Peranan Home Industri Dalam Meningkatkan

PROPOSAL

PERANAN HOME INDUSTRY DALAM MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MENURUT PERSPEKTIF
ISLAM
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:
“SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI”
Dosen Pengampu:
Rokhmat Subagiyo, SE., MEI

Disusun Oleh :

Ilil Fitriana (17402153277)

EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
MEI 2018
1


Peranan Home Industri Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Menurut Prespektif Ekonomi Islam
(Studi Kasus Di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung

Ilil Fitriana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Ekonomi Syariah
Institut Agama Islam Negeri Tulungagung

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Peranan Home Industri Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat Menurut Prespektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Di
Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung)”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui proses produksi pada home industri di desa Serut, peran home
industri dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Serut, dan tinjauan
Ekonomi Islam terhadap kegiatan usaha tersebut. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek dalam
penelitian ini adalah Desa Serut Kecamatan Boyolangu, Kabupaten
Tulungagung, dan objeknya adalah home industri yang ada di Desa Serut
Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung. Jenis data yang digunakan
pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari pengumpulan data

dan menggunakan teknik angket, wawancara dan observasi. Sebagai data primer
yaitu data yang diperoleh dari pengelola home industry, karyawan dan keluarga
di Desa Serut, sedangkan data sekunder diperoleh dari Kepala Desa, pemukapemuka masyarakat ataupun masyarakat sekitar, dan buku-buku serta informasi
lainnya yang dapat mendukung dalam penelitian ini. Adapun hasil dari penelitian
di lapangan maka dapat diambil kesimpulan bahwa Proses produksi yang
dilakukan oleh pengusaha home industri di desa Serut dalam melakukan
pengolahan masih sangat sederhana atau masih menggunakan sistem manual.
Adapun peran home industri ini adalah membantu perekonomian keluarga,
mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan tinjauan ekonomi Islam bahwa usaha yang dilakukan oleh
pengusaha home industri di desa Serut dilakukan dengan baik dan sejalan
dengan syariat Islam, hanya saja masih sederhana dalam berbagai hal, sehingga
belum maksimal.
BAB I
PENDAHULUAN
2

A. Latar Belakang Masalah

Secara historis desa merupakan cikal bakal terbentuknya masyarakat

politik dan pemerintahan di Indonesia jauh sebelum Negara bangsa ini
terbentuk. Struktur sejenis desa, masyarakat adat dan sebagainya telah menjadi
institusi sosial yang mempunyai posisi yang sangat penting. Desa merupakan
institusi yang otonom dengan tradisi, adat istiadat dan hukumnya sendiri serta
relatif mandiri. Hal ini antara lain ditunjukan dengan tingkat keragaman yang
tinggi. Menurut Taliziduhu Ndraha dalam bukunya “Dimensi-Dimensi
Pemerintahan Desa”,
Desa adalah Kesatuan organisasi pemerintahan yang terendah, mempunyai
batas wilayah tertentu, langsung dibawah kecamatan, dan merupakan kesatuan
masyarakat hukum yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya 1.
Otonomi desa harus diakui sebagai kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat

dalam

rangka

kesejahteraan


bersama.

Berbicara

tentang

kesejahteraan merupakan dambaan semua manusia di dunia ini. Sejahtera lahir
dan batin.
Namun, dalam perjalanannya, kehidupan yang dijalani oleh manusia tak
selamanya dalam kondisi sejahtera. Pasang surut kehidupan ini membuat
manusia selalu berusaha untuk mencari cara agar tetap sejahtera. Mulai dari
pekerjaan kasar seperti buruh atau sejenisnya, sampai pekerjaan kantoran yang
bisa sampai ratusan juta gajinya dilakoni oleh manusia. Kesejahteraan
meliputi seluruh bidang kehidupan manusia. Mulai dari ekonomi, sosial,
budaya, iptek, hankamnas, dan lain sebagainya. Bidang-bidang kehidupan
tersebut meliputi jumlah dan jangkauan pelayanannya.

1

Taliziduhu Ndraha, Dimensi-Dimensi Pemerintahan Desa, (Jakarta: PT BINA AKSARA,

1981) hlm. 13.

3

Pemerintah memiliki kewajiban utama dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan

rakyatnya.

Untuk

mencapai

kesejahteraan

kita

perlu

memperhatikan indikator kesejahteraan itu. Adapun indikator tersebut di

antaranya adalah: Pertama.

Jumlah dan pemerataan pendapatan. Hal ini

berhubungan dengan masalah ekonomi. Pendapatan berhubungan dengan
lapangan kerja, kondisi usaha, dan faktor ekonomi lainnya. Penyediaan
lapangan kerja mutlak dilakukan oleh semua pihak agar masyarakat memiliki
pendapatan tetap untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kedua, pendidikan yang semakin mudah untuk dijangkau. Pengertian
mudah disini dalam arti jarak dan nilai yang harus dibayarkan oleh
masyarakat. Pendidikan yang mudah dan murah merupakan impian semua
orang. Dengan pendidikan yang murah dan mudah itu, semua orang dapat
dengan mudah mengakses pendidikan setinggi-tingginya. Sekolah dibangun
dengan jumlah yang banyak dan merata, disertai dengan peningkatan kualitas,
serta biaya yang murah. Kesejahteraan manusia dapat dilihat dari kemampuan
mereka untuk mengakses pendidikan, serta mampu menggunakan pendidikan
itu untuk mendapatkan kebutuhan hidupnya.
Ketiga, kualitas kesehatan yang semakin meningkat dan merata. Kesehatan
merupakan faktor untuk mendapatkan pendapatan dan pendidikan. Karena itu,
faktor kesehatan ini harus ditempatkan sebagai hal yang utama dilakukan oleh

pemerintah. Masyarakat yang sakit akan sulit memperjuangkan kesejahteraan
dirinya. Jumlah dan jenis pelayanan kesehatan harus sangat banyak. Agar
masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan tidak dibatasi oleh jarak
dan waktu. Setiap saat mereka dapat mengakses layanan kesehatan yang
murah dan berkualitas2.
Salah satu usaha untuk mensejahterakan masyarakat adalah dengan adanya
home industri. Home industri adalah kegiatan pengolahan bahan mentah atau
2

Icai, indikator Kesejahteraan, (Kompasiana, 2015)

4

barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Home industri juga merupakan wadah bagi
sebagian besar masyarakat yang mampu tumbuh dan berkembang secara
mandiri dengan memberikan andil besar serta menduduki peran strategis
dalam pembangunan ekonomi di desa Serut. Adapun jumlah home industri
yang ada di desa Serut sebanyak 6 jenis usaha,
Yaitu Karet, Emping, Pembuatan Bata Merah, Bangkiak, Bakso &

Warung. Sektor industri yang makin efesien dalam suatu perekonomian
nasional membutuhkan perusahaan-perusahaan kecil di bidang industri
pengolahan. Tetapi dalam hal perkembangan home industry yang semakin
maju, adanya juga permasalahan dan kesulitan yang dihadapi. Di Desa Serut,
Kec. Boyolangu, Tulungagung masih menggunakan teknik manual sehingga
produksi dari barang tersebut menjadi lama, sedangkan modal yang minim
juga dihadapi oleh para pelaku home industry tersebut.
Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul
“Peranan

Home

Industri

Dalam

Meningkatkan

Kesejahteraan


Masyarakat Menurut Prespektif Ekonomi Islam (Studi Kasus di Desa
Serut, Kec. Boyolangu, Tulungagung”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah peranan home industri dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di Desa Serut, Kec. Boyolangu, Tulungagung?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah:
1. Untuk mengetahui tentang peranan home industri dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di Desa Serut, Kec. Boyolangu, Tulungagung.
5

D. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari topik yang
dipersoalkan, maka penulis fokuskan kepada:
1. Peranan home industri dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
menurut perspektif ekonomi Islam (Studi Kasus Desa Serut, Kecematan
Boyolangu, Tulungagung).

2. Produksi pada home industri yang ada di Desa Serut, Kecematan
Boyolangu, Tulungagung.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembaca
dalam menghubungkan masalah yang diteliti. Selain itu juga dapat
menambah pengetahuan mahasiswa lain serta sebagai acuan untuk
penelitian berikutnya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini sebagai sumbangan saran, pemikiran dan informasi tentang
home industri yang ada di Desa Serut, Kec. Boyolangu, Tulungagung.
Selain itu semoga penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi home
industri

lainnya

dalam

meningkatkan


produk

untuk

mencapai

kesejahteraan masyarakat.
F. Penegasan Istilah
Dalam penelitian ini perlu istilah penegasan dari judul yang diteliti dengan
tujuan agar tidak terjadi ketidaksamaan pemahaman dalam membaca skripsi
ini, yaitu:
a. Secara Konseptual
Wirausaha
Peter F. Drucker mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan
kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sementara
itu, Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan
kraetivitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang
untuk memperbaiki kehidupan3.
Home Industri
3

Kasmir, S.E., M.M, Kewirausahaan, (Jakarta; PT RajaGrafindo Persada, 2007). Hlm 15

6

Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Sedang
Industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun
perusahaan. Singkatnya, Home Industri adalah rumah usaha produk barang
atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis
kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. Pengertian usaha kecil secara jelas
tercantum dalam UU No. 9 Tahun 1995, yang menyebutkan bahwa usaha kecil
adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,- (tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dengan hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp1.000.000.0004.
Kesejahteraan Masyarakat
Kesejahteraan

masyarakat,

istilah

yang

sering

digunakan

dalam

terminologi akademik adalah kesejahteraan sosial, mengalami pergeseran
dalam pemahaman dan penggunaannya. Kesejahteraan sosial itu menunjuk
kondisi kehidupan yang baik, terpenuhinya kebutuhan materi untuk hidup,
kebutuhan spiritual (tidak cukup mengaku beragama tetapi wujud nyata dari
beragama seperti menghargai sesama), kebutuhan sosial seperti ada tatanan
(order) yang teratur, konflik dalam kehidupan dapat dikelola, keamanan dapat
dijamin, keadilan dapat ditegakkan dimana setiap orang memiliki kedudukan
yang sama di depan hukum, tereduksinya kesenjangan sosial ekonomi5.
Ekonomi Islam
Muhammad Abdul Mannan, Ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan
sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh
nilai-nilai Islam6.

4

Yuyus Suryana & Kartib Bayu, Kewirausahaan, (Jakarta: Kencana, 2010). Hlm 102

5

Susetiawan, Pembangunan dan Kesejahteraan Masyrakat, (Jogja: PSPK (Pusat Studi
Pedesaan dan Kawasan)
6

Ahmad Budi P, Tyas W, Heri Kiswanto, Dani Hermansyah, Sistem Ekonomi Islam,
(Yogyakarta, 2011). Hlm 6

7

b. Secara Operasional
Dari definisi secara konseptual sebagaimana di atas maka secara
operasionalnya

dimaksudkan

untuk

Peranan

Home

Industri

Dalam

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Prespektif Ekonomi Islam
(Studi Kasus di Desa Serut, Kec. Boyolangu, Tulungagung). Adapun yang
menjadi indikator-indikator dalam penelitian ini adalah Home Industri,
Kesejahteraan Masyarakat, dan Dalam Prespektif Ekonomi Islam.

8

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pertumbuhan Bisnis Berbasis Rumahan (Home Industri)
Bisnis

berbasis

rumahan

dimiliki

oleh

orang

yang

berusaha

mengkombinasikan karir dan keluarga menurut Bill Drayton dalam bukunya
Mcgraw-Hill (2009), janganlah salah paham dan menggambarkan para pekerja
berbasis rumahan adalah wanita dan anak-anak masih kecil, hampir 30 persen
dari mereka adalah pria, selain untuk membantu pemerintah bisnis
menyeimbangkan antara kerja dan keluarga, alasan lain pertumbuhan bisnis
berbasis rumahan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Teknologi komputer telah menyeimbangkan lapangan persaingan,
memungkinkan bisnis berbasis rumahan untuk terlibat dan bertindak
seperti pesaing korporat yang besar. Koneksi internet broadband, personal
assistant (PDA), dan teknologi lainnya sedemikian terjangkau, sehingga
mendirikan sebuah bisnis menumbuhkan investasi awal yang jauh lebih
kecil dibandingkan sebelumnya.
2) Perampingan korporat telah membuat para pekerja menyadari tidak adanya
jaminan pekerjaan, dan menyebabkan banyak orang mendirikan USAHA
mereka sendiri.
3) Sikap sosial telah berubah. Wirausaha sebelum memulai usahanya para
pelaku home industry membuat pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kepada pelaku usaha yang lebih dahulu menekuni home industry dan dari
9

jawaban mereka pelaku home industry yang baru dapat menambah
informasi dari mereka yang sudah menekuni dunia usaha terlebih dahulu.
4) Hukum pajak yang sekarang diberlakukan lebih mempermudah para
pelaku home industry dibandingkan hukum pajak dan peraturan pajak
yang dahulu7.
Tetapi adanya kategori industri kecil menurut Departemen Perindustrian
seperti sebagai berikut:
1) Industri Kecil Modern
Industri kecil modern meliputi industri kecil yang menggunakan
teknologi proses madya (intermediate process technologies), mempunyai
skala produksi yang terbatas, tergantung pada dukungan industri besar dan
menengah dan dengan sistem pemasaran domestik dan ekspor, menggunakan
mesin khusus dan alat-alat perlengkapan modal lainnya. Dengan kata lain,
industri kecil yang modern telah mempunyai akses untuk menjangkau
sistem pemasaran yang relatif telah berkembang baik di pasar domestik
ataupun pasar ekspor.
2) Industri Kecil Tradisional

Industri kecil tradisional pada umumnya mempunyai ciri-ciri antara lain,
proses teknologi yang digunakan secara sederhana, mesin yang digunakan dan
alat perlengkapan modal lainnya relatif sederhana, lokasi di daerah pedesaan,
akses untuk menjangkau pasar yang berbeda di luar lingkungan yang
berdekatan terbatas.
3) Industri Kerajinan Kecil

Industri kecil ini sangat beragam, mulai dari industri kecil yang menggunakan
7

Abdul Haris, Pengembangan Produk Unggulan Industri Kecil Dan Strategi Pemasaran

Berbasis Analisis Swot (Pada Industri Kecil Genteng, Kayu Mebel, Dan Bordir Di Kabupaten
Probolinggo), JURNAL EcoBuss. Vol. 1, No 1 Maret 2013, hlm 10-11

10

proses teknologi yang sederhana sampai industri kecil yang menggunakan
teknologi proses madya atau malahan sudah menggunakan proses teknologi
yang tinggi8.
B. Karakteristik Kesejahteraan Masyarakat
Setiap manusia memiliki keinginan untuk sejahtera, sejahtera menunjuk ke
suatu keadaan yang lebih baik atau suatu kondisi manusia, dimana orangorangnya dalam keadaan makmur, sehat, dan damai. Menurut Undang-Undang
No 10 Tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan
keluarga sejahtera, diartikan bahwa keluarga sejahtera adalah keluarga yang
dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan
hidup spiritual dan materil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan
antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
Perumusan konsep kesejahteraaan oleh Biro Pusat Statistik (BPS) dan
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan
bahwa keluarga yang dikatakan sejahtera apabila memenuhi kriteria, yaitu:
1) Keluarga yang dapat memenuhi anggotanya, baik kebutuhan sedang,
pangan, perumahan, social maupun agama.
2) Keluarga yang mempunyai keseimbangan antara penghasilan keluaraga
dan jumlah anggota keluaraga dan
3) Keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan anggaota keluarga,
kehidupan bersama dengan masyarakat sekitar, beribadah khusuk
disamping terpenuhi kebutuhan pokoknya.
Disamping itu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
dalam pendekatan kesejahteraaan keluarga dengan membagi kriteria keluarga

8

Merry Triana Shinta L Tobing, Strategi Bertahan Usaha Kecil Dan Menengah (Studi
Kasus Kerajinan Kulit Manding, Kabupaten Bantul), (Yogyakarta,2007-2008). Hlm 16-17

11

ke dalam 5 tahapan, yaitu Keluarga Pra Sejahtera (Pra-KS), Keluarga
Sejahtera I (KS I), Keluarga Sejahtera II (KS II), Keluarga Sejahtera III (KS
III), DAN Keluarga Sejahtera Plus (KS III Plus)9.
C. Sumber Karakteristik Ekonomi Islam
Sumber karakteristik ekonomi Islam adalah Islam itu sendiri yang meliputi
tiga asas pokok. Ketiganya secara asasi dan bersama mengatur teori ekonomi
dalam islam, yaitu asas akidah, akhlak dan asas hukum (muamalah). Ada
beberapa karakteristik ekonomi Islam, antara lain:
1) Harta kepunyaan Allah dan manusia khalifah harta, karakteristik pertama
ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Semua harta, baik benda maupun alat produksi adalah milik Allah. Firman
Allah pada surat Al-Baqarah ayat 284.
b. Manusia adalah khalifah atas harta miliknya. Firman Allah pada surat AlHadid ayat 7.
2) Ekonomi terkait dengan akidah, syariah (hukum) dan moral.
Hubungan ekonomi Islam dengan akidah Islam tampak jelas dalam banyak
hal, seperti pandangan Islam terhadap alam semesta yang ditundukkan
(disediakan) untuk kepentingan manusia. Hubungan ekonomi Islam dengan
akidah dan syariah tersebut memungkinkan aktivitas ekonomi dalam islam
menjadi ibadah. Sedangkan diantara bukti hubungan ekonomi dan moral
dalam islam, adalah:
a. Larangan terhadap pemilik dalam penggunaan hartanya yang dapat
menimbulkan kerugian atas harta orang lain atau kepentingan masyarakat.
Nabi Muhammad SAW, bersabda: Tidak boleh merugikan diri sendiri dan juga
orang lain. (HR.Ahmad)
9

BPS, 2008

12

b. Larangan melakukan penipuan dalam transaksi. Nabi SAW, bersabda:
Orang-orang yang menipu kita bukan termasuk golongan kita.
c. Larangan menimbun (menyimpan) emas dan perak atau sarana-sarana
moneter lainnya, sehingga mencegah peredaran uang, karena uang sangat
diperlukan untuk mewujudkan kemakmuran perkonomian dalam masyarakat.
Menimbun (menyimpan) uang berarti menghambat fungsinya dalam
memperluas lapangan produksi dan penyiapan lapangan kerja buat para buruh.
Firman Allah dalam surat at-Taubah ayat 34.
d. Larangan melakukan pemborosan, karena akan menghancurkan individu
dalam masyarakat.
3) Keseimbangan antara keruhanian dan kebendaan
Beberapa ahli Barat menyatakan bahwa Islam sebagai agama yang menjada
diri, tetapi toleran (membuka diri). Selain itu, para ahli tersebut menyatakan
Islam adalah agama yang memiliki unsur kegamaan (mementingkan segi
akhirat) dan sekularitas (segi dunia).
4) Keadilan dan keseimbangan dalam melindungi kepentingan individu dan
masyarakat.
Arti keseimbangan dalam sistem sosial islam adalah tidak mengakui hak
mutlak dan kebebasan mutlak, tetapi mempunyai batasan-batasan tertentu,
termasuk dalam bidang hak milik. Hanya keadilan yang dapat melindungi
keseimbangan antara batasan-batasan yang ditetapkan dalam sistem islam
untuk kepemilikan individu dan umum.
5) Bimbingan konsumsi
Islam tidak membolehkan mengkonsumsi segala sesuatu secara berlebihan
(QS. Al-Araf ayat 31), hidup mewah dan bersikap angkuh (QS. Al-Isra ayat
16).
13

6) Petunjuk investasi
Tentang kriteria dalam menilai proyek investasi, al-mawsu’ah al-ilmiyah wa
al-amaliyah al-islamiyah memandang ada 5 kriteria yang sesuai dengan islam
untuk dijadikan pedoman dalam menilai proyek investasi, yaitu:
a. Proyek yang baik menurut Islam.
b. Memberikan rezeki seluas mungkin kepada anggota masyarakat.
c. Memberantas kekafiran, memperbaiki pendapatan dan kekayaan.
d. Memelihara dan menumbuh kembangkan harta.
e. Melindungi kepentingan anggota masyarakat.
7) Zakat
Zakat adalah salah satu karakteristik ekonomi Islam mengenai harta yang
tidak dimiliki dalam bentuk perekonomian lain, karena sistem perekonomian
diluar Ilsam tidak mengenal tuntutan Allah kepada pemilik harta agar
menyisihkan sebagian harta tertentu sebagai pembersih jiwa dari sifat kikir,
dengki dan dendam.
8) Larangan riba
Islam menekankan pentingnya memfungsikan uang pada bidangnya yang
normal, yaitu fasilitas transaksi dan alat penilaian barang. Diantara faktor yang
menyelewengkan uang dari bidangnya yang normal adalah bunga (riba)10.

Perubahan Struktur Ekonomi Islam
10

Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Hnadi Risza Idris, dan Ranti Wilasih, Ekonomi
Faktor
Sisi 2008), hlm. 6-11
Faktor Sisi
Makro Islam, (Jakarta:
Kencana,

Permintaan

Penawaran

14

Faktor

Faktor

Faktor

Faktor

Internal

Eksternal

Internal

Eksternal

Perubahan Struktur
Ekonomi

Dari

sisi

permintaan

perubahan

struktur

ekonomi

yang

selanjutunya menyebabkan meningkatnya pendapatan perkapita atau daya
beli masyarakat. Perubahan ini akan menggairahkan pertumbuhan industriindustri baru di satu pihak dan di pihak lain meningkatkan laju
pertimbuhan
Sedangkan

output
di

sisi

industri-industri
penawaran

atau

faktor-faktor

sector-sektor
penting

ekonomi.

yang

dapat

memengaruhi perubahan struktur ekonomi diantaranya adalah pergeseran
keunggulan komparatif, perubahan atau kemajuan tekhnologi, peningkatan
pendidikan atau kualitas sumber daya manusia (SDM), penemuanpenemuan material-material baru untuk produksi, dan akumulasi
modal.hal ini menambah koleksi jenis-jenis industri yang tumbuh dan
selanjutnya menyebabkan semakin besar kontribusi output industri
terhadap pembentukan PDB11.
11

https://www.slideshare.net/handy456/perekonomian-indonesipertumbuhan-danperubahan-struktur-ekonomi diunduh pada tanggal 11 Maret 2017 pukul 09.12

15

D. Penelitian Terdahulu
Berikut ini merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait
dengan penelitian yang dilakukan penulis, yaitu:
1. Lilik Siswanta, 2008, “Kontribusi Home Industri Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Sosial Ekonomi Keluarga (Studi Kasus di Desa Wukirsari,
Imogiri)”, hasil penelitian home industri memberikan kontribusi dalam
meningkatkan kesejahteraan keluarga, karena didukung oleh penghasilan
yang diperoleh dari kerajinan.
2. Lie Liana, 2008, “Pembinaan Dan Pengembangan Usaha Kecil Sebagai
Sarana Memperkokoh Struktur Perekonomian Nasional”, hasil penelitian
apabila pembinaan dan pengembangan terhadap Usaha Kecil berhasil
dilakukan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, baik secara sendirisendiri maupun bersama-sama, dan dilakukan secara terarah dan terpadu
serta berkesinambungan, itu berarti amanat di dalan UU No. 9 Tahun 1995
telah dilaksanakan.
3. Nurdiana A, Roslindah Daeng Siang, 2015, “Kajian Rasio Tingkat
Kesejahteraan Masyarakat Pulau Tasipi Dengan Pulau Tiga Kabupaten
Muna”, hasil Penelitian Ratio tingkat kesejahteraan atau kondisi ekonomi
anatara kedua pulau sebesar 1: 2, karena disebabkan karakteristik dari
masyarkat yakni social dan budaya yang berbeda.
4. Aleksius Beautus Ringgi Soka, Totok Sasongko, Dody Setyawan, 2012,
“Strategi Pemerintah Desa Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Melalui Sektor Home Industry”, hasil penelitian bentuk stratgei yang
dilakukan pemerintah antara lain: memberikan bantuan untuk kemudahan
dalam akses pemodalan, bantuan pembangunan prasarana penunjang usaha
home industry, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan

16

jaringan usaha, peningkatan akses tekhnologi, dan mewujudkan iklim
bisnis yang lebih kondusif.
E. Kerangka Berfikir
Home Industri
Di desa Serut,
Boyolangu,
Tulungagung

1. Pengrajin Karet,
2. Pengelolaan Krupuk Emping,
3. Pembuatan Bata Merah,
4. Pengrajin Bangkiak,
5. Pengelolan Bakso dan Warung,

Kelayakan Usaha

Pasar

Tenaga Kerja

Manajemen

Peningkatan
Kesejahteraan
Masyarakat

F. Proposisi
Dalam penelitian ini, memiliki proposisi sebagai berikut:
1. Peranan yang dilakukan home industri dalam meningkatkan kesejahteraan
di Desa Serut, Kec. Boyolangu, Tulungagung.
17

2. Pengelolaan home industri yang ada di Desa Serut, Kec. Boyolangu,
Tulungagung dalam prespektif ekonomi islam.
3. Home industri dapat meningkatkan ekonomi Desa Serut, Kec. Boyolangu,
Tulungagung dengan berbagai macam kegiatan usaha dan keterampilan
masyarakat.

BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah strategi umum yang digunakan atau dianut
dalam pengumpulan dan analisis data yang digunakan untuk menjawab
masalah yang dihadapi. Adapun metode yang digunakan penulis meliputi:
a) Pendekatan dan Jenis Penelitian
Berpijak dari penelitian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengelolaan, perkembangan dan peranan home industry di Desa Serut, Kec.
Boyolangu, Kab. Tulungagung. Jenis penelitian yang digunakan yang sesuai
dengan penelitian ini yaitu bersifat deskriptif. Maka yang dipakai oleh
18

peneliti adalah jenis deskriptif kualitatif yang mempelajari masalah-masalah
yang ada serta tata cara kerja yang berlaku. Penelitian deskriptif kualitatif
ini digunakan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Di
dalamnya

terdapat

upaya

mendeskripsikan,

mencatat,

analisis

dan

menginterpretasikan kondisi yang sekarang ini terjadi. Dengan kata lain
penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh informasiinformasi mengenai keadaan yang ada. Adapun rancangan penelitian ini
adalah:
1) Setelah menentukan tema dan tempat yang digunakan untuk melakukan
peneltian, selanjutnya peneliti mengadakan studi pendahuluan ke Desa
Serut, Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung.
2) Untuk mendapatkan informasi yang akurat, peneliti menentukan
informasi dan metode-metode yang digunakan untuk menggali data
yang diperlukan dalam penelitian ini, diantaranya adalah dengan
menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.
3) Setelah seluruh data terkumpul, untuk selanjutnya diidentifikasi dan
yang terakhir menyajikan data dari hasil penelitian.

b) Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu,
Tulungagung. Adapun alasan penulis meneliti pada lokasi tersebut karena
home industri ini masih tergolong dalam industri kecil dan karyawannya pun
masih terdiri dari beberapa orang saja, oleh karena itu masih terjangkau untuk
diteliti.
c) Kehadiran Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, kehadiran peneliti bertindak sebagai instrumen
sekaligus

pengumpul

data.

Kehadiran

peneliti

mutlak

diperlukan,
19

karena disamping itu kehadiran peneliti juga sebagai pengumpul data.
Sebagaimana salah satu ciri penelitian kualitatif dalam pengumpulan data
dilakukan sendiri oleh peneliti. Sedangkan kehadiran peneliti dalam penelitian
ini

sebagai

pengamat partisipan/berperanserta,

artinya

dalam proses

pengumpulan data peneliti mengadakan pengamatan dan mendengarkan
secermat mungkin sampai pada yang sekecil-kecilnya sekalipun.
d) Data dan Sumber Data
Menurut sumber datanya dalam penelitian ini, data dibedakan menjadi dua
macam yakni:
1) Data Primer, yaitu sumber yang langsung memberi data kepada peneliti

diantaranya adalah: pengelola home industry, karyawan dan keluarga.
2) Data Sekunder, yaitu sumber data yang tidak langsung diberikan oleh

peneliti, seperti: Kepala Desa, pemuka-pemuka masyarakat ataupun
masyarakat sekitar, dan buku-buku serta informasi lainnya yang dapat
mendukung dalam penelitian ini.
e) Teknik Pengumpulan Data
Agar diperoleh data yang valid dalam penelitian ini perlu ditentukan
teknik-teknik pengumpulan data yang sesuai. Dalam hal ini penulis
menggunakan metode, yaitu:
1) Wawancara (Interview)

Metode wawancara (interview) adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau
tanpa menggunakan metode (guide) wawancara. Alat pengumpul datanya
disebut pedoman wawancara dan sumber datanya berupa responden. Metode
wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur. Pedoman
wawancara tidak terstruktur tidak berisi sejumlah pertanyaan dan sejumlah
jawaban. Akan tetapi berupa garis besar data yang ingin diperoleh. Dalam
20

penelitian ini yang bertindak sebagai responden adalah pengelola home
industry, karyawan, keluarga, Kepala Desa, pemuka-pemuka masyarakat
ataupun masyarakat sekitar. yang ingin penulis tanyakan melalui wawancara
yaitu:
a. Bagaimana Pengelolaan Home Industry yang ada di Desa Serut,

Kecamatan Boyolangu, Tulungagung?
b. Bagaimana Perkembangan Home Industry yang ada di Desa Serut,

Kecamatan Boyolangu, Tulungagung?
c. Bagaimana Peranan Home Industry dalam menentukan kesejahteraan

ekonomi yang ada di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu,
Tulungagung?
2) Observasi atau Pengamatan
Observasi atau pengamatan adalah penginderaan secara langsung
terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses atau prilaku. Dalam arti luas
observasi tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilakukan dengan mata
kepala saja. Metode ini penulis gunakan untuk mengamati secara
langsung dan mencatat tentang situasi yang ada dalam lingkungan tersebut.
Dalam hal ini berkaitan dengan proses pengambilan keputusan. Yang ingin
penulis ketahui melalui observasi yaitu: letak geografis home industry di
Desa Serut, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, kondisi sarana dan
prasarana

home

industry

di

Desa

Serut,

Kecamatan

Boyolangu,

Tulungagung, kondisi pengelolaan home industry di Desa Serut, Kecamatan
Boyolangu, Tulungagung.
3) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode yang mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, prestasi, agenda dan
sebagainya. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data dari tentang
sejarah berdirinya home industry Di Desa Serut, Kecamatan Boyolangu,
Tulungagung, jumlah karyawan, sarana dan prasarana serta dokumen lain
21

yang berhubungan dengan penelitian ini.
f) Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Proses analisis merupakan usaha
untuk menentukan jawaban atas pertanyaan perihal. Rumusan-rumusan dan
pelajara-pelajaran atau hal-hal yang kita peroleh dalam proyek penelitian.
Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisis data
adalah

rangkaian

kegiatan

penelaahan,

pengelompokan,

sistematisasi,

penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial,
akademis dan ilmiah. Pada tahapan ini peneliti melakukan proses penguraian
data menurut bagian-bagiannya dan penelaan bagian itu sendiri serta hubungan
antar bagian- bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman
arti keseluruhan.
g) Pengecekan Keabsahan Temuan
Kreteria yang digunakan dalam pengecekan data atau pemeriksaan
keabsahan data dalam penelitian ini adalah pengecekan dengan criteria
kredibilitas. Kredibilitas adalah suatu kreteria untuk

memenuhi bahwa data

informasi yang dikumpulkan harus mengandung nilai kebenaran, yang berarti
bahwa hasil penelitian kualitatif dapat dipercaya oleh pembaca dan dapat
diterima oleh responden yang memberikan informasi yang dikumpulkan
selama penelitian berlangsung.
Supaya dapat memperoleh data kredibilitas yang valid maka Lincom dan
Guba merekomendasikan tujuh teknik yang perlu dilakukan oleh peneliti
yaitu: Prolongend Engagement, Persistent Observation, Trianggulation, Pear
Debriefing, Member Check, Negative Case Analysis, Dan Refencycal
Adequacy Check. Adapun dalam penelitian ini, peneliti dalam pemerikasaan
keabsahan data hanya menggunakan cara Trianggulasi (triangulation) karena
cara ini dianggap peneliti paling sesuai dengan penelitian yang dilakukan dan
22

cara ini merupakan cara yang paling mudah untuk dilakukan jika
dibandingkan dengan cara atau metode yang lainnya.
Adapun yang dimaksud dengan trianggulasi (triangulation) yaitu bahwa
verifikasi dari penemuan dengan menggunakan berbagai sumber informasi
dan berbagai metode pengumpulan data. Sedangkan trianggulasi yang
digunakan dalam penelitian ini:
1. Trianggulasi sumber data, dilakukan dengan cara:
a) Membandingkan apa yang dikatakan secara pribadi,
b) Membandingkan data hasil wawancara dengan isi dokumen terkait.
c) Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
d) Membandingkan keadaan perspektif seseorang dari berbagai pendapat
dan pandangan orang lain. Perbandingan ini akan memperjelas
peneliti atas latar belakang alasan-alasan terjadinya perbedaan
pandangan tersebut.
2. Trianggulasi metode, yaitu dengan menggunakan lebih dari satu strategi
penelitian untuk memperoleh sebuah informasi yang sama. Untuk itu
dipergunakan dua cara, yaitu: mengecek derajat kepercayaan penemuan
hasil beberapa teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan data dan
mengecek beberapa sumber data dengan metode yang sama. Pandangan
trianggulasi

metode

dimaksudkan

untuk

memvariasikan

dan

memvalidasi analisis kualitatif.
3. Diskusi teman sejawat, yakni diskusi yang dilakukan dengan rekan yang
mampu memberikan masukan ataupun sanggahan sehingga memberikan
kemantapan terhadap hasil penelitian.
h) Tahap-tahap Penelitian
Untuk melakukan sebuah penelitian kualitatif, perlu mengetahui tahaptahap yang akan dilalui dalam proses penelitian. Tahapan ini disusun secara
sistematis agar diperoleh data secara sistematis pula. Ada empat tahap yang
23

bisa dikerjakan dalam suatu penelitian, yaitu:
1. Tahap Pra-lapangan
Pada tahap pra-lapangan merupakan tahap penjajakan lapangan.
Ada enam langkah yang dilakukan oleh peneliti yaitu:
a. Menyusun rancangan penelitian
Pada tahap ini, peneliti membuat usulan penelitian atau proposal
penelitian yang sebelumnya didiskusikan dengan dosen pembimbing serta
mahasiswa.
b. Memilih lapangan penelitian
Peneliti memilih Desa Serut, Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung karena
merupakan home industry yang di bentuk perorangan. Mengurus Perizinan di
Desa Serut, Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung pada bulan Maret 2017.
c. Menjajaki dan Menilai Lapangan
Tahap ini dilakukan untuk memperoleh gambaran umum tentang
keadaan home industry di Desa Serut, Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung.
Agar peneliti lebih siap terjun ke lapangan serta untuk menilai keadaan,
situasi, latar belakang dan konteksnya sehingga dapat ditemukan dengan apa
yang dipikirkan oleh peneliti.
d. Memilih dan Memanfaatkan Informan
Tahap ini peneliti memilih seorang informan yang merupakan orang yang
benar-benar tahu dan terlibat dalam kegiatan di home industry di Desa Serut,
Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung, tujuannya untuk melancarkan penelitian.
e. Menyiapkan Perlengkapan Penelitian
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu atau kebutuhan
yang akan dipergunakan dalam penelitian ini.
2. Tahap Lapangan
Dalam tahap ini dibagi atas tiga bagian yaitu:
a. Memahami latar penelitian dan persiapan diri
Tahap ini selain mempersiapkan diri, peneliti harus memahami latar
24

belakang penelitian agar dapat menentukan model pengumpulan datanya.
b. Memasuki Lapangan
Pada saat sudah masuk ke lapangan peneliti menjalin hubungan
yang akrab dengan subyek penelitian dengan menggunakan tutur bahasa yang
baik, akrab serta bergaul dengan mereka dan tetap menjaga etika
pergulan dan norma-norma yang berlaku di dalam lapangan penelitian
tersebut.
c. Berperan serta sambil mengumpulkan data
Dalam tahap ini peneliti mencatat data yang diperolehnya ke dalam field
notes, baik data yang diperoleh dari wawancara, pengamatan atau
menyaksikan sendiri kejadian tersebut.
3. Tahap Analisa Data
Analisa data merupakan suatu tahap mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar agar dapat
memudahkan dalam menentukan tema dan dapat merumuskan hipotesa kerja
yang sesuai dengan data. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai
sumber, dikumpulkan, diklasifikasikan dan analisa dengan komparasi
konstan.
4. Tahap Penulisan Laporan
Penulisan laporan merupakan hasil akhir dari suatu penelitian, sehingga
dalam tahap akhir ini peneliti mempunyai pengaruh terhadap hasil penulisan
laporan. Penulisan laporan yang sesuai dengan prosedur penulisan yang baik
karena menghasilkan kualitas yang baik pula terhadap hasil penelitian.

25

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Proses Produksi Pada Home Industri Di Desa Serut Kecamatan

Boyolangu.
Home industri merupakan wadah bagi sebagian besar masyarakat yang
mampu tumbuh dan berkembang secara mandiri dengan memberikan andil
besar serta menduduki peran strategis dalam pembangunan ekonomi di desa
Mengkirau. Adapun jumlah home industri yang ada di desa Serut sebanyak 6
jenis usaha yaitu Karet, Emping, Pembuatan Bata Merah, Bangkiak, Bakso
& Warung.Home industri di desa Serut dikelola oleh masyarakat setempat,
yang pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang.

26

Tenaga kerjanya kebanyakan dari keluarga sendiri, namun ada juga tenaga
kerja dari luar. Tenaga kerja merupakan faktor penentu dalam proses
produksi suatu usaha. Dengan demikian keberhasilan suatu usaha
dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja yang digunakan. Untuk pengadaan
bahan baku para produsen memperoleh bahan baku dari orang lain atau
dibeli dari pabrik, atau dari hasil kebun sendiri. Dalam produksinya
menggunakan mesin atau ada yang menggunakan cara tradisional.
Faktor yang penting dalam pengelolaan suatu usaha ini adalah tersedianya
pasar untuk pendistribusian produk kepada konsumen. Mengenai pemasaran
yang dihasilkan responden, ada yang dipasarkan sendiri untuk lokal saja,
ada juga di pasarkan antar daerah.
B. Peran

Home

Industri

Dalam

Meningkatkan

Kesejahteraan

Masyarakat Desa Serut
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah
atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki
nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau
assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri
tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Home industri di
desa Serut dalam kegiatan usahanya dapat membantu dalam membangun
perekonomian masyarakat setempat dikarenakan usaha ini mempunyai
kaitan dengan mata pencaharian. Hal ini dapat kita lihat pada tabel berikut
ini:
Tanggapan Responden Terhadap Peran
Usahanya Dalam Membantu Perekonomian
Masyarakat
Opsi

Uraian

Frekuensi

A

Membantu

12

B

Cukup membantu

6

C

Tidak membantu

-

Persentase
(%)
66,
6%
33,
3%
27

Jumlah

18

100
%

Dari tabel di atas dapat kita ambil informasi bahwa 12 responden
atau 66,6% mengatakan dengan adanya home industri membantu
perekonomian mereka, dan 6 orang responden atau 33,3% mengatakan
cukup membantu dan tidak ada responden mengatakan tidak membantu.
Tanda-tanda dari perekonomian yang baik adalah meningkatnya
pendapatan, dengan meningkatnya pendapatan maka akan meningkatkan
konsumsinya. Sementara apabila tingkat konsumsi baik, otomatis
masyarakat bisa sejahtera baik dari segi sandang, papan, dan pangan.
Jika sudah sejahtera maka orang akan meningkatkan jumlah
produksi dan distribusi barang, sehingga akhirnya bisa meningkatkan
lapangan kerja dan mengurangi tingkat pengangguran.

C. Tinjauan

Ekonomi

Islam

Terhadap

Peran

Home

Industri

Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Serut
Islam menganjurkan umatnya untuk memproduksi dan berperan dalam
berbagai bentuk aktivitas ekonomi, pertanian, perkebunan, perikanan,
perindustrian dan perdagangan. Islam memberkati pekerjaan dunia ini dan
menjadikannya bagian dari pada ibadah dan jihad. Bekerja adalah bagian
dari ibadah dan jihad jika sang pekerja bersikap konsisten terhadap
peratuaran Allah, suci niatnya, dan tidak melupakan-Nya. Dengan bekerja,
masyarakat bisa melaksanakan tugas kekhalifahannya, menjaga diri dari
maksiat, dan meraih tujuan yang lebih besar.

28

Demikian pula dengan bekerja seorang individu mampu memenuhi
kebutuhannya, mencukupi kebutuhan keluarganya, dan berbuat baik.12
Pemasaran (jual beli) juga merupakan hal yang menjadi perhatian dalam
Islam. Dalam muamalah, Islam menjunjung tinggi keadilan

yang

merupakan salah satu dasar teori ekonomi Islam. 13 Adil diartikan dengan
La Tazhlim Wa La Tuzhlam (tidak menzalimi dan tidak dizalimi) dengan
kata lain tidak ada pihak yang dirugikan. Dapat diambil kesimpulan bahwa
usaha yang dikembangkan oleh pengusaha home industri sudah sejalan
dengan syariat Islam,
Jadi home industri yang ada di Desa Serut sudah sejalan dengan
syariat islam, namun dalam kegiatan usahanya masih dilakukan dengan
sangat sederhana, dan dari segi permodalannya juga masih minim, sehingga
dengan modal yang sedikit kegiatan produksi terbatas, dengan demikian
penghasilan kurang memuaskan. Dalam hal ini maka pemerintah terlibat
dalam memberikan pinjaman, sehingga usaha kecil ini bisa meningkatkan
hasil produksinya.

12

Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997),
Cet. ke-1, 107.
13
Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007),Cet.
ke-3. 34

29

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka
dapat diperoleh kesimpulan tentang Peranan Home Industri Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam
(studi kasus desa Serut, Kec. Boyolangu, Tulungagung) sebagai berikut:

30

1. Proses produksi yang dilakukan oleh pengusaha home industri di desa
Serut dalam melakukan pengolahan masih sangat sederhana atau masih
menggunakan sistem manual atau masih menggunakan sistem manua.
2. Home industri merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas
lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada
masyarakat desa Serut dan berperan dalam meningkatkan perekonomian
masyarakat, mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
3. Berdasarkan tinjauan ekonomi Islam, bahwa usaha yang dilakukan oleh
pengusaha home industri di desa Serut dilakukan dengan baik dan sejalan
dengan syariat Islam, baik pada bahan baku, modal, proses produksi
dan pemasaran, hanya saja masih sederhana dalam berbagai hal, sehingga
belum maksimal dalam meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena itu
perlu ditingkatkan lagi proses produksi dan pemasaran tersebut, tetapi
tetap sesuai dengan aturan ekonomi Islam.

B. Saran
1. Agar Pemerintah Kabupaten Tulungagung memperhatikan produk yang
diusahakan oleh masyarakat desa Serut dengan memberikan pelatihanpelatihan, baik untuk produksi dan pemasaran produk yang di hasilkan.
2. Agar

Pemerintah

memudahkan

pengusaha

home

industri

untuk

mendapatkan pinjaman demi mengembangkan usaha produksinya.
3. Agar pengusaha home industri memperhatikan etika dalam memproduksi
suatu usaha, dan melakukan usaha sesuai dengan prinsip ekonomi Islam.
Bekerja pada jalur halal dan tidak hanya mengambil keuntungan semata.
31

DAFTAR PUSTAKA
Taliziduhu Ndraha, Dimensi-Dimensi Pemerintahan Desa, (Jakarta: PT BINA
AKSARA, 1981)
Icai, indikator Kesejahteraan, (Kompasiana, 2015)
Kasmir, S.E., M.M, Kewirausahaan, (Jakarta; PT RajaGrafindo Persada, 2007).
Yuyus Suryana & Kartib Bayu, Kewirausahaan, (Jakarta: Kencana, 2010).
Susetiawan, Pembangunan dan Kesejahteraan Masyrakat, (Jogja: PSPK (Pusat
Studi Pedesaan dan Kawasan)

32

Ahmad Budi P, Tyas W, Heri Kiswanto, Dani Hermansyah, Sistem Ekonomi
Islam, (Yogyakarta, 2011).
Merry Triana Shinta L Tobing, Strategi Bertahan Usaha Kecil Dan Menengah
(Studi Kasus Kerajinan Kulit Manding, Kabupaten Bantul), (Yogyakarta,20072008).
Badan Pusat Statistik 2010
Nurul Huda, Mustafa Edwin Nasution, Hnadi Risza Idris, dan Ranti
Wilasih, Ekonomi Makro Islam, (Jakarta: Kencana, 2008).
https://www.slideshare.net/handy456/perekonomian-indonesipertumbuhan-danperubahan-struktur-ekonomi

33