Bab 4 hubungan dasar Negara dengan konst

RINGKASAN MATERI

A. HUBUNGAN DASAR NEGARA DENGAN KONSTITUSI

Istilah dasar negara memiliki persamaan kata dengan phlilosophische grondslag (Belanda) yang berarti norma dasar yang bersifat filsafati dan weltanschauung (Jerman) yang berarti pandangan dasar tentang dunia. Jadi kedua istilah tersebut memiliki kesamaan makna yaitu ajaran atau teori yang merupakan hasil pemikiran mendalam (filsafati) mengenai dunia dan kehidupan di dunia, termasuk kehidupan bernegara di dalamnya, yang dijad ikan pedoman dasar dalam mengatur dan memilihara kehidupan bersama dalam suatu Negara.

a. Dasar Negara

Menurut Ensiklopedia Indonesia, kata “dasar” berarti falsafah, pokok, asal pertama. Dihubungkan dengan ”negara” (dasar negara), kata ”dasar” berarti pedoman dalam mengatur kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan negara yang mencakup berbagai bidang kehidupan. Jadi, jika digabungkan dengan kata negara, maka dasar negara adalah kaidah fundamental yang berarti pedoman dalam mengatur kehidupan penyelenggaraa n ketatanegaraan.

Dalam sidang PPKI (8 Agustus 1945), Pancasila yang rumusannya tercantum dalam dalam Pembukaan UUD 1945 ditetapkan sebagai falsafah negara (dasar negara). Secara yuridis konstitusional, Pancasila sebagai dasar negara berkedudukan sebagai norma obyektif dan norma tertinggi dalam negara, serta sebagai sumber segala sumber hukum terdapat dalam TAP. MPRS No. XX/MPRS/1966, jo. TAP. MAPR No. V/MPR/1973, jo. TAP.MPR No. IX/MPR/1978. Penegasan kembali Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam TAP. MPR No.XVIII /MPR/1998. Dalam Pembukaan UUD 1945 m emang tidak terdapat satu kata/ istilah Pancasila tetapi dengan penyebutan sila-sila Pancasila, maka dokumen itu memuat dasar negara Pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara mengandung arti Pancasila memiliki kekuatan mengikat secara hukum, sehingga semua produk hukum atau aturan ketatanegaraan yang bertentangan dengan Pancasila harus dicabut . Oleh karena itu, Pancasila dijadikan dasar dalam mengatur penyelenggaraan negara. Perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam peraturan perundang -undangan bersifat mengikat bagi ;

1) Penyelenggara negara,

2) Lembaga Kenegaraan,

3) Lembaga Kemasyarakatan,

4) Warganegara Indonesia di manapun berada,

5) Penduduk di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Makna dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara RI adalah :

1) Dasar berdiri dan tegaknya negara

2) Dasar kegiatan penyelenggara negara.

3) Dasar partisipasi warganegara

4) Dasar pergaulan antara warganegara

5) Dasar dan sumber hukum nasional

b. Konstitusi Negara

Konstitusi dari kata ”constitution” (Inggris), berasal dari bahasa Yunani, ”constituere” yang berarti menetapkan, membentukan, ”constitutie” (Belanda) yang berarti UUD. Istilah lain ”contitution” atau ”verfassung” dibedakan dari UUD atau ” grundgesetz”.Jadi, konstitusi berarti sebagai pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan suatu negara. Secara umum istilah ”konstitusi” disamaartikan dengan ”UUD”. Namun sesungguhnya konstitusi mempunyai arti yang lebih luas dari UUD.

Beberapa pendapat para ahli tentang konstitusi :

NO TOKOH

ARTI KONSTITUSI

1. K.C. Konsitutisi merupakan keseluruhan sistem ketatanegaraan dari suatu Wheare

negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur, atau memerintah suatu negara.

2. Lasalle Konstitusi sesungguhnya menggambarkan hubungan antara kekuasaan yang terdapat di dalam masyarakat, seperti golongan yang memil iki kedudukan nyata dalam masyarakat, misalnya kepala negara, angkatan perang, partai politik, buruh, tani dan pegawai.

3. Oliver UUD itu merupakan undang -undang yang dibuat sebagai pegangan untuk Cromwell

memerintah. Menurutnya pengertian konstititsi sam a dengan UUD. Herman

Konstitusi memiliki tiga pengertian, yaitu:

Heller

a. UUD (konstitusi yaitu konstitusi yang di tulis )

b. konstitusi yang bersifat sosiologis dan

c. konstitusi yang bersifat politis.

4. Carl

Konstitusi memiliki empat pengertian, yaitu :

Schmitt

a. Konstitusi dalam arti absolut , terdiri dari :

a) kesatuan organisasi yang nyata (meliputi; semua bangunan hukum dan semua organisasi-organisasi yang di dalam negara)

b) bentuk negara dalam arti keseluruhannya.

c) faktor integrasi yang sifatnya abstrak dan fungsionil (meliputi; hubungan antara bangsa dan negara dengan lagu kebangsaannya, mempersatukan bangsa )

d) sistem tertutup dari norma -norma hukum yang tertinggi di dalam

negara.

b. Konstitusi dalam arti relatif, yaitu konstitusi yang dihubungkan dengan kepentingan suatu golongan tertentu di dalam masyarakat.

c. Konstitusi dalam arti positif, yaitu suatu keputusan politik yang tertinggi berhubungan dengan pembuatan UUD.

d. Konstitusi dalam arti ideal, karena ia merupakan idaman dari kaum borjuis liberal sebagai jaminan bagi rakyat agar hak -haknya dilindungi.

5. Joerniarto Istilah ”contitution” mempunyai dua macam arti, yaitu :

a. arti luas, yaitu keseluruhan aturan dan ketentuan yang menggam - barkan sistem ketatanegaraan suatu negara.

b. arti sempit, yaitu satu atau beberapa dokumen yang memuat aturan - aturan dan ketentuan-ketentuan yang bersifat pokok -pokok atau dasar- dasar dari ketatanegara an suatu negara.

6. Brian Konstitusi adalah dokumen yang berisi peraturan -peraturan untuk Thompson dilaksanakan oleh suatu organisasi (kemasyarakatan, politik, bisnis, dan

sosial)

Hukum dasar meliputi hukum dasar tertulis (UUD) dan hukum dasar tidak tertulis (convensi). UUD menurut sifat dan fungsinya ialah suatu naskah yang memaparkan kerangka dan tugas - tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok -pokok cara kerja badan-badan tersebut. Sedangkan konvensi adalah hukum dasar yang tidak tertulis yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun sifatnya tidak tertulis.

Jadi, konstitusi adalah keseluruhan kaidah atau aturan baik yang tertulis maupun yang ti dak tertulis, mengikat setiap warga negara untuk mengatur dan menyelenggarakan negara.

Penggunaan istilah konstitusi menurut teori , dibedakan menjadi dua kategori, yaitu : KATEGORI

PENGERTIAN

politik Konsitusi merupakan sebuah dokumen hukum yang berisi pas al-pasal yang mengandung norma-norma dasar dalam penyelenggaraan negara, atau antar lembaga negara.

sosial Konstitusi lebih luas dari dokumen hukum karena mengandung cita -cita sosial bangsa, rumusan filosofi tentang negara, sistem sosial, sistem ekonomi, serta sistem politik yang ingin dikembangkan oleh bangsa itu.

c. Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi

Hubungan antara dasar negara dengan konstitusi nampak pada gagasan dasar, cita-cita dan tujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD suatu negara. Dari dasar negara inilah kehidupan negara yang dituangkan dalam bentuk peraturan perundang -undangan.

Inti dari pembukaan UUD 1945, pada hakikatnya terdapat dalam alenia IV, sebab di dalam segala aspek penyelenggaraan pemerintahan negara berdasarkan Pancasila. Oleh karena i tu, dalam pembukaan itu secara formal yuridis Pancasila ditetapkan sebagai dasar filsafat negara RI, maka hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila bersifat timbal balik, artinya sebagai berikut :

NO HUBUNGAN

KETERANGAN

1. Secara

Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan

Formal

UUD 1945, maka Pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum positif, artinya kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas-asas sosial, ekonomi, politik akan tetapi perpaduan asas-asas kultural, relegius dan kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam Pancasila . Pancasila secara formal dapat disimpulkan:

a) Rumusan Pancasila sebagai dasar negara RI tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia keempat.

b) Pembukaan UUD 1945, merupakan pokok kaidah negara yang fundamental, yang mempunyai dua kedudukan, yaitu sebagai dasar negara dan tertib hukum tertinggi .

c) Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi sebagai Mukadimah dari UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dan berkedudukan sebagai suatu yang bereksistensi sendiri, yang hakikat kedudukan hukumnya berbeda dengan pasal -pasalnya.

d) Pancasila mempunyai hakikat, sifat, kedudukan dan fungsi sebagai pokok kaidah negara yang fundamental , sebagai dasar kelangsungan hidup negara RI yang diproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945.

e) Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945 , mempunyai kedudukan yang kuat, tetap, tidak dapat diubah dan terlekat pada kelangsungan hidup negara RI.

2. Secara

Secara kronologis proses perumusan Pancasila dan Pembukaan UUD

Material

1945, oleh BPUPKI, pertama-tama materi yang dibahas adalah dasar filsafat Pancasila, baru kemudian Pembukaan UUD 1945 . Setelah sidang pertama Pembukaan UUD 1945 BPUPKI membicarakan dasar filsafat negara Pancasila berikut tersusunlah Piagam Jakarta yang disusun oleh Panitia 9, sebagai wujud bentuk pertama Pembukaan UUD 1945. Jadi berdasarkan urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai tertib hukum tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia

bersumber pada Pancasila , atau dengan kata lain, Pancasila sebagai

tertib hukum Indonesia . Hal ini berarti secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai - nilai yang terkandung dalam Pancasi la. Pancasila sebagai tertib hukum

NO HUBUNGAN

KETERANGAN

Indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi, sumber bentuk dan sifat .

B. SUBSTANSI KONSTITUSI NEGARA

a. Sifat dan Fungsi Konstitusi

Sifat pokok konstitusi negara adalah flexible (luwes) atau rigid (kaku). Konstitusi dikatakan flexible apabila konstitusi itu memungkinkan adanya perubahan sewaktu -waktu sesuai perkembangan masyarakat. Sedangkan konstitusi dikatakan rigid apabila konstitusi itu sulit diubah kapan pun.

pemerintah, sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang -wenang. Dengan demikian diharapkan hak - hak warganegara akan terlindungi. Gagasan ini dinamakan konstitusionalisme.

Fungsi pokok

k ekuasaan

Menurut Carl J. Friedrich, konstitusionalisme merupakan gagasan yang melihat pemerintah sebagai suatu kumpulan kegiatan yang diselenggarakan oleh dan atas nama rakyat, tetapi dikenakan beberapa pembatasan yang diharapkan akan menjamin bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk pemerintahan itu tidak disalahgunakan oleh mereka yang mendapat tugas untuk memerintah. Pembatasan-pembatasan ini tercermin dalam Undang -Undang Dasar (Konstitusi) ,

Fungsi konstitusi menurut Prof. DR. Jimly Asshiddigie, S.H , dalam bukunya Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia adalah:

a) penentuan dan pembatas an kekuasaan organ negara

b) pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara

c) pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara dengan warga negara

d) pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan ataupun kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara

e) penyalur dan pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli (yang dalam sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.

f) simbolik sebagai pemersatu

g) simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan.

h) simbolik sebagai pusat upacara

i) sebagai sarana pengendalian masyarakat, baik dalam arti sempit (hanya bidang politik) maupun dalam arti luas (mencakup bidang sosial dan ekonomi) j) sebagai sarana perekayasaan dan pembaharuan masyarakat, baik dalam arti sempit mupun dalam arti luas.

Subtansi dari konstitusi negara menurut beberapa ahli adalah :

NO TOKOH

ISI KONSTITUSI/ UUD

1. Sri Suman-

a. Adanya jaminan terhadap HAM dan warga negara

tri

b. Ditetapkannya susunan ketatanegaraan yang bersifat fundamental

c. Adanya perkembangan dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang bersifat fundamental

2. A.A..H.

a. hasil perjuangan politik pada masa lampau

Struycken

b. tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa

c. pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan, baik masa sekarang maupun masa yang akan datang

d. suatu keinginan tentang perkembangan kehidupan ketatanegaraan bangsa yang hendak dipimpin.

3. Miriam

a. Ketentuan mengenai organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan Budiardjo

antara legislatif, eksekutif, dan yudikatif

b. Pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

c. Prosedur penyelesaian pelanggaran yuridiksi oleh salah satu badan pemerintah.

d. Tata cara perubahan suatu konstitusi

Jadi, setiap UUD memuat ketentuan -ketentuan sebagai berikut :

a) Organisasi negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif dan yudikatif.

b) Hak-hak asasi manusia (Bill of Rights) kalau berbentuk naskah tersendiri.

c) Prosedur mengubah UUD

d) Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD.

b. Kedudukan Konstitusi

UUD bukan merupakan salah satu syarat berdirinya suatu negara serta penyeleggaraan negara yang baik, namun dalam perkembangan jaman dewasa ini UUD mutlak ada. Sebab dengan adanya UUD baik penguasa negara maupun masyarakatnya dapat mengetahui aturan atau ketentuan yang pokok atau mendasar mengenai ketatanegaraannya. Jadi, kedudukan UUD dalam suatu negara s angat penting artinya dalam rangka mengatur penyelenggaraan ketatanegaraan sebaik-baiknya. UUD sebagai hukum tertinggi harus ditaati baik oleh rakyat maupun oleh alat-alat perlengkapan negara. Untuk menjamin agar ketentuan -ketentuan UUD benar-benar diselenggarakan menurut jiwa dan kata -kata sesuai dengan naskah, maka setiap negara membentuk lembaga/ badan yang berwenang terhadap UUD.

c. Cara Pembentukan dan Cara Mengubah Konstitusi

1. Cara Pembentukan Konstitusi dan Cara Mengubah Konstitusi , antara lain :

NO INDIKATOR

KETERANGAN

1. Pembentukan a. Pemberian Raja memberikan kepada warganya suatu UUD, kemudian ia berjanji akan menggunakan kekuasaannya itu berdasarkan asas -asas tertentu, dan kekuasaan itu akan dijalankan oleh suatu badan tertentu pula.

b. Secara Sengaja, Pembuatan suatu UUD dilakukan setelah negara itu didirikan.

c. Dengan Cara Revolusi, Pemerintahan baru terbentuk sebagai hasil revolusi membuat suatu UUD yang kemudian mendapat persetujuan rakyat, atau pemerintah tersebut dapat pula mengambil cara lain, yaitu dengan mengadakan suatu musyawarah yang akan menetapkan UUD itu.

d. Dengan Cara Evolusi, Perubahan-perubahan secara berangsur -angsur dapat menimbulkan suatu UUD, dan secara otomatis UUD yang lama tidak berlaku lagi.

2. Mengubah

a. Oleh Badan Legislatif/ Perundangan Biasa Dilakukan oleh badan legislatif, dengan syarat yang lebih berat daripada jika badan legislatif ini membuat undang -undang biasa (bukan UUD).

b. Referendum Melalui pemungutan suara oleh rakyat yang memiliki hak suara.

c. Oleh Badan Khusus, Harus diadakan oleh suatu badan khusus bertugas untuk mengubah UUD.

d. Khusus di Negara Federasi Perubahan UUD baru dapat terjadi jika mayoritas negara -negara bagian menyetujuinya.

C. KEDUDUKAN PEMBUKAAN UUD 1945 NKRI

Pembukaan UUD 1945 mengandung nilai -nilai yang harus dijunjung tinggi oleh bangsa -bangsa yang beradab di seluruh dunia. Selain itu, nil ai-nilai tersebut mampu menampung dinamika masyarakat sehingga akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa dan negara selama bangsa Indonesia tetap setia kepada Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Oleh karena pentingnya kedudukan Pembukaan UUD 1945, maka Pembukaan UUD 1945 dijadikan norma fundamental. Rumusan kata dan kalimat yang terkandung di dalamnya tidak boleh diubah oleh siapapun , termasuk MPR hasil pemilu. Pengubahan Pembukaan UUD 1945 berarti mengubah esensi cita-cita moral dan cita-cita hukum yang ingin diwujudkan dan ditegakkan oleh bangsa Indonesia.

a. Hakikat Pembukaan UUD 1945

Hakikat Pembukaan UUD 1945 adalah :

NO HAKIKAT

KETERANGAN

1. Sebagai tertib Kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam kaitannya dengan tertib hukum tertinggi hukum Indonesia memiliki dua aspek yang sangat fundamental yaitu:

a) memberikan faktor-faktor mutlak bagi terwujudnya tertib hukum

Indonesia,

b) memasukkan diri dalam tertib hukum Indonesia sebagai tertib

hukum tertinggi. Dalam kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar negara RI, pada hakekatnya merupakan suatu dasar dan asas kerohanian dalam setiap

NO HAKIKAT

KETERANGAN

aspek penyelenggaraan negara termasuk dalam pe nyusunan tertib hukum Indonesia. Maka kedudukan Pancasila adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia .

2. Memenuhi sya- Alenia keempat Pembukaan UUD 1945, memuat unsur -unsur tertib rat adanya te- hukum di Indonesia yaitu s uatu kebulatan dan keseluruhan peraturan - rtib hukum In- peraturan hukum. donesia

Adapun syarat-syarat tertib hukum yang dimaksud adalah :

a) Adanya kesatuan subyek , yaitu penguasa yang mengadakan peraturan hukum. Hal ini terpenuhi dengan adanya suatu Pemerintahan Negara Republi k Indonesia.

b) Adanya kesatuan asas kerohanian , yang merupakan suatu dasar dari keseluruhan peraturan -peraturan hukum, yang merupakan sumber dari segala sumber hukum.

c) Adanya kesatuan daerah, dimana peraturan-peraturan hukum itu berlaku, terpenuhi oleh kalimat seluruh tumpah darah Indonesia.

d) Adanya kesatuan waktu , dimana seluruh peraturan -peraturan

hukum itu berlaku. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam tertib hukum Indonesia adalah :

a) Menjadi dasarnya, karena pembukaan UUD 1945 memberikan faktor-faktor mutlak bagi adanya suatu tertib hukum Indonesia.

b) Pembukaan UUD 1945 sebagai ketentuan hukum yang tertinggi, sesuai dengan kedudukannya yaitu sebagai asas bagi hukum dasar baik yang tertulis (UUD) maupun hukum dasar tidak tertulis (convensi) serta peraturan-peraturan hukum yang lainnya yang lebih rendah.

3. Sebagai pokok Memiliki beberapa unsur mutlak, antara lain : Kaidah Negara

a) Dari segi terjadinya :

yang funda- Ditentukan oleh pembentuk negara dan terjelma dalam suatu mental

pernyataan lahir sebagai penjelmaan kehendak pembentuk negara, untuk menjadikan hal-hal tertentu sebagai dasar -dasar negara yang dibentuknya.

b) Dari segi Isinya : (1) Dasar tujuan negara (baik tuju an umum maupun khusus). Tujuan umum adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar perdamaian abadi dan keadilan sosial. Tujuan khusus yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa.

(2) Ketentuan diadakannya UUD negara. Hal ini merupakan suatu ketentuan bahwa negara Indonesia harus berdasarkan pad a suatu UUD, dan merupakan suatu dasar yuridis formal bahwa negara Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum.

(3) Bentuk Negara. Pernyataan ini tersimpul dalam kalimat : ... yang terbentuk dalam suatu susunan negara RI yang berkedaulatan Rakyat.”

(4) Dasar filsafat negara (asas kerohanian negara). Pernyataan ini tersimpul dalam kalimat ” ... dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, ...”

4. Tetap terlekat Hakikat kedudukan Pembukaan UUD 1945 sebagai naskah Proklamasi pada

kelang- yang terinci, sebagai penjelmaan dari Proklamasi Kemerdekaan 17 sungan hidup Agustus 1945, sebagai tertib hukum di Indonesia dan sebagai Pokok Negara Repu- kaidah negara yang fundamental, maka pembukaan UUD 1945 memilik i blik Indonesia kedudukan hukum yang kuat bahkan secara yuridis tidak dapat diubah,

17 Agustus terlekat terhadap kelangsungan hidup negara. 1945

Hal ini di dasarkan pada alasan -alasan sebagai berikut :

a) Menurut tata hukum suatu peraturan hukum hanya dapat diubah atau dihapuskan oleh penguasa atau peraturan hukum yang lebih tinggi tingkatannya, pada hal Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah yang fundamental yaitu sebagai pembentuk negara artinya suatu lembaga yang menentukan dasar-dasar mutlak negara, bentuk

NO HAKIKAT

KETERANGAN

negara, tujuan negara, kekuasaan negara bahkan menentukan dasar filsafat negara Pancasila.

b) Pembukaan UUD 1945 sebagai tertib hukum yang tertinggi di negara RI, jadi suatu ketentuan hukum di bawahnya, secara yuridis tidak dapat meniadakan Pembukaan UUD 1945, sehinggga konsekuen - sinya Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan yang tetap dan terlekat pada negara dan sec ara hukum tidak dapat diubah.

c) Secara material yaitu isi yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, senantiasa terlekat pada kelangsungan hidup negara RI, merupakan perwujudan dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

b. Makna yang Terkandung dalam Pe mbukaan UUD 1945 ALENIA

MAKNA YANG TERKANDUNG

Pertama  Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan melawan penjajah dalam segala bentuk.  Pernyataan subyektif bangsa Indonesia untuk menentang dan menghapus penjajahan di atas dunia.

 Pernyataan obyektif bangsa Indonesia bahwa penjajah tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

 Pemerintah Indonesia mendukung kemerdekaan bagi setiap bangsa Indonesia untuk berdiri sendiri. Kedua

 Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia adalah melalui perjuangan pergerakkan dalam melawan penjajah.

 Adanya momentum yang harus dimanfaatkan untuk menyatakan kemer - dekaannya.  Bahwa kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan, tetapi harus diisi denga n mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Ketiga  Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kita adalah berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa.  Keinginan yang didambakan oleh segenap bangsa Indonesia terhadap s uatu kehidupan yang berkesinambungan antara kehidupan material dan spiritual, dan kehidupan di dunia dan di akherat.

 Pengukuhan pernyataan Proklamasi Kemerdekaan. keempat

 Adanya fungsi dan sekaligus tujuan negara Indonesia, yaitu :  melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia.  Memajukan kesejahteraan umum

 Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan  Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial.  Kemerdekaan kebangsaan Indonesia yang disusun dalam suatu Undang-

Undang Dasar.  Susunan/ bentuk negara Republik Indonesia.

 Sistem pemerintahan negara, yaitu berdasarkan kedaulatan rakyat (demokrasi).

 Dasar negara Pancasila.

c. Pokok-Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945

Pembukaan UUD 1945, selain mempunyai makna yang sangat mendalam, juga mengandung pokok-pokok pikiran yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945. Pokok -pokok pikiran tersebut mewujudkan cita hukum ( rechtsidee) yang menguasai hukum dasar negara, baik hukum yang tertulis (UUD) maupun hukum yang tidak tertulis.

Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 :

1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia .

3. Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/ perwakilan.

4. Negara berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

d. Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi di Negara Kesatuan Republik Indonesia a). Pengertian UUD 1945

UUD 1945 adalah sebuah dokumen yang memuat aturan -aturan dasar kenegaraan RI yang ditetapkan tahun 1945, yang dimuat dalam Lembaran Negara RI (LNRI) No. 75 tahun 1959 yaitu merupakan lampiran Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959.

b). Kedudukan UUD 1945

UUD berkedudukan sebagai hukum dasar karena ia berisi aturan dan ketentuan tentang hal - hal yang mendasar dalam kehidupan sua tu negara. Jadi UUD merupakan : (a) sumber keberadaan dan kekuasaan bagi setiap lembaga negara, sehingga UUD

mengatur juga tentang kekuasaan ba dan legislatif (b) dasar adanya atau sumber bag i lahirnya aturan hukum lainnya (c) sebagai hukum tertinggi dalam tata hukum yang bersangkutan (d) hukum dasar dan hukum tertinggi dalam tata hukum RI Hal ini berarti bahwa aturan -aturan yang terdapat dan konstitusi, secara hirarkhis, mempunyai kedudukan lebih tinggi terhadap aturan -aturan lainnya. Oleh karena itu , aturan lain yang dibuat oleh pembentuk hukum harus sesuai dan tidak bertentangan dengan at uran UUD. Dalam masa Orde Baru masalah sumber hukum dan tata urutan peraturan perundang - undangan di negara RI diatur melalui Ketetapan MPR (S) No. XX/MPRS/1966 tentang Sumber Tertib Hukum RI dan Tata Urutan Peraturan Perundang -Undangan RI. Melalui ketetapan MPR no. V/ MPR/1973 jo Ketetapan MPR No. IX/MPR/ 1978, ketetapan di atas diperintahkan untuk disempurnakan. Namun sampai berakhirnya rejim Soeharto perintah penyempurnaan itu belum pernah dilaksanakan. Baru pada tahun 2000, MPR berhasil mewujudkan kehendak politik di atas, melalui Ketetapan MPR No. III/MPR/ 2000.

Perbedaan Sumber Hukum

menurut Tap.MPR No. XX/MPRS/1966 dengan Tap.MPR No.III/ MPR/2000.

NO PERIHAL

Tap. No. XX/MPRS/1966

Tap. No. III/MPR/2000

1 Istilah

Sumber Tertib Hukum

Sumber Hukum

2. Sumber Sumber dari segala sumber Sumber Hukum dasar Nasional Hukum

hukum adalah Pancasila

adalah Pancasila dan Batang Tubuh UUD 1945

Tida ada

Sumber

17-8-1945.

Hukum

 Dekrit 5 Juli 1959  UUD Proklamasi  Supersemar

Perbandingan Tata Urutan Peraturan Perundangan menurut Tap.MPR No. XX/MPRS/1966 , Tap.MPR No.III/ MPR/2000 dengan UU No. 10 tahun 2004

NO Tap.MPR No. XX/MPR/1966

Tap. No. III/MPR/2000

UU No. 10 tahun 2004

1 UUD RI 1945

UUD RI 1945

UUD RI 1945

2 Ketetapan MPR

Ketetapan MPR

UU / PERPU

3 Undang-Undang

Undang-Undang

Peraturan Pemerintah

5 Peraturan Pemerintah

Peraturan Pemerintah

PERDA :

a. Provinsi

b. Kabupaten

c. Desa

6 Keputusan Presiden

Keputusan Presiden

7 Peraturan-peraturan pelak-

Peraturan Daerah

sanaan lainnya seperti :  Peraturan Menteri  Instruksi menteri, dll

Tabel di atas menunjukkan bahwa UUD 1945 tetap berkedudukan sebagai hukum dasar dan hukum tertinggi dalam sistem tata hukum RI. Ini berarti bahwa sesuai pula dengan prinsip negara hukum, maka setiap peraturan perundangan yang ada di negeri ini harus berdasar dan bersumber pada UUD 1945 dan peraturan perundang -undangan yang lebih tinggi tingkatnya.

c). Sifat UUD 1945

Sifat umum UUD 1945 adalah Singkat dan Supel. Singkat karena hanya terdiri dari 16 Bab,

37 Pasal dan 4 pasal Aturan peralihan dan 2 ayat aturan tambahan. Supel berarti jangan sampai ketinggalan jaman, jangan sampai membuat undang -undang yang lekas usang, mudah menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman. Menurut Padmo Wahyono, dengan sifat seperti itu bukan berarti pasal -pasal UUD 1945

mudah diubah-ubah sesuai dengan perkembangan masyarakat, sebaliknya bukan pasal - pasal UUD 1945 yang diubah -ubah, melainkan hanya aturan -aturan pelaksanaan yang disesuaikan dengan perkembangan jaman.

d). Fungsi UUD 1945

UUD 1945 dimaksudkan sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan bernegara Dan untuk membatasi kekuasaan penguasa dan sekaligus memberikan jaminan atas hak -hak asasi warganegara di negara RI.

e) Sistem Pemerintahan Negara

Struktur umum organisasi negara pada dasarnya mencakup; bentuk negara, bentuk pemerintah dan sistem pemerintahan

N0 INDIKATOR

KETERANGAN

1. Bentuk Ne- Pasal 1 ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa “ Negara Indonesia adalah gara

negara kesatuan yang berbentuk Republik “. Bentuk negara kesatuan Indonesia mengandung arti bahwa hanya ada satu kekuasaan untuk mengatur seluruh wilayah negara yaitu pemerintah pusat. Pelaksanaan pemerintahan di Indonesia menganut asas desentralisasi dengan memberikan hak otonomi kepada kepala Daerah Tingkat I dan II. Dasar pelaksanaan otonomi daerah sekarang ini adalah UU Otonomi Daerah yaitu

UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintah Daerah. Ciri-ciri negara kesatuan adalah sebagai berikut : 1). Daerah-daerah tidak bersifat negara 2). Daerah-daerah bisa berbentuk otonom (asas desentralisasi) atau

adminitratif (asas dekonsentrasi) 3). Di daerah otonom akan dibentuk DPR 4). Hanya ada satu pemerintahan yaitu pemerintahan pusat 5). Hanya ada satu UUD, satu Parlemen (DPR)

2. Bentuk Pe- Pasal 1 ayat 1 UUD 1945 juga menegaskan bentuk pemerintahan republik. merintah

Ciri menonjol dari bentuk p emerintahan republik adalah kepala negara dipilih oleh rakyat melalui pemilu. UUD 1945 hasil amandemen terutama pasal 6 A ayat 1 menyatakan bahwa Presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat . Konsekuensinya adalah presiden bukan sebagai mandataris MPR, ia memerintah karena kekuasaan pemerintahan menurut UUD 1945 pasal 4 ayat 1

3. Sistem Peme- Sistem pemerintahan Indonesia adalah kabinet presidensial. Dalam rintahan

pelaksanaannya sistem pemerintahan Indonesia yaitu :  Indonesia ialah negara yang berdasar atas hukum

 Indonesia berdasar sistem konstitusional  Kekuasaan negara tertinggi di tangan rakyat.  Presiden ialah pemegang kekuasaan pemerintahan negara menurut UUD  Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR  Menteri negara ialah pembantu presiden  Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas

Menurut Prof. DR. Jimly Asshiddigie, S.H , dalam bukunya Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia , ada sembilan prinsip penyelenggaraan negara d alam rumusan undang-undang ini di masa depan, yaitu :

N0 PRINSIP

KETERANGAN

1. Prinsip Ke- Hal ini sesuai dengan sila pertama Pancasila, yaitu setiap manusia Indonesia tuhanan

merupakan isian beragama berdasarkan Ket uhanan Yang Maha Esa. Jiwa Yang Ma- keberagaman sudah tertanam di hati manusia Indonesia yang diwujudkan

ha Esa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Cita nega- Dalam UUD ditegaskan bahwa negara Indonesia ad alah negara hukum

N0 PRINSIP

KETERANGAN

ra hukum (rechtstaat), bukan negara kekuasaan ( machstaat). Dari penegasan tersebut dan

The terkandung pengertian adanya pengakuan terhadap prinsip supremasi rule of law

hukum dan konstitusi, dianutnya prinsip pemisahan da n pembatasan kekuasaan menurut sistem konstitusional yang diatur dalam UUD, adanya jaminan hak asasi manusia dalam UUD, ada prinsip yang berkeadilan yang bebas dan tidak memihak yang menjamin persamaan setiap warga negara dalam hukum, serta menjamin keadil an bagi setiap orang termasuk terhadap penyalahgunaan wewenang oleh pihak yang berkuasa.

3. Paham ke- Pemegang kekuasaan tertinggi di negara Indonesia adalah rakyat karena daulatan

didasari bahwa kekuasaan berasal dari rakyat, oleh rak yat, dan untuk rakyat. rakyat dan Karena itu prinsip kedaulatan rakyat dan kedaulatan hukum hend aklah demokrasi

diselenggarakan secra beriringan seperti dua sisi berbeda dari mata uang yang sama.

4. Demokrasi Hal inimenunjukkan bahwa kedaul atan rakyat di Indonesia diselenggarakan langsung

secara langsung dan melalui sistem perwakilan. Kedaulatan rakyat secara dan demo- langsung dapat dibuktikan dengan dilakukannya pemilihan umum, krasi

per- sedangkan melalui sistem perwakilan terlihat pada fungsi pengawasan yang wakilan

dilakukan oleh DPR dan DPRD.

5. Pemisahan Dalam UUD dicantumkan bahwa kedauatan rakyat itu ditentukan secara kekuasaan

horizontal dengan cara memisahkannya menjadi kekuasaan yang saling dan prinsip mengendalikan berdasarkan prinsip check and balances. Kekuasaan check and legislatif di tangan DPR dan pengawasan di BPK. Kekuasaan ekskutif di balances

tangan presiden dan wakil presiden. Kekuasaan yudikatif di tangan MA dan MK.

6. Sistem pe- Dalam sistem ini, presiden dan wakil pres iden merupakan satu institusi merintahan penyelengga kekuasaan eksekutif negara yang tertinggi di bawah UUD. presidensiil Selain itu, presiden dan wakil presiden dapat dimintakan pertanggung jawab

secara hukum apabila mereka melakukan pelanggaran hukum dan konstitusi.

7. Persatuan Prinsip persatuan sangat dibutuhkan dalam keanekaragaman Indonesia. dan kera- Keragaman itu merupakan kekayaan yang harus dipersatukan, tetapi tidak gaman

boleh disatukan atau diseragamkan.

8. Paham de- Kedaulatan rakyat tidak hanya demokrasi politik, tetapi juga demkorasi mokrasi e- ekonomi. Penggabungan kedua demokrasi tersebut dapatlah dikatakan konomi dan sebagai paham demokrasi sosial. Dengan demokrasi sosial maka negara demokrasi

berfungsi sebagai alat kesejahteraan. sosial

9. Cita-cita Pada era globalisasi ini, liberalisme juga bergena ke berbagai negara. Oleh masyarakat karena itu, penting sekali untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat madani

madani atau civil society dalam hubungan antar negara, masyarakat, dan pasar.

D. SIKAP POSITIF TERHADAP KONSTITUSI NEGARA

Pembukaan UUD 1945 telah menjiwai proklamasi kemderdekaan 17 Agustus 1945 dan batang tubuh UUD 1945 yang di dalam alinea keempat tercantum dasar negara (Pancasila). Dengan demikian, Pembukaan UUD 1945 mempunyai ked udukan pokok kaidah negara yang fundamental.

a. Sebagai hukum dasar, sebab pembukaan UUD 1945 yang memberikan faktor mutlak bagi adanya tertib hukum di Indonesia.

b. Sebagai sumber hukum tertinggi dalam tata urutan peraturan perundangan di Indonesia. Berdasarkan uraian sebelumnya, dijelaskan bahwa Pembukaan UUD 1945 tidak dapat

diubah oleh siapa pun termasuk MPR hasil Pemilu selama kita masih tetap patuh dan setia untuk mempertahankan negara kesatuan RI dan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Sebab perubahan terhadap pembukaan UUD 1945 berarti pembubaran negara kesatuan RI.

UUD 1945 yang telah mengalami perubahan melalui Sidang Tahunan MPR RI tetap bersumber pada Pancasila dan menjadi sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan peraturan perundang-undangan.

Oleh karena itu, konstitusi merupakan hasil perjanjian masyarakat dengan negara yang dipergunakan untuk membina negara dan pemerintah yang akan mengurus mereka. Konstitusi

Konstitusi memiliki makna yang sangat penting di dalam suatu negara karena hal -hal berikut :

a. Menentukan pembatasan terhadap kekuasaan pemerintahan.

b. Memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintahan.

c. Berfungsi sebagai instrument untuk mengalihkan kewenangan dari pemegang kekuasaan asal (dari rakyat/raja) kepada orang -orang kekuasaan negara.

d. Sebagai kepala negara simbolik (lambing persatuan, l ambing identitas, keagungan nasional suatu bangsa, dan pusat kekhidmatan).

e. Sebagai kitab suci simbolik dari suatu civil religion (sebagai dokumen pengendali, dokumen perekayasaan, dan bahkan pembaharuan kea rah masa depan).

Penegakkan pelaksanaan konsti tusi negara dalam kehidupan sehari -hari bukan hanya dilaksanakan oleh pemerintah dan pejabat negara saja, melainkan menjadi kewajiban setiap warganegara Indonesia. Adapun bentuk dukungan yang dapat dilakukan setiap negara, misalnya:

a. Berpartisipasi dalam menegakkan dan pemajuan pelaksanaan konstitusi negara.

b. Menyampaikan laporan pada lembaga yang berwenang apabila terjadi pelanggaran pelaksanaan undang-undang di lingkungan masing -masing.

c. Mengajukan usulan mengenai perumusan dan kebijakan peraturan a tau konstitusi di lingkungan masing-masing.

d. Melakukan penyebarluasan, baik secara formal maupun informal, kepada masyarakat agar mereka sadar akan konstitusi dan peraturanlainnya.

Dengan demikian, semua penduduk Indonesia dan warga negara yang berada di Indonesia sudah seharusnya melaksanakan dan menaati konstitusi negara yang berlaku, termasuk aparatur pemerintahannya. Dalam konteks kehidupan bernegara, satu sama lain harus memiliki tanggung jawab dan tidak terjadi penindasan dari yang kuat terhadap yan g lemah sehingga terwujud kekuasaan atau pemerintahan yang demokratis.

PENGEMBANGAN KARAKTER BANGSA

Perubahan UUD 1945 Wacana Perubahan Konstitusi Terkait Momentum

Elok Dyah Messwati | Robert Adhi Ksp | Rabu, 9 November 2011 | 13:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana perubahan terhadap konstitusi sangat terkait dengan momentum. Secara historis pembentukan UUD 1945 terjadi dalam suasana hiruk -pikuk kemerdekaan, yang bersifat darurat dan mengandung pengertian sementara.

Artinya jika pembahasan terhadap perubahan konstitusi disetujui oleh MPR RI maka akhir 2011 hingga 2012 adalah saat yang tepat menjelang hiruk pikuk persiapan Pemilihan Umum 2014. -- Bambang Soeroso Ir Soekarno pada 18 Agustus 1945 menyebutnya sebagai "Undang -Undang Dasar Kilat" dan menyatakan bahwa jika

dalam suasana yang lebih tenteram maka tentu akan mengumpulkan kembali Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk membuat Undang-Undang Dasar yang lebih lengkap dan sempurna.

Di masa reformasi, perubahan UUD 1945 terjadi di te ngah situasi politik chaos menyusul runtuhnya rezim Orde Baru. Empat tahap perubahan dilakukan dalam suasana euphoria politik yang sarat dengan luapan emosi dari kekangan

kebebasan, sehingga kebijakan yang muncul cenderung bersifat reaktif. Di banyak negar a, perubahan konstitusi hampir selalu didahului dengan kondisi chaos semacam ini.

Mempertimbangkan hal ini, muncul pemikiran apakah dimungkinkan jika wacana perubahan tidak dilakukan pada kondisi chaos. "Sangat naïf jika perubahan satu -empat disebut dibuat dalam kondisi tertekan dan tidak dinamis sehingga isu-isu perubahan tidak sempat disosialisasikan," kata Ketua Kelompok Dewan Perwakilan Daerah Bambang Soeroso di Jakarta, Rabu (9/11/2011).

Ada pandangan bahwa perubahan konstitusi akan menghasilkan kebijakan yang matang ketika terjadi dalam suasana tenteram, tanpa didahului dengan hiruk -pikuk politik. Inilah yang dimaksud dengan "momentum" yang tepat. Persepsi terhadap "momentum" perubahan ini perlu menjadi kesepakatan bersama.

Menilik agenda nasional, bangsa Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi pada 2014. Sebuat hajat besar yang akan menyita konsentrasi seluruh masyarakat hingga pemangku kepentingan. Beberapa komponen terlihat telah melaksanakan pemanasan sebelum k ompetisio yang sesungguhnya dilaksanakan.

Diperkirakan tahap-tahap persiapan akan menyita perhatian mulai akhir 2012. Karenanya, jeda waktu antara 2011 - 2012 adalah waktu yang tepat untuk melakukan pembahasan terhadap perubahan konstitusi. DPD RI telah mela kukan starting point dalam upaya perubahan dimaksud.

Jika perubahan telah menjadi consensus bersama seluruh elemen bangsa, maka diharapkan perwujudan dukungannya akan disampaikan kepada pimpinan MPR RI sesuai mekanisme pada medio 2011. Artinya jika pembahasan terhadap perubahan konstitusi disetujui oleh MPR RI maka akhir 2011 hingga 2012 adalah saat yang tepat menjelang hiruk pikuk persiapan Pemilihan Umum 2014. Namun untuk mengantisipasi berbagai bias kepentingan menjelang berlangsungnya pesta demokrasi t ersebut, produk pembahasan terhadap usul perubahan UUD 1945 baru akan dioperasionalkan pada 2014 setelah diselenggarakannya pemilihan umum.

Pentingnya melakukan penataan kembali terhadap sistem ketatanegaraan harus menjadi agenda konsensus bersama seluruh komponen bangsa.

Dari pernyataan tersebut diatas, diskusikan dengan kelompokmu tentang :

1. Bagaimana contoh perilaku yang harus dilakukan oleh MPR dalam mensikapi wacana Perubahan UUD 1945 lagi !

2. Berikan contoh perilaku yang anda lakukan sebagai pelajar mengenai wacana perubahan UUD 1945 tersebut !

3. Berikan contoh bagaimana upaya penerapan sikap positif terhadap UUD 1945 setelah diadakan amandemen !

EVALUASI KOMPETENSI SISWA

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e di depan jawaban yang tepat ! !

1. Perhatikan informasi berikut !

1) Hukum dasar tertulis

2) Kebiasaan ketatanegaraan

3) Hukum dasar tidak tertulis

4) Himpunan keputusan hakim

5) Peraturan tidak tertulis Berdasarkan informasi tersebut di atas yang termasuk pengertian konstitusi adalah ….

2. Perbedaan ideologi Pancasila dengan liberalisme di bidang politik, yaitu dalam ideologi Pancasila mengutamakan keseimbangan antara ….

a. persamaan pendapatan dan oposisi yang bersifat liberal

b. kebebasan partai politik dan pembatasan partai politik.

c. kepentingan masyarakat dan kebebeasan individu. ##

d. sistem banyak partai dan sistem dua partai politik

e. sistem persidensial dan sistem parlementer.

3. Dua cara untuk mengetahui bahwa konstitusi bersifat rigid atau fleksibel adalah …..

a. cara penerapan dan keluwesannya

b. badan pembentuk dan prosedur perubahannya ##

c. prosedur perubahannya dan tingkat keluwesannya

d. pembukaan dan batang tubuhnya

e. dasar-dasar dan tujuannya

4. Suatu ideologi yang dipaksakan sering dilaksanakan dengan cara -cara otoriter atau totaliter. Hal ini biasanya pada negara yang menerapkan ideologi ….

a. komunis ##

b. liberal

c. islam

d. Pancasila

e. Sosialis

5. Perhatikan informasi berikut !

1) TAP. MPRS No. XX/MPRS/1966

2) TAP. MPR No. V/MPR/1973

3) TAP. MPR No. VI/ MPR/ 1978

4) TAP.MPR No. IX/MPR/1978

5) TAP. MPR No.XVIII /MPR/1998 Berdasarkan informasi tersebut, ketetapan MPR yang menegaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara berkedudukan sebagai norma obyektif dan norma tertinggi dalam negara, serta sebagai sumber segala sumb er hukum adalah ....

6. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara tertuang dalam ….

a. Undang-Undang

b. Batang Tubuh UUD 1945

d. Pembukaan UUD 1945 ##

e. UUD 1945

7. Perhatikan informasi berikut !

1) Dasar berdiri dan tegaknya Negara

2) Dasar kegiatan penyelenggara Negara

3) Dasar partisipasi warganegara

4) Dasar pergaulan dan hukum warganegara

5) Dasar dan sumber hukum nasional Berdasarkan informasi tersebut, fungsi Pancasila sebagai dasar negara RI adalah ....

8. Panitia sembilan pada tanggal 22 Juni 1945, berhasil menyusun suatu naskah yang kemudiaan disebut ….

a. ideologi negara

b. pandangan hidup

c. dasar negara

d. tujuan negara

e. Piagam Jakarta ##

9. Pendirian-pendirian atau keyakinan mengenai dunia sebaga i keseluruhan dan kedudukan manusia di dalamnya, dan pendirian -pendirian atau keyakinan-keyakinan tentang nilai-nilai, makna dan tujuan hidup manusia disebut ….

a. pandangan hidup ##

b. tujuan negara

c. dasar negara

d. ideologi negara

e. Piagam Jakarta

10. Segala kelompok cita-cita, nilai-nilai dasar, dan keyakinan -keyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai pedoman normative disebut ….

a. ideologi dalam arti sempit

b. ideologi dalam arti luas ##

c. pandangan hidup

d. filsafat negara

e. dasar negara

11. Sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia, pancasila dapat berperan sebagai ….

a. menjadi dasar pembentukan negara Indonesia merdeka

b. untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945

c. Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan ##

d. menggunakan hak dan menunaikan kewajibannya itu seluruh warganegara harus berpedoman kepada dasar negara Pasncasila

e. dasar hubungan antar warganegara dengan negara, melainkan juga dasar begi perhubungan antar warganegara

12. Perhatikan informasi berikut !

1) Konstitusi dianggap sebagai kesatuan organisasi yang nyata yang mencakup semua bangunan hukum dan semua organisasi -organisasi yang di dalam negara.

2) Konstitusi sebagai bentuk negara dan yang dimaksud dengan bentuk negara adalah negara dalam arti keseluruhannya.

3) Konstitusi sebagai faktor integrasi.

4) Konstitusi yang dihubungkan dengan kepentingan suatu golongan tertentu di dalam masyarakat

5) Konstitusi sebagai sistem tertutup dari norma -norma hukum yang tertinggi di dalam negara. Berdasarkan informasi tersebut di atas, fungsi dari konstitusi adalah ....

13. Salah satu unsur pokok dari suatu ideologi .…

b. dasar pembentukan negara Indonesia merdeka

c. Usaha memahami situasi sosial tertentu ##

d. pedoman sebagai dasar negara

e. dasar begi perhubungan antar warganegara

14. Pancasila tidak hanya menjadi dasar hubungan antar warganegara dengan negara, melainkan juga sebagai ….

a. Usaha memahami situasi sosial tertentu

b. dasar pembentukan negara Indonesia merdeka ##

c. wujud dari cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia

d. dasar begi perhubungan antar warganegara

e. pedoman sebagai dasar negara

15. Perhatikan informasi berikut !

1) mencerminkan kemenangan -kemenangan yang telah dicapai dalam perjuangan ke arah tercapainya masyarakat komunis dan merupakan pencatatan formil dan legal dari kemajuan yang telah dicapai

2) membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehigga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang

3) UUD memberikan rangka dan dasar hukum untuk perubahan masyarakat yang dicita -citakan dalam tahap perkembangan berikutnya.

4) pembatasan yang diharapkan akan menjamin bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk pemerintahan itu tidak disalahgunakan oleh mereka Berdasarkan informasi tersebut di atas, mana yang menjadi fungsi konstitusi di negara -negara yang menganut paham komunis !

16. Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi nampak pada gagasan dasar, cita -cita dan tujuan negara yang tertuang dalam .....

a. Pembukaan UUD suatu negara ##

b. Batang Tubuh UUD 1945

c. Penjelasan UUDS 1945

d. Pancasila sebagai dasar negara

e. Pancasila sebagai ideologi negara

17. Inti dari pembukaan UUD 1945, pada hakikatnya terdapat dalam ....

a. Alenia pertama

b. Alenia kedua

c. Alenia ketiga

d. Alenia pertama dan keempat

e. Alenia keempat ##

18. Dengan dicantumkannya Pancasila secara formal di dalam Pembukaan UUD 1945, maka Pancasila memperoleh kedudukan sebagai ....

a. Sumber hukum nasional

b. norma dasar hukum positif ##

c. Dasar hukum nasional

d. Sumber tertib hukum

e. Landasan konstitusional

19. Urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai ....

a. Sumber hukum nasional

b. norma dasar hukum positif

c. Dasar hukum nasional

d. Sumber tertib hukum tertinggi ##

e. Landasan konstitusional

20. Tertib hukum Indonesia bersumber pada Pancasila, atau dengan kata lain Pancasila sebagai ....

a. tertib hukum Indonesia ##

b. Sumber hukum nasional

c. ideologi negara

d. Pandangan hidup bangsa

e. dasar negara

21. Perhatikan informasi berikut !

1) Organisasi negara

2) Hak-hak rakyat

3) Hak-hak asasi manusia

4) Prosedur mengubah UUD

5) Hak-hak pemerintah negara

6) Larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD Berdasarkan informasi tersebut, ketentuan -ketentuan yang dimuat dalam konstitusi adal ah ....

22. Membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehigga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang-wenang adalah .....

a. fungsi pancasila

b. Fungsi pokok ideologi negara

c. Fungsi pokok konstitusi ##

d. Fungsi demokrasi

e. Fugsi dasar negara

23. Apabila konstitusi itu memungkinkan adanya perubahan sewaktu -waktu sesuai perkembangan masyarakat, berarti konstitusi tersebut bersifat .....

a. sempit

b. Rigid

c. luas

d. Mudah

e. flexible ##

24. Rumusan Pancasila sebagai dasar negara RI adalah seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alenia .....

a. Pertama

b. kedua

c. Ketiga

d. Keempat ##

e. Pertama dan kedua

25. Suatu naskah yang memuat rumusan filsafat, cita -cita, program perjuangan suatu bangsa termasuk hak dan kewajiban warga negara disebut ….

a. Undang-undang

b. Konstitusi ##

c. Peraturan

d. Hukum perdata

e. Traktat

26. Setiap manusia memiliki kepentingan dan kebutuhan. Agar kepentingan dan kebutuhan manu sia bisa terpenuhi dengan tertib maka perlu dibuat, kecuali ….

a. Konstitusi

b. Organisasi #

c. Perjanjian

d. Peraturan

e. Kesepakatan

27. Suatu konstitusi memuat beberapa hal pokok yang harus diatur dalam negara antara lain, kecuali ….

a. Tujuan negara

b. Hak-hak asasi manusia

c. Lembaga negara

d. Sanksi #

e. Perubahan negara

28. Pemerintahan konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara memuat adanya ….

a. Jaminan hukum

b. Pemupukan kekuasan eksekutif

c. Jaminan hak asasi manusia ##

d. Kebebasan warga negara

e. Pembatasan kekuasaan legislatif

29. Dua cara untuk mengetahui bahwa konstitusi bersifat rigid atau fleksibel adalah …..

a. cara penerapan dan keluwesannya

c. prosedur perubahannya dan tingkat keluwesannya

d. pembukaan dan batang tubuhnya

e. dasar-dasar dan tujuannya

30. Menurut UUD 1945, parlemen Indonesia bersifat …

a. Sad Praja

b. Trias Politika

c. Tri Praja

d. Bi cameral ##

e. Mono cameral

31. Dalam liberalisme manusia dipandang sebagai …

a. mahkluk yang bebas, rasional dan mampu memperbaiki diri sendiri ##

b. mahkluk kreatif dan dapat memperoleh kebahagiaan

c. memiliki rasa kesetiakawanan

d. manusia harus saling tergantung

e. mahkluk yang dibentuk oleh lingkungan

32. Pengertian konstitusi adalah ….

a. hukum dasar tertulis dan tidak tertulis##