Bengkel Keterampilan Sebagai Rumah Pengh

KARYA TULIS ILMIAH
MAHASISWA BERPRESTASI (MAWAPRES)
“Bengkel Keterampilan Sebagai Rumah Penghasil Aneka Produk Kreatifitas
Olahan Limbah Kayu”

Dibuat oleh:
NAMA

: BHAKTI JAYADI

NIM

: M111 11 038

JURUSAN

: ILMU KEHUTANAN

FAKULTAS

: KEHUTANAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

1

HALAMAN PENGESAHAN
1. Tema : Peningkatan Daya Saing Bangsa Berbasis Keunggulan Lokal.
2. Topik : Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
3. Judul : Bengkel Keterampilan sebagai Rumah Penghasil Aneka Produk
Kreatifitas Olahan Limbah Kayu
4. Pembuat Karya Tulis
a. Nama Lengkap

: Bhakti Jayadi

b. NIM

: M111 11 038


c. Fakultas

: Kehutanan

d. Universitas/Institut/Politeknik

: Universitas Hasanuddin

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Asrama Mahasiswa Unhas, Unit I Blok
C/305 MAKASSAR (085 342 536 480)
f. Alamat email/Fb

: bhaktijayadi@ymail.com/
bhaktijayadi@yahoo.co.id

5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar

: Dr.Suhasman,S.Hut,M.Si


b. NIP

: 19690402200003 1 001

c. Alamat Rumah dan

:

d. No Tel./HP

: 0811415071
Makassar, 7 April 2014

Menyetujui :
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan
Fakultas Kehutanan
Universitas Hasanuddin

(Dr.Suhasman,S.Hut,M.Si)

NIP. 19690402200003 1 001

Penulis KTI

(BHAKTIJAYADI)
NIM. M111 11 038
Mengetahui :

Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin

Dosen Pendamping

( Ir. Nasaruddin Salam, M.T )
NIP. 19591220198601 1 001

(Prof. Dr.H. Supratman, S.Hut, MP )
NIP. 19700918199702 1 001
2


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa , atas karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya, guna untuk memenuhi persyaratan
peserta lomba mahasiswa berprestasi (MAWAPRES) tahun 2014. Karya tulis ini memiliki
isi yang di sesuaikan dengan tujuan perlombaan yakni membuat inovasi Peningkatan
Daya Saing Bangsa Berbasis Keunggulan Lokal.
Karya ilmiah ini dibuat oleh semua peserta mahasiswa berprestasi tahun 2014
dengan membuat judul sesuai topik yang telah disediakan sehingga dapat memberi
pelajaran tersendiri kepada mahasiwa dalam penulisan karya ilmiah yang benar dan
sekaligus meningkatkan prestasi mahasiswa.
Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini tentu banyak diperoleh dari beberapa
sumber berupa buku bacaan dan jurnal, literatur yang sekaitan dengan materi dan juga
dari internet serta bimbingan dari para Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin
terkhusus bagi dosen pembimbing yaitu

Dr.Suhasman,S.Hut,M.Si. yang telah

mengarahkan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa masih
banyak kesalahan dalam karya tulis ilmiah ini, maka dari itu penyusunan serta isinya akan
selalu dievaluasi guna menyempurnakan lebih lanjut.

Pada kesempatan ini penulis membuka diri untuk menerima kritik dan saran yang
berguna dalam kelanjutan pembelajaran yang akan datang. Semoga karya tulis ini dapat
berguna dan memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi pribadi penulis maupun
pembaca. Akhirnya penulis tak lupa mengucapan terima kasih terhadap semua pihak yang
telah membantu dan terlibat dalam terwujudnya pembuatan karya ilmiah ini. Semoga
hal itu bernilai Ibadah disisi-Nya dan memberikan kesan tersendiri terhadap penulis yang
takkan terlupakan, Amiin.

Makassar, 5 April 2014
PENULIS

3

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………. 1
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………… 2
KATA PENGANTAR…………………………………..……………………………….. 3
DAFTAR ISI………………………………………………….………………………….. 4
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………… 5
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………..…………….. 6
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN……………………………………… 6
TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………………. .7
METODE PENELITIAN…………………………………..…………………………….. 9
PEMBAHASAN…………………………………………………………………..…… 10
ANALISIS DAN SINTESIS……………………………………………………………. 12
PENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………. 14
B. SARAN…………………………………………………………………………. 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...……. 15
LAMPIRAN FOTO PRODUK KREATIF ..…………………………………………… 16

4

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana diketahui bahwa pertambahan penduduk yang tiap tahunnya
meningkat, maka berimplikasi pada peningkatan


permintaan terhadap

kayu.

Penggunaan Kayu sebagai bahan bangunan baik untuk keperluan konstruksi, dekorasi,
furniture , dan Meubel, dapat mengakibatkan terjadinya degradasi hutan karena
ketersedian Kayu di hutan yang terbatas. Dengan demikian

perlunya peningkatan

terhadap efisiensi pengolahan hasil hutan kayu dan nonkayu berupa pengoptimalan
pemanfaatan limbah biomassa maupun limbah penggergajian kayu.
Patut disayangkan, sampai saat ini kegiatan pemanenan dan pengolahan kayu di
Indonesia masih menghasilkan limbah dalam jumlah besar , hal itu sejalan dengan
pendapat Pari (2002) menyatakan bahwa di Indonesia ada tiga macam industri kayu
yang secara dominan mengkonsumi kayu dalam jumlah relatif besar, yaitu:
penggergajian, vinir/kayu lapis, dan pulp/kertas. Produksi total kayu gergajian
Indonesia mencapai 794 ribu m³ per tahun (Dephut, 2006). Dengan asumsi bahwa
jumlah limbah yang terbentuk 54,24 persen dari produksi total, maka dihasilkan limbah
penggergajian sebanyak 397 ribu m³ per tahun. Jadi sangat disayangkan karena jumlah

limbah mencapai sekitar separuh dari produksi kayu gergajian.
Sedangkan Menurut Purwanto et al, (1994) dalam Setyawati (2003) menyatakan
sampai saat ini kegiatan pemanenan dan pengolahan kayu di Indonesia masih
menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Dalam hal ini berupa serbuk gergaji 10,6%,
sebetan 25,9% dan potongan 14,3%.
Bagi kebanyakan orang, kayu-kayu sisa itu dianggap sudah tidak berguna dan
paling hanya berakhir di tempat sampah atau hanya dijadikan kayu bakar dan dibiarkan
membusuk bahkan ditumpuk dan lapuk begitu saja, padahal

dengan sentuhan

kreatifitas kita bisa menyulap berbagai barang-barang yang manfaatnya telah habis
menjadi barang yang kembali tepat guna. Salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah
memanfaatkannya menjadi produk yang bernilai tambah dengan sedikit modal
kreatifitas dan akhirnyadimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih berguna dan memiliki
harga yang tinggi.
Pengolahan Limbah kayu di Indonesia saat ini masih sangat kurang, maka dari itu
dibutuhkan sebuah tempat yang bisa menunjang untuk menuangkan berbagai ide

5


kreatif. Maka dari itu dibuatlah Bengkel Keterampilan sebagai Rumah Penghasil
Aneka Produk Kreatifitas Olahan Limbah Kayu.
Lebih lanjut keberhasilan pemanfaatan limbah kayu dapat memberi manfaat antara
lain dari segi kehutanan berupa kelestarian hutan

dan segi

industri kayu dapat

mengoptimalkan pemakaian kayu serta dapat menigkatkan kreatifitas individu dan
mengurangi pengangguran.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud Bengkel Keterampilan?
2. Jenis Limbah kayu apakah yang akan diolah dan Berapa besar potensinya?
3. Produk kreatifitas apa sajakah yang dapat dihasilkan dari limbah kayu?
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN
1. Tujuan
a. Untuk mengetahui Apakah itu Bengkel Keterampilan.
b. Untuk mengetahui Jenis Limbah kayu apakah yang akan diolah dan Berapa

besar potensinya.
c. Untuk mengetahui Produk kreatifitas apa sajakah yang dapat dihasilkan dari
limbah kayu.
2. Kegunaan
a. Dengan adanya usaha ini menghasilkan luaran berupa

Bengkel

Keterampilan sebagai Rumah Penghasil Aneka Produk Kreatifitas Olahan
Limbah Kayu

dan menjadi tempat yang bisa menunjang untuk

menuangkan berbagai ide kreatif.
b. Dengan adanya usaha ini maka dapat mengoptimalkan pemakaian kayu
tanpa ada yang terbuang secara percuma, sehingga menunjang kelestarian
hutan.
c. Memperkaya aneka produk kreatifitas yang beredar dipasaran sehingga
dapat menigkatkan kreatifitas individu.

6

TINJAUAN PUSTAKA
Adanya limbah dimaksud menimbulkan masalah penanganannya yang selama
ini dibiarkan membusuk, ditumpuk dan dibakar yang kesemuanya berdampak negatif
terhadap lingkungan sehingga penanggulangannya perlu dipikirkan. Salah satu jalan
yang dapat ditempuh adalah memanfaatkannya menjadi produk yang bernilai tambah
dengan teknologi aplikatif dan kerakyatan sehingga hasilnya mudah disosialisasikan
kepada masyarakat. Hasil evaluasi menunjukkan beberapa hal berprospek positif
sebagai contoh teknologi aplikatif dimaksud dapat diterapkan secara memuaskan
dalam mengkonversi limbah industri pengolahan kayu menjadi arang serbuk, briket
arang, arang aktif, arang kompos dan soil conditioning. (Embun. 2008)
Di tengah sulitnya mencari lapangan pekerjaan saat ini, tak sedikit penganggur
yang bingung, stres, dan akhirnya putus asa. Padahal, begitu banyak hal di sekeliling
kita yang bisa diusahakan menjadi sumber penghasilan. Untuk itu, yang diperlukan
hanya sedikit kreativitas. Hiro Prabantoro (39), warga Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta, bisa menjadi salah satu sumber inspirasi. Selama sembilan tahun
terakhir, Hiro menekuni usaha mainan miniatur dari kayu. Produk yang dibuat Hiro
bukan dari bahan baku kayu-kayu mahal, melainkan dari limbah kayu sisa industri
furnitur dan kusen. (Anonym.2011)
Eko (2007) menyatakan bahwa limbah utama dari industri kayu adalah potongan
- potongan kecil dan serpihan kayu dari hasil penggergajian serta debu dan serbuk
gergaji. Limbah tersebut sangat sulit dikurangi, hanya bisa dimanfaatkan seoptimal
mungkin menjadi barang lain yang memiliki nilai ekonomis. Beberapa limbah lain
dari sebuah industri furniture sebenarnya memiliki peran yang besar pada sebuah
pengeluaran serta dampak lingkungan sehingga akan sangat bermanfaat apabila bisa
dikurangi.
Pari (2002) menyatakan bahwa di Indonesia ada tiga macam industri kayu yang
secara dominan mengkonsumi kayu dalam jumlah relatif besar, yaitu: penggergajian,
vinir/kayu lapis, dan pulp/kertas. Produksi total kayu gergajian Indonesia mencapai
794 ribu m³ per tahun (Dephut, 2006). Dengan asumsi bahwa jumlah limbah yang
terbentuk 54,24 persen dari produksi total, maka dihasilkan limbah penggergajian
sebanyak 397 ribu m³ per tahun.

7

Angka ini cukup besar karena mencapai sekitar separuh dari produksi kayu
gergajian. Berikut datanya disajikan pada Tabel 1.
Produksi

Produksi

Serbuk

Kayu

Limbah,

Gergajian

Gergajian

50 %

15 %

(m3)

(m3)

2002

623.495

311.747,5

2003

762.604

381.302

2004

432.967

216.483

2005

1.471.614

735.807

2006

679.247

339.623,5

Tahun

Sebetan
25 %
(m3)

(m3)
46.762,13 77.936,88
57.195,30 95.325,50
32.472,53 54.120,88
110.371,0 183.951,7
5

5

50.943,53 84.905,88
Sumber: Departemen Kehutanan (2006).

Potongan
Ujung
10 %
(m3)
31.174,75
38.130,20
21.648,35
73.580,70
33.962,35

Potongan- potongan kayu dengan ukuran dibawah 50 cm sering dianggap barang
sisa yang sudah tidak terpakai lagi dan hanya dijadikan kayu bakar, sebenarnya kayukayu tersebut dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih berguna misalnya
dijadikan papan lebar untuk bagian atas dari Meja makan, Meja kopi, Meja kerja dan
lain-lain (Diaseswin.2011)
Serbuk kayu hasil gergaji atau serutan adalah limbah yang menurut sebagian
orang sudah tidak ada manfaatnya dan tidak mempunyai nilai ekonomis. Pendapat itu
salah, karena serbuk/bubuk hasil gergaji/serutan masih bisa dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan antara lain Serbuk kayu hasil serutan bermanfaat bagi anda yang
bergerak di bidang bisnis ternak hamster. Serbuk kayu digunakan sebagai alas untuk
hamster, dimana serbuk ini tidak dipakai selamanya, namun selalu diganti secara rutin
untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ternak hamster tersebut, sehingga bisnis
dibidang pengadaan serbuk kayu adalah bisnis yang menjanjikan karena selalu
dibutuhkan.(Anonym.2011)
Serbuk kayu yang dihasilkan dari limbah penggergajian kayu dapat
dimanfaatkan menjadi briket arang, arang aktif, komposit kayu plastik, pot organik
sebagai pengganti polybag), sebagai media tanam jamur dan bentuk-bentuk lainnya.
(Anonim.2011)

METODE PENELITIAN
8

A. Alat-Alat Dan Bahan Produksi
Adapun alat yang digunakan dalam Pembuatan produk ini yaitu :
1. Aneka Lem (lilin, fox, alteco), dan Aneka Cat
2. Mesin Gurindah (memotong dan menghaluskan), Bor Listrik
3. Aneka Amplas Penghalus
4. Gergaji Besi, dan Siku Kayu
5. Sekrup dan Paku
6. Ketam Manual
7.

Dan alat tambahan lainnya.

Adapun bahan yang digunakan dalam Produksi ini yaitu :
1. Potongan-potongan kayu dari limbah penggergajian.
2. Kayu-kayu yang terbuang percuma.
3. Tempurung Kelapa
4. Seruk gergaji.
B. Gambaran Proses Pembuatan
Proses pembuatan produk dilakukan dibengkel keterampilan dimana pekerja
berasal dari mahasiswa yang berminat. Proses pembuatan produk dikerjakan diwaktu
luang. Dalam proses pembuatan produk ada beberapa tahap yaitu:
1. Persiapan alat dan bahan.
2. Perlakuan Pandahuluan berupa pembersihan dan Pengamplasan kayu.
3. Pemotongan kayu sesuai bentuk yang diinginkan.
4. Tahap pembentukan produk sesuai pesanan konsumen.
5. Tahap akhir berupa penghalusan permukaan produk dengan amplas dan
pengecatan.
6. Proses pengeringan.
C. Tahap Pengepakan
Untuk tahap terakhir ini semua jenis produk dikemas dengan Koran Bekas dengan
stiker berlogo Bengkel Keterampilan. Memerhatikan aspek lingkungan, kami memilih
bahan kertas sebagai pembungkus guna mengoptimalkan pemanfaatannya tanpa
terbuang percuma dan juga merupakan material yang mudah terurai sehingga tidak
mencemari lingkungan.
PEMBAHASAN
9

A. Penjelasan Tentang Bengkel Keterampilan.
Bengkel Keterampilan adalah sebuah nama ruang/rumah kreativitas

dari ide

produk kami. Kami merancangnya sebagai sebuah ruang berketerampilan tangan
dengan mengajak

mahasiswa maupun orang

yang berminat

untuk

berkreasi.

Dengan mengutamakan produk pengolahan kayu limbah ataupun kayu yang hanya
terbuang percuma dan tidak terpakai lagi

sebagai bahan utama produk kreatif

kerajinan tangan, Bengkel Keterampilan akan menyediakan berbagai macam bahan
dan alat untuk mewujudkannya.
Selain memberikan fasilitas belajar berkreasi dengan memanfaatkan limbahlimbah kayu untuk diolah menjade aneka produk kreatifitas , Bengkel Keterampilan
akan menyediakan bahan dan alat untuk berkreasi dan akan menjadi pusat penjualan
produk-produk handmade yang menarik dan memilki nilai jual. Hal ini dilakukan
karena masih sangat kurangnya rumah kreatifitas yang terfokus pada pemanfaatan
limbah kayu.
B. Jenis Limbah kayu yang akan diolah dan besar potensinya.
Adapun jenis limbah kayu yang diolah dalam kegiatan ini yaitu limbah kayu
berupa potongan - potongan kecil , serpihan kayu dari hasil penggergajian, debu dan
serbuk gergaji, sisa industri furnitur dan kusen, serta kayu-kayu yang ada disekeliling
kita yang terbuang percuma.
Dengan Melihat begitu banyaknya sumber limbah dari kayu itu maka potensi
ketersediaan bahan baku sangat menjanjikan karena dapat dikatakan bahwa
jumlahnya yang cukup besar sehingga limbah kayu dapat dimanfaatkan secara
optimal, memberikan manfaat secara ekonomi maupun lingkungan.

10

C. Produk kreatifitas yang dapat dihasilkan dari limbah kayu.
Adapun produk kreatifitas yang dapat dihasilkan dari bengkel keterampilan ini
yaitu :
1. Gantungan Kunci

10. Vas Bunga

2. Aneka Celengan

11. Kotak P3K

3. Tempat Pensil

12. Bingkai Foto

4. Tempat Surat

13. Kotak Saran

5. Asbak Rokok

14. Kotak Amal

6. Rak Buku

15. Sutrah (Pembatas Sholat)

7. Rak Sepatu

16. Madding / papan informasi

8. Cerek Antik

17. Meja Belajar

9. Tempat Lilin

18. Dan lain-lain

11

ANALISIS DAN SINTESIS
Sebagaimana diketahui bahwa limbah utama dari industri kayu adalah potongan potongan kecil dan serpihan kayu dari hasil penggergajian serta debu dan serbuk
gergaji. Limbah tersebut sangat sulit dikurangi, begitu pula halnya limbah olahan
kelapa berupa tempurung kalapa,

hanya bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin

menjadi barang lain yang memiliki nilai ekonomis. Beberapa limbah lain dari sebuah
industri furniture sebenarnya memiliki peran yang besar pada sebuah pengeluaran serta
dampak lingkungan sehingga akan sangat bermanfaat apabila bisa dikurangi. Atas
dasar tersebutlah usaha Bengkel Keterampilan Sebagai Rumah Penghasil Aneka
Produk Kreatifitas Olahan Limbah Kayu ini kami jalankan, karena memanfatkan
semua limbah yang dihasilkan dari industry penggergajian, dan juga limbah
pengolahan kelapa berupa tempurung kelapa, menjadi aneka produk dan pernak pernik
rumah tangga serta kayu yang terbuang percuma, yang selama ini hanya digunakan
sebagai bahan bakar yang justru menambah emisi co2 di udara. Contoh produknya
seperti tempat sendok, tempat tissue, celengan, tempat lilin, teko, asbak, pot bunga
hias, tempat tusuk telinga, rak-rak buku maupun, bingkai, gantungan kunci, jam
dinding, tempat pulpen, tempat surat, dll.
Sasaran Pemasaran
Adapun lokasi pasar usaha ini yaitu Sekitar area pendidikan Tamalanrea yaitu
Kampus Universitas Hasanuddin, di masyarakat umum, di beberapa sekolah-sekolah
tinggi dan melalui penjualan online lewat internet.
Strategi danTaktik Pemasaran
1. Mencari tempat strategis untuk bengkel kreatif.
2. Melakukan promosi awal (brosur, pampflet, dan poster lewat internet).
3. Membuat berbagai sampel produk kemudian mengadakan pameran sederhana.
4. Mengadakan kerjasama pelatihan dengan himpunan-himpunan mahasiswa di
berbagai kampus.
5. Membuat produk sesuai dengan icon-icon khas fakultas di tiap kampus, misalnya
cindramata yang bertuliskan nama tiap fakultas.
6. Melalui media publikasi seperti spanduk dan stiker-stiker maka produk ini akan
tersosialisasikan dengan baik.

12

7. Kami membuka pesanan sesuai yang desain yang diinginkan pelanggan dengan
layanan antar langsung ke tempat konsumen yang membutuhkan.
8. Kami membuka peluang usaha konsinyasi bagi mereka yang tertarik menjualkan
produk kami di tempat lain tentu saja dengan berbagai keuntungan yang pas.
Analisis SWOT
Analisa Swot didasarkan pada analisa pelanggan dan persaingan untuk
membuat penilaian beberapa strategi tentang pasar serta perubahannya. Salah satu
tujuan yang utama dari analisa swot adalah untuk menetapkan daya tarik pasar .
Kelemahan

Kekuatan

1. Sumberdaya tenaga kerja yang masih
kurang.
2. Terdapat karya-karya yang relative
sulit, yang mebutuhkan pengalaman
dan keahlian tersendiri.
Tantangan
1. Produksi skala banyak.
2. Dihawatirkan
kurang

Waktu

diakibatkan

1. Produk

unik

yang

membuat

orang

penasaran bagaimana cara membuatnya
2. Jaringan ke rekan-rekan mahasiswa , baik
pecinta kerajinan tangan maupun rekan di
berbagai sekolah tinggi.
Peluang

Luang

yang

kesibukan

Perkuliahan

1. Jenis

usaha

yang

jarang

dan

menguntungkan
2. Adanya manajemen waktu yang matang.

3. Produk yang memiliki nilai kreatifitas

3. Dapat dilakukan pembelajaran langsung

yang tinggi membutuhkan ketelitian

di tempat-tempat produksi produk kreatif

dan keahlian serta peralatan yang

yang ada di sekitaran Makassar.

cukup.

PENUTUP

13

A. KESIMPULAN
Bengkel Keterampilan adalah sebuah nama ruang/rumah kreativitas

sebagai

sebuah ruang berketerampilan tangan mengolah kayu limbah ataupun kayu yang
hanya terbuang percuma dan tidak terpakai lagi sebagai bahan utama produk kreatif
kerajinan tangan, sekaligus menjadi pusat penjualan produk-produk handmade yang
menarik dan memilki nilai jual.
Adapun jenis limbah kayu yang diolah dalam kegiatan ini yaitu limbah kayu
berupa potongan - potongan kecil , serpihan kayu dari hasil penggergajian, debu dan
serbuk gergaji, sisa industri furnitur dan kusen, serta kayu-kayu yang ada disekeliling
kita yang terbuang percuma.
Melihat begitu banyaknya limbah kayu tersebut maka potensi ketersediaan
bahan baku sangat menjanjikan sehingga keberlanjutan produksi dapat terjamin.
Dengan demikian limbah kayu dapat dimanfaatkan secara optimal dan memberikan
manfaat secara ekonomi maupun lingkungan.
Adapun produk kreatifitas yang dapat dihasilkan dari bengkel keterampilan ini
yaitu : Gantungan Kunci, Aneka Celengan, Tempat Pensil, Tempat Surat,Asbak
Rokok, Rak Buku, Rak Sepatu, Cerek Antik, Tempat Lilin, Vas Bunga,Kotak P3K,
Bingkai Foto,Kotak Saran, Kotak Amal, Sutrah (Pembatas Sholat), Madding / papan
informasi, Meja Belajar, Dan lain-lain.
B. SARAN
1. Keberlanjutan produksi produk olahan limbah kayu ini bergantung pada tingkat
kreatifitas dan menariknya produk itu maka perlunya ada ketelitian dalam proses
pengerjaannya dan terus berinovasi.
2. Bumi ini hanya satu mari kita menjaganya karena jika tidak hanya akan
mendatangkan bencana bagi penghuninya termasuk anak cucu kita.
3. Bagi pihak – pihak yang menggunakan karya tulis ini, sekiranya dapat dijaga
keawetannya agar dapat bermanfaat untuk orang lain .

DAFTAR PUSTAKA

14

Anonym.2011.http://www.suaramedia.com/ekonomi-bisnis/usaha-kecil-dan- nengah/1620
5-dari-miniatur-kayu-hingga-terima-pesanan-dari-pentagon.html. diakses pada
tanggal 10 Maret 2011.Makassar.
Anonym.2011http://www.gudanglimbah.com/2011/08/serbuk-kayu-jatibelanda-hasilpotongan.html. diakses pada tanggal 19 Maret 2011.Makassar.
Diaseswin.2011.http://perabotkayusederhana.blogspot.com/2011/01/papan-berlapis-daripotongan-kayu.html diakses pada tanggal, 1 Maret 2011. Makassar.
Departemen Kehutanan (2006).
Embun.2012.http://embundaun.wordpress.com/2008/11/14/pengolahan-limbah-industripengolahan-kayu/.diakses pada tanggal 1 Januari 2014. Makassar.

LAMPIRAN

15

Judul Kegiatan : Bengkel Keterampilan sebagai Rumah Penghasil Aneka Produk
Kreatifitas Olahan Limbah Kayu
Produk Kreatifitas yang Dapat Dihasilkan dari Bengkel Keterampilan
1. Gantungan Kunci

2. Vas Bunga

3. Aneka Celengan

4. Kotak P3K

5. Tempat Pensil

6. Bingkai Foto

16

7. Tempat Surat

8. Kotak Saran

9. Asbak Rokok

10. Kotak Amal

11. Rak Sepatu

12. Madding / papan informasi
17

13. Cerek Antik

14. Meja Belajar

15. Tempat Lilin

16.

Toples
18

17. Plakat

18. Jam Hiasan

19