LANDASAN HISTORIS FILOSOFIS PENDIDIKAN J

LANDASAN HISTORIS, FILOSOFIS PENDIDIKAN JASMANI
& OLAHRAGA

Mohammad Syamsul Anam
Jurusan Pendidikan Olahraga, Progam Pascasarjan
Universitas Negeri Malang
Email: Syamsulanam42@gmail.com

Abstrak: Pendidikan Jasmani
merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai aktivitas jasmani
(fisik). Proses berfikir (filosofis) dapat memunculkan pemikiran baru
sebagai acuan atau pedoman dalam menjalankan dan menyelesaikan
masalah masalah yang muncul dalam program pendidikan jasmani
dan olahraga. Perkembangan pendidikan jasmani dan kesehatan juga
dipengaruhi oleh sejarah dan peleburan antara bidang umum yang
lain, sehingga pendidikan jasmani dan kesehatan menjadi bidang ilmu
yang mapan sampai sekarang
Kata Kunci: Landasan, Historis, Filosofis, Pendidikan Jasmani dan
Olahraga.


A. Latar Belakang
Pendidikan Jasmani
secara

merupakan bagian integral dari pendidikan

keseluruhan melalui berbagai aktivitas jasmani (fisik) yang bertujuan

untuk mengembangkan individu secara organik, neuromuskuler, intelektual, dan
emosional (Syarifudin, 1997:3). Pendidikan Jasmani sebagai upaya untuk
mengubah perilaku individu melalui aktivitas jasmani (fisik). Pendidikan jasmani
berbeda dengan mata pelajaran lain yang membedakannya adalah alat yang
digunakan yaitu gerak insani atau manusia yang bergerak secara sadar.
Filsafat akan membantu berfikir secara kritis dan khusus untuk
menentukan apa yang harus dicapai dalam pendidikan dan menentukan apa
yang akan dilakukan siswa dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Filsafat
adalah cinta kebenaran dan cinta kebijaksanaan, filsafat dipandang sebagai
usaha mencari fakta dan nilai dengan tanpa kekeliruan. “Filsafat olahraga yaitu
menyelidiki hakikat olahraga aktif yang berkenaan dengan seluk beluk gerak
yang dilakukan dalam olahraga dan hakikat olahraga pasif atau penghayata

terhadap pergelaran olahraga.

1

2 Kapita Selekta Keilmuan Pendidikan Olahraga, Volume ..., Nomor..., Tahun ..., Halaman 1 11

Pendidikan jasmani berkembang dengan sangat pesat di dunia
pendidikan dibandingkan dengan keadaan yg dulu, sekarang pendidikan jasmani
dan olahraga sudah dibilang menjadi bidang studi yag sangat mapan dan
pendidikan dianggap sebagai bagian pendidikan. Sejarah merupakan salah satu
hal yang harus dipelajari, dengan mengkaji masa lalu (Historis) dapat
mengembangkan dasar/acuan dalam menjalankan program pendidikan jasmani
dan olahraga.
B. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahuan tentang landasan-landasan filosofis, historis, dalam
pendidikan dan pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga.
C. Ruang Lingkup
Dalam penulisan artikel ini kajian yang dibahas oleh penulis yaitu
1.


Filosofis
a. Filsafat pendidikan jasmani dan olahraga.
b. Tujuan pendidikan jasmani dan olahraga.

2.

Historis
a. Sejarah Pendidikan Jasmani dan olahraga.
b. Sejarah Pendidikan Jasmani dan Olahraga Di Indonesia
c. Kontribusi sejarah dalm pendidikan jasmani dan olahraga.

D. Kajian Teori
1.

Filosofis
Filsafat adalah cinta kebenaran dan cinta kebijaksanaan, filsafat

dipandang sebagai usaha mencari fakta dan nilai dengan tanpa
kekeliruan. Filsafat merupakan salah satu sumber kebenaran yang dapat
dijadikan sebagai pedoman dalam berfikir, bersikap dan bertindak, baik

untuk

menjalankan

rutinitas

kegiatan

seharian

maupun

untuk

memecahkan suatu permasalah (Mu’arifin, 2009:10).
Plato (428 -348 SM) : berpendapat bahwa filsafat ialah ilmu
pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran yang asli dan murni,
atau penyelidikan tentang seba-sebab dan dan asas-asas yang paling
akhir dari segala sesuatu yang ada. Aristoteles(384 – 322 SM),
mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang senantiasa


Mohammad Syamsul Anam , Landasan Historis, Fisiolofis Pendidikan Jasmani dan Olahraga

3

berusaha mencari prinsip-prinsip dan penyebab - penyebab dari realitas
yang ada. Ia juga mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang berusaha
mempelajari “peri ada selaku peri ada” (being as being) atau “peri ada
sebagaimana adanya” (being as such).
Johann

Gotlich

Fickte

(1762-1814

)

:


filsafat

sebagai

Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi
dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis
kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis
ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.Berikut ini akan
dijelaskan mengenai filsafat dalam pendidikan jasmani dan olahraga.
a.

Filosofis Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
“Filsafat olahraga yaitu menyelidiki hakikat olahraga aktif yang berkenaan

dengan seluk beluk gerak yang dilakukan dalam olahraga dan hakikat olahraga
pasif atau penghayata terhadap pergelaran olahraga” (Edward wiecrozek,
(editor), Problem of sport, medicine, and sport training an coaching). Dalam
kegiatan pendidikan jasmani dan olahraga yang dimaksud permasalah tersebut
adalah yang berkenaan dalam dunia pendidikan jasmani dan olahraga.

Penerapan filsafat pada pendidikan jasmani dan olahraga merupkan
suatu hal yang vital. “Dengan nilai filosofis yang diyakini kebenarannya, fakta
fakta disoroti untuk melahirkan dasar dasar yang akan dipakai sebagai acuan
atau pedoman dalam mengembangkan dan menjalankan program pendidikan
jasmani dan olahraga” (Mu’arifin, 2009:10). Maksudnya dalam proses berfikir
(filosofis) dapat memunculkan pemikiran baru sebagai acuan atau pedoman
dalam menjalankan dan menyelesaikan masalah masalah yang muncul dalam
program pendidikan jasmani dan olahraga. Berikut ini aliran aliran filsafat dan
perbedaan filsafat modern dengan filsafat tradisional dalam pendidikan jasmani
dan olahraga;
1)

2)

Idealisme (pemikiran)
a)

Penjas tidak hanya melibatkan fisik tapi pikiran

b)


Aktivitas kesegaran jasmani memberi kontribusi terhadap kepribadian

c)

Penjas merupakan pusat berbagai gagasan

d)

Guru harus menjadi model bagi siswa

e)

Pendidikan ditujukan untuk kehidupan

Realisme (keadaan nyata):

3

4 Kapita Selekta Keilmuan Pendidikan Olahraga, Volume ..., Nomor..., Tahun ..., Halaman 1 11


a)

Penjas ditujukan untuk kehidupan misal: mengajar basket untuk melatih
kerjasama, dsb

b)

Pesegaran jasmani adalah hasil dari produktivitas

c)

Pengulangan (drills) memegang peranan penting dalam proses belajar

d)

Pendalaman ilmu keolahragaan dapat menyebabkan kehidupan sosial
yang baik

e)

3)

4)

e.

Permain da rekreasi membantu beradaptasi (adjustment)

Naturalisme
a)

Aktivitas fisik bersifat fisik semata

b)

Hasil belajar diperoleh melalui aktivitas diri

c)

Bermain merupakan bagian penting pendidikan


d)

Penjas berkaitan pengembangan individu

Existensialisme (aliran modern)
a)

Kebebasan memilih

b)

Harus banyak variasi aktivitas

c)

Permainan meningkatkan kreativitas

d)

Siswa tahu diri nya (know themselves)

e)

Guru adalah seorang konsultan

Humanisme (kemanusian)
a)

Menempatkan nilai berdasarkan kemanusiaan dan individual

b)

Menyesuaikan pembelajaran secara inovatif

c)

Kreatif, independen, dan mendorong semua siswa secara merata

Tabel 1.1 Perbedaan pandangan filsafat modern dan tradisional

Mohammad Syamsul Anam , Landasan Historis, Fisiolofis Pendidikan Jasmani dan Olahraga

5

Sumber: Susanto, Ermawan (Materi kuliah landasan filsafat penjas)

Filsafat Pendidikan jasmani dan olahraga sering kali berubah-ubah
karena dipengaruhi oleh beberapa aliran filsafat pendidikan seperti filsafat
idealisme, realisme, pragmatisme, naturalisme, dan eksistensialisme, untuk itu
hendaknya pengajar (calon pengajar) fleksibel dalam memandang dan
menanggapi aliran filsafat tersebut manakala diterapkan di bidang pendidikan.
Pelaksanaan Pedidikan jasmani dan olahraga pada filsafat tradisional cenderung
bersifat “Teacher-Centered” sedangkan pelaksanaan Pendidikan jasmani dan
olahraga pada filsafat modern cenderung bersifat “Student-Centered’.
b.

Fungsi Filsafat Olahraga
Fungsi filsafat adalah kreatif, menetapkan nilai, tujuan, arah dan

menuntun pada jalan jalan baru. Filsafat tidak ada artinya sama sekali jika tidak
universal, baik dalam ruang lingkupnya. Menurut Mu’arifin (2009:16) Filsafat
dalam pendidikan jasmani dan olahraga merupakan hal yang sangat penting
karenan bermanfaat dalam pengembangan program dan akan mempengaruhi
tindakan sehari hari. Berikut aplikasi filsafat dalam pendidikan jasmani dan
olahraga;

5

6 Kapita Selekta Keilmuan Pendidikan Olahraga, Volume ..., Nomor..., Tahun ..., Halaman 1 11

1)

Dengan filsafat, makna hakikat pendidikan jasmani dan olahraga dapat
terjelaskan, hal ini memudahkan pelaku pendidikan jasmani dan lahraga
dapat merumuskan arti, fungsi, dan tujuan dari pendidikan jasmani dan
olahraga, sehingga dapat mengurangi tindakan tindakan yang menyimpang
dari makna hakikat tersebut.

2)

Dengan filsafat, bidang kajian pendidikan jasmani dan olahraga dapat
terjelaskan Hal itu membantu guru dalam menyusun serangkaian materi dan
kegiatan pembelajaran/pelatihan yang relevan, dan menghindari adanya
tumpang tindih cakupan dengan bidang ilmu lain.

3)

Dengan filsafat, pelaku pendidikan jasmani dan olahraga memiliki daya pikir,
sikap, dan tindak yang tepat benar dalam menghadapi suatu persoalan.
Melalui filsafat maka seseorang akan mampu pandangan hidup sebagai
pedoman hidup memberikan semacam panduan jalan yang harus dilalui oleh
seseorang sehingga ia dapat melihat hidup itu menjadi bermakna.

4)

Dengan berpikir secara filsafat maka pelaku pendidikan jasmani dan
olahraga dapat memecahkan persoalan-persoalan hidup yang dihadapi.
Filsafat sebagai pandangan hidup dapat digunakan oleh guru/pelatih untuk
memecahkan masalah-masalah kehidupan yang ada di sekitar dirinya.

5)

Dengan berpikir secara filsafat, guru dan pelatih dengan bantuan logika tidak
mudah untuk tertipu dengan pernyataan-pernyataan retoris yang bersifat
menyesatkan,

6)

Dengan berpikir secara filsafat maka guru dan pelatih mampu menghargai
pendapat dan pemikiran orang lain, baik yang memiliki persamaan maupun
perbedaan dengan dirinya. Berpikir filsafat berarti berpikir demokratis. Ini
berarti bahwa dalam berpikir filsafat, orang dilatih untuk menghargai
pendapat atau pemikiran orang yang berbeda dari dirinya. Orang yang
memiliki kemampuan berfilsafat yang tinggi akan menghargai kebenaran
berpikir yang diyakini oleh orang lain seperti juga ia menghargai kebenaran
berpikir yang diyakini oleh dirinya. Dalam hal ini perbedaan pendapat dan
perbedaan pemikiran dianggap sebagai suatu eksistensi wacana berpikir
yang bersifat dialektika sebagai upaya manusia sebagai makhluk berpikir
untuk mencari kebenaran
Sehingga proses berfikir (filosofis) dapat memunculkan pemikiran baru

sebagai acuan atau pedoman dalam menjalankan dan menyelesaikan masalah
masalah yang muncul dalam program pendidikan jasmani dan olahraga.

Mohammad Syamsul Anam , Landasan Historis, Fisiolofis Pendidikan Jasmani dan Olahraga

2.

7

Historis
Pada awalnya kehadiran pendidikan jasmani dikembangkan untuk

membangun manusia seutuhnya dengan menitikberatkan pada keutuhan
jasmani dan rohani yang berkembang selaras seimbang sesuai dengan cita cita
bangsa (Abduljabar, 2012:i). Pendidikan jasmani juga berkembang menjadi
aktivitas jasmani sebagai alat pendidikan, yaitu perancangan aktivitas jasmani
sebagai media pencapaian tujuan pendidikan. Pada tahun 1960an pendidikan
jasmani dianggap sebagai program yang bertugas membantu kelancaran
penyelenggaraan pendidikan di setiap sekolah.
Pada tahun 1970an pendidikan jasmani berkembang sebagai “gerak
badan” untuk membentuk kesehatan dan kebugaran jasmani. Kemudian tahun
1980 pendidikan jasmani dipengaruhi oleh gerakan sport education di negara
amerika, pendidikan jasmani terkesan terkalahkan oleh istilah pendidikan
olahraga. Sehingga memunculkan upaya upaya sosialisasi siswa kedalam
olahraga dengan membentuk SGO dan SMOA. Berkembang pada era tahun
2000an bahkan sampai tahun 2012, pendidikan jasmani dianggap sebagai
proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, dan permainan olahraga untuk
mencapai tujuan pendidikan.
a.

Sejarah Pendidikan Jasmani dan Olahraga

1)

Zaman Primatif
Aktivitas fisik rupanya merupakan bagian kehidupan semua. Evolusi

manusia diawali dengan gerakan dan perkembangan -homo sapiens. Makhluk
yang berpikir, sebagaimana terbesar tergantung pada aktivitas otot-otot. Diduga
bahwa aktivitas fisik manusia primitif berkaitan dengan mempertahankan hidup,
mencari makan sedang, tempat berteduh dan perlindungan dari keganasan
lingkungan serta kelanjutan perkembangan suku. Pengkajian manusia prasejarah dilakukan melalui arkeologi dan antropologi dengan meneropong dengan
meneropong masyarakat primitif.
2)

Zaman Kuno
Dua kebudayaan kuno yang masih tetap bertahan dan masih tetap hidup

adalah Cina dan India sukar sekali melukiskan sejarah kedua kebudayaan
tersebut karena harus menjangkau waktu yang jauh ke masa lampau. Cina
mewariskan jenis aktivitas fisik dan permainan. Wen-Chang Wu, seorang ahli

7

8 Kapita Selekta Keilmuan Pendidikan Olahraga, Volume ..., Nomor..., Tahun ..., Halaman 1 11

menunjukkan bahwa pada abad-abad permulaan di Cina, hidup diwarnai oleh
tari-tarian, gulat, penahan, pemeliharaan dan berbagai aktivitas fisik.
3)

Zaman Grik
Jika Sumeria merupakan tempat kelahiran, maka Grik mencapai

kedewasaannya. Tak ada bangsa lain, sebelum maupun seudah zaman Garik
yang meletakkan tekanan yang kuat, tidak hanya pada intelek pada
perkembangan dan kesempurnaan jasmani
4)

Zaman Feodolisme dan Ksatria

Feodotisme sebagai cara hidup terdapat dalam abad pertengahan yang timbul
dari kekacauan setelah jatuhnya Romawi. Semua kehidupan politik, ekonomi,
sosial, terpusat pada feodolisme. Hanya ada dua macam profesi yang terbuka
bagi anak muda kelas sosial tinggi, yakni jadi pejabat gereja atau jadi ksatria.
Keduanya tumbuh pada zaman gelap sebagai reaksi atau kompensasi jumlahnya
pemerintahan pusat. Gereja membutuhkan pejabat yang taat beragama dan
intelektual cakap.
5)

Zaman Renesan atau kelahiran Kembali
Abad pertengahan berakhir dengan datangnya zaman renesans atau

zaman kelahiran kembali. Zaman ini timbul sekitar abad 14-17.. Zaman renesan
adalah zaman ketika rakyat dalam alam dekadensi Roma dengan pengulasan
Barbarisme, muncul kembali melepaskan diri dari kedalaman lubuk abad gelap
dan abad pertengahan dan mencapai tingkat budaya yang mengasimilasikan dan
menghatai kembali budatya Grik dan Roamawi Kuno
6)

Zaman Pendidikan Jasmani Modern di Eropa
Sementara renesans tumbuh bersamaan dengan reformasi Protestan,

budaya Eropa memasuki periode nasionalisme. Timbulnya nasionalisme
menandai tumbuhnya masyarakat modern. Negara-negara nasional yang kuat
mulai terbentuk dibawah kekuasaan monarki. Pertumbuhan ini sebenarnya telah
beriangsung lama
7)

Zaman Nasionalisme
Gerakan

nasionalisme

membawa

asas

pendidikan

universal.

Nasionalisme telah berhasil membuat warga negara taat pada negara.
Pendidikan dibuat untuk mencapai tujuan itu. Dalam periode ini pendidikan
jasmani maju pesat seperti pada zaman Grik. Sistem pendidik jasmani,
mencakup olahraga, permintaan dan gimnastik, menjadi bagian integral dari

Mohammad Syamsul Anam , Landasan Historis, Fisiolofis Pendidikan Jasmani dan Olahraga

9

program pendidikan formal, pendidikan yang sengaja diprogram di lembagalembaga pendidikan seperti di sekolah-sekolah
b.

Sejarah Pendidikan Jasmani dan Olahraga Di Indonesia
Catatan - catatan tentang latihan jasmani dan olahraga pada zaman ini

masih perlu digali. Dapat dipastikan bahwa olahraga atau latihan jasmani sudah
berbeda sifatnya dengan zaman purba atau atau zaman primitif. Bukan hanya
untuk mempertahankan diri atau ketangkasan berburu untuk memenuhi
kebutuhan hidup tapi juga mulai adanya kegiatan-kegiatan untuk rekreasi dan
secara terencana dalam usaha pembinaan fisik untuk tujuan tertentu seperti
melatih keprajuritan.
1)

Zaman Pendudukan Jepang
Kekuasaan Belanda Berakhir dengan datangnya Jepang pada perang

dunia ke 2. Jepang mencoba menarik simpati rakyat untuk bersama-sama
mendirikan Asia Timur Raya yang bebas dari penjajahan bangsa barat. Rakyat
diajak ikut serta mendukung tentara Jepang dalam perangnya melawan sekutu.
Kesempatan

ini

dipergunakan

oleh

para

pemimpin

bangsa

Indonesia

menanamkan kesadaran kemampuan bangsa Indonesia untuk jadi bangsa
merdeka.
2)

Zaman Kemerdekaan
Di zaman Jepang kemerdekaan, pemerintah Repubtik Indonesia sempat

menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional PON, di Surakarta Tahun 1948
yang disebut sebagai PON ke 1. PON ini berlanjut terus sampai sekarang setiap
4 tahun sekali dengan jumlah cabang olahraga yang semakin bertambah. Tahun
1947 dalam Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan dibentuk
bagian yang diserahi tugas melaksanakan pendidikan jasmani di sekolahsekolah.
Di tambah dengan sejarah istilah pendidikan jasmani di Amerika Serikat
berawal dari istilah gymnastics, hygiene, dan physical culture Siedentop (1972).
Di tanah air, istilah pendidikan jasmani berawal dari istilah gerak badan atau
aktivitas jasmani. Dalam perjalanan sejarah juga pernah mengalami istilah
pendidikan olahraga, pendidikan jasmani kesehatan rekreasi, pendidikan jasmani
kesehatan, sebelum kembali pada istilah pendidikan jasmani sekarang ini.
Perjalanan ini menunjukkan ketidak-konsistenan misi dan visi pendidikan jasmani
yang diemban di tanah air, terombang-ambing pengaruh zaman dan budaya
serta nilai orientasi yang diyakini masyarakat. Hingga saat ini pun, di sekolah
9

10 Kapita Selekta Keilmuan Pendidikan Olahraga, Volume ..., Nomor..., Tahun ..., Halaman 1 11

dikenal istilah matapelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, tetapi
seolah sepakat semua orang menyebutnya sebagai matapelajaran olahraga.
Bahkan diantara para guru-nya pun lebih senang dipanggil sebagai guru
olahraga daripada guru pendidikan jasmani. Inilah bukti ketidak-konsistenan arah
dan tujuan pendidikan jasmani di tanah air.
c.

Kontribusi Sejarah Pendidikan Jasmani Dan Olahraga
Belajar sejarah berarti mengambil makna dari peristiwa masa lalu untuk

digunakan memperbaiki masa sekarang dan memprediksi serta mengkondisikan
masa yang akan datang. Banyak peristiwa olahraga yang terjadi di masa lalu
memberi makna positif bagi perkembangan keolahragaan masa kini. Karena
pemahaman yang baik dari masa lalu serta kejelasan masa sekarang ada
kecenderungan

hidup

akan

lebih

efektif

dan

lebih

siap

menghadapi

permasalahan masa datang. Menurut Mu’arifin (2010:82) Sejarah pendidikan
jasmani, olahraga dan rekreasi tidak terlepas dari sejarah pada umumnya. Ia
mempunyai arti dan nilai karena ada dalam konteks semua aspek kehidupan
sosial seperti politik, ekonomi, agama, sosial, pendidikan dan budaya.
Perkembangan pendidikan jasmani dan kesehatan juga dipengaruhi oleh sejarah
dan peleburan antara bidang umum yang lain, sehingga pendidikan jasmani dan
kesehatan menjadi bidang ilmu yang mapan sampai sekarang.
E. Kesimpulan
Proses berfikir (filosofis) dapat memunculkan dan mengembangkan
pemikiran baru sebagai acuan atau pedoman dalam menjalankan dan
menyelesaikan masalah masalah yang muncul dalam program pendidikan
jasmani dan olahraga.
Pendidikan jasmani dan olahraga dipengaruhi oleh beberapa aliran
filsafat
pendidikan seperti filsafat idealisme, realisme, naturalisme, eksistensialisme dan
humanisme. Pelaksanaan Pedidikan jasmani dan olahraga pada filsafat
tradisional cenderung bersifat “Teacher-Centered” sedangkan pelaksanaan
Pendidikan jasmani dan olahraga pada filsafat modern cenderung bersifat
“Student-Centered’.

Mohammad Syamsul Anam , Landasan Historis, Fisiolofis Pendidikan Jasmani dan Olahraga
11

Perkembangan pendidikan jasmani dan kesehatan juga dipengaruhi oleh
sejarah dan peleburan antara bidang umum yang lain, sehingga pendidikan
jasmani dan kesehatan menjadi bidang ilmu yang mapan sampai sekarang.
F.

Daftar Rujukan

Cari Sendiri

11

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL UJI PRESTASI BIDANG STUDI EKONOMI SMA TAHUN AJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBE

1 50 16

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

Modul TK J 147 edit rizkiM 3 mei PenambahanN

18 338 152

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

TINJAUAN HISTORIS GERAKAN SERIKAT BURUH DI SEMARANG PADA MASA KOLONIAL BELANDA TAHUN 1917-1923

0 26 47

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI TANJUNG KARANG PERKARA NO. 03/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DANA SERTIFIKASI PENDIDIKAN

6 67 59