ANALISIS KINERJA KEUANGAN NPM TERHADAP N

ANALISIS KINERJA KEUANGAN, NPM TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN DENGAN METODE EVA
TIO SURYO SAPUTRO
UNIVERSITAS TRILOGI

1. Latar Belakang Masalah
Perusahaan telekomunikasi merupakan salah satu perusahaan yang paling
dinamis. Seiring dengan perkembangan perubahan teknologi berbagai macam
produk jasa telekomunikasi mulai bermunculan dimana banyak perusahaan
bersaing ketat untuk kinerja yang optimal. Perusahaan telekomunikasi di
Indonesia memiliki perkembangan yang sangat cepat seiring dengan
berkembangnya teknologi informasi. Teknologi memudahkan aktivitas manusia
dalam berkomunikasi dan bertukar informasi. Dengan menggunakan alat
komunikasi yang saat ini telah banyak perkembangannya tentunya mampu
menghemat biaya pemakaian bagi konsumen, namun disamping itu perusahaan
harus mampu bersaing dengan perusahaan saingannya dengan tetap
memperhitungkan resiko dari setiap keputusan yang diambil.
Dalam era globalisasi, perusahaan di tuntut untuk memiliki keunggulan
kompetitif yang digunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan
lainnya dalam menjaga pangsa pasarnya. Untuk memenangkan persaingan
perusahaan membutuhkan alat produksi dan sistem operasional yang baik,

tentunya dibutuhkan modal yang tidak sedikit. Pesatnya perkembangan bisnis
selular ini menarik investor untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan
yang dinilai memberi keuntungan terhadap investor atau pemegang saham.
Melalui kegiatan operasional perusahaan berusaha memperoleh
keuntungan, pengukuran keuntungan perusahaan bukan saja penting untuk
prestasi perusahaan tetapi juga merupakan elemen penting dalam menciptakan
nilai perusahaan yang menunjukan prospek perusahaan dimasa yang akan datang
dan sebagai informasi bagi pembagian keuntungan dan penetuan kebijakan
investasi. Namun pada kenyataannya keuntungan yang diperoleh perusahaan
seringkali tidak memberikan nilai tambah terhadap perusahaan, hal tersebut
disebabkan karena adanya resiko dari bisnis perusahaan yang dijalankan, yang
salah satunya didapat karena kondisi perekonomian yang tidak stabil.
Modal merupakan salah satu faktor penting dalam memulai bisnis. Sumber
modal eksternal perusahaan salah satunya adalah modal saham. Oleh karena itu
dalam menjalankan kegiatan, perusahaan harus memperhatikan pengembalian
bagi pemegang saham. Pemegang saham akan tetap menginvestasikan dananya
pada perusahaan jika merasa diuntungkan, namun jika tidak mendapat keuntungan
maka pemegang saham akan memindahkan investasinya ke perusahaan lain. Oleh

karena itu, perusahaan harus selalu berupaya agar keuntungan yang didapat

perusahaan selalu memberikan nilai bagi perusahaan yang mencerminkan kondisi
perusahaan dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang sehingga dapat
menjadi pertimbangan bagi investor dalam berinvestasi.
Sebelum melakukan investasi, sebaiknya calon investor melakukan
analisis terhadap perusahaan dimana investor akan menginvestasikan dananya.
Salah satu analisi yang dapat digunakan yaitu dengan melakukan analisis laporan
keuangan perusahaan dengan metode EVA (Economic Value Added). Melalui
analisi laporan keuangan investor dapat meramalkan prospek perusahaan dimasa
yang akan datang.
EVA (Economic Value Added) yaitu metode penilaian kinerja perusahaan
yang memfokuskan pada penerapan nilai, dan hanya bisa menilai proses dalam
periode satu tahun, melalui metode ini dapat diketahui apakah telah terjadi
penambahan nilai atau tidak di suatu perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan
menggunakan metode EVA tidak perlu membandingkan suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya, tidak seperti penilaian kinerja perusahaan menggunakan
metode analisis rasio keuangan yang membutuhkan perusahaan lain sebagai
pembandingnya. Dalam indkator EVA, jika EVA perusahaan bernilain positif
maka perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah, begitupun sebaliknya.
Perusahaan yang memiliki nilai EVA tinggi lebih menarik bagi investor, karena
memiliki nilai yang tinggi berarti perusahaan akan memberikan return yang tinggi

pula bagi para pemegang saham.
Dengan demikian penulis mengangkat judul penelitian “Analisis Kinerja
Keuangan, NPM Pada PT Telkom Indonesia Tbk. Terhadap Nilai
Perusahaan dengan Metode EVA Selama Periode 2014 - 2016”

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi kinerja keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk,
terhadap nilai perusahaan?
2. Bagaimana pengaruh Net Profit Margin PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk, terhadap nilai perusahaan?
3. Bagaimana pengaruh Kinerja keuangan dan Net Profit Margin PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk terhadap nilai perusahaan?
3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulis melakukan penelitian diatas adalah untuk :
a. Mengetahui perkembangan kinerja keuangan PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk, terhadap nilai perusahaan.

b.
c.


Mengetahui pengaruh Net Profit Margin PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk, terhadap nilai perusahaan.
Mengetahui hubungan dari kedua indikator diatas apakah dapat
memberikan pengaruh terhadap nilai perusahaan.

4. Hipotesa Penelitian
a. Adakah pengaruh Kinerja Keuangan terhadap nilai perusahaan?
b. Adakah pengaruh Net Profit Margin terhadap nilai perusahaan?
c. Adakah pengaruh Kinerja keuangan, dan Net Profit terhadap nilai
perusahaan?
5. Landasan Teori
a. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat
sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturanaturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan
merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang
dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai
baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi
kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan
secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan (Fahmi, 2011:2).
Kinerja keuangan perusahaan berkaitan erat dengan pengukuran dan

penilaian kinerja. Pengukuran kinerja (performing measurement) adalah
kualifikasi dan efisiensi serta efektivitas perusahaan dalam pengoperasian bisnis
selama periode akuntansi. Adapun penilaian kinerja menurut Srimindarti
(2006:34) adalah penentuan efektivitas operasional organisasi dan karyawan
berdasarkan sasaran standard an kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya secara
periodic.
Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan
diatas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain.
Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis terhadap
review data, menghitung, mengukur, menginterpretasi, dan memberi solusi
terhadap keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu.
Menurut Munawir (2012:31) menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja
keuangan perusahaan adalah:
1. Mengetahui tingkat likuiditas. Likuiditas menunjukkan kemampuan
suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera
diselesaikan pada saat ditagih.

2. Mengetahui tingkat solvabilitas. Solvabilitas menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Mengetahui tingkat rentabilitas. Rentabilitas atau yang sering disebut
dengan profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu.
4. Mengetahui tingkat stabilitas. Stabilitas menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan
mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutanghutangnya serta membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada
waktunya.

b. Net Profit Margin (NPM)
Rasio net profit margin mengukur laba bersih setelah pajak terhadap
penjualan. Semakin tinggi Net profit margin semakin baik kinerja perusahaan itu
dengan mengukur seberapa besar laba bersih yang didapat setelah pajak yang
dimiliki perusahaan tersebut.
Penghitungan Net Profit Margin (NPM)
Formulasi dari net profit margin adalah sebagai berikut (Kasmir, 2008: 200)

NPM = Net Profit After Tax x 100%
Net Sales
Keterangan :
Net Profit After Tax = Laba Bersih Setelah Pajak

Net Sales
= Penjualan

c. Economic Value Added (EVA)
EVA (Economic Value Added) yaitu metode penilaian kinerja perusahaan
yang memfokuskan pada penerapan nilai, dan hanya bisa menilai proses dalam
periode satu tahun, melalui metode ini dapat diketahui apakah telah terjadi
penambahan nilai atau tidak di suatu perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan
menggunakan metode EVA tidak perlu membandingkan suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya, tidak seperti penilaian kinerja perusahaan menggunakan
metode analisis rasio keuangan yang membutuhkan perusahaan lain sebagai
pembandingnya. Dalam indkator EVA, jika EVA perusahaan bernilain positif
maka perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah, begitupun sebaliknya.
Perusahaan yang memiliki nilai EVA tinggi lebih menarik bagi investor, karena

memiliki nilai yang tinggi berarti perusahaan akan memberikan return yang tinggi
pula bagi para pemegang saham.

Menurut Rousana (1997) EVA secara sederhana di definisikan sebagai laba
operasi setelah pajak dikurangi dengan biaya modal (cost of capital) dari seluruh

modal yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
EVA dirumuskan sebagai berikut :

EVA = NOPAT – (c* X Capital)
Keterangan :
c*
=
(Weighted average cost of capital), merupakan rata-rata
tertimbang biaya hutang dan biaya ekuitas (modal sendiri).
NOPAT
pajak .

=

(Net Operating Profit After Tax), laba operasi setelah

Young dan O’Byrne (2001) merumuskan EVA sebagai berikut:
Penjualan bersih (net sales) - Biaya operasi (operating expenses) = Laba operasi
(operating profit)
atau

Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) - Pajak (taxes) = Laba operasi bersih
setelah pajak (NOPAT) - Beban modal (capital charges) = EVA

d. Nilai Perusahaan
Pengertian nilai perusahaan menurut Fuad et al (2006:23) sebagai
berikut : ”Nilai perusahaan merupakan harga jual perusahaan yang dianggap layak
oleh calon investor sehingga ia mau membayarnya, jika suatu perusahaan akan
dijual”.

6. Metode Penelitian
a. Data Penelitian

Jenis data yang diperlukan dalam penlitian ini adalah data kuantitatif. Data
kuantitatif sendiri yaitu fakta atau keterangan dinyatakan dalam bentuk bilangan
atau skala nurmatik (angka) untuk memahami analisis kinerja keuangan, NPM
dengan menggunakan metode EVA.

b. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang telah
tercatat dalam laporan keuangan tahunan Perusahaan Telekomunikasi Indonesia

Tbk, yang telah tercatat di website resmi BEI www.idx.co.id.Data tersebut
merupakan data sekunder, yaitu data yang sudah dibuat oleh perusahaan dan telah
diaudit. Sehingga hasil akhirnya berupa laporan keuangan tahunan. Laporan
keuangan yang dipakai adalah pada akhir pembukuan 31 desember 2014, 2015,
dan 2016.
c. Populasi dan Sampel
Populasi adalah suatu wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi pada
penelitian ini adalah laporan keuangan PT Telkom Indonesia Tbk, yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia.
Menurut Sugiono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel adalah sebagian saja dari seluruh
jumlah populasi, yang diambil dari populasi dengan cara sedemikian rupa
sehingga dapat dianggap mewakili seluruh anggota populasi. Pengambilan sampel
pada penelitian ini adalah menggunakan metode purposive sampling, dimana
pengambilan sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian. Kriteria yang harus
dipenuhi sampel ialah sebagai berikut
1. Mengambil perusahaan Telekomunikasi Indonesia Tbk, yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia.

2. Perusahaan yang laporan keuangannya harus memiliki rasio keuangan atau
faktor-faktor untuk menghitung rasio keuangan yang lengkap.
3. Ketersediaan dan kelengkapan data selama periode tahun 2014 - 2016.

Dalam penelitian ini akan digunakan sampel dari perusahaan
Telekomunikasi Indonesia Tbk, selama periode tahun 2014 - 2016 yaitu sebagai
berikut :
d. Analisis Data
Analisis data ini bertujuan untuk mengetahui peran masing- masing
variabel bebas, variabel moderator dalam mempengaruhi variabel terkait.
a. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian regresi, terlebih dahulu dilakukan
pengujian asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah Uji Normalitas,
Multikolinearitas, dan Autokorelasi dalam penelitian ini asumsi klasik yang
dianggap paling penting adalah:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam modal regresi
variabel terkait dan variabel moderating, variabel bebas ketiganya mempunyai
distribusi normal ataukah tidak. Modal regresi yang baik adalah modal regresi
yang berdistribusi normal. Analisis data mensyaratkan data berdistribusi normal
untuk menghindari bias dalam analisis data. Data outlier (tidak normal) harus
dibuang karena menimbulkan bias dalam interprestasi dalam mempengaruhi data
lainya.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan menguji apakah modal regresi di temukan adanya
korelasi antara variabel bebas (independent). Jika variabel bebas saling
berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal
adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara variabel bebas sama dengan nol,
untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi adalah
sebagai berikut:




Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi modal regresi empiris dangat
tinggi tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak
signifikan mempengaruhi variabel terkait.
Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas.

c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada

periode (t-1). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang
waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan
pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi yang lain. Ada beberapa
cara untuk mendeteksi ada atau tindakanya autokorelasi, salah satunya adalah
dengan uji Durbin-Watson (DW test). Uji Durbin Witson banyak digunakan untuk
autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya
intersep dalam model regresi dan tidak ada autokorelasi lagi diantara variabel
bebas.
b. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan angka sejauh mana kesesuaian persamaan
regresi tersebut dengan data. Koefisien determinasi juga menunjukan proporsi
variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel moderating dan variabel
independen. Semakin besar koefisien determinasi berarti semakin besar proposi
variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel moderating dan variabel
independen, atau dengan kata lain apabila = 1 atau > 1, maka tiga variabel
mempunyai hubungan yang sempurna, sebaliknya apabila = 0 atau < 1, maka tiga
variabel tidak mempunyai hubungan yang sempurna. Koefisien digunakan secara
keseluruhan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari regresi berganda.
Apabila R2 mendekati satu maka dapat dikatakan semkain kuat model tersebut
menerangkan variasi variabel moderator dan variabel independen terhadap
variabel dependen. Sebaliknya jika R2 mendekati nol maka semakin lemah variasi
variabel moderator dan variabel independen menerangkan variabel dependen.
c. Analisis Regresi
Tujuan regresi untuk menguji pengaruh antara variabel satu dengan variabel lain.
Variabel yang dipengaruhi disebut variabel tergantung atau dependen, sedangkan
variabel yang mempengaruhi disebut variabel independen. Akan tetapi dalam
penelitian ini menggunakan analisis regresi linear digunakan untuk mengetahui
Kinerja Keuangan (X1) Net Profit Margin (X2) terhadap Nilai perusahaan (Y).
Persamaan regresi linear ini di cari dengan rumus:
Y = a + bX1 + bX2
Keterangan:
Y

= Nilai perusahaan

a

= Nilai Konstanta

b

= Koefisien Regresi

X1

= Kinerja Keuangan

X2

= Net Profit Margin

d. Menguji Hipotesis
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersamasama (simultan) terhadap variabel dependen digunakan uji anova atau F-test.
Sedangkan pengaruh masing-masing variabel independen secara persial diukur
dengan menggunakan uji t-statistik.
1. Uji Signifikan Parameter Individu (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Untuk melakukan uji t adalah sebagai berikut:
a) Qiuck look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih dan derajat
kepercayaan sebesar 5 %. Dengan kata lain kita menerima hipotensis alternatif
yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual
mempengaruhi variabel dependen.
b) Membandingkan nilai statistik t dengan nilai kritis menurut tabel. Apabila nilai
statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingakn nilai t tabel, kita menerima
hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara
individual mempengaruhi variabel dependen.
2. Pengajian secara Simultan (Uji F)
Uji statistik F digunakan untuk menguji kepastian pengaruh dari seluruh
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria
pengujian hipotensis untuk statistik F adalah sebagai berikut :
a. Jika F < 0,05 maka secra simultan variabel independent berpengaruh terhadap
variabel dependent.
b. Jika F > 0,05 maka secara simultan variabel independen tidak berpengaruh
terhadap variabel dependen.

7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan jurnal metodologi penelitian ini
terdiri dari:

1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Hipotesa Penelitian
5. Landasan Teori
a. Konsep Kinerja Keuangan
b. Konsep Dasar Net Profit Margin
c. Konsep Dasar Economic Value Added
d. Konsep Nilai Perusahaan
6. Metode Penelitian
a. Data Penelitian
b. Sumber Data
c. Populasi dan Sampel
d. Analisis Data
7. Sistematika Penulisan
8. Daftar Pustaka

8. Daftar Pustaka
1. Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study
of Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of
Internet Banking and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.
2. Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset
Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in
Predicting the Return of Stocks in Indonesia Stock Exchange. American
Journal of Economics, Finance and Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp.
184-189
3. Kisman, Z.Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories
and Evidence.Transylvanian Review.Vol XXIV, No. 08,2016.

4. Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan 2014-2016 www.idx.co.id
diakses 8 April 2018.
5. https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/572
9/Bab%201.pdf?sequence=9Soewandi, Jusuf. Pengantar Metode
Penelitian, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012
6. Idrus,Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kuantitattif
dan Kualitatif, Jakarta: Erlangga 2009.
7. Sujarweni , V. Wiratun. SPSS Untuk Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Baru
Press, 2015.
8. Ghozali, Iman. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS,
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro, 2006.
9. Salvatore, Dominick. Ekonomi Manajerial Edisi 5 Buku 1, Jakarta:
Penerbit Salemba Empat, 2005.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26