Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Pegawai PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

(1)

TUGAS AKHIR

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI PADA PT PP LONDON SUMATRA

INDONESIA,TBK

OLEH : SRI RAMA WULAN

112103029

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

NIM : 112103029

PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN

BUDAYA ORGANISASI TERHADAP

KEPUASAN PEGAWAI PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK.

Tanggal : Juli 2014 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

NIP: 19741012 200003 2 003

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring,SE,MM)

Tanggal : Juli 2014 DEKAN

NIP. 19560407 1988002 1001 Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak


(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : SRI RAMA WULAN

NIM : 112103029

PROGRAM STUDI : D-III KESEKRETARIATAN

JUDUL TUGAS AKHIR : PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK.

Medan, Juli 2014 Menyetujui Pembimbing

(Dr.Yeni Absah ,SE,Msi) NIP. 19741123 200012 2 001


(4)

i

dan hidayah kepada penulis, sehingga penulis dapat mengerjakan dan menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Pegawai PT PP London Sumatra Indonesia Tbk”. Salawat dan salam juga penulis sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya, karena dengan syafaatnyalah kita dapat keluar dari alam kegelapan ke alam yang terang benderang, kemudian dari awal yang tidak mengetahui menjadi mengetahui.Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak selama penulisan Tugas Akhir ini. Maka dalam kesempatan ini dengan rasa kerendahan hati ijinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr.dr Syahril Pasaribu DTM & H Msc (CTM) Spa(k), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum SE, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE,MM, selaku Ketua Program Studi DIII Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 4. Ibu Magdalena LL Sibarani, SE, M.Si , selaku Sekretaris Program Studi DIII


(5)

ii

5. Ibu Dr. Yeni Absah,SE,MSI selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan masukan dan bantuan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

6. Kepada orang yang paling istimewa, kagumi dan hormati dalam kehidupan penulis yang sangat berjasa dalam membesarkan dan membimbing penulis serta selalu sabar mendidik penulis menjadi anak yang berguna dan saleha, buat kedua orang tua penulis Ayahanda Yusri Taufiq dan Ibunda tersayang Delismar. penulis ucapkan banyak terima kasih atas dukungannya selama ini.

7. Buat Abang tercinta Ridho Taufiq,SE dan adik tersayang Dhiya Kaltsum. yang selalu memberikan semangat bagi penulis dalam membuat Tugas Akhir ini. 8. Rekan-rekan mahasiswa stambuk 2011 Program DIII Kesekretariatan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, Teman Terbaik Eka,Prima,Tarida, Irma,febri. Serta Sahabat- Sahabat Penulis yang selalu mendampingi penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yaitu: Silvia yanti,julia irianai,Rivai arvan,Budi santoso dan Rendi.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap Tugas Akhir ini dapat bermanfaat.

Medan, Juli 2014 Penulis

Sri Rama Wulan 112103029


(6)

iii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Sistematika Penulisan... ... 4

1.6 Kesimpulan Dan Saran ... 5

BAB II PROFIL INSTANSI 2.1 Ruang Lingkup Perusahaan ... 6

2.1.1 Sejarah PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk ... 6

2.2 Visi, Misi, dan Makna Logo Perusahaan ... 8

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 10

2.4 Deskripsi Jabatan ... 13

2.5 Kinerja Kegiatan Terkini Perusahaan ... 21

2.6 Rencana Kegiatan Perusahaan ... 24

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Lingkungan kerja ... 25

A. Lingkungan Kerja ... 25

B. Jenis Lingkungan Kerja……… 26

C. Budaya Organisasi ... 30

D. Kepuasan Kerja ... 32

a. Pengertian Kepuasan Kerja ... 32

b. Teori-Teori Kepusan Kerja……….. 33

c. Faktor-Faktor Kepuasan Kerja………. 34

3.A. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Pegawai. 34

3.B. Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Pegawai…. 35

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 40


(7)

iv

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Logo Lonsum ... 9 Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk... 12


(8)

1 A. Latar Belakang Masalah

Tumbuh dan berkembangnya suatu badan usaha atau perusahaan tidak akan terlepas dari peranan tenaga kerja(pegawai). Para pegawai merupakan bagian dari sumber daya yang sangat penting dalam kantor atau instansi dan merupakan salah satu asset yang sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Kualitas sumber daya manusia akan terpenuhi apabila kepuasan kerja sebagai unsur yang berpengaruh terhadap kinerja dapat tercipta dengan sempurna. Menciptakan kepuasan kerja pegawai adalah tidak mudah karena kepuasan kerja dapat tercipta jika variable yang mempengaruhinya yaitu budaya organisasi atau perusahaan dapat diakomodasikan dengan baik dan diterima oleh semua pegawai di dalam suatu organisasi/perusahaan. Selain faktor lingkungan, faktor lain yang juga dapat mempengaruhi disiplin pegawai adalah kepuasan kerja.

Menurut Sutrisno (2009.77) menyatakan kepuasan kerja menjadi masalah yang cukup penting, karena terbukti besar manfaatnya baik bagi kepentingan individu, industri dan masyarakat. Bagi individu, penelitian tentang sebab-sebab dan sumber-sumber kepuasan kerja memungkinkan timbulnya usaha-usaha peningkatan kebahagian hidup mereka. Bagi industri, kepuasan kerja dapat meningkatkan produksi dan pengurangan biaya melalui perbaikan sikap dan tingkah laku karyawannya.


(9)

2

Fenomena yang ditemui pada PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (lonsum), adalah masih ada pegawai yang datang terlambat ke kantor walaupun banyak pegawai yang datang tepat pada waktunya. ada pula yang lebih cepat meninggalkan ruang sebelum waktunya jam istirahat. Pada jam istirahat siang masih banyak yang datang terlambat kembali ke kantor. Dimana pegawai yang dapat terlambat pun tidak langsung mengerjakan tugasnya tapi berbincang-bincang dulu sama pegawai yang lain dan yang bicarakan tersebut bukanlah masalah kantor, banyak juga pegawai menggunakan jam kerja untuk urusan pribadi.

Hal inilah yang perlu mendapatkan perhatian dari pihak pimpinan, agar dapat sedini mungkin mencegah dan berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Selain fenomena disiplin, masih terlihat juga bermasalahan yang berkaitan dengan kepuasan kerja, seperti beberapa pegawai selalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing karna mereka dituntut untuk menyelasaikan tepat pada waktunya, beban pekerjaan terhadap setiap pegawai sangatlah banyak tetapi mereka merasa puas terhadap pekerjaan yang ada.

Lingkungan kerja pada kantor PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum) belum sepenuhnya baik, dimana masih ada beberapa ruangan yang kosong yang jarang ditempati oleh pegawai disana sehingga terlihat tidak kondusif. adanya penerangan yang kurang baik dari beberapa ruangan, Namun ditiap-tiap lantai letak tata ruang kantornya sangatlah rapi dan bersih, hanya saja


(10)

ditiap-tiap lantai ada ruangan yang tidak digunakan sehinga ruangan itu jarang dipakai.

Oleh karena itu, penulis terdorong untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan budaya organisasi terhadap kepuasan pegawai. observasi mengenai “Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Pegawai Pada PT PP London Sumatra Indonesia,Tbk”

B. Perumusan Masalah

Masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah : “Apakah pengaruh lingkungan kerja dan budaya organisasi terhadap kepuasan pegawai pada PT PP Lonsum Sumatra Indonesia Tbk sudah dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan budaya organisasi terhadap kepuasan pegawai pada PT PP London Sumatra Indonesia Tbk.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah :

1. Bagi Penulis

Untuk menambah dan memperluas pengetahuan penulis dalam masalah lingkungan kerja, budaya organisasi terhadap kepuasan pegawai.


(11)

4

2. Bagi Perusahaan PT PP Lonsum Sumatra Indonesia

Memberikan bahan masukan bagi PT Lonsum untuk memperbaiki lingkungan kerja dan budaya organisasi terhadap kepuasan pegawainya

3. Bagi Pembaca

Sebagai bahan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi setiap pembacanya.

4. Bagi Peneliti Lanjutan

Sebagai bahan pertimbangan bagi yang ingin meneliti mengenai penelitian yang sama yaitu, Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Pegawai Pada PT PP London Sumatra Indonesia Tbk atau bagi pihak lain, diharapkan dapat digunakan sebagai penelitian yang lebih sempurna dan teruji.

1.5 Jadwal Kegiatan Peneliti

Jadwal kegiatan dan penulisan laporan sebagaimana terlihat dalam tabel jadwal kegiatan dan penulisan laporan adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN

MINGGU KE

1 2 3

1 Persiapan

2 Pengumpulan Data 3 Penulisan Laporan Sumber : Penulis (2014).

Pada kegiatan pengumpulan data, penulis melakukan pengumpulan data sela dua minggu, dimulai tanggal 06 April 2014 sampai 16 April 2014.


(12)

Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, membahas latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan, manfaat penelitian serta sisematika penulisan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN

Dalam bab ini, membahas mengenai sejarah ringkas Perusahaan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, struktur organisasi dan Job Description, jenis kegiatan dan kinerja usaha terkini.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini, membahas tentang penelitian yang dilakukan penulis. Penelitian tersebut dilakukan pada PT PP London Sumatra Indonesia Tbk berkaitan dengan pengaruh lingkungan dan budaya organisasi terhadap kepuasan pegawai pada PT PP Lonsum .

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, menjelaskan tentang kesimpulan yang merupakan inti dari pembahasan penelitian dan saran yang merupakan masukan yang membangun bagi Perusahaan PT PP Lonsum Sumatra Indonesia Tbk.


(13)

6 BAB II

PROFIL PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA

A. Sejarah Ringkas PT PP London Sumatera Indonesia Tbk

Sejarah PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk berawal dari satu abad yang lalu di tahun 1906 melalui inisiatif Harrisons & Crossfield Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London-Sumatra, yang kemudian lebih dikenal dengan nama (Lonsum), berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia, dengan lebih 100.000 hektar perkebunan kelapa sawit, karet, kakao dan teh di empat pulau terbesar di Indonesia.

Di awal berdirinya, perseroan melakukan diversifikasi melalui penanaman karet, teh dan kakao. Di awal kemerdekaan Indonesia, Lonsum lebih memfokuskan usahanya pada tanaman karet, dan kemudian beralih ke kelapa sawit di era tahun 1980. Pada akhir decade ini, kelapa sawit telah menggantikan karet sebagai komoditas utama perseroan. Lonsum memiliki sebanyak 38 perkebunan inti dan 13 perkebunan plasma di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, yang memanfaatkan keunggulan Perseroan di bidang penelitan dan pengembangan, keahilian di bidang agro-manajemen, serta tenaga kerja yang terampil dan profesioanal.

Lingkup usaha telah berkembang meliputi pemulaan tanaman, penanaman, pemanenan, pengelolaan dan penjualan produk-produk kelapa sawit, karet, kakao dan teh. Perseroan memiliki 22 fasilitas pengolahan di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Lonsum juga dikenal sebagai produsen bibit kelapa


(14)

sawit yang berkualitas, yang kini menjadi salah satu pendorong pertumbuhan Persoroan.

Lonsum merupakan penghasil minyak sawit lestari (CSPO) terbesat kedua di Indonesia yang telah menerima sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) di tahun 2009 setelah pelaksanaan audit ahli independen atas perkebunan dan pabrik kelapa sawit di Sumatra Utara. Komitmen Lonsum sebagai produsen minyak kelapa sawit lestari terus berlanjut dengan keberhasilan menyelesaikan audit tahunan di tahun 2010.

Di tahun 1994, Harrisons & Crosfield menjual seluruh sahamnya di Lonsum kepada PT. Pan London Sumatra Plantations (PPLS), yang kemudian mencatatkan Lonsum Sebagai perusahaan publik melalui pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996. Pada bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri), anak perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk di bidang perkebunan, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan melalui anak perusahaannya di Indonesia, PT. Salim Ivomas Pratama (SIMP), sehingga Perseroan menjadi bagian dari Indofood Group (Grup). Di bulan Desember 2010, IndoAgri melepaskan 8% kepemilikannya di Lonsum, dimana 3,1% dijual ke SIMP. Pelepasan kepemilikan ini telah meningkatkan pors saham bagi investor public menjadi sebesar 40,5% dari 35,6%.


(15)

8

Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Visi

Visi PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk, adalah menjadi pearusahaan perkebunan yang efisien dengan memberikan strategi yang meliputi :

a. Perusahaan perkebunan dan peningkatan kapasitas produksi. b. Efisien operasi dan biaya.

c. Pengembangan secara terus menerus dalam program penelitian, pengembangan, sertaproduksi CPO (Crude Plam Oil), karet dan cokelat.

Misi

Misi PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menyediakan lapangan pekerjaan yang luas dan menjadi salah satu penghasil pajak terbesar untuk negara.

Tujuan

Tujuan PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, adalah menjadi perusahaan terbaik dan menghasilkan keuntungan yang ditargetkan.


(16)

Makna Logo Perusahaan :

Gambar : 2:1

Sumber:www.lonsum.com (2014). Keterangan gambar:

1. Warna hijau : Mengandung pengertian bahwa perusahaan ini bergerak dalam bidang perkebunan dan bertujuan menghijaukan wilayah Indonesia 2. Daun sawit : Melambangkan daunnya sedang berkembang dimana

perusahaan ini sedang giat-giatnya untuk terus menggunakan pohon sawit sebagai komoditas utama perusahaan walaupun perusahaan juga menanam pohon lai seperti karet, kakao, kopi dan teh.

B. Jenis Kegiatan

PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. (PT. LONSUM) merupakan salah satu perkebunan yang masih membudidayakan tanaman karet selain kelapa sawit,


(17)

10

kakao, teh, kopi dan sebagai produsen benih kelapa sawit dan kakao. Operasional PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk. bergerak dalam bidang perkebunan yang terdiri dari: Perkebunan kepala sawit, Perkebunan Karet, Perkebunan Coklat, Perkebunan Kopi, Perkebunan Kelapa, dan Perkebunan Teh. Perkebunan-perkebunan yang dimiliki oleh perusahaan ini tersebar diberbagai daerah-daerah yaitu:

1. Daerah Langkat (Kebun Turangie, Kebun Namu Tongan, Kebun Pulau Rambong, Kebun Bungara),

2. Daerah Serdang (Kebun Bagerpang, Kebun Sei, Merah)

3. Daerah Rampah (Kebun Rambong Sialang, Kebun Sei, Bulan, Kebun Bah Bulian)

4. Daerah Asahan, Kebun Gunung Melayu)

5. Daerah Pulau Jawa (Kebun Kertasari, Kebun Baambessie) 6. Daerah Sulawesi (Kebun Balambessie, Kebun Palang Isang).

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk. juga melakukan pengelolaan yang dilakukan dibeberapa pabrik yang terdapat ditiap-tiap daerah. Hasil perkebunan dan pengelolaan dari pabrik-pabrik yang akan dijual keluar negri maupun dalam negri.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Fungsi struktur organisasi diantaranya adalah untuk


(18)

pembagian wewenang, menyusun pembagian kerja dan merupakan suatu sistem komunikasi. Dengan demikian kegiatan yang beraneka ragam dalam suatu perusahaan disusun secara teratur sehingga tujuan usaha yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan baik.

Dalam penerapannya struktur organisasi dari suatu perusahaan selalu berbeda – beda antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk menetapkan suatu stuktur organisasi harus dilihat sesuai dengan jenis perusahaan dan lingkup kebutuhan perusahaan yang menggunakannya.

Adapun struktur organisasi yang dipergunakan PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk, Medan adalah struktur organisasi garis, yang perlimpahan wewenang berlangsung secara vertikal yaitu dari pimpinan tertinggi kepada para bagian atau departemen yang bersangkutan. Dengan adanya struktur organisasi yang memisahkan fungsi dengan jelas, maka dapat diperoleh keuntungan sebagai berikut :

1. Terciptanya arus komunikasi yang baik dalam perusahaan. 2. Terhindarnya konflik dalam pelaksanaan kegiatan kerja.

3. Mendapatkan ketegasan fungsi dan tanggung jawab dari masing – masing karyawan.


(19)

12

Struktur organisasi PT. PP. London Sumatra Indonesia, Tbk.

Gambar: 2.2

Sumber:www.lonsum.com (2014).

Board of Commissioners

President Director

Corporate Secretary & Head of Legal Affairs

Head of Internal Audit & Risk Management

Procurement &

Human Resources

Operations Operations Finance Director Non Executive Non Executive Non Executive General Services

Director

Director - NKRO Director -SS Director Director Director

Director

Head of Head of Human

Head of Head of Jade

Environment Procurement Head of Sales Resources Project

&CSR Coordination

Area Manager Head of General

Head of Treasury Head of

Engineering &Processing

Agronomy Muba Services

Area Manager

Head of Financial Agronomy Bingin

Head of

Research Teluk Control

Development

Area Manager Head of Information Agronomy Muara Head of Operations Technology Services Rupit Administration

Area Manager Head of Investor Agronomy

Cengal

Relations & Head of Estates

Communications Coordination & Inspection Regional Controller Lahat Head of Accounting & Taxation Area Manager Agronomy Kaltim Area Manager Area Manager Processing B Agronomy Serdang Area Manager Area Manager Processing D Agronomy Lima Puluh Area Manager Processing A Area Manager Processing C


(20)

D. Job Description

PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, Medan adalah sebuah perusahaan terkemuka millik asing di Indonesia yang bergerak dibidang perkebunan dengan kegiatan usaha mencakup pembudidayaan, pemanenan, dan pengolahan kelapa sawit, karet, coklat, kopi, teh, serta penjualan bibit kelapa sawit yang bermutu tinggi dan dalam melaksanakan kegiatannya memiliki struktur organisasi sesuai dengan pembagian kerjanya masing – masing agar kegiatan perusahaan dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada dalam struktur organisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Board of Commissioner (Dewan Komisaris)

Dewan Komisaris adalah posisi tertinggi dalam struktur organisasi di PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk.

Wewenang dan tanggung jawab dari dewan komisaris adalah sebagai berikut:

a. Mengawasi pekerjaan direksi.

b. Berhak memeriksa dokumen kantor, gedung, dan kekayaan perusahaan.

c. Meminta berbagai keterangan dari direksi yang berkenaan dengan kepentingan perusahaan.

d. Berhak atas beban perusahaan serta meminta bantuan ahli untuk melakukan pemeriksaan.


(21)

14

e. Mempertimbangkan serta memutuskan laporan tahunan dan program kerja tahunan yang diajukan President Direktur.

f. Menyetujui kebijaksanaan Presiden Direktur dalam penggunaan kekayaan menurut cara pandang yang baik.

2. President Ditector (Presiden Direktur)

Presiden direktur adalah pimpinan teringgi yang berkuasa penuh terhadap perusahaan dengan berkewajiban mengawasi pekerjaan direktur. Wewenang dan tanggung jawab dari presiden direktur adalah sebagai berikut:

a. Membuat kebijaksanaan yang diperlukan dalam pelaksanaannya. b. Mengatur stategi agar pelaksanaan operasi perusahaan dapat berjalan

dengan lancar.

c. Merencanakan dan mengendalikan kebijaksanaan keuangan yang telah dibuat oleh bagian keuangan termasuk menyetujui aggaran belanja dan biaya perusahaan.

d. Seluruh strategi dan kebijaksanaan yang dilakukan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada Dewan Komisaris.

3. Head of Government and Community Relations (Kepala Bagian Hubungan Masyarakat)

a. Bertanggung jawab kepada President Director.

b. Memimpin dan mengelola Government & Community Relations. c. Membuat kebijakan perusahaan mengenai Government & Community


(22)

d. Membina hubungan antara perusahaan dengan masyarakat atau Pemerintah dengan melaksanakan kegiatan- kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat disekitar perusahaan.

e. Membawahi Community Relations Manager & Government Relations Manager.

4. Coorporate Secretary and Head of Legal Affairs (Sekretaris Direksi) Wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. b. Berperan sebagai Sekretaris Perusahaan.

c. Menangani masalah hukum yang ada diperusahaan.

d. Memimpin dan mengelolah pelaksanaan dan administrasi perizinan serta dokumentasi.

e. Membawahi Legal Affair Manager.

5. Head of Coorporate Communications (Kepala Bagian Komunikasi Perusahaan)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur

b. Memimpin dan mengelola aktivitas Corporate Communication, termasuk:

1) Mengkonsolidasi informasi tentang aktivitas perusahaan. 2) Menyediakan media komunikasi internal & eksternal. 3) Membina hubungan dengan wartawan.


(23)

16

c. Membawahi internal Communication Manager dan Eksternal CommunicationManager.

6. Head of Investor Relations (Kepala Bagian Investasi) Wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab kepada Presiden DirekturMenyiapkan informasi positif untuk investor dan calon investor denganberkoordinasi dengan seluruh departemen.

b. Menjalin dan menjaga hubungan baik dengan investor dan selaluberupaya memperluas jaringan komunikasi dengan cara berperan aktif dilembaga investasi, pasar, bursa, perusahaan sekuritas, Bapepam, emitendan calon emiten.

c. Menjadi pendamping bagi investor yang berminat melihat perusahaansecara langsung, serta berkoordinasi dengan bagian-bagian terkait

d. Mengindentifikasi isu internal yang dapat mempengaruhi citraperusahaan dimatainvestordanmencari penyelesaiannya denganberkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

e. Mengkoordinasi pertemuan BOD dengan investor.

7. Head of Intenal Audit and Risk Management (Kepala Bagian Internal Audit dan Manajemen Resiko)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah: a. Bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.


(24)

b. Memimpin dan mengelolah kegiatan Internal Audit dan RiskManagement.

c. Membuat kebijakan Risk Management.

d. Membuat Audit dan menyiapkan laporan Audit.

e. Memastikan perusahaan telah memiliki dan menjalankan semua standar yang diperlukan.

f. Membawahi Internal Audit Manager dan Risk Management Manager. 8. Head of Human Resources (Kepala Bagian Personalia)

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director HR (Human Resources) dan GS (General Services).

b. Memimpin, mengelola dan mengendalikan aktifitas pengembangan dan pengelola SDM guna mendukung pencapaian bisnis.

c. Mengembangkan strategi dan system pengembangan SDM serta mengelolah pelaksanaannya.

d. Membawahi HR Services Manager, HR Planning dan Recruitment Manager.

9. Head of General Services (Kepala Bagian Umum) Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab kepada Managing DirectorHR dan GS.

b. Memimpin, mengelolah, dan mengkoordinasi keseluruhan aktifitas yang berhubungan dengan layanan umum, kesehatan, dan keamanan kerja.


(25)

18

c. Menyediakan sarana pendukung yang memadai dan menunjang kelancaran operasi perusahaan.

d. Membawahi Support Facilities Manager, Health and SafetyManager dan GS Administration Staff.

10.Head of Security (Kepala Bagian Keamanan) Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director and Director HR dan GS.

b. Memimpim dan mengelola aktifitas yang berhubungan dengan keamanan untuk melindungi fasilitas dan kegiatan perusahaan.

c. Memantau pelaksanaan sistem dan prosedur keamanan di seluruh wilayah.

d. Berkoordinasi dengan pihak – pihak eksternal terkait mengenai masalah keamanan untuk melindungi fasillitas dan kegiatan perusahaan.

e. Membawahi semua Regional Security Manager dan Security Coordinator.

11.Head of Treasury (Kepala Bagian Bendahara) Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.

b. Memimpin dan mengelola dana (Penerimaan, penempatan, dan pengeluaran) perusahaan terselenggara dengan baik.


(26)

c. Membawahi Financial Instuition Relations Manager, Cash Management, dan Payment Maneger, Pension Fund Supervisor dan Plasma Financing serta Administration Manager.

12.Head of Accounting and Tax (Kepala Bagian Akuntansi dan Perpajakan)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.

b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh aktifitas akuntansi dan pajak perusahaan agar selalu berjalan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.

c. Melakukan semua koordinasi dengan semua regional Finance Manager untuk pelaksanaan pencatatan akuntansi dimasing – masing wilayah. d. Membawahi recording and Consilidation Manager and Fixed Asset

Manager.

13.Head of Procurement and Logistic (Kepala Bagian Penerimaan dan Persediaan)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab kepada Managing Director Finance.

b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi selutuh kegiatan pengadaan, penyimpanan dan distribusi barang agar dapat mendukung kegiatan bisnis perusahaan secara optimal.

c. Membawahi Logistic Procurement Administration Manager, Estate and Planting Procurement Manager, Direct Material dan General


(27)

20

Supplies Procurement Manager, Insfastructure and Non Planting Pricyrenebt Manager, Logistic Manager.

14.Co-Head of Procurement and Logistic (Wakil Kepala Bagian Penerimaan dan Persediaan)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab terhadap Head of Procurement and Logistic.

b. Membantu Head of Procurement and Logistic untuk mengelola dan mengkoordinasi kegiatan pengadaan barang.

15.Head of Project Management Ofiice (Kepala Bagian Manajemen Proyek)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab terhadap Manager Director Finance.

b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi kegiatan monitoring perkembangan proyek – proyek yang sedang berjalan.

c. Melaporkan proyek – proyek yang sedang berjalan.

16.Head of Information System and Business Process (Kepala Bagian Sistem dan Proses Bisnis)

Wewenang dan tanggung jawabnya adalah:

a. Bertanggung jawab tethadap Manager Director Finance. b. Memimpin, mengelola dan mengkoordinasi seluruh kegiatan sistem

informasi agar dapat mendukung seluruh kegiatan perusahaan secara optimal.


(28)

c. Memahami management Information System and Application Support Manager, IT Quality Managerm Infrastructure, Communication and Data Center Operation Manager, Business Process dan System Prosedur Manager.

E. Kinerja Kegiatan Terkini Perusahaan Produksi

Tingkat rata-rata rendemen CPO Lonsum pada tahun 2004 merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Kegiatan operasional Lonsum mencakup pengelolaan perkebunan dari tahap pengembangan hingga tahap produksi; pengoperasian pabrik pengolahan minyak sawit dan produk turunan sawit, karet remah, biji kakao, kopi dan teh, enginering dan sistem pengelolaan proyek maupun pengendalian seluruh kegiatan perkebunan dan pabrik pengolahan, termasuk prasarana pendukungnya seperti jalan, perumahan dan sarana umum di sekitar perkebunan. Selain itu, Lonsum juga mengoperasikan fasilitas penelitian dan pengembangan yang berkonsentrasi pada kegiatan pembibitan dan persemaian, proteksi tanaman, serta pengendalian dampak lingkungan dan pencapaian proses pengembangan yang berkelanjutan.

Pemasaran

Selesainya pembangunan instalasi tangki timbun Sei lais di Palembang menjadi awal upaya Lonsum mengalihkan basis penjualan CPO dari ex –pabrik menjadi ex- tangki timbun yang lebih menguntungkan.


(29)

22

Penjualan

Keunggulan Lonsum hal mutu dan penyediaan produk memungkinkan perseroan memperoleh pembiayaan penjualan yang menguntungkan dengan jaminan piutang perseroan.

a) Kantor Pemasaran Singapura

Di tahun 2004 Lonsum mengkoordinasikan seluruh kegiatan pemasaran dan penjualannya melalui kantor Singapura, mengerahkan segenap daya untuk mengembangkan pangsanya di pasar internasional.

b) Penjualan CPO

Pada tahun 2004 Lonsum berhasil melakukan diversifikasi pemasaran CPO sehingga mampu meningkatkan jumlah pelanggan. Perkembangan ini berawal dari selesainya pembangunan instalasi tangki timbun Sei Lais di Palembang yang merupakan langkah awal upaya Lonsum mengalihkan metode penjualan CPO di Sumatera Selatan dari ex-pabrik ke ex-tangki timbun. Hasilnya mampu menambah jumlah pelanggan secara signifikan serta menikmati keuntungan dari perolehan harga pasar CPO yang berlaku.

Sejak tahun 2008 Lonsum telah mulai mengelola kembali lahan-lahan Perkebunan sawit dan karet yang sempat terabaikan. Lonsum memiliki dan mengoperasikan areal perkebunan seluas 65.578 hektar yang tersebar di berbagai penjuru nusantara, dan kini tengah mengupayakan pengembangan perkebunan plasma seluas 31.553 hektar, yang hasilnya akan diolah di pabrik Lonsum sesuai dengan perjanjian kontrak.


(30)

c) Penjualan Komoditas Lain

Penjualan karet, kakao dan teh di sepanjang tahun 2004 menunjukan hasil yang cukup mengembirakan meskipun masing-masing komoditas ini memiliki prospek yang berbeda.

Penanganan Logistik

Pengelolaan informasi dan peningkatan sisi keamanan akan menjadi salah satu fitur utama penanganan logistik dan trasportasi terpadu. Pengelolaan logistic yang baik dan benar terutama dalam hal penanganan pengiriman tandan buah segar kelapa sawit (TBS) dari perkebunan ke pabrik pengolahan, dan pengiriman CPO dari pabrik ke tangki timbun sangat mempengaruhi biaya operasional maupun mutu CPO yang sampai ke tangan pelanggan.

Kinerja Saham LSIP & Perkebunan di BEJ

LSIP kembali terpilih menjadi salah satu saham pilihan yang membentuk indeks harga saham LQ45 BEJ. Biro direksi Lonsum mengelola komunikasi internal maupun eksternal perseroan. Kebijakan dan prosedur tata kelola perusahaan di lingkungan Lonsum diterapkan serta dipantau oleh Biro Direksi di bawah kendali langsung Presiden Direktur. Selain aspek tata kelola, Direktorat tersebut juga mengawasi empat departemen lainnya yaitu departemen komunikasi perusahaan, hubungan investor, sekretaris perusahaan dan hukum, serta hubungan pemerintahan dan kemasyarakatan. Keempat departemen ini berperan aktif dalam berbagai kegiatan di sepanjang tahun 2004 dalam upaya untuk menyatukan visi dan nilai utama, menyelaraskan organisasi dan operasional


(31)

24

dengan visi yang baru, dan menumbuhkan citra perusahaan yang bertanggung jawab, tanggap perkembangan serta menjanjikan.

F. Rencana Kegiatan Perusahaan

PT Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia Tbk (Lonsum) menargetkan produksi Crude Palm Oil (CPO/minyak kelapa sawit) sebanyak satu juta ton pertahun mulai tahun 2010 mendatang. Estimasi ini bersumber dari rencana penambahan areal perkebunan dengan cara membeli lahan baru dan akuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Indonesia. Kebun Dolok Estate, Kabupaten Asahan, Saat ini, kata pembukaan lahan baru maupun peremajaan tanaman Lonsum mencapai 9.000 hektar pertahun. Dengan akumulasi lahan yang ada, serta penambahan lahan baru, diperkirakan pada tahun 2010 itu, Lonsum akan memiliki sekitar 200 ribu lahan sawit yang sudah tertanam. Selain itu, didukung pula dengan penambangan dua pabrik dengan kapasitas produksi 40 ton tandan buah segar perjam. Pabrik yang masing-masing bernilai US$ 9 juta itu, dibangun di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Saat ini, Lonsum mengelola sekitar 80 ribu hektar lahan sawit di seluruh Indonesia, terutama di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Hasil produksi CPO pada tahun ini mencapai 371 ribu ton, dan jika dihitung dengan penjualan benih, produksi karet, kakao dan beberapa komoditi lainnya, perusahaan ini kemungkinan besar dapat memenuhi target penjualan sebesar Rp 2,1 triliun pada tahun 2014. "


(32)

25 BAB III PEMBAHASAN

A. Lingkungan Kerja

Lingkungan yang menyenangkan dan memberikan kepuasan serta rasa aman memiliki kecenderungan mempengaruhi peningkatan disiplin kerja, karena pegawai tidak merasa terganggu dalam melaksanakan tugas-tugasnya, sehingga mereka lebih tenang, aktif,tekun dan serius menghadapi tugas-tugasnya. Penciptaan lingkungan kerja yang menyenangkan dan dapat memenuhi kebutuhan pegawai akan memberikan rasa puas dan mendorong semangat kerja mereka. Sebaliknya lingkungan kerja yang kurang mendapat perhatian akan membawa dampak negatif dan menurunkan semangat kerja, hal ini disebabkan pegawai dalam melaksanakan tugas mengalami gangguan, sehingga kurang semangat dan kurang mencurahkan tenaga dan pikiranya terhadap tugasnya.

Lingkungan kerja merupakan sesuatu yang ada disekitar perusahaan yang mempengaruhi cara kerja dan produktivitas kerja karyawan. Untuk lebih jelasnya pengertian lingkungan kerja akan dikemukakan pendapat beberapa ahli, yaitu:

Beberapa ahli mendifinisikan lingkungan kerja antara lain sebagai berikut: menurut Nitisemito (2000,183) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan”. Sedangkan Sedermayati (2001,1) mendefinisikan lingkungan kerja sebagai keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, di mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun kelompok”.


(33)

26

Dari beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada disekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja.

B. Jenis lingkungan kerja

Sedarmayanti (2001:21) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni: (a) lingkungan kerja fisik, dan (b) lingkungan kerja non fisik.

1) Lingkungan kerja fisik

Menurut Sadarmayanti (2001, hal.21), “Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua katagori, yakni:.

a) Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (Seperti: pusat kerja, kursi, meja dan sebagainya).

b) Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manuasia, misalnya: temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.


(34)

2) Lingkungan Kerja Non Fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan bawahan”. Lingkungan non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan.

Menurut Nitisemito (2000,19-21) perusahaan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antara tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaa. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan pengendalian diri.

Sentoso (2001,19-21) yang mengutip pernyataan

Menurut Lee sang pencetus teori W dalam Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, bahwa pihak manajemen perusahaan hendaknya membangun suatu iklim dan suasana kerja yang bisa membangkitkan rasa kekeluargaan untuk mencapai tujuan bersama. Pihak manajemen perusahaan juga hendaknya mampu mendorong inisiatif dan kreativitas. Kondisi seperti inilah yang selanjutnya menciptakan antusiasme untuk bersatu dalam organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan.

Faktor – Faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja menurut Nitisemito (2000,110) adalah sebagai berikut :

1. Pewarnaan 2. Kebersihan 3. Pertukaran udara


(35)

28

4. Penerangan 5. Musik 6. Keamanan 7. Kebisingan

Berikut ini penjelasanya : 1) pewarnaan

Warna dapat berpengaruh dalam diri manusia. Untuk ruang kerja hendaknya dipilhnya warna-warna yang dingin atau lembut, misal coklat muda krem, abu-abu muda, hijau muda dan sebagainya. Selain warna, kompisisi warna juga perlu diperhatikan, komposisi warna yang salah dapat mengganggu pemandangan, sehingga dapat menimbulkan rasa tidak/kurang menyenangkan ini dapat mempengaruhi semngat kerja karyawan.

2) Kebersihan

Dalam masyarakat terkenal suatu ungkapan yaitu: “Kebersihan adalah pangkal kesehatan”. Dalam perusahaan hendaknya selalu menjaga kebersihan lingkungan, sebab selain hal ini mempengaruhi kesehatan, maka dengan lingkungan kerja yang bersih akan dapat mempengaruhi kesehatan kejiwan seseorang.

3) Pertukaran udara

Pertukaran udara yang cukup terutama dalam ruang kerja sangat diperlukan apabila dalam ruangan tersebut penuh karyawan.

Sebaliknya pertukaran udara yang kurang akan dapat menimbulkan kelelahan dari pada karyawan.


(36)

4) Penerangan

Dalam hal penerangan di sini bukanlah terbatas pada penerangan listrik, tetapi termasuk juga di sini penerangan matahari. Dalam melaksanakan tugas seringkali karyawan membutuhkan penerangan yang cukup, apabila jika pekerjaan yang dilakukan tersebut menuntut ketelitian.

5) Musik

Dalam perusahaan bila musik yang diperdengarkan tidak menyenangkan, maka lebih baik tanpa musik sama sekali. Sebaliknya bila musik yang dipedengarkan menyenangkan maka musik ini akan menimbulkan suasana gembira yang mana berarti akan mengurangi kelelahan dalam bekerja.

6) Keamanan

Rasa aman akan menimbulkan ketenangan dan ketenangan akan mendorong semangat kegairahan kerja karyawan. Rasa aman ini pada umumnya yang dimaksud adalah rasa aman di masa datang tersebut perlu adanya jaminan masa depan, misalnya dengan pensiun. Tetapi yang dimaksud di sini adalah keamanan yang dapat dimasukkan dalam lingkungan kerja. Misalnya sebagian besar karyawan perusahaan datang dengan kendaraan sendiri.


(37)

30

7) Kebisingan

Siapapun juga tidak senang mendengar suara yang bising. Karena kebisingan merupakan gangguan terhadap seseorang. Dengan adanya kebisingan ini maka konsentrasi dalam bekerja akan terganggu pula. Dengan terganggunya konsentrasi ini maka pekerjaan yang dilakukan akan banyak timbul kesalahan ataupun kerusakan hal ini barang tentu akan menimbulkan kerugian.

C. Budaya Organisasi

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.

Budaya Organisasi adalah satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan dan bereaksi terhadap lingkungan yang beraneka ragam.

Menurut Cushway dan Lodge ( 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya


(38)

organisasi dalam penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi. Suatu budaya yang kuat ditandai oleh nilai-nilai inti organisasi yang dipegang kukuh dan disepakati secara luas. Semakin banyak anggota organisasi yang menerima nilai-nilai inti dan semakin besar komitmen mereka terhadap nilai-nilai tersebut, semakin kuat suatu budaya.

1) Fungsi Budaya

Menurut Robbins (200), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :

a. Budaya menciptakan pembedayaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.

b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas

dari pada kepentingan individual

d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.

e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.

2) Ciri-ciri Budaya Organisasi

Menurut Robbins (200), ada 7 (tujuh) ciri-ciri budaya organisasi adalah:

1. Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.


(39)

32

2. Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail.

3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut. 4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan

efek pada orang-orang di dalam organisasi itu.

5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya individu.

6. Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.

7. Kemantapan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.

Dengan menilai organisasi itu berdasarkan tujuh karakteristik ini, akan diperoleh gambaran majemuk dari budaya organisasi itu. Gambaran ini menjadi dasar untuk perasaan pemahaman bersama yang dimiliki para anggota mengenai organisasi.

D. Kepuasan kerja

a. Pengertian kepuasan kerja

Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para pegawai memandang pekerjaan mereka.

Pemahaman kepuasan kerja (job statisfaction ) dapat dilihat dengan mengenal istilah dan pengertian kepuasaan kerja tersebut.

Handoko (2003,193) menyatakan : Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para


(40)

pegawai memandang pekerjaan mereka. Kepuasaan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaanya.

b. Teori – Teori Kepuasan kerja

Terdapat banyak teori-teori membahas mengenai kepuasaan kerja. Rivai (2008,475) menyatakan:

1. Teori ketidak sesuaian

Teori ini mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih Antara sesuatu yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan. Sehingga apabila kepuasaannya diperoleh melebihi dari yang diingkan, maka orang akan menjadi puas. Kepuasan kerja seseorang tergantung pada selisih antara sesuatu dianggap akan didapatkan dengan apa yang dia capai.

2. Teori keadilan

Teori ini mengemukakan bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas, tergantung pada ada atau tidaknya keadilan dalam suatu situasi, khususnya situasi kerja. Menurut teori ini komponen utama dalam teori keadilan adalah input,hasil,keadilan dan ketidak adilan .

3. Teori dua faktor

Menurut teori ini kepuasaan kerja dan tidak kepuasaan kerja itu merupakan hal yang berbeda. Kepuasaan dan ketidak puasaan terhadap pekerjaan itu bukan suatu variabel yang kontiniu. Teori ini merumuskan karateristik pekerjaan menjadi dua kelompok yaitu satisfies atau motifator dan dissatisies.


(41)

34

c. Faktor – Faktor kepuasan kerja

Kepuasan yang dirasakan karyawan tentunya dilatar belakangi beberapa Faktor, disini perusahaan berperan aktif dalam menentukan keputusan-keputusan yang memberikan kepuasaan kerja pada karyawan .

Untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasaan tersebut perusahaan dituntut untuk mengetahui apa yang menjadi faktor yang dapat memberikan kepuasaan karyawan.

Desantis dalam panggabean (2004,hal.130) menyatakan “bahwa kepuasaan Kerja dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat dikelompokkan di dalam empat kelompok yaitu:

1) Monetery, non monetery

2) Karateristik pekerjaan(job characteristics) 3) Karateristik kerja(work characteristics),dan 4) Karateristik individu

Tolak ukur tingkat kepuasaan kerja tentu berbeda-beda karena set5iap individu karyawan berbeda standar kepuasannya antara karyawan dengan karyawan lainnya.

Davis dalam Mangkunegara (2007,117). Kepuasaan kerja berhubungan dengan variabel-variabel seperti turnover, tingkat absensi, umur, tingkat pekerjaan dan ukuran organisasi.


(42)

3.A. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Pegawai

Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap kepuasan karyawan dimana karyawan tidak akan mungkin dapat melakukan pekerjaan sebagaimana yang diharapkan tanpa ditunjang oleh lingkungan yang mendukung dan kenyamanan karyawan di dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari dan sangat tergantung pada lingkungan tempat mereka bekerja. Jika ada hal-hal yang mengganggu pada lingkungan tempat karyawan bekerja maka secara langsung akan berdampak buruk pada konsentrasi bekerja yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja.

Sopiah (2008:58) menyatakan bahwa lingkungan juga bisa mempengaruhi kinerja seseorang. Situasi lingkungan yang kondusif, misalnya dukungan dari atasan, teman kerja, sarana dan prasarana yang memadai akan menciptakan kenyamanan tersendiri dan akan memacu kinerja yang baik. Sebaliknya, suasana kerja yang tidak nyaman karena sarana dan prasarana yang tidak memadai, tidak adanya dukungan dari atasan, dan banyak terjadi konflik akan memberi dampak negatif yang mengakibatkan kemerosotan pada kinerja seseoran. Sedangkan menurut Sedarmayanti (2001:21) lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Kondisi lingkungan kerja yang baik diharapkan dapat mewujudkan tujuan perusahaan.


(43)

36

3.B. Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Pegawai Pada PT PP London Sumatra Indonesia Tbk.

Lingkungan kerja sangatlah mempengaruhi suatu perusahaan terhadap para pegawai, Karena jika perusahaan itu mempunyai lingkungan kerja yang efektif, maka perusahaan itu akan menjadi tempat yang sangatlah diminati oleh semua masyarakat. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk.

PT PP London Sumatra Indonesia ini adalah Perusahaan ini mempunyai disiplin yang ketat, sehingga para pegawai haruslah di tuntut untuk disiplin, selain disiplin, mereka jugak mempunyai lingkungan yang sangat nyaman sehingga para pekerja disana sangatlah teratur dan tertip, tidak pernah telambat dan mengikuti semua peraturan yang ada.

Selain itu lonsum juga mempunyai budaya organisasi yang banyak seperti semua para pegawai maupun para atasan mereka saling membantu satu sama lain. Walaupun di dalam kantor para pegawai disana terlihat cuek satu sama lain tetapi mereka tetap miliki rasa kekeluargaan. Para pegawai di sana mereka sangatlah sibuk dengan tugasnya masing” sehinga tidak ada waktu untuk bercanda,maupun berleha” di dalam kantor. Lingkungan pekerjaan disana selain disiplin juga mandiri.

PT.PP Lonsum mempunyai budaya yang kuat. jika salah satu kerabat atau manejer” dan para pegawai ada yang meninggal mereka turut berduka cita dan mengunjungi rumah duka dan memberikan izin atau cuti kepada pekerja yang sedang berduka seperti itulah budaya mereka. Seperti kegiatan olah raga yaitu


(44)

sepak bola,futsal,voli,badminton. Ini menjadi salah satu kegiatan tiap harinya di lonsum dan setiap ada perlombaan mereka ikut dan sangat didukung oleh semua pekerjaa disana.

Kegiatan donor darah yang setiap 3bulan sekali bakal dilakukan dilonsum untuk membantu masyarakat yang membutuhkanya. dan mereka juga mempunyai kegiatan rohani seperti bagi yang muslim ada pengajianya. Lingkungan pekerjaan dan budaya oragnisasi di PT lonsum membuat semua pekerja yang bekerja di dalamnya merasa sangatlah puas dengan apa yang mereka dapat di dalam perusahaan itu.

Jika kita lebih mendalami lagi lingkungan dan budaya lonsum sangatlah banyak di dapat diperusahaan ini yaitu di perkebunanya. PT lonsum mempunyai perkebunan yang sangat banyak, dan salah satunya perkebunan di langkat saya bahkan turun langsung untuk melihat lingkungan kerja dan budaya organisasinya terhadap kepuasan pegawai. Disana sangatlah benar” dituntut untuk tepat waktu datang dan disiplin, sebelum memulai pekerjaan para pekerja disana antri untuk mengisi absen harian dan tiap”para pekerja harus menunggu mandor mereka untuk mendapatkan perintah apa yang bakal mereka lakukan.

Setelah mereka dapat pekerjaan apa yang bakal dikerjai para pekerja kembali kekebun dan memulai pekerjaan mereka jam 9 pagi semua para pekerja istrirahat sebentar untuk makan pagi bersama”, disana sangtalah terasa kekeluargaanya dan didalam bekerja mereka mempunyai time work yang kuat. sehingaa mempermudah pekerjaan meraka.setelah mereka istrahat satu jam


(45)

38

barulah mereka memulai pekerjaanya sampai dengan pukul 13.30. para pekerja disana sangatlah mendapatkan fasilitas yang sangat memuaskan mereka, perusahaan lonsum memberikan kemudahan buat para pekerjaa di kebun seperti mereka diberikan perumahan, sekolah, rumah sakit dan gaji yang sangat lumayan enak buat kehidupan mereka. Aktifitas kinerja yang dilakukan untuk memudahkan karyawan dalam melaksanakan tugas yang diberikan.

Dalam bekerja, akan ada balas jasa yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan yang diukur melalui prestasi kerja. Semua itu bisa didapatkan apabila kinerja yang dilakukan baik untuk perusahaan.

Dimana dari keseluruhan yang terjadi di PT PP Lonsum dapat disimpulkan bahwa lingkungan pekerjaan dan budaya organisasi untuk karyawan PT Lonsum ini sangat baik. Dimana dari hasil kerja mereka selalu mengupayakan yang terbaik dalam bekerja.dan karyawan diberikan kesempatan untuk berkembang serta adanya target waktu dalam bekerja membuat karyawan bekerja dengan tepat waktu.diaman ruangan dan peralatan kantor akan menambah kualitas dari hasil kerja karyawan. dan terakhir, komunikasi dengan rekan kerja merupakan sarana yang sangat penting demi kelancaran aktifitas yang dilakukan karyawan.


(46)

39 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitan Pengaruh lingkungan kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan pegawai adalah sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh langsung antara lingkungan kerja terhadap kepuasaan karyawan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin nyaman lingkungan kerja di tempat kerja berpengaruh terhadap hasil dari peningkatan kinerja yang dilakukan oleh karyawan.

2. Dengan adanya Budaya Organisasi didalam perusahaan tersebut akan mengahasilkan kepuasan kerja terhadap karyawan dalam melaksanakan tugasnya.

3. Lingkungan kerja yang nyaman serta fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh perusahaan akan membuat karyawan bekerja dengan lebih baik. Sehingga, pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

4. Dengan adanya Evaluasi dari hasil kinerja yang dilakukan atasan terhadap karyawan akan membuat karyawan lebih baik lagi dalam melaksanakan tugasnya.


(47)

40

B. Saran

1. Hendaknya pimpinan berusaha mempertahankan dan meningkatkan kepuasaan kerja yang ada dengan jalan menambah bonus setiap pekerjaan yang mereka lalui.

2. Peningkatan terhadap efisiensi kerja hendaknya mendapakan perhatian yang lebih serius sehingga dapat mendatangkan motivasi tersendiri kepada karyawan untuk bekerja lebih baik lagi.

3. Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik seharusnya diimbangi dengan pemenuhan fasilitas kerja yang baik pula. Untuk meningkatkan disiplin kerja, hendaknya pimpinan memberikan contoh teladan yang baik bagi pegawai sehingga dapat mempengaruhi pegawai dalam merubah peilakunya.pertama, fasilitas komputer, yang mana fasilitas ini sangat kurang.

4. Meningkatkan kepuasaan kerja dan Budaya organisasi mempunyai pengaruh kerja terhadap para pegawai sehingga menciptakan suasana kerja yang kompetitif di samping loyalitas tertinggi terhadap perusahan.


(48)

41

DAFTAR PUSTAKA

Edy Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Cetakan pertama, Jakarta: Prenada Media.

Handoko, T Hani. 2003.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi ke 4.Yogyakarta: BPFE. UGM.

Nitiseminto, Alek, 2002 .Manajemen Personalia, Jakarta : Gahlia Indonesia.

Rivai Veithzal. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip–Prinsip Perilaku Organisasi, Edisi kelima Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sedarmayanti. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia,Bandung: Refika Aditama.

Sinaga PNS. 2010. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Repository usu.ac.id

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi offset.

Suryadi Perwiro Sentoso. 2001. Model Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, Asia dan Timur Jauh, Jakarta: Bumi Aksara.


(1)

36

3.B. Lingkungan Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Pegawai Pada PT PP London Sumatra Indonesia Tbk.

Lingkungan kerja sangatlah mempengaruhi suatu perusahaan terhadap para pegawai, Karena jika perusahaan itu mempunyai lingkungan kerja yang efektif, maka perusahaan itu akan menjadi tempat yang sangatlah diminati oleh semua masyarakat. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk.

PT PP London Sumatra Indonesia ini adalah Perusahaan ini mempunyai disiplin yang ketat, sehingga para pegawai haruslah di tuntut untuk disiplin, selain disiplin, mereka jugak mempunyai lingkungan yang sangat nyaman sehingga para pekerja disana sangatlah teratur dan tertip, tidak pernah telambat dan mengikuti semua peraturan yang ada.

Selain itu lonsum juga mempunyai budaya organisasi yang banyak seperti semua para pegawai maupun para atasan mereka saling membantu satu sama lain. Walaupun di dalam kantor para pegawai disana terlihat cuek satu sama lain tetapi mereka tetap miliki rasa kekeluargaan. Para pegawai di sana mereka sangatlah sibuk dengan tugasnya masing” sehinga tidak ada waktu untuk bercanda,maupun berleha” di dalam kantor. Lingkungan pekerjaan disana selain disiplin juga mandiri.

PT.PP Lonsum mempunyai budaya yang kuat. jika salah satu kerabat atau manejer” dan para pegawai ada yang meninggal mereka turut berduka cita dan mengunjungi rumah duka dan memberikan izin atau cuti kepada pekerja yang sedang berduka seperti itulah budaya mereka. Seperti kegiatan olah raga yaitu


(2)

sepak bola,futsal,voli,badminton. Ini menjadi salah satu kegiatan tiap harinya di lonsum dan setiap ada perlombaan mereka ikut dan sangat didukung oleh semua pekerjaa disana.

Kegiatan donor darah yang setiap 3bulan sekali bakal dilakukan dilonsum untuk membantu masyarakat yang membutuhkanya. dan mereka juga mempunyai kegiatan rohani seperti bagi yang muslim ada pengajianya. Lingkungan pekerjaan dan budaya oragnisasi di PT lonsum membuat semua pekerja yang bekerja di dalamnya merasa sangatlah puas dengan apa yang mereka dapat di dalam perusahaan itu.

Jika kita lebih mendalami lagi lingkungan dan budaya lonsum sangatlah banyak di dapat diperusahaan ini yaitu di perkebunanya. PT lonsum mempunyai perkebunan yang sangat banyak, dan salah satunya perkebunan di langkat saya bahkan turun langsung untuk melihat lingkungan kerja dan budaya organisasinya terhadap kepuasan pegawai. Disana sangatlah benar” dituntut untuk tepat waktu datang dan disiplin, sebelum memulai pekerjaan para pekerja disana antri untuk mengisi absen harian dan tiap”para pekerja harus menunggu mandor mereka untuk mendapatkan perintah apa yang bakal mereka lakukan.

Setelah mereka dapat pekerjaan apa yang bakal dikerjai para pekerja kembali kekebun dan memulai pekerjaan mereka jam 9 pagi semua para pekerja istrirahat sebentar untuk makan pagi bersama”, disana sangtalah terasa kekeluargaanya dan didalam bekerja mereka mempunyai time work yang kuat. sehingaa mempermudah pekerjaan meraka.setelah mereka istrahat satu jam


(3)

38

barulah mereka memulai pekerjaanya sampai dengan pukul 13.30. para pekerja disana sangatlah mendapatkan fasilitas yang sangat memuaskan mereka, perusahaan lonsum memberikan kemudahan buat para pekerjaa di kebun seperti mereka diberikan perumahan, sekolah, rumah sakit dan gaji yang sangat lumayan enak buat kehidupan mereka. Aktifitas kinerja yang dilakukan untuk memudahkan karyawan dalam melaksanakan tugas yang diberikan.

Dalam bekerja, akan ada balas jasa yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan yang diukur melalui prestasi kerja. Semua itu bisa didapatkan apabila kinerja yang dilakukan baik untuk perusahaan.

Dimana dari keseluruhan yang terjadi di PT PP Lonsum dapat disimpulkan bahwa lingkungan pekerjaan dan budaya organisasi untuk karyawan PT Lonsum ini sangat baik. Dimana dari hasil kerja mereka selalu mengupayakan yang terbaik dalam bekerja.dan karyawan diberikan kesempatan untuk berkembang serta adanya target waktu dalam bekerja membuat karyawan bekerja dengan tepat waktu.diaman ruangan dan peralatan kantor akan menambah kualitas dari hasil kerja karyawan. dan terakhir, komunikasi dengan rekan kerja merupakan sarana yang sangat penting demi kelancaran aktifitas yang dilakukan karyawan.


(4)

39 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitan Pengaruh lingkungan kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan pegawai adalah sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh langsung antara lingkungan kerja terhadap kepuasaan karyawan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin nyaman lingkungan kerja di tempat kerja berpengaruh terhadap hasil dari peningkatan kinerja yang dilakukan oleh karyawan.

2. Dengan adanya Budaya Organisasi didalam perusahaan tersebut akan mengahasilkan kepuasan kerja terhadap karyawan dalam melaksanakan tugasnya.

3. Lingkungan kerja yang nyaman serta fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh perusahaan akan membuat karyawan bekerja dengan lebih baik. Sehingga, pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

4. Dengan adanya Evaluasi dari hasil kinerja yang dilakukan atasan terhadap karyawan akan membuat karyawan lebih baik lagi dalam melaksanakan tugasnya.


(5)

40

B. Saran

1. Hendaknya pimpinan berusaha mempertahankan dan meningkatkan kepuasaan kerja yang ada dengan jalan menambah bonus setiap pekerjaan yang mereka lalui.

2. Peningkatan terhadap efisiensi kerja hendaknya mendapakan perhatian yang lebih serius sehingga dapat mendatangkan motivasi tersendiri kepada karyawan untuk bekerja lebih baik lagi.

3. Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik seharusnya diimbangi dengan pemenuhan fasilitas kerja yang baik pula. Untuk meningkatkan disiplin kerja, hendaknya pimpinan memberikan contoh teladan yang baik bagi pegawai sehingga dapat mempengaruhi pegawai dalam merubah peilakunya.pertama, fasilitas komputer, yang mana fasilitas ini sangat kurang.

4. Meningkatkan kepuasaan kerja dan Budaya organisasi mempunyai pengaruh kerja terhadap para pegawai sehingga menciptakan suasana kerja yang kompetitif di samping loyalitas tertinggi terhadap perusahan.


(6)

41

DAFTAR PUSTAKA

Edy Sutrisno. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Cetakan pertama, Jakarta: Prenada Media.

Handoko, T Hani. 2003.Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi ke 4.Yogyakarta: BPFE. UGM.

Nitiseminto, Alek, 2002 .Manajemen Personalia, Jakarta : Gahlia Indonesia.

Rivai Veithzal. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip–Prinsip Perilaku Organisasi, Edisi kelima Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sedarmayanti. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia,Bandung: Refika Aditama.

Sinaga PNS. 2010. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Repository usu.ac.id

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi offset.

Suryadi Perwiro Sentoso. 2001. Model Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, Asia dan Timur Jauh, Jakarta: Bumi Aksara.