BAB I PENDAHULUAN - Analisis Dampak Sosial dan ekonomi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Industri Kelapa Sawit Sei Mangkei di Kecamatan Bandar

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Secara umum pembangunan nasional ditujukan agar dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merata dalam rangka untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Sejalan dengan itu, dalam UUD 45 sesuai isi GBHN 1990 disebutkan bahwa pembangunan Indonesia merupakan bagian dari usaha jangka panjang dalam upaya mempercepat tercapainya struktur ekonomi dengan titik berat industri, baik itu industri kecil maupun industri besar yang maju didukung oleh rencana yang tangguh.

  “Pembangunan industri sebagai bagian dari usaha pembangunan ekonomi jangka panjang diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih kokoh dan seimbang yaitu struktur ekonomi dengan titik berat industri yang maju serta didukung oleh sektor pertanian yang tangguh. Untuk itu proses industrialisasi lebih dimantapkan guna mendukung berkembangnya industri sebagai penggerak utama peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja” [(Pola Umum Pelita Kelima) Bab IV Bagian D tentang ‘Ekonomi’].

  Indonesia merupakan negara besar yang memiliki potensi sumber daya alam yang beragam serta melimpah, hal ini tentunya memberikan gambaran bahwa indonesia sebenarnya mampu menjadi negara industri. Pernyataan ini didukung oleh kenyataan bahwa status Indonesia yang saat ini tidak murni sebagai negara

  1 agraris lagi melainkan telah berubah menjadi negara semi industri. Faktanya dapat dilihat dari kontribusi sektor industri yang semakin besar terhadap Produk Nasional Bruto.

  Terkait dengan isi dari Pola Umum Pelita Kelima yang membahas tentang penguatan struktur ekonomi dengan titik berat industri yang maju serta didukung oleh sektor pertanian, Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di indonesia yang mampu mengembangkan sektor industri berbasis kelapa sawit dan merupakan salah satu sektor yang berpotensi menciptakan pertumbuhan progresif di Sumatera Utara. Sektor ini layak dikembangkan menjadi tulang punggung perekonomian Sumatera Utara. Hal ini didukung oleh kenyataan bahwa Sumatera Utara merupakan penghasil minyak sawit mentah terbesar di Indonesia. Potensi ini melahirkan ide untuk mengembangkan sektor industri kelapa sawit sebagai mesin penggerak (engine of growth) dalam perekonomian Sumatera Utara. Pencapaian awal dalam pengembangan sektor industri kelapa sawit di Sumatera Utara adalah ditetapkannya kawasan Sei Mangkei sebagai salah satu pusat kegiatan Program Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di koridor sumatera. Dalam program ini, Sei Mangke difokuskan sebagai pusat perindustrian yang berbasis kelapa sawit di Sumatera Utara melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2012, tentang Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei.

  Sei Mangkei adalah suatu kawasan yang terletak di Kecamatan Bosar Maligas, di sebalah barat kawasan ini berbatasan dengan Kecamatan Bandar.

  Bandar merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Simalungun,

  Provinsi Sumatera Utara. kawasan ini berada sekitar 82 meter di atas permukaan laut. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Bandar Masilam, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Hutabaya Raja, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Pematang Bandar dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Bosar Maligas. Bosar Maligas yang notabenya adalah salah satu Kawasan Ekonomi Khusus mengindikasikan bahwa Kecamatan Bandar memiliki peluang untuk dapat mengembangkan wilayahnya. Pengembangan KEK Sei Mangkei akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja lokal yang dapat berasal dari keempat Kecamatan yang saling berbatasan. Selain itu, proyek pengembangan KEK Sei Mangkei juga akan berdampak pada peningkatan kualitas infrastruktur disekitar Kecamatan Bandar, kondisi ini akan sangat bermanfaat bagi kelancaran kelangsungan distribusi barang yang tentunya akan dapat membangun perekonmian masyarakat.

  Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang penting dan strategis di daerah Sumatera Utara khususnya di Sei Mangkei. Hal ini dikarenakan daerah Sei Mangkei adalah pusat beroperasinya PT Perkebunan Nusantara III yang notabenya adalah pemilik perkebunan tersebut. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan inti sawit sebagai komoditi utama yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan. Produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan Perusahaan sudah dikenal di pasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli dengan mutu yang dihasilkan seperti Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel Oil (PKO) dan Palm Kernel (PK).

  Mengingat Sumatera Utara merupakan pengasil minyak mentah terbesar di Indonesia, menegaskan bahwa Sumatera Utara memiliki potensi daya saing yang tinggi apabila industri kelapa sawit semakin dikembangkan.PTPN III merupakan perusahaan BUMN yang mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam menghasilkan minyak kelapa sawit mentah di Sumatera Utara. Terkait rencana pengembangan kawasan Sei Mangkei sebagai Kawasan Ekonomi Khusus mengindikasikan adanya kesempatan untuk mengembangkan kawasan ini sebagai satelit perekonomian di Sumatera Utara yang nantinya juga akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara.

  Namun, perlu diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi bukanlah satu satunya sasaran pembangunan, melainkan hanya salah satu dari sekian banyak aspek-aspek pembangunan. Berbagai teori menyatakan bahwa sasaran-sasaran pembangunan yang lain akan tercapai dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi melalui proses menetes ke bawah (trickle down effect). Teori tersebut menggambarkan bahwa kecepatan pertumbuhan ekonomi menandakan peningkatan taraf hidup masyarakat. Hal itu dapat dibenarkan yaitu dengan asumsi apabila seluruh masyarakat produktif terlibat dalam aktivitas ekonomi. Namun kenyataannya, sebagian besar pertumbuhan ekonomi hanya didorong oleh golongan-golongan pemilik modal. Kondisi yang lebih parah terjadi ketika pertumbuhan ekonomi yang terjadi harus mengorbankan kepentingan masyarakat dan menimbulkan dampak eksternalitas negatif yang mengakibatkan kerusakan lingkungan. Oleh Karena itu, untuk melindungi kepentingan masyarakat maka pengembangan kawasan industri Sei Mangkei perlu dilihat dari sisi sosial ekonomi.

  Masyarakat sebagai subjek dan sekalian objek dari pembangunan harus tetap mendapat prioritas utama mengingat bahwa tujuan utama pembangunan yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merata dalam rangka untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi sehingga dapat diketahui manfaat maupun kerugian yang mungkin akan ditimbulkan dengan adanya pengembangan kawasan tersebut. Proyek yang akan dilaksanakan tersebut seharusnya tidak mengorbankan kepentingan pihak manapun, melainkan mampu memberi manfaat tidak hanya bagi perekonomian daerah semata, melainkan juga bagi pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat sehingga layak untuk dikembangkan sebagai daerah satelit perekonomian di Sumatera Utara. Melalui evaluasi tersebut, maka dapat membantu pemerintah dalam merumuskan berbagai kebijakan dan hal hal menyangkut kepentingan sosial ekonomi masyarakat dalam rangka pengembangan Kawasan Industri Sei Mangkei.

  Sebab itu, perlu dilakukan suatu kajian menyangkut ramalan output sosial ekonomi yang akan ditimbulkan oleh Pengembangan Kawasan Ekonomi Sei Mangkei. Sebagai salah satu bentuk kontribusi dalam upaya pengembangan kawasan tersebut, maka penulis melakukan penelitian dan menulis skripsi yang berjudul ”Analisis Dampak Sosial dan Ekonomi Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Industri Kelapa Sawit Sei Mangkei di Kecamatan Bandar”.

1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana Perkembangan ketersediaan infrastruktur setelah ditetapkannya industri kelapa sawit Sei Mangkei sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus ? 2. Bagaimana dampak pembangunan industri Kelapa sawit Sei Mangkei terhadap keadaan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar Kecamatan Bandar ?

3. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap Penetapan Industri Kelapa Sawit

  Sei Mangkei sebagai Kawasan ekonomi Khusus?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perkembangan ketersediaan infrastruktur setelah ditetapkannya Sei Mangkei sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus.

2. Untuk mengetahui Bagaimana dampak sosial dan ekonomi yang timbul di

  Kecamatan Bandar terkait pembangunan industri kelapa sawit Sei Mangkei 3. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap Penetapan Industri Kelapa

  Sawit Sei Mangkei sebagai Kawasan ekonomi Khusus Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:

  1. Bagi pemerintah hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam melakukan perencanaan dalam rangka pengembangan Sei Mangkei sebagai klaster industri Sumatera Utara.

  2. Bagi peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian dengan topik yang sama penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan pendukung penelitian.

3. Bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi khususnya Departemen Ekonomi

  Pembangunan penelitian ini menjadi sumbangan pemikiran sebagai bentuk kontribusi terhadap pengembangan dunia pendidikan.

  4. Bagi penulis sendiri penelitian ini merupakan wadah tempat menuangkan ide- ide kreatif penulis serta menjadi media untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi dan pengembangan dunia pendidikan.