Matematika Asuransi Matematika Asuransi Matematika Asuransi

MATEMATIKA ASURANSI
Akumulasi dari Anuitas Awal
Asuransi Tenaga Kerja

Oleh:

Ridwan Saleh

(H12114001)

Muslimah R

(H12114005)

Rabiatul Adawiyah H.

(H12114007)

Seltuti

(H12114009)


Devi Yulianti

(H12114011)

Hedi Kuswanto

(H12114013)

Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2015

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................3
A. Definisi Tenaga Kerja...................................................................................3
B. Definisi Asuransi Tenaga Kerja.....................................................................3
C. Jenis-Jenis Asuransi Bagi Tenaga Kerja........................................................3
D. Kriteria Perusahaan Wajib Ikut Jamsostek....................................................7
E. Akumulasi Nilai dengan Anuitas Awal..........................................................8
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................11
A. Data Upah Minimun Provinsi (UMP) di Indonesia....................................11
B. Menghitung akumulasi data setelah 10 tahun ( Sn ¿

dari anuitas awal (

an ¿ .......................................................................................................15

C. Memaparkan nilai akumulasi data setelah 10 tahun ( Sn ¿

dari anuitas


awal ( an ¿ ..............................................................................................18
BAB IV KESIMPULAN.........................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................22

Matematika Asuransi |
TINJAUAN PUSTAKA

2

DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Upah Minimum Provinsi ( UMP ) di Indonesia tahun 2014.....................11
Tabel III.2 Premi dan Bunga per-tahun......................................................................13
Tabel III.3 Akumulasi akhir setelah 10 tahun dengan anuitas awal............................18

Matematika Asuransi |
TINJAUAN PUSTAKA

3


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era kehidupan yang serba sulit seperti saat ini, manusia harus dapat
melakukan sesuatu hal agar dapat bertahan hidup, untuk itu manusia dituntut bekerja
agar dapat memenuhi semua kebutuhan yang semakin melonjak dan semakin
bertambah banyak. Manusia adalah makhluk sosial atau tidak dapat hidup sendiri,
ada orang yang dapat melakukan usahanya sendiri, ada pula yang membutuhkan
orang lain karena keterbatasan modal bahkan sebaliknya ada yang mempunyai
modal tetapi tidak dapat mengembangkannya sendiri, ataupun tidak dapat
mengerjakan itu semuanya sendiri, maka ia memerlukan orang lain yang disebut
pekerja atau buruh atau tenaga kerja untuk melakukan usahanya, dengan adanya
pekerja proses produksi menjadi lebih cepat dan jumlah hasil produksi lebih banyak
(Evyta, 2010).
Pekerja tersebut dalam melaksanakan tugasnya akan mendapat uang atau yang
disebut dengan upah. Menurut Pasal 1 pasal 30 Undang-undang Nomor 13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan, upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja
kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian
kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan termasuk tunjangan bagi

pekerja atau buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah
atau akan dilakukan (Evyta, 2010).
Menyadari pentingnya pekerja bagi perusahaan, maka perlu dipikirkan agar
pekerja dapat terjaga keselamatannya dalam menjalankan pekerjaannya, dimana
tenaga kerja memerlukan jaminan pemeliharaan kesehatan yang merupakan suatu
bentuk jaminan sebagai upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan
yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan termasuk kehamilan dan
persalinan. Pemeliharaan kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan produktifitas
tenaga kerja sehingga dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan merupakan
upaya kesehatan dibidang penyembuhan. Oleh karena itu, upaya penyembuhan
memerlukan dana yang tidak sedikit dan memberatkan jika dibebankan kepada

perorangan, maka sudah selayaknya diupayakan penanggulangan kemampuan
masyarakat melalui program jaminan atau asuransi. Akan tetapi seorang tenaga kerja
ketika diikutsertakan dalam program asuransi jika memiliki Upah Minimum sebesar
Rp1.000.000 (Evyta, 2010).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
permasalahan yang ingin diketahui, yaitu sebagai berikut:
1.


Apakah sebuah perusahaan harus mengikutsertakan pekerjanya di

dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja?
2.

Berapa jumlah akumulasi data untuk anuitas awal berdasarkan Upah

Minimum tenaga kerja?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
1.

Untuk mengetahui dan menganalisis kriteria perusahaan yang

mengikutsertakan pekerjanya dalam Program Jaminan Tenaga Kerja.
2. Untuk menghitung jumlah akumulasi data untuk anuitas awal
berdasarkan Upah Minimum tenaga kerja.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah setiap orang laki-laki atau wanita yang sedang dalam
dan/atau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja
guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Keselamatan kerja menunjuk kepada kondisi – kondisi fisiologis-fisikal dan
pisiologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh
perusahaan. Jika sebuah perusahaan melaksanakan tindakan – tindakan keselamatan
yang efektif, maka tidak akan ada lagi kecelakaan dalam pekerja hal ini akan lebih
mempercepat kesejahtraan karyawan yang nantinya juga berimbas pada hasil – hasil
produksi perusahaan ini (Evyta, 2010).
Peranan departemen sumber daya manusia dalam keselamatan kerja merupakan
peranan yang sangat vital dalam perusahaan, departemen inilah yang merencanakan
program keselamatan kerja karyawan sampi dangan pelaksanaannya (Evyta, 2010).
B. Definisi Asuransi Tenaga Kerja
Asuransi Tenaga Kerja adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,dengan menerima premi
asuransi, kepada perusahaan untuk keselamatan kerja, maka karyawan ialah
memperoleh tingkat kesejahteraan yang cukup memadai, dan juga dapat
menegembangkan potensi dirinya dengan aman dan nyaman serta melakukan

aktivitasnya secara maksimal karena merasa dirinya maupun keluarganya
terlindungi. Melalui faktor inilah produktivitas kerja dapat mudah ditingkatkan.
(Evyta, 2010)
C. Jenis-Jenis Asuransi Bagi Tenaga Kerja
Secara garis besar, asuransi terdiri dari tiga kategori, yaitu(Evyta, 2010):

1. Asuransi Kerugian
Asuransi kerugian adalah asuransi yang memberikan ganti rugi kepada
tertanggung yang menderita kerugian barang atau benda miliknya, kerugian mana
terjadi karena bencana atau bahaya terhadap mana pertanggungan ini diadakan, baik
kerugian itu berupa (Evyta, 2010):

1. Kehilangan nilai pakai
2. Kekurangan nilainya
3. Kehilangan keuntungan yang diharapkan oleh tertanggung.
Penanggung tidak harus membayar ganti rugi kepada tertanggung kalau selama
jangka waktu perjanjian obyek pertanggungan tidak mengalami bencana atau bahaya
yang dipertanggungkan(Evyta, 2010).
Terdiri dari asuransi untuk harta benda (property, kendaraan), kepentingan
keuangan (pecuniary), tanggung jawab hukum (liability) dan asuransi diri

(kecelakaan atau kesehatan). Asuransi kerugian, diperbolehkan dengan syarat
apabila memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut (Evyta, 2010):
Apabila asuransi kerugian tersebut merupakan persyaratan bagi obyek-obyek
yang menjadi agunan bank. Apabila asuransi kerugian tersebut tidak dapat dihindari,
karena terkait oleh ketentuan-ketentuan Pemerintah, seperti asuransi untuk barangbarang yang di impor dan diekspor(Evyta, 2010).
Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident Insurance) Asuransi yang
menjamin kerugian akibat kecelakaan diri Tertanggung atau orang yang
dipertanggungkan yaitu orang lain yang mempunyai hubungan dengan Tertanggung,
seperti karyawan Tertanggung, anggota keluarga Tertanggung, dll.
Cover yang diberikan adalah jaminan atas kecelakaan yang mengakibatkan
meninggal dunia, catat tetap (baik sebagian atau seluruhnya), cacat sementara (baik
sebagian atau seluruhnya) dan beaya pengobatan(Evyta, 2010).

2. Asurasnsi Jiwa
Asuransi jiwa adalah perjanjian tentang pembayaran uang dengan nikmat dari
premi dan yang berhubungan dengan hidup atau matinya seseorang termasuk juga
perjanjian asuransi kembali uang dengan pengertian catatan dengan perjanjian
dimaksud tidak termasuik perjanjian asuransi kecelakaan. Dalam asuransi jiwa
penanggung akan tetap mengembalikan jumlah uang yang diperjanjikan, kepada
tertanggung. Kalau tertanggung meninggalkan dalam massa berlaku perjanjian, atau

(Nona, 2011).
Pada saat berakhirnya jangka waktu perjanjian keperluannya suka rela. Pada
hakekatnya merupakan suatu bentuk kerja sama antara orang-orang yang
menghindarkan atau minimal mengurangi risiko yang diakibatkan oleh risiko
kematian (yang pasti terjadi tetapi tidak pasti kapan terjadinya), risiko hari tua (yang
pasti terjadi dan dapat diperkirakan kapan terjadinya, tetapi tidak pasti berapa lama)
dan risiko kecelakaan (yang tidak pasti terjadi, tetapi tidak mustahil terjadi).
Kerjasama mana dikoordinir oleh perusahaan asuransi, yang bekerja atas dasar
hukum bilangan besar (the law of large numbers), yang menyebarkan risiko kepada
orang-orang yang mau bekerjasama. Yang termasuk dalam program asuransi jiwa
seperti: asuransi untuk pendidikan, pensiun, investasi, tahapan, kesehatan (Nona,
2011).
a) Hukum Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa hukumnya haram kecuali apabila memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
Apabila asuransi jiwa tersebut mengandung unsur saving (tabungan). Pada waktu
menyerahkan uang premi, pihak tertanggung beniat untuk menabung untungnya
pada pihak penanggung (perusahaan asuransi). Pihak penanggung bemiat
menyimpan uang tabungan milik pihak tertanggung dengan cara-cara yang
dibenarkan/dihalalkan oleh syariat agama Islam. Apabila sebelum jatuh tempo yang

telah disepakati bersama antara pihak tertanggung dan pihak menanggung seperti
yang telah disebutkan dalam polis (surat perjanjian). ternyata pihak penanggung

sangat memerlukan (keperluan yang bersifat darurat) uang tabungannva, maka pihak
tertanggung dapat mengambil atau mcnarik kemballi sejumlah uang simpanannya
dari pihak penanggung dan pihak penanggung berkewajiban menyerahkan sejumlah
uang tersebut kepadanya (Nona, 2011).
b) Premi tidak Dibayar Pihak Tertanggung
Apabila pada suatu ketika pihak tertanggung terpaksa tidak dapat membayar uang
premi, maka (Nona, 2011):
Uang premi tersebut menjadi hutang yang dapat diangsur oleh pihak tertanggung
pada waktu-waktu pembayaran uang premi berikutnya. Hubungan antara pihak
tertanggung dan pihak penanggung dinyatakan tidak putus. Uang tabungan milik
pihak tertanggung tidak dinyatakan hangus oleh pihak penanggung. Apabila sebelum
jatuh tempo pihak tertanggung meninggal dunia, maka ahli warisnya berhak untuk
mengambil sejumlah uang simpanannya, sedang pihak penanggung berkewajiban
mengembalikan sejumlah uang tersebut(Nona, 2011).
c) Jenis Asuransi Jiwa
Pada dasarnya terdapat 3 (tiga) jenis asuransi jiwa yaitu (Nona, 2011):
(1) Asuransi Berjangka
Asuransi Berjangka (Term Assurances) adalah bentuk dasar dari asuransi jiwa,
yaitu polis yang menyediakan jaminan terhadap risiko meninggal dunia dalam
periode waktu tertentu.
(2) Asuransi Jiwa Seumur Hidup
Asuransi Jiwa Seumur Hidup merupakan tipe lain dari asuransi jiwa yang akan
membayar sejumlah uang pertanggungan ketika tertanggung meninggal dunia kapan
pun. Merupakan polis permanen yang tidak dibatasi tanggal berakhirnya polis
seperti pada term assurance. Karena klaim pasti akan terjadi maka premium akan
lebih mahal dibanding premi term assurance dimana klaim hanya mungkin terjadi.
Polis whole life merupakan polis substantif dan sering digunakan sebagai proteksi
dalam pinjaman.

(3) Asuransi Dwiguna
Asuransi Dwiguna Pada tipe ini, jumlah uang pertanggungan akan dibayarkan
pada tanggal akhir kontrak yang telah ditetapkan.

3. Asuransi Sosial
Asuransi sosial adalah program asuransi wajib yang diselenggarakan pemerintah
berdasarkan UU. Maksud dan tujuan asuransi sosial adalah menyediakan jaminan
dasar bagi masyarakat dan tidak bertujuan untuk mendapatkan keuntungan
komersial .
Ialah asuransi yang memberikan jaminan kepada masyarakat dan diselenggarakan
oleh pemerintah, yaitu:

1.

Asuransi kecelakaan lalu lintas (jasa raharja).

4. Asuransi TASPEN, ASTEK. ASKES, ASABRI. Sifat asuransi sosial
5. Dapat bersifat asuransi kerugian
6. Dapat bersifat asuransi jiwa.
Asuransi sosial diperbolehkan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut;
Asuransi sosial tidak termasuk akad mu Diselenggarakan oleh Pemerintah. Sehingga
kalau ada ruginya ditanggung oleh Pemerintah, dan kalau ada untungnya
dikembalikan untuk kepentingan masyarakat.’awadlah, tetapi merupakan syirkah
ta’awuniyah.
D. Kriteria Perusahaan Wajib Ikut Jamsostek
Program Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) adalah hak setiap tenaga kerja,
baik dalam hubungan kerja maupun tenaga kerja luar hubungan kerja. Oleh karena
itu, program Jamsostek tersebut wajib dilakukan oleh setiap perusahaan (pasal 3 ayat
(2), pasal 4 ayat (1) dan ayat (2) UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek). Bahkan
ditegaskan kembali dalam UU No. 3 Tahun 1992 bahwa pengusaha dan tenaga kerja
wajib ikut dalam program Jamsostek (pasal 17) (Omah, 2012).
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
mengatur: Program Jamsostek wajib dikuti oleh setiap Perusahaan yang

mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 orang atau lebih, atau membayar upah
paling sedikit Rp 1 juta sebulan (Omah, 2012).
Dan perlu diketahui bahwa Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja merupakan
haknya

tenaga kerja. Sebagai contoh apabila Upah Minimum Provinsi

(UMP)Semarang rata-rata Rp 975 ribu, berarti perusahaan yang mempekerjakan 2
orang karyawan saja sudah dikategorikan wajib untuk mengikuti program Jamsostek
(Omah, 2012).
Apabila perusahaan belum mengikuti Program Jamsostek, maka tenaga kerja
dapat melaporkannya ke Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan pada kantor Dinas
Tenaga Kerja setempat (Omah, 2012).
E. Akumulasi Nilai dengan Anuitas Awal
Asuransi jiwa adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang diasuransikan (Nona, 2011).
Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian asuransi. Dengan adanya polis asuransi, perjanjian antara
kedua belah pihak akan mendapatkan kekuatan secara hukum. Polis asuransi
memuat hal – hal tertentu seperti nomor polis, nama dan alamat tertanggung, uraian
resiko, jumlah pertanggungan, jangka waktu pertanggungan, besar premi, bea
materai, dan lain – lain serta bahaya – bahaya yang dijaminkan (Nona, 2011).
Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung
yang berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara periodik. Jumlah premi
tertanggung pada faktor – faktor yang menyebabkan tinggi rendahnya tingkat resiko
dan jumlah nilai pertanggungan. Jangka waktu pembayaran premi sangat tergantung
pada perjanjian yang sudah dituangkan dalam polis asuransi (Futami, 1993).
Anuitas adalah pembayaran dalam jumlah tertentu yang dilakukan setiap selang
waktu dan lama tertentu secara berkelanjutan (Futami, 1993).
Anuitas awal adalah pembayaran yang dilakukan di awal tahun selama n periode.
Nilai sekarang (present value) dari anuitas awal dilambangkan dengan

a´n . Nilai

ini adalah nilai yang dibayarkan untuk mendapatkan pembayaran sebesar 1 satuan
tiap awal periode selama n periode,sedangkan nilai akumulasi atau nilai masa
mendatang dari anuitas tersebut dilambangkan dengan S´ n (Futami, 1993).
Setiap awal tahun, selama n tahun dibayar anuitas sebesar 1 satuan. Apabila total
pembayaran anuitas tersebut dinilai pada akhir mulainya anuitas disebut sebagai
nilai akumulasi dari anuitas tersebut, dinotasikan dengan (Futami, 1993)
n⌉
¿
¿ ………………………………...(II.1)
S´ ¿

Dimana:
n⌉
¿ = akumulasi nilai keseluruhan selama n periode
S´ ¿
i

= tingkat bunga

n

= banyaknya periode

P

= premi/ pembayaran

Kita lakukan penurunan rumus :
Rumus awal S´ n
n⌉
¿
¿ …………………………………………….(II.2)
S´ ¿
Dengan,
V=
−1

V =(1+i)

1
1+i
…………………………………………….(II.3)

Berdasarkan persamaan 2, maka diperoleh rumus umum S´ n :

−n

V −1
S´ n=
i. V

S´ n=

−n

( )
1
1+ i

( ) −1
1
i(
1+i )
−n

(

((1+i )−1 ) −1
S´ n=
−1
i ( (1+i) )

(

−n

S´ n= (1+i)

(

)

1

((1+i)−1) −1
i
n

1 ( 1+ i ) −1
S´ n= (1+i )
i

)

)

BAB III
PEMBAHASAN
A. Data Upah Minimun Provinsi (UMP) di Indonesia
Berikut ini data Upah Minimum Provinsi (UMP) per-bulan dari tiap provinsi di
Indonesia pada tahun 2014, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.1. Mendapat
UMP per-tahun mengalikan jumlah bulan yakni 12 dengan UMP per-bulan
Tabel III.1 Upah Minimum Provinsi ( UMP ) di Indonesia tahun 2014

No.

Provinsi

UMP per-bulan

UMP per-tahun

1

Sulawesi Selatan

Rp1.800.000

Rp21.600.000

2

Sumatera Utara

Rp1.505.850

Rp18.070.200

3

Sumatera Barat

Rp1.490.000

Rp17.880.000

4

Riau

Rp1.700.000

Rp20.400.000

5

Kepulauan Riau

Rp1.665.000

Rp19.980.000

6

Jambi

Rp1.502.300

Rp18.027.600

7

Sumatera Selatan

Rp1.825.600

Rp21.907.200

8

Bangka Belitung

Rp1.640.000

Rp19.680.000

9

Bengkulu

Rp1.350.000

Rp16.200.000

10

Lampung

Rp1.399.037

Rp16.788.444

11

Jawa Barat

Rp1.000.000

Rp12.000.000

12

Dki Jakarta

Rp2.441.301

Rp29.295.612

13

Banten

Rp1.325.000

Rp15.900.000

14

Jawa Tengah

Rp910.000

Rp10.920.000

15

Yogyakarta

Rp988.500

Rp11.862.000

No.

Provinsi

UMP per-bulan

UMP per-tahun

16

Jawa Timur

Rp1.000.000

Rp12.000.000

17

Bali

Rp1.542.600

Rp18.511.200

18

NTB

Rp1.210.000

Rp14.520.000

19

NTT

Rp1.150.000

Rp13.800.000

20

Kalimantan Barat

Rp1.380.000

Rp16.560.000

21

Kalimantan Selatan

Rp1.620.000

Rp19.440.000

22

Kalimantan Tengah

Rp1.723.970

Rp20.687.640

23

Kalimantan Timur

Rp1.886.315

Rp22.635.780

24

Maluku

Rp1.415.000

Rp16.980.000

25

Maluku Utara

Rp1.440.746

Rp17.288.952

26

Gorontalo

Rp1.325.000

Rp15.900.000

27

Sulawesi Utara

Rp1.900.000

Rp22.800.000

28

Sulawesi Tenggara

Rp1.400.000

Rp16.800.000

29

Sulawesi Tengah

Rp1.250.000

Rp15.000.000

30

Nanggroe Aceh D

Rp1.750.000

Rp21.000.000

31

Sulawesi Barat

Rp1.400.000

Rp16.800.000

32

Papua

Rp1.900.000

Rp22.800.000

33

Papua Barat

Rp1.870.000

Rp22.440.000

Total

Rp49.706.219

Rp596.474.628

Rata-rata Indonesia

Rp1.506.249

Rp18.074.989

Sumber data : www.bps.go.id yang diakses pada tahun 2014

Berdasarkan Tabel 3.1 terlihat bahwa ada dua buah data yang diblok dengan
warna kuning, yakni Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta. Data provinsi tersebut
diblok karena berbeda dari data provinsi yang lain dimana Jawa Tengah dan
Yogyakarta memiliki Upah Minimun dibawah Rp1.000.000. Melihat kondisi kedua
provinsi ini yang lumayan padat maka tenaga kerja dalam sebuah perusahaan
lumayan banyak maka kriteria masih terpenuhi, kedua provinsi masih bisa
diikutsertakan dalam program asuransi sesuai Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992
tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, dan terlebih lagi setiap daerah memiliki
sebuah kebijakan yang bisa langsung direkomendasikan ke bagian pusat. Karena
dapat diikutsertakan dalam program asuransi kita dapat memisalkan setiap provinsi
dapat mengikutsertakan dalam program asuransi jiwa dengan diberikan potongan
5% dari setiap UMP yang diperoleh per-tahun setiap provinsi.
Untuk menghitung premi dari UMP setiap provinsi, dengan cara mengalikan
UMP-pertahun dengan potongan 5%. Ketika premi telah diketahui maka tingkat
bunga dapat ditentukan dengan mengalikan premi dengan tingkat bunga, dimana
pada tabel 3.2 dengan memisalkan bunga 5%, bunga 10%, dan bunga 15%. Maka
hasilnya itu yang akan dibayar oleh perusahaan.
Maka akan diperoleh preminya sebagai berikut :
Tabel III.2 Premi dan Bunga per-tahun

No
.
1

Provinsi
Sulawesi
Selatan

Premi pertahun

Bunga per-tahun
5%

10%

15%

Rp1.080.000

Rp54.000

Rp108.000

Rp162.000

2

Sumatera Utara

Rp903.510

Rp45.176

Rp90.351

Rp135.527

3

Sumatera Barat

Rp894.000

Rp44.700

Rp89.400

Rp134.100

4

Riau

Rp1.020.000

Rp51.000

Rp102.000

Rp153.000

5

Kepulauan Riau

Rp999.000

Rp49.950

Rp99.900

Rp149.850

No
.
7

Provinsi
Sumatera
Selatan

Premi pertahun

Bunga per-tahun
5%

10%

15%

Rp1.095.360

Rp54.768

Rp109.536

Rp164.304

8

Bangka Belitung

Rp984.000

Rp49.200

Rp98.400

Rp147.600

9

Bengkulu

Rp810.000

Rp40.500

Rp81.000

Rp121.500

10

Lampung

Rp839.422

Rp41.971

Rp83.942

Rp125.913

11

Jawa Barat

Rp600.000

Rp30.000

Rp60.000

Rp90.000

12

Dki Jakarta

Rp1.464.781

Rp73.239

Rp146.478

Rp219.717

13

Banten

Rp795.000

Rp39.750

Rp79.500

Rp119.250

14

Jawa Tengah

Rp546.000

Rp27.300

Rp54.600

Rp81.900

15

Yogyakarta

Rp593.100

Rp29.655

Rp59.310

Rp88.965

16

Jawa Timur

Rp600.000

Rp30.000

Rp60.000

Rp90.000

17

Bali

Rp925.560

Rp46.278

Rp92.556

Rp138.834

18

NTB

Rp726.000

Rp36.300

Rp72.600

Rp108.900

19

NTT

Rp690.000

Rp34.500

Rp69.000

Rp103.500

Rp828.000

Rp41.400

Rp82.800

Rp124.200

Rp972.000

Rp48.600

Rp97.200

Rp145.800

Rp1.034.382

Rp51.719

Rp103.438

Rp155.157

Rp1.131.789

Rp56.589

Rp113.179

Rp169.768

20
21
22
23

Kalimantan
Barat
Kalimantan
Selatan
Kalimantan
Tengah
Kalimantan
Timur

24

Maluku

Rp849.000

Rp42.450

Rp84.900

Rp127.350

25

Maluku Utara

Rp864.448

Rp43.222

Rp86.445

Rp129.667

26

Gorontalo

Rp795.000

Rp39.750

Rp79.500

Rp119.250

No

Provinsi

Premi per-

Bunga per-tahun

.
28

Sulawesi
Tenggara

29
30

Sulawesi Tengah
Nanggroe Aceh
D

tahun

5%

10%

15%

Rp840.000

Rp42.000

Rp84.000

Rp126.000

Rp750.000

Rp37.500

Rp75.000

Rp112.500

Rp1.050.000

Rp52.500

Rp105.000

Rp157.500

Rp840.000

Rp42.000

Rp84.000

Rp126.000

31

Sulawesi Barat

32

Papua

Rp1.140.000

Rp57.000

Rp114.000

Rp171.000

33

Papua Barat

Rp1.122.000

Rp56.100

Rp112.200

Rp168.300

Total

Rp29.823.731

Rp1.491.18
7

Rp2.982.37
3

Rp4.473.5
60

Rata-rata Indonesia

Rp903.749

Rp45.187

Rp90.375

Rp135.562

Sumber data : www.bps.go.id yang diakses pada tahun 2014

Berdasarkan Tabel 3.2 terlihat bahwa premi-pertahun dari Provinsi Jawa Tengah
dan Yogyakarta berada dibawah Rp600.000, maka jumlah premi yang dibayarkan
setiap tahun rendah baik dengan bunga 5%,10%, dan 15%.
B. Menghitung akumulasi data setelah 10 tahun ( S´ n ¿ dari anuitas awal (
an ¿
Perhitungan dengan menggunakan rumus yang telah diperoleh ketika diturunkan:
Akumulasi akhir ( S n ) dari nilai anuitas awal ( an )
Rumus:
n⌉
¿
¿
S´ ¿
Dari data yang diperoleh diketahui:
i= persenbunga

n=tahun
p= premi

Jadi, akumulasi akhir ( S n ) dari anuitas awal ( an ), dibagi menjadi 3 bagian
yaitu akumulasi akhir 5%, 10%, dan 15%. Berikut hasil akhir dari perhitungan
dengan memisalkan mengambil sample premi untuk daerah provinsi Sulawesi
Selatan.

1.

n⌉
¿
Nilai akumulasi ( ¿ untuk bunga rendah yaitu 5%
S´ ¿

Dik :
i=5 =0,05
n=10tahun
p=Rp 1.080.000
n⌉
¿
¿
S´ ¿

¿ ( 1+ 0,05 )

(

( 1+ 0,05 )n−1
1.080 .000
0,05

)

( 1,05 )10 −1
¿ ( 1,05 )
1.080 .000
0,05

(

¿ ( 1,05 )

)

1.080 .000
( 1,63−1
0,05 )

¿ ( 1,05 )( 12,6 )( 1.080 .000 )
¿(13,23) (1.080 .000 )

¿ 14.288.400

Maka nilai akumulasi anuitas awal selama 10 tahun

S
¿
n⌉
¿
¿
¿
´¿
¿

untuk bunga rendah 5%

adalah Rp14.288.400,-

2.

n⌉
¿
Nilai akumulasi ( ¿ untuk bunga sedang yaitu 10%
S´ ¿

Dik:
i=10
n=10tahun
p=Rp 1.080.00 0
n⌉
¿
¿
S´ ¿

¿ ( 1+ 0,1 )

(

(1+ 0,1 )n−1
1.080.000
0,1

)

(1,1 )10 −1
1.080 .000
0,1

¿ ( 1,1 )

(

)

¿ ( 1,1 )

1.080.000
( 2,95−1
0,1 )

¿ ( 1,1 )( 19,5 ) ( 1.080 .000 )
¿(21,45) (1.080 .000 )

¿ 23.166 .000

Maka nilai akumulasi anuitas awal selama 10 tahun

S
¿
n⌉
¿
¿
¿
´¿
¿

untuk bunga sedang 10%

adalah Rp23.166.000,-

3.

n⌉
Akumulasi akhir ( ¿ untuk bunga tinggi yaitu 15%
S´ ¿

Dik:
i=15
n=10tahun
p=Rp .1.080 .00 0
n⌉
¿
¿
S´ ¿

¿ ( 1+ 0,15 )

(

( 1+ 0,15 )n−1
1.080 .000
0,15

)

( 1,15 )10 −1
¿ ( 1,15 )
1.080 .000
0,15

(

)

¿ ( 1,15 )

1.080 .000
( 4,045−1
0,15 )

¿ ( 1,15 )

1.080 .000
( 3,045
0,15 )

¿ ( 1,15 ) (20,3) ( 1.080 .000 )

¿(23,345)(1.080 .000)

¿ 25.212.600

Maka nilai akumulasi anuitas awal selama 10 tahun

S
¿
n⌉
¿
¿
¿
´¿
¿

untuk bunga tinggi 15%

adalah Rp25.212.600,C. Memaparkan nilai akumulasi data setelah 10 tahun ( S´ n ¿ dari anuitas
awal ( an ¿
Tabel III.3 Akumulasi akhir setelah 10 tahun dengan anuitas awal

Akumulasi setelah 10 tahun
No

Provinsi

.

1
2

Sulawesi
Selatan
Sumatera
Utara

No

Provinsi

.

4
5
6

Riau
Kepulauan
Riau
Jambi

Premi perdengan bunga

tahun

Rp1.080.000
Rp903.510

Premi per-

5%

10%

15%

Rp14.288.40

Rp23.166.00

Rp25.212.60

0
Rp11.953.43

0
Rp19.380.29

0
Rp21.092.44

7

0

1
n⌉
Akumulasi setelah 10 tahun ¿
S´ ¿
dengan bunga

tahun

Rp1.020.000
Rp999.000
Rp901.380

n⌉
¿
S´ ¿

5%

10%

15%

Rp13.494.60

Rp21.879.00

Rp23.811.90

0
Rp13.216.77

0
Rp21.428.55

0
Rp23.321.65

0
Rp11.925.25

0
Rp19.334.60

5
Rp21.042.71

7

1

6

7
8

Sumatera
Selatan
Bangka
Belitung

Rp1.095.360
Rp984.000

9

Bengkulu

Rp810.000

10

Lampung

Rp839.422

11

Jawa Barat

Rp600.000
Rp1.464.781

Rp14.491.61

Rp23.495.47

Rp25.571.17

3
Rp13.018.32

2
Rp21.106.80

9
Rp22.971.48

0
Rp10.716.30

0
Rp17.374.50

0
Rp18.909.45

0
Rp11.105.55

0
Rp18.005.60

0
Rp19.596.31

6

6
Rp12.870.00

1
Rp14.007.00

Rp19.379.04

0
Rp31.419.54

0
Rp34.195.30

7
Rp10.517.85

4
Rp17.052.75

3
Rp18.559.27

0

0
Rp11.711.70

5
Rp12.746.37

0
Rp12.721.99

0
Rp13.845.92

5
Rp12.870.00

0
Rp14.007.00

0
Rp19.853.26

0
Rp21.607.19

2
Rp15.572.70

8
Rp16.948.47

0
Rp14.800.50

0
Rp16.108.05

Rp10.954.44

0
Rp17.760.60

0
Rp19.329.66

0
Rp12.859.56

0
Rp20.849.40

0
Rp22.691.34

0
Rp13.684.87

0
Rp22.187.49

0
Rp24.147.64

4
Rp14.973.56

4
Rp24.276.87

8
Rp26.421.61

8
Rp11.232.27

4
Rp18.211.05

4
Rp19.819.90

0

0

Rp7.938.000

12

Dki Jakarta

13

Banten

Rp795.000

14

Jawa Tengah

Rp546.000

Rp7.223.580

15

Yogyakarta

Rp593.100

Rp7.846.713

16

Jawa Timur

Rp600.000

Rp7.938.000
Rp12.245.15

17

Bali

Rp925.560

18

NTB

Rp726.000

Rp9.604.980

19

NTT

Rp690.000

Rp9.128.700

20
21
22
23
24
No
.

Kalimantan
Barat
Kalimantan
Selatan
Kalimantan
Tengah
Kalimantan
Timur
Maluku
Provinsi

Rp828.000
Rp972.000
Rp1.034.382
Rp1.131.789
Rp849.000
Premi pertahun

9

5
n⌉
Akumulasi setelah 10 tahun ¿
S´ ¿

dengan bunga

26
27
28
29
30

Gorontalo
Sulawesi
Utara
Sulawesi
Tenggara
Sulawesi
Tengah
Nanggroe
Aceh D

Rp795.000
Rp1.140.000
Rp840.000
Rp750.000
Rp1.050.000

31

Sulawesi Barat

32

Papua

Rp1.140.000

33

Papua Barat

Rp1.122.000

Total

Rp29.823.731

Rata-rata
Indonesia

Rp840.000

Rp903.749

5%

10%

15%

Rp10.517.85

Rp17.052.75

Rp18.559.27

0
Rp15.082.20

0
Rp24.453.00

5
Rp26.613.30

0
Rp11.113.20

0
Rp18.018.00

0
Rp19.609.80

0

0
Rp16.087.50

0
Rp17.508.75

Rp13.891.50

0
Rp22.522.50

0
Rp24.512.25

0
Rp11.113.20

0
Rp18.018.00

0
Rp19.609.80

0
Rp15.082.20

0
Rp24.453.00

0
Rp26.613.30

0
Rp14.844.06

0
Rp24.066.90

0
Rp26.193.09

0
Rp394.567.9

0
0
Rp639.719.0 Rp696.235.0

66
Rp11.956.60

39
10
Rp19.385.42 Rp21.098.03

Rp9.922.500

5

5

1

Berdasarkan Tabel 3.3 terlihat bahwa ada satu data yang diblok dengan warna
merah, yakni Provinsi Sulawesi Selatan dimana data tersebut diperoleh dari sampel

S
¿
n⌉
perhitungan nilai akumulasi ¿
¿
¿
´¿
¿

untuk bunga rendah, sedang, dan tinggi

BAB IV
KESIMPULAN
1.

Menurut Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial

Tenaga Kerja mengatur: Program Jamsostek wajib dikuti oleh setiap
Perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 orang atau lebih,
atau membayar upah paling sedikit Rp 1 juta sebulan. Dengan demikian,
apabila sebuah perusahaan telah mempekerjakan pekerja yang sudah memenuhi
kriteria, maka tentu sudah sangat wajib ikut dan mengikutsertakan tenaga
kerjanya dalam program Jamsostek. Kalau perusahaan tidak mengikutsertakan
tenaga kerjanya dalam Program Jamsostek, maka selain diancam dengan sanksi
hukuman kurungan (penjara) selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda
setinggi-tingginya Rp50 juta (pasal 29 ayat (1) UU No.3 Tahun 1992) juga
kemungkinan dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha
(pasal 47 huruf a PP No.14 Tahun 1992).
2. Jumlah akumulasi data S´ n untuk anuitas awal dengan mengambil
sampel di Sulawesi Selatan sebesar Rp14.288.400,-, Rp23.166.000,-,
25.212.600,-untuk suku bunga 5%, 10%, dan 15% selama 10 tahun.

DAFTAR PUSTAKA
Evyta, 2010. Asuransi Tenaga kerja. From http://areiinlander.blogspot.com/2010/12/makalahasuransi-tenaga-kerja.html, diakses pada tanggal 7 Oktober 2015
Futami, Takashi. 1993. Matematika Asuransi Jiwa, Bagian I, Diterjemahkan oleh Gatot
Herliyanto.
Nova,

Maya

Winandra.

2011.

Asuransi

Jiwa.

From

http://makalahasuransijiwa-

maya.blogspot.com1/2011/11/asuransi-jiwa , html?m=1 , diakses pada tanggal 6 Oktober
2015

Omah.2012.

Kriteria

Perusahaan

Wajib

Ikut

Jamsostek

https://natunaadcomindo.wordpress.com/2012/12/27/apa-kriteria-perusahaanwajib-ikut-jamsostek/. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2015
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=19¬ab=13.
Diakses pada tanggal 2 Oktober 2015
http://www.hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_2_1992.htm. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2015

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl5324/kewajiban-perusahaan-mengikutijamsostek. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2015