RELASI INTERPERSONAL DALAM PSIKOLOGI KOMUNIKASI Rustini Wulandari, Amelia Rahmi Jurusan Komunikasi dan penyiaran islam UIN Walisongo Email :rustiniwulandarigmail.com, ameliarahmiwalisongo.ac.id ABSTRACT - RELASI INTERPERSONAL DALAM PSIKOLOGI KOMUNIKASI

“Strategi Komunikasi Dalam Program Mutiara…Hal 37-55
RELASI INTERPERSONAL DALAM PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Rustini Wulandari, Amelia Rahmi
Jurusan Komunikasi dan penyiaran islam UIN Walisongo
Email :rustiniwulandari@gmail.com, ameliarahmi@walisongo.ac.id

ABSTRACT

S

urvival of human life is proof that human being able to solve and fulfill requirements of
life which is individual and also social. Human life is a building interpersonal
relationship with each other, called interpersonal relationship. The more an active
person building relationships with others it will build an extensive interpersonal network and
produce quality self-competence. This is what can bring success in many ways. Generally
humans can adjust to the situation faced by learning the previous experience. Overtime the
relationship develops an individual character. The psychological aspect of both parties
involved in the relationship are more decesive compared with sociological and cultural
aspects. The existence of psychological aspect that determine the process of interpersonal
communication has led to a specific study in interpersonal relationships into studies in this
article, although the study has not been based on in-depth research.

Keywords: communication, psychology, interpersonal relationship
ABSTRAK

K

elangsungan hidup manusia di muka bumi hingga kini merupakan bukti bahwa
manusia mampu menyelesaikan dan memenuhi kebutuhan yang bersifat individu
dan sekaligus sosial.Kehidupan ini merupakan bangunan relasi antarpersonal satu
dengan yang lainnya, disebut relasi interpersonal. Semakin seseorang aktif membangun relasi
dengan sesama maka akan terbangun jaringan interpersonal yang luas dan menghasilkan
kompetensi diri yang berkualitas. Hal inilah yang dapat membawa kesuksesan dalam banyak
hal.
Umumnya, manusia dapat menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi dengan cara
mempelajari pengalaman sebelumnya. Seiring dengan waktu hubungan berkembanglah
sebuah karakter individu. Aspek-aspek psikologis yang dimiliki kedua belah pihak yang
terlibat dalam relasi lebih menentukan dibanding dengan aspek sosiologis dan
kultural.Adanya aspek psikologis yang menentukan proses komunikasi interpersonal telah
memunculkan kajian spesifik dalam relasi interpersonal menjadi kajian dalam artikel ini,
meskipun kajiannya belum berbasis riset secara mendalam
Kata kunci: komunikasi, psikologi, relasi interpersonal.


56

Islamic Comunication Journal
Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018

Rustini Wulandari,Amelia Rahmi
primer maupun sekunder, bersifat dinamis

PENDAHULUAN
Tidak

ada

berkembang

manusia

dengan


baik

yang
tanpa

bisa
dia

memiliki kesempatan berhubungan dan
bekerjasama

dengan

waktu.
Manusia merupakan makhluk sosial,

lain.

yang kehidupannya tidak bisa melepaskan


Hubungan dan kerjasama menjadi sesuatu

diri dari bantuan dari yang lainnya. Dalam

yang hampir pasti disetiap kehidupan

memenuhi kebutuhan hidupnya yang paling

seorang manusia dimanapun dia berada.

mendasar hingga sekunder membangun

Dengan cara tersebut kemudian menjadikan

relasi dengan yang lainnya, sehingga

manusia

untuk


kehidupan manusia merupakan bangunan

perkembangannya.

relasi antar personal satu dengan yang

Menarik membaca salah satu hasil riset

lainnya. Relasi manusia satu dengan yang

Antar Venus setelah meneliti masyarakat

lainnya

Melayu yang menjelaskan tentang sistem

interpersonal.

keyakinan orang Melayu, bahwa hidup


membangun relasi dengan sesamanya maka

diartikan sebagai kerjasama antarmanusia

akan terbangun suatu jaringan interpersonal

yang bersifat saling bergantung. Bahwa

yang luas. Kesatuan dari beragam personal

manusia menjalani dan membangun hidup

yang

dengan

dan

kelompok. Dinamika kelompok sangat


bergantung satu dengan yang lainnya.

ditentukan oleh beragam kebutuhan dan

Membangun

atau kepentingan personal yang terlibat di

saling

kelangsungan

manusia

sesuai dengan konteks ruang maupun

tergantung

dan


saling

berhubungan

hubungan

bisa

dikatakan

merupakan suatu kegiatan manusia yang
tak terhindarkan demi kelangsungan hidup
manusia itu sendiri.(Venus.2015:41)

dibangun

dikenal

dengan


Semakin

akan

relasi

seseorang

memunculkan

dalamnya.
Kokohnya relasi interpersonal sangat
ditentukan oleh stimulan yang diungkapkan

Kelangsungan hidup manusia di muka
bumi hingga saat ini

lebih

oleh seseorang sebagai suatu kebutuhan


merupakan bukti

atau kepentingannya dengan respon yang

bahwa manusia mampu menyelesaikan dan

muncul dari pihak lain yang menjadi

memenuhi kebutuhan hidup yang bersifat

sasaran

individual dan sekaligus sosial. Dengan

direproduksi terus menerus sehingga relasi

akal dan budi yang dimiliki manusia

interpersonal bisa berlangsung dengan baik.


melakukan

lalu

Kondisi atau perasaan saling membutuhkan

berkembang , baik secara pribadi maupun

merupakan energi yang memperkuat relasi

kolektif. Pemenuhan kebutuhan manusia,

tersebut. Selain itu ada upaya dari masing –

baik yang bersifat individual dan sosial,

masing pihak untuk menjaganya, meskipun

upaya

bertahan

dan

kebutuhannya.

Proses

Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018

tersebut

57

Relasi Interpersonal Dalam Psikologi Komunikasi…Hal 56-73
kadang

ada

kebutuhan



perbedaan

atau

perbedaan

kepentingan.

memelihara

atau

merawat

hubungan

Adanya

dengan orang lain (antarpribadi) dengan

kebutuhan atau kepentingan yang harus

baik dan memuaskan. Indikator tersebut

terpenuhi

melekat

seseorang

seringkali

harus

menekan perbedaan yang muncul.

baik

akan

karakteristik

psikologis. (Idrus.2009:172)
Secara psikologis individu – individu

Relasi interpersonal yang terkelola
dengan

didalamnya

menghasilkan

yang terlibat dalam relasi interpersonal

kompetensi diri yang berkualitas dalam

akan memperoleh keuntungan. Hadirnya

kehidupan

ahli

orang lain dalam kehidupan seseorang akan

komunikasi hingga psikologi berpandangan

bisa menjadi sarana merefleksi diri dengan

bahwa kompetensi diri seseorang dalam

bercermin dan atau mendapatkan penilaian

relasi interpersonalnya akan membawa

dari

kesuksesan dalam banyak hal. Hayes

seorang individu memungkinkannya untuk

(2006) berdasarkan hasil penelitiannya

lebih bisa mengekspresikan beban dan

menemukan hal yang membedakan seorang

kebutuhan psikologisnya yang tidak bisa

manager yang sukses dan tidak sukses

diselesaikan dan dipenuhi sendiri. Dalam

berdasarkan

interpersonal

relasi tersebut individu akan lebih bisa

(Idrus. 2009: 171). Terkait kesuksesan

mengembangkan potensi diri secara psikis

dalam hidup dan karier pekerjaan Suchy

dan sosial. Kuatnya relasi interpersonal

(2000) berpandangan bahwa 80% faktor

memberikan peluang bagi individu berbagi

kompetensi

interpersonal

beban kehidupannya dengan orang lain,

kehidupan

karena adanya kepercayaan terbangun. Ada

seseorang.

Banyak

kompetensi

relasi

menentukan

efektivitas

seseorang dan pekerjaannya.
Kompetensi

relasi

orang

lain.

Relasi

interpersonal

hubungan timbal balik diantara individu
interpersonal

dalam

hal

menghadapi

persoalan

seseorang merupakan bagian penting faktor

kehidupannya. Ketika salah satu pihak

psikologis

Coleman

menghadapi masalah, maka bisa minta

memasukkannya dalam salah satu aspek

bantuan pihak lain sebagai saudara atau

konstruksi kecerdasan emosional. Aspek

sahabat. Begitu pula sebaliknya individu

konstruksi kecerdasan emosional lainnya

akan

adalah: kesadaran diri, mengelola emosi,

menghadapi masalah. Oleh karena itu relasi

memanfaakan secara produktif, dan empati.

interpersonal merupakan kebutuhan sosial

(Wahyuni.2011:2)

kompetensi

yang primer bagi setiap individu sehingga

relasi interpersonal seseorang bisa dilihat

akan bisa mencapai kebahagiaan dan

seseorang.

Daniel

Tingkat

pada kemampuannya menciptakan dan

58

Islamic Comunication Journal
Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018

menolong

pihak

lain

yang

Rustini Wulandari,Amelia Rahmi
penyangga terhadap tekanan hidup yang

proses sosial. Tahapan – tahapan tersebut

bisa membikin stress.

merupakan pergerakan dari relasi positif

Tulisan ini mencoba mendeskripsikan

hingga negatif. De Vito (1997: 233-235)

pentingnya pemahaman psikologi untuk

menjelaskan

membangun

interpersonal

relasi

interpersonal

yang

tahapan
sebagai

komunikasi

proses

psikologi

merupakan suatu kebutuhan hidup primer

komunikasi yang melibatkan aspek emosi

manusia agar dengannya manusia mampu

dalam pembentukannya. Tahapan – tahapan

mencapai aktualisasi diri sesungguhnya.

tersebut meliputi;

Konsep Dasar dan Prasyarat Relasi
Interpersonal
Relasi

interpersonal

1. Kontak: merupakan tahapan awal
dalam

merupakan

relasi

interpersonal

memanfaatkan

dengan

alat

indera

hubungan antarpribadi yang berlangsung

mempersepsi orang lain dan membuat

melalui tahapan interaksi awal sampai ke

keputusan melanjutkan hubungan atau

pemutusan.

tidak.

Hubungan

antarpribadi

Penampilan

fisik

menjadi

memiliki perbedaan pada tingkat keluasan

indikator dalam melihat terjadinya

(breadth)

kontak, karena terlihat dengan mudah

(depth).

dan

tingkat

(De

kedalamannya
Vito.1997:232).

dan

jelas.

Kualitas

kontak

bisa

Pengembangan relasi interpersonal melalui

ditemukan berdasar kondisi adanya

beberapa tahapan, sehingga tidak terjadi

persahabatan, kehangatan, keterbukaan

secara instan. Setiap tahapan yang dicapai

dan dinamis.

atau dilalui memberikan gambaran tentang

2.

Keterlibatan:

merupakan

tahapan

tingkat keluasan dan kedalaman. Keber-

pengenalan lebih jauh pada orang yang

langsungan relasi interpersonal ditentukan

telah terbangun kontak. Seseorang

pula oleh tahap pengembangannya.

menjadi lebih kenal diri orang lain dan

Relasi interpersonal merupakan relasi

mengungkap

kediriannya.

Jika

antar pribadi yang terjadi diantara dua atau

hubungan

lebih individu. Relasi interpersonal bisa

asmara maka akan ada kencan. Kalau

terbangun melalui proses sosial yang

bentuknya persahabatan maka akan

melibatkan dua atau lebih individu. Masing

melakukan sesuatu secara bersama –

- masing pihak tentu memiliki kontribusi

sama karena memiliki minat yang

sesuai dengan kapasitas membangun relasi

sama.

tersebut

dalam

bentuk

dan kepentingan yang diharapkan dalam

3. Keakraban: merupakan tahapan yang

berelasi. Ada beberapa tahapan dalam

membentuk hubungan yang mengikat

pembentukan relasi interpersonal sebagai

antar pribadi. Hubungan pada tahapan
Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018

59

Relasi Interpersonal Dalam Psikologi Komunikasi…Hal 56-73
ini disebut sebagai hubungan primer.

peredaan,

Kekasih dan atau sahabat merupakan

saling tuduh, permusuhan, dan marah –

bentuk nyata dari hubungan tahap ini.

marah,

Seseorang akan dengan mudahnya

hubungan. Dalam perkawinan berupa

membantu orang lain (sahabat) dan

perceraian dan atau hidup terpisah.

mengungkapkan rahasia dirinya yang

(Abadi, dkk.2013:99)

ketegangan,

kemudian

keresahan,

memutuskan

terbesar.
Berikut

4. Perusakan: tahapan ini terjadi ketika

gambaran/skema

tahapan

adanya penurunan hubungan antar

proses relasi interpersonal, antara dua

seseorang

dengan

pribadi, yaitu A dan Z yang bergerak dari

hubungan,

arah kiri menuju pada arah kanan, dari

ditandai

melemahnya

ikatan

menjauh dan merasa hubungan tersebut
tidaklah

sepenting

seperti

seorang individu A kepada individu lain B

saat

hubungan terbentuk dan berlangsung
sebelumnya.

pribadi A

pribadi Z

5. Pemutusan: merupakan kondisi yang
menunjukkan terputusnya tali pengikat
hubungan. Prosesnya berawal dari

Adapun tahap hubungan melalui kontak dan berakhir pada pemutusan hubungan
digambarkan sebagai berikut:

kontak

60

Keluar

keterlibatan

Keluar

keakraban

Keluar

perusakan

Keluar

pemutusan

Keluar

Islamic Comunication Journal
Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018

Rustini Wulandari,Amelia Rahmi
Pada tahap kontak, individu membuat

menguntungkan, dan kondisi yang tidak

membuat persepsi terhadap individu lain

memungkinkan.

menggunakan

berupa:

interpersonal memberikan kesempatan pada

penglihatan, pendengaran, dan penciuman.

pribadi yang mengembangkan hubungan

Hasil dari penggunaan alat indra akan

untuk

terakumulasi informasi yang membangun

loncatan dari satu tahapan ke tahapan

persepsi individu atas individu lain. Jika

lainnya. (De Vito. 1997: 235) Perpindahan

persepsinya positif ada kemungkinan relasi

tahapan sesuai dengan kebutuhan pribadi

terbangun atau berlanjut, tetapi sebaliknya

masing – masing. Tingkat keluasan dan

kalau persepsinya negatif ada kemungkinan

kedalaman

relasi terputus atau tidak berlanjut. Adanya

pertimbangan untuk berpindah.

alat

indra

Tahapan

melakukan

relasi

perpindahan

relasi

bisa

atau

menjadi

kontak yang terbentuk relasi interpersonal

Dalam relasi interpersonal setidaknya

akan berlanjut dalam bentuk keterlibatan.

terhubung tiga aspek berikut: konsep diri,

Pada

proses

hubungan dan tindakan. Ketika individu

pengenalan yang melibatkan diri diantara

masuk ke dalam sebuah interaksi maka

individu untuk saling mengenal lebih jauh.

seperti apa manusia dengan konsep diri

Dalam rangka membangun keterlibatan

yang dia miliki dapat berhubungan dengan

yang

pribadi

tahapan

saling

ini

maka

mengikat

ada

maka

individu

yang

lain.

Seperti

apa

melakukan upaya pengungkapan diri (self

hubungan/relasi tersebut? Selanjutnya ,

disclosure). Pengungkapan diri merupakan

tindakan apa yang mungkin terjadi dalam

inti dari perkembangan hubungan (Altman

hubungan mereka?

& Taylor, 2006). Ada beragam sarana atau

Adanya

banyak

teori

untuk

media untuk proses pengungkapan diri

menjelaskan tentang relasi interpersonal

diantara individu yang membangun relasi

dalam masyarakat. Diantaranya psikologi

interpersonal ( bermain, makan bersama,

common sense Heider (1958). Gagasan

kegiatan sosial dan lain – lainnya).

teori ini menganut metode konstruksi dari

Dalam tahapan pengembangan relasi
interpersonal

menawarkan

suatu

Lewin. Basis teori ini adalah istilah seharihari

yang

digunakan

orang

awam.

kemungkinan untuk keluar dari relasi yang

Dinamika perilaku manusia berlangsung

telah terbentuk. Peluang seseorang untuk

atas dasar common-sense (logika berpikir

keluar dari hubungan dilatarbelakangi oleh

sehari-hari). Logika sehari – hari mengatur

beragam pertimbangan, misalnya: merasa

tingkah laku orang terhadap orang lain dan

sudah

mengandung

cukup

mengandung

berhubungan,
resiko,

hubungan

hubungan

tidak

banyak

kebenaran.

Ada

beberapa tingkah laku yang terjadi dalam
Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018

61

Relasi Interpersonal Dalam Psikologi Komunikasi…Hal 56-73
relasi interpersonal menurut teori ini,

yang bisa bertahan di satu bagian selama

seperti: mengamati orang lain, orang lain

berpuluh-puluh tahun dan mampu menapak

sebagai

pengamat,

analisis

sederhana

karier hingga menduduki jabatan setingkat

tindakan

orang,

kausalitas

direksi. Pak Aminuddin adalah salah

terhadap

dan

satunya yang bisa melakukan itu. Ini bisa

kesenangan, sentimen, keharusan dan nilai,

dicapai karena beliau punya integritas

permintaan dan perintah, keuntungan dan

tinggi, mudah bergaul, dapat diterima

kerugian, dan reaksi terhadap pengalaman

semua pihak, bisa bekerja sama, punya

orang lain.

network

personal

dan

impersonal,

hasrat

yang

luas,

serta

memahami

bisa

kebutuhan dan keinginan direksi, komisaris

proses

dan pemegang saham”.(Nurdin.2016:iii).

komunikasi antar personal yang terlibat

Demikianlah, relasi interpersonal yang

berlangsung

dilakukan

Relasi
berlangsung

interpersonal

akan

dengan

jika

baik

dengan

baik.

Proses

dengan

mengkombinasikan

komunikasi antar pihak akan lancar jika

kemampuan

berkomunikasi,

didukung dengan penggunaan bahasa yang

bekerja sama,dan dengan integritas yang

bisa diterima atau dipahami. Bahasa yang

tinggi

digunakan dalam komunikasi yang menjadi

kesuksesan.

dapat

mampu

menghantarkan

pada

dasar relasi interpersonal, bisa bahasa lisan,

Saat ini nama Aminuddin Nurdin tak

tulisan, dan bahasa isyarat. Pihak yang

dapat disangkal, meminjam istilah dari

terlibat dalam relasi interpersonal bisa

Ahmad Djauhar (Wakil Pimpinan Umum

memilih atau menggunakan salah satu, atau

Harian Bisnis Indonesia), merupakan salah

semuanya. Penggunaannya menyesuaikan

satu praktisi, pakar, sekaligus guru di

dengan kondisi internal dan eksternal pihak

bidang public relations yang namanya

– pihak yang terlibat. Dalam praktiknya,

sangat dikenal di Indonesia. Aminuddin

relasi

juga aktif di organisasi ASPIKOM dengan

interpersonal

bisa

terjadi

pada

konteks formal maupun non formal, bisa

posisi

urusan individu maupun kolektif.

(Aminuddin Nurdin) yang mendesain dan

Aminuddin Nurdin (seorang praktisi

Dewan Penasehat. Tokoh inilah

mengembangkan

subgenre

di

bidang

komunikasi bidang komunikasi perusahaan

corporate Public Relations di negeri ini,

di PT Astra Internasional Tbk) merupakan

dengan

salah satu contoh orang yang mencapai

mengawal bidang kehumasan PT Astra

relasi interpersonal yang sukses. Seperti

Internasional Tbk lebih dari tiga (3)

dikemukakan

dekade.

T.P.

Rachmat

(founder

Triputra Group) berikut:” Tidak banyak

62

Islamic Comunication Journal
Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018

keberhasilannya

antara

lain

Rustini Wulandari,Amelia Rahmi
Barangkali

kesuksesan

Aminuddin

juga karena latar belakang beliau sebagai

menyampaikan signal.(Muhammad.1995:23)

seorang Minangkabau. Dalam kebudayaan

Relasi interpersonal akan berifat positif

Minang, menjadi manusia yang telah

dan

dewasa terukur dan teruji jika sudah

berlangsung melalui proses komunikasi

mencapai tingkat kearifan dalam hidup.

yang efektif. Dalam studi Ilmu Komunikasi

Kearifan yang dimiliki makin teruji saat

dijelaskan bahwa komunikasi yang efektif

bergaul dalam lingkungan luas, jika sudah

bisa dilihat pada out come (hasilnya), ada

saling

beberapa

memahami

dan

mengasah

berlangsung

hasil

secara

efektif

komunikasi

jika

sebagai

keterampilan daya pikir dalam mengolah

indikator efektifitas (Tubbs dan Moss.

dan mencerna hidup. Sifat mudah bergaul

1996:22-28) :

dan mudah beradaptasi yang dimiliki orang

1. Pengertian atau pemahaman

Minang memperlancar hubungan dengan

Pengertian artinya penerimaan yang

lingkungan baru.. Mereka pandai menilai

cermat

dan mengetahui bagaimana cara bersikap

dimaksud oleh komunikator. Kegagalan

terhadap seseorang dan suatu lingkungan

menerima isi pesan secara cermat disebut

tempat

Dengan

kegagalan komunikasi primer (primary

kemampuan relasi interpersonal tersebut

breakdown in communication). Komunikasi

banyak orang Minang sukses ditempat

yang gagal bisa disebabkan pihak yang

perantauannya. (Nurdin. 2016:12)

berkomunikasi mengalami kesalahpahaman

Dalam

mereka

menetap.

proses

dari

isi

stimuli

seperti

yang

komunikasi

atau pengertian yang tidak sesuai dengan

interpersonal penggunaan bahasa sebagai

yang diharapkan. Komunikasi yang efektif

simbol atau signal memiliki aturan atau

adalah komunikasi yang menimbulkan

kaidah – kaidah tertentu, yang kedua belah

pemahaman atau pengertian atas sesuatu

pihak saling memahami. Pemahaman atas

yang disampaikan dalam berkomunikasi

aturan menjadikan orang yang menerima

(pesan).

signal yang terkirim atau disampaikan pada

2. Kesenangan

akan mendapat respon yang sesuai. Karena

Komunikasi yang efektif ditandai oleh

pihak lain memahami signal tersebut sesuai

terciptanya situasi yang menyenangkan

aturan yang telah diketahuinya. Kondisi

diantara pihak – pihak yang terlibat di

sebaliknya bisa terjadi ketika si penerima

dalamnya atau pun lingkungannya. Istilah

tidak dapat memahami maksud dari signal

yang lebih khusus untuk menunjuk kondisi

tersebut, maka dia tidak dapat merespon

ini

sesuai

communication). Terciptanya situasi yang

keinginan

pihak

yang

adalah

komunikasi

fatis

Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018

(phatic

63

Relasi Interpersonal Dalam Psikologi Komunikasi…Hal 56-73
menyenangkan

akan

membuat

relasi

Komunikasi

yang

efektif

akan

interpersonal akan semakin hangat, dan

menciptakan

akrab. Individu – individu menjadi tidak

bersifat hubungan sosial yang baik diantara

ada

mengekspresikan

individu yang terlibat di dalamnya sebagai

keinginan, kebutuhan, kepentingannya dan

relasi interpersonal. Implikasi yang lebih

perasaannya dalam relasi interpersonal.

akan menciptakan lingkungan sosial yang

beban

untuk

relasi

interpersonal

yang

lebih harmonis atau damai. Konflik sosial

3. Mempengaruhi Sikap
Komunikasi yang efektif akan mampu

akan bisa terminimalisir, karena perbedaan

mempengaruhi sikap dari pihak yang

– perbedaan yang terjadi bisa dikelola

menerima pesan (komunikan). Adanya

dengan baik.

perubahan sikap mengindikasikan pesan

5. Tindakan

bisa diterima dan dipahami. Perubahan

Tindakan merupakan bentuk ungkapan

sikap menunjukkan respon timbal balik

kehendak seseorang dalam dunia nyata

komunikan

yang berimplikasi pada dirinya dan orang

Perubahan

terhadap
sikap

keberhasilan

komunikator.

menunjukkan

komunikasi

pula

persuasif.

lain. Setiap orang menghendaki segala
tindakan

sesuai

dengan

tujuan

yang

Persuasi merupakan proses mempengaruhi

dikehendaki dan tidak menimbulkan efek

pendapat, sikap, dan tindakan dengan

negatif pada orang lain. Komunikasi yang

menggunakan

psikologis

efektif membantu seseorang atau individu

sehingga orang tersebut bertindak seperti

mewujudkan keduannya. enting. Tidakan

atas kehendaknya sendiri.

seseorang

manipulasi

4. Hubungan Sosial Yang Baik

yang

positif

ungkapan dari pemahamannya atas sesuatu,
sikap dan pandangannya.

Indikator komunikasi efektif secara jelas tergambar sebagai berikut:

Out come komunikasi efektif

64

merupakan

Islamic Comunication Journal
Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018

Rustini Wulandari,Amelia Rahmi

pengertian/pemahaman

tindakan

kesenangan

hubungan sosial yg baik

mempengaruhi sikap

Pentingnya Relasi Interpersonal Dalam Masyarakat
Manusia merupakan makhluk sosial yang hidupnya membutuhkan dan dibutuhkan orang
lain. Relasi interpersonal menjadi sarana bagi terciptanya kondisi hubungan timbal balik
untuk pemenuhan kebutuhan manusia dalam lingkungan sosialnya. William Schutz merinci
kebutuhan kebutuhan sosial dan psikologis manusia dalam kehidupan sosialnya dalam tiga:
kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan
orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan kekuasaan (control),

kebutuhan sosial & psikologi

cinta serta rasa kasih sayang (affection).

menumbuhkan &
mempertahankan hubungan
yg memuaskan

pengendalian dan kekuasaan

cinta & kasih sayang

Kebutuhan Sosial & psikologis manusia William Schultz

Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018

65

Relasi Interpersonal Dalam Psikologi Komunikasi…Hal 56-73
Salah satu variabel paling penting dan
paling

banyak

ditelaah

dalam

dilihatnya tidak menarik. Upaya seperti

relasi

ini dalam istilah yang lebih umum

interpersonal adalah daya tarik (attraction).
Oleh karena itu relasi interpersonal akan

disebut dengan pencitraan.
3.

Kedekatan

(proksimitas);

relasi

diawali dengan ketertarikan antar pribadi

interpersonal akan lebih mendalam

yang mengembangkan suatu hubungan.

ketika berlangsung pada area atau

Daya tarik menentukan menentukan sikap

ruang yang berdekatan. Individu akan

dan tindakan individu untuk membangun

lebih dalam relasinya dengan individu

relasi atau tidak dengan individu lainnya.

lainnya karena kedekatan posisinya.

Individu akan memberikan penilaian atas

Individu yang tinggal di suatu wilayah

individu lain sebagai diri yang menarik atau

tertentu akan lebih dekat dengan orang

tidak. Kuatnya daya tarik seseorang akan

di sekitarnya atau individu akan lebih

mendorong

membangun

dengan individu lainnya karena satu

hubungan. Joseph A. De Vito (1997: 238-

kantor tempat kerjanya. Kedekatan

241) mengklasifikasi beberapa kategori

secara

yang menentukan daya tarik;

memungkinkan

orang

lain

1. Daya tarik fisik dan kepribadian; relasi
interpersonal

terjadi

karena

fisik

antar

personal

mereka

untuk

mengenali satu dengan yang lainnya.
4. Pengukuhan; relasi interpersonal akan

ketertarikan akan kondisi fisik dan

semakin

perilaku yang ditunjukkan seseorang.

seseorang mendapatkan pengukuhan

Individu lebih kuat membangun relasi

dari orang lain. Pengukuhan yang

pada individu yang lain karena secara

diberikan

fisik dan kepridiannya menyenangkan.

simpati mereka, sehingga hubungan

Sebaliknya

akan lebih dekat terhadap individu

individu

tidak

akan

mengembangkan dan atau memutuskan
relasi dengan individu lainnya, karena
fisik

dan

kepribadiannya

tidak

mendalam

seseorang

terjadi

ketika

menunjukkan

yang mengukuhkan diri seseorang.
5. Menghargai orang lain; relasi interpersonal terjadi karena penghargaan
seseorang atas orang lain. Individu –

menyenangkan.
2. Membentuk Citra (Impresi); merupakan

individu yang dihargai akan lebih



dihormati dalam relasi dengan individu

karakteristik positif kepada individu

lainnya. Penghargaan muncul karena

yang menurut seseorang menarik dan

kelayakan

upaya

atau

melekatkan

melekatkan

karakteristik

karakteristik



karakteristik negatif ketika seseorang

66

Islamic Comunication Journal
Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018

seseorang

dapatkannya.

untuk

men-

Rustini Wulandari,Amelia Rahmi
6. Kesamaan; seseorang akan lebih suka

baik, jika dibandingkan dengan kualitas

mengembangkan relasi interpersonal

yang

karena adanya beberapa kesamaan

menentukan kualitas relasi interpersonal

karakteristik atau identitas pribadinya.

diantaranya yaitu (Tubbs dan Moss.2001:

Dalam

kehidupan



sehari

hari

beberapa kesamaan yang menjadi dasar

rendah.

Beberapa

faktor

yang

11-12)
1. Informasi tentang diri pihak yang akan

relasi meliputi; kebangsaan, agama,

diajak

suku,

asal,

informasi tentang diri pihak yang akan

kemampuan, fisik, umur, dan sikap

diajak berelasi lebih bersifat psikologis

serta selera.

daripada

budaya,

daerah

7. Hipotesis kecocokan; tidak semua
relasi interpersonal terbentuk karena
–kesamaan,

kesaman

kecocokan

berelasi.

Pada

sosiologis

umumnya

dan

kultural.

Informasi diri secara psikologis harus
dilakukan

proses

pendekatan

mendalam, sehingga harus mengenali

seseorang atas orang lain bisa menjadi

terlebih

faktor penentu terbentuknya relasi

bersifat sosiologis dan kultural tidak

interpersonal.

harus

8.

Sifat

Informasi

menggunakan

yang

pendekatan

melengkapi

mendalam atau mengenali. Sumber

(complementarity); kondisi masing –

informasi bisa datang dari pihak lain

masing individu seringkali tidak sama

dan atau merupakan informasi yang

atau

bisa dinilai banyak orang.

ada

saling

dahulu.

perbedaan.

Ada

yang

memiliki kelebihan tertentu, tetapi

2. Pengembangan aturan – aturan yang

memiliki kekurangan pada sisi yang

lebih banyak dilakukan oleh kedua

lainnya. Relasi interpersonal seringkali

pihak yang berelasi di dalamnya,

terbentuk sebagai bagian dari upaya

bukan

untuk saling melengkapi satu dengan

lingkungannya.

yang

tradisi

dari

3. Peran yang dimainkan dalam relasi

kedalaman hubungan seringkali karena

interpersonal lebih banyak ditentukan

kemampuan untuk saling melengkapi

oleh karakteristik pribadi pihak yang

satu dengan yang lainnya.

mengembangkan relasi daripada oleh

atau

Kedekatan

oleh

dan

Makna

lainnya.

diatur

pentingnya

relasi

kondisi.

interpersonal bagi pelaku dan atau orang

4. Relasi interpersonal yang berkualitas

lain di sekitarnya sangat ditentukan oleh

jika menekankan pilihan masing –

kualitas hubungan tersebut. Hubungan yang

masing

berkualitas akan memberikan makna yang

kelompok. Pilihan individu terkait

individu

daripada

Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018

pilihan

67

Relasi Interpersonal Dalam Psikologi Komunikasi…Hal 56-73
dengan pengetahuan mengenai sikap

cepat seperti saat ini berakibat pada

dan kepercayaan pribadi dan perilaku –

perubahan sosial kemasyarakatan, sekaligus

perilaku yang khas.

perubahan individual. Oleh karenanya,

Aspek Psikologi Komunikasi
Relasi Interpersonal
Kepribadian

merupakan

dalam

situasi yang dihadapi seseorang bisa saja
berubah

secara

drastis.

Sebagaimana

aspek

disebutkan Irwanto bahwa berbagai studi

psikologis yang sangat penting dimiliki

yang dilakukan dalam jangka pendek

oleh individu. Pembentukan kepribadian

menunjukkan bahwa pola perilaku sangat

manusia melalui proses yang berlangsung

situasional,

sepanjang hidup. Pembentukan kepribadian

demikian, temuan tersebut memperkuat

seseorang

relasi

teori-teori kepribadian dari social learning.

interpersonal dengan individu yang lain.

Meski demikian, kajian yang dilakukan

Relasi yang ada terbangun melalui proses

pada kelompok yang lebih besar dalam

komunikasi dengan pihak lain. Tanpa ada

waktu yang lebih panjang menghasilkan

komunikasi

yang efektif pembentukan

bukti-bukti

yang

kepribadian seseorang akan gagal. Oleh

kepribadian

dalam diri seseorang cukup

karenanya komunikasi yang tercipta dalam

konsisten. Menurut Block, kalaupun ada

relasi

membantu

perubahan yang cukup berarti, itu akan

seseorang.

terjadi pada masa remaja (Irwanto.2002:

melalui

proses

interpersonal

pertumbuhan
Melalui

kepribadian

komunikasi

dalam

relasi

konsistensi

kecil.

menunjukkan

Dengan

bahwa

246).

interpersonal seseorang akan menemukan

Psikologi

komunikasi

merupakan

jati dirinya, mengembangkan konsep diri,

proses atau peristiwa psikologis dalam diri

dan mampu mereposisi di lingkungan

masing-masing

sekitarnya. Dinamika inilah yang menjadi

membangun komunikasi di lingkungan

aspek utama psikologi komunikasi dalam

dalam konteks relasi interpersonal dan atau

relasi interpersonal.

intrapersonal.

Sebuah

longitudinal

Psikologi

yang

sedang

komunikasi

yang

berupaya menganalisa seluruh komponen

dilakukan Block selama satu dekade (1971-

yang terlibat dalam proses komunikasi

1981) diketahui

interpersonal dan atau intrapersonal. Dalam

kepribadian

studi

individu

bahwa beberapa ciri
konsistensi

proses berkomunikasi ada dua pihak yang

sepanjang waktu, terutama pada subjek

terlibat sesuai perannya yaitu; komunikan

penelitian berusia dewasa

dan komunikator. Pada diri komunikan,

hingga

50

menunjukkan

, sekitar 30

tahun.(Irwanto.2002:

246).

Seiring dengan perubahan teknologi yang

68

psikologi

komunikasi

menganalisa

karakteristik komunikan serta faktor-faktor

Islamic Comunication Journal
Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018

Rustini Wulandari,Amelia Rahmi
internal

maupun

eksternal

yang

mempengaruhi perilaku komunikasinya.
Pada

diri

komunikator,

psikologi

dapat meramalkan respon yang akan terjadi
pada masa yang akan datang.
Psikologi

menganalisis

seluruh

komunikasi mencoba melacak sifat-sifatnya

komponen yang terlibat dalam proses

dan bertanya: apa yang menyebabkan satu

komunikasi.

sumber

dalam

karakteristik manusia serta faktor-faktor

sementara

internal maupun eksternal yang akan

komunikasi

mempengaruhi

berhasil

orang

lain,

sumber komunikasi yang lain tidak.

Psikologi

mempengaruhi

memberikan

perilaku

komunikasi.

Psikologi komunikasi merupakan sub

Psikologi komunikasi diantara individu

disiplin ilmu dari Psikologi. Psikologi

yaitu mengenai bagaimana pesan dari

komunikasi adalah ilmu yang mempelajari

individu menjadi stimulus yang akan

komunikasi dari aspek psikologi. Disebut

menimbulkan respon pada individu lainnya.

juga

Komunikasi bertujuan untuk memberikan

sebagai

ilmu

mendeskripsikan.

yang

berusaha

memprediksikan,

dan

suatu

informasi,

mempengaruhi,

atau

mengontrol mental dan perilaku, baik

menghibur. Persuasif merupakan suatu

komunikasi

proses mengendalikan dan mempengaruhi

yang

dilakukan

melalui

komunikasi antar personal, komunikasi

perilaku

antar kelompok maupun komunikasi massa.

pendekatan psikologis.

(Siregar.2013: 28)
Jalaludin

orang

lain

melalui

suatu

Dalam konteks relasi interpersonal

Rakhmat

(1996:

7)

psikologi komunikasi akan berguna untuk

menjelaskan bahwa komunikasi merupakan

memahami

suatu hal yang penting bagi pertumbuhan

kepribadian seseorang yang terlibat dalam

kepribadian manusia. Karena kurangnya

relasi

komunikasi

melatarbelakangi

akan

menghambat

karakteristik

tersebut.

Motif

personal


motif

terbangunnya

atau

yang
relasi

perkembangan kepribadiannya. Psikologi

interpersonal akan lebih mudah terbaca,

menganalis seluruh komponen dalam suatu

sehingga

proses

meneliti

keuntungan atau sebaliknya akan diketahui.

manusia.

Dalam relasi interpersonal secara psikologi

menyimpulkan

komunikasi akan muncul pola relasi yang

kesadaran yang menyebabkan terjadinya

beragam; relasi yang egaliter, relasi yang

perilaku

simetris, relasi yang asimetris (ada pihak

komunikasi.

Psikologi

pengalaman

dan

Psikologi

mencoba

manusia

perhatiannya

pada

kesadaran

dan

mengarahkan

perilaku

individu

telah

mendapatkan

manusia.

yang dominan dan subordinat), relasi yang

Psikologi komunikasi melihat bagaimana

berkesinambungan, relasi yang bersifat

respon yang terjadi pada masa lalu dan

sepotong



potong

dan

lain-lainnya.

Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018

69

Relasi Interpersonal Dalam Psikologi Komunikasi…Hal 56-73
Muncul beragam pola tersebut ditentukan

dialami sebelumnya. Kita (manusia) terus

oleh kepribadian masing – masing pihak

mengubah apa yang kita lakukan dan apa

yang terlibat dalam relasi interpersonal.

yang kita percakapkan berdasarkan reaksi

Pendekatan

psikologi

komunikasi

yang diberikan orang lain. Seiring dengan

sangat berguna untuk mengembangkan

waktu

bentuk – bentuk relasi interpersonal yang

ngembangkan sebuah karakter individual.

lebih konstruktif dan produktif, karena

hubungan,

Litllejohn

dan

kemudian

Foss

me-

(2014:284)

mengenali kepribadian masing – masing

menegaskan bahwa ketika dua orang saling

individu yang terlibat. Adanya pemahaman

berkomunikasi---selain

kepribadian masing – masing pihak, maka

mereka

akan

atau

hubungan mereka dengan cara mereka

kekurangannya serta potensi yang bisa

berinteraksi. Misalnya, ketika seseorang

dikembangkan dalam relasi interpersonal.

(A) berbicara dengan seorang temannya,

Relasi interpersonal akan konstruktif dan

anggota keluarganya, sahabatnya, atau

produktif ketika masing – masing individu

gurunya, maka (A) selalu menciptakan

mengaktualisasikan dan atau mengekspresi-

sebuah dugaan untuk perilaku (A) sendiri

kan

dan

dan perilaku orang lain. Kadang terjadi

mengendalikan sisi negatifnya. Komunikasi

penguatan pada dugaan lama, pada waktu

yang efektif menjadi kunci utama dalam

yang lain. Namun demikian bisa juga

proses keduanya.

terjadi

Dinamika Relasi Interpersonal

menyebabkan kita pada umumnya terlibat

diketahui

sisi

kelebihan

positif

dan

kepribadiannya

apa

lakukan---mereka

sebaliknya.

pun

yang

mengartikan

Inilah

yang

Relasi atau hubungan yang terjadi

dalam pola-pola interaksi baru yang dapat

antara seorang dengan orang lain bukanlah

membentuk dugaan baru untuk interaksi

sesuatu

pada waktu yang akan datang.

yang

statis

sifatnya.

Jika

Seseorang membangun sebuah upaya

mendasarkan pada tradisi sibernetika -dalam kajian Ilmu Komunikasi--, hubungan

komunikasi

terdiri atas pola-pola sibernetika interaksi

pemahaman mengenai beberapa aspek,

kata-kata dan perilaku seseorang memberi

seperti: apa yang menjadi tujuan dari relasi,

pengaruh pada bagaimana orang lain

bagaimana kualitas relasi yang diinginkan,

merespon.

kapan waktu yang tepat untuk menjalin

Dengan

kata

lain,

pada

berdasarkan

dan

umumnya manusia dapat menyesuaikan

relasi.Untuk

dengan situasi yang dihadapi dengan cara

komunikasi ataupun relasi interpersonal

mempelajari

harus berjalan secara efektif dan efisien.

pengalaman

yang

pernah

mencapai

persepsi

tujuannya,

Pada relasi yang dibangun antara seseorang

70

Islamic Comunication Journal
Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018

Rustini Wulandari,Amelia Rahmi
dengan

orang

untuk

Hubungan yang memburuk disebabkan

direncanakan lebih dahulu. Untuk hasil

oleh pesan yang tidak tepat atau tidak baik.

yang baik, tidak boleh dilakukan sambil

Namun demikian bias juga disebabkan

lalu,

sulit

karena cara kita berkomunikasi. De Vito

diprediksi. Dengan begitu, seseorang perlu

(1997: 254) menyebutkan ada enam (6)

memahami betul siapa yang dihadapi, apa

pola pokok yang menandai komunikasi

harapan masing-masing, dan bagaimana

selama memburuknya hubungan, yaitu: 1)

penyampaian

menarik diri 2) mengurangi pengungkapan

sebab

lainnya

hasil

penting

yang

dicapai

pesan/topik

yang

dikomunikasikan.
Maksud
bermuara
karenanya

diri 3) mengelabuhi 4) memberi evaluasi

dan

pada

tujuan
sebuah

seseorang

komunikasi
respon.

Oleh

yang

ingin

negatif

5)

mengubah

perilaku

yang

diharapkan, dan 6) kurang bertukar pujian.
Yusuf

al

Uqshary

menyarankan

menyatakan pendapat atau menanggapi

perlunya memahami psikologi manusia

pendapat orang lain, perlu memeriksa dan

sebab setiap orang mempunyai kepentingan

mengukur

dari

dan jiwanya tidak boleh direndahkan

komunikannya memang sesuai dengan apa

(Uqshary. 2005:40). Agar seseorang bisa

yang menjadi harapannya atau tidak. Itulah

menjalin relasi interpersonal dengan baik

yang

proses

dan dapat mempengaruhi orang lain perlu

Misalnya

dilakukan hal berikut: pertama, menjaga

keputusan apa yang selanjutnya harus

sikap agar tidak merendahkan jiwa orang

diambil dan tindakan apa yang dilakukan

lain dari dekat ataupun jauh,(sebab kita

untuk menguatkannya. Oleh sebab itu,

semua

perlu diketahui alasan utama apa yang

perhatikanlah diri kita (ucapan, penampilan

menggerakkan orang-orang

untuk ber-

dan perilaku). Ketiga, berikan perhatian

seseorang

kepada orang lain dan emphaty betapa

“bergerak” kepada orang lain sambil

mereka penting. Keempat, agar diterima

mengungkapkan keinginan mereka untuk

orang lain, maka terimalah diri mereka

berteman dan bekerja sama. Di sisi lain

lebih dahulu.

apakah

akhirnya

komunikasi

interaksi.

menentukan

lebih

Lalu

respon

lanjut.

bagaimana

mencintai

diri

kita).

Kedua,

terdapat fakta manusia lari dari manusia

Dalam dinamikanya, hubungan antar

yang lain, menghindar dari berinteraksi

manusia yang awalnya face to face

dengannya,

kebutuhan

(bertemu muka secara langsung), kemudian

mendesak. Hal ini menyangkut psikologi/

memanfaatkan saluran atau yang dikenal

jiwa manusia. Lalu bagaimana komunikasi

dengan media (surat, hand phone, dll).

dalam hubungan yang sedang memburuk?

Bahkan sampai saat ini hubungan terus

kecuali

ketika

Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018

71

Relasi Interpersonal Dalam Psikologi Komunikasi…Hal 56-73
berkembang dengan memanfaatkan media

KESIMPULAN

internet. Era kekinian merupakan zaman

Relasi interpersonal merupakan realitas

dimana semua orang bisa terhubung dengan

sosial yang telah membangun dinamika

internet. Migrasi manusia yang tinggi di

kehidupan manusia menjadi lebih berwarna

zaman sekarang dari pulau ke pulau lain

atau kompleks. Banyak kepentingan yang

atau bahkan dari Negara satu ke Negara

menyertai proses relasi interpersonal, baik

lain yang berbeda benua bisa terjadi.

kepentingan

Keadaan ini tidak menjadi problem, sebab

mengembangkan relasi maupun orang lain

relasi interpersonal tetap bisa berjalan,

di

dengan misalnya memanfaatkan skipe.

interpersonal berkembang dengan baik,

Berbicara secara jelas dengan melihat

banyak

komunikan

suasana

relasinya. Ada tahapan – tahapan yang

sekitarnya) tak sulit dilakukan, meski jarak

harus dilalui agar relasi interpersonal

ribuan kilometre menghadang.

mencapai kualitas yang tinggi. Kedua belah

Hampir

langsung

semua

(serta

bidang

kehidupan

pihak

sekitarnya.

faktor



Tidak

pihak

semua

mempengaruhi

yang

relasi

kualitas

pihak yang terlibat dalam pengembangan

pendidikan,

kesehatan,

politik,

relasi

berbisnis,

dilakukan

dengan

kualitas relasi. Aspek – aspek psikologis

memanfaatkan media internet. Membangun

yang dimiliki kedua belah pihak yang

kedekatan dengan orang lain selain dapat

terlibat dalam relasi lebih menentukan,

dilakukan secara darat juga bisa melalui

daripada aspek sosiologis dan kultural.

dunia maya. Dengan jangkauan teknologi

Kedekatan dalam relasi akan membantu

informasi dan social media yang semakin

meningkatkan

luas, maka relasi interpersonal memasuki

psikologi komunikasi sangat penting untuk

dinamika baru. Teknologi, di satu sisi,

memahami dinamika relasi interpersonal,

memudahkan

seseorang

berkomunikasi,

dalam konteks konteks; psikologis dan

menyatakan

ide

perasan,serta

komunikasi tentunya. Keduanya memiliki

mendapatkan feedback secara langsung,

peranan penting dalam pengembangan

layaknya bertemu muka. Namun teknologi

relasi interpersonal menjadi lebih bermakna

di sisi yang lain juga dapat menjadi

bagi pihak yang terlibat dan orang lain di

ancaman bak pisau bermata dua yang akan

sekitarnya.

berdampak negatif terhadap kepercayaan

DAFTAR PUSTAKA

seseorang. Tentu saja hal tersebut terjadi

Abadi, Totok Wahyu, dkk., Media Sosial
dan
Pengembangan
Hubungan
Interpersonal Remaja di Sidoarjo,

seperti
maupun

dan

jika tidak digunakan sebaik mungkin.

72

Islamic Comunication Journal
Volume 03, nomor 1, Januari-Juni 2018

sangat

menentukan

kualitasnya.

tercapainya

Pendekatan

Rustini Wulandari,Amelia Rahmi
Jurnal, KANAL, Vol. 2, No. 1,
September 2013.
De Vito, Joseph A. 1997. Komunikasi
Antarmanusia,
terjemahan
Agus
Maulana, Jakarta : Profesional Books.
Idrus,
Muhammad.
Kompetensi
Interpersonal
Mahasiswa,
Jurnal
UNISIA, Vol. XXXII No. 72 Desember
2009.
Irwanto.2002. Psikologi Umum.Jakarta:
Prenhallindo
Littlejohn, Stephen W dan Karen A. Foss.
2014.
Theories
of
Human
Communication
(Teori
Komunikasi.edisi 9 ), terjemahan
Muhammad Yusuf Hamdan, Jakarta:
Salemba Humanika
Muhammad, Arni. 1995. Komunikasi
Organisasi,Jakarta: Bumi Aksara.
Nurdin, Aminuddin.2016. Komunikasi
dalam Praktik: Kreatif & Bersahabat.
Jakarta: Gagas Bisnis
Rakhmat, Jalaluddin. 1996. Psikologi
Komunikasi, Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Siregar,
Lis Yulianti Syafrida, Peran
Psikologi
Komunikasi
dalam
Penerapan Nilai-nilai keIslaman di
Keluarga,dalam Jurnal HIKMAH, Vol.
VII, No.02 Juli 2013.
Teori Hubungan Interpersonal Heider lihat
dalam
http://jeffylouis.blogspot.co.id/2011/01/teorihubungan-interpersonalheider_2577.html Unduh, Minggu, 29
Januari 2017.
Tubs, Stewart L. dan Silvia Moss. 1996.
Human Communiation Prinsip-prinsip
Dasar, Terjemahan Deddy Mulyana,
Edisi Kesatu, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Tubbs, Stewart L., dan Sylvia Moss. 2001.
Human Communication, Terjemahan
Deddy Mulyana dan Gembirasari,

Edisi Kedua, Bandung :
Rosdakarya.

Remaja

Uqshary, Yusuf al. 2005. Menjadi Pribadi
yang Berpengaruh. Jakarta: Gema
Insani
Wahyuni, Akhtim. Mengasah Interpersonal
Skills Mahasiswa Calon Pendidik,
Jurnal PEDAGOGIA , Vol. 1, No. 1,
Desember
2011.

Islamic Comunication Journal
Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 2018

73