: Sistem Informasi Penelitian Universitas Kristen Satya Wacana M02294
€
Y
W
&
VI
'%
ir
i.. "
ii r'
I
yl
Proslding Seminor Hotil Penelilion Pendidikon
Publikosi Koryo llmioh
Penerbil
Progronr SiudiSl Pendidikon Guru Sekoloh Dqsor
FKIP UKSW
Alomot
i
t.
Surel
Tlp.
Jln. Diponegoro 52-60 Soloiigo 5071 I
uksw.pgsd@gmoil.com
10298)321212ext.297
E
€r'
F.
$,:ii
Dewon Protinjou
Dr. Henny D. Koeswanti, M.Pd.
Dr. Mawardi, M.Pd.
Eunice W. Setyaningtyas, S.Pd., M.Pd.
GamalielS. Airlanda,
M.Si.
:
Elvira H. Radia, 5.Pd., S.Mus., M.Pd.
Agustina T.A. Hardini, S.Pd., M.Pd.
Firosalia Kristin, S.Pd., M.Pd.
Penyunling don Tolo [etok
Eunice W. Setyaningtyas, S.Pd., M.Pd.
Cetakan Pertama, September 2017
ltl
SURVtrY TINGKAT KAPASITAS OKSIGBN MAKSIMAL (VOZ MAE
DAN POLA MAKAN ANGGOTA TIM KBM FUTSAL FKIK UKSW
SALATIGA
.,
Rananta K. Ninzarr, Angkit Kinasihr, Kristiawan P. A. Nugroho2
'Progrrr*
Sttrdi Pendidikqn Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Kedokteran dan llmu
Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
llmu Gizi, Fakultas Kedokteran dan llmu Kesehatan,
Smdi
'Progrorn
Universitqs Krislen Satya Wacana
rananta0l @gmail.com
ABSTRAK
Pemain futsal harus memiliki kebugaran yang optimal karena futsal membutuhkan aspek kelincahan.
kekuatan, kecepatan, dan daya tahan yang baik. Aspek tersebut didapatkan melalui budaya gerak dalant
pelajaran pendidikan jasmani yang dipelajari dan dilakukan dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah
Atas. Melalui budaya gerak tersebut maka akan memperoleh keterampilan motorik serta kebugaran jaslnani.
Tingkat kebugaran dipengaruhi oleh kebiasaan olahraga dan pola makan yang baik. Unsur dari kebugaran yan-e
paling penting yaitu daya tahan. Pengukuran daya tahan dapat dilakukan dengan cara mengukur konsumsi Z0-,
max. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat VO2 rnax dan pola makan anggota Kelourpok
Bakat Minat ftitsal Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana. Penelitian ini
mempakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota tim KBM ftrtsal
FKIK UKSW yang berjumlah 38 orang. Teknik pengambilan sautpel menggunakan pmposive sanrplirtg
sebanyak20orang.Pengambilandatauntuk VOlmax denganrnenggunakan MultistageFitness
7e.s1
danuntuk
pola rnakarr dengan membagikan kuesioner. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat VOl
,ra-r anggota tim Kelompok Bakat Minat ftrtsal sebesar 36,66 mVkgBB/min. Maka dapat disimpulkan bahrva
secara kaselurr.rhan kondisi tingkat VO2 max tergolong dalam kategori sedang, sedangkan untuk pola makan
pernain dikategorikan baik.
Kata kunci:
VO2 max, pola makan,
ftltsal, kebugaran, pendidikan jasmani
menyenangkan serta berbagai ungkapan yang
kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran
jasmani, kebiasaan lridup sehat dan niemiliki
pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak
PENDAHULUAN
Dalam peningkatan penyelengaraan
pendidikan sebagai suatu proses pembinaan
manusia yang berlangsung seumur hidup,
peran dari Pendidikan Jasmani sangat penting
sebagai pengalaman belajar melalui aktivitas
manusia.
Olaluaga merupakan aktivitas fisik
jasmani, bennain dan olahraga yang
dilakukan secara sistematis. Pembekalan
pengalan'lan belajar itu diarahkan untuk
yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai
suatu tujuan tertentu, baik dalam prestasi
mallpun unftrk kebutuhan tiap individtr sepcrti
men-9isi u,aktu luang, bcrscnang-scnang.
rncmbina. sekaligus nrembentuk gaya hidtrp
sehat dan aktif sepanjang hayat. Pendidikan
Jasmani merupakan media untuk mendorong
perkembangan keterampilan motorik,
kernampruan fisik, pengetahuan, penalaran,
penglrayatan nilai (sikap-mental-emosionalspirituaJ.-sosial), dan pentbiasaart pola hidtrp
sclrat vilng bc-rrttttara rtnttrk lllcrallgsallg
ircrlirrrrl.irliltr s(-rtil pL-fkLtttbaltsiitl \ttllt
scirrbatrg. Ntclaltri Pcrididikan .lasrttatti akan
rurcrnpclolch bcrbagai ungkapan vang crat
kaitannya cle ngan kesan pribacli yarg
rnenghilangkan stres, menjaga kcsehatan, dict.
dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sernakin
banyak melakukan olahraga
dapat
rneningkatkan derajat kesehatan dan tingkat
kesegaran jasmani seseorang. Menurut lrianto
(2007). seseorang dikategorikan nrenriliki dcr.a.iirl
kebrrgaran l,ang baik apabila nrerniliki ketrtatnpLtatr
rurrluk dapat n-relaktrkan pcker iairn sclt:rr'l-ltrrl
'
secara cllsiclr lartpa kelelahan varrg bcrici-'iltarr.
Tingkat kebu-uaran seseorang clipc-nglrtrhi olelr
kebitrsaau olahraga clan pola ltrakalt. Lirtttrk
rnendapatkan hasil yang optintal. aktir itas
31
*;?ffiffiwtlGtilt64@i@mFs
Penelitian ini
berolaluaga perlu didukung dengan asupan gizi
yang memadai. Kebiasaan olahraga dan pola
makan yang baik sangat berpengaruh terhadap
tingkat kebugaran. Salah satu unsur yang paling
penting dalarn kebugaran jasmani yaitu daya
rnetode survei, untuk memper-oleh fakta-fakta
gejala-gejala yang ada maka
dipergunakan tes dan pengukuran. Survei
adalah salah satu jenis penelitian untuk
mengetahui pendapat dari infonndsi yang
diperoleh dari penelitian, dapat dikumpulkan
dari seluruh populasi dan dapat pula dari
sebagian dari populasi (Dharma, 2008).
Populasi dalam penelitian ini adalah anggota
tim KBM futsal FKIK UKSW yang berjumlah
38 orang. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan purposive
Daya tahan kardiorespirasi adalah
kemampuan dari jantung, paru-paru,
pembuluh darah, dan kelompok otot yang
besar untuk melakukan latihan-latihan yang
keras dalam waktu yang lama, seperti jalan
cepat, jogging, berenang, senam aerobik,
mendayung, bersepeda, dan lainJain (Len
Kravitz, 2001:5). Oleh karena itu daya tahan
kardiorespirasi menjadi suatu komponen
pokok yang penting bagi kebugaran jasmani.
sampling yang dilakukan atas
penelitian, dan tidak memiliki penyakit
kardiorespirasi. Kriteria eksklusi adalah halhal lain di luar kriteria inklusi. Berdasarkan
kriteria inklusi maka dipilih 20 orang sebagai
kilogram (berat badan), pet menit. Hal ini
memberikan indikasi bagaimana tubuh
menggunakan oksigen pada saat melakukan
aktivitas fisik misalnya pada waktu olahlaga.
Salah satu cabang olahraga yang menuntut
subyek penelitian.
Dalam penelitian ini instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data pola
makan pemain dengan membagikan kuesioner
yang terdiri dari frekuensi makan, kebiasaan
makan, konsumsi cairan, konsumsi,makanan
tahan
dan minuman sebelum dan
kardiorespirasi adalah futsal.
Dalam futsal karakteristik
sistem
anaerobik yang didukung dengan sistem
dengan berlari bolak-balik antara 2 garis
dengan jaruk 20 meter dengan aba-aba bunyi
aerobik. Bermain futsal membutuhkan banyak
energi sehingga asupan makan harus dijaga
untuk memiliki kondisi tubuh yang baik
karena energi didapat dari mengkonsumsi
makanan sehat. Jadi pemain futsal perlu
memiliki VO2 max yang baik untuk mensuplai
oksigen guna menunjang aktivitas mereka
pertandingan
beep.
Sumber dala pada penelitian ini
dengan menggunakan data primer karena data
diambil langsung oleh peneliti melalui I1F7.
Sedangkan data sekunder adalah data yang
sudah tersedia sehingga dapat diperoleh
dengan lebih mudah dan cepat, misalnya data
nama dan usia pemain. Pengarnbilan data
dilakukan pada hari Rabu tanggal 8 Februari
2017 pukul 15.00 sarnpai selesai di lapangan
Salatiga Futsal. Prosedur pelaksanaan MFf
antara lain: persiapan lintasan yang akan
digunakan sepanjang 20 meter, tape/audio,
recording sheel, dan pengarahan tata cara
pelaksanaan tes. Dalam pengarnbilan data
terdapat 5 lintasan dan dibantu 5 tcrnan yang
berlugas nrcngamati dan mencatat subjck
dalarn nrc-rrirrlaui tcs. Sclart-itrtrrva vaittr
pcngurupulan ret'ortling sheet, clitu'tttkart
sesuai nonror pcserta pafiisipan kcttrudiart
data diolah untuk mengetahui perse ntase
berlangsung.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dan
KBM (Kelompok Bakat Minat)
FKIK UKSW, olahraga yang diminati
mahasiswa FKIK adalah futsal. Di dalarn
kegiatan
KBM futsal FKIK, para pemain tidak bisa
berlahan lama ketika menjalani latihan
maupun bertanding. Sebagai mahasiswa, hal
tersebut bisa saja terjadi karena para pemain
melakukan banyak aktivitas dan pola makan
yang kurang teratur sehingga terjadi
kelelahan. Untuk itu penelitian ini dilakLrkar-r
guna rncngetahtri kondisi tingkat l/Ol trtol dan
pola nrakan pacla anggota tini
sesudah
perlandingan. Sedangkan untuk tingkal VO:
max dengan menggunakan Tes MFT atalu
Multistage Fitness Test. Tes ini dilakukan
energi yang digunakan adalah sistem energi
selama
dasar
pertimbangan tertentu. Kriteria inklusi subjek
penelitian adalah aktif secara fisik, anggota
KBM futsal FKIK, bersedia menjadi subjek
Pengukuran daya tahan kardiorespirasi untuk
kapasitas aerobik dapat dilakukan dengan cara
mengukur konsumsi YOz max (Ismaryati,
2006). VO2 max merupakan volume oksigen
tubuh yang dapat digunakan saat bekerja
keras, dinyatakan dalam milliliter, per
fisik dan daya
dengan
dari
tahan kardiorespirasi.
kemampuan
menggunakan
pendekatan kuantitatif deskriptif
Kc-lornplok
Bakat Minat (KBM) futsal FKIK UKSW.
BAHAN DAN NIETODE
32
tingkat VOt max pemain apakah
Status
gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh
individu atau sekelompok orang yang
diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan, dan
HASIL DAN DISKUSI
''
gizi kurus.
responden memiliki status
dalam
kategori sangat kurang, kurang, sedang, baik,
sangat baik ataupun istimewa.
Data karakteristik
penggunaan zat gizi
responden
dibutuhkan untuk rnengetahui lebih
mengenai gambaran responden dalam
(Faiz,201l).
jelas
Tabel 3 Persentase berat badan responden
penelitian. Karakteristik yang diteliti meliputi
usia, berat badan, tinggi badan, dan status
gizi. Karakteristik responden disajikan dalam
tabel (Lampiran l).
Tabel I
nden
usla
Usia (tahun)
N
o/
/o
l8
l9
5
25
3
15
20
I
5
2t
4
20
22
7
35
Total
20
100
Tabel 2 Persentase tin
Berat Badan (kg)
N
o/
/o
46-55
5
25
56-65
l0
50
66-75
2
10
76-85
2
10
86-95
I
5
Total
20
100
Tabel4 Perse ntase s tatus
N
Status Gizi
sangat kurus
0
0
Kurus
I
t6
80
Normal
badan
l5
Obesitas
0
0
Total
20
100
o/
/o
Overweight
56-160
2
l0
61-165
I
5
66-170
9
45
t-175
7
35
76-l 80
0
0
7
81-l8s
Total
Dari hasil
I
5
20
100
wawancara
dengan
(2009)
berdasarkan usia tersebut dapat diketahui
bahwa responden tergolong ke dalam usia
rerrraja akhir.
Tabel 5. Data Kapasitas Oksigen Maksimal
(VOl nmx)
Kcmudian untuk
tinggi
badan
Jurnlah
Min
Max
Mean
Sta*lort
20
29.1
49
36.66
5,8
I
Proses awal dari analisis data yaitu
melakukan deskripsi data responden yang
bertujuan untuk mengetahui ukuran-ukaran
diantaranya jumlah persentase, rata-rata
(mean), dan simpangan baku (standart
deviasi). Pengolahan data dilakukan dengan
perhitungan manual dan dengan bantuan
program Microsoft Excel 2007 versi Windov,s.
Dari hasil data yang diperoleh disajikan dalam
tabel (Lampiran 2). Pengukuran hasil tingkat
VO2 max dilakukan dengan menggunakan
Mttltistage Fitness Test (MFT) yang dilakukan
oleh 20 subjek penelitian anggota tirn KBM
futsal FKIK dari UKSW. Hasil dari penelitian
berguna untuk mengetahui seberapa besar
kondisi tingkat kapasitas oksigen maksinrai
responden. Hasil dari tes tersebut dapat dilihat
dalam tabel (Lampiran 2).
responden terhadap usia sedikit beragam
yaitu antara usia 18 sampai 22 tahun. Ratarata umur dad semua responden yaitu 20,25
tahun. Menurut Depkes RI
5
J
N
Tinggi Badan (cm)
nden
o/
/o
Deriosi
Tabel 6. Hasil
SI Tes MFT R
Kategori
rcspondcn keselunthan 169,1 cm. sedangkan
bcrlt batlan rcspoudctr rata-rilta
62.0-;
\ilr,grrrrn. Dari qiirnbaml tcrscll!.lt clikctltlrtri
scbagian bcsar S0')'o re-spotrdctt ututriliki
status gizi nonnal. l-59/o responclcn dcrr-gan
status gizi ovcrr,i,eight, dan hanya 5%
den
o/
/o
N
Ist irneu,a
0
0
l.urglt []irik
0
I0
33
,",,qqr+lrary6@.s&
Kurang
5
25
Sangat Kurang
1
35
Total
20
100
kebugaran tubuh juga baik (Fajarwati, 2006).
Asupan
Dari hasil tersebut menunjukkan
saat masa latihan, bertanding
bahwa 3502 responden memiliki tingkat VO2
dapat
tnaupLllt
pemulihan yaitu dengan memennhi jumlah
energi dan komposisi zat gizi secara seimbang
sesuai dengan kebutuhan individual setiap
harinya (Sedyanti, 2000). Stahrs gizi yang
baik dapat diperoleh melalui asupan makan
yang seimbang (Widiastuti, Kushartanti, &
Kandarina, 2008). Asupan zat gizi yang
seimbang mempengaruhi penampilan prima
seorang pemain pada saat bertanding
(Heather, Lisa, & Alan, 2006). Jadi sernakin
tinggi tingkat VO2 max semakin baik pula
fisik pemain ketika bertanding. Pola makan
merupakan kebiasaan konsumsi pangan setiap
harinya dimana jumlah pangan baik tunggal
maupun beragam yang dimakan oleh individtr
atau kelompok dengan tujuan teflentu. Tujuatr
mengkonsumsi makanan adalah unlult
max sangat kurang, 30olo responden dengan
tingkat VO1 max sedang, 250lo responden
memiliki tingkat VO2 max kurang, dan hanya
l0o% responden memiliki kondisi tingkat VO2
max baik. Maka dapat diperoleh bahwa
kondisi tingkat VO2 max anggota KBM futsal
FKIK memiliki rata-rata sebesar 36,66
mllkgBB/min yang termasuk dalam kategori
sedang. Hal ini menunjukan keadaan
kebugaran jasmani, khususnya untuk daya
tahan kardiorespirasi tergolong cukup baik.
Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa kondisi tingkat kapasitas oksigen
maksimal anggota tim KBM futsal FKIK
rata-rata sebesar
zat gizi yang seimbang
diperoleh melalui pengaturan rnakanan secara
tepat. Pengaturan makanan diperlukan untull
memenuhi kualitas dan kuantitas gizi pasctr
36,66
mllkgBB/min yang termasuk dalam kategori
sedang. Hal ini menunjukan keadaan
kebugaran jasmani, khususnya untuk daya
memperoleh sejumlah
zat gizi
yang
diperlukan tubuh.
tahan kardiorespirasi tergolong cukup baik.
Dari hasil kuesioner menyatakart
bahwa frekuensi dan kebiasaan makart
digunakan untuk mengetahui konsurnsi
Dalam bermain futsal pemain dituntut
untuk memiliki daya tahan yang optimal
karena futsal mempakan olahraga aerobik dan
pangan responden di ukur dalam satuan kali
per hari. Frekuensi makan responden dapat
dilihat dari Tabel (Lampiran 3).
anaerobik dimana pemain harus rnemiliki
kelincahan, kekuatan, kecepatan, dan daya
tahan yang baik. Saat bermain, kelincahan
Tabel 7. Sebaran Frekuensi,Makan
sangat dibutuhkan untuk
mendukung
kemampuan menggiring bola, baik pada saat
Sebaran
Frkucnsi
mko
menyerang maupun bertahan. Kemudian
untuk dapat melakukan teknik dengan baik
seperti menendang bola kearah gawang,
N
o/
/o
J
t4
65
2
5
25
>3
I
5
Total
20
100
( ka
melakukan umpan, serta kemungkinan terjadi
tabrakan dengan pemain lain, maka
diperlukan kekuatan yang baik pula.
Selanjutnya pemain futsal ditLrntut untuk
memiliki performa kecepatan yang optimal
karena futsal mempakan permainan dengan
pergerakan cepat. Hal yang utama adalah daya
tahan, dimana berdasarkan pennainan futsal
yang merupakan permainan cepat, pergerakan
cepat, berlari, sprint bolak balik, menguasai
bola maupun merebut bola yang berlangsung
selama 2 x 20 menit dengan waktu istirahat
15 menit. Maka pemain futsal harus memiliki
daya tahan yang baik gnna bemrain secara
Tabel
8
li,'hari)
Sebaran Kebiasaan Makan
Kchiasaan rlakan
Sebaran
N
,ll
Selalu
6
30
kadane-kadans
13
65
Jarans
I
5
tidak pcnrah
0
0
0
0
I9
():
O'.
0
Kebiasaan saraDan
D:ru
Merru saraoan nagi
Ir,l
maksimal.
ic
Roti
Sclain itu asuplrn r.nakanan nrcnjadi
yang
pcuting bagi kondisi tr.rbr.rh. \4enur-ut
hal
stlrdi yan,q penrah dilakukan cii Yogyakarta
diketahui bahrva aslrpan energi cukup maka
nrr.i - llrttk D,ntk
Lainnva
Srrsunlrrr ntctrrr konsulrsi
rlakan sitng
34
5
nasi, lauk hcwani, lauk
nabati, sawr, buah
nasi, lauk heu,ani/nabati,
4
20
sa\ur
l2
60
nasi. Iauk hcr.vani
4
20
Lainnya
0
0
Tabel 10. Kebiasaan Makan Pemain Sebelum
Bertand
Kcbiasaan konsunrsi
makan scbclum
bcrtanding
N
o/
/o
l-2 jarn
t6
80
2-3 ja:m
4
20
3-4 jam
0
0
4-5 jam
0
0
J
15
13
65
0
4
20
rcntaug waktu konsumsi
makanan Icngkap
Susrman menu konsumsi
makan malam
nasi. lauk hcrvani, lauk
nabati, savur, buah
nasi, lauk hewaniinabati,
savur
3
l5
l0
50
nasi. lauk hewani
,
l5
Lainnya
4
20
Sclalu
0
0
kadang-kadang
8
4A
nasi. lauk hervani/nabati,
savtlr
Jarang
u
55
nasi, lauk hcwani
tidak pemah
I
5
susunall menu makanan
Konsumsi./aslbod
(makanan ccpat saii)
lainnya
makanar/minuman yang
dihindari
Dari haisl tersebut menunjukkan
bahwa sebanyak 65% responden memiliki
fi'ekuensi makan sebanyak tiga kali setiap
harinla, sedangkan sisanya memilik frekuensi
makan sebanyak dua kali sehari yaitu 25%o
dan hanya 5olo responden memiliki frekuensi
makan lebih dari tiga kali setiap harinya.
N
3
l5
5 sclas
4
20
7 selas
5
25
> 8 gelas
8
40
konsumsi sport drink
Ya
Iidak
I
5
t9
95
Ya
4
20
t6
85
Ya
t6
80
f
4
20
idak
tintuk hasil kebiasaan
dilihat clltlant
rcspon(lcn dapat
55
9
45
meltu
hewani, lauk nabati, sayur, buah, dan juga
hanya nasi dan lauk hewani saja. Kemudian
untuk kebiasaan makan malarn responden
50oZ konsumsi menu berupa nasi, lauk hewani
atau nabati, sayrr, serta 20%o memilih lainnya
dengan variasi menu seperti nasi goreng, nasi
dan telur, sisanya masing-masing l5%
responden konsumsi menu nasi, lauk hewani,
lauk nabati, sa) rr, buah, dan hanya nasi
dengan lauk hervani. Konsumsi makanan
ccpat sa.ii ffas1/ood) sebagian besar 55o,'o
responde n jarang nleugkonsuuli Jost./botl.
sisanya 40% kadang-kadang mengkonsumsi
fastfood dan 5o/o tidak pernah meugkonsurns,i
fastfood.
.
konsurrsi alkohol
Tidak
konsurnsi rninum selama
bertandins
ll
tidak ada
untuk melakukan sarapan dengan
o/
/o
konsurnsi air mineral
< 5 gelas
Ada
bempa nasi dan lauk pauk dengan persentase
95o/o dan hanya 5% responden melaklrkan
sarapan hanya dengan makan roti. Kebiasaarr
makan siang 60% responden mengkonsumsi
menu berupa nasi, lauk hewani atau nabatx,
dan salnrr, sedangkan sisanya masing-masing
20oh memlllh menu lengkap bempa nasi, lauk
Tabel9. Sebaran Konsumsi Minum
Sebaran
0
Dari hasil tersebut menunjukkan
bahwa kebiasaan makan responden sebagian
besar yaitu sebesar 65% membiasakan diri
Frekuensi makan berpengaruh terhadap tubuh
karena tubuh membutuhkan nutrisi untuk
menjaga kesehatan tubuh. Umumnya
seseorang makan minimal lx perhari terdiri
dari sarapan, makan siang, dan makan malam.
Kebiasaan minum
Sebaran
Tabcl I l Kebiasaan Makan Pernain Sctelah
makan
Bcrtandi
tahr--l
(LrrrtrPirart 1t.
Sc-barart
l
35
,-,','-d8iffin@ffittGrffi
minuman isoionic
8
tidak ada
0
40
0
Lainnva
rcntans waktu konsumsi makanan
9
45
t2
60
1
35
|
-l
iam
2-3 iam
31
m
4-5
m
responden jarang mengkonsumsi .lLtst/bod
Menurut Irianto (2007) penyediaan makanar.r
cepat saji merniliki kelebihan antara laiu
penyajian yang cepat sehingga
kapan dan dimana saja, higienis, dianggap
makanan modem. Namun fast "/bod juga
memiliki kekurangan yaitu kornposisi bahan
makanan yang kurang memenuhi standar
makanan sehat berimbang, antara lain
kandungan lemak jenuh berlebihan karena
unsur hewani lebih banyak daripada nabati,
kurang serat, kurang vitamin.
Kemudian hasil mengenai kebiasaan
minum responden dapat dilihat dalam tabel
(Lampiran 3). Hasil tersebut menunjukkan
5
0
0
4
20
nasi, lauk hcrvani/nabati, sawr
t0
50
nasi, Iauk hcwani
2
IO
Lainnva
makanan/rninuman vans dihindari
4
20
susunarl menu makanan
nasi, lauk hervani, lauk nabati,
sawr, buah
Ada
7
35
tidak ada
l3
65
bahwa sebagian 40%
Dari hasil penelitian
responden
mengkonsumsi air mineral lebih dari 8 gelas
perhari, dan sisanya 25%o responden konsumsi
air mineral 7 gelas per hari, 20olo konsumsi 5
gelas air mineral per hari, dan lSYo responden
rata-rata
responden berusaha membiasakan diri untuk
melakukan sarapan pagi. Jika tidak
melakukan sarapan maka tidak ada asupan
gizi yang masuk ke dalam tubuh sehingga saat
bermain futsal kekurangan energi yang dapat
menyebabkan performa permainan tidak
maksimal. Bagi pemain futsal sarapan pagi
menjadi kehamsan Llnfuk memberikan energi
dalam tubuh guna melakukan aktivitas fisik.
Susunan menu sarapan pagi sebaiknya yang
mengandung karbohidrat tinggi karena
kar-bohidrat merupakan sumber utama bagi
tubuh. Selain karbohidrat, konsumsi protein
juga penting untuk menjaga metabolisme
tubuh. Kondisi YOz max tergantung pada
kebugaran tubuh, kebugaran tubuh didapat
dari rutinitas melakukan aktivitas fisik dan
asupan makan yang baik. Konsumsi zat gizi
yang baik sesuai dengan kebutuhan gizi akan
membuat kebugaran atlet menjadi baik
sehingga menjadi tidak cepat lelah dan
mampu melakukan aktifitasnya dengan baik
pula sehingga mampu mencapai prestasi
olahraga yang maksimal (Kartika, 2006).
Untuk makan siang responden biasa
mengkonsumi menu nrakanan berupa nasi,
lauk lrewani atau lauk nabati, sa1ur, dan buah.
Menu makanan sehat untuk makan siang
harus memenuhi beberapa hal
tidak
menghabiskan waktu dan dapat dihidangkan
konsumsi air mineral kurang dari 5 gelas per
hari. Konsumsi sporl drink sebagian besar
95o% responden tidak mengkonsumsi s1roi1
drink, hanya 5o/o responden mengkonsumsi
sport drink. Konsumsi alkohol diketahui
bahwa sebesar 80% responden tidak
mengkonsumsi alkohol
dan hanya
20%
responden mengkonsumsi alkohol,. Rcsponden
selalu mengkonsumsi minurnan selama
bertanding (80%), sernentara sisanya tidak
mengkonsumsi minuman selarna bertanding
(20%).
Konsumsi cairan bagi seorang pemain
futsal sangat diperlukan guna menjaga hidrasi
tubuh. Para pemain futsal ketika bermain
dilapangan akan banyak mengeluarkan tenaga
dan keringat sehingga cairan tubuh cepat
habis dan mengalami dehidrasi. Jadi
mengkonsumsi air mineral sangatlah pcnting
guna mencegah hidrasi sehingga keadaan
tr'O2
max tetap stabil ketika bertanding. Pada
umlunnya minurn air mineral 8 gelas sch;ui
atau sekitar 2 liter perhari dapat nrcncukupi
kebutuhan cairan pada tubr:h. Rata-rata
responden mengonsumsi air rnineral lebih dari
7 gelas perharinya. Sport drink atau minnrnan
sepefti
karbohidrat, lemak sehat, protein dan mineral.
Makan siang dilakukan guna mengisi kernbali
perut setelah tubuh melakukan aktivitas sejak
pagi hari sepefii halnya aktifitas fisik bennain
futsal. Saat bemain futsal tentu saja banyak
cncrgi yang clikclurrkan sc'hingga lrnrakelarnaan encr,gi akar terkur-ls habis. Jadi
olahraga yang fungsinya adalah untuk
menggantikan cairan elektrolit, gula, dan
nutrisi lain yang hilang selama bcrolahraga.
Sebanyak 95%' r'espondr'ir tiilak
r.rrengkonsuu.rsi .rpor'l tlt'ink dtn lrlrrl'u j",,
rcspondert rrrcngkortsrrrn sirrva.
Scbagian besar rcsl-rondcn ticllk
mengkonsumsi alkohol. Minunran alkohol
r.nakan di siars hari dapat rncmbantu
memulihkan energi tubuh. Sebagian besar
36
mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh
pantangan setelah berlanding (65%),
kesadaran. Menurut Davidson, Neale, dan Kring
makanan pedas, minuman bersoda, alkohol
(3s%).
bila di konsumsi karena berdampak bagi
seseorang dan mengakibatkan kehilangan
(2004) konsumsi minuman beralkohol sangat
memgikan bagi kesehatan dan kesejahteraan
hidup, karena konsumsi dalam jangka panjang
dapat menyebabkan kerusakan biologis parah
antara lain kerusakan kelenjar endokrin dan
parkreas, gagal jantung, hipertensi, dan stroke.
Mengkonsumsi minuman beralkohol sangat
berbahaya bagi kesehatan, jadi seseorang atau
olahragawan tidak di anjurkan mengkonsumsi
alkohol. Hampir semua
resPonden
mengkonsumsi air mineral saat pertandingan.
Saat bertanding para pemain
banyak
mengeluarkan keringat sehingga mengalami
dehidrasi, jadi pemain harus mengkonsumsi
air mineral guna mengembalikan cairan tubuh
yang terkuras.
Hasil dari sebaran
kuesioner
mengenai konsumsi makanan sebelum dan
setelah berlanding dapat dilihat dalam tabel
(Lampiran 3).
Semua
responden
mengkonsumsi makanan sebelum bertanding
tetapi dengan rentang waktu yang berbedabeda. Sebagian besar 800/o mengkonsumsi
makanan dengan rentang waktu 1-2 jarn dan
sisanya 20% responden
mengkonsumsi
makanan sebelum bertanding dengan rentang
waktn 2-3 jam. Susunan menu juga berbedabeda, sebesar 650/o responden konsumsi menu
berupa nasi, lauk hewani atau nabati, sa)rur,
20% responden konsumsi menu lainnya
seperti nasi, sayur, lauk hewani, biskuit, roti,
buah-buahan, dan sisanya l5ol, responden
konsumsi menu lengkap bempa nasi, lauk
hewani, lauk nabati, sa)rur, buah. Kernudian
55% responden menyatakan bahwa
ada
pantangan terhadap makanan dan minuman
sebclum berlanding seperti makanan
bcnlinyak, asarn, pedas sel'ta minrtman
bersoda, dan sisanya 45'Z responden tidak ada
pantanga[ makanan dan minuman scbcltttl
hcrlanding. Rcspondcn tlcttgkottstutrsi
minuman setelah bertanding rnernilih lainnya
air
mineral dan vitamin (45%),
(40%), dan air dingin
isotonik
minuman
(15%). Hal tersebut u:tuk mengganti cairan
seperli
yang terkuras habis kctika bertanding. Sclnrta
rr-spondcn tlcugkousttmsi t.trakattatt lcngkap
nanrrul -iuta dcngatr rclttartu s akttt vitil!:
bcrbctla-bcclii scbcsar 60y; |-l jam- -l-i'1,, ---l
.iarrr. clan l5%, 3-.tr iatn. Kcttrtrdiarr scbrgiarr
besar rcsponden menyatakan bahrva tidak ada
sedangkan sisanya memiliki pantangan seperli
Menurut Brouns (1993) sebelum
pefiandingan, pemain disarankan untuk
mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat 2-
4
jarn sebelum bertanding
untuk
meningkatkan cadangan glikogen yang
betfungsi sebagai molekul penyimpanan
jangka panjang para pemain
dan
mengkonsumsi cairan yang cukup guna
menjaga agar status hidrasi pemain tetap
dalam kondisi baik seperli halnya air putih.
Jika pemain tidak mengkonsumsi makanan
atau tidak ada asupan energi dan mengalami
kelaparan akan menurunkan kondisi VO2 ntax
sehingga bermain dengan tidak maksimal.
Begitu juga sebaliknya, Setelah pertandingan,
energi di dalam tubuh berkurang dengan
cepat. Selain itu, tubuh juga mengalami
kehilangan caitan dan elektrolit melalui
keringat karena aktifitas yang dilakukan
selama pertandingan. Oleh sebab itu, makanan
dan minuman setelah perlandingan sangat
dibutuhkan oleh tubuh untuk memulihka'n
keadaan tubuh seperti mengembalikan
glikogen, mengganti cairan dan elektrolit
yang terbuang untuk menjaga keseimbangan
cairan dan elektrolit di dalam tubuh. Sebagian
besar responden mengkonsumsi makanan I -2
jam baik sebelum dan sesudah pertandingan.
Beberapa responden menyatakan ada
makanan dan minuman yang harus dihindari
baik sebelum pertandingan maupun setelah
pertandingan. Pemain hendaknya menghindari
makanan dan minuman seperli halnya
makanan yang berminyak, pedas, asam, selta
minuman bersoda dan alkohol. Makanan yang
terlalu pedas dan terlalu asam akan
mengganggll proses pencernaail dan
merrimbulkan rasa tidak nyarnan di lambung.
Mengkonsumsi alkohol juga berdampak pada
kcsehatan tubuh, sama scpcrli halnya
minuman bersoda dapat
mengganggu
kesehatan tubuh karena soda mengandung
kadar gula yang berlebihan. Jadi hindari
makanan
dan mintttnan yang
akan
mengganggu kegiatan olahraga seperli halnya
bemrain futsal.
Sli\l Pt_]1-.\N
Bcrdasarkan lrasil tcs petr-uLtkttt'att
tirrgkat l'-O. rnax anggota KBM tirtsal FKK
UKSW rnelalui Multistoge Fitness Test
SMPISMA Ragunan Jakarta Selatan.
Fajarwati S. Hubungan Asupan Energi dengan
Tingkat Kebugaran Paru Jantung (VO2
max) Peserta Senam Aerobic di Sanggar
Senam dan Fitness Centre Karlika Dewi
Yogyakarta. 2006 [dikLrtip 201,J Mar 2l ]
Tersedia URL : http://dawamjamil.
diperoleh bahwa secara keseluruhan kondrst
tingkat YOz ntax rata-rata sebesar
36,66
mVkgBB/min yang termasuk dalam kategori
sedang. Sedangkan untuk pola makan pemain
dikategorikan baik dilihat dari fi-ekuensi
makan, pemilihan jenis makanan, kecukupan
cairan, dan konsumsi makanan/minuman pada
saat sebelum, sedang, dan
blogspot. co.
setelah
performa tubuh dalam melakukan gerak saat
melaksanakan serangkaian aktivitas latihan
maupun pertandingan futsal.
Ucapan Terima Kasih
Peisada.
telah memberikan bantuannya:
Sedyanti. 2000. Pedoman pelatihan gizi
olahraga untuk prestasi. Jakarta: Depkes
R.I dirjen Kesehatan Masyarakat
Direklorat Gizi Masyarakat.
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
menjaga,
melindungi, membimbing
serta
menolong saya dalam menyelesaikan
karya tulis ini.
2.
Widiastuti PA, Kushartanti BMW, Kandarina
IBJ. 2009 Pola Makan Dan Kebugaran
Jasmani Atlet Pencak Silat Selama
Ibu Angkit Kinasih, M.Pd selaku
pembimbing I dan Bapak Kristiawan
Pelatihan Daerah Pecan Olahraga
Nasional XVII Provinsi Bali Tahun
2008. Jurnal Gizi Klinik Indonesia.
P.A Nugroho, M.Si selaku pembimbing
U,
terimakasih untuk waktu
dan
kesabarannya dalam membimbing saya
dari awal hingga akhir penulisan.
a
J.
/03/hubun gan -
Ismaryati. 2006. Tes dan Pengukuran
Ol ahraga. Surakarta: Sebelas Maret
University Press
Kravitz, Len. 2001 . Pandttan Lengkap Bugar
Total. Jakarta : PT Raja Gravindo
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan karya
ilmiah ini. Oleh Karena itu penulis sampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang
memberikan kesehatan,
I
Yogyakarta.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah
l.
idl2}l
asupan-energi-dengan-tingkat. html
Heather HF, Lisa C, Alan EM. 2006.
Endurance and Ultra-endurance athletes.
In: Practicial Applications in porl
Nutrition. Boston: Jones and Barllett
Publisher.
Irianto DP.2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga
dan Olahragawan. Andi Yogyakarta,
melaksanakan pertandingan. Pola makan yang
baik turut mendukung tingkat VOz max para
pemain karena berperan dalam meningkatkan
Vol.6,No l:13-20.
Orang tua dan keluarga yang sudah
mendukung, membiayai dan selalu
mendoakan saya dalam menyelesaikan
karya tulis ini.
DAFTAR PUSTAKA
Davidson, Gerald. C., Neale, J. M., Kring, A. M.,
(2006). Psikologi Abnonnal. Jakarta :
Rajarvali Press
Depkes RI (2009). Profil Kesehatan
Indonesia. Jakarta: Depertemen
Republik Indonesia.
M. P. S. Dharma. Pendekatan, Jenis, dan
Metode Penelitian Pendidikan, I akarta:
Direktorat Tenaga Kependid ikan
Departemen Pendidikan Nasional, 2008,
p. 41.
Faiz NH. 201L Hubungan Karaktcristik Atlct.
Pcngctahuan Cizi. KonsLtsrni Pangau,
dan Tingkat Kc-cukupan Gizi terhadap
Kebugaran Atlet Bola Basket di
38
Y
W
&
VI
'%
ir
i.. "
ii r'
I
yl
Proslding Seminor Hotil Penelilion Pendidikon
Publikosi Koryo llmioh
Penerbil
Progronr SiudiSl Pendidikon Guru Sekoloh Dqsor
FKIP UKSW
Alomot
i
t.
Surel
Tlp.
Jln. Diponegoro 52-60 Soloiigo 5071 I
uksw.pgsd@gmoil.com
10298)321212ext.297
E
€r'
F.
$,:ii
Dewon Protinjou
Dr. Henny D. Koeswanti, M.Pd.
Dr. Mawardi, M.Pd.
Eunice W. Setyaningtyas, S.Pd., M.Pd.
GamalielS. Airlanda,
M.Si.
:
Elvira H. Radia, 5.Pd., S.Mus., M.Pd.
Agustina T.A. Hardini, S.Pd., M.Pd.
Firosalia Kristin, S.Pd., M.Pd.
Penyunling don Tolo [etok
Eunice W. Setyaningtyas, S.Pd., M.Pd.
Cetakan Pertama, September 2017
ltl
SURVtrY TINGKAT KAPASITAS OKSIGBN MAKSIMAL (VOZ MAE
DAN POLA MAKAN ANGGOTA TIM KBM FUTSAL FKIK UKSW
SALATIGA
.,
Rananta K. Ninzarr, Angkit Kinasihr, Kristiawan P. A. Nugroho2
'Progrrr*
Sttrdi Pendidikqn Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Kedokteran dan llmu
Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
llmu Gizi, Fakultas Kedokteran dan llmu Kesehatan,
Smdi
'Progrorn
Universitqs Krislen Satya Wacana
rananta0l @gmail.com
ABSTRAK
Pemain futsal harus memiliki kebugaran yang optimal karena futsal membutuhkan aspek kelincahan.
kekuatan, kecepatan, dan daya tahan yang baik. Aspek tersebut didapatkan melalui budaya gerak dalant
pelajaran pendidikan jasmani yang dipelajari dan dilakukan dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah
Atas. Melalui budaya gerak tersebut maka akan memperoleh keterampilan motorik serta kebugaran jaslnani.
Tingkat kebugaran dipengaruhi oleh kebiasaan olahraga dan pola makan yang baik. Unsur dari kebugaran yan-e
paling penting yaitu daya tahan. Pengukuran daya tahan dapat dilakukan dengan cara mengukur konsumsi Z0-,
max. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat VO2 rnax dan pola makan anggota Kelourpok
Bakat Minat ftitsal Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana. Penelitian ini
mempakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah anggota tim KBM ftrtsal
FKIK UKSW yang berjumlah 38 orang. Teknik pengambilan sautpel menggunakan pmposive sanrplirtg
sebanyak20orang.Pengambilandatauntuk VOlmax denganrnenggunakan MultistageFitness
7e.s1
danuntuk
pola rnakarr dengan membagikan kuesioner. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat VOl
,ra-r anggota tim Kelompok Bakat Minat ftrtsal sebesar 36,66 mVkgBB/min. Maka dapat disimpulkan bahrva
secara kaselurr.rhan kondisi tingkat VO2 max tergolong dalam kategori sedang, sedangkan untuk pola makan
pernain dikategorikan baik.
Kata kunci:
VO2 max, pola makan,
ftltsal, kebugaran, pendidikan jasmani
menyenangkan serta berbagai ungkapan yang
kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran
jasmani, kebiasaan lridup sehat dan niemiliki
pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak
PENDAHULUAN
Dalam peningkatan penyelengaraan
pendidikan sebagai suatu proses pembinaan
manusia yang berlangsung seumur hidup,
peran dari Pendidikan Jasmani sangat penting
sebagai pengalaman belajar melalui aktivitas
manusia.
Olaluaga merupakan aktivitas fisik
jasmani, bennain dan olahraga yang
dilakukan secara sistematis. Pembekalan
pengalan'lan belajar itu diarahkan untuk
yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai
suatu tujuan tertentu, baik dalam prestasi
mallpun unftrk kebutuhan tiap individtr sepcrti
men-9isi u,aktu luang, bcrscnang-scnang.
rncmbina. sekaligus nrembentuk gaya hidtrp
sehat dan aktif sepanjang hayat. Pendidikan
Jasmani merupakan media untuk mendorong
perkembangan keterampilan motorik,
kernampruan fisik, pengetahuan, penalaran,
penglrayatan nilai (sikap-mental-emosionalspirituaJ.-sosial), dan pentbiasaart pola hidtrp
sclrat vilng bc-rrttttara rtnttrk lllcrallgsallg
ircrlirrrrl.irliltr s(-rtil pL-fkLtttbaltsiitl \ttllt
scirrbatrg. Ntclaltri Pcrididikan .lasrttatti akan
rurcrnpclolch bcrbagai ungkapan vang crat
kaitannya cle ngan kesan pribacli yarg
rnenghilangkan stres, menjaga kcsehatan, dict.
dan meningkatkan daya tahan tubuh. Sernakin
banyak melakukan olahraga
dapat
rneningkatkan derajat kesehatan dan tingkat
kesegaran jasmani seseorang. Menurut lrianto
(2007). seseorang dikategorikan nrenriliki dcr.a.iirl
kebrrgaran l,ang baik apabila nrerniliki ketrtatnpLtatr
rurrluk dapat n-relaktrkan pcker iairn sclt:rr'l-ltrrl
'
secara cllsiclr lartpa kelelahan varrg bcrici-'iltarr.
Tingkat kebu-uaran seseorang clipc-nglrtrhi olelr
kebitrsaau olahraga clan pola ltrakalt. Lirtttrk
rnendapatkan hasil yang optintal. aktir itas
31
*;?ffiffiwtlGtilt64@i@mFs
Penelitian ini
berolaluaga perlu didukung dengan asupan gizi
yang memadai. Kebiasaan olahraga dan pola
makan yang baik sangat berpengaruh terhadap
tingkat kebugaran. Salah satu unsur yang paling
penting dalarn kebugaran jasmani yaitu daya
rnetode survei, untuk memper-oleh fakta-fakta
gejala-gejala yang ada maka
dipergunakan tes dan pengukuran. Survei
adalah salah satu jenis penelitian untuk
mengetahui pendapat dari infonndsi yang
diperoleh dari penelitian, dapat dikumpulkan
dari seluruh populasi dan dapat pula dari
sebagian dari populasi (Dharma, 2008).
Populasi dalam penelitian ini adalah anggota
tim KBM futsal FKIK UKSW yang berjumlah
38 orang. Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan purposive
Daya tahan kardiorespirasi adalah
kemampuan dari jantung, paru-paru,
pembuluh darah, dan kelompok otot yang
besar untuk melakukan latihan-latihan yang
keras dalam waktu yang lama, seperti jalan
cepat, jogging, berenang, senam aerobik,
mendayung, bersepeda, dan lainJain (Len
Kravitz, 2001:5). Oleh karena itu daya tahan
kardiorespirasi menjadi suatu komponen
pokok yang penting bagi kebugaran jasmani.
sampling yang dilakukan atas
penelitian, dan tidak memiliki penyakit
kardiorespirasi. Kriteria eksklusi adalah halhal lain di luar kriteria inklusi. Berdasarkan
kriteria inklusi maka dipilih 20 orang sebagai
kilogram (berat badan), pet menit. Hal ini
memberikan indikasi bagaimana tubuh
menggunakan oksigen pada saat melakukan
aktivitas fisik misalnya pada waktu olahlaga.
Salah satu cabang olahraga yang menuntut
subyek penelitian.
Dalam penelitian ini instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data pola
makan pemain dengan membagikan kuesioner
yang terdiri dari frekuensi makan, kebiasaan
makan, konsumsi cairan, konsumsi,makanan
tahan
dan minuman sebelum dan
kardiorespirasi adalah futsal.
Dalam futsal karakteristik
sistem
anaerobik yang didukung dengan sistem
dengan berlari bolak-balik antara 2 garis
dengan jaruk 20 meter dengan aba-aba bunyi
aerobik. Bermain futsal membutuhkan banyak
energi sehingga asupan makan harus dijaga
untuk memiliki kondisi tubuh yang baik
karena energi didapat dari mengkonsumsi
makanan sehat. Jadi pemain futsal perlu
memiliki VO2 max yang baik untuk mensuplai
oksigen guna menunjang aktivitas mereka
pertandingan
beep.
Sumber dala pada penelitian ini
dengan menggunakan data primer karena data
diambil langsung oleh peneliti melalui I1F7.
Sedangkan data sekunder adalah data yang
sudah tersedia sehingga dapat diperoleh
dengan lebih mudah dan cepat, misalnya data
nama dan usia pemain. Pengarnbilan data
dilakukan pada hari Rabu tanggal 8 Februari
2017 pukul 15.00 sarnpai selesai di lapangan
Salatiga Futsal. Prosedur pelaksanaan MFf
antara lain: persiapan lintasan yang akan
digunakan sepanjang 20 meter, tape/audio,
recording sheel, dan pengarahan tata cara
pelaksanaan tes. Dalam pengarnbilan data
terdapat 5 lintasan dan dibantu 5 tcrnan yang
berlugas nrcngamati dan mencatat subjck
dalarn nrc-rrirrlaui tcs. Sclart-itrtrrva vaittr
pcngurupulan ret'ortling sheet, clitu'tttkart
sesuai nonror pcserta pafiisipan kcttrudiart
data diolah untuk mengetahui perse ntase
berlangsung.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dan
KBM (Kelompok Bakat Minat)
FKIK UKSW, olahraga yang diminati
mahasiswa FKIK adalah futsal. Di dalarn
kegiatan
KBM futsal FKIK, para pemain tidak bisa
berlahan lama ketika menjalani latihan
maupun bertanding. Sebagai mahasiswa, hal
tersebut bisa saja terjadi karena para pemain
melakukan banyak aktivitas dan pola makan
yang kurang teratur sehingga terjadi
kelelahan. Untuk itu penelitian ini dilakLrkar-r
guna rncngetahtri kondisi tingkat l/Ol trtol dan
pola nrakan pacla anggota tini
sesudah
perlandingan. Sedangkan untuk tingkal VO:
max dengan menggunakan Tes MFT atalu
Multistage Fitness Test. Tes ini dilakukan
energi yang digunakan adalah sistem energi
selama
dasar
pertimbangan tertentu. Kriteria inklusi subjek
penelitian adalah aktif secara fisik, anggota
KBM futsal FKIK, bersedia menjadi subjek
Pengukuran daya tahan kardiorespirasi untuk
kapasitas aerobik dapat dilakukan dengan cara
mengukur konsumsi YOz max (Ismaryati,
2006). VO2 max merupakan volume oksigen
tubuh yang dapat digunakan saat bekerja
keras, dinyatakan dalam milliliter, per
fisik dan daya
dengan
dari
tahan kardiorespirasi.
kemampuan
menggunakan
pendekatan kuantitatif deskriptif
Kc-lornplok
Bakat Minat (KBM) futsal FKIK UKSW.
BAHAN DAN NIETODE
32
tingkat VOt max pemain apakah
Status
gizi merupakan keadaan kesehatan tubuh
individu atau sekelompok orang yang
diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan, dan
HASIL DAN DISKUSI
''
gizi kurus.
responden memiliki status
dalam
kategori sangat kurang, kurang, sedang, baik,
sangat baik ataupun istimewa.
Data karakteristik
penggunaan zat gizi
responden
dibutuhkan untuk rnengetahui lebih
mengenai gambaran responden dalam
(Faiz,201l).
jelas
Tabel 3 Persentase berat badan responden
penelitian. Karakteristik yang diteliti meliputi
usia, berat badan, tinggi badan, dan status
gizi. Karakteristik responden disajikan dalam
tabel (Lampiran l).
Tabel I
nden
usla
Usia (tahun)
N
o/
/o
l8
l9
5
25
3
15
20
I
5
2t
4
20
22
7
35
Total
20
100
Tabel 2 Persentase tin
Berat Badan (kg)
N
o/
/o
46-55
5
25
56-65
l0
50
66-75
2
10
76-85
2
10
86-95
I
5
Total
20
100
Tabel4 Perse ntase s tatus
N
Status Gizi
sangat kurus
0
0
Kurus
I
t6
80
Normal
badan
l5
Obesitas
0
0
Total
20
100
o/
/o
Overweight
56-160
2
l0
61-165
I
5
66-170
9
45
t-175
7
35
76-l 80
0
0
7
81-l8s
Total
Dari hasil
I
5
20
100
wawancara
dengan
(2009)
berdasarkan usia tersebut dapat diketahui
bahwa responden tergolong ke dalam usia
rerrraja akhir.
Tabel 5. Data Kapasitas Oksigen Maksimal
(VOl nmx)
Kcmudian untuk
tinggi
badan
Jurnlah
Min
Max
Mean
Sta*lort
20
29.1
49
36.66
5,8
I
Proses awal dari analisis data yaitu
melakukan deskripsi data responden yang
bertujuan untuk mengetahui ukuran-ukaran
diantaranya jumlah persentase, rata-rata
(mean), dan simpangan baku (standart
deviasi). Pengolahan data dilakukan dengan
perhitungan manual dan dengan bantuan
program Microsoft Excel 2007 versi Windov,s.
Dari hasil data yang diperoleh disajikan dalam
tabel (Lampiran 2). Pengukuran hasil tingkat
VO2 max dilakukan dengan menggunakan
Mttltistage Fitness Test (MFT) yang dilakukan
oleh 20 subjek penelitian anggota tirn KBM
futsal FKIK dari UKSW. Hasil dari penelitian
berguna untuk mengetahui seberapa besar
kondisi tingkat kapasitas oksigen maksinrai
responden. Hasil dari tes tersebut dapat dilihat
dalam tabel (Lampiran 2).
responden terhadap usia sedikit beragam
yaitu antara usia 18 sampai 22 tahun. Ratarata umur dad semua responden yaitu 20,25
tahun. Menurut Depkes RI
5
J
N
Tinggi Badan (cm)
nden
o/
/o
Deriosi
Tabel 6. Hasil
SI Tes MFT R
Kategori
rcspondcn keselunthan 169,1 cm. sedangkan
bcrlt batlan rcspoudctr rata-rilta
62.0-;
\ilr,grrrrn. Dari qiirnbaml tcrscll!.lt clikctltlrtri
scbagian bcsar S0')'o re-spotrdctt ututriliki
status gizi nonnal. l-59/o responclcn dcrr-gan
status gizi ovcrr,i,eight, dan hanya 5%
den
o/
/o
N
Ist irneu,a
0
0
l.urglt []irik
0
I0
33
,",,qqr+lrary6@.s&
Kurang
5
25
Sangat Kurang
1
35
Total
20
100
kebugaran tubuh juga baik (Fajarwati, 2006).
Asupan
Dari hasil tersebut menunjukkan
saat masa latihan, bertanding
bahwa 3502 responden memiliki tingkat VO2
dapat
tnaupLllt
pemulihan yaitu dengan memennhi jumlah
energi dan komposisi zat gizi secara seimbang
sesuai dengan kebutuhan individual setiap
harinya (Sedyanti, 2000). Stahrs gizi yang
baik dapat diperoleh melalui asupan makan
yang seimbang (Widiastuti, Kushartanti, &
Kandarina, 2008). Asupan zat gizi yang
seimbang mempengaruhi penampilan prima
seorang pemain pada saat bertanding
(Heather, Lisa, & Alan, 2006). Jadi sernakin
tinggi tingkat VO2 max semakin baik pula
fisik pemain ketika bertanding. Pola makan
merupakan kebiasaan konsumsi pangan setiap
harinya dimana jumlah pangan baik tunggal
maupun beragam yang dimakan oleh individtr
atau kelompok dengan tujuan teflentu. Tujuatr
mengkonsumsi makanan adalah unlult
max sangat kurang, 30olo responden dengan
tingkat VO1 max sedang, 250lo responden
memiliki tingkat VO2 max kurang, dan hanya
l0o% responden memiliki kondisi tingkat VO2
max baik. Maka dapat diperoleh bahwa
kondisi tingkat VO2 max anggota KBM futsal
FKIK memiliki rata-rata sebesar 36,66
mllkgBB/min yang termasuk dalam kategori
sedang. Hal ini menunjukan keadaan
kebugaran jasmani, khususnya untuk daya
tahan kardiorespirasi tergolong cukup baik.
Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa kondisi tingkat kapasitas oksigen
maksimal anggota tim KBM futsal FKIK
rata-rata sebesar
zat gizi yang seimbang
diperoleh melalui pengaturan rnakanan secara
tepat. Pengaturan makanan diperlukan untull
memenuhi kualitas dan kuantitas gizi pasctr
36,66
mllkgBB/min yang termasuk dalam kategori
sedang. Hal ini menunjukan keadaan
kebugaran jasmani, khususnya untuk daya
memperoleh sejumlah
zat gizi
yang
diperlukan tubuh.
tahan kardiorespirasi tergolong cukup baik.
Dari hasil kuesioner menyatakart
bahwa frekuensi dan kebiasaan makart
digunakan untuk mengetahui konsurnsi
Dalam bermain futsal pemain dituntut
untuk memiliki daya tahan yang optimal
karena futsal mempakan olahraga aerobik dan
pangan responden di ukur dalam satuan kali
per hari. Frekuensi makan responden dapat
dilihat dari Tabel (Lampiran 3).
anaerobik dimana pemain harus rnemiliki
kelincahan, kekuatan, kecepatan, dan daya
tahan yang baik. Saat bermain, kelincahan
Tabel 7. Sebaran Frekuensi,Makan
sangat dibutuhkan untuk
mendukung
kemampuan menggiring bola, baik pada saat
Sebaran
Frkucnsi
mko
menyerang maupun bertahan. Kemudian
untuk dapat melakukan teknik dengan baik
seperti menendang bola kearah gawang,
N
o/
/o
J
t4
65
2
5
25
>3
I
5
Total
20
100
( ka
melakukan umpan, serta kemungkinan terjadi
tabrakan dengan pemain lain, maka
diperlukan kekuatan yang baik pula.
Selanjutnya pemain futsal ditLrntut untuk
memiliki performa kecepatan yang optimal
karena futsal mempakan permainan dengan
pergerakan cepat. Hal yang utama adalah daya
tahan, dimana berdasarkan pennainan futsal
yang merupakan permainan cepat, pergerakan
cepat, berlari, sprint bolak balik, menguasai
bola maupun merebut bola yang berlangsung
selama 2 x 20 menit dengan waktu istirahat
15 menit. Maka pemain futsal harus memiliki
daya tahan yang baik gnna bemrain secara
Tabel
8
li,'hari)
Sebaran Kebiasaan Makan
Kchiasaan rlakan
Sebaran
N
,ll
Selalu
6
30
kadane-kadans
13
65
Jarans
I
5
tidak pcnrah
0
0
0
0
I9
():
O'.
0
Kebiasaan saraDan
D:ru
Merru saraoan nagi
Ir,l
maksimal.
ic
Roti
Sclain itu asuplrn r.nakanan nrcnjadi
yang
pcuting bagi kondisi tr.rbr.rh. \4enur-ut
hal
stlrdi yan,q penrah dilakukan cii Yogyakarta
diketahui bahrva aslrpan energi cukup maka
nrr.i - llrttk D,ntk
Lainnva
Srrsunlrrr ntctrrr konsulrsi
rlakan sitng
34
5
nasi, lauk hcwani, lauk
nabati, sawr, buah
nasi, lauk heu,ani/nabati,
4
20
sa\ur
l2
60
nasi. Iauk hcr.vani
4
20
Lainnya
0
0
Tabel 10. Kebiasaan Makan Pemain Sebelum
Bertand
Kcbiasaan konsunrsi
makan scbclum
bcrtanding
N
o/
/o
l-2 jarn
t6
80
2-3 ja:m
4
20
3-4 jam
0
0
4-5 jam
0
0
J
15
13
65
0
4
20
rcntaug waktu konsumsi
makanan Icngkap
Susrman menu konsumsi
makan malam
nasi. lauk hcrvani, lauk
nabati, savur, buah
nasi, lauk hewaniinabati,
savur
3
l5
l0
50
nasi. lauk hewani
,
l5
Lainnya
4
20
Sclalu
0
0
kadang-kadang
8
4A
nasi. lauk hervani/nabati,
savtlr
Jarang
u
55
nasi, lauk hcwani
tidak pemah
I
5
susunall menu makanan
Konsumsi./aslbod
(makanan ccpat saii)
lainnya
makanar/minuman yang
dihindari
Dari haisl tersebut menunjukkan
bahwa sebanyak 65% responden memiliki
fi'ekuensi makan sebanyak tiga kali setiap
harinla, sedangkan sisanya memilik frekuensi
makan sebanyak dua kali sehari yaitu 25%o
dan hanya 5olo responden memiliki frekuensi
makan lebih dari tiga kali setiap harinya.
N
3
l5
5 sclas
4
20
7 selas
5
25
> 8 gelas
8
40
konsumsi sport drink
Ya
Iidak
I
5
t9
95
Ya
4
20
t6
85
Ya
t6
80
f
4
20
idak
tintuk hasil kebiasaan
dilihat clltlant
rcspon(lcn dapat
55
9
45
meltu
hewani, lauk nabati, sayur, buah, dan juga
hanya nasi dan lauk hewani saja. Kemudian
untuk kebiasaan makan malarn responden
50oZ konsumsi menu berupa nasi, lauk hewani
atau nabati, sayrr, serta 20%o memilih lainnya
dengan variasi menu seperti nasi goreng, nasi
dan telur, sisanya masing-masing l5%
responden konsumsi menu nasi, lauk hewani,
lauk nabati, sa) rr, buah, dan hanya nasi
dengan lauk hervani. Konsumsi makanan
ccpat sa.ii ffas1/ood) sebagian besar 55o,'o
responde n jarang nleugkonsuuli Jost./botl.
sisanya 40% kadang-kadang mengkonsumsi
fastfood dan 5o/o tidak pernah meugkonsurns,i
fastfood.
.
konsurrsi alkohol
Tidak
konsurnsi rninum selama
bertandins
ll
tidak ada
untuk melakukan sarapan dengan
o/
/o
konsurnsi air mineral
< 5 gelas
Ada
bempa nasi dan lauk pauk dengan persentase
95o/o dan hanya 5% responden melaklrkan
sarapan hanya dengan makan roti. Kebiasaarr
makan siang 60% responden mengkonsumsi
menu berupa nasi, lauk hewani atau nabatx,
dan salnrr, sedangkan sisanya masing-masing
20oh memlllh menu lengkap bempa nasi, lauk
Tabel9. Sebaran Konsumsi Minum
Sebaran
0
Dari hasil tersebut menunjukkan
bahwa kebiasaan makan responden sebagian
besar yaitu sebesar 65% membiasakan diri
Frekuensi makan berpengaruh terhadap tubuh
karena tubuh membutuhkan nutrisi untuk
menjaga kesehatan tubuh. Umumnya
seseorang makan minimal lx perhari terdiri
dari sarapan, makan siang, dan makan malam.
Kebiasaan minum
Sebaran
Tabcl I l Kebiasaan Makan Pernain Sctelah
makan
Bcrtandi
tahr--l
(LrrrtrPirart 1t.
Sc-barart
l
35
,-,','-d8iffin@ffittGrffi
minuman isoionic
8
tidak ada
0
40
0
Lainnva
rcntans waktu konsumsi makanan
9
45
t2
60
1
35
|
-l
iam
2-3 iam
31
m
4-5
m
responden jarang mengkonsumsi .lLtst/bod
Menurut Irianto (2007) penyediaan makanar.r
cepat saji merniliki kelebihan antara laiu
penyajian yang cepat sehingga
kapan dan dimana saja, higienis, dianggap
makanan modem. Namun fast "/bod juga
memiliki kekurangan yaitu kornposisi bahan
makanan yang kurang memenuhi standar
makanan sehat berimbang, antara lain
kandungan lemak jenuh berlebihan karena
unsur hewani lebih banyak daripada nabati,
kurang serat, kurang vitamin.
Kemudian hasil mengenai kebiasaan
minum responden dapat dilihat dalam tabel
(Lampiran 3). Hasil tersebut menunjukkan
5
0
0
4
20
nasi, lauk hcrvani/nabati, sawr
t0
50
nasi, Iauk hcwani
2
IO
Lainnva
makanan/rninuman vans dihindari
4
20
susunarl menu makanan
nasi, lauk hervani, lauk nabati,
sawr, buah
Ada
7
35
tidak ada
l3
65
bahwa sebagian 40%
Dari hasil penelitian
responden
mengkonsumsi air mineral lebih dari 8 gelas
perhari, dan sisanya 25%o responden konsumsi
air mineral 7 gelas per hari, 20olo konsumsi 5
gelas air mineral per hari, dan lSYo responden
rata-rata
responden berusaha membiasakan diri untuk
melakukan sarapan pagi. Jika tidak
melakukan sarapan maka tidak ada asupan
gizi yang masuk ke dalam tubuh sehingga saat
bermain futsal kekurangan energi yang dapat
menyebabkan performa permainan tidak
maksimal. Bagi pemain futsal sarapan pagi
menjadi kehamsan Llnfuk memberikan energi
dalam tubuh guna melakukan aktivitas fisik.
Susunan menu sarapan pagi sebaiknya yang
mengandung karbohidrat tinggi karena
kar-bohidrat merupakan sumber utama bagi
tubuh. Selain karbohidrat, konsumsi protein
juga penting untuk menjaga metabolisme
tubuh. Kondisi YOz max tergantung pada
kebugaran tubuh, kebugaran tubuh didapat
dari rutinitas melakukan aktivitas fisik dan
asupan makan yang baik. Konsumsi zat gizi
yang baik sesuai dengan kebutuhan gizi akan
membuat kebugaran atlet menjadi baik
sehingga menjadi tidak cepat lelah dan
mampu melakukan aktifitasnya dengan baik
pula sehingga mampu mencapai prestasi
olahraga yang maksimal (Kartika, 2006).
Untuk makan siang responden biasa
mengkonsumi menu nrakanan berupa nasi,
lauk lrewani atau lauk nabati, sa1ur, dan buah.
Menu makanan sehat untuk makan siang
harus memenuhi beberapa hal
tidak
menghabiskan waktu dan dapat dihidangkan
konsumsi air mineral kurang dari 5 gelas per
hari. Konsumsi sporl drink sebagian besar
95o% responden tidak mengkonsumsi s1roi1
drink, hanya 5o/o responden mengkonsumsi
sport drink. Konsumsi alkohol diketahui
bahwa sebesar 80% responden tidak
mengkonsumsi alkohol
dan hanya
20%
responden mengkonsumsi alkohol,. Rcsponden
selalu mengkonsumsi minurnan selama
bertanding (80%), sernentara sisanya tidak
mengkonsumsi minuman selarna bertanding
(20%).
Konsumsi cairan bagi seorang pemain
futsal sangat diperlukan guna menjaga hidrasi
tubuh. Para pemain futsal ketika bermain
dilapangan akan banyak mengeluarkan tenaga
dan keringat sehingga cairan tubuh cepat
habis dan mengalami dehidrasi. Jadi
mengkonsumsi air mineral sangatlah pcnting
guna mencegah hidrasi sehingga keadaan
tr'O2
max tetap stabil ketika bertanding. Pada
umlunnya minurn air mineral 8 gelas sch;ui
atau sekitar 2 liter perhari dapat nrcncukupi
kebutuhan cairan pada tubr:h. Rata-rata
responden mengonsumsi air rnineral lebih dari
7 gelas perharinya. Sport drink atau minnrnan
sepefti
karbohidrat, lemak sehat, protein dan mineral.
Makan siang dilakukan guna mengisi kernbali
perut setelah tubuh melakukan aktivitas sejak
pagi hari sepefii halnya aktifitas fisik bennain
futsal. Saat bemain futsal tentu saja banyak
cncrgi yang clikclurrkan sc'hingga lrnrakelarnaan encr,gi akar terkur-ls habis. Jadi
olahraga yang fungsinya adalah untuk
menggantikan cairan elektrolit, gula, dan
nutrisi lain yang hilang selama bcrolahraga.
Sebanyak 95%' r'espondr'ir tiilak
r.rrengkonsuu.rsi .rpor'l tlt'ink dtn lrlrrl'u j",,
rcspondert rrrcngkortsrrrn sirrva.
Scbagian besar rcsl-rondcn ticllk
mengkonsumsi alkohol. Minunran alkohol
r.nakan di siars hari dapat rncmbantu
memulihkan energi tubuh. Sebagian besar
36
mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh
pantangan setelah berlanding (65%),
kesadaran. Menurut Davidson, Neale, dan Kring
makanan pedas, minuman bersoda, alkohol
(3s%).
bila di konsumsi karena berdampak bagi
seseorang dan mengakibatkan kehilangan
(2004) konsumsi minuman beralkohol sangat
memgikan bagi kesehatan dan kesejahteraan
hidup, karena konsumsi dalam jangka panjang
dapat menyebabkan kerusakan biologis parah
antara lain kerusakan kelenjar endokrin dan
parkreas, gagal jantung, hipertensi, dan stroke.
Mengkonsumsi minuman beralkohol sangat
berbahaya bagi kesehatan, jadi seseorang atau
olahragawan tidak di anjurkan mengkonsumsi
alkohol. Hampir semua
resPonden
mengkonsumsi air mineral saat pertandingan.
Saat bertanding para pemain
banyak
mengeluarkan keringat sehingga mengalami
dehidrasi, jadi pemain harus mengkonsumsi
air mineral guna mengembalikan cairan tubuh
yang terkuras.
Hasil dari sebaran
kuesioner
mengenai konsumsi makanan sebelum dan
setelah berlanding dapat dilihat dalam tabel
(Lampiran 3).
Semua
responden
mengkonsumsi makanan sebelum bertanding
tetapi dengan rentang waktu yang berbedabeda. Sebagian besar 800/o mengkonsumsi
makanan dengan rentang waktu 1-2 jarn dan
sisanya 20% responden
mengkonsumsi
makanan sebelum bertanding dengan rentang
waktn 2-3 jam. Susunan menu juga berbedabeda, sebesar 650/o responden konsumsi menu
berupa nasi, lauk hewani atau nabati, sa)rur,
20% responden konsumsi menu lainnya
seperti nasi, sayur, lauk hewani, biskuit, roti,
buah-buahan, dan sisanya l5ol, responden
konsumsi menu lengkap bempa nasi, lauk
hewani, lauk nabati, sa)rur, buah. Kernudian
55% responden menyatakan bahwa
ada
pantangan terhadap makanan dan minuman
sebclum berlanding seperti makanan
bcnlinyak, asarn, pedas sel'ta minrtman
bersoda, dan sisanya 45'Z responden tidak ada
pantanga[ makanan dan minuman scbcltttl
hcrlanding. Rcspondcn tlcttgkottstutrsi
minuman setelah bertanding rnernilih lainnya
air
mineral dan vitamin (45%),
(40%), dan air dingin
isotonik
minuman
(15%). Hal tersebut u:tuk mengganti cairan
seperli
yang terkuras habis kctika bertanding. Sclnrta
rr-spondcn tlcugkousttmsi t.trakattatt lcngkap
nanrrul -iuta dcngatr rclttartu s akttt vitil!:
bcrbctla-bcclii scbcsar 60y; |-l jam- -l-i'1,, ---l
.iarrr. clan l5%, 3-.tr iatn. Kcttrtrdiarr scbrgiarr
besar rcsponden menyatakan bahrva tidak ada
sedangkan sisanya memiliki pantangan seperli
Menurut Brouns (1993) sebelum
pefiandingan, pemain disarankan untuk
mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat 2-
4
jarn sebelum bertanding
untuk
meningkatkan cadangan glikogen yang
betfungsi sebagai molekul penyimpanan
jangka panjang para pemain
dan
mengkonsumsi cairan yang cukup guna
menjaga agar status hidrasi pemain tetap
dalam kondisi baik seperli halnya air putih.
Jika pemain tidak mengkonsumsi makanan
atau tidak ada asupan energi dan mengalami
kelaparan akan menurunkan kondisi VO2 ntax
sehingga bermain dengan tidak maksimal.
Begitu juga sebaliknya, Setelah pertandingan,
energi di dalam tubuh berkurang dengan
cepat. Selain itu, tubuh juga mengalami
kehilangan caitan dan elektrolit melalui
keringat karena aktifitas yang dilakukan
selama pertandingan. Oleh sebab itu, makanan
dan minuman setelah perlandingan sangat
dibutuhkan oleh tubuh untuk memulihka'n
keadaan tubuh seperti mengembalikan
glikogen, mengganti cairan dan elektrolit
yang terbuang untuk menjaga keseimbangan
cairan dan elektrolit di dalam tubuh. Sebagian
besar responden mengkonsumsi makanan I -2
jam baik sebelum dan sesudah pertandingan.
Beberapa responden menyatakan ada
makanan dan minuman yang harus dihindari
baik sebelum pertandingan maupun setelah
pertandingan. Pemain hendaknya menghindari
makanan dan minuman seperli halnya
makanan yang berminyak, pedas, asam, selta
minuman bersoda dan alkohol. Makanan yang
terlalu pedas dan terlalu asam akan
mengganggll proses pencernaail dan
merrimbulkan rasa tidak nyarnan di lambung.
Mengkonsumsi alkohol juga berdampak pada
kcsehatan tubuh, sama scpcrli halnya
minuman bersoda dapat
mengganggu
kesehatan tubuh karena soda mengandung
kadar gula yang berlebihan. Jadi hindari
makanan
dan mintttnan yang
akan
mengganggu kegiatan olahraga seperli halnya
bemrain futsal.
Sli\l Pt_]1-.\N
Bcrdasarkan lrasil tcs petr-uLtkttt'att
tirrgkat l'-O. rnax anggota KBM tirtsal FKK
UKSW rnelalui Multistoge Fitness Test
SMPISMA Ragunan Jakarta Selatan.
Fajarwati S. Hubungan Asupan Energi dengan
Tingkat Kebugaran Paru Jantung (VO2
max) Peserta Senam Aerobic di Sanggar
Senam dan Fitness Centre Karlika Dewi
Yogyakarta. 2006 [dikLrtip 201,J Mar 2l ]
Tersedia URL : http://dawamjamil.
diperoleh bahwa secara keseluruhan kondrst
tingkat YOz ntax rata-rata sebesar
36,66
mVkgBB/min yang termasuk dalam kategori
sedang. Sedangkan untuk pola makan pemain
dikategorikan baik dilihat dari fi-ekuensi
makan, pemilihan jenis makanan, kecukupan
cairan, dan konsumsi makanan/minuman pada
saat sebelum, sedang, dan
blogspot. co.
setelah
performa tubuh dalam melakukan gerak saat
melaksanakan serangkaian aktivitas latihan
maupun pertandingan futsal.
Ucapan Terima Kasih
Peisada.
telah memberikan bantuannya:
Sedyanti. 2000. Pedoman pelatihan gizi
olahraga untuk prestasi. Jakarta: Depkes
R.I dirjen Kesehatan Masyarakat
Direklorat Gizi Masyarakat.
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
menjaga,
melindungi, membimbing
serta
menolong saya dalam menyelesaikan
karya tulis ini.
2.
Widiastuti PA, Kushartanti BMW, Kandarina
IBJ. 2009 Pola Makan Dan Kebugaran
Jasmani Atlet Pencak Silat Selama
Ibu Angkit Kinasih, M.Pd selaku
pembimbing I dan Bapak Kristiawan
Pelatihan Daerah Pecan Olahraga
Nasional XVII Provinsi Bali Tahun
2008. Jurnal Gizi Klinik Indonesia.
P.A Nugroho, M.Si selaku pembimbing
U,
terimakasih untuk waktu
dan
kesabarannya dalam membimbing saya
dari awal hingga akhir penulisan.
a
J.
/03/hubun gan -
Ismaryati. 2006. Tes dan Pengukuran
Ol ahraga. Surakarta: Sebelas Maret
University Press
Kravitz, Len. 2001 . Pandttan Lengkap Bugar
Total. Jakarta : PT Raja Gravindo
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan karya
ilmiah ini. Oleh Karena itu penulis sampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang
memberikan kesehatan,
I
Yogyakarta.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah
l.
idl2}l
asupan-energi-dengan-tingkat. html
Heather HF, Lisa C, Alan EM. 2006.
Endurance and Ultra-endurance athletes.
In: Practicial Applications in porl
Nutrition. Boston: Jones and Barllett
Publisher.
Irianto DP.2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga
dan Olahragawan. Andi Yogyakarta,
melaksanakan pertandingan. Pola makan yang
baik turut mendukung tingkat VOz max para
pemain karena berperan dalam meningkatkan
Vol.6,No l:13-20.
Orang tua dan keluarga yang sudah
mendukung, membiayai dan selalu
mendoakan saya dalam menyelesaikan
karya tulis ini.
DAFTAR PUSTAKA
Davidson, Gerald. C., Neale, J. M., Kring, A. M.,
(2006). Psikologi Abnonnal. Jakarta :
Rajarvali Press
Depkes RI (2009). Profil Kesehatan
Indonesia. Jakarta: Depertemen
Republik Indonesia.
M. P. S. Dharma. Pendekatan, Jenis, dan
Metode Penelitian Pendidikan, I akarta:
Direktorat Tenaga Kependid ikan
Departemen Pendidikan Nasional, 2008,
p. 41.
Faiz NH. 201L Hubungan Karaktcristik Atlct.
Pcngctahuan Cizi. KonsLtsrni Pangau,
dan Tingkat Kc-cukupan Gizi terhadap
Kebugaran Atlet Bola Basket di
38