Penetapan Kadar Nitrit Dan Nitrat Dalam Air Di Kota Medan Secara Spektrofotometri Sinar Tampak
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan
umat manusia dan makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan
tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Sebagian besar keperluan air
sehari-hari berasal dari sumber air tanah (sumur) dan air permukaan
(sungai, danau, waduk dan rawa-rawa) (Rusman, 2013).
Air diperlukan untuk melarutkan bebagai jenis zat yang diperlukan
tubuh. Sebagai contoh, oksigen perlu dilarutkan terlebih dahulu, sebelum
dapat memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli.
Demikian pulahalnya dengan segala zat makanan yang hanya dapat
diserap apabila dapat larut di dalam cairan yang meliput selaput lendir
usus. Segala reaksi biokimia di dalam tubuh manusia/hewan terlaksana di
dalam lingkungan air. Air sebagai bahan pelarut, membawa segala jenis
makanan ke seluruh tubuh dan mengambil kembali segala buangan untuk
dikeluarkan melalui tubuh. Air juga ikut serta mempertahankan suhu
badan, karena dengan penguapannya suhu dapat menurun. Air juga
dipakai untuk membersihkan permukaan mata serta melicinkannya,
sehigga gerak kelopak mata menjadi lancar. Ringkasnya dalam segala
fungsi kehidupan seperti bereaksi terhadap segala stimulus, tumbuh,
bermetabolisme, bereproduksi, air selalu memegang peranan penting
(Slamet, 2009).
1
Pertambahan penduduk di kota-kota besar umumnya diikuti
dengan peningkatan kebutuhan air minum. Kepadatan penduduk dan
terbatasnya lahan untuk daerah pemukiman menyebabkan terjadinya
pencemaran air tanah terutama oleh zat-zat organik yang berasal dari
buangan rumah tangga. Selain itu terdapat pipa instalasi jaringan PDAM
yang sudah tua dan menjadi aus sehingga mengakibatkan terjadinya
rembesan air buangan ke dalam pipa dan menyebabkan air minum
tercemar (Sukar, dkk., 1991).
Selain itu senyawa ammonia ini diperoleh berasal dari pupuk yang
telah digunakan, pembusukan binatang dan sayuran, kotoran yang terlarut,
pembuangan sampah dan limbah industri Dengan adanya mikroba
nitrosomonas senyawa ammonium dan oksigen dapat membentuk
senyawa nitrit dengan adaya mikroba nitrobakter akan membentuk
senyawa nitrat. Konsentrasi nitrat selalu lebih tinggi dibandingkan dengan
nitrit (De Zuane, 1996; Sukar, dkk., 1991)
Reduksi nitrat menjadi nitrit pada manusia terjadi di saliva untuk
semua umur dan di saluran pencernaan pada bayi umur satu sampai tiga
bulan. Oleh karena itu pada bayi sampai berumur tiga bulan, nitrat akan
lebih mudah tereduksi menjadi nitrit dibandingkan dengan orang dewasa.
Nitrit di dalam darah mengoksidasi hemoglobin menjadi methemoglobin
dimana oksigen tidak dapat mengikat oksigen. Nitrit pada konsentrasi
tinggi dalam air minum akan berpotensi terbentuknya nitrosamine yang
dapat mengakibatkan karsinogenik (De Zuane,1996).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 air
minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
2
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum. Sementara, menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416
Tahun 1990 air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari–
hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum
setelah dimasak.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 2Tahun2010 memberikan
persyaratan kualitas air minum yang diperbolehkan mengandung nitrat
maksimum 50mg/L dan 3mg/L untuk nitrit. Sedangkan menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun1990 bahwa syarat kualitas air
bersih yang digunakan sebagai air minum setelah dimasak adalah 10 mg/L
untuk nitrat dan 1 mg/L untuk nitrit.
Penelitian yang dilakukan oleh Sapta (Silalahi, 2007), air sumur
yang berada di lokasi berbeda mempunyai kadar nitrit dan nitrat yang
berbeda secara menyolok. Air sumur tersebut memiliki kadar nitrit yang
memenuhi syarat dan kadar nitrat yang telah melewati batas maksimum.
Penelitian
dilakukan
dengan
menggunakan
alat
spektrofotometer
DR/2000.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar nitrit dan
nitrat dalam air di kota medan secara spektrofotometri sinar tampak.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah
ada
variasi
kandungan
nitrit
dan
nitrat
di
dalam
airdariperusahaanpengelola air minum, air sumur, air kemasandan air
yang telahdimasak?
2. Apakah kadar nitritdannitrat dalam air di kota medan memenuhi
persyaratan kualitas air minummenurutPeraturan Menteri Kesehatan
3
Nomor 492 Tahun2010 dan persyaratan air bersih menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990?
1.3 Hipotesa
1. Terdapat variasi kandungan nitrit dan nitrat di dalam air dari perusahaan
pengelola air minum, air sumur, air kemasan dan air yang telah
dimasak.
2. Terdapat kadarnitritdannitrat dalam air di kota medan yang memenuhi
persyaratan kualitas air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 492 Tahun 2010 dan persyaratan air bersih menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun1990.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui variasi kandungan nitrit dan nitrat di dalam air dari
perusahaan pengelola air minum, air sumur, air kemasandan air yang
telah dimasak.
2. Untuk mengetahui kadar nitrit dan nitrat dalam air di kota medan
memenuhi persyaratan kualitas air minum menurut Peraturan Menteri
Kesehatan
Nomor
492
Tahun2010
serta
Peraturan
Menteri
KesehatanNomor 416 Tahun1990 yaitu syarat kualitas air bersih yang
digunakan sebagai air minum setelah dimasak.
1.5 Manfaat Penelitian
1.
Sebagai informasi bagi masyarakat dalam mengkonsumsi air minum
sehari-hari.
2.
Hasil penelitian dapat menjadi sumber data dalam pengawasan
kualitas air minum.
4
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan
umat manusia dan makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan
tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Sebagian besar keperluan air
sehari-hari berasal dari sumber air tanah (sumur) dan air permukaan
(sungai, danau, waduk dan rawa-rawa) (Rusman, 2013).
Air diperlukan untuk melarutkan bebagai jenis zat yang diperlukan
tubuh. Sebagai contoh, oksigen perlu dilarutkan terlebih dahulu, sebelum
dapat memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada disekitar alveoli.
Demikian pulahalnya dengan segala zat makanan yang hanya dapat
diserap apabila dapat larut di dalam cairan yang meliput selaput lendir
usus. Segala reaksi biokimia di dalam tubuh manusia/hewan terlaksana di
dalam lingkungan air. Air sebagai bahan pelarut, membawa segala jenis
makanan ke seluruh tubuh dan mengambil kembali segala buangan untuk
dikeluarkan melalui tubuh. Air juga ikut serta mempertahankan suhu
badan, karena dengan penguapannya suhu dapat menurun. Air juga
dipakai untuk membersihkan permukaan mata serta melicinkannya,
sehigga gerak kelopak mata menjadi lancar. Ringkasnya dalam segala
fungsi kehidupan seperti bereaksi terhadap segala stimulus, tumbuh,
bermetabolisme, bereproduksi, air selalu memegang peranan penting
(Slamet, 2009).
1
Pertambahan penduduk di kota-kota besar umumnya diikuti
dengan peningkatan kebutuhan air minum. Kepadatan penduduk dan
terbatasnya lahan untuk daerah pemukiman menyebabkan terjadinya
pencemaran air tanah terutama oleh zat-zat organik yang berasal dari
buangan rumah tangga. Selain itu terdapat pipa instalasi jaringan PDAM
yang sudah tua dan menjadi aus sehingga mengakibatkan terjadinya
rembesan air buangan ke dalam pipa dan menyebabkan air minum
tercemar (Sukar, dkk., 1991).
Selain itu senyawa ammonia ini diperoleh berasal dari pupuk yang
telah digunakan, pembusukan binatang dan sayuran, kotoran yang terlarut,
pembuangan sampah dan limbah industri Dengan adanya mikroba
nitrosomonas senyawa ammonium dan oksigen dapat membentuk
senyawa nitrit dengan adaya mikroba nitrobakter akan membentuk
senyawa nitrat. Konsentrasi nitrat selalu lebih tinggi dibandingkan dengan
nitrit (De Zuane, 1996; Sukar, dkk., 1991)
Reduksi nitrat menjadi nitrit pada manusia terjadi di saliva untuk
semua umur dan di saluran pencernaan pada bayi umur satu sampai tiga
bulan. Oleh karena itu pada bayi sampai berumur tiga bulan, nitrat akan
lebih mudah tereduksi menjadi nitrit dibandingkan dengan orang dewasa.
Nitrit di dalam darah mengoksidasi hemoglobin menjadi methemoglobin
dimana oksigen tidak dapat mengikat oksigen. Nitrit pada konsentrasi
tinggi dalam air minum akan berpotensi terbentuknya nitrosamine yang
dapat mengakibatkan karsinogenik (De Zuane,1996).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492 Tahun 2010 air
minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses
2
pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum. Sementara, menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416
Tahun 1990 air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari–
hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum
setelah dimasak.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 2Tahun2010 memberikan
persyaratan kualitas air minum yang diperbolehkan mengandung nitrat
maksimum 50mg/L dan 3mg/L untuk nitrit. Sedangkan menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun1990 bahwa syarat kualitas air
bersih yang digunakan sebagai air minum setelah dimasak adalah 10 mg/L
untuk nitrat dan 1 mg/L untuk nitrit.
Penelitian yang dilakukan oleh Sapta (Silalahi, 2007), air sumur
yang berada di lokasi berbeda mempunyai kadar nitrit dan nitrat yang
berbeda secara menyolok. Air sumur tersebut memiliki kadar nitrit yang
memenuhi syarat dan kadar nitrat yang telah melewati batas maksimum.
Penelitian
dilakukan
dengan
menggunakan
alat
spektrofotometer
DR/2000.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar nitrit dan
nitrat dalam air di kota medan secara spektrofotometri sinar tampak.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah
ada
variasi
kandungan
nitrit
dan
nitrat
di
dalam
airdariperusahaanpengelola air minum, air sumur, air kemasandan air
yang telahdimasak?
2. Apakah kadar nitritdannitrat dalam air di kota medan memenuhi
persyaratan kualitas air minummenurutPeraturan Menteri Kesehatan
3
Nomor 492 Tahun2010 dan persyaratan air bersih menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990?
1.3 Hipotesa
1. Terdapat variasi kandungan nitrit dan nitrat di dalam air dari perusahaan
pengelola air minum, air sumur, air kemasan dan air yang telah
dimasak.
2. Terdapat kadarnitritdannitrat dalam air di kota medan yang memenuhi
persyaratan kualitas air minum menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 492 Tahun 2010 dan persyaratan air bersih menurut Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun1990.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui variasi kandungan nitrit dan nitrat di dalam air dari
perusahaan pengelola air minum, air sumur, air kemasandan air yang
telah dimasak.
2. Untuk mengetahui kadar nitrit dan nitrat dalam air di kota medan
memenuhi persyaratan kualitas air minum menurut Peraturan Menteri
Kesehatan
Nomor
492
Tahun2010
serta
Peraturan
Menteri
KesehatanNomor 416 Tahun1990 yaitu syarat kualitas air bersih yang
digunakan sebagai air minum setelah dimasak.
1.5 Manfaat Penelitian
1.
Sebagai informasi bagi masyarakat dalam mengkonsumsi air minum
sehari-hari.
2.
Hasil penelitian dapat menjadi sumber data dalam pengawasan
kualitas air minum.
4