Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Dakwah Melalui Media Radio (Analisis Program Cahaya Pagi Di Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta (Rasfm)

DAKWAH MELALUI MEDIA RADIO

  (ANALISIS PROGRAM CAHAYA PAGI DI RADIO ALAIKASSALAM SEJAHTERA JAKARTA (RASFM)

  

SKRIPSI

  Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Salah Satu Persyaratan Kelulusan Untuk Strata 1

  Jurusan Komuniksi dan Penyiaran Islam Disusun oleh

  

Rizka Prasti

106051001870

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HAIDAYATULLAH

JAKARTA

DAKWAH MELALUI MEDIA RADIO

  (ANALISIS PROGRAM CAHAYA PAGI DI RADIO ALAIKASSALAM SEJAHTERA JAKARTA (RASFM)

  

SKRIPSI

  Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Salah Satu Persyaratan Kelulusan Untuk Strata 1

  Jurusan Komuniksi dan Penyiaran Islam Disusun oleh

  

Rizka Prasti

106051001870

  Pembimbing

  

Drs. H. Sunandar, M.Ag

NIP. 19620626 1994031 002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HAIDAYATULLAH

JAKARTA

  

ABSTRAKSI

Rizka Prasti (106051001870) Dakwah Melalui Media Elektronik Radio

(Analisis Program Cahaya Pagi di Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta {RASfm})

  Sebagai media informasi. Radio mengambil peran signifikan dalam menyampaikan nilai-nilai Islam yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian seorang muslim sejati sesuai dengan tuntunan sunah Rasulullah SAW. Keberadaan sebuah radio berbasis Islam dirasakan menjadi sangat penting mengingat Islam harus tersebar luas dan penyampaian kebenaran merupakan tanggung jawab umat Islam secara keseluruhan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS al-Imran: 104.

  Dari permasalahan di atas penulis mengambil program Cahaya pagi di Radio Alaikasssalam Sejahtera Jakarta sebagai obyek penelitian karena penulis ingin mengetahui mengapa RASfm tertarik untuk memproduksi program Cahaya Pagi, apa dan bagaimana program Cahaya Pagi serta apa saja faktor pendukung dan kendala dalam proses produksi dan penyiaran program Cahaya Pagi di RASfm.

  RASfm mengembangkan sayap dakwahnya pada solusi untuk menemukan jati diri muslim sejati bangsa Indonesia. dengan menspirit dakwah. Dalam program Cahaya Pagi di RASfm terdapat berbagai materi dakwah sesuai dengan kondisi yang sedang terjadi, baik hari besar Islam, event-event nasional, akhlak, akidah, bencana alam maupun problem kehidupan sehari-hari. Materi disampaikan oleh para ustaz dan ustazah yang berkompeten di bidangnya.

  Penelitian ini merujuk kepada buku karya Moh. Ali Aziz yang menjelaskan tentang unsur-unsur dakwah dan buku karya Masduki yang menjelaskan tentang format stasiun radio serta karakteristik radio. Penelitian dalam skripsi ini mengunakan metode penelitian yang bersifat studi kasus dengan tujuan untuk menjelaskan fenomena melalui teknik pengumpulan data. Tipe penelitian yang digunakan penulis adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

  Hasil penelitian yang didapat adalah dengan berpegang teguh pada unsur-unsur dakwah, yaitu subyek dakwah, ialah seorang dai yang menyampaikan materi pada program Cahaya Pagi, obyek dakwah, ialah sasaran pendengar yang terdiri dari kalangan eksekutif muda dan karyawan, materi dakwah, ialah isi materi yang disampaikan pada Program Cahaya Pagi yang berisikan sesuai kondisi yang sedang terjadi, dan media dakwah. Ialah media yang digunakan oleh Program Cahaya Pagi. Cahaya Pagi sendiri menggunakan radio untuk menyampaikan isi materinya. Selain unsur-unsur dakwah. Penelitian ini juga menghasilkan penjelasan tentang format stasiun yang digunakan oleh RASfm, yaitu visi dan misi RASfm, program-program yang ada pada RASfm terutama program dakwah, target pendengar serta penjadwalan program.

KATA PENGANTAR

  

Bismillahirrahmanirrahim

  Segala Puji Bagi Allah SWT yang telah menganugerahi nikmat terbesar kepada penulis, yaitu nikmat Islam. Dengan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Selawat dan salam semoga Allah curahkan untuk Nabi Muhammad SAW, sebagai

  

da’i bagi umat yang teguh dan kokoh dalam jalannya. Segenap keluarganya dan para

  sahabatnya, di mana dengan keikhlasan dan ketabahannya membawa umat kepada kesempurnaan risalah Islamiyah.

  Selama proses penyusunan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dilalui oleh penulis. Namun berkat doa dan motivasi serta kesungguhan hati, maka segala kesulitan dan hambatan tersebut dapat diatasi dengan baik.

  Penulis menyadari sepenuhnya atas dukungan dan bimbingan berbagai pihak, baik secara moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.

  Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.A. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; 2. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA dan Drs. H. Mahmud Jalal, M.A. Selaku Pudek 1 dan Pudek 2;

3. Bapak Drs. Jumroni, M.Si dan Umi Musyarrofah M.A. Ketua dan Sekretaris

  Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

  4. Bapak Drs. H. Sunandar, M.Ag. Pembimbing yang telah memberikan nutrisi intelektual dan motivasi bagi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi;

  5. Bapak dan Ibu Dosen di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis;

  6. Segenap karyawan dan karyawati di Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah. Terima kasih atas pelayanannya dalam meminjamkan buku-buku referensi.

  7. Bapak Taufiq Ilham, traffic, newdesk, and announcer di RASfm yang bersedia memberikan data-data perusahaan;

  8. Penghargaan yang tulus dan ikhlas untuk orang tua yang penulis sayangi, dengan sepenuh hati dan penuh kesabaran memberikan dukungan moril maupun materil yang sangat berharga selama study di UIN Ciputat. Semoga selalu dalam naungan dan perlindungan Allah SWT;

  9. Teruntuk belahan jiwaku, Rizal Suriandi, ST dan buah hatiku Adzka Prapanca Surian. Yang menjadi penyejuk rasa hausku dan obat lelah kepenatanku. Tugas Akhir ini penulis tulis agar kalian tahu betapa penulis sangat mencintai dan menyambut langkah kalian setiap detik nadiku, di mata kalianlah terukir umurku;

  10. Untuk kakak dan adik-adikku terutama M. Agung Setiaji yang senantiasa memberikan materinya hingga sampailah pada tugas akhir ini;

  11. Sahabat penulis : Siti Nurraini, Wahyu Hidayat, S. Hum, Lina Marlina, Zahratul Mahmudah, Mursidi, S.Pdi dan Khadizah Azzahra, S.Hi yang telah menerima apa adanya dan telah berbagi suka dan duka selama berada di UIN Syarif

  Hidayatullah Jakarta. Tak lupa teruntuk Siti Aisyah, S.Kom yang telah memberikan sumbangan idenya;s

12. Teman-teman KPI angkatan 2006, khususnya KPI D yang telah memberikan kenangan tersendiri sehingga tidak akan pernah terlupakan bagi penulis.

  Penulis hanya dapat berdoa semoga bantuan dari berbagai pihak tersebut diterima oleh Allah SWT sebagai amal saleh dan mudah-mudahan mendapat balasan yang setimpal di sisi-Nya. Amin.

  Jakarta, 20 Agustus 2010 Penulis

  DAFTAR ISI ABSTRAKSI ..................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................... v

  a. Data Primer ................................ 11

  1. Subyek Dakwah …………………… 19

  B. Subyek, Obyek, Materi Dakwah dan Media Dakwah 19

  Tujuan Dakwah …………………… 16

  1. Pengertian Dakwah …………………… 14 2.

  BAB II : RUANG LINGKUP DAKWAH DAN RADIO A. Pengertian Dakwah dan Tujuan Dakwah …… 14

  G. Sistematika Kepenulisan ....................................... 12

  4. Teknik Analisis Data ................................ 12

  b. Data Sekunder ............................... 12

  3. Teknik Pengumpulan Data .................... 11

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

  2. Metode Penelitian ................................ 10

  1. Tipe Penelitian ............................................ 9

  F. Metodologi Penelitian ............................................ 9

  2. Signifikansi Praktis ................................ 9

  E. Signifikansi Penelitian ............................................ 9 1 . Signifikansi Akademis ................................ 9

  D. Tujuan Penelitian ............................................ 9

  C. Tinjauan Pustaka …………………………… 7

  B. Rumusan Masalah …………………………… 7

  …………………………… 1

  2. Obyek Dakwah …………………… 21

  4. Media Dakwah …………………… 25

  3. Kualifikasi SDM Radio ................................. 44

  57 D. Struktur Organisasi RASfm Jakarta ................... 57

  56 2. Misi RASfm .......................................

  55 C. Visi dan Misi RASfm ……………………… 56 1. Visi RASfm . .......................................

  3. Image ........................................ 55 4. Gaya ......................................

  2. Ras Target dan Segmentasi .................... 54

  1. Logo RASfm ........................................ 53

  48 B. Profil RASfm ........................................ 52

  BAB III : PROFIL STASIUN RADIO DAN ASAL MULA DAN PERKEMBANGAN PROGRAM CAHAYA PAGI DI RASFM A. Gambaran Umum RASfm; Sejarah dan Perkembangannya ......................................

  F. Format Stasiun Radio ……………………..... 45

  2. Sifat Pendengar Radio ................................ 41

  C. Pengertian Radio dan Sejarah Radio …………… 28

  1. Sifat Radio Siaran ................................. 40

  E. Karakteristik Radio ……………………..... 40

  ……... 37

  3. Zaman Kemerdekaan ` …………… 36 4. Reformasi Radio di Indonesia .......

  2. Masa Penjajahan Jepang …………… 35

  1. Zaman Penjajahan Belanda …………… 33

  D. Perkembangan Radio di Indonesia …………… 33

  2. Sejarah Radio …………………… 29

  1. Pengertian Radio …………………… 28

  E. Gambaran Umum Program Dakwah di RASfm .... 59

  2. Special Weekly Program ..................... 61

  F. Asal Mula dan Perkembangan program Cahaya Pagi di RASfm ...........................................

  61 BAB IV : ANALISIS PROGRAM CAHAYA PAGI DI RASFM A. Proses Produksi dan Penayangan Program Cahaya Pagi di RASfm ..................................

  63

  1. Proses Produksi …………………... 63

  2. Pengisi Acara …………………… 64

  3. Materi Acara …………………… 64 4 . Format Acara …………………… 65

  5. Jadwal Penyiaran …………………… 65

  B. Faktor Pendukung dan Kendala Program Cahaya Pagi di RASfm ......................................

  65

  1. Faktor Pendukung ................................. 65

  2. Faktor Kendala ................................. 66

  D. Analisa Deskriptif Program Cahaya Pagi ................ 66

  BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………………………………. 73 B. ................................................ 75 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang berisi dengan petunjuk-petunjuk agar manusia secara

  individual menjadi manusia yang baik, beradab, dan berkualitas, selalu berbuat baik sehingga mampu membangun sebuah peradaban yang maju, sebuah tatanan kehidupan yang manusiawi dalam arti kehidupan yang adil, maju, bebas dari berbagai ancaman, penindasan, dan berbagai kekhawatiran. Agar mencapai yang diinginkan tersebut diperlukan apa yang dinamakan sebagai dakwah. Karena dengan masuknya Islam dalam sejarah umat manusia, agama ini mencoba meyakinkan umat manusia tentang kebenarannya dan menyeru manusia agar menjadi penganutnya.

  Sebagai media informasi. Radio mengambil peran signifikan dalam menyampaikan nilai-nilai Islam yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian seorang muslim sejati sesuai dengan tuntunan sunah Rasulullah SAW. Keberadaan sebuah radio berbasis Islam dirasakan menjadi sangat penting mengingat Islam harus tersebar luas dan penyampaian kebenaran merupakan tanggung jawab umat Islam secara keseluruhan. Sebagaimana firman Allah SWT :

                  “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada

kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah

  Sesuai dengan misinya sebagai

  “Rahmatan Lil Alamin”, Islam harus

  disampaikan dengan wajah yang menarik supaya umat lain beranggapan dan mempunyai pandangan bahwa kehadiran Islam bukan sebagai ancaman bagi eksistensi mereka melainkan pembawa kedamaian dan ketentraman dalam kehidupan mereka. Sekaligus

  1 sebagai pengantar menuju kebahagiaan kehidupan dunia akhirat.

  Sebagaimana internet, koran, majalah, dan televisi, radio adalah medium komunikasi massa yang dapat digunakan orang untuk tujuan tertentu. Di Indonesia ada tiga tujuan dominan penyiaran radio. Pertama, pelayanan kebutuhan pendengar. Pendirian diawali dengan penelitian khalayak untuk mengetahui bagaimana kebutuhan pendengar terhadap media radio baik isi siaran, waktu siar, maupun kemasan acaranya.

  

Kedua , aktualisasi kepentingan pengelola. Setiap orang yang berkiprah di bidang

  keradioan pasti memiliki motivasi pribadi, misalnya ingin popular, memperluas relasi, atau ingin memperkuat eksistensi dirinya dalam kancah pergulatan politik. Ketiga,

  2 perolehan pendapatan ekonomi. Inilah tujuan paling popular.

  Radio Republik Indonesia (RRI) adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara, siarannya ditunjukkan untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. RRI didirikan pada tanggal 11 September 1945, mempunyai peran besar dalam perjuangan kemerdekaan dan dalam perjalanan negeri ini. Setelah selama 32 tahun RRI menjadi corong pemerintahan, maka berdasarkan UU No. 32 tahun 2002, RRI berubah menjadi lembaga Penyiaran Publik yang bersifat independent, netral, dan tidak komersial yang tugasnya adalah memberikan 1 Aby, Dakwah Islam , Artikel diakses pada

  22 Mei 2010 dari http://bimaislam.depag.go.id/?mod=article&op=detail&klik=i&id=174. pelayanan siaran informasi, pelestarian budaya, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial dan menjaga citra positif bangsa di dunia internasional. Sebagaimana pasal 14 UU No. 32/2002 menegaskan bahwa RRI adalah lembaga Penyiaran Publik yang bersifat

  3 independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi melayani kebutuhan masyarakat.

  Angin reformasi yang bertiup di Istana Negara Jakarta telah menjatuhkan kekuasaan rezim otoriter Orde Baru. Soeharto mundur tanggal 21 Mei 1998. Dari sini angin itu berhembus kencang hingga kantor menteri penerangan, tempat media penyiaran dikendalikan. Dalam tempo tidak lebih dari enam bulan keluar SK Menpen No. 134/1998 yang menghapus semua aturan ketat materi siaran radio. Pada tahun 1999 Departemen Penerangan dilikuidasi oleh Presiden Abdurrahman Wahid dengan alasan penerangan adalah urusan masyarakat. Likuidasi ini otomatis mencabut semua kewenangan yang

  4 dimiliki lembaga itu dalam UU No. 24/1997 tentang Penyiaran..

  Di zaman globalisasi ini harus kita akui bahwa persaingan dalam siaran radio semakin ketat. Dari fakta ini owners atau pemilik stasiun radio harus jeli dan teliti dalam melihat situasi perkembangan program untuk menyiasati agar stasiun radionya tetap bertahan dan bisa lebih maju selangkah dari stasiun radio lain. Mendirikan stasiun radio harus diakui memerlukan investasi yang padat modal, padat karya serta persyaratan kompetensi manajemen dengan pilihan teknologi yang tepat. Melihat kecenderungan itu penyelenggaraan stasiun radio tentu perlu melakukan kalkulasi cermat untuk memproyeksi pengembalian modal investasinya.

  3 Krisna Mulawarman, Sejarah RRI, Artikel diakses pada 12 Juni 2010 dari 4 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional (Yogyakarta: Pustaka Populer LKiS, 2005), cet. Ke-

95.5 RASfm (Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta), yang bertempat di Graha

  Arrasyidiyah jln.KH. Abdullah Syafi’ie No. 21 A, Tebet Jakarta-Selatan. Hadir sebagai salah satu radio di Jakarta yang mengemas secara khusus keselarasan antara program dakwah dan informasi tanpa meninggalkan fungsi radio sebagai media hiburan, yang disajikan dengan kesejukan dalam tutur kata. Keunikan inilah yang telah membuat RASfm menjadi referensi, barometer, dan cara hidup bagi masyarakat pendengar yang loyal, yaitu “keluarga muslim yang dinamis, modern namun tetap berpegang kepada

  5

  nilai- nilai religius dengan toleransi tinggi”.

  Program RASfm meningkatkan apresiasi dan turut menumbuh kembangkan nilai religitas dalam kemasan yang variatif, dinamis, dan modern serta mengembangkan budaya yang santun dalam penyajiannya. Dikemas dengan gaya dan tutur kata, logat, dialek sehari-hari, informal dan personal. Program RASfm diperkaya dengan gaya humor

  6 spontan yang tepat.

  Dari sekian program yang ada di RASfm Cahaya Pagi termasuk program yang menjadi daya tarik pendengar. Program ini merupakan Program Tausiyah harian dengan materi yang khas dan menarik, sebagai bekal diawal aktiftas pagi hari. Karakter program yang memberikan inspirasi dan wawasan seputar dinamika kehidupan yang dijalani pendengar sehari-hari.

  Materi rekaman Alm. KH. Abdullah Syafi’i dan ustad-ustazah yang berkompeten dibidangnya serta jam tayang yang tepat merupakan sebuah keistimewaan tersendiri untuk program Cahaya Pagi sehingga program ini tetap tayang hingga saat ini.

5 Taufiq Ilham, Profil RASfm, Artikel diakses pada 04 Mei 2010 dari http://www.rasfm.com.

  Istilah program di radio dapat dianalogikan sebagai barang (goods) atau pelayanan (services) yang dijual pada bentuk bisnis lain. Menurut John R. Bittner, program atau kerap disebut pula dengan istilah: acara adalah barang yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mendengarkannya.

  Dalam dunia keradioan, mengerti format stasiun (station format) adalah jantung dari seluruh kinerja pemrograman. Setiap olah produksi program siaran mengacu pada pilihan format stasiun radio yang makin spesifik (segmented) seiring makin banyaknya jumlah radio dan makin tersegmennya pendengar. Makin modern radio, makin terspesialisasi formatnya, makin kompetitif sebuah radio maka makin fokus posisi programnya. Penajaman program siaran adalah konsekuensi dari tajamnya format

  7 stasiun.

  Programmer harus menentukan hal apa yang akan digunakan sebagai senjata

  untuk menarik perhatian audien karena selera audien adalah sesuatu yang sulit diterka namun ada satu hal yang pasti tidak ada program yang pernah sukses dengan mengabaikan tujuannya.

  Dengan terjadinya persaingan program siaran, tentu saja harus mendapatkan perhatian secara khusus bagi mereka yang berkecimpung dalam media ini, dalam arti untuk terus menerus berupaya meningkatkan program siarannya, kalau tidak ingin ditinggalkan pendengarnya.

  Sistem pemrograman akan menyentuh juga penggunaan perangkat operasional siaran, kecanggihan perangkat teknik serta jangkauan siaran. Dari sarana penyiaran tersebut akan dapat diartikan kejelasan sasaran yang akan dicapai atas program yang disiarkan, yaitu masyarakat terbatas (lokal) atau masyarakat luas

  8

  (nasional/internasional). Dari pernyataan di atas programmer terlibat kerjasama langsung dengan bagian operasional siaran dan bagian perangkat tekhnik agar tercipta program yang berkualitas dan disukai pendengar.

  Strategi pemrograman yang baik yaitu membuat program atau mengadakan program sesuai dengan target audiennya serta mengatur penjadwalan siaran yang harus sesuai dengan momentum atau lifestyle masyarakat yang menjadi coverage area dari

  9 radio yang bersangkutan.

  Salah satu strategi agar audien tidak pindah adalah dengan menampilkan cuplikan atau bagian dari suatu acara yang bersifat paling dramatis, mengandung ketegangan, menggoda dan memancing rasa penasaran yang hanya bisa terjawab atau terpecahkan jika tetap mengikuti saluran itu. Dengan strategi ini, audien diharapkan tidak akan pindah saluran jika ia tidak ingin beresiko kehilangan momen yang menimbulkan rasa penasaran itu.

  Sebagaimana sasarannya untuk masyarakat pendengar yang loyal, yaitu “keluarga muslim yang dinamis, modern namun tetap berpegang kepada nilai-nilai religius dengan toleransi tinggi”. Dalam siarannya, hadir dengan serangkaian program pilihan, mulai dari program dakwah unggulan, program dialog interaktif dengan berbagai tema menarik, poling pendengar dan kuis, dan sebagainya. 95.5 RASfm, juga hadir dengan berbagai

  10

  informasi terkini, mulai dari info dakwah, info dunia Islam, dan lain sebagainya. Dari

  8 R.M Soenarto, Program Televisi dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran (Jakarta: FFTV-IKJ Press, 2007), h. 1. 9 Andi Fahrudin, Bahan Kuliah Perencanaan Program Televisi, 18/09/ 2007 (Jakarta: Universitas sekian program yang ada di RASfm, Cahaya Pagi termasuk program yang terus berdiri hingga saat ini.

  Berdasarkan dari pemikiran-pemikiran di atas. Penulis mengambil program Cahaya Pagi di Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta (RASfm) sebagai objek penelitian karena penulis ingin mengetahui mengapa RASfm tertarik untuk memproduksi program Cahaya Pagi, apa dan bagaimana program Cahaya Pagi serta apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam proses produksi dan penyiaran program Cahaya Pagi di RASfm.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka batasan dan rumusan masalahnya adalah:

1. Mengapa RASfm tertarik memproduksi dan menyiarkan program

  Cahaya Pagi ?

  2. Apa dan bagaimana program Cahaya Pagi di RASfm?

  3. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam proses produksi dan penyiaran program Cahaya Pagi di RASfm?

C. Tinjauan Pustaka

  Setelah penulis melakukan tinjauan pustaka secara intensif. Didapatkan beberapa skripsi yang mengangkat tema tentang dakwah dan program-program siaran, antara lain: Skripsi Faradillah (103051028577) dengan judul Analisis Isi Materi Siaran

  Keagamaan Cahaya Sore di 95,5 FM Radio Alaikassalam (RASFM) tahun 2007 M/1428

  Keagamaan OASE: Halal dan Thoyib di Radio Alaikassalam Jakarta tahun 2007M/1427 H.

  Namun penulis belum menemukan adannya judul yang membahas atau serupa dengan judul yang penulis ajukan yaitu tentang Dakwah Melalui Media Elektronik Radio (Analisis Program Cahaya Pagi Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta {RASfm}).

  Dalam penulisan skripsi ini didapatkan beberapa buku yang secara khusus mengangkat tema tentang dakwah dan program-program siaran, antara lain: Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Buku ini merupakan buah karya Prof. Onong Uchjana Effendy, M.A. Buku ini memberikan informasi yang cukup lengkap mengenai radio siaran.

  Ilmu Dakwah.

  Karya Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag dan Da’wah Komunikatif; Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Da’wah. Karya Dr, M. Bahri Ghazali, M.A. Buku ini memberikan informasi yang cukup lengkap mengenai fungsi dan tujuan dakwah serta sistem dan unsur-unsur dakwah.

  Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional serta Buku Program Televisi dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran karya R.M Soenarto. Buku ini banyak menjelaskan tentang program-program siaran.

D. Tujuan Penelitan

  Berdasarkan rumusan masalah di atas. Maka tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta (RASfm) dapat tertarik menyiarkan program Cahaya Pagi, apa dan bagaimana program Cahaya Pagi, dan apa faktor pendukung serta penghambat dalam proses produksi dan penyiaran program Cahaya Pagi di RASfm.

E. Signifikansi / Manfaat Penelitian 1. Signifikansi Akademis

  Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan sedikit pemikiran dalam kajian ilmu komunikasi khususnya yang menyangkut studi mengenai analisis program dakwah di media elektronik radio.

2. Signifikansi Praktis

  Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan, informasi, serta pertimbangan bagi SDM radio agar ke depannya dapat memberikan program yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.

F. Metodologi Penelitian 1. Tipe Penelitian

  Tipe penelitian yang digunakan penulis adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitan deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis faktual, dan akurat mengenai

  11

  fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Penulis berharap dengan penelitian deskriptif ini pembaca akan lebih mudah mengerti dan mencerna apa yang akan penulis sampaikan.

  Meminjam salah satu definisi penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, Kirk dan Miller (1986:9) yaitu tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri, dan berpartisipasi (berhubungan) dengan orang-orang tersebut, menggunakan bahasa dan peristilahan mereka. Kemudian Bogdan dan Taylor (1975:5) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

  12 tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.

2. Metode Penelitian

  Metode penelitian yang dipakai oleh penulis adalah metode penelitian yang bersifat studi kasus (case study) yaitu salah satu metode penelitian ilmu-ilmu sosial.

  Secara umum studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan “how” atau “why”, bila peneliti hanya mempunyai sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontomporer (masa kini) di dalam konteks

  13 kehidupan nyata.

3. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data merupakan suatu teknik memperoleh data untuk keperluan penelitian. Data itu sendiri merupakan salah satu komponen riset, artinya tanpa

12 Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah: Dengan Pendekatan Kualitatif (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 7.

  data tidak akan ada riset. Data yang akan dipakai dalam riset haruslah benar karena

  14 apabila salah akan menghasilkan informasi yang salah juga.

a. Data Primer

  Data primer yang digunakan penulis adalah wawancara mendalam atau indepth

  

interview dan observasi. Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh

  keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab secara mendalam, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden

  15 dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).

  Wawancara dilakukan penulis dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci seperti yang dimaksud dengan interviu terstruktur. Narasumber yang diwawancarai adalah pihak dari Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta (RASfm) serta berkompeten memberikan pernyataan atau jawaban. Yaitu Bapak Taufiq Ilham selaku Staff HRD serta Traffic di RASfm.

  Sedangkan observasi merupakan prosedur sistematis untuk mengetahui gejala- gejala yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti melalui pengamatan dari dekat dengan harapan akan memperoleh suatu kelengkapan data. Observasi ini

  16

  dilakukan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan penelitian ini. Ada pun observasi yang penulis lakukan hanya kepada program Cahaya pagi di radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta.

  14 Husain Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), h. 22. 15 Moh. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), h. 193-194.

b. Data Sekunder

  Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan dan mempelajari teori yang diperlukan dari berbagai literatur di perpustakaan. Selain itu juga data diambil dari bahan tertulis

  17 maupun teori yang didapat pada saat kuliah, arsip-arsip serta company profile.

4. Teknik Analisis Data

  Teknik penelitan dengan metode studi kasus (case study) yang bersifat kualitatif, pengolahan data difokuskan pada penggalian subjek penelitian (key informan) sedangkan proses analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh melalui wawancara mendalam dengan narasumber (key informan) dan studi literatur.

  Kemudian dibaca, dipelajari, dan dianalisa secara kualitatif. Hasil analisa tersebut adalah data yang tidak berbentuk angka-angka melainkan kalimat-kalimat pernyataan dan disusun secara sistematis.

G. Sistematika Kepenulisan

  Untuk penyajian penelitian dan penulisan, sekaligus memberikan gambaran yang lebih jelas tentang materi yang terkandung di dalam skripsi ini. Penulis menyusun sistematika penulisan skripsi ini ke dalam lima bab. Dengan urutan sebagai berikut :

  Bab pendahuluan, pembahasan materi yang terdiri dari tiga bab, dan diakhiri dengan bab kesimpulan.

  Bab pertama : pendahuluan berisi latar belakang masalah yang merupakan dasar- dasar pemikiran terhadap permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, perumusan masalah, tinjauan pustaka, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  Pada bab dua : penulis mencoba memaparkan tentang ruang lingkup dakwah dan radio yang terdiri dari pengertian dan tujuan dakwah, subyek, obyek, materi, dan media dakwah, pengertian radio, sejarah radio, serta perkembangan radio di Indonesia, karakteristik, dan format stasiun radio.

  Bab ketiga : penulis memperkenalkan lebih jauh profil RASfm serta program Cahaya Pagi di radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta.

  Bab keempat : merupakan inti dari penulisan skripsi. Penulis menganalisa program Cahaya Pagi yang disiarkan radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta (RASfm).

  Bagian terakhir, bab lima merupakan kesimpulan dan saran-saran disertai dengan daftar pustaka dan lampiran.

BAB II RUANG LINGKUP DAKWAH DAN RADIO A. Pengertian Dakwah dan Tujuan Dakwah

  1. Pengertian Dakwah

  Ditinjau dari segi bahasa, dakwah berasal dari bahasa Arab ”da’wah”. Da’wah mempunyai tiga huruf asal, yaitu dal,

  ’ain, dan wawu. Dari ketiga huruf asal ini,

  terbentuk beberapa kata dengan ragam makna. Makna-makna tersebut adalah memanggil, mengundang, minta tolong, meminta, memohon, menanamkan, menyuruh datang,

  1

  mendorong, menyebabkan, mendatangkan, mendoakan, menangisi, dan meratapi. Kata dakwah juga berarti doa (al-

  du’a), yakni harapan, permohonan kepada Allah dan

  2 mengesahkan-Nya (tauhid).

  Secara terminologis pengertian dakwah dimaknai dari aspek positif ajakan

  3 tersebut, yaitu ajakan kepada kebaikan dan keselamatan dunia dan akhirat.

  Sedangkan definisi dakwah menurut para pakar antara lain: 1.

  Syekh Ali Makhfudh Dakwah adalah mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk (agama), menyeru mereka kepada kebaikan dan mencegah mereka dari

  4 perbuatan mungkar agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

  1 2 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2009), cet. Ke-2, h. 6. 3 A. Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub (Jakarta: Penamadani, 2006), h. 144.

  Anang Hermawan, Pengertian Dakwah, Artikel ini diakses pada tanggal 22 Mei 2010 dari

  2. Endang S. Anshari Dalam arti terbatas ialah:menyampaikan Islam kepada manusia secara lisan, tulisan, ataupun lukisan. Sedangkan pengertian luas adalah penjabaran, penterjemahan, dan pelaksanaan Islam dalam perikehidupan dan penghidupan manusia termasuk di dalamnya politik, ekonomi, sosial, pendidikan,ilmu

  5 pengetahuan, kesenian, kekeluargaan, dan sebagainya.

  3. A.Hasjmy Dakwah adalah mengajak orang lain untuk meyakini dan mengamalkan aqidah dan syariat yang telah terlebih dahulu telah diyakini dan diamalkan oleh

  6

  pendakwah sendiri 4. Barmawie Umary

  Dakwah adalah Penyebaran agama Islam secara luas dan massal. Dakwah menurut bahasa: mengajak atau mendorong kepada sesuatu tujuan seperti dengan

  di’aayah. Dakwah menurut istilah mengajak ke arah kebenaran, amar ma’ruf nahi munkar

  agar memperoleh sa’adah sekarang dan yang akan datang. Dakwah Islam adalah ajakan yang berisi

  amar ma’ruf nahi munkar. Ajakan tersebut tidak cukup

  dengan lisan saja, melainkan juga dengan bahasa, perbuatan, dan kepribadian

  7 mulia secara nyata.

5. M. Quraish Shihab mendefinisikannya

  Sebagai seruan atau ajakan kepada keinsafan, atau usaha mengubah sesuatu yang

  5 6 S. Anshari, Pokok-pokok Pikiran Tentang Islam, (Jakarta: Interprises, 1976) , h. 87.

A. Hasjmy, Dustur Dakwah Menurut Al-Quran, (Jakarta: Bulan Bintang), h. 17.

  8 tidak baik kepada sesuatu yang lebih baik terhadap pribadi maupun masyarakat.

2. Tujuan Dakwah

  Dari beberapa definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwasanya dakwah adalah proses penyampaian mengajak, menyerukan, serta menarik perhatian manusia ke jalan Allah SWT. Untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya dalam upaya mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

  Dan bahwasanya dakwah dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan, dan sudah termasuk dalam pengertian dakwah itu sendiri, dan tujuan dakwah merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses dakwah. Oleh karena itu di bawah ini akan dijelaskan tujuan dakwah itu sendiri.

  1. Tujuan Jangka Pendek Dalam jangka pendek tujuan kegiatan dakwah itu adalah untuk memberikan pemahaman tentang Islam kepada masyarakat sasaran dakwah itu. Dengan adanya pemahaman masyarakat tentang Islam maka masyarakat akan terhindar dari sikap dan

  9 perbuatan yang mungkar dan jahat.

  2. Tujuan Jangka Panjang Adanya dakwah itu adalah untuk mengadakan perubahan sikap masyarakat dakwah itu. Sikap yang dimaksud adalah perilaku-perilaku yang tidak terpuji bagi masyarakat yang tergolong kepada kemaksiatan yang tentunya membawa kepada

8 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-

  Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat (Bandung: Mizan, 2001), cet. Ke-22, h. 194. kemudaratan dan mengganggu ketentraman masyarakat lingkungannya. Kedua tujuan di

  10 atas secara jelas telah tergambar di dalam Alquran surat Ali Imran ayat 104.

  M. Natsir menulis dakwah dan tujuannya, beliau memberikan beberapa ulasan

  11

  tentang dakwah, terutama tujuannya. Menurut M. Natsir tujuannya adalah: a.

  Memanggil kita kepada syariat, untuk memecahkan persoalan hidup perorangan dan persoalan berumah tangga, berjamaah-bermasyarakat, berbangsa-bersuku bangsa, bernegara, dan berantar negara; b. Memanggil kita kepada fungsi hidup sebagai hamba Allah di atas dunia yang terbentang luas ini, berisikan berbagai jenis manusia, bermacam pola pendirian dan kepercayaannya, yakni fungsi sebagai syuhadâ `ala an-nâs menjadi pelopor dan pengawas bagi umat manusia; c.

  Memanggil kita kepada tujuan hidup yang hakiki, yakni menyembah Allah.

  Demikianlah, kita hidup mempunyai fungsi dan tujuan yang tertentu.

  12 Secara umum tujuan dakwah dalam Alquran adalah : a.

  Dakwah bertujuan untuk menghidupkan hati yang mati. Allah SWT berfirman

  

          

           “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan rasul apabila rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu[605], ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia

10 M. Bahri Ghazali,

  Da’wah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Da’wah, h. 7.

  dan hatinya[606] dan sesungguhnya kepada-Nyalah ka mu akan dikumpulkan.”

  13

  (QS al-Anfal: 24) b. Agar manusia mendapat ampunan dan menghindarkan azab dari Allah (QS an-

  Nuh: 7)

                 “Dan sesungguhnya setiap kali Aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (ke mukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan m enyombongkan diri dengan sangat.” (QS an-Nuh: 7) c.

  Untuk menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya

                              

  “Orang-orang yang telah kami berikan Kitab kepada mereka[775] bergembira dengan Kitab yang diturunkan kepadamu, dan di antara golongan-golongan (Yahudi dan Nasrani) yang bersekutu, ada yang mengingkari sebahagiannya. Katakanlah "Sesungguhnya Aku hanya diperintah untuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan Dia. Hanya kepada-Nya Aku seru

  14

  (QS ar-Rad: 36)

  (manusia) dan hanya kepada-Nya Aku kembali." d.

  Untuk menegakkan agama dan tidak terpecah-belah

          

  13 [605] Maksudnya: menyeru kamu berperang untuk meninggikan kalimat Allah yang dapat

membinasakan musuh serta menghidupkan Islam dan muslimin. Juga berarti menyeru kamu kepada iman,

petunjuk jihad, dan segala yang ada hubungannya dengan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

  [606] Maksudnya: Allah-lah yang menguasai hati manusia.

  “Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku maka utuslah

  15 (Jibril) kepada Harun[1076].” (QS as-Syura: 13) e.

  Mengajak dan menuntun ke jalan yang lurus (QS al-Mukminun: 73)

        “Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka kepada jalan yang lurus.” (QS al-Mukminun: 73)

  f.

  Untuk menghilangkan pagar penghalang sampainya ayat-ayat Allah ke dalam lubuk hati masyarakat (QS al-Qashshas: 87)

  

              

    “Dan janganlah sekali-kali mereka dapat menghalangimu dari (menyampaikan) ayat-ayat Allah, sesudah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah mereka kepada (jalan) Tuhanmu, dan janganlah sekali-sekali kamu termasuk orang- orang yang mempersekutukan Tuhan.” (QS al-Qashshas: 87)

Dokumen yang terkait

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Analisis Hubungan Faktor Sanitasi Sumur Gali Terhadap Indeks Fecal Coliform di Desa Sentul Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang Tahun 2017

0 0 142

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: ANALISIS PERUBAHAN PARAMETER IKLIM DAN MOSQUITO-BORNE DISEASE DI PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2009-2016

0 1 193

IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DALAM KASUS KEPUASAN KONSUMEN USAHA LAUNDRY Restu Khaliq UIN Antasari Banjarmasin Abstract - IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DALAM KASUS KEPUASAN KONSUMEN USAHA LAUNDRY

0 0 18

SIARAN DENGAN CONTENT POSITIF DAN EDUKATIF Surianor UIN Antasari Banjarmasin Abstract - SIARAN DENGAN CONTENT POSITIF DAN EDUKATIF

0 0 19

FILOSOFIS KOMUNIKASI QAULAN SYAKILA Fahriansyah UIN Antasari Banjarmasin Abstract - FILOSOFIS KOMUNIKASI QAULAN SYAKILA | Fahriansyah | Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah

0 2 12

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Terapi megatasi ketakutan dalam menghadapi kematian menurut Ibnu Maskawaih

0 0 79

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Pelayanan konseling pada rehabilitasi pasien napza di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur Jakarta Timur

0 2 100

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Evaluasi daya mengembang dan profil disolusi famotidin dari matriks kompleks polielektrolit Kitosan dan Gom Xanthan

0 0 12

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Strategi Dakwah Majelis Az-Zikra Dalam Menciptakan Keluarga Sakinah

0 0 83

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Iklan Sebagai Media Dakwah Islam (Analisis Semiotik pada Iklan Kosmetika Wardah dalam Majalah Noor)

0 0 73