Budaya Mengajar Dalam Pembentukan Karakter Anak Autis Di Yayasan Tali Kasih Medan (Studi Etnografi)

BAB II
GAMBARAN UMUM YAYASAN TALI KASIH MEDAN
2.1 Sejarah Perkembangan Pendidikan Anak Luar Biasa di Indonesia
Para ahli sejarah pendidikan biasanya menggambarkan mulainya pendidikan
luar biasa pada akhir abad ke 18 atau awal abad ke 19. Di Indonesia sejarah
perkembangan pendidikan luar biasa dimulai ketika belanda masuk ke Indonesia
tahun 1596 – 1942, mereka memperkenalkan sistem persekolahan dengan orientasi
barat. Bagi pendidikan untuk anak–anak penyandang cacat di buka lembaga-lembaga
khusus. Lembaga pertama yang didirikan adalah untuk pendidikan anak tuna netra
dan tuna grahita di dirikan tahun 1927. Kemudian didirikan untuk anak tuna rungu
pada tahun 1930, Ketiganya terletak di kota Bandung. 8
Pada masa kemerdekaan, keberadaan sekolah bagi penyandang cacat makin
terjamin dengan adanya UUD 1945 yang menyatakan setiap warga Negara berhak
mendapatkan pendidikan. Disamping itu UU pendidikan No 12 tahun 1954 memuat
ketentuan tentang pendidikan dan pengajaran luar biasa. Pemerintah RI mengundangundangkan yang pertama mengenai pendidikan

terhadap anak- anak yang

mempunyai kelainan fisik atau mental , yang diatur undang-undang tersebut yang
menyebutkan pendidikan dan pengajaran luar biasa diberikan dengan khusus untuk
8


Perkembangan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di ...
www.kompasiana.com/.../perkembangan-pendidikan-anak-berkebutuhan...
Perkembangan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di Indonesia. 19 Mei 2012 22:22:10 Diperbarui: 25 Juni 2015 05:05:23

35
Universitas Sumatera Utara

mereka yang membutuhkan ( pasal 6 ayat 2 ) dan untuk semua anak-anak yang sudah
berumur 6 tahun dan 8 tahun berhak dan diwajibkan belajar disekolah sedikitnya 6
tahun (pasal 8). Dengan ini berlakunya undang-undang tersebut maka sekolahsekolah baru yang khusus bagi anak-anak penyandang cacat termasuk untuk anak
tuna daksa dan tuna laras, sekolah ini disebut sekolah luar biasa yang dilindungi
negara.
Konsep pendidikan terpadu diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1978 yang
bertujuan khusus untuk anak tuna netra. Pasal-Pasal yang melandasi Pendidikan Luar
Biasa Seluruh warga negara tanpa terkecuali apakah dia mempunyai kelainan atau
tidak mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. Hal ini dijamin oleh
UUD 1945 pasal 31 ayat1 yang mengumumkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak
mendapat pengajaran. Pada tahun 2003 pemerintah mengeluarkan undang- undang no
20 tentang sistem pendidikan nasional ( UUSPN ). Dalam undang-undang tersebut

dikemukakan hal- hal yang erat hubungan dengan pendidikan bagi anak-anak dengan
kebutuhan pendidikan khusus sebagai berikut ; Bab 1( pasal 1 ayat 18 ) Wajib belajar
adalah program pendidikan minimal yang harus di ikuti oleh warga negara Indonesia
atas tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah. Bab II ( pasal 4 ayat 1 )
Pendidikan diselenggarakan secara demokratis berdasarkan HAM, agama, kultural,
dan kemajemukan bangsa. Bab IV ( pasal 5 ayat 1 ) Setiap warga negara mempunyai
hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu baik yang memiliki
kelainan fisik,emosionl,mental,intelektual atau sosial berhak memperoleh pendidikan
khusus. Bab V bagian 11, Pendidikan khusus (pasal 32 ayat 1 ) Pendidikan khusus

36
Universitas Sumatera Utara

bagi peserta yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
karena kelainan fisik,emosional,mental,sosial atau memiliki potensi kecerdasan.
Perhatian pendidikan terus diutamakan untuk menciptakan bangsa yang cerdas tanpa
adanya pengecualian serta menciptakan keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia
dalam memperoleh pendidikan.
Berdasarkan urutan sejarah berdirinya SLB pertama untuk masing-masing
katagori kecacatan SLB itu dikelompokan menjadi 6 bagian yaitu:

a. SLB bagian A untuk anak tuna netra
b. SLB bagian B untuk anak tuna rungu
c. SLB bagian C untuk anak tuna grahita
d. SLB bagian D untuk anak tuna daksa
e. SLB bagian E untuk anak tuna laras
f. SLB bagian F untuk anak tuna ganda 9

9

Tuna netra adalah orang yang mengalamin gangguan pada mata atau buta.
Tuna runggu adalah seseorang yang mengalami kekurangan dalam mendengar atau tuli.
Tuna grahita adalah kelainan dalam pertumbuhan mental dan perkembangan dalam mental
intelektual.
Tuna ganda adalah sesorang yang mengalami kombinasi kelainan (kelainan mental dan fisik).
Tuna daksa adalah seseorang yang tidak memiliki anggota tubuh yang tidak sempurna sempurna
atau sering disebut cacat tubuh.
Tuna laras adalah sesorang yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan control
sosial dan individu
tunalaras biasanya menunjukan perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan.


37
Universitas Sumatera Utara

Meskipun demikian penyelenggaraan SLB dibina oleh pemerintah yang mulamula oleh Seksi Pengajaran Luar Biasa merupakan bagian dari Balai Pendidikan
Guru kemudian oleh Urusan Pendidikan Luar Biasa, bagian dari Jawatan Pengajaran,
selanjutnya oleh Urusan Pendidikan Luar biasa, bagian dari Jawatan Pendidikan
Umum. Sejak tahun 1980 SLB dibina oleh Subdirektorat Pembinaan Sekolah Luar
Biasa (Subdit. PSLB), di bawah Direktorat Pendidikan Dasar pada Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Selanjutnya Subdit. PSLB ditingkatnya
fungsinya menjadi Direktorat Pendidikan Luar Biasa (Dit. PLB). Dan terakhir
Direktorat ini berubah menjadi Dit. PSLB.

Perjalanan pendidikan bagi penyandang cacat telah berjalan lebih dari satu
abad. Selama kurun waktu tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan luar
biasa telah berkembang secara kuantitatif maupun kualitatif. Jumlah SLB makin
meningkat, lembaga pemerintah yang mengurusnya semakin besar, Lembaga
penyiapan gurunya juga telah berkembang hingga di LPTK perguruan tinggi, sistem
layanan

pendidikannya


bervariasi

seturut

dengan

perkembangan

kesadaran

masyarakat nasional maupun internasional. Meskipun demikian, kemajuan PLB di
Indonesia tidak luput dari berbagai masalah atau tantangan dalam perkembangannya.

Dalam rangka mengembangkan PLB di Indonesia, beberapa isu penting
mengenai PLB baik dalam skala nasional maupun internasional perlu mendapat
perhatian. Beberapa isu yang terkait dengan penyelenggaraan PLB di antaranya: (1)

38
Universitas Sumatera Utara


Paradigma

10

dan konsep PLB dalam persepektif Internasional, (2) Sistem layanan

pendidikan, (3) Fungsi dan peran SLB, (4) Profesionalisme PLB.

Sesuai dengan yang terlihat dilapangan peraturan pemerintah yang dari dulu
dikeluarkan tidak begitu diterapkan terhadap sekolah-sekolah yang mendidik anak
autisme. Terlihat kurangnya peran pemerintah dalam memfasilitasi sekolah anak
autisme dari segala aspeknya. Keadilan pendidikan terhadap penyandang autis kurang
di perhatiakan sehingga pendidikan anak autis khusunya di medan tidak terlalu
banyak.

Jumlah sekolah autis yang sedikit di bangun khususnya di kota Medan
menjelaskan bahwa perhatian pemerintah tidak penuh terhadap pendidikan anak autis.
Bahkan tidak ada sekolah negeri yang di bangun oleh pemerintah khusus terhadap
pendidikan anak autis. Kebanyakan sekolah anak autis dikelolah oleh swasta dan

sebagaian sekolah autis tidak mendapat campur tangan dari pemerintah seperti
Yayasan Tali Kasih Medan.

2.1.1 Awal Terbentuknya Yayasan Tali Kasih Medan
Yayasan tali kasih salah satu lembaga pendidikan masyarakat yang berdiri
pada tahun 2000. Yayasan ini memiliki perbedaan dengan sekolah-sekolah yang lain,
dimana murid-murid yang diajarkan tidak selayaknya seperti orang normal. Murid10

Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak
pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang mengenai realita dan akhirnya
akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita itu.

39
Universitas Sumatera Utara

murid yang diajarkan seluruhnya mengalami kelainan mental atau sering juga disebut
anak autisme sehingga memiliki metode pengajaran yang berbeda.
Yayasan Tali Kasih awalnya dibentuk atau didirikan oleh bapak Sahid Hamid
dan bapak B. Saragih. Awalnya kepedulian mereka terhadap dunia pendidikan anak
autisme yang pada saat itu belum ada berdiri di kota Medan dan menjadi sekolah

autisme yang pertama kali berdiri. Bapak Sahid Hamid yang menjadi pemilik yayasan
tersebut awalnya mendirikan sekolah ini di jalan K.H Wahid Hasyim dan selang satu
tahun kemudian beliau mendirikan kembali sekolah ini di jalan Sei Alas no 18
Medan. Seiring berjalannya waktu selama 10 tahun tepatnya tahun 2010, sekolah
yang didirikan di jalan K.H Wahid Hasyim ditutup dan sekolah yang berada di jalan
Sei Alas menjadi fokus utama dalam pengembangan pendidikan anak autisme. Hal
yang menjadi pemicu utama ditutupnya sekolah yang berada dijalan K.H Wahid
Hasyim adalah kurangnya pendanaan dalam membangun fasilitas yang lengkap serta
dalam menggaji pengajar. Hal ini karena siswa yang diajarkan tidak sesuai dengan
pemasukan terhadap sekolah tersebut.
Pada tahun 2010 mulai banyak berdiri yayasan yang berhubungan dengan
pendidikan anak autis. Yayasan Tali Kasih sempat mengalami kemunduran dengan
kemunculan sekolah-sekolah autis baru. Padahal Yayasan Tali Kasih merupakan
sekolah yang pertama didirikan dan terlama di kota Medan. Ternyata metode
pengenalan yang dilakukan hanya dilakukan dari mulut ke mulut tidak ada
pengenalan sekolah tersebut melalui dunia internet berbeda dengan sekolah lainnya

40
Universitas Sumatera Utara


yang memperkenalkan sekolahnya melalui media sosial. Sejak tahun 2010 Yayasan
Tali Kasih melakukan promosi secara baik, hasil dari promosi itu kemajuan sekolah
ini mengalami peningakatan dalam memperoleh murid dan di dukung dengan
metode-metode pembelajaran serta pengalaman dalam mengatasi anak autis dari
tahun 2000, sekarang ini sekolah tersebut menjadi sekolah autis yang diperhitungakan
di kota Medan. Orang yang berusaha dalam memajukan sekolah ini adalah ibu Nani
Suwarni. Semua perkembangan sekolah ini diarahkan oleh ibu Nani Suwarni
sehingga sekolah ini mengalami perkembangan yang lebih baik. Beliau adalah salah
satu penasehat di Yayasan Tali Kasi. Semua arahan-arahan yang diberikan oleh
beliau harus dilaksanakan bagi semua pengajar yang ada disekolah tersebut.
Table 2.1.1.1
Identitas Yayasan Tali Kasih Medan
Normor Izin Yayasan

420/13423/02

Tanggal Izin di Keluarkan

7 November 2002


Nama Yayasan
Alamat

Yayasan Tali Kasih Medan
Jln, Sei Alas No 18 Medan
Kelurahan : Sei Kambing D
Kecamatan : Medan Petisah
Kota
: Medan
Autisme dan Wicara
Khusus
Non Formal
Said Hamid, SE
Yayasan Tali Kasih Medan
D

Jenis Pendidikan
Rumpun Pendidikan
Setatus Pendidikan
Pemimpin/Pemilik

Penyelenggara
Tahap

41
Universitas Sumatera Utara

Kepala sekolah di Yayasan ini sudah memiliki banyak pergantian. Setiap
kepala sekolah memiliki metode tersendiri dalam mengarahkan tenaga pengajar
dalam mendidik murid. Tahap perkembanganpun berjalan dengan seiringnya
pergantian kepala sekolah, dari yang dulunya sekolah ini kurang dikenal hingga
menjadi sekolah yang lebih dikenal dalam mendidik anak autis. Adapun urutan
kepemimpinan kepala sekolah mulai dari tahun 2000 sampai dengan sekarang adalah:
Tabel. 2.1.1.2
Urutan Kepala sekolah Yayasan Tali Kasih Medan dari tahun 2000 Sampai
dengan tahun 2015
No Nama Kepala Sekolah

Tahun Kepemimpinan

1
2
3
4
5

2000-2005
2005-2008
2008-2010
2010-2013
2013 Sampai Dengan Sekarang 2015

Nani Sumari, Spd
Sundari, Spsi
Tri Nani
Erwiyati, Spsi
Endang

Bapak Said Hamid yang menjadi pemilik yayasan tidak pernah menjadi
kepala sekolah di Yayasan tersebut. Beliau memiliki pekerjaan sebagai pengusaha
diluar dari mendirikan yayasan tersebut. Beliau juga turut dalam memberikan arahanarahan untuk memajukan yayasan dan beliau juga sering mengikuti seminar
didampingi dengan kepala sekolah tentang anak autis baik di kota Medan maupun
diluar kota dengan tujuan untuk memperdalam pengetahuan tentang pendidikan anak
autis. Hingga akhirnya Yayasan Tali Kasih berhasil melakukan seminar tentang
pendidikan anak autis yang dihadiri oleh banyak sekolah-sekolah berkebutuhan

42
Universitas Sumatera Utara

khusus dan lembaga pendidikan pemerintah. Melalui seminar ini pihak yayasan selain
menjelaskan tentang pendidikan anak autis, mereka juga menerangkan metodemetode pembelajaran di Yayasan Tali Kasih sebagai bentuk pengenalan sekolah
tersebut.
2.2. VISI DAN MISI
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional harus menjalankan perannya dengan baik.
Dalam menjalankan peran sebagai lembaga pendidikan ini, sekolah harus dikelolah
dengan baik agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan
dengan optimal. Pengelolaan sekolah yang tidak professional dapat menghambat
proses pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat menghambat langkah sekolah
dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan formal.
Agar pengelolaan sekolah tersebut dapat berjalan dengan baik, dibutuhkan
rencana strategis sebagai suatu upaya/cara untuk mengendalikan organisasi (sekolah)
secara efektif dan efisien, untuk sampai kepada implementasi garis terdepan,
sehingga tujuan dan sasarannya tercapai. Perencanaan strategis merupakan landasan
bagi sekolah dalam menjalankan proses pendidikan. Komponen dalam perencanaan
strategis paling tidak terdiri dari visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai
tujuan dan sasaran). Perumusan terhadap visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi
tersebut harus dilakukan pengelola sekolah, agar sekolah memiliki arah kebijakan
yang dapat menunjang tercapainya tujuan yang diharapkan. . Visi dan misi juga dapat

43
Universitas Sumatera Utara

memberikan potensi untuk menarik seseorang termasuk orang tua murid untuk
memilih sekolah tersebut untuk menjadi sekolah anaknya.
Yayasan Tali Kasih yang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
mengajar anak berkebutuhan khusus yaitu anak autis, juga memiliki visi dan misi
dalam menentukan arah untuk mencapai tujuan yang diharapakan. Visi dan misi ini
juga diharapkan dapat menarik daya orang tua untuk menyekolahkan anaknya di
Yayasan Tali Kasih.
Adapapun visi dan misi Yayasan Tali Kasih Medan adalah:


Visi Yayasan Tali Kasih Medan
Memberikan harapan kepada orang tua dan memberikan harapan terhadap
masa depan anak.



Misi Yayasan Tali Kasih Medan
Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu untuk menolong orang tua
yang mempunyai anak autis dan berkebutuhan khusus dalam meraih masa
depannya.

Visi dan misi menerangkan bahwa Yayasan Tali Kasih Medan dapat
memberikan harapan kepada orang tua yang mempunyai anak autis dapat diatasi oleh
metode-metode pembelajaran yang diberikan oleh tenaga pengajar yang ada di
yayasan tersebut. Serta Yayasan Tali Kasih menerangkan bahwa keberadaan sekolah
tersebut memiliki peran dalam mencerdaskan kehidupan bangsa ditengah-tengah

44
Universitas Sumatera Utara

masyarakat. Dengan adanya visi dan misi yang dimiliki yayasan ini membuat orang
tua yang mempunyai anak autis memiliki kepercayaan untuk anaknya disekolahkan di
yayasan tersebut.
Visi dan misi yang dimiliki oleh Yayasan Tali Kasih Medan, selain sebagai
arah dari kebijakan untuk mencapai tujuan juga menjelaskan visi dan misi tersebut
sebagai identitas sekolah tersebut yang membuat berbeda dengan sekolah lainya.

Denah Lokasi Yayasan Tali Kasih Medan
Gambar 2.2.1

Iskandar Muda
Ga
ja
h
M
ad
Ayahanda

Darusalam

Ga
tot
Su
br
ot

T

Ya
ya
sa
n
Ta
li

Se
i
Al

Yayasan Tali Kasih terletak didalam jalan yang tidak banyak di lewati
kendaraan. Tidak ada angkot yang melewati dari depan yayasan tersebut. Butuh jarak
200 meter untuk jalan ke jalan Darusalam untuk mendapatkan fasisilitas kendaraaan
umum. Letak ini cukup strategis, karena tidak membahayakan bagi anak-anak pada

45
Universitas Sumatera Utara

saat bermain di depan halaman atau daerah pagar, karena aktifitas olahraga yang
dilakukan pihak sekolah terhadap anak anak murid dilakukan di halaman depan
sekolah. Kecilnya halaman sekolah membuat tidak ada pepohonan didepan halaman
sehingga terkadang tidak terlihat lebih baik.
Gambar 2.2.2

Gambar diatas adalah jalan Sei Alas, lokasi dimana Yayasan Tali Kasih
Medan didirikan. Tampak salah satu orang tua murid sedang mengantarkan anaknya
ke sekolah. Terlihat jalan ini aman untuk dilalui anak-anak karena tidak banyak
kendaraan yang berlalu lalang. Meskipun demikian, semua orang tua murid tetap
mengantarkan anak-anaknya kesekolah.

46
Universitas Sumatera Utara

2.3. Sarana Dan Prasarana
Sekolah merupakan sebuah sistem yang memiliki tujuan. Berkaitan dengan
upaya mewujudkan tujuan tersebut, seringkali masalah dapat muncul. Masalahmasalah itu dapat di kelompokan sesuai dengan tugas-tugas administratif yang
menjadi tanggung jawab administrator sekolah, sehingga merupakan substansi tugastugas administratif kepala sekolah selaku administrator. Di antaranya adalah tugas
yang di kelompokan menjadi substansi perlengkapan sekolah.
Sarana dan Prasarana sekolah merupakan salah satu faktor penunjang dalam
pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Tentunya hal tersebut
dapat dicapai apabila ketersedian sarana dan prasarana yang memadai disertai dengan
pengelolaan dan pemanfaatan secara optimal. Sarana dan prasarana pendidikan
adalah hal yang penting dalam menunjang kemajuan suatu pendidikan untuk
mencapai tujuan yang baik. Begitupun dengan Yayasan Tali Kasih yang memiliki
sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar. adapun
sarana dan prasarana yang ada di Yayasan Tali Kasih adalah sebagai berikut:

47
Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.2.1
Fasilitas-fasilitas di Yayasan Tali Kasih Medan

No

FASILITAS

JUMLAH

1
2
3
4
5
6

Ruang belajar
Meja belajar
Kursi belajar
Lemari buku
AC
Televisi

8
16
16
8
9
1

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Komputer
Tape
Gitar akustik
Ruang administrasi
Meja administrasi
Kursi administrasi
Lemari administrasi
Ruang belajar
Kamar mandi
Ruang terapi
Ruang ganti
Ruang istirahat
Ruang bermain
Ruang tunggu
• kursi panjang
• kursi pendek
• meja
Area parkir

3
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
3
2
1

21

1

Diatas bangunan seluas 225 m2 inilah semua fasilitas berada, dengan luas
tanah 300 m2. Sekolah ini memang tidak memiliki ukuran yang besar tetapi semua
bentuk mulai dari bangunan sampai dengan fasilitas masih layak dipergunakan

48
Universitas Sumatera Utara

sampai dengan sekarang. Semua tersusun rapi setiap benda yang ada didalam yayasan
tersebut. Dengan dilengkapi pendingin ruangan membuat keadaan didalam ruang
terasa sejuk dan nyaman, di dukung dengan kebersihan ruangan yang di jaga setiap
harinya. Setiap guru memang dianjurkan untuk menjaga kebersihan ruangan kelas
serta menerapkannya kepada anak autis sebagai salah satu bentuk terapi dalam
menjaga kebersihan lingkungan.

Tabel 2.2.2
Fasilitas Alat Terapi Anak Autis di Yayasan Tali Kasih Medan
No Alat terapi
1
Infrared (IR)

Jumlah
1

2
3
4

Variabel
Bola Besar
Tangga

1
2
1

5

Oral

35

Fungsi
Membantu memperlancar peredaran
darah anak
Melatih fisik anak dan motorik anak
Melatih konsentrasi anak
Melatih kelincahan anak / melatik
gerak tubuh anak
Untuk
membantu
proses
penyembuhan anak autis yang kaku
dalam berbicara

Alat terapi anak ini membantu untuk proses pembentukan karakter anak
secara biologis agar mengalami peningkatan yang lebih baik. Alat terapi ini memang
tidak menjamin membantu kesembuhan anak hingga 100% melainkan membantu
proses perkembangan anak menuju arah yang lebih baik. Misalnya seperti anak yang
hanya memiliki kebiasaan menyendiri atau pendiam, dengan bantuan alat terapi ini
anak dibentuk menjadi lebih aktif lagi. Tidak ada layaknya dokter khusus dalam

49
Universitas Sumatera Utara

menjalankan alat terapi diyayasan tersebut. Alat terapi ini dikendalikan oleh guru
yang berlatar belakang pendidikan fisioterapi, agar dapat sesuai dengan metodemetode terapi yang sebenarnya. Selain untuk membantu pembentukan karakter anak
kearah yang lebih normal, alat ini juga membantu kesehatan anak secara biologis. Hal
ini dapat dilihat dari proses pelancaran peredaran darah serta media variable yang
membuat anak harus berlatih untuk bergerak setiap terapinya. Selain itu juga alat
terapi ini merupakan sebagai bentuk dari olahraga terhadap anak autis seperti bola
besar dan media tangga yang diterapkan seperti bermain.

50
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.2.3
Denah bangunan Yayasan Tali kasih medan

Ruang
Sholat

Kamar
mandi
Kamar
mandi

Ruang
belajar

Ruang
kk
belajar

Ruang
belajar

Ruang
belajar

Gudang

administrasi

Ruang ganti

Ruang
istirahat

Ruang
belajar

Ruang
belajar

Ruang
belajar

Ruang tunggu
Ruang
belajar

Ruang terapi
Pintu

Parkiran Kendaraan
Halaman Depan

Pagar

Pagar

Bangunan di Yayasan Tali Kasih Medan tampak seperti rumah biasa layaknya
dan ukurannya yang tidak besar seperti layaknya sekolah-sekolah besar yang ada di
Medan, tetapi yayasan ini memiliki peran penting dalam memberikan pendidikan
anak autisme. Sepanjang observasi dan wawancara penulis, tidak ada kendala dalam

51
Universitas Sumatera Utara

sistem bangunan di Yayasan Tali Kasih. Tidak ada keluhan masalah ruangan kurang
ataupun fasilitas yang kurang. Hingga saat ini sarana dan prasarana Yayasan Tali
Kasih tidak ada yang memerlukan perbaikan, semua masih dalam kondisi
baik.Sekolah yang memiliki status non-formal ini tetap memiliki prosedur-prosedur
layaknya seperti pendidikan formal. Hanya saja ada pembentukan prosedur yang
dibentuk sendiri oleh Yayasan Tali Kasi tanpa ada keterkaitan terhadap dinas
pendidikan misalnya metode pembelajaran anak murid.
Gambar 2.2.4
Gambar orang tua murid yang menunggu anaknya di ruang tunggu

Terlihat orang tua murid yang tampak nyaman sambil menunggu anaknya di
ruang tunggu. Sambil menonton televisi orang tua murid juga dapat saling
berinteraksi terhadap sesama orang tua murid. Tidak jarang juga sesama orang tua
murid saling bercerita tentang anak mereka masing-masing. Mereka terkadang saling
bertukar pikiran dalam mengarahkan setiap perilaku-perilaku anaknya. Kebanyakan
orang tua perempuan atau ibu yang banyak menunggu anaknya hingga sampai

52
Universitas Sumatera Utara

pulang. Ada juga orang tua yang membawa makanan setiap hari untuk anaknya. Hal
ini juga bertujuan untuk melatih kemandirian anak. Setiap makanan yang dibawak
oleh orang tua murid selalu dititipkan melalui guru. Ketika tiba waktunya makan,
maka guru memberikan makanan terhadap anak muruid dengan cara mereka
memakannya sendiri tanpa disuapin. Hal ini bertujuan untuk melatih kemandirian
anak dalam membenahi diri. Seperti Amelia (5 tahun) contohnya, setiap harinya
ibunya membawakan makanan kepada anaknya agar anaknya bisa terlatih secara
mandiri. Ini salah satu yang dikeluhkan ibu dari Amelia karena dirumah tidak bisa
mandiri terutama dalam makan sendiri. Ibu Amelia meminta pihak guru untuk
mengajar anaknya mandiri dalam bersikap terutama mandiri dalam makan. Karena
untuk

memegang

sendok

saja

butuh

latihan

3

minggu

untuk

dapat

mempergunakannya. Akhirnya Amalia berhasil makan sendiri dan mampu
mempergunakan sendok dalam kurun waktu terapi selama 30 hari.
Di ruang tunggu ini juga guru-guru dan orang tua saling berinteraksi, Saling
berkomunikasi tentang kemajuan ataupun perkembangan anaknya. Sering juga guru
menyarankan orang tua untuk memperlakukan anaknya sama dengan disekolah agar
terapi anak untuk menjadi lebih baik cepat terjadi.

2.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi ataupun lembaga dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi menggambarkan

53
Universitas Sumatera Utara

dengan jelas pemisahaan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisai yang
baik, harus menjelaskan hubungan wewenang siapa yang berhak dalam mengambil
keputusan dan yang menjalankan keputusan.

54
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.4.1
Struktur Organisasi
Pemimpin
Yayasan
Said Hamid, SE
Penasehat
Nani Suwarni,
Spd

kepala sekolah
Endang Kusuma

Administrasi
Faisal Isnain,
Spsi

Terapis
Rina
Faisal Isnaini,
Oktavia,
Spsi
Amf

Roma
Mintauli
Vidiawati,
Sinurat
Spd

Kartini
Ginting,
Amf

Agustini,
Spd

Endang

Assisten Terapi

Hermansyah,
Spd

Nurleli, Spd

Elvi Mulya,
S.ST.FT

Pembagian tugas kerja di dalam Yayasan Tali Kasih dapat di gambarkan
dengan struktur yang ada diatas. Dengan jumlah guru (tenaga terapis) yang tidak
terlalu banyak, membuat beberapa guru harus melakukan 2 pekerjaan seperti ibu
Endang dan bapak Faisal sebagai kepala sekolah dan administrasi turut juga mengajar

55
Universitas Sumatera Utara

anak autisme yang ada di Yayasan Tali Kasih. Tapi hal ini tidak menggangu posisi
mereka sebagai kepala sekolah dan administrasi sekolah, mereka dapat menjalankan
kedua profesi mereka dengan baik.
Melalui struktur Organisasi tersebut setiap bagiannya memiliki fungsi tersebut
dalam menjalankan perangkat sekolah agar semua sistem yang berada di dalam
sekolah dapat berjalan dengan baik. Adapun fungsi dari bagian-bagian struktur yang
ada di Yayasan Tali Kasih Medan melalui wawancara saya dengan Ibu Endang
adalah sebagai berikut :
1. Pemimpin Yayasan
Pemimpin yayasan tersebut merupakan orang yang memiliki yayasan
tersebut. Semua modal dalam membiayai mulai dari bangunan dan fasilitas
yang ada di keluarkan oleh pemimpin yayasan yaitu bapak Said Hamid.
Diluar dari beliau menjadi seorang pengusaha tetapi beliau turut dalam
memajukan Yayasan Tali Kasih. Adapun fungsi dari pemimpin yayasan
sekaligus pemilik yayasan tersebut adalah:


Sebagai pemodal utama dalam bentuk dana yang diperlukan yayasan



Sebagai penentu dari setiap keputusan



Mencari informasi tentang pendidikan anak autis

2. Penasihat Sekolah
Penasehat sekolah memiliki peran penting dalam mengawas setiap
keputusan dalam memajukan semua perkembangan sekolah. Setiap keputusan

56
Universitas Sumatera Utara

harus dimusyawarahkan dan harus diperkirkan oleh penasehat bagaimana
resiko dan keuntungan dari setiap keputusan yang diambil oleh sekolah.
Contohnya dalam menentukan uang sekolah, penasehat memiliki wewenang
untuk memberikan saran besarnya uang sekolah yang dikenakan terhadap
murid. Hal ini bertujuan untuk tidak dapat menarik perhatian orang tua dalam
menyekolahkan anaknya di yayasan tersebut dengan fasilitas dan tenaga
terapis yang ada.
Jadi adapun tugas dari penasehat adalah sebagai berikut:


Memberikan masukan ataupun saran terhadap kebijakan sekolah



Mempromosikan sekolah

3. Kepala Sekolah
Kepala sekolah memiliki peran banyak dan penting dalam
memperhatikan setiap sistem yang ada di lingkungan sekolah. Banyak hal-hal
yang harus diciptakan kepala sekolah dalam memajukan sekolah tersebut
seperti

program-program

misalnya.

Kepala

sekolah

harus

memiliki

kemampuan yang kompeten dalam memimpin semua bidang yang berjalan,
agar tidak ada terjadi kesalahan dalam berjalannya proses pendidikan.
Begitu juga kepala sekolah di Yayasan Tali Kasih memiliki peran penting
dalam menjalankan proses pendidikan. Adapun tugas dari kepala sekolah
diyayasan tersebut adalah sebagai berikut:


Perencanaan program sekolah

57
Universitas Sumatera Utara



Perencanaan metode pembelajaran



Pengawasan dan evaluasi



Memberikan keputusan dalam memajukan sekolah



Bertanggung jawab atas setiap perencanaan



Menyiapkan buku pedoman sekolah



Melakukan analisis kebutuhan guru dan murid



Mencari informasi tentang terapi dan pendidikan anak autis

4. Administrasi Sekolah
Tenaga administrasi merupakan suatu tenaga yang memiliki peran
penting dalam menjalankan sistem yang ada didalam sebuah lembaga. Hampir
semua lembaga pemerintah maupun swasta memiliki tenaga administrasi.
Begitu juga di Yayasan Tali Kasih yang memerlukan tenaga administrasi
dalam menjalankan program sekolah. Adapun tugas dari administrasi tersebut
adalah sebagai berikut:


Menyusun program sekolah



Mengatur pengeluaran dan pemasukan dana sekolah



Megeluarkan gaji tenaga guru ataupun terapis



Memperhatikan perlengkapan sekolah



Menyimpan dokumen penting sekolah



Menyimpan data-data guru dan murid sekolah



Membuat laporan kegiatan sekolah

58
Universitas Sumatera Utara



Mengatur surat-surat yang berhubungan dengan sekolah

5. Guru (Tenaga Terapis)
Guru merupakan ikon terpenting didalam sekolah, karena program
yang terpenting di dalam sekolah adalah proses belajar mengajar yang
dijalankan oleh guru. Setiap sekolah pasti memiliki guru. Karena orang yang
memiliki peran penting dalam mencerdaskan murid adalah guru.
Adapun tugas guru (tenaga terapis) di Yayasan Tali Kasih Medan adalah
sebagai berikut:


Mendidik anak murid



Memberikan contoh teladan terhadap murid



Menjalankan program yang ditentukan kepala sekolah



Menjaga nama baik sekolah



Melatih murid autis dalam berinteraksi

6. Assisten Terapis
Assisten terapis memiliki peran penting diYayasan Tali Kasih dalam
membantu guru utama dalam mengajarkan anak autisme. Beda halnya dengan
sekolah normal dalam satu kelas terdapat satu guru dalam mengajar anak
murid. Di yayasan ini, berhubungan anak autisme memiliki sifat yang
beranekaragam membut mengajar satu anak itu harus terdapat dua orang
tenaga guru dalam mengajarinya. Terutama anak murid yang memiliki sifat
hiperaktif. Sehingga dalam proses belajar mengajar harus dijalankan dengan

59
Universitas Sumatera Utara

dua tenaga guru. Dimana satu guru yang menjelaskan atau menerangkan
materi dan assisten terapis yang menjaga anak agar tetap tenang. Cara
mengajarnya adalah dengan cara guru utama berada didepan murid dan
assisten terapis berada dibelakang murid.
Jadi adapun tugas dari tenaga terapis adalah sebagai berikut:


Membantu guru utama dalam mengajar anak autis



Membantu guru ataupun terapis dalam menjalakan alat terapi saat anak
diterapi



Mengajar anak autis apabila guru utama berhalangan masuk

2.5. Keadaan Guru dan Siswa di Yayasan Tali Kasih
Setiap guru dan siswa di sekolah memiliki banyak perbedaan mulai dari
peraturan-peraturan yang harus di jalankan dan juga kegiatan-kegiatan yang
dilakukan. Semua hal-hal antara guru dan siswa memiliki keterkaitan yang erat dalam
berjalannya sistem sekolah. Sehingga perlu adanya perhatian terhadap guru dan siswa
di sekolah dalam menjalankan semua program sekolah.
2.5.1. Guru di Yayasan Tali kasih Medan.
Guru ataupun sering disebut tenaga terapis di Yayasan Tali Kasih, memiliki
sifat dan cara berkomunikasi yang baik. Hal ini di sebabkan karena murid yang
diajarkan adalah anak berkebutuhan khusus sehingga memiliki kesabaran yang baik
dalam mengajar. Tetapi perilaku itu tetap diterapkan terhadap orang tua murid

60
Universitas Sumatera Utara

termasuk saya sebagai orang yang melakukan observasi dan wawancara di yayasan
tersebut. Guru yang diutamakan disini selain memiliki latar belakang pendidikan
yang sesuai dengan murid yang diajarkan. Guru yang berada diyayasan tersebut juga
harus memiliki tingkat kesabaran dan emosi yang terkontrol. Agar murid yang
diajarkan tidak merasa rendah ataupun takut terhadap guru. Disini guru dituntut
mampu untuk memberikan rasa nyaman dalam mengajar kepada anak autisme.
Karena sifat anak autis yang menyendiri memerlukan perhatian khusus agar anak
murid mau belajar dengan baik.
Guru di Yayasan Tali Kasih memiliki beberapa peraturan untuk membuat
guru tetap konsisten dalam berkerja. Setiap guru diwajibkan melaksanakan peraturan
selama didalam sekolah. Peraturan ini diperbuat juga untuk bertujuan membuat guru
disiplin dan dapat menjadi contoh teladan bagi murid dan lingkungan sekolah.
Adapun beberapa aturan yang harus dilaksanakan adalah:
1. Masuk tepat pukul 7.45
2. Bertanggung jawab terhadap setiap anak yang diajarkan
3. Loyal kepada yayasan
4. Bertutur kata yang sopan
5. Rapi
6. Mengenakan seragam sesuai jadwal dan kegiatan yang ditentukan
7. Menjalankan perintah kepala sekolah
8. Professional (tidak membawa masalah peribadi ke dalam sekolah)

61
Universitas Sumatera Utara

Table 2.5.1.1
Guru-Guru di Yayasan Tali Kasih Medan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Nama Guru
Endang Kesuma
Faisal Isnain
Roma Vidiawati
Mintauli Sinurat
Rina Oktavia
Kartini Ginting
Agustini
Elvi Mulya
Hermansyah
Nurleli
Nani Suwarni

Agama
Islam
Islam
Kristen
Kristen
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam
Islam

Umur
37
31
34
36
31
30
30
27
28
32
40

Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini
Sajarna Psikologi
Sarjana Psikologi
Pendidikan Taman Kanak-Kanak
D3 Fisioterapi
D3 Fisioterapi
Sarjana Bahasa Indonesia
Sarjana Fisoterapi
Sarjana Pendidikan Olahraga
Sarjana pendidikan Bahasa Indonesia
Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia

Jumlah guru yang ada di sekolah ini memang tidak sebanyak guru disekolah
lainnya, kepala sekolah juga turut membantu dalam mengajar anak autis. Semua guru
tetap sama mengajarkan semua materi pembelajaran terhadap anak autis tanpa ada
sepesifikasi mata pelajaran yang harus diajarkan oleh guru kecuali guru yang berlatar
belakangkan fisioterapi dan psikologi memiliki peran yang lebih dalam
menyembuhkan anak yang menggunakan alat terapi.
Setiap guru harus memiliki tanggung jawab terhadap murid yang diajarkan
karena sistem mengajar di yayasan tersebut satu murid di ajarkan dengan satu guru.
Berbeda dengan anak yang dibawah 5 tahun satu murid diajarkan oleh dua guru . Hal
inipun bertujuan untuk seorang guru dapat membuat rasa nyaman terhadap anak
murid. Karena guru disini dibentuk seolah-olah menjadi seperti orang tua mereka.
Selain itu seorang guru dapat memantau perkembangan anak dengan baik.

62
Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.5.1.2
Seragam Guru
No
1
2
3
4
5

Warna
baju
Otak
udang
Hitam
kuning
Batik
coklat
Hijau
orange
Hitam

Jenis
baju
Jas

Warna celana Ukuran Jadwal
celanan digunakan
Hitam
Panjang Senis-selasa

Kegiatan

Kaos
Berkera
Kemeja

Hitam

Panjang Rabu-kamis

Mengajar

Hitam

Panjang Jumat-sabtu

Mengajar

Kain
olahraga
kaos

Hitam

Panjang Rabu

Olahraga

hitam

panjang Akhir bulan

Membawa
anak-anak
jalan-jalan

Mengajar

Dalam mengutamakan keindahan sekaligus sebagai identitas guru di Yayasan
Tali Kasih Medan, setiap guru harus menggunakan seragam tepat pada jadwal yang
ditentukan. Hal ini juga menuntut buat guru untuk disiplin dalam mengutamakan
kerapian. Melihat keseragaman guru-guru yang ada di sekolah tersebut membuat
suasana sekolah terlihat lebih nyaman. Kebersihan dan keindahan yang ada membuat
pandang diyayasan tersebut lebih baik.

63
Universitas Sumatera Utara

2.5.2. Murid di Yayasan Tali Kasih Medan
Murid di yayasan Tali Kasih Medan memiliki keanekaragaman suku, ras dan
agama yang berbeda. Tidak ada pengecualian dari sudut pandang suku, ras dan agama
di yayasan tersebut, semua murid disama ratakan dalam hal apapun.
Murid di yayasan tersebut tidak memiliki peraturan tertulis yang selayaknya murid
normal lain lakukan. Hal ini dikarenakan tingkat IQ mereka yang rendah serta sikap
yang tidak normal membuat mereka tidak diberikan peraturan-peraturan yang
selayaknya. Kecuali jam masuk untuk proses belajar, hal inipun hanya diberi tauh
oleh orang tua.
Murid di sekolah ini memiliki jadwal dalam mengikuti pelajaran. Proses
belajar mengajar berlangsung dari pukul 8.00 sampai pada 17.00. setiap siswa dalam
satu hari hanya memiliki waktu 2 jam dalam mengikuti proses belajar mengajar,
termasuk juga dalam melakukan terapi yang diberikan oleh guru. Proses belajar
mengajar yang diberikan terhadap murid diyayasan tersebut dilakukan 3 kali dalam
seminggu sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan oleh pihak yayasan. Setiap
jadwal mengajar memiliki sesi dalam mengajar anak setiap harinya. Hal ini bertujuan
untuk semua anak yang diajarkan memiliki waktu dan tempat dalam menerima
pelajaran dan terapi, karena jumlah anak murid Yayasan Tali Kasih ada 35 anak. Ada
4 sesi yang di bentuk pihak sekolah dalam proses belajar mengajar yang diberikan
terhadap murid yang berbeda, adapun pembagian sesi tersebut adalah:
1. Sesi pertama 08.00 – 10.00
2. Sesi kedua 10.00 – 12.00

64
Universitas Sumatera Utara

3. Sesi ketiga 13.00 – 15.00
4. Sesi kempat 15.00 – 17.00
Setiap murid sudah ditentukan jadwal belajarnya dan tidak bisa mengantikan jadwal
belajar dalam keadaan apapun.
Meskipun sekolah ini bersifat non formal tapi tingkat kedisiplinan murid sangat
diutamakan. Setiap murid diajarkan mandiri agar sifat tersebut dapat diterapkan diluar
dari lingkungan sekolah.

Table 2.5.2.1
Murid-murid di Yayasan Tali Kasih Medan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Nama
Yeni Vidiawati
Firman S
Ismail
heru
Dona Astaraia
Clarisa M
Wilson
Riska
Aditya Pratama
Siska
Charles
Dona Talita
Amri
Tesa
Melisa
Agustini
Leonardo
Raniel N

Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki

Umur
8
10
6
8
5
4
8
7
12
11
9
5
6
4
5
4
9
4

Gangguan
Autisme
Autisme
Autisme
Autisme
Autisme
Daung Sindrom
Autisme
Autisme
Autisme
Autisme
Autisme
Daung Sindrom
Autisme
Autisme
Autisme
Daung Sindrom
Autisme
Daung Sindrom

65
Universitas Sumatera Utara

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Ardi
Gunawan
Fransiska
Tomy
Taruna
Yasmin
Petra Raditya
Novita
Amalia
shelly
Ardian
Natalia
Musepini
William
Gilang
Riski
Rio

Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Peremuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki

5
4
11
12
10
8
5
6
5
8
10
7
10
9
6
7
5

Autisme
Autisme
Autisme
Daung Sindrom
Autisme
Autisme
Retardasi Mental
Autisme
Autisme
Autisme
Autisme
Autisme
Retardasi Mental
Autisme
Autisme
Autisme
Autisme

Dalam penerimaan murid di Yayasan Tali Kasih, setiap siswa juga harus
memenuhi siarat dalam melakukan pendaftaran. Ada pun syarat pendaftaran tersebut
adalah:
1. Menyerahkan surat keterangan dokter bahwa anak mengalami ganguan mental
2. Mengisi formulir pendaftaran
3. Menyerahkan uang pendaftaran
4. Menyerahkan pas photo 3 x 4 sebanyak 2 lembar
5. Membayar out door bulanan

66
Universitas Sumatera Utara

Sebelum melakukan proses belajar mengajar terhadap murid baru. Siswa
dibagi atas 2 golongan dalam melakukan penerapan belajar. Adapun 2 hal yang
diterapakan adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan umur
Umur 5 tahun kebawah proses belajar mengajar lebih banyak dibentuk
seperti kegitaaan bermain. Tetapi didalam bermain tersebut seorang guru
sudah menerapkan proses belajar dan terapi, hal ini bertujuan agar murid mau
belajar dengan rasa nyaman.
Berbeda dengan siswa yang berumur diatas 5 tahun. Murid lebih ditekankan
pada sistem belajar yang serius, seperti pengenalan angka, huruf, cara
berbicara, melatih kemandirian, mengenal warna dan mengenal gambar. tetapi
kegiataan bermain tetap dilakukan dengan frekuensi waktu yang sedikit
dibandingkan dengan murid dibawah 5 tahun.
2. Berdasarkan keterangan dokter
Proses belajar mengajar juga ditentukan oleh surat keterangan dokter
terhadap murid baru yang mengikuti proses belajar mengajar di yayasan ini.
Karena beda gangguan anak beda sistem penerapan proses belajar yang
diberikan terhadap anak meskipun memiliki materi yang sama dengan belajar.
Ada 3 jenis pengolongan penerapan belajar anak yang diberikan di yayasan
ini, yaitu:
1. Anak Autisme
2. Anak Down Sindrom

67
Universitas Sumatera Utara

3. Anak Retardasi Mental
Dengan mengetahui diagnosa dokter dari surat keterangan yang ada,
maka pihak sekolah dapat memberikan sistem penyampaian pengajaran yang
tepat terhadap siswa yang memiliki ganguan yang berbeda juga. Dengan ini
guru bisa melakukan metode pembelajaran sesuai yang telah ditentukan oleh
pihak sekolah terhadap masing-masing ganguan anak yang berbeda.

2.6. Sumber dana sekolah
Setiap sekolah pasti memiliki sumber dana baik dari pemerintah, donatur dan
juga dari uang sekolah siswa-siswi. Tapi tidak semua sekolah mendapatkan bantuan
pemerintah dan juga donatur. Yayasan Tali Kasih Medan termasuk sekolah non
formal yang tidak mendapatkan bantuan dana dari pemerintah dan juga donatur.
Semua biaya sekolah ataupun sumber dana sekolah berasal dari uang sekolah anak.
Uang sekolah anak yang menjadi sumber dana utama dalam membenahi semua
sistem yang ada didalam sekolah ini, mulai dari gaji guru-guru, biaya listrik dan biaya
air. Hingga saat ini biaya yang hanya berasal dari uang sekolah anak murid tidak ada
mengalami kekurangan untuk membiayai semua kebutuhan sekolah.

68
Universitas Sumatera Utara