karya ilmiah zat aditif Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Di masa sekarang ini banyak makanan-makanan kecil yang tidak baik
untuk tubuh kita beredar dimana-mana. Contohnya kue yang dicampur dengan
pewarna tekstil, bakso dengan boraks, formalin, tawas dan masih banyaknya
makanan lainnya. Seharusnya kita sebagai konsumen lebih selektif dalam
membeli makanan, terutama makanan bagi anak.
Banyak penjual makanan yang tidak jujur dengan menambahkan bahan
kimia berbahaya di dalam makanannya. Makanan yang mengandung zat kimia
berbahaya ini dapat mempengaruhi kecerdasan anak, menyebabkan timbulnya
berbagai macam penyakit berbahaya seperti kanker. Oleh karena itu, sebaiknya
kita sebagai konsumen harus lebih hati-hati dalam memilih makanan yang
sehat dan bergizi.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka saya ingin melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Zat Aditif Bagi Kesehatan”
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah diatas maka rumusan masalah pada
penelitian saya adalah:
a.
Apakah zat aditif itu?
b.
Apakah jenis-jenis zat aditif ?
c.
Bagaimanakah pengaruh zat aditif bagi kesehatan?
I.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian saya adalah :
a.
Mengetahui seberapa besar pengaruh zat aditif makanan bagi kesehatan
b.
Memberitahu macam-macam zat aditif makanan yang ada di sekitar kita
1
c.
Mengetahui makanan yang mengadung zat aditif yang berbahaya
I.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka manfaat penelitian saya adalah :
a.
Masyarakat
Masyarakat sadar bahwa banyak makanan yang tidak sehat di luar sana.
Makanan yang banyak mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan tubuh
dan menyebabkan penyakit berbahaya.
b.
Penulis
Mendapatkan ilmu dan pengalaman baru, besarnya pengaruh zat adtif bagi
kesehatan tubuh.
I.5 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam pemahaman masalah yang akan dibahas,
tulisan ilmiah ini ditulis dengan sistematika berikut ini:
Bab 1 Pendahuluan. Dalam bab ini menjelaskan secara singkat tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab 2 Tinjauan Pustaka. Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai apa itu
zat aditif, macam-macam zat aditif, pengaruh zat aditif bagi kesehatan dan
hasil penelitian. Yang sekarang banyak diperjual belikan di khalayak ramai.
Bab 3 Penutup. Bab ini berisi kesimpulan yang saya dapat dalam hasil
penelitian. Selain kesimpulan, dalam bab ini berisi saran dari penulis yang
didapat dari hasil penulisan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang
ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan
tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, dan memperpanjang
daya simpan. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan
agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai
gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan
yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak
menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi,
jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang
lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu,
industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan
(sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian
direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek
samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker.
Macam-macam Zat Aditif
A. Zat Aditif Alami
1) Zat Pengawet
Zat pengawet alami yang sering digunakan dalam proses pengawetan makanan
adalah garam,gula, dan madu. Gula untuk manisan, dan garam untuk ikan/telur
asin. Selain itu beberapa bahan alami misalnya saja penambahan air jeruk atau air
garam yang dapat digunakan untuk menghambat terjadinya proses reaksi waktu
coklat (browing reaction) pada buah apel.
3
2) Zat Antioksidan
11 jenis sayuran atau lalapan yang mengandung senyawa antioksidan
alami yang banyak dijumpai di sekitar kita atau mungkin bahkan kita telah
menggunakannya dalam menu makanan sehari-hari:
1. Katuk (Sauropus androgynus)
Tanaman berdaun kecil-kecil dan sering dijadikan pagar ini, selain bagus
untuk meningkatkan jumlah produksi ASI bagi ibu menyusui, ternyata
juga mengandung flavonoid tinggi, yaitu 831,70 miligram per 100 gram.
2. Kenikir (Cosmos caudatus)
Pohon yang memiliki bunga cantik berwarna-warni ini memiliki
kandungan total flavonoid 420,85 miligram per 100 gram dan total fenol
1225,88 miligram per 100 gram.
3. Kedondong cina (Polyscias pinnata)
Pohonnya sering dijadikan tabulampot karena mudah ditanam, cepat
berbuah dan bisa jadi penghias rumah. Daun kedondong juga sering
direbus untuk dijadikan lalapan teman nasi hangat dan sambal. Total
flavonoid yang terkandung di dalamnya adalah 358,17 miligram per 100
gram.
4. Beluntas (Pluchea indica)
Perdu yang sering dijadikan pagar hidup dan bahan jamu tradisional ini
mengandung fenol sebesar 1030,03 miligram per 100 gram. Selain itu,
tanaman ini sudah terkenal sebagai pengusir bau badan yang ampuh.
5. Mangkokan (Nothopanax scutellarium)
Selain dimasukkan ke dalam masakan, orang jaman dulu juga
memanfaatkan daun mangkokan untuk memperindah rambut perempuan.
Namun ternyata, tanaman perdu ini juga berguna sebagai antiopksidan
alami karena memiliki kandunngan fenol sebesar 669,30 miligram per 100
gram.
6. Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan)
Sering juga disebut honje, asam cekala, kincung, kantan atau siantan.
Rasanya sedikit asam namun segar. Sering digunakan dalam masakan,
4
tanaman berbunga merah dan cantik ini juga dapat menghilangkan bau
badan, memperbanyak produksi ASI dan pembersih darah kandungan.
Antioksidan daunnya jauh lebih tinggi dibandingkan di bunga dan
rimpangnya, namun yang paling sering dikonsumsi adalah bunganya, baik
yang masih kuncup ataupun yang sudah mekar.
7. Kemangi (Ocimum sanctum)
Tanaman perdu berbau wangi khas ini selain mengandung antioksidan,
juga kaya provitamin A. Setiap 100 g daun kemangi terkandung 5.000 SI
vitamin A. Kemangi termasuk sayuran yang banyak mengandung mineral
kalsium dan fosfor, yaitu sebanyak 45 dan 75 mg per 100 g daun kemangi.
Kemangi mengandung minyak atsiri yang dapat digunakan untuk
mengusir nyamuk, mengatasi gangguan pencernaan, gangguan kepala
(sakit telinga, demam, saluran hidung, migrain), gangguan otot (kejangkejang atau kram), bahkan gangguan saraf (kecemasan, depresi, histeria,
lemah saraf, dan insomia).
8. Antanan atau pegagan (Centella asiatica)
Tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta
pematang sawah ini selain mengandung antioksidan juga kaya mineral
seperti
kalium,
natrium,
magnesium,
kalsium
dan
zat
besi.
Tanaman merambat ini juga sangat kaya manfaat, telah digunakan untuk
obat
kulit,
gangguan
saraf
dan
memperbaiki
peredaran
darah,
membersihkan dan melancarkan peredaran darah, peluruh kencing
(diuretik), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan
(haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik,
antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan,
meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan
salah urat; meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh; serta
menurunkan gejala stres dan depresi.
9. Poh-pohan (Pilea trinervia)
5
Tanaman berbunga kuning cantik ini selain kaya antioksidan, juga
memiliki kalsium tinggi, fosfor, besi, vitamin A, vitamin C, vitamin B1.
10. Daun ginseng (Talinum paniculatum)
Selain flavonoid, ginseng atau yang sering disebut som Jawa ini juga
mengandung saponin, dan tanin. Akar dan daunnya dipercaya dapat
meningkatkan stamina tubuh. Yang pasti bagian daun mengandung
vitamin A yang cukup tinggi, serat dan beragam mineral penting lainnya.
11. Krokot / Gelang (Portulaca oleracea)
Meskipun memiliki memiliki kandungan flavonoid terkecil diantara 10
sayuran lain yang sudah disebutkan diatas yaitu hanya 4,05 miligram per
100 gram, namun krokot memiliki kandungan kimia lain serta vitamin
seperti KCl, KSO4, KNO3, nicotinic acid, tanin, saponin, vitamin A, B, C,
l-noradrenalin,
noradrenalin,
dopamin,
dopa.
Krokot sudah dikenal luas sebagai tanaman obat yang bermanfaat untuk
penyembuhan disentri, diare akut, radang usus buntu akut, radang
payudara, wasir berdarah, reumatik, keputihan, gangguan saluran kencing,
hepatitis, cacingan dan sesak napas.
3) Zat Pewarna
1. Karoten(C40H56), menghasilkan warna jingga sampai merah. Biasanya
digunakan untuk mewarnai produk-produk minyak dan lemak, seperti minyak
goreng dan margarin. Dapat diperoleh dari wortel, papaya dsb.
2. Biksin, memberikan warna kuning seperti mentega. Biksin diperoleh dari biji
pohon Bixa orellana yang terdapat di daerah tropis dan sering digunakan untuk
mewarnai mentega, margarin, dan minyak jagung.
3. Karamel, berwarna coklat gelap dan merupakan hasil dari hidrolisis (pemecahan)
karbohidrat,gula pasir,laktosa dan sirup malt. Karamel terdiri dari 3 jenis, yaitu
karamel tahan asam yang sering digunakan untuk minuman berkarbonat, karamel
cair untuk roti dan biskuit, serta karamel kering. Gula kelapa yang selain
6
berfungsi sebagai pemanis, juga memberikan warna merah kecoklatan pada
minuman es kelapa ataupun es cendol.
4. Klorofil, menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun. Banyak digunakan untuk
makanan.Saat
ini
bahkan
mulai
digunakan
pada
berbagai
produk
kesehatan.Pigmen klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misal daun suji,
pandan, katuk dan sebaginya). Daun suji, daun pandan, dan daun katuk sebagai
penghasil warna hijau untuk berbagai jenis kue jajanan pasar. Selain
menghasilkan warna hijau yang cantik, juga memiliki harum yang khas.
5. Antosianin, penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru banyak terdapat pada
bunga dan buah-buahan seperti bunga mawar, pacar air,kembang sepatu, bunga
tasbih/kana, krisan, pelargonium, aster cina, dan buah apel,chery, anggur,
strawberi, juga terdapat pada buah manggis dan umbi ubi jalar. Bunga telang,
menghasilkan warna biru keunguan. Bunga belimbing sayur menghasilkan warna
merah. Penggunaan zat pewarna alami, misalnya pigmen antosianin masih
terbatas pada beberapa produk makanan, seperti produk minuman (sari buah, juice
dan susu).
4) Zat Penyedap Rasa
a) Tempe
Jika tidak ada ikan, tempe juga bisa menjadi penyedap rasa alami yang dapat
diandalkan. Selain sehat, tempe juga sudah terbukti sebagai sumber protein dan
kalsium yang tinggi. Sebab tempe terbuat dari bahan dasar kacang kedelai yang
difermentasikan. Jika Anda ingin membuatnya sebagai penyedap rasa maka
sebaiknya ambil tempe yang belum diolah atau belum diberi bumbu apa pun.
Cukup Anda potong-potong kecil tempe segar ini. Nah, tumisan kangkung atau
tumisan aneka sayuran lainnya jadi gurih sekali. Jangan lupa masakannya
tambahkan bubuk lada putih halus.
b) Lada putih dan garam
Campuran lada putih dan garam menghasilkan rasa gurih yang alami. Sediakan
selalu campuran perpaduan bahan ini dalam stoples kaca atau plastik.
Perbandingannya adalah satu banding satu, misalnya satu mangkuk kecil lada dan
satu mangkuk kecil garam. Campurkan dua bahan jadi satu dan masukkan dalam
7
wadah bersih dan kering. Jadilah penyedap rasa alami yang sehat, mudah dan
paktis. Gunakan campuran ini sebagai penyedap rasa. Sayur asam menjadi tambah
gurih jika pakai penyedap rasa jenis ini.
c) Tomat merah
Irisan tomat merah segar adalah penyedap rasa alami yang luar biasa.
d) Terasi
Bagi Anda yang suka terasi, ini merupakan kekayaan penyedap rasa tradisional
yang kita miliki. Terasi umumnya terbuat dari udang atau ikan yang dihaluskan
bersama garam. Selain untuk menyedapkan sambal, saya pernah mencoba,
ternyata terasi sangat gurih jika ditambahkan ke dalam sup ayam atau daging. Bisa
juga untuk tumisan aneka sayuran misalnya tumis kangkung, kacang panjang,
tumis bayam, tumis brokoli, tumis sawi, labuh siam, nasi goreng, dan tentu saja
sayur lodeh serta sayur asam.
e) Gula
Ada juga sebagian orang yang menggunakan gula sebagai penyedap, katanya
cukup sejumput atau satu sendok teh. Namun bagi saya cita rasa gurih yang
dimunculkannya belumlah kuat. Saya biasanya menambahkan lagi dengan
sentuhan penyedap lain berupa campuran lada-garam.
5) Zat Pemanis
Merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh dari bahan-bahan
nabati maupun hewani.
1.
Gula Tebu
Mengandung zat pemanis fruktosa yang merupakan salah satu jenis
glukosa. Gula tebu atau gula pasir yang diperoleh dari tanaman tebu merupakan
pemanis yang paling banyak digunakan. Selain memberi rasa manis, gula tebu
juga bersifat mengawetkan.
2.
Gula Merah
8
Merupakan pemanis dengan warna coklat. Gula merah merupakan
pemanis kedua yang banyak digunakan setelah gula pasir. Kebanyakan gula jenis
ini digunakan untuk makanan tradisional, misalnya pada bubur dodol dan lainlain.
3.
Madu
Merupakan pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah madu.
4.
Kulit Kayu Manis
Merupakan kulit kayu yang berfungsi sebagai pemanis. Selain itu kayu
manis juga berfungsi sebagai pengawet (Anonim, 1992).
B. Zat Aditif Buatan (Sintetik)
a) Zat Pengawet
Pengawet buatan ini ada berbagai macam, antara lain:
1.
Asam asetat
Asam asetat dikenal di kalangan masyarakat sebagai asam cuka. Bahan ini
menghasilkan rasa masam dan jika jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu
selera karena bahan ini sama dengan sebagian isi dari air keringat kita. Asam
asetat sering dipakai sebagai pelengkap ketika makan acar, mi ayam, bakso, atau
soto. Asam asetat mempunyai sifat antimikroba. Makanan yang memakai
pengawet asam cuka antara lain acar, saos tomat, dan saus cabai.
2. Benzoat
Benzoat banyak ditemukan dalam bentuk asam benzoat maupun natrium benzoat
(garamnya). Berbagai jenis soft drink (minuman ringan), sari buah, nata de coco,
kecap, saus, selai, dan agar-agar diawetkan dengan menggunakan bahan jenis ini.
3. Sulfit
Bahan ini biasa dijumpai dalam bentuk garam kalium atau natrium bisulfit.
Potongan kentang, sari nanas, dan udang beku biasa diawetkan dengan
menggunakan bahan ini.
9
4. Propil galat
Digunakan dalam produk makanan yang mengandung minyak atau lemak dan
permen karet serta untuk memperlambat ketengikan pada sosis. Propil galat juga
dapat digunakan sebagai antioksidan. e. Propianat Jenis bahan pengawet propianat
yang sering digunakan adalah asam propianat dan garam kalium atau natrium
propianat. Propianat selain menghambat kapang juga dapat menghambat
pertumbuhan bacillus mesentericus yang menyebabkan kerusakan bahan
makanan. Bahan pengawetan produk roti dan keju biasanya menggunakan bahan
ini.
5. Garam
nitrit.
Garam nitrit biasanya dalam bentuk kalium atau natrium nitrit. Bahan ini terutama
sekali digunakan sebagai bahan pengawet keju, ikan, daging, dan juga daging
olahan seperti sosis, atau kornet, serta makanan kering seperti kue kering.
Perkembangan mikroba dapat dihambat dengan adanya nitrit ini. Misalnya,
pertumbuhan clostridia di dalam daging yang dapat membusukkan daging.
6.
Sorbat
Sorbat yang terdapat di pasar ada dalam bentuk asam atau garam sorbat. Sorbat
sering digunakan dalam pengawetan margarin, sari buah, keju, anggur, dan acar.
Asam sorbat sangat efektif dalam menekan pertumbuhan kapang dan tidak
memengaruhi cita rasa makanan pada tingkat yang diperbolehkan.
b) Zat Antioksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi. Contohnya :
• Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada
daging
olahan,
kaldu,
dan
buah
kalangan.
• Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan
• Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarine
dan mentega.
1. Pengemulsi, pemantap, dan pengental.
10
Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang
homogen pada makanan. Gom Arab adalah bahan aditif alami yang gunanya
untuk mengemulsi minyak dan air agar dapat bersatu. Garam alginat dan gliserin
merupakan bahan aditif
buatan yang digunakan untuk menstabilkan dan
memekatkan suatu makanan sehinggga dapat membuat makanan bertekstur
lembut dan rata.Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab.
2. Pemutih dan pematang tepung.
Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung
sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh: Asam askorbat,
aseton peroksida, dan kalium bromat
3. Pengatur keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat
keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, ammonium
bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium
bikarbonat
4. Anti kempal.
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk.
Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam
meja).
5. Pengeras
Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.
Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium
glukonat (pada buah kalangan).
6. Sekuestran
Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan.
Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es
krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA.
11
7.
Penambah gizi
Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk
memperbaiki gizi makanan. Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A,
dan vitamin D.
c) Zat Pewarna
Zat pewarna adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan,
sehingga makanan tersebut lebih menarik. Tartrazin adalah pewarna makanan
buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI
19140. Contoh pewarna sintetik: biru berlian (biru), coklat HT (coklat), eritrosit
(merah) dan hijau FCF (hijau).
d) Zat Penyedap Rasa
1. Penyedap rasa dan aroma (flavor)
Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester.
Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa
nanas), isobutil propionat (rasa rum).
2. Penguat rasa (flavour echancer)
Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah
MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin.
MSG sebagai penguat rasa makanan dan juga untuk melezatkan makanan. MSG
merupakan zat aditif makanan buatan, sedangkan yang alami diantaranya adalah
bunga cengkeh.
e) Zat Pemanis
a. Aspartam
Aspartame adalah peptide yang mengandung asam amino fenilanin dan
asam aspartat dengan gugus metal ester pada fenilalanin. Aspartam masuk
secara normal dalam proses metabolisme. Secara fisik aspartame
sebagaianbesar berbentuk serbeuk putih.Larut kedalam air dan lebih larut
dalam asam dibandingkan dalam larutan minyak dan lemak .Lebih larut
12
dalam suhu panas dari pada suhu dingi.Intensitas kemanisan 180 – 200
kali sukrosa.Mudah terhidrolisis pada suhu tinggi, sehingga rasa manisnya
akan berkurang. Batas konsumsi perhari yang aman atau (ADI) adalah
2,5mg/kg bb.
b. Sakarin
Sakarin berupa Ca atau Na-sakarin merupakan pemanis buatan yang paling
lama dikenal, sakarin merupakan senyawa benzosulfinida atau Osulfobenzimida dengan rumus molekul C7H5NO3S.Na-sakarin diserap
kedalam tubuh dan tidak mengalami metabolisme sehingga dikeluarkan
melalui urin tanpa perubahan.Sakarin tidak stabil jika dipanaskan dan pada
konsentrasi tinggi sakarin mempunyai afterfaste pahit.Intensitas kemanisa
sakarin 200-700 kali gula.Batas konsumsi perhari yang aman atau (ADI)
adalah 2,5mg/kg bb.
c. Siklamat
Mempunyai rumus molekul C6 H11 NHSO3Na. Siklamat biasanya biasa
dipakai dalam bentuk garam natrium dan asam siklamat.Tahan panas serta
mudah larut dalam air.Stabil pada kisaran yang luas baik dalam
temperature maupun Ph. Digunakan sebagai pemanis bagi penyandang
DM, dalam perdagangan dikenal sebagai sucaryi dan saccoit.Pada
konsentrasi rendah dapat menutupi kegetiran dari beberapa buahbuahan.Intensitas kemanisanya 30-80 kali gula dan tidak memberikan after
tante.Konsumsi perhari yang aman (ADI) dari siklamat adalah 0-1 1mg/kg
bb.
d. Sorbitol
Sorbotil
merupakan
alcohol
polihidrik
degan
rumus
molekul
C6H11O6.Banyak ditemukan pada ganggang laut serta biah-buahan.
Mempunyai sifat larut dalam air dan tidak mudah dimetabolisme oleh
mikroorganisme.Fungsinya sebagai humektan zat teksturizing pun tak
terbantahkan.Mempunyai bertahan pada temperature tinggi dan ikut serta
dalam reaksi mailllard.Intensitas kemanisan 0,6 kali gula dam memberi
energy 3,994 kalori/gram.
e. Acefulfamk
13
Merupakan kristal putih mempunyai sifat hidroskopis stabil dalam suhu
kamar dan larut dalam air. Tidak mengalami metabolisme didalam tubuh
sehingga dapat diekskresikan keluar tubuh bersama urine dengan
sempurna.Bebas dari sifat karsinogenik dan tidak meniggalkan rasa
pahit.Intensitas kemanisan 200 kali sukrosa.
f. Xylitol
Merupakan bentuk alcohol pentahidrat dari xylon atau disebut juga gula
alcohol dan mempunyai rumus kimia C6H7(OH)5. Berbentuk serbuk,
berwarna putih, dan tidak berbau.Xylitol tersa dingin apabila mencair
dalam mulut dan stabil terhadap udara dan panas, hanya Titik lelehnya
rendah (94 derajat celcius), sehingga sering digunakan dalam produksi
sifat larut dalam air dan sulit difermentasikan oleh khamir dan kurang baik
oleh mikroorganisme umurnya. Intensitas kemanisannya 0,7 kali gula
sehingga pemberiannya dibatasi antara 30-50 g/ hari.
g. Erithol
Merupakan anggota kelompok polyol terbaru.Berbentuk keristal bubuk,
berwarna putih,non-higroskopis, serta mempunyai tingkat kelarutan
yangbaik dalam air. Stabil dalam temperature tinggi dan mempunyai efek
dingin yang sedang dimulut. Intesitas kemanisanya 2 kali gula.
h. Laktisol
Mampu menutupi rasa pasca mengkonsumsi (aftertaste) yang tidak
dikehendaki.Bersifat non-higroskpik,satabil pada temperature tinggi saat
proses pengolahan makanan. Laktisol tidak menyentuh usus besar dan
dapat
digunakan
sebagai
sumber
energi
bagi
mikroflora
intestinal.Intensitas kemanisannya 0,4 kali gula.
i. Maltitol
Merupakan tepung dengan kristal putih yang sidat kemanisannya mirip
dengan gula. Secara subtansial non-higroskopik dan thermosstabil.Tidak
menunjukan adanya efek pendinginan dan dapat digunakan untuk
menggantkan lemak.Intensitas kemanisanya 0.5 kali gula.
j. Manitol
14
Sifatnya non-higroskopik.Adakah digunakan sebagai platicier untuk
membantu memperbaiki tekstur yang lembut dari gum. Mempunyai titik
leleh yang tinggi (165°-169°C).Funginya sebagai bahan pengisi dalam
tablet kunyah atau hisap. Intensitas kemanisannya 0,7 kali gula.
Pengaruhnya Bagi Kesehatan
Pengaruh zat aditif pada makanan bagi kesehatan, terutama zat aditif sintetis,
sebagai berikut:
A. Pewarna
Sebenarnya penggunaan pewarna pada makanan tidak terlalu berpengaruh
bagi kesehatan tubuh manusia, asalkan pewarna tersebut adalah jenis pewarna
untuk makanan dan telah mendapatkan izin dari BPOM dan Departemen
Kesehatan. Akan tetapi, banyak produsen makanan yang menggunakan pewarna
tekstil ataupun benda untuk membuat produk mereka terlihat menarik. Zat
pewarna tekstil dan benda inilah yang sebenarnya bersifat racun bagi tubuh kita.
Berikut adalah dampak pengunaan zat pewarna yang tidak sesuai dengan aturan :
1. Rhodamin B (pewarna tekstil) dapat menyebabkan kanker dan
menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung, dan usus.
2. Penggunaan zat pewarna dengan dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan
diare.
3. Pewarna sintetis makanan, dapat menyebabkan kanker hati dan
menimbulkan alergi.
4. Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.
5.
Pewarna
Tartazine
dapat
menyebabkan
kanker,
meningkatkan
kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.
6. Pewarna Sunset Yellow dapat menyebabkan kerusakan kromosom.
15
7. Pewarna Ponceau 4R dapat menyebabkan anemia dan menyebabkan
kepekatan pada hemoglobin.
B. Pemanis
Adanya pemanis buatan sebenarnya sangat membantu untuk orang yang
menderita penyakit Diabetes karena pemanis buatan tidak terlalu banyak
mengandung gliserol (gula darah). Namun, jika tidak disesuaikan dengan aturan,
penggunaan pemanis buatan dapat menyebabkan :
1. Kanker, terutama pada siklamat yang ternyata ditemukan adanya bahan
karsinogenik (bahan yang dapat memicu timbulnya kanker).
2. Infeksi atau kanker kantung kemih (saccarin).
3. Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan)
4. Mutagenik
C. Pengawet
Belakangan ini, publik diramaikan oleh berita mengenai penggunaan
formalin (pengawet mayat) pada mie basah. Pengawet yang bukan merupakan
pengawet khusus untuk makanan tentu memiliki efek samping yang cukup besar
terhadap kesehatan. Begitu juga dengan penggunaan pengawet sintetis secara
berlebihan.
1. Formalin, dapat menyebabkan kanker paru-paru, gangguan pada alat
pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.
2. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet
akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai macam
penyakit.
3. Boraks, dapat menimbulkan rasa mual, muntah, diare, penyakit kulit,
kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.
4. Natamysin, bisa menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan
perlukaan kulit.
5. Kalium Asetat dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.
16
6. Nitrit dan Nitrat
a. Jumlah nitrit yang ditambahkan biasanya 0,1% atau 1 gram/kg
bahan yang diawetkan. Untuk nitrat 0,2% atau 2 gram/kg bahan.
Bila lebih dari jumlah tersebut bisa menyebabkan keracunan, juga
dapat mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke
berbagai organ tubuh, menyebabkan kesulitan bernapas, sakit
kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.
b. Kallsium benzoate, bahan ini bisa menyebabkan dampak negatif
pada penderita asma dan bagi orang yang peka terhadap aspirin.
Kalsium Benzoat bisa memicu terjadinya serangan asma.
7. Sulfur dioksida, menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan
asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
8. Kalsium dan Natrium propionate
Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang disarankan adalah
0,32% atau 3,2 gram/kg bahan. Sedangkan untuk makanan berbahan keju,
dosis maksimumnya adalah 0,3% atau 3 gram/kg bahan. Penggunaaan
melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan,
dan kesulitan tidur.
9. Natrium metasulfat, dapat menyebabkan alergi pada kulit.
10. Asam sorbat.
Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat
perlukaan di kulit. Batas maksimum penggunaan asam sorbat (mg/l) dalam
makanan berturut-turut adalah sari buah 400; sari buah pekat 2100; squash
800; sirup 800; minuman bersoda 400.
D. Penyedap rasa dan aroma
Penyedap rasa yang paling sering digunakan oleh masyarakat pada umumnya
adalah mono-natrium dan monosodium glutamate (vetsin). Namun, jenis
penyedap ini pula lah yang memiliki dampak yang cukup serius bagi kesehatan
tubuh.
E. Anti-oksidan
17
Penggunaan BHA dan BHT dapat menyebabkan kelainan kromosom pada
orang yang alergi terhadap aspirin. Selain itu, penggunaan BHA jug adapt
menyebabkan penyakit hati dan memicu kanker.
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
1
NAMA
PRODUK
Chitato
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
Makanan Ringan
TBHQ,MSG, CaCO3, DG, DI, pewarna,
NaB
2
Chitos
Makanan Ringan
DG, DI, CaCO3, FF, TBHQ, pewarna,
NaB, MSG
3
Piattos
Makanan Ringan
KCl, AAS, pewarna, NaB, MSG
4
French Fries
Makanan Ringan
NaB, pewarna, Si, FF, AS, MSG
5
Potato Chips
Makanan Ringan
NB, FF, pewarna, AS, MSG
6
Potato Steak
Makanan Ringan
DG, DI, CaCO3, FF, TBHQ, MSG
7
Happy Tos
Makanan Ringan
KB, SB, pewarna, NaB, FF, MSG
8
Balls
Makanan Ringan
TBHQ, MSG, CaCO3, DG, DI, pewarna,
NaB, Si
9
Taro
Makanan Ringan
NB, FF, AS, CaCO3, KB, NaB, DG, DI,
MSG
10 Double
Makanan Ringan
Dekker
11 Jet Zet
TBHQ,
MSG,
CaCO3,
DG,
NaB,
pewarna, AS
Makanan Ringan
KB, SB, MSG, NaB, FF, TBHQ,
pewarna, KCO3, NB
12 Twisko
Makanan Ringan
DG, DI, KCO3, FF, TBHQ, TBHQ,
MSG
13 Mie
Remes Makanan Ringan
MSG, KB, SB, NaB, FF, pewarna, NB,
18
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
NAMA
PRODUK
ABC
14 Indomie
Goreng
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
Aas
Makanan Siap Saji Fe, PK, P, pewarna, AF, MSG, KB, SB,
Aas, NB
15 Selera Rakyat Makanan Siap Saji MSg, NaK, NaB, KCO3, G, pewarna,
KB
16 Sedap
Makanan Siap Saji Tk, AR, MSG, pewarna, NB, NaB, KB,
CaB
17 ABC
Makanan Siap Saji MSG, NB, KB, CaB, TBHQ, Fe, PK, AF
18 Sarimie
Makanan Siap Saji MSG, NB, MNG, MH, pewarna, AF, Fe
19 Gaga
Makanan Siap Saji TF, MSG, NB, MNG, P, PK
20 Mi Duo
Makanan Siap Saji MSG, Ng, NB, MNG, AF, AR
21 Salam Mie
Makanan Siap Saji NaK, KCO3, Po, G, pewarna, Fe, Af,
MSG
22 POP Mie
Makanan Siap Saji P, PK, Ng, MSG, AF, NB, MNG, Po
23 CUP Noodles Makanan Siap Saji pewarna, PK, F, Hp, Ps
24 Mie Gelas
Makanan Siap Saji P, TBHQ, PK, MSG, MNG, NB
25 Mie Soun
Makanan Siap Saji MSG,MNG, P, NB, PK, AF
26 Al-Ham Mie
Makanan Siap Saji MSG,MNG, P, NB, PK, AF, TF
27 Sambal Asam Bumbu dalam Botol Al, Ast, AS,MSG,Sk,AB,Ph
Manis Kokita
28 Sambal Terasi Bumbu dalam Botol SB,MSG,Sk,AB,Bt
Kokita
19
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
NAMA
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
PRODUK
29 Sambal Bajak Bumbu dalam Botol SB,NB,MSG,Sk,Bt
Kokita
30 Sambal Kecap Bumbu dalam Botol Pt,SB,MSG,Sk
Kokita
31 Sambal Tauco Bumbu dalam Botol SB,Bd,MSG,Sk,Krt, NB
Kokita
32 Sambal
Bumbu dalam Botol NB,Ast,SB,MSG,pewarna
Balado Kokita
33 Sambal
Bumbu dalam Botol Aa,Ca,La,SB,MSG,pewarna,NB
Bangkok
Kokita
34 Sambal
Bumbu dalam Botol Tkl,MSG,SB,pewarna,NB
Indofood
35 Sambal Sasa
36 Saus
Bumbu dalam Botol MSG,pewarna,P,Ast,NB,SB
Tomat Bumbu dalam Botol NB,pewarna,MSG,Sk,AS,P,KB,Bd
Lombok
37 Saus
Raja Bumbu dalam Botol MSG,NB,Ca,Sk,pewarna
Rasa
38 Saus Tiram
Bumbu dalam Botol pewarna,MSG,Sk,Ca,NB,Ks
39 Kecap Sate
Bumbu dalam Botol Sk,pewarna,NB,P
40 Kecap
Bumbu dalam Botol KB,CaB,NB,Sk,pewarna,P,MSG
Indofood
41 Kecap
Cap Bumbu dalam Botol Sk,pewarna,P,NB,MSG
20
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
NAMA
PRODUK
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
Dorang
42 Kecap Bango Bumbu dalam Botol KB,CaB,NB,MSG,P
43 Kecap
Piring Bumbu dalam Botol NB,MSG,P,Sk
Lombok
44 Kecap ABC
Bumbu dalam Botol MSG,P,Sk,NB
45 Saus Inggris
Bumbu dalam Botol Vn,Gr,Sa,NB,MSG,P,Sk
46 Santan Kara
Bumbu
dalam
Pelengkap MSG,Sk,P,NB,TBHQ
Kemasan
Plastik
47 Cip
Corned Makanan Kaleng
Nn,Po,N,Bd,Pn,Dg,MSG,Sc,Dim,Sn
Beef
48 Cip Soppini
Makanan Kaleng
49 Corned ABC Makanan Kaleng
50 Sosis Champ Makanan
TBHQ,Sn,Po,MSG,Bd,Pt,NB
MNG,Nn,Bd,Pn,Sn
dalam Bd,Nn,TBHQ,Po,Pt
Kemasan Plastik
51 Sosis
Farm Makanan
House
52 Sosis Vida
dalam TBHQ,Sn,Po,MSG,Bd,Pt,NB
Kemasan Plastik
Makanan
dalam NB,TBHQ,Po,Sn,Bd
Kemasan Plastik
53 Sosis Bernardi Makanan
dalam NB,Bd,Po,Pt
Kemasan Plastik
54 Bakso Vida
Makanan
dalam NB,MSG,Po,TBHQ,B
21
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
NAMA
PRODUK
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
Kemasan Plastik
55 Bakso
Bernardi
56 Qeju-Qeju
Makanan
dalam TBHQ,B,MSG,Po,Sn,NB
Kemasan Plastik
Makanan Pelengkap KB,CaB,NB,N,Nn,Re,Pt,SB,An
dalam
Kemasan
Kertas
57 Kraft Singles Makanan Pelengkap KB,NB,Kn,Nn,Re,Pt,SB,An,G
dalam
Kemasan
Kertas
58 Blue Band
Makanan Pelengkap Krt,Ks,Ss,NB,CaB,KB
dalam
Kemasan
Plastik
59 Palm Boom
Makanan Pelengkap NB,CaB,KB,Kst
dalam
Kemasan
Plastik
60 Simas
Margarin
Makanan Pelengkap Krt,KB,NB,CaB,Ss,Ks
dalam
Kemasan
Plastik
61 Chox
Permen
Ga,F,Sl,pewarna,Sk,P
62 Golia
Permen
Sg,Gl,M,Al,El,Pp,pewarna
63 Fruitella
Permen
AS,Ga,Gs,A,pewarna
64 Trebor
Permen
Am,AS,Ml,Em,pewarna
65 Big Babol
Permen
Gb,Gl,Sr,AS,pewarna
22
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
NAMA
PRODUK
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
66 Gulas
Permen
pewarna,At,AS
67 Travella
Permen
Hm,M,CA,pewarna
68 Relaxa
Permen
pewarna,M,Hm
69 Station Rasa
Permen
AS,A,pewarna
70 Tango
Permen
CA,A,pewarna
71 Manise
Permen
AS,A,pewarna,Sk,P,Sl
72 Tamarin
Permen
At,AS,Sk
73 Plonk
Permen
Sg,Gl,M,Al,Pp
74 Kopiko
Permen
Ga,F,Sl,pewarna,Sk,P
75 Hexos
Permen
Gl,M,Al,El,Pp
76 Sugus
Permen
AS,Ga,Gs,F,pewarna
77 Collins
Permen
P,F,AS,Am,Gl
78 Boom
Permen
M,CA,AS,Hm,Gl
79 Pindy Mint
Permen
M,Hm,F,AS,pewarna
80 Hulabaloo
Biskuit
Ab,R,Pn,Sn,NB
81 Tops
Biskuit
Sl,Ab,NB
82 Gery
Biskuit
S,Pn.Sn,NB
83 Nyam-nyam
Biskuit
Ab,Em,NB,Ft
84 Twister
Biskuit
Ab,D,NB,Ft
85 Bricko
Biskuit
D,SB,NB,Sl,Ab
86 Selamat
Biskuit
V,Sl,Ab
23
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
NAMA
PRODUK
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
87 Good Time
Biskuit
Ab,NB,V,Sl
88 Micmac
Biskuit
Ab,F,pewarna,NB,SB
89 Trenz
Biskuit
Ab,pewarna,V,Sl,MSG
90 Dueto
Biskuit
Ab,NB,SB
91 Snips Snaps
Biskuit
Ab,Sl,S,Pp,SB,NB
92 Trakinas
Biskuit
Ab,NB,pewarna,F,Sl
93 Oops
Biskuit
pewarna,Hp,NB,MSG
94 Oreo
Biskuit
Ab,NaB,NB
95 Ritz
Biskuit
Am,Pr,MNG,Kf
96 Tropicool
Jelly
NB,AS,Kr,Pc,pewarna
97 Okky
Jelly
I,Ks,Pe,pewarna
98 Inaco
Jelly
NB,AS,I,Pc,pewarna
99 Mariza
Selai
AS,Ks,pewarna
100 Welco
Selai
AS,pewarna,NB,Ks,P
101 Harry
Selai
pewarna,NB,AS,Ks,Pt
102 Pido
Selai
NB,AS,Ks,P,pewarna
103 Iduna
Selai
NB,Ks,AS,P,pewarna,Pt,I
104 Fresh
Pemanis
dalam NB,P,pewarna,CaB,KB,Bd,P,Pe
botol
105 Marjan
Pemanis
dalam pewarna,NB,KB,Pe
24
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
NAMA
PRODUK
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
botol
106 Abc
Pemanis
dalam pewarna,Pe,P,Cab,Nb
botol
107 Coffe Mocca Pemanis
dalam Pe,NB,KB,P,pewarna
botol
108 Leo
Pemanis
dalam P,Pe,pewarna,CaB,NB
botol
109 Pocarri Sweat Minuman
dalam AS,Ns,NaCl,CaCl,Kal,Mg,Prs
kaleng
110 Fanta
Minuman
dalam Mg,Prs,pewarna,KB,CaB,NB,Bd
kaleng
111 Green Sand
Minuman
dalam Prs,CaB,KB,Bd,Mg
kaleng
112 Sprite
Minuman
dalam Prs,Mg,AS,Kal,NB
kaleng
113 Coca-cola
Minuman
dalam KB,NB,Mg,Kal,AS
kaleng
114 Diet Coke
Minuman
dalam AS,NB,Mg,Kal
kaleng
115 Pepsi
Minuman
dalam AS,NB,Mg,Kal,Prs
kaleng
116 Calpico Water Minuman
dalam AS,Ns,NaCl,Kal,Mg,Prs
kaleng
25
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
NAMA
PRODUK
117 Sunkist
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
Minuman
dalam pewarna,Prs,NB,Kal
kaleng
118 Fruit Tea
Minuman
dalam Ps,TBHQ,Prs,F,pewarna,NB
kaleng
119 Ribena
Minuman
dalam Ps,Prs,pewarna,NB,AS
kaleng
120 Go-go
Mnuman
dalam Prs,pewarna,NB,AS
kaleng
Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang saya lakukan, saya menyimpulkan sekarang banyak
penjual makanan yang curang dengan menambahkan zat kimia berbahaya di
dalam makanannya. Bahan-bahan zat kimia berbahaya yang sering digunakan
adalah :
No
Zat Kimia
Zat Aditif
Pengaruhnya bagi Kesehatan
1
Formalin
Pengawet
Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan,
penyakit jantung dan merusak sistem saraf.
2
Boraks
Pengawet
Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal,
serta gangguan pada otak dan hati.
3
Natamysin
Pengawet
Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan
26
perlukaan kulit.
4
Kalium Asetat
Pengawet
Kerusakan fungsi ginjal.
5
Nitrit dan Nitrat
Pengawet
Keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah
membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, sulit
bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan
muntah-muntah.
6
Kalsium
Pengawet
Memicu terjadinya serangan asma.
Pengawet
Perlukaan lambung, mempercepat serangan asma,
Benzoate
7
Sulfur Dioksida
mutasi genetik, kanker dan alergi.
8
9
Kalsium dan
Pengawet
Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut
Natrium
bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan
propionate
tidur.
Natrium
Pengawet
Alergi pada kulit
Pewarna
Kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru,
metasulfat
10
Rhodamin B
(pewarna tekstil)
11
Tartazine
tenggorokan, hidung, dan usus
Pewarna
Meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa
kanak-kanak.
12
Sunset Yellow
Pewarna
Menyebabkan kerusakan kromosom
13
Ponceau 4R
Pewarna
Anemia dan kepekatan pada hemoglobin.
14
Carmoisine
Pewarna
Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
Pewarna
Hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid
(merah)
15
Quinoline
Yellow
16
Siklamat
Pemanis
Kanker (Karsinogenik)
17
Sakarin
Pemanis
Infeksi dan Kanker kandung kemih
18
Aspartam
Pemanis
Gangguan saraf dan tumor otak
19
Mononatrium
Penyedap
Kelainan hati, trauma, Hipertensi, Stress, Demam
27
Glutamat dan
20
rasa
tinggi, Mempercepat proses penuaan, Alergi kulit,
Monosodium
Mual, Muntah, Migren, Asma, Ketidakmampuan
Glutamat
belajar, Depresi.
Hydroxyanisole
Antioksidan
butylated (BHA)
menyebabkan kerusakan sistem saraf otak dan
kanker.
dan butylated
hydrozyttoluene
(BHT)
21
Asam sorbat
Pengawet
Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini
bisa membuat perlukaan di kulit.
Dari
tabel
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
zat
pengawet,pemanis,pewarna,penyedap, dan antioksidan dapat menyebabkan
timbulnya penyakit berbahya seperti kanker. Di dalam makanan kemasan banyak
digunakannya pewarna sintetik, MSG, pengawet sintetik. Salah satu contohnya
adalah Nutrijell mengandung pengawet sintetik Kalium Sitrat dan Asam Sitrat,
perisa leci.
BAB III
PENUTUP
III.1
KESIMPULAN
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama
proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu.
Zat aditif pada makanan terbagi 2 yaitu alami dan buatan. Zat aditif alami
contohnya seperti: gula, garam, madu, daun pandan, lada, wortel, dsb.
Sedangkan zat aditif buatan contohnya seperti : rhodamin B (pewarna),
28
MSG, Natrium Benzoat, vetsin, tartrazine, aspartam, dan masih banyak
lagi. Zat aditif ini apabila digunakan pada makanan akan menyebabkan
mual-mual, kanker, dan penyakit bahaya lainnya.
III.2
SARAN
Sebaiknya kita sebagai konsumen lebih cerdas dalam memilih
makanan yang sehat. Walaupun kita menggunakan zat aditif, setidaknya
zat aditif yang tidak berbahaya dan hanya sedikit saja menggunakannya
tidak boleh berlebihan karena akan berakibat fatal bagi kesehatan kita.
Terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, sebaiknya
kita lebih selektif membelikan jajanan bagi anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA
Lutfi. 2004. Sains Kimia Jilid 1 untuk SMP kelas VIII. : Esis
TIM MGMP IPA SMP. 2007. Pendalaman Materi Sukses Ujian Nasional Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) SMP Kelas 3. : Akasia.
Karyadi, Benny. 1994. Kimia 2 untuk Sekolah Menengah Umum. : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
. 2007. REVOLUSI BELAJAR : KODING IX SMP semester II. : Ganesha Operation
29
http://sayapm.blogspot.com/2012/04/pengaruh-zat-adiktif-bagikesehatan.html
http://pakrahmid.blogspot.com/2012/10/macam-macam-zat-aditif_9257.html
http://mahardika014.tripod.com/id3.html
http://www.merdeka.com/sehat/9-zat-aditif-yang-ditemukan-dalam-makanankemasan.html
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/02/zat-aditif.html
http://pustaka-puri.blogspot.com/2011/08/penyedap-rasa-gurih-dari-bahanalami.html
http://andy2dsd.wordpress.com/2012/01/10/macam-macam-zat-adiktif-alamidan-buatan/
http://www.psychologymania.com/2012/11/bahan-pemanis-makanan.html
http://www.berita-315-berbagai-macam-zat-aditif-makanan-dan-bahayanya-bagikesehatan-.html
http://www.identifikasi-pemanis-makanan-alami-and.html
30
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Di masa sekarang ini banyak makanan-makanan kecil yang tidak baik
untuk tubuh kita beredar dimana-mana. Contohnya kue yang dicampur dengan
pewarna tekstil, bakso dengan boraks, formalin, tawas dan masih banyaknya
makanan lainnya. Seharusnya kita sebagai konsumen lebih selektif dalam
membeli makanan, terutama makanan bagi anak.
Banyak penjual makanan yang tidak jujur dengan menambahkan bahan
kimia berbahaya di dalam makanannya. Makanan yang mengandung zat kimia
berbahaya ini dapat mempengaruhi kecerdasan anak, menyebabkan timbulnya
berbagai macam penyakit berbahaya seperti kanker. Oleh karena itu, sebaiknya
kita sebagai konsumen harus lebih hati-hati dalam memilih makanan yang
sehat dan bergizi.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka saya ingin melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Zat Aditif Bagi Kesehatan”
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah diatas maka rumusan masalah pada
penelitian saya adalah:
a.
Apakah zat aditif itu?
b.
Apakah jenis-jenis zat aditif ?
c.
Bagaimanakah pengaruh zat aditif bagi kesehatan?
I.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian saya adalah :
a.
Mengetahui seberapa besar pengaruh zat aditif makanan bagi kesehatan
b.
Memberitahu macam-macam zat aditif makanan yang ada di sekitar kita
1
c.
Mengetahui makanan yang mengadung zat aditif yang berbahaya
I.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka manfaat penelitian saya adalah :
a.
Masyarakat
Masyarakat sadar bahwa banyak makanan yang tidak sehat di luar sana.
Makanan yang banyak mengandung zat-zat berbahaya bagi kesehatan tubuh
dan menyebabkan penyakit berbahaya.
b.
Penulis
Mendapatkan ilmu dan pengalaman baru, besarnya pengaruh zat adtif bagi
kesehatan tubuh.
I.5 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam pemahaman masalah yang akan dibahas,
tulisan ilmiah ini ditulis dengan sistematika berikut ini:
Bab 1 Pendahuluan. Dalam bab ini menjelaskan secara singkat tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab 2 Tinjauan Pustaka. Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai apa itu
zat aditif, macam-macam zat aditif, pengaruh zat aditif bagi kesehatan dan
hasil penelitian. Yang sekarang banyak diperjual belikan di khalayak ramai.
Bab 3 Penutup. Bab ini berisi kesimpulan yang saya dapat dalam hasil
penelitian. Selain kesimpulan, dalam bab ini berisi saran dari penulis yang
didapat dari hasil penulisan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang
ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dengan
tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, dan memperpanjang
daya simpan. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan
agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai
gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan
yang selanjutnya disebut zat aditif alami. Umumnya zat aditif alami tidak
menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi,
jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang
lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu,
industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan
(sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang kemudian
direaksikan. Zat aditif sintesis yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek
samping misalnya: gatal-gatal, dan kanker.
Macam-macam Zat Aditif
A. Zat Aditif Alami
1) Zat Pengawet
Zat pengawet alami yang sering digunakan dalam proses pengawetan makanan
adalah garam,gula, dan madu. Gula untuk manisan, dan garam untuk ikan/telur
asin. Selain itu beberapa bahan alami misalnya saja penambahan air jeruk atau air
garam yang dapat digunakan untuk menghambat terjadinya proses reaksi waktu
coklat (browing reaction) pada buah apel.
3
2) Zat Antioksidan
11 jenis sayuran atau lalapan yang mengandung senyawa antioksidan
alami yang banyak dijumpai di sekitar kita atau mungkin bahkan kita telah
menggunakannya dalam menu makanan sehari-hari:
1. Katuk (Sauropus androgynus)
Tanaman berdaun kecil-kecil dan sering dijadikan pagar ini, selain bagus
untuk meningkatkan jumlah produksi ASI bagi ibu menyusui, ternyata
juga mengandung flavonoid tinggi, yaitu 831,70 miligram per 100 gram.
2. Kenikir (Cosmos caudatus)
Pohon yang memiliki bunga cantik berwarna-warni ini memiliki
kandungan total flavonoid 420,85 miligram per 100 gram dan total fenol
1225,88 miligram per 100 gram.
3. Kedondong cina (Polyscias pinnata)
Pohonnya sering dijadikan tabulampot karena mudah ditanam, cepat
berbuah dan bisa jadi penghias rumah. Daun kedondong juga sering
direbus untuk dijadikan lalapan teman nasi hangat dan sambal. Total
flavonoid yang terkandung di dalamnya adalah 358,17 miligram per 100
gram.
4. Beluntas (Pluchea indica)
Perdu yang sering dijadikan pagar hidup dan bahan jamu tradisional ini
mengandung fenol sebesar 1030,03 miligram per 100 gram. Selain itu,
tanaman ini sudah terkenal sebagai pengusir bau badan yang ampuh.
5. Mangkokan (Nothopanax scutellarium)
Selain dimasukkan ke dalam masakan, orang jaman dulu juga
memanfaatkan daun mangkokan untuk memperindah rambut perempuan.
Namun ternyata, tanaman perdu ini juga berguna sebagai antiopksidan
alami karena memiliki kandunngan fenol sebesar 669,30 miligram per 100
gram.
6. Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan)
Sering juga disebut honje, asam cekala, kincung, kantan atau siantan.
Rasanya sedikit asam namun segar. Sering digunakan dalam masakan,
4
tanaman berbunga merah dan cantik ini juga dapat menghilangkan bau
badan, memperbanyak produksi ASI dan pembersih darah kandungan.
Antioksidan daunnya jauh lebih tinggi dibandingkan di bunga dan
rimpangnya, namun yang paling sering dikonsumsi adalah bunganya, baik
yang masih kuncup ataupun yang sudah mekar.
7. Kemangi (Ocimum sanctum)
Tanaman perdu berbau wangi khas ini selain mengandung antioksidan,
juga kaya provitamin A. Setiap 100 g daun kemangi terkandung 5.000 SI
vitamin A. Kemangi termasuk sayuran yang banyak mengandung mineral
kalsium dan fosfor, yaitu sebanyak 45 dan 75 mg per 100 g daun kemangi.
Kemangi mengandung minyak atsiri yang dapat digunakan untuk
mengusir nyamuk, mengatasi gangguan pencernaan, gangguan kepala
(sakit telinga, demam, saluran hidung, migrain), gangguan otot (kejangkejang atau kram), bahkan gangguan saraf (kecemasan, depresi, histeria,
lemah saraf, dan insomia).
8. Antanan atau pegagan (Centella asiatica)
Tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, serta
pematang sawah ini selain mengandung antioksidan juga kaya mineral
seperti
kalium,
natrium,
magnesium,
kalsium
dan
zat
besi.
Tanaman merambat ini juga sangat kaya manfaat, telah digunakan untuk
obat
kulit,
gangguan
saraf
dan
memperbaiki
peredaran
darah,
membersihkan dan melancarkan peredaran darah, peluruh kencing
(diuretik), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan
(haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik,
antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan,
meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan
salah urat; meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh; serta
menurunkan gejala stres dan depresi.
9. Poh-pohan (Pilea trinervia)
5
Tanaman berbunga kuning cantik ini selain kaya antioksidan, juga
memiliki kalsium tinggi, fosfor, besi, vitamin A, vitamin C, vitamin B1.
10. Daun ginseng (Talinum paniculatum)
Selain flavonoid, ginseng atau yang sering disebut som Jawa ini juga
mengandung saponin, dan tanin. Akar dan daunnya dipercaya dapat
meningkatkan stamina tubuh. Yang pasti bagian daun mengandung
vitamin A yang cukup tinggi, serat dan beragam mineral penting lainnya.
11. Krokot / Gelang (Portulaca oleracea)
Meskipun memiliki memiliki kandungan flavonoid terkecil diantara 10
sayuran lain yang sudah disebutkan diatas yaitu hanya 4,05 miligram per
100 gram, namun krokot memiliki kandungan kimia lain serta vitamin
seperti KCl, KSO4, KNO3, nicotinic acid, tanin, saponin, vitamin A, B, C,
l-noradrenalin,
noradrenalin,
dopamin,
dopa.
Krokot sudah dikenal luas sebagai tanaman obat yang bermanfaat untuk
penyembuhan disentri, diare akut, radang usus buntu akut, radang
payudara, wasir berdarah, reumatik, keputihan, gangguan saluran kencing,
hepatitis, cacingan dan sesak napas.
3) Zat Pewarna
1. Karoten(C40H56), menghasilkan warna jingga sampai merah. Biasanya
digunakan untuk mewarnai produk-produk minyak dan lemak, seperti minyak
goreng dan margarin. Dapat diperoleh dari wortel, papaya dsb.
2. Biksin, memberikan warna kuning seperti mentega. Biksin diperoleh dari biji
pohon Bixa orellana yang terdapat di daerah tropis dan sering digunakan untuk
mewarnai mentega, margarin, dan minyak jagung.
3. Karamel, berwarna coklat gelap dan merupakan hasil dari hidrolisis (pemecahan)
karbohidrat,gula pasir,laktosa dan sirup malt. Karamel terdiri dari 3 jenis, yaitu
karamel tahan asam yang sering digunakan untuk minuman berkarbonat, karamel
cair untuk roti dan biskuit, serta karamel kering. Gula kelapa yang selain
6
berfungsi sebagai pemanis, juga memberikan warna merah kecoklatan pada
minuman es kelapa ataupun es cendol.
4. Klorofil, menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun. Banyak digunakan untuk
makanan.Saat
ini
bahkan
mulai
digunakan
pada
berbagai
produk
kesehatan.Pigmen klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misal daun suji,
pandan, katuk dan sebaginya). Daun suji, daun pandan, dan daun katuk sebagai
penghasil warna hijau untuk berbagai jenis kue jajanan pasar. Selain
menghasilkan warna hijau yang cantik, juga memiliki harum yang khas.
5. Antosianin, penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru banyak terdapat pada
bunga dan buah-buahan seperti bunga mawar, pacar air,kembang sepatu, bunga
tasbih/kana, krisan, pelargonium, aster cina, dan buah apel,chery, anggur,
strawberi, juga terdapat pada buah manggis dan umbi ubi jalar. Bunga telang,
menghasilkan warna biru keunguan. Bunga belimbing sayur menghasilkan warna
merah. Penggunaan zat pewarna alami, misalnya pigmen antosianin masih
terbatas pada beberapa produk makanan, seperti produk minuman (sari buah, juice
dan susu).
4) Zat Penyedap Rasa
a) Tempe
Jika tidak ada ikan, tempe juga bisa menjadi penyedap rasa alami yang dapat
diandalkan. Selain sehat, tempe juga sudah terbukti sebagai sumber protein dan
kalsium yang tinggi. Sebab tempe terbuat dari bahan dasar kacang kedelai yang
difermentasikan. Jika Anda ingin membuatnya sebagai penyedap rasa maka
sebaiknya ambil tempe yang belum diolah atau belum diberi bumbu apa pun.
Cukup Anda potong-potong kecil tempe segar ini. Nah, tumisan kangkung atau
tumisan aneka sayuran lainnya jadi gurih sekali. Jangan lupa masakannya
tambahkan bubuk lada putih halus.
b) Lada putih dan garam
Campuran lada putih dan garam menghasilkan rasa gurih yang alami. Sediakan
selalu campuran perpaduan bahan ini dalam stoples kaca atau plastik.
Perbandingannya adalah satu banding satu, misalnya satu mangkuk kecil lada dan
satu mangkuk kecil garam. Campurkan dua bahan jadi satu dan masukkan dalam
7
wadah bersih dan kering. Jadilah penyedap rasa alami yang sehat, mudah dan
paktis. Gunakan campuran ini sebagai penyedap rasa. Sayur asam menjadi tambah
gurih jika pakai penyedap rasa jenis ini.
c) Tomat merah
Irisan tomat merah segar adalah penyedap rasa alami yang luar biasa.
d) Terasi
Bagi Anda yang suka terasi, ini merupakan kekayaan penyedap rasa tradisional
yang kita miliki. Terasi umumnya terbuat dari udang atau ikan yang dihaluskan
bersama garam. Selain untuk menyedapkan sambal, saya pernah mencoba,
ternyata terasi sangat gurih jika ditambahkan ke dalam sup ayam atau daging. Bisa
juga untuk tumisan aneka sayuran misalnya tumis kangkung, kacang panjang,
tumis bayam, tumis brokoli, tumis sawi, labuh siam, nasi goreng, dan tentu saja
sayur lodeh serta sayur asam.
e) Gula
Ada juga sebagian orang yang menggunakan gula sebagai penyedap, katanya
cukup sejumput atau satu sendok teh. Namun bagi saya cita rasa gurih yang
dimunculkannya belumlah kuat. Saya biasanya menambahkan lagi dengan
sentuhan penyedap lain berupa campuran lada-garam.
5) Zat Pemanis
Merupakan bahan pemberi rasa manis yang diperoleh dari bahan-bahan
nabati maupun hewani.
1.
Gula Tebu
Mengandung zat pemanis fruktosa yang merupakan salah satu jenis
glukosa. Gula tebu atau gula pasir yang diperoleh dari tanaman tebu merupakan
pemanis yang paling banyak digunakan. Selain memberi rasa manis, gula tebu
juga bersifat mengawetkan.
2.
Gula Merah
8
Merupakan pemanis dengan warna coklat. Gula merah merupakan
pemanis kedua yang banyak digunakan setelah gula pasir. Kebanyakan gula jenis
ini digunakan untuk makanan tradisional, misalnya pada bubur dodol dan lainlain.
3.
Madu
Merupakan pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah madu.
4.
Kulit Kayu Manis
Merupakan kulit kayu yang berfungsi sebagai pemanis. Selain itu kayu
manis juga berfungsi sebagai pengawet (Anonim, 1992).
B. Zat Aditif Buatan (Sintetik)
a) Zat Pengawet
Pengawet buatan ini ada berbagai macam, antara lain:
1.
Asam asetat
Asam asetat dikenal di kalangan masyarakat sebagai asam cuka. Bahan ini
menghasilkan rasa masam dan jika jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu
selera karena bahan ini sama dengan sebagian isi dari air keringat kita. Asam
asetat sering dipakai sebagai pelengkap ketika makan acar, mi ayam, bakso, atau
soto. Asam asetat mempunyai sifat antimikroba. Makanan yang memakai
pengawet asam cuka antara lain acar, saos tomat, dan saus cabai.
2. Benzoat
Benzoat banyak ditemukan dalam bentuk asam benzoat maupun natrium benzoat
(garamnya). Berbagai jenis soft drink (minuman ringan), sari buah, nata de coco,
kecap, saus, selai, dan agar-agar diawetkan dengan menggunakan bahan jenis ini.
3. Sulfit
Bahan ini biasa dijumpai dalam bentuk garam kalium atau natrium bisulfit.
Potongan kentang, sari nanas, dan udang beku biasa diawetkan dengan
menggunakan bahan ini.
9
4. Propil galat
Digunakan dalam produk makanan yang mengandung minyak atau lemak dan
permen karet serta untuk memperlambat ketengikan pada sosis. Propil galat juga
dapat digunakan sebagai antioksidan. e. Propianat Jenis bahan pengawet propianat
yang sering digunakan adalah asam propianat dan garam kalium atau natrium
propianat. Propianat selain menghambat kapang juga dapat menghambat
pertumbuhan bacillus mesentericus yang menyebabkan kerusakan bahan
makanan. Bahan pengawetan produk roti dan keju biasanya menggunakan bahan
ini.
5. Garam
nitrit.
Garam nitrit biasanya dalam bentuk kalium atau natrium nitrit. Bahan ini terutama
sekali digunakan sebagai bahan pengawet keju, ikan, daging, dan juga daging
olahan seperti sosis, atau kornet, serta makanan kering seperti kue kering.
Perkembangan mikroba dapat dihambat dengan adanya nitrit ini. Misalnya,
pertumbuhan clostridia di dalam daging yang dapat membusukkan daging.
6.
Sorbat
Sorbat yang terdapat di pasar ada dalam bentuk asam atau garam sorbat. Sorbat
sering digunakan dalam pengawetan margarin, sari buah, keju, anggur, dan acar.
Asam sorbat sangat efektif dalam menekan pertumbuhan kapang dan tidak
memengaruhi cita rasa makanan pada tingkat yang diperbolehkan.
b) Zat Antioksidan
Zat aditif ini dapat mencegah atau menghambat oksidasi. Contohnya :
• Asam askorbat (bentukan garam kalium, natrium, dan kalium), digunakan pada
daging
olahan,
kaldu,
dan
buah
kalangan.
• Butil hidroksianisol (BHA), digunakan untuk lemak dan minyak makanan
• Butil hidroksitoluen (BHT), digunakan untuk lemak, minyak makan, margarine
dan mentega.
1. Pengemulsi, pemantap, dan pengental.
10
Zat aditif ini dapat membantu pembentukan atau pemantapan sistem dispersi yang
homogen pada makanan. Gom Arab adalah bahan aditif alami yang gunanya
untuk mengemulsi minyak dan air agar dapat bersatu. Garam alginat dan gliserin
merupakan bahan aditif
buatan yang digunakan untuk menstabilkan dan
memekatkan suatu makanan sehinggga dapat membuat makanan bertekstur
lembut dan rata.Contoh: agar-agar, gelatin, dan gom arab.
2. Pemutih dan pematang tepung.
Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung
sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh: Asam askorbat,
aseton peroksida, dan kalium bromat
3. Pengatur keasaman
Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat
keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, ammonium
bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium
bikarbonat
4. Anti kempal.
Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk.
Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam
meja).
5. Pengeras
Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.
Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium
glukonat (pada buah kalangan).
6. Sekuestran
Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan.
Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es
krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA.
11
7.
Penambah gizi
Zat aditif yang ditambahkan adalah asam amino, mineral, atau vitamin untuk
memperbaiki gizi makanan. Contohnya: Asam askorbat, feri fosfat, vitamin A,
dan vitamin D.
c) Zat Pewarna
Zat pewarna adalah bahan yang dapat memberi warna pada makanan,
sehingga makanan tersebut lebih menarik. Tartrazin adalah pewarna makanan
buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI
19140. Contoh pewarna sintetik: biru berlian (biru), coklat HT (coklat), eritrosit
(merah) dan hijau FCF (hijau).
d) Zat Penyedap Rasa
1. Penyedap rasa dan aroma (flavor)
Penyedap rasa dan aroma yang banyak digunakan berasal dari golongan ester.
Contoh: Isoamil asetat (rasa pisang), isoamil valerat (rasa apel), butil butirat (rasa
nanas), isobutil propionat (rasa rum).
2. Penguat rasa (flavour echancer)
Bahan penguat rasa atau penyedap makanan yang paling banyak digunakan adalah
MSG (Monosodium Glutamate) yang sehari-hari dikenak dengan nama vetsin.
MSG sebagai penguat rasa makanan dan juga untuk melezatkan makanan. MSG
merupakan zat aditif makanan buatan, sedangkan yang alami diantaranya adalah
bunga cengkeh.
e) Zat Pemanis
a. Aspartam
Aspartame adalah peptide yang mengandung asam amino fenilanin dan
asam aspartat dengan gugus metal ester pada fenilalanin. Aspartam masuk
secara normal dalam proses metabolisme. Secara fisik aspartame
sebagaianbesar berbentuk serbeuk putih.Larut kedalam air dan lebih larut
dalam asam dibandingkan dalam larutan minyak dan lemak .Lebih larut
12
dalam suhu panas dari pada suhu dingi.Intensitas kemanisan 180 – 200
kali sukrosa.Mudah terhidrolisis pada suhu tinggi, sehingga rasa manisnya
akan berkurang. Batas konsumsi perhari yang aman atau (ADI) adalah
2,5mg/kg bb.
b. Sakarin
Sakarin berupa Ca atau Na-sakarin merupakan pemanis buatan yang paling
lama dikenal, sakarin merupakan senyawa benzosulfinida atau Osulfobenzimida dengan rumus molekul C7H5NO3S.Na-sakarin diserap
kedalam tubuh dan tidak mengalami metabolisme sehingga dikeluarkan
melalui urin tanpa perubahan.Sakarin tidak stabil jika dipanaskan dan pada
konsentrasi tinggi sakarin mempunyai afterfaste pahit.Intensitas kemanisa
sakarin 200-700 kali gula.Batas konsumsi perhari yang aman atau (ADI)
adalah 2,5mg/kg bb.
c. Siklamat
Mempunyai rumus molekul C6 H11 NHSO3Na. Siklamat biasanya biasa
dipakai dalam bentuk garam natrium dan asam siklamat.Tahan panas serta
mudah larut dalam air.Stabil pada kisaran yang luas baik dalam
temperature maupun Ph. Digunakan sebagai pemanis bagi penyandang
DM, dalam perdagangan dikenal sebagai sucaryi dan saccoit.Pada
konsentrasi rendah dapat menutupi kegetiran dari beberapa buahbuahan.Intensitas kemanisanya 30-80 kali gula dan tidak memberikan after
tante.Konsumsi perhari yang aman (ADI) dari siklamat adalah 0-1 1mg/kg
bb.
d. Sorbitol
Sorbotil
merupakan
alcohol
polihidrik
degan
rumus
molekul
C6H11O6.Banyak ditemukan pada ganggang laut serta biah-buahan.
Mempunyai sifat larut dalam air dan tidak mudah dimetabolisme oleh
mikroorganisme.Fungsinya sebagai humektan zat teksturizing pun tak
terbantahkan.Mempunyai bertahan pada temperature tinggi dan ikut serta
dalam reaksi mailllard.Intensitas kemanisan 0,6 kali gula dam memberi
energy 3,994 kalori/gram.
e. Acefulfamk
13
Merupakan kristal putih mempunyai sifat hidroskopis stabil dalam suhu
kamar dan larut dalam air. Tidak mengalami metabolisme didalam tubuh
sehingga dapat diekskresikan keluar tubuh bersama urine dengan
sempurna.Bebas dari sifat karsinogenik dan tidak meniggalkan rasa
pahit.Intensitas kemanisan 200 kali sukrosa.
f. Xylitol
Merupakan bentuk alcohol pentahidrat dari xylon atau disebut juga gula
alcohol dan mempunyai rumus kimia C6H7(OH)5. Berbentuk serbuk,
berwarna putih, dan tidak berbau.Xylitol tersa dingin apabila mencair
dalam mulut dan stabil terhadap udara dan panas, hanya Titik lelehnya
rendah (94 derajat celcius), sehingga sering digunakan dalam produksi
sifat larut dalam air dan sulit difermentasikan oleh khamir dan kurang baik
oleh mikroorganisme umurnya. Intensitas kemanisannya 0,7 kali gula
sehingga pemberiannya dibatasi antara 30-50 g/ hari.
g. Erithol
Merupakan anggota kelompok polyol terbaru.Berbentuk keristal bubuk,
berwarna putih,non-higroskopis, serta mempunyai tingkat kelarutan
yangbaik dalam air. Stabil dalam temperature tinggi dan mempunyai efek
dingin yang sedang dimulut. Intesitas kemanisanya 2 kali gula.
h. Laktisol
Mampu menutupi rasa pasca mengkonsumsi (aftertaste) yang tidak
dikehendaki.Bersifat non-higroskpik,satabil pada temperature tinggi saat
proses pengolahan makanan. Laktisol tidak menyentuh usus besar dan
dapat
digunakan
sebagai
sumber
energi
bagi
mikroflora
intestinal.Intensitas kemanisannya 0,4 kali gula.
i. Maltitol
Merupakan tepung dengan kristal putih yang sidat kemanisannya mirip
dengan gula. Secara subtansial non-higroskopik dan thermosstabil.Tidak
menunjukan adanya efek pendinginan dan dapat digunakan untuk
menggantkan lemak.Intensitas kemanisanya 0.5 kali gula.
j. Manitol
14
Sifatnya non-higroskopik.Adakah digunakan sebagai platicier untuk
membantu memperbaiki tekstur yang lembut dari gum. Mempunyai titik
leleh yang tinggi (165°-169°C).Funginya sebagai bahan pengisi dalam
tablet kunyah atau hisap. Intensitas kemanisannya 0,7 kali gula.
Pengaruhnya Bagi Kesehatan
Pengaruh zat aditif pada makanan bagi kesehatan, terutama zat aditif sintetis,
sebagai berikut:
A. Pewarna
Sebenarnya penggunaan pewarna pada makanan tidak terlalu berpengaruh
bagi kesehatan tubuh manusia, asalkan pewarna tersebut adalah jenis pewarna
untuk makanan dan telah mendapatkan izin dari BPOM dan Departemen
Kesehatan. Akan tetapi, banyak produsen makanan yang menggunakan pewarna
tekstil ataupun benda untuk membuat produk mereka terlihat menarik. Zat
pewarna tekstil dan benda inilah yang sebenarnya bersifat racun bagi tubuh kita.
Berikut adalah dampak pengunaan zat pewarna yang tidak sesuai dengan aturan :
1. Rhodamin B (pewarna tekstil) dapat menyebabkan kanker dan
menimbulkan keracunan pada paru-paru, tenggorokan, hidung, dan usus.
2. Penggunaan zat pewarna dengan dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan
diare.
3. Pewarna sintetis makanan, dapat menyebabkan kanker hati dan
menimbulkan alergi.
4. Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.
5.
Pewarna
Tartazine
dapat
menyebabkan
kanker,
meningkatkan
kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-kanak.
6. Pewarna Sunset Yellow dapat menyebabkan kerusakan kromosom.
15
7. Pewarna Ponceau 4R dapat menyebabkan anemia dan menyebabkan
kepekatan pada hemoglobin.
B. Pemanis
Adanya pemanis buatan sebenarnya sangat membantu untuk orang yang
menderita penyakit Diabetes karena pemanis buatan tidak terlalu banyak
mengandung gliserol (gula darah). Namun, jika tidak disesuaikan dengan aturan,
penggunaan pemanis buatan dapat menyebabkan :
1. Kanker, terutama pada siklamat yang ternyata ditemukan adanya bahan
karsinogenik (bahan yang dapat memicu timbulnya kanker).
2. Infeksi atau kanker kantung kemih (saccarin).
3. Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan)
4. Mutagenik
C. Pengawet
Belakangan ini, publik diramaikan oleh berita mengenai penggunaan
formalin (pengawet mayat) pada mie basah. Pengawet yang bukan merupakan
pengawet khusus untuk makanan tentu memiliki efek samping yang cukup besar
terhadap kesehatan. Begitu juga dengan penggunaan pengawet sintetis secara
berlebihan.
1. Formalin, dapat menyebabkan kanker paru-paru, gangguan pada alat
pencernaan, penyakit jantung dan merusak sistem saraf.
2. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet
akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai macam
penyakit.
3. Boraks, dapat menimbulkan rasa mual, muntah, diare, penyakit kulit,
kerusakan ginjal, serta gangguan pada otak dan hati.
4. Natamysin, bisa menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan
perlukaan kulit.
5. Kalium Asetat dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.
16
6. Nitrit dan Nitrat
a. Jumlah nitrit yang ditambahkan biasanya 0,1% atau 1 gram/kg
bahan yang diawetkan. Untuk nitrat 0,2% atau 2 gram/kg bahan.
Bila lebih dari jumlah tersebut bisa menyebabkan keracunan, juga
dapat mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke
berbagai organ tubuh, menyebabkan kesulitan bernapas, sakit
kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.
b. Kallsium benzoate, bahan ini bisa menyebabkan dampak negatif
pada penderita asma dan bagi orang yang peka terhadap aspirin.
Kalsium Benzoat bisa memicu terjadinya serangan asma.
7. Sulfur dioksida, menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan
asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
8. Kalsium dan Natrium propionate
Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang disarankan adalah
0,32% atau 3,2 gram/kg bahan. Sedangkan untuk makanan berbahan keju,
dosis maksimumnya adalah 0,3% atau 3 gram/kg bahan. Penggunaaan
melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan,
dan kesulitan tidur.
9. Natrium metasulfat, dapat menyebabkan alergi pada kulit.
10. Asam sorbat.
Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat
perlukaan di kulit. Batas maksimum penggunaan asam sorbat (mg/l) dalam
makanan berturut-turut adalah sari buah 400; sari buah pekat 2100; squash
800; sirup 800; minuman bersoda 400.
D. Penyedap rasa dan aroma
Penyedap rasa yang paling sering digunakan oleh masyarakat pada umumnya
adalah mono-natrium dan monosodium glutamate (vetsin). Namun, jenis
penyedap ini pula lah yang memiliki dampak yang cukup serius bagi kesehatan
tubuh.
E. Anti-oksidan
17
Penggunaan BHA dan BHT dapat menyebabkan kelainan kromosom pada
orang yang alergi terhadap aspirin. Selain itu, penggunaan BHA jug adapt
menyebabkan penyakit hati dan memicu kanker.
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
1
NAMA
PRODUK
Chitato
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
Makanan Ringan
TBHQ,MSG, CaCO3, DG, DI, pewarna,
NaB
2
Chitos
Makanan Ringan
DG, DI, CaCO3, FF, TBHQ, pewarna,
NaB, MSG
3
Piattos
Makanan Ringan
KCl, AAS, pewarna, NaB, MSG
4
French Fries
Makanan Ringan
NaB, pewarna, Si, FF, AS, MSG
5
Potato Chips
Makanan Ringan
NB, FF, pewarna, AS, MSG
6
Potato Steak
Makanan Ringan
DG, DI, CaCO3, FF, TBHQ, MSG
7
Happy Tos
Makanan Ringan
KB, SB, pewarna, NaB, FF, MSG
8
Balls
Makanan Ringan
TBHQ, MSG, CaCO3, DG, DI, pewarna,
NaB, Si
9
Taro
Makanan Ringan
NB, FF, AS, CaCO3, KB, NaB, DG, DI,
MSG
10 Double
Makanan Ringan
Dekker
11 Jet Zet
TBHQ,
MSG,
CaCO3,
DG,
NaB,
pewarna, AS
Makanan Ringan
KB, SB, MSG, NaB, FF, TBHQ,
pewarna, KCO3, NB
12 Twisko
Makanan Ringan
DG, DI, KCO3, FF, TBHQ, TBHQ,
MSG
13 Mie
Remes Makanan Ringan
MSG, KB, SB, NaB, FF, pewarna, NB,
18
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
NAMA
PRODUK
ABC
14 Indomie
Goreng
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
Aas
Makanan Siap Saji Fe, PK, P, pewarna, AF, MSG, KB, SB,
Aas, NB
15 Selera Rakyat Makanan Siap Saji MSg, NaK, NaB, KCO3, G, pewarna,
KB
16 Sedap
Makanan Siap Saji Tk, AR, MSG, pewarna, NB, NaB, KB,
CaB
17 ABC
Makanan Siap Saji MSG, NB, KB, CaB, TBHQ, Fe, PK, AF
18 Sarimie
Makanan Siap Saji MSG, NB, MNG, MH, pewarna, AF, Fe
19 Gaga
Makanan Siap Saji TF, MSG, NB, MNG, P, PK
20 Mi Duo
Makanan Siap Saji MSG, Ng, NB, MNG, AF, AR
21 Salam Mie
Makanan Siap Saji NaK, KCO3, Po, G, pewarna, Fe, Af,
MSG
22 POP Mie
Makanan Siap Saji P, PK, Ng, MSG, AF, NB, MNG, Po
23 CUP Noodles Makanan Siap Saji pewarna, PK, F, Hp, Ps
24 Mie Gelas
Makanan Siap Saji P, TBHQ, PK, MSG, MNG, NB
25 Mie Soun
Makanan Siap Saji MSG,MNG, P, NB, PK, AF
26 Al-Ham Mie
Makanan Siap Saji MSG,MNG, P, NB, PK, AF, TF
27 Sambal Asam Bumbu dalam Botol Al, Ast, AS,MSG,Sk,AB,Ph
Manis Kokita
28 Sambal Terasi Bumbu dalam Botol SB,MSG,Sk,AB,Bt
Kokita
19
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
NAMA
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
PRODUK
29 Sambal Bajak Bumbu dalam Botol SB,NB,MSG,Sk,Bt
Kokita
30 Sambal Kecap Bumbu dalam Botol Pt,SB,MSG,Sk
Kokita
31 Sambal Tauco Bumbu dalam Botol SB,Bd,MSG,Sk,Krt, NB
Kokita
32 Sambal
Bumbu dalam Botol NB,Ast,SB,MSG,pewarna
Balado Kokita
33 Sambal
Bumbu dalam Botol Aa,Ca,La,SB,MSG,pewarna,NB
Bangkok
Kokita
34 Sambal
Bumbu dalam Botol Tkl,MSG,SB,pewarna,NB
Indofood
35 Sambal Sasa
36 Saus
Bumbu dalam Botol MSG,pewarna,P,Ast,NB,SB
Tomat Bumbu dalam Botol NB,pewarna,MSG,Sk,AS,P,KB,Bd
Lombok
37 Saus
Raja Bumbu dalam Botol MSG,NB,Ca,Sk,pewarna
Rasa
38 Saus Tiram
Bumbu dalam Botol pewarna,MSG,Sk,Ca,NB,Ks
39 Kecap Sate
Bumbu dalam Botol Sk,pewarna,NB,P
40 Kecap
Bumbu dalam Botol KB,CaB,NB,Sk,pewarna,P,MSG
Indofood
41 Kecap
Cap Bumbu dalam Botol Sk,pewarna,P,NB,MSG
20
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
NAMA
PRODUK
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
Dorang
42 Kecap Bango Bumbu dalam Botol KB,CaB,NB,MSG,P
43 Kecap
Piring Bumbu dalam Botol NB,MSG,P,Sk
Lombok
44 Kecap ABC
Bumbu dalam Botol MSG,P,Sk,NB
45 Saus Inggris
Bumbu dalam Botol Vn,Gr,Sa,NB,MSG,P,Sk
46 Santan Kara
Bumbu
dalam
Pelengkap MSG,Sk,P,NB,TBHQ
Kemasan
Plastik
47 Cip
Corned Makanan Kaleng
Nn,Po,N,Bd,Pn,Dg,MSG,Sc,Dim,Sn
Beef
48 Cip Soppini
Makanan Kaleng
49 Corned ABC Makanan Kaleng
50 Sosis Champ Makanan
TBHQ,Sn,Po,MSG,Bd,Pt,NB
MNG,Nn,Bd,Pn,Sn
dalam Bd,Nn,TBHQ,Po,Pt
Kemasan Plastik
51 Sosis
Farm Makanan
House
52 Sosis Vida
dalam TBHQ,Sn,Po,MSG,Bd,Pt,NB
Kemasan Plastik
Makanan
dalam NB,TBHQ,Po,Sn,Bd
Kemasan Plastik
53 Sosis Bernardi Makanan
dalam NB,Bd,Po,Pt
Kemasan Plastik
54 Bakso Vida
Makanan
dalam NB,MSG,Po,TBHQ,B
21
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
NAMA
PRODUK
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
Kemasan Plastik
55 Bakso
Bernardi
56 Qeju-Qeju
Makanan
dalam TBHQ,B,MSG,Po,Sn,NB
Kemasan Plastik
Makanan Pelengkap KB,CaB,NB,N,Nn,Re,Pt,SB,An
dalam
Kemasan
Kertas
57 Kraft Singles Makanan Pelengkap KB,NB,Kn,Nn,Re,Pt,SB,An,G
dalam
Kemasan
Kertas
58 Blue Band
Makanan Pelengkap Krt,Ks,Ss,NB,CaB,KB
dalam
Kemasan
Plastik
59 Palm Boom
Makanan Pelengkap NB,CaB,KB,Kst
dalam
Kemasan
Plastik
60 Simas
Margarin
Makanan Pelengkap Krt,KB,NB,CaB,Ss,Ks
dalam
Kemasan
Plastik
61 Chox
Permen
Ga,F,Sl,pewarna,Sk,P
62 Golia
Permen
Sg,Gl,M,Al,El,Pp,pewarna
63 Fruitella
Permen
AS,Ga,Gs,A,pewarna
64 Trebor
Permen
Am,AS,Ml,Em,pewarna
65 Big Babol
Permen
Gb,Gl,Sr,AS,pewarna
22
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
NAMA
PRODUK
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
66 Gulas
Permen
pewarna,At,AS
67 Travella
Permen
Hm,M,CA,pewarna
68 Relaxa
Permen
pewarna,M,Hm
69 Station Rasa
Permen
AS,A,pewarna
70 Tango
Permen
CA,A,pewarna
71 Manise
Permen
AS,A,pewarna,Sk,P,Sl
72 Tamarin
Permen
At,AS,Sk
73 Plonk
Permen
Sg,Gl,M,Al,Pp
74 Kopiko
Permen
Ga,F,Sl,pewarna,Sk,P
75 Hexos
Permen
Gl,M,Al,El,Pp
76 Sugus
Permen
AS,Ga,Gs,F,pewarna
77 Collins
Permen
P,F,AS,Am,Gl
78 Boom
Permen
M,CA,AS,Hm,Gl
79 Pindy Mint
Permen
M,Hm,F,AS,pewarna
80 Hulabaloo
Biskuit
Ab,R,Pn,Sn,NB
81 Tops
Biskuit
Sl,Ab,NB
82 Gery
Biskuit
S,Pn.Sn,NB
83 Nyam-nyam
Biskuit
Ab,Em,NB,Ft
84 Twister
Biskuit
Ab,D,NB,Ft
85 Bricko
Biskuit
D,SB,NB,Sl,Ab
86 Selamat
Biskuit
V,Sl,Ab
23
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
NAMA
PRODUK
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
87 Good Time
Biskuit
Ab,NB,V,Sl
88 Micmac
Biskuit
Ab,F,pewarna,NB,SB
89 Trenz
Biskuit
Ab,pewarna,V,Sl,MSG
90 Dueto
Biskuit
Ab,NB,SB
91 Snips Snaps
Biskuit
Ab,Sl,S,Pp,SB,NB
92 Trakinas
Biskuit
Ab,NB,pewarna,F,Sl
93 Oops
Biskuit
pewarna,Hp,NB,MSG
94 Oreo
Biskuit
Ab,NaB,NB
95 Ritz
Biskuit
Am,Pr,MNG,Kf
96 Tropicool
Jelly
NB,AS,Kr,Pc,pewarna
97 Okky
Jelly
I,Ks,Pe,pewarna
98 Inaco
Jelly
NB,AS,I,Pc,pewarna
99 Mariza
Selai
AS,Ks,pewarna
100 Welco
Selai
AS,pewarna,NB,Ks,P
101 Harry
Selai
pewarna,NB,AS,Ks,Pt
102 Pido
Selai
NB,AS,Ks,P,pewarna
103 Iduna
Selai
NB,Ks,AS,P,pewarna,Pt,I
104 Fresh
Pemanis
dalam NB,P,pewarna,CaB,KB,Bd,P,Pe
botol
105 Marjan
Pemanis
dalam pewarna,NB,KB,Pe
24
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
NAMA
PRODUK
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
botol
106 Abc
Pemanis
dalam pewarna,Pe,P,Cab,Nb
botol
107 Coffe Mocca Pemanis
dalam Pe,NB,KB,P,pewarna
botol
108 Leo
Pemanis
dalam P,Pe,pewarna,CaB,NB
botol
109 Pocarri Sweat Minuman
dalam AS,Ns,NaCl,CaCl,Kal,Mg,Prs
kaleng
110 Fanta
Minuman
dalam Mg,Prs,pewarna,KB,CaB,NB,Bd
kaleng
111 Green Sand
Minuman
dalam Prs,CaB,KB,Bd,Mg
kaleng
112 Sprite
Minuman
dalam Prs,Mg,AS,Kal,NB
kaleng
113 Coca-cola
Minuman
dalam KB,NB,Mg,Kal,AS
kaleng
114 Diet Coke
Minuman
dalam AS,NB,Mg,Kal
kaleng
115 Pepsi
Minuman
dalam AS,NB,Mg,Kal,Prs
kaleng
116 Calpico Water Minuman
dalam AS,Ns,NaCl,Kal,Mg,Prs
kaleng
25
Kandungan Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman dalam Kemasan
ID
NAMA
PRODUK
117 Sunkist
JENIS MAKANAN KANDUNGAN ZAT ADDITIVE
Minuman
dalam pewarna,Prs,NB,Kal
kaleng
118 Fruit Tea
Minuman
dalam Ps,TBHQ,Prs,F,pewarna,NB
kaleng
119 Ribena
Minuman
dalam Ps,Prs,pewarna,NB,AS
kaleng
120 Go-go
Mnuman
dalam Prs,pewarna,NB,AS
kaleng
Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang saya lakukan, saya menyimpulkan sekarang banyak
penjual makanan yang curang dengan menambahkan zat kimia berbahaya di
dalam makanannya. Bahan-bahan zat kimia berbahaya yang sering digunakan
adalah :
No
Zat Kimia
Zat Aditif
Pengaruhnya bagi Kesehatan
1
Formalin
Pengawet
Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan,
penyakit jantung dan merusak sistem saraf.
2
Boraks
Pengawet
Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal,
serta gangguan pada otak dan hati.
3
Natamysin
Pengawet
Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan
26
perlukaan kulit.
4
Kalium Asetat
Pengawet
Kerusakan fungsi ginjal.
5
Nitrit dan Nitrat
Pengawet
Keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah
membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, sulit
bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan
muntah-muntah.
6
Kalsium
Pengawet
Memicu terjadinya serangan asma.
Pengawet
Perlukaan lambung, mempercepat serangan asma,
Benzoate
7
Sulfur Dioksida
mutasi genetik, kanker dan alergi.
8
9
Kalsium dan
Pengawet
Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut
Natrium
bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan
propionate
tidur.
Natrium
Pengawet
Alergi pada kulit
Pewarna
Kanker dan menimbulkan keracunan pada paru-paru,
metasulfat
10
Rhodamin B
(pewarna tekstil)
11
Tartazine
tenggorokan, hidung, dan usus
Pewarna
Meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa
kanak-kanak.
12
Sunset Yellow
Pewarna
Menyebabkan kerusakan kromosom
13
Ponceau 4R
Pewarna
Anemia dan kepekatan pada hemoglobin.
14
Carmoisine
Pewarna
Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.
Pewarna
Hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid
(merah)
15
Quinoline
Yellow
16
Siklamat
Pemanis
Kanker (Karsinogenik)
17
Sakarin
Pemanis
Infeksi dan Kanker kandung kemih
18
Aspartam
Pemanis
Gangguan saraf dan tumor otak
19
Mononatrium
Penyedap
Kelainan hati, trauma, Hipertensi, Stress, Demam
27
Glutamat dan
20
rasa
tinggi, Mempercepat proses penuaan, Alergi kulit,
Monosodium
Mual, Muntah, Migren, Asma, Ketidakmampuan
Glutamat
belajar, Depresi.
Hydroxyanisole
Antioksidan
butylated (BHA)
menyebabkan kerusakan sistem saraf otak dan
kanker.
dan butylated
hydrozyttoluene
(BHT)
21
Asam sorbat
Pengawet
Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini
bisa membuat perlukaan di kulit.
Dari
tabel
diatas
dapat
disimpulkan
bahwa
zat
pengawet,pemanis,pewarna,penyedap, dan antioksidan dapat menyebabkan
timbulnya penyakit berbahya seperti kanker. Di dalam makanan kemasan banyak
digunakannya pewarna sintetik, MSG, pengawet sintetik. Salah satu contohnya
adalah Nutrijell mengandung pengawet sintetik Kalium Sitrat dan Asam Sitrat,
perisa leci.
BAB III
PENUTUP
III.1
KESIMPULAN
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama
proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu.
Zat aditif pada makanan terbagi 2 yaitu alami dan buatan. Zat aditif alami
contohnya seperti: gula, garam, madu, daun pandan, lada, wortel, dsb.
Sedangkan zat aditif buatan contohnya seperti : rhodamin B (pewarna),
28
MSG, Natrium Benzoat, vetsin, tartrazine, aspartam, dan masih banyak
lagi. Zat aditif ini apabila digunakan pada makanan akan menyebabkan
mual-mual, kanker, dan penyakit bahaya lainnya.
III.2
SARAN
Sebaiknya kita sebagai konsumen lebih cerdas dalam memilih
makanan yang sehat. Walaupun kita menggunakan zat aditif, setidaknya
zat aditif yang tidak berbahaya dan hanya sedikit saja menggunakannya
tidak boleh berlebihan karena akan berakibat fatal bagi kesehatan kita.
Terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan, sebaiknya
kita lebih selektif membelikan jajanan bagi anak-anak.
DAFTAR PUSTAKA
Lutfi. 2004. Sains Kimia Jilid 1 untuk SMP kelas VIII. : Esis
TIM MGMP IPA SMP. 2007. Pendalaman Materi Sukses Ujian Nasional Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) SMP Kelas 3. : Akasia.
Karyadi, Benny. 1994. Kimia 2 untuk Sekolah Menengah Umum. : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
. 2007. REVOLUSI BELAJAR : KODING IX SMP semester II. : Ganesha Operation
29
http://sayapm.blogspot.com/2012/04/pengaruh-zat-adiktif-bagikesehatan.html
http://pakrahmid.blogspot.com/2012/10/macam-macam-zat-aditif_9257.html
http://mahardika014.tripod.com/id3.html
http://www.merdeka.com/sehat/9-zat-aditif-yang-ditemukan-dalam-makanankemasan.html
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/02/zat-aditif.html
http://pustaka-puri.blogspot.com/2011/08/penyedap-rasa-gurih-dari-bahanalami.html
http://andy2dsd.wordpress.com/2012/01/10/macam-macam-zat-adiktif-alamidan-buatan/
http://www.psychologymania.com/2012/11/bahan-pemanis-makanan.html
http://www.berita-315-berbagai-macam-zat-aditif-makanan-dan-bahayanya-bagikesehatan-.html
http://www.identifikasi-pemanis-makanan-alami-and.html
30