350386498 Peranan Tik Dalam Pembelajaran

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat berkembang di masyarakat.

Pada umumnya Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang dipergunakan untuk
mengelola data, meliputi didalamnya: memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dengan berbagai macam cara dan prosedur guna menghasilkan informasi
yang berkualitas dan bernilai tinggi. Perkembangan TIK pun terus meningkat seiring dengan
meningkatnya kebutuhan manusia. Saat ini tren penggunaan e- yang berarti elektronik
bermunculan. Seperti e-education,e-government, e-learning dan lain sebagainya. Teknologi
Informasi dan Komunikasi seakan telah mendarah daging didalam diri setiap manusia di era
ini. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah menglobal mampu mencakupi segala
aspek yang ada dalam kehidupan. Dalam bidang pendidikan, TIK banyak memiliki peranan.
Teknologi Informasi seakan telah menjadi pengalih fungsian buku, guru dan sistem
pengajaran yang sebelumnya masih bersifat konvensional. Teknologi informasi menyebabkan
ilmu pengetahuan menjadi kian berkembang dan berkembang.
Memasuki abad Teknologi Informasi dan Komunikasi sekarang ini sangat dirasakan
kebutuhan akan pentingnya peningkatan kualitas Pembelajaran. Melalui pemanfaatan

teknologi pendidikan kita dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, yaitu dengan cara
membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan
bermutu. Terutama penerapan high tech dan high touch approach. System teknologi
informasi dalam pendidikan memberi jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efisien
terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia. Teknologi informasi
berkembang sejalan dengan perkembangan teori komunikasi dan teknologi yang menunjang
terhadap praktek kegiatan pembelajaran. Pembelajaran berbasis multimedia seperti :
pembelajaran berbaris komputer (PBK), pembelajaran berbaris web (e-learning), merupakan
bentuk pemanfaatan TIK yang perlu dilaksanakan dalam dunia pendidikan dewasa ini.
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan
proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung
kepada bagaimana proses pembelajaran dirancang dan dijalankan secara professional, seperti
saat ini, dengan dimanfaatkannya Teknologi Informasi dan Komuniksi, khususnya computer
dan internet dirasa sangat membantu dalam kegiatan pembelajaran.
1

Salah satu permasalahan pendidikan yang menjadi prioritas untuk segera dicari
pemecahannya adalah masalah kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran. Dari
berbagai kondisi dan potensi yang ada, upaya yang dapat dilakukan berkenaan dengan
peningkatan kualitas pendidikan adalah dengan mengembangkan teknologi pembelajaran

yang berorientasi pada interest peserta didik dam memfasilitasi kebutuhan akan
pengembangan kognitif, efektif dan psikomotornya.
Seiring

dengan

perkembangan

teknologi

pendidikan

berikut

infrastruktur

penunjangnya, upaya peningkatan mutu pendidikan di atas antara lain dapat dilakukan
melalui pemanfaatan teknologi pendidikan tersebut dalam kegiatan pembelajaran. Teknologi
pendidikan merupakan suatu system yang dapat memfasilitasi pendidik dan peserta didik
belajar lebih luas, lebih banyak dan juga bervariasi. Melalui fasilitas yang disediakan oleh

system tersebut, siswa dapat belajar mandiri, kapan dan dimana saja tanpa terbatas oleh ruang
dan waktu.bahan yang dapat mereka pelajari juga lebih bervariasi, tidak hanya dalam bentuk
sajian kata, tetapi dapat lebih kaya dengan varisi teks, visual, audio dan animasi.
Untuk itu sudah selayaknyalah pada pendidik harus mampu menciptakan kondisi
pembelajaran yang humanis, yaitu kondisi pembelajaran yang menyenangkan dengan
mengoptimalkan peran teknologi pembelajaran khususnya untuk pendidikan Kimia.
1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang akan diidentifikasi dalam makalah

ini yaitu :
a. Apa Teknologi Informasi dan Komunikasi itu?
b. Bagaimana perkembangan TIK dalam bidang pendidikan khususnya dalam
pembelajaran Kimia?
c. Bagaimana pengaruh teknologi informasi dalam menghasilkan keluaran peserta
didik yang bermutu dan modern?
d. Apa saja dampak positif dan negatif TIK dalam bidang pendidikan?
e. Bagaimana cara mencegah dampak negatif dari TIK dalam bidang pendidikan?


2

1.3.Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata Pelajaran TIK,
yaitu:
a. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang perkembangan TIK dalam bidang
pendidikan khususnya dalam pembelajaran Kimia
b. Untuk meningkatkan pengetahuan dalam memahami peranan, dampak positif dan
dampak negatif TIK dalam bidang pendidikan
c. Untuk mengetahui peranan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam
kegiatan pembelajaran dan perkembangan dunia pendidikan, serta pengaruh teknologi
informasi dalam menghasilkan keluaran peserta didik yang bermutu dan modern.
d. Untuk mengatahui solusi yang tepat dalam mengangani dampak negatif TIK dalam
bidang pendidikan
1.4. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah:
1) Bagi guru Kimia
Sebagai pertimbangan bagi para guru dalam memilih model pembelajaran dengan
pemanfaatan TIK yang efektif digunakan dalam proses belajar mengajar Kimia
2) Bagi siswa

Untuk menambah pengetahuan siswa dalam pemanfaatan TIK secara positif khususnya
dalam pembelajaran.
3) Bagi guru bidang studi lain
Sebagai bahan rujukan pemanfaatan TIK dalam proses belajar mengajar, yang dapat
diterapkan pada bidang studi yang lain untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
4) Bagi penulis
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam
meningkatkan kompetensinya dalam pemanfaatan TIK yang sedang berkembang dalam
proses pembelajaran
3

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal
dengan istilah Information and Communication Technologies (TIK), adalah payung besar
terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan
informasi. Jika ditinjau dari asal sebuah kata teknologi. Kata teknologi berasal dari bahasa
Yunani, technologia, atau techne yang mempunyai arti ‘keahlian’ dan logia yang berarti
‘pengetahuan’. Dalam pengertian yang sempit, teknologi merupakan sesuatu yang mengacu

pada objek benda yang dipergunakan untuk kemudahan aktivitas manusia, seperti mesin,
perkakas, atau perangkat keras. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan
teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi
komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Sedangkan Multimedia
dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan
menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio, grafik, animasi, dan video.
Menurut Eric Deeson, Harper Collins Publishers, DTIKionary of Information
Technology, Glasgow,UK,1991 “Information Technology (IT) the handling of information by
electric and electronic (and microelectronic) means.” Here handling includes transfer.
Processing, storage and access, IT special concern being the use of hardware and software
for these tasks for the benefit of individual people and society as a whole” Dari penjelasan
tersebut : kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan , mengolah dan
memproses informasi dalam konteks social yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat
secara keseluruhan. Bagaimana implikasinya agar dapat menguntungkan secara individual
dan masyarakat secara keseluruhan tidak didifinisikan secara lebih khusus.

4


Information Technology in the National Curriculum, England and Wales, 1995
“Information technology (IT) capability is characterized by an ability to use effectively IT
tools an information source to analyse, process an present information, and to model,
measure an control external events. This Involve :
a. Using information sourcxes and IT tools to solve problems
b. Using it tools and information source, sich as computer systems and software
packages, to support learning in variety contexts;
c. Understanding

the

implication

of

IT

for

working


life

and

society.

Pupils should be given opportunities, where appropriate, to develop and apply their
IT capability in their study of National Curriculum subjects.”
Dari penjelasan di atas, tampaknya terdapat acuan kemampuan TIK yang hendak dicapai
dan system nilai dalam bekerja pada kehidupan sehari-hari yang hendak dibelajarkan, seperti
nilai apa yang perlu dikembangkan dalam suatu system social masyarakat berkenaan dengan
kemampuan menggunakan TIK
Menurut Puskur Diknas Indonesia
a. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi
Informasi dan Teknologi Komunikasi.


Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.




Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat
bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

b. Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak
terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan
pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
2.2. Perkembangan TIK dalam bidang pendidikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi atau TIK yang berkembang sangat pesat pada
dasawarsa terakhir ini membawa dampak yang luar biasa pada berbagai sector kehidupan kita
seperti bisnis, hiburan dan pendidikan. Pengaruh pada bidang pendidikan sangat jelas kita
rasakan. Kita bisa melihat bagaimana TIK mempengaruhi para siswa belajar dengan sumber
informasi yang begitu melimpah serta para guru mengubah cara mengajar untuk
5

mengantisipasinya. Tantangan yang dihadapi para guru tentulah tidak semakin ringan, karena
siswa diharapkan bisa bersaing secara global yang bercirikan TIK. Guru saat ini tidak lagi
sebagai pusat sumber belajar dan penyampai informasi utama, tetapi lebih dari itu yakni

mampu berperan sebagai fasilitator, pendamping, pembimbing,dan sekaligus sebagai partner
dalam mengembangkan skill dan pengetahuan.
Potensi pemanfaatan TIK dalam pendidikan sangat banyak diantaranya adalah untuk
meningkatkan akses pendidikan, meningkatkan efesiensi, serta kualitas pembelajaran dan
pengajaran. Disamping itu, dengan kreativitas para guru, TIK juga berpotensi untuk
digunakan dalam mengajarkan berbagai materi pelajaran yang abstrak, dinamis, sulit, serta
skill melalui animasi dan simulasi. Kini kita juga bisa melihat bagaimana TIK mempengaruhi
cara siswa maupun guru dalam berhubungan sosial, berinteraksi dan berkomunikasi dengan
teman teman mereka. Hal ini akan mendorong kita untuk selalu belajar terus menerus. Disisi
lain, potensi TIK untuk dimanfaatkan dalam perencanaan dan pengelolaan pendidikan tentu
tidak bisa diabaikan.
Perkembangan internet dalam dunia pendidikan telah menghasilkan sebuah sistem
pembelajaran jarak jauh. Dengan sistem ini maka seorang pelajar tidak perlu lagi pergi
kesekolah seperti layaknya sekolah formal. Namun cukup meluangkan waktunya untuk
bertatap muka dengan dosen atau guru lewat monitor komputer. Demikian juga pelajar tidak
hanya memperoleh informasi tentang pengetahuan melalui buku perpustakaan bahkan harus
pergi ke perpustakaan untuk memperoleh pengetahuan, namun cukup ada di depan
monitor, pengetahuan yang akan dicari sudah tersedia. Bahkan seorang guru akan dengan
mudah mencari bahan ajar yang sesuai dengan bidangnya dan juga seorang siswa dapat
mendalami ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan didukung kemampuan untuk mencari

informasi tambahan diluar yang diajarkan oleh guru.
Demikian pula masyarakat ( wali murid, Dewan pendidikan dan komite sekolah ) juga
dapat memberikan masukan dan mengontrol sekolah dalam memilih dan menggunakan buku
pendidikan yang berkualitas. Dengan demikian akan terjadi perubahan pola pikir serta
kreatifitas guru dan siswa serta masyarakat dapat berkembang dengan pesat , sehingga terjadi
cakrawala berpikir yang lebih kontektual dan lebih mudah mencerna informasi yang masuk
tersebut. Bahkan dalam lingkup pendidikan, sudah saatnya dibentuk suatu jaringan informasi
yang memanfaatkan teknologi informasi ini. Dengan demikian terdapat suatu jaringan
terhubung antar sekolah sebagai pertukaran data dan informasi secara cepat, akurat dan
tentunya murah dalam segala bidang . Penyebaran ide maupun metode pembelajaran dalam

6

proses pembelajaran yang lebih tepat pun akan lebih mudah sampai kepelosok daerah yang
selama ini mengalami kesulitan untuk menerima informasi terkini.
Ada banyak kegiatan dalam pendidikan dan pengajaran yang bisa dilakukan guru
dengan bantuan TIK, yaitu diantaranya adalah administrasi, komunikasi, pengembangan
sumber belajar,pembuatan rencana pembelajaran, penyampaian bahan ajar, evaluasi aktivitas
dalam dan luar kelas, belajar mandiri, hingga pengembangan profesi guru. Akan tetapi
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran oleh guru dan siswa secara optimal memang tidaklah
mudah. Paling tidak ada tiga kondisi yang harus dipenuhi, yakni: (1) guru dan siswa harus
mempunyai akses yang mudah ke perangkat teknologi termasuk koneksi Internet, (2)
tersedianya konten digital (bahan ajar) yang mudah dipahami guru dan siswa, (3) guru harus
punya pengetahuan dan ketrampilan menggunakan teknologi dan sumber daya guna
membantu siswa mencapai standar akademik.
2.2.1. Peran TIK dalam Pembelajaran Inovatif
Selama ini guru diharapkan bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang aktif,
partisipatif dan menyenangkan. Guru juga telah mengenal istilah PAIKEM yang merupakan
singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Menurut
Endang (2010), model pembelajaran PAIKEM ini menggambarkan keseluruhan proses
belajar mengajar yang berlangsung menyenangkan dengan melibatkan peserta didik untuk
berpartisipasi secara aktif selama proses pembelajaran. Untuk dapat mewujudkan
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan tersebut, tentu saja diperlukan ide-ide kreatif dan
inovatif guru dalam memilih metode dan merancang strategi pembelajaran.
TIK dapat diterapkan secara inovatif pada semua tahapan aktivitas belajar mengajar
mulai dari pembuatan rencana pembelajaran, penyiapan materi, penyajian materi,
pelaksanaan pembelajaran, hingga evaluasi. Esensi inovasi adalah adanya sesuatu yang baru
yang berbeda dari biasanya (konvensional). Namun TIK tidak serta merta harus diterapkan
untuk semua hal atau semua aspek dalam pembelajaran. Misalnya dalam pembelajaran Sains
atau IPA (fisika, kimia, biologi, dll), dengan memanfaatkan TIK guru bisa membuat animasi
atau simulasi untuk memudahkan siswa mempelajari konsep yang abstrak, dinamis, serta
kompleks. Namun untuk pengalaman agar siswa bisa merasakan hangatnya telur yang baru
keluar dari induk ayam, tentu hal itu tidak bisa dibuatkan animasi melalui komputer.
Pembelajaran IPA di sekolah dasar dan menengah terutama bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan proses ilmiah (skill), mendorong pemahaman konsep dan
7

mengembangkan sikap positip terhadap ilmu pengetahuan (Murphy, 2006). Kemampuan
proses

ilmiah

dapat

dilatih

misalnya

melalui

pengamatan,komunikasi,

pengukuran,eksperimen, dll. Siswa juga harus paham berbagai konsep dasar dalam pelajaran
IPA misalnya konsep waktu, berat, panjang, dll. Disamping itu dengan belajar IPA diharapkan
siswa mengembangkan sikap positip atau karakter
Terpuji seperti bertanggungjawab, kerjasama,kejujuran, dll. Pendekatan atau strategi
pembelajaran dapat berubah secara signifikan apabila guru memanfaatkan TIK secara
optimal. Bagaimana peran TIK dalam membantu siswa mengembangkan skill, konsep dan
sikap tersebut? McFarlane (2000) member ilustrasi hubungan antara

penggunaan TIK

dengan pengembangan skill sains siswa
Implikasi pemanfaatan TIK dalam pembelajaran inovatif adalah diperolehnya
pembelajaran yang aktif, kolaboratif, kreatif, integratif, dan evaluative (Shreya,2012).
Pembelajaran yang diperkaya dengan TIK (misalnya: hypermedia, simulasi) memudahkan
siswa dalam melakukan inkuiri, dan analisis informasi baru. Siswa tidak sekedar menghafal
Fakta tetapi difasilitasi untuk mengkonstruksi pengetahuan baru berdasarkan contoh
kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi pembelajaran yang aktif dan sangat menarik
Pembelajaran yang didukung TIK (misalnya: forum diskusi, chat, email) mendorong siswa
untuk berinteraksi dan berkerjasama dengan sesame siswa, guru maupun ahli dalam bidang
yang relevan dimanapun mereka berada. Pembelajaran berbasis TIK (misalnya: simulasi,
games, animasi) juga member fasilitas kepada siswa untuk memanipulasi situasi yang ada
dan mengkreasi produk secara kreatif dan menarik.
2.2.2. Upaya untuk Memajukan Pendidikan dengan Pemanfaatan TIK
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pemerintah Indonesia telah
menggunakan TIK untuk memperluas kesempatan pendidikan, untuk meningkatkan kualitas
dan relevansi pendidikan, dan meningkatkan efisiensi sistem pendidikan. Sampai tahun ini,
berbagai upaya untuk menggunakan TIK dalam pendidikan antara lain:
1. E-learning
Mulai dari tahun 2002, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
(Pustekkom) bekerjasama dengan Direktorat Pendidikan Menengah, dan Direktorat
Pendidikan sedang mengembangkan e-learning program yang disebut “e-dukasi”. Tujuan dari
program ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah menengah dan tingkat
sekolah kejuruan melalui penggunaan internet. Pada tahap awal ini, bahan pembelajaran
8

sedang dikembangkan untuk mata pelajaran berikut: Matematika, Fisika, Kimia, Biologi,
Elektronika, dan Teknologi Informasi.
2. Kursus Online
Beberapa perguruan tinggi telah memberikan kuliah melalui internet untuk beberapa
kursus. Misalnya saja, di dalam e-learning ada course-course atau kursus online untuk mata
kuliah tertentu. Dimana dosen dan murid tidak tatap muka atau menerapkan distance
learning.
3. Tutorial Online
Salah satu penggunaan teknologi informasi untuk pendidikan di pendidikan tinggi
adalah untuk tujuan tutorial lembaga-lembaga pendidikan jarak jauh.
4. Joint Research
Sebagai media yang menyediakan untuk kolaborasi melalui penggunaan teknologi
informasi, penelitian bersama program telah dilakukan.
5. Perpustakaan Elektronik
Saat ini, ada jaringan perpustakaan elektronik yang disebut Bahasa Indonesia Digital
Library Network yang merupakan jaringan perpustakaan elektronik dari perpustakaan pusat
ITB (Digital Library), yang Pasca Sarjana Studi Perpustakaan ITB, Lembaga Penelitian ITB,
Universitas Indonesia Timur Pembangunan proyek (dalam proyek CIDA), Universitas
Brawijaya Malang Central Library, Universitas Muhammaddiyah Malang dan The Central
Bank Data Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta. Indonesia Digital Library
Network ini dimaksudkan untuk mendukung upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas
lulusan perguruan tinggi, untuk meningkatkan pertukaran informasi antar lembaga
pendidikan tinggi dan lembaga-lembaga penelitian di Indonesia.
6. Computer Assisted Instruction (CAI)
Ini adalah off-line program instruksi sehingga tidak tergantung pada akses ke internet.
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) telah mengembangkan
instruksi dibantu komputer bahan belajar untuk berbagai subject matter dan kursus. Ini adalah
bahan pembelajaran interaktif dimana siswa dapat belajar pada / dirinya sendiri dengan
sedikit bantuan dari guru / dosen.
2.2.3. Aplikasi Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan dan Pembelajaran
2.2.3.1. Penggunaan media pembelajaran

9

Secara sederhana istilah media dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar.
Sedangkan istilah pembelajaran adalah kondisi untuk membuat seseorang melakukan
kegiatan belajar. Dengan merujuk pada devinisi tersebut maka media pembelajaran adalah
wahana penyalur pesan atau informasi belajar sehingga mengkondisikan seseorang untuk
belajar atau berbagai jenis sumberdaya yang dapat difungsikan dalam proses pembelajaran,
berdasarkan ruang lingkup sumber belajar di atas, maka media pembelajaran merupakan
bagian dari sumber belajar yang menakankan pada software atau perangkat lunak dan
hardware atau perangkat keras.nilai media ditentukan oleh fungsinya yang sangat kuat untuk
meningkatkan kadar hasil belajar, beberapa fungsi media meliputi :
1. Menangkap suatu objek atau peristiwa tertentu.peristiwa-peristiwa penting atau objek
yang langka, dapat di abadikan dengan foto film atau direkam melalui radio kemudian
peristiwa itu dapat disampaikan dan dapat digunakan manakala diperlukan.guru /
dosen dapat menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari yang langka melalui
hasil rekaman video. Atau bagaimana proses perkembangan ulat menjadi kupu-kupu
proses perkembangan bayi dalam rahim dari mulai sel telur dibuahi sampai menjadi
embrio dan berkembang menjadi bayi. Dalam pelajaran ips guru / dosen dapat
menjelaskan bagaimana terjadinya peristiwa proklamasi melalui tayangan film dan
sebagainya.
2. Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu.dengan menggunakan model
sebagai media, maka guru/dosen dapat menyuguhkan pengalaman yang konkrit
kepada mahasiswa. Contohnya, guru/dosen ingin menjelaskan tentang candi
borobudur di dalam kelas maka guru/dosen dapat membuat miniatur atau model candi
tersebut dalam ukuran kecil. Demikian juga menjelaskan cara kerja suatu alat atau
organ tubuh manusia seperti jantung maka melalui film loop yang bergerak terus
menerus, cara kerja itu dapat lebih dipahami oleh sisswa.
3. Kesempatan belajar yang lebih merata. Dengan mengggunakan berbagai media seperti
audio, video, slide suara, dan sebagainya, memungkinkan setiap orang dapat belajar
dimana saja dan kapan saja.
4. Pengajaran lebih berdasarkan ilmu. Dengan menggunakan media proses belajar
mengajar akan lebih terencana dengan baik sebab media dianggap sebagai bagian
yang integral dari sistem belajar mengajar, oleh sebab itu sebelum pelaksanaannya
10

guru / dosen dihadapkan kepada satu keharusan untuk mengidentifikasi dan
karakteristik itu mahasiswa sehubungan dengan menggunakan media.
5. Menampilkan objek yang terlalu besar untuk dibawa keruang kelas.
6. Memperbesarserta memperjelas objek yang terlalu kecil yang sulit nampak dilihat
mata, seperti sel-sel butir darah/molekul bakteri dan sebagainya.
7. Mempercepat gerakan suatu proses yang terlalu lambat sehingga dapatdilihat dalam
waktu yang relatif cepat.
8. Memperlambat suatu proses gerakan yang terlalu cepat.
9. Menyederhanakan suatu objek yang terlalu komplek.
10. Memperjelas bunyi-bunyian yang sangat lemah sehingga dapat di tangkap oleh
telinga.
Manfaat lain dari media pembelajaran adalah : pertama, media dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki mahasiswa, kedua, media dapat mengatasi batas
ruang kelas ketiga, dapat memungkinkan terjadinya iteraksi langsung antara peserta dan
lingkungan. Keempat, media dapat menghasilkan keseragaman pengamat. Kelima, media
dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata dan tepat. Keenam, media dapat
membangkitkan motifasi dan merangsang peserta untuk belajar dengan baik. Ketujuh, media
dapat membangkitkan keinginan dan minat baru. Kedelapan, media dapat mengontrol atau
kecepatan belajar peserta. Kesembilan, media dapat memberikan pengalaman yang
menyeluruh dari hal-hal yang konkrit sampai yang abstrak.
Berdasarkan klasifikasinya Ely (1980:22) mengklasifikasikan media menjadi 6 klasifikasi
yaitu : (1.) Kelompok media gambar diam/tidak bergerak, seperti gambar. Foto, peta, katun,
ssketsa, grafik dan sebagainya. (2) benda-benda yang hanya dapat didengar, seperti radio
rekaman piring hitam, tape rekorder, dan sebagainya. (3) gambar hidup yang bersuara
maupun yang tidak bersuara seperti film 8 mm dan film ukuran 16 mm. (4) televisi dan radio,
(5) benda-benda asli, orang model dan simulasi benda atau objek adalah benda yang
sesngguhnya yang dapat diperoleh dari lingkungan sekitar seperti dari kebun sekolah atau
lingkungan sekolak. Orang adalah manusia-manusia yang dapat dijadkan sebagai sumber
11

belajar seperti guru / dosen, tokoh masyarakat, putakawan dokter, dan orang yang
mempunyai keahlian masing-masing. Model adalah seluruh benda-benda tiruan sehingga
model kerngka manusia, model jatung, model mobil-mobilan, dan sebagainya. Sedangkan
simulasi adalah aktifitas mahasiswa sebagai peniruan situasi yang sebenarnya, seperti tingkah
laku seseorang dokter dalam pemeriksaan pasaien, tingkah laku pengemudi model dan
sebagainya. (6) pengajaran program dan pengajaran dengan bantuan komputer, adalah bendabenda atau pengajaran yang sudah dipersiapkan, sebelumnya untuk digunakan oleh
mahasiswa untuk bahan belajar, seperti buku, teks, modul, dan program pengajaran yang
disiapkan dengan menggunakan komputer.

2.2.3.2. Aplikasi multimedia dalam pembelajaran
Teknologi perangkat keras yang berkernbang cukup lama, telah memberikan
kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan presentasi., saat ini teknologi pada bidang
rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi pada masa sebelumnya.
Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi seperti microsoft power point yang
dikernbangkan oleh microsoft inc" corel presentation yang dikernbangkan oleh coral inc"
hingga perkernbangan terbaru perangkat lunak yang dikernbangkan macromedia inc, yang
mengernbangkan banyak sekali jenis perangkat lunak untuk mendukung kepentingan
tersebut. Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi dikemas dalam bentuk
multimedia yang dinamis dan sangat menarik. Perkernbangan perangkat lunak tersebut
didukung oleh perkernbangan sejumlah perangkat keras penunjangnya. Salah satu produk
yang paling banyak mernberikan pengaruh dalam penyajian bahan presentasi digital saat ini
adalah perkernbangan monitor, kartu video, kartu audio serta perkernbangan proyektor digital
(digital image projector) yang memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital
untuk bermacam-macam kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta ukuran ruang
dan berbagai karakteristik audience. Tentu saja hal ini menyebabkan perubahan besar pada
trend metode presentasi saat ini.
Pengolahan bahan presentasi dengan menggunakan komputer tidak hanya untuk
dipresentasikan dengan menggunakan alat presentasi digital dalam bentuk multimedia
12

projector (seperti lcd, in-focus dan sejenisnya), melainkan juga dapat dipresentasikan melalui
peralatan proyeksi lainnya, seperti over head projector (ohp) dan film slides projector yang
sudah lebih dahulu diproduksi. Sehingga lembaga atau instansi yang belum memiliki
perangkat alat presentasi digital akan tetapi telah memiliki kedua alat tersebut, dapat
memanfaatkan pengolahan bahan presentasi melalui komputer secara maksimal.
Dalam sudut pandang proses pernbelajaran, presentasi merupakan salah satu metode
pernbelajaran. Penggunaannya yang menempati frekuensi paling tinggi dibandingkan dengan
metode lainnya. Berbagai alat yang dikernbangkan, telah mernberikan pengaruh yang sangat
basar bukan hanya pada pengernbangan kegiatan praktis dalam kegiatan presentasi
pembelajaran akan tetapi juga pada terori-teori yang mendasarinya. Perkembangan terakhir
pada bidang presentasi dengan alat bantu komputer telah menyebabkan perubahan tuntutan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dalam berbagai aspek. Diantaranya tuntutan
terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan para guru / dosen, dosesn,
instruktur/widiaiswara serta para professional lainnya di dalam mengolah bahan-bahan
pembelajaran/pelatihan ke dalam media presentasi yang berbasis komputer.
2.2.3.3. Penggunaan bahan pembelajaran interaktif (CBI)
Berkembangnya ilmu dan teknologi, membawa perubahan pula pada learning
matterial atau bahan belajar. Sebelum berkembangnya teknologi komputer bahan belajar yang
pokok digunakan dalam dunia pendidikan adalah semua yang bersifat printed matterial,
seperti halnya buku, modul, makalah, majalah, koran, tabloid, jurnal, hand out liflet, buklet
dan sebagainya yang semuanya menggunakan bahan tercetak. Adanya perubahan dalam
bidang teknologi khususnya teknologi informasi, membawa paradigma baru pada larning
matterial dan learning method. Produk ti dewasa ini telah memberikan alternatif berupa
bahan belajar yang dapat digunakan dan diakses oleh peserta didik yang tidak dalam bentuk
kertas namun berbentuk CD, DVD, flashdisk, dll. Inti dari bahan tersebut adalah berupa
program/software yang dapat dimanfaatkan apakah sekedar mengambil data, membaca,
download bahkan sampai berinteraksi antara program dengan mahasiswa dan guru / dosen
dengan memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama. Dalam terminologi teknologi
pembelajaran konsep tersebut dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis komputer atau
CBI (computer based instruction). Dalam hal ini komputer tidak hanya dimaknai sebagai
ilmu yang harus dipelajari mahasiswa (computer as science) namun komputer sebagai alat
13

yang membantu untuk mempebelajari berbagai materi pelajaran (computer as tools).
Karakteristik CBI :
1. Representasi isi
Pembelajaran interaktif tidak sekedar memindahkan teks dalam buku, atau modul menjadi
pembelajaran interaktif , tetapi materi diseleksi yang betul-betul representatif untuk dibuat
pembelajaran interaktif. Misalnya khusus materi yang perlu terdapat unsur animasi, video,
simulasi, demonstrasi dan games, mahasiswa tidak hanya membaca teks tetapi juga melihat
animasi tentang sebuah proses menyerupai proses yang sebenarnya, sehingga mempermudah
pemahaman dengan biaya yang relatif lebih rendah dibanding langsung pada objek nyata.
2. Visualisasi dengan video dua dimensi , tiga dimensi dan animasi
Materi dikemas secara multi media terdapat didalamnya teks, animasi, sound dan video
sesuai tuntutan materi. Teknologi 2d dan 3d dengan kombinasi teks akan mendominasi
kemasan materi, hal ini cukup efektif untuk mengajarkan materi-materi yang sifatnya
aplikatif, berproses, sulit terjangkau, berbahaya apabila langsung diperaktekan, memiliki
tingkat keakurasian tinggi. Misal nya proses perakitan mesin, proses terjadinya hujan, proses
peredaran darah pada tubuh, perubahan wujud benda dll dengan logika yang sama dapat
dibuat dengan teknologi animasi.
3. Menggunakan warna yang penuh/menarik dan grapik dengan resolusi yang tinggi
Tampilan berupa template dibuat dengan teknologi rekayasa digital dengan resolusi tinggi
tetapi support untuk setiap spech sistem komputer. Tampilan yang menarik dengan
memperbanyak image dan objek sesuai tuntutan materi, akan meningkatkan ketertarikan
mahasiswa terhadap materi pengajaran, tidak membuat jenuh, bahkan menyenangkan.
Penggunaan template banyak warna untuk mahasiswa pra-sekolah dan sd cenderung lebih
disukai sesuai dengan tingkat perkembangannya.
2.2.3.4. Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar
Karakteristik internet mengapa diperlukan untuk pembelajaran adalah internet telah
menggunakan teks, grafik, video dan juga audio secara bersamaan. Internet juga dapat
menjangkau student di mana saja tanpa memperhatikan tempat dan waktu. Internet dapat
memberikan layanan video walaupun tidak sebagus videotape, tv ataupun cd-rom. Internet
dapat berinteraksi secara real time, tapi tidak sebaik seperti telepon ataupun video konverensi.
Internet dapat memberikan informasi secara tekstual, tetapi tidak selengkap buku atau
14

majalah. Tetapi mengapa saat ini internet sangat diperlukan? Jawabannya karena internet
mempunyai beberapa keunggulan dibandingan media lain. Internet mengkombinasikan
kelebihan dari media lain sehingga penyampaian video dan suara lebih baik dari buku, lebih
interaktif dari videotape dan seperti halnya cd-rom, internet dapat menghubungkan orang dari
berbagai tempat dengan mudah dan cepat. Keuntungan yang lain, internet bukan hanya media
penyampai tetapi juga dapat sebagai content provider. Oleh karena itu tidak dapat dipungkiri
bahwa internet merupakan sumber informasi terbesar dan beragam saat ini. Materi suatu
pelajaran merupakan kombinasi dari beberapa elemen, antara lain : textual material,
simulation models, exercises, problems, dan feedback information, etc. Tiap tipe dari materi
tersebut dapat dijelaskan dan disampaikan dalam beberapa cara. Hal yang harus diperhatikan
dalam penyampaian suatu materi oleh penyelenggara adalah selengkap apa materi yang
diberikan ke student sehingga menimbulkan respek kepada student terhadap informasi
tersebut dan seberapa jauh materi tersebut dapat mensupport keinginan student untuk
menerima atau memahami instruksi yang diharapkan? Berikut adalah beberapa hal yang
dapat dilakukan dalam proses belajar melalui internet :
1. Information servers (manual, buku, expositions, bibliographies, programs, dll.)
2. Distribusi materi pendidikan (texts, programs)
3. Kurikulum, bimbingan pelajaran dan latihan dalam bentuk hypertext format
4. Implementasi collaborative work (dynamic hypertext, conferencing system, cowriting)
5. Question & answering
6. Antarmuka ke lokal klien (simulasi, programming environments, tutors, dll.)
Dalam hal desain lingkungan belajar. Membentuk lingkungan belajar artinya membentuk
suatu lingkungan yang merupakan proses penyampaian suatu sumber materi dan bagaimana
strategi komunikasi yang digunakan antara guru / dosen dan murid atau antara murid itu
sendiri dalam suatu proses belajar. Komunikasi dapat dilakukan dengan beberapa cara antara
lain melalui videoconference, email, chatting, ataupun melalui telepon. Keputusan untuk
menentukan desain web, email yang digunakan, juga menginstall sistem manejemen kursus

15

merupakan hal yang terpenting dalam pembentukan lingkungan belajar. Desain proses yang
dilakukan penyelenggara pendidikan dapat mengikuti cara konvensional:
1. Menentukan karakteristik group student.
2. Spesifikasi keinginan student.
3. Identifikasi subyek materi dan aktivitas penilaian.
4. Menentukan strategi pengajaran.
5. Desain sumber materi dan strategi komunikasi yang digunakan.
6. Implementasi desain dalam bentuk percontohan dan dicobakan ke representative
students
7. Peninjauan dan validasi kembali desain.
8. Install and deliver
9. Monitor and review
Pembelajaran seni juga dapat menggunakan internet sebagai alat untuk mencari ilmu
pengetahuan tentang seni dan seklaigus sebagai alat untuk mempublikasikan hasil karya seni.
Di internet terdapat situs-situs yang berhubungan dengan seni dan budaya budaya yang dapat
dijadikan bahan untuk belajar dan pembelajaran
2.3. Penerapan TIK Dalam Pembelajaran Kimia
Pada umumnya pembelajaran dan pengejaran kimia masih diajarkan dengan metode
ceramah dan/atau diskusi. Pada pola seperti ini, beberapa konsep kimia yang seharusnya
penting dipahami terkadang dipelajari dengan metode hafalan oleh peserta didik. Seorang
pengajar dikatakan telah berhasil hanya apabila mampu memberikan sejumlah soal-soal
kimia teoritisyang mampu dijelaskan secara lugas dan jelas oleh siswanya pada tataran
defenisi.Permasalahan ini hadir karena minimnya bahkan tidak ada sama sekali penggunaan
model-model pembelajaran dan penerapan TIK yang terlupakan.Penerapan TIK menawarkan
solusi terhadap permasalahan di atas. TIK dapat menjadi alat bantu yang sangat efektif dalam
menayangkan keadaan ini. Siswa lebih mudah memahami dan mampu membangunnya secara
16

permanen dalam ingatan jangka panjang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan
adanya penerapan TIK dalam pembelajaran dan pengajaran kimiaternyata mampu
memberikan dampak positif yang signifikan.
Penggunaan TIK juga mampu menciptakan lingkungan belajar yang positif. Dalam
penggunaanTIK, lingkungan belajar lebih terkesan sebagai “learner-centred”, dimana siswa
sebagai pusat pembelajaran. Proses pembelajaran konvensional umumnya lebih mengarahkan
kepadalingkungan dimana guru sebagai pusat lingkungan, disebut “teacher-centred”. Selain
itu,pemanfaatan

TIK

juga

mendorong

sebuah

lingkungan

yang

berpusat

pada

pengetahuan(knowledge-centred). Masing-masing punya akses yang sama terhadap ilmu
pengetahuan sehingga tidak ada hal-hal yang ditutup-tutupi atau tidak diajarkan. TIK juga
menawarkan sebuah lingkungan belajar yang berpusat pada penilaian dan berpusat pada
komunitas, yakni adanya kerja sama dan kooperasi (Newhouse, 2002).
Berkaitan dengan pendidikan sains, secara khusus Webb (2008) menyatakan bahwa
lingkunganbelajar

sains

yang

diperkaya

dengan TIK

mampu:

1)

Meningkatkan

perkembangan aspekkognitif, 2) Memampukan pengalaman secara lebih luas, sehingga siswa
dapat menghubungkan sains dengan pengalaman pribadi dan pengalaman nyata mereka, 3)
Meningkatkan manajemen diri siswa serta memampukan mereka untuk melacak tingkat
kemajuan belajar, sehingga guru leluasa memusatkan perhatian pada hal-hal yang mendukung
pembelajaran untuk memampukan para siswa, dan 4) Memfasilitasi koleksi data dan
presentasi

data

tersebut,sehingga

dapat

membantu

siswa

dalam

memahami

dan

menginterpretasikan data tersebut
Dari hasil tinjauan literatur oleh La Velle et al (2002), disebutkan secara detail bahwa
Watson et al (1993) menyatakan penelitiannya tentang dampak TIK terhadap prestasi siswa
matapelajaran sains (di antara mata pelajaran lain). Watson juga menyediakan bukti bahwa
siswa dengan menggunakan TIK akan melewatkan waktu lebih banyak dalam tugas
pelajaran. Ada perubahan dalam perilaku dan motivasi siswa dalam belajar serta peningkatan
dalam halketertarikan dan kecenderungan menikmati aktivitas belajarnya. Pada tahun 1993,
Morrison et al juga menunjukkan bukti adanya peningkatan prestasi bagi siswa yang
menggunakan laptop selama setahun pada semua kurikulum, termasuk sains. McFarlane and
Friedler (1998) juga memperlihatkan bukti yang jelas peningkatan proses pembelajaran
menggunakan logging data.
Adanya peningkatan penggunaan TIK telah memperkenalkan sebuah pendekatan
pedagogiyang baru, termasuk di dalamnya pembelajaran Berbasis Sumber atau Resource
Based Learning (RBL) dimana pembelajaran ini memerlukan aset pendukung TIK. Secara
17

khusus, mata pelajaransains secara ekstrim memperoleh dampak positif dari kehadiran RBL
yang berkaitan dengan penggunaan TIK. Implementasi teknologi yang didukung oleh
inquiry-kolaboratif mendorong guru sains untuk mendesain pendidikan sebagai suatu sistem
terpadu yang menyediakan sejumlah peralatan relevan kepada siswa, mengarahkan mereka
untuk berkolaborasi secara efektif, dan meningkatkan secara epistemologi tingkat dan cara
bekerja dengan ilmupengetahuan (Givannini et al , 2010)
Mengajarkan kimia adalah sebuah pola pengajaran yang terdiri dari adanya input dan
proses.Input berasal dari adanya kondisi permulaan yang berpengaruh pada proses
pengajaran. Input dapat dibedakan atas dua kategori yakni aspek pedagogi dan fitur
teknologi. Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa salah satu hal yang tidak boleh dilupakan
dalam menggunakan teknologi adalah harus memenuhi unsur-unsur pedagogi. Berdasarkan
studi yang dilakukan oleh peneliti (2009), pengajaran kimia melalui komputer memerlukan
beberapa pengembangan lebih lanjut dalam aspek fitur teknologi dan aspek pedagogi.
Ketidak-adaan salah satu aspektersebut akan memberikan pengaruh pada pencapaian tidak
sempurna pengajaran kimia.Dalam kajian yang dilakukannya, fitur teknologi yang
memerlukan pengembangan tersebut antara lain : situs web, laboratorium komputer,
koordinator TIK, penasehat TIK, sofwarependidikan kimia, jaringan, media penyimpanan
informasi dan media komunikasi, aksesintranet, pedukung online, proyektor LCD, alat
pemindai (scanner), akses komputer di rumah,laptop, dan lain-lain.Salah satu cabang ilmu
sains kimia yang memanfaatkan TIK dimana ilmu ini sedang berkembang pesat saat ini
adalah ilmu kimia komputasi. Seorang peneliti kimia komputasi tidak akan bekerjadengan
zat-zat kimia di laboratorium yang beberapa di antaranya berbahaya bagi tubuh
apabilaterpapar dalam waktu yang lama dan dengan konsentrasi paparan yang tinggi. Seorang
peneliti kimia komputasi akan berkutat dengan gambar-gambar struktur menggunakan
komputer danbeberapa aplikasi penunjang penelitian kimia komputasi.
Menurut Onwu dan Ngamo (2005), penerapan TIK dalam kimia meliputi beberapa hal
yaitu penggunaan simulasi (animasi multimedia) dan laboratorium virtual, pelaksanaan
perkuliahan menggunakan cara online (jarak jauh), penggunaan software pemodelan kimia,
penggunaan sumber dan media lainnya seperti kamera digital, peralatan kimia sensor, emikroskop, dansebagainya. Sementara Gulińska (2005) menyebutkan bahwa penggunaan
TIK dalampembelajaran kimia meliputi : penggunaan buku teks berbasis multimedia,
penggunaan animasiyang menarik, dan aspek pengelolaan pelayanan TIK.
Dalam riset yang dilakukan Schmid, et al (2009), tim peneliti ini menentukan format
yang palingefektif dalam menentukan modul pembelajaran kimia secara online untuk
18

meningkatkan kualitas pembelajaran kimia. Studi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
siswa memiliki berbagai pilihan belajar serta lebih tertantang dengan adanya animasi dan
versi interaktif menggunakan modul pembelajaran kimia online yang telah dirancang oleh
penelitidibandingkan dengan modul statis yang sebelumnya digunakan. Hanya saja ada faktor
yang menjadi pertimbangan dalam investigasi ini berupa latar belakang pemahaman kimia
siswayang rata-rata sudah baik. Seharusnya dilakukan terhadap berbagai tingkat pemahaman
kimiauntuk mendapatkan kesimpulan yang lebih baik lagi.
Laboratorium pengajaran sains di masa depan sangat menjanjikan dalam hal
penyediaan akses terhadap berbagai sumber belajar secara luas. Banyak sumber bahan belajar
yang sangat cocokdiambil dari internet, meskipun dari sekolah juga menyediakan bahan
belajar selain internet(Rogers, 2004). Pembelajaran dengan bantuan komputer dapat
memvisualisasikan materi-materi kimia yang umumnya dalam tataran mikroskopis. Media
pembelajaran berbasis komputer dapat membantu guru mengemas pembelajaran dengan
menarik, menyampaikan konsep laju reaksi secara lebih konkrit dan meningkatkan hasil
belajar dan aktivitas belajarsiswa. Di sini akan tercipta suatu pemahaman yang utuh yang
tidak hanya sebatas penyampaianmateri secara konvensional.Hal yang paling membantu
dalam penggunaan TIK adalah penyajian proses kimia yang cukupberbahaya melalui
laboratorium virtual. Sebelum siswa melakukan kegiatan praktikum kimiasecara langsung di
dunia nyata, perlu pengenalan secara virtual, seolah-seolah mereka beradadi dunia nyata.
Peranan TIK dalam menyediakan fasilititas belajar virtual adalah sebagai saranauntuk
memperkaya pemahaman siswa. Melakukan praktikum kimia berkali-kali untuk pemantapan
adalah sebagai sesuatu yang mahal, maka dengan adanya laboratorium virtualdapat
membantu meringankan biaya yang dikeluarkan tanpa kehilangan materi yang ingindisajikan.
Perlu diingat bahwa penggunaan laboratorium virtual sebaiknya dijadikan sebagai
pengayaan,bukan satu-satunya pilihan yang meniadakan model pembelajaran kimia yang
lain. Ini sesuaidengan pendapat Punie (2008) bahwa TIK tetap dipandang bukan untuk sebuah
revolusi.Revolusi dapat diartikan sebagai perubahan secara total yang meniadakan caracarasebelumnya. Jika TIK dianggap sebagai sebuah revolusi maka beberapa fungsi positif
kehadiran TIK akan kehilangan maknanya. Laboratorium nyata (non-virtual) adalah tetap
menjadi sebuah keharusan disebabkan oleh ada hal-hal yang tidak diperoleh secara sempurna
bila hanya memakai model virtual.
2.4. Pengaruh Positif dan Negatif TIK dalam Bidang Pendidikan

19

2.4.1. Pengaruh Positif TIK Dalam Bidang Pendidikan
Ada beberapa pengaruh positif pemanfaatan TIK dalam bidang pendidikan yaitu:
a. Munculnya Media Massa, khususnya Media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
Pendidikan. Seperti jaringan Internet, Lab. Komputer Sekolah dan lain-lain. Dampak
dari hal ini yaitu guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan, sehingga siswa
dalam belajar tidak perlu terlalu terpaku terhadap Informasi yang diajarkan oleh guru,
tetapi juga bisa mengakses materi pelajaran langsung dari Internet, olehnya itu guru
disini bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pembimbing siswa untuk
mengarahkan dan memantau jalannya pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam
menggunakan Media Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran.
b. Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan Teknologi terciptalah metode-metode
baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi
tersebut dengan bantuan Teknologi bisa dibuat abstrak, dan dapat dipahami secara
mudah oleh siswa.
c.

Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka. Selama ini, proses pembelajaran
yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang disampaikan hanya dengan tatap muka
langsung, namun dengan adanya kemajuan teknologi, proses pembelajaran tidak harus
mempertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga menggunakan jasa pos Internet dan
lain-lain.

d. Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan
Teknologi. Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan
analisis terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual.
Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan
dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah
untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer, yang
dapat mengolah data dengan memamfaatkan berbagai program yang telah di installkan.
e. Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat. Dalam
bidang pendidikan tentu banyak hal dan bahan yang harus dipersiapkan, salah satu
contoh, yaitu ; Penggandaan soal Ujian, dengan adanya mesin foto copy, untuk
memenuhi kebutuhan akan jumlah soal yang banyak tentu membutuhkan waktu yang
lama untuk mengerjakannya kalau dilakukan secara manual. Tapi dengan perkembangan
teknologi semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat. Khususnya
dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari
20

perkembangan IPTEK, yaitu : (1)Pembelajaran menjadi lebih efektif dan menarik (2)
Dapat menjelaskan sesuatu yang sulit / Kompleks (3) Mempercepat proses yang lama (4)
Menghadirkan peristiwa yang jarang terjadi (5)Menunjukkan peristiwa yang berbahaya
atau diluar jangkauan.
2.4.2. Pengaruh Negatif TIK Dalam Bidang Pendidikan
Disamping dampak positif yang ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK, juga akan
muncul dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh perkembangan IPTEK dalam proses
pendidikan, antara lain:
a. Siswa menjadi malas belajar
Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti
Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa menjadi malas belajar,
terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk internetan yang
hanya mendatangkan kesenangan semata, seperti Facebook, Chating, Friendster dan lain-lain,
yang semuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
b. Terjadinya pelanggaran Asusila.
Sering kita dengar di berita-berita, dimana terjadi pelaku pelanggaran asusila dilakukan oleh
seorang pelajar terhadap pelajar lainnya, seperti terjadinya tawuran antar pelajar, terjadi
priseks, pemerkosaan siswi dan lain-lain.
c.

Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat
pengetahuan yang disalah gunakan oleh pelajar.

Dengan munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini dapat
menimbulkan adanya berbagai prilaku yang menyimpang yang dapat terjadi, seperti adanya
siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk bermain Games, main PS, main Facebook,
chating, sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk
bermain, sehingga belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat
berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi kemerosotan moral dari
para siswa sampai ke Mahasiswa
d.

Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan guru
dalam proses pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi malas.

Dengan adanya fasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses pembelajaran, ini
terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa lebih
dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat makalah, maka mereka
merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari bahan lewat Internet dan mengkopi
paste karya orang lain, sehingga siswa menjadi malas berusaha dan belajar.
21

e.

Kerahasiaan alat tes untuk pendidikan semakin terancam

Selama ini sering kita melihat dan mendengar di siaran TV, tentang adanya kebocoran soal
ujian, ini merupakan salah satu akibat dari penyalahgunaan teknologi, karena dengan adanya
perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka dengan mudah dapat mengakses
informasi dari satu daerah ke daerah lain, inilah yang dilakukan oleh oknum untuk melakukan
penyelewengan terkait dengan kebocoran soal ujian,

sehingga kejadian ini sering

meresahkan pemerintah dan masyarakat.
f.

Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak
kriminal.

Pada awalnya pendidikan itu ditujukan untuk mendapatkan perubahan yang bersifat positif,
namun pada akhirnya sering kali tujuan itu diselewengkan dengan berbagai alasan.
Contohnya ; seorang Heker dengan kemampuannya melakukan penerobosan sistem sebuah
kantor atau perusahaan, mereka dapat melakukan perampokan dengan tidak perlu merampok
langsung ke Bank atau kekantor-kantor, cukup dengan melakukan pembobolan

system

keuangan atau informasi penting, maka mereka akan dapat keuntungan, dan sulit untuk
dilacak pelakunya
g.

Adanya penyalahgunaan system pengolah data yang menggunakan Teknologi.
Dengan adanya pengolahan data dengan system Teknologi, sering kali kita temukan

adanya terjadi kecurangan dalam melakukan analisis data hasil penelitian yang dilakukan
oleh siswa d