Peran Badan Permusyawaratan Nagari dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nagari baringin Tahun 2015-2020

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK
WIDIA AMELIZA (130906120)
PERAN
BADAN
PERMUSYAWARATAN
NAGARI
DALAM
PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
NAGARI BARINGIN TAHUN 2015-2020
Rincian isi skripsi, 88 halaman, 7 tabel, 1 skema, 13 buku, 2 situs internet, 3
skripsi
Sumber lain, 1 Peraturan Daerah, 1 Permendagri, 3 Peraturan perundangundangan
ABSTRAK
Badan Permusyawaratan Nagari merupakan wujud dari demokrasi di
tingkat nagari. Bamus berfungsi menetapkan peraturan nagari bersama pemerintah
nagari, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat nagari. Dalam hal ini
peran Badan Permusyawaratan Nagari adalah menyusun Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nagari yang bertujuan untuk membangun kemajuan nagari
sesuai dengan visi dan misi Wali Nagari terpilih.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.
Penelitian deskriptif melakukan analisis dan menyajikan data-data serta faktafakta secara sistematis sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana keterlibatan Badan
Permusyawaratan Nagari dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menegah Nagari, terkhususnya di Nagari Baringin.
Hasil dari penelitian di Nagari Baringin, peneliti memiliki kesimpulan
bahwa Badan Permusyawaratan Nagari belum bekerja secara maksimal sesuai
dengan peran BAMUS dalam Peraturan Daerah Kabupaten Agam. Hal ini
diakibatkan karena keberadaan BAMUS merupakan sebuah lembaga baru yag ada
di Nagari Baringin, selain itu faktor lain yang menyebabkan BAMUS kurang
aksimal dalam menampung aspirasi masyarakat adalah kurangnya sosialisasi ang
dilakukan Pemerintah Nagari dan BAMUS sendiri terhadap pengenalan BAMUS
di Nagari Baringin.

Kata Kunci : Badan Permusyawaratan Nagari, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nagari

Universitas Sumatera Utara

Halaman Persetujuan

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:
Nama

: Widia Ameliza

Nim

: 130906120

Departmen

: Ilmu Politik

Judul

: Peran Badan Permusyawaratan Nagari dalam Penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nagari baringin Tahun
2015-2020.
Menyetujui


Ketua Departemen Ilmu Politik

Dosen Pembimbing

(Dr. Warjio, Ph.D)

(Drs. Heri Kusmanto, MA.,

Ph.D)
NIP. 197408062006041003

NIP. 196410061998031002

Mengetahui
Wakil Dekan I
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(Husni Thamrin, S.Sos., M.SP)
NIP. 197203082005011001


Universitas Sumatera Utara

UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA
FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE
DEPARTEMENT OF POLITICAL SCIENCE
WIDIA AMELIZA (130906120)
THE ROLE OF THE NAGARI CONSULTATION AGENCIES IN THE
PREPARATION OF THE MEDIUM-TERM PLANNING TERMINATION OF
NAGARI BARINGIN IN 2015-2020
Details of thesis content, 88 pages, 7 tables, 1 scheme, 15 books, 2 internet sites, 3
theses
Other sources, 1 Regional Regulation, 1 Permendagri, 3 Legislation

ABSTRACK
The Nagari Consultative Body is a manifestation of democracy at the
nagari level. Bamus functioned to establish the nagari rules with the village
government, to accommodate and channel the aspirations of the nagari
community. In this case the role of the Nagari Consultative Body is to prepare the
Nagari Medium Term Development Plan which aims to build the nagari progress
in accordance with the vision and mission of the elected Wali Nagari.

The research method used is qualitative descriptive method. Descriptive
research to analyze and present data and facts systematically so that more easily
understood and concluded. This study aims to find out how the involvement of the
Nagari Consultative Body in the preparation of the Mid Term Development Plan
Nagari, especially in Nagari Baringin.
The result of the research in Nagari Baringin, the researcher concludes that the
Nagari Consultative Body has not worked maximally in accordance with the role
of BAMUS in the regency of Agam regency. This is due to the existence of
BAMUS is a new institution that exist in Nagari Baringin, other factors that cause
BAMUS less aksimal in accommodating the aspirations of the community is the
lack of socialization conducted by the Government Nagari and BAMUS itself to
the introduction of BAMUS in Nagari Baringin.

Keywords: Nagari Consultative Body, Medium Term Development Plan Nagari

Universitas Sumatera Utara