STUDI KASUS ALAM SOSIAL DAN BUDAYA

STUDI KASUS ALAM, SOSIAL, DAN BUDAYA
Makalah

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: IAD ISD IBD
Dosen Pengampu: M. Noor Sulaiman Syah, M.Pd

Disusun Oleh:
Zulfia Kholifah

: 1510310003

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
(PGMI)
TAHUN 2015

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Seiring berkembangnya zaman tentunya sering memunculkan berbagai
masalah yang kompleks. Baik dari segi alam, sosial, maupun budaya. Dalam
kehidupan pun kita sebagai makhluk hidup, tidak bisa lepas dari ketiga hal
tersebut.
Dari segi alam, demi berlangsungnya keseimbangan hidup, sudah menjadi
kewajiban kita untuk menjaga kelestarian alam. Alam bukan hanya
lingkungan yang secara alami ada, melainkan pula lingkungan yang mendapat
campur tangan dari manusia. Misalnya jalan raya. Jalan merupakan
lingkungan alam buatan yang diwujudkan untuk memudahkan berbagai
kegiatan manusia sehari-hari. Namun masalah jalan yang kurang memadai
sering kita jumpai, terutama di kawasan pedesaan. Misalnya di salah satu
gang di Desa Megawon, terdapat jalan berlubang yang masih diabaikan oleh
warga setempat. Hal ini tentu dapat membahayakan bagi pengguna jalan,
terutama pengendara sepeda motor.
Dari segi sosial, tata ruang yang tidak terkendali sehingga mengakibatkan
berbagai permasalahan, di antaranya jalan yang tidak teratur terutama di
kawasan pemukiman. Misalnya Pabrik Djarum di Desa Megawon, yang
terletak di kawasan pemukiman dan berdekatan dengan jalan raya yang
kurang luas. Posisi yang kurang strategis tersebut menyebabkan timbulnya

permasalahan lalu lintas yaitu kemacetan, hal ini terjadi terutama di saat jamjam kerja buruh pabrik sudah selesai.
Dari segi budaya, kebiasaan anak menonton TV tanpa pengawasan
menimbulkan suatu permasalahan yang cukup memprihatinkan. Karena pada
kenyataannya, anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV
dibanding melakukan hal lainnya. Oleh karena itu, anak-anak yang menonton
TV tanpa pengawasan dapat menyebabkan salah tafsir terhadap hal-hal yang
mungkin tidak dimengerti oleh mereka. Padahal sekarang ini banyak sekali

1

tayangan televisi yang tidak menampilkan sisi edukatifnya bagi anak-anak.
Hal ini tentunya dapat menimbulkan dampak negatif bagi anak-anak yang
memang sangat rentan untuk terpengaruh hal-hal buruk, baik pada
perkembangannya maupun pemikirannya. Dan tiap-tiap daerah tentu terdapat
beberapa anak yang sudah sedikit terpengaruh berbagai dampak negatif dari
televisi. Misalnya anak-anak yang berada di daerah Desa Megawon, hal ini
disebabkan karena kurangnya pengawasan dari orang tua terhadap anak
mereka.
Berpijak pada uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk membuat
observasi mengenai berbagai permasalahan dari segi alam, sosial, dan

budaya. Objek studi kasus dalam makalah ini, penulis berupaya
memfokuskan masalah di daerah Desa Megawon, Jati, Kudus.
Berkaitan dengan studi kasus tersebut, penulis bermaksud ingin
memberitahukan manfaat yang akan didapat bagi pembaca, di antaranya
adalah agar pembaca mengetahui apa saja masalah alam, sosial, dan budaya
yang ada di Desa Megawon, bagaimana pengaruh negatif dari masalah
tersebut terhadap penduduk di Desa Megawon, dan bagaimana solusi yang
dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh negatif dari masalah tersebut.

2

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja masalah alam di Desa Megawon?
2. Apa saja masalah sosial di Desa Megawon?
3. Apa saja masalah budaya di Desa Megawon?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja masalah alam di Desa Megawon.
2. Untuk mengetahui apa saja masalah sosial di Desa Megawon.
3. Untuk mengetahui apa saja masalah budaya di Desa Megawon.


3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Masalah Alam di Desa Megawon
Alam bukan hanya lingkungan yang secara alami ada, melainkan pula
lingkungan yang mendapat campur tangan dari manusia. Misalnya jalan
raya. Jalan merupakan lingkungan alam buatan yang diwujudkan untuk
memudahkan berbagai kegiatan manusia sehari-hari. Namun masalah
jalan yang kurang memadai sering kita jumpai, terutama di kawasan
pedesaan. Misalnya di salah satu gang di Desa Megawon, terdapat jalan
berlubang yang masih diabaikan oleh warga setempat. Hal ini tentu dapat
membahayakan bagi pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor.
Jalan di gang tersebut terdapat sebagian yang sudah diperbaiki (dicor), namun sebagian sisanya masih rusak dan berlubang. Hal ini terjadi
karena kurangnya kesadaran warga untuk memperbaiki keseluruhan jalan
di gang tersebut.
Berikut ini foto yang diambil penulis mengenai jalan yang masih
berlubang akibat dibiarkan dan tidak segera diperbaiki oleh warga

setempat.

4

B. Masalah Sosial di Desa Megawon
Akibat kurangnya komunikasi antar warga, sering terjadi kemacetan
lalu lintas di sekitar Pabrik Djarum di Desa Megawon. Terutama pada
saat siang hari, dimana jam kerja para buruh sudah selesai dan banyak
dari mereka yang berbondong-bondong pulang menuju rumah masingmasing. Pada kondisi seperti itu, tentu jalan raya yang umumnya
digunakan publik, terpaksa harus dipenuhi dengan kerumunan para buruh.
Kondisi tersebut diperparah lagi oleh beberapa PKL yang masih
menjajakan barang dagangan mereka di pinggir jalan yang dekat dengan
Pabrik Djarum. Pemerintah Desa Megawon telah menginstruksikan PKL
agar pindah ke pasar desa. Akan tetapi sampai saat ini para pedagang
tersebut masih berjualan di tepi jalan tersebut.
Berikut ini foto yang diambil penulis mengenai kemacetan yang sering
terjadi di dekat Pabrik Djarum di Desa Megawon.

5


C. Masalah Budaya di Desa Megawon
Akibat buruk yang diberikan oleh televisi tidak terbatas oleh usia,
tingkat pendidikan, status sosial, keturunan, dan suku bangsa. Semua
lapisan masyarakat dapat terpengaruh dampak buruk dari televisi,
terutama anak-anak. Hal ini sungguh memprihatinkan karena sejatinya
anak-anak adalah calon penerus bangsa kelak, sehingga keberadaannya
sangatlah penting bagi kelangsungan suatu bangsa. Tidak mungkin suatu
bangsa akan maju, apabila generasi penerusnya memiliki kepribadian
yang buruk akibat kesalahan mendidik saat masih berusia dini.
Berdasarkan pengamatan penulis terhadap beberapa anak di Desa
Megawon, Jati, Kudus, kurang lebih sudah sedikit terpengaruh dampak
negatif dari tayangan televisi yang kurang mendidik.
Berikut ini foto yang diambil penulis mengenai anak-anak yang
menonton televisi tanpa pengawasan orang tua.

6

BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
Masalah jalan yang kurang memadai sering kita jumpai, terutama di
kawasan pedesaan. Misalnya di salah satu gang di Desa Megawon, terdapat
jalan berlubang yang masih diabaikan oleh warga setempat. Hal ini tentu
dapat membahayakan bagi pengguna jalan, terutama pengendara sepeda
motor. Jalan di gang tersebut terdapat sebagian yang sudah diperbaiki (dicor), namun sebagian sisanya masih rusak dan berlubang. Hal ini terjadi
karena kurangnya kesadaran warga untuk memperbaiki keseluruhan jalan di
gang tersebut.
Akibat kurangnya komunikasi antar warga, sering terjadi kemacetan lalu
lintas di sekitar Pabrik Djarum di Desa Megawon. Terutama pada saat siang
hari, dimana jam kerja para buruh sudah selesai dan banyak dari mereka yang
berbondong-bondong pulang menuju rumah masing-masing. Pada kondisi
seperti itu, tentu jalan raya yang umumnya digunakan publik, terpaksa harus
dipenuhi dengan kerumunan para buruh. Kondisi tersebut diperparah lagi oleh
beberapa PKL yang masih menjajakan barang dagangan mereka di pinggir
jalan yang dekat dengan Pabrik Djarum. Pemerintah Desa Megawon telah
menginstruksikan PKL agar pindah ke pasar desa. Akan tetapi sampai saat ini
para pedagang tersebut masih berjualan di tepi jalan tersebut.

B. Penutup

Demikianlah makalah yang saya tulis. Tentunya masih banyak kesalahan
yang ada pada makalah ini, baik dari aspek bahasa, terjemahan, penulisan,
maupun kutipan. Tentunya kritik dan saran dari teman-teman beserta dosen
saya butuhkan dalam pembuatan makalah ini. Supaya dalam pembuatan
makalah berikutnya dapat menjadi lebih baik lagi.

7

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Observasi penulis di daerah Dukuh Wungu, Desa Megawon, Jati, Kudus pada
tanggal 10 Desember 2015.

8