Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Terhadap Obat Generik dan Obat Merek Dagang

DAFTAR PUSTAKA
Alim, N. (2013). Tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik dan obat
paten di kecamatan sajoanging kabupaten wajo. Jurnal. Volume 3 Nomor
3 Tahun 2013. ISSN : 2302-1721. STIKES Nani Hasanuddin Makassar.
Hal. 70 dan 72.
Anonim. (2011). Obat Paten, Obat Generik, dan Obat Generik Bermerek.
http://pkmjumo.wordpress.com/2011/05/18/obat-paten-obat-generik-danobat-generik-bermerek/ diakses pada 10 Agustus 2016.
Anonim. (2013). Obat Generik berlogo (OGB) dalam Blog of Technology.
http://softwarehardwareos.blogspot.co.id/3013/05/0bat-obat-berlogoogb.html?m=1 diakses pada 31 Mei 2016.
Anonim. (2014). Obat Generik VS Obat Bermerek. Pilihan bijak antara Obat
Paten dan Obat generik. http://dinkeslumajang.or.id/obatc-generik-vsobat-bermerek/ diakses pada 10 Agustus 2016.
Ansel, H.C. (2008). Pengantar Bentuk sediaan Farmasi. Edisi Keempat. Jakarta:
Penerbit UI Press. Hal. 17 – 18.
Dewoto, H.R. (2012). Analgesik Opioid dan Antagonis. Dalam Gunawan, S.G.,
Rianto, S., Nafriadi. (2012). Farmakologi dan Terapan. Edisi Kelima.
Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran UI.
Hal. 239.
Ditjen POM RI. (2008). IONI (Informatorium Obat Nasional Indonesia). Jakarta:
Sagung Seto. Hal. 21.
Ditjen POM RI. (2012). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan
Republik Indonesia No.Hk.03.1.33.12.12.8195 Tahun 2012 Tentang

Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik. Jakarta : BPOM
RI. Hal. 3.
Erlina. (2011). Metodologi Penelitian. Medan: USU Press. Hal. 12, 55 – 61.
Hardjosaputra, S.L.P., Listyawati, P., Tresni, K., Loecke, K., Indriyantoro., dan
Nawanti, I. (2008). DOI (Data Obat di Indonesia). Edisi Kesebelas.
Jakarta: PT. Muliapurna Jayaterbit. Hal. 321, 400, 413 – 414, 641 dan 647.
Hastono, S.P. (2006). Analisis Data. Jakarta: UI Press. Hal. 6 – 7, 54 – 55, 68– 69.
Menkes RI. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.87
Tahun 2013 tentang Peta Jalan Pengembangan Bahan Baku Obat. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI. Hal. 9.

47
Universitas Sumatera Utara

Menkes RI. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No. 98
Tahun 2015 tentang Pemberian Informasi Harga Eceran Tertinggi Obat.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 2.
Parullari, T. (2011). Analisis Data dengan SPSS laboratorium komputer fakultas
ekonomi. Modul Praktikum Komputer. Medan: Universitas Medan Area.
Hal. 2 dan 7.

Pudjirahardjo, W.J. (1993). Penentuan Sampel. Dalam Poerwadi, T., Aboe, A.J.,
Linardi, W. Metode Penelitian dan Statistik Terapan. Surabaya. Airlangga
Universitas Press. Hal. 56.
Sampurno. (2011). Manajemen Pemasaran Farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. Hal. 95 – 97 dan 139 – 141.
Subagyo, J. (2004). Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta. Hal. 31.
Tjay, T.H., dan Kirana, R. (2015). Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan dan
Efek-efek Sampingnya. Jakarta: penerbit PT Alex Komputindo Kelompok
Kompas-Gramedia. Hal. 318.
Trihendradi, C. (2011).
Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik
Menggunakan SPSS 19. Yogyakarta: Penerbit Andi. Hal. 145.
Wahyuningsih, M. (2010). Vitamin-vitamin yang Dikonsumsi Sebelum dan
Sesudah
Makan.
Diakses
pada
1
Juni

2016
pada
Http://m.detik.com/health/read/2010/05/25/151552/1363831/766/vitaminvitamin-yang-dikonsumsi-sebelum-dan-sesudah-makan.
Widodo, R. (2004). Panduan keluarga memilih dan menggunakan obat.
Yogyakarta: Kreasi wacana. Hal: 21-23, 27-31, dan 66.
Zeenot, S. (2013). Pengelolaan dan Penggunaan Obat Wajib Apotek. Yogyakarta:
D-Medica. Hal. 13 – 14, 17, 37 – 44 dan 122.

48
Universitas Sumatera Utara