Beberapa Catatan dalam Mencermati Grand

Beberapa Catatan dalam Mencermati
Grand Desain Reformasi Birokrasi 2010-2025
a. Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2008
No
.

Grand Desain RB

Misi dan Tujuan RB

Adapun Misi Reformasi Birokrasi
adalah ;
a.
membentuk/menyempurnakan
Grand Design Reformasi
peraturan perundang-undangan
Biro-krasi (GDRB) 2010-2025
dalam rangka mewujudkan tata
menjadi pedoman dalam
kelola pemerintahan yang baik;
penyusunan Road Map

b.
melakukan
penataan
dan
Reformasi Birokrasi (RMRB)
penguatan
organisasi,
2010-2014. Selanjutnya,
tatalaksana,
manajemen
GDRB 2010-2025 dan RMRB
sumber daya manusia aparatur,
2010-2014, RMRB 2015pengawasan,
akuntabilitas,
2019, RMRB 2020-2024,
kualitas pelayanan publik, mind
menjadi pedoman bagi K/L
set dan culture set;
dan Pemda dalam menyusun
c. mengembangkan

mekanisme
road map masing-masing
kontrol yang efektif;
dalam pelaksanaan reformasi
birokrasi.
d. mengelola
sengketa
administratif secara efektif dan
efisien.
Visi Pembangunan
Adapun
Tujuan dari RB dijabarkan melalui
Nasional
arah
dan
hasil yang diharapkan.,yaitu :
INDONESIA YANG
Area
Hasil yang diharapkan
MANDIRI, MAJU,

ADIL, DAN MAKMUR
Organisasi
Organisasi yang tepat
fungsi dan tepat ukuran
(right sizing)
Tatalaksana
Sistem, proses dan
prosedur kerja yang

Prinsip RB

Pelaksana
Dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi dibagi
menjadi tiga tingkatan pelaksana, yaitu ;
Makro
Meso
Mikro

Beberapa prinsip
dalam

melaksanakan
reformasi birokrasi
dapat dikemukakan
sebagai berikut ;
a. Outcomes
Oriented
b. Terukur
c. Efisien
d. Efektif
e. Realistik
f. Konsisten
g. Sinergi
h. Inovatif
i. Kepatuhan
j. Dimonitor.

Penanggungjawab;
Komite
Pengarah
Reformasi

Birokrasi
Nasional

Unit Pengelola
Reformasi
Birokrasi
Nasional

Tim Independen

Tim Reformasi
Birokrasi
K/L/Pemda

Tim
Quality
Assurance
Keterangan
menjalankan
fungsi

manajerial,
yakni
menerjemah

menyangkut
implementas
i kebijakan/
program
reformasi

Tim
Reformasi
Birokrasi
Nasional

menyangk
ut
penyempu
rnaan
regulasi


Arah Kebijakan ;
1. Pembangunan
Aparatur Negara (UU
No. 17 Tahun 2007
tentang RPJPN 20052025).
2. Kebijakan
Pembangunan di
Bidang Hukum

(Perpres No. 5
tahun 2010 tentang
RPJMN 2010-2014)

Peraturan
Perundangund
angan
Sumber daya
manusia
aparatur


Pengawasan

Akuntabilitas
Visi Reformasi
Birokrasi adalah
“Terwujudnya
Pemerintahan Kelas
Dunia” pada tahun
2025

Pelayanan
publik
Pola pikir
(mind set)
dan Budaya
Kerja
(culture
set)
Aparatur


jelas, efektif, efisien,
terukur dan sesuai
dengan
prinsipprinsip
good
governance
Regulasi yang lebih
tertib,
tidak
tumpang tindih dan
kondusif
SDM apatur yang
berintegritas, netral,
kompeten, capable,
profesional,
berkinerja tinggi dan
sejahtera
Meningkatnya
penyelenggaraan

pemerintahan yang
bersih
dan bebas KKN
Meningkatnya
kapasitas
dan
akuntabilitas kinerja
birokrasi
Pelayanan
prima
sesuai
kebutuhan
dan
harapan
masyarakat
Birokrasi
dengan
integritas
dan
kinerja yang tinggi


nasional
yang
terkait
dengan
upaya
pelaksana
an
reformasi
birokrasi

kan
kebijakan
makro dan
mengkoordin
ir
(mendorong
dan
mengawal)
pelaksanaan
reformasi
birokrasi
di
tingkat
K/L
dan Pemda

birokrasi
sebagaiman
a digariskan
secara
nasional
yang
menjadi
bagian dari
upaya
percepatan
reformasi
birokrasi
pada
masingmasing K/L
dan
Pemda

b. Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara
No.

Komponen

Sifat

Tujuan

Ruang Lingkup

Pelaksana
Tim Pengarah

Tim Pelaksana

Tingkat Kementrian/Lembaga

1.

Road
Map
Reformasi
Birokrasi
(RMRB) tahun
2010-2014

Komponen
Penataan
Organisasi

Road Map Reformasi
Birokrasi untuk
periode 2010–2014
lebih bersifat living
document, ditetapkan
dengan
Peraturan
Menteri PAN dan RB

Makro

a. Ketua: Pimpinan
a. Ketua : Sekretaris
K/L,
K/L
b. Sekretaris :Sekretaris b. Sekretaris : Pejabat
K/L,
Eselon II, dan
c. Anggota pejabat
c. Anggota
Sesuai
eselon I.
Kebutuhan
Tingkat Pemerintah Daerah
a. Ketua : Gubernur,
a. Ketua : Sekda
Bupati, Walikota.
b. Sekretaris : Pejabat
b. Sekretaris :Sekda
eselon II
c. Anggota: Pejabat
c. Anggota
Sesuai
Eselon II
Kebutuhan

Road
Map
Reformasi a. Penguatan Birokrasi
Birokrasi (RMRB) bertujuan
Pemerintah
untuk
memberikan
arah b. Tingkat Pelaksanaan
pelaksanaan
reformasi c. Program melingkupi
birokrasi
di
tingkat Makro, Meso
kementerian/lembaga (K/L)
dan Mikro.
dan
pemerintah
daerah
(Pemda) agar berjalan secara
efektif,
efisien,
terukur,
konsisten,
terintegrasi,
melembaga,
dan
berkelanjutan.
Beberapa catatan dalam Grand Desain Reformasi Birokrasi,
berdasarkan tingkatan yang akan dicapai, yakni ;

Meso

Mikro

-

Organisasi
K/L
dan
Pemda
diharapkan
menjadi
tepat fungsi dan tepat
ukuran (right sizing).

tepat fungsi dan tepat
ukuran (right sizing)

Tambahan Lainnya
Penerapan Quick wins
Quick wins, adalah suatu langkah inisiatif yang

Tata Laksana

Penggunaan
Teknologi Informasi

Konsultasi dan Asistensi a. Penyusunan SOP
untuk menciptakan organisasi
penyelenggaraan
yang efektif dan efisien
tugas dan fungsi
b. Pembangunan atau
Pengembangan egovernment

Manajemen SDM

Sistem rekruitmen
dan promosi,
serta pengembangan
kualitas aparatur
yang berbasis
kompetensi
dan transparan.
Pemerintahan bersih
dan bebas KKN

Penerapan
management

Monitoring
Evaluasi

dan

Kinerja Organisasi

Berbasis
Akuntabilitas

Sistem Rekrutmen dan
promosi aparatur
berbasis kompetensi,
transparan,
serta
memperoleh gaji dan
bentuk
jaminan
kesejahteraan
Mengadakan
Monitoring, a. Penerapan Sistem
evaluasi dan Pelaporan.
Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP)
pada masing-masing
K/L dan Pemda
b. Peningkatan Peran
Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah
(APIP) sebagai
Quality Assurance
dan consulting
Penerapan
Manajemen a. Penerapan
Perubahan dalam Kinerja
Manajemen
Organisasi
Perubahan,
b. Akuntabilitas kinerja
c. Penyusunan Indikator

mudah dan cepat
dicapai yang mengawali pelaksanaan suatu
program dalam reformasi
birokrasi terutama yang berkaitan dengan
pemberantasan korupsi,
kolusi dan nepotisme, serta peningkatan kualitas
pelayanan publik. Quick wins bermanfaat untuk
mendapatkan momentum yang positif dan
meningkatkan kepercayaan diri instansi dalam
melakukan langkah reformasi birokrasi, serta
meningkatkan kepercayaan masyarakat (to win
public’s heart).

Knowledge

Tunjangan Kinerja,
Pemberian tunjangan kinerja berbeda dengan
pemberian remunerasi. Tunjangan kinerja
merupakan fungsi dari keberhasilan pelaksanaan
reformasi birokrasi atas dasar kinerja yang telah
dicapai oleh seseorang individu pegawai. Kinerja
individu pegawai yang dimaksud tentunya harus
sejalan dengan kinerja yang hendak dicapai oleh
instansinya.Oleh karena itu, tunjangan kinerja
individu pegawai dapat meningkat atau menurun
sejalan dengan peningkatan atau penurunan
kinerja yang diukur berdasarkan Indikator
Kinerja Utama.

Tunjangan kinerja dalam pelaksanaan reformasi
birokrasi menggunakan
prinsip-prinsip:
a. Efisiensi/optimalisasi pagu anggaran belanja
K/L dan Pemda.

Kualitas Pelayanan
Publik

Regulasi

Pelayanan Publik
yang transparan,
cepat, tepat,
sederhana, aman,
terjangkau dan
memiliki kepastian

Kinerja Utama (IKU)
a. Penerapan standar
pelayanan pada unit
kerja masing-masing
b. Penerapan SPM pada
kabupaten/ kota
c. Partisipasi
masyarakat dalam
penyelenggaraan
pelayanan publik
Identifikasi peraturan
perundang-undangan
yang
dikeluarkan/diterbitkan
oleh K/L dan
Pemda sebagai dasar
untuk melakukan
regulasi
dan deregulasi

b. Equal pay for equal work, yaitu pemberian
besaran tunjangan kinerja sesuai dengan
harga jabatan dan pencapaian kinerja.

Pemberian Tunjangan Kinerja, didasarkan pada:
(1) kesiapan K/L dan Pemda dalam
melaksanakan reformasi
birokrasi secara
berkesinambungan.
dan (2) dampak potensial strategis dari
pelaksanaan reformasi birokrasi K/L dan Pemda.
Sedangkan, Pemberian Tambahan/Pengurangan
Anggaran Tunjangan Kinerja, didasarkan hasil
evaluasi dengan fokus pertimbangan pada: (1)
kemajuan K/L dan Pemda dalam melaksanakan
reformasi birokrasi secara berkesinambungan;
dan (2) dampak strategis dari pelaksanaan
reformasi birokrasi K/L dan Pemda.