Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator

  PERTEMUAN II Tipe Data, Variabel, Konstanta, Operator

  1. Tipe Data Dasar

  2. Pengertian Variabel

  3. Pengertian Konstanta

  4. Operator Penugasan

  5. Operator Operasi Bit

  6. Operator Logika Pertemuan II

ELEMEN DASAR PEMROGRAMAN

   Pengenal(variabel) dan Tipe Data

   Konstanta

   Operator Pertemuan II

TIPE DATA DASAR

  

  Pengenal (identifier) merupakan nama yang biasa digunakan untuk suatu perubah (variable), konstanta, fungsi, atau obyek lain yang didefinisikan oleh pemrogram. Pertemuan II 

  Aturan yang berlaku bagi suatu pengenal secara umum adalah:

  1. Pengenal harus diawali dengan huruf (A .. Z, a .. z)

  2. Dapat berupa huruf, angka (0 .. 9) dan karakter garis bawah(_) 3.

  Tidak boleh menggunakan Spasi

  

4. Panjang pengenal boleh terdiri lebih dari 32 karakter, akan tetapi hanya 32

karakter pertama yang dianggap berarti.

  

5. Case sensitive atau non Case sensitive tergantung bhs pemrogramannya.

  Misal C dan C++ adalah case sentitive Pertemuan II

  • TIPE DATA
  • Pengertian Tipe data menyiratkan suatu nilai yang dapat dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel.
  • • Data berdasarkan jenisnya dapat dibagi menjadi lima kelompok, yang dinamakan

  sebagai tipe data dasar, yaitu: − Bilangan bulat (integer) − Bilangan pecahan (float/real) presisi-tunggal − Bilangan pecahan (float/real) presisi-ganda − Karakter(character), dan − Tak bertipe(void).

  • Pertemuan II
  • Tipe data dasar pada C++, meliputi:

TIPE DATA UKURAN MEMORI JANGKAUAN NILAI JUMLAH DIGIT PRESISI

  char 1 byte -128 hingga +127 - Int 2 byte -32768 hingga +32767 - long 4 byte -2.147.438.648 hingga 2.147.438.647 - float 4 byte 3.4x10

  • -38 hingga 3.4x10 +38

  6 – 7 double 8 byte 1.7x10

  • -308 hingga1.7x10 +308

  15 – 16 long double 10 byte 3.4x10

  • -4932 hingga1.1x10 +4932

  19 Pertemuan II Variabel Dan Konstanta

  

Variabel adalah suatu nama yang dihubungkan dengan satu

sel memori yang nilainya bisa berubah-ubah.

  

Variabel digunakan dalam program untuk menyimpan suatu

nilai dan nilai yang ada padanya dapat diubah selama eksekusi program berlangsung

   Setiap variabel yang digunakan dalam program C harus dideklarasikan.

  Pendeklarasian tipe data Variabel: Type Nama_Variabel; Type : Menentukan tipe dari variabel

Nama_Variabel : Menentukan nama variabel yang

digunakan dalam program, jika ada lebih dari 1 variabel dengan tipe sama dipisahkan dengan tanda koma. Contoh : int jumlah; float harga_per_satuan, total_harga;

  Konstanta

  sebuah variabel dengan tipe data tertentu dan memiliki nilai data yang akan selalu tetap di dalam program. sintaks: const <const_name> = <value>; contoh: const MAX_DATA = 10

  Variabel dan Konstanta Bertipe char

Bentuk pendefinisian variabel bertipe char adalah :

dalam hal ini variabel huruf dapat char huruf;

menampung sebuah karakter. Untuk menuliskan

sebuah konstanta bertipe char, karakter perlu

ditulis di dalam tanda petik tunggal, misalnya : ‘y’, ‘Y, ‘%’, ‘$’ dan sebagainya.

  

Karakter yang ditulis dalam bentuk \ mempunyai arti tersendiri.

Karakter-karakter khusus seperti ini biasa disebut escape sequence

characters KARAKTER KETERANGAN

  \0 Karakter ber-ASCII nol (karakter null) \a Karakter bell \b Karakter backspace \f Karakter formfeed (ganti halaman) \n Karakter newline (pindah baris) \r Karakter carriage return (ke awal baris) tanpa linefeed \t Karakter tab horizontal \v Karakter tab vertical \\ Karakter \ \ ’ Karakter ‘ \ ” Karakter “ \? Karakter ? \000 Karakter yang nilai oktalnya adalah 3 digit oktal \xhh Karakter yang nilai heksadesimalnya hh (dua digit heksadesimal)

  : Contoh #include <iostream.h> #include <conio.h> void main() { kode char ; clrscr;

cout << "\t*************************\n"; cout << "\tProgram : Cetak\n"; cout << "\tDibuat oleh : Ruri\n"; cout << "\tTanggal : 11/02/2012\n";

cout << "\t*************************\n"; kode ='4'; cout << "Kode Anda : " << kode; } Hasil :

  • **********************************

    ** Program : Cetak Dibuat oleh : Ruri Tanggal : 11/02/2012
  • **********************************

    ** Kode Anda : 4

  Variabel dan Konstanta Bertipe int

  Variabel bertipe int didefinisikan dengan bentuk : int . Sebuah konstanta bertipe int adalah bilangan

  bilangan;

  bulat yang terletak antara minus 32768 hingga plus 32767 dan tidak mengandung titik desimal. Contoh :

  #include <iostream.h> #include <conio.h> void main() { int bilangan; clrscr; bilangan = 32763; cout <<"Isi bilangan =" <<bilangan; bilangan = -44;

cout <<"\nIsi bilangan =" <<bilangan;

  }

  Hasil :

  Variabel dan Konstanta Bertipe int

Apabila diinginkan, untuk memproses bilangan bulat yang nilainya lebih

besar daripada int, Anda dapat menggunakan tipe long. Suatu variabel

bertipe long didefinisikan dengan cara : long gaji;.

Pada contoh di atas, gaji didefinisikan bertipe long. Dengan demikian

variabel ini dapat menampung nilai ratusan juta. Adapun konstanta

bertipe long biasa ditulis dengan akhiran L, misal : gaji = 2000000L;

Namun jika nilai konstanta melebihi 65.535 dengan sendirinya akan

diinterpretasikan sebagai tipe long, sekalipun tanda L tidak diberikan.

  Contoh : #include <iostream.h> #include <conio.h> void main() { long tunjangan, gaji ; clrscr; tunjangan = 1000000; gaji = 2000000L; cout <<"Tunjangan Rp. =" <<tunjangan; cout <<"\nGaji Rp. =" <<gaji;

  } Hasil :

  

Variabel dan Konstanta Bertipe float, double dan long

double

  Seandainya diinginkan untuk memproses bilangan yang mengandung nilai pecahan, Anda bisa menggunakan tipe

  

float, double atau long double. Ketiga tipe yang berhubungan

  dengan bilangan pecahan ini mempunyai perbedaan dalam hal :

  • Kepresisian data
  • Jangkauan nilai yang dicakup
misalnya : float panjang; double phi; long double total; Bilangan 3,14159 biasa disebut sebagai konstanta bilangan pecahan. Nilai bilangan pecahan juga dapat dinyatakan dalam bentuk eksponensial, misal : 2756.3 dapat ditulis menjadi 2.7563E+3 atau 2.7563e+3 sedangkan 0.0123 dapat ditulis 1.23E-2 atau 1.23e-2

Contoh : #include <iostream.h> #include <conio.h> void main() { float a,b,c,d; clrscr; a = 2756.3; b = 2.7563e+3; c = 0.0123; d = 1.23e-2; cout <<"Bilangan a =" <<a; cout <<"\nBilangan b =" <<b; cout <<"\nBilangan c =" <<c; cout <<"\nBilangan d =" <<d;

  Hasil :

KONSTANTA STRING

  Konstanta string merupakan deretan karakter yang diawali (“), misal : “Selamat dan diakhiri dengan tanda petik ganda

  Belajat C++”. Konstanta ini berbeda dengan kontanta karakter (yang diawali dengan tanda petik tunggal), misal : “A” tidak sama dengan ‘A’.

  Contoh : #include <iostream.h> #include <conio.h> void main() { clrscr; cout <<"\"Wingardium Leviosa..\", kata Harry

  Potter\n"; } Hasil :

KONSTANTA BERNAMA

  C++ memungkinkan pendefinisian suatu konstanta bernama. Hal ini dilakukan dengan menggunakan kata kunci conts. Bentuk penulisan : const tipe_data

  nama_konstanta = nilai;

  misal : const float PHI = 3.141592; Berbeda dengan variabel, suatu konstanta bernama tidak dapat diubah setelah didefinisikan. Menurut tradisi konstanta bernama ditulis dengan huruf kapital. Pada pendefinisian kontanta bernama yang bertipe int, kata kunci int boleh tidak ditulis, misal : const int MAX = 20; dapat ditulis conts MAX = 20;

  Contoh : #include <iostream.h> #include <conio.h> void main() { const float PHI = 3.141592; float a=2*PHI; clrscr; cout <<"Nilai 2 PHI = " <<a;

  } Hasil :

  OPERATOR

  Operator merupakan simbol yang biasa dilibatkan dalam program untuk melakukan suatu operasi atau manipulasi, misalnya untuk :

  • Menjumlahkan dua buah nilai
  • Memberikan nilai ke suatu variabel
  • Membandingkan kesamaan dua buah nilai C++ memiliki operator jauh lebih banyak daripada bahasa- bahasa pemrograman lainnya, misalnya : a+b. Simbol + merupakan operator untuk melakukan operasi penjumlahan sedangkan a dan b disebut operand.

PENUGASAN OPERATOR

  Operator penugasan menggunakan simbol sama dengan (=) berguna untuk memberikan suatu nilai ke suatu variabel.

  Operator ini dapat dikenakan sebagai ungkapan ataupun berdiri sendiri sebagai pernyataan.

  Bentuk-bentuk operator penugasan :

  • Penugasan sederhana misalnya : a = 4; a = 2 + b;
  • Penugasan dalam ungkapan misalnya : a = 2 + (b = 1); Mula-mula variabel b diberi nilai 1, kemudian variabel a diisi dengan hasil ungkapan 2 + 1.
  • Penugasan berganda
Contoh : #include <iostream.h> #include <conio.h> void main() { int a, b, c, d, e, x; a=1; b=2; c=3; d=4; e=5; clrscr();

  Contoh : #include <iostream.h> #include <conio.h> void main() { int a, b, c, d, e, x; a=1; b=2; c=3; d=4; e=5; clrscr(); cout <<"Nilai a=1, b=2, c=3, d=4, e=5"; x = 2 + b; cout <<"\nNilai 2+b = " <<x; x = 2 + (b=1); cout <<"\nNilai 2+(b=1) = " <<x; a=b=c=d=e=1; cout <<"\nNilai c dari a=b=c=d=e=1 adalah " <<c;

  Hasil :

OPERATOR ARITMATIKA

  Operator untuk operasi aritmatika yang tergolong sebagai operator binary yaitu :

OPERATOR KETERANGAN CONTOH

  • Perkalian 2 * 3 / Pembagian 7 / 2

  % Sisa pembagian (modulus) 7 % 2

  • Penjumlahan 5 + 4
    • – Pengurangan 5 – 4
    Adapun operator yang tergolong sebagai operator unary yaitu :

OPERATOR KETERANGAN CONTOH

  • – Tanda minus
  • – 4 Tanda plus +8 +
Contoh : #include <iostream.h> #include <conio.h> void main() { int a,b,c,d; clrscr(); a=5; b=600; c=5; d=b*b-4-a*c; cout <<"Diketahui nilai a=5, b=600 dan c=5\n"; cout <<"Nilai Determinan = " <<d;

  }

  Hasil :

  Operator Sisa Pembagian

  Operator ini menggunakan tanda % untuk mencari nilai sisa pembagian, misalnya : 7%2 = 1.

  Kegunaan operator ini diantaranya bisa dipakai untuk menentukan suatu bilangan bulat termasuk ganjil atau genap berdarakan logika “Jika bilangan habis dibagi dua (sisanya nol), bilangan termasuk genap ” Contoh : #include <iostream.h> #include <conio.h> void main() { clrscr(); cout <<"Nilai 5 % 7 = " <<5%7; cout <<"\nNilai 4 % 4 = " <<4%4; cout <<"\nNilai 4 % 7 = " <<4%7;

  } Hasil :

  Operator Logika

  Operator logika biasa digunakan untuk menghubungkan dua buah ungkapan kondisi menjadi sebuah ungkapan kondisi. Operator ini berupa :

  • && untuk logika DAN
  • || untuk logika ATAU
  • ! untuk logika BUKAN

  UNGKAPAN1 UNGKAPAN2 HASIL && HASIL ||

  SALAH SALAH SALAH SALAH SALAH BENAR SALAH BENAR BENAR SALAH SALAH BENAR BENAR BENAR BENAR BENAR Bentuk pemakaian && dan || biasanya ditulis dalam tanda kurung.

  Contoh : #include <iostream.h> #include <conio.h> void main() { int x=100; clrscr(); cout <<"Nilai x = 100, 1=TRUE dan 0=FALSE"; cout <<"\nNilai (x >= 1) && (x <= 50) ="

  << ((x >= 1) && (x <= 50)); cout <<"\nNilai (x >= 1) || (x <= 50) =" << ((x >= 1) || (x <= 50)); Hasil :