antropologi pendidikan dalam kemajuan ba

ANTROPOLOGI PENDIDIKAN DALAM KEMAJUAN SUATU
BANGSA
KHUSUSNYA BANGSA INDONESIA
MAKALAH INI DI SUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH DASAR ANTROPOLOGI PENDIDIKAN
Dosen: Drs. Zuhdi H.S M.Pd

Disusun Oleh:
 Adibah Saraswati Safra (1215151068)
 Nafrah Zainab
(1215154872)
 Zara Larasati
(1215151325)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2016

2


Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat, berkah, dan ridho–Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan Topik “Pentingnya Antropologi pendidikan Dalam
Kemajuan Suatu Bangsa ” .
Dalam

penyusunan

makalah

ini,

kami

banyak

mendapatkan


bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak, terutama dari
Bapak Drs. Zuhdi H.S M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Antropologi pendidikan , Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan,
Universitas Negeri Jakarta

tahun 2016. Kami mengucapkan terima

kasih atas bimbingan, arahan, dan bantuannya. Tak hanya itu, kami
juga mengucapkan terima kasih kepada pihak–pihak yang sumbernya
berupa buku dan internet yang

telah kami jadikan referensi untuk

penyusunan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
kedua orang tua kami dan teman–teman kami yang telah memberikan
kami semangat untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan banyak
informasi yang bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca
sekalian.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,

namun kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
untuk kami selanjutnya. Terima Kasih.

Jakarta, 4 April 2016

3

Penyusun

4

Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................2
Daftar Isi....................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................4
Latar Belakang......................................................................................4
Rumusan Masalah.................................................................................5
Tujuan....................................................................................................5

BAB II.........................................................................................................6
PEMBAHASAN...........................................................................................6
Pengertian Antropologi..........................................................................6
Antropologi Pendidikan di Indonesia......................................................7
Evolusi kebudayaaan manusia..............................................................7
Manfaat Disiplin Ilmu Antropologi bagi Indonesia..................................8
Pengaruh Antropologi Terhadap Lingkungan dan Masyarakat..............9
Kemajemukan sosial budaya di indonesia...........................................10
BAB III......................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................13
Kesimpulan..........................................................................................13
Saran...................................................................................................13
Daftar Pustaka.......................................................................................14

5

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang


Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang
manusia baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain
sebagainya. Antropologi adalah istilah kata bahasa Yunani yang berasal
dari kata anthropos dan logos. Anthropos berarti manusia dan logos
memiliki arti cerita atau kata.
Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku
bangsa, kebudayaan dan prilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi
memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam bermasyarakat suku
bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat
itu sendiri.
Menurut

William

A

Haviland

seorang


antropolog

amerika.

Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari keanekaragaman
manusia dan budayanya. Dengan mempelajari kedua hal tersebut
antroplogi

adalah

study

yang

berusaha

menjelaskan

berbagai


bentukperbedaan dan persamaan dalam aneka ragam kebudayaan
manusia.
Koentjaraningrat bapak antropologi Indonesia mendukung defnisi
yang diberikan oleh haviland tersebut. Ia menyatakan bahwa antropologi
adalah ilmu yang mempelajari umat manusiapada umumnya dengan
mempelajari aneka warna bentuk fsik masyarakat serta kebudayaan yang
dihasilkan (koentjaraningrat,1996:4)
Antropologi

pendidikan

adalah

cabang

spesialisasi

yang

termuda dalam antropologi. Antropologi sebagai kajian manusia dan

cara-cara hidup mereka, yang muncul pada saat lahirnya gagasan
6

oleh semangat etnograf, arkeologi, geologi dan terutama di dorong
oleh semangat Darwinisme.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Antropologi Pendidikan?
2. Bagaimana

proses

terbentuknya

antropologi

pendidikan

Indonesia?
3. Bagaimana pengaruh antropologi pendidikan di Indonesia?

Tujuan
1. Untuk mengetahui antropologi pendidikan di Indonesia
2. Untuk mengetahui pengaruh antropologi pendidikan di Indonesia

7

di

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Antropologi
Antropologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata ”antrophos”
berarti manusia, dan “logos” berarti ilmu. Antropologi mempelajari
manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial. Antropologi
memiliki dua sisi holistik dimana meneliti manusia pada tiap waktu dan
tiap dimensi kemanusiaannya. Arus utama inilah yang secara tradisional
memisahkan antropologi dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang
menekankan pada perbanding atau perbedaan budaya antar manusia.
Walaupun begitu sisi ini banyak diperdebatkan dan manjadi kontroversi
sehingga metode antropologi sekarang sering kali dilakukan pada

pemusatan penelitian pada penduduk yang merupakan masyarakat
tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah
yang sama.
Secara umum, Antropologi adalah studi tentang umat manusia,
berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan
perilakunya, serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang
keanekaragaman manusia. Sedangkan Antropologi pendidikan adalah
ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan memecahkan masalahmasalah pendidikan dengan analisis berdasarkan konsep-konsep dan
pendekatan Antropologi. (Nasution, 2004).
Sebagai cabang ilmu termuda di antara ilmu-ilmu sosial lainnya,
Antropologi telah melampaui ilmu sosial lainnya dalam rentangan subjek
matter

dan

metodologi.

Antropolog

menghubungkan


semua

aspek

terhadap kebudayaan sebagai satu keseluruhan yang mengkaji semua
kebudayaan baik lampau maupun sekarang, sederhana ataupun maju.
Antropolog

menyadarkan

kita

akan

keragaman

kebudayaan

umat

manusia dan pengaruh yang dalam dari pendidikan (cultural conditional)
terhadap perilaku dan kepribadian manusia. (Nasution, 2004).
8

Antropologi pendidikan mencoba mengungkapkan proses-proses
transmisi budaya atau pewarisan pengetahuan melalui proses enkulturasi
dan sosialisasi. Selain itu, proses belajar individu sebagai kegiatan sosial
budaya merupakan pemahaman dari Antropologi
Pendidikan,

termasuk

di

dalamnya

peran

pendidikan

formal

dan

pendidikan informal. (Nasution, 2004).

Antropologi Pendidikan di Indonesia
Saat ini ilmu antropologi di indonesia baru dikembangkan secara
khusus. Di dalam menentukan dasar-dasar dari antropologi, antropolog
indonesia belum terikat oleh suatu tradisi, sehingga kita dapat memilih
dan mengombinasiakan beberapa unsur dari berbagai aliran antropologi
yang sudah ada. Dengan demikian kita dapat menentukan dasar ilmu
antropologi yang sesuai dengan kondisi kebudayaan yang beraneka
ragam di Indonesia.

Evolusi kebudayaaan manusia
Manusia adalah makhluk

sosial

yang

berkelompok

dan

bermasyarakat serta saling bergantung satu sama yang lainnya, untuk
bertahan

hidup

dan

memenuhi

kebutuhan

hidupnya.

Hal

yang

membedakan manusia dengan makluk lainya ialah manusia merupakan
makhluk budaya, manusia menciptakan dan memindahkan pengetahuan
serta mempertahankan tradisi berpikir dan berprilaku . ( Mahmud dan
Suntana, 2012: 23 )
Manusia tidak akan lepas dengan kebudayaan, Dalam arti sempit
kebudayaan adalah kesenian berupa pikiran, karya dan hasil karya
manusia yang memenuhi hasratnya akan keindahan. Dalam arti luasnya
kebudayaan adalah seluruh total dari pikiran, karya, dan hasil karya yang
berakar kepada nalurinya karena itu hanya bisa di dicetuskan oleh
manusia sesudah suatu proses belajar. Dengan kata lain kebudayaan
adalah gagasan, tindakan dan hasil karya dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia yang belajar ( Wahyuddin,
2004: 6.3 )
9

Kebudayaan mempunyai 4 sifat atau karakteristik sbb.
1. Organik dan super organik maksunya kebudayaan berakar pada
organ manusia, tanpa manusia berbuat, berpikir, merasa, dan
membuat benda-benda maka tidak akan ada kebudayaan
2. Overs (terlihat) dan covers(sembunyi), Kebudayaan yang terlihat
(overs) dalam bentuk tindakan-tindakan dan benda-benda seperti
rumah , pakaian , bentuk pembicaraan yang dapat diamati secara
langsung sedangkan kebudayaan yang sembunyi (covers)yaitu
dalam aspek sikap dasar terhadap alam fsik dan alam gaib yang
mesti diinterpretasikan pengertiannya dari apa yang dikatakan dan
yang dilakukan anggota-anggotanya
3. Ideal dan aktual (manifes). Kebudayan ideal terdirri atas cara
berbuat yang mereka yakini harus dilakukan atau bagaimana
seharusnya

mereka

berbuat

sesuai

dengan

kepercayaannya

(Normatif), sedangkan aktual (manifes) maksunya kebudayaan itu
merupakan tindakan-tindakan yang nyata.
4. Stabil dan berubah, Terdapat hal-hal yang dapat di pertahankan
oleh masyarakat agar tidak berubah ( stabil ) tetapi terjadi pula
perubahan-perubahan Di dalam masyakat ( Wahyuddin, 2004: 6.5 )

Manfaat Disiplin Ilmu Antropologi bagi Indonesia
Sebenarnya ketika kita melihat kebudayaan Indonesia yang begitu
beranekaragam,jumlah
kebudayaan

suku,ras,agama,etnis

lainya

yang

begitu

dll

berbagai

bervariasi

kompenen
ada

di

indonesia.Multikulturalisme merupakan objek kajian yang tersedia sebagai
laboratorium alami bagi para antropolog untuk meneliti.namun apakah
peran ilmu antropologi hanya sebatas penelitian suku suku terasing atau
kebudayaan

purbakala

saja?tentunya

tidak,objek

kajian

antropologi

seperti yang telah sebutkan adalah manusia dan kebudayaanya yang
mengandung konsekuensi,manusia jaman sekaranpun dengan segala
bentuk kompleksitasnya dipelajari oleh para antropolog.

10

Antropologi mengalami masalah yang sama dengan Ilmu politik
ketika masih menggunakan pendekatan kelembagaan,ketika itu ilmu
politik

hanyalah

suatu

studi

normatif

tentang

struktur

kekuasaan,pembicaraan yang dibahas adalah bagaimana struktur itu dll
yang pada dasarnya semua normatif dan kurang bisa menjawab
tantangan jaman.hal inilah juga terjadi pada bidang studi antropologi
terutama di Indonesia. Kebanyakan para antropolog hanya berusaha
meneliti atau memahami kebudayaan suku suku pedalaman dan terlalu
asik dengan penelitian terhadap budayanya.para sarjana antropologi
kurang bisa membawa ilmu antropologi keranah yang lebih faktual,dalam
hal ini adalah budaya modern.
Sebenarnya

masalah

antropologi

yang

tidak

berkembang

dan

memberi sumbangsih besar dalam pembangunan Indonesia tidaklah
sepenuhnya salah para antropolog.Jika ingin melihat fenomena ini secara
adil,maka harus dilihat juga masalah lapangan kerja yang tersedia bagi
lulusan antropologi.pemerintah pada dasarnya tidak cukup memberikan
lapangan pekerjaan yang sesuai dengan status keilmuan seseorang.jika
ingin jujur,lapangan pekerjaan untuk antropologi itu banyak,namun
lulusan antropologi kurang dipercaya untuk masuk didalamnya.sebagai
contoh,untuk masalah budaya budaya asia eropa misal,itu sebenarnya
merupakan lahan antropologi namun Hubungan internasional lebih
dipercaya untuk menanganinya.Untuk masalah CSR (Corporate Sosial
Resposibilities)

yang

pada

dasarnya

menggunakan

pendekatan

antropologi didalamnya namun lebih dikuasai oleh anak anak ekonomi
dan manajemen dan lain sebagainya.hal inilah yang berakibat pada
kurangnya peran para antropolog karena pekerjaan yang mereka miliki
mungkin

tidak

sesuai

atau

telah

diambil

lahanya

oleh

jurusan

lain.Namun,kalau ingin jujur antropologi sebenarnya memiliki peran besar
dalam hal mengatasi masalah degradasi moral dan kebudayaan akibat
globalisasi yang sekarang berimbas pada lunturnya budaya asli dan
secara tidak langsung terganti dengan budaya asing,disini harusnya peran
para antropolog sangat diharapkan bagi kemajuan Indonesia,namun

11

ketiadaan antropologi sebagai suatu profesi khusus membuat fenomena
ini hanya dikaji sebatas penelitian lapangan oleh para ahli antropologi.
Demikianlah terjadi dualisme antara idealnya antropologi sebagai
ilmu yang seharusnya memiliki kontribusi penting dalam pembangunan di
Indonesia dan kenyataan dilapangan yang ternyata kontribusi ilmu
antropologi dalam masalah kontemporer di Indonesia masih sangat
minim.

Pengaruh Antropologi Terhadap Lingkungan dan Masyarakat
Perbedaan geografs mencakup perbedaan-perbedaan yang
disebabkan oleh faktor geografs seperti letak daerah, misalnya: pantai,
daerah pegunungan, daerah tropis, daerah sub tropis, daerah subur,
daerah tandus, dan sebagainya. Sebagai contoh, pengaruh daerah sub
tropis terhadap pola kerja manusia akan berbeda dengan daerah tropis.
Pada daerah sub tropis ada musim dimana manusia kurang/tidak dapat
bekerja secara penuh, terutama pada musim dingin, sehingga keadaan ini
memaksa manusia daerah sub tropis untuk mempersiapkan cadangan
makanan untuk musim dingin. Demikian pula masyarakat di daerah
gersang akan terpaksa bekerja lebih keras untuk mempertahankan
hidupnya dibandingkan dengan daerah subur.
Perbedaan-perbedaan

tersebut

melahirkan

pula

perbedaan

kebudayaan, baik dalam wujud ide-ide, pola, tingkah laku maupun
kebudayaan. Di daerah subur seperti di Indonesia, dimana manusia tidak
perlu berjuang keras untuk mempertahankan hidupnya, dimana sumbersumber alam relatif mudah diambil, membuat manusia juga bermurah
hati terhadap sesamanya, sehingga bila ada seorang warga masyarakat
yang mengalami kekurangan, orang launn dengan mudahnya membantu
orang yang menderita tersebut. Karena itu terutama di pedesaan, dimana
kebutuhan hidup dari alam sekitar relatif lebih mudah didapatkan.
Sebaliknya di daerah perkotaan dimana manusia harus berusaha lebih
keras untuk mempertahankan hidupnya, maka perasaan gotong-royong
itu makin menipis, dan perasaan individualitasnya lebih tinggi.

12

Kemajemukan sosial budaya di indonesia
Bangsa Indonesia yang mendiami nusantara ini merupakan sebuah
masyarakat majemuk, baik dalam suku bangsa, agama, adat istiadat,
atau lebih umum lagi kebudayaan. Kemajemukan masyarakat indonesia
ini ada 6 unsur kebudayaan universal beberapa suku bangsa di indonesia.
1. Pola perkampungan
Pola kampung tertentu merupakan pola yang khas untuk
suatu bangsa, karena kenyataannya setiap suku bangsa memiliki
pola kampung yang berbeda contohnya pola kampung bangsa jawa
ditandai dengan adanya rumah-rumah beserta pekarangannya yang
satu sama yang lainnya dipisahkan oleh bambu, sedangkan pola
kampung bugis-makasar dibentuk oleh rumah yang berderet
sepanjang jalan atau sungai. ( Wahyuddin, 2004: 6.21)
2. Sistem masyarakat
Sistem

kemasyarakatan

indonesia

dalam

tingket

pemerintahan pada dasarnya sama, namun kepemimpinan pada
tingkat desa kecematan adalah kebudayaan suku bangsa atau
daerah

cukup

beragam.

Contohnya

Dalam

suku

makassar

masyarakat hukum teritoral adalah wanua dibawah kepemimpinan
seorang kalaeng dan dibantu oleh seorang macam patih yang
disebut sulewatang.( Wahyuddin, 2004: 6.23 )

3. Sistem kekerabatan
Ada berbagai jenis kelompok kekerabatan di masyarakat, ada
3 tipe kelompok keluarga batih, keluarga besar, persekutuan
kelompok keturunan. Keluarga batih adalh suatu unit kekerabatan
suami istri yang menikah dan keturunaanya secara langsung
sebagai suatu satuan sosial, Keluarga besar ialah kekerabatan yang
terdiri atas keluarga batih yang menjadi satu dan bertindak sebagai
13

satu kesatuan sedangkan persekutuan kelompok keturunan yang
mungkin meliputi ratusan atau bahkan ribuan orang yang berfungsi
sebagai satuan-satuan kekerabatan tunggal atau yang terpisah.
( Mahmud dan Suntana, 2012: 54 )
4. Mata pencaharian hidup
Masyrakat indonesia juga mempunyai keragaman dari segi
mata pencaharian hidupnya,kita terkenal dengan negara agraris
selain dari hidup bertani masyarakat indonesia juga beternak,
adapula yang sebagai nelayan, berdagang, dan sebagian kecil
sebagai pegawai atau buruh pabrik ( Wahyuddin, 2004: 6.25 )
5. Bahasa dan Kesenian
Bahasa kita memang punya satu bahasa persatuan namun
tidak dapat di pungkiri suku bangsa indonesia memiliki bahasa ibu
atau bahasa daerahnya masing-masing contohnya bahsa sunda ,
bahasa padangdll. Begitu pula kesenian yang sangat beragam di
indonesia seperti musik, tarian, kerajinan tangan yang berbeda
antara daerah satu dengan yang lain. Contohnya wayang kulit jawa
dengan wayang golek dari sunda. ( Wahyuddin, 2004: 6.26 )
6. Agama atau kepercayaan
Kemajemukan agama di indonesia berkenaan dengan agama
yang dianut , agama di indonesia pada umumnya ada 5 yaitu islam,
Kristen protestan kristen katolik, Hindu bali, bundha dan ada lagi
agama agama baru contohnya Kong Hu cu. Namun demikian warga
indonesia yang berbeda agama tetap percaya dan taat kepada
agamanya masing setiap agama mempunyai kepercayaan terhadap
kekuatan-kekutan gaib yangterdapat pada benda-benda, tumbuh
tumbuhan , hewan, manusia dan kata-kata suci. .
2004: 6.26 – 2.27 )

14

( Wahyuddin,

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pendidikan dan kebudayaan mempunyai pengaruh Antropologi
adalah

studi

tentang

umat

manusia,

yang

berusaha

menyusun

generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya, dan
untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman
manusia. Objek kajian antropologi adalah budaya.
Kebudayaan

adalah

totalitas

kompleks

yang

mencangkup

pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat, dan kemampuankemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh orang sebagai
anggota masyarakat timbal balik. Bila kebudayaan berubah maka
pendidikan juga bisa ikut berubah dan bila pendidikan berubah akan
dapat mengubah kebudayaan. Disini tampak bahwa peranan pendidikan
dalam mengembangkan kebudayaan adalah sangat besar.
Saran
Dengan keragaman budaya bisa melaksanakan pendidikan dengan
optimal dan tidak memandang perbedaan sebagai faktor pendidikan wajar
9 tahun, tidak tercapai. Sebagai ahli pendidikan sebaiknya memberikan
kesempatan kepada lembaga untuk tetap melestarikan budaya setempat
melalui pendidikan di sekolah maupun perguruan tinggi. Agar anak didik
serta pendidiknya mengerti dan paham asal-usul mengapa ada landasan
antropologi pendidikan serta kebudayaan di dalam masyarakat Indonesia.

15

Daftar Pustaka

achwan, m. (2015, januari 16). makalah pengantar pendidikan tentang
antropologi pendidikan. Retrieved april 6, 2016, from
cintabahasasastra.wordpress.com:
https://cintabahasasastra.wordpress.com/2015/01/16/makalah-pengantarpendidikan-tentang-antropologi-pendidikan/
Duraisy, B. R. (2015, agustus 21). antropologi pendidikan. Retrieved april 4,
2016, from bahrurrosyididuraisy.wordpress.com:
https://bahrurrosyididuraisy.wordpress.com/research/antropologipendidikan/
ignaa. (2012, maret 10). PERAN ANTROPOLOGI PENDIDIKAN DALAM
MENGEMBANGKAN KURIKULUM UNTUK MENGHASILKAN PENDIDIKAN YANG
BERMUTU. Retrieved april 5, 2016, from http://ignarest.blogspot.co.id/:
http://ignarest.blogspot.co.id/2012/03/peran-antropologi-pendidikandalam.html
P, L. D. (2012, juni 12). KONSEP & PERKEMBANGAN ANTROPOLOGI PENDIDIKAN.
Retrieved april 2, 2016, from http://imadiklus.com/:
http://imadiklus.com/konsep-perkembangan-antropologi-pendidikan/

16