Membangun Ketenangan Hati dalam Bingkai

r
.\.

nlHl
ytnc TEREERUS

PEBEMPUAN

i\

l?

lt

.i1
l\

1d

{',r'
\


rr.{.
:f* , t {

{

l

i
I
{n

'i1

t

,]

t,
't


.8,

rl

'

'qi
't
it

t

I
l

if

.; 4


i

i-.
j'

t l.
i

tr

,.i
.i,i
*r{
i{

{
i

r


ttL,
t":{'.
i.' L
tt
{
*.

.l
t-

\J
fl

IT

.

fi

il


TF

,i,f, J

DIRASAH ISLAMIYAH

Membangun Ketenangan H att
dalam Bingkai Al-Qur'an
Miftah Khilmi Hidayatulloh, Lc.
I slam mengharamkan perbuatan yang
I secara sengaja merusak atau melukai
I tubuh, seperti mengonsumsi minuman
keras, alkohol, narkotik dan semacamnya.

Sekedar tidak mau makan, tidak mau
berobat ketika sakit, kebut-kebutan dan
semacamnya dapat pula dikategorikan
sebagai tindakan yang menjerumuskan
diri pada kehancuran. Biasanya, pelaku


proses pelaksanaannya menjadi sangat

menarik untuk dibahas.
Tafsir Tahliliy Qs. Al-Ra'du: 28

t{-,_L;}\ ,/V3r5ii4t
^

.i(.ti4.$';;s;\F c-fit
(rn,

u't,)

L.

ifi(i,rfr A,t l;',$i

(Yaitu) orang-orang yang beriman


tindakan seperti inididorong oleh problem

dan hati mereka menjadi tenteram
dengan mengingat Allah. lngatlah,

hidup yang dimilikinya. Namun demikian,

ha

bisa jadi problem tersebut berat bagi
pelaku, namun ringan bagiorang lain yang

ny a deng a n m e nging ati All ah -l ah h ati
menjadi tenteram. (Qs. Al-Ra'du: 28)

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan

r;4\)

melihatnya.


dalam ayat ini. Peftama, kata

Oleh karenanya, problem kehidupan
yang sering dijadikan alasan untuk me-

merupakan akar kata dari lafal (jr1').
Kedua, dzikir kepaga Allah SwT yang

lakukan perbuatan haram di atas perlu
dikaji lebih mendalam. Apakah sematamata karena kejadian buruk yang dia

dijelaskan dengan lafal

alami, ataukah karena suasana hati

tathma'innu

pelaku sehingga tidak mampu meng-


al-f a'il y

hadapi masalah dengan baik?
Pertama, perlu diakui bahwa problem

kehidupan berpengaruh terhadap per-

(

yang

(*\9>1. Ketiga,

ketenangan hati yang ditulis dengan
kalinat

(|iJ! s;t'

)


dan

('1,ifr)

\.ijLil;,:li

).

Latat

sering mendengar orang berucap 'ljiwa
yang muthmainnah" seperti disebutkan

AlFlr:27.

Akar kata paling dasar yang membentuk lafal (:r.y) adalah (gvr) yang
berarti tenang dan jauh dari rasa takut.

Disebutkan dalam kitab al-'Aqidah
al-Thahawiyah oahwa para lmam di

antaranya Malik, al-Syafi'i, Ahmad,
al-Awza'i, lshaq lbn Rahawaih, dan
seluruh ahli Hadist di Madinah berpendapat bahwa iman

(iQi)

adalah

pandang terhadap sebuah problem.

membenarkan dalam hati, mengikrarkan
dengan lisan dan mengamalkan dengan

Sehingga sebuah problem yang sama

anggota badan.

bisa tampak besar atau kecil bergantung

Maka sebenarnya iman itu bukan sekadar keyakinan, tetapi keyakinan yang

pada keadaan hatinya. Seorang Muslim
telah diajarkan untuk menjaga keadaan
hatinya dengan selalu berdzikir kepada

Allah SwT sebagaimana disebutkan
dalam Qs Al-Ra'du ayal 28. Seperti
apa tafsirnya, mengapa dan bagaimana

22

SUARA MUHAMMADIYAH

11

-2.

-z

j;trst

6,' i\i't:;{,yr7{ 3,
.eqf'

';43i\?i;

Dari Abu Hurairah ra dia berkata:

Rasulullah saw bersabda: lman itu

sekitar tujuh puluhan -atau enam
puluhan- bagian, dan yang paling
utama adalah perkataan "La llaha
lllallah" dan yang paling rendah adalah
menyingkirkan bahaya dari jalan, dan
malu juga termasuk bagian dari lman.
(HR. Muslim)

terwujud dalam perbuatan, seperti
"menyingkirkan bahaya dari jalan",

Sunnatullah atau hukum alam yang pasti

Kedua, perlu diakui bahwa keadaan

'it4yi:t$'u(*iv,'&.

Tampak dalam Hadits tersebut ada

lman

hati memiliki pengaruh pada cara

-Jr)-

iman yang diwujudkan dalam sebuah
perkataan, dalam hal ini "La llaha
lllallah'. Dan itu merupakan tanda keimanan yang paling utama. lman juga

tetapi, problem kehidupan merupakan

menjadi hukum alam (ketetapan Allah
SwT/takdir) adalah sebuah tindakan
yang sia-sia. Manusia suka atau tidak
suka dengan problem yang dia alami,
problem itu akan tetap ada.

cJtzz
-Z J= ./?,.i
tt&)r\-.-r..br ,1

(t't4:s;J). Maka kita

buatan seseorang untuk merusak. Akan

didapatkan oleh setiap pribadi manusia.
Maka menyalahkan sesuatu yang sudah

,ll

memiliki bentuk lsm

ang masyhur,yakni

dalam Qs.

j- : -

i,_t ;:r:G,'JG tg-)

Sifat "malu" yang memengaruhi sikap
juga termasuk bagian dari iman. Untuk
lebih menguatkan asumsi ini, kita akan
menilik Hadits lainnya.

I z

!,.1.'

Jl'Jys

rli;

it

/.,a 7/, /) . ti ,,
) / /.ta1Je'EaJ)JP

ele

bi_

j(

J1

i^Vbl_isJ3.t

z,(

:3 :

,/V.r

rst'i,

a;i.frt),

!&',"

..1:,::=r.

termanifestasikan dalam perkataan dan

Dari Abu Hurairah ra, dia berkata:

perbuatan. Ciri-ciri iman terlihat dalam
Hadist-Hadist Nabi saw yang sangat
banyak. Di antaranya seperti dalam
Hadist di bawah ini:

Rasulullah saw bersabda: "Barang

I 9912 - 16 SYABAN 1435

H

siapa beriman kepada Allah dan Hari

Akhir hendaklah dia tidak menyakiti
tetangganya, barang siapa beriman

DIRASAH ISLAMIYAH
pada Allah dan Hari Akhir hendaktah
ia memuliakan tamunya, dan barang
siapa beriman kepada Altah dan Hai
Akhir hendaktah ia berkata yang baik
atau diam. (HR. Bukhari)
Kesimpulan yang bisa diambil dari
pembahasan iman diatas adalah, bah_

wa seseorang yang mengaku beriman
tetapi imannya tidak tampak dalam
kebaikan perkataan dan perbuatannya,

maka imannya tidak sempurna.
Atau bahkan hendaknya dia tidak
mengatakan bahwa dirinya beriman,

tersebut dalam surat Al-Takwir ayat 27:
"Tidaklah itu kecuali dzikr (peringatan)

bagi semesta atam"

dalam Qs. Al-Hujurat: 14.

'"*;Wf\& ,r?,4C1\.;G

3}G$$'i'6;6J-\tr3
*q;Jj;.At,#i,;,.5'j,
;iyly,vj ia)Gi:i'$j{t

oy')

(tt,

O rang-orqng

,e7p

Arab Badu i itu be rkata:

"Kami telah beriman.,' Katakantah:
"Kamu belum beriman, tapi katakantah
'kamitelah tunduk (tslam)', karena
iman
itu belum masuk ke datam hatimu; dan
jika kamu taat kepada Attah dan RasutNya, Dia tidak akan mengurangi sedikit

pun pahala amalanmu; sesungguhnya
Allah Maha pengampun tagi Maha
P enyay ang."

(Qs. At-H

uj

urat [a9]t a)

Dzikir
Lafal kedua yang dibahas adalah
lafal dzikir. Dzikn 1ryr1datam bahasa
arab kembali pada kata (rs:.yt

r) yang

berarti menyebut, mengucap, meng_
agungkan, menyucikan, menyebut,
menjaga, dan mengingalingat. Raghib