan lebih banyak barang dan jasa dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit dan menciptakan limbah lebih
sedikit dan polusi mungkin. Peningkatan penjualan diikuti oleh efisiensi biaya akan meningkatkan laba bersih perusahaan.
Dampak berikutnya dari peningkatan laba bersih perusahaan meningkat Return on Assets (ROA). Selain konsumen, investor juga
menilai perusahaan berdasarkan kinerja lingkungan dilakukan. Perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan dengan emas dan
peringkat hijau akan dihargai lebih oleh orang-orang. Peningkatan apresiasi masyarakat dan hasilnya loyalitas peningkatan
penjualan produk dan / atau jasa dari perusahaan. Dengan meningkatnya penjualan, bersama dengan penerapan konsep
ecoefficiency, laba bersih perusahaan akan meningkat. Seiring dengan keuntungan meningkatnya perusahaan, laba ditahan juga
meningkat. Peningkatan laba ditahan perusahaan dapat meningkatkan kepemilikan perusahaan (ekuitas) di masa depan. Saldo
laba di sebagian besar perusahaan digunakan untuk diinvestasikan kembali dalam segmen yang berpotensi menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan. Saldo laba yang digunakan untuk diinvestasikan kembali dalam bagian tersebut, maka akan
menghasilkan keuntungan dari peningkatan pendapatan atau meningkat pendapatan. Dampak berikutnya adalah pendapatan yang
terus-menerus meningkat. Sehingga meningkatkan laba bersih perusahaan akan berdampak pada peningkatan ROE.Perusahaan
yang melakukan dan mengungkapkan CSR dalam laporan keuangannya akan mendapatkan respon yang lebih baik dari
masyarakat. Salah satu indikator penilaian CSR adalah keselamatan dan kesehatan konsumen dalam penggunaan produk.
Pengungkapan CSR meyakinkan publik bahwa perusahaan menghasilkan produk yang berkualitas dan melakukan operasi dengan
sikap etis dan bertanggung jawab. Seiring dengan peningkatan kepercayaan dari masyarakat, tingkat penjualan perusahaan akan
meningkat. Dalam hal biaya, perusahaan dapat melakukan CSR dengan menggunakan tenaga kerja lokal sebagai bentuk
perluasan lapangan kerja di masyarakat. Bentuk CSR secara tidak langsung mengurangi biaya tenaga kerja yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan karena tenaga kerja lokal lebih murah dibandingkan dengan tenaga kerja asing. Tingkat peningkatan
penjualan bersama dengan penurunan biaya akan meningkatkan laba bersih perusahaan dan efek positif pada ROA.
Investor juga dapat melihat kinerja suatu perusahaan dari kinerja sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan
pengungkapan CSR, pemegang saham belajar bahwa karyawan perusahaan dilatih dan dididik melalui program pelatihan yang
telah dirancang oleh perusahaan. Selain itu, pemegang saham juga menerima pemahaman bahwa perusahaan terus melakukan
peninjauan kinerja dan karir pengembangan karyawannya. Jenis pengungkapan CSR maka akan menyebabkan rasa kepercayaan
dari berbagai pihak bahwa perusahaan yang memproduksi barang dan / atau jasa dengan pekerja berkualitas baik. Seiring dengan
kepercayaan pemangku kepentingan meningkat, tingkat penjualan akan meningkat. Dalam hal biaya, perusahaan melakukan CSR
dengan penghematan energi melalui konservasi dan peningkatan efisiensi, dapat menjadi indikator penurunan beban yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan. Peningkatan penjualan perusahaan disertai dengan penurunan biaya operasi akan meningkatkan
laba bersih perusahaan. Peningkatan laba perusahaan akan berdampak pada ekuitas perusahaan dengan cara meningkatkan laba
ditahan. Peningkatan laba ditahan, perusahaan dapat meningkatkan kepemilikan perusahaan (ekuitas) di masa depan. Saldo laba
di sebagian besar perusahaan digunakan untuk diinvestasikan kembali dalam segmen yang berpotensi menghasilkan keuntungan
bagi perusahaan. Saldo
350 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
laba yang digunakan untuk diinvestasikan kembali dalam bagian tersebut, maka akan menghasilkan keuntungan dari peningkatan
pendapatan atau meningkat pendapatan. Dampak berikutnya adalah peningkatan laba bersih terus-menerus. Sehingga
meningkatkan laba bersih perusahaan akan berdampak pada peningkatan ROE. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa lebih
pengungkapan kegiatan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan perusahaan akan lebih meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan (Syahnaz, 2013).
2. Tubuh
2.1 Pengaruh Kinerja Lingkungan untuk ROA
Djuitaningsih (2011) menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan kinerja lingkungan yang lebih baik akan mendapatkan
respon yang baik dari para pemangku kepentingan yang dapat menghasilkan peningkatan pendapatan dalam jangka panjang.
Semakin baik perusahaan melakukan kinerja lingkungan, akan berdampak baik pada perkembangan keuangan perusahaan jangka
panjang. Hipotesis alternatif untuk pengaruh kinerja lingkungan terhadap ROA: Ha
1:Kinerja lingkungan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA
2,2 Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Untuk ROA
Penelitian yang dilakukan oleh Syahnaz (2013) menemukan signifikan hubungan positif antara CSR dan ROA. Hipotesis
alternatif dengan efek CSR pada ROA: Ha
2:Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan
dengan ROA.
2.3 Pengaruh kinerja lingkungan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) secara bersamaan pada kinerja
keuangan perusahaan yang proksi olehROA
Penelitianyang dilakukan oleh Fitriani (2013) menyatakan bahwa kinerja lingkungan dan biaya lingkungan secara bersamaan
berdampak pada kinerja keuangan. Berdasarkan paparan piagam, hipotesis alternatif untuk efek kinerja lingkungan dan
pengungkapan simultan CSR terhadap kinerja keuangan adalah: Ha
3:kinerja lingkungan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility
(CSR) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA.
2.4 Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap ROE
Djuitaningsih dan Ristiawati (2011) juga menyatakan bahwa kinerja lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif
terhadap kinerja keuangan karena perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik akan mendapatkan respon yang baik dari para
pemangku kepentingan dan juga berdampak pada peningkatan jangka panjang dalam pendapatan perusahaan. Hipotesis alternatif
untuk pengaruh kinerja lingkungan terhadap ROE: Ha
4:Kinerja lingkungan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROE.
2,5 Pengaruh CSR Disclosure Terhadap ROE
Perusahaan akan mengungkapkan informasi jika informasi tersebut dapat meningkatkan nilai pemegang saham. Dengan
menerapkan CSR, diharapkan perusahaan akan memperoleh legitimasi sosial dan memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam
jangka panjang (Kiroyan 2006 di Haryati 2013). Bird (2006) dan St. Georgen (2002) dalam Wijayanti, et al. (2011) menyatakan
bahwa pengungkapan efek CSR ROE. Anwar (2010) dan Wijayanti, et al. (2011) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa
pengaruh pengungkapan CSR dari kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan menggunakan ROE. Hipotesis
alternatif dengan efek CSR pada ROE: Ha
5:Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan
dengan ROE.
351 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
2.6 Pengaruh Kinerja Lingkungan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Bersamaan Terhadap Kinerja
Keuangan yang ditunjukkan oleh ROE
Penelitian yang dilakukan oleh Fitriani (2013) menyatakan bahwa kinerja lingkungan dan biaya lingkungan secara bersamaan
mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Haryati (2013) menyatakan bahwa
tanggung jawab sosial perusahaan, kinerja lingkungan, dan struktur tata kelola perusahaan secara simultan mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan dengan nilai yang signifikan dari 0,009. Berdasarkan paparan hipotesis alternatif pengaruh kinerja
lingkungan dan pengungkapan simultan CSR terhadap kinerja keuangan adalah: Ha
6:kinerja lingkungan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) secara simultan berpengaruh terhadapperusahaan
kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROE.
2,7 Sekilas Research Object
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur, infrastruktur, dan jasa yang tercantum dalam periode
Bursa Efek Indonesia 2012-2013 dan peserta PROPER untuk periode 2012-2013.
2.8 Variabel Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kausal. Variabel tergantung 1. Return on Assets(ROA)
perhitunganROA menurut Weygandt, et al. (2013) adalah:
ܱ݁ ݁݊ܣ݊ ܣ
2. Return onEquity (ROE)
metodePerhitungan dirumuskan oleh Subramanyam, et al. (2009), yaitu:
ܱ݁ ݂ ݊ܧ݊ ܣ
Variabel Independen 1. Kinerja Lingkungan Menurut Suratno (2006) dalam Fitriani (2013), kinerja lingkungan adalah kinerja
perusahaan dalam menciptakan baik atau hijau lingkungan Hidup. Secara umum, peringkat kinerja dengan PROPER dibagi
menjadi 5 warna dengan definisi berikut: (http://proper.menlh.go.id) a) Emas, diberikan kepada orang yang bertanggung jawab
usaha dan / atau kegiatan yang telah secara konsisten menunjukkan lingkungan mulia dalam proses produksi dan / atau jasa,
melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab kepada masyarakat; b) Hijau, diberikan kepada orang yang
bertanggung jawab operasi dan / atau kegiatan yang memiliki pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dalam
peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumber daya yang efisien
melalui upaya 4R (Reduce, Reuse, mendaur ulang dan Recovery), dan melakukan upaya tanggung jawab sosial (CSR /
Community Development) juga; c) Biru, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan / atau kegiatan yang telah membuat
upaya lingkungan hidup
pengelolaansesuai dengan aturan dan / atau peraturan; d) Merah, diberikan kepada orang yang bertanggung jawab operasi dan
/ atau kegiatan pengelolaan lingkungan yang usaha
tidak memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam undang-undang; dan
352 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
e) Hitam, diberikan kepada penanggung jawab usaha dan / atau kegiatan yang sengaja melakukan perbuatan atau kelalaian yang
mengakibatkan pencemaran dan / atau kerusakan lingkungan serta pelanggaran hukum atau tidak melaksanakan sanksi
administrasi.
2. Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan yang menerapkan dan mengungkapkan item CSR yang ada dalam laporan
keuangan atau laporan keberlanjutan diberi nomor 1, sementara tidak ada pengungkapan CSR diberikan angka 0. Pengukuran
kemudian dilakukan dengan menggunakan Indeks CSR (CSRI ). CSRI dirumuskan sebagai berikut:
െ◌ൗ σ ݂ܺ݃ ݊݃
݃ܥܱܲܫ
(Sumber: Almar, et al, 2012)
2,9 Penelitian Objek
Objek penelitian ini adalah 17 perusahaan yang telah dipilih dengan menggunakan metode perpetual sampling. Kriteria yang
manufaktur, perusahaan infrastruktur, dan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, peserta PROPER secara konsisten, dan
menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode 2012 - 2013.
2.10 Analisis dan Pembahasan
Penelitian ini telah memenuhi uji normalitas dan semua uji asumsi klasik yang terdiri uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan
uji heteroskedastisitas.
Pengujian Hipotesis Untuk Model Penelitian Pertama (Pengaruh Kinerja Lingkungan dan CSR Disclosure untuk ROA)
Berikut adalah koefisien determinasi dari hasil tes:
Model RR persegi Adjusted Rsquare
Std. Kesalahan dari Estimate1 .654a 0,428 0,349 0,0876664
Prediktor: (Constant), CSR, HJ, MR, EM
Dependent Variable: ROA
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa koefisien korelasi (R) dari 0,654. Hal ini menunjukkan korelasi positif yang kuat antara
CSR dan kinerja lingkungan dengan ROA sebagai nilai R terletak antara 0,5-1,0. Koefisien determinasi (Adjusted R Square)
adalah sekitar 0.349. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR variabel dan kinerja lingkungan dapat menjelaskan ROA
sebesar 34,9%. Signifikansi Simultan Test (Uji Statistik F) hasil:
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 0,167 4 0,042 5,421 .002b
Residual 0,223 29 0,008
Jumlah 0,390 33
a. Dependent Variable: ROA b. Prediktor: (Constant), CSR, HJ, MR, EM
353 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa nilai F dari 5,421 dengan tingkat signifikansi 0,002 dibawah 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen, yaitu ROA. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa
Ha
3
diterima atau dengan kata lain kinerja lingkungan dan pengungkapan CSR secara bersamaan mempengaruhi ROA.
Uji signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) menghasilkan:
Coefficientsa
Model unstandardixed
Koefisien Standardized Coefficientst Sig.B Std. Kesalahan Beta
(Constant) 0,099 0,023 4,308 0,000
EM 0,275 0,081 1,088 3,410 0,002
HJ 0,058 0,065 0,127 0,883 0,384
MR 0,002 0,048 0,005 0,036 0,972
CSR -.262 0,157 - 0,523 -1,663 0,107
a. Dependent Variable:ROA
tingkat signifikansiEmas di bawah 0,05, sedangkan tingkat signifikansi hijau dan merah berada di atas 0,05. Hasil ini
menunjukkan bahwa kinerja lingkungan berpengaruh terhadap ROA bagi perusahaan yang memperoleh peringkat emas.
Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa Ha
1 diterima untuk perusahaan yang memperoleh kinerja lingkungan dengan peringkat emas, sementara Ha
1 ditolak bagi perusahaan yang memperoleh kinerja lingkungan dengan peringkat hijau dan merah. Hasil statistik uji t untuk
pengungkapan CSR, diperoleh nilai t dari -1663 dengan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,107.
Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa Ha
2 ditolak. Jelas bahwa pengungkapan CSR tidak berpengaruh pada kinerja keuangan yang diproksikan dengan menggunakan
ROA. Berdasarkan tabel tersebut dapat diperoleh persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
ROA = 1,088EM + 0,127HJ + 0,005MR-0,523CSRI
Pengujian Hipotesis untuk Kedua Model Penelitian (Pengaruh Kinerja Lingkungan dan CSR Disclosure terhadap ROE)
Berikut adalah koefisien determinasi dari hasil tes:
Model RR persegi Adjusted R
square Std. Kesalahan dari Estimate1 .622a 0,386 0,302 0,2598238
Prediktor: (Constant), CSR, HJ, MR, EM
Dependent Variable: ROE
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa koefisien korelasi (R) dari 0,622. Hal ini menunjukkan korelasi positif yang kuat antara
CSR dan kinerja lingkungan dengan ROE karena nilai R terletak antara 0,5-1,0. Koefisien determinasi (Adjusted R Square)
adalah sekitar 0.302. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR variabel dan kinerja lingkungan dapat dijelaskan ROE
sebesar 30,2%, sedangkan sisanya, sebesar 69,8%, dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.
Berikut adalah hasil uji F statistik:
Hal ini menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen, yaitu ROE. Selain itu, dapat
disimpulkan bahwa Ha
6 diterima atau dengan kata lain kinerja lingkungan dan pengungkapan CSR secara bersamaan
354 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
mempengaruhi ROE.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1,232 4 0,308 4,564 .006b
Residual 1,958 29 0,068
Jumlah 3,190 33
a. Dependent Variable: ROE b. Prediktor: (Constant), CSR, HJ, MR, EM
Berikut adalah hasil dari uji t statistik:
Coefficientsa
Model unstandardixed Koefisien Standardized Coefficients t Sig. B Std. Kesalahan Beta (Constant) 0,220 0,068 3,216 0,003
EM 0,898 0,239 1,243 3,762 0,001
HJ 0,109 0,194 0,084 0,565 0,577
MR -.007 0,142 -.007 -.047 0,963
CSR -1,178. 467 -.822 -2,524 0,017
a. Dependent Variable:ROE
tingkat signifikansiEmas di bawah 0,05, sedangkan tingkat signifikansi hijau dan merah berada di atas 0,05. Hasil ini
menunjukkan bahwa kinerja lingkungan mempengaruhi ROE ketika perusahaan memperoleh peringkat emas. Berdasarkan hasil
ini, dapat disimpulkan bahwa Ha
4 diterima untuk perusahaan yang memperoleh kinerja lingkungan dengan peringkat emas, sementara Ha
4 ditolak bagi perusahaan yang memperoleh kinerja lingkungan dengan peringkat hijau dan merah. Adapun perusahaan yang
memperoleh hasil rendah PROPER, misalnya merah dan bahkan perusahaan dengan hasil PROPER hijau, ROE tidak
berpengaruh terhadap perusahaan charter. Hasil statistik uji t untuk pengungkapan CSR, diperoleh nilai t dari -2,524 dengan
tingkat signifikansi kurang dari 0,05, sebesar 0,017. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa HA5 diterima. Jelas bahwa
pengungkapan CSR mempengaruhi kinerja keuangan yang diproksikan dengan menggunakan ROE. Berdasarkan tabel tersebut
dapat diperoleh persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
ROE = 1,243EM + 0,084HJ- 0,007MR-0,822CSRI
3. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kinerja lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan pada kedua ROA dan ROE untuk
peringkat emas. Pengungkapan CSR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROE, namun tidak berpengaruh pada ROA.
Kinerja lingkungan dan Corporate Social Responsibility (CSR) pengungkapan secara simultan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap ROA dan ROE.
Referensi
Aktas, Rabia, Koray Kayalidere, Dan Mahmut Kargin. 2013. “Sustainability Reporting Perusahaan dan Analisis Laporan
Keberlanjutan di Turki”.
Internasional Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Vol 5 No 3. 2013. Almar, Multafia, Rima Rachmawati, dan Asfia Murni. 2012.
“Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Profitabilitas Perusahaan”. Prosiding Seminar Nasional Akuntansi - Bisnis (SNAB) 2012, ISSN: 2252-3936, 27 Maret 2012.
Amaliyah, Siti Dan Awal Armein Thahar, SE, MM 2013. “Analisis KINERJA Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap harga
Saham PT United Tractor
(Persero), Tbk Periode 2009-2011” . Jurnal KINERJA Keuangan: Warta Warga, 6 Juni 2013. Djuitaningsih, Tita Dan Erista
Eka Ristiawati. 2011. “Pengaruh KINERJA Lingkungan Dan Kepemilikan Asing Terhadap KINERJA Finansial
355 Dessy Angelia dan Rosita Suryaningsih / Procedia - Sosial dan Ilmu Perilaku 211 (2015) 348-355
Perusahaan”. Jurnal Bakrie. Vol. 9 No. 2, Desember 2011. Fitriani, Anis. 2013. “Pengaruh KINERJA Lingkungan Dan
BIAYA Lingkungan Terhadap KINERJA Keuangan PADA BUMN”. Jurnal Ilmu Manajemen.
Vol. 1 No. 1, Januari: 137-148. Ghozali, Imam. 2012. Program DENGAN Aplikasi Analisis Multivariate IMB SPSS 20. Edisi
Ke 6. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Haryati, Rima Dan Shiddiq Nur Rahardjo. 2013. “Tanggung Jawab
Pengaruh Corporate Social, KINERJA Lingkungan, Corporate Governance Dan Struktur Terhadap KINERJA Keuangan
Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Diponegoro Jurnal Akuntansi. Vol. 2 No 2. http://proper.menlh.go.id
Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2011 TENTANG Pedoman PENILAIAN KINERJA Peringkat
Perusahaan hearts Pengelolaan
Lingkungan. Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2013. Metode Penelitian untuk Bisnis. Edisi Ke 5. Amerika Serikat: John
Wiley and Sons. Subramanyam, KR dan John J.Wild. 2014.Financial Analisis Laporan: Kesepuluh Edition. Singapore:
McGraw-Hill. Sugiono, Arief dan Edy Untung. 2008. PANDUAN Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan: Pengetahuan Dasar
Bagi Mahasiswa Dan praktisi
Perbankan. Jakarta: Grasindo. Syahnaz, Melisa. 2013. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap KINERJA
Keuangan Perusahaan Perbankan”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Februari Vol.1 No 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 TENTANG Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 TENTANG Perseroan Terbatas. Weygandt, Jerry J., Paul D.Kimmel,
Dan Donald E.Kieso. 2013. Akuntansi Keuangan: IFRS Edition.USA: Wiley. Wijayanti, Februari Tri, Sutaryo, dan Muhammad
Agung Prabowo. 2011. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap KINERJA Keuangan
Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi XIV 2011. Wisner, Joel D., Keah-Choon Tan, Dan G.Keong Leong. 2009.
Prinsip Supply Chain Management: A Seimbang