Tampilan GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG KEHAMILAN USIA DINI TERHADAP RESIKO PERSALINAN PADA SISWA SMA NEGERI 9 BANJARMASIN

  

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG KEHAMILAN USIA DINI TERHADAP

RESIKO PERSALINAN PADA SISWA SMA NEGERI 9 BANJARMASIN

NOR ANIAH, S.ST., MM

AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN

  

ABSTRACK

Teenage marriages also result in low quality of the family, both in terms of the psychological

unpreparedness in the face of social and economic problems of households, the risk was not ready

mentally to foster marriage and being a responsible parent, marital failure, teen pregnancy risk of

death mother because of unpreparedness teenage mothers in pregnancy and have the baby.

  This study aims to describe the knowledge of students about teen pregnancy and the risks to delivery at SMAN 9 Banjarmasin This type of observational study with a descriptive approach. The population is all class X and

  

XI student of SMAN 9 banjarmasin number 171. Samples were students of class X and XI SMA

Negeri 9 Banjarmasin Sampling technique is simple random sampling as many as 63 students.

  The results obtained concluded that most of the students' knowledge quite as many as 45 students (71.4%). Keywords: Knowledge, Early Pregnancy, Childbirth Risks

LATAR BELAKANG

  Kesehatan reproduksi adalah suatu keaadan fisik, mental dan social yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan system reproduksi, fungsi serta prosesnya. Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut system, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja, pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas panyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta social cultural (Romauli, 2009).

  Pernikahan dini atau lebih dikenal dengan istilah pernikahan dibawah umur merupakan salah satu fenomena social yang banyak terjadi diberbagai tempat di tanah air, baik di perkotaan maupun dipedesaan. Data dari komisi perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2007 bahwa didaerah perkotaan sebanyak 21,75% anak-anak dibawah usia 16 tahun sudah dinikahkan. Dipedesaan, angkanya jauh lebih besar yaitu 47,79%. Konsekwensi dari pernikahan usia dini dan melahirkan di usia remaja adalah beresiko untuk melahirkan premature dan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Wanita yang menikah pada usia dini mempunyai waktu yang lebih panjang beresiko untuk hamil dan angka kelahiran juga lebih tinggi (Suhadi, 2010).

  Perkawinan usia remaja juga berdampak pada rendahnya kualitas keluarga, baik ditinjau dari segi ketidaksiapan secara psikis dalam menghadapi persoalan sosial maupun ekonomi rumah tangga, risiko tidak siap mental untuk membina perkawinan dan menjadi orang tua yang bertanggung jawab, kegagalan perkawinan, kehamilan usia dini berisiko terhadap kematian ibu karena ketidaksiapan calon ibu remaja dalam mengandung dan melahirkan bayinya. Kehamilan usia dini ada risiko pengguguran kehamilan yang dilakukan secara ilegal dan tidak aman secara medis yang berakibat komplikasi aborsi. Angka kehamilan usia remaja yang mengalami komplikasi aborsi berkisar antara 38 sampai 68% (Wilopo, 2005). Menurut data World Health METODE

  Organization (WHO) tahun 2009 sekitar 16

  Penelitian yang digunakan adalah penelitian juta perempuan berusia 15-19 tahun jenis observasional, yang bertujuan untuk melahirkan tiap tahun, 95% kelahiran tersebut menggambarkan atau mendeskripsikan suatu terjadi pada negara dengan pendapatan yang keadaaan secara objektif. Pendekatan yang rendah dan menengah. Angka rata-rata dari digunakan pada penelitian ini adalah remaja yang melahirkan pada negara dengan pendekatan secara diskriptif yang bertujuan pendapatan menengah lebih tinggi dua kali untuk membuat deskripsi secara sistematis, dibandingkan negara dengan pendapatan yang faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat tinggi. Data dari Pusat Pengembangan populasi atau daerah tertentu. Populasi pada

  Sumber Daya untuk Penghapusan Kekerasan penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X dan kepada Perempuan tahun 2013 didapat remaja

  XI SMA Negeri 9 banjarmasin sejumlah 171 putri yang berusia kurang dari 18 tahun orang. Sampel adalah siswi kelas X dan XI mempunyai 2 sampai 5 kali risiko kematian SMA Negeri 9 Banjarmasin. (maternal mortality) dibandingkan dengan

  Adapun rumus yang digunakan untuk wanita yang telah berusia 18-25 tahun akibat menetukan jumlah sampel dalam dalam persalinan lama dan persalinan macet penelitian adalah menggunakan rumus yaitu: perdarahan maupun faktor lain. Kegawat

  N daruratan yang berkaitan dengan kehamilan, n = misalnya tekanan darah tinggi (hipertensi) dan

  2

  1 + N (d) anemia kurang darah juga lebih sering terjadi pada ibu-ibu berusia remaja, terutama pada

  Keterangan : daerah dimana kekurangan gizi menjadi endemis.

  N = besarnya populasi Provinsi Kalimantan Selatan menduduki n = besar sampel posisi pertama, sebagai daerah dengan jumlah pernikahan usia dini tertinggi di Indonesia. d = tingkat kepercayaan (0,1)

  Data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 171 2010 menunjukkan kalimantan selatan perkawinan usia muda (10-19 tahun) tertinggi n= sebesar 9% diikuti Jawa Barat 7,5%,

  2 Kalimantan Timur dan Tengan masing-

  1 + 171 (0,1) masing 7%. Data dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

  171 Nasional) usia pernikahan dini di Kalsel n= mulai dari 10 hingga 19 tahun tahun 2011

  2,71 mencapai 32.000 pasangan, dari 754.000 pasangan usia subur yang didata. n = 63.09 sehingga jadi n = 63 siswi

  Berdasarkan Survei Pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 17

  • – 19 Juni 2013 di a.

  Teknik Sampling SMA Negeri 9 Banjarmasin pada pada 15

  Adapun teknik pengambilan sampel siswi didapat 11 (73,3%) siswi yang belum yang digunakan adalah simple random mengetahui kehamilan usia dini dan risikonya

  sampling yaitu pengambilan sampel terhadap persalinan.

  secara acak yang berarti bahwa setiap Berdasarkan uraian diatas maka penulis anggota atau unit populasi mempunyai tertarik melakukan penelitian mengenai kesempatan yang sama untuk diseleksi “Gambaran pengetahuan siswi tentang sebagai sampel (Riyanto, 2010). kehamilan usia dini dan risikonya terhadap persalinan di SMA Negeri 9 Banjarmasin”.

  Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam rangka mengolah data, yaitu: 1)

  15 item dengan alternatif jawaban multiple choice yakni memilih jawaban a,b, c dan d.

  Pengetahuan siswi tentang kehamilan usia dini dan risikonya terhadap persalinan

1. Definisi Operasional (DO)

Tabel 3.1 Definisi Operasional

  Variabel Definisi Operasional Cara ukur Hasil ukur

  Skala Pengetahuan siswi tentang kehamilan usia dini dan risikonya terhadap persalinan

  Segala sesuatu yang diketahui oleh siswi tentang kehamilan usia dini dan risikonya terhadap persalinan Kuesioner - Baik jika 76%- 100% jawaban benar

  

Ordinal

2.

  mengecek lagi kelengkapan data penelitian, memilih dan menyeleksi data, sehingga hanya yang relevan saja yang digunakan dalam analisis. 2)

  Checking adalah suatu tindakan

  Checking

  Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah

  Pengolahan dan Analisa Data a. Pengolahan Data

  • Cukup jika 56%- 75% jawaban benar.
  • Kurang jika kurang dari 56% jawaban benar.

  digunakan untuk memperoleh informasi dari siswi adalah berbentuk kuesioner. Pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tersebut dan memberikan jawaban dengan memilih salah satu jawaban yang benar pada pertanyaan yang sudah disediakan peneliti dengan memberi tanda silang (X). Alat atau instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner yang berisi daftar pertanyaaan yang akan dibagikan kepada siswi meliputi pengetahuan siswi tentang kehamilan usia dini terhadap risiko persalinan berjumlah

  menjadi kode-kode yang dapat dimanipulasi sesuai dengan prosedur analisis statistik tertentu. 4)

  Teknik Pengumpulan Data a.

  N Keterangan : P : Presentase F : Jumlah jawaban benar

  F P = ──── x 100

  gambaran pengetahuan siswi tentang kehamilan usia dini dan risikonya terhadap persalinan. Untuk pengukuran bobot nilai kuesioner variabel pengetahuan, jika jawaban benar maka diberi nilai 1 dan jika jawaban salah maka diberi nilai 0, yang dipresentasikan dengan menggunakan rumus (Arikunto. 2010).

  c. Teknik analisa data Digunakan untuk mengetahuai

  dalam bentuk tabel-tabel agar mudah dianalisa.

  Tabulating adalah menyajikan data

  Tabulating

  Coding adalah mengubah data

  Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen yang

  Coding

  memperbaiki bila masih ada yang kurang jelas atau meragukan. 3)

  Editing adalah mengedit atau

  Editing

   Data Primer Data primer diperoleh secara

  langsung dari siswi, melalui kuesioner mengenai pengetahuan siswi tentang kehamilan usia dini dan risikonya terhadap persalinan

b. Data sekunder

   Data sekunder diperoleh dari

  buku register SMA Negeri

  9 Banjarmasin meliputi jumlah siswi pada kelas X dan XI sebanyak 171 siswi. n : Jumlah skor maksimal jika pertanyaan dijawab benar (total jawaban) Kemudian hasilnya diinterpretasikan dalam klasifikasi nilai dan kategori pengetahuan yaitu : 1)

  Baik jika jawaban 76 – 100% 2)

  1

  7 Multimedia

  1

  8 Ibadah

  1

  9 Gudang

  1

  10 WC siswi

  2

  11 Ruang Guru

  1

  12 Ruang TU

  1

  13 Ruang BP / BK

  14 Ruang Kepsek

  6 Koperasi

  1

  15 Ruang Wakasek

  1

  16 Ruang Tamu

  1

  17 WC Guru

  2

  18 Tempat Parkir

  2 Sumber : SMA Negeri 9 Banjarmasin, 2013

  Berdasarkan tabel diatas menunjukkan fasilitas sekolah terbanyak adalah ruang kelas sebanyak 13 ruangan.

  HASIL

  Gambaran Umum Penelitian Penelitian yang dilakukan pada 63 siswi di SMA Negeri 9 Banjarmasin didapat hasil sebagai berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Siswi Berdasarkan Umur di SMA Negeri 9 Banjarmasin

  tahun 2013

  1

  1

  Cukup jika jawaban benar 56 – 75%

  No Jenis Jumlah

  2 Perempuan

  63 61 124 32,5

  1 Laki-laki

  X XII

  No Jenis Kelamin Jumlah siswi f %

  5 Osis

  Tabel Jumlah siswi kelas X dan XI di SMA Negeri 9 Banjarmasin tahun 2013

  HASIL Jumlah Siswi

  3) Kurang jika jawaban benar < 56%

  1 Ruang Kelas

  89 69 158 41,4 Jumlah 152 130 382 73,8

  13

  2 Laboratorium

  1

  3 Perpustakaan

  4 Lapangan olahraga

  a. Volley Ball

  b. Panahan

  2

  1

  Sumber: SMA Negeri 9 Banjarmasin, 2013 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jenis kelamin terbanyak adalah perempuan dikelas X sebanyak 89 siswi.

a. Ketenagaan Sekolah

  Tabel Ketenagaan di SMA Negeri 9 Banjarmasin tahun 2013

  No Ketenagaan f %

  1 Kepala Sekolah 1 2,0

  2 Guru Tetap 38 77,6

  3 Guru Tidak Tetap 4 8,2

  Sumber : SMA Negeri 9 Banjarmasin, 2013 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan jumlah ketenagaan terbanyak adalah guru tetap sebanyak 38 orang (77,6%) b.

   Fasilitas Sekolah

  Tabel Fasilitas Sekolah di SMA Negeri 9 Banjarmasin tahun 2013

  4 Tenaga Administrasi 6 12,2 Jumlah 49 100

  • – 18 tahun merupakan remaja akhir dimana mulai memahami dirinya dan lebih mudah menerima informasi sehingga mempengaruhi pengetahuan siswi tentang kehamilan usia dini. Berdasarkan hasil dari kuisioner didapat siswi pengetahuan masih kurang tentang tanda kehamilan psikologis, penyebab kehamilan usia dini, tanda bahaya kehamilan, dampak kehamilan usia dini pada ibu, dampak kehamilan usia dini pada bayi.

  2 Cukup

  janin terhambat, lahir cacat dan berpenyakitan, kemungkinan besar lahir dengan berat badan dibawah normal, dan meninggal dalam 28 hari pertama kehidupan. Rahim siap melakukan fungsinya setelah wanita berumur 20 tahun dan pada usia ini fungsi hormonal melewati masa kerja yang maksimal. Pada usia 14-18 tahun otot-otot rahim belum cukup kuat sehingga kehamilan dapat membuat robekan pada rahim. Pada usia 14-19 tahun sistem hormonal belum stabil ditandai dengan belumteraturnya haid. Ketidakteraturan hormon membuat kehamilan menjadi tidak stabil, mudah terjadi perdarahan dan keguguran atau kematian janin. Ibu remaja beresiko ketika melahirkan dan dapat mengalami komplikasi pascapartum. (Muslich, 2009).

  premature (bayi kurang bulan), pertumbuhan

  Menurut BKKBN (2005) kehamilan usia muda (di bawah 20 tahun) sering kali berkaitan dengan munculnya kanker rahim. Kehamilan usia remaja secara medis berdampak resiko yang buruk, resiko buruk itu antara lain, kemungkinan terjadinya “kemacetan persalinan” akibat tidak seimbangnya panggul ibu dan janinnya. Ini bisa dimengerti, karena pada wanita yang masih muda usianya, panggulnya belum berkembang sempurna. Selain itu, kehamilan diusia remaja pada ibu mengakibatkan perdarahan pada kehamilan maupun pasca persalinan, hipertensi selama kehamilan, solution plasenta, dan resiko tinggi meninggal akibat perdarahan dan pada bayi terjadi

  Menurut Bobak (2006), umur mempengaruhi pengetahuan dimana umur 16 tahun merupakan remaja madya dimana belajar menerima informasi tetapi belum mampu menerapkan informasi tersebut secara maksimal, dan seringkali mencoba-coba tanpa memperhitungkan konsekuensinya sedangkan umur 17

  besar pengetahuan siswi cukup sebanyak 45 siswi (71,4%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan siswi cukup dapat dikatakan belum sepenuhnya mengerti kehamilan usia dini, karena masih kurang nya pengetahuan mereka mengenai kehamilan usia dini, kurangnya penyuluhan yang diadakan sekolah maupun luar sekolah.

  PEMBAHASAN Berdasarkan tabel pengetahuan sebagian

  Sumber : data primer, tahun 2013 Berdasarkan tabel diatas pengetahuan terbanyak adalah siswi pengetahuan cukup sebanyak 45 siswi (71,4%).

  19.0 Jumlah 63 100

  12

  3 Kurang

  71.4

  45

  9.5

  No Umur F % 1 15 tahun

  6

  1 Baik

  No Pengetahuan f %

  2. Pengetahuan siswi tentang kehamilan usia dini dan risikonya terhadap persalinan Tabel Distribusi Siswi Berdasarkan pengetahuan siswi tentang kehamilan usia dini dan risikonya terhadap persalinan di SMA Negeri 9 Banjarmasin tahun 2013

  Sumber : data primer, tahun 2013 Berdasarkan tabel umur siswi terbanyak umur 16 tahun sebanyak 31 siswi (49,2%).

  1.6 Jumlah 63 100

  1

  22.2 4 18 tahun

  14

  49.2 3 17 tahun

  31

  27.0 2 16 tahun

  17

  Untuk meningkatkan pengetahuan siswi tentang kehamilan usia dini dilakukan dengan cara mengikuti penyuluhan meliputi Kesehatan Reproduksi Remaja, Keluarga Berencana (alat kontrasepsi, kegagalan dan Ade Irma tahun 2011 dengan judul “Tingkat solusinya), kegiatan rohani dengan tokoh Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri agama.

  Tentang Risiko Kehamilan Remaja di

  Desa Tanjung Selamat Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

  2011

   Berdasarkan penelitian pada 63 siswi

  Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu mengenai gambaran pengetahuan siswi

  Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka

  tentang kehamilan usia dini dan risikonya Cipta terhadap persalinan di SMA Negeri 9

  Banjarmasin tahun 2013 dapat disimpulkan Manuaba, 1999. Ilmu Kandungan. . Jakarta : bahwa sebagian besar siswa berpengetahuan

  Yayasan Bina Pustaka Sarwono cukup sebanyak 45 siswi (71,4%). Prawirohardjo

  SARAN

  Muslich, 2009. Pendidikan Karakter. Jakarta: 1. Bagi Siswi

  Bumi Aksara Dapat meningkatkan pengetahuan

  Notoatmodjo, 2002. Metodologi Penelitian tentang resiko kehamilan usia dini dengan

  Kesehatan . Jakarta: Rineka Cipta.

  mengikuti penyuluhan bila diadakan sekolah maupun diluar sekolah dan Notoatmodjo, 2003. Promosi Kesehatan teori membaca brosur mengenai kesehatan

  dan aplikasi . Jakarta : Rineka Cipta

  repoduksi sehingga siswi dapat mengetahui bahaya serta beresiko Notoatmodjo, 2005. Promosi Kesehatan dan kehamilan persalinan pada usia dini.

  . Jakarta: Rineka

  Ilmu Perilaku 2.

  Bagi Sekolah Dapat bekerjasama dengan pihak

  Nuha Medika terkait dalam memberikan penyuluhan Nursalam. 2001. Pendekatan praktis tentang risiko kehamilan usia dini

  metodologi Riset Keperawatan. Jakarta.

  terhadap risiko persalinan pada saat siswi OSPEK.

  Riyanto, Agus. 2010. Aplikasi Metodologi

  3. Bagi Institusi .

  Penelitian Kesehatan

  Dapat menjadi bahan bacaan bagi Yogyakarta: mahasiswi tentang kesehatan reproduksi remaja khususnya mengenai kehamilan Romauli., 2009. Kesehatan Reproduksi. usia dini.

  Yogyakarta: Nuha Medika Sarwono, 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta :

  Yayasan Bina Pustaka Sarwono

  4. Bagi Penelitian selanjutnya Prawirohardjo

  Diharapkan dapat meneliti tentang remaja mengenai kehamilan usia dini Sarwono, 2011. Psikologi Remaja Edisi menggunakan variabel berbeda seperti

  Revisi . Jakarta. PT RajaGravindo

  sikap, perilaku tentang resiko kehamilan Persada. usia dini dan faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan usia dini pada

  Soejiningsih, 2004. Tumbuh Kembang remaja.

  Remaja dan Permasalahannya .

  Jakarta. Sagung Seto

DAFTAR PUSTAKA

  Sofian, Amru, 2011. Kehamilan Normal dan

  Resiko Tinggi .

  SMAN 9, 2013. Profil SMA Negeri 9

  Banjarmasin tahun 2013. Banjarmasin ;

  [Diakses April 2013] SMAN 9 Suhadi. 2012. Pernikahan Dini, Perceraian

  dan Pernikahan Ulang : Sebuah

  Telaah dalam Perspektif Sosiologi. Jurnal Universitas Negeri Semarang. Komunitas 4 (2) 168 - 177

  Wilopo, 2005. Kita Selamatkan Remaja dari

  Aborsi dalam Rangka Pemantapan Keluarga Berkualitas 2015 . Makalah

  Seminar di Medan. Sumatera Utar Nor Aniah, Gambaran Pengetahuan Kehamilan Usia Dini

Page 30

Dokumen yang terkait

1 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN PADA SISWI SMPN 13 BANJARMASIN SIXTIA KUSUMAWATI, S.SiT AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN LATAR BELAKANG - Tampilan GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN PADA SISWI SMPN 13 BANJARMASIN

0 0 15

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS MANDASTANA DETI AGUSTIN NUGRAHENI, S.ST AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN LATAR BELAKANG - Tampilan HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL

0 5 11

HUBUNGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD Dr. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN DIAN PURNAMA SARI, S.ST AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN ABSTRACT - Tampilan HUBUNGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DI

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ABORTUS DI VERLOS KAMER BERSALIN RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN DEWI RAKASIWI, S.SiT AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN LATAR BELAKANG - Tampilan FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ABORTUS DI VER

0 0 10

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL CARE DENGAN TINGKAT KEPUASAAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA BANJARMASIN ERI WAHYU WIJARNATI, S.SiT AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN The relationship of Antenatal Care With Service Quality satisfaction rate of pr

0 0 6

ASPEK PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK TERHADAP PENDOKUMENTASIAN PARTOGRAF OLEH MAHASISWA SEMESTER IV DI AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN AULIA RAHMI, S.ST AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN LATAR BELAKANG - Tampilan ASPEK PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK

0 7 8

HUBUNGAN SIKAP DAN POLA MAKAN DENGAN PENANGANAN DISMENORHEA PADA REMAJA DI SMAN 10 BANJARMASIN DIAN PURNAMA SARI, S.ST AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN ABSTRACT - Tampilan HUBUNGAN SIKAP DAN POLA MAKAN DENGAN PENANGANAN DISMENORHEA PADA REMAJA DI SMAN 1

0 0 6

Tampilan PENGARUH KUALITAS JASA DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP REKOMENDASI DARI MULUT KE MULUT PADA PUSKESMAS BELAWANG

0 0 12

Tampilan HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID (TT2) DI PUSKESMAS TERMINAL

0 0 7

Tampilan PENGARUH ANTARA PENGETAHUAN, PERSEPSI KEPEMIMPINAN, DAN MOTIVASI DENGAN PELAKSANAAN PENERAPAN STANDAR ASUHAN PERSALINAN NORMAL OLEH BIDAN DI BANJARMASIN

0 0 14