S IND 1006529 Appendix (4)

(1)

TRANSKIP DATA

OBJEK PENELITIAN KESATU 1. Transkip Data Peristiwa Tutur 1

Hari/Tanggal : Kamis, 19 Juni 2014

Waktu : 19.08 WIB

Latar : Aplikasi percakapan WhatsApp

Keterangan

X : Peneliti

O1 : Objek pertama

X : Hai, Ramin. I am Indi from Indonesian major, UPI. I need your help for my resea rch. Can you help me? :D

O1 : semester berapa

X : semester 8

O1 : Nomor saya ambil dari siapa

Tentang apa

X : Dapat dari teman saya, Hani. O1 : Tentang orang asing

X : Sosiolinguistik. Tentang Language Choice O1 : you research

X : yaa. Judulnya Pemilihan Bahasa oleh Mahasiswa Asinh O1 : Harus bertumu?

X : *asing

O1 : saya tidak mau datang ke upi

Mau wavanjara

X : Iya, saya perlu rekam ketika kamu sedang berbicara dengan orang-orang Tidak apa-apa. Tidak usah bertemu di upi.


(2)

O1 : ada tiga orang

?

Berapa minute?

X : Boleh, kamu mau ajak teman? O1 : Saya berbijara bahasa indo

Sama teman anda?

X : satu jam, mungkin. Kamu kenal Suman? Saya ajak dia juga, tapi dia sedang di Jakarta.

O1 : saya tahu dia

Kapan harus kempulin tugas? X : ini untuk skripsi, my last task

Bulan depan harus sudah selesai

Kapan bisa bertemu? Anda bisa aja teman? Sorry typo, ajak

O1 : Dia tidak kembali bandung?

Saya ikut kkn dan bulang.. Saya bersiapan untuk itu…

X : saya tidak tanya. Tapi dia akan kasih kabar kalau sudah di Bandung. Kalau bertemu sebentar gimana?

O1 : kamu bisa datang di mana

X : bisa di mana saja. Kamu mau di mana?

O1 : saya tidak, tahu, tempatnya…banyak

X : Gimana dengan ciwalk?

Atau yang dekat dengan tempat tinggal kamu O1 : di mana


(3)

Misalnya rumah makan atau tempat kopi

Percakapan ini berlanjut hari berikutnya, pada tanggal 20 Juni 2014. X : kamu suka makanan sunda? Gimana kalau Ampera?

Atau tempat kopi di Two Cents di Jalan Cimanuk no. 2 Atau McDonald’s

O1 : selamat jumatan

Kamu datang sama teman? X : saya datang sendiri

Jadi ketemu di mana? Jam berapa? Setelah jumatan?

O1 : saya berfikir di mana aja…

Jam tiga bisa…tetapi

X : Oke, jam 3 di Ampera dekat kampus itenas. Bisa? O1 : Di jalan suji

Mostafa ?

X : Iya betul Mau?

O1 : dekat jam sostek?

Bisa inshaallah X : iya

Oke, terima kasih ya

O1 : jam tiga ya…


(4)

2. Transkip Data Peristiwa Tutur 2

Hari/Tanggal : Kamis, 20 Juni 2014

Waktu : 15.00 WIB

Latar : Rumah Makan Ampera

Keterangan

X : Peneliti Y : Pelayan O1 : Objek pertama

X : Asalnya dari mana? O1 : Saya asal dari Turki

X : Turki.

O1 : Turki. Saya tinggal di Ankara.

X : Di mana?

O1 : Di Ankara. Di ibu kota. Saya pindah ke sini, tiga tahun sudah selesai.

X : Tiga tahun sudah selesai. Berarti ini tahun terakhir? O1 : Eee.. tahun depan

X : Tahun depan

O1 : Tahun depan in sha Allah. Tapi, skripsi tidak tau. Skripsinya, eee

Sembilan semester atau delapan, tidak tahu. X : lebih cepat berarti ya?

O1 : In sha Allah lebih cepat, waktu sembilan bulan.

X : (tertawa) tinggal di Indonesia sudah lama?

O1 : Saya tinggal di Indonesia tiga tahun setengah. Eee, lima. Satu semester

saya belajar bahasa Indonesia. X : Ooh

O1 : Di Unpad, di Dago


(5)

O1 : Di Dago. Setelah ini, saya cari kuliah untuk eee pendidikan Bahasa

Inggris. Teman-teman rekomen di UPI bagus untuk pendidikan. X : Ya, untuk pendidikan Bahasa Inggris.

O1 : Tapi karena, eee saya mau pemerintah, sekolahnya pemerintah. Tidak

mau swasta.

X : Tidak mau swasta.

O1 : Tidak mau swasta (tersenyum)

X : Ya ya. Tapi baru bisa bahasa Indonesianya berarti setelah datang ke Indonesia?

O1 : Yes, setelah. Saya belajar bahasa Indonesia, ‘Apa kabar?’ atau semuanya

di Indonesia.

X : (tertawa) di Indonesia, wow keren. O1 : Dulu tidak mendengar bahasa Indonesia.

X : O iya, kalau bahasa ibu Ramin apa? O1 : Bahasa Turki.

X : Setiap hari berbicara bahasa Turki?

O1 : Di sini boleh (mendekatkan telepon genggam milik peneliti)

X : (tertawa)

O1 : Setiap hari kita berbiacara bahasa Turki. Misalnya orang Indonesia di sini

berbicara bahasa Indonesia, kita juga. Tapi kalau di Indonesia ada Sunda, ada Jawa.

X : Ya, bahasa daerah.

O1 :Tapi kita tidak ada Sunda Jawa, cuman bahasa Turki yang mentukan,

bahasa Indonesia. Tapi ada dialeknya, di West Turki, ada Kurdi. Mereka berbicara bahasa Kurdi. Tapi, di Turki untuk umum harus wajib bahasa Turki. Di Indonesia ada toleransi, misalnya di sekolah-sekolahnya ada Sundanesse, Javanese di dialeknya. Tapi di Turki nggak ada, dalam pendidikan nggak ada, cuman bahasa Turki


(6)

O1 : Bahasa Inggris saya mulai kelas 5. Kelas 5.

X : Elementery School.

O1 : Ya kelas 5, sampai sekarang (tersenyum)

X : Oh, bahasa Inggris saya jelek (tertawa) Bahasa Inggris susah ya?

O1 : Bahasa Inggrisnya, susah karena di Indonesia atau di Turki tidak

tempatnya, tempat Inggris. X : Ya.

O1 : Karena tidak Inggris susah belajarnya. Karena tidak pernah…

X : Tidak dipraktekan.

O1 : Tidak ada praktikan, tidak mendengar, tidak tulisan atau ini. Susah. Tapi

fakultas saya bahasa Inggris, saya berfikir eee belajar eee pendidikannya bahasa Inggris bagaimana.

X : Iya.

O1 : Menjelasi guru bagaimana.

X : Iya. Ramin suka makanan Sunda atau pernah coba?

O1 : eee saya makanan di Indonesia….

X : Apa aja?

O1 : Makanan Indonesia tapi tidak tahu ini Sunda atau Jawa.

X : Suka apa?

O1 : Tapi suka nasi uduk, nasi padang, eee nasi padang dan bakso. Bakso,

Sunda atau Jawa?

X : Bakso di semua daerah ada kayanya kalau bakso.

O1 : Bakso, saya suka sedikit. Tidak terlalu banyak. Tapi belum coba di

lainnya. Tapi, udang saya tidak suka udang. X : Udang. Tidak suka seafood?

O1 : eee seafood, ikan suka.


(7)

O1 : Tapi, eee apa, udang tidak suka. Udang tidak ada di negara saya.

X : Oh, tidak ada.

O1 : Tidak ada. Tidak makanan begitu.

X : Saya juga tidak suka udang (tertawa)

O1 : Kadang-kadang ada teman-teman bilang eee udang alergi.

X : Oh iya.

O1 : Tapi saya di Turki nggak ada udang.

X : Di Turki tidak ada udang.

O1 : Di Indonesia ada. Terus tropical seperti … jus apa ini, jus alpukat, jus

campuran, es campuran. Tapi di Turki nggak ada. Nggak ada dan untuk di tourism kota-kota ada tapi mahal banget. Di sini, misalnya mangga, mango misalkan lima ribu, sepuluh ribu, di sana minimum lima puluh ribu. X : Mahal sekali ya. Berarti di Indonesia menurut Ramin, murah-murah? O1 : ee murah ee tapi, tidak semuanya.

X : tidak semuanya. O1 : tidak semuanya.

X : Mungkin di sini ada yang murah ada uang mahal gitu ya.

O1 : Tapi ini, di sini dayeh (daerah) di Indonesia dekat ekuadoral ya?

X : Hmm

O1 : Karena ada tropical, tropical term, di Turki ngga ada

X : Garis khatulistiwa ya?

O1 : Karena di sini anggur nggak ada, apel nggak ada. Tapi di Turki ada.

X : Oh iya.

O1 : Juga di Turki satu kilo dua ribu, di sini dua puluh (ribu)

X : (tertawa)


(8)

X : oh iya?

O1 : tapi…

Y : silahkan. O1 : makasih.

O1 : Tapi di Turki eee, pisang untuk orang ee orang kaya.

X : di Turki buat orang kaya (tertawa) O1 : ya untuk orang kaya.

X : kenapa?

O1 : Karena di Turki mahal, satu kilo lima puluh ribu, di sini cuman lima ribu.

X : iyaa (tertawa) beda nol nya ilang satu ya?

O1 : yes, cuman. Karena di Turki ngga ada pisang, susah, harus panas. Di

Afrika, Turki sendiri ada tapi kecil sekali, jelek. X : Mmm jelek. Di sana iklimnya apa?

O1 : iklimnya, subtropical lebih atas.

X : Lebih panas?

O1 : lebih tinggi, lebih tinggi dari pada di Indonesia. Eee Turki ada empat

mersim, ee empat mersim ada mersim salju, mersim panas, mersim hujan cuman Maret aja, Maret. Ee, ada empat mersim di Turki. Mersim panas Juni July Agustus, eee tiga bulan satu mersim. Ee yang di Turki sama yang di September Oktober ee lihat di apa namanya pohon-pohon jatuh.

X : gugur? O1 : yes ee

X : musim gugur

O1 : yes musim gugur. Setelah ini mulai panas. Dingin, this November mulai

sampai Maret. Tapi semuanya tiga bulan.

X : Semuanya tiga bulan, dan ….


(9)

X : selalu tepat waktu? Kalau di Indonesia kan musim panas musim hujan kadang tidak jelas.

O1 : yes, tidak jelas. Tapi di Turki bisa terus.

(Jeda, X dan O1 berhenti mengobrol ketika pelayan datang untuk memberi dua

gelas teh tawar hangat)

O1 : Misalnya di Turki ada ini teh. (memegang gagang gelas teh di depannya)

X : Ya.

O1 : Misalnya ini teh tawar, di Turki ada, tapi di Turki harus sangat panas.

X : harus sangat panas.

O1 : yes, ini pake es bisa di Indonesia, atau pake susu bisa.

X : Oh ya.

O1 : Tapi di Turki. Air putih, air dingin boleh. Tapi di Turki never, tidak bisa.

X : tidak bisa.

O1 : tidak bisa. Tidak pake. tidak ada culture ini. Cuman pake teh artinya

panas. Teh celup bisanya nggak ada, kita bikin terus di ada araknya, tehnya ee di bawah teh pake air panas, di atasnya, di bawahnya air putih, di atasnya teh, ada table.

X : ada tempat khusus?

O1 : iya, tempat khusus. Turki khsanya cuman tehnya, tee panas dan teh

tawar. Gula atau manisan nanti bisa pake sendiri aja. X : hmm iya

O1 : kulturnya berbeda

X : iya, kulturnya berbeda. Ramin pernah ke negara mana aja? O1 : saya pernah di Iran, Akran, Malaysia

X : Malaysia. O1 : Indonesia.


(10)

O1 : Indonesia Malaysia dekat menurut saya

X : dekat

O1 : Menurut saya Indonesia dan Malaysia satu nasional, satu bangsa.

X : mirip ya muka-mukanya?

O1 : mirip, tapi berbeda negara. Ee karena di sana saya keliatan banyak orang

Cina, ekonomi di bisnisnya banyak sekali orang Cina, tapi di Indonesia semuanya ada banyak sekali lihat di kultur-kultur Indonesia.

X : Ya, banyak sekali.

O1 : di sana, masuk keliatan di Kuala Lumpur keliatan ada ini datar Cina, tapi

batik-batik ada, orang India ada, orang... Di sini kamu datang di Indonesia keliatan di sini Indonesia, di sana seperti Cina atau campuran. Tapi ekonomi bagus, lebih bagus.

X : iya (tertawa) lebih bagus di sana ya.

O1 : pada mahal mungkin, lebih mahal. Indonesia punya uang, tapi eee siapa

pake tidak tahu.

X : (tertawa) iya iya. Kalau waktu ke Indonesia pernah apa ya bahasa Indonesianya, shocking culturegitu nggak? Atau…

O1 : eee maksudnya?

X : aneh gitu, atau gimana?

O1 : ee yes, different culture. Berbeda culture, di sini untuk makanan

semuanya berbeda. Makanan berbeda, di orang-orang, di apa namanya. Misalnya ya, contohnya tadi anda traktiran. Tapi di Turki laki-laki traktiran.

X : iya hahaha.

O1 : ee apa namanya laki-laki perempuan lebih sangat dekat di Indonesia,

sangat dekat.

X : di sana tidak boleh?

O1 : di Turki tidak terlalu dekat, contohnya di sini pacar, semua punya, Turki


(11)

X : saya tidak punya pacar hahaha ayo di minum dulu. O1 : oh yes.

(Jeda, X dan O1 minum teh dan makan es campur yang dipesan oleh X)

O1 : Makanan Turki, maksudnya manisan. Manisan, nasi sama gula..

X : bikin sendiri?

O1 : tidak, di guru ada di sini guru, saya minta guru. setelah ini saya menjual.

Susu sama nasi dan gula.

X : susu sama nasi? Rasanya gimana? Ahhaha

O1 : tidak tahu. Saya tidak tahu, saya lihat dari ibu, disuruh bikin, tidak tahu.

X : hehe tidak tahu

O1 : makanan-makanan Turki kerasa susah.

X : Kenapa?

O1 : Susah sekali, di sana. Di sini paling susah padang, nasi pandang. Tapi di

Turki, paling minimum makanan satu jam. X : bikinnya?

O1 : hiji, hiji jam.

X : ahahaha hiji jam.

O1 : hiji jam. Karena Turki ada eee tiga jam, dua jam. Dua jam tiga jam

normal luar biasa. Sarapan kita pake, tidak pake nasi. Di Turki nggak ada nasi. Tapi ada ini, keju, madu. Keju, madu sama roti.

X : sama roti.

O1 : di Indonesia nasi, di Turki roti. Khas roti tawar, bukan roti manis. Roti

manis nggak ada di Turki. X : oh iya?

O1 : di sini manisan namanya seperti martabak. Manisan-manisan. Roti

cuman tawar aja. X : oh cuman tawar aja.


(12)

O1 : tapi roti juga mahal di sini.

X : oh roti mahal di sini?

O1 : di sini. Di sana cuman dua ribu. Dua atau tiga ribu. Tiga ribu bisa, tiga

ribu empat ribu. Tapi di Indonesia delapan ribu, mahal ya? X : haha mahal

O1 : di Indonesia apel mahal, anggur mahal, roti mahal. Tapi lainnya murah.

X : mungkin karena impor ya?

O1 : yes. Karena apel, apelnya tidak ada di sini. Apelnya harus dari luar. Nasi

banyak sekali, nasi di Turki mungkin harganya sama. Juga apa namanya, ee harga nasi sama tapi kita nasi pake seperti kerupuk. Kerupuk. Seperti kerupuk ekstra. tidak kenyang, pake nasi.

X : ahhaha

O1 : di Indonesian sama. menurut kultur di Indonesia, kerupuk ekstra, tidak

kenyang. Di Turki nasi, X : di Turki nasi haha

O1 : nasi ekstra, siang atau malam. Kita setiap hari ada mie, seperti mie tapi

makaroni, makaroni. X : oh, pasta?

O1 : aa pasta, tapi di Indonesia ada banyak sekali mie, ee tapi di Turki

makaroni. Kulturnya ini berbeda.

X : ahaha. Untuk puasa gimana? Enak ngga puasa di sini? O1 : puasa enak di Indonesia karena dua belas jam.

X : di Turki lebih lama?

O1 : di Turki tujuh belas jam, juga panas seperti Jakarta. Menurut anda

bagaimana, susah kan? X : iya susah.

O1 : tapi mersim dingin cuman sepuluh jam.


(13)

O1 : lebih kecil daripada di Indonesia waktunya. And waktu mersim dingin

harus banyak makan, nanti cepat ee X : cepat haus?

O1 : ee yes ee cepat apa, cepat lapar.

X : cepat lapar.

O1 : tapi waktu mersim panas, harus banyak sekali…

X : minum O1 : minum.

X : untuk suasana juga mungkin di Indonesia katanya lebih enak ya, di bulan Ramadan?

O1 : ee yes, katanya betul. Karena saya kegiatan semua orangnya ee puasa,

panas tapi puasa. Saya berpikir di apa namanya, ee tempatnya panas, susah, Arabian Floor. Tapi di Indonesia Alhamdulillah, banyak orang puasa. Indonesia cinta Ramadan. Turki juga cinta tapi menurut mersim. Mersim panas tidak terlalu banyak orang

X : oh, tergantung jatuh bulan puasanya di musim apa.

O1 : yes, yes. Di Indonesia untuk very good for, for.. and also di sini

orang-orang focus on di puasa, di Turki ee buka, buka puasa di malam bagus. Banyak sekali makan ada diskon, gratis. Setelah di Indonesia mersim Ramadan di sini semuanya tutup.

3. Transkip Data Peristiwa Tutur 3

Hari/Tanggal : Kamis, 27 Juni 2014

Waktu : 14.15 WIB

Lokasi : Rumah Makan Ampera

Keterangan

Z : Penjaga foto kopi O1 : Objek pertama

O1 : berapa ini, pak?

Z : lima ratus O1 : terima kasih.


(1)

X : oh iya? O1 : tapi… Y : silahkan. O1 : makasih.

O1 : Tapi di Turki eee, pisang untuk orang ee orang kaya. X : di Turki buat orang kaya (tertawa)

O1 : ya untuk orang kaya. X : kenapa?

O1 : Karena di Turki mahal, satu kilo lima puluh ribu, di sini cuman lima ribu. X : iyaa (tertawa) beda nol nya ilang satu ya?

O1 : yes, cuman. Karena di Turki ngga ada pisang, susah, harus panas. Di Afrika, Turki sendiri ada tapi kecil sekali, jelek.

X : Mmm jelek. Di sana iklimnya apa? O1 : iklimnya, subtropical lebih atas. X : Lebih panas?

O1 : lebih tinggi, lebih tinggi dari pada di Indonesia. Eee Turki ada empat mersim, ee empat mersim ada mersim salju, mersim panas, mersim hujan cuman Maret aja, Maret. Ee, ada empat mersim di Turki. Mersim panas Juni July Agustus, eee tiga bulan satu mersim. Ee yang di Turki sama yang di September Oktober ee lihat di apa namanya pohon-pohon jatuh.

X : gugur? O1 : yes ee

X : musim gugur

O1 : yes musim gugur. Setelah ini mulai panas. Dingin, this November mulai sampai Maret. Tapi semuanya tiga bulan.

X : Semuanya tiga bulan, dan …. O1 : tiga bulan.


(2)

X : selalu tepat waktu? Kalau di Indonesia kan musim panas musim hujan kadang tidak jelas.

O1 : yes, tidak jelas. Tapi di Turki bisa terus.

(Jeda, X dan O1 berhenti mengobrol ketika pelayan datang untuk memberi dua gelas teh tawar hangat)

O1 : Misalnya di Turki ada ini teh. (memegang gagang gelas teh di depannya) X : Ya.

O1 : Misalnya ini teh tawar, di Turki ada, tapi di Turki harus sangat panas. X : harus sangat panas.

O1 : yes, ini pake es bisa di Indonesia, atau pake susu bisa. X : Oh ya.

O1 : Tapi di Turki. Air putih, air dingin boleh. Tapi di Turki never, tidak bisa. X : tidak bisa.

O1 : tidak bisa. Tidak pake. tidak ada culture ini. Cuman pake teh artinya panas. Teh celup bisanya nggak ada, kita bikin terus di ada araknya, tehnya ee di bawah teh pake air panas, di atasnya, di bawahnya air putih, di atasnya teh, ada table.

X : ada tempat khusus?

O1 : iya, tempat khusus. Turki khsanya cuman tehnya, tee panas dan teh tawar. Gula atau manisan nanti bisa pake sendiri aja.

X : hmm iya

O1 : kulturnya berbeda

X : iya, kulturnya berbeda. Ramin pernah ke negara mana aja? O1 : saya pernah di Iran, Akran, Malaysia

X : Malaysia. O1 : Indonesia.


(3)

O1 : Indonesia Malaysia dekat menurut saya X : dekat

O1 : Menurut saya Indonesia dan Malaysia satu nasional, satu bangsa. X : mirip ya muka-mukanya?

O1 : mirip, tapi berbeda negara. Ee karena di sana saya keliatan banyak orang Cina, ekonomi di bisnisnya banyak sekali orang Cina, tapi di Indonesia semuanya ada banyak sekali lihat di kultur-kultur Indonesia.

X : Ya, banyak sekali.

O1 : di sana, masuk keliatan di Kuala Lumpur keliatan ada ini datar Cina, tapi batik-batik ada, orang India ada, orang... Di sini kamu datang di Indonesia keliatan di sini Indonesia, di sana seperti Cina atau campuran. Tapi ekonomi bagus, lebih bagus.

X : iya (tertawa) lebih bagus di sana ya.

O1 : pada mahal mungkin, lebih mahal. Indonesia punya uang, tapi eee siapa pake tidak tahu.

X : (tertawa) iya iya. Kalau waktu ke Indonesia pernah apa ya bahasa Indonesianya, shocking culturegitu nggak? Atau…

O1 : eee maksudnya?

X : aneh gitu, atau gimana?

O1 : ee yes, different culture. Berbeda culture, di sini untuk makanan semuanya berbeda. Makanan berbeda, di orang-orang, di apa namanya. Misalnya ya, contohnya tadi anda traktiran. Tapi di Turki laki-laki traktiran.

X : iya hahaha.

O1 : ee apa namanya laki-laki perempuan lebih sangat dekat di Indonesia, sangat dekat.

X : di sana tidak boleh?

O1 : di Turki tidak terlalu dekat, contohnya di sini pacar, semua punya, Turki tidak semuanya punya.


(4)

X : saya tidak punya pacar hahaha ayo di minum dulu. O1 : oh yes.

(Jeda, X dan O1 minum teh dan makan es campur yang dipesan oleh X) O1 : Makanan Turki, maksudnya manisan. Manisan, nasi sama gula.. X : bikin sendiri?

O1 : tidak, di guru ada di sini guru, saya minta guru. setelah ini saya menjual. Susu sama nasi dan gula.

X : susu sama nasi? Rasanya gimana? Ahhaha

O1 : tidak tahu. Saya tidak tahu, saya lihat dari ibu, disuruh bikin, tidak tahu. X : hehe tidak tahu

O1 : makanan-makanan Turki kerasa susah. X : Kenapa?

O1 : Susah sekali, di sana. Di sini paling susah padang, nasi pandang. Tapi di Turki, paling minimum makanan satu jam.

X : bikinnya? O1 : hiji, hiji jam. X : ahahaha hiji jam.

O1 : hiji jam. Karena Turki ada eee tiga jam, dua jam. Dua jam tiga jam normal luar biasa. Sarapan kita pake, tidak pake nasi. Di Turki nggak ada nasi. Tapi ada ini, keju, madu. Keju, madu sama roti.

X : sama roti.

O1 : di Indonesia nasi, di Turki roti. Khas roti tawar, bukan roti manis. Roti manis nggak ada di Turki.

X : oh iya?

O1 : di sini manisan namanya seperti martabak. Manisan-manisan. Roti cuman tawar aja.


(5)

O1 : tapi roti juga mahal di sini. X : oh roti mahal di sini?

O1 : di sini. Di sana cuman dua ribu. Dua atau tiga ribu. Tiga ribu bisa, tiga ribu empat ribu. Tapi di Indonesia delapan ribu, mahal ya?

X : haha mahal

O1 : di Indonesia apel mahal, anggur mahal, roti mahal. Tapi lainnya murah. X : mungkin karena impor ya?

O1 : yes. Karena apel, apelnya tidak ada di sini. Apelnya harus dari luar. Nasi banyak sekali, nasi di Turki mungkin harganya sama. Juga apa namanya, ee harga nasi sama tapi kita nasi pake seperti kerupuk. Kerupuk. Seperti kerupuk ekstra. tidak kenyang, pake nasi.

X : ahhaha

O1 : di Indonesian sama. menurut kultur di Indonesia, kerupuk ekstra, tidak kenyang. Di Turki nasi,

X : di Turki nasi haha

O1 : nasi ekstra, siang atau malam. Kita setiap hari ada mie, seperti mie tapi makaroni, makaroni.

X : oh, pasta?

O1 : aa pasta, tapi di Indonesia ada banyak sekali mie, ee tapi di Turki makaroni. Kulturnya ini berbeda.

X : ahaha. Untuk puasa gimana? Enak ngga puasa di sini? O1 : puasa enak di Indonesia karena dua belas jam.

X : di Turki lebih lama?

O1 : di Turki tujuh belas jam, juga panas seperti Jakarta. Menurut anda bagaimana, susah kan?

X : iya susah.

O1 : tapi mersim dingin cuman sepuluh jam. X : hmmm, lebih cepat


(6)

O1 : lebih kecil daripada di Indonesia waktunya. And waktu mersim dingin harus banyak makan, nanti cepat ee

X : cepat haus?

O1 : ee yes ee cepat apa, cepat lapar. X : cepat lapar.

O1 : tapi waktu mersim panas, harus banyak sekali… X : minum

O1 : minum.

X : untuk suasana juga mungkin di Indonesia katanya lebih enak ya, di bulan Ramadan?

O1 : ee yes, katanya betul. Karena saya kegiatan semua orangnya ee puasa, panas tapi puasa. Saya berpikir di apa namanya, ee tempatnya panas, susah, Arabian Floor. Tapi di Indonesia Alhamdulillah, banyak orang puasa. Indonesia cinta Ramadan. Turki juga cinta tapi menurut mersim. Mersim panas tidak terlalu banyak orang

X : oh, tergantung jatuh bulan puasanya di musim apa.

O1 : yes, yes. Di Indonesia untuk very good for, for.. and also di sini orang-orang focus on di puasa, di Turki ee buka, buka puasa di malam bagus. Banyak sekali makan ada diskon, gratis. Setelah di Indonesia mersim Ramadan di sini semuanya tutup.

3. Transkip Data Peristiwa Tutur 3 Hari/Tanggal : Kamis, 27 Juni 2014

Waktu : 14.15 WIB

Lokasi : Rumah Makan Ampera Keterangan

Z : Penjaga foto kopi O1 : Objek pertama O1 : berapa ini, pak? Z : lima ratus O1 : terima kasih.