Studi Penerapan Metode Return on Investment Dalam Pengukuran Human Capital di Pabrik Gula Sei Semayang

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

Berdirinya PTPN Nusantara II diawali dengan pendirian perusahaan bangsa Belanda dengan nama N. V. Veronigde Deli Maatscnappij. Pada tanggal 11 Januari 1958 seluruh perusahaan bangsa Belanda diambil alih kepemilikannya termasuk perusahaan perkebuanan Belanda. Berdasarkan Undang-undang No. 68 Tahun 1958 tentang normalisasi perusahaan milik Belanda N. V. VDM yang terdiri dari 34 perkebunan.

Perusahaan Belanda diubah menjadi Perkebunan Negara pada Tanggal 28 November 1958 berdasarkan Peraturan Negara Baru Cabang Sumatera Utara melakukan Pengembangan dengan merubah kebun menjadi 30 Perkebunan dengan luas areal 101.633 Ha. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 143 Tahun 1961, maka pada Tanggal 1 Juni 1961, Perusahaan Perkebunan Sumatera Utara yang bergerak khusus dalam bidang pengembangan budi daya Tembakau,

Berdasarkan peraturan pemerintah No. 14 Tahun 1968, Perusahaan Perkebunan Sumatera Utara I diubah menjadi Perusahaan Perkebunan Nusantara IX yang terdiri dari 23 perkebunan dengan luas area 58.319,75 Ha.

Setelah melakukan penelitian, maka dapat memenuhi ketentuan-ketentuan untuk pengalihan bentuk menjadi perusahaan perseroan. Perubahan status ini dilakukan dengan akte No. 6 Tanggal 1 April 1979 sehingga berubah nama


(2)

Sebelum berdirinya Pabrik Gula Sei Semayang, PTP IX sebagai pengelola hanya memanfaatkan areal perkebunan ini untuk menanam tembakau sebagai komoditi ekspor utama. Oleh karena adanya berbagai permasalahan dalam hal pengusahaan tembakau di pasar serta pemanfaatan tanah secara khusus pada selang waktu penanaman tembakau, maka dilakukan proyek pengembangan industri gula (PPIG). Dirjen perkebunan dilakukan penanman tebu pada Tahun 1975 di perkebunan percobaan yang terletak di Tanjung Morawa, Batang Kuis, dan Sei Semayang walaupun daerah tersebut bukan daerah pemetaan tebu.

Pada Tahun 1978 dilakukan Feasibility Study dan diperoleh ijin pembangunan proyek gula PTP IX. Akhirnya pada Tahun 1982 didirikan Pabrik Gula Sei Semayang yang hingga sekarang merupakan pabrik gula terbesar di Sumatera selain pabrik gula di Kuala Namu.

2.2 Ruang Lingkup Bidang Usaha

Pabrik Gula Sei Semayang merupakan industri manufaktur yang memproduksi gula pasir. Bahan baku utama dari produk tersebut adalah tebu yang berasal dari penyediaan bahan baku. Perusahaan ini dalam masa operasinya sering disebut dengan masa giling gula, yaitu apabila bahan baku (tebu) mengalami masa panen yang cukup untuk digiling dalam produksi.

Berdasarkan pengelompokkan gula Negara, Pabrik Gula Sei Semayang dikategorikan dalam kategori D. Pengelompokkan berdasarkan SK Menteri Pertanian No. 59/ Kpst/ EKKU/ 10/ 1997 yang mengelompokkan pabrik gula berdasarkan kapasitas yang dapat dilihat sebagai berikut:


(3)

Untuk pabrik dengan kapasitas giling 800–1200 TCD. 2. Golongan B

Untuk pabrik dengan kapasitas giling 1200–1800 TCD. 3. Golongan C

Untuk pabrik dengan kapasitas giling 1800–2700 TCD. 4. Golongan D

Untuk pabrik dengan kapasitas giling 2700–4000 TCD.

Produk gula yang dihasilkan sampai sekarang hanya untuk memenuhi kebutuhan gula di daerah Sumatera Utara khususnya daerah yang terdapat di pulau Sumatera dengan golongan D (kapasitas giling 4000 TCD).

2.3 Lokasi Perusahaan

Pabrik Gula Sei Semayang berlokasi di Jalan Binjai Km. 12,5 Desa Mulyorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang sebelah barat kota Medan yang bersebelahan dengan jalan utara dan jalur kereta api Medan–Binjai.

Secara Geografis, areal Pabrik Sei Semayang terletak di antara 98° Bujur Timur dan di antara garis 3° Lintang Utara. Ketinggian tempat antara 9–125 m di atas permukaan laut. Denah dari lokasi Pabrik Gula Sei Semayang dapat digambarkan sebagai berikut:


(4)

PABRIK GULA SEI SEMAYANG (PGSS)

PTPN II

Binjai Medan

Komplek Perumahan PGSS

Rel Kereta Api

Gambar 2.1. Denah Lokasi Pabrik Gula Sei Semayang PT. Perkebunan Nusantara II

2.4 Daerah Pemasaran

Aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu aspek yang amat penting selain aspek teknis, manajemen, organisasi, sosial, dan lingkungan dalam menjalankan kelangsungan hidup dari perusahaan. Pasar merupakan tempat bertemunya antara produsen dan konsumen untuk melakukan proses transaksi atas suatu barang atau jasa. Pemasaran adalah suatu fungsi yang mencerminkan cara bagaimana memperlakukan pasar dan produk sehingga dapat memenuhi tujuan dalam memuaskan kebutuhan konsumen. Adapun sistem pemasaran yang


(5)

diterapkan pada Pabrik Gula Sei Semayang akan dijelaskan pada sub bab berikutnya.

2.5 Organisasi dan Manajemen

Organisasi berasal dari istilah Yunani organom dan istilah Latin yaitu organum yang berarti alat, bagian, badan atau anggota. Sehingga organisasi dapat diarikan sebagai suatu wadah bagi kelompok orang untuk bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama. Mereka yang bergabung dengan sebuah organisasi bersedia terikat dengan peraturan dan lingkungan tertentu sehingga mengarah pada pencapaian tujuan yang diinginkan tersebut.

Organisasi adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan tertentu dan dikalukan pembagian tugas untuk pencapaian suatu tujuan. Struktur organisasi perusahaan memperlihatkan susunan hubungan-hubungan antara bagian dan posisi dalam suatu perusahaan.Struktur organisasi merincikan pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan berbagai tingkatan aktivitas yang satu dengan yang lainnya.

Adapun Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara II adalah sebagai berikut:

1. Visi Perkebunan Nusantara II

Adapun visi dari PT. Perkebunan Nusantara II, yaitu Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksankan tata kelola bisnis terbaik.


(6)

1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan

2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.

3. Memperlakukan karyawan sebagai asset stratejik dan mengembangkan karyawan secara optimal.

4. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan “imbal-hasil” yang terbaik bagi para investor.

5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.

6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas.

7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

2.5.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah bagian yang menggambarkan hubungan kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang saling berkaitan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu.

Dengan adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan suasana kerja yang baik karena akan terhindar dari tumpang tindih dalam perintah dan tanggung jawab. Organisasi ditentukan atau dipengaruhi oleh badan usaha, jenis usaha dan besarnya usaha dan sistem produksi perusahaan. Setiap perusahaan yang mempunyai tujuan tertentu akan berusaha semaksimal mungkin membuat suatu hubungan kerjasama yang baik dan harmoni. Demikian juga halnya dengan pabrik gula sei semayang ini. Untuk menciptakan


(7)

hubungan kerjasama yang baik dan harmonis dalam operasionalnya, maka perusahaan ini memiliki struktur organisasi.

Dengan adanya struktur organisasi, uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang akan tergambar dengan jelas sehingga mempermudah dalam menentukan, mengarahkan dan mengawasi jalannya opersional perusahaan agar berjalan dengan baik dan terkendali.

Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu atau beberapa tujuan melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama.

Struktur organisasi bagi perusahaan mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan dan memperlancar jalannya roda perusahaan. Pendistribusian tugas, wewenang dan tanggungjawab serta hubungan satu sama lain dapat digambarkan dalam suatu struktur organisasi, sehingga para pegawai dan karyawan akan mengetahui denga jelas apa tugas yang harus dilakukan serta dari siapa perintah diterima dan kepada siapa harus bertanggung jawab.

Organisasi ditentukan atau dipengaruhi oleh badan usaha, jenis usaha, besarnya usaha dan sisyem produksi perusahaan. Dalam rangka mencapai efektifitas dan efisiensi kerja yang baik, PTPN II pabrik gula sei semayang telah berusaha menciptakan pengendalian intern yang sesuai dengan menyusun unit-unit kerja dan bagian-bagian yang ditunujukkan pada Gambar 2.4 Struktur organisasi PTPN II pabrik gula sei semayang menggunakan struktur lini.


(8)

Kepala Dinas Pengolahan Manajer Asisten Putaran Papam Asisten Pemurnian Asst. Penguapan Kepala Dinas Teknik Asisten Peralatan dan Perlengkapan Asisten Ladang Tebu Asisten Gilingan Asisten Boiler Asisten Pembangkit Listrik Kepala Dinas Laboratorium Asisten Pengelolaan Air Asisten Lab. Asisten Limbah Kepala Dinas Tata Usaha Asisten Timbangan Asisten Gudang Hasil/ Material Asisten Admie/ Keuangan Asisten SDM & Umum Asisten B. Teknik & Transport Asisten Bengkel Asisten Masakan


(9)

2.5.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian tugas dan tanggungjawab dari tiap-tiap jabatan pada struktur organisasi Pabrik Gula Sei Semayang diatas adalah:

1. Manajer Kewajiban:

- Membantu direksi melaksanakan tugas dan kebijakan yang telah digariskan perusahaan.

- Melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan di pabrik guna menunjang usaha pokok secara efektif dan efisien.

- Menyediakan informasi yang akurat dan terkini untuk kepentingan direksi dan pengambil keputusan.

Wewenang:

- Menyusun dan membuat rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) pabrik.

- Menyusun program kerja di kebun yang berkaitan dengan upaya peningkatan kerja pabrik.

- Melakukan pengawasan, penganalisaan, dan melakukan tindakan perbaikan di bidang pengolahan, administrasi, dan keuangan.

- Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan instansi terkait (kepolisian, milliter, pemuka masyarakat, dll.) dalam pembinaaan wilayah untuk pengamanan aset perusahaan.


(10)

2. Kepala Dinas Teknik Kewajiban:

- Membantu manajer pabrik melaksanakan tugas dan kebijakan yang telah digariskan perusahaan

- Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan pabrik untuk menunjang pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh manajer pabrik

- Menyediakan data dan informasi yang akurat untuk kepentingan manajer perusahaan

Wewenang:

- Membuat rencana jangka pendek untuk pemeliharaan dan pengoperasian mesin dan instalasi

- Mengendalikan biaya operasional di pabrik agar kegiatan berjalan efektif dan efisien

- Memantau, mengevaluasi dan membuat tindakan perbaikan terhadap penyimpangan operasional di pabrik.

- Memberikan usul dan saran perbaikan pada manajer pabrik yang dapat meningkatkan kinerja pabrik

Tugas:

- Dalam menjalankan tugas, kepala dinas teknis harus berkoordinasi dengan kepala pengolahan dibantu oleh asisten


(11)

- Mengkoordinasi seluruh asisten yang dibawahinya untuk mencapai target/sasaran yang tepat

- Mengoptimalkan kerja mesin/peralatan agar proses produksi berjalan optimal - Membuat laporan pertanggungjawaban

Tanggung Jawab:

- Bertanggung jawab kepada manajer pabrik

3. Asisten Boiler Kewajiban:

- Membuat rencana jangka pendek dalam hal pengadaan, perbaikan dan penggunaan peralatan pada stasiun boiler.

- Penyusun program peralatan pada stasiun boiler.

- Melaksanakan standart fisik, biaya, dan mutu yang telah ditetapkan

- Melakukan inspeksi secara teratur terhadap inventaris dan mengecek kondisinya.

- Memantau, mengevaluasi, dan memperbaiki hasil kerja stasiun. Tugas:

- Stasiun boiler dipimpin oleh seorang staff dan dibantu mandor bertugas mengolah peralatan dan sumber daya lainnya pada stasiun boiler.

Tanggung Jawab:


(12)

Kewajiban:

- Membantu kepala bidang teknik dalam melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan perencanaan, perawatan, dan pengoperasian stasiun gilingan.

Wewenang:

- Membuat rencana jangka pendek tentang pengadaan perbaikan dan penanganan peralatan pada stasiun gilingan

- Menyusun prodgram perawatan mesin/peralatan stasiun gilingan. - Melaksanakan standart fisik, biaya, dan mutu yang telah ditetapkan. - Melakukan inventaris fisik.

- Memantau, menganalisa, dan memperbaiki hasil kegiatan di stasiun gilingan. - Membuat laporan pertanggungjawaban hasil kerja.

Tugas:

- Stasiun ini dipimpin oleh seorang staff yang bertugas mengolah peralatan dan tenaga kerja pada stasiun gilingan dengana melaksanakan tugasnya dibantu mandor.

Tanggung Jawab:

- Asisten milling bertangung jawab terhadap kepala dinas teknik 5. Asisten Listrik/Instrumen

Kewajiban:

- Membantu kepala dinas teknik dalam melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan lay out, perawatan, pengoperasian seluruh peralatan


(13)

pabrik, kantor, perumahan, pembangkit yang berkaitan dengan listrik/instrumen.

Wewenang:

- Membuat rencana jangka pendek dalam hal pengadaan, perbaikan, dan penggunaan peralatan-peralatan listrik/instrumen

- Menyusun program perawatan peralatan listrik/instrumen

- Melaksanakan standar baik biaya, fisik maupun mutu sesuai dengan ketetapan.

- Melakukan inspeksi secara teratur

- Memantau, menganalisa dan memperbaiki pekerjaan di bidang listrik/instrumen.

Tugas:

- Bidang listrik/instrument dipimpin oleh seoran staff dan dibantu oleh mandor, bertugas mengolah peralatan listrik dan sumber daya lainnya yang berkaitan. Tanggun Jawab:

- Asisten listrik/instrument bertanggung jawab terhadap kepala dinas teknik. 6. Asisten Workshop

Kewajiban:

- Membantu kepala bidang teknik dalam melakukan pekerjaan mengolah workshop

- Mewakili kepala bidang teknik bila tidak berada di tempat. Wewenang:


(14)

- Membuat rencana jangka pendek dalam pengadaan perbaikan/modifikasi dan penggunaan mesin/peralatan workshop

- Menyusun program perawatan peralatan workshop - Melaksanakan standart biaya, fisik, dan mutu

- Memantau, mengevaluasi, dan memperbaiki hasil kerja workshop Tugas:

- Workshop dipimpin oleh seorang staff dan dibantu oleh mandor serta tenaga administrasi. Asisten workshop bertugas untuk melayani perbaikan, pembuatan peralatan suku cadang pabrik.

Tanggung Jawab:

- Asisten workshop bertanggung jawab kepada kepala dinas teknik 7. Asisten Cane Yard

Kewajiban:

- Membantu manajer pabrik di cane yard Wewenang:

- Menentukan operasi cane staker, forklift, tractor, dll.

- Menyusun anggaran dan program perawatan peralatan yang dipergunakan di cane yard beserta keberhasilannya.

- Pengawasan dan pengendalian biaya serta operasi cane yard

- Menjaga kebersihan halaman, lingkungan, jalan, saluran air, pasar dan infrastruktur lainnya milik pabrik


(15)

Kewajiban:

- Membantu manajer pabrik melaksanakan tugas dan kebijakan yang telah digariskan perusahaan

- Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengendalidan dan pengawasan di pabrik untuk menunjang pencapaian sasaran yang telah ditetapkan manajer pabrik.

- Menyediakan data dan informasi yang akurat untuk kepentingan manajer pabrik.

Wewenang:

- Membantu rencana kerja jangka menengah dan jangka pendek untuk memelihara dan mengoperasi mesin peralatan

- Mengendalikan, mengevaluasi, dan membantu tindakan perbaikan terhadap penyimpangan operasional.

Tugas:

- Dalam melaksanakan tugas kepala dinas pengolahan harus berkoordinasi dengan kepala dinas teknik dan dibantu oleh asisten.

- Mengkoordinir semua yang dibawahinya untuk mencapai target/sasaran yang sudah ditemukan.

- Mengoprimalkan kerja mesin dan peralatan Tanggung Jawab:


(16)

Kewajiban:

- Membantu kepala dinas pengolahan melaksanakan pekerjaan dalam proses pengolahan pada stasiun pemurnian

Wewenang:

- Membuat rencana jangka pendek tentang pengadaan, perbaikan dan pengoperasian peralatan pada stasiun pemurnian.

- Menyusun program perawatan peralatan - Melaksanakan standart fisik, biaya, dan mutu

- Melaksanakan inspeksi secra teratur dan membuat recording. - Pengendalian biaya dan sistem kerja

Tugas:

- Stasiun pemurnian dipimpin oleh seorang staff dibantu oleh mandor dan tenaga administrasi bertugas memaksimalkan rendemen, menekan kehilangan dengan kualitas sebaik mungkin secara efisien

Tanggung jawab:

- Asisten pemurnian bertanggung jawab terhadap kepala dinas pengolahan. 10. Asisten Putaran

Kewajiban:

- Membantu kepala dinas pengolahan melaksanakan pekerjaan dalam proses pengolahan pada sistem putaran

Wewenang:

- Menyusun program perawatan peralatan - Melaksanakan standart fisik, biaya, dan mutu


(17)

- Melaksanakan inspeksi secara teratur dan membuat recording. - Pengendalian biaya dan sistem kerja.

Tugas:

- Stasiun putaran dipimpin oleh seorang staff dibantu oleh mandor dan tenaga administrasi bertugas melaksanakan Kristal dan melakukan pengeringan dengan prinsip efisien.

Tanggung Jawab:

- Asisten putaran bertanggung jawab terhadap kepala dinas pengolahan.

2.6 Pembagian Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.6.1 Tenaga Kerja

Dalam melaksanakan kegiatan produksinya Pabrik Gula Sei Semayang memperkerjakan 673 orang karyawan. Tenaga kerja terbagi atas 2 jenis, yaitu: a. Pegawai Staff

b. Pegawai Non Staff

Tenaga kerja terbagi atas tenaga kerja pira dan tenaga kerja wanita, dimana tenaga kerja pria lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan tenaga kerja wanita. Dalam hal ini bagian teknis dan pengolahan didominasi oleh tenaga kerja pria. Sedangkan pada bagian pengemasan/pengepakan didominasi oleh tenaga kerja wanita.


(18)

2.6.2 Jam Kerja

Pada awalnya Pabrik ini di desain dengan kapasitas 4000 ton/ hari pada masa giling. Pabrik beroperasi 24 jam terdiri dari 3 shift kerja, masing-masing shift adalah sebagai berikut :

a. Kantor

- Hari Senin – Kamis dan Sabtu Jam 08.00 – 12.00 WIB (Bekerja) Jam 12.00 – 13.00 WIB (Istirahat) Jam 13.00 – 15.00 WIB (Bekerja) - Hari Jum'at

Jam 08.00 – 12.00 W1B (Bekerja) b. Pabrik

- Shift I

Jam 08.00 – 12.00 WIB (Bekerja) Jam 12.00 – 13.00 WIB (Istirahat) Jam 13.00 – 15.00 WIB (Bekerja) - Shift II :

Jam 15.00 – 18.00 WIB (Bekerja) Jam 18.00 – 19.00 WIB (Istirahat) Jam 19.00 – 20.00 WIB (Bekerja) - Shift III :

Jam 23.00 – 02.00 WIB (Bekerja) Jam 02.00 – 03.00 WIB (Istirahat)


(19)

Jam 03.00 – 07.00 WIB (Selesai)

Diluar masa giling jam kerja pabrik sama dengan jam kantor.

Kesejahteraan umum bagi pegawai dan karyawan pabrik merupakan hal yang sangat penting. Produktivitas kerja seseorang karyawan sangat dipengaruhi tingkat kesejahteraannya. Pabrik Gula Sei Semayang memikirkan hal ini dengan memberikan beberapa fasilitas yaitu:

1. Perumahan bagi staff, karyawan dan keluarganya yang berada di lokasi perkebunan sekitar. Apabila tidak mengambil perumahan diberikan bantuan sewa rumah sebesar 25 %.

2. Sarana pendidikan dan memberikan bantuan dana pendidikan berupa uang pemondokan untuk anak-anak staff maupun karyawan yang kuliah atau bersekolah jauh dari rumah.

3. Sarana kesehatan untuk staff dan karyawan beserta keluarganya berupa Rumah Sakit PTPN II.

4. Membuat sarana olah raga yang tersedia di lokasi kompleks perumahan karyawan.


(1)

- Membuat rencana jangka pendek dalam pengadaan perbaikan/modifikasi dan penggunaan mesin/peralatan workshop

- Menyusun program perawatan peralatan workshop - Melaksanakan standart biaya, fisik, dan mutu

- Memantau, mengevaluasi, dan memperbaiki hasil kerja workshop Tugas:

- Workshop dipimpin oleh seorang staff dan dibantu oleh mandor serta tenaga administrasi. Asisten workshop bertugas untuk melayani perbaikan, pembuatan peralatan suku cadang pabrik.

Tanggung Jawab:

- Asisten workshop bertanggung jawab kepada kepala dinas teknik 7. Asisten Cane Yard

Kewajiban:

- Membantu manajer pabrik di cane yard Wewenang:

- Menentukan operasi cane staker, forklift, tractor, dll.

- Menyusun anggaran dan program perawatan peralatan yang dipergunakan di cane yard beserta keberhasilannya.

- Pengawasan dan pengendalian biaya serta operasi cane yard

- Menjaga kebersihan halaman, lingkungan, jalan, saluran air, pasar dan infrastruktur lainnya milik pabrik


(2)

Kewajiban:

- Membantu manajer pabrik melaksanakan tugas dan kebijakan yang telah digariskan perusahaan

- Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengendalidan dan pengawasan di pabrik untuk menunjang pencapaian sasaran yang telah ditetapkan manajer pabrik.

- Menyediakan data dan informasi yang akurat untuk kepentingan manajer pabrik.

Wewenang:

- Membantu rencana kerja jangka menengah dan jangka pendek untuk memelihara dan mengoperasi mesin peralatan

- Mengendalikan, mengevaluasi, dan membantu tindakan perbaikan terhadap penyimpangan operasional.

Tugas:

- Dalam melaksanakan tugas kepala dinas pengolahan harus berkoordinasi dengan kepala dinas teknik dan dibantu oleh asisten.

- Mengkoordinir semua yang dibawahinya untuk mencapai target/sasaran yang sudah ditemukan.

- Mengoprimalkan kerja mesin dan peralatan Tanggung Jawab:

- Kepala dinas pengolahan bertanggung jawab kepada manajer.


(3)

Kewajiban:

- Membantu kepala dinas pengolahan melaksanakan pekerjaan dalam proses pengolahan pada stasiun pemurnian

Wewenang:

- Membuat rencana jangka pendek tentang pengadaan, perbaikan dan pengoperasian peralatan pada stasiun pemurnian.

- Menyusun program perawatan peralatan - Melaksanakan standart fisik, biaya, dan mutu

- Melaksanakan inspeksi secra teratur dan membuat recording. - Pengendalian biaya dan sistem kerja

Tugas:

- Stasiun pemurnian dipimpin oleh seorang staff dibantu oleh mandor dan tenaga administrasi bertugas memaksimalkan rendemen, menekan kehilangan dengan kualitas sebaik mungkin secara efisien

Tanggung jawab:

- Asisten pemurnian bertanggung jawab terhadap kepala dinas pengolahan. 10. Asisten Putaran

Kewajiban:

- Membantu kepala dinas pengolahan melaksanakan pekerjaan dalam proses pengolahan pada sistem putaran

Wewenang:

- Menyusun program perawatan peralatan - Melaksanakan standart fisik, biaya, dan mutu


(4)

- Melaksanakan inspeksi secara teratur dan membuat recording. - Pengendalian biaya dan sistem kerja.

Tugas:

- Stasiun putaran dipimpin oleh seorang staff dibantu oleh mandor dan tenaga administrasi bertugas melaksanakan Kristal dan melakukan pengeringan dengan prinsip efisien.

Tanggung Jawab:

- Asisten putaran bertanggung jawab terhadap kepala dinas pengolahan.

2.6 Pembagian Tenaga Kerja dan Jam Kerja

2.6.1 Tenaga Kerja

Dalam melaksanakan kegiatan produksinya Pabrik Gula Sei Semayang memperkerjakan 673 orang karyawan. Tenaga kerja terbagi atas 2 jenis, yaitu: a. Pegawai Staff

b. Pegawai Non Staff

Tenaga kerja terbagi atas tenaga kerja pira dan tenaga kerja wanita, dimana tenaga kerja pria lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan tenaga kerja wanita. Dalam hal ini bagian teknis dan pengolahan didominasi oleh tenaga kerja pria. Sedangkan pada bagian pengemasan/pengepakan didominasi oleh tenaga kerja wanita.


(5)

2.6.2 Jam Kerja

Pada awalnya Pabrik ini di desain dengan kapasitas 4000 ton/ hari pada masa giling. Pabrik beroperasi 24 jam terdiri dari 3 shift kerja, masing-masing shift adalah sebagai berikut :

a. Kantor

- Hari Senin – Kamis dan Sabtu Jam 08.00 – 12.00 WIB (Bekerja) Jam 12.00 – 13.00 WIB (Istirahat) Jam 13.00 – 15.00 WIB (Bekerja) - Hari Jum'at

Jam 08.00 – 12.00 W1B (Bekerja) b. Pabrik

- Shift I

Jam 08.00 – 12.00 WIB (Bekerja) Jam 12.00 – 13.00 WIB (Istirahat) Jam 13.00 – 15.00 WIB (Bekerja) - Shift II :

Jam 15.00 – 18.00 WIB (Bekerja) Jam 18.00 – 19.00 WIB (Istirahat) Jam 19.00 – 20.00 WIB (Bekerja) - Shift III :

Jam 23.00 – 02.00 WIB (Bekerja) Jam 02.00 – 03.00 WIB (Istirahat)


(6)

Jam 03.00 – 07.00 WIB (Selesai)

Diluar masa giling jam kerja pabrik sama dengan jam kantor.

Kesejahteraan umum bagi pegawai dan karyawan pabrik merupakan hal yang sangat penting. Produktivitas kerja seseorang karyawan sangat dipengaruhi tingkat kesejahteraannya. Pabrik Gula Sei Semayang memikirkan hal ini dengan memberikan beberapa fasilitas yaitu:

1. Perumahan bagi staff, karyawan dan keluarganya yang berada di lokasi perkebunan sekitar. Apabila tidak mengambil perumahan diberikan bantuan sewa rumah sebesar 25 %.

2. Sarana pendidikan dan memberikan bantuan dana pendidikan berupa uang pemondokan untuk anak-anak staff maupun karyawan yang kuliah atau bersekolah jauh dari rumah.

3. Sarana kesehatan untuk staff dan karyawan beserta keluarganya berupa Rumah Sakit PTPN II.

4. Membuat sarana olah raga yang tersedia di lokasi kompleks perumahan karyawan.