Rencana Pembelajaran Fisika dengan Model
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
KURIKULUM 2013 BERBASIS 5 M
“HUBUNGAN RODA-RODA”
Disusun untuk Memenuhi Tugas P4F
(Perencanaan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika)
Disusun Oleh :
Kelompok I
-
Aya Sofia
(K2312015)
-
Indra Budi Setiawan
(K2312035)
-
Mayang Dwinta T.
(K2312043)
-
Nur Ulfah Citra Devi
(K2312053)
-
Tiara Setia Satiti
(K2312072)
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Inti :
SMA
: .........
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: X/1
Alokasi Waktu
: 1 x 45 menit
Materi Pokok
: Gerak Melingkar
Sub Materi Pokok
: Hubungan Roda-roda
KI1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
KI2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual,
konseptual,
prosedural
berdasarkan
rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar :
1.1.
Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan
mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan
fenomena alam fisis dan pengukurannya
1.
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu;
objektif;
jujur;
teliti;
cermat;
tekun;
hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan ,
melaporkan, dan berdiskusi
3.5.
Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan
laju konstan dan penerapannya dalam teknologi
4.5.1.1
Menyajikan ide/gagasan terkait gerak melingkar
(misalnya pada hubungan roda-roda
Indikator
:
Afektif :
2.1.1. Menunjukkan (dengan berpendapat) contoh hubungan rodaroda pada gerak melingkar beraturan dalam kehidupan
sehari-hari.
2.1.2. Kognitif :
1.
Menjelaskan hubungan roda sepusat pada hubungan
roda-roda.
2.
Menjelaskan hubungan roda bersinggungan pada
hubungan roda-roda.
3.
Menjelaskan hubungan roda setali pada hubungan
roda-roda.
4.
Memformulasikan
persamaan
hubungan
roda
hubungan
roda
sepusat pada hubungan roda-roda.
5.
Memformulasikan
persamaan
bersinggungan pada hubungan roda-roda.
6.
Memformulasikan persamaan hubungan roda setali
pada hubungan roda-roda.
7.
Menjelaskan hubungan roda sepusat pada hubungan
roda-roda dalam kehidupan sehari-hari.
8.
Menjelaskan hubungan roda bersinggungan pada
hubungan roda-roda dalam kehidupan sehari-hari.
9.
Menjelaskan hubungan roda setali pada hubungan
roda-roda dalam kehidupan sehari-hari.
Psikomotor :
4.5.1. Mengamati simulasi flash hubungan roda-roda sepusat
4.5.2. Mengamati simulasi flash hubungan roda-roda bersinggungan
4.5.3. Mengamati simulasi flash hubungan roda-roda setali
I.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Afektif :
2.1.3.
Dengan diskusi kelas siswa kelas X semester I dapat menunjukkan (dengan
berpendapat) contoh hubungan roda-roda pada gerak melingkar beraturan dalam
kehidupan sehari-hari dengan kritis.
Kognitif :
3.5.1. Siswa kelas X semester I mampu menjelaskan hubungan roda sepusat pada
hubungan roda-roda dengan baik melalui kegiatan diskuasi kelompok.
3.5.2. Siswa kelas X semester I mampu menjelaskan hubungan roda bersinggungan pada
hubungan roda-roda dengan baik melalui kegiatan diskuasi kelompok.
3.5.3. Siswa kelas X semester I mampu menjelaskan hubungan roda setali pada hubungan
roda-roda dengan baik melalui kegiatan diskusi kelompok.
3.5.4. Siswa kelas X semester I mampu memformulasikan persamaan hubungan roda
sepusat pada hubungan roda-roda melalui kegiatas diskusi kelompok dengan benar
dan tepat.
3.5.5. Siswa kelas X semester I mampu memformulasikan persamaan hubungan roda
bersinggungan pada hubungan roda-roda melalui kegiatas diskusi kelompok dengan
benar dan tepat.
3.5.6. Siswa kelas X semester I mampu memformulasikan persamaan hubungan roda setali
pada hubungan roda-roda melalui kegiatas diskusi kelompok dengan benar dan tepat.
3.5.7. Melalui diskusi kelompok, siswa kelas X semester 1 mampu menjelaskan hubungan
roda sepusat pada hubungan roda-roda dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
3.5.8. Melalui diskusi kelompok, siswa kelas X semester 1 mampu menjelaskan hubungan
roda bersinggungan pada hubungan roda-roda dalam kehidupan sehari-hari dengan
benar.
3.5.9. Melalui diskusi kelompok, siswa kelas X semester 1 mampu menjelaskan hubungan
roda setali pada hubungan roda-roda dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
Psikomotorik :
4.5.1. Melalui animasi flash, siswa kelas X semester 1 mengamati simulasi flash hubungan
roda-roda sepusat dengan benar
4.5.2. Melalui animasi flash, siswa kelas X semester 1 mengamati simulasi flash hubungan
roda-roda bersinggungan dengan benar
4.5.3. Melalui animasi flash, siswa kelas X semester 1 mampu mengamati simulasi flash
hubungan roda-roda setali dengan benar
II. MATERI AJAR
Hubungan Roda-roda
Pernahkah kalian memperhatikan sistem gerak dari roda sepeda dan kemudian
berpikir untuk menganalisanya? Kemudian perhatikan pada gambar di bawah ini. Pada
gambar tersebut terlihat ada tiga benda bundar, roda, gir depan dan gir belakang yang antara
depan dan belakang dihubungkan dengan tali. Ketiga benda bundar tersebut, saling
berhubungan membentuk sistem dan dinamakan hubungan roda-roda.
Gir belakang dan roda memiliki pusat yang sama dan berputar dengan kecepatan sudut
yang sama (ω sama) hubungan seperti ini disebut roda sepusat. Hubungan kedua adalah gir
belakang dan gir depan. Kedua gir itu terhalang dengan tali (rantai) sehingga berputar
bersama dengan kecepatan linier titik yang bersinggungan sama (v sama). Hubungan seperti
ini disebut roda bersinggungan.
Dari penjelasan di atas dapat dipertegas bahwa pada dasarnya hubungan roda-roda ada
dua jenis dan memenuhi hubungan berikut :
-
Roda sepusat
: ω sama
-
Roda bersinggungan
: v sama
-
Roda setali
: v sama
dengan :
ω = kecepatan sudut (rad/s)
v = kecepatan linier titik-titik singgung (m/s)
Hubungan roda-roda di atas dapat dilihat pada gambar di bawah ini
a. Dua roda dengan poros yang sama
Pada kasus ini dua roda berbeda ukuran berada pada satu poros yang sama.
Akibatnya kedua roda mempunyai kecepatan sudut yang sama dengan arah yang sama.
Karena panjang jari-jari roda berbeda, ada yang besar ada yang kecil maka kecepatan
liniernya berbeda. Semakin besar ukuran (jari-jari) roda makan akan semakin besar
kecepatan liniernya. Rumus persamaannya
Kecepatan Sudut Roda A = Kecepatan Sudut Roda B
ωA = ω B
vA vB
=
r A rB
b. Roda saling bersinggungan
Pada kasus ini roda saling bersinggungan satu sama lain. Sistem hubungan roda
ini mirip dengan poin dua tetapi yang membedakannya adalah arah kecepatan liniernya
yang berbeda. Jadi kecepatan linier sama tapi berbeda arah dan kecepatan sudutnya
berbeda.
Kecepatan Linier Roda A = Kecepatan Linier Roda B
vA = vB
ωA.rA = ωB.rA
c. Dua roda dihubungkan dengan satu rantai
Ketika dua roda kita hubungkan dengan sebuah rantai, maka kedua roda tersebut
akan memiliki kecepatan linier yang sama (sama dengan kecepatan gerak rantai). Tidak
hanya besar kecepatan liniernya yang sama tapi juga arah dari gerakan roda. Dalam
hubungan roda ini yang berbeda adalah kecepatan sudutnya.
Kecepatan Linier Roda A = Kecepatan Linier Roda B
vA = vB
ωA.rA = ωB.rA
III. MODEL PEMBELAJARAN
IV.
V.
Kooperatif Group Investigation
METODE PEMBELAJARAN
-
Diskusi
-
Informasi
LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Persiapan praKBM
1. Membuat peringkat siswa dari kemampuan tinggi sampai kemampuan rendah.
2. Membuat kelompok tim yang beranggotakan 8-9 siswa dengan kemampuan merata
dari prestasi tinggi sampai rendah / pengelompokan secara heterogen.
3. Mencatat setiap anggota kelompok dalam daftar lembar anggota tim.
4. Menyiapkan LKS dan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran.
b. Kegiatan Pembelajaran
LANGKAH PEMBELAJARAN
WAKTU
PENDAHULUAN
a. Pembukaan
Doa + Persiapan + Cek kehadiran siswa.
b. Orientasi
Guru menyampaikan kompetensi yang harus dicapai,
indikator dan tujuan pembelajaran.
c. Prasyarat konsep
Konsep gerak melingkar beraturan dan besaran-besaran
yang terkait dengan gerak melingkar beraturan.
d. Motivasi
5 menit
A. Orientasi Terhadap Masalah
Guru menanyakan “Pernahkan kalian melihat satu set
rantai dan roda pada sepeda?”, “Bagian yang mana saja
yang berputar?” dan “Bagaimana hubungan bagianbagian yang berputar?
B. Mengidentifikasi Topik dan Mengorganisasi Siswa ke
dalam Kelompok
Guru membagi kelas menjadi tiga kelompok yang akan
membahas tiga jenis hubungan roda-roda.
KEGIATAN INTI
C. Merencanakan Tugas Belajar
- Guru memberikan penjelasan awal tentang hubungan
roda-roda
- Guru memberikan laptop yang berisi tayangan flash dan
powerpoint untuk masing-masing kelompok dengan sub
pokok bahasan hubungan roda-roda sesuai yang
didapatkan tiap kelompok.
- Guru membagikan Lembar Kerja Siswa untuk tiap
kelompok.
D. Melakukan Investigasi (Eksplorasi)
- Siswa saling bertukar pendapat, berdiskusi,
menjelaskan dan menyusun ide-ide berdasarkan
tayangan flash, powerpoint dan menjawab pertanyaan
pada Lembar Kerja Siswa.
- Siswa berdiskusi untuk memformulasikan hubungan
roda sepusat, bersinggungan dan setali pada hubungan
roda-roda.
E. Menyiapkan Laporan Akhir (Elaborasi)
30 menit
VI.
SUMBER BELAJAR
1. Media :
a. Cetak
Bahan ajar
Lembar kerja siswa
Lembar evaluasi
b. Visual
Flash
Slide powerpoint
2. Alat/Bahan :
Spidol
Whiteboard
Penghapus whiteboard
Laptop
LCD
Layar proyektor
3. Sumber Belajar :
Taranggono. A dan Subagya. H. 2005. Sains Fisika 2B. Bumi Aksara: Jakarta.
Kangingan, Marthen. 2006. Fisika 2 untuk SMA/MA. Jakarta: Erlangga.
Handayani, Sri. 2009. Fisika untuk SMA. Jakarta: Erlangga.
4. Website :
http://www.phet.edu/physics/labvirtual/circularmotion.shtml
http://www.smanepus.sch.id/kumpulan-materi/materi05.html
VII.
PENILAIAN
Teknik
: Tugas individu (Aspek kognitif)
Bentuk instrumen
: Tes tertulis uraian
NO.
INDIKATOR
SOAL
1
3.5.1. Menjelaskan
SOAL
Jelaskan 3 jenis
KUNCI
1. Dua roda dengan
hubungan roda hubungan roda-roda
poros yang sama
sepusat
ωA= ωB
pada beserta
SKOR
30
vA vB
=
r A rB
hubungan roda- perbedaaannya!
roda.
3.5.2. Menjelaskan
2. Roda saling
hubungan roda
bersinggungan
bersinggungan.
pada hubungan
vA = vB
roda-roda.
ωA.rA = ωB.rA
3.5.3. Menjelaskan
3. Dua roda
hubungan roda
setali
2
dihubungkan
pada
hubungan roda-
dengan satu rantai.
roda.
vA = vB
3.5.4. Memformulasi
Perhatikan gambar
ωA.rA = ωB.rA
Diketahui :
kan persamaan berikut :
Jari-jari roda A (rA) = 2 cm
hubungan roda
Jari-jari roda B (rB) = 4 cm
sepusat
Jari-jari roda C (rC) = 10 cm
pada
hubungan
Kecepatan sudut roda B
roda-roda.
(ωB)
3.5.5. Memformulasi
kan persamaan
hubungan roda
= 60 putaran/menit
= 60 putaran/60
sekon = 1putaran/sekon
= 1(2π radian)/sekon
40
bersinggungan
= 2π rad/s
pada
Sistem roda berjari-
Ditanya : Kecepatan linear
hubungan
jari RA = 2 cm ; RB = 4
roda C (vC)
roda-roda.
cm dan RC = 10 cm
Jawab :
dihubungkan seperti
Kecepatan linear tepi
3.5.6. Memformulasi
kan persamaan gambar. Roda B
roda B
hubungan roda diputar 60 putaran
Kecepatan linear tepi roda
setali
B:
pada permenit, maka hitung
hubungan
laju linear roda C!
roda-roda.
vB = rB ωB = (4 cm)(2π
rad/s) = 8π cm/s
Kecepatan linear tepi
roda A
Roda A dan roda B
dihubungkan dengan tali
karenanya kecepatan linear
tepi roda A (vA) sama
dengan kecepatan linear
tepi roda B (vB).
vA = vB = 8π cm/s
Kecepatan linear tepi
roda C
Roda C dan roda A
dihubungkan dengan tali
karenanya kecepatan linear
tepi roda C (vC)
sama dengan kecepatan
linear tepi roda A (vA).
3
3.5.7. Melalui diskusi Sebutkan contoh
kelompok,
penerapan hubungan
vC = vA = vB = 8π cm/s.
1. Gir sepeda
2. Gir mesin pabrik
siswa kelas X roda-roda pada
3. Kipas angin
semester
4. Diesel
1 kehidupan sehari-hari!
mampu
5. Mesin penggilingan
menjelaskan
6. Alat Fotokopi
30
hubungan roda
sepusat
3.5.1.
pada
hubungan rodaroda
dalam
kehidupan
sehari-hari
dengan benar.
3.5.8. Melalui diskusi
kelompok,
siswa kelas X
semester
1
mampu
menjelaskan
hubungan roda
bersinggungan
pada hubungan
roda-roda dalam
kehidupan
sehari-hari
dengan benar.
3.5.9. Melalui diskusi
kelompok,
siswa kelas X
semester
1
mampu
menjelaskan
hubungan roda
setali
pada
hubungan rodaroda
dalam
kehidupan
sehari-hari
dengan benar.
SKOR TOTAL
100
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Sub materi
: Hubungan Roda – Roda
Kelas/Semester
: X/1
Hari/Tanggal
:
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Nama
Disiplin
Kerjasama
Kejujuran
Kepedulian
Tanggung
jawab
Jumla
h Skor
Nilai
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Keterangan:
1 = tidak aktif
2 = kurang aktif
3 = cukup aktif
4 = aktif
5 = sangat aktf
KURIKULUM 2013 BERBASIS 5 M
“HUBUNGAN RODA-RODA”
Disusun untuk Memenuhi Tugas P4F
(Perencanaan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika)
Disusun Oleh :
Kelompok I
-
Aya Sofia
(K2312015)
-
Indra Budi Setiawan
(K2312035)
-
Mayang Dwinta T.
(K2312043)
-
Nur Ulfah Citra Devi
(K2312053)
-
Tiara Setia Satiti
(K2312072)
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Inti :
SMA
: .........
Mata Pelajaran
: Fisika
Kelas/Semester
: X/1
Alokasi Waktu
: 1 x 45 menit
Materi Pokok
: Gerak Melingkar
Sub Materi Pokok
: Hubungan Roda-roda
KI1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
KI2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual,
konseptual,
prosedural
berdasarkan
rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar :
1.1.
Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan
mengatur alam jagad raya
melalui pengamatan
fenomena alam fisis dan pengukurannya
1.
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu;
objektif;
jujur;
teliti;
cermat;
tekun;
hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan ,
melaporkan, dan berdiskusi
3.5.
Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan
laju konstan dan penerapannya dalam teknologi
4.5.1.1
Menyajikan ide/gagasan terkait gerak melingkar
(misalnya pada hubungan roda-roda
Indikator
:
Afektif :
2.1.1. Menunjukkan (dengan berpendapat) contoh hubungan rodaroda pada gerak melingkar beraturan dalam kehidupan
sehari-hari.
2.1.2. Kognitif :
1.
Menjelaskan hubungan roda sepusat pada hubungan
roda-roda.
2.
Menjelaskan hubungan roda bersinggungan pada
hubungan roda-roda.
3.
Menjelaskan hubungan roda setali pada hubungan
roda-roda.
4.
Memformulasikan
persamaan
hubungan
roda
hubungan
roda
sepusat pada hubungan roda-roda.
5.
Memformulasikan
persamaan
bersinggungan pada hubungan roda-roda.
6.
Memformulasikan persamaan hubungan roda setali
pada hubungan roda-roda.
7.
Menjelaskan hubungan roda sepusat pada hubungan
roda-roda dalam kehidupan sehari-hari.
8.
Menjelaskan hubungan roda bersinggungan pada
hubungan roda-roda dalam kehidupan sehari-hari.
9.
Menjelaskan hubungan roda setali pada hubungan
roda-roda dalam kehidupan sehari-hari.
Psikomotor :
4.5.1. Mengamati simulasi flash hubungan roda-roda sepusat
4.5.2. Mengamati simulasi flash hubungan roda-roda bersinggungan
4.5.3. Mengamati simulasi flash hubungan roda-roda setali
I.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Afektif :
2.1.3.
Dengan diskusi kelas siswa kelas X semester I dapat menunjukkan (dengan
berpendapat) contoh hubungan roda-roda pada gerak melingkar beraturan dalam
kehidupan sehari-hari dengan kritis.
Kognitif :
3.5.1. Siswa kelas X semester I mampu menjelaskan hubungan roda sepusat pada
hubungan roda-roda dengan baik melalui kegiatan diskuasi kelompok.
3.5.2. Siswa kelas X semester I mampu menjelaskan hubungan roda bersinggungan pada
hubungan roda-roda dengan baik melalui kegiatan diskuasi kelompok.
3.5.3. Siswa kelas X semester I mampu menjelaskan hubungan roda setali pada hubungan
roda-roda dengan baik melalui kegiatan diskusi kelompok.
3.5.4. Siswa kelas X semester I mampu memformulasikan persamaan hubungan roda
sepusat pada hubungan roda-roda melalui kegiatas diskusi kelompok dengan benar
dan tepat.
3.5.5. Siswa kelas X semester I mampu memformulasikan persamaan hubungan roda
bersinggungan pada hubungan roda-roda melalui kegiatas diskusi kelompok dengan
benar dan tepat.
3.5.6. Siswa kelas X semester I mampu memformulasikan persamaan hubungan roda setali
pada hubungan roda-roda melalui kegiatas diskusi kelompok dengan benar dan tepat.
3.5.7. Melalui diskusi kelompok, siswa kelas X semester 1 mampu menjelaskan hubungan
roda sepusat pada hubungan roda-roda dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
3.5.8. Melalui diskusi kelompok, siswa kelas X semester 1 mampu menjelaskan hubungan
roda bersinggungan pada hubungan roda-roda dalam kehidupan sehari-hari dengan
benar.
3.5.9. Melalui diskusi kelompok, siswa kelas X semester 1 mampu menjelaskan hubungan
roda setali pada hubungan roda-roda dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
Psikomotorik :
4.5.1. Melalui animasi flash, siswa kelas X semester 1 mengamati simulasi flash hubungan
roda-roda sepusat dengan benar
4.5.2. Melalui animasi flash, siswa kelas X semester 1 mengamati simulasi flash hubungan
roda-roda bersinggungan dengan benar
4.5.3. Melalui animasi flash, siswa kelas X semester 1 mampu mengamati simulasi flash
hubungan roda-roda setali dengan benar
II. MATERI AJAR
Hubungan Roda-roda
Pernahkah kalian memperhatikan sistem gerak dari roda sepeda dan kemudian
berpikir untuk menganalisanya? Kemudian perhatikan pada gambar di bawah ini. Pada
gambar tersebut terlihat ada tiga benda bundar, roda, gir depan dan gir belakang yang antara
depan dan belakang dihubungkan dengan tali. Ketiga benda bundar tersebut, saling
berhubungan membentuk sistem dan dinamakan hubungan roda-roda.
Gir belakang dan roda memiliki pusat yang sama dan berputar dengan kecepatan sudut
yang sama (ω sama) hubungan seperti ini disebut roda sepusat. Hubungan kedua adalah gir
belakang dan gir depan. Kedua gir itu terhalang dengan tali (rantai) sehingga berputar
bersama dengan kecepatan linier titik yang bersinggungan sama (v sama). Hubungan seperti
ini disebut roda bersinggungan.
Dari penjelasan di atas dapat dipertegas bahwa pada dasarnya hubungan roda-roda ada
dua jenis dan memenuhi hubungan berikut :
-
Roda sepusat
: ω sama
-
Roda bersinggungan
: v sama
-
Roda setali
: v sama
dengan :
ω = kecepatan sudut (rad/s)
v = kecepatan linier titik-titik singgung (m/s)
Hubungan roda-roda di atas dapat dilihat pada gambar di bawah ini
a. Dua roda dengan poros yang sama
Pada kasus ini dua roda berbeda ukuran berada pada satu poros yang sama.
Akibatnya kedua roda mempunyai kecepatan sudut yang sama dengan arah yang sama.
Karena panjang jari-jari roda berbeda, ada yang besar ada yang kecil maka kecepatan
liniernya berbeda. Semakin besar ukuran (jari-jari) roda makan akan semakin besar
kecepatan liniernya. Rumus persamaannya
Kecepatan Sudut Roda A = Kecepatan Sudut Roda B
ωA = ω B
vA vB
=
r A rB
b. Roda saling bersinggungan
Pada kasus ini roda saling bersinggungan satu sama lain. Sistem hubungan roda
ini mirip dengan poin dua tetapi yang membedakannya adalah arah kecepatan liniernya
yang berbeda. Jadi kecepatan linier sama tapi berbeda arah dan kecepatan sudutnya
berbeda.
Kecepatan Linier Roda A = Kecepatan Linier Roda B
vA = vB
ωA.rA = ωB.rA
c. Dua roda dihubungkan dengan satu rantai
Ketika dua roda kita hubungkan dengan sebuah rantai, maka kedua roda tersebut
akan memiliki kecepatan linier yang sama (sama dengan kecepatan gerak rantai). Tidak
hanya besar kecepatan liniernya yang sama tapi juga arah dari gerakan roda. Dalam
hubungan roda ini yang berbeda adalah kecepatan sudutnya.
Kecepatan Linier Roda A = Kecepatan Linier Roda B
vA = vB
ωA.rA = ωB.rA
III. MODEL PEMBELAJARAN
IV.
V.
Kooperatif Group Investigation
METODE PEMBELAJARAN
-
Diskusi
-
Informasi
LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Persiapan praKBM
1. Membuat peringkat siswa dari kemampuan tinggi sampai kemampuan rendah.
2. Membuat kelompok tim yang beranggotakan 8-9 siswa dengan kemampuan merata
dari prestasi tinggi sampai rendah / pengelompokan secara heterogen.
3. Mencatat setiap anggota kelompok dalam daftar lembar anggota tim.
4. Menyiapkan LKS dan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran.
b. Kegiatan Pembelajaran
LANGKAH PEMBELAJARAN
WAKTU
PENDAHULUAN
a. Pembukaan
Doa + Persiapan + Cek kehadiran siswa.
b. Orientasi
Guru menyampaikan kompetensi yang harus dicapai,
indikator dan tujuan pembelajaran.
c. Prasyarat konsep
Konsep gerak melingkar beraturan dan besaran-besaran
yang terkait dengan gerak melingkar beraturan.
d. Motivasi
5 menit
A. Orientasi Terhadap Masalah
Guru menanyakan “Pernahkan kalian melihat satu set
rantai dan roda pada sepeda?”, “Bagian yang mana saja
yang berputar?” dan “Bagaimana hubungan bagianbagian yang berputar?
B. Mengidentifikasi Topik dan Mengorganisasi Siswa ke
dalam Kelompok
Guru membagi kelas menjadi tiga kelompok yang akan
membahas tiga jenis hubungan roda-roda.
KEGIATAN INTI
C. Merencanakan Tugas Belajar
- Guru memberikan penjelasan awal tentang hubungan
roda-roda
- Guru memberikan laptop yang berisi tayangan flash dan
powerpoint untuk masing-masing kelompok dengan sub
pokok bahasan hubungan roda-roda sesuai yang
didapatkan tiap kelompok.
- Guru membagikan Lembar Kerja Siswa untuk tiap
kelompok.
D. Melakukan Investigasi (Eksplorasi)
- Siswa saling bertukar pendapat, berdiskusi,
menjelaskan dan menyusun ide-ide berdasarkan
tayangan flash, powerpoint dan menjawab pertanyaan
pada Lembar Kerja Siswa.
- Siswa berdiskusi untuk memformulasikan hubungan
roda sepusat, bersinggungan dan setali pada hubungan
roda-roda.
E. Menyiapkan Laporan Akhir (Elaborasi)
30 menit
VI.
SUMBER BELAJAR
1. Media :
a. Cetak
Bahan ajar
Lembar kerja siswa
Lembar evaluasi
b. Visual
Flash
Slide powerpoint
2. Alat/Bahan :
Spidol
Whiteboard
Penghapus whiteboard
Laptop
LCD
Layar proyektor
3. Sumber Belajar :
Taranggono. A dan Subagya. H. 2005. Sains Fisika 2B. Bumi Aksara: Jakarta.
Kangingan, Marthen. 2006. Fisika 2 untuk SMA/MA. Jakarta: Erlangga.
Handayani, Sri. 2009. Fisika untuk SMA. Jakarta: Erlangga.
4. Website :
http://www.phet.edu/physics/labvirtual/circularmotion.shtml
http://www.smanepus.sch.id/kumpulan-materi/materi05.html
VII.
PENILAIAN
Teknik
: Tugas individu (Aspek kognitif)
Bentuk instrumen
: Tes tertulis uraian
NO.
INDIKATOR
SOAL
1
3.5.1. Menjelaskan
SOAL
Jelaskan 3 jenis
KUNCI
1. Dua roda dengan
hubungan roda hubungan roda-roda
poros yang sama
sepusat
ωA= ωB
pada beserta
SKOR
30
vA vB
=
r A rB
hubungan roda- perbedaaannya!
roda.
3.5.2. Menjelaskan
2. Roda saling
hubungan roda
bersinggungan
bersinggungan.
pada hubungan
vA = vB
roda-roda.
ωA.rA = ωB.rA
3.5.3. Menjelaskan
3. Dua roda
hubungan roda
setali
2
dihubungkan
pada
hubungan roda-
dengan satu rantai.
roda.
vA = vB
3.5.4. Memformulasi
Perhatikan gambar
ωA.rA = ωB.rA
Diketahui :
kan persamaan berikut :
Jari-jari roda A (rA) = 2 cm
hubungan roda
Jari-jari roda B (rB) = 4 cm
sepusat
Jari-jari roda C (rC) = 10 cm
pada
hubungan
Kecepatan sudut roda B
roda-roda.
(ωB)
3.5.5. Memformulasi
kan persamaan
hubungan roda
= 60 putaran/menit
= 60 putaran/60
sekon = 1putaran/sekon
= 1(2π radian)/sekon
40
bersinggungan
= 2π rad/s
pada
Sistem roda berjari-
Ditanya : Kecepatan linear
hubungan
jari RA = 2 cm ; RB = 4
roda C (vC)
roda-roda.
cm dan RC = 10 cm
Jawab :
dihubungkan seperti
Kecepatan linear tepi
3.5.6. Memformulasi
kan persamaan gambar. Roda B
roda B
hubungan roda diputar 60 putaran
Kecepatan linear tepi roda
setali
B:
pada permenit, maka hitung
hubungan
laju linear roda C!
roda-roda.
vB = rB ωB = (4 cm)(2π
rad/s) = 8π cm/s
Kecepatan linear tepi
roda A
Roda A dan roda B
dihubungkan dengan tali
karenanya kecepatan linear
tepi roda A (vA) sama
dengan kecepatan linear
tepi roda B (vB).
vA = vB = 8π cm/s
Kecepatan linear tepi
roda C
Roda C dan roda A
dihubungkan dengan tali
karenanya kecepatan linear
tepi roda C (vC)
sama dengan kecepatan
linear tepi roda A (vA).
3
3.5.7. Melalui diskusi Sebutkan contoh
kelompok,
penerapan hubungan
vC = vA = vB = 8π cm/s.
1. Gir sepeda
2. Gir mesin pabrik
siswa kelas X roda-roda pada
3. Kipas angin
semester
4. Diesel
1 kehidupan sehari-hari!
mampu
5. Mesin penggilingan
menjelaskan
6. Alat Fotokopi
30
hubungan roda
sepusat
3.5.1.
pada
hubungan rodaroda
dalam
kehidupan
sehari-hari
dengan benar.
3.5.8. Melalui diskusi
kelompok,
siswa kelas X
semester
1
mampu
menjelaskan
hubungan roda
bersinggungan
pada hubungan
roda-roda dalam
kehidupan
sehari-hari
dengan benar.
3.5.9. Melalui diskusi
kelompok,
siswa kelas X
semester
1
mampu
menjelaskan
hubungan roda
setali
pada
hubungan rodaroda
dalam
kehidupan
sehari-hari
dengan benar.
SKOR TOTAL
100
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Sub materi
: Hubungan Roda – Roda
Kelas/Semester
: X/1
Hari/Tanggal
:
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Nama
Disiplin
Kerjasama
Kejujuran
Kepedulian
Tanggung
jawab
Jumla
h Skor
Nilai
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Keterangan:
1 = tidak aktif
2 = kurang aktif
3 = cukup aktif
4 = aktif
5 = sangat aktf