Week 10 Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Week-10
By:
Dr. Ida Nurnida, M.M.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
CONTENT
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
Pengertian,
Proses Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Model Klasik,
Pengambilan Keputusan dalam Hierarkhi Organisasi,
Tingkatan Pengambilan Keputusan dalam Organisasi,
Teori Rasionalitas Terbatas,
Model-model Proses Pengambilan Keputusan,
Peran Intuisi dalam Pengambilan Keputusan, dan
Aspek-aspek Penting dalam Pengambilan Keputusan.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
I. PENGERTIAN
Secara etimologis : bahasa Inggris decide berasal
dari bahasa latin (“de” berarti “of” dan “caedo”
berarti “to cut”), yang berarti “cuts off”, yaitu
memutuskan memilih alternatif yang paling tepat.
“Decision making is commonly defined as
choosing from among alternative” (Richard M.
Hodgetts, 1975).
“Pengambilan keputusan secara umum
digambarkan sebagai memilih dari antar alternatif”
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
I. PENGERTIAN
Decision making as: a conscious and human process
involving both individual and social phenomena, based
upon factual and value premises, which concludes
with a choice of one behavioral activity from among
one or more alternatives with the intention of moving
toward some desired state of affairs (Shull, Delbecq &
Cummings, 1970).
Pengambilan keputusan merupakan: suatu proses yang dilakukan
manusia secara sadar yang melibatkan individu dan gejala sosial,
berdasarkan pada fakta dan pendapat, kemudian menyimpulkan
dengan memilih satu pilihan aktivitas perilaku dari antara satu atau
lebih alternatif dalam menyikapi kondisi yang dihadapi.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
I. PENGERTIAN
“Intisari dalam pengambilan keputusan ialah
perumusan beraneka alternatif tindakan dalam
menggarap situasi yang dihadapi serta
penetapan pilihan yang tepat antara beberapa
alternatif yang tersedia, setelah diadakan
pengevaluasian mengenai keefektifan masingmasing untuk mencapai sasaran para
pengambil keputusan” (K.J. Redford, 1984).
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
II. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM ORGANISASI MODEL KLASIK
Proses pengambilan keputusan adalah suatu spesialisasi:
Pucuk pimpinan khusus memutuskan berbagai masalah
strategis,
Manajer tingkat menengah mengurus peraturan internal
organisasi dan koordinasi antar unit,
Manajer tingkat bawah memutuskan berbagai masalah
operasional sehari-hari pada masing-masing unit.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
II. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM ORGANISASI MODEL KLASIK
Administration
DECISION MAKING
SEBAGAI SALAH SATU
DIMENSI ILMU
ADMINISTRASI
Management
Leadership
Decision Making
Human
Relation
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
III. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM HIERARKHI: ORGANISASI LINI
Pengambilan Keputusan dalam Hierarkhi Organisasi Lini
Institutional
Decision
Top
Level
Strategy
Organization-Environment
Relations
(Administrator)
Organizational
Decision
Operational
Decision
Middle
Level
Lower Level
Diferentiation
Integration
Daily Activities
Sumber: Hatch (1997: 271)
Gambar: Pengambilan Keputusan dalam Hierarkhi Organisasi
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
III. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM HIERARKHI: ORGANISASI LINI
Penjelasan gambar:
Keputusan institusi adalah tanggungjawab pimpinan top
level (Administrator),
Keputusan yang bersifat organisasional yang meliputi
seluruh aspek internal organisasi adalah tanggung
jawab pimpinan middle level (Manajer tingkat
menengah), dan
Keputusan Operasional adalah tanggung jawab
pimpinan lower level (supervisor tingkat operasinal
/teknis).
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
III. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
HIERARKHI: ORGANISASI FUNGSIONAL
Pengambilan keputusan adalah tanggungjawab
pimpinan dari fungsi yang ada dalam organisasi:
Keputusan fungsi pemasaran dilakukan oleh
Pimpinan/Kepala Bidang Pemasaran,
Keputusan fungsi SDM dilakukan oleh
Pimpinan/Kepala Bidang SDM,
Keputusan fungsi Keuangan dilakukan oleh
Pimpinan/Kepala Bidang Keuangan, dst.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
III. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
HIERARKHI: ORGANISASI DIVISIONAL
Pengambilan keputusan dilakukan oleh
disesuaikan dengan divisi yang
dibentuk/ditetapkan dalam organisasi:
Divisi merupakan cabang atas dasar perbedaan
geografis, misal: Divisi Surabaya, Divisi
Indonesia Timur, Divisi Sumatera, dst.
Divisi mengelola bidang operasional tertentu
dalam suatu perusahaan, misal: Divisi Distribusi,
Divisi Produksi, Divisi Persediaan, dll.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
III. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
HIERARKHI: ORGANISASI MODERN
Proses pengambilan keputusan tidak
sepenuhnya mengikuti struktur hierarkhis atau
fungsional atau divional sebagaimana diuraikan
sebelumnya,
Pengambilan keputusan dapat bersifat
lintasbidang atau lintas fubgsi,
Pola pengambilan keputusan dalam organisasi
modern seringkali bersifat bottom-up.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
IV. TINGKATAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
Pengambilan Keputusan Administrasi: menjamin
kelangsungan hidup organisasi (termasuk
mengantisipasi dampak lingkungan),
Pengambilan Keputusan Manajerial: menjamin
kelancaran koordinasi seluruh kegiatan internal
organisatoris, dan
Pengambilan Keputusan Operasional/teknis:
menjamin kelancaran operasional/ hal-hal teknis
organisatoris .
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
ADMINISTRATIF
Pengambilan keputusan pada tingkat Administratif (top level)
digadapkan pada struktur permasalahan yang kompleks dan
bersifat dinamis (berubah-ubah) yang ditandai dengan:
Kompleksiras struktural (structural compexity),
Kompleksitas dinamik (dynamic complexity),
Informasi yang tisak lengkap dan tidak sempurna
(incomplete and imperfect information), dan
Ketidakpastian yang bersifat inheren (irreduible
uncertainty)
Sumber: Kusdi (2011: 105)
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
HUBUNGAN STRUKTUR ORGANISASI,
MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Organization
level
Highest
level
Nature of
problem
Unstructured
Nature of
Decision making
Non prog
rammed
Hierarchy
Lowest
Structured
Programmed
Bagan : Model hubungan struktur organisasi, masalah, dan pengambilan keputusan
Sumber : Harold Koontz & Cyryll O’Donnell, 1989
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MANAJERIAL
Menterjemahkan keputusan Administrator,
Berorientasi pada jaminan kelancaran
koordinatif seluruh kegiatan organisatoris,
Menjamin relevansi pencapaian berbagai tujuan
bidang untuk mendukung tujuan organisasi,
Menjadi dasar bagi pengambilan keputusan
operasional/teknis.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
OPERATIONAL
Menterjemahkan keputusan Manajerial,
Berorientasi pada jaminan kelancaran
teknis operasional organisasi,
Pengambilan keputusan operasional akan
menentukan kualitas pelaksanaan
kegiatan oleh jajaran pelaksana teknis.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
V. TEORI RASIONALITAS TERBATAS
Pengambilan keputusan dalam
organisasi selalu diupayakan secara
rasional, namun terdapat hal-hal yang
membatasi upaya rasionalitas tersebut,
sehingga rasionalitas pengambilan
keputusan dalam organisasi bersifat
terbatas.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
V. TEORI RASIONALITAS TERBATAS
Hal-hal yang dapat membatasi rasionalitas proses
pengambilan keputusan dalam organisasi, di antaranya
adalah:
Informasi yang tidak sempurna dan tidak lengkap,
Kompleksitas permasalahan yang dihadapi,
Keterbatasan kapasitas pengolahan informasi manusia,
Keterbatasan waktu yang tersedia untuk mengambil
keputusan, dan
Politik internal organisasi yang menimbulkan preferensipreferensi yang saling berlawanan tentang tujuan-tujuan
organisasi.
Sumber: Simon (dalam Kusdi, 2011: 106)
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
V. TEORI RASIONALITAS TERBATAS
Keterbatasan rasionalitas manusia, menimbulkan berbagai
kelemahan dan keterbatasan dalam banyak kasus
pengambilan keputusan strategis (Sanchez & Hene, 2004:
150), antara lain:
1. Pengambil keputusan seringkali mengabaikan informasi
penting yang sesungguhnya tersedia,
2. Pengambil keputusan cenderung fokus pada informasi
yang cocok (konfirm) dengan perasaan atau
pandangannya,
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
V. TEORI RASIONALITAS TERBATAS
3.
Pengambil keputusan terlalu cepat melakukan goal-drift
(menurunkan sasaran lebih rendah dari telah ditetapkan
sebelumnya), ketika tujuan awal terlihat sulit untuk
dicapai,
4.
Pengambil keputusan tidak memperhatikan peluang
yang belum pernah tergali, walaupun tahu bahwa
peluang tersebut signifikan, dan
5.
Pengambil keputusan lebih suka peluang “baru” yang
secara konseptual dekat dengan proses organisasional
saat ini.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
VI. MODEL-MODEL PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Secara umum terdapat dua faktor yang menentukan
kondisi dan situasi pengambilan keputusan, yaitu:
1.
Sepakat atau tidak sepakat para pengambil
keputusan tentang cara (agree/disagree on
methods), dan
2.
Sepakat atau tidak sepakat para pengambil
keputusan tentang tujuan atau definisi
permasalahan (agree/disagree on goals or problem
definitions)
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
VI. MODEL-MODEL PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Berdasarkan kombinasi dari dua faktor tersebut,
terdapat empat model proses pengambilan
keputusan yang efektif, yaitu:
1.
Proses keputusan rasional: Jika cara dan
tujuan/definisi masalah relatif disepakati,
2.
Proses keputusan koalisi: Jika cara
disepakati, tapi tujuan/definisi masalah tidak
disepakati,
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
VI. MODEL-MODEL PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
3.
Proses keputusan coba-coba: Jika cara
tidak disepakati, tapi tujuan/definisi
masalah disepakati,
4.
Proses keputusan tong sampah: Jika
cara maupun tujuan/definisi masalah tidak
disepakati.
Sumber: Kusdi (2011: 108)
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
VII. PERAN INTUISI DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Intuisi sangat penting dalam pengambilan keputusan,
apabila:
1. Permasalahan yang dihadapi mengandung unsurunsur ketidakpastian tinggi,
2. Tidak ada contoh atau preseden sebelumnya yang
serupa dengan masalah yang sedang dihadapi,
3. Variabel-variabel keputusan tidak dapat diprediksi
secara ilmiah,
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
VII. PERAN INTUISI DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
4.
Fakta-fakta yang tersedia sangat sedikit,
5.
Analisis data tidak bisa banyak membantu,
6.
Terdapat sejumlah alternatif pemecahan masalah,
yang masing-masing masuk akal dan memiliki
argumentasi yang sama kuat, dan
7.
Waktu untuk mengambil keputusan sangat sempit,
dan keputusan harus diambil dengan segera.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
VIII. ASPEK-ASPEK PENTING DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PERMASALAHAN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Lingkungan:
- Ketidakpastian (uncertainty), baik dalam hal deterministic
(penentuan), probabilistic (kemungkinan), stabil dan tidak stabil,
- Risiko (risk),
- Kompleksitas (complexity),
- Keterbatasan sumber daya (resources)
Keterbatasan kemampuan manusia:
- Kecerdasan,
- Persepsi,
- Falsafah, pandangan dan prinsip hidup (way of life)
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
ELEMEN-ELEMEN DALAM PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Siapa pengambil keputusan, dan di tingkat
mana keputusan diambil?,
Bagaimana hakekat dari permasalahan?,
Bagaimana hakekat pengambilan
keputusan?
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
ELEMEN-ELEMEN DALAM PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN (MASSIE &
DOUGLAS, 1975)
1.
2.
3.
4.
5.
Mengerti situasi permasalahan,
Diagnosis dan mendefinisikan masalah,
Meneliti untuk dan analisis alternatifalternatif,
Mengevaluasi alternatif-alternatif dan
memilih tindakan.
Jaminan bahwa keputusan diterima semua
anggota
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
KLASIFIKASI MASALAH
Structured problem (masalah yang
berstruktur),
Unstructured problem (masalah yang
tidak berstruktur)
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PROSES ANALISIS MASALAH
1.
2.
3.
4.
Merumuskan masalah dan sifat-sifatnya,
Menetapkan relevansi masalah,
Mencari dan menetukan penyebab
masalah,
Menguji kepastian dan kebenaran setiap
penyebab
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PROSES PEMAHAMAN SITUASI
PERMASALAHAN
Need for
decision
Key facts
Proper
focus
Past actions
Understand
situation
Predetermined
Objective
Opinions
Time cost
limitations
Confusion
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PROSES DIAGNOSIS DAN
PENDEFINISIAN MASALAH
Obstacles
Avoid traditional
response
Limits
Diagnose
and
define
problem
Limiting factor
Systems
Relevance
Reassessment
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PROSES MENEMUKAN ALTERNATIF
Searching
Advantages
Dis
advantages
Creativity
Consider
biases
Find
alternatif
Discussion
Brainstorming
Analyse
Hard work
Probability
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PROSES EVALUASI ALTERNATIF
DAN MEMILIH TINDAKAN
Rank preference
Compromise
Consequences
Select
action
Comparison
Personal value
System
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PROSES JAMINAN PENERIMAAN
KEPUTUSAN OLEH SELURUH ANGGOTA
Communication
Control
Secure
acceptance
of decisions
Motivation
Timing
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
THANK YOU
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
By:
Dr. Ida Nurnida, M.M.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
CONTENT
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
Pengertian,
Proses Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Model Klasik,
Pengambilan Keputusan dalam Hierarkhi Organisasi,
Tingkatan Pengambilan Keputusan dalam Organisasi,
Teori Rasionalitas Terbatas,
Model-model Proses Pengambilan Keputusan,
Peran Intuisi dalam Pengambilan Keputusan, dan
Aspek-aspek Penting dalam Pengambilan Keputusan.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
I. PENGERTIAN
Secara etimologis : bahasa Inggris decide berasal
dari bahasa latin (“de” berarti “of” dan “caedo”
berarti “to cut”), yang berarti “cuts off”, yaitu
memutuskan memilih alternatif yang paling tepat.
“Decision making is commonly defined as
choosing from among alternative” (Richard M.
Hodgetts, 1975).
“Pengambilan keputusan secara umum
digambarkan sebagai memilih dari antar alternatif”
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
I. PENGERTIAN
Decision making as: a conscious and human process
involving both individual and social phenomena, based
upon factual and value premises, which concludes
with a choice of one behavioral activity from among
one or more alternatives with the intention of moving
toward some desired state of affairs (Shull, Delbecq &
Cummings, 1970).
Pengambilan keputusan merupakan: suatu proses yang dilakukan
manusia secara sadar yang melibatkan individu dan gejala sosial,
berdasarkan pada fakta dan pendapat, kemudian menyimpulkan
dengan memilih satu pilihan aktivitas perilaku dari antara satu atau
lebih alternatif dalam menyikapi kondisi yang dihadapi.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
I. PENGERTIAN
“Intisari dalam pengambilan keputusan ialah
perumusan beraneka alternatif tindakan dalam
menggarap situasi yang dihadapi serta
penetapan pilihan yang tepat antara beberapa
alternatif yang tersedia, setelah diadakan
pengevaluasian mengenai keefektifan masingmasing untuk mencapai sasaran para
pengambil keputusan” (K.J. Redford, 1984).
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
II. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM ORGANISASI MODEL KLASIK
Proses pengambilan keputusan adalah suatu spesialisasi:
Pucuk pimpinan khusus memutuskan berbagai masalah
strategis,
Manajer tingkat menengah mengurus peraturan internal
organisasi dan koordinasi antar unit,
Manajer tingkat bawah memutuskan berbagai masalah
operasional sehari-hari pada masing-masing unit.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
II. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM ORGANISASI MODEL KLASIK
Administration
DECISION MAKING
SEBAGAI SALAH SATU
DIMENSI ILMU
ADMINISTRASI
Management
Leadership
Decision Making
Human
Relation
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
III. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM HIERARKHI: ORGANISASI LINI
Pengambilan Keputusan dalam Hierarkhi Organisasi Lini
Institutional
Decision
Top
Level
Strategy
Organization-Environment
Relations
(Administrator)
Organizational
Decision
Operational
Decision
Middle
Level
Lower Level
Diferentiation
Integration
Daily Activities
Sumber: Hatch (1997: 271)
Gambar: Pengambilan Keputusan dalam Hierarkhi Organisasi
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
III. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM HIERARKHI: ORGANISASI LINI
Penjelasan gambar:
Keputusan institusi adalah tanggungjawab pimpinan top
level (Administrator),
Keputusan yang bersifat organisasional yang meliputi
seluruh aspek internal organisasi adalah tanggung
jawab pimpinan middle level (Manajer tingkat
menengah), dan
Keputusan Operasional adalah tanggung jawab
pimpinan lower level (supervisor tingkat operasinal
/teknis).
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
III. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
HIERARKHI: ORGANISASI FUNGSIONAL
Pengambilan keputusan adalah tanggungjawab
pimpinan dari fungsi yang ada dalam organisasi:
Keputusan fungsi pemasaran dilakukan oleh
Pimpinan/Kepala Bidang Pemasaran,
Keputusan fungsi SDM dilakukan oleh
Pimpinan/Kepala Bidang SDM,
Keputusan fungsi Keuangan dilakukan oleh
Pimpinan/Kepala Bidang Keuangan, dst.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
III. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
HIERARKHI: ORGANISASI DIVISIONAL
Pengambilan keputusan dilakukan oleh
disesuaikan dengan divisi yang
dibentuk/ditetapkan dalam organisasi:
Divisi merupakan cabang atas dasar perbedaan
geografis, misal: Divisi Surabaya, Divisi
Indonesia Timur, Divisi Sumatera, dst.
Divisi mengelola bidang operasional tertentu
dalam suatu perusahaan, misal: Divisi Distribusi,
Divisi Produksi, Divisi Persediaan, dll.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
III. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
HIERARKHI: ORGANISASI MODERN
Proses pengambilan keputusan tidak
sepenuhnya mengikuti struktur hierarkhis atau
fungsional atau divional sebagaimana diuraikan
sebelumnya,
Pengambilan keputusan dapat bersifat
lintasbidang atau lintas fubgsi,
Pola pengambilan keputusan dalam organisasi
modern seringkali bersifat bottom-up.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
IV. TINGKATAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
Pengambilan Keputusan Administrasi: menjamin
kelangsungan hidup organisasi (termasuk
mengantisipasi dampak lingkungan),
Pengambilan Keputusan Manajerial: menjamin
kelancaran koordinasi seluruh kegiatan internal
organisatoris, dan
Pengambilan Keputusan Operasional/teknis:
menjamin kelancaran operasional/ hal-hal teknis
organisatoris .
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
ADMINISTRATIF
Pengambilan keputusan pada tingkat Administratif (top level)
digadapkan pada struktur permasalahan yang kompleks dan
bersifat dinamis (berubah-ubah) yang ditandai dengan:
Kompleksiras struktural (structural compexity),
Kompleksitas dinamik (dynamic complexity),
Informasi yang tisak lengkap dan tidak sempurna
(incomplete and imperfect information), dan
Ketidakpastian yang bersifat inheren (irreduible
uncertainty)
Sumber: Kusdi (2011: 105)
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
HUBUNGAN STRUKTUR ORGANISASI,
MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Organization
level
Highest
level
Nature of
problem
Unstructured
Nature of
Decision making
Non prog
rammed
Hierarchy
Lowest
Structured
Programmed
Bagan : Model hubungan struktur organisasi, masalah, dan pengambilan keputusan
Sumber : Harold Koontz & Cyryll O’Donnell, 1989
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MANAJERIAL
Menterjemahkan keputusan Administrator,
Berorientasi pada jaminan kelancaran
koordinatif seluruh kegiatan organisatoris,
Menjamin relevansi pencapaian berbagai tujuan
bidang untuk mendukung tujuan organisasi,
Menjadi dasar bagi pengambilan keputusan
operasional/teknis.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
OPERATIONAL
Menterjemahkan keputusan Manajerial,
Berorientasi pada jaminan kelancaran
teknis operasional organisasi,
Pengambilan keputusan operasional akan
menentukan kualitas pelaksanaan
kegiatan oleh jajaran pelaksana teknis.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
V. TEORI RASIONALITAS TERBATAS
Pengambilan keputusan dalam
organisasi selalu diupayakan secara
rasional, namun terdapat hal-hal yang
membatasi upaya rasionalitas tersebut,
sehingga rasionalitas pengambilan
keputusan dalam organisasi bersifat
terbatas.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
V. TEORI RASIONALITAS TERBATAS
Hal-hal yang dapat membatasi rasionalitas proses
pengambilan keputusan dalam organisasi, di antaranya
adalah:
Informasi yang tidak sempurna dan tidak lengkap,
Kompleksitas permasalahan yang dihadapi,
Keterbatasan kapasitas pengolahan informasi manusia,
Keterbatasan waktu yang tersedia untuk mengambil
keputusan, dan
Politik internal organisasi yang menimbulkan preferensipreferensi yang saling berlawanan tentang tujuan-tujuan
organisasi.
Sumber: Simon (dalam Kusdi, 2011: 106)
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
V. TEORI RASIONALITAS TERBATAS
Keterbatasan rasionalitas manusia, menimbulkan berbagai
kelemahan dan keterbatasan dalam banyak kasus
pengambilan keputusan strategis (Sanchez & Hene, 2004:
150), antara lain:
1. Pengambil keputusan seringkali mengabaikan informasi
penting yang sesungguhnya tersedia,
2. Pengambil keputusan cenderung fokus pada informasi
yang cocok (konfirm) dengan perasaan atau
pandangannya,
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
V. TEORI RASIONALITAS TERBATAS
3.
Pengambil keputusan terlalu cepat melakukan goal-drift
(menurunkan sasaran lebih rendah dari telah ditetapkan
sebelumnya), ketika tujuan awal terlihat sulit untuk
dicapai,
4.
Pengambil keputusan tidak memperhatikan peluang
yang belum pernah tergali, walaupun tahu bahwa
peluang tersebut signifikan, dan
5.
Pengambil keputusan lebih suka peluang “baru” yang
secara konseptual dekat dengan proses organisasional
saat ini.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
VI. MODEL-MODEL PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Secara umum terdapat dua faktor yang menentukan
kondisi dan situasi pengambilan keputusan, yaitu:
1.
Sepakat atau tidak sepakat para pengambil
keputusan tentang cara (agree/disagree on
methods), dan
2.
Sepakat atau tidak sepakat para pengambil
keputusan tentang tujuan atau definisi
permasalahan (agree/disagree on goals or problem
definitions)
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
VI. MODEL-MODEL PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Berdasarkan kombinasi dari dua faktor tersebut,
terdapat empat model proses pengambilan
keputusan yang efektif, yaitu:
1.
Proses keputusan rasional: Jika cara dan
tujuan/definisi masalah relatif disepakati,
2.
Proses keputusan koalisi: Jika cara
disepakati, tapi tujuan/definisi masalah tidak
disepakati,
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
VI. MODEL-MODEL PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
3.
Proses keputusan coba-coba: Jika cara
tidak disepakati, tapi tujuan/definisi
masalah disepakati,
4.
Proses keputusan tong sampah: Jika
cara maupun tujuan/definisi masalah tidak
disepakati.
Sumber: Kusdi (2011: 108)
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
VII. PERAN INTUISI DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Intuisi sangat penting dalam pengambilan keputusan,
apabila:
1. Permasalahan yang dihadapi mengandung unsurunsur ketidakpastian tinggi,
2. Tidak ada contoh atau preseden sebelumnya yang
serupa dengan masalah yang sedang dihadapi,
3. Variabel-variabel keputusan tidak dapat diprediksi
secara ilmiah,
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
VII. PERAN INTUISI DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
4.
Fakta-fakta yang tersedia sangat sedikit,
5.
Analisis data tidak bisa banyak membantu,
6.
Terdapat sejumlah alternatif pemecahan masalah,
yang masing-masing masuk akal dan memiliki
argumentasi yang sama kuat, dan
7.
Waktu untuk mengambil keputusan sangat sempit,
dan keputusan harus diambil dengan segera.
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
VIII. ASPEK-ASPEK PENTING DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PERMASALAHAN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Lingkungan:
- Ketidakpastian (uncertainty), baik dalam hal deterministic
(penentuan), probabilistic (kemungkinan), stabil dan tidak stabil,
- Risiko (risk),
- Kompleksitas (complexity),
- Keterbatasan sumber daya (resources)
Keterbatasan kemampuan manusia:
- Kecerdasan,
- Persepsi,
- Falsafah, pandangan dan prinsip hidup (way of life)
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
ELEMEN-ELEMEN DALAM PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Siapa pengambil keputusan, dan di tingkat
mana keputusan diambil?,
Bagaimana hakekat dari permasalahan?,
Bagaimana hakekat pengambilan
keputusan?
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
ELEMEN-ELEMEN DALAM PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN (MASSIE &
DOUGLAS, 1975)
1.
2.
3.
4.
5.
Mengerti situasi permasalahan,
Diagnosis dan mendefinisikan masalah,
Meneliti untuk dan analisis alternatifalternatif,
Mengevaluasi alternatif-alternatif dan
memilih tindakan.
Jaminan bahwa keputusan diterima semua
anggota
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
KLASIFIKASI MASALAH
Structured problem (masalah yang
berstruktur),
Unstructured problem (masalah yang
tidak berstruktur)
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PROSES ANALISIS MASALAH
1.
2.
3.
4.
Merumuskan masalah dan sifat-sifatnya,
Menetapkan relevansi masalah,
Mencari dan menetukan penyebab
masalah,
Menguji kepastian dan kebenaran setiap
penyebab
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PROSES PEMAHAMAN SITUASI
PERMASALAHAN
Need for
decision
Key facts
Proper
focus
Past actions
Understand
situation
Predetermined
Objective
Opinions
Time cost
limitations
Confusion
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PROSES DIAGNOSIS DAN
PENDEFINISIAN MASALAH
Obstacles
Avoid traditional
response
Limits
Diagnose
and
define
problem
Limiting factor
Systems
Relevance
Reassessment
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PROSES MENEMUKAN ALTERNATIF
Searching
Advantages
Dis
advantages
Creativity
Consider
biases
Find
alternatif
Discussion
Brainstorming
Analyse
Hard work
Probability
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PROSES EVALUASI ALTERNATIF
DAN MEMILIH TINDAKAN
Rank preference
Compromise
Consequences
Select
action
Comparison
Personal value
System
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
PROSES JAMINAN PENERIMAAN
KEPUTUSAN OLEH SELURUH ANGGOTA
Communication
Control
Secure
acceptance
of decisions
Motivation
Timing
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo
THANK YOU
School of Communication & Business – Telkom University
Company Logo