RIZQI FKIK Gambaran perilaku pengendara dalam memakaikan helm pada penumpang anak Sekolah Dasar di SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta Timur Tahun 2017 RIZQI FKIK
LEMBAR PERSETUJUAN
GAMBARAN PERILAKU PENGENDARA DALAM MEMAKAIKAN
HELM PADA PENUMPANG ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN 03
CIPINANG MELAYU JAKARTA TIMUR TAHUN 2017
SKRIPSI
Disusun Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat (S.K.M)
Rizqi Suryaramadhanty
1113101000041
PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2018
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Judul Skripsi
GAMBARAN PERILAKU PENGENDARA DALAM MEMAKAIKAN
HELM PADA PENUMPANG ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN
CIPINANG MELAYU 03 JAKARTA TIMUR TAHUN 2017
Telah disetujui, diperiksa, dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program
Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tangerang Selatan, 4 Januari 2018
Oleh :
Rizqi Suryaramadhanty
1113101000041
Mengetahui,
Pembimbing Skripsi
Siti Rahmah Hidayatullah Lubis, S.KM, M.KKK
PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H / 2018 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PANITIA SIDANG SKRIPSI
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
RIZQI SURYARAMADHANTY
NIM : 1113101000041
Tangerang Selatan, 4 Januari 2018
Penguji I,
Dewi Utami Iriani, M. Kes, Ph.D
NIP. 19750316 200710 2 001
Penguji II,
Dr. M. Farid Hamzens, M.Si
NIP. 19630621 199403 1 001
Penguji III,
Ir. Rulyenzi Rasyid, M.KKK
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi dengan judul “Gambaran Perilaku Pengendara dalam Memakaikan
Helm pada Penumpang Anak Sekolah Dasar di SDN Cipinang Melayu 03
Jakarta Timur Tahun 2017” ini merupakan hasil karya saya yang diajukan
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1)
Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tangerang Selatan, 4 Januari 2018
v
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Skripsi,
Januari 2018
Rizqi Suryaramadhanty, NIM : 1113101000041
Gambaran Perilaku Pengendara dalam Memakaikan Helm pada
Penumpang Anak Sekolah Dasar di SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta Timur
Tahun 2017
(xix + 159 halaman, 3 tabel, 7 gambar, 3 bagan, 13 lampiran)
ABSTRAK
Pemakaian helm pada penumpang anak merupakan suatu kewajiban
mengacu pada UU No. 22 tahun 2009. Selain itu terdapat tiga faktor utama
penumpang anak dipakaikan helm : kefatalan, belum dapat mengambil keputusan
sendiri, dan usia yang tepat diajarkan dasar-dasar keselamatan berlalu linats.
Berdasarkan studi pendahuluan di SDN Cipinang Melayu 03, sepuluh dari sebelas
pengendara (90,9%) tidak memakaikan helm pada penumpang anak namun
memiliki pandangan bahwa helm penting untuk menjaga keselamatan anak ketika
akan melintasi jalan raya atau jarak tempuh yang dilalui jauh.
Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
perilaku pengendara dalam memakaikan helm pada penumpang anak ditinjau
menggunakan theory of planned behavior. Penelitian ini dilakukan sejak April
hingga Desember 2017. Metode pengambilan informan yang digunakan adalah
accidental sampling dengan total informan dua belas informan (4 pengendara, 4
siswa, 1 satpam, 2 petugas kepolisian, 1 kepala sekolah). Pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi. Analisis yang dilakukan
adalah analisis Miles dan Huberman.
Hasil penelitian pada aspek sikap menunjukkan pengendara memiliki
pandangan bahwa pemakaian helm pada penumpang anak penting ketika melintasi
jalan raya atau berjarak tempuh jauh. Pada aspek norma subyektif pengendara
hanya menganggap memiliki pengaruh dari adanya pihak kepolisian. Pada aspek
persepsi kontrol perilaku, pengendara menganggap hal yang memudahkan
mereka untuk berperilaku adalah apabila memiliki informasi adanya pihak
kepolisian yang berjaga. Pengendara hanya memiliki niat untuk memakaikan helm
pada penumpang anak jika akan melintasi jalan raya atau mendapatkan informasi
adanya kepolisian yang berjaga di daerah tertentu. Pengendara memiliki
kecenderungan perilaku untuk tidak memakaikan helm pada penumpang anak jika
hanya melintasi jalan pintas/jarak tempuhnya dekat.
Saran yang dapat diberikan adalah diperlukan pengetatan penerapan
peraturan hukum bagi pengendara yang tidak memakaikan helm untuk
penumpang anak sehingga diharapkan kecenderungan perilaku pengendara
menjadi lebih baik dan tidak tergantung dengan keberadaan polisi dan persepsi
risiko kecelakaan yang lebih rendah di nonjalan raya.
Daftar bacaan : 47 (1972 - 2017)
Kata kunci
: Perilaku pengendara, helm anak, penumpang anak, SDN
Cipinang Melayu 03
vi
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM
OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH
Undergraduate thesis,
January 2018
Rizqi Suryaramadhanty, NIM : 1113101000041
Description of Motorcycle Rider’s Behavior on The Use of Children Helmet
to Their Children Pillion Passengers in SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta
Timur 2017
(xix + 159 pages, 3 tabel, 7 pictures, 3 schematics, 13 attachments)
ABSTRACT
The use of children’s helmet for children pillion passengers is an
obligation refers to Law regulation of Indonesia No. 22 2009. Based on
preliminary study, it is known that ten form eleven riders (90,9%) did not gave
helmet for their children pillion passengers but believe that the use of helmet is
important to ensure their safety in a main street.
This was a qualitative descriptive research which had an objective to
describe how motorcycle rider’s behavior in the term of the use of children’s
helmet to their children pillion passengers in SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta
Timur 2017 using a concept form theory of planned behavior. This research was
started from April and ended on December 2017. Accidental sampling was used
as the method of informan sampling and the total of informan were 12 informans
(4 riders, 4 children, 1 security, 2 police officer, 1 headmaster). Primary data were
collected by indepth interview and observation process. Analysis method that
used in this research was Miles and Huberman analysis.
The results for the attitude of the riders showed that they thought that the
use of children’s pillion passengers was important only when they were cross the
main street. For the subjective norm the results showed that the only motivation to
behave nicely was the presence of police officer on the street they would passed.
For perceived behavioral control the results showed that the most facilitate factor
to the riders was the information about the presence of the police officer. The
rider’s intention to give helmet to their pillion passengers only existed when they
were passed the main street and had an information about the presence of police
officer. Based on this results, it can be said that riders had a tendency to give
helmet to their pillion passengers if they were just passed through main street or
for the long trip.
The suggestion that can be given from the researcher is with more
cooperation and also the improvement of the implementation of the regulation
about using helmet for pillion riders, it is expected to improve riders behavior in
the future and not depend on the existence of the police officer or their
perceptions of distance (short distance does not mean saver from risk).
Reference
Key words
: 47 (1972 - 2017)
: Rider’s behavior, children pillion passengers, children’s helmet,
SDN Cipinang Melayu 03
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Diri
Nama
:
Rizqi Suryaramadhanty
Tempat/Tanggal Lahir
:
Jakarta, 23 Februari 1995
Agama
:
Islam
Jenis Kelamin
:
Perempuan
Alamat
:
Jalan Padjajaran VII Blok L no. 8,
Pondok Jatimurni, RT 05 RW 07,
Pondok Gede, Bekasi 17431
Nomor HP
:
+62 858-8359-7218
Email
:
ramadhanty23@gmail.com
Pendidikan Formal
2001 – 2006
:
SDN Jatimurni 3 Bekasi
2006 – 2007
:
SDN Setu 03 Petang
2007 – 2010
:
SMPN 81 Jakarta
2010 – 2013
:
SMAN 48 Jakarta
2013 – sekarang
:
Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan (FKIK), Program Studi Kesehatan Masyarakat,
Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gambaran
Perilaku Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang Anak
Sekolah Dasar di SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta Timur Tahun 2017”.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang atas
izin Allah SWT menyebarkan kebaikan dan mengajarkan umatnya untuk terus
menggali ilmu pengetahuan yang akan bermanfaat bagi sesama umat manusia.
Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan studi Strata I Kesehatan
Masyarakat, Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis banyak
mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Keluarga penulis, yaitu orang tua dan kakak tercinta karena atas doa dan
dukungan yang diberikan penulis dapat memperoleh pendidikan yang tinggi
hingga jenjang universitas dan selalu merasa mampu menjalani setiap proses
penyelesaian skripsi demi mendapatkan gelar untuk mendapatkan masa depan
yang lebih baik.
2. Dr. H. Arif Sumantri S.K.M, M. Kes. selaku Dekan FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
ix
3. Ibu Fajar Ariyanti, Ph.D selaku ketua program studi Kesehatan Masyarakat
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sebagai dosen pembimbing
akademik yang selalu memberikan arahan dan semangat dalam penyelesaian
skripsi ini.
4. Ibu Siti Rahmah Hidayatullah Lubis, S.K.M, M.KKK selaku dosen
pembimbing yang selalu sabar membimbing penulis dengan segala arahan
dan ilmunya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Ibu dr. Iting Shofwati S.T, M.KKK selaku dosen penanggung jawab
peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan sebagai dosen penguji
II pada saat seminar proposal dan seminar hasil.
6. Bapak Dr. M. Farid Hamzens, M.Si, ibu Dewi Utami Iriani, M.Kes, Ph.D,
dan bapak Rulyenzi Rasyid, M.KKK selaku para penguji sidang skripsi yang
telah memberikan kritik, saran, dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh informan dalam penelitian ini yaitu orang tua, siswa, dan satpam
sekolah SDN Cipinang Melayu 03.
8. Bapak H. Memen, S.Pd selaku kepala sekolah SDN Cipinang Melayu 03
yang telah membantu penulis dalam hal pemberian izin tempat penelitian.
9. DIKYASA POLDA Metro Jaya dan DIKYASA Satlantas Jakarta Timur yang
telah dengan terbuka membantu penulis dalam hal pengumpulan data dengan
proses wawancara.
10. Keluarga tante penulis tersayang, keluarga Ibu Wita Suryakanti dan Ika
Suryaningrum yang telah mendukung penulis baik dalam bentuk dukungan
moral maupun materiil dalam menyelesaikan skripsi ini.
x
11. Seluruh teman dekat penulis, Mayang Pramudita Yusuf, Hilmi Abdul Aziz,
Rhedylla Dwi Poetra atas kekonyolannya yang menghibur penulis selama
penyelesaian skripsi ini dan dukungannya untuk selalu semangat dan bisa
mendapatkan gelar seperti yang sudah mereka dapatkan ; beberapa anggota
Katigabelas yang walaupun sudah tahu baik dan buruknya penulis tetap
dengan senang hati terus memberikan semangat dan bantuan untuk penulis ;
selalu berlima-nya penulis, Ana Muslima, Wihdaturrahmah, Avita Falahdina,
dan Dinda Apriliani yang selalu mewarnai hari-hari penulis dan saling
mendukung dari semester awal perkuliahan hingga semester akhir titik darah
penghabisan ; dan kakak kelas yang tidak dapat penulis sebutkan namanya,
terima
kasih
atas
segala
dukungan,
perhatian,
dan
kesediaannya
mendengarkan segala keluh kesah penulis selama ini. Terima kasih.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, dengan segala doa dan harapan
semoga semua kebaikan yang mereka berikan dapat bermanfaat bagi penulis.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar kelak dapat menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat sehingga dapat mengembangkan ilmu Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan bermanfaat bagi seluruh pembaca. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Tangerang Selatan,
Januari 2018
Rizqi Suryaramadhanty
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. iv
ABSTRAK.......................................................................................................... v
ABSTRACT ...................................................................................................... vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
DAFTAR ISTILAH ........................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
1.3 Pertanyaan Penelitian ................................................................................. 5
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
1.4.1 Tujuan Umum ..................................................................................... 6
1.4.2 Tujuan Khusus .................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
1.5.1 Bagi Pengendara Sepeda Motor ........................................................... 7
1.5.2 Bagi SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta Timur ..................................... 7
xii
1.5.3 Bagi Kepolisian RI .............................................................................. 7
1.5.4 Bagi Peneliti ........................................................................................ 8
1.6 Ruang Lingkup ........................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 9
2.1 Perilaku ...................................................................................................... 9
2.1.1
Theory of Reasoned Action ............................................................. 9
2.1.2 Theory of Planned Behavior .............................................................. 11
2.1.4 Perbandingan Teori Perilaku .............................................................. 14
2.1.5 Perilaku Aman Berkendara ............................................................... 15
2.2 Helm Sebagai Pelindung Kepala Pengendara dan Penumpang Saat
Berkendara ..................................................................................................... 24
2.2.1 Definisi Helm .................................................................................... 24
2.2.2 Jenis-Jenis Helm ................................................................................ 24
2.2.3 Bagian-Bagian Helm ......................................................................... 25
2.2.4 Cara Kerja Helm ................................................................................ 26
2.2.5 Kriteria Memilih Helm yang Baik dan Benar ..................................... 28
2.2.6 Regulasi Penggunaan Helm ............................................................... 28
2.3 Aman Berkendara Bagi Penumpang Anak ................................................ 30
2.3.1 Definisi Penumpang dan Anak........................................................... 30
2.3.2 Pentingnya Keselamatan Anak Sebagai Penumpang .......................... 30
2.3.3 Helm Sebagai Alat Pelindung Diri Bagi Penumpang Anak ................ 32
2.4 Definisi Jalan Raya................................................................................... 34
2.5 Perilaku Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang Anak ... 35
2.5 Kerangka Teori ........................................................................................ 40
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI ISTILAH ..................... 42
3.1 Kerangka Berpikir .................................................................................... 42
xiii
3. 2 Definisi Istilah ......................................................................................... 43
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 46
4.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 46
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 46
4.3 Populasi dan Informan Penelitian ............................................................. 46
4.3.1 Populasi ............................................................................................. 46
4.3.2 Informan ............................................................................................ 47
4.4 Sumber Data ............................................................................................ 49
4.5 Metode Pengumpulan Data....................................................................... 49
4.6 Instrumen Penelitian ................................................................................. 51
4.7 Analisis Data ............................................................................................ 52
4.8 Keabsahan Data........................................................................................ 53
4.9 Penyajian Data ......................................................................................... 56
BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................... 57
5.1 Profil Sekolah Dasar Negeri Cipinang Melayu 03..................................... 57
5.2 Gambaran Sikap Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang
Anak .............................................................................................................. 58
5.3 Gambaran Norma Subyektif Pengendara dalam Memakaikan Helm pada
Penumpang Anak ........................................................................................... 61
5.4 Gambaran Persepsi Kontrol Perilaku Pengendara dalam Memakaikan Helm
pada Penumpang Anak ................................................................................... 65
5.5 Gambaran Niat Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang
Anak .............................................................................................................. 68
5.6 Gambaran Perilaku Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang
Anak .............................................................................................................. 69
5.7 Keterkaitan Antardomain dengan Perilaku Pengendara dalam Memakaikan
Helm pada Penumpang Anak ......................................................................... 72
xiv
BAB VI PEMBAHASAN PENELITIAN ........................................................ 74
6.1 Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 74
6.2 Pembahasan Penelitian .............................................................................. 75
6.2.1 Sikap Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang Anak..... 75
6.2.2 Norma Subyektif Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang
Anak .............................................................................................................. 78
6.2.3 Persepsi Kontrol Perilaku Pengendara dalam Memakaikan Helm pada
Penumpang Anak ........................................................................................... 82
6.2.4 Niat Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang Anak ....... 88
6.2.5 Perilaku Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang Anak 91
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN............................................................... 94
7.1
Simpulan ............................................................................................. 94
7.2 Saran ........................................................................................................ 95
7.2.1
Bagi Pengendara Sepeda Motor .................................................... 95
7.2.2 Bagi SDN Cipinang Melayu 03 ......................................................... 95
7.2.3
Bagi Kepolisian RI ....................................................................... 95
7.2.4
Bagi Penelitian Selanjutnya .......................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 97
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Theory of Reasoned Action…………………………………………………….
11
Gambar 2.2 Theory of Planned Behavior…………………………………………………….
14
Gambar 2.3 Konstruksi dan Bagian-Bagian Helm Standard Tertutup SNI 1811-2007...
26
Gambar 2.4 Konstruksi dan Bagian-Bagian Helm Standard Terbuka SNI 1811-2007...
26
Gambar 2.5 Komponen Dasar Helm Sebagai Pelindung Kepala ………........................
27
Gambar 2.6 Helm Khusus Penumpang Anak di Vietnam dan Thailand ………………
33
Gambar 5.1 Hasil Observasi Helm Khusus Penumpang Anak…………........................
70
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Teori Berdasarkan Theory of Planned Behavior (Ajzen,
1985)……………………………………………………………………………
41
Bagan 3.1 Kerangka Berpikir Berdasarkan Theory of Planned Behavior
42
(Ajzen, 1985)………………………………………………………………….
Bagan 5.1 Kontribusi Sikap, Norma Subyektif, Persepsi Kontrol Perilaku, dan
Niat Terhadap Perilaku Pemakaian Helm pada Penumpang Anak…………..
73
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Teori Perilaku…….……………………………
15
Tabel 4.1 Karakteristik Informan dalam Penelitian Perilaku Pengendara di
SDN Cipinang Melayu 03 Tahun 2017………………………………………..
47
Tabel 4.2 Triangulasi Metode dan Triangulasi Sumber Penelitian……………
54
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Informed Consent……………………………………………………
101
Lampiran II Pedoman Wawancara Informan Utama…………………………….
102
Lampiran III Pedoman Wawancara Informan Pendukung………………………
103
Lampiran IV Pedoman Wawancara Informan Kunci……………………………
104
Lampiran V Hasil Observasi Pemakaian Helm pada Penumpang Anak…….
105
Lampiran VI Hasil Observasi Sikap Pengendara………………….…….……
106
Lampiran VII Hasil Observasi Lingkungan Teman Sebaya Pengendara……….
108
Lampiran VIII Hasil Observasi Persepsi Kontrol Perilaku Pengendara……….
109
Lampiran IX Matriks Hasil Wawancara Mendalam Informan Utama…………..
111
Lampiran X Matriks Hasil Wawancara Mendalam Informan Pendukung ……...
117
Lampiran XI Matriks Hasil Wawancara Mendalam Informan Kunci…………..
118
Lampiran XII Matriks Hasil Penelitian………………………………………….
121
Lampiran XIII Transkrip Wawancara Mendalam………………………………..
127
xix
DAFTAR ISTILAH
BSN
Badan Standardisasi Nasional
Ditlantas Polda Metro Jaya
Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metropolitan
Jakarta Raya
PBC
Perceived behavioral control
POLRI
Kepolisian Republik Indonesia
PP
Peraturan pemerintah
SDN
Sekolah Dasar Negeri
SNI
Standard Nasional Indonesia
TPB
Theory of planned behavior
TRA
Theory reasoned action
UU
Undang-undang
WHO
World Health Organization
1
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan berkendara menjadi suatu hal yang penting mengingat
sistem transportasi di dunia
berkembang
semakin pesat
termasuk
perkembangan sepeda motor dari segi kuantitas. Kecelakaan lalu lintas dan
kematian di jalan raya menjadi hal yang serius dan darurat untuk diperhatikan
di hampir pada seluruh bagian di wilayah Asia Tenggara (Mohan, 2010).
Sepeda motor merupakan alat transportasi yang paling populer pada
mayoritas negara Asia dan negara berkembang (Zamani-Alavijeh dkk., 2011).
Enam puluh persen dari kematian di jalan di Malaysia merupakan pengguna
kendaraan bermotor roda dua dan sebesar 70 – 90% di Thailand (WHO,
2014).
Berdasarkan data WHO (2014), Indonesia merupakan negara kelima
dengan jumlah kematian akibat kecelakaan terbanyak di dunia. Di Indonesia,
kecelakaan lalu lintas menjadi pembunuh terbesar ketiga, setelah penyakit
jantung dan tuberkulosis. Jumlah korban jiwa yang disebabkan karena
kecelakaan masih sangat tinggi (Priliawito & Budiawati, 2014 dalam
Cahyawan dkk. 2014). Dalam data Ditjen Perhubungan Darat disebutkan
bahwa kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih meningkat dari tahun
ketahun. Pada 2009 jumlah kecelakaan mencapai 62.960 kasus, menjadi
109.319 kasus pada 2010, dan naik menjadi 109.776 pada 2011. Total korban
kecelakaan pada 2011 mencapai 176.763 orang, dengan rincian 31.185
2
meninggal dunia, 36.767 luka berat dan 108.811 menderita luka ringan
(Ditjen Hubdat, 2008-2012 dalam Asdar dkk.2013).
Proporsi kematian pengemudi sepeda motor adalah yang terbesar di
Indonesia, yaitu 36% dibandingkan dengan seluruh korban tewas akibat
kecelakaan lalu lintas berdasarkan data dari Kepolisian Republik Indonesia
(2015). Kontribusi sepeda motor dalam kecelakaan di Jakarta adalah sebesar
59,2% (POLRI, 2015). Menurut penelitian Kashani dkk. (2014) sepeda motor
adalah penyebab kecelakaan terfatal yang menyebabkan kematian.
Berkaitan dengan data kecelakaan sepeda motor di atas, dapat
dikatakan bahwa selain pengendara penumpang juga harus diperhatikan
keselamatannya. Sebagaimana pengendara, penumpang sepeda motor juga
diwajibkan untuk dilindungi keselamatannya dengan menggunakan helm
sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 22 tahun 2009 dan PP No. 80
tahun 2012. Salah satu penumpang sepeda motor yang penting diperhatikan
adalah penumpang anak. Penumpang anak belum dapat mengambil keputusan
secara mandiri terkait keselamatannya dalam berlalu lintas sehingga peran
pengendara sangat dibutuhkan untuk menjamin keselamatan anak dengan
cara pemakaian helm. Pentingnya penggunaan helm pada penumpang anak
didasari pula oleh rentannya anak dalam mengalami cedera kepala
dibandingkan dengan orang dewasa yang morfologi dan kekuatan tempurung
kepalanya lebih kuat. Selain itu, kefatalan kecelakaan pada bagian kepada
anak akan lebih sulit disembuhkan dan dapat berefek pada gangguan kognitif
yang permanen (Robertson dkk., 2014). Di Vietnam, persentase penggunaan
helm pada anak sebagai penumpang masih terbilang kecil. Di kota Hanoi,
3
anak berusia kurang dari tujuh tahun menggunakan helm sebesar 34,3% dan
untuk yang berusia 8 – 14 tahun menggunakan helm sebesar 23,3% (Pervin
dkk., 2009). Di Indonesia, pada tahun 2004, kecelakaan lalu lintas dengan
korban penumpang anak terdapat 955 kasus kematian (Mohan, 2010).
Sedangkan kecelakaan lalu lintas dengan korban anak pada tahun 2013
mencapai 25.553 kasus kecelakaan (POLRI, 2013). Jumlah kecelakaan dan
kematian tersebut dapat disebabkan oleh pelanggaran yang dilakukan oleh
pengendara baik terhadap dirinya maupun penumpang. Sebagaimana yang
tercantum dalam data Laporan Pelanggaran Lalu Lintas Ditlantas Polda Metro
Jaya tahun 2016, terdapat 3.692 kasus pelanggaran terkait helm pada
sepanjang tahun 2016.
Penggunaan helm menjadi suatu hal yang penting karena dengan
menggunakan helm, kefatalan akibat suatu kecelakaan saat berkendara dapat
diminimalkan. Sebagaimana fungsi helm yaitu sebagai pelindung kepala,
helm terbukti dapat menyelamatkan jiwa penggunanya. Menurut NHTSA
(2007) helm menyelamatkan jiwa 1.784 pengendara motor pada tahun 2007
di China. Selanjutnya, berdasarkan penelitian Xuequn dkk. (2011) helm dapat
mengurangi cedera kepala akibat kecelakaan sebesar 70% dan mengurangi
risiko kematian hingga 40%.
Berdasarkan data dari Kepala Bagian Pembinaan dan Operasional
Ditlantas Polda Metro Jaya, wilayah Jakarta Timur merupakan daerah dengan
titik rawan kecelakaan terbanyak kedua, yaitu sebanyak empat belas titik.
Pada tahun 2012 terdapat 4.094 kasus kecelakaan di Jakarta Timur. Jalan
Raya Kalimalang merupakan satu diantara titik lokasi kecelakaan tersebut
4
(Asril, 2012). Di wilayah tersebut terdapat satu sekolah dasar yang letaknya
terdekat dengan lokasi rawan kecelakaan, yaitu SDN Cipinang Melayu 03.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan sepuluh dari sebelas pengendara
(90,9%) tidak membawa helm untuk penumpang anak namun seluruh
pengendara memiliki anggapan bahwa helm untuk penumpang anak adalah
suatu hal yang penting ketika berkendara. Berdasarkan ketidaksesuaian
tersebut serta mempertimbangkan adanya unsur kewajiban bagi pihak
pengendara untuk turut serta mempertanggungjawabkan keselamatan
penumpang dengan memakaikan helm dan efek yang dapat terjadi apabila
penumpang anak tidak diberikan helm saat berkendara maka peneliti merasa
perlu mengkaji lebih dalam dengan melakukan penelitian mengenai perilaku
pengendara dalam memakaikan helm pada penumpang anak di SDN Cipinang
Melayu 03 Jakarta Timur yang ditinjau berdasarkan aspek sikap, norma
subyektif, persepsi kontrol perilaku, dan niat pengendara.
1.2 Rumusan Masalah
Terdapat landasan hukum mengenai keselamatan berkendara yang
berlaku di Indonesia, yaitu Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 106 ayat 8 berbunyi “Setiap orang yang
mengemudikan sepeda motor dan penumpang sepeda motor wajib
mengenakan helm yang memenuhi Standar Nasional Indonesia”. Selain itu,
pada Peraturan Pemerintah No. 80 tahun 2012 mengenai tata cara
pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan dan penindakan pelanggaran lalu
lintas dan angkutan jalan pasal 6 ayat 2C juga menjelaskan hal serupa dimana
penumpang sepeda motor juga wajib mengenakan helm. Namun berdasarkan
5
hasil studi pendahuluan, terdapat kesenjangan antara penerapan peraturan
tersebut dengan keadaan aktual di lapangan, bahwa sepuluh dari sebelas
pengendara tidak memakaikan helm pada penumpang anaknya. Hal tersebut
menjadi penting untuk ditindaklanjuti karena anak menjadi golongan umur
yang penting diperhatikan keselamatannya. Selain sebagai penerus keturunan,
usia anak juga merupakan usia mendasar untuk diajarkan peduli terhadap
keselamatan diri sendiri. Keselamatan penumpang anak menjadi hal yang
serius mengingat penumpang anak belum dapat menjaga keselamatannya
sendiri sehingga pengendara lah yang seharusnya menjamin keselamatannya
termasuk pemakaian helm saat berlalu lintas menggunakan sepeda motor.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan juga didapatkan informasi bahwa
seluruh pengendara mengatakan bahwa helm penting untuk menjaga
keselamatan penumpang anak. Namun hal tersebut tidak mereka terapkan
dalam berkendara dengan penumpang anak dari dan menuju sekolah,
sehingga penelitian ini ingin menggali sikap, norma subyektif, persepsi
kontrol perilaku, dan niat terhadap perilaku pengendara dalam memakaikan
helm pada penumpang anak.
1.3 Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran sikap pengendara terhadap perilaku dalam
memakaikan helm pada penumpang anak di SDN Cipinang Melayu 03
Jakarta Timur tahun 2017?
2. Bagaimana gambaran norma subyektif pengendara terhadap perilaku
dalam memakaikan helm pada penumpang anak di SDN Cipinang Melayu
03 Jakarta Timur tahun 2017?
6
3. Bagaimana gambaran persepsi kontrol perilaku pengendara terhadap
perilaku dalam memakaikan helm pada penumpang anak di SDN Cipinang
Melayu 03 Jakarta Timur tahun 2017?
4. Bagaimana
gambaran
niat
pengendara
terhadap
perilaku
dalam
memakaikan helm pada penumpang anak di SDN Cipinang Melayu 03
Jakarta Timur tahun 2017?
5. Bagaimana gambaran perilaku pengendara dalam memakaikan helm pada
penumpang anak di SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta Timur tahun 2017?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Diketahuinya gambaran perilaku pengendara dalam memakaikan
helm pada penumpang anak berdasarkan komponen sikap, norma
subyektif, persepsi kontrol perilaku, da niat pengendara di SDN Cipinang
Melayu 03 Jakarta Timur tahun 2017.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya gambaran sikap pengendara terhadap perilaku dalam
memakaikan helm pada penumpang anak di SDN Cipinang Melayu
03 Jakarta Timur tahun 2017.
2. Diketahuinya gambaran norma subyektif pengendara terhadap
perilaku dalam memakaikan helm pada penumpang anak di SDN
Cipinang Melayu 03 Jakarta Timur tahun 2017.
3. Diketahuinya gambaran persepsi kontrol perilaku pengendara
terhadap perilaku dalam memakaikan helm pada penumpang anak di
SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta Timur tahun 2017.
7
4. Diketahuinya gambaran niat pengendara terhadap perilaku dalam
memakaikan helm pada penumpang anak di SDN Cipinang Melayu
03 Jakarta Timur tahun 2017.
5. Diketahuinya gambaran perilaku pengendara dalam memakaikan
helm pada penumpang anak di SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta
Timur tahun 2017.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terbagi menjadi empat bagian yaitu manfaat
penelitian bagi pengendara sepeda motor, bagi SDN Cipinang Melayu 03,
bagi kepolisian RI, dan bagi peneliti.
1.5.1 Bagi Pengendara Sepeda Motor
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kewaspadaan dan
kepatuhan bagi pengendara sepeda motor supaya lebih memperhatikan
aspek
keselamatan
berkendara
khususnya
penggunaan helm
pada
penumpang anak.
1.5.2 Bagi SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta Timur
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk pihak
sekolah untuk turut serta dengan pihak kepolisian bersama-sama dapat
meningkatkan aspek keselamatan bagi anak sekolah dasar terutama dalam
hal penggunaan helm bagi penumpang anak.
1.5.3 Bagi Kepolisian RI
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi jajaran
kepolisian, khususnya dalam aspek keselamatan berkendara dalam
penggunaan helm pada penumpang anak. Diharapkan agar kepolisian dapat
8
terus meningkatkan upaya-upaya keselamatan, khususnya penggunaan helm
pada penumpang anak.
1.5.4 Bagi Peneliti
Penelitian diharapkan dapat menambah pengalaman peneliti dalam
melakukan penelitian dan dapat mengaplikasikan ilmu K3 yang telah
dipelajari dalam masa perkuliahan khususnya mengenai keselamatan
berkendara.
1.6 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penelitian ini
bertujuan
untuk
mengetahui
gambaran
perilaku
pengendara
dalam
memakaikan helm pada penumpang anak sekolah dasar di SDN Cipinang
Melayu 03 Jakarta Timur tahun 2017. Penelitian ini dilakukan pada bulan
April - Desember 2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Informan penelitian adalah pengendara motor, penumpang anak, penjaga
sekolah setempat, kepala sekolah, dan pihak kepolisian. Metode pemilihan
informan adalah dengan menggunakan accidental sampling. Dalam penelitian
ini dilakukan pengambilan data primer melalui wawancara mendalam
menggunakan pedoman wawancara mendalam dan observasi menggunakan
lembar observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data Miles
dan Huberman.
9
BAB II
TI NJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku
Perilaku merupakan suatu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari
dalam diri manusia. Manusia berperilaku untuk menjalankan kegiatannya
sehari-hari dan untuk berinteraksi satu sama lain. Perilaku dapat menjadi suatu
hal yang abstrak (tidak terlihat) dan dapat pula menjadi suatu tindakan yang
terlihat dan dapat diamati.
Perilaku yang dibahas dalam penelitian ini adalah perilaku pengendara
sepeda motor dalam pemakaian helm pada penumpang anak yang bersifat
kualitatif. Diantara teori-teori perilaku yang lain, terdapat dua teori yang
dianggap paling cocok dengan penelitian ini, yaitu theory reasoned action
(TRA) dan theory of planned behavior (TPB). Theory reasoned action
merupakan dasar pembentukan teori perilaku terencana (TPB) dimana terdapat
domain niat yang menjadi hal yang berbeda untuk diteliti dibandingkan
dengan teori lainnya.
2.1.1 Theory of Reasoned Action
Theory of reasoned action (TRA) adalah teori yang dikemukakan
oleh Fishbein dan Ajzen pada tahun 1975. Pada teori tersebut dijelaskan
bahwa perilaku dipengaruhi oleh beberapa aspek internal dan eksternal
dalam diri manusia, yaitu sikap terhadap perilaku dan norma subyektif
yang dapat membentuk niat yang kemudian niat tersebut akan terwujud
dalam suatu bentuk perilaku.
10
Tujuan utama dibuatnya TRA adalah untuk menjelaskan perilaku
yang terbentuk akibat adanya kehendak dari seseorang (volitional
behaviors). Dalam TRA prediktor utama pembentuk perilaku adalah niat.
Niat tersebut adalah hasil dari interaksi antara faktor dalam diri seseorang
dan pengaruh norma subyektif dari lingkungan sekitar seseorang.
Berdasarkan gambar 2.1 sikap terbentuk dari kekuatan keyakinan
dan evaluasi terhadap keyakinan tersebut. Yang dimaksud dengan
kekuatan keyakinan (belief strenght) adalah seberapa besar seseorang
memiliki keyakinan positif atau negatif terhadap suatu hal. Sedangkan
evaluasi terhadap keyakinan (belief evaluation) adalah seberapa besar
seseorang merasa akan melakukan suatu hal dilihat dari outcome yang
akan ditimbulkannya, apakah outcome positif atau negatif.
Sedangkan norma subyektif terbentuk oleh normative belief dan
motivasi untuk memenuhi normative belief tersebut (motivation to
comply). Normative believe merupakah persepsi seseorang dalam
menanggapi pengaruh orang lain yang dianggap penting bagi dirinya
dalam melakukan suatu perilaku. Sedangkan motivation to comply adalah
tekanan yang dirasakan oleh seseorang mengenai apakah tindakan atau
perilaku yang seharusnya dilakukan akibat pengaruh dari orang yang
dianggap penting tersebut penting untuk diwujudkan, apakah diperlukan
untuk memenuhi ekspektasi orang lain terhadap perilaku yang akan
dimunculkan.
11
Sumber : Ajzen, Icek (1975) dalam Hale, Jerold L. dkk, (2014)
Gambar 2.1
Theory of Reasoned Action
2.1.2 Theory of Planned Behavior
Theory of planned behavior (TPB) atau dapat disebut juga dengan
teori
perilaku
terencana
merupakan
hasil
pengembangan
dan
penyempurnaan dari theory reasoned action (TRA). Sama halnya dengan
theory of reasoned action, teori perilaku terencana menjelaskan aspek
internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi seseorang dalam
berperilaku. Satu hal yang membedakan TPB dengan TRA adalah di
dalam TPB terdapat faktor kontrol perilaku (perceived of behavioral
control) yang dapat mempengaruhi niat dan perilaku seseorang (Ajzen,
1985). Perbedaan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2.
Menurut Fishben dan Ajzen (1975), sama seperti ada theory
reasoned action, terdapat faktor sikap dan norma subyektif terhadap niat
yang dapat mempengaruhi seseorang dalam berperilaku. Sebagai
tambahan, terdapat faktor perceived behavioral control yang kemudian
disebut sebagai PBC. Perceived behavioral control atau disebut dengan
12
kontrol perilaku adalah persepsi seseorang terhadap kontrol yang
dimilikinya sehubungan dengan perilaku tertentu apakah seseorang merasa
mudah atau sulit untuk melakukan tingkah laku tertentu. Ajzen (2005)
menyatakan perceived behavioral control menjalankan fungsi control
beliefs mengenai ada atau tidak adanya faktor yang mendorong atau
menghambat individu untuk melakukan sebuah perilaku. Kepercayaan
dalam kontrol ini didasarkan pada pengalaman terdahulu individu tentang
suatu perilaku, informasi yang dimiliki individu tentang suatu perilaku
yang diperoleh dengan melakukan observasi pada pengetahuan yang
dimiliki diri maupun orang lain yang dikenal individu, dan juga oleh
berbagai faktor lain yang dapat meningkatkan ataupun menurunkan
perasaan individu mengenai tingkat kesulitan dalam melakukan suatu
perilaku.
Faktor kontrol perilaku merupakan suatu keadaan dimana
seseorang
bisa
mengatur
kemampuan/ketidakmampuannya
dalam
melakukan suatu perilaku (dipengaruhi oleh faktor eksternal) sehingga
akhirnya dia memutuskan untuk berperilaku atau tidak, yang kemudian
disebut juga dengan nonvolitional behaviors (perilaku diluar kehendak).
Faktor nonvolitional behaviors ini pula yang membedakan TPB dengan
TRA, dimana dalam TRA hanya dibahas mengenai volitional behaviors.
Ajzen (1985) dan
Ajzen (2005) menjelaskan bahwa dalam di
dalam kontrol perilaku terdapat faktor internal dan eksternal yang dapat
mempengaruhi, yaitu dijelaskan sebagai berikut.
a. Faktor Internal
13
Terdapat beberapa faktor internal yang dapat mempengaruhi
kontrol
perilaku
yang
kemudian
mempengaruhi
niat
untuk
berperilaku, diantaranya :
1. Informasi, keahlian, dan kemampuan dan kemauan.
2. Keadaan emosi dan paksaan (emotions and compulsions).
Faktor internal memiliki peranan untuk membentuk persepsi
kontrol perilaku dan keberhasilan timbulnya niat terhadap perilaku.
Faktor internal ini merupakan kumpulan dari fungsi kognitif seseorang
dan segala sesuatu yang terdapat dalam diri seseorang tersebut
termasuk keadaan mental.
b. Faktor Eksternal
Sama halnya dengan faktor internal, faktor eksternal juga
memiliki peranan untuk mempengaruhi kontrol perilaku yang
kemudian mempengaruhi niat terhadap perilaku seseorang, yang
dijelaskan sebagai berikut.
1. Ketersediaan Waktu.
Kurangnya waktu dapat mempengaruhi seseorang untuk
dapat mengontrol perilakunya sesuai yang diharapkan. Umumnya,
kejadian seperti ini adalah faktor yang tidak terduga. Perilaku yang
sudah direncanakan sebelumnya dapat menjadi tidak terlaksana
akibat satu dan lain hal yang berhubungan dengan waktu.
Waktu dapat mengubah niat seseorang. Seseorang yang
semakin lama semakin memperoleh banyak informasi cenderung
dapat mengubah niatnya untuk melakukan sesuatu. Misalnya,
14
seseorang yang awalnya patuh untuk memakaikan helm pada
penumpang anak dikarenakan terdapat informasi razia kepolisian
menjadi tidak patuh ketika mendapat informasi bahwa razia
kepolisian sudah tidak dilakukan lagi.
2. Ketergantungan terhadap Orang Lain.
Menurut Ajzen (1985), suatu niat terhadap perilaku tidak
dapat terwujud jika orang lain yang berhubungan dengan perilaku
tersebut tidak memberikan dukungan ke arah yang sama. Sehingga
dapat dikatakan bahwa keinginan seseorang untuk mewujudkan
niat terhadap perilaku dipengaruhi oleh peran dari orang lain.
Sebagai contoh, perilaku orang tua saat memakaikan helm pada
penumpang anak tidak akan terwujud jika anak tersebut menolak
untuk memakai helm karena satu dan lain alasan.
Gambar 2.2
Theory of Planned Behavior
2.1.4 Perbandingan Teori Perilaku
Berdasarkan kedua teori perilaku yang telah dijelaskan, berikut ini
adalah tabel hasil perbandingan kedua teori perilaku tersebut.
15
Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Teori Perilaku
Theory of Reasoned Action
Perilaku
prediktor
dapat
Theory of Planned Behavior
nonvolitional
terbentuk
dari Terdapat
faktor
berupa
niat behavior
sehingga
utama
(volitional behavior)
perilaku
tidak
aktualisasi
hanya
dilihat
berdasarkan niat tetapi juga dilihat
dari aspek persepsi kontrol perilaku.
Berdasarkan tabel 2.1 diketahui bahwa dalam TRA, niat
merupakan prediktor utama dalam membentuk perilaku karena niat
merupakan volitional behavior (perilaku terbentuk sesuai dengan
kehendak). Sedangkan dalam TPB, terdapat nonvolitional behavior yaitu
adanya persepsi kontrol perilaku, dimana memungkinkan perilaku yang
terealisasi tidak sesuai dengan kehendak (niat). Karena persepsi kontrol
perilaku dapat langsung mempengaruhi perilaku. Sehingga memungkinkan
situasi dimana niat yang tinggi tidak sejalan dengan perilaku yang terjadi
akibat adanya nonvolitional behavior. Keberhasilan perilaku dalam TPB
tergantung dari bagaimana seseorang menanggapi persepsi kontrol
perilaku mereka, apakah dianggap menjadi suatu penghalang atau
pendorong untuk berperilaku.
2.1.5 Perilaku Aman Berkendara
2.1.5.1 Definisi
Safety riding menjadi suatu hal yang penting mengingat pengguna
jalan raya tidak hanya sebatas pada pengguna kendaraan bermotor
melainkan juga menyangkut pengguna jalan lain seperti pesepeda dan
16
pejalan kaki. Safety riding atau perilaku aman berkendara memiliki
definisi yang beragam. Menurut Utari (2009), safety riding merupakan
suatu upaya yang dilakukan pengendara untuk memperkecil kemungkinan
terjadinya celaka dan memperbesar tingkat keamanan dalam berkendara.
Tidak hanya itu, safety riding juga meliputi kesadaran pengendara
terhadap bahaya di sekitarnya. Sedangkan menurut Kusmagi (2010) safety
riding adalah bagaimana pengendara sepeda motor dapat berkendara
dengan aman, mengikuti aturan dan regulasi yang berlaku dengan tujuan
terjaminnya keselamatan pengendara maupun pengguna jalan lain.
Selanjutnya menurut Sumiyanto dkk. (2014) safety riding adalah suatu
bentuk perilaku pengendara yang memperhatikan aspek keselamatan
dengan tujuan tidak celaka dalam berlalu lintas. Selain itu, safety riding
juga digunakan sebagai pengingat pengendara untuk selalu mengantisipasi
segala hal yang dapat terjadi saat berlalu lintas, baik hal negatif maupun
hal positif.
2.1.5.2 Perilaku Aman Sebelum Berkendara
Perilaku aman sebelum berkendara penting untuk diperhatikan oleh
pengendara karena dengan mempersiapkan segala sesuatunya sebelum
mengemudikan kendaraan, hal-hal yang tidak diinginkan dapat terhindar.
Berdasarkan peraturam pada Motorcycle Safety Foundation, terdapat
empat langkah sebagai persiapan berkendara yaitu memastikan ukuran
tubuh sesuai dengan ukuran sepeda motor, memeriksa kelengkapan sepeda
motor, menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, dan pengendara
memiliki kesehatan mental yang baik sehingga keselamatannya dapat
17
terjaga (Motorcycle Safety Foundation, 2014). Sedangkan menurut
Kusmagi (2010) perilaku yang aman sebelum berkendara adalah sebagai
berikut.
a. Memeriksa kelengkapan memastikan semua peralatan di sepeda motor
berfungsi dengan baik, seperti lampu depan, lampu belakang, lampu
sein, dan juga rem.
b. Membawa SIM dan STNK sebagai identitas diri dan sebagai penunjuk
bahwa pengendara adalah orang yang berhak membawa kendaraan
serta mencegah tuduhan membawa kendaraan secara tidak sah.
c. Memakai alat-alat pelindung keselamatan diri, seperti jaket, helm,
sarung tangan, dan sepatu yang bisa melindungi jika terjadi
kecelakaan.
d. Memeriksa kondisi ban dari kondisi yang dapat menyebabkan celaka
seperti pecah ban karena tekanan terlalu tinggi atau kehabisan angin.
e. Mengatur posisi spion baik kiri dan kanan supaya dapat mengamati
kondisi lalu lintas di belakang dengan baik (jika terdapat penumpang
jangan sampai terhalang).
f. Memperhatikan
batas
maksimum
kemampuan
motor
untuk
menampung beban barang bawaan.
g. Memperhatikan kondisi fisik sebelum mengemudikan kendaraan. Jika
diperlukan, rencanakan kapan harus berhenti dan beristirahat.
h. Jika berkendara dengan anak, sebaiknya tidak ditempatkan di bangku
depan karena membahayakan proses mengontrol laju motor.
18
i.
Anak sebagai penumpang sebaiknya diberikan helm dan peralatan
kelengkapan berkendara yang sesuai dengan ukurannya. Pemakaian
helm yang tidak sesuai dengan ukuran kepala anak tidak dianjurkan
karena tidak dapat melindungi secara maksimal.
j.
Memberitahukan segala sesuatu yang mungkin terjadi di jalan kepada
penumpang yang jarang atau tidak pernah naik motor sebelumnya
sehingga
penumpang
dapat
mempersiapkan
diri
dan
tidak
menimbulkan celaka.
Selain itu, berdasarkan Buku Petunjuk Tata Cara Bersepeda
Motor di Indonesia, terdapat dua hal utama yang harus dipersiapkan
sebelum berkendara yaitu keselamatan pengendara dan persiapan
kendaraan yang akan digunakan (Dirjen Perhubungan Darat, 2008) yaitu
sebagai berikut.
1) Keselamatan Pengendara
a. Helm
1. Menggunakan helm yang berada dalam kondisi baik, jangan
membeli helm bekas.
2. Memeriksa helm secara berkala. Masa pakai helm dapat
berkurang setiap kali dipakai. Periksa apakah terdapat retak,
periksa kondisi lapisan dalam helm, periksa apakah ada bahan
material yang terlepas.
3. Mengikat helm dengan benar karena helm yang longgar sama
bahayanya dengan tidak memakainya sama sekali.
19
4. Menggunakan helm yang mudah terlihat seperti warna putih,
merah, kuning atau jingga.
5. Membersihkan helm dengan air dan sabun yang lembut supaya
terhindar dari kerusakan. Tidak dianjurkan m
GAMBARAN PERILAKU PENGENDARA DALAM MEMAKAIKAN
HELM PADA PENUMPANG ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN 03
CIPINANG MELAYU JAKARTA TIMUR TAHUN 2017
SKRIPSI
Disusun Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat (S.K.M)
Rizqi Suryaramadhanty
1113101000041
PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2018
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Judul Skripsi
GAMBARAN PERILAKU PENGENDARA DALAM MEMAKAIKAN
HELM PADA PENUMPANG ANAK SEKOLAH DASAR DI SDN
CIPINANG MELAYU 03 JAKARTA TIMUR TAHUN 2017
Telah disetujui, diperiksa, dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program
Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Tangerang Selatan, 4 Januari 2018
Oleh :
Rizqi Suryaramadhanty
1113101000041
Mengetahui,
Pembimbing Skripsi
Siti Rahmah Hidayatullah Lubis, S.KM, M.KKK
PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1439 H / 2018 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PANITIA SIDANG SKRIPSI
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
RIZQI SURYARAMADHANTY
NIM : 1113101000041
Tangerang Selatan, 4 Januari 2018
Penguji I,
Dewi Utami Iriani, M. Kes, Ph.D
NIP. 19750316 200710 2 001
Penguji II,
Dr. M. Farid Hamzens, M.Si
NIP. 19630621 199403 1 001
Penguji III,
Ir. Rulyenzi Rasyid, M.KKK
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi dengan judul “Gambaran Perilaku Pengendara dalam Memakaikan
Helm pada Penumpang Anak Sekolah Dasar di SDN Cipinang Melayu 03
Jakarta Timur Tahun 2017” ini merupakan hasil karya saya yang diajukan
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu (S1)
Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tangerang Selatan, 4 Januari 2018
v
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Skripsi,
Januari 2018
Rizqi Suryaramadhanty, NIM : 1113101000041
Gambaran Perilaku Pengendara dalam Memakaikan Helm pada
Penumpang Anak Sekolah Dasar di SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta Timur
Tahun 2017
(xix + 159 halaman, 3 tabel, 7 gambar, 3 bagan, 13 lampiran)
ABSTRAK
Pemakaian helm pada penumpang anak merupakan suatu kewajiban
mengacu pada UU No. 22 tahun 2009. Selain itu terdapat tiga faktor utama
penumpang anak dipakaikan helm : kefatalan, belum dapat mengambil keputusan
sendiri, dan usia yang tepat diajarkan dasar-dasar keselamatan berlalu linats.
Berdasarkan studi pendahuluan di SDN Cipinang Melayu 03, sepuluh dari sebelas
pengendara (90,9%) tidak memakaikan helm pada penumpang anak namun
memiliki pandangan bahwa helm penting untuk menjaga keselamatan anak ketika
akan melintasi jalan raya atau jarak tempuh yang dilalui jauh.
Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
perilaku pengendara dalam memakaikan helm pada penumpang anak ditinjau
menggunakan theory of planned behavior. Penelitian ini dilakukan sejak April
hingga Desember 2017. Metode pengambilan informan yang digunakan adalah
accidental sampling dengan total informan dua belas informan (4 pengendara, 4
siswa, 1 satpam, 2 petugas kepolisian, 1 kepala sekolah). Pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi. Analisis yang dilakukan
adalah analisis Miles dan Huberman.
Hasil penelitian pada aspek sikap menunjukkan pengendara memiliki
pandangan bahwa pemakaian helm pada penumpang anak penting ketika melintasi
jalan raya atau berjarak tempuh jauh. Pada aspek norma subyektif pengendara
hanya menganggap memiliki pengaruh dari adanya pihak kepolisian. Pada aspek
persepsi kontrol perilaku, pengendara menganggap hal yang memudahkan
mereka untuk berperilaku adalah apabila memiliki informasi adanya pihak
kepolisian yang berjaga. Pengendara hanya memiliki niat untuk memakaikan helm
pada penumpang anak jika akan melintasi jalan raya atau mendapatkan informasi
adanya kepolisian yang berjaga di daerah tertentu. Pengendara memiliki
kecenderungan perilaku untuk tidak memakaikan helm pada penumpang anak jika
hanya melintasi jalan pintas/jarak tempuhnya dekat.
Saran yang dapat diberikan adalah diperlukan pengetatan penerapan
peraturan hukum bagi pengendara yang tidak memakaikan helm untuk
penumpang anak sehingga diharapkan kecenderungan perilaku pengendara
menjadi lebih baik dan tidak tergantung dengan keberadaan polisi dan persepsi
risiko kecelakaan yang lebih rendah di nonjalan raya.
Daftar bacaan : 47 (1972 - 2017)
Kata kunci
: Perilaku pengendara, helm anak, penumpang anak, SDN
Cipinang Melayu 03
vi
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM
OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH
Undergraduate thesis,
January 2018
Rizqi Suryaramadhanty, NIM : 1113101000041
Description of Motorcycle Rider’s Behavior on The Use of Children Helmet
to Their Children Pillion Passengers in SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta
Timur 2017
(xix + 159 pages, 3 tabel, 7 pictures, 3 schematics, 13 attachments)
ABSTRACT
The use of children’s helmet for children pillion passengers is an
obligation refers to Law regulation of Indonesia No. 22 2009. Based on
preliminary study, it is known that ten form eleven riders (90,9%) did not gave
helmet for their children pillion passengers but believe that the use of helmet is
important to ensure their safety in a main street.
This was a qualitative descriptive research which had an objective to
describe how motorcycle rider’s behavior in the term of the use of children’s
helmet to their children pillion passengers in SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta
Timur 2017 using a concept form theory of planned behavior. This research was
started from April and ended on December 2017. Accidental sampling was used
as the method of informan sampling and the total of informan were 12 informans
(4 riders, 4 children, 1 security, 2 police officer, 1 headmaster). Primary data were
collected by indepth interview and observation process. Analysis method that
used in this research was Miles and Huberman analysis.
The results for the attitude of the riders showed that they thought that the
use of children’s pillion passengers was important only when they were cross the
main street. For the subjective norm the results showed that the only motivation to
behave nicely was the presence of police officer on the street they would passed.
For perceived behavioral control the results showed that the most facilitate factor
to the riders was the information about the presence of the police officer. The
rider’s intention to give helmet to their pillion passengers only existed when they
were passed the main street and had an information about the presence of police
officer. Based on this results, it can be said that riders had a tendency to give
helmet to their pillion passengers if they were just passed through main street or
for the long trip.
The suggestion that can be given from the researcher is with more
cooperation and also the improvement of the implementation of the regulation
about using helmet for pillion riders, it is expected to improve riders behavior in
the future and not depend on the existence of the police officer or their
perceptions of distance (short distance does not mean saver from risk).
Reference
Key words
: 47 (1972 - 2017)
: Rider’s behavior, children pillion passengers, children’s helmet,
SDN Cipinang Melayu 03
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Diri
Nama
:
Rizqi Suryaramadhanty
Tempat/Tanggal Lahir
:
Jakarta, 23 Februari 1995
Agama
:
Islam
Jenis Kelamin
:
Perempuan
Alamat
:
Jalan Padjajaran VII Blok L no. 8,
Pondok Jatimurni, RT 05 RW 07,
Pondok Gede, Bekasi 17431
Nomor HP
:
+62 858-8359-7218
:
ramadhanty23@gmail.com
Pendidikan Formal
2001 – 2006
:
SDN Jatimurni 3 Bekasi
2006 – 2007
:
SDN Setu 03 Petang
2007 – 2010
:
SMPN 81 Jakarta
2010 – 2013
:
SMAN 48 Jakarta
2013 – sekarang
:
Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan (FKIK), Program Studi Kesehatan Masyarakat,
Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gambaran
Perilaku Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang Anak
Sekolah Dasar di SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta Timur Tahun 2017”.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang atas
izin Allah SWT menyebarkan kebaikan dan mengajarkan umatnya untuk terus
menggali ilmu pengetahuan yang akan bermanfaat bagi sesama umat manusia.
Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan studi Strata I Kesehatan
Masyarakat, Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis banyak
mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Keluarga penulis, yaitu orang tua dan kakak tercinta karena atas doa dan
dukungan yang diberikan penulis dapat memperoleh pendidikan yang tinggi
hingga jenjang universitas dan selalu merasa mampu menjalani setiap proses
penyelesaian skripsi demi mendapatkan gelar untuk mendapatkan masa depan
yang lebih baik.
2. Dr. H. Arif Sumantri S.K.M, M. Kes. selaku Dekan FKIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
ix
3. Ibu Fajar Ariyanti, Ph.D selaku ketua program studi Kesehatan Masyarakat
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sebagai dosen pembimbing
akademik yang selalu memberikan arahan dan semangat dalam penyelesaian
skripsi ini.
4. Ibu Siti Rahmah Hidayatullah Lubis, S.K.M, M.KKK selaku dosen
pembimbing yang selalu sabar membimbing penulis dengan segala arahan
dan ilmunya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Ibu dr. Iting Shofwati S.T, M.KKK selaku dosen penanggung jawab
peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan sebagai dosen penguji
II pada saat seminar proposal dan seminar hasil.
6. Bapak Dr. M. Farid Hamzens, M.Si, ibu Dewi Utami Iriani, M.Kes, Ph.D,
dan bapak Rulyenzi Rasyid, M.KKK selaku para penguji sidang skripsi yang
telah memberikan kritik, saran, dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh informan dalam penelitian ini yaitu orang tua, siswa, dan satpam
sekolah SDN Cipinang Melayu 03.
8. Bapak H. Memen, S.Pd selaku kepala sekolah SDN Cipinang Melayu 03
yang telah membantu penulis dalam hal pemberian izin tempat penelitian.
9. DIKYASA POLDA Metro Jaya dan DIKYASA Satlantas Jakarta Timur yang
telah dengan terbuka membantu penulis dalam hal pengumpulan data dengan
proses wawancara.
10. Keluarga tante penulis tersayang, keluarga Ibu Wita Suryakanti dan Ika
Suryaningrum yang telah mendukung penulis baik dalam bentuk dukungan
moral maupun materiil dalam menyelesaikan skripsi ini.
x
11. Seluruh teman dekat penulis, Mayang Pramudita Yusuf, Hilmi Abdul Aziz,
Rhedylla Dwi Poetra atas kekonyolannya yang menghibur penulis selama
penyelesaian skripsi ini dan dukungannya untuk selalu semangat dan bisa
mendapatkan gelar seperti yang sudah mereka dapatkan ; beberapa anggota
Katigabelas yang walaupun sudah tahu baik dan buruknya penulis tetap
dengan senang hati terus memberikan semangat dan bantuan untuk penulis ;
selalu berlima-nya penulis, Ana Muslima, Wihdaturrahmah, Avita Falahdina,
dan Dinda Apriliani yang selalu mewarnai hari-hari penulis dan saling
mendukung dari semester awal perkuliahan hingga semester akhir titik darah
penghabisan ; dan kakak kelas yang tidak dapat penulis sebutkan namanya,
terima
kasih
atas
segala
dukungan,
perhatian,
dan
kesediaannya
mendengarkan segala keluh kesah penulis selama ini. Terima kasih.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, dengan segala doa dan harapan
semoga semua kebaikan yang mereka berikan dapat bermanfaat bagi penulis.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar kelak dapat menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat sehingga dapat mengembangkan ilmu Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dan bermanfaat bagi seluruh pembaca. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Tangerang Selatan,
Januari 2018
Rizqi Suryaramadhanty
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. iv
ABSTRAK.......................................................................................................... v
ABSTRACT ...................................................................................................... vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
DAFTAR ISTILAH ........................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
1.3 Pertanyaan Penelitian ................................................................................. 5
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
1.4.1 Tujuan Umum ..................................................................................... 6
1.4.2 Tujuan Khusus .................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
1.5.1 Bagi Pengendara Sepeda Motor ........................................................... 7
1.5.2 Bagi SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta Timur ..................................... 7
xii
1.5.3 Bagi Kepolisian RI .............................................................................. 7
1.5.4 Bagi Peneliti ........................................................................................ 8
1.6 Ruang Lingkup ........................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 9
2.1 Perilaku ...................................................................................................... 9
2.1.1
Theory of Reasoned Action ............................................................. 9
2.1.2 Theory of Planned Behavior .............................................................. 11
2.1.4 Perbandingan Teori Perilaku .............................................................. 14
2.1.5 Perilaku Aman Berkendara ............................................................... 15
2.2 Helm Sebagai Pelindung Kepala Pengendara dan Penumpang Saat
Berkendara ..................................................................................................... 24
2.2.1 Definisi Helm .................................................................................... 24
2.2.2 Jenis-Jenis Helm ................................................................................ 24
2.2.3 Bagian-Bagian Helm ......................................................................... 25
2.2.4 Cara Kerja Helm ................................................................................ 26
2.2.5 Kriteria Memilih Helm yang Baik dan Benar ..................................... 28
2.2.6 Regulasi Penggunaan Helm ............................................................... 28
2.3 Aman Berkendara Bagi Penumpang Anak ................................................ 30
2.3.1 Definisi Penumpang dan Anak........................................................... 30
2.3.2 Pentingnya Keselamatan Anak Sebagai Penumpang .......................... 30
2.3.3 Helm Sebagai Alat Pelindung Diri Bagi Penumpang Anak ................ 32
2.4 Definisi Jalan Raya................................................................................... 34
2.5 Perilaku Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang Anak ... 35
2.5 Kerangka Teori ........................................................................................ 40
BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI ISTILAH ..................... 42
3.1 Kerangka Berpikir .................................................................................... 42
xiii
3. 2 Definisi Istilah ......................................................................................... 43
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 46
4.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 46
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 46
4.3 Populasi dan Informan Penelitian ............................................................. 46
4.3.1 Populasi ............................................................................................. 46
4.3.2 Informan ............................................................................................ 47
4.4 Sumber Data ............................................................................................ 49
4.5 Metode Pengumpulan Data....................................................................... 49
4.6 Instrumen Penelitian ................................................................................. 51
4.7 Analisis Data ............................................................................................ 52
4.8 Keabsahan Data........................................................................................ 53
4.9 Penyajian Data ......................................................................................... 56
BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................... 57
5.1 Profil Sekolah Dasar Negeri Cipinang Melayu 03..................................... 57
5.2 Gambaran Sikap Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang
Anak .............................................................................................................. 58
5.3 Gambaran Norma Subyektif Pengendara dalam Memakaikan Helm pada
Penumpang Anak ........................................................................................... 61
5.4 Gambaran Persepsi Kontrol Perilaku Pengendara dalam Memakaikan Helm
pada Penumpang Anak ................................................................................... 65
5.5 Gambaran Niat Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang
Anak .............................................................................................................. 68
5.6 Gambaran Perilaku Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang
Anak .............................................................................................................. 69
5.7 Keterkaitan Antardomain dengan Perilaku Pengendara dalam Memakaikan
Helm pada Penumpang Anak ......................................................................... 72
xiv
BAB VI PEMBAHASAN PENELITIAN ........................................................ 74
6.1 Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 74
6.2 Pembahasan Penelitian .............................................................................. 75
6.2.1 Sikap Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang Anak..... 75
6.2.2 Norma Subyektif Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang
Anak .............................................................................................................. 78
6.2.3 Persepsi Kontrol Perilaku Pengendara dalam Memakaikan Helm pada
Penumpang Anak ........................................................................................... 82
6.2.4 Niat Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang Anak ....... 88
6.2.5 Perilaku Pengendara dalam Memakaikan Helm pada Penumpang Anak 91
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN............................................................... 94
7.1
Simpulan ............................................................................................. 94
7.2 Saran ........................................................................................................ 95
7.2.1
Bagi Pengendara Sepeda Motor .................................................... 95
7.2.2 Bagi SDN Cipinang Melayu 03 ......................................................... 95
7.2.3
Bagi Kepolisian RI ....................................................................... 95
7.2.4
Bagi Penelitian Selanjutnya .......................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 97
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Theory of Reasoned Action…………………………………………………….
11
Gambar 2.2 Theory of Planned Behavior…………………………………………………….
14
Gambar 2.3 Konstruksi dan Bagian-Bagian Helm Standard Tertutup SNI 1811-2007...
26
Gambar 2.4 Konstruksi dan Bagian-Bagian Helm Standard Terbuka SNI 1811-2007...
26
Gambar 2.5 Komponen Dasar Helm Sebagai Pelindung Kepala ………........................
27
Gambar 2.6 Helm Khusus Penumpang Anak di Vietnam dan Thailand ………………
33
Gambar 5.1 Hasil Observasi Helm Khusus Penumpang Anak…………........................
70
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Teori Berdasarkan Theory of Planned Behavior (Ajzen,
1985)……………………………………………………………………………
41
Bagan 3.1 Kerangka Berpikir Berdasarkan Theory of Planned Behavior
42
(Ajzen, 1985)………………………………………………………………….
Bagan 5.1 Kontribusi Sikap, Norma Subyektif, Persepsi Kontrol Perilaku, dan
Niat Terhadap Perilaku Pemakaian Helm pada Penumpang Anak…………..
73
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Teori Perilaku…….……………………………
15
Tabel 4.1 Karakteristik Informan dalam Penelitian Perilaku Pengendara di
SDN Cipinang Melayu 03 Tahun 2017………………………………………..
47
Tabel 4.2 Triangulasi Metode dan Triangulasi Sumber Penelitian……………
54
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Informed Consent……………………………………………………
101
Lampiran II Pedoman Wawancara Informan Utama…………………………….
102
Lampiran III Pedoman Wawancara Informan Pendukung………………………
103
Lampiran IV Pedoman Wawancara Informan Kunci……………………………
104
Lampiran V Hasil Observasi Pemakaian Helm pada Penumpang Anak…….
105
Lampiran VI Hasil Observasi Sikap Pengendara………………….…….……
106
Lampiran VII Hasil Observasi Lingkungan Teman Sebaya Pengendara……….
108
Lampiran VIII Hasil Observasi Persepsi Kontrol Perilaku Pengendara……….
109
Lampiran IX Matriks Hasil Wawancara Mendalam Informan Utama…………..
111
Lampiran X Matriks Hasil Wawancara Mendalam Informan Pendukung ……...
117
Lampiran XI Matriks Hasil Wawancara Mendalam Informan Kunci…………..
118
Lampiran XII Matriks Hasil Penelitian………………………………………….
121
Lampiran XIII Transkrip Wawancara Mendalam………………………………..
127
xix
DAFTAR ISTILAH
BSN
Badan Standardisasi Nasional
Ditlantas Polda Metro Jaya
Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metropolitan
Jakarta Raya
PBC
Perceived behavioral control
POLRI
Kepolisian Republik Indonesia
PP
Peraturan pemerintah
SDN
Sekolah Dasar Negeri
SNI
Standard Nasional Indonesia
TPB
Theory of planned behavior
TRA
Theory reasoned action
UU
Undang-undang
WHO
World Health Organization
1
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan berkendara menjadi suatu hal yang penting mengingat
sistem transportasi di dunia
berkembang
semakin pesat
termasuk
perkembangan sepeda motor dari segi kuantitas. Kecelakaan lalu lintas dan
kematian di jalan raya menjadi hal yang serius dan darurat untuk diperhatikan
di hampir pada seluruh bagian di wilayah Asia Tenggara (Mohan, 2010).
Sepeda motor merupakan alat transportasi yang paling populer pada
mayoritas negara Asia dan negara berkembang (Zamani-Alavijeh dkk., 2011).
Enam puluh persen dari kematian di jalan di Malaysia merupakan pengguna
kendaraan bermotor roda dua dan sebesar 70 – 90% di Thailand (WHO,
2014).
Berdasarkan data WHO (2014), Indonesia merupakan negara kelima
dengan jumlah kematian akibat kecelakaan terbanyak di dunia. Di Indonesia,
kecelakaan lalu lintas menjadi pembunuh terbesar ketiga, setelah penyakit
jantung dan tuberkulosis. Jumlah korban jiwa yang disebabkan karena
kecelakaan masih sangat tinggi (Priliawito & Budiawati, 2014 dalam
Cahyawan dkk. 2014). Dalam data Ditjen Perhubungan Darat disebutkan
bahwa kecelakaan lalu lintas di Indonesia masih meningkat dari tahun
ketahun. Pada 2009 jumlah kecelakaan mencapai 62.960 kasus, menjadi
109.319 kasus pada 2010, dan naik menjadi 109.776 pada 2011. Total korban
kecelakaan pada 2011 mencapai 176.763 orang, dengan rincian 31.185
2
meninggal dunia, 36.767 luka berat dan 108.811 menderita luka ringan
(Ditjen Hubdat, 2008-2012 dalam Asdar dkk.2013).
Proporsi kematian pengemudi sepeda motor adalah yang terbesar di
Indonesia, yaitu 36% dibandingkan dengan seluruh korban tewas akibat
kecelakaan lalu lintas berdasarkan data dari Kepolisian Republik Indonesia
(2015). Kontribusi sepeda motor dalam kecelakaan di Jakarta adalah sebesar
59,2% (POLRI, 2015). Menurut penelitian Kashani dkk. (2014) sepeda motor
adalah penyebab kecelakaan terfatal yang menyebabkan kematian.
Berkaitan dengan data kecelakaan sepeda motor di atas, dapat
dikatakan bahwa selain pengendara penumpang juga harus diperhatikan
keselamatannya. Sebagaimana pengendara, penumpang sepeda motor juga
diwajibkan untuk dilindungi keselamatannya dengan menggunakan helm
sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 22 tahun 2009 dan PP No. 80
tahun 2012. Salah satu penumpang sepeda motor yang penting diperhatikan
adalah penumpang anak. Penumpang anak belum dapat mengambil keputusan
secara mandiri terkait keselamatannya dalam berlalu lintas sehingga peran
pengendara sangat dibutuhkan untuk menjamin keselamatan anak dengan
cara pemakaian helm. Pentingnya penggunaan helm pada penumpang anak
didasari pula oleh rentannya anak dalam mengalami cedera kepala
dibandingkan dengan orang dewasa yang morfologi dan kekuatan tempurung
kepalanya lebih kuat. Selain itu, kefatalan kecelakaan pada bagian kepada
anak akan lebih sulit disembuhkan dan dapat berefek pada gangguan kognitif
yang permanen (Robertson dkk., 2014). Di Vietnam, persentase penggunaan
helm pada anak sebagai penumpang masih terbilang kecil. Di kota Hanoi,
3
anak berusia kurang dari tujuh tahun menggunakan helm sebesar 34,3% dan
untuk yang berusia 8 – 14 tahun menggunakan helm sebesar 23,3% (Pervin
dkk., 2009). Di Indonesia, pada tahun 2004, kecelakaan lalu lintas dengan
korban penumpang anak terdapat 955 kasus kematian (Mohan, 2010).
Sedangkan kecelakaan lalu lintas dengan korban anak pada tahun 2013
mencapai 25.553 kasus kecelakaan (POLRI, 2013). Jumlah kecelakaan dan
kematian tersebut dapat disebabkan oleh pelanggaran yang dilakukan oleh
pengendara baik terhadap dirinya maupun penumpang. Sebagaimana yang
tercantum dalam data Laporan Pelanggaran Lalu Lintas Ditlantas Polda Metro
Jaya tahun 2016, terdapat 3.692 kasus pelanggaran terkait helm pada
sepanjang tahun 2016.
Penggunaan helm menjadi suatu hal yang penting karena dengan
menggunakan helm, kefatalan akibat suatu kecelakaan saat berkendara dapat
diminimalkan. Sebagaimana fungsi helm yaitu sebagai pelindung kepala,
helm terbukti dapat menyelamatkan jiwa penggunanya. Menurut NHTSA
(2007) helm menyelamatkan jiwa 1.784 pengendara motor pada tahun 2007
di China. Selanjutnya, berdasarkan penelitian Xuequn dkk. (2011) helm dapat
mengurangi cedera kepala akibat kecelakaan sebesar 70% dan mengurangi
risiko kematian hingga 40%.
Berdasarkan data dari Kepala Bagian Pembinaan dan Operasional
Ditlantas Polda Metro Jaya, wilayah Jakarta Timur merupakan daerah dengan
titik rawan kecelakaan terbanyak kedua, yaitu sebanyak empat belas titik.
Pada tahun 2012 terdapat 4.094 kasus kecelakaan di Jakarta Timur. Jalan
Raya Kalimalang merupakan satu diantara titik lokasi kecelakaan tersebut
4
(Asril, 2012). Di wilayah tersebut terdapat satu sekolah dasar yang letaknya
terdekat dengan lokasi rawan kecelakaan, yaitu SDN Cipinang Melayu 03.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan sepuluh dari sebelas pengendara
(90,9%) tidak membawa helm untuk penumpang anak namun seluruh
pengendara memiliki anggapan bahwa helm untuk penumpang anak adalah
suatu hal yang penting ketika berkendara. Berdasarkan ketidaksesuaian
tersebut serta mempertimbangkan adanya unsur kewajiban bagi pihak
pengendara untuk turut serta mempertanggungjawabkan keselamatan
penumpang dengan memakaikan helm dan efek yang dapat terjadi apabila
penumpang anak tidak diberikan helm saat berkendara maka peneliti merasa
perlu mengkaji lebih dalam dengan melakukan penelitian mengenai perilaku
pengendara dalam memakaikan helm pada penumpang anak di SDN Cipinang
Melayu 03 Jakarta Timur yang ditinjau berdasarkan aspek sikap, norma
subyektif, persepsi kontrol perilaku, dan niat pengendara.
1.2 Rumusan Masalah
Terdapat landasan hukum mengenai keselamatan berkendara yang
berlaku di Indonesia, yaitu Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 106 ayat 8 berbunyi “Setiap orang yang
mengemudikan sepeda motor dan penumpang sepeda motor wajib
mengenakan helm yang memenuhi Standar Nasional Indonesia”. Selain itu,
pada Peraturan Pemerintah No. 80 tahun 2012 mengenai tata cara
pemeriksaan kendaraan bermotor di jalan dan penindakan pelanggaran lalu
lintas dan angkutan jalan pasal 6 ayat 2C juga menjelaskan hal serupa dimana
penumpang sepeda motor juga wajib mengenakan helm. Namun berdasarkan
5
hasil studi pendahuluan, terdapat kesenjangan antara penerapan peraturan
tersebut dengan keadaan aktual di lapangan, bahwa sepuluh dari sebelas
pengendara tidak memakaikan helm pada penumpang anaknya. Hal tersebut
menjadi penting untuk ditindaklanjuti karena anak menjadi golongan umur
yang penting diperhatikan keselamatannya. Selain sebagai penerus keturunan,
usia anak juga merupakan usia mendasar untuk diajarkan peduli terhadap
keselamatan diri sendiri. Keselamatan penumpang anak menjadi hal yang
serius mengingat penumpang anak belum dapat menjaga keselamatannya
sendiri sehingga pengendara lah yang seharusnya menjamin keselamatannya
termasuk pemakaian helm saat berlalu lintas menggunakan sepeda motor.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan juga didapatkan informasi bahwa
seluruh pengendara mengatakan bahwa helm penting untuk menjaga
keselamatan penumpang anak. Namun hal tersebut tidak mereka terapkan
dalam berkendara dengan penumpang anak dari dan menuju sekolah,
sehingga penelitian ini ingin menggali sikap, norma subyektif, persepsi
kontrol perilaku, dan niat terhadap perilaku pengendara dalam memakaikan
helm pada penumpang anak.
1.3 Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana gambaran sikap pengendara terhadap perilaku dalam
memakaikan helm pada penumpang anak di SDN Cipinang Melayu 03
Jakarta Timur tahun 2017?
2. Bagaimana gambaran norma subyektif pengendara terhadap perilaku
dalam memakaikan helm pada penumpang anak di SDN Cipinang Melayu
03 Jakarta Timur tahun 2017?
6
3. Bagaimana gambaran persepsi kontrol perilaku pengendara terhadap
perilaku dalam memakaikan helm pada penumpang anak di SDN Cipinang
Melayu 03 Jakarta Timur tahun 2017?
4. Bagaimana
gambaran
niat
pengendara
terhadap
perilaku
dalam
memakaikan helm pada penumpang anak di SDN Cipinang Melayu 03
Jakarta Timur tahun 2017?
5. Bagaimana gambaran perilaku pengendara dalam memakaikan helm pada
penumpang anak di SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta Timur tahun 2017?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Diketahuinya gambaran perilaku pengendara dalam memakaikan
helm pada penumpang anak berdasarkan komponen sikap, norma
subyektif, persepsi kontrol perilaku, da niat pengendara di SDN Cipinang
Melayu 03 Jakarta Timur tahun 2017.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya gambaran sikap pengendara terhadap perilaku dalam
memakaikan helm pada penumpang anak di SDN Cipinang Melayu
03 Jakarta Timur tahun 2017.
2. Diketahuinya gambaran norma subyektif pengendara terhadap
perilaku dalam memakaikan helm pada penumpang anak di SDN
Cipinang Melayu 03 Jakarta Timur tahun 2017.
3. Diketahuinya gambaran persepsi kontrol perilaku pengendara
terhadap perilaku dalam memakaikan helm pada penumpang anak di
SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta Timur tahun 2017.
7
4. Diketahuinya gambaran niat pengendara terhadap perilaku dalam
memakaikan helm pada penumpang anak di SDN Cipinang Melayu
03 Jakarta Timur tahun 2017.
5. Diketahuinya gambaran perilaku pengendara dalam memakaikan
helm pada penumpang anak di SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta
Timur tahun 2017.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terbagi menjadi empat bagian yaitu manfaat
penelitian bagi pengendara sepeda motor, bagi SDN Cipinang Melayu 03,
bagi kepolisian RI, dan bagi peneliti.
1.5.1 Bagi Pengendara Sepeda Motor
Penelitian ini diharapkan dapat menambah kewaspadaan dan
kepatuhan bagi pengendara sepeda motor supaya lebih memperhatikan
aspek
keselamatan
berkendara
khususnya
penggunaan helm
pada
penumpang anak.
1.5.2 Bagi SDN Cipinang Melayu 03 Jakarta Timur
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk pihak
sekolah untuk turut serta dengan pihak kepolisian bersama-sama dapat
meningkatkan aspek keselamatan bagi anak sekolah dasar terutama dalam
hal penggunaan helm bagi penumpang anak.
1.5.3 Bagi Kepolisian RI
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi jajaran
kepolisian, khususnya dalam aspek keselamatan berkendara dalam
penggunaan helm pada penumpang anak. Diharapkan agar kepolisian dapat
8
terus meningkatkan upaya-upaya keselamatan, khususnya penggunaan helm
pada penumpang anak.
1.5.4 Bagi Peneliti
Penelitian diharapkan dapat menambah pengalaman peneliti dalam
melakukan penelitian dan dapat mengaplikasikan ilmu K3 yang telah
dipelajari dalam masa perkuliahan khususnya mengenai keselamatan
berkendara.
1.6 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, penelitian ini
bertujuan
untuk
mengetahui
gambaran
perilaku
pengendara
dalam
memakaikan helm pada penumpang anak sekolah dasar di SDN Cipinang
Melayu 03 Jakarta Timur tahun 2017. Penelitian ini dilakukan pada bulan
April - Desember 2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Informan penelitian adalah pengendara motor, penumpang anak, penjaga
sekolah setempat, kepala sekolah, dan pihak kepolisian. Metode pemilihan
informan adalah dengan menggunakan accidental sampling. Dalam penelitian
ini dilakukan pengambilan data primer melalui wawancara mendalam
menggunakan pedoman wawancara mendalam dan observasi menggunakan
lembar observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data Miles
dan Huberman.
9
BAB II
TI NJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku
Perilaku merupakan suatu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari
dalam diri manusia. Manusia berperilaku untuk menjalankan kegiatannya
sehari-hari dan untuk berinteraksi satu sama lain. Perilaku dapat menjadi suatu
hal yang abstrak (tidak terlihat) dan dapat pula menjadi suatu tindakan yang
terlihat dan dapat diamati.
Perilaku yang dibahas dalam penelitian ini adalah perilaku pengendara
sepeda motor dalam pemakaian helm pada penumpang anak yang bersifat
kualitatif. Diantara teori-teori perilaku yang lain, terdapat dua teori yang
dianggap paling cocok dengan penelitian ini, yaitu theory reasoned action
(TRA) dan theory of planned behavior (TPB). Theory reasoned action
merupakan dasar pembentukan teori perilaku terencana (TPB) dimana terdapat
domain niat yang menjadi hal yang berbeda untuk diteliti dibandingkan
dengan teori lainnya.
2.1.1 Theory of Reasoned Action
Theory of reasoned action (TRA) adalah teori yang dikemukakan
oleh Fishbein dan Ajzen pada tahun 1975. Pada teori tersebut dijelaskan
bahwa perilaku dipengaruhi oleh beberapa aspek internal dan eksternal
dalam diri manusia, yaitu sikap terhadap perilaku dan norma subyektif
yang dapat membentuk niat yang kemudian niat tersebut akan terwujud
dalam suatu bentuk perilaku.
10
Tujuan utama dibuatnya TRA adalah untuk menjelaskan perilaku
yang terbentuk akibat adanya kehendak dari seseorang (volitional
behaviors). Dalam TRA prediktor utama pembentuk perilaku adalah niat.
Niat tersebut adalah hasil dari interaksi antara faktor dalam diri seseorang
dan pengaruh norma subyektif dari lingkungan sekitar seseorang.
Berdasarkan gambar 2.1 sikap terbentuk dari kekuatan keyakinan
dan evaluasi terhadap keyakinan tersebut. Yang dimaksud dengan
kekuatan keyakinan (belief strenght) adalah seberapa besar seseorang
memiliki keyakinan positif atau negatif terhadap suatu hal. Sedangkan
evaluasi terhadap keyakinan (belief evaluation) adalah seberapa besar
seseorang merasa akan melakukan suatu hal dilihat dari outcome yang
akan ditimbulkannya, apakah outcome positif atau negatif.
Sedangkan norma subyektif terbentuk oleh normative belief dan
motivasi untuk memenuhi normative belief tersebut (motivation to
comply). Normative believe merupakah persepsi seseorang dalam
menanggapi pengaruh orang lain yang dianggap penting bagi dirinya
dalam melakukan suatu perilaku. Sedangkan motivation to comply adalah
tekanan yang dirasakan oleh seseorang mengenai apakah tindakan atau
perilaku yang seharusnya dilakukan akibat pengaruh dari orang yang
dianggap penting tersebut penting untuk diwujudkan, apakah diperlukan
untuk memenuhi ekspektasi orang lain terhadap perilaku yang akan
dimunculkan.
11
Sumber : Ajzen, Icek (1975) dalam Hale, Jerold L. dkk, (2014)
Gambar 2.1
Theory of Reasoned Action
2.1.2 Theory of Planned Behavior
Theory of planned behavior (TPB) atau dapat disebut juga dengan
teori
perilaku
terencana
merupakan
hasil
pengembangan
dan
penyempurnaan dari theory reasoned action (TRA). Sama halnya dengan
theory of reasoned action, teori perilaku terencana menjelaskan aspek
internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi seseorang dalam
berperilaku. Satu hal yang membedakan TPB dengan TRA adalah di
dalam TPB terdapat faktor kontrol perilaku (perceived of behavioral
control) yang dapat mempengaruhi niat dan perilaku seseorang (Ajzen,
1985). Perbedaan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.2.
Menurut Fishben dan Ajzen (1975), sama seperti ada theory
reasoned action, terdapat faktor sikap dan norma subyektif terhadap niat
yang dapat mempengaruhi seseorang dalam berperilaku. Sebagai
tambahan, terdapat faktor perceived behavioral control yang kemudian
disebut sebagai PBC. Perceived behavioral control atau disebut dengan
12
kontrol perilaku adalah persepsi seseorang terhadap kontrol yang
dimilikinya sehubungan dengan perilaku tertentu apakah seseorang merasa
mudah atau sulit untuk melakukan tingkah laku tertentu. Ajzen (2005)
menyatakan perceived behavioral control menjalankan fungsi control
beliefs mengenai ada atau tidak adanya faktor yang mendorong atau
menghambat individu untuk melakukan sebuah perilaku. Kepercayaan
dalam kontrol ini didasarkan pada pengalaman terdahulu individu tentang
suatu perilaku, informasi yang dimiliki individu tentang suatu perilaku
yang diperoleh dengan melakukan observasi pada pengetahuan yang
dimiliki diri maupun orang lain yang dikenal individu, dan juga oleh
berbagai faktor lain yang dapat meningkatkan ataupun menurunkan
perasaan individu mengenai tingkat kesulitan dalam melakukan suatu
perilaku.
Faktor kontrol perilaku merupakan suatu keadaan dimana
seseorang
bisa
mengatur
kemampuan/ketidakmampuannya
dalam
melakukan suatu perilaku (dipengaruhi oleh faktor eksternal) sehingga
akhirnya dia memutuskan untuk berperilaku atau tidak, yang kemudian
disebut juga dengan nonvolitional behaviors (perilaku diluar kehendak).
Faktor nonvolitional behaviors ini pula yang membedakan TPB dengan
TRA, dimana dalam TRA hanya dibahas mengenai volitional behaviors.
Ajzen (1985) dan
Ajzen (2005) menjelaskan bahwa dalam di
dalam kontrol perilaku terdapat faktor internal dan eksternal yang dapat
mempengaruhi, yaitu dijelaskan sebagai berikut.
a. Faktor Internal
13
Terdapat beberapa faktor internal yang dapat mempengaruhi
kontrol
perilaku
yang
kemudian
mempengaruhi
niat
untuk
berperilaku, diantaranya :
1. Informasi, keahlian, dan kemampuan dan kemauan.
2. Keadaan emosi dan paksaan (emotions and compulsions).
Faktor internal memiliki peranan untuk membentuk persepsi
kontrol perilaku dan keberhasilan timbulnya niat terhadap perilaku.
Faktor internal ini merupakan kumpulan dari fungsi kognitif seseorang
dan segala sesuatu yang terdapat dalam diri seseorang tersebut
termasuk keadaan mental.
b. Faktor Eksternal
Sama halnya dengan faktor internal, faktor eksternal juga
memiliki peranan untuk mempengaruhi kontrol perilaku yang
kemudian mempengaruhi niat terhadap perilaku seseorang, yang
dijelaskan sebagai berikut.
1. Ketersediaan Waktu.
Kurangnya waktu dapat mempengaruhi seseorang untuk
dapat mengontrol perilakunya sesuai yang diharapkan. Umumnya,
kejadian seperti ini adalah faktor yang tidak terduga. Perilaku yang
sudah direncanakan sebelumnya dapat menjadi tidak terlaksana
akibat satu dan lain hal yang berhubungan dengan waktu.
Waktu dapat mengubah niat seseorang. Seseorang yang
semakin lama semakin memperoleh banyak informasi cenderung
dapat mengubah niatnya untuk melakukan sesuatu. Misalnya,
14
seseorang yang awalnya patuh untuk memakaikan helm pada
penumpang anak dikarenakan terdapat informasi razia kepolisian
menjadi tidak patuh ketika mendapat informasi bahwa razia
kepolisian sudah tidak dilakukan lagi.
2. Ketergantungan terhadap Orang Lain.
Menurut Ajzen (1985), suatu niat terhadap perilaku tidak
dapat terwujud jika orang lain yang berhubungan dengan perilaku
tersebut tidak memberikan dukungan ke arah yang sama. Sehingga
dapat dikatakan bahwa keinginan seseorang untuk mewujudkan
niat terhadap perilaku dipengaruhi oleh peran dari orang lain.
Sebagai contoh, perilaku orang tua saat memakaikan helm pada
penumpang anak tidak akan terwujud jika anak tersebut menolak
untuk memakai helm karena satu dan lain alasan.
Gambar 2.2
Theory of Planned Behavior
2.1.4 Perbandingan Teori Perilaku
Berdasarkan kedua teori perilaku yang telah dijelaskan, berikut ini
adalah tabel hasil perbandingan kedua teori perilaku tersebut.
15
Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Teori Perilaku
Theory of Reasoned Action
Perilaku
prediktor
dapat
Theory of Planned Behavior
nonvolitional
terbentuk
dari Terdapat
faktor
berupa
niat behavior
sehingga
utama
(volitional behavior)
perilaku
tidak
aktualisasi
hanya
dilihat
berdasarkan niat tetapi juga dilihat
dari aspek persepsi kontrol perilaku.
Berdasarkan tabel 2.1 diketahui bahwa dalam TRA, niat
merupakan prediktor utama dalam membentuk perilaku karena niat
merupakan volitional behavior (perilaku terbentuk sesuai dengan
kehendak). Sedangkan dalam TPB, terdapat nonvolitional behavior yaitu
adanya persepsi kontrol perilaku, dimana memungkinkan perilaku yang
terealisasi tidak sesuai dengan kehendak (niat). Karena persepsi kontrol
perilaku dapat langsung mempengaruhi perilaku. Sehingga memungkinkan
situasi dimana niat yang tinggi tidak sejalan dengan perilaku yang terjadi
akibat adanya nonvolitional behavior. Keberhasilan perilaku dalam TPB
tergantung dari bagaimana seseorang menanggapi persepsi kontrol
perilaku mereka, apakah dianggap menjadi suatu penghalang atau
pendorong untuk berperilaku.
2.1.5 Perilaku Aman Berkendara
2.1.5.1 Definisi
Safety riding menjadi suatu hal yang penting mengingat pengguna
jalan raya tidak hanya sebatas pada pengguna kendaraan bermotor
melainkan juga menyangkut pengguna jalan lain seperti pesepeda dan
16
pejalan kaki. Safety riding atau perilaku aman berkendara memiliki
definisi yang beragam. Menurut Utari (2009), safety riding merupakan
suatu upaya yang dilakukan pengendara untuk memperkecil kemungkinan
terjadinya celaka dan memperbesar tingkat keamanan dalam berkendara.
Tidak hanya itu, safety riding juga meliputi kesadaran pengendara
terhadap bahaya di sekitarnya. Sedangkan menurut Kusmagi (2010) safety
riding adalah bagaimana pengendara sepeda motor dapat berkendara
dengan aman, mengikuti aturan dan regulasi yang berlaku dengan tujuan
terjaminnya keselamatan pengendara maupun pengguna jalan lain.
Selanjutnya menurut Sumiyanto dkk. (2014) safety riding adalah suatu
bentuk perilaku pengendara yang memperhatikan aspek keselamatan
dengan tujuan tidak celaka dalam berlalu lintas. Selain itu, safety riding
juga digunakan sebagai pengingat pengendara untuk selalu mengantisipasi
segala hal yang dapat terjadi saat berlalu lintas, baik hal negatif maupun
hal positif.
2.1.5.2 Perilaku Aman Sebelum Berkendara
Perilaku aman sebelum berkendara penting untuk diperhatikan oleh
pengendara karena dengan mempersiapkan segala sesuatunya sebelum
mengemudikan kendaraan, hal-hal yang tidak diinginkan dapat terhindar.
Berdasarkan peraturam pada Motorcycle Safety Foundation, terdapat
empat langkah sebagai persiapan berkendara yaitu memastikan ukuran
tubuh sesuai dengan ukuran sepeda motor, memeriksa kelengkapan sepeda
motor, menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, dan pengendara
memiliki kesehatan mental yang baik sehingga keselamatannya dapat
17
terjaga (Motorcycle Safety Foundation, 2014). Sedangkan menurut
Kusmagi (2010) perilaku yang aman sebelum berkendara adalah sebagai
berikut.
a. Memeriksa kelengkapan memastikan semua peralatan di sepeda motor
berfungsi dengan baik, seperti lampu depan, lampu belakang, lampu
sein, dan juga rem.
b. Membawa SIM dan STNK sebagai identitas diri dan sebagai penunjuk
bahwa pengendara adalah orang yang berhak membawa kendaraan
serta mencegah tuduhan membawa kendaraan secara tidak sah.
c. Memakai alat-alat pelindung keselamatan diri, seperti jaket, helm,
sarung tangan, dan sepatu yang bisa melindungi jika terjadi
kecelakaan.
d. Memeriksa kondisi ban dari kondisi yang dapat menyebabkan celaka
seperti pecah ban karena tekanan terlalu tinggi atau kehabisan angin.
e. Mengatur posisi spion baik kiri dan kanan supaya dapat mengamati
kondisi lalu lintas di belakang dengan baik (jika terdapat penumpang
jangan sampai terhalang).
f. Memperhatikan
batas
maksimum
kemampuan
motor
untuk
menampung beban barang bawaan.
g. Memperhatikan kondisi fisik sebelum mengemudikan kendaraan. Jika
diperlukan, rencanakan kapan harus berhenti dan beristirahat.
h. Jika berkendara dengan anak, sebaiknya tidak ditempatkan di bangku
depan karena membahayakan proses mengontrol laju motor.
18
i.
Anak sebagai penumpang sebaiknya diberikan helm dan peralatan
kelengkapan berkendara yang sesuai dengan ukurannya. Pemakaian
helm yang tidak sesuai dengan ukuran kepala anak tidak dianjurkan
karena tidak dapat melindungi secara maksimal.
j.
Memberitahukan segala sesuatu yang mungkin terjadi di jalan kepada
penumpang yang jarang atau tidak pernah naik motor sebelumnya
sehingga
penumpang
dapat
mempersiapkan
diri
dan
tidak
menimbulkan celaka.
Selain itu, berdasarkan Buku Petunjuk Tata Cara Bersepeda
Motor di Indonesia, terdapat dua hal utama yang harus dipersiapkan
sebelum berkendara yaitu keselamatan pengendara dan persiapan
kendaraan yang akan digunakan (Dirjen Perhubungan Darat, 2008) yaitu
sebagai berikut.
1) Keselamatan Pengendara
a. Helm
1. Menggunakan helm yang berada dalam kondisi baik, jangan
membeli helm bekas.
2. Memeriksa helm secara berkala. Masa pakai helm dapat
berkurang setiap kali dipakai. Periksa apakah terdapat retak,
periksa kondisi lapisan dalam helm, periksa apakah ada bahan
material yang terlepas.
3. Mengikat helm dengan benar karena helm yang longgar sama
bahayanya dengan tidak memakainya sama sekali.
19
4. Menggunakan helm yang mudah terlihat seperti warna putih,
merah, kuning atau jingga.
5. Membersihkan helm dengan air dan sabun yang lembut supaya
terhindar dari kerusakan. Tidak dianjurkan m