Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Pegawai PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

BAB II PROFIL PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA A. Sejarah Ringkas PT PP London Sumatera Indonesia Tbk Sejarah PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal dari satu abad

  yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif Harrisons & Crossfield Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London- Sumatra, yang kemudian lebih dikenal dengan nama (Lonsum), berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia, dengan lebih 100.000 hektar perkebunan kelapa sawit, karet, kakao dan teh di empat pulau terbesar di Indonesia.

  Di awal berdirinya, perseroan melakukan diversifikasi melalui penanaman karet, teh dan kakao. Di awal kemerdekaan Indonesia, Lonsum lebih memfokuskan usahanya pada tanaman karet, dan kemudian beralih ke kelapa sawit di era tahun 1980. Pada akhir decade ini, kelapa sawit telah menggantikan karet sebagai komoditas utama perseroan. Lonsum memiliki sebanyak 38 perkebunan inti dan 13 perkebunan plasma di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, yang memanfaatkan keunggulan Perseroan di bidang penelitan dan pengembangan, keahilian di bidang agro-manajemen, serta tenaga kerja yang terampil dan profesioanal.

  Lingkup usaha telah berkembang meliputi pemulaan tanaman, penanaman, pemanenan, pengelolaan dan penjualan produk-produk kelapa sawit, karet, kakao dan teh. Perseroan memiliki 22 fasilitas pengolahan di Sumatera, Jawa, sawit yang berkualitas, yang kini menjadi salah satu pendorong pertumbuhan Persoroan.

  Lonsum merupakan penghasil minyak sawit lestari (CSPO) terbesat kedua di Indonesia yang telah menerima sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) di tahun 2009 setelah pelaksanaan audit ahli independen atas perkebunan dan pabrik kelapa sawit di Sumatra Utara. Komitmen Lonsum sebagai produsen minyak kelapa sawit lestari terus berlanjut dengan keberhasilan menyelesaikan audit tahunan di tahun 2010.

  Di tahun 1994, Harrisons & Crosfield menjual seluruh sahamnya di Lonsum kepada PT. Pan London Sumatra Plantations (PPLS), yang kemudian mencatatkan Lonsum Sebagai perusahaan publik melalui pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996. Pada bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri), anak perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk di bidang perkebunan, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan melalui anak perusahaannya di Indonesia, PT. Salim Ivomas Pratama (SIMP), sehingga Perseroan menjadi bagian dari Indofood Group (Grup). Di bulan Desember 2010, IndoAgri melepaskan 8% kepemilikannya di Lonsum, dimana 3,1% dijual ke SIMP. Pelepasan kepemilikan ini telah meningkatkan pors saham bagi investor public menjadi sebesar 40,5% dari 35,6%.

  Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Visi

  Visi PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk, adalah menjadi pearusahaan perkebunan yang efisien dengan memberikan strategi yang meliputi : a.

  Perusahaan perkebunan dan peningkatan kapasitas produksi.

  b.

  Efisien operasi dan biaya.

  c.

  Pengembangan secara terus menerus dalam program penelitian, pengembangan, sertaproduksi CPO (Crude Plam Oil), karet dan cokelat.

   Misi

  Misi PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang luas dan menjadi salah satu penghasil pajak terbesar untuk negara.

   Tujuan

  Tujuan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, adalah menjadi perusahaan terbaik dan menghasilkan keuntungan yang ditargetkan.

  Makna Logo Perusahaan :

Gambar : 2:1

Sumber:www.lonsum.com (2014).

  Keterangan gambar: 1.

  Warna hijau : Mengandung pengertian bahwa perusahaan ini bergerak dalam bidang perkebunan dan bertujuan menghijaukan wilayah Indonesia

  2. Daun sawit : Melambangkan daunnya sedang berkembang dimana perusahaan ini sedang giat-giatnya untuk terus menggunakan pohon sawit sebagai komoditas utama perusahaan walaupun perusahaan juga menanam pohon lai seperti karet, kakao, kopi dan teh.

B. Jenis Kegiatan

  PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. (PT. LONSUM) merupakan salah kakao, teh, kopi dan sebagai produsen benih kelapa sawit dan kakao. Operasional PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. bergerak dalam bidang perkebunan yang terdiri dari: Perkebunan kepala sawit, Perkebunan Karet, Perkebunan Coklat, Perkebunan Kopi, Perkebunan Kelapa, dan Perkebunan Teh. Perkebunan- perkebunan yang dimiliki oleh perusahaan ini tersebar diberbagai daerah-daerah yaitu:

  1. Daerah Langkat (Kebun Turangie, Kebun Namu Tongan, Kebun Pulau Rambong, Kebun Bungara),

  2. Daerah Serdang (Kebun Bagerpang, Kebun Sei, Merah)

  3. Daerah Rampah (Kebun Rambong Sialang, Kebun Sei, Bulan, Kebun Bah Bulian)

  4. Daerah Asahan, Kebun Gunung Melayu)

  5. Daerah Pulau Jawa (Kebun Kertasari, Kebun Baambessie) 6. Daerah Sulawesi (Kebun Balambessie, Kebun Palang Isang).

  PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. juga melakukan pengelolaan yang dilakukan dibeberapa pabrik yang terdapat ditiap-tiap daerah. Hasil perkebunan dan pengelolaan dari pabrik-pabrik yang akan dijual keluar negri maupun dalam negri.

C. Struktur Organisasi

  Struktur organisasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatu pembagian wewenang, menyusun pembagian kerja dan merupakan suatu sistem komunikasi. Dengan demikian kegiatan yang beraneka ragam dalam suatu perusahaan disusun secara teratur sehingga tujuan usaha yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan baik.

  Dalam penerapannya struktur organisasi dari suatu perusahaan selalu berbeda – beda antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk menetapkan suatu stuktur organisasi harus dilihat sesuai dengan jenis perusahaan dan lingkup kebutuhan perusahaan yang menggunakannya.

  Adapun struktur organisasi yang dipergunakan PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk, Medan adalah struktur organisasi garis, yang perlimpahan wewenang berlangsung secara vertikal yaitu dari pimpinan tertinggi kepada para bagian atau departemen yang bersangkutan. Dengan adanya struktur organisasi yang memisahkan fungsi dengan jelas, maka dapat diperoleh keuntungan sebagai berikut : 1.

  Terciptanya arus komunikasi yang baik dalam perusahaan.

  2. Terhindarnya konflik dalam pelaksanaan kegiatan kerja.

  3. Mendapatkan ketegasan fungsi dan tanggung jawab dari masing – masing karyawan.

  4. Terwujudnya hubungan yang harmonis antar karyawan dalam perusahaan

  Struktur organisasi PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk.

   Gambar: 2.2

Board of Commissioners

President Director

  Corporate Secretary & Head of Legal Affairs Head of Internal Audit & Risk Management

  Procurement & Human Resources Operations Operations Non Executive Non Executive Non Executive Finance Director

  General Services Director Director - NKRO Director -SS Director Director Director Director Head of Head of Human Head of Head of Jade Environment Head of Sales Resources Procurement Project &CSR Coordination

  Area Manager Head of General Head of Treasury Head of Engineering &Processing Agronomy Muba Services Area Manager Head of Financial Agronomy Bingin Head of Research Control Teluk Development Area Manager Head of Information Agronomy Muara Head of Operations Technology Services Rupit Administration Area Manager Head of Investor Agronomy Cengal Relations & Head of Estates Communications Coordination & Inspection Regional Controller Lahat Head of Accounting & Taxation Area Manager Agronomy Kaltim Area Manager Area Manager Processing B Agronomy Serdang Area Manager Area Manager Processing D Agronomy Lima Puluh Area Manager Processing A Area Manager Processing C

D. Job Description

  PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan adalah sebuah perusahaan terkemuka millik asing di Indonesia yang bergerak dibidang perkebunan dengan kegiatan usaha mencakup pembudidayaan, pemanenan, dan pengolahan kelapa sawit, karet, coklat, kopi, teh, serta penjualan bibit kelapa sawit yang bermutu tinggi dan dalam melaksanakan kegiatannya memiliki struktur organisasi sesuai dengan pembagian kerjanya masing – masing agar kegiatan perusahaan dapat berjalan sesuai dengan harapan.

  Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Board of Commissioner (Dewan Komisaris) Dewan Komisaris adalah posisi tertinggi dalam struktur organisasi di PT.

  PP. London Sumatera Indonesia Tbk. Wewenang dan tanggung jawab dari dewan komisaris adalah sebagai berikut: a.

  Mengawasi pekerjaan direksi.

  b.

  Berhak memeriksa dokumen kantor, gedung, dan kekayaan perusahaan.

  c.

  Meminta berbagai keterangan dari direksi yang berkenaan dengan kepentingan perusahaan.

  d.

  Berhak atas beban perusahaan serta meminta bantuan ahli untuk melakukan pemeriksaan. e.

  Mempertimbangkan serta memutuskan laporan tahunan dan program kerja tahunan yang diajukan President Direktur.

  f.

  Menyetujui kebijaksanaan Presiden Direktur dalam penggunaan kekayaan menurut cara pandang yang baik.

2. President Ditector (Presiden Direktur)

  Presiden direktur adalah pimpinan teringgi yang berkuasa penuh terhadap perusahaan dengan berkewajiban mengawasi pekerjaan direktur.

  Wewenang dan tanggung jawab dari presiden direktur adalah sebagai berikut: a.

  Membuat kebijaksanaan yang diperlukan dalam pelaksanaannya.

  b.

  Mengatur stategi agar pelaksanaan operasi perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

  c.

  Merencanakan dan mengendalikan kebijaksanaan keuangan yang telah dibuat oleh bagian keuangan termasuk menyetujui aggaran belanja dan biaya perusahaan.

  d.

  Seluruh strategi dan kebijaksanaan yang dilakukan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada Dewan Komisaris.

  

3. Head of Government and Community Relations (Kepala Bagian

Hubungan Masyarakat)

  a.

  Bertanggung jawab kepada President Director.

  b.

  Memimpin dan mengelola Government & Community Relations.

  c.

  Membuat kebijakan perusahaan mengenai Government & Community d.

  Membina hubungan antara perusahaan dengan masyarakat atau Pemerintah dengan melaksanakan kegiatan- kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat disekitar perusahaan.

  e.

  Membawahi Community Relations Manager & Government Relations Manager.

  4. Coorporate Secretary and Head of Legal Affairs (Sekretaris Direksi)

  Wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a.

  Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.

  b.

  Berperan sebagai Sekretaris Perusahaan.

  c.

  Menangani masalah hukum yang ada diperusahaan.

  d.

  Memimpin dan mengelolah pelaksanaan dan administrasi perizinan serta dokumentasi.

  e.

  Membawahi Legal Affair Manager.

  5. Head of Coorporate Communications (Kepala Bagian Komunikasi Perusahaan)

  Wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a.

  Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur b. Memimpin dan mengelola aktivitas Corporate Communication, termasuk:

  1) Mengkonsolidasi informasi tentang aktivitas perusahaan. 2) Menyediakan media komunikasi internal & eksternal. 3) Membina hubungan dengan wartawan. c.

  Membawahi internal Communication Manager dan Eksternal CommunicationManager.

  6. Head of Investor Relations (Kepala Bagian Investasi)

  Wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a.

  Bertanggung jawab kepada Presiden DirekturMenyiapkan informasi positif untuk investor dan calon investor denganberkoordinasi dengan seluruh departemen.

  b.

  Menjalin dan menjaga hubungan baik dengan investor dan selaluberupaya memperluas jaringan komunikasi dengan cara berperan aktif dilembaga investasi, pasar, bursa, perusahaan sekuritas, Bapepam, emitendan calon emiten.

  c.

  Menjadi pendamping bagi investor yang berminat melihat perusahaansecara langsung, serta berkoordinasi dengan bagian-bagian terkait d. Mengindentifikasi isu internal yang dapat mempengaruhi citraperusahaan dimatainvestordanmencari penyelesaiannya denganberkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

  e.

  Mengkoordinasi pertemuan BOD dengan investor.

  7. Head of Intenal Audit and Risk Management (Kepala Bagian Internal Audit dan Manajemen Resiko)

  Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a.

  Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. b.

  Memimpin dan mengelolah kegiatan Internal Audit dan RiskManagement.

  Memimpin, mengelola dan mengendalikan aktifitas pengembangan dan pengelola SDM guna mendukung pencapaian bisnis.

  b.

  Bertanggung jawab kepada Managing DirectorHR dan GS.

  Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a.

  9. Head of General Services (Kepala Bagian Umum)

  Membawahi HR Services Manager, HR Planning dan Recruitment Manager.

  d.

  Mengembangkan strategi dan system pengembangan SDM serta mengelolah pelaksanaannya.

  c.

  b.

  c.

  Bertanggung jawab kepada Managing Director HR (Human Resources) dan GS (General Services).

  8. Head of Human Resources (Kepala Bagian Personalia) a.

  Membawahi Internal Audit Manager dan Risk Management Manager.

  f.

  Memastikan perusahaan telah memiliki dan menjalankan semua standar yang diperlukan.

  e.

  Membuat Audit dan menyiapkan laporan Audit.

  d.

  Membuat kebijakan Risk Management.

  Memimpin, mengelolah, dan mengkoordinasi keseluruhan aktifitas yang berhubungan dengan layanan umum, kesehatan, dan keamanan kerja. c.

  Menyediakan sarana pendukung yang memadai dan menunjang kelancaran operasi perusahaan.

  d.

  b.

  Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.

  Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a.

  11. Head of Treasury (Kepala Bagian Bendahara)

  Membawahi semua Regional Security Manager dan Security Coordinator.

  e.

  Berkoordinasi dengan pihak – pihak eksternal terkait mengenai masalah keamanan untuk melindungi fasillitas dan kegiatan perusahaan.

  Memantau pelaksanaan sistem dan prosedur keamanan di seluruh wilayah.

  d.

  c.

  Memimpim dan mengelola aktifitas yang berhubungan dengan keamanan untuk melindungi fasilitas dan kegiatan perusahaan.

  b.

  Bertanggung jawab kepada Managing Director and Director HR dan GS.

  Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a.

  10. Head of Security (Kepala Bagian Keamanan)

  Membawahi Support Facilities Manager, Health and SafetyManager dan GS Administration Staff.

  Memimpin dan mengelola dana (Penerimaan, penempatan, dan pengeluaran) perusahaan terselenggara dengan baik. c.

  Membawahi Financial Instuition Relations Manager, Cash Management, dan Payment Maneger, Pension Fund Supervisor dan Plasma Financing serta Administration Manager.

  12. Head of Accounting and Tax (Kepala Bagian Akuntansi dan Perpajakan)

  Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a.

  Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.

  b.

  Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh aktifitas akuntansi dan pajak perusahaan agar selalu berjalan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.

  c.

  Melakukan semua koordinasi dengan semua regional Finance Manager untuk pelaksanaan pencatatan akuntansi dimasing – masing wilayah.

  d.

  Membawahi recording and Consilidation Manager and Fixed Asset Manager.

  13. Head of Procurement and Logistic (Kepala Bagian Penerimaan dan Persediaan)

  Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a.

  Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.

  b.

  Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi selutuh kegiatan pengadaan, penyimpanan dan distribusi barang agar dapat mendukung kegiatan bisnis perusahaan secara optimal.

  c.

  Membawahi Logistic Procurement Administration Manager, Estate

  Supplies Procurement Manager, Insfastructure and Non Planting Pricyrenebt Manager, Logistic Manager.

  14. Co-Head of Procurement and Logistic (Wakil Kepala Bagian Penerimaan dan Persediaan)

  Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a.

  Bertanggung jawab terhadap Head of Procurement and Logistic.

  b.

  Membantu Head of Procurement and Logistic untuk mengelola dan mengkoordinasi kegiatan pengadaan barang.

  15. Head of Project Management Ofiice (Kepala Bagian Manajemen Proyek)

  Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a.

  Bertanggung jawab terhadap Manager Director Finance.

  b.

  Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi kegiatan monitoring perkembangan proyek – proyek yang sedang berjalan.

  c.

  Melaporkan proyek – proyek yang sedang berjalan.

  16. Head of Information System and Business Process (Kepala Bagian Sistem dan Proses Bisnis)

  Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a.

  Bertanggung jawab tethadap Manager Director Finance.

  b.

  Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan sistem informasi agar dapat mendukung seluruh kegiatan perusahaan secara optimal. c.

  Memahami management Information System and Application Support Manager, IT Quality Managerm Infrastructure, Communication and Data Center Operation Manager, Business Process dan System Prosedur Manager.

E. Kinerja Kegiatan Terkini Perusahaan Produksi

  Tingkat rata-rata rendemen CPO Lonsum pada tahun 2004 merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Kegiatan operasional Lonsum mencakup pengelolaan perkebunan dari tahap pengembangan hingga tahap produksi; pengoperasian pabrik pengolahan minyak sawit dan produk turunan sawit, karet remah, biji kakao, kopi dan teh, enginering dan sistem pengelolaan proyek maupun pengendalian seluruh kegiatan perkebunan dan pabrik pengolahan, termasuk prasarana pendukungnya seperti jalan, perumahan dan sarana umum di sekitar perkebunan. Selain itu, Lonsum juga mengoperasikan fasilitas penelitian dan pengembangan yang berkonsentrasi pada kegiatan pembibitan dan persemaian, proteksi tanaman, serta pengendalian dampak lingkungan dan pencapaian proses pengembangan yang berkelanjutan. Pemasaran

  Selesainya pembangunan instalasi tangki timbun Sei lais di Palembang menjadi awal upaya Lonsum mengalihkan basis penjualan CPO dari ex –pabrik menjadi ex- tangki timbun yang lebih menguntungkan.

   Penjualan

  Keunggulan Lonsum hal mutu dan penyediaan produk memungkinkan perseroan memperoleh pembiayaan penjualan yang menguntungkan dengan jaminan piutang perseroan.

  a) Kantor Pemasaran Singapura Di tahun 2004 Lonsum mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemasaran dan penjualannya melalui kantor Singapura, mengerahkan segenap daya untuk mengembangkan pangsanya di pasar internasional.

  b) Penjualan CPO Pada tahun 2004 Lonsum berhasil melakukan diversifikasi pemasaran

  CPO sehingga mampu meningkatkan jumlah pelanggan. Perkembangan ini berawal dari selesainya pembangunan instalasi tangki timbun Sei Lais di Palembang yang merupakan langkah awal upaya Lonsum mengalihkan metode penjualan CPO di Sumatera Selatan dari ex-pabrik ke ex-tangki timbun. Hasilnya mampu menambah jumlah pelanggan secara signifikan serta menikmati keuntungan dari perolehan harga pasar CPO yang berlaku.

  Sejak tahun 2008 Lonsum telah mulai mengelola kembali lahan-lahan Perkebunan sawit dan karet yang sempat terabaikan. Lonsum memiliki dan mengoperasikan areal perkebunan seluas 65.578 hektar yang tersebar di berbagai penjuru nusantara, dan kini tengah mengupayakan pengembangan perkebunan plasma seluas 31.553 hektar, yang hasilnya akan diolah di pabrik Lonsum sesuai dengan perjanjian kontrak. c) Penjualan Komoditas Lain Penjualan karet, kakao dan teh di sepanjang tahun 2004 menunjukan hasil yang cukup mengembirakan meskipun masing-masing komoditas ini memiliki prospek yang berbeda.

   Penanganan Logistik

  Pengelolaan informasi dan peningkatan sisi keamanan akan menjadi salah satu fitur utama penanganan logistik dan trasportasi terpadu.

  Pengelolaan logistic yang baik dan benar terutama dalam hal penanganan pengiriman tandan buah segar kelapa sawit (TBS) dari perkebunan ke pabrik pengolahan, dan pengiriman CPO dari pabrik ke tangki timbun sangat mempengaruhi biaya operasional maupun mutu CPO yang sampai ke tangan pelanggan.

  Kinerja Saham LSIP & Perkebunan di BEJ

  LSIP kembali terpilih menjadi salah satu saham pilihan yang membentuk indeks harga saham LQ45 BEJ. Biro direksi Lonsum mengelola komunikasi internal maupun eksternal perseroan. Kebijakan dan prosedur tata kelola perusahaan di lingkungan Lonsum diterapkan serta dipantau oleh Biro

  Direksi di bawah kendali langsung Presiden Direktur. Selain aspek tata kelola, Direktorat tersebut juga mengawasi empat departemen lainnya yaitu departemen komunikasi perusahaan, hubungan investor, sekretaris perusahaan dan hukum, serta hubungan pemerintahan dan kemasyarakatan. Keempat departemen ini berperan aktif dalam berbagai kegiatan di sepanjang tahun 2004 dalam upaya dengan visi yang baru, dan menumbuhkan citra perusahaan yang bertanggung jawab, tanggap perkembangan serta menjanjikan.

F. Rencana Kegiatan Perusahaan

  PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk (Lonsum) menargetkan produksi Crude Palm Oil (CPO/minyak kelapa sawit) sebanyak satu juta ton pertahun mulai tahun 2010 mendatang. Estimasi ini bersumber dari rencana penambahan areal perkebunan dengan cara membeli lahan baru dan akuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Indonesia. Kebun Dolok Estate, Kabupaten Asahan, Saat ini, kata pembukaan lahan baru maupun peremajaan tanaman Lonsum mencapai 9.000 hektar pertahun. Dengan akumulasi lahan yang ada, serta penambahan lahan baru, diperkirakan pada tahun 2010 itu, Lonsum akan memiliki sekitar 200 ribu lahan sawit yang sudah tertanam. Selain itu, didukung pula dengan penambangan dua pabrik dengan kapasitas produksi 40 ton tandan buah segar perjam. Pabrik yang masing-masing bernilai US$ 9 juta itu, dibangun di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Saat ini, Lonsum mengelola sekitar 80 ribu hektar lahan sawit di seluruh Indonesia, terutama di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Hasil produksi CPO pada tahun ini mencapai 371 ribu ton, dan jika dihitung dengan penjualan benih, produksi karet, kakao dan beberapa komoditi lainnya, perusahaan ini kemungkinan besar dapat memenuhi target penjualan sebesar Rp 2,1 triliun pada tahun 2014. "